Anda di halaman 1dari 7

TINJAUAN RESIKO BENCANA

TERKAIT MELUBERNYA AIR LEACHET

TPA GRIYO MULYO JABON

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KABUPATEN SIDOARJO
1.PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Menindak lanjuti informasi masyarakat sekitar TPA Griyo Mulyo Jabon tentang jebolnya
tanggul kolam penampungan air leachet yang mengakibatkan masuknya air tersebut ke dalam sis
tem aliran sungai di selatan TPA tersebut, maka perlu adanya upaya penanganan secepatnya pada
masalah ini. Bila hal ini tidak segera ditangani maka dikhawatirkan akan mengakibatkan
meluasnya pencemaran lingkungan pada area TPA. Yang mana air sungai pada sungai tersebut m
erupakan sumber utama pengairan untuk tambak dan persawahan di area tersebut.

B.Maksud & Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari tinjauan singkat ini adalah:

1. Mengidentifikasi potensi & resiko bencana


2. Upaya penanganan serta penanggulangan untuk menghindari kerugian akibat kejadian
tersebut.

C.Metode Pengumpulan data

Peninjauan lapangan, wawancara pada masyarakat terdampak, data sekunder BMKG dan
BPS Kab.Sidoarjo.

D.Batasan

Tinjauan awal singkat dan cepat mengingat urgensinya masalah ini. Untuk kajian
menyeluruh diperlukan kajian detail lanjutan.

E.Lokasi

TPA Griyo Mulyo Jabon, Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, koordin
at 7° 33' 09,8'' S | 112° 46' 00,2'' E.

F. Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
3. Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 13 Tahun 2011 tentang Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Sidoarjo.

4. Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pembagian Kewenangan, Tugas dan
Fungsi dalam Penyelenggaraan Bencana di Kabupaten Sidoarjo.

II.PEMBAHASAN

A.Analisa

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu ke
hidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor no
nalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusak
an lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

Titik jebolnya tanggul kolam penampung air leachet TPA Griyo Mulyo

TPA Griyo Mulyo Jabon berlokasi di perbatasan Desa Balongtani dengan Desa Kupang,
Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Pada kejadian ini Desa Kupang merupakan area
terdampak mengingat aliran sungai di sisi selatan TPA mengarah ke desa ini. Berdasarkan data
BPS Kab.Sidoarjo (2017) Desa Kupang memiliki luas 2.242 ha dengan rincian 244 ha
persawahan, 1.050 ha tambak perikanan, 915 ha ladang pertegalan, 33 ha perumahan dan jalan.
Terdapat 1.246 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 4.341 jiwa dengan rincian 2.164 laki-
laki dan 2.177 perempuan. Hampir sebagian besar masyarakat di desa ini menggantungkan
penghasilannya pada sektor pertanian maupun budidaya perikanan. Terdata ada 208 orang petani
dan 355 orang sebagai buruh tani bekerja pada sektor di atas.

Berdasarkan data dari BMKG diketahui bahwa musim hujan di kabupaten Sidoarjo berla
ngsung dari november II 2020 hingga april III 2021. Adapun puncak musim hujan diperkirakan
akan terjadi pada bulan februari 2021. Sifat musim hujan pada 2020/2021 adalah normal (N)
pada wilayah Sidoarjo bagian utara, tengah dan timur, sedangkan pada wilayah Sidoarjo bagian
barat dan selatan (lokasi TPA Griyo Mulyo) atas normal (AN). Dikategorikan AN jika nilai
curah hujan lebih dari 115% dari rata-rata selama 30 tahun periode 1981-2010. Yang berarti inte
nsitas curah hujan lebih tinggi akan terjadi pada wilayah Sidoarjo bagian selatan dan barat.
Sehingga peningkatan volume air permukaan di wilayah ini akan terjadi secara signifikan pada
puncak musim penghujan.

Peta sifat musim hujan 2020/2021 di Jawa Timur


Grafik rata-rata curah hujan zona musim 164

Terkait dengan meluber serta jebolnya tanggul kolam penampung air leachet pada TPA
Griyo Mulyo Jabon. Dari hasil peninjauan lapangan diketahui bahwa kolam penampungan air
leachet sudah terisi penuh dan meluber keluar pada area di sekitar kolam tersebut. Struktur
tanggul luar penahan pada kolam tersebut juga belum cukup memadai untuk bisa menahan
ataupun menghindari merembesnya air keluar dari kolam penampungan tersebut.

Kolam penampungan sisi barat yang penuh Kolam penampungan sisi timur yang jebol

Sisi selatan TPA berbatasan langsung dengan jalan poros desa serta Sungai Semambung
yang merupakan sumber utama irigasi untuk kegiatan pertanian dan tambak di area tersebut. Saat
terjadi hujan dengan intensitas tinggi, air pada kolam akan meluber dan masuk pada sungai serta
menggenangi jalan sisi selatan kolam penampungan sisi timur. Dari pengamatan visual air
leachet pada TPA tersebut berwarna coklat gelap dengan bau menyengat yang mengindikasikan
adanya kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya. Bila air ini masuk ke dalam sistem
pengairan yang digunakan untuk kegiatan masyarakat maka akan sangat berbahaya dan akan
menimbulkan resiko bencana.

Air leachet yang merembes keluar dari kolam

B. Resiko & Potensi Bencana

Adapun resiko yang terjadi :

1. Meluasnya pencemaran lingkungan pada sekitar TPA tersebut menerus sepanjang sungai di
sisi selatan.

2. Kerugian ekonomi terhadap masyarakat terdampak akibat menurun/gagalnya produksi.

3. Gangguan kesehatan secara langsung pada masyarakat sekitar serta tidak langsung pada
masyarakat lain yang mengkonsumsi produk hasil pertanian ataupun tambak dari daerah
tersebut.

4. Potensi gangguan sosial ataupun kriminalitas di masyarakat terdampak akibat menurunnya


pendapatan.

III. REKOMENDASI

1. Diperlukan upaya penanganan cepat dan mendesak terhadap permasalahan ini mengingat
Sidoarjo akan segera memasuki puncak musim hujan.
2. Penambahan kapasitas daya tampung dan/atau penguatan struktur tanggul pada kolam
penampungan air leachet pada TPA Griyo Mulyo untuk menghindari terulangnya kembali
kejadian serupa.

3. Perbaikan jalan desa di selatan TPA.

IV. PENUTUP

Demikianlah tinjauan yang kami sampaikan, semoga bisa menjadi bahan pertimbangan.

Analis Bencana
BPBD Kab.Sidoarjo

Agus Sugiharto

Anda mungkin juga menyukai