Anda di halaman 1dari 5

TIM INVESTIGASI BARA JP

BARISAN RELAWAN JOKO WIDODO PRESIDEN (BARA JP)

KASUS
GANTI RUGI LAHAN
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGA TIGA
DI LAMPUNG TIMUR
04 APRIL 2023
BARISAN RELAWAN JOKO WIDODO PRESIDEN (BARA JP)
PENGADUAN MASYARAKAT
A. LATAR BELAKANG

Air sebagai sumber penghidupan rakyat. Krisis air terjadi dimana-mana. Berdasarkan data
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melaporkan kekeringan dan kelangkaan air pada
tahun 2022 sudah melanda Eropa, Amerika Utara Barat, Amerika Selatan Barat, Mediterania,
Sahel, Amerika Selatan, Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Timur, Asia Selatan
dan Australia Tenggara. Hal itu disebabkan karena meningkatnya fenomena perubahan
iklim. (Merdeka.com 19/02/2023)

Air sangat terkait dengan pangan dalam sebuah negara. Sri Mulyani, Menteri Keuangan yang
diliput CNBC oktober 2022 dalam seminar nasional badan keahlian DPR RI mengatakan
dalam pertemuan G20 diprediksi krisis pangan akan jauh lebih berat kedepan yang
disebabkan perubahan iklim, suplai pupuk dan sebagainya.

Bendungan sebagai salah satu alternatif untuk menjaga ketersediaan air dalam sebuah
wilayah. Bendungan sebagai konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air. Sebuah
konstruksi berfungsi untuk membuang air secara bertahap dan berkelanjutan. Menurut
Kementerian PUPR bendungan merupakan sebuah bangunan berupa tanah, batu atau beton
atau pasangan batu yang dibangun untuk menahan dan menampung air (Wikipedia).

Tujuan bendungan untuk menyediakan air irigasi pertanian dan perikanan, pencegahan
banjir, pariwisata, tenaga pembangkit listrik dan seterusnya. Adapun tipe bendungan
berdasarkan fungsi terbagi menjadi dua yakni bendungan tunggal dan bendungan
serbaguna. Bendungan tunggal merupakan bendungan yang dibangun untuk memenuhi
satu tujuan saja misalnya untuk irigasi pertanian, perikanan, atau pengendali banjir atau
pembangkit listrik saja. Bendungan serbaguna merupakan bendungan multifungsi
digunakan untuk pengairan pertanian dan perikanan, pencegahan banjir, pariwisata,
penyediaan air bahan baku rumah tangga dan pembangkit listrik dan lain - lain.

Dibawah Kepemimpinan Presiden Jokowi menciptakan program untuk menjaga


ketersediaan air demi ketahanan, kedaulatan dan kemandirian pangan nasional. Jokowi
melalui cuitan di twitter agustus 2022 mengungkapkan Pemerintah menargetkan
pembangunan sebanyak 57 bendungan sampai akhir masa jabatan tahun 2024. Sejak tahun
2015 sampai tahun 2022 kepemimpinan Jokowi telah membangun 29 bendungan seluruh
Indonesia.

Salah satu Bendungan yang akan dibangun berlokasi di Kecamatan Margatiga, Kabupaten
Lampung Timur, Provinsi Lampung. Margatiga merupakan Proyek strategis Nasional untuk
mendukung peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian
PENGADUAN MASYARAKAT
terus terjaga untuk mendukung ketahanan pangan, dan penyediaan air baku serta
pengendalian banjir.

Nilai Proyek pembangunan Bendungan Margatiga menggunakan anggaran APBN secara


multi years contract (MYC) tahun 2017-2022 dengan nilai kontrak Rp846 miliar. Pelaksana
konstruksi bendungan di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji
Sekampung, Ditjen SDA Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT. Waskita Karya-
PT Adhi Karya.

Bendungan Margatiga memiliki kapasitas tampung 42,31 juta m3 dengan luas genangan 2.314
hektare juga dipersiapkan untuk memasok air baku sebesar 0,8 m3/detik untuk Kabupaten
Lampung Timur. Manfaat bendungan Margatiga membendung aliran Sungai Way
Sekampung di daerah hilir untuk dimanfaatkan sebagai pengairan Daerah Irigasi (DI) di
Provinsi Lampung seluas 16.588 hektare, yakni DI Jabung kiri 5.638 hektare dan potensi DI
Jabung kanan 10.950 hektare.

Untuk itu melalui Surat Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/738/B.05/HK/2019 tentang
Pembentukan Tim Persiapan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Tapak Bendungan
Margatiga. Bentuk Struktur Tim Persiapan Pengadaan Tanah Untuk pembangunan tapak
bendungan margatiga diketuai Sekertaris Daerah Provinsi Lampung dan Pengarah Gubernur
Lampung. Anggota Multistakeholder seperti Bupati Lampung Timur, Kepala Kantor BPN
Wilayah Provinsi Lampung, Direktur pengamanan obyek vital Kepolisian Daerah Lampung,
Balai Wilayah Sungai Mesuji Sekampung hingga Camat dan Kepala Desa.

Surat Keputusan Gubernur Lampung Nomor : g/18/B.06/hk/2020 tentang Penetapan Lokasi


Pembangunan Bendungan Margatiga yang dikeluarkan pada tanggal 10 Januari 2020. Hal itu
berdasarkan Surat Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, Direktoran
Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR RI Nomor KU.0207.AW/676 tanggal 26
Desember 2019 tentang permohonan penetapan lokasi Bendungan Margatiga

Lokasi Pembangunan Bendungan Margatiga ditetapkan berada pada 23 Desa yang terdiri
dari 4 Kecamatan di Kabupaten Lampung Timur seluas kurang lebih 2.360 hektar meliputi
yakni pertama, Kecamatan Sekampung di Desa Mekar Mukti, Desa Karya Mukti, Desa
Jadimulyo, Desa Giri Karto, Desa Sidomulyo, Desa Sidomukti, Desa Sidodadi, Desa Sukoharjo,
Desa Wonokarto, Desa Hargomulyo, Desa Giri Kelopo Mulyo, Desa Mekar Mulyo, Desa
Trimulyo. Kedua, Kecamatan Margatiga di Desa Negeri Jemanten, Desa Trisinar, Desa Negeri
Katon, dan Desa Negeri Agung. Ketiga, Kecamatan Batanghari di Desa Purwodadi, Desa
Adiwarno, Desa Bale Kencono, Desa Rejo Agung, Desa Buana Sakti. Keempat, Kecamatan
Metro Kibang di Desa Margototo.
PENGADUAN MASYARAKAT

B. PENGADUAN MASYARAKAT

Ganti rugi lahan tanah ribuan masyarakat dari 3 Desa yakni Desa Trisinar, Desa Mekar Mulya
dan Desa Trimulyo Kabupaten Lampung Timur belum dituntaskan pihak Tim Satgas
pembebasan lahan dan Pemerintah Provinsi Lampung sampai hari ini.

Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan kerugian negara 50 milliar dari proses pembebasan
lahan bendungan margatiga. Karena itu ada peninjauan ulang nilai ganti rugi tanam tumbuh
di 3 Desa yakni Desa Trimulyo Kecamatan Sekampung dan Desa Tri Sinar dan Desa Mekar di
Kecamatan Margatiga Lampung, Kabupaten Lampung Timur.

Markup anggaran diduga terjadi di tingkat bawah antara oknum tokoh masyarakat yang
bekerja sama dengan oknum tim Satuan Tugas (SATGAS) pembebasan lahan bendungan
margatiga. Modus dengan menitipkan tanam tumbuh dengan pemilik lahan.

Proses penyelidikan dilakukan Polisi Resort (POLRES) Lampung Timur sejak 5 bulan lalu.
Warga 3 Desa diperiksa intensif oleh aparat kepolisian.

Dampak terhadap 54 Warga yang sudah mendapatkan ganti rugi lahan di Desa Trimulyo
harus mengalami pemblokiran bank sepihak. Uang yang sudah cair tidak berhasil diakses
karena rekening tidak bisa digunakan, padahal uang ganti rugi sudah dimasukkan ada dalam
rekening.

Kedua, Ganti rugi lahan warga di 3 Desa tidak terbayarkan. Ganti rugi macet, disatu sisi
ratusan warga harus menghadapi setiap ada pemanggilan dari pihak POLRES Lampung
Timur dan POLDA Lampung.

Proses pemanggilan Polisi terhadap Warga mengakibatkan 3 orang telah meninggal dunia,
karena ketakutan ketika berhadapan dengan aparat keamanan. Korban berasal dari Desa
Trimulyo Kecamatan Sekampung.

Ribuan hektar lahan warga belum terbayar. Adapun jenis lahan yang belum diganti rugi di
Desa Trimulyo, Desa Mekar Mulya dan Desa Trimulyo berupa tanah tumbuh, kolam, sumur
bor, kolam ikan dan bangunan.

C. REKOMENDASI
PENGADUAN MASYARAKAT
Berdasarkan pengamatan permasalahan diatas maka dilihat dari sisi aturan maka
direkomendasikan :

1) Segera bayar ganti rugi lahan masyarakat di 3 Desa Trimulyo, Desa Trisinar dan Desa
Mekar Mulya.
2) Polda Lampung harus menghentikan pemeriksaan warga margatiga yang belum
menerima ganti rugi.
3) Segera tetapkan tersangka korupsi pengadaan lahan bendungan margatiga yang
melibatkan oknum SATGAS Pembebasan lahan yang dibentuk Pemerintah dengan
cara menitipkan tanaman tanah tumbuh.
4) Kembalikan mekanisme pembebasan lahan sesuai mekanisme Undang - Undang
Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pemanbangunan Untuk
Kepentingan Umum

Anda mungkin juga menyukai