Anda di halaman 1dari 5

 Sing saha anu miharep kahirupan dunya, mangka kudu dibarengan ku élmu.

Jeung sing saha


nu miharep kahirupan ahérat kudu dibarengan ogé ku élmu."
 "Ngaji jeung lenyepan saméméh anjeun nampa jabatan, lantaran mun anjeun geus nampa
mah, mangka taya deui kasempetan pikeun anjeun ngaji sarta ngalenyepanana."
 "Pagawéan nu pangbeuratna téh aya tilu: Sikep béréhan nalika kaayaan sarwa sulit,
Ngajauhan dosa mangsa keur sorangan, Ngucap bener di hareupeun jalma nu dipikasieun."
 "Kahadéan téh aya dina lima perkara: kabeungharan haté, sabar kana kagoréngan batur, nyiar
rizki halal, taqwa, jeung yakin kana jangji Gusti Allah."
 "Pilar kapamingpinan téh aya lima : ucapan nu bener, nyimpen rusiah, nyumponan jangji,
salawasna méré tetekon tur bisa amanah."
 "Jalma nu ngaji élmu faroid, jeung nepi kana ijajahna, mangka bakal onjoy minangka jalma
ahli ngitung. Anapon élmu hadits, éta bakal bijil ajén kabarokahan sarta kahadéanna dina
mangsa tutup umur. Anapon ilmu fiqih, éta mah mangrupa élmu nu lumaku pikeun sakum
yuswa boh ngora boh kolot, lantaran fiqih mah mangrupa dadasar ti sagala élmu."
 "Saumpama kuring ditakdirkeun bisa ngahuapan élmu ka anjeun, pasti ku kuring anjeun
dihuapan ku élmu."
 "Sing saha jalma nu ngaku bisa ngabarungkeun dua cinta dina haténa, cinta kana dunya sarta
sakaligus cinta ka Allah, mangka éta jalma geus ngabohong."
 "Mun aya jalma nu rék ngajual ieu dunya ka kuring saharga sapotong roti, pasti kuring moal
hayang meulina ogé."
 "Kulupakan dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar bahwa sifat tamak
bisa melahirkan kehinaan."
 "Orang-orang yang sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan
keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan."
 "Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung -bahayanya-
kebodohan."
 "Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian?, sedangkan kain kafannya
sedang di tenun."
 "Orang yang berilmu dan beradab, tidak akan diam di kampung halaman, tinggalkan
negerimu, merantaulah ke negeri orang."
 "Betapa aku senang, jika semua ilmu yang aku ketahui dimengerti oleh semua orang, maka
dengannya aku mendapat pahala, meskipun mereka tidak memujiku."
 "Jangan mencintai orang yang tidak mencintai Allah. Kalau dia berani meninggalkan Allah,
apalagi meninggalkan kamu."
 "Banyak orang yang mengatakan: mencintai wanita itu sangat menyiksa. Tapi, sebenarnya
yang sangat menyiksa itu adalah mencintai orang yang tidak mencintaimu." "Faqih itu adalah
orang yang faqih dengan perbuatannya, bukan faqih dengan kata-kata dan ucapannya."
 "Engkau takkan mampu menyenangkan semua orang. Karena itu, cukup bagimu memperbaiki
hubunganmu dengan Allah, dan jangan terlalu peduli dengan penilaian manusia."
 "Sebagaimana Tuhanmu telah mencukupkan rezekimu di hari kemarin, maka jangan
khawatirkan rezekimu untuk esok hari."
 "Jika semua orang menjauh ketika engkau mendapat kesulitan, maka ketahuilah bahwa Allah
ingin membuatmu kuat dan Ia akan menjadi penolongmu."
 "Biarlah mereka bersikap bodoh dan menghina, dan tetaplah kita bersikap santun. Gaharu
akan semakin wangi ketika disulut api."
 "Silahkan hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukannya aku tidak punya
jawaban, tapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing."
 "Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang
yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna."
 "Kemuliaan diri (marwah) itu rukunnya ada 4: Akhlak yang baik, dermawan, rendah hati dan
taat beribadah."
 "Do’a di saat tahajud adalah umpama busur panah yang melesat tepat mengenai sasaran."
 "Kamu seorang manusia yang dijadikan dari tanah dan kamu juga akan disakiti (dihimpit)
dengan tanah."
 "Perbanyakkan menyebut Allah daripada menyebut makhluk . Perbanyakkan menyebut
akhirat daripada menyebut dunia."
 "Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfa’at."
 "Barangsiapa yang menasehatimu dengan cara sembunyi-sembunyi maka ia benar-benar
menasehatimu. Kemudian barangsiapa yang menasehatimu dihadapan orang banyak, ia
sebenarnya menghinamu."
 "Dosa-dosa-ku kelihatan terlalu besar buatku, tapi setelah kubandingkan dengan keampunan-
Mu, ternyata keampunan-Mu jauh lebih besar."
 "Bumi Allah amatlah luas namun suatu saat apabila takdir sudah datang angkasapun serasa
sempit."
 "Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu."
 "Sebesar-besar aib (keburukan) adalah kamu mengira keburukan orang lain sedangkan
keburukan itu terdapat dalam diri kamu sendiri."
 "Aku mampu berhujah dengan 10 orang berilmu, tapi aku akan kalah pada 1 orang yang jahil
karena ia tidak tahu akan landasan ilmu."
 "Ilmu itu seperti air. Jika ia tidak bergerak: maka ia akan menjadi keruh lalu membusuk."
 "Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan,
sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk."
 "Kesabaran adalah akhlak mulia, yang dengannya setiap orang dapat menghalau segala
rintangan."
 "Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan.
Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat daripada berkelebihan dan penyesalan.
Melihat dan berpikir, keduanya akan menyingkap keteguhan hati dan kecerdasan.
Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata
hati. Maka, berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum
menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju ke depan."
 "Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu;
dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu."
 "Barangsiapa jika engkau menyenangkannya, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan
milikmu. Begitu juga ketika kau membuatnya marah, dia berkata : pada dirimu ada yang
bukan milikmu."
 "Tak akan sempurna (akal) seorang laki-laki, kecuali dengan empat hal; beragama, amanah,
pemeliharaan dan penjagaan diri, serta ketenangan dan ketabahan."
 "Sebaik-baik harta simpanan adalah taqwa, dan sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan."
 "Siasat manusia jauh lebih dahsyat dari siasat binatang."
 "Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang
bukan anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah bertemu dengan wanita-wanita yang
bukan dari keluarganya, niscaya akan ada dari anak-anak mereka yang bodoh (karena-
kuper)."
 "Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan
untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu
dan berpegang teguhlah dengannya."
 "Kedermawanan dan kemuliaan adalah dua hal yang dapat menutupi aib."
 "Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan
dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak
melihat kelebihan dirinya."
 "Tidak ada seorangpun yang hidup dengan tanpa adanya orang yang dicintai dan orang yang
dibenci, kalau memang demikian realitasnya, maka hendaknya ia senantiasa bersama orang-
orang yang taat kepada Allah."
 "Karakter umum manusia adalah pelit, termasuk hal yang menjadi kebiasaannya adalah
apabila ada orang yang mendekatinya, maka ia akan menjauhinya, dan apabila ada orang yang
menjauh darinya, iapun akan mendekati orang itu."
 "Janganlah kamu berkonsultasi kepada orang yang di rumahnya tidak terdapat makanan,
karena hal tersebut menandakan tidak berfungsinya akal mereka."
 "Bukanlah orang yang berakal itu manakala dihadapkan kepadanya perkara yang baik dan
perkara yang buruk, lantas ia memilih yang baik, akan tetapi dikatakan orang berakal apabila
dihadapkan kepadanya dua hal yang buruk lantas ia memilih yang paling ringan
keburukannya di antara keduanya."
 "Perdebatan dalam agama akan mengeraskan hati dan menimbulkan rasa dendam."
 "Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-
gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah
menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan. Tetapi temuilah dia! Dan katakan
kepadanya, "Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu….?" Tentunya dengan tanpa
memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi kepadamu. Jika ia
mengingkarinya, maka katakan kepadanya, "Kamu lebih jujur dan lebih baik", cukup kalimat
itu saja dan jangan menambahi kalimat apapun. Namun jika ia mengakui hal itu, dan ia
mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka terimalah."
 "Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan
menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa
yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara orang bodoh itu meluapkan
kemarahannya karena -sulitnya- ia belajar, dan ia tidak menyukai pelajaran."
 "Sejelek-jelek bekal menuju ke alam akhirat adalah permusuhan dengan sesamanya."
 "Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu
terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara
keduanya."
 "Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir."
 "Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan
dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak
melihat kelebihan dirinya."
 "Sesungguhnya Hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur
tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan lemahnya daya nalarnya."
 "Orang yang paling Zhalim adalah mereka yang melakukan kezhaliman itu pada dirinya
sendiri. Bentuk kezhaliman itu adalah : orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah hati ) di depan
orang yang tidak menghargainya. menumpahkan kasih sayangnya kepada orang yang tidak
ada nilai manfaat. mendapat pujian dari orang yang tidak dikenalnya.
 "Siapa yang menginginkan khusnul khotimah dipenghujung umurnya, hendaknya ia
berprasangka baik kepada manusia."
 "Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian
membersihkan mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya orang yang mendengar itu
tidak jauh berbeda dengan yang berucap. Sesungguhnya orang bodoh itu melihat sesuatu yang
paling jelek dalam dirinya, kemudian ia berkeinginan untuk menumpahkannya dalam diri
kalian, andaikan kalimat yang terlontarkan dari orang bodoh itu dikembalikan kepadanya,
niscaya orang yang mengembalikan itu akan merasa bahagia, begitu juga dengan kehinaan
bagi orang yang melontarkannya."
 "Tidak termasuk saudaramu orang yang senang mencari muka di hadapanmu."
 "Barangsiapa benar dalam berukhuwah dengan saudaranya, maka kekurangannya akan
diterima, kelemahannya akan ditutupi dan kesalahan-kesalahannya dima’afkan."
 "Orang yang berakal adalah mereka yang dapat menjaga dirinya dari segala perbuatan
tercela."
 "Tiada kebahagiaan yang menyamai persahabatan dengan saudara yang satu keyakinan, dan
tiada kesedihan yang menyamai perpisahan dengan mereka."
 "Berapa banyak orang yang telah berbuat kebajikan kepadamu yang membuatmu terbelenggu
dengannya, dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia memberi
kebebasan kepadamu."
 "Barangsiapa yang ditertawakan karena suatu masalah, maka ia tidak akan pernah melupakan
masalah tersebut."
 "Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting
dan mendesak."
 "Barangsiapa menyimpan rahasianya, maka kebaikan ada di tangannya."
 Tak ubahnya "emas" semuanya berwarna kuning….
 namun tidak semua emas punya nilai yang sama….
 Kayu-kayu cendana bila tidak semerbak baunya….orang tak dapat membedakan mana
"cendana" dan mana "kayu bakar".
 Bisa jadi Singa yang buas "mati kelaparan" di rimbanya…
 sebab daging-daging domba dimakan oleh sang anjing….
 Hamba sahaya yang hina, terkadang tidur di atas sutera…sedang bangsawan mulia tidur di
atas gundukan debu…
 Kenapa engkau meremehkan nilai doa kepada Allah…
 apakah engkau tahu apa yang dihasilkan oleh doa..?.
 Ibarat panah di malam hari, ia tidak akan meleset…namun ia punya batas dan setiap batas ada
saatnya selesai..
 Banyak orang berbicara tentang hal ihwal wanita,….
 konon mencintai wanita terlalu dalam adalah ujian hidup yang pedih….
 Aku terlambat datang diantara orang-orang yang dungu…..yang mereka tidak mengetahui
hak-hak sastrawan…sampai kepala ditukarnya dengan ekor….
 Manusia dapat disatukan….
 namun akalnya tetap berbeda….
 baik dalam masalah "sastra" maupun dalam masalah "hitungan"
 "Dunia hanyalah bangkai yang berbau yang dimakan anjing-anjing. Anjing-anjing itu hanya
ingin menarik-narik dan merobeknya.
 Apabila engkau menghindarinya maka dirimu akan selamat apabila engkau ikut menariknya
berarti engkau berebutan dengan anjing."
 "Kenyang itu akan membuat badan jadi berat, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan,
mengajak tidur dan melemahkan ibadah."
 "Sebuah keterlambatan tak akan mengurangi rizkimu. Dan rizkimu pun tak akan bertambah
dengan kepayahan badanmu."
 "Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang lama, tiada
kemakmuran yang lestari."
 "Apabila sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada maka tak ada perbedaan bagimu antara
dirimu sendiri dan para hartawan."
 "Jika engkau melihat seseorang berjalan di atas air dan bisa terbang di udara, maka janganlah
kehebatan itu menjadikan engkau lengah dan terheran-heran kepadanya, sampai engkau
mengetahui secara persis atas apa yang di kerjakannya itu berlandaskan pada Al-Qur’an dan
As-Sunnah."
 "Kepandaian itu ada dalam masalah agama, bukan dalam masalah keturunan, kalau saja
kepandaian diukur dalam masalah keturunan, maka tak ada satu orang pun yang cakap seperti
Fatimah putri Rasulullah Saw dan putri-putri beliau yang lain."
 "Barangsiapa mempelajari Al-Qur’an, maka mulia nilainya. Barangsiapa berbicara tentang
fiqih, maka akan berkembang kemampuannya. Barangsiapa menulis Hadits, maka akan kuat
hujjahnya. Barangsiapa mengkaji bahasa, maka akan lembut tabiatnya. Barangsiapa mengkaji
ilmu hitung, maka akan sehat pikirannya. Barangsiapa tidak menjaga jiwanya, maka ilmunya
tidak akan berguna baginya."
 "Barangsiapa yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya
keledai, dan barangsiapa yang diminta keridhaannya namun tidak ridha, maka dia adalah
syetan."
 "Besarnya rasa takut itu sesuai dengan kapasitas ilmunya. Tiada seorang alim pun yang ia
takuti kecuali kepada Allah. Yang merasa aman akan marah Allah, dialah si-jahil. Yang
merasa takut akan marah Allah, dialah si-arif."

Anda mungkin juga menyukai