I *
vtSt: +
_*
Mear.di ASU l3hm Sy.rLh Fltt un.tul
d.lam pelrv.n drn tctnoloal dcrE n a-
menlutamalan mutudan Llsl.rnlt a pa3Ln
-_
--RSU. ISLAM sEtlIfIIl^9l rE rlEnri xts!-
MISI: K I. AT E N RS. SYATIAH 116 rarI
1. MeoyGlcntatf.tan p.Ly.n n t6ahatan
parorantaa paripurn! bcnnutu dan
tlri l.llu ;
2. Mcni.lt ttan panget hion. katrtmtihil,
ffilL drblt drr rtEr.l5t f m€lluiu
- KEBIJAKAN
FLy.n.n Rarnah, Am.6.h, P.ote'ik-al,
3.
lsl.mi (RAPI);
Mlm.nt .tkan paogttrnaan tak.oloti
PELAYANAN COVID. 19
into.m.3i d.n ttlnobti k dokrran t tklnl
daLm r.nttt manltdi.lan PahFnan RSU ISLAM KLATEN
r6n! Ccpat, tun o. Tlpat dln Etrktif
(cATE);
a. Mlnacrnbanlian 3isten tuiulan / Ruruk
Ealil ;
XEYATNA'{ DASAfi:
rILAI OASAR :
I
w.iib s.bltitt o. Alth ttbh b.rburt
b.[( keFd, Lmi;
3. x.lni yatin bahw. pcsan ldaLh Se{rdat! q
\J !t
ldta ylrr3 mambunrhtan pcttolonSan, I
mata tami harut tnaLYlllnyl &n8an
ikltlos, totih sdyoog, odt don pcduli
(BERAUAT BAIT};
4. xlmiyrtin bihwr kepaEtyaan or.nl 1
turnblh dtri braktar Yaaa taYa bar8un
lacara rhandirr, tnaka latd afao bataalo
kcroi, julut, dlsigth 6n *lrk)
mqningkatkan isn.mpuan diri daLm
lr
-'*.",.,,.,,
t I
b.t .i. {lMrtGRlTAS IGRYAWA };
S. xami f.lin bahw. kary.wan y.n8 baak
.dalth .!at / tal.Yaaan Y!a{ P.ln[
d.lrrn rutnah takit, .naka l.rni llan
mcftpcrdtyakan dan lrlcnryLtk n
t.l
,
-JD
s)
1 I f
tlmrmgu.nnyr (INI€GFITAS P€MlMPl );
6. xanil yakin bahra arErubah silaP dan
..
f..F yt,|! bdt .d.l.h tulit rn.l(.
b.rd.ya I
fardaf t d.ti.an *rrr dan sbar daLm
mcribha.g t..f Lnt' (S^!AR]; l"
-t
MOTO: L.---
:,. RAPI : Rtm.h. Am.nah, Ptof!5lorl.l, Ebtnl \
2.c TE : ceo.L Am.n. fcgaq Efcklif
TIjIUAT{:
1. Tarsalent3arlnya p€ltyanao t6ahat!.
pcror.rl.an Ftla un!!U, RAPI, Svaoth
\ L.--. ,a
gartDu.na, bGnt nu t!rFr(*i d.n
t d.ngbu oLh 6qnua bof l Etqtralr;
2. Mrokrltatnya l(lJafts saran! dao praaarrna,
pantclrhu&, kclr.mpilan,.lhh rnoral,
prof Grooalismc s.cara bark6inamtirttan,
mcnulu p.LyarEn y!tl8 C'AIE;
3. Mlma,faatktn tetnologl lntormasi &
telnololr tedokt"t.n tcthitti yall handan,
.f6i.n dan .f.hif;
rao. D.r : O[aABJrlrlUSDa^/21
idiri : 1
Ttl. ttut: 20 rrrr .i 2(yil
RSU. ISLTAM
XLATEI{
a
TtR{tfitmr ast PAntn R\
tiU!:m:
:€&:
{ srRTrrrI\Asr
R\. sl AIIIAH
TENTANG
KEBUAKAN PELAYANAN COVID.19
RSU. ISLAM KI-ATEN
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Klaten
Tanggal :2O uari 1M
07 Jumadil Akhir 1,442 H
Di r Utama,
8 8r
TETETTUAT UMUM
1. Pasien COVID-l9 yaitu pasien dentan kasus suspek, proboble dan konfirmasi.
2. ldentifikasi pasien COVID-19 dilakukan di pintu masuk rumah sakit dentan tuiuan untuk
mengidentifikasi ada atau tidaknya kasus suspek, p roboble, konfirmasi dan kontak erat.
3. RSU lslam Klaten meniadakan iam kuniung pasien selama pandemi COVID-1g.
4. Penunggu pasien COVID-1g diruang rawat inap diatur sebatai berikut:
a. Pasien dalam kondisi stabil tidak boleh ditunggu keluarta.
b. Pasien dalam kondisi tidak stabil ditunggu maksimal 1 orang dan sesuai dentan protokol
kesehatan.
BA8 II
ATUR PASIEI{
(1) Pasien dan pengantar pasien masuk ke RSU lslam Klaten melalui pintu utama yaitu pintu lGD,
pintu Poliklinik dan pintu Hemodialisa.
(2) Pasien yang masuk ke RSU lslam Klaten denSan tanpa teiala (datang sendiri) atau bukan rujukan
harus melalui proses skrinint.
(3) Pasien yang masuk ke RSU lslam Klaten melalui rujukan dari FKTP atau FXRTL dentan kasus
suspek atu terkonfirmasi COVID-f9 langsung diarahkan ke triase/ poliklinik COVID-19 dan
dilakukan skrining ulang.
BAB tII
STRII{ITIG
Par.l 1
Skrlnlng Pashn dan PentunlunA/ Pcnt r rt
(1) Semua pasien dan pengantar pasien yant akan memasuki area rumah sakit baik di lGD, Poliklinik,
Hemodialisa dan pintu masuk lainnya wajib dilakukan skrining dengan mengtunakan thermol gun
oleh petugas sena mendsi formulir skrining COVID-1g serta lembar pernyataan pasien dan
penSantar pasien.
{2} Pasien dan pengantar pasien wajib menttunakan masker, minimal masker kain (non scuba} atau
masker bedah.
(3) Pasien dan pmgantar pasien waiib melakukan cuci tangan dengan sabun dan aar mengalir atau
menggunakan handrub sebelum memasuki area rumah sakit.
BAB IV
PEMBAGIAiI ZOIIA RISIXO PEIIUIARAI{ COVI}1g DA'I PETGGUIIAAJI APD
Pasal 4
Pembaglan Zona
(1) RSU lslam Klaten melakukan pembagian zonasi berdasarkan risiko penularan COVID-19 yaitu :
Pasal 5
APD (Alat Pelindury Diri)
(U nSU tslam Klaten mengelompokkan APD men.iadi beberapa level yaitu :
a. Skriningterkonfirmasi.
b. Evaluasi ulang pasien terkonfirmasi COvtD-lg.
(5) Petugas melakukan penilaian EWS COVTD-19 pada pasien rawat inap yang mengalami
perubahan kondisi dan atau yang akan dirujuk.
848 Vt
PEI.AYATAT PEIIUruAilG
Pas.l 6
Pdayamn R.dloloti
(1) semua pasien dengan hasil skrining di tGD dicurigai kasus covtt).l9 akan dilakukan
pemeriksaan rontgen thorax di lGD.
(2) Pasien terkonfirmasi covlD-19 rawat inap akan dilakukan evaluasi pemeriksaan rontten
thorax sesuai instruksi DPJP.
(3) Psmeriksaan radiologi pasien rawat inap dilakukan di ruang radiologi poli COVTD-19.
(4) Petutas radiologi menttunakan ApD (Alat pelindung Diri) Level saat melakukan t
pemeriksaan pasien baik suspek maupun terkonfirmai.
Pdsal 7
Pelayanan Leboratorium
(1) RSU lslam Klaten melayani pemeriksaan laboratorium penuniant covtD-19 meliputi : rapid
antibody, rapid antiten dan swab TCM-PCR.
(2) Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium sesuai prosedur yang telah ditetapkan, meliputi :
a. Rapid antibody :24 iam
b. Rapid antiten : Poli (iam 0S.0G1r.OO WIB), tGD (24jam), Ranap (07.0-09.00,14.00 WtB)
c. Swab PCR : 8.00 - 10.m WtB (sample dirujuk)
d. Post mortem : 24 jam
Pasel 8
Pelayanan Giri
(1) Pelayanan gizi di masa pandemi meliputi pemberian makan pasien suspek. probable dan
terkonfirmasi COVIO-19 yang ada di bangsal isolasi.
(2) Pemberian makan untuk karyawan yang suspek dan terkonfirmasi COVID-I9 yang sedant
isolasi mandiri di rumah sakit.
(3) Pemberian tambahan nutrisi bati karyawan yang bertutas di zona merah.
(4) Alat makan yang ditunakan sebagaimana disebutkan dalam ayat 1 dan 2, menttunakan alat
makan disposible.
(5) Petutas distribusi memberikan makan kepada sebagaimana disebutkan dalam ayat 1 dan 2,
diserahkan kepada petugas di ruang perawatan.
Pasal 9
Pelayanan Farmasi
11) RSU lslam Klaten menyediakan obat COvtD-lg secara mandiri dan beker.ia sama dentan
pemerintah melalui dinas kesehatan setempat.
(2) Farmasi melakukan penyediaan dan distribusi Alat pelindung Diri (ApD) bagi karyawan sesuai
dengan level yang telah ditetapkan (zona kuning, orange dan merah).
(3) RSU lslam Klaten memberian suplemen/ vitamin bagi karyawan yant b€rtugas di zona merah.
BAB VII
PENGETOTAAI{ TOUJTDRY DAN CSSD
(1) Pengelolaan linen pasien COVTD-19 dilakukan sama dengan prosedur pengelolaan linen
infekius (terbungkus plastik kuninS).
(2) Peralatan medis pasien COVTD-19 proses sterilisasi dilakukan sama dengan pros€dur
pengelolaan infeksius (terbungkus plastik kuning)
(3) Petugas CSSD dan loundry mentgunakan APD level t saat melakukan proses sterilisasi.
BAB VIII
PEI{GEI.OTAAT{ UMBAH
(1) Pengelolaan limbah pasien COVlFlg dilakukan sama dengan prosedur pengelolaan limbah
infeksius (terbungkus plastik kuning).
(2) Petutas mengsunakan APD level lt saat menSambil limbah.
(1) Pemindahan pasien COVID-19 baik dari IGD ke ruang isolasi, ruant isolasi ke ruang umum,
ruant umum ke isolasi, ruang isolasi ke IBS dan ruant isolasi ke kamar ,enazah sesuai
prosedur.
(2) Pemindahan pasien suspek/ probable/ terkonfirmasi COVID-19 harus selalu koordinasi dentan
petugas satpam.
848 X
PEITEMPATAII PASIEI{
Pild 10
PcrlcrnFt n hhn l6D
Pasal u
Penempatan Pasien Ecrsalin
(1) Pasien dalam persalinan darurat yang memerlukan pelayanan persalinan di PONEK lGD,
dilakukan pelayanan di ruant isolasi dentan HEPA-filter.
(2) Pasien dalam persalinan bukan darurat dilakukan pelayanan persalinan di ruang isolasi kamar
bersalin dengan delivery chombet.
Pasal 12
Penempatan Paslen dl Rawat lnap
Pasal 13
Penempatan Pasien Hemodialisa
(1) Pasien probable/ terkonfirmasi COVID-l9 dengan sesak napas berat di rawat inap yang
memerlukan tindakan hemodialisa dilakukan di ruant isolasi tekanan negative.
(2) Pasien suspek atau terkonfirmasi yang sesak nafas sedang di rawat inap yant memerlukan
tindakan hemodialisa dilakukan di ruang isolasi non tekanan netatif.
(3) Pasien hemodialisa rawat jalan dengan status suspek atau terkonfirmasi ringan di dilakukan
tindakan hemodialisa di ruang 8ir Ali denSan HEPA-filter.
BAB XI
KR]TERIA PEMUI.ANGAT{ PASIEN/ PASIEI{ I(EI.UAR DARI RUMAH SAKIT
BAB XII
STSIEM RUJUI(AII
(1) RSU lslam Xlaten merujuk pasien ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat laniut (FKRTL)/ RS
Rujukan COVID-19 sesuai dengan kasus dan sistem ruiukan yant telah ditetapkan oleh dinas
kesehatan daerah.
(2 ) RSU lslam Klaten melakukan rujukan mengunakan sistem SISRUTE.
BAB XIV
I(ESEHATAII DAII XESEI.AMATAII IARYAWAil
(1) RSU lslam Klaten melakukan pencetahan penularan terhadap karyawan dengan penerapan
prosedur Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi {PPl), penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Keria (K3) di unit kerja dan pemenuhan Alat Pelindunt Diri (APD).
(2) RSU lslam Xlaten menyediakan fasilitas isolasi mandiri bagi karyawan yang suspek dan
terkonfi rmasi COVID-19.
(3) Karyawan yang terkonfirmasi COVID-19 segera melaporkan ke kepala unit masint-masint.
(4) Kepala unit melaporkan keiadian ke panitia K3RS.
(5) Panitia K3RS melakukan koordinasi denSan tim tugus COVID-1g rumah sakit dalam
pelak$naan trocing, testing don treotment.
BAB XV
lMut$sAg/ vAKsril
(1) RSU lslam Klaten melakukan pelayanan vaksin COVID-19 untuk tenaga kesehatan/ karyawan
dan masyarakat umum sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
daerah/ dinkes setempat.
{2} Pelayanan raksin dilakukan hari senin sampai sabtu dalam 3 sesion.
BAB XVI
PEMUTASARAN -IE'{AZAH
(1) Pasien yang meninggal dengan status suspek atau probable yang dicurigai sebatai COVID-1g
dengan kriteria sakit ringan, sedant, berat atau kondisi kritis penatalaksanaan pemulasaran
jenazah dilakukan sesuai protocol pasien COVID-19.
(2) Pemulasaran jenazah pasien C0V|D19 dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan dan standar syariah,
Ditetapkan di : Klaten
Tanggal : 20 Januari 2021 M
07 Jumadil Akhir 1442 H
Direktur ma,
i:l. tslll
sno, M.Kes