Anda di halaman 1dari 96

LAPORAN TAHUNAN

2 0 0 8

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk

www.essenza.com
1

daftar isi

Halaman
Visi dan Misi 2
Ikhtisar Keuangan 3
Profil Perusahaan 4
Laporan Dewan Komisaris 6
Laporan Direksi 8
Diskusi Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan 11
Tata Kelola Perusahaan 21
Informasi Perusahaan 30
Informasi Anak Perusahaan 30
Struktur Organisasi 31
Tim Manajemen 32
Lembaga Penunjang Pasar Modal 34
Pemegang Saham 35
Riwayat Permodalan 35
Informasi Saham 36
Harga Saham IKAI 37
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Tahunan 2008 38
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
31 Desember 2008 39
Laporan Keuangan Tahun 2008 40

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


2

visi dan misi

VISI
Manajemen PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk, berkomitmen dan berdedikasi
untuk pertumbuhan dan perkembangan bisnis Perusahaan dengan:

 Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi disertai pelayanan pendukung


lainnya

 Menerapkan dan memanfaatkan teknologi canggih

 Mencapai skala ekonomi dan efisiensi dengan berinvestasi pada fasilitas yang
berskala besar

 Melakukan perbaikan dan inovasi yang terus menerus dalam produk yang akan
ditawarkan pada pasar serta menyediakan pilihan produk yang bervariasi

 Mengembangkan jaringan distribusi secara luas dan mendalam

 Melakukan penelitian dan pengembangan secara aktif dan terus menerus untuk
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan proses produksi kelas dunia

MISI
Untuk memproduksi dan menyediakan ubin porselen yang berkualitas tinggi untuk
konsumen di pasar lokal dan internasional.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


3

ikhtisar keuangan
2008 2007 2006 2005 2004
HASIL USAHA (Juta Rp)
Penjualan Bersih 245.658 204.231 238.491 259.290 223.074
Laba Kotor 61.684 46.232 36.325 43.820 41.499
Laba Usaha 30.281 15.878 2.239 2.126 4.619
Laba Bersih 3.306 12.257 2.763 6.855 1.712
Laba Bersih Per saham (Rp) 5 19 6 15 4
Jumlah Saham (Lembar) 654.000.000 654.000.000 654.000.000 450.000.000 450.000.000

POSISI KEUANGAN (Juta Rp)


Modal Kerja Bersih (64.525) (97.962) (130.248) (29.374) (5.779)
Jumlah Aktiva 784.499 772.704 682.345 703.629 751.317
Jumlah Kewajiban 438.111 429.724 472.063 597.446 651.866
Jumlah Ekuitas 342.992 339.686 208.061 103.297 96.442

RASIO USAHA (%)


Laba Kotor terhadap Penjualan Bersih 25,11 22,64 15,23 16,90 18,60
Laba Usaha terhadap Penjualan Bersih 12,33 7,77 0,94 0,82 2,07
Laba Bersih terhadap Penjualan Bersih 1,35 6,00 1,16 2,64 0,77
Laba Bersih terhadap Ekuitas 0,96 3,61 1,33 6,64 1,78
Laba Bersih terhadap Aktiva 0,42 1,59 0,40 0,97 0,23

RASIO KEUANGAN (%)


Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar 82,27 72,34 65,21 89,14 97,86
Kewajiban terhadap Ekuitas 127,73 126,51 226,89 578,38 675,92
Kewajiban terhadap Aktiva 55,85 55,61 69,18 84,91 86,76

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


4

profil perusahaan

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (Intikeramik) didirikan pada tanggal 26 Juni


1991, merupakan produsen ubin porselen terbesar di Indonesia dengan kapasitas
produksi konsolidasi sebesar 6.600.000 m2 per tahun.

Pabrik Intikeramik terletak di Tangerang, Provinsi Banten, mulai beroperasi secara


komersial pada bulan Mei 1993 dengan 1 lini produksi dengan kapasitas sebesar
900.000 m2 per tahun. Ubin porselen yang dihasilkan dipasarkan baik ke pasar lokal
maupun internasional dengan merek Essenza. Pada awalnya produk yang diproduksi
hanya jenis uni color dan salt and pepper.

Seiring dengan semakin populernya ubin porselen, permintaan akan produk


Intikeramik juga ikut bertambah. Untuk memenuhi permintaan tersebut pada tahun
1994 Intikeramik menambah 1 lini produksi sehingga kapasitas produksi menjadi
1.800.000 m2 per tahun.

Pada tahun 1995, Intikeramik mengakuisisi 99% saham PT Internusa Keramik


Alamasri (INKA). INKA merupakan pabrik ubin porselen dengan peralatan produksi
paling canggih pada saat itu, memiliki 4 lini produksi dengan kapasitas 3.900.000 m2
per tahun. Pabrik INKA berdiri di atas tanah seluas lebih dari 16 hektar berlokasi di
Kawasan Industri Palm Manis Tangerang, Banten. INKA beroperasi secara komersial
pada bulan April 1997. Beroperasinya pabrik INKA, merupakan titik awal era baru
produksi Intikeramik. Dengan peralatan yang canggih dan efisien, fasilitas produksi di
INKA dapat memproduksi ubin porselen yang menyerupai batu alam seperti marmer
dan granit. Maka diperkenalkanlah produk jenis Marble, Travertine, dan Big Grain. Dan
pada tahun – tahun selanjutnya dapat memproduksi jenis Natural Stone seperti
Quarzite, Domus, Lavagna, Flame, Mountain Peak dan Stone Board.

Intikeramik secara konsisten fokus untuk memproduksi dan memasarkan ubin


porselen berkualitas tinggi, sehingga Essenza mampu menjadi pemimpin pasar untuk
produk ubin porselen di Indonesia.

Sejalan dengan komitmen dan tujuan Intikeramik untuk dapat menguasai pasar lokal
dan internasional, pada tahun 1996 Intikeramik kembali menambah 1 lini produksi.
Dengan penambahan lini produksi ini serta akuisisi INKA maka total kapasitas
produksi konsolidasi Intikeramik menjadi 6.600.000 per tahun dan menjadi yang
terbesar di Indonesia.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


5

Untuk meningkatkan penjualan dan pangsa pasar yang lebih luas, pada tahun 1997
Intikeramik mengeluarkan merek Inesa sebagai second brand.

Sesuai dengan misi dan visi Intikeramik untuk selalu dapat bersaing di pasar
lokal dan internasional, pengelolaan perusahaan secara lebih terbuka serta
kemudahan akses pendanaan termasuk dalam pengembangan struktur
permodalan maka pada bulan Juni 1997, Intikeramik mencatatkan
100.000.000 sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan
saham IKAI.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


6

laporan dewan komisaris

Para pemegang saham yang terhormat,

Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Maha Esa, karena Intikeramik telah dapat
melalui tahun 2008 yang penuh dengan gejolak dan ketidakpastian, mengingat
Intikeramik masih dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 3,3 miliar walaupun
pada tahun 2008 dampak Subprime Mortgage yang berawal di Amerika Serikat terus
berlanjut menyeret perekonomian global ke dalam krisis. Harga bahan bakar minyak,
komoditi, dan indeks harga saham dunia yang sempat mencapai rekor pada awal
sampai pertengahan tahun akhirnya ambruk pada akhir tahun 2008.

Dampak krisis ekonomi global juga berdampak kepada perekonomian Indonesia,


turunnya permintaan dunia pada hampir seluruh jenis barang berpengaruh terhadap
tingkat utilisasi kapasitas produksi di Indonesia. Nilai tukar mata uang Rupiah
terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat yang terdepresiasi sebesar 16%, demikian
juga dengan suku bunga SBI yang naik dari 8% pada awal tahun menjadi 9,25% pada
akhir tahun 2008. Dampak lainnya yang harus dicermati oleh manajemen Intikeramik
adalah kelangkaan likuiditas baik di pasar global maupun domestik.

Mencermati beberapa faktor di atas, pada tahun 2009, perekonomian global


diperkirakan masih dalam keadaan tidak stabil, dimana hal ini juga pasti akan
berdampak pada perekonomian Indonesia. Manajemen juga akan selalu mencermati
segala hal sehubungan dengan krisis yang akan terjadi. Intikeramik juga akan terus
melakukan konsolidasi internal terutama dalam rangka meningkatkan kemampuan
sumber daya untuk mencapai efisiensi di segala bagian. Selain itu, Intikeramik juga
akan senantiasa mencermati situasi politik sehubungan dengan akan diadakan Pemilu
untuk pemilihan anggota legislatif dan presiden.

Dewan Komisaris memberikan nilai yang baik atas kinerja Direksi Intikeramik untuk
pencapaian tahun 2008. Manajemen Intikeramik dinilai berhasil mencapai apa yang
telah disampaikan kepada Dewan Komisaris pada awal tahun 2008. Hasil ini dapat
dicapai dengan adanya kerja sama yang baik di semua lini serta penerapan strategi
yang jitu. Salah satu strategi kunci yang dinilai sangat berhasil adalah meningkatkan
penjualan produk dengan harga jual yang lebih baik.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


7

Dewan Komisaris telah melakukan fungsi pengawasan perusahaan dan menelaah


berbagai kebijakan Manajemen, serta akan terus meningkatkan pengawasannya pada
tahun mendatang. Dewan komisaris juga menaruh perhatian yang sangat besar
terhadap implementasi tata kelola perusahaan yang berkelanjutan. Bersama dengan
Komite Audit secara rutin menelaah laporan keuangan yang akan dipublikasikan yang
diharapkan dapat memberikan informasi yang memadai bagi seluruh stakeholders
perusahaan, pengendalian internal, renumerasi untuk manajemen perusahaan, dan
penelaahan terhadap kepatuhan atas seluruh peraturan dan perundang-undangan.
Komite Audit juga berperan untuk memberikan masukan yang independen, obyektif
dan profesional bagi Komisaris yang pada akhirnya akan diteruskan kepada Direksi.
Dan pada akhirnya diteruskan kepada berbagai pihak baik di dalam maupun di luar
perusahaan.

Komposisi Dewan Komisaris selama tahun 2008 tidak ada perubahan.

Sebagai akhir kata, kami atas nama Dewan Komisaris ingin mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemegang saham,
pelanggan, pemasok, bank kreditur, rekan bisnis, staf dan manajemen atas segala
dukungan, kepercayaan dan kerjasamanya dengan Intikeramik, karena atas dukungan
mereka kami dapat berkarya. Atas semua dukungan itu, Intikeramik yakin mampu
bersaing baik di pasar lokal maupun global dan terus berkembang pada tahun 2009
dan tahun – tahun selanjutnya.

Untuk dan atas nama Dewan Komisaris

Lie In In Robby Tatang Poniman


Komisaris Utama Komisaris

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


8

laporan direksi

Para pemegang saham yang kami hormati,

Krisis keuangan yang berawal dari krisis subprime mortgage di Amerika Serikat telah
menjadi krisis keuangan global yang melanda hampir seluruh negara di dunia,
terutama negara yang banyak mengandalkan ekspor dari industri pengolahan.
Indonesia juga tidak luput dari krisis ini. Beberapa indikator telah menunjukan hal
tersebut seperti turunnya indeks harga saham, naiknya nilai tukar mata uang dan suku
bunga serta perlambatan ekspor.

Satu hal yang perlu dicatat bahwa penjualan Intikeramik masih dapat tumbuh sebesar
Rp 41,5 miliar atau 20% dibanding tahun sebelumnya. Penerapan strategi dari
produksi dan penjualan produk yang memberikan margin yang lebih baik telah
membuahkan hasil. Hal ini sesuai dengan apa yang telah ditargetkan oleh Direksi pada
awal tahun 2008. Laba bersih Intikeramik mangalami penurunan sebesar Rp 8,9 miliar
atau sebesar 73%, penurunan ini terutama disebabkan adanya beban denda pajak,
kenaikan beban bunga dan selisih kurs.

Pada tanggal 5 Mei 2008, Intikeramik telah menandatangani perjanjian standby buyer
agreement dengan International Leasing and Investment Company (ILIC) dari Kuwait
dalam rangka untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I ( PUT I ). Karena
adanya krisis ekonomi global yang melanda hampir semua negara di dunia, maka
PUT I tersebut ditunda sampai dengan saat yang tepat.

Pada tahun 2008, Intikeramik juga telah melunasi seluruh pinjaman dari PT Bank
NISP Tbk.

Berdasarkan hasil evaluasi dari Bursa Efek Indonesia dan harian Kompas terhadap
likuiditas dan fundamental perusahaan, maka sejak 1 Agustus 2008, saham
Intikeramik (IKAI) dimasukkan dalam perhitungan Indeks Kompas 100.

Intikeramik memperkenalkan produk terbarunya yaitu Aqva dari seri Crystal yang
ditujukan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen, khususnya untuk segmen
pasar menengah dan atas, serta tren gaya minimalis yang sedang populer saat ini.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


9

Beberapa pameran nasional yang diikuti oleh Intikeramik antara lain dan Trade Expo
di Jakarta dan Indobuildtech di Jakarta dan Surabaya. Sedangkan pameran berskala
internasional yang diikuti adalah Cersaie di Bologna, Italia, dimana Intikeramik adalah
satu-satunya produsen ubin porselen dari Indonesia yang dapat rutin setiap tahun
mengikuti pameran ini.

Menghadapi tahun 2009, beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh Intikeramik
adalah kondisi perekonomian global masih dalam situasi krisis, suku bunga pinjaman
dalam negeri yang masih tinggi serta nilai tukar mata uang yang masih berfluktuasi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Intikeramik telah mempersiapkan beberapa strategi
antara lain memaksimalkan pemasaran dan distribusi di pasar lokal dan tetap mencari
peluang baru di pasar ekspor. Peluang di pasar lokal sangat besar, antara lain adalah
untuk menggantikan produk impor yang sempat mendominasi pasar lokal namun
menurun belakangan ini karena kenaikan biaya impor. Hal ini juga dibantu oleh
adanya dukungan dari Pemerintah berupa pengetatan prosedur impor atas barang-
barang tertentu dari beberapa negara, dimana ubin porselen masuk didalamnya.

Intikeramik telah membuka showroom pada beberapa kota besar di Indonesia, yaitu
di Jakarta, Bandung, dan Surabaya untuk membantu para distributor baik dalam sisi
marketing maupun penjualan terutama dalam menggarap proyek-proyek
pembangunan yang ada di daerah tersebut

Upaya lain yang akan dilakukan oleh Intikeramik adalah melakukan konsolidasi ke
dalam perusahaan melalui pengembangan kemampuan semua jajaran sumber daya
manusianya guna meningkatkan kreativitas dan wawasan serta memberikan pelatihan
guna mempertahankan tingkat motivasi pada saat krisis sehingga selalu siap dalam hal
mental, wawasan serta pengetahuannya.

Guna meningkatkan efisiensi biaya, Manajeman Intikeramik akan senantiasa berupaya


untuk mengontrol, menganalisa dan mengevaluasi beban pokok produksi dan beban
usaha secara terus menerus. Disamping itu juga, akan memanfaatkan teknologi
informasi secara maksimal untuk mendukung upaya tersebut.

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di semua jenjang organisasi


Perusahaan merupakan agenda utama yang akan diterapkan oleh Manajemen
Intikeramik untuk tahun 2009 dan tahun-tahun selanjutnya. Walaupun GCG telah
diterapkan, Manajemen Intikeramik merasa perlu untuk meningkatkan kualitas dari
penerapan GCG tersebut. Karena dengan penerapan GCG yang berkelanjutan akan
memberikan manfaat yang positif untuk jangka panjang bagi kelangsungan hidup
perusahaan.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


10

Susunan Direksi Intikeramik tidak mengalami perubahan pada tahun 2008.

Dengan dukungan dari para mitra serta didukung oleh sumber daya manusia yang
handal, profesional, dan berdedikasi tinggi, Manajemen Intikeramik optimis kinerja
Intikeramik akan terus meningkat dan mampu bersaing baik di pasar domestik
maupun internasional dan menjadi produsen ubin porselen kelas dunia.

Pada kesempatan ini kami segenap Direksi Intikeramik ingin menyampaikan


penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemegang
saham, pelanggan, pemasok, bank kreditur, rekan bisnis, staf dan manajemen atas
segala dukungan, kepercayaan dan kerjasamanya.

Atas nama Dewan Direksi

Lie Ju Tjhong Hanadi Ramali Budi Muljono Djunaedy


Direktur Utama Direktur Direktur

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


11

diskusi manajemen
dan analisa kondisi keuangan

Tinjauan Umum

Tahun 2008 adalah tahun yang penuh dengan gejolak. Dimana pada awal tahun 2008
semua indikator perekonomian seperti indeks saham, harga minyak bumi dan harga
komoditi lainnya mencapai titik tertinggi. Namun pada triwulan ketiga tahun 2008
semua indikator tersebut berbalik arah. Indeks Dow Jones yang sempat naik menjadi
13.056,72 pada awal Januari 2008, ditutup turun menjadi 8.776,39 pada penutupan
akhir tahun 2008. Demikian juga dengan harga minyak bumi yang dibuka pada
kisaran 100/ barel dan sempat menyentuh 147/ barel pada akhirnya ditutup turun
pada harga 33/ barel pada akhir tahun 2008.

Sedangkan di Indonesia, krisis baru di rasakan pada penghujung tahun 2008. Namun
indikator seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah turun lebih awal yaitu
pada awal Oktober 2008 dimana akhirnya IHSG ditutup pada 1.355,40 atau turun
51% pada akhir tahun 2008. Sedangkan indikator suku bunga yaitu SBI mulai
merangkak naik mulai bulan Mei 2008 dan dimana akhirnya SBI mencapai 9,25%
pada akhir tahun 2008.

Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat juga mengalami
depresiasi yang cukup besar yaitu sekitar 16%.

Satu hal yang cukup mengembirakan turunnya harga minyak dunia juga berdampak
terhdap turunnya harga bahan bakar solar di Indonesia yang mengikuti tren harga
minyak di dunia.

Sejak Agustus 2007, pasokan gas untuk industri keramik sudah lancar hal ini
berdampak positif terhadap kinerja produksi para produsen keramik di Indonesia.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan ASAKI pada kuartal I tahun 2008 mulai pulih
dan mampu mencapai kapasitas produksi 80% dari skala normalnya. Kepercayaan
pembeli dari luar negeri juga pulih sehingga kemampuan ekspor produsen dari
Indonesia juga meningkat.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


12

Strategi Usaha

Intikeramik telah sukses menerapkan strategi reorientasi penjualan yaitu dengan


menjual produk yang memberikan nilai tambah dan fokus kepada pasar yang
memberikan margin yang lebih baik. Strategi ini akan terus dilakukan dengan tetap
memperhatikan perkembangan yang terjadi baik di pasar lokal maupun ekspor.

Manajemen Intikeramik sangat memperhatikan peluang besar yang ada di pasar lokal.
Konsumsi lokal sangat besar, selama beberapa tahun belakangan ini pasar lokal
banyak diisi terutama oleh produsen impor dari China. Dengan brand image Essenza
telah mengakar kuat dan jalur distribusi yang telah lama terbentuk, Intikeramik mulai
dapat merebut kembali pasar lokal.

Untuk pasar lokal, Intikeramik merupakan satu-satunya produsen ubin porselen di


Indonesia yang aktif mengiklankan produknya melalui media elektronik (televisi).
Selain itu juga Intikeramik menggunakan iklan di media cetak (majalah).

Sedangkan untuk membina hubungan baik dengan para distributornya, Intikeramik


scara rutin melakukan pertemuan, kunjungan rutin ke setiap distributor yang tersebar
di berbagai kota di Indonesia, juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada para
pegawai dari distributornya. Selain itu juga memberikan program bonus untuk para
toko pengecer dan paket penjualan yang menarik untuk para distributornya.

Untuk meningkatkan pelayanan dalam penjualan, distribusi dan analisa persediaan,


sejak tahun 2007, Intikeramik telah menerapkan sistim informasi Essenza Business
Support Computer, yang terhubung via internet.

Dalam upaya untuk menghasilkan ubin porselen yang memiliki nilai estetik yang
tinggi, corak dan warna yang sesuai dengan tren yang sedang disukai pasar serta
produk yang mempunyai nilai jual yang tinggi, Departemen Pemasaran dan
Departemen Research and Development (R&D) secara teratur dan terus menerus
melakukan penelitian, diskusi dan pembahasan. Upaya yang dilakukan oleh
Departemen Pemasaran antara lain menunjuk lembaga survei independen untuk
melakukan penelitian mengenai merek Essenza dan perilaku para penjual dan
pengguna produk Intikeramik. Selain itu juga Intikeramik juga hadir pada pameran-
pameran keramik kelas dunia seperti Cersaie di Bologna Italia, dimana tren ubin dunia
dimulai disini. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh Departemen R&D, antara lain
bekerja sama dengan para pemasok bahan baku, bahan pembantu dan mesin untuk
mengembangkan jenis, disain dan corak ubin baru.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


13

Intikeramik secara berkala akan meluncurkan produk model baru untuk


menggantikan produk model lama sesuai dengan perkembangan jaman dan
permintaan pasar sehingga mampu menghadapi persaingan dipasar lokal dan global.
Produk baru ini ditujukan untuk kelas menengah ke atas, ditargetkan akan
memberikan margin yang jauh lebih baik. Produk yang telah diperkenalkan pada
tahun 2008 yaitu Aqva dari seri Crystal.

Disamping itu juga penghematan energi (gas, listrik dan solar) masih menjadi fokus
utama dalam efisiensi produksi. Upaya yang telah dilakukan antara lain melakukan
investasi untuk memodifikasi beberapa bagian dari mesin produksi dengan teknologi
terbaru sehingga mesin dapat menghemat pemakaian gas dan memberikan efisiensi
produksi yang lebih tinggi.

Tinjauan Usaha

Produksi

Produksi ubin porselen Intikeramik secara konsolidasi pada tahun 2008 adalah sekitar
2 juta M2. Jumlah tersebut tidak berubah banyak dari tahun sebelumnya. Jumlah
tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh Manajemen Intikeramik
sebelumnya seiring dengan adanya kendala dalam modal kerja serta adanya reorientasi
strategi penjualan. Sejak tahun 2007 Intikeramik lebih memfokuskan diri untuk
memproduksi dan menjual produk yang memberikan nilai tambah dan fokus kepada
pasar yang memberikan margin yang lebih baik. Selama tahun 2008 tidak ada
penambahan kapasitas produksi.

Penjualan

Tahun 2008, penjualan konsolidasi Intikeramik kembali mengalami kenaikan setelah


mengalami penurunan pada tahun sebelumnya. Penjulan konsolidasi naik sebesar
Rp 41,5 miliar atau 20%. Penjualan lokal naik sebesar Rp 32,8 miliar atau sebesar 26%
dibandingkan tahun 2007 dan penjualan ekspor naik Rp 8,7 miliar atau sekitar 11%
dibandingkan tahun 2007. Kenaikan penjualan ini terutama disebabkan oleh adanya
peningkatan harga rata-rata penjualan sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


14

Fokus penjualan terhadap produk yang memberikan margin lebih baik telah
membuahkan hasil bagi Intikeramik. Demikian juga rencana untuk meningkatkan
penjualan di pasar lokal sudah mulai nampak hasilnya pada tahun 2008.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk


Penjualan Bersih
(Miliar Rupiah)
Tahun 2008 dan 2007

Penjualan Bersih Persentase Penjualan


(Miliar Rupiah) (%)
Penjualan 2008 2007 2008 2007

Lokal 159,8 127,0 65 62


Ekspor 85,9 77,2 35 38

Jumlah 245,7 204,2 100 100

Laporan Keuangan

• Neraca

Jumlah aktiva Intikeramik mengalami sedikit kenaikan yaitu sebesar Rp 11,8


miliar atau hanya naik sekitar 2% saja menjadi Rp 784,5 miliar dibandingkan
tahun 2007.

Aktiva lancar naik sebesar Rp 43,2 miliar atau sekitar 17%, hal ini disebabkan
terutama oleh kenaikan dalam piutang usaha dan persediaan dimana masing-
masing naik sebesar Rp 23,8 miliar dan Rp 14,9 miliar. Atas piutang usaha,
Manajemen Intikeramik telah mencadangkan penyisihan piutang ragu-ragu
dengan total keseluruhan Rp 8,9 miliar dan cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


15

Aktiva tidak lancar mengalami penurunan sebesar Rp 31,4 miliar atau sekitar
6% dibandingkan tahun 2007. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya beban
penyusutan sebesar Rp 39,9 miliar yang dibebankan pada tahun 2008.

Sedangkan jumlah kewajiban Intikeramik pada tahun 2008 adalah sebesar


Rp 438,1 miliar yang meliputi Rp 364,0 miliar merupakan kewajiban lancar dan
Rp 74,1 miliar merupakan kewajiban tidak lancar. Jumlah kewajiban tersebut
mengalami sedikit kenaikan yaitu sebesar 8,4 miliar atau sekitar 2% saja
dibandingkan tahun sebelumnya.

Jumlah kewajiban lancar naik sebesar Rp 9,8 miliar atau sekitar 3%. Salah satu
penyebab kenaikan kewajiban lancar adalah akibat rugi selisih kurs yaitu
kenaikan hutang kepada Bank Mandiri dalam mata uang Amerika Serikat. Pada
tahun 2008, Intikeramik telah melunasi seluruh pinjamannya kepada Bank
NISP.

Sedangkan jumlah kewajiban jangka panjang turun sebesar Rp 1,4 miliar atau
2%, hal ini terutama disebabkan oleh adanya penurunan dalam kewajiban
pajak tangguhan.

Sementara itu jumlah ekuitas Intikeramik pada akhir tahun 2008, mengalami
kenaikan sebesar Rp 3,3 miliar yang merupakan laba bersih Intikeramik tahun
tersebut.

• Laba Rugi

Pada tahun 2008, laba bersih Intikeramik mengalami penurunan sebesar


Rp 8,9 miliar atau turun sekitar 73% dibandingkan laba bersih yang dicapai
pada tahun 2007. Penurunan ini terutama disebabkan kenaikan pada beban
lain-lain sebesar Rp 12,4 miliar atau naik 73% dibanding tahun sebelumnya.
Akun yang menyebabkan kenaikan adalah beban denda pajak sebesar Rp 3,8
miliar dimana pada tahun 2007 Intikeramik membukukan klaim pajak sebesar
Rp 5,5 miliar, yang terutama berasal dari dikabulkannya permohonan
keberatan INKA atas SKPKB PPh Pasal 23.

Untuk tahun 2008, Intikeramik berhasil membukukan penjualan konsolidasi


sebesar Rp 245,7 miliar, naik sebesar Rp 41,5 miliar atau sebesar 20%
dibandingkan penjualan konsolidasi yang dibukukan pada tahun sebelumnya.
Pada tahun 2008, baik penjualan lokal maupun ekspor mengalami kenaikan
masing-masing sebesar Rp 32,8 miliar dan Rp 8,7 miliar menjadi Rp 159,8
miliar dan Rp 85,9 miliar.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


16

Beban pokok penjualan naik seiring dengan naiknya penjualan. Laba kotor
tahun 2008 sebesar Rp 61,7 miliar naik sebesar Rp 15,5 miliar atau sebesar
33% dibandingkan tahun 2007.

Strategi yang memfokuskan pada penjualan produk yang memberikan nilai


tambah dan margin yang lebih baik , yang telah diterapkan oleh Manajemen
Intikeramik sejak tahun 2007, dapat berjalan dengan efektif, hal ini dapat
dilihat dari peningkatan harga jual rata-rata sebesar 25% pada tahun 2008.
Margin kotor pun terdorong naik, dari 23% menjadi 25%.

Beban usaha Intikeramik naik sekitar Rp 1 miliar atau sekitar 3%, dari
sebelumnya Rp 30,4 miliar menjadi Rp 31,4 miliar pada tahun 2008. Pada
tahun 2008, Intikeramik membukukan beban penjualan sebesar Rp 8,7 miliar
atau naik sebesar Rp 2,3 miliar atau sebesar 35% dibandingkan tahun 2007.
Sedangkan beban umum dan administrasi yang dibukukan pada tahun 2008
adalah sebesar Rp 22,7 miliar atau turun sebesar Rp 1,2 miliar, sekitar 5%
dibandingkan tahun sebelumnya.

Beban bunga pada tahun 2008 sebesar Rp 23,5 miliar naik sedikit
dibandingkan beban bunga tahun sebelumnya yang mencapai Rp 22,8 miliar.
Beban bunga terutama merupakan biaya bunga pinjaman dari Bank Mandiri.

Akibat depresiasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika
Serikat, Intikeramik membukukan rugi selisih kurs bersih sebesar Rp 2,6 miliar
pada tahun 2008.

Pemasaran dan Distribusi Lokal

Sejak tahun 2007, Intikeramik lebih memfokuskan produksi dan pemasarannya pada
produk ubin porselennya dengan merek Essenza. Hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan margin yang lebih baik, kemudahan dalam logistik dan peningkatan
pelayanan kepada konsumen yang pada akhirnya menciptakan kepuasan konsumen
yang lebih baik.

Sesuai dengan target pasar Essenza yaitu untuk segmen pasar menengah dan ke atas,
Intikeramik telah mengembangkan dan memproduksi produk-produk baru dengan
motif, warna , dan ukuran yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan konsumen di
pasar tersebut.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


17

Penjualan ke pasar lokal meliputi penjualan ritel dan proyek. Dan untuk
mendistribusikan produknya ke seluruh Indonesia, Intikeramik telah menunjuk 14
distributor, yang terdapat di kota – kota besar utama di Indonesia yaitu Jakarta,
Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar,
Manado, Makassar, Pontianak, Samarinda dan Banjarmasin. Para distributor inilah
yang selanjutnya akan mendistribusikan ke lebih dari 900 toko ritel. Di samping itu
Intikeramik terus mencermati perkembangan pasar dan pembangunan di sejumlah
wilayah lain di Indonesia, guna menjajaki kemungkinan untuk masuk dan menunjuk
distributor di wilayah tersebut.

Untuk penjualan ke pasar proyek, Intikeramik dapat menanganinya secara langsung


atau ditangani oleh distributor setempat atau kerja sama antara Intikeramik dengan
distributor tersebut. Para pelanggan ini umumnya adalah developer, pemilik proyek,
dan kontraktor.

Sebagai bagian dari pelayanan kustomernya, Intikeramik memberikan jasa pelayanan


secara cuma-cuma antara lain konsultasi pemilihan ubin, disain penggunaan ubin
sesuai dengan lay out ruangan, perhitungan jumlah pemakaian ubin, dan supervisi
pada saat pemasangannya. Intikeramik terus berupaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan, penanganan masalah, dan interaksi terhadap para pelanggannya.

Distributor dan toko-toko ritel adalah bagian penting dalam rangkaian distribusi
Essenza. Kedekatan hubungan, keterbukaan informasi, dan relasi bisnis yang saling
menguntungkan merupakan kunci keberhasilan distribusi.

Intikeramik secara rutin bertemu dan berkunjung baik ke para distributor maupun ke
toko - toko ritel. Interaksi positif yang terjadi pada kegiatan ini telah memberikan
dampak yang sangat baik bagi kedua pihak. Sehingga mereka selalu aktif dalam
melayani para kustomernya. Program – program promosi penjualan pun diadakan
untuk meningkatkan motivasi mereka dalam menjual Essenza.

Kegiatan promosi lainnya adalah pameran yang berskala nasional dan daerah, menjadi
sponsor dalam acara – acara yang diselenggarakan oleh organisasi profesi arsitek dan
disain interior, dan iklan komersial di media elektronik. Semua promosi ini dilakukan
oleh Intikeramik, selain untuk mengedukasi pasar akan kategori produk ubin porselen
yang berkualitas tinggi, memperkenalkan produk – produk dan layanan yang
dimilikinya, juga ditujukan untuk menjaga persepsi, image, dan meningkatkan NILAI
Essenza bagi para pelanggannya.

Pada tahun 2008, Intikeramik berpartisipasi dalam pameran bahan bangunan nasional
yaitu pada pameran Indobuildtech di Jakarta dan Surabaya serta pada pameran Trade
Expo di Jakarta.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


18

Beberapa proyek besar dan prestisius yang menggunakan Essenza pada tahun 2008
antara lain JW Mariott Hotel Medan, Cambridge Apartment Medan, St. Regis Hotel
Bali, Holiday Inn Hotel Bali, Hard Rock Hotel Bali, Bandara Ngurah Rai Bali,
Terminal Bus International Pontianak, Verodrome Kalimantan Timur, Aston Hotel
Manado, Hotel Peninsula Manado, Convention Centre Kawanua Manado, Gedung
Graha Pena Makassar, Plasa Mulia Balikpapan, Metro Department Store Bandung,
Carrefour Paris Van Java Bandung, Perumahan Graha Family Surabaya, Adhi Wangsa
Surabaya, Water Place Apartment Surabaya, Tunjungan Plaza Mal Surabaya,
Pelabuhan Internasional Tembilahan Pekanbaru Riau, Perumahan Kebayoran Height
Bintaro Jakarta, Keris Galeri Department Store Jakarta, Pacific Place Mal Jakarta, The
Ritz Carlton Hotel Jakarta, Menara BCA Grand Indonesia Jakarta, CBD Pluit Jakarta,
dan Marbella Kemang Residence Jakarta.

Beberapa perusahaan yang menggunakan Essenza untuk outlet, kantor cabang atau
ruang pamernya antara lain restoran cepat saji Kentucky Fried Cicken, A&W dan
Pizza Hut, kantor cabang BNI, BCA, Bank Mega dan Bank Permata, ruang pamer
Auto 2000, motor Yamaha dan mobil Honda, Cinema XXI serta Carrefour.

Pemasaran dan Distribusi Internasional

Sesuai dengan visi dan misinya, sejak awal berdirinya Intikeramik mempunyai cita-cita
untuk menjadi produsen ubin porselen yang mampu bersaing baik di pasar lokal
maupun internasional. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut sejak awal pendirian
Intikeramik telah merintis untuk mengekspor produknya ke berbagai negara. Sampai
dengan tahun 2008, Intikeramik telah berhasil mengekspor hasil produksinya ke lebih
dari 40 negara di 5 benua. Sebagian besar produk Intikeramik dipasarkan dengan
merek Essenza. Dan merek Essenza dapat bersaing di negara tujuan ekspor
Intikeramik. Atas prestasi tersebut, pada tahun 2007, Pemerintah Republik Indonesia,
memberikan penghargaan Primaniyarta 2007 dalam katagori Pembagunan Merek
Global.

Untuk memasarkan produknya ke berbagai negara di dunia Intikeramik menunjuk


beberapa distributor. Pada saat ini Intikeramik memiliki 19 distributor dan agen untuk
negara Amerika Serikat, Australia, Afrika Selatan, Bahrain, Brunai, Banglades, Filipina,
Italia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Nigeria, Pakistan, Rusia, Singapura, Taiwan,
Thailand, Ukraina dan beberapa negara Amerika Latin.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


19

Pada tahun 2008, Intikeramik ikut berpartisipasi sebagai peserta dalam pameran ubin
internasional Cersaie di Bologna, Italia, dimana Intikeramik adalah satu-satunya
produsen ubin porselen dari Indonesia yang secara rutin ikut pameran tersebut. Pada
pameran ini para produsen terkenal dari seluruh dunia tampil untuk memamerkan
produk terbarunya yang akan menjadi trend setter dunia pada tahun yang akan datang.

Kehadiran Intikeramik pada pameran ubin internasional sangat bermanfaat untuk


mendapatkan kontak-kontak bisnis baru dalam rangka memperluas pasar, menjadi
ajang untuk bertemu danmembina hubungan dengan para distributor dan agen
internasional juga untuk memperkenalkan produk terbaru.

Strategi dan upaya yang dilakukan adalah dengan lebih fokus untuk menjual seri
produk yang mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi di mata konsumen serta terus
menjaga kualitas serta meningkatkan pelayanan, sehingga kenyamanan dalam
berbisnis terus terjaga.

Beberapa proyek internasional yang menggunakan produk Intikeramik antara lain :


Burj Dubai Plot 29/30 di Dubai, Uni Emirat Arab, Junwave Mall, di Incheon, Korea
Selatan, Hotel Marriot, di San Antonio, Amerika Serikat, Kirin Garden dan Katada
Apartment, di Tokyo, Jepang, dan Honda Car Showroom di Bangkok, Thailand.

Hutang Bank

Intikeramik telah melunasi seluruh pinjaman yang diperoleh dari Bank NISP pada
tanggal 28 Februari 2008.

Atas pinjaman yang telah jatuh tempo pada tahun 2008, Manajemen Intikeramik juga
tengah berupaya untuk melakukan negosiasi dengan Bank Mandiri. Beberapa opsi
yang akan dipilih oleh Intikeramik adalah pelunasan seluruhnya dimana dana
diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dan pelunasan sebagian atau
seluruh pinjaman melalui pembiayaan kembali (refinancing).

Intikeramik tengah berupaya untuk mendapatkan tambahan pinjaman untuk modal


kerja untuk meningkatkan utilisasi kapasitas produksinya.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


20

Rencana Penawaran Umum Terbatas I

Sebagai upaya untuk pelunasan kewajiban kepada para krediturnya, Intikeramik


merencanakan untuk melakukan PUT I. Pada tanggal 5 Mei 2008, Intikeramik dan
International Leasing and Investment Company (ILIC), dimana ILIC sepakat untuk
menjadi pembeli siaga untuk PUT I yang akan dilakukan Intikeramik. PUT I masih
ditunda pelaksanaanya sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian. ILIC sebagai
calon investor dalam PUT I merupakan perusahaan investasi yang berkantor pusat di
Kuwait.

Dividen

Walaupun Intikeramik membukukan laba sebesar Rp 12,3 miliar pada tahun 2007,
Manajemen Intikeramik tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2007. Adapun
laba tersebut akan digunakan sebagai tambahan modal kerja yang sangat diperlukan
bagi Intikeramik untuk perkembangan pada tahun – tahun mendatang. Rapat Umum
Pemegang Saham Intikeramik tahun 2007, menyetujui untuk tidak membagikan
dividen atas laba tahun 2007.

Manajemen Intikeramik akan mengupayakan untuk membagikan dividen atas laba


bersih yang diperolehnya pada tahun – tahun mendatang.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


21

tata kelola perusahaan

Sebagai perusahaan terbuka, Intikeramik merasa perlu untuk selalu mengedepankan


pentingnya tata kelola perusahaan yang baik. Prinsip-prinsip utama yang
dikedepankan Intikeramik dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik adalah
adanya akuntabilitas, transparansi, efisiensi dan efektifitas serta peduli kepada
stakeholders. Artinya semua kebijaksanaan yang diambil dan dilaksanakan oleh
Intikeramik senantiasa dibuat dengan penuh tanggung jawab sehingga segala akibat
dapat dipertanggungjawabkan, juga secara transparan baik di dalam maupun keluar
perusahaan, disamping itu juga sebagai perusahaan publik semua kebijaksanaan
perusahaan harus dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dan mendapatkan hasil
yang optimal, dengan penekanan kuat pada kesejahteraan para pemegang saham.
Semua kegiatan tata kelola perusahaan yang baik akan berujung pada manfaat nyata
bagi stakeholders Intikeramik yang meliputi para pemegang saham, manajemen, para
pegawai di semua tingkatan, para pemasok, kreditur, rekanan dan juga masyarakat
sekitar.

Atas dasar itu maka Manajemen Intikeramik bertekad untuk terus meningkatkan
standar tata kelola perusahaan yang baik dalam semua bagian dan kegiatan yang
dilakukan serta melakukan perbaikan secara terus menerus dari tahun ke tahun.

Upaya yang dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan tata kelola perusahaan antara
lain:

 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan – 2007 (RUPS)

Sebagai bentuk pertanggungjawaban Manajemen Intikeramik atas semua kegiatan


yang telah dilakukan dan dicapai pada tahun buku 2007, terutama untuk masalah
keuangan, Manjemen Intikeramik telah mengadakan RUPS. Sebelum RUPS
diadakan Manajemen Intikeramik telah melakukan Pemberitahuan dan Panggilan
RUPS pada 2 surat kabar nasional masing-masing pada tanggal 23 Mei 2008 dan 6
Juni 2008. RUPS dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2008 bertempat di Hotel
Sheraton Media, Jakarta dan menyetujui :

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


22

1. Menyetujui Laporan Direksi mengenai jalannya Perseroan dan tata usaha


keuangan untuk tahun buku 2007 serta pengesahan Neraca dan Laporan Laba
Rugi Perseroan untuk tahun buku 2007, sekaligus pembebasan tanggung jawab
pengurusan para anggota Direksi dan tanggung jawab pengawasan para
anggota Komisaris untuk tahun buku 2007 (acquit et d’charge);

2. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk menunjuk


Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk
tahun buku 2008 dan pemberian wewenang kepada Direksi untuk menetapkan
jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut;

3. Menyetujui pengunaan laba Perseroan untuk tahun buku 2007 yaitu :


a. Sejumlah Rp 200.000.000 digunakan sebagai cadangan wajib Perseroan;
dan
b. Sejumlah Rp 12.056.733.411 digunakan sebagai tambahan saldo laba.

4. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk menentu-


kan besarnya gaji dan tunjangan bagi Komisaris dan Direksi Perseroan untuk
tahun buku 2008.

 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

Intikeramik juga mengadakan RUPSLB yang diselenggarakan dengan tempat dan


tanggal yang bersamaan dengan RUPS, yaitu pada tanggal 30 Juni 2008. Dalam
RUPSLB para pemegang saham Intikeramik menyetujui :

1. Menyetujui perubahan anggaran dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan


Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

2. Menyetujui untuk penjaminan aset Perseroan sehubungan dengan pinjaman


yang diperoleh PT Internusa Keramik Alamasri, yang merupakan anak
perusahaan Perseroan;

3. Menyetujui untuk peningkatan modal dasar Perseroan menjadi


Rp 1.308.000.000.000.

Sedangkan satu agenda yaitu persetujuan untuk melakukan Penawaran Umum


Terbatas I (PUT I) melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue)
tidak dilakukan pembahasan mengingat Manjemen Intikeramik menunda PUT I.
Pada saat dilakukan RUPSLB, PUT I belum mendapatkan pernyataan efektif dari
Bapepam & LK.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


23

 Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Intikeramik dipilih berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham


(RUPS) tanggal 29 Juni 2007 terdiri dari Ibu Lie In In sebagai Komisaris Utama
dan Bapak Robby Tatang Poniman sebagai Komisaris merangkap Komisaris
Independen dan Ketua Komite Audit. Dewan Komisaris akan menjalankan tugas
selama 2 tahun ke depan sampai dengan tahun 2009.

Tugas rutin Dewan Komisaris adalah mengawasi jalannya usaha dan


kebijaksanaan yang diambil oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi.

Atas tugas dan pegawasan yang dilakukan Dewan Komisaris membuat laporan
dan dibahas dalam pertemuan rutin dengan Direksi. Selain itu juga dibahas
kinerja Intikeramik dalam periode berjalan serta rencana ke depan. Dewan
Komisaris juga memastikan bahwa tata kelola perusahaan telah diterapkan dengan
baik.

Selama tahun 2008 Dewan Komisaris bertemu sebanyak 4 kali yang dihadiri oleh
seluruh anggota Dewan Komisaris.

Jumlah honorarium yang diterima oleh Dewan Komisaris Intikeramik pada tahun
2008 adalah sebesar Rp 741 juta.

 Direksi

Direksi Intikeramik dipilih berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


tanggal 29 Juni 2007 terdiri dari Bapak Lie Ju Tjhong sebagai Direktur Utama
dibantu oleh 2 orang Direktur yaitu Bapak Hanadi Ramali dan Bapak Budi
Muljono Djunaedy. Direksi Intikeramik akan menjalankan tugas selama 2 tahun
ke depan sampai dengan tahun 2009.

Tugas rutin Direksi adalah menjalankan perusahaan sejalan dengan visi dan misi
yang telah ditetapkan untuk memberikan peningkatan nilai pada pemegang saham.
Direksi juga akan membuat kebijaksanaan – kebijaksanaan yang akan dijalankan
dan membuat rencana kerja serta mempertanggungjawabkannya dalam RUPS.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


24

Dalam menjalankan tugas Direksi senantiasa menerapkan tata kelola perusahaan


yang baik dalam setiap aspek pekerjaannya. Direksi secara rutin bertemu setiap
bulan untuk membahas strategi yang akan diambil baik internal maupun eksternal,
penyelesaian atas permasalahan yang dihadapi serta antisipasi dalam menghadapi
persaingan di masa yang akan datang.

Pada tahun 2008, Direksi mengadakan Rapat Direksi sebanyak 4 kali pertemuan
dan dihadiri oleh seluruh Direksi.

Jumlah honorarium yang diterima oleh Direksi Intikeramik pada tahun 2008
adalah sekitar Rp 1,5 miliar.

 Komite Audit

Komite Audit Intikeramik dibentuk pada tahun 2001, pada saat ini Komite Audit
dipimpin oleh Bapak Robby Tatang Poniman dan dibantu oleh 2 orang anggota
yaitu Bapak Wahyudi Susanto dan Bapak Denny Hadian.

Bapak Pulung Peranginangin telah mengundurkan diri sebagai anggota Komite


Audit pada bulan Juni 2008 dan digantikan oleh Bapak Denny Hadian. Pada
kesempatan ini kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Pulung
Peranginangin atas waktu, perhatian dan pemikiran yang telah diberikan kepada
Intikeramik.
Seluruh anggota Komite Audit merupakan professional dan tidak memiliki
kepemilikan saham sehingga dapat bertugas secara profesional dan independen.
Hal tersebut berkaitan terutama dengan penelaahan terhadap pengendalian
internal dan untuk memastikan kualitas laporan keuangan. Selain itu juga Komite
Audit bertugas untuk menelaah resiko usaha yang dihadapi oleh Intikeramik dan
memastikan adanya ketaatan atas peraturan yang ada.
Selama tahun 2008 Komite ini juga bertemu secara rutin sebanyak 4 kali dan
dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


25

Keterangan tentang anggota Komite Audit:

Bapak Wahyudi Susanto, kelahiran tahun 1972, merupakan alumni Fakultas


Hukum Universitas Indonesia dan pada saat ini menjadi Partner pada Konsultan
Hukum SHM Partnership.

Bapak Denny Hadian, kelahiran tahun 1964, merupakan alumni Fakultas


Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Krisnadwipayana, Jakarta dan telah
berpengalaman bekerja pada bidang keuangan dan akuntansi di beberapa
perusahaan nasional. Pada saat ini bekerja pada bidang keuangan dan akuntansi di
perusahaan pertambangan.

 Komite Renumerasi

Komite renumerasi Intikeramik dibentuk pada tahun 2007, dan bertugas antara
lain menyusun sistem penggajian dan pemberian tunjangan bagi Komisaris dan
Direksi serta rekomendasi tentang: penilaian terhadap sistem renumerasi bagi
Komisaris dan Direksi dan sistem kompensasi serta manfaat lainnya bagi seluruh
karyawan Intikeramik. Komite Renumerasi ini beranggotakan seluruh Dewan
Komisaris dan Direksi Intikeramik.

Dalam menetapkan besarnya honorarium yang dibayarkan kepada Komisaris dan


Direksi antara lain adalah besarnya biaya untuk menjalankan tugas dan waktu yang
diberikan kepada perusahaan, pencapaian target yang ditetapkan, kompentensi
yang dimiliki serta mempertimbangkan faktor inflasi untuk penyesuaian kenaikan
dari tahun ke tahun serta mempertimbangkan kemampuan keuangan perusahaan.

 Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan dibentuk dalam upaya untuk memperlancar hubungan antar


bagian perusahaan (RUPS, Dewan Komisaris, dan Direksi) dan hubungan antara
perusahaan dengan stakeholders. Secara struktural Sekretaris Perusahaan
bertanggungjawab kepada Direksi.

Tugas pokok Sekretaris Perusahaan antara lain membantu Direksi dalam


mengambil keputusan berupa penyediaan informasi baik dari dalam maupun luar
perusahaan serta mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada stakeholders
perusahaan. Tugas lainnya adalah membantu dalam penyusunan
pertanggungjawaban Direksi, pelaksanaan RUPS dan RUPSLB, penyimpanan
berkas, risalah dan dokumen rapat Komisaris, Direksi dan RUPS serta daftar
pemegang saham.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


26

Pada saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Bapak Kurniadi, 38 tahun yang
menjabat sejak tahun 1996. Lulusan Universitas Tarumanagara tahun 1993 jurusan
Akuntansi. Sebelum memangku jabatan ini Bapak Kurniadi pernah bekerja sebagai
auditor di Kantor Akuntan Publik Johan Malonda dan Prasetio Utomo & Co.

 Manajemen Resiko

Sebagaimana halnya dengan bidang usaha yang lain, Intikeramik tidak terlepas dari
beberapa resiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor
internal yang dapat mempengaruhi pendapatan Intikeramik. Resiko-resiko
tersebut antara lain:

1. Pengadaan Gas dan Kenaikan Harga Gas


Terganggunya pasokan gas dari PGN dapat menghambat kelancaran produksi.
Produksi yang tidak lancar dapat menyebabkan penundaan atau pembatalan
pengiriman produk kepada pelanggan. Upaya yang dilakukan oleh Intikeramik
adalah menjalin kerja sama dengan pemasok gas lainnya yaitu PT Energasindo
Heksa Karya.

2. Resiko Pengadaan Bahan Baku


Intikeramik menggunakan bahan baku yang sampai saat ini masih diimpor dari
luar negeri, kontribusi bahan baku impor ini masih cukup signifikan dari biaya
bahan baku secara keseluruhan. Terhambatnya pengadaan bahan baku utama
yang berasal dari pemasok luar negeri dapat mengganggu jalannya proses
produksi dan kegiatan operasi Intikeramik. Untuk mengantisipasi masalah ini
Intikeramik berupaya untuk mencari bahan baku dari sumber lokal.

3. Resiko Persaingan
Bisnis ubin porselen yang dijalankan Intikeramik memiliki prospek yang cerah.
Persaingan senantiasa terjadi dengan ketat dengan aktivitas pemasaran agresif
yang dilakukan oleh para pemain di industri ini. Dinamika pasar yang tinggi
menuntut kesigapan Intikeramik dalam merespon permintaan pasar dengan
memberikan nilai yang lebih baik kepada konsumen dibandingkan dengan para
pesaingnya. Hal ini penting mengingat masuknya pesaing baru di industri baik
dari dalam dan luar negeri seperti masuknya ubin porselen murah dari Cina
dapat meningkatkan resiko persaingan baik di pasar domestik maupun pasar
ekspor dan akan berpengaruh terhadap harga jual, serta beresiko menurunkan
volume penjualan dan laba bersih Intikeramik.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


27

4. Resiko Kebakaran
Intikeramik dalam melakukan proses produksinya menggunakan proses
pembakaran yang bersuhu tinggi (sekitar 1.200 derajat Celsius) yang
mengandung resiko kebakaran. Walaupun Intikeramik telah mengantisipasi
kemungkinan terjadinya kebakaran dengan menyediakan peralatan pemadam
yang memadai serta mengasuransikan aset tetapnya dari resiko kebakaran,
namun apabila terjadi kebakaran yang mengakibatkan rusaknya aset tetap milik
Intikeramik, maka kegiatan operasi akan terganggu yang pada akhirnya akan
berpengaruh secara negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan
kinerja Intikeramik.

5. Resiko Nilai Tukar


Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat selalu mengalami kenaikan
dan penurunan dalam rentang yang cukup besar. Hal ini dapat cukup
signifikan mempengaruhi kinerja keuangan Intikeramik. Kebutuhan akan mata
uang asing terutama diperlukan untuk impor bahan baku, suku cadang dan
pembiayaan lainnya dapat dicukupi dari hasil penjualan ekspor produk
Intikeramik.

Tanggung Jawab Sosial

Intikeramik mempunyai tanggung jawab sosial baik terhadap masyarakat sekitar


pabrik maupun terdadap masyarakat secara umum.

Pada tahun 2008, kegiatan yang telah diwujudkan oleh Intikeramik adalah
pemberian sumbangan keramik kepada beberapa tempat peribadatan, sekolah,
fasilitas sosial dan fasilitas umum di lingkungan sekitar pabrik. Intikeramik juga
membuka kesempatan magang untuk murid-murid sekolah baik yang berasal dari
Tangerang, maupun dari daerah lain, sebagai wujud memajukan dunia pendidikan.
Intikeramik juga menerima kunjungan mahasiswa dari beberapa universitas di
Indonesia.

Perkara dan Gugatan

Perkara gugatan dari 23 mantan karyawan INKA di Pengadilan Hubungan


Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, Banten, telah selesai pada bulan
Oktober 2008. Seluruh mantan karyawan INKA telah mencabut gugatan dan
menerima perdamaian. Penyelesaian ini difasilitasi oleh instansi yang berwenang.

Tidak ada perkara yang masih dihadapi oleh Intikeramik dan INKA sampai akhir
tahun 2008.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


28

Sumber Daya Manusia

Intikeramik menyadari bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan modal


utama dalam mencapai visi dan misinya. Untuk itu Intikeramik, senantiasa
memberikan pelatihan dan pengembangan potensi diri yang berkelanjutan. Hal ini
tentu saja didukung oleh adanya kenyamanan kerja serta imbalan yang kompetitif.

Pelatihan dan pengembangan diri diberikan untuk setiap level manajerial.


Pelatihan dapat dilakukan di luar maupun didalam perusahaan. Pelatihan yang
diberikan antara lain supervisory skills untuk para supervisor serta pelatihan tehnik
untuk masing-masing departemen produksi. Juga mengadakan outbound dan
pelatihan kembali (retraining) untuk ISO.

Dalam menghadapi tahun 2009, yang penuh dengan ketidakpastian, program


pelatihan Intikeramik lebih ditekankan pada pelatihan yang dilakukan di dalam
perusahan dan oleh pihak manajemen. Disamping itu juga Intikeramik secara
periodik menjalankan program coaching dan counselling untuk menjaga tingkat
motivasi para karyawannya.

Adapun komposisi pegawai Intikeramik dan INKA pada tahun 2008 dan 2007
adalah sebagai berikut:

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk dan Anak Perusahaan


Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Jabatan
Tahun 2008 dan 2007

Jenjang Jabatan 2008 2007

Direksi 5 5
Manajer 26 45
Kepala Bagian dan Kepala Seksi 54 29
Kepala Sub-seksi dan Kepala Regu 90 100
Staff dan pelaksana 422 550

Jumlah 597 729

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


29

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk dan Anak Perusahaan


Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan
Tahun 2008 dan 2007
Jenjang Jabatan 2007 2006

Pasca Sarjana dan Doktor 5 5


Sarjana 62 52
Diploma 26 32
SLTA dan lainnya 504 640

Jumlah 597 729

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


30

informasi perusahaan

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk


Alamat
Kantor Pusat
Jl Pangeran Jayakarta No 133
Jakarta 10730
Telpon 021 - 624 – 2727
Fax 021 - 625 – 3059
Website www.essenza.com

Pabrik
Kawasan Industri Palm Manis
Jl Dumpit, Desa Ganda Sari, Kecamatan Jati Uwung
Tangerang - Banten
Telpon 021 - 591 – 3209
Fax 021 - 591 – 9717

informasi anak perusahaan

Persentase
No Nama Anak Perusahaan Pemilikan Bidang Usaha Lokasi
(%)
1 PT Internusa Keramik 99 Industri Ubin Tangerang, Banten
Alamasri Porselen

2 PT Inter Nusa Karya 15 Distribusi Ubin Jakarta


Megah Porselen

3 Internusa Ceramic Inc 5 Distribusi Ubin California, Amerika


Porselen Serikta

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


31

struktur organisasi

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT

DIREKSI
SEKERTARIS
PERUSAHAAN

GENERAL MANAGER GENERAL MANAGER GENERAL MANAGER GENERAL MANAGER


PENJUALAN LOKAL PENJUALAN EKSPOR PEMASARAN PRODUKSI

GENERAL MANAGER GENERAL MANAGER


EDP KEUANGAN & AKUNTANSI

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


32

tim manajemen

Dewan Komisaris

Lie In In
Komisaris Utama

Merupakan salah satu pendiri Intikeramik. Menyelesaikan


pendidikan pada bidang manajemen keuangan di Heald
College, San Francisco, Amerika Serikat. Bergabung
dengan Intikeramik sejak didirikan pada tahun 1991. Pada
saat ini juga menjabat Komisaris Utama pada
PT Internusa Keramik Alamasri dan PT Inter Nusa
Karya Megah.

Robby Tatang Poniman


Komisaris

Meraih gelar MBA dari University of Texas at


El Paso, Amerika Serikat. Bergabung dengan
Intikeramik sejak tahun 2004. Pada saat ini juga
menjabat sebagai Pemimpin (Chairman) Fakultas
Pemasaran pada Prasetya Mulya Business School,
Jakarta.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


33

tim manajemen

Direksi

Lie Ju Tjhong
Direktur Utama

Merupakan salah satu pendiri Intikeramik. Menyelesaikan


pendidikan pada bidang teknik mesin di Oakland
Technics Institute, Amerika Serikat. Menjabat posisi
direktur utama sejak Intikeramik didirikan pada tahun
1991. Pada saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama
pada PT Internusa Keramik Alamasri dan PT Inter Nusa
Karya Megah.

Hanadi Ramali
Direktur

Menyelesaikan pendidikan pada bidang administrasi


bisnis di Canada College, Amerika Serikat. Bergabung
dengan Intikeramik sejak didirikan pada tahun 1991.
Pada saat ini juga menjabat Direktur pada
PT Internusa Keramik Alamasri.

Budi Muljono Djunaedy


Direktur

Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Prasetya


Mulya Business School, Jakarta. Menjabat Direktur
Intikeramik sejak tahun 2004.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


34

lembaga penunjang pasar modal

Akuntan Publik
Kosasih & Nurdiyaman
Menara Kadin Indonesia Lantai 17 Unit A,B,C
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav 2 & 3
Jakarta 12950
Telpon 021 – 2553 5699
Fax 021 – 2553 5698

Konsultan Hukum
William, Effendi & Co
Jl. Blora No. 31 Menteng
Jakarta 10310
Telpon 021 - 391 – 7444
Fax 021 - 391 – 7440

Biro Administrasi Efek


PT Sinartama Gunita
Plaza BII Menara 3 lantai 12
Jl. M.H. Thamrin No. 51
Jakarta 10350
Telpon 021 - 392 – 2332
Fax 021 - 392 – 3003

Notaris
Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H.
Jl. Tanjung Duren Timur 6 No. 207
Jakarta
Telpon 021 - 568 – 5185
Fax 021 - 564 – 2437

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


35

pemegang saham

Pemegang saham Intikeramik pada tanggal – tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
adalah sebagai berikut:

2008 2007
Pemegang Saham
Jumlah Saham % Jumlah %
Saham
Pendiri
PT Inti Karya Megah 296.757.000 45 167.550.000 26
Lie Ju Tjhong - Direktur Utama 24.000.000 4 24.000.000 4

Best Achieve Investment Limited 189.000.000 29 204.000.000 31


PT BNI Sekuritas - - 120.000.000 18
Hartoyo Chahyadi - - 36.483.500 6
Masyarakat - dibawah 5 % 144.243.000 22 101.966.500 16

JUMLAH 654.000.000 100 654.000.000 100

riwayat permodalan

Jumlah Saham
Jumlah Saham yang
Peristiwa Tanggal Baru Ditempatkan dan
(Lembar) Disetor Penuh
(Lembar)

Penawaran perdana @ Juni 1997 100.000.000 340.000.000


Rp750

Konversi hutang September 2002 110.000.000 450.000.000


menjadi modal saham

Konversi Hutang November 2006 204.000.000 654.000.000


Obligasi Mandatori
menjadi modal saham

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


36

informasi saham

Pada tanggal 7 Mei 1997, Intikeramik memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas
Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No.S808/PM/1997 dari Ketua Bapepam untuk
menawarkan 100.000.000 lembar saham kepada masyarakat dengan nilai nominal
Rp 500 per saham dengan harga penawaran Rp 750 per saham. Pada tanggal 4 Juni
1997, Intikeramik mencatat seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya
dengan kode perdagangan IKAI.

Pada bulan September 2002, Intikeramik mencatatkan 110.000.000 lembar saham


baru pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, yang merupakan hasil restrukturiasi
hutang yaitu konversi hutang menjadi saham.

Pada bulan November 2006, Intikeramik kembali menambah 204.000.000 lembar


saham, sehingga jumlah saham Intikeramik menjadi 654.000.000 lembar saham.
Pencatatan saham ini disetujui Bursa Efek Jakarta berdasarkan surat No. S-0261/BEJ-
PSR/04-2007 tanggal 19 April 2007.

Pada tahun 2007, saham IKAI di Bursa Efek Indonesia dipindahkan dari Papan
Pengembangan ke Papan Utama.

Berdasarkan hasil evaluasi dari Bursa Efek Indonesia dan harian Kompas terhadap
likuiditas dan fundamental perusahaan, maka sejak 1 Agustus 2008, saham
Intikeramik (IKAI) dimasukkan dalam perhitungan Indeks Kompas 100.

Keterangan 2008 2007

Jumlah saham (lembar) 654.000.000 654.000.000


Harga Penutupan (Rp / saham) 1.530 1.110
Frekuensi (kali) 36.832 47.342
Volume Transaksi (unit) 658.642.000 1.666.045.500
Nilai Transaksi (Rupiah) 998.020.315.000 807.587.270.500
Kapitalisasi Pasar (Rupiah) 100.620.000.000 725.940.000.000
Earning per Share (Rupiah) 5 19
Price Earning Ratio (kali) 306 58

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


37

harga saham ikai

2008 2007 2008 2007 2008 2007


Kuartal Tertinggi Terendah Penutupan

I 1.380 110 1.080 95 1.360 95

II 1.800 168 1.300 96 1.630 150

III 1.940 490 1.630 120 1.830 490

IV 1.810 1.200 1.530 475 1.530 1.110

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


38

tanggung jawab manajemen


atas laporan tahunan 2008

Dewan Komisaris dan Direksi PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk bertanggung


jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan 2008.

LAPORAN TAHUNAN 2008 INI DITANDATANGANI


OLEH DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

LIE IN IN ROBBY TATANG PONIMAN


Komisaris Utama Komisaris

LIE JU TJHONG
Direktur Utama

HANADI RAMALI BUDI MULJONO DJUNAEDY


Direktur Direktur

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk - Laporan Tahunan 2008


PI. INTIKERAMIK
ALAMASRI
INDUSTRITbK.
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2008 DAN 2007

Daftar Isi

Halaman

Laporan Auditor Independen

Neraca Konsolidasi.……………………………………………………………………............…… 1- 3

Laporan Laba Rugi Konsolidasi………..……………………………………………….………….. 4-5

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi…………………………….………………….................. 6

Laporan Arus Kas Konsolidasi………..……………………………………………….………….... 7-8

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi……………………………………….………………. 9 - 52


PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007


AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas dan bank 2g,4,36 278.001.532 483.286.076


Piutang usaha 2d,5,13,20
Pihak yang mempunyai hubungan 2c
istimewa - bersih 35,36 68.951.722.326 52.709.295.139
Pihak ketiga - bersih 36 54.284.606.536 46.765.904.183
Persediaan 2e,6,13,20 164.970.865.340 150.043.609.098
Pajak dibayar di muka 2m,7 2.040.654.141 2.018.369.272
Biaya dibayar di muka 2h,8 2.885.492.490 2.246.204.327
Aktiva lancar lain-lain 9,36 6.064.631.817 1.984.006.397
Jumlah Aktiva Lancar 299.475.974.182 256.250.674.492

AKTIVA TIDAK LANCAR

Penyertaan dalam bentuk saham 2f,10,35 1.891.125.000 1.891.125.000


Aset tetap - bersih 2g,11,13,20 468.495.214.373 384.587.615.536
Aktiva pajak tangguhan - bersih 2m,18 6.836.704.697 6.410.494.326
Aktiva tidak lancar lain-lain 12 7.800.113.460 123.564.313.023
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 485.023.157.530 516.453.547.885
JUMLAH AKTIVA 784.499.131.712 772.704.222.377

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

1
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007


KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang bank 5,6,11,13,20,36 70.964.187.474 62.335.342.941


Hutang lembaga keuangan bukan bank 14 22.111.200.000 22.111.200.000
Hutang usaha 15,36 12.940.869.421 19.400.206.272
Hutang lain-lain 16,36 9.618.816.661 11.814.203.259
Biaya masih harus dibayar 17,36 51.743.930.082 35.635.629.593
Hutang pajak 2m,18 44.749.713.947 40.482.132.314
Hutang bank jangka panjang yang jatuh 2n,5,6,11,
tempo dalam waktu satu tahun 13,20
Pokok pinjaman 151.872.000.000 151.982.000.000
Bunga ditangguhkan - 4.651.497.964
Hutang pembiayaan yang jatuh
tempo dalam satu tahun 2g,11 - 134.412.576
Kewajiban lancar lain-lain 19 - 5.666.348.670
Jumlah Kewajiban Lancar 364.000.717.585 354.212.973.589

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR


Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2m,18 1.543.233.732 3.690.290.564
Kewajiban imbalan kerja 2i,37 3.875.149.583 3.129.319.703
Hutang obligasi konversi mandatori 2n,21,23 68.691.893.008 68.691.893.008
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 74.110.276.323 75.511.503.275

HAK MINORITAS 2b,22 3.395.659.943 3.293.264.614

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500
per saham
Modal dasar – 2.616.000.000 saham
pada tahun 2008 dan
918.000.000 saham pada tahun 2007
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
654.000.000 saham pada
tahun 2008 dan 2007 1,21,23 327.000.000.000 327.000.000.000
Tambahan modal disetor 1,2j,2r,3,24 429.747.488 429.747.488
Saldo laba - (defisit sebesar
Rp 557.636.747.541 dieliminasi saat
Kuasi Reorganisasi pada tanggal
31 Desember 2006) 1,2r,3 15.562.730.373 12.256.733.411
Jumlah Ekuitas 342.992.477.861 339.686.480.899

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 784.499.131.712 772.704.222.377

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

3
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007


PENJUALAN BERSIH 2c,2k,27 245.658.163.581 204.230.531.880

BEBAN POKOK PENJUALAN 2c,2k,28 183.973.812.905 157.998.379.600

LABA KOTOR 61.684.350.676 46.232.152.280

BEBAN USAHA 2k,29


Penjualan 8.725.634.813 6.443.908.071
Umum dan administrasi 22.677.954.391 23.910.175.172

Jumlah Beban Usaha 31.403.589.204 30.354.083.243

LABA USAHA 30.280.761.472 15.878.069.037

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Beban bunga 30 (23.500.390.647) (22.814.315.517)
Klaim (denda) pajak 31 (3.846.427.381 ) 5.520.259.137
Rugi kurs - bersih 2l,32 (2.602.294.801) (1.332.112.838)
Pendapatan bunga 14.636.621 6.180.334
Lain-lain - bersih 33 488.839.825 1.619.137.121

Beban lain-lain - Bersih (29.445.636.383) (17.000.851.763)

LABA (RUGI) DARI AKTIVITAS


NORMAL SEBELUM MANFAAT
PAJAK PENGHASILAN
TANGGUHAN 835.125.089 (1.122.782.726)

MANFAAT PAJAK PENGHASILAN


TANGGUHAN 2m,18 2.573.267.203 6.261.852.158

LABA DARI AKTIVITAS NORMAL 3.408.392.292 5.139.069.432

POS LUAR BIASA - BERSIH 2n,20,34 - 7.158.167.375

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 3.408.392.292 12.297.236.807

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

4
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007

HAK MINORITAS ATAS LABA


BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI 2b (102.395.330 ) (40.503.396)

LABA BERSIH 3.305.996.962 12.256.733.411

LABA BERSIH PER SAHAM


DASAR TIDAK TERMASUK
POS LUAR BIASA 2o 5 8

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR


TERMASUK POS LUAR BIASA 2o 5 19

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

5
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tambahan Modal
Catatan Modal Saham Disetor - Bersih Saldo Laba Jumlah Ekuitas

Saldo 1 Januari 2007


1 Januari 2007
setelah Kuasi-Reorganisasi 2r,3 327.000.000.000 429.747.488 - 327.429.747.488

Laba bersih tahun berjalan - - 12.256.733.411 12.256.733.411

Saldo 31 Desember 2007 327.000.000.000 429.747.488 12.256.733.411 339.686.480.899

Saldo pada tanggal 1 Januari 2008 2r,3 327.000.000.000 429.747.488 12.256.733.411 339.686.480.899

Laba bersih tahun berjalan - - 3.305.996.962 3.305.996.962

Saldo 31 Desember 2008 327.000.000.000 429.747.488 15.562.730.373 342.992.477.861

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

6
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007


ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 247.672.742.315 190.199.476.627
Pembayaran kas kepada:
Pemasok (116.258.095.608 ) (63.125.854.968)
Direksi dan karyawan (34.497.671.340 ) (27.085.956.667)
Beban operasi lain (72.798.320.198 ) (53.295.138.192)
Penerimaan kas dari aktivitas operasi 24.118.655.169 46.692.526.800
Pembayaran untuk:
Bunga dan beban lain-lain bersih (11.406.831.988 ) (22.111.294.681)
Pajak (11.813.656.946 ) (9.882.942.600)
Penerimaan dari:
Pengembalian pajak lebih bayar 1.215.085.974 1.394.383.428
Pendapatan bunga 14.636.621 6.180.334
Kas Bersih yang Diperoleh dari
Aktivitas Operasi 2.127.888.830 16.098.853.281

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Perolehan aset tetap 11 (1.135.402.546 ) (102.362.000)
Hasil penjualan aset tetap 11 351.800.000 658.000.000
Kas Bersih yang Diperoleh Dari (Digunakan
Untuk) Aktivitas Investasi (783.602.546 ) 555.638.000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Pembayaran:
Hutang bank jangka panjang - bunga
ditangguhkan - (4.565.851.676)
Hutang bank jangka panjang - pokok pinjaman - (22.024.067.918)
Penerimaan hutang lembaga keuangan bukan bank - 22.111.200.000
Pembayaran hutang bank (1.403.175.828 ) (11.749.000.000)
Pembayaran hutang sewa pembiayaan (146.395.000 ) (175.674.000)
Kas Bersih yang Digunakan untuk
Aktivitas Pendanaan (1.549.570.828 ) (16.403.393.594)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH


KAS DAN BANK (205.284.544 ) 251.097.687

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

7
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 4 483.286.076 232.188.389

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 4 278.001.532 483.286.076

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS

Reklasifikasi dari aktiva tidak lancar lain-lain


ke aset tetap 122.671.986.738 -

Pembebanan selisih kurs


Hutang bank 9.922.020.360 2.585.818.452
Beban masih harus di bayar 1.463.730.995 -

Penilaian kembali aset tetap - 120.401.205.399

Penghapusan pokok hutang bank jangka panjang - 3.738.945.300

Reklasifikasi dari beban bunga ditangguhkan


ke biaya masih harus dibayar - 7.122.374.245

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

8
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

Pendirian Perusahaan
PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Intikeramik Alamasri
Indah berdasarkan akta No. 38 tanggal 26 Juni 1991 dan diubah dengan akta No. 16 tanggal
14 Desember 1991, keduanya dibuat di hadapan Raden Muhammad Hendarmawan, S.H., Notaris di
Jakarta. Akta pendirian Perusahaan dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-58.HT.01.01.Th.92 tanggal 3 Januari
1992 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 49 Tambahan No. 2817 tanggal 19 Juni 1992.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris
Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H. No. 69 tanggal 12 Agustus 2008 mengenai perubahan anggaran
dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas dan peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 459.000.000.000 menjadi
Rp 1.308.000.000.000. Akta perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-70946.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 7 Oktober
2008.

Sesuai dengan pasal 2 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama
bergerak dalam bidang industri ubin porselen dan menjual hasil produksinya di dalam dan luar negeri.
Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Pangeran Jayakarta No. 133, Jakarta Pusat. Lokasi pabrik
Perusahaan terletak di Kawasan Industri Palem Manis, Tangerang, Banten. Perusahaan mulai
berproduksi komersial sejak tanggal 1 Mei 1993. Hasil produksi dipasarkan di pasar lokal dan juga
diekspor ke beberapa negara antara lain ke Singapura, Thailand, Korea Selatan, Arab Saudi, Amerika
Serikat dan Rusia, dengan proporsi pemasaran lokal dan ekspor pada tahun 2008 masing-masing
sebesar 65% dan 35% dan pada tahun 2007 masing-masing sebesar 62% dan 38%.
Kapasitas produksi konsolidasi Perusahaan yang dimanfaatkan pada tahun 2008 dan 2007 masing-
masing sebesar 42% dan 40% dari kapasitas terpasang (tidak diaudit).

Penawaran Umum Efek Perusahaan


Pada tanggal 7 Mei 1997 Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan
Pendaftaran Emisi Saham No. S-808/PM/1997 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham dengan
nilai nominal Rp 500 setiap saham dan harga penawaran Rp 750 setiap saham. Perusahaan telah
mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 4 Juni
1997. Kelebihan harga jual saham atas nilai nominal saham telah dibukukan sebagai agio saham (lihat
Catatan 24).

Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)


No. SK-1553/BPPN/0802 tanggal 7 Agustus 2002, BPPN setuju untuk melakukan pengkonversian
hutang Perusahaan menjadi 110.000.000 saham Perusahaan. Perusahaan telah memperoleh persetujuan
dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya untuk mencatatkan 110.000.000 saham di bursa efek
masing-masing berdasarkan surat No. S-2233/BEJ.EEM/09-2002 tanggal 4 September 2002 dan
No. JKT-006/LIST-EMITEN/BES/IX/02 tanggal 5 September 2002. Kelebihan nilai hutang yang
dikonversi menjadi saham Perusahaan dengan nilai nominal saham Perusahaan telah dibukukan
sebagai agio saham (lihat Catatan 24).

9
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

Struktur Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan saham sebesar 99%, yaitu
PT Internusa Keramik Alamasri. Kegiatan usaha pokok Anak Perusahaan adalah bergerak dalam
bidang industri ubin porselen dan menjual hasil produksinya di dalam dan luar negeri. Anak
Perusahaan memulai kegiatan komersial sejak tanggal 30 April 1997, berkedudukan di Jakarta dan
pabriknya berlokasi di Tangerang, Banten. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Anak
Perusahaan memiliki jumlah aktiva sebesar Rp 598.872.498.803 dan Rp 587.109.664.635.

Komisaris, Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan
akta notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H. No 153 tanggal 29 Juni 2007, susunan Dewan
Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

Komisaris
Komisaris Utama : Lie In In
Komisaris : Robby Tatang Poniman (sebagai Komisaris Independen)

Direksi
Direktur Utama : Lie Ju Tjhong
Direktur : Hanadi Ramali
Direktur : Budi Muljono Djunaedy

Besarnya gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan
adalah sekitar Rp 2 miliar pada tahun 2008 dan 2007. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki
sekitar 597 karyawan pada tahun 2008 dan 729 karyawan pada tahun 2007 (tidak diaudit).

Kuasi Reorganisasi

Untuk menghilangkan saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2006, Perusahaan dan Anak Perusahaan
melakukan Kuasi Reorganisasi. Kuasi reorganisasi Perusahaan telah disetujui para pemegang saham
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Juni 2007 yang diaktakan
dengan akta notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono SH No. 152 tanggal 29 Juni 2007. Kuasi
reorganisasi Anak Perusahaan telah disetujui para pemegang saham dalam RUPSLB tanggal 29 Juni
2007 yang diaktakan dalam pernyataan keputusan rapat yang dibuat oleh notaris Paulus Widodo
Sugeng Haryono SH dalam akta No 180 tanggal 23 Agustus 2007.

Saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 557.636.747.541 telah dieliminasi dan
dibebankan ke akun “Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap” sebesar Rp 82.803.610.388, “Selisih
Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” sebesar Rp 237.549.352.931, “Selisih Penilaian
Kembali Aktiva dan Kewajiban” sebesar Rp 17.203.825.736 dan “Tambahan Modal Disetor” sebesar
Rp 220.079.958.486.

Lihat Catatan 3 untuk penjelasan lebih rinci mengenai pelaksanaan Kuasi Reorganisasi.

10
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan Badan Pengurus
Pasar Modal (Bapepam) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang diedarkan oleh
Bapepam bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali untuk aset tetap yang telah dinilai kembali (revaluasi) pada tahun 1999 dan persediaan
yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih
(the lower cost or net realizable value).

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method)
dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah
Rupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan PT Internusa Keramik
Alamasri, anak perusahaan dengan persentase pemilikan saham sebesar 99%. Seluruh saldo akun
dan transaksi yang material antara Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikonsolidasi telah
dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas ekuitas pada Anak
Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang
Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi.

Sesuai dengan PSAK No. 40 mengenai “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak


Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih yang timbul dari transaksi ekuitas seperti perubahan
ekuitas pada Anak Perusahaan disajikan dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak
Perusahaan” sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi.

Pada tahun 1999 Anak Perusahaan melakukan penilaian kembali atas aset tetap. Selisih atas
penilaian kembali aset tetap Anak Perusahaan tercermin sebagai penambah akun ekuitas Anak
Perusahaan dan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada
neraca konsolidasi.

c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang
mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-
pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun
piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

11
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

e. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan
metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dan
penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan
pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih.

f. Penyertaan Dalam Bentuk Saham

Penyertaan dalam bentuk saham yang dilakukan oleh Perusahaan dengan persentase pemilikan di
bawah 20% dinyatakan berdasarkan biaya perolehan (cost method), kecuali bila ada penurunan
permanen.

Penyertaan dalam bentuk saham yang dilakukan oleh Perusahaan dengan persentase pemilikan
20% sampai dengan 50% dinyatakan dengan menggunakan metode ekuitas (equity method),
dimana penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi bagian
laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan.

g. Aset Tetap

Pemilikan Langsung

Efektif tanggal 1 januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) “ Aset Tetap”
yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) “ Aset Tetap dan Aktiva Lain-lain ” dan PSAK No .17
(1994) “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus
memilih antara model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai
kebijakan akuntansi atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya
sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak
menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan.

Aset tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan berupa mesin pada tahun 1999 telah dinilai kembali
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK.04/1998 tanggal
14 Agustus 1998, dengan selisih penilaian kembali aset tetap milik Perusahaan disajikan pada akun
“Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap” (lihat Catatan 26), sedangkan bagian Perusahaan atas
selisih penilaian kembali aset tetap milik Anak Perusahaan disajikan pada akun “Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” (lihat Catatan 2b dan 25).

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 20


Mesin dan peralatan 5 - 22
Kendaraan 5
Peralatan dan perabot kantor 5

12
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

g. Aset Tetap (lanjutan)

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlakiu prospektif.

Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan
perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang
periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat
terjadinya. Biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui
dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap
yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya
dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan
dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

Aset Dalam Penyelesaian

Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya dari bahan baku dan biaya lainnya termasuk
bunga dan kerugian dari transaksi mata uang asing, khususnya yang berhubungan dengan
pendanaan aset dalam penyelesaian sampai dengan ketika aset tersebut selesai dan siap digunakan.
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan
pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terjadi
indikasi penurunan nilai atas aset pada akhir tahun, sesuai dengan PSAK No. 48 mengenai
“Penurunan Nilai Aktiva”. Apabila indikasi tersebut terjadi, Perusahaan dan Anak Perusahaan
harus menentukan taksiran jumlah yang dapat dipulihkan kembali (recoverable amount) atas nilai
aktiva dan mengakui penurunan nilai aset sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi.

Aset Sewa Pembiayaan

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”,
yang menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No.
30 (Revisi 2007) klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dan
bukan pada bentuk kontraknya.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang berkaitan dengan kepemilikan aset. Pada awal masa sewa, lessee
mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset
sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari
nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban
keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan

13
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

g. Aset Tetap (lanjutan)

ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku
bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban.

Jumlah yang dapat disusutkan dari aset sewaan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama
perkiraan masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan
penyusutan aset yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode
yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaan.

Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) secara prospektif, perlakuan akuntansi
sebelumnya untuk transaksi dan saldo sewa telah diterapkan dengan tepat. Penerapan PSAK revisi
ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

h. Biaya dibayar di muka

Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode
garis lurus (straight-line method).

i. Imbalan Kerja

Perusahaan mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal
25 Maret 2003 (“UU No. 13”).

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”, biaya imbalan kerja dihitung
berdasarkan UU No. 13 dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program pada
akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari kewajiban imbalan pasti pada
tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja
karyawan dengan menggunakan metode garis lurus.

Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban
imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah
menjadi hak karyawan.

j. Biaya Emisi Saham

Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan Bapepam


No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”,
biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan kepada
masyarakat (termasuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu) dikurangkan langsung dari
hasil emisi dan disajikan sebagai pengurang pada akun “Tambahan Modal Disetor - Bersih”,
sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi.

14
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban


Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di pelabuhan pengiriman.
Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).

l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing


Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada
saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs terakhir yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia pada tahun yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau
dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

2008 2007

1 Euro Eropa 15.432,40 13.759,76


1 Dolar Amerika Serikat 10.950,00 9.419,00
1 Dolar Singapura 7.607,36 6.502,38

m. Pajak Penghasilan

Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak untuk menentukan
taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”
yang mensyaratkan pengakuan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan atas pengaruh pajak dimasa
datang yang berasal dari perbedaan temporer (beda waktu) antara dasar pajak dan dasar pelaporan
komersial dari aktiva dan kewajiban serta rugi fiskal kumulatif. Pengaruh pajak dari beda waktu
dan akumulasi rugi fiskal, yang dapat berupa aktiva ataupun kewajiban, disajikan dalam jumlah
bersih. Pajak tangguhan yang berasal dari perubahan tarif pajak atau peraturan pajak diakui pada
laporan laba rugi, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan
atau di kreditkan ke ekuitas.

n. Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah

Berdasarkan PSAK No. 54 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah”,


Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung dampak restrukturisasi hutang melalui modifikasi
persyaratan hutang secara prospektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan dan tidak boleh
mengubah nilai tercatat hutang pada saat restrukturisasi kecuali jika nilai tercatat tersebut melebihi
jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru. Pembayaran kas
masa depan tersebut mencakup jumlah bunga dan pokok hutang periode masa depan, tanpa
memperhitungkan nilai tunainya.

Selisih lebih dari nilai tercatat hutang terhadap jumlah pembayaran kas masa depan yang
ditetapkan berdasarkan persyaratan baru hutang dicatat sebagai laba atas restrukturisasi hutang
dalam laporan laba rugi konsolidasi dan diklasifikasikan sebagai pos luar biasa. Setelah itu,
seluruh pembayaran kas yang dibayar, dicatat Perusahaan sebagai pengurang nilai tercatat hutang
dan tidak ada beban bunga yang diakui sejak saat restrukturisasi hingga hutang jatuh tempo.

15
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

n. Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah (lanjutan)

Pelunasan hutang melalui penerbitan saham baru dicatat sebesar nilai wajar saham. Selisih antara
nilai wajar saham yang diterbitkan dengan nilai tercatat hutang yang dilunasi diakui sebagai laba
atas restrukturisasi hutang.

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan restrukturisasi hutang bermasalah dikurangkan dari
keuntungan restrukturisasi hutang atau dicatat sebagai biaya untuk periode terjadinya
restrukturisasi, jika tidak ada keuntungan yang diperoleh pada saat restrukturisasi.

Keuntungan bersih atas restukturisasi hutang setelah memperhitungkan Pajak Penghasilan terkait
diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya restrukturisasi dan diklasifikasikan sebagai
pos luar biasa, setelah memperhitungkan pembayaran kas masa depan yang timbul dari
restrukturisasi.

o. Laba (Rugi) Bersih per Saham

Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba per Saham”, laba (rugi) bersih per saham dasar
termasuk dan tidak termasuk pos luar biasa dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih termasuk
dan tidak termasuk pos luar biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama
tahun bersangkutan, yaitu masing-masing 654.000.000 saham pada tahun 2008 dan 2007.

p. Pelaporan Segmen

Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan revisi PSAK No. 5 tentang “Pelaporan Segmen”
yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengklasifikasikan pelaporan segmen berdasarkan segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan
terdiri dari Asia Pasifik dan Australia, Timur Tengah dan Afrika, Eropa dan Amerika. Manajemen
Perusahaan dan Anak Perusahaan yakin bahwa pelaporan segmen berdasarkan segmen usaha tidak
dapat diterapkan karena Perusahaan dan Anak Perusahaan hanya bergerak dalam bidang usaha
industri ubin porselen.

q. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan
manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang
dilaporkan pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode
pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan taksiran tersebut.

r. Kuasi Reorganisasi

Pada tahun 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan Kuasi Reorganisasi untuk
mengeliminasi saldo laba negatif (defisit) melalui penilaian aktiva dan kewajiban tercatat terhadap
nilai wajarnya. Kuasi Reorganisasi dicatat sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi
Kuasi-Reorganisasi”, berdasarkan PSAK ini Kuasi Reorganisasi merupakan prosedur akuntansi
yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai
kembali seluruh aktiva dan kewajibannya, tanpa melalui reorganisasi secara hukum.

16
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

r. Kuasi Reorganisasi (lanjutan)

Dalam melakukan Kuasi Reorganisasi, aktiva dan kewajiban harus dinilai kembali dengan nilai
wajar. Nilai wajar aktiva dan kewajiban ditentukan sesuai dengan nilai pasar yang dapat

menghasilkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih dibandingkan dengan nilai tercatat
sebelum penilaian kembali. Saldo akumulasi kerugian dieliminasi dengan urutan prioritas sebagai
berikut:

1. Cadangan umum.
2. Cadangan khusus.
3. Selisih penilaian aktiva dan kewajiban (termasuk di dalamnya selisih revaluasi aset tetap dan
selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan) dan selisih penilaian sejenisnya.
4. Tambahan setoran modal dan sejenisnya.
5. Modal saham.

Penentuan nilai wajar aktiva dan kewajiban Perusahaan dalam rangka Kuasi Reorganisasi ini
dilakukan berdasarkan nilai pasar. Apabila nilai pasar tidak tersedia atau tidak menggambarkan
nilai wajar yang sebenarnnya, estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga
aktiva sejenis, atau dengan model arus kas diskontoan.

3. KUASI - REORGANISASI

Kondisi ekonomi Indonesia yang memburuk, yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997, yang
terutama disebabkan oleh melemahnya kurs mata uang, yang ditandai dengan tidak stabilnya kurs
tukar Rupiah terhadap mata uang asing dan tingginya tingkat suku bunga pinjaman, sangat langkanya
likuiditas, serta menurunnya tingkat kepercayaan investor, telah memberikan dampak yang buruk
terhadap perekonomian Indonesia.

Industri ubin porselen, yang merupakan bidang usaha utama yang dijalankan oleh PT Intikeramik
Alamasri Industri Tbk dan Anak Perusahaan, termasuk salah satu bidang usaha yang terpengaruh oleh
krisis ekonomi yang berkepanjangan. Sebagian besar pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Anak
Perusahaan merupakan pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat. Apresiasi/kenaikan yang
luar biasa dolar Amerika Serikat nilai tukar Rupiah terhadap merupakan salah satu penyebab utama

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami kerugian yang mengakibatkan Perusahaan dan Anak
Perusahaan mengalami defisit secara kumulatif sebesar Rp 557.636.747.541 pada tanggal
31 Desember 2006.

Agar Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat memulai awal yang baik (fresh start), dengan necara
konsolidasi menunjukan nilai sekarang dan tanpa dibebani dengan defisit, maka Perusahaan dan Anak
Perusahaan perlu melakukan kuasi-reorganisasi. Pada tanggal 29 Juni 2007, saldo defisit pada tanggal
31 Desember 2006 telah dieliminasi.

Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.51 (Revisi 2003) “Akuntansi
Kuasi-Reorganisasi”, Kuasi-Reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan

17
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. KUASI – REORGANISASI (lanjutan)

merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisitnya dan menilai kembali seluruh aktiva dan
kewajibannya. Kuasi-reorganisasi dilakukan karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai
keyakinan yang cukup bahwa setelah kuasi-reorganisasi Perusahaan dan Anak Perusahaan akan bisa
mempertahankan status kelangsungan usahanya (going concern) dan berkembang dengan baik.

Sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni
2007, perhitungan eliminasi atas saldo defisit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar
Rp 557.636.747.541 adalah sebagai berikut:

Saldo defisit (557.636.747.541)


Selisih penilaian kembali aset tetap (lihat Catatan 26) 82.803.610.388
Selisih transaksi perubahan ekuitas
Anak Perusahaan (lihat Catatan 25) 237.549.352.931
Selisih penilaian kembali aktiva dan kewajiban (lihat Catatan 11) 17.203.825.736
Tambahan modal disetor (lihat Catatan 24) 220.079.958.486
Bersih -

4. KAS DAN BANK


Kas dan bank terdiri dari:

2008 2007

Kas
Rupiah 10.524.450 22.623.214
Dolar Amerika Serikat (US$ 18,62 pada
tahun 2008 dan US$ 4.254,88 pada tahun 2007) 203.889 40.076.727
10.728.339 62.699.941

Bank
Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(dahulu PT Bank Niaga Tbk dan
PT Bank Lippo Tbk) 78.070.480 126.070.254
PT Bank Central Asia Tbk 38.186.500 39.187.870
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 13.076.243 13.928.535
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 4.551.507 4.923.507
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.230.614 3.437.056
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1.500.000) 3.799.687 1.275.661

18
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KAS DAN BANK (lanjutan)


2008 2007
Dolar Amerika Serikat
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(dahulu PT Bank Niaga Tbk dan
PT Bank Lippo Tbk)
(US$ 8.851,41 pada tahun 2008 dan
US$ 21.531,32 pada tahun 2007) 96.922.939 202.803.503
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(US$ 1.836,10 pada tahun 2008 dan
US$ 1.083,78 pada tahun 2007) 20.105.295 10.208.124
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(US$ 773,44 pada tahun 2008 dan
US$ 1.780,50 pada tahun 2007) 8.469.168 16.771.000
Dolar Singapura
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(Sin$ 244,60 pada tahun 2008 dan
Sin$ 304,60 pada tahun 2007) 1.860.760 1.980.625

267.273.193 420.586.135

Jumlah 278.001.532 483.286.076

5. PIUTANG USAHA

Piutang usaha terdiri dari:

2008 2007

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa


(lihat Catatan 35)
Rupiah
PT Inti Listelindo 16.519.076.247 13.443.924.054
PT Inter Nusa Karya Megah 10.820.031.992 10.783.014.065
Dolar Amerika Serikat
Internusa Ceramic, Inc., Amerika Serikat
(US$ 3.268.981,85 pada tahun 2008 dan
US$ 2.589.220,64 pada tahun 2007) 35.795.351.210 24.387.869.167
Inti Ceramic Pte., Ltd., Singapura
(US$ 609.660,80 pada tahun 2008 dan
US$ 525.853,14 pada tahun 2007) 6.675.785.798 4.953.010.774
Jumlah 69.810.245.247 53.567.818.060
Penyisihan piutang ragu-ragu (858.522.921 ) (858.522.921)
Bersih 68.951.722.326 52.709.295.139

19
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

2008 2007
Pihak ketiga
Rupiah
PT Primanusa Citra Karya 25.020.684.341 24.372.290.310
PT Adhi Karya Tbk 3.879.864.843 -
PT Ika Maestro Industri 3.043.694.914 2.906.844.643
Harijono 624.441.999 -
PT Multi Bangun Adhitama 613.463.337 -
PT Internusa Listelindo 294.437.320 613.323.003
PT Halia Perkasa 21.649.049 1.377.400.316
PT Griya Emas Sejati - 855.977.995
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 500.000.000) 4.089.949.291 1.746.219.354
Dolar Amerika Serikat
Truly Dragon International Ltd., Hongkong
(US$ 1.678.959,00 pada tahun 2008 dan 2007) 18.384.601.054 15.814.114.825
Han Kook Ceramics Co., Korea Selatan
(US$ 110.175,47 pada tahun 2008 dan
US$ 173.415,79 pada tahun 2007) 1.206.421.397 1.633.403.326
Pacific West Inc., Amerika Serikat
US$ 106.285,10 pada tahun 2008 dan 2007 1.163.821.845 1.001.099.357
Euro Abrastones, Spanyol
(US$ 59.372,47 pada tahun 2008 dan 2007) 650.128.547 559.229.295
Bartoloni Ceramic SPA
(US$ 47.450,47 pada tahun 2008 dan
US$ 47.419,68 pada tahun 2007) 519.582.596 446.646.001
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 500.000.000) 2.508.822.688 3.166.918.965
Dolar Singapura
J.E.M Marble & Granite, Australia
(Sin$ 22.748,04 pada tahun 2008 dan
2007) 173.052.530 147.916.400
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 100.000.000) 155.546.091 190.075.699
Jumlah 62.350.161.842 54.831.459.489
Penyisihan piutang ragu-ragu (8.065.555.306 ) (8.065.555.306)
Bersih 54.284.606.536 46.765.904.183

20
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:


2008 2007
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
Belum jatuh tempo 6.629.751.237 7.429.256.334
Telah jatuh tempo:
Kurang dari 30 hari 1.451.836.191 219.919.142
31 hari sampai dengan 60 hari 815.680.359 271.289.397
61 hari sampai dengan 90 hari 491.494.649 611.845.048
Lebih dari 90 hari 60.421.482.811 45.035.508.139
Jumlah 69.810.245.247 53.567.818.060

Penyisihan piutang ragu-ragu (858.522.921 ) (858.522.921)


Bersih 68.951.722.326 52.709.295.139

Pihak ketiga
Belum jatuh tempo 19.972.478.277 22.160.417.897
Telah jatuh tempo:
Kurang dari 30 hari 10.247.948.363 8.415.340.322
31 hari sampai dengan 60 hari 4.979.479.205 43.298.423
61 hari sampai dengan 90 hari 539.558.561 211.058.200
Lebih dari 90 hari 26.610.697.436 24.001.344.647
Jumlah 62.350.161.842 54.831.459.489

Penyisihan piutang ragu-ragu (8.065.555.306 ) (8.065.555.306)


Bersih 54.284.606.536 46.765.904.183

Tidak ada mutasi penyisihan piutang ragu-ragu pada tahun 2008 dan 2007. rincian penyishan piutang
ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

Penyisihan
Piutang
Ragu-ragu
Saldo awal
Piutang usaha dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa 858.522.921
Piutang usaha dengan pihak ketiga 8.065.555.306

Jumlah 8.924.078.227

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun,
manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.

21
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Piutang usaha dalam mata uang asing berjumlah US$ 6.128.555,91 dan Sin$ 43.194,83 pada tahun
2008 dan US$ 5.516.752,49 dan Sin$ 51.979,75 pada tahun 2007 (lihat Catatan 36).

Piutang usaha milik Perusahaan dan Anak Perusahaan sekitar Rp 68,74 miliar pada tahun 2008 dan
2007, digunakan sebagai jaminan atas kewajiban kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan
13 dan 20).

6. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:


2008 2007
Barang jadi 100.559.367.874 88.154.079.900
Barang dalam proses 32.683.255.891 35.471.490.531
Bahan baku 23.544.327.159 22.817.199.208
Bahan pembantu 4.694.202.191 1.208.077.815
Perlengkapan suku cadang 3.056.500.035 2.287.209.951
Bahan bakar 82.542.399 93.770.417
Persediaan lainnya 350.669.791 11.781.276
Jumlah 164.970.865.340 150.043.609.098

Berdasarkan penelaahan terhadap akun persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan
berpendapat bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya sehingga tidak perlu
penyisihan atas persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan.

Pada tahun 2008 dan 2007, persediaan tertentu dan aset tetap kecuali tanah yang dimiliki oleh
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran
dan risiko lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 58.161.700.000 dan US$
50.644.416 (lihat Catatan 11). Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan dan aset tetap
yang dipertanggungkan.

Persediaan milik Perusahaan dan Anak Perusahaan sekitar Rp 143,4 miliar pada tahun 2008 dan
2007 digunakan sebagai jaminan atas kewajiban kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT CIMB
Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk) (lihat Catatan 13 dan 20).

22
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA

Akun ini merupakan pajak penghasilan pasal 22 dibayar di muka dengan rincian sebagai berikut:

2008 2007
Perusahaan
Tahun 2008 296.552.083 -
Tahun 2007 253.258.051 253.258.051
Tahun 2006 - 277.735.820
Sub jumlah 549.810.134 530.993.871
Anak Perusahaan
Tahun 2008 940.818.759 -
Tahun 2007 550.025.248 550.025.248
Tahun 2006 - 937.350.153
1.490.844.007 1.487.375.401
Jumlah 2.040.654.141 2.018.369.272

Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memperoleh beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB) dari Kantor Pelayanan Pajak dengan rincian sebagai berikut:
Perusahaan
Berdasarkan SKPLB dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00153/406/06/054/08 tanggal
19 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan PPh
Badan sebesar Rp 277.735.820 sebagai hasil pemeriksaan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun
fiskal 2006.
Berdasarkan SKPLB dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00119/406/05/054/07 tanggal
27 April 2007, Perusahaan memperoleh pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan pasal
22 sebesar Rp 301.409.088 sebagai hasil pemeriksaan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun fiskal
2005.

Anak Perusahaan
Berdasarkan SKPLB dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00024/406/06/026/08 tanggal
23 Mei 2008, Anak Perusahaan memperoleh pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan
pasal 22 sebesar Rp 937.350.153 sebagai hasil pemeriksaan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun
fiskal 2006.
Berdasarkan SKPLB dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00037/406/05/026/07 tanggal
31 Mei 2007, Anak Perusahaan memperoleh pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan
pasal 22 sebesar Rp 1.092.974.340 sebagai hasil pemeriksaan pajak penghasilan Perusahaan untuk
tahun fiskal 2005.

23
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Biaya dibayar di muka merupakan pembayaran atas:


2008 2007
Iklan dan promosi 2.700.059.409 2.077.176.075
Asuransi 177.099.751 149.861.595
Lain-lain 8.333.330 19.166.657
Jumlah 2.885.492.490 2.246.204.327

9. AKTIVA LANCAR LAIN-LAIN

Aktiva lancar lain-lain terdiri dari:


2008 2007
Uang muka pembelian impor 5.177.954.501 1.768.172.795
Uang muka pembelian lokal 868.877.316 204.783.602
Setoran jaminan 17.800.000 11.050.000
Jumlah 6.064.631.817 1.984.006.397

10. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM

Akun ini merupakan penyertaan dalam bentuk saham pada perusahaan yang mempunyai hubungan
istimewa dengan metode biaya perolehan (lihat Catatan 35) sebagai berikut:
Persentase Pemilikan Biaya Perolehan
PT Inter Nusa Karya Megah 15% 1.725.000.000
Internusa Ceramic, Inc., Amerika Serikat 5 166.125.000
Jumlah 1.891.125.000

PT Inter Nusa Karya Megah didirikan pada tahun 1995, berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam
bidang usaha distribusi ubin porselen.
Internusa Ceramic, Inc. didirikan pada tahun 1998, berkedudukan di Amerika Serikat dan bergerak
dalam bidang usaha distribusi ubin porselen.

24
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. ASET TETAP

Aset tetap terdiri dari:

Penambahan/ Pengurangan/
2008 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah 93.280.950.000 - - 93.280.950.000
Bangunan dan prasarana 104.618.406.747 - - 104.618.406.747
Mesin dan peralatan 508.557.141.543 357.586.200 - 508.914.727.743
Kendaraan 3.639.693.114 1.113.554.546 1.030.193.212 3.723.054.448
Peralatan dan perabot kantor 6.686.877.402 21.848.000 - 6.708.725.402
716.783.068.806 1.492.988.746 1.030.193.212 717.245.864.340
Sewa Pembiayaan
Mesin dan peralatan 357.586.200 - 357.586.200 -
Aset Tersedia Untuk Dijual
Mesin dan peralatan - 224.126.719.818 - 224.126.719.818
Bangunan - 186.960.000 - 186.960.000
- 224.313.679.818 - 224.313.679.818
Jumlah Nilai Tercatat 717.140.655.006 225.806.668.564 1.387.779.412 941.559.544.158

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana 36.321.933.747 7.603.361.988 - 43.925.295.735
Mesin dan peralatan 286.185.937.220 32.110.928.368 - 318.296.865.588
Kendaraan 3.584.693.119 126.833.791 1.030.193.212 2.681.333.698
Peralatan dan perabot kantor 6.377.038.604 142.103.080 - 6.519.141.684

332.469.602.690 39.983.227.227 1.030.193.212 371.422.636.705

Sewa Pembiayaan
Mesin dan peralatan 83.436.780 59.597.700 143.034.480 -

Aset Tersedia Untuk Dijual


Mesin dan peralatan - 101.641.693.080 - 101.641.693.080

Jumlah Akumulasi Penyusutan 332.553.039.470 141.684.518.007 1.173.227.692 473.064.329.785

Nilai Buku 384.587.615.536 468.495.214.373

Penambahan/ Pengurangan/
2007 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah 38.683.457.562 54.597.492.438 - 93.280.950.000
Bangunan dan prasarana 55.900.132.662 48.718.274.085 - 104.618.406.747
Mesin dan peralatan 491.471.702.667 17.085.438.876 - 508.557.141.543
Kendaraan 6.689.294.514 - 3.049.601.400 3.639.693.114
Peralatan dan perabot kantor 6.584.515.402 102.362.000 - 6.686.877.402
599.329.102.807 120.503.567.399 3.049.601.400 716.783.068.806

25
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. ASET TETAP (lanjutan)


Penambahan/ Pengurangan/
2007 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Sewa Pembiayaan
Mesin dan peralatan 357.586.200 - - 357.586.200
Jumlah Nilai Tercatat 599.686.689.007 120.503.567.399 3.049.601.400 717.140.655.006
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana 28.718.571.747 7.603.362.000 - 36.321.933.747
Mesin dan peralatan 253.688.868.281 32.497.068.939 - 286.185.937.220
Kendaraan 6.612.021.787 22.272.732 3.049.601.400 3.584.693.119
Peralatan dan perabot kantor 6.200.618.490 176.420.114 - 6.377.038.604

295.220.080.305 40.299.123.785 3.049.601.400 332.469.602.690


Sewa Pembiayaan
Mesin dan peralatan 11.919.540 71.517.240 - 83.436.780

Jumlah Akumulasi Penyusutan 295.231.999.845 40.370.641.025 3.049.601.400 332.553.039.470

Nilai Buku 304.454.689.162 384.587.615.536

Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dibebankan
pada operasi sebagai berikut:
2008 2007
Beban pabrikasi 39.630.853.582 40.171.948.175
Beban umum dan administrasi 268.936.865 198.692.850
Jumlah beban penyusutan 39.899.790.447 40.370.641.025

Pada tahun 2008 terdapat reklasifikasi akun yaitu mesin dan peralatan pabrik dengan nilai perolehan
Rp 224.126.719.818 dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp 101.641.693.080 dan bangunan dengan
nilai perolehan Rp 186.960.000 yang semula ada di dalam akun aktiva tidak lancar lain-lain (lihat
Catatan 12).

Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki hak guna atas tanah (Hak Guna Bangunan) di Tangerang,
Banten, masing-masing dengan luas 22.500 meter persegi dan 160.845 meter persegi. Hak atas tanah
tersebut akan berakhir masing-masing pada tanggal 28 Oktober 2028 dan 24 September 2024 dan
manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya
hak tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, seluruh aset tetap berupa tanah, bangunan dan prasarana,
mesin dan peralatan, kendaraan serta peralatan dan perabot kantor digunakan sebagai jaminan atas
hutang bank jangka panjang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 13 dan 20).

Pada tahun 2008 dan 2007, persediaan tertentu dan aset tetap kecuali tanah yang dimiliki oleh
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran
dan risiko lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 58.161.700.000 dan

26
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. ASET TETAP (lanjutan)

US$ 50.644.416 (lihat Catatan 6). Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa
nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan dan aset
tetap yang dipertanggungkan.

Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak terdapat kejadian-
kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap
secara signifikan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.

Pada tahun 2005 Anak Perusahaan menandatangani perjanjian sewa pembiayaan peralatan pabrik
dengan PT Orix Indonesia Finance. Anak Perusahaan mempunyai kewajiban membayar cicilan selama
3 tahun dengan tingkat bunga 19% per tahun. Seluruh kewajiban sewa pembiayaan ini telah dilunasi
pada tahun 2008.

Sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni
2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam rangka kuasi-reorganisasi melakukan penilaian kembali
aktiva dan kewajibannya. Aset tetap Perusahaan berupa tanah, bangunan dan prasarana serta mesin
dan peralatan dinilai kembali dan memberikan penambahan sebesar Rp 17.203.825.736 dan dicatat
dalam akun Penilaian Kembali Aktiva dan Kewajiban. Aset tetap Anak Perusahaan berupa tanah,
bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dinilai kembali dan memberikan penambahan
sebesar Rp 103.197.379.663. (lihat Catatan 3, 25 dan 26).

12. AKTIVA TIDAK LANCAR LAIN-LAIN

Aktiva tidak lancar lain-lain terdiri dari:


2008 2007
Uang muka pembelian aset tetap 6.038.736.850 -
Piutang karyawan 250.904.592 253.377.693
Aset tidak digunakan dalam operasi - 122.671.986.738
Lain-lain 1.510.472.018 638.948.592
Jumlah 7.800.113.460 123.564.313.023

27
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. HUTANG BANK

Akun ini merupakan hutang kepada bank berikut ini:

2008 2007
Rupiah
PT Bank OCBC NISP Tbk - 1.293.175.828

Dolar Amerika
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 70.964.187.474 61.042.167.113
Jumlah 70.964.187.474 62.335.342.941

PT Bank OCBC NISP Tbk (Bank NISP)


Perusahaan memperoleh fasilitas kredit aksep dari PT Bank NISP dengan nilai maksimum pinjaman
sebesar Rp 2.100.000.000 yang dinyatakan dengan Akta Notaris Mellyani Noor Shandra, S.H, No. 34
tanggal 12 Juli 2004. Pinjaman ini dijamin dengan saham perusahaan, tanah dan bangunan milik pihak
yang mempunyai hubungan istimewa.
Berdasarkan perjanjian restrukturisasi hutang dengan Bank NISP, Perusahaan diwajibkan untuk
memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban, antara lain:
1. Menjaga rasio keuangan tertentu.
2. Perusahaan wajib memperoleh persetujuan tertulis dari NISP apabila akan melakukan transaksi
tertentu, antara lain:
a. Melakukan merger, konsolidasi. membeli atau dengan cara apapun memperoleh saham-saham
perusahaan lain atau menjual kekayaan Perusahaan. kecuali dalam menjalankan kegiatan usaha
sehari-hari;
b. Mengubah anggaran dasar, susunan pemegang saham, komisaris dan direksi Perusahaan;
c. Mendapatkan kredit baru dari bank atau lembaga keuangan bukan bank lainnya;
d. Menjaminkan atau menjual/mengalihkan barang-barang tetap dan bergerak miliknya kepada
pihak lain kecuali untuk keperluan kegiatan usaha pokok Perusahaan;
e. Menjamin-ulangkan agunan;
f. Membagikan dividen atau keuntungan, kecuali kepada pemegang saham publik;
g. Melakukan pembayaran atas pinjaman yang diberikan pemegang saham kepada Perusahaan;
h. Mengikat diri sebagai penjamin; dan
i. Melakukan atau menambah investasi pada anak perusahaan dan/atau perusahaan afiliasinya.
Seluruh pinjaman dari Bank NISP telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 28 Pebruari 2008,
sesuai dengan surat keterangan No. 042/ARM 01.02/KR 02.05/SELESAI/HPN/17/2008.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)


Pada tanggal 29 September 2006, Bank Mandiri dan Perusahaan menandatangani perjanjian untuk
mengabungkan fasilitas Non Cash Loan dengan fasilitas Trust Receipt dan fasilitas Kredit Modal Kerja
Pre-export Financing menjadi fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving Switchable L/C dengan pagu
kredit sebesar US$ 6.500.000. Saldo kredit modal kerja ini pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
adalah sebesar US$ 6.480.747,71 atau ekuivalen dengan Rp 70.964.187.474 dan Rp 61.042.167.113.
Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 8% pada tahun 2008 dan 8,5% sampai dengan
9% pada tahun 2007.

28
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. HUTANG BANK (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)


Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan
peralatan (lihat Catatan 5, 6, dan 11), jaminan perusahaan dari Perusahaan, INKA dan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dan jaminan pribadi dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa.
Berdasarkan perjanjian kredit dengan Bank Mandiri. Perusahaan dan INKA diwajibkan untuk
memenuhi beberapa ketentuan. antara lain:
1. Menjaga rasio keuangan tertentu.
2. Mengasuransikan barang-barang jaminan.
3. Perusahaan dan INKA wajib memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Mandiri apabila akan
melakukan transaksi - transaksi tertentu. antara lain:
a. Memindahtangankan barang jaminan;
b. Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain; dan
c. Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan dan
INKA kepada pihak lain.
d. Memberi pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka transaksi dagang;
e. Mengadakan rapat umum pemegang saham untuk merubah anggaran dasar, direksi, dewan
komisaris dan pemegang saham;
f. Melakukan merger, akuisisi, penjualan atau melepaskan hak atas harta kekayaan;
g. Membagikan bonus dan atau deviden, kecuali apabila ditentukan lain oleh undang-undang
pasar modal;
h. Melakukan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain; dan
i. Melakukan ekspansi usaha dan atau investasi baru.

14. HUTANG LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK


Pada tanggal 23 Nopember 2007 Perusahaan menandatangani perjanjian Promissory Notes dengan
PT Investindo Nusantara Sekuritas-Fund Management Division, dimana Perusahaan mengeluarkan
Promissory Notes sebesar Rp 22.111.200.000 dengan kupon tetap sebesar 11% per tahun dengan jatuh
tempo 1 (satu) bulan dan dapat diperpanjang.
Berdasarkan perjanjian ini Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban
antara lain:
1. Memberikan informasi dari waktu ke waktu berupa informasi sehubungan dengan usaha dan
keuangan Perusahaan;
2. Memastikan tidak ada perubahan dalam lingkup usaha tanpa ijin tertulis terlebih dahulu;
3. Mematuhi segala peraturan dan perijinan sesuai dengan hukum di Indoneisa;
4. Perusahaan tidak diperbolehkan memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga
keuangan lain;
5. Perusahaan tidak diperbolehkan melakukan perubahan pada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris;
6. Perusahaan tidak diperbolehkan mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan
harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain;
7. Perusahaan tidak diperbolehkan menjual, memindahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas
harta kekayaan dan
8. Perusahaan tidak diperbolehkan mengubah stuktur permodalan, kecuali untuk keperluan
peningkatan modal dasar.
29
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. HUTANG USAHA

Hutang usaha terutama merupakan hutang atas pembelian bahan baku dan suku cadang dari pemasok
dengan rincian sebagai berikut:

2008 2007
Pihak ketiga
Rupiah
PT Irpau Hero Trully 1.641.085.230 1.309.949.146
PT Endeka Ceramics 633.908.832 -
PT Industri Mineral Indonesia 317.898.900 1.366.066.138
PT Asada Mitra Packindo - 1.308.247.644
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 400.000.000) 2.064.616.531 1.468.479.446
Dolar Amerika Serikat
Hira Ceramics & Co.
(US$ 33.775,00 pada tahun 2008 dan
US$ 45.775,00 pada tahun 2007) 369.836.250 431.154.725
Itaca S.A
(US$ 2.579,69 pada tahun 2008 dan
US$ 52.579,69 pada tahun 2007) 28.247.606 495.248.100
PT Wahah Indoperdana
(US$ 52.258,54 pada tahun 2007) - 492.223.229
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 300.000.000) 756.081.487 2.160.506.789
Euro Eropa
PT Tyrolit Vincent
(Euro 442.388,96 pada tahun 2008 dan
Euro 572.720,45 pada tahun 2007) 6.827.123.325 7.880.495.883
Konexindo Glory Pte., Ltd.
(Euro 17.350,00 pada tahun 2008 dan
Euro 57.350,00 pada tahun 2007) 267.752.140 789.122.236
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 400.000.000) 34.319.120 1.698.712.936

Jumlah 12.940.869.421 19.400.206.272

30
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. HUTANG USAHA (lanjutan)

Rincian hutang usaha berdasarkan umur yang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

2008 2007
Pihak ketiga
Belum jatuh tempo 1.631.354.014 3.373.734.997
Kurang dari 30 hari 3.018.378.071 2.585.324.635
31 sampai 60 hari 118.564.210 533.050.487
61 sampai 90 hari 151.565.895 992.158.890
Lebih dari 90 hari 8.021.007.231 11.915.937.263
Jumlah 12.940.869.421 19.400.206.272

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memberikan jaminan atas hutang usaha tersebut.

16. HUTANG LAIN-LAIN

Hutang lain-lain merupakan hutang yang timbul atas:

2008 2007
Pembelian suku cadang mesin dan aset tetap 9.618.816.661 10.633.203.422
Lain-lain - 1.180.999.837
Jumlah 9.618.816.661 11.814.203.259

17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

Biaya masih harus dibayar terdiri dari akrual sebagai berikut:

2008 2007
Bunga 43.109.901.980 24.913.251.127
Listrik , air, telepon dan gas 4.761.707.303 4.122.292.623
Klaim dan asuransi 972.286.649 693.376.018
Pengangkutan 963.936.590 1.057.232.305
Iklan 841.189.243 853.247.929
Jasa profesional 87.915.125 124.567.939
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan - 3.074.369.512
Lain-lain 1.006.993.192 797.292.140
Jumlah 51.743.930.082 35.635.629.593

31
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. HUTANG PAJAK

Hutang pajak terdiri dari:


2008 2007
Pajak Pertambahan Nilai 39.748.601.755 36.671.862.117
Pajak Penghasilan
Pasal 21 4.728.840.059 3.615.724.925
Pasal 23 272.272.133 194.545.272
Jumlah 44.749.713.947 40.482.132.314

Rekonsiliasi antara laba (rugi) dari aktivitas normal sebelum manfaat pajak penghasilan seperti yang
disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran rugi fiskal termasuk akumulasi rugi fiskal
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2008 2007
Laba (Rugi) dari aktivitas normal sebelum manfaat
(beban) pajak penghasilan tangguhan sesuai dengan
laporan laba rugi konsolidasi 835.125.089 (1.122.782.726)

Pos luar biasa - 7.158.167.375


Laba sebelum beban pajak 835.125.089 6.035.384.649
Dikurangi:
Laba sebelum beban pajak Anak Perusahaan 18.193.261.029 6.261.763.010
Rugi komersial Perusahaan sebelum beban pajak (17.358.135.940) (226.378.361)

Beda waktu
Penyusutan aset tetap 5.315.177.725 5.579.008.786
Imbalan kerja 159.123.130 59.354.586

Beda tetap
Denda pajak 1.592.401.264 1.599.121.277
Kesejahteraan karyawan 1.222.098.187 1.342.935.437
Representasi dan sumbangan 193.273.200 657.194.966
Penghasilan bunga yang pajaknya
bersifat final (822.087) (1.087.836)
Bunga hutang bank (2.361.301.647) (1.383.504.357)
Laba restrukturisasi (10.137.137.641) (7.158.167.375)
Taksiran laba (rugi) fiskal sebelum rugi
fiskal kumulatif - Perusahaan (21.375.323.809 ) 468.477.123
Hasil pemeriksaan pajak (12.814.765.417 ) -
Akumulasi rugi fiskal awal tahun (27.578.721.794 ) (28.047.198.917)
Taksiran akumulasi rugi fiskal Perusahaan
akhir tahun (61.768.811.020) (27.578.721.794)

32
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara
pelaporan komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk tahun 2008 dan
2007 adalah sebagai berikut:

2008 2007
Perusahaan
Rugi fiskal 9.021.650.548 6.781.766.466
Penyusutan 1.488.249.763 1.673.702.636
Imbalan kerja 17.094.950 17.806.376

10.526.995.261 8.473.275.478

Anak Perusahaan
Penyusutan 3.500.471.742 3.243.206.093
Imbalan kerja 129.151.022 94.455.675
Rugi fiskal (11.583.350.822 ) (5.549.085.088)

(7.953.728.058 ) (2.211.423.320)

Jumlah manfaat pajak


penghasilan tangguhan 2.573.267.203 6.261.852.158

Pada tahun 1999, pajak tangguhan yang timbul sehubungan dengan penilaian kembali aset tetap
Perusahaan sebesar Rp 35.487.261.594 dibebankan secara langsung ke akun “Selisih Penilaian
Kembali Aset Tetap” pada ekuitas di neraca konsolidasi (lihat Catatan 27), sementara pajak tangguhan
yang timbul sehubungan dengan penilaian kembali aset tetap Anak Perusahaan sebesar
Rp 58.607.769.279 dibebankan secara langsung ke akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak
Perusahaan” pada ekuitas di neraca konsolidasi (lihat Catatan 26).

33
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah
sebagai berikut:
2008 2007
Perusahaan
Aktiva pajak tangguhan
Rugi fiskal 17.295.267.085 8.273.616.537
Imbalan kerja 428.987.836 411.892.886
Kewajiban pajak tangguhan
Penyusutan aset tetap (10.887.550.224) (12.375.799.987)
Aktiva (Kewajiban) pajak tangguhan bersih -
Perusahaan 6.836.704.697 (3.690.290.564)

Anak Perusahaan
Aktiva pajak tangguhan
Rugi fiskal 13.148.619.049 24.731.969.872
Kesejahteraan karyawan 656.054.047 526.903.025
Kewajiban pajak tangguhan
Penyusutan aset tetap (15.347.906.828) (18.848.378.571)
Aktiva (Kewajiban) pajak tangguhan bersih -
Anak Perusahaan (1.543.233.732 ) 6.410.494.326

Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memperoleh beberapa SKP dari Kantor Pelayanan Pajak
dengan rincian sebagai berikut:

Perusahaan

Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 21 No. 00034/201/06/415/08 tanggal 22 Agustus 2008 dari Direktorat
Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Perusahaan dinyatakan terhutang PPh 21 untuk masa pajak Maret
sampai dengan Juni 2008 sebesar Rp 326.400.000., Perusahaan telah melunasi sebesar Rp 26.400.000
pada tanggal 14 Nopember 2008.

Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 21 No. 00052/201/06/054/08 tanggal 19 Juli 2008 dari Direktorat
Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Perusahaan dinyatakan terhutang PPh Pasal 21 untuk tahun pajak 2006
sebesar Rp 826.571.559.

Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 4 ayat 2 No. 00036/240/06/054/08 tanggal 19 Juli 2008 dari Direktorat
Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Perusahaan dinyatakan terhutang PPh Pasal 4 ayat 2 untuk tahun pajak
2006 sebesar Rp 35.367.798.

Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 23 No. 00096/203/06/054/08 tanggal 19 Juli 2008 dari Direktorat
Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Perusahaan dinyatakan terhutang PPh Pasal 23 untuk tahun pajak 2006
sebesar Rp 12.875.237.

Berdasarkan SKPKB PPN Barang dan Jasa No. 00002/109/04/054/08 tanggal 12 Pebruari 2008 dari
Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Perusahaan dinyatakan terhutang PPN barang dan jasa untuk
tahun pajak 2004 sebesar Rp 495.260.387.

34
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 23 No. 00095/203/05/054/07 tanggal 27 April 2007 dari Direktorat
Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Perusahaan telah melunasi seluruh hutang pajak ini pada tanggal
19 Mei 2008 sebesar Rp 10.024.394.

Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 21 No. 00055/201/05/054/07 tanggal 27 April 2007 dari Direktorat
Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Perusahaan dinyatakan terhutang PPh Pasal 21 untuk tahun pajak 2005
sebesar Rp 480.000 dan denda sebesar Rp 153.600. Perusahaan telah melunasi seluruh hutang pajak ini
pada tanggal 19 Mei 2008.

Berdasarkan SKPKB PPN Barang dan Jasa No. 00082/207/05/054/07 tanggal 27 April 2007 dari
Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Perusahaan dinyatakan terhutang PPN barang dan jasa untuk
tahun pajak 2005 sebesar Rp 3.880.461.477 dan denda sebesar Rp 1.516.963.690.

Anak Perusahaan

Berdasarkan SKPKB PPN barang dan jasa No. 00044/207/06/402/08 tanggal 25 April 2008 dari
Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Anak Perusahaan dinyatakan terutang PPN barang dan jasa
untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp 4.624.111.522 dan denda sebesar Rp 1.894.125.818.

Berdasarkan SKPKB PPN barang dan jasa No. 00005/237/06/026/08 tanggal 23 Mei 2008 dari
Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Anak Perusahaan dinyatakan terutang PPN barang dan jasa
untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp 2.409.000. Anak Perusahaan juga menerima STP
No. 00001/137/06/026/08 tanggal 23 Mei 2008 atas denda PPN barang dan jasa untuk tahun fiskal
2006 sebesar Rp 330.000.

Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 21 No. 00026/201/06/026/08 tanggal 23 Mei 2008 dari Direktorat
Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Anak Perusahaan dinyatakan terutang PPh Pasal 21 untuk tahun fiskal
2006 sebesar Rp 303.408.321 dan denda sebesar Rp 103.158.829. Anak Perusahaan juga menerima
STP No. 00061/101/06/026/08 tanggal 23 Mei 2008 atas denda PPh Pasal 21 untuk tahun fiskal 2006
sebesar Rp 1.767.936.

Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 23 No. 00027/203/06/026/08 tanggal 23 Mei 2008 dari Direktorat
Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Anak Perusahaan dinyatakan terutang PPh pasal 23 untuk tahun fiskal
2006 sebesar Rp 30.950.841 dan denda sebesar Rp 10.523.286.

Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 4 ayat 2 No. 00010/240/06/026/08 tanggal 23 Mei 2008 dari
Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Anak Perusahaan dinyatakan terhutang PPh Pasal 4 ayat 2
untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp 18.899.100 dan denda sebesar Rp 6.425.694.

Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 21 No. 00068/201/06/402/08 tanggal 25 April 2008 dari Direktorat
Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Anak Perusahaan dinyatakan terutang PPh Pasal 21 untuk tahun fiskal
2006 sebesar Rp 350.447.875 dan denda sebesar Rp 112.143.320. Anak Perusahaan juga menerima
STP No. 00331/101/06/402/08 tanggal 25 April 2008 atas denda PPh Pasal 21 untuk tahun fiskal 2006
sebesar Rp 600.000.

Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 23 No. 00064/203/06/402/08 tanggal 25 April 2008 dari Direktorat
Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Anak Perusahaan dinyatakan terutang PPh Pasal 23 untuk tahun fiskal
2006 sebesar Rp 45.776.598 dan denda sebesar Rp 14.648.511.

35
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Berdasarkan SKPKB PPN barang dan jasa No. 00044/207/05/026/07 tanggal 31 Mei 2007 dari
Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Anak Perusahaan dinyatakan terutang PPN barang dan jasa
untuk tahun fiskal 2005 sebesar Rp 135.336.444. Anak Perusahaan juga menerima STP
No. 00584/107/05/026/07 tanggal 31 Mei 2007 atas denda PPN barang dan jasa untuk tahun fiskal
2005 sebesar Rp 19.317.743. Anak Perusahaan telah melunasi seluruh hutang PPN, sesuai dengan
SKPKB pada tanggal 19 September 2007.

Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 21 No. 00033/201/05/026/07 tanggal 31 Mei 2007 dari Direktorat
Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), Anak Perusahaan dinyatakan terutang PPh Pasal 21 untuk tahun fiskal
2005 sebesar Rp 382.212.908 dan denda sebesar Rp 30.300.000. Anak Perusahaan telah melunasi
seluruh hutang PPh Pasal 21, sesuai dengan SKPKB pada tanggal 19 September 2007.

Berdasarkan SKPKB PPh Pasal 23 No. 00039/05/026/07 tanggal 31 Mei 2007 dari Direktorat Jenderal
Pajak (Dirjen Pajak), Anak Perusahaan dinyatakan terutang sebesar Rp 50.055.713 untuk tahun fiskal
2005. Anak Perusahaan telah melunasi seluruh hutang PPh Pasal 23, sesuai dengan SKPKB pada
tanggal 21 September 2007.

19. KEWAJIBAN LANCAR LAIN-LAIN

Pada tanggal 31 Desember 2007 kewajiban lancar lain-lain sebesar Rp 5.666.348.670 merupakan
kewajiban yang timbul atas uang jaminan dari pelanggan dan uang muka penjualan ekspor.

20. HUTANG BANK JANGKA PANJANG

Hutang bank jangka panjang terdiri dari:


2008 2007

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


Pokok pinjaman 139.200.000.000 139.200.000.000
Bunga ditangguhkan - 4.651.497.964
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(dahulu PT Bank Niaga Tbk dan
PT Bank Lippo Tbk)
Pokok pinjaman 12.672.000.000 12.782.000.000
151.872.000.000 156.633.497.964

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam


waktu satu tahun:
Pokok pinjaman 151.872.000.000 151.982.000.000
Bunga ditangguhkan - 4.651.497.964
Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 151.872.000.000 156.633.497.964

Bagian jangka panjang - -

36
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Perusahaan dan Anak Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit berjangka dari Bank Mandiri masing-
masing sebesar Rp 68.500.000.000 dan Rp 122.000.000.000. Pinjaman ini diangsur secara triwulan
mulai Desember 2002 sampai dengan tanggal 27 Desember 2007. Saldo pinjaman Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebesar Rp 50.100.000.000. Saldo pinjaman Anak
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebesar Rp 89.100.000.000. Pinjaman
ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 14% pada tahun 2008 dan 15% pada tahun 2007.

Berdasarkan surat dari Bank Mandiri No. SAM.CR2/005/2008, tanggal 4 Januari 2008, Perusahaan
diberikan waktu sampai dengan tanggal 30 April 2008 untuk melunasi kewajibannya kepada Bank
Mandiri.

Berdasarkan surat dari Bank Mandiri No. SAM.CR2/171/2008, tanggal 15 Mei 2008, perihal mengenai
persetujuan pengalihan piutang kredit atas nama PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk pengalihan
kepada investor dan dibayar selambat-lambatnya 16 Mei 2008 dan keterlambatan pembayaran dikenai
denda sebesar 8% per tahun (untuk kredit dalam fasilitas USD) dan 14% per tahun (untuk kredit dalam
fasilitas Rupiah) dari saldo pokok kredit yang masih terhutang.

Sampai dengan tanggal laporan auditor Perusahaan belum memperbaharui perpanjangan fasilitas
pinjaman Bank Mandiri.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan
peralatan (lihat Catatan 5, 6, dan 11), jaminan perusahaan dari Perusahaan, Anak Perusahaan dan pihak
yang mempunyai hubungan istimewa dan jaminan pribadi dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa.

Berdasarkan perjanjian kredit dengan Bank Mandiri. Perusahaan dan Anak Perusahaan diwajibkan
untuk memenuhi beberapa ketentuan. antara lain:
1. Menjaga rasio keuangan tertentu.
2. Mengasuransikan barang-barang jaminan.
3. Perusahaan dan INKA wajib memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Mandiri apabila akan
melakukan transaksi - transaksi tertentu. antara lain:
a. Memindahtangankan barang jaminan;
b. Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain; dan
c. Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan dan
INKA kepada pihak lain.
d. Memberi pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka transaksi dagang;
e. Mengadakan rapat umum pemegang saham untuk merubah anggaran dasar, direksi, dewan
komisaris dan pemegang saham;
f. Melakukan merger, akuisisi, penjualan atau melepaskan hak atas harta kekayaan;
g. Membagikan bonus dan atau dividen, kecuali apabila ditentukan lain oleh undang-undang
pasar modal;
h. Melakukan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain; dan
i. Melakukan ekspansi usaha dan atau investasi baru.

37
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)


PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk)
Hutang Perusahaan kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank
Lippo Tbk) sebesar Rp 48.278.000.000 telah direstrukturisasi berdasarkan Perjanjian Pendahuluan
dalam Rangka Restrukturisasi Hutang Perusahaan dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk tanggal 6
Pebruari 2001 yang telah difinalisasi dengan Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman yang dinyatakan
dengan akta notaris Myra Yuwono, S.H., No. 20 dan 21 tanggal 24 Januari 2002. Saldo pinjaman
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing berjumlah Rp 12.672.000.000
dan Rp 12.782.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan Perusahaan (lihat Catatan 6) dan
tidak dikenakan bunga.
Berdasarkan perjanjian restrukturisasi kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, Perusahaan
diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban, antara lain:
1. Mengasuransikan semua persediaan, aset tetap, pabrik dan perlengkapan pada perusahaan asuransi
yang bukan merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Perusahaan.
2. Perusahaan wajib memperoleh persetujuan tertulis dari Lippo apabila akan melakukan transaksi
tertentu, antara lain:
a. Negative pledge, dengan pengecualian terbatas pada jaminan atas kekayaan baru yang dibeli
dengan dana baru dan jaminan atas tagihan piutang;
b. Memberikan pinjaman kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, kecuali
kepada para karyawan dengan ketentuan jumlah pinjaman tidak melebihi jumlah yang
ditetapkan BPPN;
c. Melepaskan aktiva-aktiva Perusahaan kecuali dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari;
d. Melakukan pengeluaran modal/investasi baru melebihi jumlah yang ditetapkan BPPN;
e. Melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, selain dari
pihak-pihak yang telah diungkapkan secara tertulis dan disetujui oleh BPPN;
f. Melakukan pembagian dividen tunai, kecuali apabila tidak terjadi peristiwa kelalaian;
pembayaran dividen tersebut tidak dilakukan dari laba tahun berjalan; angka untuk ekuitas
para pemegang saham positif; dan/atau jumlah dari dividen yang dibagikan tidak melebihi
jumlah yang ditetapkan BPPN;
g. Melakukan pembagian dividen;
h. Melakukan investasi saham pada suatu perusahaan dengan nilai yang melebihi jumlah yang
ditetapkan BPPN atau pada perusahaan yang bergerak dalam industri yang berbeda dengan
Perusahaan kecuali investasi saham pada PT Inter Nusa Karya Megah;
i. Membubarkan atau melakukan penggabungan atau peleburan; dan
j. Mengikatkan diri sebagai penjamin kecuali untuk jaminan-jaminan yang telah diberikan
sebelum perjanjian ini.

21. HUTANG OBLIGASI KONVERSI MANDATORI


Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Hutang Obligasi Konversi Mandatori (HOKM) merupakan
hutang kepada Best Achieve Investments Limited (Best Achieve) sebesar masing-masing
Rp 68.691.893.008.
Berdasarkan perjanjian restrukturisasi hutang dengan Best Achieve, Perusahaan diwajibkan untuk
memenuhi beberapa ketentuan, antara lain:
1. Perusahaan wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Best Achieve apabila ada
peristiwa hukum yang melibatkan Perusahaan dan atau dewan direksi, pemegang saham atau
adanya peristiwa wanprestasi yang terjadi atas perjanjian ini

38
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. HUTANG OBLIGASI KONVERSI MANDATORI (lanjutan)

2. Perusahaan wajib memperoleh persetujuan tertulis dari Best Achieve apabila akan melakukan
transaksi tertentu, antara lain:
a. Mengeluarkan modal saham baru, pembayaran obligasi, memperoleh pinjaman dari bank atau
pihak lain termasuk pemegang saham;
b. Mengubah susunan pemegang saham, dewan direksi dan atau dewan komisaris, kecuali
diharuskan oleh hukum;
c. Membuat investasi baru atau meningkatkan pengeluaran modal termasuk mengakuisisi aktiva
pihak lain;
d. Membuat perjanjian kredit baru;
e. Membeli, menjual, menyewagunausahakan atau mentransfer aktiva, baik yang sudah ada
maupun yang akan ada di kemudian hari; dan
f. Membuat perjanjian atau nota kesepakatan dengan pihak lain yang akan menimbulkan akibat
material bagi Best Achieve.

Berdasarkan akta notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H. No. 15 tanggal 4 Desember 2006,
Direksi memutuskan antara lain untuk melakukan pengeluaran saham-saham baru Perusahaan
sejumlah 204.000.000 lembar saham sebagai realisasi dari hak pemegang obligasi konversi mandatori
senilai Rp 102.000.000.000 (lihat Catatan 23).

Pada tanggal 6 Oktober 2008, Perusahaan dan Best Achieve telah menandatangani adendum perjanjian
yang menyatakan bahwa HOKM akan dikonversi paling lambat tanggal 31 Desember 2009.

22. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG


DIKONSOLIDASI

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih
PT Internusa Keramik Alamasri, Anak Perusahaan.

23. MODAL SAHAM

Rincian pemilikan saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada tanggal 31 Desember 2008 dan
2007 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2008
Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan
Pemegang saham Pemilikan (%) dan Disetor Penuh Jumlah

Manajemen
Lie Ju Tjhong (Direktur Utama) 3,67 24.000.000 12.000.000.000
Non-manajemen
Best Achieve Investment Ltd 28,90 189.000.000 94.500.000.000
PT Inti Karya Megah 45,38 296.757.000 148.378.500.000
Masyarakat (masing-masing dengan
pemilikan kurang dari 5%) 22,05 144.243.000 72.121.500.000

Jumlah 100,00 654.000.000 327.000.000.000

39
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23. MODAL SAHAM (lanjutan)

31 Desember 2007
Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan
Pemegang saham Pemilikan (%) dan Disetor Penuh Jumlah

Manajemen
Lie Ju Tjhong (Direktur Utama) 3,67 24.000.000 12.000.000.000
Non-manajemen
Best Achieve Investment Ltd 31,19 204.000.000 102.000.000.000
PT Inti Karya Megah 25,62 167.550.000 83.775.000.000
PT BNI Sekuritas 18,35 120.000.000 60.000.000.000
Hartoyo Chahyadi 5,58 36.483.500 18.241.750.000
Masyarakat (masing-masing dengan
pemilikan kurang dari 5%) 15,59 101.966.500 50.983.250.000

Jumlah 100,00 654.000.000 327.000.000.000

Berdasarkan akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH., No. 64 tanggal 23 Maret 2001 para
pemegang saham Perusahaan telah menyetujui antara lain persetujuan untuk menerbitkan saham baru
dan obligasi konversi berseri kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional dan berdasarkan akta
Notaris yang sama No. 57 tanggal 23 Desember 2002, para pemegang saham Perusahaan telah
menyetujui antara lain perubahan waktu dan kondisi dari Obligasi Konversi Berseri menjadi Obligasi
Konversi Berseri Mandatori.

Atas dasar akta-akta tersebut di atas, Komisaris Perusahaan menyetujui Direksi untuk meningkatkan
Modal Ditempatkan dan Disetor yang dituangkan dalam akta notaris No. 15, tanggal 4 Desember 2006
Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H. untuk menerbitan saham baru sebagai realisasi dari hak
pemegang Obligasi Konversi Mandatori, dimana Modal Ditempatkan dan Disetor Perusahaan yang
semula sebesar Rp 225.000.000.000 menjadi sebesar Rp 327.000.000.000 (lihat Catatan 21).

Peningkatan modal tersebut telah dicatatkan di database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana dinyatakan dalam surat No. W7-HT.01.04-1486
tanggal 1 Pebruari 2007 dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta sesuai dengan surat
No. S-0261/BEJ-PSR/04-2007 tanggal 19 April 2007.

40
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

Tidak ada mutasi tambahan modal disetor - bersih pada tahun 2008 dan 2007. rincian tambahan modal
disetor - bersih pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

Agio saham terdiri dari:


- Penerbitan saham untuk konversi hutang (lihat
Catatan 1) 200.651.771.931
- Penawaran umum saham perdana kepada
masyarakat 25.000.000.000
Biaya emisi efek ekuitas (5.142.065.957)
Eliminasi dalam rangka
kuasi-reorganisasi (lihat Catatan 3) (220.079.958.486)
Jumlah 429.747.488

Agio saham dari penerbitan saham untuk konversi hutang merupakan selisih antara jumlah nilai
nominal per saham seperti yang tercantum dalam anggaran dasar Perusahaan dengan hasil yang
diterima dari para pemegang saham sehubungan dengan pengkonversian hutang Perusahaan menjadi
saham Perusahaan pada tahun 2002 (lihat Catatan 1).

Agio saham dari penawaran umum perdana merupakan selisih antara harga penawaran dengan jumlah
nilai nominal per saham seperti yang tercantum dalam anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan
penawaran saham perdana kepada masyarakat pada tahun 1997 (lihat Catatan 1).

Tambahan modal disetor sebesar Rp 220.079.958.486 telah dieliminasi dengan saldo defisit
Perusahaan dalam rangka pelaksanaan Kuasi-Reorganisasi (lihat Catatan 3) sesuai dengan Laporan
Review Akuntan Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007.

25. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN

Pada tanggal 31 Desember 2006 akun ini merupakan bagian Perusahaan atas selisih penilaian kembali
aset tetap Anak Perusahaan sebesar Rp 195.359.230.961 (lihat Catatan 26) setelah dikurangi dengan
pajak tangguhan yang timbul sehubungan dengan penilaian aset tetap Anak Perusahaan sebesar
Rp 58.607.769.279 (lihat Catatan 2b dan 2g), dimana bagian Perusahaan yang dicatat pada akun
”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” sebesar Rp 135.383.947.065.

Anak Perusahaan melakukan penilaian kembali atas aset tetap dalam rangka Kuasi-Reorganisasi (lihat
Catatan 3) dimana terdapat selisih penilaian kembali aset tetap pada nilai wajarnya sebesar
Rp 103.197.379.663, Sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan
No. Y-025/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007, dimana yang menjadi bagian dari Perusahaan sebesar
99,99% atau Rp 102.165.405.866, sehingga jumlah selisih transaksi perubahan ekuitas Anak
Perusahaan menjadi sebesar Rp 237.549.352.931. Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak
Perusahaan ini telah dieliminasi sebesar Rp 237.549.352.931 dengan saldo defisit Perusahaan dalam
rangka pelaksanaan Kuasi-Reorganisasi (lihat Catatan 3), sesuai dengan Laporan Review Akuntan
Independen, Laporan No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007.

41
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. SELISIH PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK.04/1998 tanggal
14 Agustus 1998 dan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-29/PJ.42/1998 tanggal 17 September 1998,
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah melakukan penilaian kembali aset tetap atas mesin (lihat
Catatan 2g). Penilaian kembali atas aset tetap tersebut dilakukan berdasarkan pendekatan nilai pasar
sesuai dengan laporan perusahaan penilai PT Graha Karya Reksatama pada tanggal 15 April 1999.

Perusahaan dan Anak Perusahaan mendapatkan persetujuan dari kantor pajak masing-masing
berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa
No. KEP-018/WPJ.06/KP.0404/1999 tanggal 5 Mei 1999 dan Surat Keputusan Kepala Kantor
Pelayanan Pajak Jakarta Sawah Besar No. KEP-01/WPJ.05/KP.0205/1999 pada bulan Juni 1999.

Selisih penilaian kembali aset tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan tersebut masing-masing sebesar
Rp 118.290.871.982 dan Rp 195.359.230.931 (lihat Catatan 11). Selisih penilaian kembali aset tetap
Perusahaan disajikan dalam akun “Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap”, sedangkan bagian
Perusahaan atas selisih penilaian kembali aset tetap Anak Perusahaan disajikan dalam akun “Selisih
Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Sesuai dengan PSAK No. 46
mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”, apabila atas transaksi tertentu yang pembebanan atau
pengkreditannya tidak dilakukan ke laba rugi tetapi langsung ke ekuitas timbul taksiran pajak
penghasilan tangguhan, maka pajak tangguhan yang berhubungan dengan transaksi tersebut harus
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Sehubungan dengan hal tersebut, dampak pajak tangguhan
dari selisih penilaian kembali aset tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan dibebankan pada akun
ekuitas konsolidasi.

Perusahaan melakukan penilaian kembali aktiva dan kewajiban Perusahaan dalam rangka kuasi-
reorganisasi, dimana merupakan selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 17.203.825.736. dalam
rangka kuasi-reorganisasi sesuai dengan Laporan Review Akuntan Independen, Laporan
No. Y-033/V/2007-R, tanggal 19 Juni 2007, selisih tersebut telah dieliminasi dengan saldo defisit
Perusahaan (lihat Catatan 3).

27. PENJUALAN BERSIH


Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:

2008 2007
Lokal 159.753.713.962 127.035.913.197
Ekspor 85.904.449.619 77.194.618.683
Jumlah 245.658.163.581 204.230.531.880

42
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)

Rincian pihak pembeli dan nilai penjualan yang melebihi 10% dari penjualan bersih adalah sebagai
berikut:
Persentase dari
Jumlah Jumlah Penjualan Bersih
2008 2007 2008 2007
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 35)
PT Inti Listelindo 8.510.994.202 13.988.047.980 3,46 6,85
Internusa Ceramic, Inc 6.953.485.581 6.526.524.891 2,83 3,20
Lain-lain (masing-masing di bawah
10% dari jumlah penjualan
bersih) 3.162.071.250 2.325.739.722 1,29 1,14
18.626.551.033 22.840.312.593 7,58 11,19

Pihak ketiga
PT Primanusa Citra Karya 85.253.005.193 77.258.760.709 34,71 37,82
Lain-lain (masing-masing di bawah
10% dari jumlah penjualan
bersih) 141.778.607.355 104.131.458.578 57,71 50,99

227.031.612.548 181.390.219.287 92,42 88,81

Jumlah 245.658.163.581 204.230.531.880 100,00 100,00

Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sekitar 7,58% dan 11,19% dari
penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007 (lihat Catatan 35).

28. BEBAN POKOK PENJUALAN


Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
2008 2007

Bahan baku yang digunakan 75.127.982.794 55.734.504.633


Upah buruh langsung 10.517.909.362 4.725.649.973
Biaya pabrikasi 93.734.276.897 91.276.347.302
Jumlah Beban Produksi 179.380.169.053 151.736.501.908
Persediaan barang dalam proses
Awal tahun 35.471.490.531 35.696.702.080
Akhir tahun (32.683.255.891 ) (35.471.490.531)
Beban Pokok Produksi 182.168.403.693 151.961.713.457
Persediaan barang jadi
Awal tahun 88.154.079.900 88.916.369.273
Pembelian 14.210.697.186 5.274.376.770
Akhir tahun (100.559.367.874 ) (88.154.079.900)

Beban Pokok Penjualan 183.973.812.905 157.998.379.600

43
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)

Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sekitar 0,16% dan 1,66% dari
jumlah pembelian bahan baku dan barang jadi masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007 (lihat
Catatan 35).

29. BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:


2008 2007
Beban Penjualan
Pengangkutan dan pengiriman 4.473.617.357 2.757.331.663
Iklan dan promosi 2.397.504.052 2.139.641.237
Lain-lain 1.854.513.404 1.546.935.171
Jumlah 8.725.634.813 6.443.908.071

Beban Umum dan Administrasi


Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 15.268.168.282 15.220.974.289
Perjalanan dinas 1.507.600.555 928.857.840
Representasi dan sumbangan 1.095.623.411 3.870.899.240
Pos dan telekomunikasi 909.707.739 873.439.201
Administrasi bank 904.770.096 532.401.800
Alat tulis dan cetakan 747.847.957 402.757.123
Pemeliharaan dan perbaikan 533.064.236 106.046.233
Jasa profesional 472.795.261 680.728.186
Transportasi 379.214.788 301.461.169
Pajak bumi dan bangunan 341.227.666 310.959.296
Penyusutan 268.936.865 198.692.850
Administrasi saham 137.916.665 205.000.004
Lain-lain 111.080.870 277.957.941
Jumlah 22.677.954.391 23.910.175.172
Jumlah Beban Usaha 31.403.589.204 30.354.083.243

30. BEBAN BUNGA

Beban bunga merupakan bunga atas pinjaman bank, lembaga keuangan bukan bank dan sewa
pembiayaan masing-masing sebesar Rp 23.500.390.647 dan Rp 22.814.315.517 untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.

44
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. KLAIM (DENDA) PAJAK

Denda pajak merupakan beban denda pajak sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh
Kantor Pelayanan Pajak terhadap Perusahaan dan Anak Perusahaan sebesar
Rp 3.846.427.381 untuk tahun 2008. Klaim pajak merupakan pengembalian pajak sehubungan dengan
pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak terhadap Perusahaan dan Anak Perusahaan
sebesar Rp 5.520.259.137 untuk tahun 2007.

32. RUGI KURS - BERSIH


Akun ini merupakan realisasi kurs transaksi dalam mata uang asing dan selisih dari penjabaran aktiva
dan kewajiban moneter dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah yaitu berupa rugi kurs
sebesar Rp 2.602.294.801 dan Rp 1.332.112.838 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2008 dan 2007.

33. LAIN-LAIN BERSIH


Lain-lain bersih merupakan penghasilan dan beban di luar usaha normal Perseroan antara lain
penghasilan dari penjualan barang bekas dan beban dari selisih pembulatan. Pendapatan lain-lain
bersih masing-masing sebesar Rp 488.839.825 dan Rp 1.619.137.121 untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.

34. POS LUAR BIASA


Pada tahun 2007 pos laba luar biasa sejumlah Rp 7.158.167.375 merupakan laba dari penghapusan
bunga dan pokok pinjaman Perusahaan, yaitu laba penghapusan bunga dari PT Bank CIMB Niaga Tbk
(dahulu PT Bank Niaga Tbk) sebesar Rp 3.419.222.075 sehubungan dengan pelunasan pinjaman
Perusahaan dan penghapusan pokok dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk)
sebesar Rp 3.738.945.300.

35. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI


HUBUNGAN ISTIMEWA
Rincian akun dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase dari Jumlah
Aktiva/ Kewajiban/
Pendapatan atau
Jumlah Biaya yang Bersangkutan
2008 2007 2008 2007

Piutang usaha (lihat Catatan 5)


Internusa Ceramic, Inc. 35.795.351.210 24.387.869.167 4,56% 3,16%
PT Inter Nusa Karya Megah 10.820.031.992 10.783.014.065 1,38 1,40
PT Inti Listelindo 16.519.076.247 13.443.924.054 2,11 1,74
Inti Ceramic Pte., Ltd. 6.675.785.798 4.953.010.774 0,85 0,64

Jumlah 69.810.245.247 53.567.818.060 8,90 6,94


Penyisihan piutang ragu-ragu (858.522.921) (858.522.921) (0,11) (0,11)

Bersih 68.951.722.326 52.709.295.139 8,79% 6,83%

45
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI


HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Rincian akun dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Persentase dari Jumlah


Aktiva/ Kewajiban/
Pendapatan atau
Jumlah Biaya yang Bersangkutan
2008 2007 2008 2007

Penyertaan dalam bentuk saham (lihat


Catatan 10)
PT Inter Nusa Karya Megah 1.725.000.000 1.725.000.000 0,22 0,22
Internusa Ceramic, Inc. 166.125.000 166.125.000 0,02 0,02

Jumlah 1.891.125.000 1.891.125.000 0,24% 0,24%

Penjualan bersih (lihat Catatan 27)


PT Inti Listelindo 8.510.994.202 13.988.047.980 3,46 6,85
Internusa Ceramic, Inc. 6.953.485.581 6.526.524.891 2,83 3,20
Inti Ceramic Pte.,Ltd. 3.162.071.250 2.325.739.722 1,29 1,14

Jumlah 18.626.551.033 22.840.312.593 7,58% 11,19%


Pembelian (lihat Catatan 28)
PT Inter Nusa Karya Megah 57.256.430 211.968.000 0,03 0,13
PT Inti Listelindo 251.359.960 2.471.830.862 0,14 1,53

Jumlah 308.616.390 2.683.798.862 0,17% 1,66%

Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan persyaratan yang
normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga.

Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
adalah sebagai berikut:

Pihak yang Mempunyai Sifat Hubungan


Hubungan Istimewa Istimewa Sifat Saldo Akun/Transaksi

Internusa Ceramic, Inc. Afiliasi Piutang usaha, transaksi penjualan barang


dagangan dan penyertaan dalam
bentuk saham
PT Inter Nusa Karya Megah Afiliasi Piutang usaha, transaksi penjualan barang
dagangan dan penyertaan dalam
bentuk saham
Inti Ceramic Pte., Ltd. Afiliasi Piutang usaha dan transaksi penjualan
barang dagangan
PT Inti Listelindo Afiliasi Hutang dan transaksi pembelian barang
dagangan

46
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Saldo aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing serta konversinya ke mata uang Rupiah
(lihat Catatan 2l) adalah sebagai berikut:

2008
Mata Uang Konversi ke
Asing Mata Uang Rupiah
Aktiva
Kas dan bank US$ 11.479,57 125.701.291
SG$ 244,60 1.860.760
Piutang usaha
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa US$ 3.878.642,65 42.471.137.007

Pihak ketiga US$ 2,249,913.26 24.636.550.197


SG$ 43.194,83 328.598.622
Aktiva lancar lain-lain
Uang muka pembelian
Impor US$ 454.613,81 4.978.021.273
Euro 3.399,00 52.454.728
Lokal US$ 4.052,00 44.369.510

Jumlah aktiva 72.638.693.388

Kewajiban
Hutang usaha - pihak ketiga Euro 461.962,79 7.129.194.585
US$ 105,403,23 1.154.165.343
Hutang lain-lain Euro 142.680,38 2.201.900.767
US$ 22.163,02 242.685.032
SG$ 56.667,23 431.080.022
Hutang bank US$ 6.480.747,71 70.964.187.474
Biaya masih harus dibayar US$ 233.090,54 2.552.341.414
Jumlah kewajiban 84.675.554.637
Kewajiban – Bersih 12.036.861.249

47
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

2007
Mata Uang Konversi ke
Asing Mata Uang Rupiah
Aktiva
Kas dan bank US$ 26.797,27 252.403.486
SG$ 304,60 1.980.625
Piutang usaha
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa US$ 3.115.073,78 29.340.879.941
Pihak ketiga SG$ 51.979,75 337.992.099
US$ 2.401.678,71 22.621.411.769
Uang muka pembelian
Impor US$ 71.442,60 672.917.849
Euro 15.866,59 218.320.470
Lokal US$ 16.748,82 157.757.136
Jumlah aktiva 53.603.663.375

Kewajiban
Hutang usaha - pihak ketiga Euro 753.525,57 10.368.331.055
US$ 379.990,75 3.579.132.843
Hutang lain-lain Euro 503.765,26 6.931.689.074
US$ 135.229,65 1.273.728.073
SG$ 43.546,81 283.157.906
Hutang bank US$ 6.480.748,19 61.042.167.202
Biaya masih harus dibayar US$ 269.742,61 2.540.705.644
SG$ 293,15 1.906.173
Kewajiban lancar lain-lain US$ 76.053,58 716.348.670
Jumlah kewajiban 86.737.166.640
Kewajiban - Bersih 33.133.503.265

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, jumlah aktiva dalam mata uang asing Perusahaan dan Anak
Perusahaan lebih rendah dari pada jumlah kewajiban dalam mata uang asing.

48
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA

Perusahaan memberikan imbalan untuk karyawannya yang telah mencapai usia pensiun yaitu 55 tahun
sesuai dengan Undang-undang No. 13 / 2003 tanggal 25 Maret 2003. Kewajiban imbalan kerja tersebut
tidak didanai.

Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen atas beban imbalan kerja bersih yang diakui dalam
laporan laba rugi dan jumlah yang disajikan dalam neraca sebagai kewajiban imbalan kerja
berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh aktuaris independen PT Rileos Pratama
berdasarkan laporannya tanggal 13 Maret 2009 untuk tahun 2008 dan tanggal 29 Pebruari 2008 untuk
tahun 2007

a. Beban imbalan kerja bersih:


2008 2007

Biaya jasa kini 264.775.604 304.909.525


Biaya bunga 358.711.872 272.731.995
Biaya kewajiban yang diamortisasi 31.442.577 31.442.577
Biaya jasa lalu yang diakui langsung 90.899.827 231.847.590
Amortisasi kerugian aktuarial - 37.762.977
Beban imbalan kerja bersih 745.829.880 878.694.664

b. Kewajiban imbalan kerja


2008 2007

Nilai kini kewajiban 3.518.390.654 4.088.613.552


Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui 922.725.302 (361.884.900)
Biaya jasa lalu yang belum diakui (565.966.373 ) (597.408.949)
Kewajiban imbalan kerja 3.875.149.583 3.129.319.703

Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca adalah sebagai berikut:

2008 2007
Saldo awal 3.129.319.703 2.755.112.868
Beban imbalan kerja tahun berjalan 745.829.880 878.694.664
Pembayaran imbalan kerja - (504.487.829)
Saldo akhir 3.875.149.583 3.129.319.703

Asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember
2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
2008 2007
Tingkat diskonto 14,50% 10,00%
Tingkat kenaikan gaji 10,00% 9,00%
Usia pensiun normal 55 tahun 55 tahun
Tabel mortalita TMI 1999 TMI 1999

49
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38. INFORMASI SEGMEN

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja
segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, manajemen Perusahaan dan Anak
Perusahaan berpendapat bahwa pelaporan segmen yang dapat diterapkan adalah segmen geografis
berdasarkan lokasi pelanggan.

Informasi konsolidasi menurut segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan adalah sebagai berikut:

2008

Asia Pasifik Timur Tengah


dan dan Tidak Dapat
Australia Afrika Eropa Amerika Dialokasikan Jumlah

Penjualan Bersih 219.491.514.446 8.468.235.882 6.657.200.324 11.041.212.929 - 245.658.163.581

Hasil segmen (laba kotor) 55.113.949.197 2.126.359.752 1.671.611.777 2.772.429.950 - 61.684.350.676


Beban usaha (14.176.441.621 ) (546.943.475 ) (429.972.940 ) (713.126.022) (15.537.105.146 ) (31.403.589.204 )

Laba usaha 40.937.507.576 1.579.416.277 1.241.638.837 2.059.303.928 (15. 537.105.146 ) 30.280.761.472

Beban bunga - - - - (23.500.390.647 ) (23.500.390.647 )


Penghasilan bunga - - - - 14.636.621 14.636.621
Penghasilan (beban) lain-lain - - - - (5.959.882.357 ) (5.959.882.357 )
Beban pajak penghasilan tangguhan - - - - 2.573.267.203 2.573.267.203

Laba sebelum hak minoritas


atas rugi bersih
Anak Perusahaan yang dikonsolidasi 40.937.507.576 1.579.416.277 1.241.638.837 2.059.303.928 (42.409.474.326 ) 3.408.392.292

Informasi Lainnya
Aktiva segmen 97.989.382.799 789.702.649 5.172.684.555 42.374.158.536 638.173.203.173 784.499.131.712
Kewajiban segmen - - - - 438.110.993.908 438.110.993.908
Perolehan aset tetap - - - - 1.135.402.546 1.135.402.546
Beban penyusutan 35.409.513.545 1.366.139.889 1.073.974.206 1.781.225.938 268.936.869 39.899.790.447

2007

Asia Pasifik Timur Tengah


dan dan Tidak Dapat
Australia Afrika Eropa Amerika Dialokasikan Jumlah

Penjualan Bersih 167.096.004.875 726.285.842 17.263.999.824 19.144.241.339 - 204.230.531.880

Hasil segmen (laba kotor) 37.825.920.892 164.411.057 3.908.092.789 4.333.727.542 - 46.232.152.280


Beban usaha (12.218.943.187 ) (53.109.860 ) (1.262.434.929 ) (1.399.928.128) (15.419.667.139 ) (30.354.083.243 )

Laba usaha 25.606.977.705 111.301.197 2.645.657.860 2.933.799.414 (15.419.667.139 ) 15.878.069.037

Beban bunga - - - - (22.814.315.517 ) (22.814.315.517 )


Penghasilan bunga - - - - 6.180.334 6.180.334
Penghasilan (beban) lain-lain - - - - 5.807.283.420 5.807.283.420
Beban pajak penghasilan tangguhan - - - - 6.261.852.158 6.261.852.158
Laba restrukturisasi - - - - 7.158.167.375 7.158.167.375

Laba sebelum hak minoritas


atas rugi bersih
Anak Perusahaan yang dikonsolidasi 25.606.977.705 111.301.197 2.645.657.860 2.933.799.414 (19.000.499.369 ) 12.297.236.807

Informasi Lainnya
Aktiva segmen 96.516.116.814 777.829.505 5.094.913.474 41.737.064.959 628.578.297.625 772.704.222.377
Kewajiban segmen - - - - 429.724.476.864 429.724.476.864
Perolehan aset tetap - - - - 102.362.000 102.362.000
Beban penyusutan 32.816.334.696 142.636.799 3.390.513.118 3.759.777.690 261.378.722 40.370.641.025

50
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN

a. Pada tanggal 22 Agustus 1996, Perusahaan menandatangani perpanjangan perjanjian penunjukan


distributor penjualan ekspor produk Perusahaan kepada Inti Ceramic Pte., Ltd., pihak yang
mempunyai hubungan istimewa. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
Perjanjian telah diperpanjang beberapa kali dan yang terakhir pada tanggal 22 Agustus 2007 untuk
perpanjangan jangka waktu 5 (lima) tahun.

b. Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 23 Januari 1997 yang dinyatakan
dengan akta notaris Leolin Jayayanti, S.H., sebagai notaris pengganti dari Machmudah
Rijanto, S.H. No. 19 tanggal 6 Maret 1997, Perusahaan akan mengambil alih sebagian saham
PT Inter Nusa Karya Megah (INKM) yang dimiliki oleh pihak yang mempunyai hubungan
istimewa. Saham yang dimiliki Perusahaan dalam INKM, pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, akan meningkat menjadi lebih dari 51%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008,
pengambilalihan tersebut belum dilaksanakan oleh Perusahaan.

c. Pada tanggal 28 Oktober 1997, Perusahaan menandatangani perjanjian penunjukkan distributor


penjualan ekspor produk Perusahaan kepada Internusa Ceramic, Inc., pihak yang mempunyai
hubungan istimewa. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua tahun. Perjanjian telah
diperpanjang beberapa kali dan yang terakhir pada tanggal 28 Oktober 2008 untuk perpanjangan
jangka waktu 5 (lima) tahun.

40. KONDISI EKONOMI

Krisis ekonomi global yang melanda dunia juga melanda Indonesia, dampak langsung dari krisis ini
antara lain adalah sangat langkanya likuiditas, melemahnya nilai tukar mata uang, tingginya tingkat
suku bunga dan juga menurunya permintaan terutama permintaan dari negara-negara tujuan ekspor.
Meskipun kondisi ekonomi di Indonesia menunjukkan perbaikan, kondisi ekonomi Indonesia akan
tetap dipengaruhi oleh ketidakpastian dalam situasi sosial dan politik.

Selain melakukan restrukturisasi hutang, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dan akan terus
melakukan serangkaian tindakan pencegahan untuk mengurangi dampak memburuknya kondisi
ekonomi tersebut, antara lain dengan memenuhi kewajiban kepada para kreditur, meningkatkan
penjualan terutama penjualan di pasar domestik, melakukan penelitian dan pengembangan produk
dengan harga jual yang lebih murah, mengutamakan pemakaian bahan baku lokal sebagai substitusi
bahan baku impor, meningkatkan kualitas produk dan produktivitas produksi serta peningkatan operasi
Perusahaan menjadi lebih efektif dan lebih efisien dengan melakukan perbaikan atas sistem dan
prosedur secara terus menerus.

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan
dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, di mana Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat
merealisasikan aktiva dan melakukan pembayaran atas kewajibannya dalam kegiatan usaha normal.
Namun, hal-hal yang diuraikan dalam paragraf sebelumnya, mengindikasikan bahwa terdapat
ketidakpastian signifikan apakah Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya serta merealisasikan aktiva dan melakukan pembayaran atas kewajibannya
dalam kegiatan usaha normal dan pada nilai yang dinyatakan pada laporan keuangan konsolidasi.

51
PT INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. KONDISI EKONOMI (lanjutan)

Pemulihan atas memburuknya kondisi ekonomi yang berkesinambungan di Indonesia tergantung pada
kebijakan-kebijakan yang telah dan akan ditempuh oleh Pemerintah untuk menyehatkan
perekonomian, tindakan-tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak Perusahaan. Oleh
karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak memburuknya kondisi ekonomi yang
berkesinambungan di masa yang akan datang terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak
Perusahaan, termasuk dampak dari transaksi-transaksi dengan pelanggan, pemasok dan kreditur. Hasil
akhir dari kondisi tersebut tidak dapat ditentukan saat ini. Laporan keuangan konsolidasi tidak
mencakup penyesuaian atas dampak dari ketidakpastian tersebut. Dampak dari ketidakpastian tersebut
akan dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasi apabila telah diketahui dan dapat diperkirakan.

41. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan terlampir yang telah
diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2009.

52

Anda mungkin juga menyukai