INDORITEL MAKMUR
INTERNASIONAL TBK
&
PT. SUMBER ALFARIA
TRIJAYA TBK
A brief look at what we will discuss
today 01 Alasan Pemilihan Perusahaan
02 Karakteristik perusahaan
05 Analisis Ratio
06 Trust Issue
07 Komparasi Perusahaan
08 Kesimpulan Analisis
PT. INDORITEL MAKMUR INTERNASIONAL TBK
Alasan Profil Singkat
Merupaan perusahaan ritel dengan Tahun Didirikan: 16 November 1995
gerai ritel terbanyak di Indonesia Emiten: Pada 21 November 2000, dengan melakukan
dengan 19.996 gerai. Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak 64 juta
Mengalami kenaikan laba bersih yang lembar saham di harga Rp250 per lembar melalui Bursa
signifikan setiap tahunnya sejak 2020 Efek Jakarta.
(465,5 M), 2021 (892,6 M) hingga Pemegang saham terbesar: Hannawell Group Limited
2022 (1,3 T). (39,64%/5,63 M), Anthoni Salim (30,16%/4,27 M), PT
Megah Eraraharja (14,1%/2M), UBS AG Singapore S/A
Karakteristik Perusahaan PT Megah Eraraharja 2091144362 (13,68%/1,94 M) dan
masyarakat (2,42%/343,79 juta).
1. Bergerak di bidang investasi, Lokasi: Wisma Indocement Lt. 10 Jl. Jendral Sudirman
perdagangan umum, keagenan dan Kav.70-71 Jakarta 12910
perwakilan. Bergerak di Sektor: Ritel dengan brand bernama
2. Memiliki dua anak perusahaan berupa Indomaret
Indomaret dan PT Indoritel Persada
Nusantara
PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK
Alasan
Merupakan perusahaan ritel terbesar kedua
Indonesia dengan jumlah toko ritel terbanyak
(17.394 gerai). Profil Singkat
Meski kalah secara jumlah gerai, namun
perusahaan ini memiliki pendapatan yang jauh Tahun Didirikan: 22 Februari 1989
lebih besar dibandingkan PT Indoritel Makmur Pendiri Perusahaan: Djoko Susanto
Internasional. IPO: Dimulai pada Januari 2009. Jumlah saham yang
Mengalami kenaikan laba bersih setiap tahunnya
dijual sebanyak 343.177.000 saham biasa dengan nilai
selama tiga tahun terakhir. Pada 2020 sebesar
1,2 T, kemudian 2021 sebesar 1,9 T, dan 2022 nominal Rp 100.
laba bersihnya sebesar 2,8 T. Pemegang saham terbesar: PT Sigmantara Alfindo 53%
dan Masyarakat 47%
Karakteristik Perusahaan Lokasi:
1. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam Bergerak di Sektor: Ritel dengan brand bernama
bidang usaha industri perdagangan eceran Alfamart
2. Memiliki lima anak prusahaan berupa PT Midi
Utama Indonesia Tbk (“MIDI”), PT Sumber
Indah Lestari (“SIL”), Alfamart Retail Asia Pte.,
Ltd. (“ARA”), PT Sumber Trijaya Lestari (“STL”),
dan PT Global Loyalty Indonesia (“GLI”).
Harga Saham Terendah, Tertinggi, dan Penutup PT
Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) Periode 1
tahun
EPS=
Keterangan 2022 2021 2020 Keterangan 2022 2021 2020
PER=
Keterengan 2022 2021 2020
Keterengan 2022 2021 2020
114.706.920.00
Ekuitas 12327296000 11297211000 10.259.602.000 Ekuitas 80.141.250.000 94.277.830.000
0
Jumlah saham Jumlah saham 415.245.017.00 415.245.017.00 415.245.017.00
14.184.000.000 14.184.000.000 14.184.000.000
beredar beredar 0 0 0
PBV=
Keterangan 2022 2021 2020
Keterangan 2022 2021 2020
Harga Saham
Harga Saham 2600 1215 800
41000 30600 18000 Penutupan
Penutupan
Book Value Per
Book Value Per 0,1929974996 0,2270414482 0,2762391246
0,869098703 0,796475677 0,723322194 Share
Share
PBV 13.471,67712 5.351,445782 2.896,041613
PBV 47175,30917 38419,25233 24885,17586
Ratio Fundamental
PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) PT Sumbrer Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
ROA=
ROE=
Keterangan 2022 2021 2020
Kinerja tbk dikatakan baik. Karena nilai saham di pasar modal juga
semakin meningkat.
Saham
PT Sumber EPS dari perusahaan ini terus menurun dari tahun ke tahun
dan penurunannya pun cukup signifikan. Apalagi PER,
Alfaria BVPS, dan PBV justru meningkat sehingga harga saham
Trijaya tbk yang mahal tidak dibarengi dengan keuntungan yang besar
juga. Oleh karena itu, kinerja saham perusahaan ini bisa
dikatakan kurang baik terutama untuk melakukan
pembelian saham.
PT Indoritel Pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan ini,
nilainya terus naik dari 2020-2022. Kondisi ini dapat dilihat
Makmur dari meningkatnya ROA dan ROE perusahaan. ROA
Internasional perusahaan bernilai 2,88% pada 2020, 5,34% pada 2021,
dan 7,17% pada 2022. Sedangkan ROE nya bernilai 4,87%
tbk pada 2020, 8,57% pada 2021, dan 11% pada 2022. Dengan
Dividen
PT Sumber Pembagian dividen perusahaan ini mengalami penurunan
yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. ROA pada 2020
Alfaria adalah 11,23%, 2021 7,17%, dan 2022 hanya 4,23%.
Trijaya tbk Sedangkan ROE nya 25,34% pada 2020, 20,8% pada 2021,
dan 16,25 pada 2022. Dengan begitu maka keuntungan
yang dibagikan pada investor juga semakin sedikit tiap
tahunnya.
PT Indoritel Jika dianalisis secara fundamental, maka EPS, PBV, BVPS,
ROA, dan ROE perusahaan ini meningkat. Hal tersebut
Makmur menandakan bahwa terjadinya pertumbuhan saham
Internasional sehingga kinerja keuangan perusahaan juga baik. Adapun
untuk PER nya fluktuatif namun tidak begitu signifikan.
tbk
Analisis
Fundamental
PT Sumber EPS, ROA, dan ROE perusahaan ini mengalami penurunan
yang cukup signifikan. Artinya pendapatan dan labar
Alfaria perusahaan juga berkurang. Sedangkan PER, BVPS, dan
Trijaya tbk PBV perusahaan meningkat, yang membuat tingginya
harga saham. Harga saham yang terlalu tinggi ini bisa
menurunkan minat calon investor.
Kesimpulan Hasil Analisis
Kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan ialah, PT Indoritel Makmur
Internasional (DNET) menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan
dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Meski begitu, harga saham perlembar
DNET terbilang cukup tinggi dibanding AMRT. Namun secara risiko penurunan dividen
juga lebih kecil. Yang harus dicermati ialah tren negatif dari kinerja saham AMRT yang
terus menurun tiap tahunnya. Sedangkan DNET justru terus meningkat.
THANKS ❤️
Do you have any
questions?