Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obejk Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan merupakan data
sekunder. Data diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang di publikasikan di Bursa Efek
Indonesia. Laporan tahunan tersebut diperoleh dari situs masing masing perusahaan di Bursa
Efek Indonesia serta publikasi lainnya.

Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang
investasi dan sumber pembiayan dalam upaya mendukung pembangunan Ekonomi Nasional.
Bursa Efek Indonesia juga berperan dalam upaya mengembangkan pemodalan lokal yang besar
untuk menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil.

PT Bursa Efek Indonesia didirikan berdasarkan akta notaris Ny. Titik Poerbaninggsih
adiwarsito, SH No 27 tanggal 4 Desember 1991. Kedudukannya sebagai badan hokum telah di
sahkan dengan surat keputusan Menteri Kehakiman No. C.2-8146 HT.01.01 tanggal 26
Desember 1991 dan di muat dalam lembaran berita Negara No 25 tanggal 27 Maret 1992.

Pada tanggal 8 Maret 1992, PT Bursa Efek Indonesia secara resmi memperoleh izin
usaha dari Menteri Keuangan melalui SK N0. 323/KMK.01.01/1992. Penyerahan pengelolaan
bursa dari Badan Pengawas pasar Modal (BAPEPAM) kepada perseroan dilakukan oleh Menteri
Keuangan pada tanggal 13 Juli 1992 di Jakarta. PT Bursa Efek Indonesia berdiri dengan syarat
modal yang di setornya minimal 7,5 milyar, yang terbagi sekurang kurangnya dalam 200 saham
dan sekurang kurangnya 25 saham diantaranya telas di ambil dan di setor penuh oleh pemegang
saham, kecuali ditentukan oleh Menteri Keuangan. Menurut pasal 7 ayat 1 Undang Undang pasar
modal No 8 tahun 1995, tujuan pendirian bursa efek adalah untuk menyelengggarakan
perdagangan efek yang teratur , wajar dan efisien. Atas dasar itu, bursa efek wajib menyediakan
sarana pendukung dan mengawasi kegiatan anggota bursa efek. Untuk menciptakan perdagangan
efek yang baik, perlu peraturan yang menunjang dan konsistensi dalam penegakan peraturan
serta pengawasan perilaku pelaku bursa yang terorganisir dengan baik. Selain itu bursa efek juga
menciptakan perdagangan efek yang wajar dan efisien yang sesuai dengan mekanisme pasar
memberikan informasi transparan dan mengenal betul nasabahnya. Untuk mewujudkan
perdagangan efek yang efisien , penyelesaiian tansaksi dilakukan dengan mudah, murah , dan
cepat.
TABEL 4.1

Daftar Sampel Perusahaan Manufktur Sektor Industri Barang Konsumsi

NO Kode Nama Perusahaan Tanggal Tanggal


Emiten Berdiri Pendaftran
1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk 06 Mar 1985 13 Jui 1994
2 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk 03 Jun 1993 10 Jul 2012
3 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 09 Des 1996 09 Jul 1996
4 DLTA Delta Djakarta Tbk 15 Jun 1970 11 Nov 1994
5 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk 15 Feb 1976 11 Nov 1994
6 GGRM Gudang Garam Tbk 26 Jun 1958 27 Agus 1990
7 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna TBK 27 Mar 1905 15 Agus 1990
8 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 02 Sep 2009 07 Okt 2010
9 INAF Indofarma Tbk 02 Jan 1996 17 Apr 2001
10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 Agus 1990 14 Jul 1994
11 KAEF Kimia Farma Tbk 23 Jan 1969 04 Jul 2001
12 KICI Kedaung Indag Can Tbk 11 Jan 1974 28 Okt 1993
13 KINO Kino Indoniesia Tbk 8 Feb 1999 11 Des 2015
14 KLBF Kalbe Farma Tbk 10 Sep 1966 30 Jul 1991
15 LMPI Langgeng Makmur Industry Tbk 30 Nov 1972 17 Okt 1994
16 MBTO Martina Berto Tbk 01 Jun 1977 13 Jn 2011
17 MERK Merck Tbk 14 Okt 1970 23 Jul 1981
18 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 03 Jan 1929 15 Des 1981
19 MYOR Mayora Indah Tbk 17 Feb 1977 04 Jul 1990
20 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk 06 Apr 1974 08 Okt 1994
21 RMBA Bantoel Internasional Investama Tbk 19 Jan 1979 05 Mar 1990
22 ROTI Nippon Indosan Corporindo Tbk 08 Mar 1995 28 Jun 2010
23 SIDO Industri Maju dan Farmasi sidomuncul Tbk 18 Mar 1975 18 Des 2013
24 SKBM Sekar Bumi Tbk 01 Jan 1990 28 Sep 2012
25 TCID Mandom Indonesia Tbk 05 Nov 1969 03Sep 1993
26 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk 27 Mei 1970 07 Jun 1994
27 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading 02 Nov 1971 02 Jul 1990
Company Tbk
28 UNVR Unilever Indonesia Tbk 05 Des 1933 11 Jan 1982
29 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk 14 Des 1994 18 Des 2012
30
4.2 Kondisi data penelitian

1. Keputusan Investasi (X1)

Keputusan investasi memuat hak dan kewajiban kedua belah pihak baik
perusahaan maupun pemerintah tuan rumah. Pada masa colonial perjanjian seperti ini
dinamakan perjanjian kosensi :

Berikut ini adalah data dari keputusan investasi perusahaan yang dijadikan sampel
selama tahu n2016 – 2017 :

Tbel 4.2

Hasil Perhitungan Keputusan Investasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi
Tahun 2020 – 2021

NO KODE TAHUN KEPUTUSAN INVESTASI


MPS EPS PER
1 ADES 2020 1.520 25,00 60,80
2021 3.210 190,00 16,89
2 ALTO 2020 308 4,00 77,00
2021 266 0 0
3 CEKA 2020 1.805 5,00 361,00
2021 1.890 -25,00 75,60
4 DLTA 2020 4.220 100,00 42,20
2021 3.800 0 0
5 DVLA 2020 2.500 0 0
2021 2.800 60,00 46,66
6 GGRM 2020 42.200 200,00 211,00
2021 31.125 -450,00 -69,16
7 IHMSP 2020 1.600 5,00 320,00
2021 980 -5,00 -196
8 ICBP 2020 9.775 75,00 -130,33
2021 8.750 -50,00 -175,00
9 INAF 2020 4.330 110,00 39,36
2021 2.420 100,00 24,20
10 INDF 2020 6.900 0 0
2021 4.380 0 0
11 KAEF 2020 4.440 110,00 40,36
2021 2.590 110,00 23,54
12 KICI 2020 222 -12,00 -18,50
2021 308 -2,00 -154,00
13 KINO 2020 2.840 -10,00 -284,00
2021 2.010 0 0
14 KLBF 2020 1.545 60,00 25,75

2021 1.625 10,00 32,96


15 LMPI 2020 85 0 0
2021 192 -1,00 -192,00
16 MBTO 2020 93 0 0
2021 169 0 0
17 MERK 2020 3.290 60,00 54,83
2021 3.700 50,00 74,00
18 MLBI 2020 9.500 -100,00 -95,00
2021 7.700 -250,00 -30,80
19 MYOR 2020 2.680 -10,00 -268,00
2021 2.060 -30,00 -68,66
20 PSDN 2020 128 7,00 18,28
2021 148 -1,00 -148,00
21 RMBA 2020 374 2,00 187,00
2021 306 0 0
22 ROTI 2020 1.400 20,00 70,00
2021 1.285 -5,00 -257,00
23 SIDO 2020 775 5,00 155,00
2021 895 20,00 44,75
24 SKBM 2020 340 -20,00 -17,00
2021 370 8,00 46,25
25 TCID 2020 6.500 -200,00 -32,50
2021 5.275 -25,00 -211,00
26 TSPC 2020 1.420 35,00 40,57
2021 1.480 15,00 98,66
27 ULTJ 2020 1.630 -5,00 -326
2021 1.550 10,00 155,00
28 UNVR 2020 7.500 25,00 300,00
2021 4.210 -60,00 70,16
29 WIIM 2020 585 -5,00 -117
2021 472 -6,00 -78,66

2. Keputusan Pendanaan (X2)


Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi pinjaman
dari pihak luar, dan merupakan rasio yang menafsir pengeluarn perusahaan yang didanai
oleh pinjaman dari luar.

Berikut adalah data dari keputusan pendanaan dari perusahaan yang di jadikan
sampel selama periode 2016 -2017 :

Tabel 4.3

Hasil Perhitungan Keputusan Pendanaan

Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

Tahun 2020 – 2021

N KEPUTUSAN PENDANAAN
KODE TAHUN
O LIABILITAS EKUITAS DER
2020 258.283.000.000 700.508.000.000 0,3
1 ADES
2021 334.291.000.000 969.817.000.000 0,34
2016 732.991.000.000 372.883.000.000 1,96
2 ALTO
2017 725.373.000.000 363.835.000.000 1,99
2016 305.958.000.000 1.260.000.000.000 0,2
3 CEKA
2017 310.020.000.000 1.387.366.000.000 0,22
2016 205.681.950.000 1.019.898.963.000 0,2
4 DLTA
2017 298.548.048.000 1.010.174.017.000 0,29
2016 660.424.729.000 1.326.287.143.000 0,49
5 DVLA
2017 705.106.719.000 1.380.798.261.000 0,51
2016 19.668.941.000.000 58.522.468.000.000 0,33
6 GGRM
2017 30.676.095.000.000 59.288.274.000.000 0,51
2016 19.432.604.000.000 30.241.426.000.000 0,64
7 HMSP
2017 23.899.022.000.000 29.191.406.000.000 0,81
2016 53.270.272.000.000 50.318.053.000.000 1,05
8 ICBP
2017 54.880.555.000.000 52.245.252.000.000 1,05
2016 894.754.000.000 483.505.000.000 1,85
9 INAF
2017 1.389.417.000.000 432.149.000.000 3,21
2016 46.091.806.000.000 56.570.429.000.000 0,81
10 INDF
2017 87.647.493.000.000 81.928.715.000.000 1,06
2020 10.215.698.000.000 6.983.891.000.000 1,46
11 KAEF 2021 10.339.644.000.000 7.126.249.000.000 1,45
2020 73.417.000.000 86.730.000.000 0,84
12 KICI 2021 81.612.000.000 85.803.000.000 0,95
2020 2.246.311.000.000 2.794.156.000.000 0,80
13 KINO 2021 2.781.919.000.000 2.527.270.000.000 1,10
14 KLBF 2020 4.875.822.000.000 17.256.332.000.000 0,28
2021 4.475.955.000.000 19.455.419.000.000 0,23
2020 453.960.000.000 277.996.000.000 1,63
15 LMPI 2021 456.696.000.000 240.043.000.000 1,90
2020 379.488.000.000 210.739.000.000 1,80
16 MBTO 2021 401.399.000.000 566.216.000.000 0,70
2020 335.059.000.000 629.002.000.000 0,53
17 MERK 2021 221.600.000.000 665.998.000.000 0,33
2020 2.793.944.000.000 1.284.679.000.000 2,17
18 MLBI 2021 1.647.543.000.000 1.582.232.000.000 1,04
2020 8.627.693.000.000 10.846.852.000.000 0,79
19 MYOR 2021 8.936.360.000.000 12.120.959.000.000 0,73
2020 660.720.000.000 95.657.000.000 6,90
20 PSDN 2021 647.208.000.000 98.367.000.000 6,57
2020 7.613.992.000.000 8.354.618.000.000 0,91
21 RMBA 2021 5.701.066.000.000 5.775.526.000.000 0,98
2020 1.775.690.000.000 2.890.151.000.000 0,61
22 ROTI 2021 1.266.364.000.000 3.284.372.000.000 0,38
2020 439.708.000.000 3.296.335.000.000 0,13
23 SIDO 2021 597.785.000.000 3.471.185.000.000 0,17
2020 806.678.000.000 961.981.000.000 0,83
24 SKBM 2021 977.942.000.000 992.485.000.000 0,98
2020 448.803.000.000 1.865.986.000.000 0,24
25 TCID 2021 480.956.000.000 1.819.848.000.000 0,26
2020 2.727.421.000.000 6.377.235.000.000 0,42
26 TSPC 2021 2.769.022.000.000 6.875.303.000.000 0,40
2020 3.972.379.000.000 4.781.737.000.000 0,83
27 ULTJ 2021 2.268.730.000.000 5.138.126.000.000 0,44
2020 15.597.264.000.000 4.937.368.000.000 3,15
28 UNVR 2021 14.747.263.000.000 4.321.269.000.000 3,41
2020 428.590.000.000 1.185.851.000.000 0,36
29 WIIM 2021 572.784.000.000 1.318.385.000.000 0,43

3. Nilai Perusahaan (Y)

Price to book value menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku
saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio perusahaan maka pasar percaya akan
propek perusahaan.

Berikut ini adalah data dari keputusan investasi dari perusahaan yang dijadikan
sampel selama tahun 2020-2021 :
Tabel 4.4

Hasil Perhitungan Nilai Perusahaan

Perusahaan Manufaktur Sektor Industru Barang Konsumsi

Tahun 2020-2021

NO KODE TAHUN NILAI PERUSAHAAN


HARGA / LEMBAR NILAI BUKU PBV
SAHAM /LEMBAR SAHAM
1 ADES 2020 1.520 1.187,51 1,27
2021 3.210 1.644,06 1,95
2 ALTO 2020 308 170,12 1,81
2021 266 165,99 1,60
3 CEKA 2020 1.805 2.118,25 0,85
2021 1.890 2.331,71 0,81
4 DLTA 2020 4.220 1.273,82 3,31
2021 3.800 1.261,68 3,01
5 DVLA 2020 2.500 1.184,18 2,11
2021 2.800 1.232,86 2,27
6 GGRM 2020 42.200 30.415,69 1,38
2021 31.125 30.813,70 1,01
7 IHMSP 2020 1.600 259,99 6,15
2021 980 250,96 3,90
8 ICBP 2020 9.775 4.314,74 2,26
2021 8.750 4.692,53 1,86
9 INAF 2020 4.330 138,85 31,18
2021 2.420 164,01 14,75
10 INDF 2020 6.900 9.073,01 0,76
2021 4.380 9.866,50 0,44
11 KAEF 2020 4.440 1.277,45 3,47
2021 2.590 1.300,14 1,99
12 KICI 2020 222 292,64 0,75
2021 308 390,19 0,78
13 KINO 2020 2.840 1.804,07 1,57
2021 2.010 1.864,54 1,07
14 KLBF 2020 1.545 389,89 3,96
2021 1.625 453,67 3,58
15 LMPI 2020 85 680,31 0,12
2021 192 521,67 0,36
16 MBTO 2020 93 551,27 0,16
2021 169 411,53 0,41
17 MERK 2020 3.290 1.367,60 2,40
2021 3.700 1.526,88 2,42
18 MLBI 2020 9.500 680,31 13,96
2021 7.700 521,67 14,76
19 MYOR 2020 2.680 504,12 5,31
2021 2.060 508,08 4,05
20 PSDN 2020 128 83,44 1,53
2021 148 33,83 4,37
21 RMBA 2020 374 156,83 2,38
2021 306 159,10 1,92
22 ROTI 2020 1.400 521,73 2,68
2021 1.285 460,59 2,78
23 SIDO 2020 775 107,39 7,21
2021 895 115,71 7,73
24 SKBM 2020 340 556,03 0,61
2021 370 573,66 0,64
25 TCID 2020 6.500 9.280,44 0,70
2021 5.275 9.050,97 0,58
26 TSPC 2020 1.420 1.414,06 1,00
2021 1.480 1.524,50 0,97
27 ULTJ 2020 1.630 413,88 3,93
2021 1.550 444,72 3,48
28 UNVR 2020 7.500 129,42 57,95
2021 4.210 113,27 37,10
29 WIIM 2020 585 564,73 1,03
2021 472 627,84 0,75

4.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis regresi linier berganda terlebih dahulu dalakukan uji asumsi
klasik yang terdiri dari :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan maksud memeriksa apakah data yang berasal dari
populasi yang terdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada table 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5

Uji Normalitas

Dari hasil analisis di atas dapat di lihat bahwa uji normalitas yang di lakukan
terhadap variable independen dan variable dependen menunjukan nilai normal karena
nilai Asymp.sig dari ketiga variable yaitu keputusan investasi , keputusan pendanaan
dan nilai perusahaan lebih besar dari 0,5 sehingga dapat di simpulkan bahwa ketiga
variable yang penulis teliti memiliki data yang terdistribusi secara normal dan dapat
dilakukan pengujian selanjutnya.
2. Uji Multikolieritas

Uji asumsi klasik yang kedua adalah multikolineritas merupakan salah


satu syarat dalam regresi linier berganda apabila data tidak terjadi multikolineritas
baru bisa dilakukan uji regresi untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 4.6
berikut :

Tbael 4.6

Uji Multikolineritas

Dari hasil table 4.6 di atas uji multikolineritas menunjukan bahwa variable
X (independen) memiliki nilai Tolerance di bawah dari 1 sedangkan nilai VIF
(Variance Inflation Factor) di bawah 10 sehingga dapat di simpulkan bahwa
variable independen tersebut tidak mengalami multikolineritas karena syarat
sudah terpenuhi pengujian selanjutnya dapat dilakukan.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas di gunakan untuk melihat data yang di uji apakah


memiliki kasus keteroskedastisitas atau tidak, karena syarat uji regresi linear
berganda harus melawati uji heteroskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas dapat dilihat dalam gambar 4.1 berikut ini

Gambar 4.1

Uji Heteroskedastisitas

Dari hasil uji heteroskedastisitas di atas menunjukan bahwa data


dalam penelitian ini tidak mengalmai heteroskedastisitas karena titik yang
ada dalam kolom di atas tidak menunjukan suatu pola tertentu kecuali
menyebar sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi kasus
heteroskedastisitas sehingga uji regresi linear dapat di lakukan.

4.4 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil nalisis linear berganda dapat dijelaskan pada table 4.7 berikut :
Kemudian nilai koefisien regresi masing masing variable di atas dapat
didistrubusikan ke dalam persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Y = 5,481 + 0,406X1 + 16,539 X2

Dari persamaan dapat di jelaskan bahwa :

1. Nilai konstanta sebesar 5,481 satuan hal ini menunjukan bahwa sebelum di pengaruhi
variable keputusan investasi dan keputusan pendanaan sebagai variable independen
maka nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sector industry barang konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020 – 2021 sydah ada sebesar 5,481
satuan dngan asumsi variable lain nol atau tidak ada.
2. Koefisien keputusan investasi (X1) memebrikan nilai sebesar 0,406 satuan jika
keputusan investasi di tingkatkan satu satuan maka nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur sector industry barang konsumsi yangterdaftar di BEI Tahun 2020 – 2021
akan mengalami peningkatan sebesar 0,406 satuan dengan asumsi variable lain tetap
dan sebaliknya
3. Koefisien keputusan pendanaan (X2) memberikan nilai sebesar 16,539 satuan jika
keputusan pendanaan di tingkatkan satu satuan maka nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2020 – 2021 akan meningkat
sebesar 16,539 satuan dengan asumsi variable lain tetap

4.5 Hsil Uji Hipotesis

4.5.1 Pengujian Hipotesis Uji t

1. Keputusan Investasi (X1)

Berdasarkan perhitungan pada table 4.7 di atas diketahui bahwa nlai hasil
uji t dari variable keputusan investasi memiliki nilai signifikan sebesar 0,026. Jika
nilai signifikan yang digunakan dalam penelitian ini (a=0,05) maka terbukti
bahwa nilai signifikan lebih kecil dari tingkat signifikan yang digunakan yaitu
(0,026 < 0,05). Hal ini berarti keputusan investasi memilki pengaruh yang
signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahan manufaktur sector barang
konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2020-2021. Dengan demikian hipotesis
pertama yang di ajukan dalam penelitian ini dapat diterima dengan tingkat
kepercayan 95%.

2. Keputusan Pendanaan

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang


signifikan antara keputusan pendanaan (X2) terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur sktor industry yang terdaftar di BEI tahun 2020 – 2021.
Hasil pengolahan data dengan uji t diketahui bahwa nilai hasil uji t dari variable
keputusan pendanaan 0,000. Jika nilai signifikan di bandingkan dengan tingkat
signifikan yang digunakan yaitu (0,000 < 0,05). Hal ini berarti keputusan
pendanaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan manufaktur sector industry barang konsumsi yang
terdaftar di BEI tahun 2020 – 2021. Dengan demikian hipotesis kedua yang
diajukan dalam penelitian ini dapat diterima dengan tingkat kepercayaan 95%

4.5.2 Uji F ( Pengujian Hipotesis Secara Bersama – sama

Untuk menguji pengaruh variable bebas secara bersama – sama dengan menggunakan uji
F. Hasil perhitungan regresi secara bersama sama diperlihatkan pada table 4.8

Tabel 4.8

Hasil Uji F Simultan

Dari hasil uji F di dapat nilai signifikan 0,001 dan F hitung 22.084. ini berarti
bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variable terikat yaiutu keputusan
investasi dan keputusan pendanaan memiliki pengaruh poitif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan manufaktur sector industry barang konsumsi yang terdaftar di BEI
tahun 2020 – 2021 karena nilai signifikannya 0,000 < 0,05 sehingga pengujian hipotesis secara
bersama sama dapat di terima.

4.6.3 Koefisien Determain

Uji koefisien determain ini di gunakan untuk melihat kontribusi dri


variable keputusan pendanaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sector industry barang konsumsi
yang terdaftar di BEI tahun 2020 -2021 dapat dilihat pada table 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9

Uji Koefisien Determain

Dari hasil uji koefisien determain ini diperoleh nilai R (R square) sebesar
0,445 artinya kontribusi dari variable keputusan investasi dan keputusan
pendanaan terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 44,5% sedangkan sisanya
55,5% lagi dipengaruhi variable lain yang tidak termasuk dalam penelitian yang
penulis lakukan ini.
4.6 Pembahasan Hipotesis

4.6.1 Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan

Hipotesis pertama (H1)menyatakan bahwa keputusan investasi memiliki pengaruh


signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang sector industry yang terdaftar di
BEI tahun 2020 -2021 adalah bila keputusan investasi mengalami peningkatan maka nilai
perusahaan akan mengalami peningkatan juga sebesar peningkatan keputusan investasi
karena memiliki pengaruh yang positif searah.

Pengeluaran investasi memberikn sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan


di masa yang akan datang sehingga meningkatkan harga saham sebagai indicator nilai
perusahaan Prasetyo (2011). Maka berdasarkan teori di atas kolerasi keputusan investasi
berpengaruh positif terhadap nilai peruahaan jika keputusan investasi naik maka nilai
perusahaan akan ikut naik. PER yang tinggi menunjukan investasi perushaan yang bagus
danprospek pertumbuhan perusahaan yang bagus sehingga dapat menarik investor.

4.6.2 Keputusan Pendanaan Terhdap Nilai Perusahaan

Hipotesis ke dua (H2) menyatakan variable keputusn pendanaan memeiliki


pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sector
industry barang konsumsi yang terdaftar di BEI Tahun 2020 – 2021 artinya apabila
keputusan pendanaan meningkat maka nilai perusahaan akan meningkat juga sebesar
peningkatan keputusan pendanaan karena memiliki pengaruh yang positif searah.

DER berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan
pemilik perusahaan, dari hasil uji di atas dapat diketahui seberapa efektif pemanfaatan
modal yang digunakan oleh perusahaan yang diperoleh kreditor dalam bentuk utang.
Keputusan pendanaan yang di ukur melalui DER memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap perusahaan.

4.6.3 Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan

Diliht dari uji f menunjukan bahwa secara bersama sama kedua variable
keputusan investasi dan keputusan pendanaan memiliki pengaruh yang sifnifikan terhadap nilai
perushaan pada perusahaan manufaktur sector industry yang terdaftar di BEI tahun 2020 – 2021

Hal ini sesuan dengan teori Sartono (2001) yang mengatakan bahwa manajer
keuangan harus dapat menterjemahkan tujuan strategis ke dalam tujuan jangka pendek. Mereka
dituntut fleksibelitas dalam menangkap dan mengantisipasi perubahan di masa mendatang untuk
secara dini menyesuaikan dan mengambil keputusan secara cepat dan akurat. Manajer keuangan
harus mampu mengambil keputusan tersebut secara efektif dan efisien. Efektif dalam keputusan
investasi akan tercermin dalam pencapaian tingkat keuntungan yang ptimal. Efisien dalam
pendanaan akan tercermin dalam perolehn dana dengan biaya minimum.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan pada


pembahasan sebelumnya, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa :

1. Secara parsial keputusan investasi dan keputusan pendanaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan
2. Secara simultan keputusan investasi dan pendanaan berpengaruh positih dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
3. Dari hasil uji koefisien determain diperoleh R (R square) sebesar 0,445 artinya
kontribusi dari variable keputusan investasi dan keputusan pendanaan terhadap nilai
perusahaan adalah sebesar 44,5% sedangkan sisanya 55,5% dipengaruhi variable lain
yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

5.2 Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Agar penelitian ini lebih bermakna maka bagi yang berkeinginan untuk
melanjutkan penelitian ini agar menambah variable yang tidak di masukan dalam
penelitian ini.

2. Perusahaan

Nilai perusahaan akan meningkat jika pihak manajemen mampu


meningkatkan keputusan investasi melalui Price Earning Ratio. Nilai perusahaan
akan meningkat jika pihakmanajemen mapumeningkatkan keputusan pendanaan
melalui peningkatan Debt To Equity Ratio.

4. Bagi Investor

Dalam berinvestasi pada perusahaan manufaktur sector industry barang


konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2020 – 2021 harus menhkaji
atau menganalisis keputusan investasi , keputusan pendanaan dan nilai
perusahaan melalui laporan tahunnannya.

Anda mungkin juga menyukai