Anda di halaman 1dari 10

Naskah Drama “Si Pitung

Jagoan Betawi”
Nama anggota
-Ahmad Gifary ( Sebagai Pitung) -Jen Wihelmina (sebagai Maria)
-Cahya Trie (Sebagai Emak ) -Rifky Zulfiansyah (Narator )

-Ricky Fernando (Sebagai kompeni 1 -Nauval Zibran (Penata Music)


(menir)) -Ibnu Aji (Properti)

-Pandu (Sebagai kompeni 2(dudung)) -Dzaky Jumail (Penata Panggung)

-M.Arbiansyah (Sebagaii kompeni 3 -Faiq Haidar (Properti)

(penceng))

-Syafaina (Sebagai lala,orng Belanda)

 Backsound : Ondel-ondel Betawi


Narator : Perjuangan seorang anak betawi. yang bernama Pitung. Ia tinggal di sebuah
kampung bernama kampung Bojong Kenyot. Dan dikampungya pula ia terkenal sebagai
jagoan silat. Tak segan ia membantu banyak tetangganya yang membutuhkan bantuan. Tak
lain seperti saat kampungnya di datangi oleh Belanda. Sejak kampung Bojong Kenyot
didatangi Belanda, sering terjadi bentrok antara penduduk kampung dengan Belanda.

Dan pada saat itu pula Menir Belanda dengan 2 putri dan 1 anak buahnya pergi untuk
mencari makan di sekitar kampung Bojong Kenyot.

Menir : “Ayo kita mengisi perut di kedai itu!” (menunjuk sebuah kedai di pinggir jalan)

Maria : “Yuk pih.” ( Menggandeng tangan Menir)

Lala : “Asiik pih, yuk cepat!”

(Di kedai makan mak Pitung)

Menir : “Disini orang pada makan apa?”

Emak : “Disini cuma ada makanan biasa tuan.”

Menir : “I pesan yang itu, itu dan itu!” (menunjuk makanan yang diinginkan)
Naskah Drama “Si Pitung
Jagoan Betawi”
Emak : “Sebentar tuan saya ambilkan.” (mengambil makanan dan memberikan ke Menir
dan 2 anaknya)

Narator : Karena Menir keluar dengan seenaknya, maka terjadilah keributan antara Menir
dengan Emak . Melihat kejadian itu Pitung datang dengan emosi.

 Backsound : Steven The Coconut Three


Emak : “Tuan, makanannya belum dibayar!”

Menir : “You memerintah I? Apa you orang tidak tau I ini siapa?” (mengcaungkan jari
telunjuk ke arah emak)

Emak : ”Maaf tuan, bukannya saya memerintah tuan tapi memang begitu peraturannya.”

Menir : “You tidak menghormati I ! “ (menggebrak meja)

Pitung : (Datang dengan emosi kepada Menir dan langsung menggebrak meja)

Menir : “Maksud you apa? Kurang ajar!”

Pitung : “Emang lu siapeee? Beraninya ganggu emak gue ame penduduk sini!”

Menir : “I yang berkuasa disini!”

Ptung : “Lu yang berkuasa di daerah sini? Walaupun elu yang berkuasa, tapi ini tanah
kelahiran gue!”

Menir : “ You orang terlalu banayak omong, penceeeeng habisi dia!” (mengacungkan jari
telunjuk ke arah Pitung)

Penceng : “Baik tuan”

Perkelahianpun dimulai ….

 Backsound : I’m Not Okay (instrument)


Narator : Dan akhirnya penceng berhasil di kalahkan si Pitung. Menir pun pulang dengan
Pencengnya.

 Backsound : Joe Satriani


Pitung : “Rasain lo! Lu gak tau siapa gua? Jagoan betawi nih!” (berkacak pinggang)
Naskah Drama “Si Pitung
Jagoan Betawi”
Emak : “ Makasih ya tung, udah nolongin aye!” (menghampiri si pitung)

Pitung : “Iye sama-sama.”

Emak : (masuk lagi ke dalam kedai)

Maria dan Lulu : (menghampiri Menir dan Penceng dengan raut wajah yang bertanya-tanya)

Maria : “Papih, what happen?”

Penceng : “Non, aye dihajar sama orang betawi itu.”

Lala : “ Memang siapa orang itu?”

Penceng :” Katanya sih namanya Pitung.”

Maria :”siapa Pitung?”

Lala :”Yeah, who’s that?”

Penceng :”Banyak yang bilang dia jagoan betawi.”

Pitung : (keluar kedai dan bertemu dengan Dudung)

Dudung :”Eh, pitung, lo gak liat orang lagi pada ngumpul itu?”

Ptung :”ooh, itu yang tadi habis ngajak ribut sama gue.”

 Backsound : Boby feat Kimba – Somebody That I use to know


Narator :Pitung dan Dudung pun menghampiri Menir. Dan tidak sengaja Pitung bertatap
muka dengan Maria. Karena Menir melihat Pitung melihat Maria, Menir menegur Pitung.

Pitung :”Eh Menir, ngapain lo masih disini?”

Menir :”Hehe, you orang mau ngapain liat liat anak I?” (dengan tangan yang hampir
memukul Pitungdan Pitunpun menangkis dengan silatnya.

Pitung :”Whets . . Ngapain lo?”


Naskah Drama “Si Pitung
Jagoan Betawi”
Dudung : ”Udahlah tung, ga ada gunanya lu berantem sama tuh orang.” (menarik Pitung)

Lalu mereka berpisah dan kembali ke rumahnya masing-masing.

Narator :Keesokan harinya Maria dan Lala sedang berjalan jalan di taman. Tak sengaja,
mereka bertemu dengan Pitung dengan menatap mata dan pada saat itu benih benih
cintapun tertanam di hati Pitung dan Maria.

 Backsound ; Slank – Pandangan Pertama


Pitung :”Hey nona nona, ngapain disini?”

Maria :”Sedang jalan-jalan.” (tersipu malu)

Lala :”Iya, kita orang lagi cari udara segar. Sister I mau kesana dulu ya, cari angin.”
(meninggalkan Pitung dan Maria)

Maria : “Iya, jangan jauh jauh.”

Pitung :”Kalau boleh tau, nama nona siapa?” (sambil menyodorkan tangannya, dan sampai
Pitung pun lupa kalau dia bukan muhrimnya)

Pitung :”Astagfirullah, maaf non.”

Maria :”Nama I Maria, and nama you siapa?”

Pitung :”Nama aye Pitung.”

Maria :”Pitung, you ingin menemani I untu berjalan- jalan kelilinh kampung ini?”

Pitung :”Iya, baiklah.”

 Backsound : A Thousand Years


Narator :Akhirnya, merekapun berjalan jalan dan Maria memperlihatkan sebuah kalung
kepada Pitung. Tak disangka, penceng melihat mereka berdua dan langsung melaporkan ke
Menir. Alhasil Menir pun marah dan menyuruh penceng untuk membawa Maria pulang.

Penceng :”Menir, nona Maria sedang berjalan jalan di kampung bersama si Pitung.”

Menir :”What over dongkrak?? Suruh pulang anak itu kalau perlu seret saja dia.”
Naskah Drama “Si Pitung
Jagoan Betawi”
Penceng :”Nona Maria, Tuan Menir menyuruh nona untuk menyeret nona pulang.”

Maria :”What? I dont want to go home.”

Penceng : (Menarik Maria)

Maria :”PITUUUUUUUUUUNG!!”

Pitung :”Gue BERJANJI kalau gue akan kembalikan ni kalung punya Maria.”

Narator : Sementara itu dirumah Menir, Maria menangis karena dimarahi oleh papinya.

 Backsound : Yesterday – Kenny G


Maria :”Papih apa apaan sih penceng seret maria?” (menangis)

Menir :”Banyak omong you, go to room now!!”

Maria : (berlari ke kamarnya sambil menangis)

Lala :”Papih, jangan kejam sama sister kasihan dia.”

Menir :”you juga masuk kamar!”

 Backsound : Fly to The Moon – Kenny G


Narator : Keeseokan harinya, Pitung datang ke rumah Menir dengan emosi bersama
Dudung. Karena Menir mendengar terikan Pitung dan Dudung, ia menyuruh Penceng untuk
melihatnya.

Pitung :”heh Menir, keluar lo!

Menir :”hey you penceng, coba liat siapa yang berteriak teriak!”

Penceng :”Oke tuan.” (melihat orang ke depan rumah)

Penceng :”heh. Ngapain lo terik teriak di rumah Menir gue?”

Pitung :”Panggil tuh Bos lu!”


Naskah Drama “Si Pitung
Jagoan Betawi”
Penceng ke dalam rumah dan memberitahu ke Menir)

Menir :(ke depan rumah) “Eh, ngapain tou kesini?”

Pitung : “Ngapain lu kemarin suruh anak buah lo seret Maria pulang ? apa itu sikap BAPAK
yang BAIK?”

Menir :”ah, you terlalu banyak omong, penceng, hajar dia!”

 Backsound : Cannon
Penceng : ( mendekati Pitung dan siap untuk berkelahi)

Pitung : (menghampiri Penceng)

Dudung :”Tunggu dulu tung, buat apa kalau kita ada disini, ya ga? (menarik tangan Pitung)

Pitung :”Maksud lo?”

Dudung :”Dah.. biar gue yang lawan tuh anak buahnya.”

Pitung :”oke, terserah lo.”

Narator : Dan perkelahianpun terjadi antara Dudung dengan Penceng. Namun fakta
berkata lain, Dudung dapat dikalahkan oleh Penceng karena memakai senjata. Pitung yang
tak terima temannya terlukai menggantikan perkelahian dengan Penceng.

Pitung :”Eh, lo udah lukain teman gue, sini lo pada!”

 Backsound : We are the champions


 Backsound : My heart will go on
Narator : Dan Pitung memenangi pertarungan kali ini. Ia lalu bertanya terhadap Menir
dimana Maria, ternyata setidak pengetahuannya, Maria di kunci di kamar bersama dengan
adiknya.

Pitung :”Mana Maria?”

Menir :”Ia tak ada disini!”

Narator : Karena tidak bertemu dengan Maria dia langsung pulang bersama Dudung
sekaligus untuk mengobati luka Dudung.
Naskah Drama “Si Pitung
Jagoan Betawi”
Lalu keesokan harinya, karena Menir kesal 2 kali kalah terhadap Pitung, ia mengadakan
sayembara untuk menangkap Si Pitung dan membawanya terhadap Menir untuk dibunuh.
Narator : Barang siapa yang bisa menangkap si Pitung akan mendapat hadiah yang sangat
besar dan berharga. Sayembara itu hingga ke telinga Dudung, ia langsung tergiur dengan
hadiah yang ditaruhkan.

(di kedai Emak)

 Backsound : effect Chimes


Dudung :”wah, lumayan juga nih hadiah sayembarannya. Gimana kalo gue jebak tuh
Pitung.” (duduk seenaknya)

Emak :”Apa lu bilang? Pitungkan udah baik sama kita semua, masa mau lo jebak? Teman
apaan lo?”

Dudung :”Alah, nggak usah ikut campur deh mak! Jadi gimana? Lu mau nggak bantuin
gue?”

Emak :”nggak lah, dasar lo KCB!”

Dudung : (keluar kedai)

 Backsound : suara burung berkicau


Narator : Dudung pun jalan sendiri ke rumah si Menir dan mengasih tahu kelemahan si
Pitung. Sedangkan Emak yang mengetahui hal itu langsung memperingatkan si Pitung yang
sedang tidur.

Emak :”Pitung bangun! Lo kudu ati ati sama si Menir, si Dudung ada rencana mau ngejebak
elo tuh demi hadiah!” (sambil membangunkan Pitung)

Pitung :”kagak mungkin Dudung kan sohib aye dari piyik mak (menhiraukan dan kembali
tidur)

Emak :”Yee, dasar di peringatin kage percaye semoga ini anak aye kagak sampe kenape-
kenape deh ya Allah.”

(dirumah Menir)

 Backsound : Bob Marley – Greatest


Dudung :”Menir!!!”
Naskah Drama “Si Pitung
Jagoan Betawi”
Menir :”Heh penceng lihat siapa orang yang ada di depan rumah itu!”

Penceng :”Siap Menir!” (menuju keluar rumah) “Ea..Ngapain lu di rumah bos gua ha?”

Dudung :”Eh jangan ngotot dulu doong… bilangin tuh sama si Bos lu, gua tau dimana si
Pitung sama kelemahannya.”

(Penceng Masuk ke rumah)

Penceng: “Menir, kata orang yang ada di luar dia tau dimana Si Pitung sama apa
kelamahannya si Pitung.”

Menir :”WHAAAT?? Ayo keluar!” (keluar rumah).

Menir :”Sini sini, duduk dulu.” (sambil duduk) “Heh, emangnya you orang tau apa
kelemahan si Pitung?”

Dudung : (mengikuti Menir) ”Wetss, tar dulu dong bos hadiahnya dulu manaa?”

Menir :”Okedeh, Penceeng, ambilkan hadiah itu untuknya.”

Penceng :”Baik tuan!!” (mengambil hadiah dan memberikan ke si Dudung)

Penceng :”Ini hadiahnya.”

Menir :”Ya sudaahh, apa kelemahan si Pitung?”

Dudung :”Oke, dia bisa mati jika ditembak dengan peluru emas.”

Menir :”Owh, peluru emas ya? OK, baiklah akan I coba saranmu ini.”

 Backsound : kicauan burung


Narator : Keesokan harinya, Menir menyuruh Penceng menangkap si Pitung dan dibawa di
sebuah lapangan. Menir juga menyuruh penceng untuk memberitahu ke semua warga
kampung untuk berkumpul di lapangan, kecuali si Pitung.

(Kedai Emak)

Pitung :”Ini hari kedai emak sepi aja, kemana tuh orang-orang?”
Naskah Drama “Si Pitung
Jagoan Betawi”
Menir :”Heh penceng, tangkaplah si Pitung dan bawalah ke lapangan.” (berbisik)

Penceng :”Siap tuan.” (memegangi tangan si Pitung)

Pitung :”Lepasin gua! Ngapain lo pada bawa gua kesini?” (sambil bertanya-tanya dalam
keadaan emosi)

Penceng :”Tenang aja tung, bos gua pengen dateng kesini.”

Menir :”Eh pitung, gara-gara you sudah bikin I marah, I akan bunuh you dengan tangan I.
HAAHAHAHA.”

Maria :”No papih No!” (sambil menangis dan memohon terhadap papihnya untuk tidak
bunuh Pitung)

Pitung :”Sudahlah Maria, lu gak usah ada di situ.”

Lala : (Menarik Maria) ” Sudahlah sister, ayo dengarkan Pitung, eh you tolong bantu I untuk
menarik Maria.” (Melihat ke Dudung)

Dudung :” yadeehh.”

Maria :”HELP ME PLEASE NOOW!!”

Menir : (mengokang pistolnya dan mengarahkan ke Pitung)

Pitung :”Ayo tembak gue.”

Menir : “Rasain nih.” (menembak peluru)

 Backsound : battle 31, battle 38


Pitung : (menangkap peluru dengan mulutnya) “Hahaha, nggak kena kan? Lu nggak tau
apa ni jurus cicak menangkap mangsanya.”

Narator : Menir pun kesal dan ia mengganti peluru pistolnya menjadi peluru emas, dan dia
mengokang lagi pistolnya dan mengarahkan kepada si Pitung. Namun pada akhirnya pitung
tidak dapat menangkis peluru emas itu dan tepat terkena di dadanya.

Menir :” Nih, I kasih you peluru emas I. Mati lo pitung.” (mengarahkan pistolnya ke arah
Pitung)
Naskah Drama “Si Pitung
Jagoan Betawi”
 Backsound : battle 31
Maria :”NOOOO, PITUUUUNG.”

 Backsound : battle 38
Pitung : (memegangi dada nya dan merasakan kesakitan yang amat sangat sakit lalu jatuh
tersungkur ke tanah)

 Backsound : Butiran debu – Rumor


Maria :” PITUUNGGG!” (BERLARI MANGHAPIRI Pitung sambil menangis.”

Pitung : “Maria, ini kalungmu.” (merasakan kesakitan)

Maria : (mengambil kalung itu)

 Backsound : Gugur Bunga


Narator : Saat Pitung sedang merasakan kesakitan, Dudung sangat menyesal dan sia
langsung mengambil pistol yang ada di penceng lalu dia langsung menembak ke arah Menir.
Dan pada akhirnya peluru itu menancap di dada si Menir, dan akhirnya Pitung dan Menir
tidak bisa diselamatkan lagi. Maria tetap duduk di sebelah Pitung lalu akhirnya Lala
membawa Maria untuk pulang dan menenangkan diri.

Lala :”Ayo sister.”

Narator : Dan pada akhirnya berkat perjuangan Pitung mereka semua hidup dengan
tentram dan tidak bentrok lagi antara Belanda dengan Batavia. Maria memutuskan untuk
tinggal di Batavia sedangkan Lala kembali ke Belanda

https://hanifahdian.wordpress.com/2013/05/17/naskah-drama-si-pitung-jagoan-betawi/

Anda mungkin juga menyukai