Hipertensi (Rusdianto)
Hipertensi (Rusdianto)
R DENGAN HIPERTENSI
DIRUANG AL FAJAR RSUD HAJI MAKASSAR
Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada penulis sehingga pembuatan karya tulis ilmiah dalam bentuk sederhana ini dapat terselesaikan
dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Tn.“R” dengan Diagnosa Hipertensi di Ruang Perawatan Al
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini memperoleh banyak bantuan,
bimbingan, arahan dan motivasi, olehnya itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang membantu kami dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini terutama kepada teman-teman di
Penulis menyadari bahwa dalam karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran-saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis
Penulis
DAFTAR ISI
halaman
Halaman Pengesahan....................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................3
C. Manfaat Penulisan.................................................................................4
A. Definisi..................................................................................................5
B. Etiologi..................................................................................................5
C. Manifestasi Klinis.................................................................................6
D. Patofisiologi..........................................................................................8
E. Pemeriksaan Diagnostik.......................................................................8
F. Penatalaksanaan ..................................................................................12
A. Pengkajian............................................................................................16
B. Diagnosa Keperawatan........................................................................21
C. Interevensi Keperawatan......................................................................21
D. Implementasi........................................................................................23
E. Evaluasi................................................................................................23
A. Pengkajian............................................................................................24
B. Diagnosa Keperawatan.........................................................................36
C. Interevensi Keperawatan......................................................................37
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................46
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingginya tingkat mortalitas dan morbiditas hipertensi memerlukan perhatian khusus.
Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap hipertensi, hampir setengah
dari populasi hipertensi dunia merupakan warga Afrika Amerika usia dewasa (Crabtree,
Stuart-Shor, & McAllister, 2013). Seperti yang diungkapkan oleh Carretero dalam Fisher &
Paton (2012), etiologi terjadinya hipertensi diperkirakan meliputi faktor genetik, lingkungan
dan pola hidup (obesitas, resisten insulin, konsumsi garam berlebih, rendahnya aktivitas fisik
dan tingkat stress. Gavras & Gavras (2012) mengemukakan bahwa terjadinya mekanisme
pembuluh darah. Angka kematian yang cukup tinggi disebabkan oleh stroke dan gagal
jantung pada usia dewasa hingga lansia merupakan dampak dari hipertensi yang semakin
meningkat seiring bertambahnya usia (World Health Organization, 2012). Hipertensi menjadi
fokus bagi AHA (American Heart Association) sejak 2014 hingga 2017 dengan target
20% angka kematian terhadap penderita gangguan sistem kardiovaskular dan stroke pada
tahun 2020 (Go et al., 2014). Data yang telah didapatkan oleh Kearney mengungkapkan
bahwa jumlah penduduk dunia yang menderita hipertensi berjumlah sekitar 1 milyar orang
dan dilihat dari pesatnya peningkatan jumlah penderita maka pada tahun 2025 prediksi
peningkatannya akan mencapai angka 500 juta orang (Worthley et al., 2013). Penderita
hipertensi banyak terdapat di negara berkembang, pada tahun 2013 diketahui jumlah
penderita hipertensi Indonesia sendiri telah diketahui berjumlah 25,8 % dari Riset Kesehatan
Dasar yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan. Komplikasi pada jantung akibat hipertensi
bisa mencapai 75%, sedangkan komplikasi pada otak dan ginjal masing-masing 15% dan
tekanan darah, mengatur pola diet dan meminum obat. Menurunkan berat badan juga sering
menjadi rekomendasi dalam menurunkan tekanan darah (Jordan et al., 2012). Namun,
asuhan keperawatan.
Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian, menetapkan diagnosa,
intervensi, implementasi serta evaluasi dari proses keperawatan yang telah dilakukan (Lewis,
Dirksen, Heitkemper, Bucher, & Harding, 2014). Perkembangan sebuah teori merupakan
suatu komponen yang penting untuk meningkatkan pengetahuan dalam dunia keperawatan,
suatu profesi akan mendapatkan pengakuan yang resmi jika dibangun atas landasan teori
(Alligood, 2014).
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui proses asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskular yakni penyakit
hipertensi meliputi proses pengkajian, menetapkan diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi, dan evaluasi.
BAB II
KONSEP DASAR MEDIS HIPERTENSI
1. Defenisi Hipertensi
2. Etiologi Hipertensi
2) Jenis kelamin dan usia : laki-laki dengan usia 35-50 tahun dan
berkembangnya hipertensi
5) Gaya hidup : tekanan darah akan meningkat apabila mengkonsumsi
b. Hipertensi sekunder
1) Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg dan tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg
besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih besar dari 90
mmHg.
perubahan-perubahan seperti :
oksigenasi
normal
kelas 1
(ringan)
perbatasan
kelas 2
(sedang)
kelas 3
(berat)
sistolik
terisolasi
perbatasan
hipertensi - 139 89
- 159 99
0 0
3. Manifestasi klinis
hipertensi.
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual
6) Muntah
7) Epitaksis
8) Kesadaran menurun
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
3) Glucosa
cerebral, encelopati
c. EKG
Gambar 2. 1
6. Terapi tindakan
diuretika
pentolinium
1500 kal/hari.
7. Komplikasi
8. Preventif
a. Mencegah emosi/ketegangan
c. Cara pemakaian obat (dosis dan waktu yang tepat) dan jika ada
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Ruangan : Dahlia Tgl. Pengkajian : 1 Mei 2023
Kamar :5 Waktu Pengkajian : 08.00
Tgl. Masuk RS: 30 April 2023 Auto Anamnese : R
Allo Anamnese :-
I. IDENTIFIKASI
A. KLIEN
Nama Initial : Tn.R
Tempat/tgl. Lahir (umur) : Maros / 29 - 9 – 1986 (37 Thn)
Jenis kelamin : R Laki-laki Perempuan Status perkawinan
: Kawin
Jumlah Anak : 2
Agama/Suku : Islam / Bugis
Warga negara : R Indonesia Asing Bahasa yang
digunakan : R Indonesia
□ Daerah ............................................
□ Asing ............................................
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Bonto Maero
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny.I
Alamat : Bonto Maero
Hubungan dengan klien : Istri
II. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh : R UGD □ Dokter praktek
B. Diagnosa Medik :
Saat Pengkajian :
Hipertensi
15
4. Nadi: 88x/menit
4. Pernafasan: Frekuensi 20x/menit
Irama: R Teratur Kusmaull Cheynes-Stokes
Jenis : R Dada Perut
C. PENGUKURAN:
1. Lingkar Lengan Atas: 30 cm 3. Tinggi Badan: 165 cm
2. Lipat Kulit Triceps : - cm 4. Berat badan 58 kg
Indeks Massa Tubuh (IMT) : 21,3 kg/m²
Kesimpulan : Berat badan normal
Catatan :
D. GENOGRAM:
16
IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN –
PEMELIHARAAN KESEHATAN
Riwayat Penyakit Yang Pernah Dialami:
Sakit berat, dirawat, kecelakaan, operasi, gangguan kehamilan/persalinan,
abortus, transfusi, reaksi alergi.
Kapan Catatan
...........
...........................................................
.
...........................................................
.
17
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Klien sehat, tidak menderita sakit apapun. Klien juga tidak pernah
2. Observasi:
Kebersihan rambut : Bersih
Kulit kepala : Bersih
Kebersihan kulit : Bersih
Higiene rongga mulut : Bersih
Kebersihan genitalia : tdk dikaji
Kebersihan anus : tidak dikaji
Tanda/Scar Vaksinasi : RBCG Cacar
18
B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Klien mengatakan rutin makan 3x sehari, tidak ada batasan makanan apapun
2. Data Obyektif
a. Observasi
Porsi makan tidak dihabiskan
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan rambut bentuk kepala bulat, rambut hitam, tidak terdapat benjolan.
Hidrasi kulit teraba agak kering, tidak terdapat luka
Palpebrae simetris kiri dan kanan Conjungtiva tidak nampak anemis
Sclera tidak ikterik
Hidung Simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan
Rongga mulut bersih, mukosa bibir kering Gusi klien kelihatan bersih
Gigi Geligi Gigi palsu : tidak ada
Kemampuan mengunyah keras : mampu mengunyah
Lidah hiperemis (-) edema(-) Tonsil T1-T1, Hiperemis(-)
Pharing uvula ditengah, hiperemis (-)
Kelenjar getah bening leher tidak terdapat pembengkakan
19
Kelenjar parotis tidak ada pembesaran Kelenjar tyroid tidak ada
pembesaran
Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris kiri dan kanan
Bayangan vena (-)
Benjolan vena (-)
Auskultasi: Peristaltik 20x/menit
Palpasi : Tanda nyeri umum tidak ada nyeri tekan
Massa tidak ada
Hidrasi kulit
Nyeri tekan: R. Epigastrica Titik Mc.Burney
□ R. Suprapubica R. Illiaca
Hepar tidak teraba penonjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Lien tidak teraba penonjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Perkusi timpani.
Ascites R Negatif
□ Positif, Lingkar perut ............ / .............. /...........cm
Kelenjar limfe inguinal tidak teraba
Kulit:
o Spider naevi : R Negatif Positif
o Uremic frost : R Negatif Positif
o Edema : R Negatif Positif, Lokasi: .......................
o Icteric : R Negatif Positif
o Tanda radang tidak ada
Lesi: tidak ada
c. Pemeriksaan diagnostik
Laboratorium:
20
PEMERIKSAAN NILAI RUJUKAN
ERYTROSIT 5.59 [10^6/ul] 3,50-5,50
HCT 47 [%] 37,0-54,0
MCV 84.1 [fl] 80,0-100,0
MCH 28 [pg] 27,0-34,0
MCHC 33.4 [g/dl] 32,0-36,0
TROMBOSIT 251 [fl] 150-450
LEUKOSIT 11.5 [10^9/ul] 4.0-10.0
MID% 5.4 [%] 3,5-15,0
LYMPH% 16.1 [%] 20-40
GRAN% 78.5 [%] 50 – 70
HEMOGLOBIN 15,7 g/dl 11-17
d. Terapi:
- IVFD RL 20tts/i
- Ranitidine 50mg/12jam/iv
- Ondancentron 4mg/8jam/iv
- paracetamol 1gr/8jam/iv
- Captopril 12,5mg/oral/extra
- Amlodipin 5 mg 0-0-1
- Ramipril 2,5 mg 1-0-0
21
C. KAJIAN POLA ELIMINASI
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Klien mengatakan BAB normal 1x tiap pagi hari, BAK Lancar
22
Masa tumor : R Negatif Positif
c. Pemeriksaan diagnostik
Laboratorium: -
Lain-lain
d. Terapi: -
2. Data Obyektif
a. Observasi
Aktivitas Harian:
o Makan
o Mandi 0 : mandiri
o Berpakaian 1 : bantuan dengan alat
o Kerapian 2 : bantuan orang
o Buang air besar 3 : bantuan orang dan alat
23
o Ambulasi: mandiri / tongkat / kursi roda / tempat tidur
Postur tubuh tegak
Gaya jalan normal, seimbang
Anggota gerak yang cacat tidak ada
Fiksasi tidak ada
Tracheostomie tidak ada
b. Pemeriksaan fisik
J V P: cmH2O. Kesimpulan
Perfusi pembuluh perifer kuku: C R T < 2 detik
Thorax dan Pernafasan
o Inspeksi: Bentuk thorax: simetris
Stridor: R Negatif Positif
Dyspnea d’ Effort: R Negatif Positif
Sianosis: R Negatif Positif
o Palpasi: Vocal Fremitus : getaran paru kiri dan kanan sama
o Perkusi: R Sonor Redup Pekak
Batas paru hepar: sonor didaerah lapang paru
Kesimpulan:
o Auskultasi: Suara Nafas : normal tidak ada nafas tambahan
Suara Ucapan terdengar jelas
Suara Tambahan tidak ada
Jantung
o Inspeksi: Ictus cordis : tidak terlhat
Klien menggunakan alat pacu jantung R Negatif
□ Positif
o Palpasi: Ictus cordis: teraba pada ICS 5 sinistra
Thrill: R Negatif Positif
o Perkusi: Batas atas ICS 2 linea sternalis dextra
Batas kanan jantung ICS 5 line sternal dextra
Batas kiri jantung : ICS 5 line sternal sinistra
o Auskultasi: Bunyi jantung II A: Dub. reguler
24
Bunyi jantung II P: Dub, reguler
Bunyi jantung I T: Lub, reguler
Bunyi jantung I M: Lub, reguler
Bunyi jantung III Irama Gallop: Negatif Positif
Murmur: R Negatif Positif, Tempat: ...................
Grade: ...................
HR:80x/menit.
Bruit Aorta: R Negatif Positif
A. Renalis: R Negatif Positif
A. Femoralis: R Negatif Positif
Lengan dan Tungkai
o Atrofi otot: R Negatif Positif, Tempat: ...................................
o Rentang gerak: .
- Mati sendi: (-)
- Kaku sendi: (-)
Kanan 1 2 3 4 5
25
o Kaku kuduk|: (-)
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium (-)
Lain-lain
d. Terapi (-)
b. Terapi (-)
2. Data Obyektif
a. Observasi
Klien terlihat lemah, tapi masih mampu untuk berinteraksi dengan baik, mampu
menjawab pertanyaan dengan kooperatif
26
b. Pemeriksaan Fisik
Penglihatan
o Cornea : jernih
o Visus : tidak dilakukan
o Pupil : isokor
o Lensa Mata : jernih
o Tekanan Intra Ocular (TIO) : tidak dikaji
Pendengaran
o Pina : normal
o Canalis : bersih
o Membran Tympani: tdk dikaji
o Tes Pendengaran : pendengaran normal, tidak ada nyeritekan
Pengenalan rasa posisi pada gerakan lengan dan tungkai
N I : normal
N II : normal
N V Sensorik : normal
N VII Sensorik : normal
N VIII Pendengaran : normal
Tes Romberg : (-)
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium (-)
Lain-lain
d. Terapi (-)
27
G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Klien mengatakan tidak ada gangguan pada pandangannya terhadap dirinya,
memandang positif kehdupan dan segala tentang dirinya.
2. Data Obyektif
a. Observasi
Kontak mata : fokus
Rentang perhatian :
Suara dan cara bicara : jelas
Postur tubuh : simetris
b. Pemeriksaan Fisik
Kelainan bawaan yang nyata : tidak ada
Abdomen: Bentuk : datar
Bayangan vena : (-)
Bayangan massa: (-)
Kulit: Lesi kulit : tidak ada
Penggunaan protesa : Hidung Payudara
□ Lengan Tungkai
28
H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Sebelum sakit, klien mengatakan berhubungan baik dengan siapa saja
b. Keadaan sejak sakit:
Selama perawatan pasien terlihat berhubungan dengan tenaga kesehatan
maupun dengan pasien satu kamarnya.
2. Data Obyektif
a. Observasi
klien mampu berbicara dengan baik dan jelas, mampu berinteraksi baik
dengan siapa saja
2. Data Obyektif
a. Observasi
Klien nampak normal tidak terlihat ada penyimpangan apapun
b. Pemeriksaan Fisik
Tidak dkaji
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium:
Lain-lain
d. Terapi: (-)
29
J. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP
STRES
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Klien mengatakan lebih sering mengambil keputusan sendiri, dan setiap
masalah yang datang dapat ditoleransi dengan baik
b. Keadaan sejak sakit:
Klen mengatakan merasa cemas dan khawatir terhadap kondisi kesehatannya
2. Data Obyektif
a. Observasi
klien nampak cemas dan bertanya-tanya pada petugas tentang penyakit dan
perawatannya diRS
b. Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah: Berbaring 173/11 mmHg
Duduk - mmHg
Berdiri tidak dikaji
Kesimpulan Hipotensi Ortostatik: Negatif Positif
HR 88x/menit
Kulit: Keringat
dingin: tidak
Basah: -
c. Terapi (-)
Klien mengatakam dia orang yang percaya Allah denga agama Islam, sebelum sakit
rajin beribadah ke masjid
b. Keadaan sejak sakit:
Klien mengatakan aktivitas religinya tidak terganggu karena walaupun sakit klien masih
beribadah kepada Allah
30
2. Data Obyektif
a. Observasi
klien nampak selalu berdzikir dan berdoa
31
ANALISA DATA
TANGGAL DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Mei 2023 Hipertensi Nyeri Akut b.d
DS : peningkatan
Klien mengatakan nyeri tekanan vaskuler
kepala hingga tengkuk, serebral dan
Kerusakan vaskular pembuluh
pusing, lemas, mata iskemia
darah
berkunang-kunang saat
berdiri dan beraktifitas
P : Nyeri saat beraktivitas
Q : seperti tertusuk-tusuk Perubahan struktur pembuluh
R : kepala bagian darah
belakang dan badan terasa
lemas
S : skala nyeri 5 (sedang)
T : Hilang timbul Vasokontriksi
DO :
-klien nampak lebih
banyak berbaring Gangguan sirkulasi ke otak
-klien nampak berbaring
dengan sesekali
memegang dan memijat
kepala bagian belakang Resistensi pembuluh darah otak
(melokalisir daerah nyeri)
TD :173/131, HR
:88x/menit, P:22x/menit,
SB:36,4, SpO2:97%
Nyeri kepala
Nyeri akut
32
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
33
RENCANA KEPERAWATAN
1 Mei Nyeri akut b.d 10.30 1. Melakukan pengkajian terhadap lokasi 17.00 S:
2023 peningkatan tekanan dan skala nyeri pasien
10.30 vaskuler serebral dan Hasil : a) Pasien mengatakan masih merasa
iskemia nyeri
a) Pasien mengatakan nyeri b) Pasien mengatakan masih merasa
didaerah belakang (oksipital) lemas
kepala c) P : Nyeri ketika beraktivitas
b) Skala nyeri 5 d) Q : tertusuk-tusuk
2. Melakukan pengukuran vital sign e) R : Oksipital kepala
10.40 sebelum tindakan relaksasi nafas f) S : skala nyeri 5 (sedang)
dalam, Hasil : TD : 170/100 mmHg g) T : Hilang timbul
N : 90×/ menit, P: 22×/ menit, SB: O:
36, 7°C - TD : 165/100 mmHg, N :90×/m, S
3. Mengajarkan teknik relaksasi :36°C, P : 22×/menit
nafas dalam Hasil : - Nampak pasien masih berbaring
Pasien nampak belum terlalu mengerti - Nampak pasien belum paham dengan
dalam melakukan nafas dalam sesuai cara nafasdalam yang benar (pasien
yang diajarkan menghembuskan nafas tidak melalui
4. Melakukan pengukuran tekanan mulut, tetapi melalui hidung)
darah dan menanyakan skala nyeri A : Masalah belum teratasi
setelah dilakukan tindakan nafas P : a) Monitor vital sign
dalam, Hasil : TD : 173/100 mmHg, b) Lanjutkan intervensi pelatihan
N: 100×/menit, SB: 36°C, P:22×/ relaksasi nafas dalam
menit c) Anjurkan pasien untuk tidak
Skala nyeri 5 banyak fikiran (HE)
5. Pemberian therapi, ramipril 2,5mg d) Lanjutkan pemberian terapi
Hasil : sesuai anjuran dokter
a) Belum terdapat perubahan
penurunan tekanan darah
b) Pasien mengatakan masih lemas
c) Pasien nampak berbaring
memegang kepalanya