Tugas Artikel Metode Numerik Regresi Linear
Tugas Artikel Metode Numerik Regresi Linear
Ardi Naltami1, Farisyea Afrilisia2, Julianti Puspa Hidayati3, Michael Eldorado Panjaitan4,
Nana Indah Sari5
Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Riau
ABSTRAK
Hujan sering terjadi dari bulan oktober sampai maret. Hujan yang terjadi memiliki intensitas
curah hujan yang berbeda-beda setiap harinya. Curah hujan tersebut mempengaruhi tinggi muka
air tanah. Hubungan antara curah hujan dan tinggi muka air tanah dapat digunakan untuk
mencari pola fluktuasi yang dapat memicu terjadinya longsor. Dibuat suatu perhitungan
matematik untuk melihat penurunan tinggi muka air tanah setiap kali setelah terjadinya hujan.
Sehingga dapat diketahui hubungan antara pola curah hujan dan pola fluktuasi tinggi muka air
pada periode hujan tertentu. Metode yang digunakan untuk menghasilkan perhitungan matematik
yaitu metode regresi linear. Persamaan regresi dan koefisien determinasi diperoleh untuk
menghasilkan tinggi muka air tanah yang linier terhadap curah hujan. Persamaan regresi yang
diperoleh yaitu Y = 2,1365 + 0,0149x dengan r = 0,4819 dan R2 = 0,2917, sehingga tingkat
hubungan antara curah hujan dan tinggi muka air termasuk ke dalam kategori cukup kuat (0,40 –
0,599).
PENDAHULUAN
Cuaca merupakan keadaan pada suatu atmosfer di waktu dan tempat tertentu dan
biasanya diperhitungkan untuk kondisi harian. Sementara itu hujan sendiri merupakan salah satu
dari faktor cuaca. Hujan merupakan jatuhnya suatu hydrometeor berbentuk pertikel dari air yang
memiliki diameter mulai dari 0,5 milimeter (mm) atau lebih. Apabila air tersebut jatuhnya
sampai ke tanah maka itu dikatakan sebagai hujan, namun jika jatuhnya air tidak sampai ke tanah
dikarenakan ia akan menguap kembali maka air yang terjatuh tersebut bisa dikatakan dengan
virga (Susilowati dan Sadad, 2015).
Pada musim penghujan muka air tanah akan mengalami peningkatan dan pemulihan
karena proses pengisian kembali (groundwater recharged). Proses pengisian kembali air tanah
dapat terjadi setiap kali terjadi hujan sehingga mengakibatkan fluktuasi tinggi muka air tanah.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan peningkatan tekanan pori air tanah sehingga mendorong
naiknya muka air tanah. Antara curah hujan dan tinggi muka air tanah menunjukkan adanya
hubungan korelasi yang dapat dimodelkan secara matematis.
METODE
Pada perhitungan ini digunakan metode regresi linear, dimana variabel dependen akan
diperkirakan nilainya, biasanya di plot pada sumbu tegak (sumbu y). Variabel independen adalah
variabel yang dianggap berpengaruh terhadap variabel terikat, biasanya plot pada sumbu datar
(sumbu x). Semua model regresi selalu dituliskan sebagai persamaan yang menghubungkan
variabel dependen dan variabel independen.
Y = a + bx
Keterangan:
Y = variabel dependen
𝑎 = konstanta (intersep)
𝑥 = variabel independen
PEMBAHASAN
Perhitungan ini menggunakan Data Waktu Penurunan Tinggi Muka Air Tanah (MAT)
dari tanggal 23 Februari 2019 – 1 Maret 2019 di Lokasi Sistem Peringatan Dini Longsor
Kampung Jatirado, Desa Cililin, Kabupaten Bandung Barat.
∑ xi 133,6
x̄ = n = 7 = 19,0857
∑ yi 16,9465
ȳ = n = 7 = 2,4209
Y = a + bx
Dengan :
Y = a + bx
= 2,1365 + 0,0149x
Dt 2−D2
r=√ Dt 2 = 0,4819
3.5
2.5 R² = 0.291707509583155
Tinggi Muka Air (m)
1.5
0.5
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Curah Hujan (mm/jam)
Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa tinggi muka air tanah dipengaruhi oleh
akumulasi curah hujan yang terjadi dan seberapa sering hujan itu terjadi dengan intensitas
tertentu. Akumulasi curah hujan dengan intensitas yang cukup sering mengakibatkan tinggi
muka air tanah meningkat.
Model matematis regresi penurunan tinggi muka air tanah periode 23 Februari sampai dengan 1
Maret 2019 di lokasi Kampung Jatiradio, Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung
Barat menunjukkan hubungan curah hujan dan tinggi muka air tanah yang linear dengan
persamaan regresi yang diperoleh yaitu Y = 2,1365 + 0,0149x, r = 0,4819, dan R 2 = 0,2917,
sehingga tingkat hubungan antara curah hujan dan tinggi muka air termasuk ke dalam kategori
cukup kuat (0,40 – 0,599).
REFERENSI
https://ejurnal.bppt.go.id/index.php/Alami/article/download/3986/pdf/12023
https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom/article/download/4849/3065
https://repository.unsri.ac.id/71988/2/RAMA_45201_08021181823008_0013096402_0003017201_0
1_front_ref.pdf
https://www.pasundanekspres.co/penyebab-curah-hujan- tinggi/#:~:text=Pola%20cuaca
%20yang%20tidak%20biasa,dapat%20memicu%20banjir %20dan%20longsor