Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

2.4 IDENTIFIKASI BAJA PROFIL I – Beam

2.4.1 Tujuan
Tujuani dentifikasi adalah untuk mengetahui: bentuk penampang, ukuran &
toleransi, persyaratan mutu dan metode pengujian, serta parameter lain baja profil
I-beam.

2.4.2 Dasar Teori


2.4.2.1 Pengertian

Baja profil I-beam (Bj P I-beam): adalah baja profil berpenampang I


yang dihasilkan melalui proses canai panas (Hot rolling mill).

2.4.2.2 Bentuk dan UkuranPenampang

Bentuk penampang : Baja profil I-beam, seperti Gambar 2.9


berikut:

Ukuran penampang : Baja profil I-beam, notasi ukuran seperti


Gambar 2.9 dan jenis ukuran pada Tabel 2.16 berikut:

Gambar 2.9 Bentuk Baja profilI - beam

Keterangan gambar: Rumus:


H adalah tinggi badan; Momen inersia, I = A . i2
B adalah lebar sayap; Radius girasi, i = √ I / A
t1 adalah tebal badan; Modulus penampang, Z = I / A
t2 adalah tebal sayap; Luas penampang,

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

Tabel 2.16 Jenis ukuran penampang


Ukuran Sebagai informasi
Penam Luas Acuan terhadap besaran
Pena C C
Pang r₁ r₂ Bera menurut sumbu lentur terhadap x-x
m ᵪ y
t dan y-y
( mm ) pang
Kg/
Pena
Hx m Ix Iy iᵪ iy Zᵪ Zy
t₁ t₂ cm²
maa B
cm⁴
n cm⁴ cm cm cm³ cm³
1 12, 3,8 78,
8 13 2 6 61,58 48,3 0 0 9450 588 4 9 632 4
 300
x 1 18, 1 1270 12, 3,2
I 300 150 0 5 9 9,5 83,47 65,5 0 0 0 836 3 6 849 118
1 2 11, 1470 108 12, 3,3
2 22 3 5 97,88 76,8 0 0 0 0 2 2 978 143
 350 1 1520 14, 3,0 93,
I 350 x 50 9 15 3 6,5 74,58 58,5 0 0 0 702 3 7 870 5
1 2 12, 2240 118 14, 3,2 128
2 24 5 5 111,1 87,2 0 0 0 0 2 6 0 158
400 1 1 2410 16, 3,0 120
I 400 x 50 0 18 7 8,5 91,73 72 0 0 0 864 2 7 0 115
1 2 13, 2410 124 16, 3,7 158
3 25 7 5 122,1 95,8 0 0 0 0 2 2 0 165
 450
x 1 1 3920 151 18, 3,7 217
I 450 175 1 20 9 9,5 117,8 91,7 0 0 0 0 3 2 0 231
1 2 13, 4880 202 18, 3,7 217
3 26 7 5 146,1 115 0 0 0 0 3 2 0 231
600
x 1 2 12, 9840 246 24, 3,8 328
I 600 190 3 25 5 5 169,4 133 0 0 0 0 1 1 0 259
1 3 1300 354 24, 3,9 433
6 35 8 19 224,5 176 0 0 0 0 1 7 0 373
1 2 10, 10, 2,7
0 19 1 5 70,73 55,5 0 0 7310 538 2 6 585 86

(Sumber : SNI 07-7178-2006)

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

2.4.2.3 Sifat Mekanis (Mutu Baja)

Sifat mekanis dan mutu kelas baja profil I-beam sesuai SNI 07-0329-
2005, digolongkan dalam beberapa jenis, sesuai Tabel 2.17 berikut:

Tabel 2.17 Sifat Mekanis

Batas
ukur kuat
minimum tarik Ukuran Diameter
Nomor Regangan Uji Nomor
Kelas Kgf/mm² Kgf/mm² tebal Sudut pelengkun
Batang minimum lengkung batang
Baja (N/mm²) (N/mm²) baja lengkung g
tebal baja (N/mm²) uji (%) uji
(mm)
(mm)

16 < t ≤
t ≥ 16
20
t≤5
Bj.P
34-44 5<t≤ No.5 26
34 21 20
(330- 16 No. 1A 21
(SS 34 (206) (195) 180ᴼ 0,5 t No.1
430) 16 < t ≤ No. 1A 26
)
20
t≤5
Bj.P
41-52 5<t≤ No.5 21
41 25 24
(400- 16 No. 1A 17
(SS (245) (235) 180ᴼ 1,5 x t No.1
510) 16 < t ≤ No. 1A 21
41)
20
t≤5
Bj.P
50-60 5<t≤ No.5 19
50 29 28
(400- 16 No. 1A 15
(SS (285) (275) 180ᴼ 2xt No.1
510) 16 < t ≤ No. 1A 19
50)
20
t≤5
Bj.P
5<t≤ No.5 21
50 41 40 55 min
16 No. 1A 17
(SS (400) (390) (540) 180ᴼ 2xt No.1
16 < t ≤ No. 1A 21
50)
20
(Sumber : SNI 07-0329-2005)

2.4.2.4 Syarat Penandaan

 Setiap batang Bj P I-beam harus diberi tanda (marking) yang tidak


mudah hilang dan mencantumkan: nama (inisial) pabrik pembuat,

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

ukuran produk, kelas baja nomor leburan (nomor heat), tanggal


produksi

 Setiap batang Bj P I-beam harus diberi tanda pada salah satu ujung
penampangnya dengan warna (cat) yang tidak mudah hilang sesuai
kelas baja seperti Tabel 2.18 berikut :

Tabel 2.18 Tanda kelas baja profil WF-beam


Kelas Baja Kode warna
Bj P 34 (SS.34) Hijau
Bj P 41 (SS.41) Kuning
Bj P 50 (SS.50) Biru
Bj P 55 (SS.55) Abu-abu
(Sumber : SNI 07-0329-2005)

2.4.2.5 IstilahdanDefinisi

 Baja profil I – beam (Bj P I-beam) : baja profil berupa batang bentuk
penampang I dihasilkandari proses canai panas (Hot rolling mill).

 Dimensi Bj P I-beam : tinggi badan (H) lebih besar dari badan sayap
(B), tebal sayap (t2) tidak merata dari ujung hingga pangkal radius (r)
dan salah satu sisi setiap ujung sayap berbentuk bulat.

 Ukuran nominal : ukuran sesuai yang ditetapkan dalam standar

 Toleransi ukuran : besarnya penyimpangan yang diizinkan dari


ukuran nominal

 Karat ringan: karat yang apabila digosok secara manual (sikat kawat)
tidak menimbulkan cacat pada permukaan.

 Bj P adalah singkatan bajaprofil.

2.4.2.6 Syarat Mutu


2.4.2.6.1 Sifat tampak

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

Syarat mutu : Permukaan Bj P I-beam tidak boleh ada serpihan,


lipatan, gelombang, cerna yang dalam dan hanya boleh berkarat
ringan atau cacat-cacat lainnya yang tidak merugikan pada
penggunaan akhir.

2.4.2.6.2 Bentuk penampang


a. Kesikuan (Out of square)
Kesikuan adalah panjang bidang horizontal Bj P I-beam
terhadap lebar bidang vertikal Bj P I-beam. Besarnya
penyimpangan kesikuan T seperti pada gambar 2 maksimum
2% dari B adalah seperti Tabel 2.19 berikut :

92
Gambar 2.10 Penampang kesikuan

Tabel 2.19 Penyimpangan kesikuan yang diizinkan


Tinggi Penyimpangan kesikuaan
No.
nominal ( H ) ( T ) yang di izinkan

1 s/d 150 1,5

2 150 < H < 300 1,0 % B

3 Diatas 300 1,2 % B

(Sumber : SNI 07-0329-2005)

b. Kelendutan W (Concavity of web)

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

Bentuk kelendutan adalah seperti pada keterangan Gambar


2.11 dan besarnya seperti pada Tabel 2.20 berikut :

Gambar 2.11 Penampang kelendutan

Tabel 2.20 Besar kelendutan W yang diizinkan


Tinggi Nilai W
No.
nominal ( H ) yang di izinkan (maks)

1 H < 400 2,0

2 400 ≤ H < 600 2,5

3 H ≥ 600 3,0

(Sumber : SNI 07-0329-2005)

c. Penyimpangan pusat sumbu badan S (web off center)

Kedudukan sumbu badan seperti pada Gambar 2.12


penyimpangan yang diizinkan adalah seperti pada Tabel 2.21
berikut :

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

Keterangan gambar:

S adalah besar penyimpangan pusat sumbu


badan;

B adalah lebar sayap.


S = (B1 – B2) / 2

Gambar 2.12 Penyimpangan pusat


sumbu bahan

Tabel 2.21 Besar kelendutan W yang diizinkan


Tinggi Nilai W
No.
nominal ( H ) yang di izinkan (maks)

1 H < 400 2,0

2 400 ≤ H < 600 2,5

3 H ≥ 600 3,0

(Sumber : SNI 07-0329-2005)

d. Kelurusan/kelengkungan

Penyimpangan kelurusan atau kelengkungan yang diizinkan seperti pada


Gambar 2.13 adalah q dan besarnya seperti pada Tabel 2.22 berikut :

Gambar 2.13 Penyimpangan kelurusan

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

Tabel 2.22 Besar Penyimpangan kelurusan q yang diizinkan


Tinggi Nilai W
No.
nominal ( H ) yang di izinkan (maks)

1 H ≤ 300 0,20 % x L

2 H > 300 0,15 % x L

CATATAN L adalah panjang nominal

(Sumber : SNI 07-0329-2005)

e. Dimensi dan toleransi

 Panjang

Ukuran panjang besar nominal adalah 6 m, 9 m dan 12 m adapun


toleransi seperti pada Tabel 2.23 berikut :

Tabel 2.23 Ukuran panjang dan toleransi

No. Ukuran panjang Toleransi minimum

1 s/d6m + 40 mm

0
Setiap Pertambahan panjang 1 m maka dari toleransi
2 diatas 6 m
nilai positif tersebut diatas ditambah 5 mm
(Sumber : SNI 07-0329-2005)

 Berat

Toleransi berat per kelompok Bj P I-beam seperti Tabel 2.24 berikut :

Tabel 2.24 Toleransi berat per kelompok

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

No. Tebal sayap t₂ (mm) Toleransi berat (%)

1 0 s / d 10 ±5

2 diatas 10 ±4

CATATAN

1. Kelompok harus terdiri dari ukuran yang sama.


2. Jumlah batang dari tiap kelompok adalah 10.
3. Berat tiap kelompok minimum 1 ton.
(Sumber : SNI 07-0329-2005)

 Penampang

a. Ukuran dan luas penampang, berat permeter panjang batang dan


karakteristik penampang dari Gambar 2.17 adalah seperti pada Tabel
2.24
b. Toleransi ukuran penampang berdasarkan pada Gambar 2.9 adalah
seperti Tabel 2.25 beikut :

Tabel 2.25 Toleransi ukuran penampang Profil I-beam


No. Bagian Profil Batas ukuran Toleransi
B < 100 ± 2,0
1 Lebar sayap (B) 100 ≤ B < 200 ± 2,5
B ≥ 200 ± 3,0
H < 400 ± 2,0
2 Tinggi badan (H) 400 ≤ H < 600 ± 3,0
H ≥ 600 ± 4,0
t₁ ≤ 16 ± 0,7
t₁
t₁ ≥ 16 ± 1,0
3 Tebal t₂< 16 ± 1,0
t₂ 16 ≤ t₂< 25 ± 1,5
t₂ ≥25 ± 1,7
(Sumber : SNI 07-0329-2005)

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

2.4.2.7 Sifat Mekanis

Sifat mekanis : Nilai kuat tarik, batas ulur dan regangan Bj P I - Beam
ditetapkan seperti pada Tabel 2.17 diatas.

2.4.3 Pengujian Sifat Tampak, Bentuk dan Ukuran


2.4.3.1 Cara pengambilan contoh
a. Pengambilan contoh dilakukan oleh petugas yang berwenang.
b. Petugas pengambil contoh harus diberi keleluasaan oleh pihak
produsen atau penjual untuk melakukan tugasnya.

c. Pengambilan contoh dilakukan secara acak (random)

d. Setiap kelompok yang terdiri dari nomor leburan dan ukuran yang
sama diambil satu contoh uji

e. Set Kelompok yang terdiri dari nomor leburan yang berbeda tetapi
dengan ukuran dan kelas baja yang sama, setiap 50 (lima puluh) ton
minimal diambil 1 (satu) contoh uji dan sebanyak-banyaknya 5
contoh.

f. Contoh Posisi pengambilan bagian yang akan diuji tarik dan uji
lengkung dari contoh uji diambil sesuai dengan SNI 07-0358-1989,
Peraturan umum pemeriksaan baja.

2.4.3.2 Peralatan

1. Alat ukur panjang dapat dilihat pada Gambar 2.4

2. Alat ukur berat dapat dilihat pada Gambar 2.5

2.4.3.3 Cara Melakukan


 Uji sifat tampak dilakukan secara visual tanpa bantuan alat untuk
memeriksa adanya kecacatan atau tidak layak pakai.
 Uji bentuk penampang : kesikuan (T), kelendutan (W), penyimpangan
pusat sumbu badan (S) dan kelurusan (q) dilakukan dengan alat ukur:
Rol meter baja, jangka sorong, mistar baja siku, water pass dan alat ukur
yang sesuai.
 Pengukuran panjang batang (L) : dilakukan dengan rol meter.

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

 Pengukuran penampang : tinggi badan (H), lebar sayap (B), tebal badan
(t1), tebal sayap (t2) dan radius (r): dilakukan dengan alat ukur yang
sesuai.

 Pengukuran berat : dilakukan dengan alat timbangan yang sesuai.

 Hasil Pemeriksaan / Pengukuran

Diketahui data-data sebagai berikut :

Sampel baja profil Bj P I-beam yang akan diperiksa, berdasarkan label adalah:
Data: I-400 x 50; Bj P 41 dan panjang 12 meter, diperoleh:
Ukuran penampang ( lihatTabel 2.16 ):
- Tinggi badan (H) = 400 mm

- Lebar sayap (B) = 50 mm

- Tebal badan (t1) = 12,5 mm

- Tebal sayap (t2) = 25 mm

- Radius (r1) = 27 mm

- Radius (r2) = 13,5 mm

Mutu bahan (lihat Tabel 2.17): fu = 410 Mpa dan fy = 250 MPa.

2.4.3.3.1 SifatTampak
 Hasil pemeriksaan sifat tampak, berdasarkan pengamatan visual,
diperoleh:
Tidak ada: serpihan, lipatan, retakan, gelombangdancerna yang
dalam, Kecuali berkarat ringan. Sifat tampak  memenuhi.

2.4.3.3.2 Bentuk Penampang


a. Kesikuan “T” (Out of square)

 Hasil pemeriksaan/pengukuran kesikuan, diperoleh:

Penyimpangan kesikuan, T1 = 0,7 mm; T2 = 1,1 mm; T3 = 0,9


mm

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

0,7+1,1+0,9
Rata-rata, TAv = = 0,9 mm
3
Penyimpangan kesikuan maksimum (Tabel 2.19), Tmaks = 1% B =
0,01 ×50 mm = 0,49 mm;
Penyimpangan kesikuan tidak memenuhi.

b. Penyimpangan pusat sumbu badan “S” (Web of center)


 Hasil pemeriksaan/pengukuran pusat sumbu badan, diperoleh:
Penyimpangan kesikuan, S1 = 2,3 mm; S2 = 2,4 mm; S3 = 2,5 mm
2,3+2,4+2,5
Rata-rata, SAv = = 2,4 mm;
3
Penyimpangan pusat sumbu badan maksimum (Tabel 2.21), Smaks =
2,0 mm;
Penyimpangan pusat sumbu badan  tidak memenuhi.

c. Kelurusan / Kelengkungan “q”


 Hasil pemeriksaan/pengukuran kelurusan batang, diperoleh:
Penyimpangan kelurusan, q1 = 18,6 mm; q2 = 18,7 mm; q3 = 18,8
mm
18,6+18,7+18,8
Rata-rata, qAv = = 18,7 mm;
3
Penyimpangan kelurusan maksimum (Tabel 2.22), qmaks = 0,20% L =
0,0020 ×12000 mm =24 mm; Penyimpangan kelurusan  memenuhi.

2.4.3.3.3 Ukuran Panjang, Berat dan Penampang


a. Panjang batang (l)
 Hasil pemeriksaan/pengukuran panjang batang, diperoleh:
l1 = 12,034 m (+34 mm); l2 = 12,028 m (+28 mm); l3 = 12,039
m (+39 mm)
12,034+12,028+12,039
Panjang rata-rata, lAv = = 12,033 m.
3
Penyimpangan panjang = ( l Av−l ❑) = (12033 – 12000) = +33 mm
Toleransi panjang -0 mm dan +70 mm (Tabel 2.23 u/ l = 12 m)
 memenuhi.

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

b. Berat batang (g)


 Hasil pemeriksaan/penimbangan berat batang, diperoleh:
Berat per batang: g1 = 95,7 kg; g2 = 95,8 kg; g3 = 95,9 kg

95,7+95,8+ 95,9
Berat rata-rata, gAv = = 95,8 kg/batang
3
Berat ideal (Tabel 2.24) g = 95,8 kg/m x 12 m/batang = 1149,6
kg/batang
Penyimpangan berat:
( g Av−g ) ( 95,8−1149,6 )
x 100 %= -91,67 %
= x 100 % =
g 1149,6
Batas toleransi berat (perbatang/kelompok) ± 4% (Tabel 2.24),
 tidak memenuhi.

c. Penampang
 Hasil pemeriksaan/pengukuran penampang, diperoleh:
 Tinggi badan: H1 = 396,4 mm; H2 = 396,6 mm; H3 = 396,5 mm
396,4+396,6+396,5
Rata-rata: HAv = = 396,5 mm;
3
Selisih: = ( H Av −H❑ ) = (396,5 – 400) = -3,5 mm
Batas toleransi tinggi badan ± 2,0 mm (Tabel 2.25),  tidak memenuhi.

 Lebar sayap: B1 = 48,8mm; B2 = 48,9mm; B3 = 49 mm


48,8+ 48,9+49
Rata-rata: BAv = = 48,9 mm;
3
Selisih: = ( B Av−B❑) = (48,9 -50) = -1,1 mm
Batas toleransi lebar sayap ± 2,0 mm (Tabel 2.25),  memenuhi.

 Tebal badan: t1-1 = 9,3 mm; t1-2 = 9,4 mm; t1-3 = 9,5 mm
9,3+9,4 +9,5
Rata-rata: t1-Av = = 9,4 mm;
3
Selisih: = ( t 1− Av−t 1 ) = (9,4 – 12,5) = -3,1 mm
Batas toleransi lebar sayap ± 7,0 mm (Tabel 2.25),  tidak memenuhi.

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

 Tebal sayap: t2-1 = 16,8mm; t2-2 = 16,9 mm; t2-3 = 17 mm


16,8+16,8+17
Rata-rata: t2-Av = = 16,9 mm;
3
Selisih: = ( t 2− Av−t 2 ) = (16,9 – 25) = -8,1 mm
Batas toleransi lebar sayap ± 1,5 mm (Tabel 2.25),  tidak memenuhi.

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

2.4.4 Kesimpulan
Hasil pengujian/pemeriksaan terhadap sampel baja profilI-400x50; Bj P 41 dan
panjang 12 meter, sebagai berikut:

1) Sifat tampak: tidak ada: serpihan, lipatan, retakan, gelombang dan cerna yang
dalam, kecuali berkarat ringan. (memenuhi sifat tampak).

2) Bentuk Penampang:
a. Kesikuan: penyimpangan kesikuan rata-rata T = 0,9mm, toleransi penyim-
pangan maksimum 1% x 50 mm atau Tmaks = 0,49 mm. (tidak memenuhi
kesikuan).
b. Pusat sumbu badan: penyimpangan pusat sumbu badan rata-rata
S = 2,4 mm, toleransi penyimpangan maksimum Smaks = 2,0 mm. (tidak
memenuhi pusat sumbu badan).
c. Kelurusan: penyimpangankelurusan rata-rata q = 18,7 mm, toleransi
penyimpangan maksimum 0,20% x 12000 mm atau qmaks = 24mm.
(memenuhi kelurusan).

3) Ukuran Panjang, Berat dan Penampang:


a. Panjang batang: penyimpangan panjang rata-rata 12,033 m, batas
toleransi minus (-0 mm) dan plus (+70 mm). (memenuhi unsur panjang).
b. Berat batang: penyimpangan berat rata-rata - 91,67 % batas toleransi
maksimum ± 4%. (tidak memenuhi unsur berat).
c. Penampang:
 Tinggi badan (H): selisih tinggi badan rata-rata-3,5 mm, batas toleransi
± 2,0 mm. (tidak memenuhi unsur tinggi badan).
 Lebar sayap (B): selisih lebar sayap rata-rata -1,1 mm, batas toleransi
± 2,0 mm. (memenuhi unsurlebar sayap).
 Tebal badan (t1): selisih tebal badan rata-rata -3,1 mm, batas toleransi
± 1,0 mm. (tidak memenuhi unsur tebal badan).
 Tebal sayap (t2): selisih tebal sayap rata-rata -8,1 mm, batas toleransi
± 1,5 mm. (tidak memenuh iunsur tebal sayap).

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI BAJA

KELOMPOK D.04.TBK.2018

Anda mungkin juga menyukai