PAMHLBQFQLM
L. FLXLP @AFLGLMC
<
kesehatan 15%, dan faktor keturunan 5%. Lingkungan
memberikan kontribusi yang cukup besar dalam derajat
kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan hanya 15%
sehingga kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu adanya
kerjasama baik secara lintas program maupun lintas sektor.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu
dari 5 Program pokok Puskesmas yang diharapkan bisa
memberikan kontribusi yang baik dalam upaya menurunkan
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi . Tingginya
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi merupakan
masalah yang besar, sehingga pelayanan kesehatan ibu dan
anak menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan
masyarakat.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
menjadi indikator derajat kesehatan di suatu wilayah, tingginya
0
Puskesmas tetapi hasilnya belum maksimal hal ini disebabkan
karena berbagai kendala seperti geografis, sosiologis dan budaya,
kesehatan bagi sebagian penduduk mengalami keterbatasan
kemampuannya baik dari pengetahuan maupun pendapatannya
yang masih rendah serta akses terhadap pelayanan kesehatan
yang masih sulit. Kualitas dari sumberdaya kesehatan yang ada
juga masih rendah sehingga masih perlu ditingkatkan.
Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak yang dilaksanakan
dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, di Puskesmas Sagaranten dilakukan suatu evaluasi
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2020, hal ini
digunakan sebagai bahan untuk membuat suatu perencanaan
kegiatan pada tahun 2022, sehingga kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan bisa benar-benar memberikan daya ungkit bagi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya di
@. XQDQLM
1 Tujuan Umum
2020.
2 Tujuan Khusus
Puskesmas Sagaranten.
3
b. Mengetahui gambaran secara umum sumber daya
8
BAB II
KEC_ PURABAYA
Desa Cibawegbeg
KEC_ PABUARAN
KECAMATAN SAGARANTEN
Desa Datawnangka Desa Sagawanten Desa Mawga1uyu
DesaCibitung
KEC_CURUG
KEMBAR
Desa Cuwug
Luhuw
Desa Pasanggwahan Desa Gunung Bentang
Desa Mekawsawi
DesaSinaw Bentang
KEC_ CIDADAP
KEC_ CIDJLJG
KETERANGAN 4
4 KANTJR KECAMATAN SAGARANTEN
4 KANTJR DESA
4 UPTD PUSKESMAS SAGARANTEN
4 BATAS KECAMATAN
4 BATAS DESA
Puskesmas Sagawanten mempunyai 12 6esa binaan 6engan batas wi1ayah sebagai bewikut 4
Sebe1ah Utawa 4 Ke→amatan Puwabaya
A. GEOGRAFI
TABEL 2.1
GEOGRAFIS WILAYAM PUSKESMAS SAGARANTEN
Jarak waktu
Luas Tempuh Tempuh
JumlahJumlahJumlah Dari desa (dari desa ke
No Desa wilayah
DusunRwRT ke Puskesmas)
(Ha) Puskesmas
(KM)
1
B. DEMOGRAFI
TABEL 2.2
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN
TABEL 2.3
JUMLAM PENDUDUK KELOMPOK RENTAN
9
TABEL 2.4
JUMLAM PENDUDUK MENURUT MATA PENOAMARIAN
Interpretasi Data:
Dari data tentang mata pencaharian penduduk sebagian besar
petani sebanyak 31.069 orang atau sekitar 60,44% dari jumlah
penduduk Kecamatan Sagaranten secara keseluruhan, karena
dari segi geografis kecamatan sagaranten sebagian besar terdiri
dari lahan pertanian.
TABEL 2.5
JUMLAM PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN
Interpretasi Data:
3
Dari data tentang latarbelakang pendidikan sebagian besar
penduduk yang ada di wilayah kecamatan sagaranten
berpendidikan SD yaitu sebanyak 38.852 ribu jiwa atau 75,51 %
dari keseluruhan jumlah penduduk yang ada di wilayah
kecamatan sagaranten.
Jumlah
No Nama Desa Jumlah Jumlah Jumlah
Puskesmas
Puskesmas Poskesdes Posyandu
Desa Sagaranten Pembantu
1 1 - - 10
Desa Pasanggrahan Desa Cibitung Desa Margaluyu Desa Sinar Bentang
2 Desa Gunung Bentang -Desa Curug Luhur
- - 9
3 Desa - - - 5
4 - - - 5
5
- - 1 6
6
7 - - 1 5
- - 1 6
- - - 6
8Mekarsari
Desa Hegar Manah - - - 6
9
Desa Datar Nangka Desa Cibaregbeg Desa Puncak Manggis Jumlah
- - - 7
10
- 1 - 5
11
- - 1 7
12
1 1 4 76
Interpretasi Data:
2
Dari tabel 2.6 dapat diketahui bahwa jumlah Posyandu di wilayah
Puskesmas Sagaranten cukup banyak yaitu terdiri dari 76
Posyandu yang tersebar di seluruh wilayah Puskesmas
Sagaranten.
;
19 Jujun Cucup Suparman SMP Pendaftaran TKS
20 Sadarwan SMA Staf TU PHL
21 Ikhwan, Am.Kep D III Perawat PHL
22 Partini, Am.Kep D III Perawat PHL
23 Suswati, Am.Keb D III Bidan Desa PTT
24 Erti Rohweni, Am.Keb D III Bidan Desa PTT
25 Reni Nuraeni, Am.Kep D III Bidan Desa BHL
26 Nanang SPRG UKS/UKGS PNS
27 Reni ND, AM.Keb D III Bidan Desa BHL
28 H.Dasep Juanda D III Perawat PHL
29 Ani Nindiawati DI Staff TU PHL
30 Hetti, Am.Kep D III Perawat PHL
31 Nuraeni, Am.Keb D III Bidan Desa PNS
32 Rismayosa, Am.Keb D III Bidan Desa PNS
33 Hj Nuroh SLTA Juru Masak Honor
34 Denti Lestari DIII Bidan PNS
35 Tintin SLTP Juru Cuci Honor
36 Yogi Yayang Ahyani SI Perawat PHL
37 Ade Irma Sri Mulyani, AM.Keb DIII Bidan BHL
38 Muhamad Alif A,S.Kep.Ners SI Perawat PHL
39 Yusuf wildan, AM.Kep DIII Perawat PHL
40 Sindi Sriwulan SLTA Pendaftaran TKS
41 Ani Nindiawati DI Admin TKS
42 Misbah Suhendar SLTA Sopir TKS
43 wati SD Juru Cuci TKS
44 Iwan Rustiawan SLTA Kebersihan TKS
45 Eneng winu DIII Farmasi PTT
46 Neng Hayati, AM.Keb DIII Bidan BHL
47 Yuni Indriani, AM.Keb DIII Bidan TKS
48 Ade Rusmana, AMKep DIII Perawat PNS
49 Eneng winu, Amd Farm DIII Farmasi PTT
50 zahra Hanifah, AM.Keb DIII Bidan BHL
51 Asep Aripin, S.Kep.Ners S1 Perawat PHL
52 Darusalam, AM.Kep DIII Perawat PHL
53 Muhamad Sugih R, A.Md DIII Analis PHL
54 Rizki Ramdan. AM.Kep DIII Perawat PHL
55 Lusi Novyanty J, Amd.Keb DIII Bidan Desa BHL
Dasep Juanda, AM.Kep DIII Perawat PHL
A Ridwan Radian, SE S1 DIII Bendahara Bidan
TKSDesa
TKS
Fini Anggraeni, AM.Keb
2. Tenaga Informal/Pemberdayaan Masyarakat
TABEL 2.8
TENAGA INFORMAL PUSKESMAS SAGARANTEN
<>
3 Desa Cibitung 25 3
4 Desa Margaluyu 25 2
5 Desa Sinar Bentang 30 4
6 Desa Gunung 25 1
Bentang
7 Desa Hegar Manah 35 8
8 Desa Datar Nangka 35 2
9 Desa Curug Luhur 30 3
10 Desa Mekarsari 25 3
11 Desa Cibaregbeg 25 8
12 Desa Puncak 35 10
Manggis
Jumlah 385 45
Interpretasi Data:
Dari data tentang tenaga informal jumlah kader yang ada
385 orang yang tersebar di 75 Posyandu yang ada di wilayah
<<
E. PERUSAMAAN INDUSTRI
1. Penggilingan padi : 241
2. Mebelair : 83
3. Gesekan kayu : 70
4. Pabrik genteng : 10
5. Pabrik bata merah : 18
6. Batu aji : 20
7. Pabrik aci :7
8. Peternakan ayam : 20
Jumlah
No Jenis Kegiatan Uang (Rp) Keterangan
<0
Interpretasi Data:
Dari Keseluruhan jumlah dana yang digunakan dalam
program KIA terbesar digunakan untuk pelayanan di
Posyandu yaitu sebesar Rp 108.000.000,- sekitar 93% dari
dana KIA yang bersumber dari BOK, hal ini sehubungan
posyandu merupakan salah satu UKBM yang dalam
pelaksanaan kegiatannya terintegrasi dengan program yang
lain yang termasuk dalam 5 program pokok Posyandu (KIA,
KB, KESLING, GIzI, dan Penanggulangan Diare).
13
18
BAB III
TABEL 3.1
DATA BIDAN PUSKESMAS SAGARANTEN
Status Pendidikan
No Nama bidan Tugas Kepegawaian Nomor STR No SIP 1/ Masa berlaku
1 Siti Aisyah Nuraeni, S.Tr.Keb Bidan Koordinator PNS D Iv 130252219-3030143 440/308.BD.1/6299/DINKES /2019
2 Ai.Hermawati.Am.keb Bidan PoNED PNS D III 1302522193030211 440/453/BD 1/8457/DINKES/2019
3 Erna wangsih, AM.Keb Bidan Desa Margaluyu BHL D III 1302522193042947 440/451/BD 1/8455/ DINKES/2019
4 Reni nurmayasari dewi Am.Keb Bidan Desa Mekarsari BHL D III 130252219-3065701 440/437/BD 1/8441/DINKES/2019
5 Seju Listriani, Am.Keb Bidan PoNED PNS D III 130252114-0799035 440/448/BD 1 /8452/DINKES/2019
6 Rienda malia, Amd.keb Bidan Desa Sagaranten BHL D III 130252219-3042481 440/450/BD 1/8454/DINKES/2019
7 Neng hayati AM. Keb Bidan Puskesmas BHL D III 130252116-1190851 440-096.BD 1 /4843/DINKES/2017
8 Hj Hetti Nurhayati AM.Keb Penanggung Jawab PoNED PNS D III 130252218-1575275 440/442/BD.1/8446/DINKES/2019
9 zahrah Hanifah, AM. Keb. Pengelola Jampersal dan BPJS BHL D III 130252219-3082878 440-115.BD.1/4862/DINKES/2017
10 Ade irma sri mulyani, AM. Keb Bidan Desa Gunung Bentang BHL D III 130252117-1301014 440-114.BD 1/4861/DINKES/2017
11 Suswati, AM. Keb Bidan Desa Sinar Bentang PNS D III 130252219-3042932 440/441/BD 1/8445/DINKES/2019
12 Lusy Novyanty Januar, Amd.Keb Bidan Desa Datar Nangka BHL D III 130252118-2267299 440-139.BD 1/5860/DINKES/2018
13 Nuraeni, Am.Keb Bidan Desa Cibitung PNS D III 130252219-3042283 440/439/BD 1/8443/DINKES/2019
14 Helmina, Am.Keb Bidan Desa Pasanggrahan BHL D III 1302522193032316 440/444/BDII/8448/DINKES/2019
15 Fini Anggraeni Amd. Keb Bidan Desa Puncak Manggis TKS D III 130252120-3176751 Belum mengajukan
16 Yuni Indriyani Amd. Keb Bidan Puskesmas TKS D III 130252117-1344091 440/434/BD 1/8544/DINKES/2019
11
Denti Lestari, Amd. Keb Bidan PoNED PNS D III 130252219-3042282 440/445/BD 1/8449/DINKES/2019
17
Hj Etih, AM.Keb Bidan PoNED PNS D III 130252219-3042742 440/436/BD 1/8440/DINKES/ 2019
18
19 Lilis, AM.Keb Bidan PoNED PNS D III 130252219-3032355 440/449/BD 1/8453/DINKES/2019
20 Chitra Dewi wahyuni, AM.Keb Bidan Desa Hegar Manah BHL D III 130252218-1575274 440/447/BD1/8451/DINKES/2019
Erti Rohweni, AM.Keb Bidan Desa Curug Luhur PNS D III 130252219-3030224 440/303/BD2/8552/DINKES/2019
21
22 Rismayosa mangun negara, AM.keb Bidan Desa Cibaregbeg PNS D III 130252219-3042772 440/438/BD 1/8442/DINKES/2019
Interpretasi Data:
Dari tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah bidan yang ada di Puskesmas Sagaranten 22 orang, yang ber status
kepegawaian PNS sekitar 50%, BHL 40,9% dan TKS 9,1%, berpendidikan D4 setara S1 4,5% dan 95,4% masih
berpendidikan DIII, seluruh Bidan mempunyai STR hanya ada 1 orang yang belum mengajukan SIP yaitu sekitar 4,5%.
19
TABEL 3.2
PENDIDIDIKAN, PELATIMAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI SDM
KELAS IBU
NO NAMA BIDAN PPGDON PONED CTU APN PI ASPIKSIA BBLR KIP-K ABPK LAKTASI
MAMIL CTS LAIN-LAIN
1 Suswati, Am.Keb
Poskesdes,MU √ √
MU MU
2 Helmina, AM.Keb √
9 Nuraeni, AM.Keb √
13
12
20 Ernawangsih, AM.Keb √ MU
Interpretasi Data :
Dari tabel 3.2 dapat diketahui bahwa dari jumlah bidan 22 yang sudah mengikuti pelatihan PPGDON belum ada, pelatihan
PONED 6 orang sekitar 27,3% dari seluruh bidan, CTU 8 orang 36,4% dari seluruh bidan, APN 22 orang semua bidan sudah
mengikuti pelatihan APN, PI 6 orang sekitar 27,3% dari seluruh bidan, asfiksia 5 orang atau 22,7% dari seluruh bidan, BBLR
4 orang sekitar 18,2% dari seluruh bidan, KIP-K 2 orang sekitar 9,1% dari seluruh bidan, ABPK 3 orang sekitar 13,6% dari
seluruh bidan, lactasi, CTS dan kelas ibu 1 orang sekitar 4,5% dari seluruh bidan.
1;
0>
TABEL 3.3
PENGAJUAN PELATIMAN BIDAN UNTUK TAMUN 2021
Interpretasi Data:
Dari tabel 3.3 dapat diketahui beberapa pelatihan yang diajukan
yang terbanyak diajukan adalah pelatihan PPGDoN karena
Puskesmas Sagaranten adalah Puskesmas DTP dan PoNED, yang
petugasnya memerlukan pelatihan khusus untuk meningkatkan
kompetensinya.
01
BAB IV
CAPAIAN PROGRAM DAN INDIKATOR KESEMATAN
A. KESEMATAN IBU
1. PWS KIA DAN KESGA
TABEL 4.1
MASIL PROGRAM KESEMATAN IBU
Target CakupanKesenjangan
No Indikator Program (%) (%) [%]
1 K1 100 100,6 -
2 K4 100 89,1 10,9
3 KFL 100 92,7 7,3
4 Persalinan Nakes 100 100,5 -
5 Persalinan Di 100 96,5 3,5
Faskes
6 Penanganan 100 107,8 -
Komplikasi
obstetri
7 Rujukan obstetri - 49,2 -
8 CPR (KB Aktif) 85 78,4 6,6
2. IBU MAMIL KEK, IBU MAMIL ANEMIA DAN IBU MAMIL MDK
TABEL 4.2
DATA BUMIL KEK, ANEMIA DAN MDK
00
TABEL 4.3
DATA ABORTUS DAN KTD
B. KESEMATAN ANAK
TABEL 4.4
MASIL PROGRAM KESEMATAN ANAK
N Target(%) Cakupan(%)Kesenjangan
o Indikator
1 KN1 100 113,1 -
2 KNL 100 108,8 -
3 B4 100 108 -
4 B12 100 98 2%
5 KPeonmapnlgikaan 100 100 -
sain Neonatus
7 Rujukan kasus - -
Neonatal
6 MTBS
0-2 Bulan 100 100 -
2 Bln-5 Tahun 100 75,7 24,3
23
TABEL 4.5
JUMLAM BAYI DENGAN BBLR PREMATUR
DAN KELAINAN KONGENITAL
Interpretasi Data:
Dari data tentang BBLR, Prematur dan bayi dengan kelainan
kongenital, jumlah kasus BBLR cukup banyak sekitar 2,8% dari
jumlah lahir hidup (946) yang ada di Puskesmas sagaranten, 3
dari jumlah BBLR yang ada lahir dengan prematur.
TABEL 4.6
DATA KEMATIAN IBU PUSKESMAS SAGARANTEN
TAMUN 2020
XAEPLX
M BLEKF SA@L@ XLMCCLF EAMKMCCLF HK
J MLEL QEQP LFLELX GA GAELXKLM EAMKMCCLF
Interpretasi Data:
Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa jumlah kematian ibu yang ada
di Puskesmas Sagaranten ada 2 kematian yang seluruhnya sudah
08
RIWAYAT
NAMA BAYITANGGAL LAMIR TANGGALJENIS CARAKEMBARIUFD/ TEMPAT PENYAKIT SELAMA MAMIL
TEMPAT
NO DESA NAMA IBU
MENINGGALKELAMIN PERSALINAN /TIDAK TIDAK PERSALINANPENOLONG KEMATIAN
1 Cibaregbeg By Geugeu 7-1-2020 7-1-2020 Laki-laki Ny Geugeu Normal Tidak IUFD RS Syamsudin Bidan PEB RS Syamsudin
2 Cibitung By Yani 3-1-2020 3-1-2020 Laki-laki Ny Yani Normal Tidak IUFD RS Jampang Bidan Impending RS Jampang
Kulon Eklamsi, Kulon
Anemia
grafis
3 Margaluyu By Dewi 7-4-2020 7-4-2020 Perempuan Ny Dewi Normal Tidak IUFD RS Jampang Bidan PEB RS Jampang
Kulon Kulon
4 Hegar Manah By Eni 21-8-2020 21-8-2020 Perempuan Ny Eni Normal Tidak IUFD RS Syamsudin Dokter Hypertensi RS Syamsudin
5 Hegar Manah By Elah 26-8-2020 26-8-2020 Perempuan Ny Elah Normal Tidak IUFD RS Jampang Dokter Hypertensi RS Jampang
Kulon Kulon
6 Margaluyu By Nurhalimah 12-9-2020 12-9-2020 Laki-laki Ny Nurhalimah Normal Tidak IUFD RS Beta Dokter KPD RS Beta
Medika Medika
7 Cibaregbeg By Onis 26-10-2020 26-10-2020 Perempuan Ny Onis SC Tidak Tidak RS Beta Dokter KPD RS Beta
Medika Medika
8 Cibaregbeg By Meli 9-12-2020 9-12-2020 Laki-laki Ny Meli Normal Tidak IUFD RS Sekarwangi Dokter Hypertensi RS Sekarwangi
Interpretasi Data :
09
Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa jumlah kematian neonatus yang ada di Puskesmas Sagaranten ada 8 orang, 7 orang atau
sekitar 87,5% dari keseluruhan jumlah kematian disebabkan karena IUFD dan 1 orang atau 12,5% dari seluruh kematian
disebabkan karena asfiksia, keseluruhan persalinan dan tempat kematian terjadi di Rumah Sakit, terbanyak tempat kematian
terjadi di Rumah sakit Jampang kulon yaitu 3 kasus sekitar 37,5% dari jumlah kematian yang ada di Puskesmas Sagaranten hal ini
disebabkan karena zonasi rujukan Puskesmas Sagaranten adalah Rumah Sakit Jampang Kulon, hampir seluruh persalinan ditolong
oleh Dokter hanya 3 yang dilakukan oleh Bidan atau 37,5% dari seluruh kematian neonatus yang ada di Puskesmas Sagaranten.
No Komponen Item
1 Struktur a. Tempat cuci tangan dengan air
fisik ruangan yang mengalir hanya 31,3% sesuai
standar dari jumlah bidan yang
diselia.
b. Hanya 37,5% bidan yang di selia
03
02
b. Pencatatan dan pelaporan yang sesuai standar baru 37,5% dari bidan yang diselia.
4 Pelayanan a. Tidak semua bidan memiliki buku
ISPA pedoman tatalaksana kasus
ISPA/MTBS hanya sekitar 12,5%
yang memiliki.
b. Pencatatan dan pelaporan untuk
kasus ISPA baru sekitar 12,5%
dari bidan yang diselia sesuai
dengan standar.
29
30
• Memberikan solusi terbaik untuk kekurangan-kekurangan yang ada dengan memanfaatkan bahan yang mudah
didapat, sebagai contoh: untuk tempat cuci tangan bila tidak ada wastapel bisa menggunakan ember tertutup yang
diberi keran dan ada bak penampung dibawahnya.
• Mengkondisikan pemeriksaanlabolatorium sederhana di tempat praktek bidan (minimal untuk HB, Protein dan
golongan darah)
• Memperbanyak buku pedoman MTBM/MTBS dengan tujuan pelayanan KIA bisa sesuai dengan prosedur yang ada.
• Melengkapi pencatatan dan pelaporan yang sesuai dengan standar pelayanan yang ada.
• Melakukan evaluasi kembali hasil dari tindak lanjut yang dilakukan setelah penyeliaan pertama dengan mengunjungi
kembali bidan yang diselia.
31
BAB V
A MASALAM-MASALAM KIA
Dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 diperoleh masalah-masalah dalam kegiatan Program KIA
1. Masih adanya kasus kematian ibu dan bayi yaitu sebanyak 8 kasus kematian bayi kematian neonatus 1 kasus IUFD 7
32
2. Belum tercapainya cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dari target 100% baru tercapai 96,5%.
4. Belum optimalnya pencapaian hasil penyeliaan fasilitatif KIA ( struktur fisik ruangan, perlengkapan dalam ruangan,
pelayanan imunisasi, pelayanan ISPA, pelayanan Diare, dan dalam pelayanan antenatal, postnatal dan anak) dari target
5. Belum tercapainya cakupan pelayanan kunjungan nifas lengkap dari target 100% baru tercapai 92,7%.
6. Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan ibu adalah Desa Cibitung, dari target 100% untuk keseluruhan
7. Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan anak adalah desa Mekarsari, dari target 100% untuk
B PRIORITAS MASALAM
Dari berbagai permasalahan tadi dapat diperoleh prioritas masalah berdasarkan mendesak tidaknya permasalahan
tersebut untuk segera diatasi, tingkat penyebarannya yang didalamnya menyangkut dampak serta pengaruhnya dalam
33
kesehatan masyarakat serta pengaruh terhadap keberhasilan dari Program KIA, dan bagaimana keadaan sumber daya yang
Dalam penentuan prioritas masalah ini dilaksanakan berdasarkan kesepakatan yang dilakukan oleh Tim KIA Puskesmas
Sagaranten, yang pelaksanaannya dilaksanakan pada awal Bulan Januari 2022 setelah dilakukan evaluasi Program KIA
secara menyeluruh.
U (Tingkat Urgensi): Masalah yang sangat mendesak untuk ditanggulangi, mendapatkan nilai yang lebih tinggi.
S (Tingkat Keseriusan): Masalah yang perlu penanganan serius dan apabila tidak diatasi akan semakin
tinggi.
Nilai yang ditentukan yaitu : untuk setiap kriteria ditetapkan rentang nilai 1 sampai dengan 5, hasil penilaian total yaitu
nilai U + S + G, untuk urutan prioritas berdasarkan urutan nilai total dari yang terbesar sampai yang terkecil. Untuk
TABEL 5.l
34
U3 S4 G5
1 2 6 7
yi yaitu sebanyak
1 8 kasus kematian bayi kematian neonatus 1 kasus IUFD 7 kasus, kematian ibu 2 kasus
4 4 4 12 1
2 Belum tercapainya cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dari target 100% baru tercapai 96,5%.
3 3 3 9 4
35
4Belum optimalnya pencapaian hasil penyeliaan fasilitatif KIA ( struktur fisik ruangan,
perlengkapan dalam
ruangan, pelayanan
imunisasi, pelayanan
ISPA, pelayanan Diare, 2 2 2 6 7
dan dalam pelayanan
antenatal, postnatal
dan anak) dari target
yang ada rata-rata
masih kurang dari
50%.
5 Bcaekl
umpatnerpcealpay
ai nyan kunjungan 3 2 2 7 6
nifas lengkap dari
target 100% baru
tercapai 92,7%.
6
Desa dengan capaian 4 4 3 11 2
terendah untuk
pelayanan kesehatan
36
7
Desa dengan capaian
tperleanydaanhanukn
etusekhatan anak
adalah desa 4 3 3 10 3
Mekarsari, dari target
100% untuk
keseluruhan indikator
kesehatan anak,
hanya tercapai 85,3%
Dari hasil analisa data dapat ditentukan prioritas permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Masih adanya kasus kematian ibu dan bayi yaitu sebanyak 8 kasus kematian bayi kematian neonatus 1 kasus IUFD 7 kasus,
2. Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan ibu adalah Desa Cibitung, dari target 100% untuk keseluruhan
37
3. Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan anak adalah desa Mekarsari, dari target 100% untuk keseluruhan
5. Belum tercapainya cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dari target 100% baru tercapai 96,5%.
6. Belum tercapainya cakupan pelayanan kunjungan nifas lengkap dari target 100% baru tercapai 92,7%.
7. Belum optimalnya pencapaian hasil penyeliaan fasilitatif KIA ( struktur fisik ruangan, perlengkapan dalam ruangan, pelayanan
imunisasi, pelayanan ISPA, pelayanan Diare, dan dalam pelayanan antenatal, postnatal dan anak) dari target yang ada rata-
1. Masih adanya kasus kematian ibu dan bayi yaitu sebanyak 8 kasus kematian bayi kematian neonatus 1 kasus IUFD 7
kasus, kematian ibu 2 kasus.
39
2. Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan ibu adalah Desa Cibitung, dari target 100% untuk
40
3. Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan anak adalah desa Mekarsari, dari target 100% untuk
41
42
5. Belum tercapainya cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dari target 100% baru tercapai 96,5%.
43
6. Belum tercapainya cakupan pelayanan kunjungan nifas lengkap dari target 100% baru tercapai 92,7%.
44
7. Belum optimalnya pencapaian hasil penyeliaan fasilitatif KIA ( struktur fisik ruangan, perlengkapan dalam ruangan,
pelayanan imunisasi, pelayanan ISPA, pelayanan Diare, dan dalam pelayanan antenatal, postnatal dan anak) dari target
45
Perencanaan yang baik akan memberikan kontribusi dalam meningkatkan cakupan Program KIA pada tahun
mendatang, perencanaan kegiatan Program KIA yang disesuaikan dengan prioritas permasalahan dapat dilihat pada
46
TABEL 5.2
PERENCANAAN KEGITAN KIA TAMUN 202l
47
kerjasama lintas program dan lintas sektor.
Meningkatkan
keterampilan tenaga kesehatan dalam penatalaksanaa n gawat darurat obstetri dan neonatal.
2Desa dengan Bidan tidak Bidan Untuk Bidan desa Bidan Setiap 1 bulan
capaian terendah untuk pelayanan
tinggal di desa memperbaiki kinerja dari
koordinator lebih fokus Cibitung Koordinator
kesehatan ibu adalah Desa
BidanCibitung, darimelakukan
desa belum target 100%
memahami untukbidan
pembinaankeseluruhan
sepenuhnya desa
kepada
DO terutama
dari indikator
bidan
indikatorbidan
kegiatan
di desa.
KIA di desa
KIA,
Cibitung
hanya tercapai
Lintas dan seluruh
69,8%.
ibu hamil, bersalin dan ni
Semua kasus komplikasi
Menyusun
baikperencanaan
ibu hamil, ibuuntuk menentukan lokasi khusus Program
pembinaan oleh lintas program
Lintas Sektor
48
49
dijangkau. Penyeliaan
•
pentingnya
pemeriksaan kehamilan secara dini.
Bekerjasama
dengan petugas promkes dalam pelaksanaan penyuluhan yang
50
51
terhadap jasanakes.
paraji masih Meningkatkan tinggi dalamperan sumber melaksanakadaya kesehatan n pertolonganyang ada (kader persalinan.¶ji) dalam
•
melakukan
Tidakmensosialisasik
adanyaan pentingnya
persiapanpertolongan dana untukpersalinan oleh bersalin.tenaga
kesehatan.
Mengoptimalkan
pelaksanaan kelas Ibu.
Melakukan
pemantauan kantong taksiran persalinan.
Mengefektifkan
pelaksanaan
Tabulin.
Sosialisasi
BPJS.
6Belum Persalinan Pertemuan Untuk Lintas Program Tim KIA Setiap 3 Bulan,
52
53
aPtOaLuINDES)
54
golongan darah.
Melengkapi
pencatatan dan pelaporan yang sesuai dengan standar pelayanan yang ada.
Memperbanyak
buku pedoman MTBM/MTBS
supaya pelayanan ISPA dan DIARE sesuai dengan alur yang ada.
Melakukan
evaluasi kembali hasil dari tindak lanjut yang dilakukan setelah penyeliaan pertama dengan mengunjungi kembali bidan yang diselia.
55
56
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARANR
A. KESIMPULAN
Puskesmas Sagaranten dengan jumlah penduduk 50.127
orang padasasaran
963 orang, tahun ibu
2020 memiliki
bersalin 919sasaran ibu hamil
orang, sasaran sebanyak
ibu nifas 919
orang dan sasaran bayi 822 orang. Telah melaksanakan kegiatan
KIA sesuai dengan peran Puskesmas yang merupakan barisan
terdepan dalam memberikan pelayanan KIA/KB dimasyarakat,
untuk selengkapnya dari kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan Program KIA Puskesmas Sagaranten dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari indikator-indikator Program KIA secara umum belum
bisa mencapai target sesuai dengan ketetapan dari Program
57
6. Jumlah ibu hamil KEK 49 kasus dan ibu hamil dengan HDK
(Hipertensi Dalam Kehamilan) 22 kasus.
7. Masih adanya kasus BBLR yaitu sebanyak 24 kasus 3
diantaranya belum cukup bulan (Prematur).
8. Belum semua bidan mendapatkan pelatihan yang sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan, untuk pelatihan
PPGDON belum ada bidan yang sudah mengikuti pelatihan.
9. Masih adanya bidan sebagai pemberi pelayanan kegiatan KIA
yang Belum ada sarana kesehatan yang dapat memberikan
pelayanan kegiatan KIA secara memadai di setiap desa.
10. Dari hasil penyeliaan fasilitaif Bidan di desa masih terdapat
kekurangan kekurangan yang pencapaiannya di bawah 50%
dari standar yang ada diantaranya dalam struktur fisik
ruangan, perlengkapan dalam ruangan, pelayanan
imunisasi, pelayanan ISPA, pelayanan Diare, dan pelayanan
antenatal, pos natal dan anak.
11. Kegiatan PKRT belum berjalan efektif, masih perlu sosialisasi
dan komitmen yang balum dari penanggungjawab program.
B. SARAN
Berdasarkan laporan tahunan yang telah disusun, untuk
memperbaiki pencapaian cakupan Program KIA pada tahun
mendatang khususnya untuk Puskesmas Sagaranten maka
disarankan:
1. Puskesmas
a. Sebagai perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi, hendaknya Puskesmas lebih aktif
untuk melakukan kerjasama terutama secara lintas
sektor untuk mendukung keberhasilan Progran KIA
khususnya di wilayah Puskesmas Sagaranten serta bisa
membantu mengurang kejadian kematian ibu dan bayi.
b. Bisa berupaya melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada
sesuai petunjuk dari Dinas kesehatan.
a. Bisa membantu pelaksanaan program PKRT terutama
dalam penetapan penanggungjawab PKRT.
58
2. Bidan Desa
a. Lebih mengoptimalkan tupoksi bidan dalam mendukung
keberhasilan Program.
b. Bisa meningkatkan pengetahuan baik secara formal
ataupun nonformal untuk menambah wawasan serta
meningkatkan kualitas pelayanan.
c. Bisa melakukan pencatatan dan pelaporan secara
optimal sesuai dengan petunjuk pencatatan pelaporan
KIA yang telah disepakati
b. Meningkatkan pelayanan KIA dengan berusaha
melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan.
c. Bisa melakukan diteksi secara dini pada ibu hamil
maupun neonatus risiko tinggi.
3. Dinas Kesehatan
a. Dinas Kesehatan khususnya pemegang program KIA
sebagai penentu kebijakan bisa lebih berperan aktif
dalam memberikan bimbingan yang bersifat membangun
khususnya untuk Puskesmas-Puskesmas yang
mengalami permasalahan berdampak secara langsung
maupun tidak langsung untuk Program KIA di wilayah
Kabupaten Sukabumi.
b. Bisa memfasilitasi Bidan yang belum mengikuti
pelatihan-pelatihan sesuai kompetensi Bidan.
4. Lintas Sektor
a. Bisa membantu dalam pembuatan suatu kebijakan untuk
mempermudah dalam memberikan pelayanan kesehatan
khususnya KIA.
b. Bisa memberikan bantuan yang sesuai dalam
melaksanakan kegiatan program.
59
BAB VII
PENUTUP
perbaikan.
60
61