BAB 6.D Baja
BAB 6.D Baja
2.4.1 Tujuan
Tujuani dentifikasi adalah untuk mengetahui: bentuk penampang, ukuran &
toleransi, persyaratan mutu dan metode pengujian, serta parameter lain baja profil
I-beam.
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
Sifat mekanis dan mutu kelas baja profil I-beam sesuai SNI 07-0329-
2005, digolongkan dalam beberapa jenis, sesuai Tabel 2.17 berikut:
Batas
ukur kuat
minimum tarik Ukuran Diameter
Nomor Regangan Uji Nomor
Kelas Kgf/mm² Kgf/mm² tebal Sudut pelengkun
Batang minimum lengkung batang
Baja (N/mm²) (N/mm²) baja lengkung g
tebal baja (N/mm²) uji (%) uji
(mm)
(mm)
16 < t ≤
t ≥ 16
20
t≤5
Bj.P
34-44 5<t≤ No.5 26
34 21 20
(330- 16 No. 1A 21
(SS 34 (206) (195) 180ᴼ 0,5 t No.1
430) 16 < t ≤ No. 1A 26
)
20
t≤5
Bj.P
41-52 5<t≤ No.5 21
41 25 24
(400- 16 No. 1A 17
(SS (245) (235) 180ᴼ 1,5 x t No.1
510) 16 < t ≤ No. 1A 21
41)
20
t≤5
Bj.P
50-60 5<t≤ No.5 19
50 29 28
(400- 16 No. 1A 15
(SS (285) (275) 180ᴼ 2xt No.1
510) 16 < t ≤ No. 1A 19
50)
20
t≤5
Bj.P
5<t≤ No.5 21
50 41 40 55 min
16 No. 1A 17
(SS (400) (390) (540) 180ᴼ 2xt No.1
16 < t ≤ No. 1A 21
50)
20
(Sumber : SNI 07-0329-2005)
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
Setiap batang Bj P I-beam harus diberi tanda pada salah satu ujung
penampangnya dengan warna (cat) yang tidak mudah hilang sesuai
kelas baja seperti Tabel 2.18 berikut :
2.4.2.5 IstilahdanDefinisi
Baja profil I – beam (Bj P I-beam) : baja profil berupa batang bentuk
penampang I dihasilkandari proses canai panas (Hot rolling mill).
Dimensi Bj P I-beam : tinggi badan (H) lebih besar dari badan sayap
(B), tebal sayap (t2) tidak merata dari ujung hingga pangkal radius (r)
dan salah satu sisi setiap ujung sayap berbentuk bulat.
Karat ringan: karat yang apabila digosok secara manual (sikat kawat)
tidak menimbulkan cacat pada permukaan.
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
92
Gambar 2.10 Penampang kesikuan
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
3 H ≥ 600 3,0
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
Keterangan gambar:
3 H ≥ 600 3,0
d. Kelurusan/kelengkungan
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
1 H ≤ 300 0,20 % x L
Panjang
1 s/d6m + 40 mm
0
Setiap Pertambahan panjang 1 m maka dari toleransi
2 diatas 6 m
nilai positif tersebut diatas ditambah 5 mm
(Sumber : SNI 07-0329-2005)
Berat
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
1 0 s / d 10 ±5
2 diatas 10 ±4
CATATAN
Penampang
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
Sifat mekanis : Nilai kuat tarik, batas ulur dan regangan Bj P I - Beam
ditetapkan seperti pada Tabel 2.17 diatas.
d. Setiap kelompok yang terdiri dari nomor leburan dan ukuran yang
sama diambil satu contoh uji
e. Set Kelompok yang terdiri dari nomor leburan yang berbeda tetapi
dengan ukuran dan kelas baja yang sama, setiap 50 (lima puluh) ton
minimal diambil 1 (satu) contoh uji dan sebanyak-banyaknya 5
contoh.
f. Contoh Posisi pengambilan bagian yang akan diuji tarik dan uji
lengkung dari contoh uji diambil sesuai dengan SNI 07-0358-1989,
Peraturan umum pemeriksaan baja.
2.4.3.2 Peralatan
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
Pengukuran penampang : tinggi badan (H), lebar sayap (B), tebal badan
(t1), tebal sayap (t2) dan radius (r): dilakukan dengan alat ukur yang
sesuai.
Sampel baja profil Bj P I-beam yang akan diperiksa, berdasarkan label adalah:
Data: I-400 x 50; Bj P 41 dan panjang 12 meter, diperoleh:
Ukuran penampang ( lihatTabel 2.16 ):
- Tinggi badan (H) = 400 mm
- Radius (r1) = 27 mm
Mutu bahan (lihat Tabel 2.17): fu = 410 Mpa dan fy = 250 MPa.
2.4.3.3.1 SifatTampak
Hasil pemeriksaan sifat tampak, berdasarkan pengamatan visual,
diperoleh:
Tidak ada: serpihan, lipatan, retakan, gelombangdancerna yang
dalam, Kecuali berkarat ringan. Sifat tampak memenuhi.
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
0,7+1,1+0,9
Rata-rata, TAv = = 0,9 mm
3
Penyimpangan kesikuan maksimum (Tabel 2.19), Tmaks = 1% B =
0,01 ×50 mm = 0,49 mm;
Penyimpangan kesikuan tidak memenuhi.
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
95,7+95,8+ 95,9
Berat rata-rata, gAv = = 95,8 kg/batang
3
Berat ideal (Tabel 2.24) g = 95,8 kg/m x 12 m/batang = 1149,6
kg/batang
Penyimpangan berat:
( g Av−g ) ( 95,8−1149,6 )
x 100 %= -91,67 %
= x 100 % =
g 1149,6
Batas toleransi berat (perbatang/kelompok) ± 4% (Tabel 2.24),
tidak memenuhi.
c. Penampang
Hasil pemeriksaan/pengukuran penampang, diperoleh:
Tinggi badan: H1 = 396,4 mm; H2 = 396,6 mm; H3 = 396,5 mm
396,4+396,6+396,5
Rata-rata: HAv = = 396,5 mm;
3
Selisih: = ( H Av −H❑ ) = (396,5 – 400) = -3,5 mm
Batas toleransi tinggi badan ± 2,0 mm (Tabel 2.25), tidak memenuhi.
Tebal badan: t1-1 = 9,3 mm; t1-2 = 9,4 mm; t1-3 = 9,5 mm
9,3+9,4 +9,5
Rata-rata: t1-Av = = 9,4 mm;
3
Selisih: = ( t 1− Av−t 1 ) = (9,4 – 12,5) = -3,1 mm
Batas toleransi lebar sayap ± 7,0 mm (Tabel 2.25), tidak memenuhi.
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
2.4.4 Kesimpulan
Hasil pengujian/pemeriksaan terhadap sampel baja profilI-400x50; Bj P 41 dan
panjang 12 meter, sebagai berikut:
1) Sifat tampak: tidak ada: serpihan, lipatan, retakan, gelombang dan cerna yang
dalam, kecuali berkarat ringan. (memenuhi sifat tampak).
2) Bentuk Penampang:
a. Kesikuan: penyimpangan kesikuan rata-rata T = 0,9mm, toleransi penyim-
pangan maksimum 1% x 50 mm atau Tmaks = 0,49 mm. (tidak memenuhi
kesikuan).
b. Pusat sumbu badan: penyimpangan pusat sumbu badan rata-rata
S = 2,4 mm, toleransi penyimpangan maksimum Smaks = 2,0 mm. (tidak
memenuhi pusat sumbu badan).
c. Kelurusan: penyimpangankelurusan rata-rata q = 18,7 mm, toleransi
penyimpangan maksimum 0,20% x 12000 mm atau qmaks = 24mm.
(memenuhi kelurusan).
KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA
KELOMPOK D.04.TBK.2018