Anda di halaman 1dari 5

SAMBUTAN

DEPUTI BIDANG KEBUDAYAAN


PADA RAPAT KOORDINASI NASIONAL
“PENINGKATAN KAPASITAS KADER PEMUDA ANTI NARKOBA”
JAKARTA, 25 September 2019

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Shalom…
Om Swastiastu….
Namo Buddhaya….
Salam Kebajikan….
Selamat pagi dan Salam sejahtera untuk kita sekalian.

Yang terhormat;
Bapak Penanggap Utama:
• Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat, BNN
• Direktur Pertahanan dan Keamanan, Bappenas

Bapak/Ibu Undangan Peserta Rakor:


• Perwakilan Kementerian/Lembaga terkait
• Perwakilan Ormas Anti Narkoba
• Perwakilan Kader Pemuda Anti narkotika, serta
• Seluruh hadirin yang berbahagia.

SALAM PEMUDA..!!
• Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih, karena atas rahmat
dan karunia-Nya kita dapat hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional
“Peningkatan Kapasitas Kader Pemuda Anti Narkoba”.
• Pada kesempatan yang baik ini, saya menyampaikan apresiasi dan terima
kasih kepada seluruh hadirin sekalian yang telah memenuhi undangan
kami.

Ibu, Bapak dan Adik-adik Pemuda yang saya banggakan


• Pemuda merupakan generasi penerus, penanggung-jawab dan pelaku
pembangunan bangsa di masa depan. Selain itu, pemuda juga potensial
untuk menopang produktivitas nasional, terutama terkait dengan
pemanfaatan peluang bonus demografi, yakni diperkirakan akan mencapai

1
puncaknya hingga 11 tahun kedepan (tahun 2030), dimana pada tahun
tersebut jumlah usia produktif (rentang usia 15 tahun sampai dengan 64
tahun) dapat mencapai 70% dari total penduduk Indonesia.
• Dengan jumlah 63,82 juta (atau 24,15% dari penduduk Indonesia tahun
2018), pemuda memiliki peran strategis bagi kemajuan bangsa.
• Tantangan pembangunan pemuda saat ini dan ke depan (RPJMN 2015-
2019) diantaranya yaitu:
a) memperkuat karakter dan jati diri pemuda di era globalisasi;
b) meningkatkan peran aktif dan daya saing pemuda untuk menghadapi
peluang bonus demografi; dan
c) meningkatkan peran organisasi kepemudaan dalam pengembangan
kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.

Ibu, Bapak dan Adik-adik Pemuda yang saya cintai,


• Potensi dan tantangan pembangunan pemuda tersebut juga dibayangi
dengan adanya permasalahan besar terkait bahaya penyalahgunaan
narkoba dikalangan generasi muda, yang terus mengancam keberadaan
pemuda sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan dalam
mewujudkan cita-cita bangsa. Peredaran gelap narkoba digolongkan dalam
kejahatan luar biasa (extraordinary crimes), menjadi ancaman besar dan
nyata yang membutuhkan penanganan serius dan mendesak bagi setiap
bangsa.

• Status Indonesia kini masuk pada level darurat narkoba. Hal ini tidak
terlepas dari banyaknya kasus penyalahgunaan narkoba, seperti maraknya
penyelundupan dari berbagai negara akibat Indonesia dianggap sebagai
pasar potensial (potential market), serta kondisi geografis yang sangat
luas juga memberikan peluang akses penyelundupan narkoba menjadi
lebih mudah.
• Perlu upaya yang serius, terstruktur, sistematis, masif, dan berkelanjutan
untuk menanggulangi hal tersebut. Oleh sebab itu diperlukan sinergi antar
pemangku kepentingan baik tingkat pusat maupun daerah agar
pelaksanaan program Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dapat berjalan
efektif dan efisien.

2
Ibu, Bapak dan Saudara sekalian yang berbahagia,
• Beberapa Peraturan Perundang-undangan yang berlaku salah satunya
mengamanatkan perlindungan generasi muda terhadap bahaya
penyalahgunaan narkoba, yaitu: UU 35/2019 tentang Narkotika, UU 40/
2009 tentang Kepemudaan, Perpres 66/2017 tentang Koordinasi Strategis
Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan, Inpres 6/2018
tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) P4GN, Permendagri 12/2019
tentang Fasilitasi P4GN.

• Penyalahgunaan narkoba pada generasi muda lebih tinggi daripada


kelompok yang lebih tua. Usia awal (12-14 tahun) hingga akhir (15-17
tahun) sangat beresiko tinggi untuk memulai menggunakan narkoba, dan
peningkatan penyalahgunaan tertingginya terjadi pada pemuda
berusia 18-25 tahun (Puslitdatin BNN, 2018).
• Upaya pencegahan penyalahgunaan bahaya narkoba di kalangan
pemuda telah dilakukan di beberapa Kementerian/Lembaga (K/L). Namun
demikian pelaksanaannya dinilai masih belum terkoordinasi dan
terintegrasi secara baik. Program/Kegiatan pada K/L masih berjalan
sendiri-sendiri, belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat, dan
masih adanya tumpang tindih kegiatan (memiliki sasaran yang sama).
• Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, beberapa K/L (BNN,
Kemenpora, BKKBN, Kemendikbud, dll) telah melaksanakan pelatihan
relawan/penggiat/kader anti narkoba. Masing-masing K/L memiliki
kurikulum sendiri dalam menghasilkan relawan/penggiat/kader anti
narkoba. Materi yang diajarkan, durasi pelatihan dan model pelatihan
masing-masing instansi berbeda, sehingga kualifikasi
relawan/penggiat/kader yang dihasilkan oleh masing-masing K/L berbeda-
beda.
• Perlu disusun suatu model sinkronisasi rencana aksi pencegahan dan
pemberdayaan masyarakat yang mampu memadupadankan pelaksanaan
program/ kegiatan lintas K/L.
• Pemberdayaan relawan/penggiat/kader anti narkoba pasca pelatihan
terutama terkait dengan mata pencarian perlu dilakukan secara
berkelanjutan. Sehingga para relawan/penggiat/kader mampu
3
melaksanakan kegiatan pencegahan bahaya penyalahgunaan narkotika
secara berkelanjutan.

Ibu, Bapak dan Saudara sekalian yang berbahagia,


• Pelaksanaan Rakor “Peningkatan Kapasitas Kader Pemuda Anti
Narkoba” bertujuan untuk mensinergikan pelaksanaan program dan
kegiatan perlindungan generasi muda terhadap bahaya penyalahgunaan
narkoba baik di tingkat pusat maupun daerah.
• Kami berharap pelaksanaan Rakornas ini dapat menghasilkan masukan-
masukan terkait sinergi pencegahan dan pemberdayaan masyarakat antara
lain melalui:
(i) Standarisasi pelatihan relawan/kader (tingkatan kader, kurikulum,
dan mekanisme pelatihan);
(ii) Pemberdayaan kader pasca pelatihan; serta
(iii) Sinergi rencana aksi pencegahan dan pemberdayaan.

Ibu, Bapak dan Adik-adik Pemuda yang saya cintai,

Akhirnya, pada kesempatan yang berbahagia ini, dengan memohon ridho dari
Tuhan Yang Maha Kuasa, Rapat Koordinasi dengan tema “Peningkatan
Kapasitas Kader Pemuda Anti Narkoba” ini, Saya nyatakan dibuka.
Kepada hadirin sekalian, Saya ucapkan selamat berdiskusi, semoga Rakor ini
berjalan dengan baik dan lancar serta memberikan manfaat dalam upaya
perlindungan generasi muda terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba.
Kepada seluruh pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan ini, saya
ucapkan terima kasih.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, memberikan bimbingan dan
rahmat-Nya kepada kita semua.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh,
Shalom……….
Om Santi Santi Santi Om..

Deputi Bidang Kebudayaan Kemenko PMK,


ttd

4
Nyoman Shuida

Anda mungkin juga menyukai