Anda di halaman 1dari 25

DIMENSI, ELEMEN, DAN SUBELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA

KURIKULUM MERDEKA

A. Pendahuluan
Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan
pendidikan nasional. Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi
utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk
menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta
kompetensi peserta didik. Profil pelajar Pancasila harus dapat dipahami
oleh seluruh pemangku kepentingan karena perannya yang penting. Profil
ini perlu sederhana dan mudah diingat dan dijalankan baik oleh pendidik
maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar Pancasila terdiri dari
enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri,
3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6)
kreatif.

Keenam dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai
satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat
yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Pendidik perlu mengembangkan keenam dimensi tersebut secara
menyeluruh sejak pendidikan anak usia dini. Selain itu, untuk membantu
pemahaman yang lebih menyeluruh tentang dimensi-dimensi profil pelajar
Pancasila, maka setiap dimensi dijelaskan maknanya dan diurutkan
perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangan psikologis dan
kognitif anak dan remaja usia sekolah. Selanjutnya, setiap dimensi profil
pelajar Pancasila terdiri dari beberapa elemen dan sebagian elemen
dijelaskan lebih konkrit menjadi subelemen. Berikut uraian terkait profil
pelajar Pancasila.

-1-
B. Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila

1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak
Mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya
serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak
kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
a. Akhlak beragama
Pelajar Pancasila mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti
dari sifat-sifat-Nya adalah kasih dan sayang. Ia juga sadar bahwa dirinya
adalah makhluk yang mendapatkan amanah dari Tuhan sebagai
pemimpin di muka bumi yang mempunyai tanggung jawab untuk
mengasihi dan menyayangi dirinya, sesama manusia dan alam, serta
menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Pelajar Pancasila
senantiasa menghayati dan mencerminkan sifat-sifat Ilahi tersebut
dalam perilakunya di kehidupan sehari-hari. Penghayatan atas sifat-sifat
Tuhan ini juga menjadi landasan dalam pelaksanaan ritual ibadah atau
sembahyang sepanjang hayat. Pelajar Pancasila juga aktif mengikuti
acara-acara keagamaan dan ia terus mengeksplorasi guna memahami
secara mendalam ajaran, simbol, kesakralan, struktur keagamaan,
sejarah, tokoh penting dalam agama dan kepercayaannya serta
kontribusi hal-hal tersebut bagi peradaban dunia.
b. Akhlak pribadi
Akhlak yang mulia diwujudkan dalam rasa sayang dan perhatian pelajar
kepada dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa menjaga kesejahteraan
dirinya penting dilakukan bersamaan dengan menjaga orang lain dan
merawat lingkungan sekitarnya. Rasa sayang, peduli, hormat, dan
menghargai diri sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni
menampilkan tindakan yang konsisten dengan apa yang dikatakan dan
dipikirkan. Karena menjaga kehormatan dirinya, Pelajar Pancasila
bersikap jujur, adil, rendah hati, bersikap serta berperilaku dengan
penuh hormat. Ia selalu berupaya mengembangkan dan
mengintrospeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik setiap

-2-
harinya. Sebagai wujud

-3-
merawat dirinya, Pelajar Pancasila juga senantiasa menjaga kesehatan
fisik, mental, dan spiritualnya dengan aktivitas olahraga, aktivitas sosial,
dan aktivitas ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing. Karena karakternya ini, ia menjadi orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, serta berkomitmen
untuk setia pada ajaran agama dan kepercayaannya serta nilai-nilai
kemanusiaan.
c. Akhlak kepada manusia
Sebagai anggota masyarakat, Pelajar Pancasila menyadari bahwa semua
manusia setara di hadapan Tuhan. Akhlak mulianya bukan hanya
tercermin dalam rasa sayangnya pada diri sendiri tetapi juga dalam budi
luhurnya pada sesama manusia. Dengan demikian ia mengutamakan
persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai
perbedaan yang ada dengan orang lain. Pelajar Pancasila
mengidentifikasi persamaan dan menjadikannya sebagai pemersatu
ketika ada perdebatan atau konflik. Ia juga mendengarkan dengan baik
pendapat yang berbeda dari pendapatnya, menghargainya, dan
menganalisisnya secara kritis tanpa memaksakan pendapatnya sendiri.
Pelajar Pancasila adalah pelajar yang moderat dalam beragama. Ia
menghindari pemahaman keagamaan dan kepercayaan yang eksklusif
dan ekstrim, sehingga ia menolak prasangka buruk, diskriminasi,
intoleransi, dan kekerasan terhadap sesama manusia baik karena
perbedaan ras, kepercayaan, maupun agama. Pelajar Pancasila bersusila,
bertoleransi dan menghormati penganut agama dan kepercayaan lain. Ia
menjaga kerukunan hidup sesama umat beragama, menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing, tidak memberikan label negatif pada
penganut agama dan kepercayaan lain dalam bentuk apapun, serta tidak
memaksakan agama dan kepercayaannya kepada orang lain. Pelajar
Pancasila juga senantiasa berempati, peduli, murah hati dan welas asih
kepada orang lain, terutama mereka yang lemah atau tertindas. Dengan
demikian, ia selalu berupaya aktif menolong orang-orang yang
membutuhkan dan mencarikan solusi terbaik untuk mendukung
keberlangsungan kehidupan mereka. Pelajar Pancasila juga senantiasa
mengapresiasi kelebihan orang lain dan mendukung mereka dalam
mengembangkan kelebihan itu.

-4-
d. Akhlak kepada alam
Sebagai bagian dari lingkungan, Pelajar Pancasila mengejawantahkan
akhlak mulianya dalam tanggung jawab, rasa sayang, dan peduli
terhadap lingkungan alam sekitar. Pelajar Pancasila menyadari bahwa
dirinya adalah salah satu di antara bagian-bagian dari ekosistem bumi
yang saling mempengaruhi. Ia juga menyadari bahwa sebagai manusia,
ia mengemban tugas dalam menjaga dan melestarikan alam sebagai
ciptaan Tuhan. Hal tersebut membuatnya menyadari pentingnya
merawat lingkungan sekitar sehingga ia menjaga agar alam tetap layak
dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi
mendatang. Ia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam,
serta mengambil peran untuk menghentikan perilaku yang merusak dan
menyalahgunakan lingkungan alam. Pelajar Pancasila juga senantiasa
reflektif, memikirkan, dan membangun kesadaran tentang konsekuensi
atau dampak dari perilakunya terhadap lingkungan alam. Kesadarannya
ini menjadi dasar untuk membiasakan diri menerapkan gaya hidup
peduli lingkungan, sehingga ia secara aktif berkontribusi untuk menjaga
kelestarian lingkungan.
e. Akhlak bernegara
Pelajar Pancasila memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya
sebagai warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai
warga negara. Ia menempatkan kemanusiaan, persatuan, kepentingan,
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi. Akhlak pribadinya mendorong Pelajar
Pancasila untuk peduli dan membantu sesama, untuk bergotong-royong.
Ia juga mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama, sebagai dampak dari akhlak pribadinya dan juga
akhlaknya terhadap sesama. Keimanan dan ketakwaannya juga
mendorongnya untuk aktif menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia sebagai wujud cinta yang dimilikinya untuk negara.
Adapun alur dari perkembangan dimensi beriman, bertakwa kepada tuhan
yang maha esa, dan berakhlak mulia sebagai berikut.

-5-
Tabel 1. Alur Perkembangan Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Elemen akhlak beragama

Di Akhir Fase A (Kelas 1-II, usia 6-8 Di Akhir Fase B (Kelas III-IV, Di Akhir Fase C (Kelas V-VI, usia 10-12
Sub elemen
tahun) usia 8-10 tahun) tahun)
Mengenal dan Mengenal sifat-sifat utama Tuhan Memahami sifat-sifat Tuhan Memahami berbagai kualitas atau sifat-sifat
Mencintai Yang Maha Esa bahwa Dia adalah utama lainnya dan mengaitkan Tuhan Yang Maha Esa yang diutarakan dalam
Tuhan Yang Sang Pencipta yang Maha Pengasih sifat-sifat tersebut dengan konsep yang diutarakan dalam masing-masing dan
dan Maha Penyayang dan dirinya dan ciptaan-Nya Menghubungkan kualitas-kualitas positif
Maha Esa mengenali kebaikan dirinya sebagai Tuhan dengan sikap kualitas-kualitas positif
cerminan sifat Tuhan pribadinya, serta meyakini firman Tuhan
sebagai kebenaran
Pemahaman Mengenal unsur- unsur utama Mengenal unsur-unsur utama Memahami unsur- unsur utama
Agama/ agama/ kepercayaan (ajaran, agama/ kepercayaan(simbol- agama/kepercayaan, dan mengenali peran
Kepercayaan ritualkeagamaan, kitab suci, dan simbol keagamaan dan sejarah agama/kepercayaan dalam kehidupan serta
orang suci/utusan Tuhan YME). agama/kepercayaan) memahami ajaran

Pelaksanaan Terbiasa melaksanakan ibadah sesuai Terbiasa melaksanakan ibadah Melaksanakan ibadah secara rutin sesuai
Ritual Ibadah ajaran agama/ kepercayaannya wajib sesuai tuntunan agama/ dengan tuntunan agama/kepercayaan, berdoa
kepercayaannya mandiri, merayakan, dan memahami makna
hari-hari besar
Elemen Akhlak Pribadi
Integritas Membiasakap bersikap jujur Membiasaka melakukan refleksi Berani dan konsisten menyampaikan
terhadap diri sendiri dan orang lain tentang pentingnya bersikap jujur kebenaran atau fakta serta memahami
dan berani menyampaikan dan berani menyampaikan konsekuensi-konsekuensinya untuk diri sendiri
kebenaran atau fakta kebenaran atau fakta
Merawat Diri Memiliki rutinitas sederhana yang Mulai membiasakan diri untuk Memperhatikan kesehatan jasmani, mental,
secara Fisik, diatur secara mandiri dan disiplin,rapi, membersihkandan dan rohaniengan melakukan aktivitas fisik,
Mental, dan dijalankan sehari-hari serta menjaga merawat tubuh,menjaga tingkah sosial, dan ibadah.
kesehatan dan keselamatan/ laku dan perkataan dalam semua
Spiritual keamanan diri dalam semua aktivitas kesehariannya
aktivitas kesehariannya.
Elemen akhlak kepada manusia
Di Akhir Fase A Di Akhir Fase B Di Akhir Fase C
Sub elemen
(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) (Kelas V-VI, usia 10-12 tahun)
Mengutamakan Mengenali hal-hal yang sama dan Terbiasa mengidentifikasi hal-hal Mengidentifikasi kesamaan dengan
persamaan berbeda yang dimiliki diri dan yang sama dan berbeda yang orang lain sebagai perekat hubungan
temannya dalam berbagai hal, dimiliki diri dan sosial dan mewujudkannya dalam
dengan orang
serta memberikan respons secara temannya dalam berbagai hal serta aktivitas kelompok. Mulai mengenal
lain dan positif. memberikan respon secara positif. berbagai kemungkinan interpretasi
menghargai dan cara pandang yang berbeda ketika
perbedaan dihadapkan dengan dilema.
Berempati Mengidentifikasi emosi, minat, dan Terbiasa memberikan apresiasi di Mulai memandang sesuatu dari
kepada orang kebutuhan orang-orang terdekat lingkungan sekolah dan masyarakat perspektif orang lain serta
lain dan meresponsnya secara positif. Mengidentifikasi kebaikan dan
kelebihan orang sekitarnya.
Elemen akhlak kepada alam
Di Akhir Fase A Di Akhir Fase B Di Akhir Fase C
Sub elemen
(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) (Kelas V-VI, usia 10-12 tahun)
Memahami Mengidentifikasi berbagai ciptaan Memahami keterhubungan antara Memahami konsep harmoni dan
Keterhubunga Tuhan satu ciptaan dengan ciptaan Tuhan mengidentifikasi adanya saling
n yang lainnya
kebergan-tungan antara berbagai
Ekosistem
ciptaan Tuhan
Bumi
Menjaga Membiasakan bersyukur atas Terbiasa memahami tindakan- Mewujudkan rasa syukur dengan
Lingkungan lingkungan alam sekitar dan tindakan yang ramah dan tidak terbiasa berperilaku ramah
Ala m Sekitar berlatih untuk menjaganya ramah lingkungan serta lingkungan dan memahami akibat
membiasakan diri untuk berperilaku perbuatan tidak ramah lingkungan
ramah lingkungan dalam lingkup kecil maupun besar.
Elemen akhlak bernegara
Melaksanakan Mengidentifikasi hak dan Mengidentifikasi hak dan tanggung Mengidentifikasi dan memahami
Hak dan tanggung jawab orang-orang di sekitarnya peran, hak, dan kewajiban dasar
Kewajiban jawabnya di rumah, sekolah, dan serta sebagai warga negara serta kaitannya
sebagai Warga lingkungan sekitar serta kaitannya kaitannya dengan keimanan kepada dengan keimanan kepada Tuhan YME
Negara dengan keimanan kepada Tuhan Tuhan YME. dan secara sadar mempraktikkannya
YME.
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dimensi Berkebhinekaan Global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan


identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan
budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan
kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak
bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci dari
berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya,
kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama,
dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
a. Mengenal dan menghargai budaya
Pelajar Pancasila mengenali, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan
berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, jenis kelamin, cara
komunikasi, dan budayanya, serta mendeskripsikan pembentukan
identitas dirinya dan kelompok, juga menganalisis bagaimana menjadi
anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional, dan global.
b. Komunikasi dan interaksi antar budaya
Pelajar Pancasila berkomunikasi dengan budaya yang berbeda dari
dirinya secara setara dengan memperhatikan, memahami, menerima
keberadaan, dan menghargai keunikan setiap budaya sebagai sebuah
kekayaan perspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati
terhadap sesama.
c. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
Pelajar Pancasila secara reflektif memanfaatkan kesadaran dan
pengalaman kebinekaannya agar terhindar dari prasangka dan stereotip
terhadap budaya yang berbeda, termasuk perundungan, intoleransi dan
kekerasan, dengan mempelajari keragaman budaya dan mendapatkan
pengalaman dalam kebinekaan. Hal ini membuatnya menyelaraskan
perbedaan budaya agar tercipta kehidupan yang setara dan harmonis
antarsesama.
d. Berkeadilan Sosial
Pelajar Pancasila peduli dan aktif berpartisipasi dalam mewujudkan
keadilan sosial di tingkat lokal, regional, nasional, danglobal. Ia percaya
akan kekuatan dan potensi dirinya sebagai modal untuk menguatkan
demokrasi, untuk secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang
damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada
pembangunan yang berkelanjutan.
Tabel 2. Alur Perkembangan Dimensi Berkebinekaan Global

Di Akhir Fase A Di Akhir Fase B Di Akhir Fase C


Sub Elemen
(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun)
Elemen mengenal dan menghargai budaya
Mendalami budaya Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi dan mendeskripsikan Mengidentifikasi dan mendeskripsikan
dan identitas Mendeskrip- sikan ide-ide ide-ide tentang dirinya dan berbagai keragaman budaya di sekitarnya; serta
budaya tentang dirinya dan beberapa kelompok di lingkungan sekitarnya, menjelaskan peran budaya dan bahasa
kelompok di lingkungan serta cara orang lain berperilaku dan dalam membentuk identitas dirinya.
sekitarnya berkomunikasi dengannya.
Mengeksplorasi Mengidentifikasi dan mendes- Mengidentifikasi dan membandingkan Mendeskripsikan dan membandingkan
dan Membanding- kripsikan praktik keseharian praktik keseharian diri dan budayanya pengetahuan, kepercayaan, dan praktik
kan pengetahuan diri dan budayanya dengan orang lain di tempat dan dari berbagai kelompok budaya.
budaya,kepercaya waktu/era yang berbeda.
an,serta praktiknya
Menumbuhkan Mendeskripsikan pengalaman Memahami bahwa kemajemukan dapat Mengidentifikasi peluang dan tantangan
rasa menghormati dan pemahaman hidup bersama- Memberikan kesempatan untuk yang muncul dari keragaman budaya di
Terhadapkeaneka- sama dalam kemajemukan. Memperoleh pengalaman dan Indonesia.
ragaman budaya pemahaman yang baru.
Elemen komunikasi dan interaksi antar budaya
Berkomunikasi Mengenali bahwa diri dan orang Mendeskripsikan penggunaan kata, Memahamipersamaan dan
antar budaya lain menggunakan kata, gambar, tulisan dan bahasa tubuh yang perbedaan cara komunikasi baik di
dan bahasa tubuh yang dapat memiliki makna yang berbeda dalam maupun antarkelompok budaya.
memiliki makna yang berbeda di di lingkungan sekitarnya dan dalam
lingkungan sekitarnya suatu budaya tertentu.
Mempertimbangkan Mengekspresikan pandangan- Mengekspresikan pandangannya Membandingkan beragam perspektif
dan menumbuhkan nyaterhadap topik yang umum terhadap topik yang umum dan dapat untuk memahami permasalahan sehari-
berbagai perspektif dan mendengarkan sudut mengenal sudut pandang orang lain. hari.Memperkirakan dan mendeskripsi-
pandang orang lain yang
berbeda dari dirinya dalam Mendengarkan dan memperkirakan kan situasi komunitas yang berbeda
lingkungan keluarga dan sudut pandang orang lain dengan dirinya ke dalam situasi dirinya
sekolah yang berbeda dari dirinya pada situasi dalam konteks lokal dan regional.
di ranah sekolah, keluarga, dan
lingkungan sekitar.
Emen refleksi dan bertanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan

Sub Elemen Di Akhir Fase A Di Akhir Fase B Di Akhir Fase C


(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun)
Refleksi Menyebutkan apa yang telah dipelajari Menyebutkan apa yang telah Menjelaskan apa yang telah dipelajari dari
terhadap tentang orang laindari interaksinya dipelajari tentang orang lain dari interaksi dan pengalaman dirinya dalam
pengalaman dengan kemajemukan budaya di Interaksinya dengan kemaje- lingkungan yang beragam.
kebinekaan. lingkungan sekolah dan rumah mukan budaya di lingkungan
sekitar.
Menghilangkan mengenali perbedaan tiap orang atau Mengkonfirmasi dan Mengkonfirmasi dan mengklarifikasi
stereotip dan kelompok dan menyikapinya sebagai mengklarifikasi stereotip dan stereotip dan prasangka yang dimilikinya
prasangka kewajaran prasangka yang dimilikinya tentang orang atau kelompok di sekitarnya
tentang orang atau kelompok di untuk mendapatkan pemahaman yang
sekitarnya untuk mendapatkan lebih baik serta mengidentifikasi
pemahaman yang lebih baik pengaruhnya terhadap individu dan
kelompok di lingkungan sekitarnya
Menyelaraskan Mengidentifikasi perbedaan budaya Mengenali bahwa perbedaan Mencari titik temu nilai budaya yang
perbedaan yang konkret di lingkungan sekitar budaya mempengaruhi beragam untuk menyelesaikan
budaya pemahaman antarindividu. permasalahan bersama.
Elemen Berkeadilan Sosial
Aktif membangun Menjalin pertemanan tanpa memandang Mengidentifikasi cara berkontribusi Membandingkan beberapa tindakan dan praktik
masyarakat yang perbedaan agama, suku, ras, jenis kelamin, terhadap lingkungan sekolah, rumah perbaikan lingkungan sekolah yang inklusif, adil,
inklusif, adil, dan dan perbedaan lainnya, dan mengenal dan lingkungan sekitarnya yang dan berkelanjutan, dengan mempertimbangkan
berkelanjutan masalah-masalah sosial, ekonomi, dan inklusif, adil dan berkelanjutan dampaknya secara jangka panjang terhadap
lingkungan di lingkungan sekitarnya manusia, alam, dan masyarakat
Berpartisipasi Mengidentifikasi pilihan-pilihan Berpartisipasi menentukan beberapa Berpartisipasi dalam menentukan kriteria yang
dalam proses berdasarkan kebutuhan dirinya dan orang pilihan untuk keperluan bersama disepakati bersama untuk menentukan pilihan
pengambilan lain ketika membuat keputusan berdasarkan kriteria sederhana dan keputusan untuk kepentingan bersama
keputusan
bersama
Memahami peran Mengidentifikasi peran, hak dan Memahami konsep hak dan Memahami konsep hak dan kewajiban,
individu dalam kewajiban warga dalam masyarakat kewajiban, serta implikasinya serta implikasinya terhadap perilakunya.
demokrasi demokratis terhadap perilakunya. Menggunakan konsep ini untuk
menjelaskan perilaku diri dan orang
sekitarnya
3. Dimensi Bergotong Royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu


kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka
rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan
ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi,
kepedulian, dan berbagi
a. Kolaborasi
Pelajar Pancasila memiliki kemampuan kolaborasi, yaitu kemampuan
untuk bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan senang
ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukkan sikap positif
terhadap orang lain. Ia terampil untuk bekerja sama dan melakukan
koordinasi demi mencapai tujuan bersama dengan mempertimbangkan
keragaman latar belakang setiap anggota kelompok. Ia mampu
merumuskan tujuan bersama, menelaah kembali tujuan yang telah
dirumuskan, dan mengevaluasi tujuan selama proses bekerja sama. Ia
juga memiliki kemampuan komunikasi, yaitu kemampuan mendengar
dan menyimak pesan dan gagasan orang lain, menyampaikan pesan dan
gagasan secara efektif, mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi,
dan memberikan umpan-balik secara kritis dan positif. Pelajar Pancasila
juga menyadari bahwa ada saling-ketergantungan yang positif antar-
orang. Melalui kesadaran ini, ia memberikan kontribusi optimal untuk
meraih tujuan bersama. Ia menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya semaksimal mungkin dan mengapresiasi upaya yang telah
dilakukan anggota lain dalam kelompoknya.
b. Kepedulian
Pelajar Pancasila memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap
kondisi di lingkungan fisik dan sosial. Ia tanggap terhadap kondisi yang
ada di lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi yang
lebih baik. Ia merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain,
memahami perspektif mereka, dan menumbuhkan hubungan dengan
orang dari beragam budaya yang menjadi bagian penting dari
kebinekaan global. Ia memiliki persepsi sosial yang baik sehingga ia
memahami mengapa orang lain bereaksi tertentu dan melakukan
tindakan tertentu. Ia memahami dan menghargai lingkungan sosialnya,
serta menghasilkan situasi sosial yang sejalan dengan pemenuhan
kebutuhan berbagai pihak dan pencapaian tujuan.
c. Berbagi
Pelajar Pancasila memiliki kemampuan berbagi, yaitu memberi dan
menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama,
serta mau dan mampu menjalani kehidupan bersama yang
mengedepankan penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada
di masyarakat secara sehat. Melalui kemampuan berbagi, ia mampu dan
mau memberi serta menerima hal yang dianggap berharga kepada/dari
teman sebaya, orang-orang di lingkungan sekitarnya, dan lingkungan
yang lebih luas. Ia mengupayakan diri dan kelompoknya untuk memberi
hal yang dianggap penting dan berharga kepada orang-orang yang
membutuhkan baik di lingkungannya maupun di masyarakat yang lebih
luas (negara dan dunia).
Adapun alur perkembangan dari dimensi bergotong royong adalah sebagai
berikut.
Tabel 3. Alur Perkembangan Dimensi Bergotong-Royong

Sub elemen Di Akhir Fase A Di Akhir Fase B Di Akhir Fase C


(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun)
Elemen kolaborasi
Kerja sama Menerima dan melaksanakan tugas Menampilkan tindakan yang Menunjukkan ekspektasi (harapan)
serta peran yang diberikan kelompok sesuai dengan harapan dan tujuan positif kepada orang lain dalam rangka
dalam sebuah kegiatan bersama. kelompok. mencapai tujuan kelompok di
lingkungan sekitar (sekolah dan rumah).

Komunikasi Memahami informasi sederhana dari Memahami informasi yang Memahami informasi dari berbagai
untuk orang lain dan menyampaikan disampaikan (ungkapan pikiran, sumber dan menyampaikan pesan
mencapai informasi sederhana kepada orang lain perasaan, dan keprihatinan) orang menggunakan berbagai simbol dan
tujuan menggunakan kata-katanya sendiri. lain dan menyampaikan informasi media secara efektif kepada orang lain
bersama secara akurat menggunakan untuk mencapai tujuan bersama
berbagai simbol dan media.

Saling-Ketergan Mengenali kebutuhan- kebutuhan diri Menyadari bahwa setiap orang Menyadari bahwa meskipun setiap
tungan positif sendiri yang memerlukan orang lain membutuhkan orang lain dalam orang memiliki otonominya masing-
dalam pemenuhannya. memenuhi kebutuhannya dan masing, setiap orang membutuhkan
perlunya saling membantu orang lain dalam memenuhi
kebutuhannya.

Koordinasi Melaksanakan aktivitas kelompok sesuai Menyadari bahwa dirinya memiliki Menyelaraskan tindakannya sesuai
Sosial dengan kesepakatan bersama dengan peran yang berbeda dengan orang dengan perannya dan mempertimbang-
bimbingan, dan saling mengingatkan lain/temannya, serta mengetahui kan peran orang lain untuk mencapai
adanya kesepakatan tersebut. konsekuensi perannya terhadap
ketercapaian tujuan. tujuan bersama.
Elemen Kepedulian

Sub elemen Di Akhir Fase A Di Akhir Fase B Di Akhir Fase C


(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun)
Tanggap Peka dan mengapresiasi orang- orang di Peka dan mengapresiasi orang- Tanggap terhadap lingkungan sosial
terhadap lingkungan sekitar, kemudian orang di lingkungan sekitar, sesuai dengan tuntutan peran sosialnya
lingkungan melakukan Tindakan sederhana untuk kemudian melakukan tindakan dan menjaga keselarasan dalam
Sosial mengungkapkannya. untuk menjaga keselarasan dalam berelasi dengan orang lain.
berelasi dengan orang lain.

Persepsi sosial Mengenali berbagai reaksi orang lain di Memahami berbagai alasan orang Menerapkan pengetahuan mengenai
lingkungan sekitar dan penyebabnya. lain menampilkan respon tertentu berbagai reaksi orang lain dan
penyebabnya dalam konteks keluarga,
sekolah, serta pertemanan dengan
sebaya.

Elemen Berbagi
Memberi dan menerima hal yang Memberi dan menerima hal yang Memberi dan menerima hal yang
dianggap berharga dan penting kepada/ dianggap penting dan berharga dianggap penting dan berharga
dari orang- orang di lingkungan sekitar. kepada/dari orang-orang di kepada/dari orang- orang di lingkungan
lingkungan sekitar baik yang luas/masyarakat baik yang dikenal
dikenal maupun tidak dikenal. maupun tidak dikenal.
4. Dimensi Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang


bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari
mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta
regulasi diri.
a. Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
Pelajar Pancasila yang mandiri senantiasa melakukan refleksi
terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi mencakup refleksi
terhadap kondisi diri, baik kelebihan maupun keterbatasan dirinya,
serta situasi dan tuntutan perkembangan yang dihadapi. Hal ini akan
membuat ia mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan
dirinya yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang
terjadi. Kesadaran tersebut akan membantunya untuk dapat
menetapkan tujuan pengembangan diri yang sesuai dengan kondisi
diri dan situasi yang dihadapi, memilih strategi yang sesuai, serta
mengantisipasi tantangan dan hambatan yang mungkin terjadi.
b. Regulasi diri
Pelajar Pancasila yang mandiri mampu mengatur pikiran, perasaan,
dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajar dan
pengembangan dirinya baik di bidang akademik maupun non
akademik. Ia mampu menetapkan tujuan pengembangan dirinya
serta merencanakan strategi untuk mencapainya dengan didasari
penilaian atas kemampuan dirinya dan tuntutan situasi yang
dihadapinya. Pelaksanaan aktivitas pengembangan diri dapat
dikendalikan olehnya sekaligus menjaga perilaku dan semangat agar
tetap optimal untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Ia senantiasa
memantau dan mengevaluasi upaya yang dilakukan dan hasil yang
dicapainya. Ketika menemui permasalahan dalam belajar, ia tidak
mudah menyerah dan akan berusaha mencari strategi atau metode
yang lebih sesuai untuk menunjang keberhasilan pencapaian
tujuannya.
Tabel 4. Alur Perkembangan Dimensi Mandiri

Di Akhir Fase A Di Akhir Fase B Di Akhir Fase C


Sub elemen
(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun)
Elemen Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
Mengenali Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi kemampuan, Menggambarkan pengaruh kualitas
kualitas dan menggambarkan kemampuan, prestasi, dirinya terhadap pelaksanaan dan hasil
minat diri serta prestasi,dan ketertarikannya dan ketertarikannya serta tantangan belajar; serta mengidentifikasi
tantangan yang secara subjektif yang dihadapi berdasarkan kejadian- kemampuan yang ingin dikembang-kan
dihadapi kejadian yang dialaminya dalam dengan mempertimbangkan tantangan yang
kehidupan sehari-hari. dihadapinya dan umpan balik dari orang
dewasa
Mengembang Melakukan refleksi untuk Melakukan refleksi untuk Melakukan refleksi untuk mengidentifikasi
kan refleksi mengidentifikasi kekuatan dan mengidenti-fikasi kekuatan, faktor-faktor di dalam maupun di luar
diri kelemahan, serta prestasi kelemahan, dan prestasi dirinya, dirinya yang dapat mendukung/mengham
dirinya. serta situasi yang dapat mendukung
dan menghambat batnya dalam belajar dan mengembangkan
pembelajaran dan pengembangan diri; serta mengidentifikasi cara- cara untuk
dirinya mengatasi kekurangannya.
Elemen Regulasi Diri
Regulasi emosi Mengidentifikasi perbedaan Mengetahui adanya pengaruh orang Memahami perbedaan emosi yang dirasa-kan
emosi yang dirasakannya dan lain, situasi, dan peristiwa yang dan dampaknya terhadap proses belajar
situasi-situasi yang terjadi terhadap emosi yang dan interaksinya dengan orang lain; serta
menyebabkan-nya; serta dirasakannya; serta berupaya untuk mencoba cara-cara yang sesuai untuk
mengekspresikan secara wajar mengekspresikan emosi secara tepat
dengan memper-timbangkan perasaan mengelola emosi agar dapat menunjang
dan kebutuhan orang lain aktivitas belajar dan interaksinya dengan
disekitarnya orang lain.
Penetapan Menetapkan target belajar dan Menjelaskan pentingnya memiliki Menilai faktor-faktor (kekuatan dan
tujuan belajar, merencanakan waktu dan kelemahan) yang ada pada dirinya dalam
prestasi, dan tindakan belajar yang akan tujuan dan berkomitmen dalam upaya mencapai tujuan belajar, prestasi, dan
pengembangan dilakukannya. mencapainya serta mengeksplorasi pengembangan dirinya serta mencoba
diri serta langkah-langkah yang sesuai untuk berbagai strategi untuk mencapainya.
rencana strategis mencapainya
untuk
mencapainya
Di Akhir Fase A Di Akhir Fase B Di Akhir Fase C
Sub elemen
(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun)
Menunjukkan Berinisiatif untuk mengerjakan Mempertimbangkan, memilih dan Memahami arti penting bekerja secara
inisiatif dan tugas-tugas rutin secara mandiri mandiri serta inisiatif untuk melakukannya
bekerja secara dibawah pengawasan dan mengadopsi berbagai strategi dan dalam menunjang pembelajaran dan
mandiri dukungan orang dewasa mengidentifikasi sumber bantuan pengembangan dirinya
yang diperlukan serta berinisiatif
menjalankannya untuk mendapatkan
hasil belajar yang diinginkan.

Mengembangkan Melaksanakan kegiatan belajar Menjelaskan pentingnya mengatur Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
pengendalian dan
disiplin diri di kelas dan menyelesaikan diri secara mandiri dan mulai mempengaruhi kemampuan dalam
tugas- tugas dalam waktu yang menjalankan kegiatan dan tugas yang mengelola diri dalam pelaksanaan aktivitas
telah disepakati. telah sepakati secara mandiri belajar dan pengembangan dirinya

Percaya diri, Berani mencoba dan adaptif Tetap bertahan mengerjakan tugas Menyusun, menyesuaikan, dan
tangguh
(resilient), dan menghadapi situasi baru serta ketika dihadapkan dengan tantangan mengujicobakan berbagai strategi dan cara
adaptif bertahan mengerjakan tugas- dan berusaha menyesuaikan kerjanya untuk membantu dirinya dalam
tugas yang disepakati hingga strateginya ketika upaya sebelumnya penyelesaian tugas yang menantang
tuntas tidak berhasil.
5. Dimensi Bernalar Kritis

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi


baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara
berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah
memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan
mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir
dalam mengambilan keputusan.
a. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
Pelajar Pancasila memproses gagasan dan informasi, baik dengan data
kualitatif maupun kuantitatif. Ia memiliki rasa keingintahuan yang
besar, mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan
mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta
mengolah informasi tersebut. Ia juga mampu membedakan antara isi
informasi atau gagasan dari penyampainya. Selain itu, ia memiliki
kemauan untuk mengumpulkan data atau fakta yang berpotensi
menggugurkan opini atau keyakinan pribadi. Berbekal kemampuan
tersebut, Pelajar Pancasila dapat mengambil keputusan dengan tepat
berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang relevan dan akurat.
b. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran.
Pelajar Pancasila menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains
dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan
melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia
dapatkan. Ia mampu menjelaskan alasan yang relevan dan akurat
dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. Akhirnya,
ia dapat membuktikan penalarannya dengan berbagai argumen dalam
mengambil suatu simpulan atau keputusan.
c. Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.
Pelajar Pancasila melakukan refleksi dan evaluasi terhadap
pemikirannya sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai
bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada
suatu simpulan. Ia menyadari proses berpikirnya beserta putusan
yang pernah dihasilkannya, dan menyadari perkembangan serta
keterbatasan daya pikirnya. Hal ini membuatnya menyadari bahwa ia
dapat terus mengembangkan kapasitas dirinya melalui proses
refleksi, usaha memperbaiki strategi, dan gigih dalam mengujicoba
berbagai
alternatif solusi. Selain itu, ia memiliki kemauan untuk mengubah
opini atau keyakinan pribadi tersebut jika memang bertentangan
dengan bukti yang ada.
Adapun alur perkembangan dimensi bernalar kritis sebagai berikut.
Tabel 5. Alur Perkembangan Dimensi Bernalar Kritis

Di Akhir Fase A Di Akhir Fase B Di Akhir Fase C


Sub elemen
(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun)
Elemen memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
Mengajukan Mengajukan pertanyaan untuk Mengajukan pertanyaan untuk Mengajukan pertanyaan untuk
pertanyaan Menjawab keingintahuannya dan mengiden-tifikasi suatu permasalahan membandingkan berbagai informasi
untuk mengidentifikasi suatu dan Mengkonfirmasi pemahaman dan untuk menambah
terhadap suatu permasalahan mengenai pengetahuannya.
permasalahan mengenai dirinya dirinya dan lingkungan sekitarnya.
dan Lingkungan sekitarnya.

Mengidentifikasi, Mengidentifikasi dan mengolah Mengumpulkan, mengklasifikasikan, Mengumpulkan, mengklasifikasikan,


mengklarifikasi, informasi dan gagasan membandingkan dan memilih informasi membandingkan, dan memilih
dan mengolah dan gagasan dari berbagai sumber. informasi dari berbagai sumber, serta
informasi dan memperjelas informasi dengan
gagasan bimbingan orang dewasa.

Elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya


Elemen Melakukan penalaran konkret dan Menjelaskan alasan yang relevan dalam Menjelaskan alasan yang relevan dan
menganalisis dan memberikan alasan dalam penyelesaian masalah dan pengambilan akurat dalam penyelesaian masalah
dan pengambilan keputusan
mengevaluasi menyelesaikan masalah dan keputusan
penalaran dan mengambil keputusan
prosedurnya
Elemen refleksi pemikiran dan proses berpikir
Merefleksi dan Menyampaikan apa yang sedang Menyampaikan apa yang sedang Memberikan alasan dari hal yang
mengevaluasi dipikirkan secara terperinci dipikirkan dan menjelaskan alasan dari dipikirkan, serta menyadari
pemikirannya hal yang dipikirkan kemungkinan adanya bias pada
sendiri pemikirannya sendiri
6. Dimensi Kreatif

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang


orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif
terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya
dan tindakan yang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan.
a. Menghasilkan gagasan yang orisinal
Pelajar yang kreatif menghasilkan gagasan atau ide yang orisinal.
Gagasan ini terbentuk dari yang paling sederhana seperti ekspresi
pikiran dan/atau perasaan sampai dengan gagasan yang kompleks.
Perkembangan gagasan ini erat kaitannya dengan perasaan dan emosi,
serta pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan oleh pelajar
tersebut sepanjang hidupnya. Pelajar yang kreatif memiliki kemampuan
berpikir kreatif, dengan mengklarifikasi dan mempertanyakan banyak
hal, melihat sesuatu dengan perspektif yang berbeda, menghubungkan
gagasan-gagasan yang ada, mengaplikasikan ide baru sesuai dengan
konteksnya untuk mengatasi persoalan, dan memunculkan berbagai
alternatif penyelesaian.
b. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Pelajar yang kreatif menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
berupa representasi kompleks, gambar, desain, penampilan, luaran
digital, realitas virtual, dan lain sebagainya. Ia menghasilkan karya dan
melakukan tindakan didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu
hal, emosi yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan
dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, pelajar yang
kreatif cenderung berani mengambil risiko dalam menghasilkan karya
dan tindakan.
c. Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan
Pelajar yang kreatif memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan yang ia hadapi. Ia mampu menentukan
pilihan ketika dihadapkan pada beberapa alternatif kemungkinan untuk
memecahkan permasalahan. Ia juga mampu mengidentifikasi,
membandingkan gagasan-gagasan kreatifnya, serta mencari solusi
alternatif saat pendekatan yang diambilnya tidak berhasil. Pada
akhirnya, pelajar kreatif mampu bereksperimen dengan berbagai pilihan
secara kreatif Ketika menghadapi perubahan situasi dan kondisi.
Adapun alur perkembangan dimensi kreatif sebagai berikut.
Tabel 6. Alur Perkembangan Dimensi Kreatif

Di Akhir Fase A Di Akhir Fase B Di Akhir Fase C


Subelemen
(Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun)
Elemen menghasilkan gagasan yang orisinal
Menggabungkanbeberapa gagasan Memunculkan gagasan imajinatif Mengembangkan gagasan yang ia
menjadi ide ataugagasan imajinatif baru yang bermakna dari beberapa miliki untuk membuat kombinasi hal
yang bermakna untuk mengekspresi- gagasan yang berbeda sebagai yang baru dan imajinatif untuk
kanpikiran dan/atau perasaannya. ekspresi pikiran dan/atau Mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya. perasaannya.

Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan


mengekspresikan mengekspresikan mengekspresikan
pikiran dan/atau perasaannya dalam pikiran dan/atau perasaannya sesuai pikiran dan/atau perasaannya sesuai
bentuk karya dan/atau tindakan dengan minat dan kesukaannya dengan minat dan kesukaannya
serta mengapresiasi karya dan dalam bentuk karya dan/atau dalam bentuk karya dan/atau
tindakan yang dihasilkan tindakan serta mengapresiasi karya tindakan serta mengapresiasi dan
dan tindakan yang dihasilkan mengkritisi karya dan tindakan yang
dihasilkan

Elemen memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan


Mengidentifikasi gagasan-gagasan Membandingkan gagasan-gagasan Berupaya mencari solusi alternatif
kreatif untuk menghadapi situasi kreatif untuk menghadapi situasi saat pendekatan yang diambil tidak
dan permasalahan. dan permasalahan. berhasil berdasarkan identifikasi
terhadap situasi

Anda mungkin juga menyukai