Anda di halaman 1dari 14

COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021.

69-82

p-ISSN 2086 - 5708


e-ISSN 2442 - 7535

Kredibilitas Portal Media Online Dalam Pemberitaan Pasca Pengesahan


Rancangan Undang Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker)
Okki Priskila, Arsyie Akbar, Eka Khazna
okki.priskila@students.paramadina.ac.id, arsyie.akbar@students.paramadina.ac.id,
eka.khazna@students.paramadina.ac.id
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina, Indonesia

Submitted: 28 April 2021 Revised: 18 Mei 2021 Accepted: 23 Mei 2021

ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif yang bertujuan memberikan gambaran bagaimana kredibilitas
dari situs portal online Indonesia populer yaitu Kompas.com dan Detik.com periode 5-26 Oktober 2020 dalam
memberitakan RUU Ciptaker yang cukup menjadi isu krusial di tahun 2020 ini. Bisa dilihat bahwa masyarakat
membutuhkan media yang kredibel sebagai penyalur aspirasi rakyat. Pengambilan analisis berdasarkan pengukuran
tahap akhir, yaitu penilaian mutu (pembobotan) atau penskoran yang disajikan sebagai perbandingan nilai kredibilitas
adalah berdasarkan nilai tiap subdimensi. Kesimpulan perbandingan nilai kredibilitas situs portal media online
Detikcom dan Kompas.com ditarik berdasarkan total nilai factuality dan impartiality. Peneliti menggunakan tolak ukur
Holsti pada uji reliabilitas dengan menetapkan standar minimum 0,75 atau 75%, ketika hasil angka realibilitas berada
diatas nilai 0,75 maka ini dianggap reliable. Hasil skoring dari keenam aspek penelitian yakni factualness, accuracy,
completeness, relevance, balance dan neutrality beserta indikator yang terdapat didalamnya, maka penulis menyimpulkan
nilai kredibilitas situs portal media online Kompas.com lebih tinggi dibandingkan dengan Detik.com dalam pemberitaan
RUU Ciptaker periode 5-26 Oktober 2020. Situs portal media online Kompas.com mengantongi nilai kredibilitas 90,76
sementara situs portal media online Detik.com hanya dengan nilai kredibilitas 80,44.

Kata kunci : RUU Ciptaker. Kredibilitas. Situs portal media online. Analisis isi. Pemberitaan

This research is a quantitative content analysis method which used to provide an overview of the credibility of the popular
Indonesian online news sites portals, Kompas.com and Detik.com for the period 5-26 October 2020 in reporting the RUU
Ciptaker which is quite a crucial issue in 2020. It can be seen that the public needs credible media to channeling people's
aspirations. The analysis results are taken based on the last measurement step with weighting or scoring which presents
a comparison of the credibility value based on the value of each subdimension. The conclusion on the comparison drawed
from the credibility of value of the online news sites portals Detik.com and Kompas.com based on the total value of
factuality and impartiality. Researcher use the Holsti benchmark in the reliability test which sets a minimum standard of
0.75 or 75%, and when the result shows a reliability number above 0.75, it means this measuring instrument is reliable.
Based on the scoring results of the six research aspects which are factualness, accuracy, completeness, relevance, balance
and neutrality along with all the indexes, we found that the value of the Kompas.com credibility was higher than
Detik.com’s credibility when they are reporting the RUU Ciptaker for the period 5-20th October 2020. Kompas.com has
a credibility score of 90.76, while the online media situs portal, Detik.com, has a credibility score of 80.44.

Keywords: RUU Ciptaker. Credibility. Media situs portal Online. Content analysis. News media.

PENDAHULUAN (Garner, 2009). RUU Ciptaker ini membuat


Pemerintah Indonesia memiliki wacana untuk berbagai macam reaksi masyarakat luas di
menerbitkan Rancangan Undang-Undang Indonesia. RUU Ciptaker memicu aksi masa di
Cipta Lapangan Kerja (RUU Ciptaker) pada beberapa kota dan berakhir ricuh (dilansir
tahun 2019 dengan menggunakan konsep Kompas.com dalam Fitraia, 2020). Peneliti
sendiri berkaitan dengan banyak hal atau objek akan melihat sejauh mana tingkat kredibilitas
sekaligus atau memiliki berbagai tujuan dari dua situs portal media online yang

69
COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021. 69-82 70

memberitakan informasi tentang RUU menyetujui hasil pembahasan RUU Ciptaker


Ciptaker ini, yaitu Detik.com dan pada rapat kerja pengambilan keputusan
Kompas.com. Dalam penelitian sebelumnya, tingkat I RUU Ciptaker yang dilaksanakan
Detik.com dan Kompas.com mendapatkan pada tanggal 3 Oktober 2020 di kompleks
angka yang tinggi yaitu 66,65 dan 71,94 parlemen (Kompas.com dalam Farisa, 2020).
dengan menggunakan metode analisis isi Saat ini, masyarakat dengan mudah
(Handiyani & Hermawan, 2016). mencari berita melalui gawai yang
Berita mengenai RUU Ciptaker ini dimilikinya, yaitu menggunakan ponsel
dengan mudah menyebar ke masyarakat, cerdas. Menurut penelitian yang dilakukan
karena adanya keterbukaan informasi di oleh UC Browser, terdapat 95,4% orang
Indonesia dimana secara tidak langsung peran mengakses berita melalui ponsel cerdasnya
internet dan media online turut mempercepat (dilansir liputan6.com dalam Wardani, 2016).
penyebaran berita dari hulu ke hilir. Secara Dengan kemudahan akses yang diberikan oleh
umum, media massa diartikan sebagai salah ponsel cerdas dan juga akses internet,
satu alat dalam proses komunikasi massa masyarakat dengan mudah mencari berita,
(Santosa, 2017). Objektivitas merupakan salah terutama yang terkait dengan RUU Ciptaker.
satu peran penting untuk masyarakat Untuk itu, situs portal media online perlu
mengevaluasi apakah sebuah berita dapat menyajikan berita yang up to date namun tetap
dipercaya ataupun kredibel (Handiyani dan faktual dan secara objektif.
Hermawan, 2017). Untuk itu, situs portal Peneliti mengambil dua situs portal
online harus menyampaikan informasi online, yaitu Detik.com melalui sub laman
mengenai pemberitaan RUU Ciptaker secara DetikNews dan Kompas.com. Dua media
faktual dan objektif sehingga menciptakan online ini memiliki popularitas yang tinggi dan
berita yang dapat dipercaya. mendapat peringkat 10 besar situs portal di
Media selalu berusaha memberi Indonesia bulan Oktober 2020 versi Alexa.
informasi yang lengkap dan dalam kepada Kedua media ini memiliki keunggulan masing-
audiensnya (Baron dalam Damayanti, 2016), masing dimana Detik.com unggul dalam porsi
dimana secara tidak langsung, media melalui berita dan kecepatan menyajikan informasi
berita yang disajikan mampu membangun sedangkan Kompas.com lebih selektif dalam
persepsi setiap orang. Setiap individu akan memberikan berita kepada masyarakat.
memberikan respon yang berbeda ketika Peneliti fokus dalam penyampaian berita pada
membaca sebuah berita dari situs portal online kedua media online ini dengan melihat berita
dan hal ini juga berlaku ketika membaca tentang RUU Ciptaker periode 5 Oktober
pemberitaan terkait RUU Ciptaker. sampai dengan 26 Oktober 2020. Alasan
Pada tanggal 3 Oktober 2020, RUU peneliti menggunakan metode analisis isi
Ciptaker mulai dibahas dan keesokan harinya adalah metode ini merupakan cara penelitian
beritanya sudah muncul dan reaksi mulai yang tepat untuk meneliti pesan dalam media.
bermunculan baik dari individu, lembaga- Peneliti berharap dengan melakukan penelitian
lembaga dan kelompok masyarakat. Reaksi terhadap kredibilitas dua situs portal online ini,
bermunculan setelah pemberitaan ini, seperti masyarakat dapat mengukur tingkat
rencana aksi massa yang terjadi pada tanggal 6 kredibilitas pemberitaan dari dua situs portal
sampai 8 Oktober 2020 oleh Gerakan Buruh online tersebut.
Bersama Rakyat, dimana sebelumnya Melihat uraian diatas, peneliti ingin
diberitakan bahwa DPR dan Pemerintah mengeksplorasi presentasi kredibilitas
COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021. 69-82 71

pemberitaan tentang RUU Cipta Lapangan bisnis sampai dengan hibutan (Rhani dalam
Kerja pada situs portal berita online Detik.com Kompas.com, 2020).
melalui sub laman DetikNews serta Teori kedua yaitu mengukur
Kompas.com berdasarkan oleh dimensi kredibilitas berita menggunakan teori
factuality dan impartiality. Oleh karena itu, objektivitas. McQuail berpendapat bahwa
peneliti merumuskan masalah yang menjadi objektivitas adalah kondisi ketika suatu
pertanyaan utama peneliti yaitu "Sejauh mana peberitaan yang ditampilkan oleh media
kredibilitas pemberitaan RUU Cipta Lapangan tersebut adalah benar atau sesuai realitas
Kerja pada situs portal online Detik.com sub (McQuail dalam Rianto dkk, 2010). Peran dari
laman Detik News dan Kompas.com periode objektivitas sangat penting untuk masyarakat
pemberitaan 5 Oktober sampai 26 Oktober menilai sebuah berita, apakah berita tersebut
2020?". Peneliti menganalisis kredibilitas benar, sesuai fakta dan kredibel. Kredibilitas
pemberitaan melalui pertanyaan mendasar adalah aspek utama kualitas informasi dan
menggunakan enam kategori yaitu faktualitas, menyatakan bahwa apa dan siapa yang
keakuratan, kelengkapan atas informasi, dipercaya menjadi kredibel merupakan sumber
akurasi berita, keseimbangan dan netralitas. potensial dari "otoritas kognitif," atau yang
Tujuan penelitian ini yaitu memberikan memengaruhi pikiran orang karena dianggap
persepsi atau persperktif bagi masyarakat "layak dipercaya". Kredibilitas juga
terhadap kualitas berita yang disajikan oleh merupakan disiplin khusus karena setiap
situs portal media online Detik.com dan disiplin menimbang berbagai komponen
Kompas.com dalam menyajikan berita RUU berbeda. Kredibilitas dapat terdiri dari
Ciptaker periode 5 Oktober sampai dengan 26 beberapa konsep seperti kepercayaan,
Oktober 2020. Apabila terbukti bahwa kedua keandalan, akurasi, reputasi, kualitas, otoritas,
media online ini mampu mempertahankan dan kompetensi, di mana setiap konsep dapat
kredibilitas pemberitaan, penelitian ini dapat menambah kepercayaan atau keahlian:
memberikan konsep awal bagi masyarakat reputasi, keandalan dan kepercayaan
tentang kualitas ke dua situs portal ini dan menambah kepercayaan, sementara kualitas,
menjadi referensi terpercaya dalam mencari akurasi, otoritas dan kompetensi menambah
informasi atau berita. Sebaliknya, apabila keahlian (Shah, 2015).
kedua situs portal ini tidak mampu Teori yang terakhir adalah teori
membuktikan kredibilitasnya, maka hasil dari industri media dan masyarakat luas, dimana
penelitian ini dapat dijadikan pembelajaran teori ini menyebutkan, “Personal computers
untuk masyarakat dalam menjaring informasi and smart cell phones deliver ever-increasing
di ke dua situs portal ini. Maka dari itu, peneliti amounts of information anywhere we happen
merasa penelitian ini sangat penting dilakukan. to be via internet and world wide web.”
Dalam penelitian ini, peneliti memakai (Baran, 2010). Saat ini, media menjadi salah
tiga landasan teori. Yang pertama yaitu satu alat untuk menyebarkan informasi kepada
mengenai situs portal online dalam perspektif khalayak umum dan bisa diakses dimanapun
media massa. Pada era modern seperti dan kapanpun melalui ponsel cerdas, tablet
sekarang, setiap orang dapat berkomunikasi atau laptop menggunakan jaringan internet.
dan mendapatkan informasi melalui internet Media sosial menjadi media yang
(Talika, 2016). Internet sendiri adalah sarana memanfaatkan teknologi komunikasi yakni
konektivitas, komunikasi, akses informasi, internet sebagai medium menyampaikan
pengetahuan, edukasi, pemetaan, kemudahaan pesan. Pesan yang termuatpun bersifat menarik
COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021. 69-82 72

karena media baru menganut konsep Metode analisis isi adalah sebuah cara
konvergensi media dimana bentuknya adalah atau teknik dimana peneliti dapat mengambil
penyatuan format pengiriman pesan melalui sebuah kesimpulan dengan cara melihat
teknologi sehingga pesan lebih menarik dan bermacam bentuk karakter khusus pada suatu
khalayak lebih memahami dengan mudah pesan berita yang dilakukan secara objektif,
pesan yang dikirim tersebut (Sindoro dalam sistematis, dan general dimana peneliti dapat
Kompasiana.com, 2019). Melalui media mengamati pola berulang dalam pemberitaan
sosial, semua orang dapat memperoleh berita pasca pengesahan RUU Ciptaker di situs portal
dengan sangat mudah dan cepat. online Detik.com dan Kompas.com (Holsti
Dalam teori ini juga melihat kekuatan dalam Rahayu, 2006).
media dalam mempengaruhi tidak hanya Ciri khas dari analisis isi memiliki
pendapat namun juga pandangan dari objektifitas dimana penelitian yang dilakukan
masyarakat ketika membaca atau melihat berdasarkan gambaran apa adanya; ciri lainnya
sebuah berita dan informasi yang mereka adalah sistematis dan jelas, replicable,
terima. Oleh karena itu, situs portal online memiliki karakteristik manifest atau yang
dituntut secara cepat dalam menyajikan tampak saja, serta rangkuman sebagai
pemberitaan namun tidak melupakan kaidah gambaran umum dari sebuah pesan dan yang
jurnalistik yaitu tetap menjaga faktualitas dan terakhir adalah generalisasi yang memberikan
keseimbangan berita yang diberitakan. gambaran populasi - bukan detail per kasus
Berdasarkan penelitian sebelumnya (Eriyanto, 2011).
dengan judul Kredibilitas Situs portal Online Begitu pula penelitian dengan judul
Dalam Pemberitaan Peristiwa Bom Sarinah Analisis Isi Berita Politik Pilkada Gowa 2015
Tahun 2016, kredibilitas diteliti dengan Pada Sub laman Citizen Reporter Situs portal
memfokuskan dari konteks pesan yang terlihat, Online Www.Gosulsel.Com (Suatu Studi
bukan berdasar pada makna yang dirasa oleh Tentang Jurnalisme Warga Dari Perspektif
pembaca. Penelitian dengan metode analisis isi Kelengkapan Berita) menambahkan bahwa
kuantitatif dapat memberikan gambaran awal validitas berita yang disajikan berkaitan
bagi masyarakat untuk menerima dan dengan apakah analisis isi mengukur apa yang
mengukur kelayakan sebuah situs portal online benar-benar ingin diukur (Bahrun, 2019).
sebagai sumber informasi dengan teori Sementara reliabilitas berkaitan dengan
objektivitas pemberitaan media massa. apakah analisis isi akan menghasilkan temuan
Sehingga saat itu didapatkan kredibilitas yang sama biarpun dilakukan dengan orang
pemberitaan online Kompas.com lebih tinggi yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda.
daripada Detik.com. Analisis isi dikatakan reliabel jika
Didalam penelitian pesan media, menghasilkan temuan yang sama meskipun
metode penelitian analisis isi sangat tepat dilakukan oleh orang dengan latar belakang
diaplikasikan. Penelitian ini menggunakan dan kecenderungan yang berbeda.
metode analisis isi kuantitatif yang bertujuan Pada penelitian Analisis Isi Kekerasan
memberikan gambaran bagaimana kredibilitas Seksual Dalam Pemberitaan Media Online
dari situs portal online Indonesia populer yaitu Detik.Com oleh Wahid & Rossy (2015),
Kompas.com dan Detik.com periode 5-26 digambarkan isi komunikasi (Describing
Oktober 2020 dalam memberitakan RUU communication content) sebagai cara
Ciptaker yang cukup menjadi isu krusial di mengungkapkan kecenderungan yang ada
tahun 2020 ini. pada isi komunikasi, baik melalui media cetak
COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021. 69-82 73

maupun elektronik. 1) Menguji hipotesis analisis isi, peneliti dapat mengamati pola
tentang karakteristik pesan (Testing yang terus menerus ada didalam pemberitaan
hypotheses of message characteristic) yaitu pasca pengesahan RUU Ciptaker yang
peneliti berusaha menghubungkan disajikan situs portal online Detik.com dan
karakteristik tertentu dari komunikator Kompas.com. Kredibilitas Situs portal Online
(sumber) dengan pesan yang dihasilkan. 2) Dalam Pemberitaan Peristiwa Bom Sarinah
Membandingkan isi media dengan dunia Tahun 2017 (Handiyani dan Hermawan, 2017)
nyata. 3) Peneliti mencari tahu mengenai turut membantu memberikan peneliti
hubungan antara pesan media massa dengan pemahaman menemukan struktur isi berita
apa yang terjadi di masyarakat. Misalnya pada situs portal online Detik.com dan
apakah tayangan kekerasan akan memicu Kompas.com terkait pembahasan mengenai
kekerasan juga pada masyarakat. 4) pasca pengesahan RUU Ciptaker periode 5-26
Memperkirakan gambaran media terhadap Oktober 2020. Peneliti menggunakan analisis
kelompok tertentu di masyarakat (Assessing isi deskriptif. Analisis isi deskriptif bertujuan
the image of particular groups in in society) membuat deskripsi secara sistematis, faktual,
misalnya bagaimana orang kulit hitam dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat
ditampilkan di film-film Amerika. 5) populasi atau objek tertentu (Kriyantono,
Mendukung studi efek media massa 2008). Dalam pembahasannya, peneliti hanya
(Establishing a starting point for studies of akan menggambarkan bagaimana kredibilitas
media effects) dan 6) Penggunaan analisis isi pemberitaan pasca pengesahan RUU Ciptaker
ini sebagai sarana untuk memulai riset efek periode 5-26 Oktober 2020.
media. Unit analisis yang dimanfaatkan adalah
METODE PENELITIAN unit rekam terhadap keseluruhan teks
Paradigma dalam penelitian menganut pemberitaan terkait pasca pengesahan Cipta
paradigma positivistik. Penelitian positivistik pada situs portal online Detik.com. Di portal
dapat diartikan memandang realitas / gejala / Detik peneliti memilih kategori News
fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif sedangkan pada Kompas.com peneliti tidak
tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan memilih kategori. Adapun alasan memilih
gejala bersifat sebab akibat (Sugiyono 2014). periode 5-26 Oktober 2020 adalah peneliti
Peneliti menggunakan pendekatan berasumsi diminggu-minggu tersebut
kuantitatif yang diartikan sebagai salah satu peristiwa Pasca pengesahan RUU Ciptaker
strategi penelitian ilmiah yang mempunyai booming diberitakan.
tujuan untuk melihat gambaran karakteristik Populasi terdiri dari 1636 berita pasca
sebuah pesan dalam berita dan setelah itu dapat pengesahan RUU Ciptaker pada sub laman
ditarik kesimpulan dari pesan tersebut Detik News dan 32 berita pada sub laman
(Eriyanto, 2011). Kompas News periode 5-26 Oktober 2020.
Peneliti menggunakan metode analisis Peneliti menggunakan teknik sampling
isi. Metode analisis isi adalah teknik analisa yang berdasar pada pemaparan Silaen dan
yang digunakan untuk mengambil sebuah Widiyono (2013:88) yaitu adanya
kesimpulan dengan cara mengidentifikasi ketidaktentuan bahwa banyaknya sampel
berbagai macam karakter khusus dalam sebuah saling terkait tetapi apakah objek tersebut
pesan berita yang dilihat secara objektif, representatif (sampel terwakilkan).
sistematis, dan generalis (Holsti dalam Pengambilan sampel untuk penelitian jika
Handiyani dan Hermawan, 2017). Dengan subjeknya kurang dari 100 sebaiknya diambil
COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021. 69-82 74

semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari NA = Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1
100 dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau NB = Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2
lebih menurut Suharsimi Arikunto (2010:
112). Berdasarkan penjelasan diatas, maka Seluruh data yang sudah dikumpulkan
peneliti memutuskan mengambil sampel akan diolah melalui lembar koding, yaitu
sejumlah 10% dari total populasi. Peneliti sebuah proses pemberian identitas yang
menggunakan teknik sampling sesuai dengan didasarkan pada instrumen dalam coding
metode probability yaitu simple random sheet, lalu akan diolah menggunakan aplikasi
sampling (sampel acak sederhana) dimana Microsoft Excel. Data yang telah diolah akan
setiap anggota populasi mempunyai peluang ditampilkan dengan tampilan pie chart, lalu
yang sama sebagai sampel. Total sampel hasil presentasi yang telah ditemukan akan
dalam penelitian ini adalah sebanyak 168 dilakukan klasifikasi berjenjang menggunakan
berita terkait pasca pengesahan RUU Ciptaker. skala pengukuran. Berikutnya, dilakukan
Pembagiannya yaitu 164 berita situs portal pembobotan atau skoring dari setiap unit
online Detik.com dan 4 berita situs portal analisis yang pada akhirnya akan dijumlahkan
online Kompas.com. dan digunakan untuk membuat kesimpulan
Penelitian menggunakan validitas yang menjawab rumusan masalah penelitian.
konstruk. Alat ukur disebut mempunyai Hasil analisis diambil dan berdasar pada
validitas konstruk, yaitu diturunkan langkah pengukuran yang terakhir yaitu
berdasarkan suatu teori yang telah teruji pembobotan dan skoring yang menampilkan
(Neuendorf, 2002). Teori yang dipakai adalah perbandingan atas nilai kredibilitas
objektivitas pemberitaan media massa oleh berdasarkan nilai setiap subdimensi yaitu
Denis McQuail dengan melihat dimensi factualness, accuracy, completeness,
faktualitas dan ketidakberpihakan melalui relevance, balance dan neutrality. Terakhir,
enam aspek seperti faktual, keakuratan, penarikan kesimpulan perbandingan nilai
kelengkapan informasi, keberhargaan berita, kredibilitas situs portal online Detik.com dan
keseimbangan dan Kompas.com pada pemberitaan Pasca
netralitas/ketidakberpihakan. pengesahan RUU Ciptaker periode 5-26
Dalam uji reliabilitas antarcoder Oktober 2020 berdasarkan total nilai factuality
formula holsti paling banyak dipakai dalam dan impartiality.
persentase persetujuan, yaitu berapa besar Kredibilitas adalah nilai dari tiap
persentase persamaan antar-coder ketika subdimensi yakni factualness, accuracy,
menilai suatu isi (Eriyanto, 2011) Dalam completeness, relevance, balance dan
formula Holsti, angka reliabilitas minimum neutrality. Pada penarikan kesimpulan
yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Hasil perbandingan nilai kredibilitas situs portal
dari reliabilitas dari masing-masing kategori online Detik.com dan Kompas.com pada
ditampilkan dalam laporan. Rumus untuk pemberitaan Pasca pengesahan RUU Ciptaker
menghitung reliabilitas adalah sebagai berikut periode 5-26 Oktober 2020 berdasarkan total
(Neuendorf, 2002) : nilai factuality dan impartiality.

Reliabilitas Antar-Coder = 2A HASIL DAN PEMBAHASAN


NA +NB 1. Hasil Uji Reliabilitas dan
Keterangan: Pengukuran
A = Jumlah coding yang sama (disetujui oleh Peneliti menggunakan tolak ukur Holsti dalam
masing-masing coder) uji reliabilitas dengan standar minimun 0,75
COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021. 69-82 75

atau 75% (Kriyantono, 2009). Apabila hasil 26 Oktober 2020 pada setiap kelompok
taksiran menampilkan nilai reliabilitas diatas dimensi unit-unit analisis. Sebelum membahas
0,75 artinya alat ukur ini akurat atau reliable, mengenai nilai angka atau skor, peneliti akan
sebaliknya jika tidak mencapai 0,75 maka alat menerangkan kembali bahwa dalam penelitian
ini dikatakan tidak reliable. Angka yang ini, peneliti menghitung kredibilitas berita
dihasilkan baik oleh Kompas.com dan menggunakan teori objektivitas berita yang
Detik.com mencapai angka diatas 75%, yaitu dikemukakan oleh Denis McQuail yakni
100% untuk Kompas.com dan 98,17% untuk dimensi factuality dan dimensi impartiality
Detik.com dimana ini menunjukkan unit dengan beberapa unit analisis. Penyekoran
analisis yang ada pada lembar koding diberikan kepada 6 sub-dimensi yakni dimensi
dinyatakan sah. Lembar coding sheet adalah factualness, accuracy, kelengkapan, news
alat ukur yang reliable. Penelitian ini memakai value, balance dan neutrality. Selanjutnya
sistem penyekoran, yaitu mengkategorikan dibagi kedalam masing-masing sub unit
penilaian pada sub dimensi unit analisis. analisis yang ada di dalam sub dimensi
Jumlah skor yang berupa presentasi dari tersebut.
masing-masing unit analisis akan terakumulasi 3. Hasil Analisis Isi Berita
dan menghasilkan nilai bertingkat dalam setiap Kefaktualan Berita. Subdimensi factualness
kategori unit analisis. adalah tingkat kefaktualan sebuah berita yang
2. Penyekoran berhubungan dengan tingkat asosiasi antara
Membuat hasil angka sangatlah berguna untuk teks yang disajikan media dengan realita yang
menilai tingkat kredibilitas dari situs portal ada (dalam Handiyani dan Hermawan, 2017:
online Detik.com dan Kompas.com dalam 59).
menampilkan berita RUU Ciptaker periode 5-

Grafik 1. Nilai Unit Analisis Subdimensi Factualness Detik.com dan Kompas.com

Detik.com, main Detik.com, kejelasan


Detik.com, main Detik.com, breadth, sumber rujukan, 1.96
point berdasarkan Detik.com, density, Detik.com, depth,
1.86 Detik.com,
letak, 1.94point berdasarkan 1.71 1.73 penggunaan , 1.69
Detik.com, istilah
jenis, 1.81
khusus yang tidak
disertai keterangan ,
1.55
Kompas.com, istilah
Kompas.com,
Kompas.com,
main main khusus yang tidakKompas.com,
point berdasarkan
point berdasarkan Kompas.com, Kompas.com,Kompas.com, depth, disertai keterangan
Kompas.com, ,
kejelasan sumber
letak, 1.96jenis, 1.97 density, 2.00 breadth, 2.02 2.00 penggunaan , 2.01 1.73 rujukan, 2.02
Kompas.com Detik.com

Melihat hasil analisis subdimensi karena itu, hasil ini menggambarkan bahwa
factualness dalam Grafik 1 dimana telah tingkat kefaktualan berita yang disajikan
diukur berdasarkan subunit analisis letak main Kompas.com lebih baik dibandingkan dengan
point, jenis main point, density, breadth, depth, Detik.com.
penggunaan istilah khusus yang tidak disertai Akurasi.
keterangan dan kejelasan sumber rujukan, nilai Akurasi adalah sub dimensi yang erat
factualness Kompas.com lebih tinggi, yakni kaintannya dengan kualitas dari pemberitaan
total nilai 15,71 dibandingkan dengan yang diberikan oleh media dan kredibilitas
Detik.com dengan total nilai 15,26. Oleh sebuah berita didepan audiensnya (Handiyani
COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021. 69-82 76

dan Hermawan, 2017). Tingkat akurasi dapat tanda baca, kesesuaian judul, isi berita dan
dilihat dari sub unit analisis cek dan ricek, kesesuaian isi serta gambar.
sumber berita, kesesuaian pengutipan,
relevansi sumber berita, kesesuaian ejaan dan

Grafik 2. Nilai Unit Analisis Subdimensi Accuracy Detik.com dan Kompas.com

Detik.com, cek dan Detik.com, Detik.com, Detik.com, relevansi Detik.com, Detik.com,


Detik.com, serta
kesesuaian kesesuaiaan ejaan
kesesuaiaan judul da
ricek, 1.97 pencantuman sumber sumber berita, 1.98 kesesuaiaan isi dan
berita, 1.99 pengutipan, 2.00 dan tanda baca, 2.08
nisi berita, 2.04
gambar, 1.94

Kompas.com, Kompas.com, Kompas.com, Kompas.com, Kompas.com,Kompas.com, serta


Kompas.com, pencantuman
cek sumber kesesuaian relevansi sumberkesesuaiaan ejaan
kesesuaiaan judulkesesuaiaan
da isi dan
dan ricek, 2.21 berita, 2.23 pengutipan, 2.18 berita, 2.21 dan tanda baca, 2.22
nisi berita, 2.24 gambar, 1.83
Kompas.com Detik.com

Dari hasil penelitian ini, nilai accuracy Kelengkapan. Sub dimensi yang bisa
Kompas.com lebih tinggi dibandingkan memperlihatkan apakah sebuah berita
dengan nilai accuracy Detik.com. Total nilai termasuk kategori layak dimana berita tersebut
accuracy Kompas.com berdasarkan tujuh sub disajikan kepada masyarakat berdasarkan
unit analisis adalah 15,11 sementara kelengkapan informasi yang ada di dalamnya
Detik.com adalah 14,00. Hal ini (Handiyani dan Hermawan, 2017). Sub
menggambarkan bahwa dari segi kualitas dimensi ini diukur atas kelengkapan sebuah
berita yang disajikan, Kompas.com lebih berita yaitu 5W+1H (what, when, where, who,
berbobot jika disandingkan dengan Detik.com. why and how).

Grafik 3. NIlai Unit Analisis Subdimensi Completness Detik.com dan Kompas.com

Series2, What, 2.45 Series2, Where, 2.44


Series2, Who, 2.34
Series2, When, 2.13Series2, Why, 2.22
Series2, How, 2.10

Series1, What, 2.52


Series1, Who, 2.41
Series1, Where, 2.22
Series1, When, 2.19Series1, Why, 2.43Series1, How, 2.46
Series1 Series2

Kompas.com lebih baik dibandingkan


Dalam hasil analisis kelengkapan Detik.com.
berita yang ditampilkan oleh Detik.com dan Relevansi. Sangat erat hubungannya
Kompas.com, nilai kelengkapan berita dengan kualitas pemberitaan sebuah berita
Kompas.com lebih kuat jika disandingkan yaitu kandungan nilai dalam berita tersebut
dengan Detik.com. Total nilai kelengkapan (Handiyani dan Hermawan, 2017). Dalam
Kompas.com yaitu 14,23 sementara Detik.com observasi ini, relevance diukur berdasarkan
yakni 13,67. dengan Detik.com. Dengan ini, significance, prominence, magnitude,
kelengkaan infomasi yang ditampilkan oleh timeliness dan proximity.
COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021. 69-82 77

Grafik 4. Nilai Unit Analisis Subdimensi Relevance Detik.com dan Kompas.com

Detik.com, Detik.com, Detik.com,


Detik.com, Detik.com, proximity, 2.85
significance, 2.84 timeliness, 2.79
prominence, 2.51 magnitude, 2.64

Kompas.com, Kompas.com, Kompas.com, Kompas.com, Kompas.com,


significance, 3.17 prominence, 3.12 magnitude, 3.17 timeliness, 3.16 proximity, 3.14
Kompas.com Detik.com

Balance. Subdimensi balance dapat


Dalam hasil analisis yang dilakukan disimpulkan sebagai keseimbangan sebuah
peneliti berdasarkan lima subunit analisis, nilai media dalam memberikan berita atau tidak
berita yang ditampilkan Kompas.com lebih memihak kepada siapapun yang ditunjukkan
tinggi jika disandingkan dengan Detik.com. oleh media dalam isi beritanya (Handiyani dan
Hal ini dapat dilihat dari total nilai yang Hermawan, 2017).
dimiliki Kompas.com, yakni 15,75 sementara
Detik.com yaitu 13,63.
Grafik 5. Nilai Unit Analisis Subdimensi Balance Detik.com dan Kompas.com

Detik.com, source Detik.com, tidak ada


bias, 5.33 slant, 5.41

Kompas.com, source Kompas.com, tidak


bias, 8.01 ada slant, 8.01
Kompas.com Detik.com

siapapun dan tidak ada yang diuntungkan


Dalam hasil penelitian ini, balance dalam pemberitaan yang disajikan (Handiyani
diukur berdasarkan sourcebias dan tidak dan Hermawan, 2017). Dalam penelitian ini
adanya slant. Berdasarkan hasil analisis dalam netralitas diukur berdasarkan sensasionalime,
penelitian ini, nilai berita yang ditampilkan stereotype, juxtaposition dan linkage.
Kompas.com lebih kuat jika disandingkan Menampilkan pemberitaan haruslah
dengan Detik.com. Hal ini dapat dilihat dari bersifat tanpa memihak kepada siapapun dan
total nilai yang dimiliki Kompas.com, yakni tidak ada yang diuntungkan dalam
16,01 sementara Detik.com yakni 10,75. pemberitaan yang disajikan
Netralitas. Menyuguhkan pemberitaan
haruslah bersifat tanpa memihak kepada
COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021. 69-82 78

Grafik 6. Nilai Unit Analisis Subdimensi Neutrality Detik.com dan Kompas.com

Detik.com, tidak Detik.com, tidak


ada Detik.com, tidak Detik.com, tidak
ada stereotype, ada juxtaposition ,
sensasionalime, 3.61 ada linkage, 3.27
Kompas.com, 3.79
tidak 3.45
ada Kompas.com, tidak Kompas.com, tidak
sensasionalime, ada stereotype, ada juxtaposition , Kompas.com, tidak
3.00 3.50 3.45 ada linkage, 4.00
Kompas.com Detik.com

Faktualitas. Factuality adalah


Dalam hasil penelitian ini, total nilai kualitas informasi sebuah berita yang
netralitas Detik.com lebih tinggi yakni 14,13 disampaikan oleh media yang menyangkut
dibandingkan dengan Kompas.com dengan pada aspek reliabilitas dan kredibilitas
total nilai 13,95. Hal ini menggambarkan sikap (Handiyani dan Hermawan, 2017).
netral dari penyajian berita Detik.com lebih
tinggi jika disandingkan dengan Kompas.com.
Grafik 7. Nilai Dimensi Factuality Detik.com dan Kompas.com

Detik.com,
Faktual, 14.26 Detik.com,
Akurasi, 14.00 Kompas.com,
Detik.com,
Detik.com,
Kompas.com, Kompas.com, Kelengkapan,
Kelengkapan, Kompas.com,
Relevansi, 13.63
Faktual, 15.71 Akurasi, 15.11 14.23 13.67 Relevansi, 15.75
Kompas.com Detik.com

tulisan yang objektif dibandingkan Detik.com.


Dalam hasil analisis penelitian ini, total Detik.com masih memberikan unsur
nilai factuality Kompas.com lebih tinggi yakni sensasional, seperti mengaitkan dengan Covid-
48,29 jika disandingkan dengan dengan total 19, keresahan kepala daerah, dan mengaitkan
nilai Detik.com yakni 44,35. Hal ini pendapat politisi lainnya. Dapat dilihat juga
menunjukkan kualitas berita yang disajikan dari hasil penelitian, bahwa selisih angka
oleh Kompas.com lebih tinggi dengan kualitas factuality cukup jauh antar kedua media yaitu
berita yang disajikan Detik.com. 3.94.
Dalam sebuah pemberitaan, Kompas Imparsialitas. Dimensi impartiality
cenderung menjaga faktualitas dengan berasosiasi dengan aspek ketidak berpihakan
meminimalisasi hal-hal mengandung sebuah berita yang disajikan media yang
sensasionalisme (Poentarie, 2015). Jika dilihat diukur berdasarkan balace dan neutrality
dari judul-judul yang dijadikan sample dalam (Handiyani dan Hermawan, 2017).
penelitian, Kompas.com cendrung menyajikan
Grafik 8. Nilai Dimensi Impartiality Detik.com dan Kompas.com
COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021. 69-82 79

Detik.com,
Netralitas, 14.13
Detik.com, Balance,
10.75
Kompas.com, Kompas.com,
Balance, 16.01 Netralitas, 13.95
Kompas.com Detik.com

Berusmber pada hasil analisis Pilpres 2019. Isu-isu yang diangkat oleh
penelitian ini, total nilai impartiality media-media tersebut berada dalam kategori
Kompas.com lebih tinggi dibandingkan yang realistis. Walaupun tidak dijelaskan
dengan total nilai Detik.com.total nilai media mana yang lebih tinggi tingkat
Kompas.com yakni 29,96 sedangkan total nilai netralitasnya. Sebenarnya jika dilihat dari hasil
Detik.com yakni 24,88. Inilah yang penelitian, perbedaan nilai netralitas-nya
membuktikan bahwa kadar netralitas dari hanya memiliki selisih 0.18 yang sebenarnya
berita yang disajikan oleh Kompas.com lebih masih bisa dikatakan perbedaan yang tidak
baik jika disandingkan dengan tingkat terlalu signifikan. Namun jika dilihat dari latar
netralitas berita yang disajikan Detik.com. belakang media-nya, Kompas.com lebih
Dalam tirto.id tertulis bahwa Ikatan menunjukan sikap netral secara tersurat
Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) dengan tagline jernih untuk melihat dunia dan
dan G Communications pernah melakukan ingin menyediakan berita secara objektif.
sebuah riset tentang sikap enam media massa Kredibilitas. Nilai kredibilitas dapat
di Pilpres 2019, antara lain terdapat dihitung dari akumulasi total nilai dimensi
Kompas.com dan Detik.com. Ditemukan factuality dan total nilai dimensi impartiality.
bahwa media-media ini masih bersikap netral
dalam mengangkat pemberitaan seputar

Grafik 9. Total Nilai Dimensi Analisis Factuality dan Impartiality

Detik.com,
Factualness, 55.56

Detik.com,
Kompas.com, Kompas.com, Impartiality, 24.88
Factualness, 60.80 Impartiality, 29.96
Kompas.com Detik.com

Berdasarkan hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa nilai kredibilitas


ini, total nilai factuality yang diakumulasi Kompas.com dalam menyajikan berita lebih
dengan impartiality Kompas.com lebih besar kuat dibandingkan dengan nilai kredibilitas
dengan total 90,76 sementara total nilai Detik.com.
Detik.com adalah 80,44. Tentunya, angka ini
COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021. 69-82 80

Kompas.com memang memiliki lebih memilih Kompas.com untuk dibaca. Dari


prinsip yang tinggi dalam menjaga objektifitas pernyataan tersebut, jika dikaitkan dengan
medianya. Jakob Oetama, pemilik Kompas hasil penelitian, selisih kredibilitas antara
pernah mengatakan bahwa di antara kalangan kedua berita memang cukup jauh yaitu sebesar
intelektual Indonesia, adalah sebuah reputasi 10.32.
yang tinggi bila mereka telah menulis sebuah Jika dilihat dari masing-masing situs
artikel opini di Kompas. Setiap hari hampir 90 portal media online, Kompas.com memiliki
kiriman artikel yang disortir empat orang nilai paling tinggi 16,01 pada Balance. Hal ini
redaksi opini, yang menentukan opini mana menandakan bahwa Kompas.com
yang akan diterbitkan. Namun begitu, mementingkan unsur keseimbangan dalam
pimpinan redaksi memiliki hak veto. (Keller, menyajikan berita RUU Ciptaker, sesuai
2009). Pemimpin redaksi Kompas juga dengan tagline media tersebut yaitu jernih
menambahkan bahwa kebijakan ini ditegaskan melihat dunia, memosisikan diri sebagai
pula oleh pemimpin redaksi: “Sejak awal kita media yang selalu menyajikan informasi
buat kebijakan yang tegas antara konten dan dalam prespektif yang obyektif, utuh,
iklan. Jadi, orang iklan tidak bisa intervensi independen, dan tidak bias oleh berbagai
kami (dan sebaliknya) orang redaksi tidak kepentingan politik, ekonomi dan kekuasaan.
pernah bisa intervensi iklan dan kami Balance disini dapat diartikan seimbang. Dari
(wartawan di redaksi) tidak pernah tahu, besok judul-judul berita terkait RUU Ciptaker,
ada iklan apa [...] Jadi kita membuat setting Kompas.com menyajikan berita yang
agenda untuk liputan, murni berdasarkan rapat cendrung tidak memihak kepada siapapun.
di setiap desk [...] Kompas menjaga betul Berbeda dengan Detik.com yang
(prinsip itu). Karena itu (dapat) saya katakan, memiliki nilai paling tinggi 14,26 pada
kekuatan Kompas itu (terletak pada) Faktual, yaitu menyajikan sebuah berita sesuai
kredibilitas dan orang tahu itu.” (Keller, 2009). dengan realita yang terjadi. Hal ini dapat
Selain penyataan dari redaksi Kompas, Wakil dilihat dari latar belakang didirikannya media
Ketua Komisi Pengaduan Dewan Pers pernah ini, yaitu untuk menyajikan berita melalui
membuat pernyaataan mengakui kredibilitas internet dengan update secepatnya, beritanya
Kompas.com dalam kasus mengenai Ketua pendek-pendek, sering dan seketika,
Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical. Saat diberitakan saat itu juga tanpa menunggu
itu ia menyatakan bahwa Kompas.com lengkap. Detik.com mementingkan
memiliki sumber yang kredibel (dilansir dari memberitahu fakta apa yang ada di lapangan
BBC News pada 13 Januari 2021 pukul 21.59 secepat mungkin melalui teks pendek, namun
WIB). disusul dengan info-info lainnya di berita
Sementara untuk Detik.com memang selanjutnya. Sehingga berita yang dihasilkan
menjadi media yang aktual dan menarik ditulis secara spontan (seperti live report)
banyak orang. Hal ini juga diungkapkan oleh sesuai dengan hasil yang ada di lapangan.
Febri Diansyah, mantan Juru Bicara KPK,
dalam wawancara singkat oleh peneliti bahwa SIMPULAN
media ini cendrung menonjolkan penyajian Melihat hasil pembobotan dan skoring
berita yang cepat dan menarik perhatian pada enam aspek penelitian yaitu factualness,
banyak orang. Media ini juga seringkali accuracy, completeness, relevance, balance
dijadikan acuan saat mencari kronologi sebuah dan neutrality bersama indikator di dalamnya,
pemberitaan, namun untuk kedalaman berita ia peneliti menarik kesimpulan bahwa nilai
COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021. 69-82 81

kredibilitas situs portal online Kompas.com memperkaya hasil penelitian terkait dengan
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai situs portal media online. Tentunya, semua hal
kredibilitas Detik.com dalam pemberitaan ini untuk memperkaya literatur dan
RUU Ciptaker periode 5-26 Oktober 2020. pengetahuan yang mendalam mengenai
Situs portal Kompas.com memiliki nilai kredibilitas situs portal berita online.
kredibilitas 90,76 sementara situs portal online
Detik.com memiliki nilai kredibilitas 80,44. PENGAKUAN
Hasil ini dapat dilihat dari lima aspek dimana Peneliti mengucapkan banyak terima
nilai terhadap situs portal Kompas.com kasih kepada semua pihak yang membantu
memiliki nilai yang lebih tinggi, sedangkan penulisan jurnal ini, khususnya Ibu Dr.
satu aspek diungguli oleh Detik.com. Umaimah Wahid, M.Si selaku Dosen Mata
Nilai factualness Kompas.com 15,71 Kuliah Teori Komunikasi Pasca Sarjana
sementara Detik.com 14,26, nilai accuracy Universitas Paramadina yang juga sekaligus
Kompas.com 15,11 sementara Detik.com seorang mentor yang bersedia mengulas dan
14,00 nilai completeness Kompas.com 14,23 memberi masukan atas jurnal ini yang
sementara Detik.com 13,67, nilai relevance mengambil tema mengenai kredibilitas media
Kompas.com 15,75 sementara Detik.com online popular di Indonesia. Semoga penelitian
13,63, nilai balance situs portal Kompas.com ini bisa dijadikan referensi nantinya dan
16,01, sedangkan Detik.com adalah 10,75 dan menjadi salah satu motivasi bagi media online
nilai neutrality Kompas.com 13,95 sementara tersebut untuk lebih meningkatkan kredibilitas
Detik.com 14,13. Lalu jika dilihat dari masing- internalnya sehingga masyarakat mendapatkan
masing media, Kompas.com mementingkan informasi yang baik dan akurat. Akhir kata,
unsur Balance, sedangkan Detik.com semoga penelitian ini juga dapat
mengunggulkan unsur Faktual. menyumbangkan pengetahuan di bidang
Dari hasil penelitian yang telah Komunikasi.
dilakukan oleh peneliti, ada beberapa saran
bagi penelitian selanjutnya yaitu dapat DAFTAR PUSTAKA
memilih situs portal media lainnya untuk Aji, M Rosseno. (2020). Ini Situasi Demo Tolak
diteliti tingkat kredibilitasnya. Media yang Omnibus Law di 5 Kota Besar Pada
Kamis, 8 Oktober 2020. Dikases dari
dapat digunakan tidak hanya media online, https://nasional.tempo.co/read/1394301/in
namun bisa menggunakan media cetak dan i-situasi-demo-tolak-omnibus-law-di-5-
media elektronik maupun jenis mendia lainnya kota-besar-pada-kamis-8-oktober-2020
yang tentunya menggunakan objek yang Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian
Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
berbeda dengan penelitian ini. Selain itu, Cipta.
durasi dalam penelitian dapat ditambahkan Bahrun, Andi Chairuza (2019): Analisis Isi Berita
menjadi lebih Panjang untuk mendapatkan Politik Pilkada Gowa 2015 Pada Sub
hasil yang lebih akurat dan valid. Kemudian, laman Citizen Reporter Situs portal Online
Www.Gosulsel.Com (Suatu Studi Tentang
dapat menggunakan sub laman yang berbeda Jurnalisme Warga Dari Perspektif
antara satu situs portal dengan yang lain agar Kelengkapan Berita).
lebih menarik dan bervariatif jenis Baran, J.Stanley. Ebook Mass Communication
pemberitaannya. Berikutnya, dapat digunakan Theory.
Eriyanto (2011). Analisis Isi: Pengantar
metode penelitian lainnya seperti framing, Metodologi untuk Penelitian Ilmu
critical disclosure analysis dan berbagai Komunikasi dan Ilmu ilmu Sosial Lainnya.
metode lainnya dimana hal ini akan Jakarta: Kencana.
COMMUNICATION, VOL. 12 NO.1 APRIL 2021. 69-82 82

Hermawan dan Handiyani, (2019); Kredibilitas Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif
Situs portal Online Dalam Pemberitaan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Peristiwa Bom Sarinah Tahun 2016 Vivian, John. (2008). Teori komunikasi Massa
(Analisis Isi Situs portal Detik.com dan (Edisi Kedelapan). Jakarta: Kencana.
Kompas.com Periode 14 Januari- 14 Wimmer & Dominick, (2010). Ebook Mass Media
Februari 2016) Research and Introduction.
Keller, Anett. (2009). Tantangan dari Dalam di 4
Media Cetak Nasional: Kompas, Koran
Tempo, Media Indonesia, Republika.
Jakarta: Friedrich Ebert Siftung
Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Riset
Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Mukaromah, Vina Fadhrutol. (2020). Ini Pro
Kontra yang Muncul Setelah Omnibus
Law UU Cipta Kerja Disahkan. Diakses
dari
https://www.kompas.com/tren/read/2020/
10/07/143101665/ini-pro-kontra-yang-
muncul-setelah-omnibus-law-uu-cipta-
kerja-disahkan?page=all
Prabowo, Haris. (2019). Hasil Riset ICMI Soal
Netralitas Enam Media di Pilpres 2019.
Diakses dari https://tirto.id/hasil-riset-
icmi-soal-netralitas-enam-media-di-
pilpres-2019-dlE7
Rhani, Ashya Ravika Mahar. (2020). 5 Manfaat
Internet. Diakses dari
https://www.kompas.com/skola/read/2020
/10/08/224859069/5-manfaat-
internet?page=all#:~:text=Untuk%20sara
na%20konektivitas%20dan%20komunika
si.,singkat%20meski%20terpisah%20jara
k%20jauh.
Rossy, Ayu Erivah dan Umaimah Wahid, (2015):
Analisi Isi Kekerasan Seksual Dalam
Pemberitaan Media Online Detik.Com
Santosa, Bend Abidin, (2017) : Peran Media
Massa Dalam Pencegah Konflik.
Shah, Asad Ali, Sri Devi Ravana, Suraya Hamid
and Maizatul Akmar Ismail (2015), " Web
credibility assessment: affecting factors
and assessment techniques", Information
Research-An International Elektronic
Journal.20,(1).
Shalihah, Nur Fitriatus. Aksi Demo Penolakan
Omnibus Law UU Cipta Kerja di 9 Daerah
Berlangsung Ricuh, Mana Saja?. Diakses
dari
http://www.kompas.com/tren/read/2020/1
0/08/180500765/aksi-demo-penolakan-
omnibus-law-uu-cipta-kerja-di-9-daerah-
berlangsung?page=all
Sofar Silaen, Drs dan Widiono. (2013). Metodologi
Penelitian Sosial Untuk Penulisan Skripsi
dan Tesis, In Media.

Anda mungkin juga menyukai