Anda di halaman 1dari 88

ANALISIS KONDISI MAIN TRANSFORMATOR MELALUI PENGUJIAN

SECARA ONLINE DAN OFFLINE PADA PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA UAP PT. PJB UBJ O&M TANJUNG AWAR-AWAR

JAWA TIMUR

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Teknik Elektro

Disusun oleh:
Bagus Tri Setiawan
5150711019

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ELEKTRO
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2018LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK

ANALISIS KONDISI MAIN TRANSFORMATOR MELALUI PENGUJIAN


SECARA ONLINE DAN OFFLINE PADA PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA UAP PT. PJB UBJ O&M TANJUNG AWAR-AWAR

JAWA TIMUR
Disusun Oleh:

BAGUS TRI SETIAWAN

NIM : 5150711019

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada …………………….

DEWAN PENGUJI

Nama Jababatan Tanda Tangan Tanggal

Satyo Nuryadi, ST, M. Eng. Pembimbing .…………….. .………….


NIK. 100205023

Laporan Kerja Praktik ini sudah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Teknik Elektro

Yogyakarta, ……………… 2018

Ketua Program Studi Teknik Elektro

M. S. Hendriyawan Achmad, S.T., M.Eng.

1
NIK. 110810056
ANALISIS KONDISI MAIN TRANSFORMATOR MELALUI PENGUJIAN
SECARA ONLINE DAN OFFLINE PADA PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA UAP PT. PJB UBJ O&M TANJUNG AWAR-AWAR

JAWA TIMUR

KERJA PRAKTIK
Tanggal 24 Juli sampai dengan 24 Agustus 2018

Kerja Praktik ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat
Sarjana S-1 Program Studi Teknik Elektro

Disusun oleh:
Bagus Tri Setiawan
5150711019

Telah dipertanggungjawabkan di dalam Presentasi Kerja Praktik


pada tanggal, 21-Agustus-2018

Mengetahui, Menyetujui,
Manager Engineering Pembimbing Kerja Prakik

Acep Moi Kokong Awaludin Aziz


NID 7907012JA NID 8410101JA

2
3
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : Bagus Tri Setiawan
Nim : 5150711019
Fakultas : Teknologi Informasi dan Elektro
Menyatakan bahwa Kerja Praktik yang berjudul:

Menyatakan bahwa laporan kerja praktik dengan judul “Analisis Kondisi Main
Traformator Melalui Pengujian Secara Online Dan Offline Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap PT. PJB UBJ O&M Tanjung Awar-Awar, Jawa Timur” ini
adalah hasil karya saya sendiri, tidak mengandung plagiat dan semua sumber yang
dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan mengikuti tata cara dan
etika penulisan karya ilmiah yang benar. Segala sesuatu yang berkaitan denga
pelanggaran seperti yang dinyatakan di atas, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
penulis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Yogyakarta
Pada Tanggal : 7 Desember 2018

Bagus Tri Setiawan

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan akan kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa
lagi Maha Mengetahui yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan anugrah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan kerja praktik serta laporan kerja praktik sesuai
jadwal.
Kerja praktik dan laporan ini penulis buat untuk memenuhi persyaratan
kelulusan pada mata kuliah Kerja Praktik sekaligus juga menjadi persyaratan
kelulusan di jurusan Teknik Elektro Universitas Teknologi Yogyakarta. Melalui
kerja praktik ini diharapkan dapat melatih kemampuan penerapan ilmu-ilmu
teknik yang telah dipelajari di kampus dan pengalaman di lapangan yang akan
dihadapi pada dunia kerja nantinya. Kerja praktik ini dilaksanakan di PT. PJB
UBJ O&M Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Awar-Awar, Jawa Timur pada
bulan Juli sampai dengan Agustus 2018.
Terselesaikan kerja praktik beserta laporannya tidak terlepas dari bantuan-
bantuan pihak lain. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT sehingga
penulis dapat melaksanakan kerja praktik dengan baik.
2. Kedua orang tua berkat do’a, dukungan baik moril dan materil
selama kerja praktik.
3. Bapak Bambang Moertono Setiawan, MM. Akt., C.A selaku
Rektor, Universitas Teknologi Yogyakarta.
4. Bapak Dr. Erik Imam Heri Ujianto, M.Kom selaku Dekan Fakultas
Teknologi Informasi dan Elektro, Universitas Teknologi Yogyakarta.
5. Bapak M. S. Hendriyawan Achmad, S.T., M.Eng selaku ketua
program studi Teknik Elektro di Universitas Teknologi Yogyakarta
6. Bapak Satyo Nuryadi, S.T., M.Eng selaku dosen pembimbing di
Universitas Teknologi Yogyakarta
7. Bapak Acep Moi Kokong selaku manajer Engineering di PT. PJB
UBJ O&M Tanjung Awar-Awar.

1
8. Bapak Awaludin Aziz selaku pembimbing penulisan Kerja Praktik
atas pengarahan dan bimbingan dalam penulisan dan judul kerja praktik
saya.
9. Bapak Wahyu Prasetya selaku pembimbing Kerja Praktik yang
telah memberikan pengarahan dan bimbingan di lapangan.
10. Karyawan dan Staff PT. PJB UBJ O&M PLTU Tanjung Awar-Awar
yang telah membimbing selama melaksanankan kerja praktik dan ilmu yang
telah diberikan.
11. Seluruh Staf dan Karyawan serta Teknisi PT. PJB UBJ O&M
PLTU Tanjung Awar-Awar, Jawa Timur atas bantuan dan kerjasamanya.
12. Rekan-rekan kerja praktik serta teman-teman dari kampus dan
sekolahan lain, terimakasih atas segalanya selama di PT. PJB UBJ O&M
PLTU Tanjung Awar-Awar, Jawa Timur.
13. Teman-teman se almamater Jurusan Teknik Elekrtro dan semua
pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis
selama kerja praktik di PT. PJB UBJ O&M PLTU Tanjung Awar-Awar, Jawa
Timur.

Penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktik ini dapat bermanfaat bagi diri
sendiri dan semua pihak. Kritik dan Saran yang membangun sangat penulis
harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Yogyakarta, 7 Desember 2018


Hormat saya

Bagus Tri Setiawan

2
ABSTRAK

Transformator adalah alat yang digunakan untuk menaikan atau


menurunkan suatu tegangan AC tanpa ada perubahan daya. Bagian-bagian dalam
transformator terdapat inti besi, kumparan trafo, bushing dan tangki konservator.
Di dalam transformator daya yang terdapat pada pembangkit terdapat
minyak yang berfungsi sebagai isolator. Biasanya minyak ini juga berfungsi
sebagai pendingin agar trafo tidak panas. Namun di dalam kandungan minyak
tersebut terdapat kandungan gas-gas sebagai penyebabkan kegagalan
transformator. Kegagalan gas tersebut biasa dikenal sebagai fault gas dimana
permasalahan transformator tersebut merupakan kegagalan termal dan kegagalan
elektris. Dengan mengidentifikasi jenis dan jumlah kandungan gas yang terlarut
pada minyak transformator dapat memberi informasi akan adanya indikasi
kegagalan yang terjadi pada transformator.
Penelitian ini akan membahas bagaimana uji secara Online dengan DGA
(Dissolved Gas Analysis), secara Offline menggunakan PI (Polarity Index) dan IR
(Insulation Resistance) dengan Megger dapat mengidentifikasi indikasi kegagalan
yang terjadi pada transformator.
Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh, kegagalan yang terjadi pada
transformator disebabkan oleh kegagalan isolasi dimana fungsi minyak
transformator sebagai bahan isolasi tidak menjalankan fungsinya dengan baik.

Kata kunci: Transformator,DGA (Dissolve Gas Analysis), PI (Polarity Index), IR


(Insulation Resistance), Magger Dan Minyak Transformator.

3
ABSTRACT

Transformer is a device used to increase or decrease an AC voltage


without any changes in power. The inside of the transformer has an iron core,
transformer coil, bushings and a conservator tank.
In the power transformer contained in the generator there is oil that
functions as an insulator. Usually this oil also functions as a cooler so the
transformer does not heat up. But in the oil content there is a gas content as a
cause of transformer failure. This gas failure is commonly known as a gas fault
where the problem of the transformer is thermal failure and electrical failure. By
identifying the type and amount of gas content dissolved in the transformer oil, it
can provide information on indications of failure occurring in the transformer.
This study will discuss how to test online with DGA (Dissolved Gas
Analysis), Offline using PI (Polarity Index) and IR (Insulation Resistance) with
Megger can identify indications of failures that occur in the transformer.
Based on the test results obtained, the failure that occurs in the
transformer is caused by insulating failure where the function of the transformer
oil as an insulating material does not function properly.
Keywords : Transformer, DGA (Dissolve Gas Analysis), PI (Polarity Index), IR
(Insulation Resistance), Magger and Oil Transformer.

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN............................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................iv
ABSTRAK.....................................................................................................vi
DAFTAR ISI..................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................x
DAFTAR TABEL..........................................................................................xi
LAMPIRAN...................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.................................................................................................Pendah
uluan.............................................................................................1
1.2.................................................................................................Rumus
an Masalah...................................................................................2
1.3.................................................................................................Batasa
n Masalah.....................................................................................2

5
1.4.................................................................................................Tujuan
Penelitian......................................................................................3
1.5.................................................................................................Manfaa
t Penelitian...................................................................................3
1.6.................................................................................................Sistem
atika Penelitian.............................................................................3
BAB II KAJIAN HASIL PENELITIAN
2.1 Profil Perusahaan.........................................................................5
2.1.1 Sejarah Perusahaan.......................................................6
2.1.2 Visi Misi Perusahaan.....................................................7
2.1.3 Lokasi Perusahaan........................................................7
2.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan....................................8
2.1.5 Fasilitas Perusahaan......................................................10
2.2 Dasar Teori
2.2.1 Teori Dasar Pembangkit................................................11
2.2.2 Siklus Air Dan Uap.......................................................12
2.2.3 Penjelasan Tentang Peralatan Feedwater......................15
2.2.4 Komponen Penting Pendukung Pembangkit................21
2.2.4 Siklus Bahan Bakar.......................................................30
2.2.5 Coal Handling Sistem...................................................31
2.2.6 Sistem Pembakaran (coal and combustion system)......35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat Dan Bahan............................................................................40
3.2 Bahan Penelitian..........................................................................43
3.3 Metode Penelitian........................................................................45
3.3.1 Pengumpulan Data........................................................46
3.3.2 Proses Pengolahan Data................................................47
3.3.3 Hasil Dan Kesimpulan..................................................48
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyebab Terjadinya Kerusakan Atau Gangguan Pada
Transformator MT(Main Transformator)........................................49
4.2 Cara Pemeriksaan Kesehatan Pada Main Transformator
Agar Layak Untuk Di Online Atau di Standbaykan..........................51
4.2.1 Pengujian Transformator Daya ....................................51
4.2.2 Pengujian Tahanan Isolasi ............................................53
4.2.3 Hasil Pengujian DGA (Dissolved Gas Analysis)..........56
4.3 Syarat-Syarat Yang Harus Dipenuhi Untuk Menyatakan
Transformer Layak Untuk Dioperasikan...........................................57
BAB V HASIL DAN KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan..................................................................................66
5.2 Saran............................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................68
LAMPIRAN...................................................................................................69

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Profil Perusahaan PLTU Tanjung Awar-Awar..........................6


Gambar 2.2 Letak PLTU Tanjung Awar-Awar.............................................9
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PLTU Tanjung Awar-Awar.......................10
Gambar 2.4 Siklus Air dan Uap...................................................................13
Gambar 2.5 Reverse Osmosis......................................................................14
Gambar 2.6 Diagram Alir Pengolahan Air...................................................16
Gambar 2.7 Condensor................................................................................17

7
Gambar 2.8 LPH..........................................................................................18
Gambar 2.9 Deaerator..................................................................................19
Gambar 2.10 BFPT........................................................................................19
Gambar 2.11 HPH..........................................................................................20
Gambar 2.12 Turbin.......................................................................................22
Gambar 2.13 Generator..................................................................................23
Gambar 2.14 Transformator...........................................................................24
Gambar 2.15 Main Transformator.................................................................25
Gambar 2.16 Nameplat Main Transformator.................................................26
Gambar 2.17 Unit Auxiliary Transformator...................................................26
Gambar 2.18 Nameplat Unit Auxiliary Transformator..................................27
Gambar 2.19 Start Standbay Transformator..................................................28
Gambar 2.20 Proses Eksitasi Generator Dan Transformator.........................30
Gambar 2.21 Siklus Bahan Bakar..................................................................24
Gambar 2.22 Ship Unloader..........................................................................25
Gambar 2.23 Conveyor 6A............................................................................26
Gambar 2.24 Transfer Tower.........................................................................27
Gambar 2.25 Coal Bunker.............................................................................28
Gambar 2.26 Coal Feeder..............................................................................28
Gambar 2.27 Mill...........................................................................................29
Gambar 2.28 PA-Fan......................................................................................30
Gambar 2.29 FD-Fan.....................................................................................31
Gambar 2.30 ID-Fan......................................................................................31
Gambar 2.31 Flame Sensor............................................................................32
Gambar 3.1 Xiaomi Redmi Note 5A...........................................................40
Gambar 3.2 Kelman Transport X DGA(Dissolved Gas Analysis)..............41
Gambar 3.3 Megger.....................................................................................42
Gambar 3.4 Diagram Alir Tahap Penulisan.................................................45
Gambar 4.1 Pengujian Main Transformator................................................53
Gambar 4.1 Trending Carbon Monoxide.....................................................62
Gambar 4.3 Trending Carbon Dioxide.........................................................63

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Spesifikasi Main Transformator...................................................43


Tabel 3.2 Spesifikasi Unit Auxiliary Transformator....................................44
Tabel 3.3 Spesifikasi Start Standbay Transformator....................................45

8
Tabel 4.1 Hasil PI 1......................................................................................54
Tabel 4.2 Hasil PI 2......................................................................................54
Tabel 4.3 Hasil PI 3......................................................................................55
Tabel 4.4 Hasil Uji IR (Insulation Resistance)............................................55
Tabel 4.5 Hasil DGA Main Transformator..................................................56
Tabel 4.6 Hasil PI 1......................................................................................58
Tabel 4.7 Hasil PI 2......................................................................................58
Tabel 4.8 Hasil PI 3......................................................................................59
Tabel 4.9 Hasil Uji IR (Insulation Resistance)............................................60

Tabel 4.10 Range IEEE C57.152-2013.......................................................61


Tabel 4.11 Gas Mudah Terbakar....................................................................62
Tabel 4.12 Range Standart DGA ..................................................................63
Tabel 4.13 Cek Kondisi Transformator..........................................................64
Tabel 4.14 Hasil TDCG.................................................................................65

LAMPIRAN

9
Lampiran 1. Laporan Harian..........................................................................69
Lampiran 2. Sertifikat Kerja Praktik..............................................................71

10
BAB I
PENDAHULUAN

11
1.1 Latar Belakang

Perkembangan Ilmu Pengetahuan saat ini berdampak kepada kemajuan di


bidang teknologi industri, untuk mengantisipasi arus kemajuan tersebut dibentuk
tenaga-tenaga ahli yang berkompeten dalam bidangnya. Terutama tenaga-tenaga
yang mempunyai kemampuan di bidang rekayasa teknologi.
Pembangkit listrik tenaga uap Tanjung Awar-awar, Jawa Timur yaitu
berkapasitas 2 x 350 MW dan didalam pembangkit listrik tenaga uap komponen
yang sangat penting yaitu Transformator suatu peralatan listrik yang berfungsi
untuk menyalurkan daya listrik dari taraf tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya. Dalam pembangkit listrik tenaga uap Tanjung Awar-awar, Jawa timur
terdapat tiga transformator yang sangat penting yaitu MT (Main Transformator)
yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari generator menuju ke saluran
transmisi. Main transformator merupakan jenis transformator Step Up, pendingin
dalam main transforma yaitu ONAN, ONAF dan OFAF. Dan yang kedua yaitu
UAT (Unit Auxiliary Transformator) yang berfungsi untuk menyuplai daya untuk
kebutuhan sendiri dengan mengambil dari keluaran generator. Unit auxiliary
transformator merupakan jenis transformator Step Down, pendingin dalam unit
auxiliary transformator yaitu ONAN dan ONAF. Dan yang ketiga SST (Start
Standbay Transformator) yang berfungsi untuk menyuplai dari saluran transmisi
ke peralatan yang ada di pembangkit. Start standbay transformator merupakan
jenis transformator Step Down, pendingin dalam start standbay transformator
yaitu ONAN dan ONAF.
Pengujian ke tiga transformator tersebut yaitu menggunakan dua cara yaitu
secara Online dan Offline, unuk pengujian secara Online dengan menggunakan uji
DGA (Dissolved Gas Analysis) dan secara Offline dengan menggunakan uji PI
(Polarity Index) dan IR (Insulation Resistance).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, permasalahan di sini adalah:
1. Apa saja penyebab terjadinya kerusakan pada trasformator MT (Main
Trasformer)?

12
2. Apa saja cara pengujian pemeriksaan kondisi MT (Main Transformator)
yang ada di PLTU Tanjung Awar-Awar, Jawa Timur?
3. Apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk menyatakan MT (Main
Transformator) layak untuk dioperasikan dan dapat diandalkan dalam PLTU?

1.3 Batasan Masalah


Dari identifikasi permasalahan yang ada dan untuk memperoleh gambaran
yang jelas tentang ruang lingkup penelitian dan kedalaman pembahasan, maka
penelitian ini akan membatasi masalahnya yaitu:
1. Laporan penelitian ini akan membahas tentang siklus pembangkit termal
dan siklus bahan bakar pada pembangkit listrik tenaga uap, tetapi akan
terfokus pada transformator MT (Main Transformer).
2. Sistem transformator yang akan dibahas hanyalah pada transformator
MT(Main Transformator) pada PLTU Tanjung Awar-Awar, Tuban.
3. Laporan penelitian ini hanya akan membahas tentang pendingin yang
digunakan di Transformator tidak membahas tentang yang diluar pendingin
Transformator pada PLTU Tanjung Awar-Awar, Tuban.
4. Laporan penelitian ini tidak membahas tentang proses terjadinya listrik di
dalam turbin, tidak membahas pada boiler pada PLTU Tanjung Awar-Awar,
Jawa Timur.
5. Laporan penelitian ini hanya akan membahas tentang penyuplaian
tegangan dari generator ke Transformator MT(Main Transformator) pada
PLTU Tanjung Awar-Awar, Tuban.

1.4 Tujuan Penelitian


Kegiatan kerja praktik yang kami lakukan di PT. PJB UBJ O&M Tanjung
Awar-Awar, Tuban. ini mempunyai tujuan untuk mengetahui jenis-jenis masalah
yang ada pada transformator MT(Main Transformer) yang ada di PT. PJB UBJ
O&M Tanjung Awar-Awar, Tuban. berdasarkan tempat-tempatnya yaitu: kondisi
kesehatan pada transformator MT(Main Transformer) dan kondisi pada saat
transformator MT(Main Transformer) online dan offline.

13
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan adanya mata kuliah kerja praktik dimana yang telah dilaksanakan di
PT. PJB UBJ O&M Tanjung Awar-Awar, Jawa Timur ini telah memberikan ilmu
dan pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti, guna menambah pengalaman dan
gambaran-gambaran nyata yang ada di dunia kerja. Adapun manfaatnya adalah:

1. Mengetahui cara kerja pembakit termal dan siklus bahan bakar pada
pembangkit listrik tenaga uap.
2. Mengetahui proses penyaluran listrik dari generator ke transformator yang
ada pada pembangkit listrik tenaga uap.
3. Mengetahui cara kerja sistem eksitasi pada generator ke transformator.
4. Mengetahui cara pengujian Main Transformator secara Online dan Offline
pada pembangkit listrik tenaga uap.
5. Mengetahui prosedur perawatan dan kelayakan transformator layak untuk
di operasikan atau tidak di operasikan.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk memudahkan dalam penulisan Laporan Kerja Praktik, penulis membuat
sistematika penulisan dalam 5 bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang uraian dari Latar Belakang permasalahan yang mendasari
pentingnya diadakan penelitian, Rumusan Masalah mendiskripsikan bidang yang
diteliti oleh peneliti, Batasan Masalah yaitu untuk memperoleh gambaran yang
jelas tentang ruang lingkup penelitian, Tujuan Kerja Praktik, dan Manfaat Kerja
Praktik yang dilakukan mahasiswa serta Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini berisi tentang Tinjauan Instansi yang membahas tentang sejarah
perusahaan tempat penulis melakukan penelitian/Kerja Praktik, Tinjauan Pustaka
berisi tentang penelitian yang sejenis/setipe sebelumnya pernah dilakukan oleh
peneliti lain dan Dasar Teori yang mendiskripsikan pengertian, jenis-jenis dan
prinsip dasar.

14
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang proses Kerja Praktik yang dilakukan di PT. PJB
UBJ O&M Tanjung Awar-Awar, Tuban. dari awal mulai sampai akhir diantaranya
adalah: Alat dan bahan yang mendiskripsikan peralatan yang digunakan peneliti
dan penelitian tersebut meneliti tentang apa. Metode Penelitian yaitu seperti
Metode Wawancara, Observasi dan Studi Dokumentasi yang dilakukan peneliti
dalam mencari data.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Dalam bab ini diuraikan tentang Hasil Penelitian yang meliputi jenis-jenis
transformator yang ada di dalamnya, pembagian transformator sesuai dengan cara
kerja masing-masing yang sesuai dengan cara kerja pada transformator di PT. PJB
UBJ O&M Tanjung Awar-Awar, Jawa Timur.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran, yang perlu
disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dari hasil penelitian
.

BAB II
KAJIAN HASIL PENELITIAN

15
2.1 Profil Perusahaan

Gambar 2.1 PLTU Tanjung Awar-Awar

Nama Perusahaan : PT. Pembangkit Jawa Bali Unit Bisnis Jasa O&M PLTU
Tanjung Awar-Awar
Jenis Badan Hukum : Perseroan Terbatas (PT)
Alamat Perusahaan : Jalan Tanjung Awar-awar Desa Wedung Kecamatan Jenu
Kabupaten Tuban, 62352
Nomer Telepon : (0356) 320320
Nomer Faksimili : (0356) 329090
Status Pemodalan : PMDN (Perusahaan Modal Dalam Negeri)
Bidang Usaha : Pembangkit Tenaga Listrik
General Manager : Mohammad Haryono

2.1.1 Sejarah Perusahaan

Pembangunan Proyek Percepatan Pembangkit Tenaga Listrik berbahan

16
bakar batu bara berdasarkan pada Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2006
tanggal 05 Juli 2006 tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk
melakukan percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang
menggunakan batu bara. Perpres ini menjadi dasar bagi pembangunan 10 PLTU di
Jawa dan 25 PLTU di Luar Jawa Bali atau yang dikenal dengan nama proyek
percepatan PLTU 10.000 MW. Pembangunan proyek –proyek PLTU tersebut guna
mengejar pasokan tenaga listrik yang akan mengalami defisit sampai beberapa
tahun mendatang, serta menunjang program diversifikasi energi untuk pembangkit
tenaga listrik ke non bahan bakar minyak (BBM) dengan memanfaatkan batu bara
berkalori rendah (4200 kcal/kg.). Proyek –proyek pembangunan PLTU tersebut
diharapkan siap beroperasi tahun 2009/2010.

Dalam pelaksanaan pembangunan proyek PLTU Tanjung Awar - Awar,


Tuban dengan kapasitas 2 x 350 MW ini, ditunjuk PT. PLN (Persero) jasa unit
pelaksana kontruksi (UPK). Kemudian PLN (Persero) jasa UPK menunjuk PLN
(Persero) unit

Pembangkit Jawa Bali (UPJB) sebagai asset manager sesuai dengan surat
Direktur Utama PLN (Persero) nomor 02732/121/DIRUT/2011, tanggal 22
Agustus 2011, tentang pekerjaan jasa O&M PLTU Tanjung Awar - Awar.

Dalam perkembangannya untuk mengoperasikan PLTU Tanjung Awar -


Awar, maka PT. PLN (Persero) menunjuk PT. Pembangkitan Jawa Bali sebagai
asset operator sesuai surat Direktur Utama PT. PLN (Persero) nomor
049/122/DIRUT/2012 tanggal 6 Januari 2012 berdasarkan hal diatas PLN UPJB
dan PT. PJB menyepakati perjanjian induk jasa operasi dan pemeliharaan pusat
listrik tenaga uap Tanjung Awar - Awar (2x350 MW) pada tanggal 10 September
2012 sebagai wujud kerjasama asset manager dan asset operator dalam
pengelolaan PLTU Tanjung Awar - Awar. Dalam perjanjian induk PLN UPJB dan
PJB telah menyepakati lingkup pekerjaan yang selanjutnya akan dibagi dalam 2
tahap perjanjian yaitu perjanjian tahap supporting dan perjanjian tahap

17
performance based.

Pada unit 1 PLTU Tanjung Awar - Awar Tuban COD (Commercial


Operatiaon Date) dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2014 dan unit 2 COD
dilaksanakan pada 18 Juli 2016.

2.1.2 Visi dan Misi PT Pembangkit Jawa Bali

Visi :

“Menjadi perusahaan terpercaya dalam bisnis pembangkitan terintregasi dengan


standar kelas dunia”.

Misi :

1. Memberi solusi dan nilai tambah bagi PLN dalam menjaga kedaulatan

2. Menghasilkan tenaga listrik secar aman, andal, berdaya saing dan ramah
lingkungan untuk mencapai susutainalble growth perusahaan.

3. Mengembangkan kompetensi dan produktivitas human capital untuk


pertumbuhan yang berkesinambungan.

2.1.3 Lokasi PT PJB UBJ O&M PLTU Tanjung Awar-Awar

PLTU Tanjung Awar-Awar terletak di Jalan Raya PLTU Tanjung Awar-


Awar, Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. PLTU Tanjung Awar-
Awar berbatasan dengan Laut Jawa di Bagian Utara, serta Bagian Barat, Timur,
dan Selatan berbatasan dengan lahan persawahan.

18
Gambar 2.2 Letak PLTU Tanjung Awar-Awar

2.1.4 Struktur Organisasi PT. PJB UBJ O&M PLTU Tanjung Awar-
Awar

Sruktur organisasi PLTU Tanjung Awar-Awar Tuban dipimpin oleh


seorang General Manajer yang membawahi lima manajer Bidang, yaitu, Manajer
Operasi, Manager Pemeliharaan, Manajer Engineering, Manajer Logistik dan
Manajer Administrasi, yang masing-masing memiliki beberapa anggota yang
saling berkerjasama pada pengoprasian PLTU. Berikut adalah struktur organisai
PLTU Tanjung Awar-Awar Tuban.

19
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PLTU Tanjung Awar-Awar

20
2.1.5 Fasilitas PT PJB UBJ O&M PLTU Tanjung Awar-Awar

Fasilitas yang diberikan oleh PLTU Tanjung Awar-Awar, Jawa Timur kepada
seluruh pegawai maupun tamu yang datang dan bekerja terdiri dari fasilitas
perusahaan dan fasilitas pegawai, berikut adalah uraiannya:

Fasilitas Perusahaan :
1. Laboratorium
2. Unit Pemeliharaan
3. Perpustakaan
4. Ruang Maintenance
5. Ruang Rapat
6. Ruang Gudang
7. Ruang Pertemuan
8. Lobby
9. Ruangan Staff
10. Masjid
11. Ruang Pengadaan Barang
12. Peralatan Kantor
13. Pemadam kebakaran dan Ambulan
14. Unit 1 dan Unit 2
15. Alat pemadam kebakaran(APAR dan APAT)
16. Toilet

Fasilitas Pegawai :

1. Asuransi Kesehatan
2. Alat Pelindung Diri

21
2.2 Dasar Teori
2.2.1 Teori Dasar Pembangkit Listrik

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan suatu pembangkit listrik


yang mengubah energi kimia dari air menjadi mekanik atau gerakan pada turbin
selanjutnya energi gerakan turbin diubah menjadi energi listrik pada generator.
Dari generator inilah energi listrik dibangkitkan. Pada dasarnya, prinsip kerja
PLTU adalah menggunakan siklus uap air, yaitu suatu sistem tertutup dimana air
hasil dari pengkondensasian uap di Kondenser dipompakan oleh Condenser
Extraction Pump ke Polishing lalu dialirkan ke pemanas dengan tekanan rendah
yang sering disebut Low Pressure Heater. Selanjutnya, air dimasukkan ke dalam
Deaerator untuk menghilangkan kadar oksigen dan dipanaskan lagi. Setelah itu,
air masuk ke dalam High Pressure Heater dan Economizer yang dipompakan oleh
Boiler Feed Pump. Dari economizer air dimasukkan ke Steam Drum dan dialirkan
ke pipa Down Corner untuk dipanaskan ke Walls Tube oleh boiler sampai
menghasilkan uap yang nantinya digunakan untuk menggerakkan poros turbin
yang tergabung dengan poros Generator, sehingga kemudian memutar poros
generator yang dihubungkan dengan koupling sehingga putaran ini menghasilkan
energi listrik. Pada proses aktual pembangkitan listrik ini akan terjadi
pengurangan jumlah air, sehingga perlu dilakukan penambahan air untuk
memenuhi kapasitas yang telah ditentukan di Kondenser. Dari hasil proses ini,
listrik yang dihasilkan oleh generator dengan tegangan 24 kV, akan diubah
tegangannya oleh Generator Transformer menjadi 150 kV. Output listrik dari
transformer disalurkan ke switch yard yang berada di lokasi PLTU dan
selanjutnya dihubungkan ke jalur transmisi PLN 150 kV menuju GI Tuban dan
Babat. Sisa hasil pembakaran bahan bakar akan dibuang melalui stack, yang
sebelumnya telah melewati penyaring abu atau disebut ESP, sehingga asap dari
hasil pembakaran tidak bercampur dengan abu sisa pembakaran yang terdiri dari
dua jenis yaitu Fly Ash dan Bottom Ash.

22
2.2.2 Siklus Air Dan Uap

Gambar 2.4 Siklus Air dan Uap

Siklus air dan uap dimulai dari proses pengambilan air laut oleh Sea Water
Pump dan secara berurutan akan menuju ke Chlorine, Desalination Plant(Reverse
Osmosis), Raw Water Tank, Water Treatment Plant(WTP), Demin Water Tank,
dan Condensate Water Tank. Selain itu terdapat Circulating Water Pump(WTP)
yang digunakan untuk mengambil air laut sebagai pendingin Kondense.
Penjelasan dari masing-masing komponen pengambilan dan pemrosesan air
adalah sebagai berikut:

1. Circulating Water Pump(CWP)


CWP merupakan sebuah pompa besar yang digunakan untuk memompa
air laut yang sudah disaring menuju ke tube-tube pada Kondensor. Pada PLTU
Tanjung Awar-Awar terdapat 4 buah CWP yang terpasang secara vertikal
dengan penggerak motor yang besar. Kapasitas CWP adalah sebesar 29088
m3/hari.

2. Sea Water Pump(Desalination Pump)

23
Sea Water Pump merupakan sebuah pompa yang digunakan untuk
memompa air laut hasil filtrasi menuju ke Chlorine Plant.
3. Chlorine Plant
Chlorine Plant merupakan tempat yang digunakan untuk memprosuksi
klorin dari pemecahan NaCl. Klorin digunakan untuk memabukkan biota laut
agar tidak tersedot ke proses selanjutnya.
4. Desalination Plant(Reverse Osmosis)

Gambar 2.5 Reverse Osmosis

Desalination plant merupakan tempat pengolahan air laut menjadi air


tawar(raw- water) dengan cara menghilangkan kadar garam dari air laut.
Desalination Plant pada PLTU Tanjung Awar-Awar menggunakan proses
Reverse Osmosis (RO), yang dibagi menjadi 2 sistem, yaitu

SWRO(Sea Water Reverse Osmosis) dan BWRO(Boiler Water Reverse


Osmosis). SWRO menghasilkan air tawar yang nantinya akan digunakan untuk
proses BWRO, pendingin industrial, dan pemadaman kebakaran. Prosesnya
adalah dengan memompakan air laut untuk masuk ke dalam vessel - vessel
yang di dalam terdapat membrane semipermiable. Pada proses ini molekul

24
garam tidak dapat menembus membrane sehingga yang mengalir hanya
molekul air saja. Sehingga setelah melewati proses RO air laut akan menjadi
air tawar dan ditampung pada first fresh water tank. Sedangkan BWRO
menghasilkan air tawar yang digunakan untuk proses demineralisasi dan
pemakaian domestik.

5. Raw Water Tank

Raw water tank merupakan suatu tangki yang digunakan untuk menyimpan
air tawar hasil desalinasi sebelum dialirkan ke WTP (Water Treatment Plant).
Tangki ini memiliki kapasitas 2 x 2000 m 3 untuk hasil SWRO dan 2 x 200 m 3
untuk hasil BWRO.

6. Water Treatment Plant(WTP)

WTP merupakan tempat pengolahan air tawar dari raw water tank untuk
dijadikan demineralized water atau proses penghilangan mineral yang
terkandung dalam air. Proses yang terjadi adalah peningkatan ion - ion positif
dan negatif dari air tawar dengan menggunakan resin. Resin yang digunakan
bermuatan positif dan negatif, jadi ion positif yang terkandung dalam air akan
terikat oleh resin yang bermuatan negatif sedangkan ion negatif akan terikat
oleh resin yang bermuatan positif.

7. Demin Water Tank

Demin Water Tank merupakan sebuah Tangki yang digunakan untuk


menampung demin water atau air bebas mineral dari WTP, sebelum dialirkan
menuju condensate tank. Kapasitas tangki ini adalah sebesar sebesar 1500 m3.

8. Condensate Water Tank


Tangki ini merupakan tangki yang digunakan sebagai penampungan air
kondensat dan air demin. Air yang terdapat di Condensate Water Tank ini
digunakan sebagai make up water. Yaitu air yang digunakan sebagai ganti dari

25
air yang hilang selama proses pembangkitan listrik dan dialirkan menuju
Kondenser.

Gambar 2.6 Diagram Alir Pengolahan Air

Setelah air di ambil dan diolah sesuai Gambar diatas, air akan masuk ke
Kondenser sebagai air pengganti dari air yang hilang pada proses
pembangkitan listrik. Air make up ini akan bergabung dengan uap yang telah
berubah fasa menjadi air pada Kondenser sehingga membentuk feedwater.
Feedwater merupakan air yang digunakan pada proses pembangkitan energi
listrik. Secara berurutan, feedwater akan dipompa oleh Condensate Extraction
Pump menuju ke Polishing, kemudian menuju LPH, Deaerator, HPH,
Economizer, Drum, Superheater, HP Turbin, Reheater, IP Turbin, serta LP
Turbin dan kembali lagi ke Kondenser.

2.2.3 Penjelasan Tetang Peralatan Feedwater

Berikut adalah penjelasan mengenai proses yang terjadi pada setiap komponen
atau peralatan yang dilewati feedwater tersebut.

1. Condensor
Condenser merupakan suatu tempat yang digunakan untuk mendinginkan
uap dari LP Turbin. Sehingga keluaran dari Kondenser adalah air yang berada
dalam keadaan saturated liquid. Proses pendinginannya adalah dengan
mengalirkan air laut yang dipompa CWP pada tube-tube Kondenser.

26
Pendinginan pada kondenser juga menggunakan bantuan vakum agar takanan
Kondenser semakin rendah.

2. Condensate Extraction Pump


Condensate Extraction Pump merupakan sebuah pompa yang memompa air
menuju Polishing. Tujuan utama pemompaan ini adalah menaikkan tekanan
pada air. Pada setiap uni PLTU Tanjung Awar-Awar, terdapat dua buah pompa
ini. Satu pompa akan beroperasi normal, sedangkan satunya sebagai cadangan.
Sisi hisap pompa ini berhubungan dengan hotwell vakum.

Gambar 2.7 Condensor

3. Polishing
Polishing berfungsi untuk memurnikan air menggunakan bahan kimia agar
pencemar yang terkandung di feedwater yang dapat mengakibatkan korosi pada
komponen-komponen boiler dapat dihilangkan, sehingga kualitas feedwater
menjadi lebih baik. Selanjutnya air dari Polishing akan dialirkan menuju LPH.

4. LPH

27
LPH atau Low Pressure Heater merupakan pemanas awal feedwater. Sistem
pemanasannya adalah dengan mengalirkan ekstraksi uap pada pipa LPH. Pada
unit PLTU Tanjung Awar-Awar, terdapat 4 buah LPH. Feedwater secara
berurutan akan mengalir melalui LPH 8, lalu LPH 7, kemudian LPH 6, dan
yang terakhir ke LPH 5. Setelah dari LPH 5, feedwater dialirkan ke Deaerator.

Gambar 2.8 LPH (Low Pressure Heater)

5. Deaerator

Deaerator berfungsi untuk membuang gas-gas yang tidak dibutuhkan dari


dalam air kondensat seperti oksigen (O2), carbondioksida (CO2) dan non
condensable gas lainnya. Selain itu, Deaerator juga ikut membantu
memanaskan air melalui ekstraksi uap Deaerator. Setelah dari Deaerator, air
akan menuju Boiler Feed Pump.

28
Gambar 2.9 Deaerator

6. Boiler Feed Pump

Boiler Feed Pump merupakan pompa yang berfungsi untuk memompakan


feedwater dari deaerator menuju ke Economizer dengan melewati HP Heater.
Pada PLTU Tanjung Awar-Awar, terdapat 3 buah Boiler Feed Pump pada
masing-masing unit. Satu pompa digunakan sebagai penggerak motor (Boiler
Feed Pump Motor) untuk start up dalam kondisi darurat, dan dua yang lain
menggunakan penggerak turbin(Boiler Feed Pump Turbine).

Gambar 2.10 BFPT

7. HPH(High Pressure Heater)


HPH atau High Pressure Heater merupakan pemanas lannjutan feedwater
sebelum memasuki Economizer. Prinsip pemanasannya sama dengan LPH,

29
yaitu dengan mengalirkan ekstraksi uap pada pipa-pipa feedwater. Ekstraksi
uap yang digunakan berasal dari HP Turbin pada HPH 1 dan 2, serta IP Turbin
pada HPH 3. Secara berurutan, setelah dari Boiler Feed Pump air akan menuju
HPH 3, lalu ke HPH 2, dan yang terakhir ke HPH 1. Setelah itu, air akan
dialirkan menuju Economizer.

Gambar 2.11 HPH(High Pressure Heater)

8. Economizer
Economizer merupakan bagian boiler pertama yang dilewati air yang
berfungsi untuk meningkatkan suhu air (pemanas awal) sebelum masuk ke
steam drum. Economizer terdiri dari pipa-pipa di boiler yang pemanasannya
menggunakan gas buang dari pembakaran bahan bakar di boiler, gas buang
akan mengalir melewati pipa-pipa tersebut untuk melakukan transfer panas.

9. Steam Drum
Steam Drum merupakan komponen yang berguna untuk menampung dan
memisahkan feedwater yang berfasa air dengan uap. Apabila fasa dari
feedwater masih berupa air. Maka air akan dialirkan melewati pipa Down
Comer menuju Wall Tube agar menjadi uap yang selanjutnya dikembalikan lagi

30
ke Steam Drum. Feedwater yang telah mejadi uap akan dialirkan menuju
Superheater.

10. Superheater
Superheater berfungsi untuk memanaskan uap yang keluar dari Steam Drum
agar menjadi uap kering yang akan digunakan untuk memutar turbin.
Superheater dibagi menjadi 2, yaitu Primary Superheater dan Secondary
Superheater. Primary Superheater berfungsi sebagai penaik temperature uap
basah dari steam drum. Selanjutnya uap akan masuk ke secondary superheater,
luaran dari Secondary Superheater adalah temperature uap akan semakin
panas. Uap keluar dari Secondary Superheater akan digunakan untuk memutar
HP Turbin.

11. HP Turbin(High Pressure Turbine)


HP Turbin merupakan bagian dari turbin yang berfungsi untuk memutar
turbin dengan uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dari Superheater.
Sebagian aliran massa yang mengalir pada HP Turbin digunakan sebagai
ekstraksi uap HPH 1 dan 2, sisanya dialirkan menuju Reheater untuk
dipanaskan lagi.

12. Reheater

Reheater merupakan bagian boiler yang berfungsi untuk memanaskan uap


bertekanan sedang yang keluar dari HP Turbin. Setelah dipanaskan ulang di
Reheater, uap akan dialirkan menuju IP Turbin.

13. IP Turbin(Intermediete Pressure Turbine).


Uap dari Reheater akan memutar IP Turbin. IP Turbin merupakan bagian
turbin yang akan berputar pada saat dialiri uap bertekanan sedang. Pada IP
Turbin, sebagian aliran massa uap akan dialirkan ke HPH 3 dan Deaerator yang

31
digunakan sebagai ekstraksi uap untuk pemanas. Sisa uap dari IP Turbin akan
memiliki tekanan yang rendah yang selanjutnya dialirkan menuju LP Turbin.

14. LP Turbin(Low Pressure Turbine)


LP Turbin merupakan bagian turbin yang akan berputar pada saat dialiri oleh
uap bertekanan rendah dari IP Turbin. Aliran massa dari LP Turbin juga dibagi
untuk menjadi ekstraksi uap yang memanaskan LPH. Sisa aliran massa akan
turun ke Kondenser. Siklus air dan uap untuk membangkitkan energi pun
kembali ke awal.

Gambar 2.12 Turbin

2.2.4 Komponen Penting Pendukung Pembangkit Listrik

Selain Komponen atau bagian yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat


beberapa komponen yang berperan penting sebagai pendukung pembangkitan
energi. Berikut adalah penjelasan dari komponen-komponen tersebut.

1. Generator
Generator merupakan bagian terpenting yang digunakan untuk
membangkitkan listrik. Prinsip yang dipakai pada generator adalah induksi
elektromagnetik dari gerakan shaft generator yang terhubung dengan shaft
turbin. Listrik yang dihasilkan oleh generator bertegangan 20 kV. Listrik ini
selanjutnya akan dialirkan menuju Transformator.

32
Gerakan sebuah penghantar/ generator yang bergerak melintasi atau
memotong medan magnit, yang akan menghasilkan suatu tegangan atau nilai
potensial di kedua ujung penghantar tersebut.
Besar kecilnya trgangan listrik yang dihasilkan akan berubah sesuai dengan
cepat atau lambatnya gerakan penghantar generator yang memotong medan
magnit.

Dan arah atau posisi muatan llistrik positif dan negative akan berubah
sesuai dengan arah gerakan generator tersebut, dan oleh sebab itu listrik yang
dihasilkan ini disebut dengan arus bolak-balik atau listrik AC (Alternating
Current).

Gambar 2.13 Generator

2. Transformator
Transformator merupakan komponen yang digunakan untuk menaikkan
tegangan listrik dari generator dengan prinsip perbandingan kumparan primer
dan sekunder. Tegangan akan dinaikkan hingga menjadi 150 kV.
Transformator adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan suatu tegangan AC tanpa adanya perubahan daya. Di dalam
PLTU Tanjung Awar-Awar Tuban. Cara kerja transformator berdasar pada
prinsip induksi elektromagnetik tegangan yang masuk bolak-balik yang
membentangi kumparan primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya
semua bersambung dengan kumparan skunder fluks bolak-balik ini
menginduksikan Gaya Gerak Listrik (GGL) dalam lilitan skunder.

33
Dalam bidang elektronika, transformator digunakan antara lain sebagai
gandengan impedansi antara sumber dan beban, untuk memisahkan dari satu
rangkaian ke rangkaian yang lain, dan untuk menghambat arus searah sambil
tetap melakukan atau mengalirkan arus bolak-balik antara rangkaian.

Gambar 2.14 Transformator

Transformator dibagi menjadi tiga bagian dalam PLTU Tanjung Awar-


Awar yaitu:

a. Main transformator
Merupakan trafo yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik
dari generator menuju saluran transmisi. Main Transformator merupakan
jenis trafo Step Up, tegangan dari generator yang semula 20 kV dinaikan
(Step Up) menjadi 157,5 kV.

34
Gambar 2.15 Main Trnsformator

Main Transfoemator juga dilengkapi dengan sistem pendingin (Cooling),


untuk pendingin yang ada pada Main Transformator yaitu sebagai berikut:

1) ONAN (Oil Natural Air Natural)

Merupakan suatu pendingin yang digunakan pada Main Transformer,


pada tipe ini udara dan oil akan disirkulasikan dengan alami,
perputaran oil akan dipengaruhi oleh suhu dari oil tersebut. Pada
transformator kapasitas sampai dengan 30 MvA transformator
dipasangi dengan radiator tipe sirip untuk sirkulasi minyak secara
alami.

2) ONAF (Oil Natural Air Force)

Merupakan suatu pendingin yang digunakan pada Main Transformator,


pada tipe ini oil akan bersirkulasi dengan alami saat oil melalui
radiator oil akan di dinginkan dibantu dengan kipas/Fan. Pada
transformator kapasitas sampai dengan 30 MvA dan 60 MvA
dilengkapi dengan kipas, kipas dinyalakan pada saat transformator
pada pembebanan yang berat.

3) OFAF (Oil Forced Air Forced)

Merupakan suatu pendingin yang digunakan pada Main Transformator,


pada tipe ini oil akan di dinginkan dengan bantuan pompa agar
sirkulasi semakin cepat dan juga dibantu dengan kipas/Fan pada
radiator.

35
Gambar 2.16 Nameplat Main Transformator

b. Unit Auxiliary Transformator


Unit Auxiliary Transformator merupakan trafo yang berfungsi
menyuplai daya untuk kebutuh sendiri dengan mengambil dari keluaran
generator 20 Kv dan diturunkan (Step Down) menjadi 6,3 Kv untuk
kebutuhan sistem.

Gambar 2.17 Unit Auxiliary Transformator

36
Unit Auxiliary Transfoemator juga dilengkapi dengan sistem pendingin
(Cooling), untuk pendingin yang ada pada Unit Auxiliary Transformator yaitu
sebagai berikut:

1) ONAN (Oil Natural Air Natural)

Merupakan suatu pendingin yang digunakan pada Main Transformer,


pada tipe ini udara dan oil akan disirkulasikan dengan alami,
perputaran oil akan dipengaruhi oleh suhu dari oil tersebut. Pada
transformator kapasitas sampai dengan 30 MvA transformator
dipasangi dengan radiator tipe sirip untuk sirkulasi minyak secara
alami.

2) ONAF (Oil Natural Air Force)

Merupakan suatu pendingin yang digunakan pada Main Transformator,


pada tipe ini oil akan bersirkulasi dengan alami saat oil melalui
radiator oil akan di dinginkan dibantu dengan kipas/Fan. Pada
transformator kapasitas sampai dengan 30 MvA dan 60 MvA
dilengkapi dengan kipas, kipas dinyalakan pada saat transformator
pada pembebanan yang berat.

37
Gambar 2.18 Nameplat Unit Auxiliary Transformator

c. Start Standbay Transformator


Start Standbay Transformator merupakan alat yang berfungsi untuk
menyupplay dari saluran transmisi ke peralatan yang ada dipembangkit
dengan menurunkan (Step Down) daya dari 150 MvA ke 31,5 MvA.

38
Gambar 2.19 Strart Standbay Transformator

Start Standbay Transfoemator juga dilengkapi dengan sistem pendingin


(Cooling), untuk pendingin yang ada pada Start Standbay Transformator yaitu
sebagai berikut:

1) ONAN (Oil Natural Air Natural)

Merupakan suatu pendingin yang digunakan pada Main Transformer,


pada tipe ini udara dan oil akan disirkulasikan dengan alami,
perputaran oil akan dipengaruhi oleh suhu dari oil tersebut. Pada
transformator kapasitas sampai dengan 30 MvA transformator
dipasangi dengan radiator tipe sirip untuk sirkulasi minyak secara
alami.

2) ONAF (Oil Natural Air Force)

Merupakan suatu pendingin yang digunakan pada Main Transformator,


pada tipe ini oil akan bersirkulasi dengan alami saat oil melalui
radiator oil akan di dinginkan dibantu dengan kipas/Fan. Pada
transformator kapasitas sampai dengan 30 MvA dan 60 MvA
dilengkapi dengan kipas, kipas dinyalakan pada saat transformator
pada pembebanan yang berat.

d. Proses Eksitasi Generator Dan Pentransmisian ke Transformator


Generator merupakan bagian terpenting yang digunakan untuk
membangkitkan listrik. Prinsip yang dipakai pada generator adalah induksi

39
elektromagnetik dari gerakan shaft generator yang terhubung dengan shaft
turbin. Listrik yang dihasilkan oleh generator bertegangan 20 kV. Listrik ini
selanjutnya akan dialirkan menuju Transformator.
Gerakan sebuah penghantar/ generator yang bergerak melintasi atau
memotong medan magnit, yang akan menghasilkan suatu tegangan atau nilai
potensial di kedua ujung penghantar tersebut.
Besar kecilnya tegangan listrik yang dihasilkan akan berubah sesuai
dengan cepat atau lambatnya gerakan penghantar generator yang memotong
medan magnit. Dan arah atau posisi muatan llistrik positif dan negative akan
berubah sesuai dengan arah gerakan generator tersebut, dan oleh sebab itu
listrik yang dihasilkan ini disebut dengan arus bolak-balik atau listrik AC
(Alternating Current).

40
Dalam menghasilkan energi listrik generator membutuhkan adanya
eksitasi. Eksitasi menggunakan arus DC untuk menciptakan medan magnet
pada generator. Untuk menghasilkan arus DC, pada eksitasi terdapat SCR
(silicon controlled rectifier) yang berfungsi sebagai penyearah terkontrol,
sehingga keluaran arus DC pada eksitasi dapat diatur besar kecilnya output
yang menuju ke generator. Generator dapat menghasilkan energi listrik dengan
besar tegangan tertentu, tergantung pada besaran arus ekstisasinya.

Hasil eksitasi yaitu dihasilkan dari keluaran (output) dari generator itu
sendiri ketika generator itu mentransmisikan ke transformator, yaitu dengan
cara seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.20 Proses Eksitasi Generator Dan Transformator

Syarat-syarat yang harus dipenuhi generator untuk terhubung dengan


saluran transmisi yaitu sebagai berikut:

1) Tegangan

41
2) Frekuensi

3) Urutan fasa

Keluaran (Output) arus pada generator ditransmisikan ke transformator


dengan menggunakan IPB (Isolated Phase Busduct) yang berfungsi untuk
membawa arus yang sangat besar biasanya anatara generator ke transformator.
Output generator akan disalurkan menuju MT (Main Transforator) untuk di
naikan (Step Up) dari 20 Kv menjadi 150 Kv menuju saluran SUTT dan
ditransmisikan menuju beban. Selain itu output generator juga disalurkan ke
UAT (Unit Auxiliary Transformator) dengan tegangan sebesar 20 Kv lalu di
dalam transformator UAT di turunkan (Step Down) menjadi 6,3 Kv untuk
konsumsi daya listrik pada pembangkit itu sendiri. Output generator juga
digunakan untuk membantu eksitasi pada saat generator. Pada posisi Online
yaitu pada saat generator itu sendiri mentransmisikan ke transformator
terdapat IPB (Isolated Phase Busduct) menuju ke tranformator eksiter dengan
tegangan input 20 KV dan tegangan output 380 V.

2.2.5 Sikulus Bahan Bakar

Siklus bahan bahan bakar pertama muatan kapal batubara di Coal jetty
dibongkar dengan Ship Unloader dan disimpan di Coal Yard secara terus menerus
dan diambil oleh Stacker Reclaimer di alirkan melalui Conveyor menuju ke
Crusher House untuk diturunkan ukuran batubara ddan dialirkan ke Coal Silo.

Selanjutnya penurunan ukuran batubara menjadi bubuk di Pulverizer. Batubara


yang telah berbentuk serbuk di Pulverizer dipanaskan dan dihembuskan dengan
udara dari Primary Air Fan menuju ke Furnace melalui Burner. Sedangkan untuk
kebutuhan udara pembakaran disediakan oleh Force Draft Fan. Pembakaran
tersebut digunakan untuk memanaskan Boiler sehingga akan merubah air menjadi
uap hingga Superheated. Proses di Boiler merupakan perubahan energi kimia dari
batubara menjadi energi panas.

42
Gambar 2.21 Siklus Bahan Bakar

2.2.6 Coal Handling Sistem

Coal Handling System atau disebut sebagai sistem penanganan batubara


merupakan sistem yang berfungsi sebagai pengangkutan dan pengaturan batu bara
dari Ship Unloader atau Unloader Jetty hingga ke sistem penampungan pada
boiler sebelum terjadi proses pembakaran. Pendistribusian batubara untuk sampai
ke Coal Bunker terdiri dari beberapa sistem, mulai dari Unloading Coal(sistem
transfer batu bara dari Ship Unloader ke Stockpile), Loading coal (sistem transfer
batu bara dari Stacker Reclaimer dan Reclaim Hopper menuju Coal Bunker), dan
Direct Coal (sistem transfer batu bara dari Ship Unloader langsung menuju Coal
Bunker).

Bagian dari Sistem penanganan batubara pada PLTU Tanjung Awar-Awar adalah
sebagai berikut :

1. Ship Unloader System

Merupakan bagian yang bertugas untuk membongkar batubara dari


kapal tongkang. Proses pembongkarannya menggunakan alat pengangkut
atau yang disebut dengan Crane. Pada PLTU Tanjung Awar-Awar terdapat

43
dua unit Ship Unloader dengan kapasitas setiap unitnya adalah sebesar
1250 ton per jam dan 32 ton per angkutan. Batubara yang telah dibongkar
akan dialirkan ke Conveyor.

Gambar 2.22 Ship Unloader

2. Coal Conveyor System

Bagian ini merupakan bagian yang bertugas untuk mengangkut batu


bara dari Ship Unloader menuju Stockpile atau ke Coal Bunker. Pada
PLTU Tanjung Awar-Awar terdapat 13 Jalur Conveyor yaitu C1A, C1B,
C2A, C2B, C3A, C3B, C4B, C4A, C5A, C5B, C6A, C6B dan C7.

Gambar 2.23 Conveyor 6A

3. Transfer Tower

Merupakan suatu gedung, dimana didalamnya terdapat beberapa ujung


Conveyor yang saling bertemu. Transfer Tower digunakan untuk
mengubah jalur atau rute batu bara dari jalur Conveyor satu ke Conveyor

44
lainnya. PLTU Tanjung Awar-Awar memiliki 4 buah Transfer Tower, dan
satu Crusher House yang memiliki jalan berbeda, yaitu:

a. Transfer Tower 1

Untuk mengarahkan batu bara dari Conveyor 1A dan 1B ke


Conveyor 2A dan 1C 2B yang kemudian diteruskan ke Transfer Tower
2, atau menuju ke Conveyor 3B yang menuju ke Stockpile. Transfer
tower ini dilengkapi dengan Magnetic Separator.

b. Transfer Tower 2

Untuk mengarahkan batubara dari Conveyor 2A, 2B dan, 7 ke


Conveyor 4A dan 4B melalui Spliter Gate, dan dapat disimpangkan ke
Conveyor 3A menuju Stockpile.

c. TransferTower 3

Untuk mengarahkan batu bara dari Conveyor 5A dan 5B ke


Conveyor 6A dan 6B melalui Diverter Gate yang berakhir di Coal
Bunker.

d. Transfer Tower 4

Menerima batu bara dari Conveyor 7 melalui yard Reclaim Hopper


yang berada di bawah tanah Stockpile, dan darahkan ke Conveyor 2A
dan 2B menuju Transfer Tower 2.

45
Gambar 2.24 Transfer Tower

4. Crusher House

Merupakan penghancur awal batubara dari Stockpile maupun dari


proses Unloading. Batubara dihancurkan dengan ukuran agak kasar. Selain
itu, Crusher House digunakan untuk menerima aliran batubara dari
Conveyor 4A dan 4B yang selanjutnya diteruskan ke Conveyor 5A dan 5B.

5. Coal Bunker

Coal Bunker atau Coal Silo merupakan tempat penampungan sementara


batubara sebelum dimasukkan ke Coal Feeder yang terhubung
dibawahnya. PLTU Tanjung Awar-Awar memiliki 6 buah Coal Bunker
setiap unit.

46
Gambar 2.25 Coal Bunker

2.2.7 Sistem Pembakaran (coal and combustion system)

Sistem pembakaran PLTU terdiri dari Coal Feeder, Coal Pulverizer, Coal
Burner, PA FaN, FD Fan, serta ID Fan. Berikut adalah penjelasan dari masing-
masing komponen sistem pembakaran.

1. Coal Feeder

Pemasukkan batubara dari Coal Bunker ke Pulverizer diatur dengan


Coal Feeder, sehingga jumlah batu bara yang masuk ke Pulverizer bisa
diatur dari control room. Pengaturan jumlah batu bara berdasarkan fraksi
berat menggunakan sensor load cell dan encoder. Load cell akan
mendeteksi massa per satuan panjang sedangkan encoder akan mendeteksi
kecepatan conveyor pada Coal Feeder. Sehingga keluaran dari kedua
sensor tersebut adalah massa per satuan waktu atau ton per jam.

Gambar 2.26 Coal Feeder

47
2. Coal Pulverizer

Coal Pulverizer merupakan Sebuah alat penghancur batubara sebelum


dimasukkan ke furnace. Di dalam coal pulverizer batubara akan
dihancurkan sebesar 200 mess sehingga menjadi serbuk batu bara. Untuk
material batubara yang tidak dapat dihancurkan, serta material berupa
batu, besi, kayu, dan lainnya akan dibuang melalui Reject Hopper yang
akan dibersihkan oleh Scrapper. Serbuk batubara yang sudah digerus,
selanjutnya akan diangkut atau ditransfer menggunakan udara panas dari
PA Fan dan dilewatkan di pipa coal pulverizer untuk pembakaran dalam
boiler.

Gambar 2.27 Mill

3. PA Fan (Primary Air Fan)

PA Fan berfungsi untuk mengalirkan udara primer yang digunakan untuk


mengangkut batubara dari Pulverizer menuju ruang bakar. Udara yang
dihasilkan PA Fan terbagi menjadi 2 yaitu yang pertama udara panas (hot
air) yang melewati air preheater dan yang kedua udara biasa (cool air)
yang tidak melewati air preheater. Udara ini berfungsi sebagai pengatur
suhu udara (mix air).

48
Gambar 2.28 PA-Fan

4. Coal Burner

Coal Burner Merupakan peralatan atau komponen yang berguna untuk


mencampur batubara dengan udara sekunder serta sebagai nozzle untuk
mendorong campuran bahan bakar tersebut ke dalam furnace boiler.
Batubara yang keluar dari Pulverizer dibawa oleh udara bertekanan
menuju ke burner melalui pipa-pipa. Secondary air dari FD Fan akan
bertemu dengan batubara yang telah digerus pada burner, kemudian
bercampur dan terdorong menuju ke tengah-tengah furnace untuk dibakar.

5. FD Fan (Force Draft Fan)

FD Fan merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengalirkan


batubara pada Burner ke ruang bakar dengan menggunakan udara
pembakaran atau disebut juga Secondary Air. FD Fan disebut juga sebagai.
Udara untuk FD Fan diambil dari atmosfer. Udara yang dikeluarkan oleh
FD Fan masuk melalui air Preheater untuk meningkatkan suhu
pembakaran sebelum masuk ke boiler.

49
Gambar 2.29 FD-Fan

6. ID Fan (Induced Draft Fan)

ID Fan merupakan komponen yang berfungsi untuk menjaga tekanan di


dalam furnace agar berada dibawah tekanan atsmofer. Tekanan didalam
furnace diatur dari besarnya blade bukan dari static blade ID Fan.
Semakin besar bukaan dari static blade maka semakin rendah tekanan dari
static blade maka semakin rendah tekanan didalam furnace.

Gambar 2.30 ID-Fan

7. Furnace

Furnace merupakan tempat berlangsungnya proses pembakaran bahan


bakar. Proses pembakaran dimulai dengan start up api. Pada saat start up,
pembakaran tidak langsung dilakukan dengan batubara, tetapi
mempergunakan bahan bakar minyak. Setelah beban mencapai 10%-15%,
batubara akan dimasukkan secara perlahan dengan bantuan udara sekunder

50
dari FD Fan untuk menggantikan minyak. Dengan bantuan ignitor sebagai
pemantik api, HSD akan terbakar dalam furnace dengan jarak aman
tertentu. Setelah api mencapai kestabilan, maka batubara akan dimasukkan
ke furnace dengan bantuan udara sekunder tanpa menghentikan suplai
HSD. Suplai HSD akan berhenti apabila Flame Scanner membaca bahwa
telah terjadi pembakaran pada batubara di Burner.

Gambar 2.31 Flame Sensor

8. APH (Air Preheater)

Air Preheater adalah jenis heat excharger yang digunakan sebagai


pemanas awal udara untuk PA Fan dan FD Fan. Pemanas yang digunakan
air heater adalah flue gas atau gas buang dari boiler.

51
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat Penelitian

Dalam penelitian atau Kerja Praktik ini, peneliti menggunakan beberapa alat
dan bahan untuk membantu proses penelitian. Berikut alat dan bahan yang
digunakan:
1. Handphone

Gambar 3.1 Xiaomi Redmi Note 5A

Handphone digunakan untuk mendokumentasikan atau mengambil foto


kegiatan Kerja Praktik di PT. PJB UBJ O&M Tanjung Awar-Awar, Jawa
Timur. Foto tersebut digunakan sebagai bahan Referensi dan Lampiran
pada saat membuat Laporan Kerja Praktik. Dalam penelitian ini handphone
tidak hanya digunakan untuk mendokumentasikan kegiata kerja praktik
saja, tetapi digunakan juga untuk merekam wawancara yang dilakukan
peneliti kepada pembimbing lapangan, pekerja dan lain-lain di PT. PJB
UBJ O&M Tanjung Awar-Awar, Jawa Timur.

52
2. Kelman Transport X DGA
Berfungsi sebagai alat analisis kondisi transformator yang
dilakukan berdasarkan jumlah gas terlarut pada minyak trafo. DGA dalam
dunia industri dikenal juga sebagaiu tes darah atau blood test pada
transformator.

Uji DGA dilakukan pada suatu sampel minyak diambil dari unit
transformator kemudian gas-gas terlarut (dissolved gas) tersebut
diekstrak. Gas yang telah diekstrak lalu dipisahkan, diidentifikasi
komponen-komponen individunya, dan dihitung kuantitasnya (dalam
satuan part per Millon - ppm). Keuntungan utama uji DGA adalah deteksi
dini akan adanya fenomena kegagalan yang ada pada transformator yang
diujikan.

Uji DGA memiliki sensitivitas yang tinggi untuk mendeteksi gas


yang terlarut yang terkandung dalam sampel minyak isolator trafo.

Gambar 3.2 Kelman Transport X DGA

53
3. Megger

Test insulasi dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di


jaringan. Insulasi yang memadai diperlukan untuk menghindari terjadinya
direct contact seperti short circuit atau ground fault.

Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran


jaringan line / phase dengan netral dan line dengan ground. Sebelum
melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan
komponen elektronik dan pilot lamp dengan jaringan. Metode pengetesan
bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan
tegangan 500 VDC adalah 0,5 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan
1000 VDC adalah 1 Meg Ohm.

Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah


motor selain masalah elektrik dan mekanik. Sebuah motor akan
mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai. Jika insulasi
motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan
preventive maintenance. Jika insulasi dibawah 1 Meg Ohm berarti motor
dalam kondisi kritis.

54
Gambar 3.3 Megger

3.2 Bahan Penelitian

1. Main Transformator

Main Transformator merupakan transformator yang berfungsi untuk


menyalurkan energy listrik dari generator menuju saluran transmisi.

Spesifikasi dan nameplat pada Main Transformator terdapat pada table


dibawah ini :

Table 3.1 Spesifikasi Main Transformator

Main Transformator (MT) Range


Rated Power 420.000 KvA
Rated Voltage (157,5 ± 2 × 2,5 %) / 20 Kv
Rated Current 1539,6 / 12124,4 A
Vector Group YNdll
Rated Frequency 50 Hz

55
Tapping Range (157,5 ± 2 × 2,5 %) / 20 Kv
Cooling ONAN,ONAF & OFAF
(Refrensi Spesifikasi Main Transformator PT. PJB UBJ O&M Tanjung Awar-
Awar)

2. Unit Auxiliary Transformator

Unit Auxiliary Transformator merupakan transformator yang berfungsi


untuk menyuplai daya untuk kebutuhan transformator itu sendiri dengan
mengabil dari keluaran generator.

Spesifikasi dan nameplat pada Unit Auxiliary Transformator terdapat pada


table dibawah ini :

Tabel 3.2 Spesifikasi Unit Auxiliary Transformator

Unit Auxiliary Transformator Range


Rated Power 50/31,5 MvA
Rated Voltage 20 Kv Hv 6,3 Kv Lv
Rated Current 1443,4 A / 2886,8 A
Interconection F
Interconection Hv (IPB) / Lv (N SPB)
Vector Group Dynl – ynl
Brand Teng Long
No Tap 5
Tape Range 20 ± 2 × 2,5 % / 6,3 – 6,3 Kv
Cooling ONAN Dan ONAF(10% / 100%)

56
(Refrensi Spesifikasi Unit Auxiliary Transformator PT. PJB UBJ O&M Tanjung
Awar-Awar)

3. Start Standbay Transformator

Strart Standbay Transformator merupakan transformator yang berfungsi


untuk menyuplai dari saluran transmisi ke peralatan yang ada dipembangkit.

Spesifikasi nameplet pada Start Standbay Transformator terdapat pada table


dibawah ini :

Tabel 3.3 Spesifikasi Start Standbay Transformator

Start Standbay Transformator Range


Rated Power 50 MvA / 31,5 – 31,5 MvA
Rated Voltage 150 / 6,3 Kv
Rated Current 192,5 / 2886,8
Insulation Class F
Interconnection Hv Overhead Wire / Lv NSPB
Vector Group Ynyno-yno + dll
Brand Ituaming

57
No Tap 17
Tap Range 150 ± 8 × 1,25 % / 16,3 Kv – 16,3 / 6,2
Cooling ONAN Dan ONAF
(Refrensi Spesifikasi Start Standbay Transformator PT. PJB UBJ O&M
Tanjung Awar-Awar)

3.3 Metode Penelitian

Start

Pengumpulan Data

Proses Mengolah Data

Hasil dan Kesimpulan

Finish
Gambar 3.4 Diagram Alir Tahap Penelitian
3.3.1 Pengumpulan Data
Jenis Penelitian dan Pendekatan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan
pendekatan kualitatif. Yaitu penelitian yang tujuannya untuk mendapatkan
wawasan tentang topik (Kesehatan Main Transformer).

Sumber Data
Penelitian ini bersumber dari data primer yaitu: metode wawancara dengan
pihak pembimbing di PT. PJB UBJ O&M Tanjung Awar-awar, Jawa Timur.
Metode observasi, penelitian tentang proses terjadinya Siklus Air Dan Uap, siklus
bahan bakar dan pengujian secara Online dan Offline pada MT (Main
Transformator). Sedangkan data sekunder yaitu: studi dokumentasi pada saat
pembimbing mengajak peneliti ke dalam kawasan Unit PLTU Tanjung Awar-awar,

58
Jawa Timur. Catatan (data) yang diperoleh pada saat mewawancarai pembimbing
pada saat di lapangan menjadi sumber data penelitian.

Teknik Pengumpulan Data


1. Data Primer
Data primer merupakan hasil pengamatan dan pengujian secara langsung
pada MT (Main Transformator) pada PLTU Tanjung Awar-awar, Jawa Timur.
Pada saat kondisi Online dan Offline atau melaksanakan sebagian pekerjaan
sebagai pembanding. Dalam memperoleh data primer dilakukan dengan
beberapa metode diantaranya yaitu:

a. Metode Wawancara
Metode wawancara atau interview adalah proses memperoleh
keterangan dari pembimbing lapangan pada PLTU Tanjung Awar-awar,
Jawa Timur. Untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara peneliti dan pihak pembimbing pada saat
mengobservasi pada MT (Main Transformator) di PT. PJB UBJ O&M
Tanjung Awar-awar, Jawa Timur. Dalam menggunakan metode ini
peneliti mengadakan tanya jawab secara langsung dengan membawa
instrumen penelitian sebagai pedoman pertanyaan tentang hal-hal yang
akan ditanyakan dengan cara menanyakan beberapa pertanyaan untuk
mencari data tentang pengujian kondisi MT (main transformer) secara
Online dan Offline di PT. PJB UBJ O&M Tanjung Awar-Awar, Jawa
Timur.

b. Metode Observasi
Metode observasi atau pengamatan adalah penyelidikan yang diadakan
untuk memperoleh fakta-fakta yang ada di lapangan. Adapun observasi yang
dilakukan peneliti termasuk dalam jenis observasi partisipasif. Yaitu peneliti
terlibat langsung dengan kegiatan pengujian MT (Main Transformator)
secara Online dan Offline pada saat di Unit PLTU Tanjung Awar-awar, Jawa
Timur.

59
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari hasil studi dokumentasi pada MT (Main
Transformator) yaitu metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menelusuri data historis. Adapun metode dokumen yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah buku-buku, catatan-catatan, majalah, jurnal, dan lain-lain
yang dibutuhkan untuk menunjang data penelitian pada pengujian secara
Online dan Offline pada MT (Main Transformator) yang ada di PLTU Tanjung
Awar-awar, Jawa Timur.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa dokumen diantaranya
adalah buku, jurnal, dan beberapa foto yang peneliti ambil disaat melakukan
Pengujian pada MT (Main Transformator) di PT. PJB UBJ O&M Tanjung
Awar-Awar, Jawa Timur.

3.3.2 Proses Pengolahan Data


Proses pengolahan data dilakukan setelah seluruh data pada MT (Main
Transformator) yang diperlukan telah terkumpul, setelah itu diolah dan
dimanipulasi dari data mentah menjadi hasil dari analisis kondisi MT (Main
Transformator) melalui pengujian secara Online dan Offline pada PLTU Tanjung
Awar-awar, Jawa Timur. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif
yaitu data yang didapat berupa penjelasan, catatan observasi, dokumen dan juga
wawancara atau angket.

3.3.3 Hasil dan Kesimpulan


Hasil penelitian ini berisi pembahasan rinci tentang analisis kondisi MT (Main
Transformator) melalui pengujian secara Online dengan menggunakan uji
menggunakan DGA (Dissolve Gas Analysis) dan Offline menggunakan pengujian
PI (Polarity Index) dan IR (Insulation Resistance) pokok penelitian berupa
analisis penelitian, tabel dan gambar tentang hasil pengujian MT (Main
Transformer). Dari kesimpulan akan dijelaskan hasil akhir dari penelitian ini,
yang diguanakan untuk menjawab rumusan masalah tentang apa penyebab
terjadinya kerusakan pada MT (Main Transformator), lalu apa saja cara pengujian

60
pemeriksaan kondisi MT (Main Transformator) yang ada pada PLTU Tanjung
Awar-awar, Jawa Timur, dan apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk
menyatakan transformator layak untuk dioperasikan dan dapat di andalkan dalam
PLTU Tanjung Awar-awar, Jawa Timur.

BAB IV
PENGUJIAN MAIN TRANSFORMATOR SECARA ONLINE
DAN OFFLINE

4.1 Penyebab Terjadinya Kerusakan Atau Gangguan Pada Transformator


MT(Main Transformator)

Penyebab terjadinya kerusakan dan gangguan pada Main Trasnformator


yaitu:

1. Gangguan Internal
Gangguan internal adalah gangguan yang terjadi didalam
transformator itu sendiri, gangguan yang di golongkan dalam gangguan
internal adalah sebagai berikut:
a. Terjadinya busur api yang kecil dan pemanas local yang
akan disebabkan oleh :
 Cara penyambungan kumparan yang kurang baik.
 kerusakan isolasi pada penjepit kumparan inti.
b. Gangguan sistem pendingin

Didalam system pendingin Main Transformator terdapat tiga


buah pendingin yaitu ONAN (Oil Natural Air Natural), ONAF
(Oil Natural Air Force), dan OFAF (Oil Force Air Force) jika
salah satu dari pendingin tersebut terdapat masalah maka setiap
pendingin yang lain pada Main Transforator akan membantu
pendingin yang sedang terdapat masalah.

61
karena semua gangguan pada nomer satu akan menimbulkan
pemanasan local tetapi tidak mempengaruhi suhu transformator
secara keseluruhan. Gangguan ini tidak dapat terdeteksi dari
terminal transformator karena keseimbangan arus tegangan tidak
berbeda dengan kondisi normal.

c. Gangguan hubung singkat

pada umumnya gangguan ini dapat segera terdeteksi karena


akan selalu timbul arus atau tegangan yang tidak normal atau
tidak seimbang. Jenis gangguan ini antara lain:

Hubungan singkat fasa ke tanah.

Hubungan singkat antara fasa pada kumparan yang sama.

Gangguan pada terminal transformator.

d. Gangguan Eksternal
Gangguan eksternal yaitu gangguan yang terjadi diluar
transformator pada sistem tenaga listrik tetapi datap menimbulkan
gangguan pada transformator bersangkutan. Gangguan-gangguan
yang dapat digolongkan dalam gangguan eksternal ini adalah
berikut :

1) Gangguan hubung singkat


Hubungan singkat diluar transformator ini biasanya dapat
segera dideteksi karena timbulnya arus yang sangat besar, dapat
mencapai beberapa kali arus nominalnya, seperti :
Hubungan singkat di rel.
Hubungan singkat pada penyulang (feeder).
Hubungan singkat pada incoming feeder transformator.
2) Beban lebih (Overload)
Transformator dapat berkerja trus menerus pada arus beban
nominalnya. Apabila beban yang dilayani lebih besar dari
100%, maka akan terjadi pembebanan lebih. Hal ini dapat
menimbulkan pemanasan yang lebih. Kondisi ini mungkin

62
tidak akan menimbulkan kerusakan, tetapi apabila berlangsung
secara trus menerus akan memperpendek umur isolasinya.

3) Gelombang surja
Gelombang surja dapat terjadi karena cuaca, yaitu petir
yang menyambar jaringan transmisi dan kemudian akan
merambat ke gardu terdekat dimana transformtor tersebut
terpasang. Walaupun hanya terjadi dalam kurun waktu sangat
singkat (beberapa waktu mikrodetik), akan tetapi karena
tegangan puncak yang dimiliki cukup tinggi dan energy yang
dikandung besar, maka dapat menyebabkan kerusakan pada
transformator. Disamping dapat menyebabkan kerusakan pada
peralatan, gangguan tersebut dapat juga membahayakan
manusia atau operator yang ada disekitarnya.
4.2 Cara Memeriksa Kesehatan Pada Main Transformator Agar Layak
Untuk Di Online Atau di Standbaykan
Untuk pemeriksaan kesehatan pada Main Transformer agar tetap layak
untuk di operasikan adalah terdapat beberapa pengujian yaitu sebagai berikut:

4.2.1 Pengujian Transformator Daya


Pengujian transformator dalam rangka pemeriksaan kesehatan
transformator dilaksanakan menurut SPLN’50-1982, sebagai diuraikan
juga dalam IEC 60076 (1997), yaitu:

Pengujian Rutin

Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan terhadap setiap


transformator, meliputi:

Pengujian di bagi menjadi beberapa tahapan yaitu:

1. Pengujian Bulanan.
Pengujian yang dilakukan secara berkala dengan waktu pengujian
selama satu bulan yaitu:

a. Pengecekan tinggi permukaan minyak.

63
b. Warna minyak.
c. Kondisi bushing.
d. Pengecekan permukaan tangki radiator.
2. Pengujan 6 Bulan.
a. Pengujian pembanding belitan.
b. Pengujian rugi besi dan beban kosong.
c. Pengambilan sampel mintak satu kali dalam satu bulan.
3. Pengujian 1 Tahunan.
a. Pengujian tahanan isolasi.
b. Pengujian tahanan kumparan.
c. Pengujian rugi tambang dan impedansi.
d. Pengujian tagangan terapan (Withstand Test)
e. Pengujian tahanan induksi (Induce Test)

Pengujian Jenis

Pengujian jenis adalah transformer yang mewakili transformer lainnya


yang sejenis, untuk menunjukan bahwa semua transformator jenis ini
memenuhi persyaratan yang belum diliput oleh pengujian rutin. Pengujian
jenis terdiri dari pengujian :

1. Pengujian kenaikan suhu


2. Pengujian impedansi

Pengujian Khusus

Pengujian khusus dilaksanakan persetujuan pabrik dengan pembeli dan


hanya dilaksanakan terhadap terhadap satu atau lebih transformator.
Pengujian khusus meliputi :

1. Pengujian elektrik
2. Pengujian impedansi urutan nol pada transformator tiga phasa

3. Pengujian hubung singkat


4. Pengujian harmonic pada arus beban kosong
5. Pengujian tingkat bunyi akuistik
6. Pengukuran daya yang diambil oleh motor-motor kipas dan pompa
minyak.
4.2.2 Pengujian Tahanan Isolasi
Merupakan salah satu dari pengujian rutin. Pengujian dilakukan dengan
cara mengukur tahanan isolasi dimaksudkan untuk mengetahui secara dini kondisi

64
isolasi transformator, untuk menghindari kegagal yang fatal dan pengujian
selanjutnya, pengukuran dilakukan antara lain:

1. Sisi Tegangan Tinggi-Tegangan Rendah


2. Sisi Tegangan Tinggi-Ground
3. Sisi Tegangan Rendah-Ground

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan megger, lebih baik yang


menggunakan baterai karena dapat membangkitkan tegangan tinggi yang lebih
stabil. Harga tahanan isolasi ini digunakan untuk menentukan kriteria kering
tidaknya transformator, juga untuk mengetahui apakah ada bagian-bagian yang
terhubung singkat. Objek Main Transformator yang akan ukur adalah sebagai
berikut :

Gambar 4.1 Pengujian Main Transformator

Bagian-bagian yang akan diukur :

1. Terminal Primer R,S,T terhadap casing/tanah


2. Terminal Sekunder R,S,T terhadap casing/tanah
3. Terminal Tersier R,S,T terhadap casing/tanah.

65
Hasil pengecekan kondisi Main Transformer dengan menggunakan PI (Polarity
Index) dan IR (Insulation Resistance) dengan menggunakan megger adalah
sebagai berikut :

1. Winding Transformator HV
Table 4.1 Hasil PI 1

VOLTAGE
PHASA TEST (VDC) 1’ (GΩ) 10’ (GΩ) PI

HV- GROUND 5000 23,6 43,0 1,82

Dari hasil table pengujian secara Offline dengan menggunakan IR


(Insulation Resistance) dengan pengecekan phasa HV ke Ground memperlihatkan
hasil dari menit pertama menuju menit ke sepuluh kondisi Main Transformator
dalam kondisi baik karena pada hasil menit pertama sampai menit ke sepuluh
memperlhatkan peningkatan dari hasil uji transformator.

2. Winding Transformator LV
Table 4.2 Hasil PI 2

VOLTAGE
PHASA TEST (VDC) 1’ (GΩ) 10’ (GΩ) PI

LV – GROUND 5000 3,78 4,99 1,32

Dari hasil table pengujian secara Offline dengan menggunakan IR


(Insulation Resistance) dengan pengecekan phasa LV ke Ground memperlihatkan
hasil dari menit pertama menuju menit ke sepuluh kondisi Main Transformator
dalam kondisi baik karena pada hasil menit pertama sampai menit ke sepuluh
memperlhatkan peningkatan dari hasil uji transformator.

3. Winding Transformator HV-LV


Table 4.3 Hasil PI 3

66
VOLTAGE
PHASA TEST (VDC) 1’ (GΩ) 10’ (GΩ) PI

HV – LV 5000 22,5 36,3 1,61

Dari hasil table pengujian secara Offline dengan menggunakan IR


(Insulation Resistance) dengan pengecekan phasa HV ke LV memperlihatkan
hasil dari menit pertama menuju menit ke sepuluh kondisi Main Transformator
dalam kondisi baik karena pada hasil menit pertama sampai menit ke sepuluh
memperlhatkan peningkatan dari hasil uji transformator.

Table 4.4 Hasil Uji IR (Insulation Resistance) Main Transformator

Hasil dari table di atas adalah diambil dari megger yang sudah dipasang
pada transformator yang telah di uji melalui IR (Insulation Resistence).
Yaitu hasilnya dari menit pertama sampai ke menit ke sepuluh.

Jadi hasilnya dari menit ke-1 sampai menit ke-10 dan hasil tersebut kita
lihat dari megger yang sudah di pasang pada MT (Main Transformator).

4.2.3 Hasil Pengujian DGA (Dissolved Gas Analysis)


Penelitian ini akan membahas bagaimana uji secara Online atau kondisi Main
Transformator dalam posisi beroperasi dengan DGA (Dissolved Gas Analysis)

67
suatu sampel minyak diambil dari unit main transformator kemudian gas-gas
terlarut tersebut diekstraks. Gas yang telah diekstras lalu dipisahkan, diidentifikasi
komponen-komponen individualnya, dan dihitung kuantitasnya (dalam satuan part
per million - ppm).

Keuntungan utungan utama uji DGA adalah deteksi dini akan adanya
fenomena kegagalan yang ada pada transformator yang diuji. Namun kelemahan
utama adalah diperlukan tingkat kemurnian yang tinggi dari sampel minyak yang
diujikan.

Hasil dari pengujian secara Online dengan menggunakan DGA (Dissolved


Gas Analysis) adalah :

Tabel 4.5 Hasil DGA Main Trasnformer

Keterangan : Hijau : Normal


Kuning: Waspada
Merah : Melebihi Batas Normal

Maka dilihat dari hasil tranding pengujian DGA (Dissolved Gas Analysis)
yang ada pada table diatas yaitu kondisi peningkatan terdapat pada carbon
monoxide tetapi untuk kondisi ini masih dalam kondisi aman karena dari
pengujian lima bulan terakhir tidak mengalami peningkatan yang sinifikan dan
untuk carbon dioxide peningkatan terjadi dalam tiga kali pengujian terakhir dalan

68
hasil dari pengujian itu menunjukan peninhkatan yang sudah melampaui batas
maksimal pada carbon dioxiode.

4.3 Syarat-Syarat Yang Harus Dipenuhi Untuk Menyatakan Transformer


Layak Untuk Dioperasikan

Syarat yang harus dipenuhi agar Main Transformator dapat dioperasikan


adalah dengan melalui analisis kondisi pengujian secara Online dengan
menggunakan uji DGA (Dissolved Gas Analysis) dan Offline uji PI (Polarity
Index) dan IR (Insulation Resistance).

Maka peneliti akan menampilkan hasil secara Online dan Offline dengan
menyertakan range / batasan yang sesuai dengan persyaratan untuk uji kelayakan
kondisi Main Transformator menurut SPLN’50-1982, sebagai diuraikan juga
dalam IEC 60076 (1997).

Hasil uji kondisi secara Offline dengan menggunakan IR (Insulation Resistance)


Dan PI (Polarity Index) sebagai berikut :

1. Hasil PI (Polarity Index)

Winding Transformator HV
Table 4.6 Hasil PI 1

VOLTAGE
PHASA TEST (VDC) 1’ (GΩ) 10’ (GΩ) PI

HV- GROUND 5000 23.6 43,0 1.82

pengukuran 10 menit
PI =
pengukuran 1 menit

69
Dari hasil pengukuran yang dilakukan menggunakan
pengujian Offline dengan (Polarity Index) dengan pengujian phasa HV-
Ground dapat disimpulkan kondisi Main Transformator pada posisi baik
karena hasil dari PI (Polarity Index) didapatkan dari pengukuran menit ke
sepuluh di bagi pengukuran menit ke satu dan hasilnya lebih dari 1,3
Voltage.

Winding Transformator LV
Table 4.7 Hasil PI 2

VOLTAGE
PHASA TEST (VDC) 1’ (GΩ) 10’ (Ω) PI

LV – GROUND 5000 3,78 4,99 1.32

pengukuran 10 menit
PI =
pengukuran 1 menit

Dari hasil pengukuran yang dilakukan menggunakan pengujian


Offline dengan (Polarity Index) dengan pengujian phasa LV-Ground dapat
disimpulkan kondisi Main Transformator pada posisi baik karena hasil dari
PI (Polarity Index) didapatkan dari pengukuran menit ke sepuluh di bagi
pengukuran menit ke satu dan hasilnya lebih dari 1,3 Voltage.

Winding Transformator HV-LV


Table 4.8 Hasil PI 3

VOLTAGE
PHASA TEST (VDC) 1’ (GΩ) 10’ (GΩ) PI

HV – LV 5000 22,5 36,3 1.61

pengukuran 10 menit
PI =
pengukuran 1 menit

Dari hasil pengukuran yang dilakukan menggunakan


pengujian Offline dengan (Polarity Index) dengan pengujian phasa HV-LV
dapat disimpulkan kondisi Main Transformator pada posisi baik karena

70
hasil dari PI (Polarity Index) didapatkan dari pengukuran menit ke sepuluh
di bagi pengukuran menit ke satu dan hasilnya lebih dari 1,3 Voltage.

2. Hasil IR (Insulation Resistance)

Table 4.9 Hasil Uji IR (Insulation Resistance) Main Transformator

Hasil dari table di atas adalah diambil dari megger yang sudah dipasang
pada transformator yang telah di uji melalui IR (Insulation Resistence).
Yaitu hasilnya dari menit pertama sampai ke menit ke sepuluh.

71
Jadi hasilnya dari menit ke-1 sampai menit ke-10 dan hasil tersebut kita
lihat dari megger yang sudah di pasang pada MT (Main Transformator).

Standart yang harus dipenuhi dengan test PI dan IR yaitu yang sesuai dengan
IEEE C57.152-2013 PI > 1.3 dan IR>KV+1MΩ atau batasan sebagai berikut :

Table 4.10 Range IEEE C57.152-2013

72
Pada table 4.10 adalah range IEEE C57.152-2013 untuk standart pengecekan PI
(Polarity Index) yaitu PI lebih dari 1.3 adalah pada kondisi baik dan IR
(Insulation Resistance) IR lebih dari Kv + 1 MΩ pada transformator daya yang
telah di uji.

Tabel 4.11 Gas Mudah Terbakar

73
Untuk table di atas adalah daftar table gas yang mudah terbakar dalam
transformator dan jumlah volume gas pada transformator yang akan telah di uji.

Hasil trending Carbon Monoxide sebagai berikut :

Gambar 4.2 Trending Carbon Monoxida


Hasil dari pengujian pada table 4.5 menunjukan tranding Carbon
Monoxide dan Carbon Dioxide pada gambar 4.2 dan gambar 4.3.

Pada hasil tranding Carbon Monoxide pada transformator dapat di lihat


pada gambar 4.2 yaitu dari pengujian terakhir masih dalam tahapan baik
atau pada kondisi layak untuk di operasikan dengan baik.

74
Gambar 4.3 Trending Carbon Dioxide
Pada hasil tranding Carbon Dioxide pada transformator dapat di lihat pada
gambar 4.3 yaitu dari pengujian terakhir terlihat peningkatan melebihi
batas maksimal yang sudah di tentukan, jadi pada Carbon Dioxide harus di
lakukan di bawah enam bulan sekali atau lebih rutin. Dan pada standart
yang sudah tetapkan jika lebih dari tiga kali pengujian hasil tranding dari
Carbon Dioxide meningkat terus menerus maka harus di lakukan
penggantian minyak pada transformator.

Tabel 4.12 Range Standart DGA

Hasil kondisi pengecekan dengan menggunakan DGA memperlihatkan pada table


4.11 pada table hasil DGA (Dissolved Gas Analysis) ada peningkatan carbon
dioxide yang terlalu melampaui strandar yang sudah diterapkan karena dari hasil
uji tes di hasilkan tiga kali pengujian terakhir lonjakan melewati batas normal
pada kondisi empat pada standart yang sudah di tenrukan dan kondisi tersebut

75
dapat menyebabkan transformator mengalami kerusakan pada kumparan yang
terdapat pada Main Transformator. di IEEE C57. 104. 2008 dan carbon monoxide
pada kondisi dua pada table range yang di tentukan dan kondisi tersebut masih
pada kondisi aman karena peningkatan tidak terjadi secara terus menerus dan
tidak melewati batas normal. (Refrensi Resistance TDCG IEEEC57/IEC599)

Tabel 4.13 Cek Kondisi Transformator

Keterangan : R= TDCG (Latetest) – TDCG (Previos) x Volume


10
−6
x T (Waktu)

Penentuan untuk kerusakan (Fault) yaitu dengan mengitung niali pengecekan


sebelumnya dikurangi dengan pengecekan sesudahnya.

76
Tabel 4.14 Hasil TDCG

Dari hasil pengecekan TDCG trakhir menunjukan hasil lebih dari 2,8 L, jadi dapat
di simpulkan pada minyak Main Transformator pada kondisi aktif. Dan untuk
perawatan harus rutin pengecekan jika di lihat dari range standart yang sudah ada
maka dapat di simpulkan jika hasil pengukuran menunjukan data Aktif (> 2,8 L)
Harus Rutin Pengecekan. Dan jika hasil pengukuran menunjukan data Reaktif (<
2,8 L) Masih pada tahap normal.

Dan dari hasil uji test DGA (Dissolved Gas Analysis) menunjukan peningkatan
Carbon Monoxide dan Carbon Dioxide, peningkatan yang terus menerus di
tunjukan oleh Carbon Dioxide yang telah melampaui batas maksimal pada
standart yang sudah ditetapkan. Jadi untuk Carbon Dioxide harus dilakukan
penggantian minyak agar transformator bias untuk di operasikan.

77
BAB V
HASIL DAN KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Hasil analisis kondisi Main Transformator melalui penguhian secara Online


dan Offline pada Pembnagkit Listrik Tenaga Uap PT. PJB UBJ O&M Tanjung
Awar-Awar, Jawa Timur.

1. Hasil dari kondisi Offline dengan menggunakan PI (Polarity Index)


dan IR (Insulation Resistance) maka akan disimpulan sebagai berikut :
Dari seluruh hasil pengujian isolasi yang telah teliti dari Main
Transformator yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT. PJB UBJ
O&M Tanjung Awar-Awar, Jawa Timur menunjukan bahwa transformator
dalam kondisi baik dan layak untuk dioperasikan.

2. Hasil dari kondisi Online dengan menggunakan DGA (Dissolved


Gas Analysis) maka akan disimpulan sebagai berikut :
Dari seluruh hasil pengujian isolasi dengan parameter minyak yang telah
diambil dari Main Transformator yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga
Uap PT. PJB UBJ O&M Tanjung Awar-Awar, Jawa Timur. Menunjukan
bahwa transformator dalam kondisi baik, pada carbon dioxide dan carbon
monoxide memang selalu mengalami kenaikan, tetapi dengan melihat
parameter yang lain transformtor tersebut baik dan layak untuk
dioperasikan.

5.2 Saran

Saran peneliti untuk perawatan rutin yang harus dilakukan pada main
transformator yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT. PJB UBJ O&M
Tanjung Awar-Awar adalah :

1. Pengecekan DGA (Dissolved Gas Analysis) rutin pada Main Transformator.

78
2. Penggantian Silica Gel rutin sedikitnya ¾ dari silica gel harus masih
berwarna biru. Jika kurang dari itu, silica gel harus segera di ganti
keseluruhannya pada Main Transformator.
3. Rutin untuk melihat hasil Trending pengecekan Carbon Monoxide dan
Carbon Dioxide pada Main Transformator.

DAFTAR PUSTAKA

A.R.Demmassabu., L.S Patras., F. Lisi (2014), Analisis Kegagalan Transformator


Daya Berdasarkan Uji DGA Dengan Metode TDCG, Key Gas, Roger’s
Rasio,Duval’s Triangle Pada Gardu Induk.Kerja Praktik. Teknik Elektro
FT. UNSRAT, Menado.

79
A. K. Muhyiddiin, (2018), Analisis Perhitungan Efisiensi Total Unit 1 PLTU
Tanjung Awar-Awar Dengan Menggunakan Efisiensi Termal Dari Siklus
Rankin PLTU. Teknik Fisika FTI. IPB, Bandung.
IEEE Std C57.104 (2008) IEEE Guide for the Interpretation of Gases Generated
in Oil-Immersed Transformers.
IEEE Std C57.152 (2013) IEE Standart PI (Polarisation Index) and IR
(Insulation Resistance) Transformers.
M. Faisal, (2013), Analisis Indikasi Kegagalam Transformator Dengan Metode
Dissolved Gas Analysis,Skripsi, Teknik Elektro Universitas Diponegoro,
Semarang.
Panduan Pemeliharaan Transformator Tenaga,(2017), Simpel Insepction
Generator Transformator System, No. Dokumen : WT33301, PT. PJB UBJ
O&M Tanjung Awar-Awar, Tuban
Y. Sinuhaji, (2012) Analisis Keadaan Minyak Isolasi Transformator 150 Kv
Menggunakan Dissolved Gas Analysis, Skripsi, Teknik Elektro Universitas
Jember, Jember.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Laporan Harian PKL PT. PJB UBJ O&M Tanjung Awar-Awar

Nama : Bagus Tri Setiawan Bidang : Engineering CA


Instansi : Universitas Teknologi Yogyakarta

80
Pembimbing : Awaludin azis

1 Selasa , 24 juli 2018 Administrasi

2 Rabu , 25 juli 2018 Administrasi

3 Kamis , 26 juli 2018 CCR,Turbin Dan Gernerator

4 Jumat , 27 juli 2018 Presentasi Lisan 1

5 Senin, 30 juli 2018 Kosong

6 Selasa , 31 juli 2018 Konsultasi Materi Dan Judul

7 Rabu , 01 Agustus Presentasi Lisan 2 Dan Pengembangan


2018 Materi

8 Kamis , 02 Agustus Penyusunan Laporan Dan Mengikuti


2018 Presentasi Tentang Efisiensi Dan
Kerugian Pembangkit

9 Jumat , 03 Agustus Melihat Spesifikasi Generator Dan


2018 Transformator

10 Senin , 06 Agustus Penyusunan Laporan Selanjutnya


2018

11 Selasa , 07 Agustus Penyusunan Laporan Selanjutnya


2018

12 Rabu , 08 Agustus Presentasi Lisan 3


2018

81
13 Kamis , 09 Agustus Pengambilan Data Transformator
2018

14 Jumat , 10 Agustus Lanjut Membuat Laporan


2018

15 Senin , 13 Agustus Lanjut Membuat Laporan


2018

16 Selasa , 14 Agustus Lanjut Membuat Laporan


2018

17 Rabu , 15 Agustus Lanjut Membuat Laporan


2018

18 Kamis , 16 Agustus Lanjut Membuat Laporan


2018

19 Senin , 20 Agustus Revisi Laporan


2018

20 Selasa , 21 Agustus Presentasi Laporan


2018

21 Kamis , 23 Agustus Revisi Laporan


2018

22 Jumat , 24 Agustus Cekout Dari PT. PJB UBJ O&M


2018 Tanjung Awar-Awar

Lampiran 2. Sertifikat Kerja Praktik PT. PJB UBJ O&M Tanjung Awar-awar

82
83

Anda mungkin juga menyukai