Dengan ini saya menyatakan bahwa isi sebagian maupun keseluruhan Tugas
Akhir saya dengan judul AUDIT ENERGI DAN ANALISIS PENGHEMATAN
KONSUMSI ENERGI PADA GEDUNG WORKSHOP PT. XYZ DENGAN
PENDEKATAN METODE ANP-PROMETHEE adalah benar-benar hasil karya
intelektual mandiri, diselesaikan tanpa menggunakan bahan-bahan yang tidak
diizinkan dan bukan merupakan karya pihak lain yang saya akui sebagai karya sendiri.
Semua referensi yang dikutip maupun dirujuk telah ditulis secara lengkap pada daftar
pustaka. Apabila ternyata pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi
sesuai peraturan yang berlaku.
i
Halaman ini sengaja dikosongkan
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Institut Teknologi Kalimantan, saya yang bertanda tangan
di bawah ini :
Nama : Muhammad Afif Zuhair
NIM : 03181043
Program Studi : Teknik Mesin
Jurusan : Jurusan Teknologi Industri dan Proses
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Institut Teknologi Kalimantan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive
Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
AUDIT ENERGI DAN ANALISIS PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI
PADA GEDUNG WORKSHOP PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN
METODE ANP-PROMETHEE
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini, Institut Teknologi Kalimantan berhak menyimpan,
mengalihmediakan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
iii
Halaman ini sengaja dikosongkan
iv
Halaman ini sengaja dikosongkan
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul:
“AUDIT ENERGI DAN ANALISIS PENGHEMATAN KONSUMSI
ENERGI PADA GEDUNG WORKSHOP PT. XYZ
DENGAN PENDEKATAN METODE ANP-PROMETHEE”
Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh
untuk menyelesaikan Program Sarjana di Program Studi Teknik Mesin, Jurusan
Teknologi Industri dan Proses, Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Balikpapan.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Illa Rizianiza, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing utama dan Bapak
Doddy Suanggana, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing pendamping.
2. Bapak Andi Idhil Ismail, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Koordinator Program
Studi Teknik Mesin Jurusan Teknologi Industri dan Proses ITK
3. Bapak Alfian Djafar, S.T., M.T., Bapak Andre Amba Matarru, ST., M.Han,
Bapak Chaerul Qalbi AM, S.T., M.Sc, Ibu Diniar Mungil Kurniawati, S.T.,
M.T., Bapak Faisal Manta, S.T, M.T., Bapak Gad Gunawan, S.T., M.T.,
Bapak Hadhimas Dwi Haryono, S.T., M.T., dan Bapak Ridwan Haliq, S.T.,
M.T. selaku Dosen Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknologi Industri
dan Proses ITK.
4. Abi penulis Hamli Kadri, Umi penulis Kusnarti, kakak penulis Nida Azizah
Haifa dan adik penulis Muhammad Ibrahim Yahya yang terus memberikan
doa dan dukungan kepada penulis selama 4 tahun kuliah hingga
terselesainya penelitian Tugas Akhir.
5. Teman seperjuangan Tugas Akhir penulis, Aji Bagas Caesar yang
memberikan semangat dan mengingatkan keselamatan kerja selama
pengerjaan Tugas Akhir.
6. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me,
I wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for having
no days off, I wanna thank me for never quitting.
vii
Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
viii
AUDIT ENERGI DAN ANALISIS PENGHEMATAN
KONSUMSI ENERGI PADA GEDUNG WORKSHOP PT. XYZ
DENGAN PENDEKATAN METODE ANP-PROMETHEE
ABSTRAK
Konsumsi energi listrik terus meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan
pertumbuhan infrastruktur dan peningkatan jumlah penduduk. Upaya yang
diusahakan oleh pemerintah dalam menerapkan penghematan energi diantaranya
yaitu menerapkan kebijakan Audit Energi pada tingkat perusahaan. Oleh sebab itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan listrik Gedung Workshop
PT. XYZ dengan menganalisis Intensitas Konsumsi Energi (IKE), standar
pencahayaan dan standar termal meliputi suhu dan kelembapan, serta memberikan
rekomendasi Peluang Hemat Energi (PHE) meliputi analisis biayanya. Prosedur
penelitian yang dilakukan yaitu melakukan pengukuran langsung dan inventarisir
alat elektronik di setiap ruangan, dan wawancara sebagai data penunjangnya. Hasil
yang didapatkan Gedung Workshop PT. XYZ masih dalam kategori sangat efisien
dengan nilai IKE sebesar 83,64kWh/m²/tahun. Pada pencahayaan didapati 6 dari 13
ruangan intensitas pencahayaan masih dibawah standar dan pada Tata Udara dari
11unit pendingin udara terpasang terdapat 1 yang masih tidak sesuai standar.
Setelah dilakukan perhitungan dan dianalisis didapatkan rekomendasi PHE yang
telah dianalisis Analytical Network Process (ANP) dan Preference Ranking
Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) yaitu dengan
urutan yang pertama yaitu penyuluhan hemat energi kepada pekerja Workshop
dilanjutkan dengan peningkatan kualitas tata cahaya dengan penggantian jenis
lampu downlight menjadi non-downlight dan penggantian unit lampu dengan Watt
yang lebih tinggi pada ruang intensitas cahaya tidak standar, dan dilanjutkan dengan
melakukan penggantian refrigerant Freon-22 menjadi Musicool Mc-22 pada 11unit
pendingin udara terpasang. Pada analisis biaya didapatkan hasil dengan
mengeluarkan biaya penerapan PHE sebesar Rp.3.293.000,00 akan menghemat
Rp.7.668.518,40/tahun dan akan kembali modal dalam kurun waktu 5,2 bulan.
ix
Halaman ini sengaja dikosongkan
x
AUDIT ENERGY AND ANALYSIS SAVING ENERGY
CONSUMPTION IN WORKSHOP BUILDING PT. XYZ
WITH ANP-PROMETHEE METHOD APPROACH
ABSTRACT
xi
Halaman ini sengaja dikosongkan
EE,
xii
DAFTAR ISI
xiii
2.8 Analytical Network Process (ANP) ......................................................... 15
2.9 Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation
(PROMETHEE) ....................................................................................... 16
2. 10 Penelitian Terdahulu................................................................................ 19
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 23
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 23
3.2 Prosedur Penelitian .................................................................................. 23
3.2.1 Persiapan .......................................................................................... 23
3.2.2 Studi Literatur .................................................................................. 23
3.2.3 Pengambilan Data ............................................................................ 23
3.2.4 Pengolahan Data dan Analisis Data................................................. 24
3.3 Diagram Alir Penelitian........................................................................... 25
3.4 Variabel Penelitian .................................................................................. 26
3.4.1 Variabel Kontrol .............................................................................. 26
3.4.2 Variabel Bebas ................................................................................. 26
3.4.3 Variabel Terikat ............................................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 29
4.1 Pengumpulan Data Gedung Workshop PT. XYZ .................................... 29
4.2 Intensitas Konsumsi Energi (IKE) .......................................................... 31
4.3 Analisis Pencahayaan .............................................................................. 33
4.4 Analisis Tata Udara ................................................................................. 38
4.4.1 Kenyamanan Udara ......................................................................... 39
4.5 Rekomendasi Pasca Pelaksanaan Audit Energi....................................... 41
4.5.1 Peningkatan Intensitas Pencahayaan Sesuai Standarisasi ............... 41
4.5.2 Peningkatan Kenyamanan Termal Sesuai Standarisasi ................... 43
4.5.3 Peluang Hemat Energi ..................................................................... 45
4.6 Analisis Biaya.......................................................................................... 47
4.6.1 Payback Period................................................................................ 49
4.7 Analisis Analytical Network Process (ANP)........................................... 50
4.8 Analisis Preference Ranking Organization Method for Enrichment
Evaluation (PROMETHEE) .................................................................... 54
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 63
xiv
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 63
5.2 Saran ....................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65
LAMPIRAN .......................................................................................................... 69
Lampiran A ....................................................................................................... 69
Lampiran B........................................................................................................ 72
Lampiran C........................................................................................................ 75
Lampiran D ....................................................................................................... 77
Lampiran E ........................................................................................................ 80
Lampiran F ........................................................................................................ 81
RIWAYAT PENULIS .......................................................................................... 82
xv
Halaman ini sengaja dikosongkan
EE,
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
Halaman ini sengaja dikosongkan
EE,
xviii
DAFTAR TABEL
xix
Tabel 4.20 Nilai Fungsi Prefensi Sub Kriteria 1 pada Perbandingan A1-A2 ........ 58
Tabel 4.21 Nilai Fungsi Prefensi A1-A2 PROMETHEE ...................................... 58
Tabel 4.22 Matrix Nilai Prefensi A1-A2 ............................................................... 59
Tabel 4.23 Nilai Index Prefensi PROMETHEE .................................................... 59
Tabel 4.24 Hasil Perhitungan PROMETHEE I ..................................................... 60
Tabel 4.25 Hasil Perhitungan PROMETHEE II.................................................... 60
xx
DAFTAR NOTASI
xxi
Halaman ini sengaja dikosongkan
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Gerakan Potong 10 Persen di 20 kota dengan penggunaan energi listrik
terbesar di indonesia termasuk Balikpapan, yaitu dengan menghemat konsumsi
energi di kehidupan sehari-hari. Tidak hanya lingkup pribadi dan rumahan, tetapi
juga lingkup besar seperti industri perusahaan (Kementrian ESDM, 2016). Sejalan
Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2008 tentang Penghematan Energi dan Air,
memberikan instruksi kepada Instansi Pemerintah, Perusahaan Swasta, dan
masyarakat untuk melaksanakan program dan kegiatan penghematan energi dan air
(Kementrian ESDM, 2016). Satu diantara langkah penghematan energi dalam
lingkup industri perusahaan adalah dengan melakukan audit energi
Audit energi adalah suatu proses evaluasi penggunaan energi, yang
kemudian dianalisis dan didapatkan langkah-langkah rekomendasi upaya
penghematan energi yang dapat dilakukan (Merpaung, 2014). Ditengah pandemi
Covid-19 yang melanda Indonesia, salah satu sektor esensial yang tetap beroperasi
di kota Balikpapan adalah gedung Workshop di PT XYZ. PT XYZ adalah
perusahaan yang bergerak di bidang jasa minyak dan gas, diantaranya yaitu jasa
distribusi dan logistik energi, serta perbaikan dan pemeliharaan terhadap mesin-
mesin. Gedung Workshop berisi kegiatan kerja bengkel dan ruang perkantoran
merupakan gedung yang belum pernah dilakukan audit energi listrik nya. Untuk
menunjang penerapan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2008 tentang penghematan
energi pada perusahaan maka peneliti mengajukan Tugas Akhir dengan judul
“Audit Energi dan Analisis Penghematan Konsumsi Energi Pada Gedung Workshop
PT. XYZ Dengan Pendekatan Metode ANP-PROMETHEE”. Metode ANP-
PROMETHEE adalah metode yang didalamnya mempertimbangkan segala
prioritas dan kemampuan perusahaan sehingga menghasilkan rekomendasi
penghematan energi yang dibutuhkan secara optimal.
2
3. Bagaimana menganalisis besaran daya listrik dan biaya tagihan listrik
yang dapat direduksi bila diterapkan rekomendasi PHE?
4. Bagaimana menganalisis payback period yang dikeluarkan dalam
investasi penerapan PHE apabila PHE diterapkan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penelitian tugas akhir ini sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis IKE pada Gedung Workshop PT. XYZ
2. Untuk menganalisis PHE pada Gedung Workshop PT. XYZ
3. Untuk menganalisis besaran daya listrik dan biaya tagihan listrik yang
dapat direduksi bila diterapkan rekomendasi PHE
4. Untuk menganalisis payback period yang dikeluarkan dalam investasi
penerapan PHE apabila PHE diterapkan
3
2. Data yang diperoleh dapat menjadi acuan analisis PHE untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan energi Gedung Workshop PT. XYZ
sesuai SNI
3. Sebagai acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya terkait audit
energi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mewujudkan konservasi energi dibutuhkan kerja sama yang baik antar
individu maupun perusahaan, sehingga pemanfaatan energi dapat dilakukan
sehemat mungkin, salah satu langkah kegiatan konservasi energi melalui
manajemen energi pada perusahaan yaitu dengan melaksanakan audit energi
(Peraturan Pemerintahan RI, 2009).
5
2.2 Audit Energi
Audit energi adalah suatu proses evaluasi penggunaan energi dan
menganalisis peluang-peluang yang dapat dilakukan untuk melakukan
penghematan energi serta peningkatan efisiensi dalam mengkonsumsi energi pada
pengguna energi dan sumber energinya untuk mewujudkan konservasi energi
(Kementerian ESDM, 2012). Audit energi dilakukan untuk mengetahui besarnya
penggunaan energi dengan cara melakukan pengukuran secara langsung, kemudian
dianalisis agar didapatkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk penghematan
energi.Pelaksanaan audit energi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu audit energi
singkat, audit energi awal, audit energi rinci (Moncef Krarti, 2011).
2.2.1 Audit Energi Singkat (Walk Through Audit)
Audit energi singkat merupakan jenis audit energi yang meliputi
pengumpulan data-data yang lalu, data dokumentasi bangunan gedung yang
tersedia dan observasi, perhitungan intensitas konsumsi energi (lKE) dan
kecenderungannya, potensi penghematan energi dan penyusunan laporan
audit (Badan Standardisasi Nasional (BSN), 2011).
Audit energi singkat adalah tahapan awal untuk memeriksa secara
visual setiap sistem yang menggunakan energi. Audit energi singkat adalah
kegiatan audit yang paling murah dan dapat menghasilkan data awal sebagai
perkiraan potensi penghematan dan memberikan daftar peluang
penghematan biaya dengan tingkatan rendah melalui perbaikan dalam
operasional dan pemeliharaan (maintenance). Audit energi singkat juga
merupakan suatu cara untuk dapat mengumpulkan informasi-informasi
awal yang dibutuhkan sehingga akan digunakan untuk melakukan audit
energi yang lebih rinci apabila penghematan awal tidak sesuai dengan
standarisasi (Thumann, 2013). Metodologi yang dilakukan pada audit
energi singkat (Badan Standardisasi Nasional (BSN), 2011):
a. Persiapan
a) Penyusunan jadwal singkat perencanaan
b) Daftar yang akan diperiksa
c) Sumber daya manusia
b. Pengumpulan Data
6
a) Konsumsi energi historis dalam satu tahun terakhir
b) Luas total bangunan
c) Beban hunian
c. Analisis
a) Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
b) Persentase penghematan
c) Pilihan audit lanjutan
d. Laporan
a) Penyusunan laporan akhir berisi rekap penggunaan energi
b) Rekomendasi penghematan
2.2.2 Audit Energi Awal (Preliminary Audit)
Audit energi awal merupakan kegiatan audit energi yang meliputi
pengumpulan data historis, data dokumentasi bangunan gedung yang
tersedia, observasi dan pengukuran sesaat, perhitungan IKE dan
kecenderungannya, potensi penghematan energi dan diakhiri dengan
penyusunan laporan audit (Badan Standardisasi Nasional (BSN), 2011).
Jenis audit energi ini adalah lanjutan untuk melakukan evaluasi terhadap
penggunaan energi serta mengetahui gambaran umum penggunaan energi.
Audit energi awal dilakukan dengan mengukur penggunaan energi melalui
peninjauan secara langsung terhadap peralatan-peralatan yang
menggunakan energi. Kegiatan ini juga mencakup beberapa pengukuran
dan pengujian ditempat untuk mengukur dan mengetahui efisiensi energi
dari berbagai peralatan yang menggunakan energi (Thumann, 2013).
Metodologi pada audit energi awal (Badan Standardisasi Nasional (BSN),
2011):
a. Persiapan
a) Penyusunan jadwal rinci perencanaan
b) Pembentukan tim audit
c) Daftar yang akan diperiksa
d) Dokumen penggunaan energi historis
e) Alat ukur
b. Pengumpulan Data
7
a) Penggunaan konsumsi energi historis
b) Luas bangunan
c) Dokumen rekening listrik
d) Beban hunian
e) Observasi visual
f) Pengukuran sesaat pada sampling komponen
c. Analisis
a) Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
b) Persentase penghematan
c) Analisis kembalinya modal secara sederhana
d. Pembahasan Hasil Sementara
a) Melakukan presentasi singkat terkait progress yang telah dikerjakan
e. Laporan
a) Penyusunan laporan akhir pelaksanaan audit energi singkat
b) Melakukan presentasi hasil pelaksanaan audit energi
c) Memberikan rekomendasi-rekomendasi Peluang Hemat Energi (PHE)
2.2.3 Audit Energi Rinci (Detail Audit)
Kegiatan audit energi rinci dilaksanakan saat IKE yang didapatkan
setelah pengukuran lebih besar dari nilai standarisasi yang ada, rangkaian
kegiatan meliputi pengumpulan data konsumsi energi yang telah lalu, data
dokumentasi bangunan gedung, observasi dan pengukuran secara
mendetail, perhitungan intensitas konsumsi energi, potensi penghematan
energi, kemudian analisis teknis dan finansial serta penyusunan laporan
audit (Badan Standardisasi Nasional (BSN), 2011). Audit jenis ini
merupakan audit energi yang paling komprehensif dan memakan banyak
waktu. Audit energi rinci dilakukan untuk mengetahui lebih mendalam
terkait pemborosan energi pada seluruh bangunan atau peralatan-peralatan
yang menggunakan energi sehingga dapat dievaluasi penggunaan energi
tersebut serta dapat dianalisis potensi-potensi peluang hemat energi (PHE)
dan memberikan rekomendasi untuk peluang hemat energi (Moncef Krarti,
2011). Adapun metodologi pada audit energi rinci(Badan Standardisasi
Nasional (BSN), 2011):
8
a. Persiapan
a) Penyusunan jadwal rinci perencanaan audit
b) Pembentukan tim audit
c) Daftar yang akan diperiksa
d) Mempersiapkan alat ukur
b. Pengumpulan Data
a) Penggunaan konsumsi energi historis
b) Luas bangunan
c) Dokumen rekening listrik
d) Beban hunian
e) Observasi visual
f) Pengukuran lengkap pada peralatan terpasang
c. Analisis
d) Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
e) Persentase penghematan
f) Analisis kembalinya modal
g) Kinerja alat
d. Pembahasan Hasil Sementara
a) Melakukan presentasi singkat terkait progress yang telah dikerjakan
e. Laporan
a) Penyusunan laporan akhir pelaksanaan audit energi rinci
b) Melakukan presentasi hasil pelaksanaan audit energi
c) Memberikan rekomendasi-rekomendasi Peluang Hemat Energi (PHE)
d) Potensi penghematan energi dan biaya pada objek penelitian
e) Rekomendasi spesifik saran tindak lanjut
9
Total konsumsi energi (kWh)
IKE = (2.1)
Luas bangunan (m2 )
Gedung atau bangunan dapat dikategorikan konsumsi energinya telah sesuai
dengan standarisasi atau belum, dengan meninjau nilai standar IKE pada Permen
ESDM No. 13 Tahun 2012 dan ASEAN USAID Tahun 1987 ditunjukkan pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Nilai IKE Bangunan
10
Tingkat pencahayaan rata-rata yang direkomendasikan berdasarkan SNI
6197:2011 mengenai konservasi energi pada sistem pencahayaan dapat dilihat pada
Tabel 2.2 (Badan Standardisasi Nasional, 2011).
Temperatur Warna
Tingkat Kelompok Warm
Fungsi ruangan Pencahayaan Renderasi Warm white Cool
(Lux) Warna <3300 3300K Daylight
K – > 5300K
5300K
Perkantoran:
Ruang
300 1 atau 2 √ √
resepsionis
Ruang direktur 350 1 atau 2 √ √
Ruang kerja 350 1 atau 2 √ √
Ruang komputer 350 1 atau 2 √ √
Ruang rapat 300 1 √ √
Ruang gambar 750 1 atau 2 √ √
Gudang arsip 150 1 atau 2 √ √
Ruang arsip
300 1 atau 2 √ √
aktif
Ruang tangga
150 1 atau 2 √
darurat
Ruang parkir 100 3 atau 4 √
Industri (umum):
Gudang 100 3 √ √
Pekerjaan kasar 200 2 atau 3 √ √
Pekerjaan
500 1 atau 2 √ √
menengah
Pekerjaan halus 1000 1 √ √
Pekerjaan amat
halus 2000 1 √ √
Pemeriksaan
warna 750 1 √ √
11
Tabel 2.3 Keterangan Intensitas Pekerjaan
Dalam prosedur audit energi sistem tata cahaya tidak hanya pada tingkat
intensitas pencahayaan ruang yang akan disesuaikan dengan standarisasi tetapi juga
daya listrik maksimum yang digunakan di setiap ruang, pada standarisasi SNI
6197:2011 memuat standarisasi daya listrik maksimum setiap luasan ruang
ditunjukkan pada Tabel 2.4 (Badan Standardisasi Nasional, 2011).
Perkantoran:
Ruang resepsionis 13
Ruang direktur 13
Ruang kerja 12
Ruang komputer 12
Ruang rapat 12
Ruang gambar 20
Gudang arsip tidak aktif 6
Ruang arsip aktif 12
Ruang tangga darurat 4
Ruang parkir 4
Industri:
Gudang 5
Pekerjaan kasar 7
Pekerjaan menengah 15
Pekerjaan halus 25
Pekerjaan amat halus 50
Pemeriksaan warna 20
12
Konsumsi energi listrik pada sistem pencahayaan dapat diketahui
besarannya yaitu dengan menggunakan Persamaan 2.2 (Rahmawati, 2018).
(2.2)
Wh = n × P × t
Dimana,
n = Banyaknya unit
P = Daya dalam Watt
t = Waktu dalam jam
Wh = Energi dalam Watt jam
Watt jam (Watt hour = Wh) merupakan energi yang dikeluarkan jika 1Watt
digunakan selama 1 jam.
13
PK Air Conditioner BTU/hr Luas Ruangan (m²)
¾ PK ±7000 14
1 PK ±9000 18
1.5 PK ±12000 24
2 PK ±18000 36
(2.3)
Besarnya PK = Luas ruangan × 550 BTU/hr
14
didapatkan melebihi target standarisasi IKE maka dilakukan audit rinci. Gambaran
umum untuk mencapai penghematan energi dapat dilihat dari jumlah energi yang
digunakan, waktu operasional dalam penggunaan energi, serta kinerja dari
peralatan-peralatan yang menggunakan energi (Samhuddin, Kadir, 2017).
investasi (2.4)
𝑆𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = saving (penghematan)
Dimana,
Simple Payback Period : Kurun waktu pengembalian modal
Investasi :Biaya yang dikeluarkan dalam menerapkan
rekomendasi penghematan listrik
Saving (Penghematan) : Biaya yang dihemat bila rekomendasi penghematan
listrik di terapkan
15
Salah satu kelebihan metode ANP dalam proses pengambilan keputusan
adalah dapat dimasukkan pengaruh antar kriteria dan sub kriteria pengambilan
keputusan dalam tujuan yang ingin dicapai. Berkaitannya sub kriteria satu dengan
yang lain dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu inner dependence dan outer
dependence. Inner dependence merupakan keterkaitan yang terjadi antar sub
kriteria masih pada kriteria yang sama, sedangkan outer dependence merupakan
keterkaitan yang terjadi antar sub kriteria dengan kriteria yang berbeda. Informasi
hubungan antara sub kriteria satu dengan yang lain dalam penelitian ini didapatkan
dari hasil wawancara terhadap pengambil keputusan (Sandy dan Fathurahman,
2013).
Metode ANP dapat dilakukan melalui software Super Decisions yang
memungkinkan pengambil keputusan memasukkan kriteria dan sub kriteria serta
dihubungkan. Pengambil keputusan memberikan poin penilaian berdasarkan hasil
wawancara yang telah dilakukan untuk mengetahui prioritas setiap kriteria,
kemudian diproses dan didapatkan nilai hasil pembobotan.
16
yang telah diperoleh melalui penilaian atau survey. Metode PROMETHEE dapat
digunakan apabila pengambil keputusan dapat mengekspresikan preferensi diantara
dua tindakan pada kriteria yang diberikan pada skala rasio (Adiprama, 2012).
Dalam melakukan ranking untuk mencari peluang hemat energi, dapat
menggunakan perhitungan metode PROMETHEE dengan cara sebagai berikut
(Aulia, 2015):
1. Pengumpulan nilai pembobotan yang dihasilkan melalui proses ANP dan
nilai poin yang ditentukan pemberi keputusan,
2. Penentuan tipe penilaian minimum dan maksimum, kriteria penilaian ini
dimaksudkan dengan permisalan kriteria Ekonomi, maka semakin
minimum akan semakin baik. Apabila kriterianya adalah budaya kerja,
maka semakin maksimum semakin baik,
3. Penentuan nilai parameter pada sub kriteria
Mula-mula dilakukan perhitungan untuk mencari nilai |d|
Nilai parameter pada sub kriteria dibutuhkan untuk menentukan nilai pada
fungsi prefensi,
17
4. Penentuan nilai fungsi prefensi sub kriteria
H (d) = 0 jika |d| ≤ p
H (d) = 0,5 jika q < |d| ≤ p (2.8)
H (d) = 1 jika p < |d|
Dimana,
H (d) = Nilai fungsi prefensi
1
Nilai Entering flow = jumlah alternatif−1 ∑ ∏(b, a) (2.11)
Dimana,
∏(a, b) = Index prefensi alternatif a terhadap b
∏(b, a) = Index prefensi alternatif b terhadap a
18
7. Perhitungan dan ranking PROMETHEE II
Nilai 𝑁𝑒𝑡 𝑓𝑙𝑜𝑤
(2.12)
= Nilai 𝐿𝑒𝑎𝑣𝑖𝑛𝑔 𝑓𝑙𝑜𝑤 − Nilai 𝐸𝑛𝑡𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑓𝑙𝑜𝑤
Hasil nilai net flow terbesar yang didapatkan merupakan urutan alternatif
terbaik yang didapatkan.
2. 10 Penelitian Terdahulu
Berikut merupakan rangkuman hasil penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan yang ditunjukkan pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Penelitian Terdahulu
19
Nama dan Tahun
No Hasil
Publikasi
Kabupaten Garut (Illahi, lampu TL menjadi lampu LED dan payback
Priatna dan Hiron, 2020) period yaitu 4.5 tahun.
Konservasi energi yang dapat dilakukan pada
sistem pendingin yaitu menyalakan AC disaat
dibutuhkan saja dan melakukan penggantian
AC yang lebih hemat energi, serta dapat
dilakukan penambahan AC jika memang
dibutuhkan dengan payback period yaitu 27
bulan dan total daya menjadi 6760 Watt.
Metode: Analisa Sistem Pencahayaan,
Analisa Sistem Pendinginan.
20
Nama dan Tahun
No Hasil
Publikasi
dimodelkan pada software dan didapatkan
hasil pembobotan kriteria Metode ANP.
3. Hasil pembobotan pada metode ANP
kemudian dilakukan perhitungan
PROMETHEE untuk didapatkan urutan
alternatif dari peluang hemat energi yang
paling efektif.
Metode: Analytical Network Process (ANP),
PROMETHEE.
21
Halaman ini sengaja dikosongkan
22
BAB III
METODE PENELITIAN
23
1. Luas ruangan pada Gedung Workshop
2. Konsumsi Energi Listrik dalam setahun terakhir
3. Temperatur dan kelembapan di dalam dan luar Gedung
4. Jumlah lampu dan besar dayanya
5. Jumlah peralatan elektronik dan besar dayanya
6. Kebutuhan Prioritas pada Gedung Workshop
3.2.4 Pengolahan Data dan Analisis Data
Setelah data-data yang diperlukan didapatkan, maka dilakukan pengolahan
data dengan perhitungan konsumsi energi listrik untuk pemakaian
komponen yang menggunakan listrik. Selanjutnya dihitung intensitas
konsumsi energinya dan mengidentifikasi peluang hemat energi yang dapat
direkomendasikan berikut dengan analisis biayanya, setelah rekomendasi
didapatkan, dilakukan analisis kebutuhan prioritas PT. XYZ dengan
Analytical Network Process (ANP) dilanjutkan perhitungan Preference
Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE)
untuk menghasilkan urutan pelaksanaan rekomendasi agar sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan PT. XYZ. Sehingga rekomendasi yang
diberikan dapat diterapkan oleh PT. XYZ.
24
3.3 Diagram Alir Penelitian
Diagram alir pada penelitian Tugas Akhir ditunjukkan pada Gambar 3.1
25
3.4 Variabel Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini terdapat variabel-variabel yang akan
digunakan dijadikan sebagai acuan didalam melakukan analisis data.
3.4.1 Variabel Kontrol
kontrol merupakan variabel yang akan ditetapkan sehingga variabel bebas
tidak dipengaruhi oleh faktor luar terhadap variabel terikat. Adapun variabel kontrol
pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Variabel Kontrol Penelitian
26
Tabel 3.3 Variabel Terikat Penelitian
No Variabel Variasi Hasil
1 Intensitas konsumsi energi kWh/m²
2 Beban pencahayaan Lux
3 Beban pendingin udara PK
4 Kenyaman termal udara Temperatur (°C)
Kelembapan (RH)
27
Halaman ini sengaja dikosongkan
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Gedung Workshop PT. XYZ terdiri atas 13 ruang yang terdiri dari ruang
kerja bengkel, ruang kantor dan ruang gudang dan alat-alat. Adapun luas
ruang-ruang tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.2.
29
Tabel 4.2 Luas Ruangan pada Gedung Workshop PT. XYZ
Luas
No Ruang Ruang Keterangan
(m²)
Asset, Lifting Gear, Surplus Material
1 336
Storage
2 PJT, CTU, Wireline Equipment Storage 115
Gudang
3 Tool Store 22
4 Genset Room 42,4
5 Chemical Storage 522,72
6 FL Loker dan Planner Office 50
7 EFK Office 81,5
Kantor
8 Operation office container 19,25
9 LD Service container 15,6
10 XYZ MLU Workshop 29
11 Mechanic Shop 547,2
Bengkel
12 Welding Shop 295
13 Electrical shop 88,8
Total 2.164,47
30
4.2 Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
Pada tahap perhitungan Intensitas Konsumsi Energi, dilakukan dengan
meninjau data historis penggunaan energi listrik dalam 1 tahun yaitu sejak Januari
2021 hingga Desember 2021. Karena keterbatasan PT. XYZ yang menggunakan
satu sumber listrik PLN untuk seluruh bagian perusahaan, sehingga untuk
mengetahui penggunaan energi listrik khusus pada Gedung Workshop dilakukan
pendekatan dengan menghitung penggunaan daya listrik Gedung Workshop
dipersentasekan dengan penggunaan listrik untuk seluruh wilayah perusahaan,
sehingga untuk mengetahui penggunaan daya di masing-masing ruang dilakukan
perhitungan menggunakan Persamaan 2.2.
Wh = n × P × t
𝑊h Asset, Lifting Gear, Surplus Material Storage
Lampu Besar
= 2 x 80Watt × 12 Jam
= 1.920 Wh/hari
Lampu Sorot
= 3 x 400Watt × 12 Jam
= 14.400 Wh/hari
Total daya harian
= 16.320Wh/hari 16,32kWh/hari
Total daya bulanan
= 16,32kWh x 30 hari
= 489,6kWh/bulan
Dengan menggunakan Persamaan 2.2 yang sama didapatkan hasil perhitungan
penggunaan energi listrik Gedung Workshop dimuat pada Lampiran C dan
ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Daya
No Ruang Bulanan
(kWh)
Asset, Lifting Gear, Surplus
1 489,6
Material Storage
31
Daya
No Ruang Bulanan
(kWh)
PJT, CTU, Wireline Equipment
2 307,2
Storage
3 Tool Store 944,64
4 Genset Room 324
5 Chemical Storage 540
6 FL Loker dan Planner Office 778,6
7 EFK Office 1167
8 Operation office container 351,28
9 LD Service container 210,96
10 XYZ MLU Workshop 938,6
11 Mechanic Shop 3.331,5
12 Welding Shop 5847
13 Electrical shop 691,75
Total 15.914,89
32
No Bulan Konsumsi Listrik (kWh)
11 November 15.887,5
12 Desember 15.914,5
Total 181.044
Total penggunaan listrik Gedung Workshop PT. XYZ dalam satu tahun yaitu
181044kWh, dengan luas total Gedung Workshop sebesar 2.164,47m2 maka
dilakukan perhitungan nilai IKE dengan menggunakan Persamaan 2.1.
33
cahaya menggunakan Lux meter kemudian nilai hasil pengukuran disesuaikan
dengan standar yang berlaku.
Gedung Workshop PT. XYZ merupakan Gedung yang terdiri dari ruang
bengkel, ruang alat dan gudang, serta ruang kantor, untuk mengetahui intensitas
pencahayaan di setiap ruang pada Gedung Workshop dilakukan pengukuran pada
jam kerja dengan cuaca cerah, hal ini dikarenakan bila cuaca mendung atau hujan
pekerja pada bengkel Workshop dengan tipe ruang hanggar tidak melakukan
aktivitas kerja dikarenakan antisipasi bahaya petir. Adapun hasil pengukuran
intensitas pencahayaan ditunjukkan pada Lampiran B kemudian dirata-ratakan dan
disajikan pada Tabel 4.5.
Intensitas Intensitas
Cahaya Cahaya
No Ruang Keterangan
Aktual Standar
(Lux) (Lux)
Asset, Lifting Gear,
1 2.891,72 100 Sesuai
Surplus Material Storage
PJT, CTU, Wireline
2 1.792,55 100 Sesuai
Equipment Storage
3 Tool Store 79,80 100 Tidak sesuai
4 Genset Room - 100 -
5 Chemical Storage 439,79 100 Sesuai
FK Loker dan Planner
6 155,3 350 Tidak sesuai
Office
7 EFK Office 155,34 350 Tidak sesuai
8 Operation office container 218,38 350 Tidak sesuai
9 LD Service container 483,85 350 Sesuai
10 XYZ MLU Workshop 173,02 350 Tidak sesuai
11 Mechanic Shop 1.421,83 500 Sesuai
12 Welding Shop 5.240,78 500 Sesuai
13 Electrical shop 225,17 500 Tidak sesuai
34
pada mata, sehingga berpotensi menurunkan produktivitas sebesar 10-50% dan
dapat memicu resiko kesalahan dalam bekerja sebesar 30-60%. Kurangnya
intensitas pencahayaan juga dapat menimbulkan penyakit seperti sakit kepala,
nausea, sakit leher dan keluhan penglihatan seperti mata rabun (Extrada et al.,
2021).
Berdasarkan hasil pengukuran ruang Gudang atau storage hampir seluruh
ruangan telah sesuai dengan standar intensitas pencahayaan yaitu 100lux, namun
terdapat satu ruang yaitu Tool Store yang tidak sesuai standar sehingga untuk
peningkatan intensitas pencahayaan dapat dilakukan penggantian lampu yang
semula 2 buah lampu LED 13Watt dilakukan pergantian menjadi 2 buah lampu
LED 14,5Watt. Pada ruang Genset Room tidak dilakukan pengukuran intensitas
pencahayaan karena akses masuk ruangan yang terbatas.
Pada ruang dengan aktivitas pekerjaan kantor didapati intensitas
pencahayaan ruangan masih tidak sesuai dengan standarisasi yaitu 350lux,
diantaranya:
1. Plannar Office, nilai intensitas pencahayaan tidak sesuai standar
sehingga dapat dilakukan rekomendasi penggantian lampu LED yang
semula 2 buah lampu 10Watt diganti dengan daya yang lebih besar
menjadi 13Watt.
2. EFK Office, nilai intensitas pencahayaan ruang belum memenuhi
standar intensitas, pada ruang ini menggunakan 10 buah lampu LED
berjenis Downlight yang mengakibatkan cahaya terkonsentrasi pada
arah bawah lampu terpasang (Setiawan dan Hartanti, 2014). Untuk
langkah peningkatan intensitas pencahayaan serta penghematan daya
listrik direkomendasikan untuk mengganti jenis menjadi lampu LED
menjadi non-Downlight dengan jumlah 5 titik lampu saja. Dengan
penggantian tersebut penggunaan energi listrik yang semula
16kWh/bulan dapat ditekan 50% mencapai 8kWh/bulan.
3. Operation Office Container, nilai intensitas pencahayaan belum
memenuhi standar intensitas pencahayaan, sehingga diberikan
rekomendasi penggantian unit lampu yang semula LED 13Watt menjadi
lampu LED 14,5Watt.
35
4. XYZ MLU Workshop, nilai intensitas pencahayaan belum memenuhi
standar intensitas pencahayaan, lampu terpasang pada ruang tersebut
menggunakan 6 buah lampu LED Downlight 13Watt, untuk mencapai
nilai standar intensitas pencahayaan serta dapat mengurangi daya listrik
diberikan rekomendasi penggantian jenis lampu menjadi LED non-
Downlight dengan jumlah lampu menjadi 3 titik.
Daya
Luas Daya Daya
Lampu/Luas
No Ruang Ruangan Lampu Maksimum Ket
Ruangan
(m²) (Watt) (Watt/m²)
(Watt/ m²)
Asset, Lifting
1 Gear, Surplus 336 1.360 4,04 5 Sesuai
Material Storage
PJT, CTU,
Wireline Tidak
2 115 880 7,65 5
Equipment Sesuai
Storage
3 Tool Store 22 26 1,18 5 Sesuai
4 Genset Room 42,4 - - 5 -
5 Chemical Storage 522,72 1.500 2,86 5 Sesuai
FK Loker dan
6 50 236 4,72 12 Sesuai
Planner Office
7 EFK Office 81,5 100 1,22 12 Sesuai
Operation office
8 19,25 13 0,67 12 Sesuai
container
36
Daya
Luas Daya Daya
Lampu/Luas
No Ruang Ruangan Lampu Maksimum Ket
Ruangan
(m²) (Watt) (Watt/m²)
(Watt/ m²)
LD Service
9 15,6 36 2,30 12 Sesuai
container
XYZ MLU
10 29 78 2,68 12 Sesuai
Workshop
11 Mechanic Shop 547,2 2.460 4,49 15 Sesuai
12 Welding Shop 295 3.600 12,20 15 Sesuai
13 Electrical Shop 88,8 65 0,73 15 Sesuai
37
4.4 Analisis Tata Udara
Audit energi dalam sistem tata udara juga diperlukan untuk dilakukan, audit
sistem tata udara bertujuan untuk mengetahui peluang penghematan energi dengan
memperhatikan kenyamanan udara (Illahi, Priatna dan Hiron, 2020). Kesesuaian
pendingin udara terpasang dengan standarisasi dapat diketahui dengan melakukan
peninjauan langsung besar PK pendingin udara yang terpasang adapun data
inventaris pendingin udara ditunjukkan pada Tabel 4.7
Tabel 4.7 Inventaris Pendingin Udara Terpasang
Pendingin
No Ruang Udara Jumlah
Terpasang (PK)
1 Tool Store 1 1
2 Plannar Office 1 2
3 EFK Office 1 5
4 Operation Office Container 1 1
5 LD Service Container 1 1
6 Welding Shop 1 1
Daya pendingin AC untuk ruang Tool Store sebesar 12.100 BTU/hr dengan
meninjau konversi standarisasi pada Tabel 2.5, besar PK AC yang dibutuhkan yaitu
AC 1.5 PK, dan dengan cara yang sama didapatkan standarisasi pendingin udara
setiap ruang ditunjukkan pada Tabel 4.8.
38
Tabel 4.8 Kesesuaian Pendingin Udara Terpasang Dengan Standarisasi
Daya AC
AC Terpasang
No Ruang Pendingin Standarisasi Ket.
(BTU/h) PK Jumlah PK Jumlah
Tidak
1 Tool Store 12.100 1 1 1.5 1
sesuai
Plannar
2 13.750 1 2 1 2 Sesuai
Office
EFK
3 44.825 1 5 1 5 Sesuai
Office
Operation
4 Office 10.587,5 1 1 1 1 Sesuai
Container
LD
5 Service 8.580 1 1 1 1 Sesuai
Container
Welding
6 8.800 1 1 1 1 Sesuai
Shop
39
1. Temperatur Udara
a. Sejuk nyaman : 20,5 °C – 22,8 °C
b. Nyaman optimal : 22,8 °C – 25,8 °C
c. Hangat nyaman : 25,8 °C – 27,1 °C
2. Kelembapan Udara
a. Kelembapan udara ideal : 40 % – 50 %
b. Kelembapan udara pada ruangan padat : 55 % – 60 %
Suhu Kelembapan
No Ruang Aktual Ket Aktual Ket
(°C) (%RH)
FK Loker dan Melebihi
1 28,46 44 Ideal
Planner Office Standar
Hangat
2 EFK Office 26,97 54,39 Ideal
nyaman
Operation Office Melebihi Melebihi
3 28,52 71,91
Container Standar Standar
LD Service Melebihi Melebihi
4 33,29 63,06
Container Standar Standar
Melebihi
5 XYZ MLU Workshop 28,27 48,19 Ideal
Standar
Melebihi Melebihi
6 Mechanic Shop 31,44 75,12
Standar Standar
Melebihi Melebihi
7 Welding Shop 30,98 74,44
Standar Standar
Melebihi Melebihi
8 Electrical Shop 33,14 69,87
Standar Standar
40
sebanyak 5 dari 8 ruangan memiliki tingkat kelembapan yang tinggi diatas
standarisasi kelembapan udara ideal, dengan hasil tersebut maka diberikan
rekomendasi untuk penggantian refrigerant yang akan dijelaskan pada sub bab
berikutnya.
Terpasang Rekomendasi
Kenaikan
No Ruang Daya Daya Daya
Lampu Jumlah Lampu Jumlah (Watt)
(Watt) (Watt)
1 Tool Store 13 2 14,5 2 3
FK Loker dan
2 10 2 13 2 6
Planner Office
41
Terpasang Rekomendasi
Kenaikan
No Ruang Daya Daya Daya
Lampu Jumlah Lampu Jumlah (Watt)
(Watt) (Watt)
Operation office
3 13 1 14,5 1 1,5
container
4 Electrical shop 13 5 14,5 5 7,5
𝐸𝐹𝐾 𝑂𝑓𝑓𝑖𝑐𝑒
pemakaian hari
= 3 x 8 jam x 20
hari bulan
480Wh
=
bulan
Dengan menggunakan cara yang sama didapatkan kenaikan daya energi listrik yang
digunakan ditunjukkan pada Tabel 4.12.
Besar
No Ruang Kenaikan Daya
(Wh/bulan)
1 Tool Store 480
2 FK Loker dan Planner Office 960
3 Operation office container 31,6
4 Electrical shop 1.500
Total 2.220
42
sehingga dengan menggantinya menjadi lampu non-downlight cahaya yang
dihasilkan akan lebih menyebar ke seluruh ruangan dan jumlah lampu yang
digunakan dapat dikurangi.
Tabel 4.13 Rekomendasi Perubahan Lampu Downlight
Lampu Rekomendasi
No Ruang Jumlah Jumlah
Terpasang Lampu
10Watt 10 10Watt 5
1 EFK Office
(downlight) (non-Downlight)
XYZ MLU 10Watt 6 10Watt 3
2
Workshop (downlight) (non-Downlight)
𝐸𝐹𝐾 𝑂𝑓𝑓𝑖𝑐𝑒
pemakaian
= 5 x 10Watt x 8 jam
hari
400Wh
= x 20 hari
hari
= 8.000Wh/bulan atau 8kWh/bulan
Total
= 8 kWh/bulan + 6 kWh/bulan
= 14 kWh/bulan
43
memiliki kemampuan mendinginkan lebih baik sesuai dengan kebutuhan yang
mana banyak ruangan yang masih belum mencapai kenyaman suhu, refrigerant ini
juga mampu menghemat penggunaan energi listrik sebesar 20%–30%, tidak hanya
itu refrigerant Musicool Mc-22 juga refrigerant yang ramah lingkungan tidak
beracun dan dalam proses pelepasan ke alam bebas tidak akan merusak ozon.
Dalam proses perubahan refrigerant Freon R-22 menjadi Musicool Mc-22 tidak
membutuhkan penggantian pelumas maupun komponen apapun, serta refrigerant
tersebut juga telah memenuhi standar keselamatan internasional (Kurnianto, 2017).
Untuk mengetahui penggunaan energi listrik untuk pendingin udara terpasang di
Gedung Workshop dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.2.
AC
Jumlah Daya Listrik
No Ruang Terpasang
(Unit) (kWh/bulan)
(PK)
1 Tool Store 1 1 128
2 FK Loker dan Plannar Office 1 2 256
3 EFK Office 1 5 640
4 Operation office container 1 1 128
5 LD Service container 1 1 128
6 Welding Shop 1 1 160
Total 1.440
44
Total Daya Listrik AC Gedung 𝑊𝑜𝑟𝑘𝑠ℎ𝑜𝑝
= 1.440kWh/bulan
Besar Reduksi Daya Listrik Setelah Pergantian 𝑅𝑒𝑓𝑟𝑖𝑔𝑒𝑟𝑎𝑛𝑡
= 1.440 x 30%
= 432kWh/bulan
Sehingga, dengan menerapkan rekomendasi penggantian refrigerant, penggunaan
energi listrik yang semula 1.440kWh/bulan dapat ditekan menjadi
1.008kWh/bulan.
4.5.3 Peluang Hemat Energi
Penggunaan energi listrik Gedung Workshop PT. XYZ masih dalam
kategori sangat efisien, untuk dapat meningkatkan penghematan penggunaan energi
listrik beberapa langkah penghematan yang dapat dilakukan yaitu:
1. Melakukan penyuluhan terkait himbauan hemat energi kepada pekerja,
kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya
melakukan hemat energi, hal ini diperlukan karena dalam proses pengambilan
data didapati kondisi perilaku yang berpotensi menimbulkan keborosan energi
listrik.
45
Gambar 4.2 Pintu Ruang Ber-AC Dibiarkan Terbuka
2. Melakukan peningkatan pencahayaan terjadi kenaikan sebesar 2,22kWh/bulan
pada penggantian unit lampu yang lebih besar dayanya, dan dengan mengganti
jenis lampu downlight dapat mengurangi penggunaan energi listrik sebesar
14kWh/bulan.
3. Melakukan penggantian refrigerant pada pendingin udara terpasang,
menerapkan rekomendasi penggantian refrigerant dapat menghemat
432kwh/bulan sehingga penggunaan energi listrik yang semula
1.440kWh/bulan dapat ditekan menjadi 1.008kWh/bulan.
Setelah dilakukan analisis besar daya listrik yang digunakan apabila menerapkan
rekomendasi untuk peningkatan intensitas cahaya dan rekomendasi penghematan
energi didapatkan besar daya listrik:
46
Dengan menerapkan langkah-langkah rekomendasi mampu meningkatkan
intensitas pencahayaan pada ruang yang intensitas cahayanya masih dibawah
standar, dan mampu mengurangi penggunaan energi listrik sebesar
443,78kWh/bulan.
47
2. Biaya Penggantian Jenis Lampu Downlight ke non-Downlight
Pada pencahayaan ruang di Gedung Workshop didapati pula ruangan yang
menggunakan jenis lampu downlight memiliki intensitas pencahayaan yang
kurang atau dibawah standarisasi, hal ini dikarenakan lampu downlight
memiliki fokus penyebaran cahaya ke arah bawah lampu terpasang,
sehingga diberikan rekomendasi untuk menggantinya menjadi lampu
dengan jenis non-Downlight, adapun pembiayaan yang akan dikeluarkan
yaitu (Tokopedia, 2022):
48
Total pembiayaan yang dikeluarkan untuk menerapkan rekomendasi peningkatan
pencahayaan sesuai standarisasi bagi ruangan dengan intensitas pencahayaan di
bawah standar dan rekomendasi penghematan energi yaitu:
investasi
𝑆𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 =
𝑠𝑎𝑣𝑖𝑛𝑔 (penghematan)
Rp. 3.293.000,00
𝑆𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 =
Rp. 639.043,20
𝑆𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 5,2 Bulan
49
Untuk dapat menerapkan langkah-langkah rekomendasi yang telah
diberikan pasca pelaksanaan audit energi yaitu meningkatkan intensitas
pencahayaan di ruang dengan tingkat pencahayaan di bawah standar dengan
mengganti unit lampu dan mengganti jenis lampu, serta mengganti jenis
refrigerant pendingin udara untuk mendapatkan penghematan energi listrik
dan meningkatkan kenyamanan termal membutuhkan investasi sebesar
Rp.3.293.000,00 yang akan kembali modal dalam kurun waktu 5,2 bulan.
50
b. Kriteria dan Sub Kriteria
Kriteria adalah aspek yang diperhatikan atau dipertimbangkan dalam
mencapai tujuan, dalam penelitian ini kriteria ditentukan bersama
dengan pihak Workshop PT. XYZ yaitu:
i. Tenaga kerja
Pada kriteria tenaga kerja sub kriteria yang diperhatikan adalah
kenyamanan pekerja dan budaya kerja.
ii. Biaya
Pada kriteria biaya, sub kriteria yang diperhatikan adalah biaya
investasi dan biaya yang dapat dihemat bila rekomendasi
diterapkan.
iii. Reputasi perusahaan
Pada kriteria reputasi perusahaan, sub kriteria yang diperhatikan
adalah Oil and Gas Company Reputation dan integritas (Trusted
Energy Service).
iv. Standarisasi Audit Energi
Pada kriteria standarisasi audit energi, sub kriteria yang
diperhatikan adalah standar pencahayaan, standar suhu dan
kelembapan (termal), dan standar intensitas konsumsi energi.
c. Hubungan Antar Kriteria Dan Sub Kriteria
Adapun hubungan antar kriteria dan sub kriteria digambarkan pada
Gambar 4.5.
51
Gambar 4.5 Model Jaringan ANP Peluang Hemat Energi
d. Scoring judgement prioritas
Setelah didapatkan jaringan ANP, selanjutnya adalah menentukan scoring
terhadap kriteria dan sub kriteria tersebut yang diberikan oleh Pejabat PT.
XYZ dengan berdasarkan kondisi yang terjadi dilapangan.
Alternatif
Penyuluhan Peningkatan Penggantian
No Sub Kriteria Hemat Kualitas Refrigerant
Energi Tata Pendingin Udara
Cahaya Terpasang
1 Kenyamanan pekerja 80 100 90
2 Budaya kerja 100 90 80
3 Biaya investasi 80 90 100
Biaya yang dapat
4 90 80 100
dihemat
Oil and Gas
5 100 90 80
Company Reputation
6 Integritas 100 80 80
7 Standar IKE 100 80 80
8 Standar pencahayaan 90 100 50
9 Standar termal 90 50 100
52
e. Proses Software Super Decisions
Setelah didapatkan jaringan ANP dan Scoring judgement prioritas,
selanjutnya adalah memasukkan jaringan yang telah disusun ke software
Super Decisions. Super Decisions merupakan software yang berfungsi
untuk mendapatkan nilai pembobotan prioritas yang ditentukan berdasarkan
kaitan kriteria dan sub kriteria serta scoring yang telah diinputkan.
53
Gambar 4.7 Prioritas Akhir Pada Super Decisions
54
1. Pengumpulan nilai pembobotan
Hasil dari penggunaan aplikasi Super Decisions didapatkan nilai
pembobotan terkait prioritas perusahaan dalam menentukan urutan
pelaksanaan rekomendasi peluang hemat energi berdasarkan kebutuhan.
55
4. Biaya yang dapat dihemat
Dengan menerapkan rekomendasi peluang hemat energi, diharapkan
mampu memberikan penghematan dalam biaya sehingga semakin besar
biaya tarif listrik yang dapat dihemat maka akan semakin baik
(maksimum).
5. Oil and Gas Company Reputation
Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pada industri minyak dan
gas, diharapkan mampu melakukan penghematan konsumsi energi
setiap tahunnya, sehingga semakin besar penghematan akan semakin
baik reputasi perusahaan (maksimum).
6. Integritas
PT. XYZ dengan motto Trusted Energy Services sangat memperhatikan
mutu dan integritas sesuai dengan mottonya, semakin baik integritasnya
maka akan semakin baik perusahaannya (maksimum).
7. Standar IKE
Semakin sesuai penggunaan energi dengan standarisasi intensitas
konsumsi energi maka akan semakin baik (maksimum).
8. Standar pencahayaan
Semakin sesuai intensitas pencahayaan ruang-ruang pada Gedung
Workshop dengan standarisasi tingkat pencahayaan maka akan semakin
baik (maksimum).
9. Standar termal
Semakin sesuai suhu dan kelembapan ruang dengan standarisasi
kenyamanan termal maka akan semakin baik (maksimum).
56
3. Penentuan nilai parameter pada sub kriteria
Nilai parameter ditentukan dengan mencari nilai standar deviasi dengan
menggunakan Persamaan 2.5 didapatkan nilai yang tertera pada Tabel 4.17.
Alternatif
No Sub Kriteria Penyuluhan Peningkatan Kualitas
Hemat Energi Tata Cahaya
1 Kenyamanan pekerja 80 100
Tabel 4.18 Nilai Standar Deviasi Sub Kriteria 1 pada Perbandingan A1-A2
p = Nilai |d| − Q
p = −20 − (−6,67)
p = −13,33
setelah didapatkan nilai q dan p, dilakukan penentuan nilai fungsi prefensi.
57
Tabel 4.19 Nilai Fungsi Prefensi (A1,A2)
Tabel 4.20 Nilai Fungsi Prefensi Sub Kriteria 1 pada Perbandingan A1-A2
58
∏(A1, A2)
(0,09167 × 0) + (0, ,09167 × 1) + (0,11684 × 0) + (0,11684 × 1)
∑ + (0,12778 × 1) + (0,12778 × 1) + (0,10503 × 1) + (0,10503 × 0)
+ (0,11378 × 1)
=
1
∏(A2, A1)
(0,09167 × 1) + (0, ,09167 × 0) + (0,11684 × 1) + (0,11684 × 0)
∑ + (0,12778 × 0) + (0,12778 × 0) + (0,10503 × 0) + (0,10503 × 1)
+ (0,11378 × 0)
=
1
59
Nilai index prefensi digunakan untuk melakukan perhitungan leaving flow
dan entering flow pada PROMETHEE I.
1
Nilai Leaving flow (A1-A2) = 3−1 (0,68288+0,55729)
60
dengan menggunakan analisis Analytical Network Process (ANP) dan
perhitungan PROMETHEE I dan II yaitu penyuluhan hemat energi,
dilanjutkan dengan peningkatan kualitas tata cahaya dan dilanjutkan dengan
penggantian refrigerant pendingin udara terpasang.
61
Halaman ini sengaja dikosongkan
62
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian Tugas Akhir yang telah
dilakukan yaitu:
1. Berdasarkan hasil perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) yang telah
dilakukan, didapatkan Gedung Workshop PT. XYZ memiliki nilai IKE
sebesar 83,64kWh/m²/tahun dan masih dalam kategori sangat efisien.
2. Peluang Hemat Energi (PHE) yang didapatkan setelah proses analisis yang
dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik
pada Gedung Workshop PT. XYZ yaitu:
a. Melakukan penyuluhan hemat energi kepada pekerja Workshop PT.
XYZ dengan berfokus pada peningkatan kesadaran (awareness)
akan pentingnya hemat energi.
b. Meningkatan kualitas pencahayaan pada ruang dengan intensitas
cahaya tidak standar dengan mengganti lampu yang semula berjenis
downlight menjadi non-downlight, dan pada ruang yang telah
berjenis lampu non-downlight namun masih tidak standar dilakukan
penggantian unit lampu dengan Watt yang lebih tinggi.
c. Melakukan penggantian refrigerant Freon-22 menjadi Musicool
Mc-22 pada 11unit pendingin udara terpasang pada Gedung
Workshop PT. XYZ.
3. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis biaya, dengan mengeluarkan
satu kali biaya penerapan rekomendasi PHE sebesar Rp.3.293.000,00 dapat
mengurangi penggunaan energi listrik sebesar 5.325,36kWh/tahun atau tarif
pembiayaan listrik sebesar Rp.7.668.518,40/tahun.
4. Berdasarkan perhitungan kembalinya modal (payback period) dengan
mengeluarkan biaya Rp.3.293.000,00 untuk penerapan rekomendasi PHE
akan kembali modal dalam kurun waktu 5,2 bulan.
63
5.2 Saran
Setelah dilakukan penelitian Tugas Akhir didapatkan beberapa saran yang
diberikan yaitu sebagai berikut:
1. Dalam proses perhitungan IKE didapatkan data rekening listrik masih
menjadi satu dengan seluruh wilayah perusahaan, sehingga disarankan
untuk memisahkan sumber listrik khusus untuk Gedung Workshop untuk
mendapatkan hasil audit energi yang lebih baik dan presisi.
2. Disarankan kepada PT. XYZ untuk menerapkan langkah rekomendasi PHE
yang telah diberikan dan melakukan evaluasi pasca penerapan tersebut
dilakukan.
3. Untuk penelitian berikutnya dapat dilakukan simulasi sebaran cahaya dan
distribusi termal pada sebelum dan sesudah penerapan PHE di masing-
masing ruangan menggunakan software pendukung.
64
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik (2021) “Berita resmi statistik,” Bps.Go.Id, (27), hal. 1–52.
Tersedia pada: https://papua.bps.go.id/pressrelease/2018/05/07/336/indeks-
pembangunan-manusia-provinsi-papua-tahun-2017.html.
Adiprama, T. R. (2012) “Audit Energi dengan Pendekatan Metode MCDM-
PROMETHEE untuk Konservasi serta Efisiensi Listrik di Rumah Sakit Haji
Surabaya,” 1.
Alkausar dan Susetyarto, M. B. (2018) “Kondisi Kenyamanan Termal Rumah Banjar
Balebini Di Tepian Sungai Kuin, Banjarmasin,” Seminar Nasional Cendekiawan
ke 4, hal. 33–40.
Aulia, R. E. (2015) “ANALISIS PROSES PELAKSANAAN LELANG PADA AHP
DAN PROMETHEE ( STUDI KASUS : PT PJB UP CIRATA ) AUCTION
PROCESS ANALYSIS IN SELECTING PROJECT EXECUTOR BY USING
AHP AND PROMETHEE METHOD.”
Azmi, A. (2014) “Studi Perencanaan Kebutuhan Instalasi Listrik Di Rumah Sakit
Bersalin Jeumpa,” Journal of Chemical Information and Modeling, hal. 8.
Badan Standardisasi Nasional (2011) “SNI 6197: 2011 Konservasi Energi pada Sistem
Pencahayaan,” Standar Nasional Indonesia, hal. 1–38.
Badan Standardisasi Nasional (BSN) (2011) “SNI 6196:2011 Prosedur Audit Energi pada
Bangunan Gedung,” hal. 6196.
Biantoro, Agung Wahyudi; Permana, D. S. (2017) “Analisis Audit Energi Untuk
Pencapaian Efisiensi Energi Di Gedung AB, Kabupaten Tangerang, Banten,”
Jurnal Teknik Mesin, 06.
Extrada, E. et al. (2021) “Analisis Dampak Intensitas Pencahayaan Ruangan Farmasi
Dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Pekerja Di Rumah Sakit Mesra Kabupaten
Kampar Tahun 2020,” Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
(Journal of Public Health Sciences), 9(1), hal. 50–56.
Fajri, U. D., Wibawa, U. dan Hasanah, R. N. (2014) “Hubungan antara Tegangan dan
Intensitas Cahaya pada Lampu Hemat Energi Fluorescent Jenis Sl (Sodium Lamp)
65
Dan Led (Light Emitting Diode),” Jurnal Teknik Elektro Universitas Brawijaya,
2, hal. 1–6.
Fitriana, S. (2019) “ANALISIS MENENTUKAN REKOMENDASI PENYEJUK
UDARA YANG TEPAT MENGGUNAKAN METODE MOORA,” Jurnal
Ilmiah Galuh Justisi, 7(1), hal. 59–74.
Ghurri, A. (2016) “Konsep Manajeman Energi,” hal. 1–106.
Handayani, D. et al. (2013) “Analisis Pencahayaan Ruang Kerja : Studi Kasus Pada
Usaha Kecil Mikro dan Menengah ( UMKM ) Batik Tulis di Yogyakarta
Workspace Lighting Analysis : Case Study on Handmade Batik Industry in
Yogyakarta,” hal. 6–9.
Illahi, S. N., Priatna, E. dan Hiron, N. (2020) “Analisis Konservasi Energi Pada Sistem
Pencahayaan Dan Sistem Pendingin Di Kantor Sekretaris Daerah Kabupaten
Garut,” … of Energy and Electrical Engineering, 01(02), hal. 29–36.
Jamal, J., Marlina dan Dwi, F. (2019) “Audit Energi dan Analisis Peluang Penghematan
Energi Listrik Pada Bagian Produksi di PT. EPFM Makassar,” Media Mesin:
Majalah Teknik Mesin, 17(1), hal. 42–47.
Kartika, S. A. (2018) “Analisis Konsumsi Energi Dan Program Konservasi Energi (Studi
Kasus: Gedung Perkantoran Dan Kompleks Perumahan Ti),” Sebatik, 22(2), hal.
41–50.
Kementerian ESDM (2012) “Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia Nomor 14 TAHUN 2012,” BMC Public Health, 5(1), hal. 1–
8.
Kementrian ESDM (2016) “Pemerintah Ajak Masyarakat Hemat Energi,” 2018, hal. 1–
4.
Kementrian ESDM (2020) “Menteri Arifin: Transisi Energi Mutlak Diperlukan,” hal.
2018–2021.
Kurnianto, M. N. (2017) “AUDIT ENERGI DI GEDUNG TEKNIK ARSITEKTUR
DAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS
DIPONEGORO.”
Lidwina, A. (2020) “Konsumsi Listrik Nasional Terus Meningkat,”
Databoks.Katadata.Co.Id, hal. 2020.
66
Marzuki, A. dan Rusman, D. A. N. (2012) “Audit Energi pada Bangunan Gedung Direksi
PT . Perkebunan Nusantara XIII ( Persero ),” 8, hal. 184–196.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2012) “Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Republik Indonesia No. 13 Tahun 2012 Tentang Penghematan
Pemakaian Tenaga Listrik,” Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum
(JDIH), hal. 1–14.
Merpaung, P. (2014) “PERSIAPAN PROSES AUDIT ENERGI.” Himpunan Ahli
Konservasi Energi.
Miqrad, S. (2021) “Analisis Efisiensi Penggunaan Energi Listrik Dengan Audit,” Jurnal
Teknik Elektro Universitas Tanjungpura, 1(1).
Moncef Krarti (2011) ENERGY AUDIT OF BUILDING SYSTEMS An Engineering
Approach, Second Edition, Taylor & Francis Group.
Novtian, W. S., Suyitno, B. M. dan Hermawan, R. (2017) “Optimasi Sistem
Pengkondisian Udara Pada Kereta Rel Listrik,” hal. 3–7.
Peraturan Pemerintahan RI (2009) “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 70/
2009 Konservasi Energi,” hal. 1–17.
Putri, A. D. dan Sari, R. A. (2014) “Pendekatan Metode Anp Dan Promethee the Selection
of Energy-Saving Opportunities Alternatives Using Anp and Promethee Method
Approach,” Jurnal Rekayasa Dan Manajeman Sistem Industri, 3(1), hal. 142–153.
Rahmawati, A. (2018) “EVALUASI KAPASITAS DAN KEBUTUHAN DAYA
LISTRIK DAN UPAYA MENGHEMAT PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK
DI SMP NEGERI 03 SUNGAI RAYA Anggun,” Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952.
Samhuddin, Kadir, M. S. (2017) “Analisis Konsumsi Energi Pada Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) Kendari,” ENTHALPY-Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Teknik Mesin ANALISIS, 2(3), hal. 4.
Sandy, I. A. dan Fathurahman, H. (2013) “Penggunaan Metode Analytic Network Process
(ANP) dalam Pemilihan Supplier Bahan Baku Kertas pada PT Mangle Panglipur,”
Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 2(1), hal. 32–39.
Santia, T. (2021) “Telan Biaya Rp 4.817 Triliun, 201 Proyek Strategis Nasional Rampung
67
Sebelum 2024,” Liputan6.com, hal. 4–7.
Setiawan, B. dan Hartanti, G. (2014) “Pencahayaan Buatan pada Pendekatan Teknis dan
Estetis untuk Bangunan dan Ruang Dalam,” Humaniora, 5(2), hal. 1222.
Standar Nasional Indonesia (2001) “Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan
Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung,” Sni 03 - 6572 - 2001, hal. 1–55.
Suprayogi, M. R. (2014) “Analisis Audit Energi Pada Beban HVAC (Heat, Ventilation,
and Air Conditioning) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang.”
Tanti, L. (2015) “Penerapan Metode Promethee Dalam Penyeleksian Siswa Baru (
Airlines Staff ) pada LPP Penerbangan,” hal. 869–875.
Thumann, P. E. (2013) Handbook of Energy Audits, Handbook of Energy Audits.
Winarto, S. (2019) “Audit Energi pada Gedung PPSDM MIGAS,” 9(1), hal. 30–43.
68
LAMPIRAN
69
Ac 1 Pk 5 800 8
7 EFK Office Lampu Downlight 10 10 8
Dispenser 1 420 24
Fotokopi Develop Ineo 221 1 1580 4
Komputer 4 250 8
Printer 1 300 3
Proyektor 1 250 1
Ac 1 Pk 1 800 8
Lampu 1 13 8
Operation office
8 Printer 1 300 3
container
Dispenser 1 420 24
Exhaust Fan 1 40 2
Ac 1 Pk 1 800 8
Lampu Tl 2 18 8
9 LD Service container Komputer 1 250 8
Printer 1 300 3
Lampu Luar 2 40 12
Dispenser (Maspion) 1 320 24
Lampu Downlight 6 13 8
Ac 1 Pk 1 800 8
Komputer 4 250 8
10 XYZ MLU Workshop
Dispenser Maspion 1 340 24
Printer 2 300 8
25
Lampu Luar 1 40 12
Teko Listrik 1 350 4
Lampu Besar 2 150 12
Lampu Kecil 8 20 12
11 Mechanic Shop
Lampu Sorot 5 400 12
Kompressor Proair 1 1890 6
70
Mesin Las Kobewel Japan Xi
1 14000 6
350 3 Fasa
Dispenser (Miyako) 1 350 24
Lampu Sorot 9 400 12
Gerinda Duduk (Bosch) 1 2200 6
Drill Press Hitachi 1 750 6
12 Welding Shop Gerinda Tangan (Bosch) 1 670 6
Trafo Las Dach 400 I Power 2 13380 6
Komputer 1 250 8
Ac 1 Pk 1 800 8
Lampu Led 5 13 8
Lampu Sorot 1 400 12
Kompor Listrik Philips 1 2100 1
Lakoni Air Comp 0.75hp 1 500 6
Komputer 1 250 8
13 Electrical shop
Printer 1 300 3
Dispenser 1 420 24
Kipas 4 110 8
Solder 1 50 3
Kulkas Kecil 1 Pintu 1 100 6
71
Lampiran B Intensitas cahaya, Temperatur, dan Kelembapa
Pencahayaan (Lux) Temperatur (°C) Kelembapan (%RH)
No Tanggal Nama Ruang
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2811 4499 3622 1768 1519 1924 33,2 32,9 33,3 33,2 32,2 67,7 68,5 67,1 68,8 68,3
3279 3638 4322 2528 1686 2346 33,1 32,5 33,9 33,5 32 69,1 68,9 66,3 69,3 68,8
Asset. Lifting Gear.
2984 3994 3946 2801 1439 2945 32,8 33 32,8 32,8 32,9 67,8 69 66,9 68,3 70
1 11/01/2022 Surplus Material
Storage
3025 4044 3963 23661548 2405 33,03 32,8 33,33 33,17 32,37 68,2 68,8 66,77 68,8 69,03
Total 2892 Total 32,94 Total 68,32
247,1 72,3 129,7 109,5 138,2 97,36 28,9 28,4 28,1 27,9 29 42,6 44,8 44,8 44,5 43,9
289,6 96,1 231 123,4 148,9 101,3 29,1 28,4 28 27,7 29,1 43 43,6 44,7 44,5 44,1
FL Loker dan Planner 341,1 88,4 195,3 124,2 145,3 116 29 28,5 27,9 27,9 29 42,9 43,9 44,6 44,9 43,2
2 11/01/2022
Office
292,6 85,6 185,3 119 144,1 104,9 29 28,43 28 27,83 29,03 42,83 44,1 44,7 44,63 43,73
Total 155,3 Total 28,46 Total 44
120,2 167,6 196,8 182,9 175,8 135,9 27,8 27,1 26,6 26,7 26,8 52,9 52,8 55,9 54,8 56,2
137,9 158,1 183,6 188,3 191,1 127,7 26,9 27,4 27,1 25,9 27,1 54,6 54,1 56,5 55,8 55,8
128,3 173,7 194,3 176,5 15,8 141,7 27,4 28 26,9 26,4 26,5 53,6 53,5 56,8 55,3 56,5
3 11/01/2022 EFK Office
128,8 166,5 191,6 182,6 127,6 135,1 27,37 27,5 26,87 26,33 26,8 53,7 53,47 56,4 55,3 53,13
Total 155,3 Total 26,97 Total 54,4
214,2 192,8 248,1 231,1 219,4 189,9 29,2 29 28,7 27,8 27,8 75,6 74,7 76,1 76,7 75,8
226 191,2 239,5 237,1 217,9 192,4 29,2 29,1 28,8 27,5 27,9 76,1 74,6 76 75,4 76
Operation office 216,9 199,4 263,1 240,3 220,4 191,2 29,2 29,1 28,9 27,7 27,9 75,9 74,5 77,2 76,6 76,1
4 11/01/2022
container
219 194,5 250,2 236,2 219,2 191,2 29,2 29,07 28,8 27,67 27,87 75,87 74,6 76,43 76,23 56,44
Total 218,4 Total 28,52 Total 71,91
3516 955,8 983,8 3275 721,8 811,7 31 31,2 31,1 32 31,9 76,9 75,4 74,9 71,7 72,6
3742 1321 1219 3411 924,9 957,1 31 31,1 31 31,6 31,7 77 74,8 75,1 72,6 71,8
PJT. CTU. Wireline 3619 918,2 1037 3115 845,2 892,4 30,9 30,8 30,9 31,5 31,3 75,2 75,8 75 73,8 73,8
5 11/01/2022
Equipment Storage
3626 1065 1080 3267 830,6 887,1 30,97 31,03 31 31,7 31,63 76,37 75,33 75 72,7 72,73
Total 1793 Total 31,27 Total 74,43
85,5 72,9 67,8 82 88 79 30,8 30,1 29,6 29 29,8 63 65,4 67,9 70,7 70,9
91,2 74,1 66,3 83,1 87,6 80,1 30,4 30,2 30,1 29,1 30 63 65,9 68 70,9 70,9
726 11/01/2022 Tool Store
89 73,5 66,4 81,6 88,2 80,2 30,5 30,6 30 29,1 29,9 64 65,8 68,1 70,8 70,9
88,57 73,5 66,83 82,23 87,93 79,77 30,57 30,3 29,9 29,07 29,9 63,33 65,7 68 70,8 70,9
Total 79,81 Total 29,95 Total 67,75
4129 2629 404,1 739,2 324,9 309,7 31,8 31,5 31,7 31,1 31,1 73,7 74,9 74,8 76 75,9
Operation office 216,9 199,4 263,1 240,3 220,4 191,2 29,2 29,1 28,9 27,7 27,9 75,9 74,5 77,2 76,6 76,1
4 11/01/2022
container
219 194,5 250,2 236,2 219,2 191,2 29,2 29,07 28,8 27,67 27,87 75,87 74,6 76,43 76,23 56,44
Total 218,4 Total 28,52 Total 71,91
3516 955,8 983,8 3275 721,8 811,7 31 31,2 31,1 32 31,9 76,9 75,4 74,9 71,7 72,6
3742 1321 1219 3411 924,9 957,1 31 31,1 31 31,6 31,7 77 74,8 75,1 72,6 71,8
PJT. CTU. Wireline 3619 918,2 1037 3115 845,2 892,4 30,9 30,8 30,9 31,5 31,3 75,2 75,8 75 73,8 73,8
5 11/01/2022 Pencahayaan (Lux) Temperatur (°C) Kelembapan (%RH)
Equipment Storage
No Tanggal Nama Ruang
1 2
3626 1065 1080 3 4
3267 5
830,6 6
887,1 1
30,97 2
31,03 3 31 31,7
4 5
31,63 1
76,37 2
75,33 3 75 72,7
4 5
72,73
Total 1793 Total 31,27 Total 74,43
2811 4499
85,5 72,9 3622
67,8 176882 151988 1924
79 33,2
30,8 32,9 29,6
30,1 33,3 33,2 29 32,2
29,8 67,7 68,5 67,9
63 65,4 67,1 70,7
68,8 68,3
70,9
3279 3638
91,2 74,1 4322
66,3 2528
83,1 1686
87,6 2346
80,1 33,1
30,4 32,5 30,1
30,2 33,9 29,1
33,5 32
30 69,1 68,9
63 65,9 66,3 69,3
68 70,9 68,8
70,9
Asset. Lifting Gear.
2984
89 3994
73,5 3946
66,4 2801
81,6 1439
88,2 2945
80,2 32,8
30,5 33 32,8
30,6 32,8
30 29,1 32,9
29,9 67,8
64 65,869 68,1
66,9 70,8
68,3 70
70,9
61 11/01/2022 Surplus
Tool Material
Store
Storage
3025
88,57 4044 3963 82,23
73,5 66,83 2366 87,93
1548 2405
79,77 33,03
30,57 32,8 33,33
30,3 33,17 32,37
29,9 29,07 29,9 68,2
63,33 68,8 66,77
65,7 68 68,8 69,03
70,8 70,9
Total 2892
79,81 32,94
Total 29,95 68,32
Total 67,75
247,1
4129 72,3 404,1
2629 129,7 739,2
109,5 324,9
138,2 97,36
309,7 28,9
31,8 28,4 31,7
31,5 28,1 31,1
27,9 31,1
29 42,6
73,7 44,8
74,9 44,8 44,5
74,8 43,9
76 75,9
289,6
3951 96,1
2832 231 746,2
431 123,4 351,4
148,9 101,3
314,4 29,1
31,7 28,4 31,7
31,5 28 31,2
27,7 29,1
31 43
73,9 43,6
75 44,7 75,9
74,9 44,5 44,1
76
FL Loker dan Planner 341,1
3866 88,4 395,3
2766 195,3 743,7
124,2 348,6
145,3 116
311,4 29
31,8 28,5 31,7
31,6 27,9 31,2
27,9 31,1
29 42,9
74 43,9
75,1 44,6 75,8
74,9 44,9 76,1
43,2
72 11/01/2022 Mechanic
Officeshop
292,6
3982 85,6 410,1
2742 185,3 119 341,6
743 144,1 104,9
311,8 29 31,53
31,77 28,43 28 31,17
31,7 27,83 31,07
29,03 42,83
73,87 44,1 44,7 44,63
75 74,87 75,9 43,73
76
Total 155,3
1422 28,46
Total 31,45 44
Total 75,13
120,2
4772 167,6
5211 196,8
4325 182,9
6415 175,8
5061 135,9
5198 27,8
30,8 27,1
31,1 26,6 26,7 31,2
31 30,8 26,8 52,9
74,9 52,8 73,6
74,3 55,9 74,3
54,8 75,2
56,2
137,9
4857 158,1
5196 183,6
4612 188,3
6614 191,1
5217 127,7
5217 26,9
30,8 27,4
31,2 27,1 25,9 31,2
31 30,7 27,1 54,6
74,9 54,1 73,6
74,2 56,5 74,3
55,8 75,1
55,8
128,3
4769 173,7
5366 194,3
4438 176,5 15,8
6581 5169 141,7
5316 27,4
30,8 28
31,2 26,9 30,8
31,1 26,4 31,1
26,5 53,6
75 53,5 73,6
74,2 56,8 74,2
55,3 75,2
56,5
83 11/01/2022 EFK Office
Welding shop
128,8
4799 166,5
5258 191,6
4458 182,6
6537 127,6
5149 135,1
5244 27,37 27,5 31,03
30,8 31,17 26,87 30,77
26,33 26,8
31,17 53,7 74,23
74,93 53,47 56,4 74,27
73,6 55,3 53,13
75,17
Total 155,3
5241 Total 26,97
30,99 Total 54,4
74,44
214,2 192,8 248,1 231,1 219,4 189,9 29,2 29 28,7 27,8 27,8 75,6 74,7 76,1 76,7 75,8
9 11/01/2022 Genset Room 226 191,2 239,5 - 237,1 217,9 192,4 29,2 29,1 28,8
- 27,5 27,9 76,1 74,6 - 76 75,4 76
Operation office 216,9 199,4 263,1 240,3 220,4 191,2 29,2 29,1 28,9 27,7 27,9 75,9 74,5 77,2 76,6 76,1
4 11/01/2022
container 593,7 822,7 208,7 241 380,9 319,6 30,5 31,1 31,6 31,7 32,1 76,6 74,5 72,5 71,9 71,4
219 814,3
621,8 194,5 213,9
250,2 253,1
236,2 391,8
219,2 191,2
304,3 29,2 29,07
30,4 28,8 27,67
31,2 31,6 31,7 27,87
31,9 75,87 74,6
76,4 74,5 76,43
71,9 76,23
72 56,44
71,2
Total
634,2 793,9 241,3 249,3 421,5 218,4
410,3 30,3 31,2 31,6 Total
31,7 28,52
32 75,9 74,5 72,2 Total
72,1 71,91
71,2
10 11/01/2022 Chemical Storage
3516 955,8 983,8 3275 721,8 811,7 31 31,2 31,1 32 31,9 76,9 75,4 74,9 71,7 72,6
3742 810,3
616,6 1321 221,3
1219 247,8
3411 398,1
924,9 957,1
344,7 31 31,17
30,4 31,1 31,631 31,7
31,6 31,7
32 77 74,5
76,3 74,8 75,1 72,6
72,2 72 71,8
71,27
PJT. CTU. Wireline 3619 918,2 1037 3115 845,2 Total 892,4
439,8 30,9 30,8 30,9 Total
31,5 31,3
31,37 75,2 75,8 75 Total
73,8 73,8
73,25
5 11/01/2022
Equipment Storage 1713 240,9 76,6 91,1 229,5 680,4 33,9 33,6 32,8 32,9 33,4 63,5 63,7 62,1 63 62,8
3626 1065
1562 242 1080
82,3 326795 830,6
243 887,1
643,4 30,97
33,9 31,03
33,6 32,731 31,7
33 31,63
33,3 76,37
64 75,33
64 75 72,7
62,1 63 72,73
62,9
1493 246,6 81,4 92,4 236,4Total 1793
661 33,8 33,6 32,7 Total 33 31,27
33,2 62,5 64,1 62,1 Total
63,1 74,43
63
11 11/01/2022 LD Service container
85,5 72,9 67,8 82 88 79 30,8 30,1 29,6 29 29,8 63 65,4 67,9 70,7 70,9
91,2 243,2
1589 74,1 80,1
66,3 92,83
83,1 236,3
87,6 80,1
661,6 30,4 33,6
33,87 30,2 32,73
30,1 32,97
29,1 30
33,3 63 63,93
63,33 65,9 68 63,03
62,1 70,9 70,9
62,9
89 73,5 66,4 81,6 Total88,2 80,2
483,9 30,5 30,6 30 Total
29,1 29,9
33,29 64 65,8 68,1 Total
70,8 70,9
63,06
6 11/01/2022 Tool Store
178 160,3 184,7 146,2 178,9 169 31,3 28,9 27,2 27 27,1 42,7 43,3 49,6 52,2 51,773
88,57 73,5 189,4
184 158,6 66,83 82,23 87,93
150 190,1 79,77
170 30,57 30,3 27,1
31,3 28,9 29,9 29,07
27 29,9
27 63,33 65,7
43,1 43,6 68 51,9
50 70,8 70,9
52
186 161 Total
194 151,6 186,5 79,81
176,2 31,3 28,8 27,1 Total 27 29,95
27,1 43,8 44,5 50,6 Total
52 67,75
51,9
12 11/01/2022 XYZ MLU Workshop
4129 2629 404,1 739,2 324,9 309,7 31,8 31,5 31,7 31,1 31,1 73,7 74,9 74,8 76 75,9
3951 160
182,7 2832 189,4
431 149,3
746,2 185,2
351,4 314,4
171,7 31,7 28,87
31,3 31,5 27,13
31,7 31,227 31
27,07 73,9 43,8
43,2 75 74,9 52,03
50,07 75,9 76
51,87
3866 2766 395,3 743,7 348,6 311,4 31,8 31,6 31,7 31,2 31,1 74 75,1 74,9 75,8 76,1
4799 5258 4458 6537 5149 5244 30,8 31,17 31,03 30,77 31,17 74,93 74,23 73,6 74,27 75,17
Total 5241 Total 30,99 Total 74,44
593,7 822,7 208,7 241 380,9 319,6 30,5 31,1 31,6 31,7 32,1 76,6 74,5 72,5 71,9 71,4
621,8 814,3 213,9 253,1 391,8 304,3 30,4 31,2 31,6 31,7 31,9 76,4 74,5 71,9 72 71,2
634,2 793,9 241,3 249,3
Pencahayaan 421,5
(Lux) 410,3 30,3 31,2 31,6 (°C)
Temperatur 31,7 32 75,9 Kelembapan
74,5 72,2 (%RH)
72,1 71,2
10 11/01/2022
No Tanggal Chemical
Nama RuangStorage
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
616,6 810,3 221,3 247,8 398,1 344,7 30,4 31,17 31,6 31,7 32 76,3 74,5 72,2 72 71,27
2811 4499 3622 1768 Total1519 439,8
1924 33,2 32,9 33,3 Total33,2 31,37
32,2 67,7 68,5 67,1 Total
68,8 73,25
68,3
1713
3279 240,9 76,6 2528
3638 4322 91,1 229,5
1686 680,4
2346 33,9
33,1 33,6
32,5 32,8
33,9 32,9
33,5 33,432 63,5
69,1 63,7
68,9 62,1 63
66,3 69,3 62,8
68,8
Asset. Lifting Gear. 1562 242 82,3 95 243 643,4 33,9 33,6 32,7 33 33,3 64 64 62,1 63 62,9
2984 3994 3946 2801 1439 2945 32,8 33 32,8 32,8 32,9 67,8 69 66,9 68,3 70
1 11/01/2022 Surplus Material 1493 246,6 81,4 92,4 236,4 661 33,8 33,6 32,7 33 33,2 62,5 64,1 62,1 63,1 63
11 11/01/2022 LD Service container
Storage
3025 4044 3963 2366 1548 2405 33,03 32,8 33,33 33,17 32,37 68,2 68,8 66,77 68,8 69,03
1589 243,2 80,1 92,83 236,3
Total 661,6
2892 33,87 33,6 32,73 32,97 33,3
Total 32,94 63,33 63,93 62,1 63,03
Total 62,9
68,32
247,1 Total
72,3 129,7 109,5 138,2 483,9
97,36 28,9 28,4 28,1 27,9Total 33,29
29 42,6 44,8 44,8 Total
44,5 63,06
43,9
178
289,6 160,3
96,1 184,7
231 146,2
123,4 178,9
148,9 169
101,3 31,3
29,1 28,9
28,4 27,2 27 27,1
28 27,7 29,1 42,7
43 43,3
43,6 49,6
44,7 52,2
44,5 51,7
44,1
184
FL Loker dan Planner 341,1 158,6 189,4 150 190,1
88,4 195,3 124,2 145,3 170
116 31,3
29 28,9
28,5 27,1
27,9 27,927 27
29 43,1
42,9 43,6 50 51,9
43,9 44,6 44,9 52
43,2
2 11/01/2022 186 161 194 151,6 186,5 176,2 31,3 28,8 27,1 27 27,1 43,8 44,5 50,6 52 51,9
12 11/01/2022 XYZ MLU Office
Workshop
292,6 85,6 185,3 119 144,1 104,9 29 28,43 28 27,83 29,03 42,83 44,1 44,7 44,63 43,73
182,7 160 189,4 149,3 185,2Total 171,7
155,3 31,3 28,87 27,13 Total27 27,07
28,46 43,2 43,8 50,07 52,03
Total 51,87
44
120,2 Total
167,6 196,8 182,9 175,8 173
135,9 27,8 27,1 26,6 26,7 28,27
Total 26,8 52,9 52,8 55,9 Total
54,8 48,19
56,2
330,5
137,9 135,7 377 122,1
158,1 183,6 188,3 162,1
191,1 222,7
127,7 32,9
26,9 33,2
27,4 33,3
27,1 33,2
25,9 33,2
27,1 70,7
54,6 68,8
54,1 69,5 69
56,5 55,8 69
55,8
329
128,3 138,3
173,7 381,2
194,3 127,4
176,5 159,6
15,8 214
141,7 32,9
27,4 33,1 28 33,3
26,9 33,1
26,4 33,2
26,5 71 53,5
53,6 69 69,3 70
56,8 55,3 70,2
56,5
3 11/01/2022 EFK Office 325 146 376,5 125,9 161 219,1 33 33,1 33,2 33,2 33,2 70,9 69,1 70 71 70,6
13 11/01/2022 Electrical shop
128,8166,5 191,6 182,6 127,6 135,1 27,37 27,5 26,87 26,33 26,8 53,7 53,47 56,4 55,3 53,13
328,2140 378,2 125,1 160,9
Total 218,6
155,3 32,93 33,13 33,27 33,17 33,2
Total 26,97 70,87 68,97 69,6 Total
70 69,93
54,4
Total 225,2
214,2 192,8 248,1 231,1 219,4 189,9 29,2 27,8 33,14
29 28,7 Total 27,8 75,6 74,7 76,7 69,87
76,1 Total 75,8
226 191,2 239,5 237,1 217,9 192,4 29,2 29,1 28,8 27,5 27,9 76,1 74,6 76 75,4 76
Operation office 216,9 199,4 263,1 240,3 220,4 191,2 29,2 29,1 28,9 27,7 27,9 75,9 74,5 77,2 76,6 76,1
4 11/01/2022
container
219 194,5 250,2 236,2 219,2 191,2 29,2 29,07 28,8 27,67 27,87 75,87 74,6 76,43 76,23 56,44
Total 218,4 Total 28,52 Total 71,91
3516 955,8 983,8 3275 721,8 811,7 31 31,2 31,1 32 31,9 76,9 75,4 74,9 71,7 72,6
3742 1321 1219 3411 924,9 957,1 31 31,1 31 31,6 31,7 77 74,8 75,1 72,6 71,8
PJT. CTU. Wireline 3619 918,2 1037 3115 845,2 892,4 30,9 30,8 30,9 31,5 31,3 75,2 75,8 75 73,8 73,8
5 11/01/2022
Equipment Storage
3626 1065 1080 3267 830,6 887,1 30,97 31,03 3131,7 31,63 76,37 75,33 7572,7 72,73
Total 1793 Total 31,27 Total 74,43
85,5 72,9 67,8 82 88 79 30,8 30,1 29,6 29 29,8 63 65,4 67,9 70,7 70,9
91,2 74,1 66,3 83,1 87,6 80,1 30,4 30,2 30,1 29,1 30 63 65,9 68 70,9 70,9
89 73,5 66,4 81,6 88,2 80,2 30,5 30,6 30 29,1 29,9 64 65,8 68,1 70,8 70,9
6 11/01/2022 Tool Store
74 88,57 73,5 66,83 82,23 87,93 79,77 30,57 30,3 29,9 29,07 29,9 63,33 65,7 6870,8 70,9
Total 79,81 Total 29,95 Total 67,75
4129 2629 404,1 739,2 324,9 309,7 31,8 31,5 31,7 31,1 31,1 73,7 74,9 74,8 76 75,9
3951 2832 431 746,2 351,4 314,4 31,7 31,5 31,7 31,2 31 73,9 75 74,9 75,9 76
3866 2766 395,3 743,7 348,6 311,4 31,8 31,6 31,7 31,2 31,1 74 75,1 74,9 75,8 76,1
Lampiran C Perhitungan Konsumsi Energi Listrik
Daya Listrik Total Daya Waktu Operasional Waktu Operasional Daya Harian Daya Bulanan
No Tanggal Nama Ruang Luas Ruang (m²) Nama Elektronik/Mesin Jumlah Wh IKE Keterangan
(W) Listrik (W) Harian (Jam) Bulanan (Hari) (kWh) (kWh)
Asset, Lifting Gear, lampu besar 2 80 160 12 1920
1 10/01/22 336 30 16,32 489,6 1,4571 Gudang
Surplus Material Storage lampu sorot 3 400 1200 12 14400
PJT, CTU, Wireline lampu biasa 4 20 80 8 640
2 10/01/22 115 30 10,24 307,2 2,6713 Gudang
Equipment Storage lampu sorot 2 400 800 12 9600
ac 1pk 1 800 800 8 6400
lampu biasa 2 13 26 8 208
3 10/01/22 Tool Store 22 30 31,488 944,64 42,938 Gudang
Dispenser teh dan kopi 2 1500 3000 8 24000
kipas angin 1 110 110 8 880
lampu sorot 1 400 400 12 4800
4 10/01/22 Genset Room 42,4 30 10,8 324 7,6415 Gudang
lampu sorot 2 250 500 12 6000
5 11/01/22 Chemical Storage 522,72 lampu sorot 6 250 1500 12 30 18000 18 540 1,0331 Gudang
lampu tl 6 36 216 8 1728
ac 1 pk 2 800 1600 8 12800
lampu led 2 10 20 8 160
FL Loker dan Planner
6 10/01/22 50 komputer 3 250 750 8 20 6000 38,568 771,36 15,427 Kantor
Office dispenser 1 420 420 24 10080
printer 2 300 600 3 1800
Lampu sorot 2 250 500 12 6000
ac 1 pk 5 800 4000 8 32000
lampu downlight 10 10 100 8 800
dispenser 1 420 420 24 10080
7 10/01/22 EFK Office 81,5 fotokopi Develop ineo 221 1 1580 1580 4 20 6320 58,35 1167 14,319 Kantor
komputer 4 250 1000 8 8000
printer 1 300 300 3 900
proyektor 1 250 250 1 250
ac 1 pk 1 800 800 8 6400
lampu 1 13 13 8 104
8 10/01/22 Operation office container 19,25 printer 1 300 300 3 20 900 17,564 351,28 18,248 Kantor
dispenser 1 420 420 24 10080
exhaust fan 1 40 40 2 80
ac akari turbo cool 1PK 1 710 710 8 5680
lampu tl 2 18 36 8 288
9 11/01/22 LD Service container 15,6 komputer 1 250 250 8 20 2000 9,828 196,56 12,6 Kantor
printer 1 300 300 3 900
Lampu luar 2 40 80 12 960
dispenser (maspion) 1 320 320 24 7680
Lampu downlight 6 13 78 8 624
Komputer 4 250 1000 8 8000
10 11/01/22 XYZ MLU Workshop 29 dispenser maspion 1 340 340 24 25 8160 31,144 778,6 26,848 Kantor
printer 2 300 600 8 4800
lampu luar 1 40 40 12 480
Teko Listrik 1 350 350 4 1400
lampu besar 2 150 300 12 3600
lampu kecil 8 20 160 12 1920
lampu sorot 5 400 2000 12 24000
11 10/01/22 Mechanic Shop 547,2 25 133,26 3331,5 6,0883 Bengkel
kompressor proair 1 1890 1890 6 11340
Mesin las kobewel japan xi 350 3 Fasa 1 14000 14000 6 84000
Dispenser (miyako) 1 350 350 24 8400
lampu sorot 9 400 3600 12 43200
Gerinda duduk (bosch) 1 2200 2200 6 13200
drill press hitachi 1 750 750 6 4500
12 10/01/22 Welding Shop 295 Gerinda tangan (bosch) 1 670 670 6 25 4020 230,76 5769 19,556 Bengkel
trafo las dach 400 i power 2 13380 26760 6 160560
komputer 1 250 250 8 2000
ac 1/2pk 1 410 410 8 3280
lampu led 5 13 65 8 520
lampu sorot 1 400 400 12 4800 75
kompor listrik philips 1 2100 2100 1 2100
lakoni air comp 0.75hp 1 500 500 6 3000
komputer 1 250 250 8 2000
13 10/01/22 Electrical shop 88,8 25 27,67 691,75 7,79 Bengkel
printer 1 300 300 3 900
dispenser 1 420 420 24 10080
kipas 4 110 440 8 3520
solder 1 50 50 3 150
ac akari turbo cool 1PK 1 710 710 8 5680
lampu tl 2 18 36 8 288
9 11/01/22 LD Service container 15,6 komputer 1 250 250 8 20 2000 9,828 196,56 12,6 Kantor
printer 1 300 300 3 900
Lampu luar 2 40 80 12 960
dispenser (maspion) 1 320 320 24 7680
Lampu downlight 6 13 78 8 624
Komputer 4 250 1000 8 8000
10 11/01/22 XYZ MLU Workshop 29 dispenser maspion 1 340 340 24 25 8160 31,144 778,6 26,848 Kantor
printer 2 300 600 8 4800
lampu luar 1 40 40 12 480
Teko Listrik 1 350 350 4 1400
lampu besar 2 150 300 12 3600
lampu kecil 8 20 160 12 1920
lampu sorot 5 400 2000 12 24000
11 10/01/22 Mechanic Shop 547,2 25 133,26 3331,5 6,0883 Bengkel
kompressor proair 1 Daya1890
Listrik 1890
Total Daya 6
Waktu Operasional Waktu Operasional 11340 Daya Harian Daya Bulanan
No Tanggal Nama Ruang Luas Ruang (m²) Mesin Nama Elektronik/Mesin
las kobewel japan xi 350 3 Fasa Jumlah
1 14000 14000 Wh IKE Keterangan
(W) Listrik (W) Harian6(Jam) Bulanan (Hari) 84000 (kWh) (kWh)
Asset, Lifting Gear, Dispenser
lampu besar(miyako) 21 350
80 350
160 24
12 8400
1920
1 10/01/22 336 lampu 30 16,32 489,6 1,4571 Gudang
Surplus Material Storage lampu sorotsorot 39 400
400 3600
1200 12
12 43200
14400
PJT, CTU, Wireline Gerinda
lampu duduk (bosch)
biasa 41 2200
20 2200
80 86 13200
640
2 10/01/22 115 drill presssorot
hitachi 30 10,24 307,2 2,6713 Gudang
Equipment Storage lampu 21 750
400 750
800 126 4500
9600
12 10/01/22 Welding Shop 295 Gerinda ac tangan
1pk (bosch) 11 670
800 670
800 86 25 4020
6400 230,76 5769 19,556 Bengkel
trafo las
lampudachbiasa
400 i power 22 13380
13 26760
26 86 160560
208
3 10/01/22 Tool Store 22 komputer 1 250 250 30 31,488 944,64 42,938 Gudang
Dispenser teh dan kopi 2 1500 3000 88 2000
24000
ac 1/2pk
kipas angin 11 410
110 410
110 88 3280
880
lampusorot
lampu led 15 13
400 65
400 128 520
4800
4 10/01/22 Genset Room 42,4 lampu sorot
sorot 30 10,8 324 7,6415 Gudang
lampu 21 400
250 400
500 12
12 4800
6000
5 11/01/22 Chemical Storage 522,72 komporlampu listrik philips
sorot 61 2100
250 2100
1500 121 30 2100
18000 18 540 1,0331 Gudang
lakoni air comp
lampu tl 0.75hp 61 500
36 500
216 86 3000
1728
komputer
ac 1 pk 21 250
800 250
1600 88 2000
12800
13 10/01/22 Electrical shop 88,8 25 27,67 691,75 7,79 Bengkel
printer
lampu led 21 300
10 300
20 83 900
160
FL Loker dan Planner dispenser
6 10/01/22 50 komputer 31 420
250 420
750 24
8 20 10080
6000 38,568 771,36 15,427 Kantor
Office kipas
dispenser 14 110
420 440
420 248 3520
10080
solder
printer 21 50
300 50
600 33 150
1800
kulkas kecil
Lampu sorot 1 pintu 21 100
250 100
500 126 600
6000
ac 1 pk 5 800 4000 8 32000
lampu downlight 10 10 100 8 800
dispenser 1 420 420 24 10080
7 10/01/22 EFK Office 81,5 fotokopi Develop ineo 221 1 1580 1580 4 20 6320 58,35 1167 14,319 Kantor
komputer 4 250 1000 8 8000
printer 1 300 300 3 900
proyektor 1 250 250 1 250
ac 1 pk 1 800 800 8 6400
lampu 1 13 13 8 104
8 10/01/22 Operation office container 19,25 printer 1 300 300 3 20 900 17,564 351,28 18,248 Kantor
dispenser 1 420 420 24 10080
exhaust fan 1 40 40 2 80
ac akari turbo cool 1PK 1 710 710 8 5680
lampu tl 2 18 36 8 288
9 11/01/22 LD Service container 15,6 komputer 1 250 250 8 20 2000 9,828 196,56 12,6 Kantor
printer 1 300 300 3 900
Lampu luar 2 40 80 12 960
dispenser (maspion) 1 320 320 24 7680
Lampu downlight 6 13 78 8 624
Komputer 4 250 1000 8 8000
10 11/01/22 XYZ MLU Workshop 29 dispenser maspion 1 340 340 24 25 8160 31,144 778,6 26,848 Kantor
printer 2 300 600 8 4800
lampu luar 1 40 40 12 480
Teko Listrik 1 350 350 4 1400
lampu besar 2 150 300 12 3600
lampu kecil 8 20 160 12 1920
lampu sorot 5 400 2000 12 24000
11 10/01/22 Mechanic Shop 547,2 25 133,26 3331,5 6,0883 Bengkel
kompressor proair 1 1890 1890 6 11340
Mesin las kobewel japan xi 350 3 Fasa 1 14000 14000 6 84000
Dispenser (miyako) 1 350 350 24 8400
lampu sorot 9 400 3600 12 43200
Gerinda duduk (bosch) 1 2200 2200 6 13200
drill press hitachi 1 750 750 6 4500
12 10/01/22 Welding Shop 295 Gerinda tangan (bosch) 1 670 670 6 25 4020 230,76 5769 19,556 Bengkel
trafo las dach 400 i power 2 13380 26760 6 160560
komputer 1 250 250 8 2000
ac 1/2pk 1 410 410 8 3280
lampu led 5 13 65 8 520
lampu sorot 1 400 400 12 4800
76 kompor listrik philips 1 2100 2100 1 2100
lakoni air comp 0.75hp 1 500 500 6 3000
komputer 1 250 250 8 2000
13 10/01/22 Electrical shop 88,8 25 27,67 691,75 7,79 Bengkel
printer 1 300 300 3 900
dispenser 1 420 420 24 10080
kipas 4 110 440 8 3520
solder 1 50 50 3 150
Lampiran D Lembar Scoring Input ANP Super Decisions
77
78
79
Lampiran E Perhitungan PROMETHEE
A1-A2
No Sub Kriteria Min/Max Fungsi Prefensi Index Prefensi
|d| q p (A1,A2) q p (A2,A1)
P(A1,A2)P(A2,A1) (A1,A2) (A2,A1)
1 Kenyamanan pekerja Maksimum 20 -6,67 -13,3 -20 6,67 13,3 20 0 1 0 0,09167 Nilai Index Prefensi PROMETHEE
2 Budaya kerja Maksimum 10 3,33 6,67 10 -3,33 -6,67 -10 1 0 0,09167 0 Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
3 Biaya investasi Minimum 10 -3,33 -6,67 -10 3,33 6,67 10 0 1 0 0,11684 Alternatif 1 0,68288 0,55729
4 Biaya yang dapat dihemat Maksimum 10 3,33 6,67 10 -3,33 -6,67 -10 1 0 0,11684 0 Alternatif 2 0,31354 0,41615
5 Oil and Gas Company Reputation Maksimum 10 3,33 6,67 10 -3,33 -6,67 -10 1 0 0,12778 0 Alternatif 3 0,43913 0,34746
6 Integritas Maksimum 20 6,67 13,3 20 -6,67 -13,3 -20 1 0 0,12778 0
7 Standar IKE Maksimum 20 6,67 13,3 20 -6,67 -13,3 -20 1 0 0,10503 0
8 Standar pencahayaan Maksimum 10 -3,33 -6,67 -10 3,33 6,67 10 0 1 0 0,10503 Hasil Perhitungan PROMETHEE I
9 Standar termal Maksimum 40 13,3 26,7 40 -13,3 -26,7 -40 1 0 0,11378 0 Leaving Flow Rank Entering Flow Rank
0,68288 0,31354 Alternatif 1 0,620085 1 0,376335 3
Alternatif 2 0,364845 3 0,51517 1
A1-A3 Alternatif 3 0,393295 2 0,48672 2
No Sub Kriteria Min/Max Fungsi Prefensi Index Prefensi
|d| q p (A1,A3) q p (A3,A1)
P(A1,A3)P(A3,A1) (A1,A3) (A3,A1)
1 Kenyamanan pekerja Maksimum 10 -3,33 -6,67 -10 -3,33 -6,67 10 0 1 0 0,09167 Hasil Perhitungan PROMETHEE II
2 Budaya kerja Maksimum 20 6,67 13,3 20 6,67 13,3 -20 1 0 0,09167 0 Net Flow Rank
3 Biaya investasi Minimum 20 -6,67 -13,3 -20 -6,67 -13,3 20 0 1 0 0,11684 Alternatif 1 0,24375 1
4 Biaya yang dapat dihemat Maksimum 10 -3,33 -6,67 -10 -3,33 -6,67 10 0 1 0 0,11684 Alternatif 2 -0,150325 2
5 Oil and Gas Company Reputation Maksimum 20 6,67 13,3 20 6,67 13,3 -20 1 0 0,12778 0 Alternatif 3 -0,093425 3
6 Integritas Maksimum 20 6,67 13,3 20 6,67 13,3 -20 1 0 0,12778 0
7 Standar IKE Maksimum 20 6,67 13,3 20 6,67 13,3 -20 1 0 0,10503 0
8 Standar pencahayaan Maksimum 40 13,3 26,7 40 13,3 26,7 -40 1 0 0,10503 0
9 Standar termal Maksimum 10 -3,33 -6,67 -10 -3,33 -6,67 10 0 1 0 0,11378
0,55729 0,43913
A2-A3
No Sub Kriteria Min/Max Fungsi Prefensi Index Prefensi
|d| q p (A2,A3) q p (A3,A2)
P(A2,A3)P(A3,A2) (A2,A3) (A3,A2)
1 Kenyamanan pekerja Maksimum 10 3,33 6,67 10 -3,33 -6,67 -10 1 0 0,09167 0
2 Budaya kerja Maksimum 10 3,33 6,67 10 -3,33 -6,67 -10 1 0 0,09167 0
3 Biaya investasi Minimum 10 -3,33 -6,67 -10 3,33 6,67 10 0 1 0 0,11684
4 Biaya yang dapat dihemat Maksimum 20 -6,67 -13,3 -20 6,67 13,3 20 0 1 0 0,11684
5 Oil and Gas Company Reputation Maksimum 10 3,33 6,67 10 -3,33 -6,67 -10 1 0 0,12778 0
6 Integritas Maksimum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Standar IKE Maksimum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Standar pencahayaan Maksimum 50 16,7 33,3 50 -16,7 -33,3 -50 1 0 0,10503 0
9 Standar termal Maksimum 50 -16,7 -33,3 -50 16,7 33,3 50 0 1 0 0,11378
0,41615 0,34746
80
Lampiran F Dokumentasi
81
RIWAYAT PENULIS
82