t
VISI:
Mrnpdi Gl.''l sy ri.h y.ht u.lt8ul _--*
RSU
-*
dalam pel.vaoan dan talnolofi deogan
men*ulah.kan rxrtu dan kagellmatan plsien
__
a*
-a-
-a-
RSU. ISLAM sG t rl I t xls I ranlolla5t^ltttia
MISI: XLATfN f,s. sYAtlat{ asru
1. Menv.l.nSSaralan fEbyan.n kes.hat n --
pcaoranfao paripumt bcamutt dnn
te4.n8k.u .
2. Mcnaatlrttan FEn3rt.hu..r, latramprl.n,
atidalr, alff.h ar moad staf .Dcorriu
PEDOMAN
pcLy.nan Ramah, Amanah, Profesional,
lsl.mi(RAPI): PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN
J Memaofa.tlan penggunaan teknologl
inrormasa dan tatnologl tedold.ren tcr&ini
dalam ran8la menyldi.t.n p.,.f.n n PENGETOIAAN [IMBAH
yrnl Caprt. Am.n. TeDlt dan ttaktif
lcrrE):
4 M.ntarnbantl.n encn rurukan / Ruiut
RSU ISIAM KLATEN
B.lit ;
KEYAKINAN DASAR
NII-AI DASAN :
1. lb.d.h, b.rbrDt b.ll9 lnt.t.ft.s, S.b.r
(r8rsl;
2. ,uiJr, Olsipain. T..r3tung rr$b, lthl.s,
(aalh s.v.rB. Add dan Paduli;
I,lta
lrp.d! ta.nr;
(.mi y.tio bahta pari.n adal.h Snudira
ttnS nlmbluht.n p.rtoloitrh-
trrab Lrnl baru5 rnaLyaninya dr.uao
t L
t_ /w r{ ir
t
MOTO: \
1. RAPI 'Rlmah, Amaflah, Profegonat, lslami \
2. CATE i Cep3t, Aman, Tcp.t, Etektif
TUJUAN:
Icr!.l6tta..oya
1- pelayan.n k.s.hatan
pa.o.rn8.n yang ungSut. RAPI, Sya.iah
,E tprrrna, betrnutu terparcaya dan
,a
t..jan8l.u obh s.mua lapk.n rnary.r.l.t;
2. Menintkatny. tu.lit i sar.n. d.n praEar.n.
p.ntatahusn, k€tr.mplhn, alhl.t moral,
protasronalitme secara terkesinambullgan,
mcnuju p.layrnan yanS cAT€;
3. Mlrnanta.tkan tctnobgi rntormasa &
tCknologi lcdott.r.n
t.rtrnr y.ng hrndai, xo. oor : Orr?O/PSisiprtlroluln2r
cfigen dan etcktit: R.rlli t2
tr, Lrut : I S.ptgibar 2O2t
a
*t *
TENTANG :
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISTAM KTATEN
Menimbang a. bahwa dalam upaya mencegah pencemaran lingkuntan dan infeksi nosokomial
serta memberi rasa nyaman pada seluruh penghuni rumah sakit, maka Buku
Pedoman Pelayanan Sanitasi di RSU lslam Klaten perlu disesuaian;
b. bahwa penyesuaian Buku Pedoman Pelayanan Sanitasi tersebut dalam
pemberlakuannya perlu ditetapkan dentan keputusan Direktur Utama.
MenSingat 1. Permen LH Nomor 4 Tahun 2021Tentang Daftar Usaha Dan/Atau Ketiatan Yant
Wa.iib Memiliki Analisis Men8enai Dampak LingkunSan Hidup, Upaya
Pengelolaan Lintkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Atau
Surat Pernyataan Kesanttupan Pentelolaan Dan Pemantauan
[ingkungan Hidup;
2. Permen LH Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penerbitan persetujuan
Teknis Dan Surat Kelayakan Operasional Bidang pengendalian
Pencemaran Iintkuntan;
3. Permen LH Nomor 6 Tahun 2o2ltentanttata Cara Dan persyaratan pentelolaan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun;
4. KepMenxes nomor :07 Tahun 2019 tentant Kesehatan Lintkungan RS;
5. XepMenKes nomor : 875/Menkes/SK/Vllt/2001 tentang Penyusunan Upaya
PenBelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingtuntan;
6. XepMenKes nomor : 382/Menkes/SK/llt/2007 tentan8 pedoman pencetahan
dan Pengendalian lnfeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya;
7. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di hdonesia, Depkes 20OO;
8. Fatwa DSN MUI t{o. 107/DSN-MUVXIZOIG Tentant pedoman penyelenggaraan
RS Berdasarkan Prinsip Syari'ah;
MEMUTUSKAN :
KEDUA Dalam penyelenggaraan penyehatan lingkungan dan penSelolaan limbah serta untuk
mewujudkan rumah sakit ramah lintkungan, rumah sakit selalu harus mengacu pada
Pedoman Penyehatan untkuntan dan Pentelolaan umbah yang terlampir dalam
keputusan ini.
KEEMPAI Keputusan ini berlaku sejak tantSal ditetapkan, dan apabila dikemudaan hari
terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebataimana mestinya
ama,
H , M.KES
BAB I PEI{DAHUTUAN 3
BAB V LOGTST[( 55
8AB IX PENUruP 70
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA NOMOR :
QM/PDIPSRS/IPAVIOIX/2Oz7 TENTANG
PEDOMAN PENYEHATAN TINGKUNGAN DAN
PENGELOLAAN TIMBAH RSU ISTAM KLATEN
BAB I
PENDAHUTUAN
A Latar B€lakant
Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat ba8i setiap
penduduk agar dapat mewuiudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, seba8ai salah satu
unsur kesejahteraan umum dari Tujuan Nasional.Untuk itu perlu ditingkatkan upaya guna memperluas
dan mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah
dilakukannya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit denBan memperhatikan beberapa
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak akan terlepas dari adanya resiko-
resiko atau dampak yang akan timbul dikemudian hari. Untuk itu sangatlah diperlukan adanya suatu
aturan atau pedoman yang men8atur tentang perlindungan atas keselamatan setiap orang yang ada
dan atau berkegiatan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan tersebut,
adalah lingkungan. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan karena memungkinkan
terjadinya pencemaran lingkungan, Ean8guan kesehatan dan atau meniadi penyebab penularan
penyakit. Untuk mencegah hal itu perlu dilakukan upaya pemantauan lingkungan keria dan proSram
penyehatan lingkungan rumah sakit di seluruh unit yang ada.
B. Tlniauan Pustaka
Lingkungan kerja atau tempat keria men8andung maksud tiap ruangan atau lapan8an atau
tertutup, tempat orang bekerja atau melakukan aktifitas keria dan sering dimasuki tenaga keria untuk
keperluan pelayanan kesehatan yang mengandung sumber bahaya.
Lingkungan mencakup, lingkungan yang bersifat fisik dan lingkungan non fisik. Faktor lingkungan
keria yang dapat menjadi problem kesehatan kerja (penyebab timbulnya penyakit) perlu dikendalikan
agar pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya berada dalam keadaan sehat, aman dan nyaman
(selamat), sejahtera sehingSa diperoleh produktivitas yang setinS8i-tin88inya.
Kesehatan lingkungan di rumah sakit tidak terlepas dari faktor ruang dan bangunan, karena
baik secara langsung maupun tidak langsung ruang dan bangunan ini mempunyai pengaruh yang
cukup besar terhadap kualitas kesehatan lingkungan di rumah sakit. Berikut ini beberapa aspek
yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kondisi kesehatan ruang dan bangunan agar sesuai
. Lingkungan rumah sakit harus mempunyai batas yang ielas, dilengkapi dengan pagar yang
kuat dan tidak memungkinkan orang atau binatang peliharaan keluar masuk.
. Lingkungan rumah sakit harus dilengkapi penerangan dengan intensitas cahaya yang cukup.
o Tidak becek, tidak berdebu dan tidak terdapat genangan air serta dibuat landai menuju ke
o Saluran air limbah harus tertutup dan dihubungkan langsung dengan sistem pengolahan air
limbah.
. Di tempat parkir, halaman, ruang tunggu dan tempat-tempat tertentu harus tersedia
tempat sampah.
. Lingkungan rumah sakit harus bebas rokok
. Lingkungan, ruang dan bangunan rumah sakit harus selalu dalam keadaan bersih dan
. Bangunan rumah sakit kuat, utuh, terpelihara, mudah dibersihkan dan dapat mencegah
penularan penyakit serta kecelakaan.
Secara umum ketentuan dari konstruksi bangunan rumah sakit adalah sebagai berikut:
. Lantai
Lantai terbuat dari bahan kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan mudah
dibersihkan.
air limbah.
Pertemuan lantai dengan dindinS harus berbentuk konus/ lengkung agar mudah
dibersihkan.
Dinding
Permukaan dinding kuat, rata, berwarna terang dan menggunakan cat yang tidak luntur
Pada unit-unit khusus antara lain Kamar Operasi, lCU, Perinatologi, USS (Unit Sterilisasi
Sentral/ CSSD) dan Hemodialisa tekanan udara harus positif, yaitu tekanan udara di dalam
ruangan lebih tinggi daripada tekanan udara diluar ruangan. Namun sebaliknya, untuk ruang
lsolasi tekanan udara harus negatif, yaitu aliran udara luar lebih tinggi daripada di dalam
ruangan. Hal ini untuk menghindari udara kotor dari dalam ruangan tersebar keluar.
Atap
Kuat, tidak bocor dan tidak menjada tempat perindukan serangga dan tikus.
Langit - langit
Kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkan.
Xerangka kayu harus kuat, dan jika terbuat dari kayu harus anti rayap.
a Pintu
Kuat, cukup tinggi, cukup lebar dan dapat mencegah masuknya seran8ga, tikus dan
binatang p€nttangu lainnya.
Jaringan instalasi
Pemasangan jaringan instalasi air minum, air bersih, air limbah, gas, listrik sistem
penghawaan, sarana komunikasi dan lain-lain harus rapi, aman dan terlindungi sesuai
persyaratan teknis kesehatan.
Pembagian ruangan dan lalu lintas antar ruangan harus didesain sedemikian rupa sehingga
Harus dilengkapi dengan fasilitas pemadam kebakaran sesuai ketentuan yang berlaku.
Sedangkan untuk beberapa unit tertentu di rumah sakit, maka terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain:
. Ruang Operasi
* Lebar pintu minimal 1,2 m dan tinggi minimal 2,1 m, terdiri dari dua daun pintu, dan
- Pintu keluar masuk harus tidak terlalu mudah dibuka dan ditutup
- Lantai terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, kedap air, berwarna terang,
- Lantai terbuat dari bahan yang kua! mudah dibersihkan, kedap air, b€rwarna terang,
dan pertemuan lantai dengan dinding harus berbentuk lengkung
Pencahayaan cukup dan adekuat untuk observasi klinis dengan lampu TL day light 10
watt/m2
. Laboratorium
- Dinding keramiV poreselin setinggi 1,5 m dari lantai, dan sisanya dicat menggunakan
warna teranB
- Lantai dan meja keria tahan terhadap bahan kimia dan getaran
- Langit-langit terbuat dari bahan multiplek atau bahan yang kuat, warna terang, mudah
- Kamar gelap berukuran minimal luasnya 2 x 1,5 x 2,8 m2 ada exhaust fan/ udara yang
mengalir; terdapat air yang mengalir dalam bak pencuci
- Luas ruang pesawat sinar-X diagnostik dengan kekuatan 125 KV adalah 4 x 3 x 2,7 m,
dinding 15 cm beton atau bata setebal 25 cm dengan plesteran atau yang setara dengan
2 mm Pb, pintu dan jendela kayu harus diberi penahan radiasi Pb 2 mm; kaca jendela
menggunakan kaca timah hitam
Rehab Medis
- Jalan menuju ruang rehab medis harus kuat dan tidak licin
- Pintu cukup lebar untuk lewat kursi roda atau tempat tidur pasien
Ramp: tanjakan landai untuk memudahkan mendorong pasien dengan sudut kemiringan
maksimal /
- Lan8it-lan8it kuat dan bersih
- Dinding permanen, kuat, dan warna tenang serta dilengkapi side railing/ pegangan
Gizi
- Bangunan dirancang agar tidak ada kontaminasi, ventilasi dibuat sedemikian rupa agar
- Dinding ruang sterilisasi terbuat dari keramik/ porselin setinggi 1,5 m2 dari lantai
berwarna teranS
- Lebar pintu minimal 1,20 m dan tinggi minimal 2,10 m2. Ambang bawah jendela minimal
1 m dari lantai
- Meja beton dilapisi porselin dan keramik dengan tinggi 0,8G1,00 m2 dari lantai
- Posisi stop kontak dan saklar dengan ketinggian minimal 1,rO m2 dari lantai
- ventilasi pada ruang Dekontaminasi dan ruang Sterilisasi menggunakan sistem tekanan
negatif dilengkapi dengan erhoust
3. Ruang Bangunan
. Tata ruan8 dan p€nttunaannya harus sesuai dengan funtsinya serta memenuhi persyaratan
penyakit
. Pengaturan dan tata letak ruangan harus sedemikian rupa sehingga kamar dan ruangan
1(satu) toilet untuk 1-20 pengunjung wanita, sedangkan l(satu) toilet 1-30 untuk
pengunjung laki-laki.
. Toilet dan kamar mandi harus selalu dalam keadaan bersih.
. Lantai toilet atau kamar mandi terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin, warna
terang dan mudah dibersihkan.
- RuanS Bayi:
Makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu faktor yang penting untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sedangkan makanan dan minuman di rumah sakit
adalah semua makanan dan minuman yang disajikan dari dapur rumah sakit untuk pasien dan
karyawan. Oleh karena itu kualitas makanan baik secara bakteriologis, kimiawi maupun fisik harus
selalu dipertahankan. Kualitas makanan harus senantiasa terjamin setiap saat, agar masyarakat
sebagai pemakai produk makanan tersebut dapat terhindar dari penyakit/ gangguan kesehatan
serta keracunan akibat makanan. Oleh karena itu pengelolaan makanan di rumah sakit perlu
mendapat perhatian yang lebih seksama.
QM/ PDl PSRS /rPA L/t OfiXlZOzl Revisi : 2 Tgl.Terbit : L September 2021 11
Adapun beberapa persyaratan Higiene dan Sanitasi Makanan menurut KepMenxes Rl No. 07 Tahun
2019 sesuai dengan KepMm(es No. 715/Menk*,lSKN/2OO3 tentan8 p€rsyaratan Sanitasi Jasa
Boga antara lain:
a. Angka kuman E.Coli pada makanan jadi harus 0/gr sampel makanan dan pada minuman
angka kuman E.Coli harus 0/100 ml sampel minuman.
c. Makanan yang mudah membusuk disimpan dalam suhu panas lebih dari 65,6 oC atau dalam
suhu diryin kurang dari 4 oC. Untuk makanan yang disajikan lebih dari E iam disimpan dalam
suhu -5 t sampai -1 oC.
nakan untuk
l
han
3 hari atau 1 minggu atau 1 minggu atau
makanan
kurang lebih
Daging, -5 oC -10 oC sampai -5 oC oC
sampai 0 'C Kurang dari -10
ikan,udang dan
olahannya
Telur, susu dan 5 oC sampai 7 .ct -5 oC
sampai 0 oC
Kurang dari -5 oC
olahan
.c ---l .c
Sayur, buah 10 10'c 10
dan minuman
Te u dan 25 .C I 25'C 25 "C
( Sumbet: Perdtumn Menteri Kesehoton Rt No.: L2U/MENKES/SVV2^O4 )
f. Cara penyimpanan bahan makanan tidak menempel pada lantai, dinding, atau langit-langit
Dalam pengelolaan makanan di rumah sakit proses sanitasi makanan ini menyangkut
banyak faktor, mulai dari asal/ sumber bahan makanan, proses hingga meniadi makanan,
penyajian kepada konsumen dan faktor-faktor lingkungan yang lainnya yang terkait.
- Makanan jadi yanS dibawa oleh keluarga pasien dan berasal dari sumber lain harus selalu
dengan ketentuan.
- Tempat penyimpanan bahan makanan harus selalu terpelihara dan dalamkeadaan bersih,
cm
- Penataan bahan makanan rapi, tidak padat menumpuk, untuk menjaga sirkulasi udara
- Bahan makanan basah (buah, sayur, minuman) disimpan pada suhu 1dC-150C
- Makanan yang berbau taram (ikan, udang, dll) harus disimpan dalam kondisi tertutup
- Pengambilan bahan dengan sistem FIFO Ad in lirst outl, yang disimpan lebih dahulu
digunakan dahulu
berlaku
- Makanan jadi yang siap disajikan harus diwadahi atau dikemas dan tertutup serta segera
disajikan.
d. Pengolahan makanan
sungkup asap
- Peralatan yang sudah bersih harus disimpan dalam keadaan kering dan disimpan pada rak
- Penjamah makanan harus selalu mencuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar dari
kamar kecil
- Makanan dianSkut dengan menggunakan kereta dorong yang tertutup dan bersih
- Pengisian kereta dorong untuk pengangkutan makanan tidak boleh sampai penuh, agar
- Perlu diperhatikan jalur khusus yang terpisah dengan jalur untuk mengangkut bahan/
barang kotor
- Cara penyaiian makanan harus terhindar dari pencemaran dan peralatan yang dipakai
harus bersih
- Makanan jadi yang sudah menginap tidak boleh disajakan kepada pasien
Pengawasan Higiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman, Pengawasan internal dilakukan
oleh petugas sanitasi atau petuSas penanggunS jawab kesehatan lingkungan rumah sakit.
Pemeriksaan parameter mikrobiologi dilakukan pengambilan sampel makanan dan minuman yang
mengandung protein dan jika terjadi keracunan makanan dan minuman di rumah sakit maka
petugas sanitasi harus mengambil sampel makanan dan minuman untuk diperiksakan ke
laboratorium untuk diperiksa dan memastikan penyebab keracunan makanan atau minuman
sehingga dapat dilakukan segera evaluasi dan tindak lanjut untuk pencegahan teriadinya kejadian.
seminggu. Sumber utama air bersih dari instalasi gizi disuplai dari PDAM, Apabila ter.iadi ganguan
alternative cadangan tower reservoir air bersih yang terhubung secara interkoneksi ke instalasi
gedung instalasi gizi, dengan cara pemasangan stop kran, yang sewaktu - waktu dapat dialirkan ke
lnstalasi gizi dan disediakan cadangan air galon yang memiliki sertifikat "Halal" dari mui untuk
kebutuhan konsumsi.Penyediaan air bersih utk pelayanan asuhan pasien rawat inap / rawat jalan
dari sumur bor yg ditampung di tower reservoir,baru dialirkan ke bangsal.
Pemeriksaan sample air bersih dari reservoir diambil dari titik kran air ter.iauh dan terdekat
tiap 5 bln sekali , institusi pemeriksa di BBTKL dan sumber air bersih yang digunakan di Rumah
Yogyakarta.Semua reservoir dibuat interkoneksi saling berhubungan, antisipasi apabila salah satu
mesin pompa mengalami problem maka tower reservoir yang lain dpt mensuplai air.Penyediaan 1
unit mesin pompa air submersible, 1 unit mesin pompa jet pump utk menganti mesin sumur yang
sewaktu-waktu megalami trouble
1) Penyediaan air bersih di Rumah Sakit lslam Klaten dibedakan menjadi 2 sumur :
,. Tower 2 kapasitas 3O m3
Mensuplai : Gedung zam zam Lt. I s/d 3, Gedung Hall h. 1 s/d 3, Gedung Polyklinik,
Gedung Siti Hajar lt. 1sld 2, Gedung IRD Lt.1s/2,bangsal Multazam.
; Tower 3 kapasitas 8 m3
Kualitas air minum yang tersedia, didistribusikan dan dikonsumsi pasien, penguniung dan
karyawan di Rumah Sakit lslam Klaten harus memenuhi ketentuan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor : 90ZMEN(ES/SK^ytt/2002 yang terlampir sebagai berikut :
2. XnfiA
A 8$'}0dur kugml( ol're nr..r*i pi{mn lrlglrrg pad. f.ffit)
Parrflf,lar
Xd, M*sintrn
Satuan Kat€fang€n
ye.lg dP€.bo{€hkrt
I 2 3 4
0,0o5
0,00r
0.or
0,7
U,3
0,m3
0,05
2
0,07
1.5
0,0'l
0,07
0,@
50
3
0,0r
Saiuan
I 3
lt}/l 2{ - lro
Xrarr |lctn 20- r&
Elrtl5.r6ri l|e,t 2-?o
(Ilr..r. tdl a-2aQ
irqrdt5robaE r lroll t0 -t20
l2<Idthd.rtra Ie, l-t0
'l.adrdodrlf lte, o,3-r
Trldb.lnm(S0 lloll 5"!O
ffirrtbtr,.d
td'ry'}.
c,,air lle,r o - r{xD
2didE6r'd toi o,t - 10
2.+rtclrbltaEd tgl O,3 -,O
?.4.8fi<norlplletol &l 2-O
S.rr, xairigJ'
,lErb 20
l&rD ro
--EE o.Gl
^l.lhfiarri oaa.r) 2
(ryr.') x
Crtdrr|
Cttrr o2
(rffiEr Oe'h.) I
ooI 2
(rreftL.) I
2ao 30
I.2{idlo.?rq.r (l4/h..) :o
t ,Idclrt(6.!t!L &e/ri.r) m
(r4^a.4 O,G
rit drldfrrrira Ggitl.r) t
(rlcfl.r) 9
l,lerr) 2
r,CPA (!e,}i.I) 2
{,trfln ,o
{rrgrn, !o
$*trj 5
Pa.Yrll.oart (}rct4 20
0
(tr]e,iaar) 20
FlQara (}rerrbr) 20
(9gii.r) tm
Si,rtira Gerlto 2
tfirtlt (rrora.r) 20
C&r-E
.*!5at&t
2.+tn {rre/li..) qt
0{rr.r) IO
I
lfq,q Urortlcr) !o
2t.+f u€Ar.r) t
Ka(EMd('inrm
PrIlrtar Srtusr yarEdf].atohfrk,l l(.lo.uto!r
1 2 3 4
lkrcc,rlorltlir. 3
Chlqtm 5
&on$o 25
Clrldib zfi
Chlm9t rld
2,a,&$crraorofhjol (ltefit O 200
Ffitd('.hyd. olerLLr) 9@
frrrr&rtdln-
Bmltrobflfl 0rcnn r) t@
ffi5,utr-fir oe,tr.r) roo
AErlEdcrS,qndtrr 0enil.r) 6()
Chblr,6.rlr ({rit r) 2@
Grrffiao*.aE
tlictldac.lb.dd 0{6 .r) 50
TridrloroGli:ri' ore/mGr) r00
Crt&'dffi
(ttcnb.d.adcal'd.) Gg/ncr) r0
lr.i!'r.ldffif
Okr o.lEiodtb oronn.r) q)
OEqtE c.Snl,ib 0r0/tilcr) 1m
Trbhlqoolor*rf. (lre[ rr) I
Cyltoglr CrrrorL
0aT.ic[{) 0rgnnor) 70
3 RADIOAI(TIF ITAS
Kr(E tlrksimum K6teraElaar
ParanEl€r Satla.r y-g diibob,*tt
I 2 3 4
G.ca stsha sdrvty (Bqrtlor) 0.1
C'f63 b.te dhrity (Bcnf.r) 1
4 FtStK
Pd.!mda.
l(.dJ M*ainrrn l(.larrlqrr
Satrryt y E qr-tohf*rr
I 2 3 I
P''r,E'FE.
lI5nt TCU t5
Rara (Er bal TA ba6ar, (fr b..aa
L.tp.a-, S./rr rffr ! t'C
K.tma.r NTU 5
a. Ruang Operasi
Rumah Sakit lslam l(laten menggunakan air dari POAM, sumur bor dan sumber lain untuk
Air yang digunakan di ruan8 farmasi menggunakan aquadest untuk penyiapan obat,
penyaapan injeksi dan pengenceran dalam hemodialisis.
Air yang digunakan pada ruang , USS {Unit Sterilisasi Sentral/ CSSD) dan ICU harus
Pemeriksaan air bersih di Rumah Sakit lslam Klaten dilakukan oleh petugas internal
rumah sakit dan petugas luar (rekanan laboratorium kesehatan masyarakat/penguji kualitas
lingkungan). Adapun pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas rumah sakit adalah
pemeriksaan pH dan suhu air. Pemeriksaan ini dilakukan setiap hari terhadap titik outlet air di
rumah sakit.
Sedangkan pemeriksaan yang dilakukan pihak luar yang dalam hal ini dilakukan oleh
rekanan Laboratorium Kesehatan Masyarakat atau Laboratorium Penguii Kualitas Lingkungan
dalam pemeriksaan untuk parameter kimia, bakteriologi dan fisik sesuai dengan jadwal
sampling dan pemeriksaan. Adapun sasaran pemeriksaannya adalah pada unit-unit khusus
yaitu Kamar Operasi, lCU, Perinatologi, Unit Sterilisasi SentraUCSSD dan Hemodialisa, ditambah
dengan beberapa ruangan lain antara lain Ruang Instalasi Gizi, Ruang Laundry, Tandon Air dan
Ruang Perawatan.
Air yang suci dan menyucikan adalah semua air yang turun dari langit. Sumber air adalah dari
dalam tanah atau air murni yang dapat digunakan untuk bersuci, Beda air suci menyucikan dan
biasa adalah pada jenis keperluan yang bisa dipenuhi. Air thahur dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, pembersih najis, dan kotoran lain pada tubuh, pakaian, atau
hal lain yang melekat di badan. Kebutuhan tersebut tidak bisa dipenuhi air suci biasa. Air suci
berpedoman pada baku mutu syariah yaitu tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau.
--1
TOWER II
B
c tNsT. Gtzr A
TOWER I
{Babbusalam}
l(eterangan:
PDAM
: Stop Kran
\
Tower I : Reservoir Babbusalam
Tower ll : Reservoir Poly
1. Aliran air dari PDAM mengalir menuju Stop Kran A dan Stop Kran B.
2. Jika Stop Kran Adlbuka, dan Stop Kran 8dftutup, maka air dari PDAM akan mengalir masuk menuju
lnstalasi Gizi. Di lnstalasi Gizi air PDAM di gunakan untuk mencuci bahan makanan dan memasak
3. ,ika Stop Kran B dibuta dan Stop Kran A dltutup, maka air PDAM akan mengalir menuiu pipa yang
mengarah pada penampungan air I & ll atau T er I & ll melewati Stop Kran C dan Stop Kran D.
4. Saat Stop Kran C dibuka dan Stop Kran D dftutup, maka aliran air dari PDAM tersebut mengalir
5. Sedangkan jika Stop Kran D dibuka dan Stop Kran C ditutup, maka aliran air dari PDAM tersebut
akan mengalir menuju Tower ll (Reservoir Poly).
I r_-t
-t t \
7
T
I
t+ -r/ I'
., -t"
t
QM/ POl PSR S/t PAU LOIX/2O21 Revisi : t Tgt.Terbit : 1 September 2021 22
n
.".1
s1 n
L'l
Stop XIan C sama sama dalam posisi terbuka, tetapi mengalirkan Air
Bersih dari Sumur menulu Tower l, bukan Air Bersih dari PDAM
dikarenakan Stop Kran B dalam posisi tertutup.
.i
t'
l''zv,
A II
I
Stop Xreo D dalam posisi tertutup, yang artinya tidak mengalirkan Air
Bersih menu.iu Tower ll.
i.
L--
l7
ry
i
)
-I ; .'t lr
{
t ra l8S)
Stop l(ran dekat pos satp.m utara (t
Aliran Stop Kran Air Bersih dari Tower/Penampungan dalam posisi tertuk untuk
dialirkan menuiu Ground Tank apabila pompa sumur mati dan dialirkan menuiu
Kranwastefel cuci tanBan pengunjung sebelum memasuki gedung RSU lslam Klaten'
ll
) \ t.r
/
t
{ a
E,
tr
I
r
e
tl I I ,- ft
TI
tt
t\J fl
*= I
stop xran Eelakang HD Gedung Makkah
Aliran Stop Kran Air Bersih dari Tower/Penampungan Babbusalam dalam Posisi tertutup
untuk dialirkan menuju Ground Tank, Stop Kran ini akan dibuka apabila pompa dari sumur
mati.
a
T ,
\i
I
/
r;
I F
ffi
I
1
a
/
r v -1,
It n
t
a
rr
Panel Mesin Pompa Air B€Rih dari Sumur dialiAan menuju Ground Tank
E
. .-
--:-:
---i
i.J E
Stop Kran atas farmasi poly eksekutif mengalirkan air menuju Bir Ali dari towerr poly
Jika Reservoir Babbusalam mati, maka mensupray air menu.iu Bir Ari membuka
stop Kran
warna Kuning.
t- a4
t TI-" "- I
\
3
\
\
\
?
r\
Srop Kran yeng berada di sampinS RAMP Zam-Zam lt 2, menSalirkan air menuju bangsal
Shofa, Marwah dan Babbusalam.
Apabila Reservoir Babbusalam Mati naka Stop Kran Merah dariTower Poly harus dibuka
Sampah rumah sakit mulai disadari sebagai bahan buangan yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan lingkun8an karena berbagai bahan yang terkandung di dalamnya dapat menimbulkan
dampak kesehatan dan menimbulkan cidera atau penyalahgunaan karena para pemulung yang
mulai terlibat didalamnya.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat, institusi rumah sakit secara
langsung juga menghasilkan limbah. Sumber dari limbah tersebut antara lain dari pelayanan medis
(Rawat inap, rawat jalan atau poliklinik, rawat intensif, gawat darurat, Haemodialisa, kamar
.lenazah dan kamar operasi), penunjang medis (dapur pusat, linen, labotarorium klinik dan
radiologi), perkantoran dan fasilitas sosial (perkantoran dan administrasi, kafetaria) dan lain-lain.
Limbah Rumah Sakit adalah buangan hasil proses yanB berbentuk padat, cair dan gas dimana
sebagian limbah tersebut merupakan limbah 83 yang mengandung mikroorganisme patogen,
bersifat infeksius. Sedangkan limbah Rumah Sakit yang mengandung bahan-bahan dengan simbol
tertensu bersifat bahan berbahaya dan beracun (83).
Limbah padat rumah sakit terdiri dari limbah padat non medis dan limbah padat medis. Limbah
padat non medis dibuang ke lokasi pembuangan akhir yang dikelola pemerintah daerah (Pemda)
atau badan lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, dan untuk limbah padat
medis serta limbah yang termasuk ke dalam kategori 83 dikumpulkan pada TpS 83 yang kemudian
1. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi organisme pathogen yang tidak secara
rutin ada lingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah dan virulensa yang cukup untuk
menularkan penyakit pada manusia rentan. Yang termasuk limbah infeksius adalah :
2. Limbah Bahan Berbahaya dan Eeracun atau sering disebut limbah 83 adalah bahan yang
karena: sifat, konsentrasinya, jumlahnya secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan, merusak lingkungan hidup/dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
yang
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Bahan beracun adalah bahan
QM/ PD/ PSRS/IPAV l)tl)\lzr,zT Revisi :1 TglTerbit: l september 2021 28
dalam jumlah relative kecil berbahaya baSi kesehatan dan jiwa manusia. Limbah 83 adalah
setiap sisa suatu keSiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
dengan simbol-simbol tertentu. Untuk itu didalam pengelolaan 83 sebelum dipergunakan serta
limbah 83 harus sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk itu
RSU lslam klaten dalam melakukan kegiatan pengelolaan 83 berpedoman selalu dengan
peraturan yan8 telah di tetapkan oleh pemerintah (PermenLHK No. 5 tahun 2021) dimana RSU
lslam Klaten tidak dapat mengolah sendiri limbah 83 ang dikecualikan pada (PermenLHK No. 55
tahun 2015) karena belum memiliki sertifikasi pengecualian limbah 83 yang disahkan oleh
Menteri Kesehatan.
3. Limbah non infecsius adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan di rumah sakit diluar medis
yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali
a. Kertas, kardus.
b. Limbah rumah tangga.
4. Limbah covid-19 adalah limbah yang dihasilkan dari ruangan penanSanan covid-l9 dan
beberapa bangsal Covid-19 di rumah sakit, yang terkontaminasi oleh virus dan dapat ditularkan
ke manusia yang rentan terhadap penyakit Covid-19. Yang termasuk kedalam limbah Covid-lg
a. Masker bekas,
c. Perban bekas,
d. Tissue bekas,
a. Minimsasi/meminimalisirlimbah
- Rumah sakit harus melakukan reduksi limbah dimulai dari sumber'
dan beracun.
- Setiap peralatan yang digunakan dalam pengelolaan limbah medis mulai dari
pengumpulan, pengangkutan, dan pemusnahan harus melalui sertifikasi dari pihak yang
berwenang.
- Pemilahan limbah harus dilakukan mulai dari sumber yang menghasilkan limbah.
- Limbah benda taiam harus dikumpulkan dalam satu wadah tanpa memperhatikan
terkontaminasi atau tidaknya. Wadah tersebut harus anti bocor, anti tusuk, dan tidak
mudah untuk dibuka sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak dapat
membukanya. Jarum dan syringe harus dipisahkan sehingsa tidak dapat digunakan
kembali.
- Pewadahan limbah 83 dapat di letakkan pada kardus ataupun plastik hitam ditandai
dengan label atau tulisan "Limbah 83".
---fw-rcr-flr-.i-
K.t go.t b,roig el..ft Lambang Kalar'an9ao
I I
n-ro.f.,rt I
tll&.rh I
I -
zl Sangat l(unt.rg . Kalong
ant
glart* llat.
bOCOr, alau
lontamllr yano
dTat d'alanlBE,
dar{an olotlal
&
3 L.r|bdr Kunmg - PLrI* kuat dan
nhkl|u3.
ProhC' ant bocor lttu
dan iofttanar
a,lalomi
5 Lrmb.h
t'm'a dan Kanlon9 pr.{l
larmatr ata! IonlanGr
J
c. Pengumpulan, Pengangkutan, dan Penyimpanan Limbah Medis padat dan Limbah 83 di
- Pengumpulan limbah medis padat dari setiap ruangan pengtrasil limbah menggunakan
khusus benrarna kuning atau bisa langsung diantar menuiu TPS 83 dan diserahkan
- Penyimpanan limbah medis padat harus sesuai iklim tropis, yaitu pada musim huian
paling lama 48 jam dan musim kemarau paling lama 24 iam.
- Pen8angkutan limbah ke luar rumah sakit harus menggunakan kendaraan khusus sesuai
den8an peraturan transporter yang telah di tetapkan pada peraturan yang berlaku dan
telah berijin.
- Cara dan teknologi pengolahan dan pemusnahan limbah medis padat disesuaikan
dengan kemampuan rumah sakit dan ienis limbah medis padat yang ada.
PTTUGAs
BANGSAT /
PIHAK
SANITASI
PENGHASIL + TPS 83
I-IMBAH t(E-3
Pewadahan limbah non medis padat harus dipisahkan dari limbah medis padat dan
b. Tempat pewadahan
Setiap tempat pewadahan limbah padat harus dilapisi kantong plastik warna hitam sebagai
Pengumpulan limbah non medis diletakkan pada TPS yang telah disediakan RSU lslam
Klaten. Dalam keadaan normal harus dilakukan pengendalian serangSa dan binatang
pengganSSu.
Pengolahan dan pemusnahan limbah non medis padat harus dilakukan sesuai persyaratan
kesehatan dan dapat dilakukan kerja sama dengan pihak ketiga yang beriiin dan sesuai
persyaratan dari institusi terkait.
8 Limbah Cair
Kualitas limbah (efluen) rumah sakit yang akan dibuang ke badan air atau lingkungan
harus memenuhi persyaratan baku mutu efluen sesuai l(eputusan Menteri LinSkunSan Hidup
Nomor Kep-58/MENLH/l211995 atau peraturan daerah setempat (Perda Provinsi ,awa Tengah
No.5 tahun 2012).
PENGHASIT INSTAIASI
LTMEAH / + BAX XONTROT + PET{GOTAHAN
UI{IT TIMBAH CAIR
Standar limbah gas (emisi) dari pengolahan pemusnah limbah medis padat dengan
incenerator mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor Kep-
13/MenLH/3/1995.
Serangga dan tikus merupakan masalah rutin di rumah sakit, karena itu pengendaliannya
harus iuga dilakukan secara rutin. Karena serangga dan tikus dapat meniadi pembawa penyakit.
Beberapa penyakit yang disebarkan/ ditularkan antara lain demam berdarah, malaria, disentri, pes,
leptospirosisi, salmonelosis. DisampinB itu, gigitan seran8ga dapat iuga menjadi pemicu timbulnya
alergi.
Sasaran pengendalian seranSga dan tikus adalah harus memenuhi syarat kesehatan, antara lain:
a. Konstruksi rumah sakit tidak memungkinkan berkembang biaknya serangSa dan tikus.
b. Terjaga kebersihan lingkungan rumah sakit dan bebas dari sampah dan sisa makanan.
c. Sarana penampunSan air bebas dari perindukan nyamuk (AidesAegypti ).
Pengendalian serangga, tikus dan binatang pengganggu di Rumah Sakit lslam Klaten
dilakukan dan pengawasan langsung setiap hari oleh oleh tenaga sanitarian. Penggendalian tikus
denga brodoviicum dengan menaruh ditempat tikus biasa lewat, untuk kecoa dengan racun
blotennox den$an menaruh di tempat peridukan kecoa, penggendalian lalat dengan serbuk oggfto
(tempat dekat makanan), cyfimetrin ( tempat pembuangan sampah) dan penggendalian nyamuk
kesehatan atau cara dekontaminasi dan disinfeksi yang kuran8 tepat. Meskipun tidak semua alat
1. Lingkungan/ fasilitas/ peralatan yanS digunakan dalam kondisi steril atau terdesinfeksi.
2. Setiap tindakan petugas mengupayakan dalam keadaan steril.
3. Mensterilkan ruangan isolasi.Oleh karena itu se8ala proses hipa filter harus memenuhi
syarat kesehatan.
Memantau dan menciptakan kondisi lingkungan di RSU lslam klaten supaya sehat dan
aman dalam rantka menjamin keselamatan pasien, karyawan dan pengunjung rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
D. Batatan Operaslonal
. sanitasi adalah upaya kesehatan denSan cara memelihara dan melindungi kebersihan
linSkungan.
. Ruang bangunan adalah semua ruang / unit yang ada didalam batas pagar rumah sakit
(bangunanfisikdankelengkapannya}yangdipergunakanuntukberbagaikeperluandan
kegiatan rumah sakit.
bidangkeriayangadadidalamruangbangunanrumahsakityansdiperlukanUntuk
melaksanakan kegiatan secara efektif'
. penghawaan ruang bangunan adalah aliran udara segar didalam ruang banEunan yang
membahayakan kesehatan.
. Makanan dan minuman di rumah sakit adalah semua makanan dan minuman yang disajikan
dari dapur rumah sakit untuk pasien dan karyawan; makanan dan minuman yang dijual didalam
. Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu.
. Pengertian air minum adalah air yang melalui proses pentolahan atau tanpa proses penEolahan
r Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam
. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yanS berbentuk padat sebaSai
akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat non medis padat.
o Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah 83, limbah
patoloSi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah
radioaktif, limbah kontainer bertekanan, an limbah dengan kandungan logam berat yanS tinggi.
. Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di rumah sakit di
o Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit
yanS kemungkinan mengandung mikroorSanisme, bahan kimia beracun, dan radioaktif yang
. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yag berasal darikegiatan pembakaran di
rumah sakit seperti insenerator, dapur, perlengkapan Senerator, anestesi dan pembuatan obat
citotoksik.
o limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi organisme patogen yang tidak secara rutin
ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup untuk
menularkan penyakit pada manusia rentan.
o jumlah limbah
Minimisasi limbah adalah upaya yang dilakukan rumah sakit untuk mengurangi
(reuse)
yang dihasilkan dengan cara mengurangibahan (reduce), mengSunakan kembali limbah
populasi serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya di lingkungan rumah sakit sehingga
Hepa Filter adalah upaya untuk mengurangi / menghilangkan jumlah mikroorganisme patogen
penyebab penyakit (tidak termasuk spora) dengan cara fisik dan kimiawi.
E lendGan Hulum
1. UndanS-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 56 tahun 2015 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
8. Peraturan Menteri Lin8kungan Hidup dan Xehutanan No. 6 tahun 2021 tentang
10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Umbah Radioaktif.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Eagi Kesehatan.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/MENXES/PER llvtE,,o tentang Syarat-Syarat dan
13. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 58 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah
Air Minum.
15. Peraturan daerah Provinsi Jawa Tentah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Eaku Mutu Air Limbah.
18. Pedoman Manajemen Linen di Rumah Saki! Departemen Xesehatan Rl, Oirektorat Jenderal
Pelayanan Medik, 2fiN
19. Keputusan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 07 Tahun 2019 tentang Xesehatan
20. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah
21. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 6 tahun 2021 tentang Tata Cara dan
. Supervlsor
Pendidikan : SLTA
o Sanltarlan/Admlnlstrasi
Pendidikan : D lll Kesehatan Lingkungan, Kompetensi/ sertifikasi Sanitarian
Pendidikan SLTA
B. Peng.turan Jaga
Sumber Daya Manusia {SDM} Unit Sanitasi yang masuk dan dinas kerja pada setiap hari kerja sesuai
. Koordinator Sanitasl :
Hari kerja : Senin - Sabtu ( libur : libur nasional dan hari raya )
. Administrasi
Hari kerja : Senin - Sabtu ( libur : sejumlah libur nasional dan hari raya )
Hari kerja : Senin - Minggu ( libur : sejumlah libur nasional dan hari raya )
Unit Sanitasi khusus untuk pelayanan dan operasional Sistem/Pengolahan dan Monitoring
Kualitas Air Minum pada hari libur ada petugas sanitasi yang masuk kerja begitu pula untuk
operasional dan monitoring lnstalasi Pengolah Air Limbah (TPAVDEWATS). Dalam kondisi darurat dan
emergensi untuk pelayanan bidang sanitasi, petugas Sanitasi siap On Call 24 jam.
QM/ DD/ Psf,S/rPAt/ tOlX/2O21 Revisi : L Tgt.Terbit : t september 2021 38
BAB III
STANDAR FASITITAS
A. Lokasi RuanS
Ruang Sanitasi untuk pelayanan administrasi, SoM, peralatan monitoring, komunikasi dan untuk
operasional rutin berada di ruang sanitasi. Dengan luas ruangan +10m2.
Area lnstalasi Pengolah Air Limbah (IPAL/STP/DEWATS) yang terletak pada halaman belakang pada
lantai dasar Gedung Parkir dengan luas 1471,75 m2.
8. standar Fasilitas
- DindinS : kuat. tertutup, bahan beton dan sebagian harflek, bercat terang
- Lantai : rata, tidak licin, bahan keramik, warna terang
- Atap : tinggi 280 cm, tertutup, cat warna cerah dan kuat
- Pintu : kayu, membuka kedalam, lebar dan ketinggian cukup untuk keluar masuk
- Penerangan : lampu neon, warna putih dan pencahayaan cukup
- Meja dan kursi : kndisi baik dan kuat, cukup untuk SDM Sanitasi dan tamu/pe8uniung
- Alat Komunikasi : pesawat telepon, HT.
- Komputer dan Printer sesuai dengan kebutuhan dan kondisi operasional baik.
A. Pelayanan Unit Sanitasi dan Tata laksana Pelayanan Sanitasi di Rumah Sakit lslam Klaten
Prosedur
petugas sanitasi wajib membaca "bismillohirrohmonirrohim" sebelum melaksanakan kegiatan
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan "Bismilloohirrohmoonirrohim,'sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas sanitasi memastikan semua limbah cair yang berasal dari unit penghasil masuk ke
dalam saluran limbah. Semua aliran limbah cair yang dihasilkan dari sumber penghasil
limbah, dialirkan ke IPLC secara grafitasi.
c. Petugas sanitasi secara berkala mengecek bak-bak kontrol untuk memastikan aliran limbah
cair mengalir lancar dan tidak ada kebocoran, serta membersihkan kotoran yang ada di bak
kontrol.
d. Petugas sanitasi secara berkala mengecek bak kontrol pertemuann saluran aliran dari lPl-C.
lnstalasi Pengolah timbah cair di RSU tslam Klaten, memakai sistem OEWATS / orSanik.
e. Petu8as sanitasi mengerjakan pemeliharaan dan pemantauan |PLC setiap hari.
f. Petugas sanitasi mengucapkan"Alhomdulillohi Robilolomiin" setelah kegiatan selesai.
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan " Bismillaohirrohmoonirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas unit kerja diwajibkan memakai APD dalam pengelolaan limbah darah.
c. Petugas unit kerja (lBS, Vl(, UGO, Ponek, kamar mayat, rawat inap, rawat jalan,
laboratorium, dll) atau unit lain yang mempunyai pasien dengan menghasilkan limbah
darah, segera melakukan proses penetralisasi limbah darah di wastafel, toilet, spool hock,
dengan cara mengencerkan limbah darah dengan air mengalir, dan membuangnya ke
saluran IPLC sampai konsentrasi yang cukup rendah (darah menjadi berubah warna).
d. Limbah darah yang telah masuk di IPLC akan diolah dengan sistim DEWATS secara
organik.
e. Petugas unitkerja wajib membuang di tempat sampah infeksius (plastik warna kuning)
untuk limbah darah yang sudah membeku.
f. Petugas sanitasi mengucapkan" Alhomdulillohi Robilalomiin' setelah kegiatan selesai.
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucepkan bacaan " Bismilloohirrahmoanirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas sanitasi melakukan pemeriksaan sesuai jadwal yang telah dibuat, yaitu setiap 1
bulan sekali, yang merupakan pemeriksaan sesaat.
c. Proses Pengambilan Sampel
1) PenSambilan sampel (lMlA; Siapkan botol bekas atau derigen bekas dengan volume
1,5 ltr sebanyak 2bh(1 botol untukambil sampel ln-let &lbotol untuk Outlet)_
2) Pengambilan Sampel Mikrobiologi disiapkan botol kaca 1 ltr yg telah disteril sebanyak
2 bh (l botol untuk
ambil sampel ln-let & dan 1 botol untuk out-let).
3) Setelah pengambilan sampel limbah, botol plastic/kaca diberi
Keterangan ; tgl, Jam, Lokasi pengambilan sampel limbah.
4) Pengambilan sampel air limbah searah dengan aliran air.
5) Pengambilan sampel dilaksanakan pada jam kerja diwaktu pagi hari.pengiriman sampel
ke laboratorium rujukan dilakukan oleh petugas |PLC. pada hari yang sama pada
waktu pengambilan sampel.
d. Parameter yang diperiksa:
PaEmeter KIMIA :
. Temperatur / Suhu
. TSS (Total Suspended Solids)
.pH
. NH-3 (Ammnia)
. pO4 (phospat)
. COD (Chemical Oxygen Demand)
. BOD {Biochemical Orygen Demand)
Parameter Mlkrobiologi
. Total Coliform
e. Laboratorium rujukan pemeriksaan sampel limbah cair.
Lab. Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan yogiakarta.
f. Petugas sanitasi menindak lanjuti hasil pemeriksaan air limbah tersebut, yang kurang baik
segera diperbaiki, sedangkan hasil yang sudah baik, tetap dipertahankan.
g. Petugas sanitasi mengucapkan" Alhomdulillohi Robiloldmiin" setelah kegiatan selesai.
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan " Bismilloahirrahmoonkrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b- Petugas sanitasi keliling mengumpulkan limbah medis padat dari sumber yang telah
dipilah-pilah pada tempat sampah yang telah ditentukan.
c. Dalam mengumpulkan limbah medis, petugas sanitasi menggunakan troly khusus limbah
medis berwarna kuning.
d. Didalam troly ditempatkan 3 kontainer tertutup dengan kode yang berbeda untuk
menampung limbah medis padat sesuai dengan jenis limbahnya.
e. Pengumpulan limbah medis padat dilakukan oleh petugas sanitasi pada pagi hari jam :
06.00-selesai.
f. Petugas sanitasi setelah mengumpulkan limbah medis selesai dibawa ke TPS untuk
ditempatkan sesuai jenis sampahnya, antara limbah sisa medikasi dan benda tajam.
g. Petugas sanitasi menyerahkan pengelolaan limbah medis selaniutnya kepada pihak ke-3
dengan jadwal pengambilan yang telah ditentukan dengaan bukti serah terima.
h. Petugas sanitasi mengucapkan "Alhomdullilohirobill'Alomiin" setelah selesai melaksanakan
kegiatan.
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan "Bismilloohirrohmooniftohim- sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas Sanitasi kelilinB mengumpulkan limbah sisa sampah jaringan tubuh yang telah
ditentukan (Labolatorium).
c. Limbah sisa iaringan tubuh dari proses PA yang telah di diawetkan dengan formalin diambil
setelah l bulan.
d. Dalam pengumpulan limbah sisa jaringan tubuh petugas sanitasi menggunakan troly
khusus limbah medis berwarna kuning.
e. Didalam troly ditempatkan 3 kontainer tertutup dg kode yg berbeda untuk menampung
limbah medis padat sesuai dengan jenis limbahnya.
f. Penggumpulan limbah limbah sisa jaringan tubuh dilakukan oleh petugas Sanitasi pada
pagi hari pk:06.00 s/d selesai.
g. Petugas sanitasi setelah pengumpulan limbah PA selesai kemudian dibawa ke TpS 83 .
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan " Bismilloohirrohmoonirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas menggunakan APD lengkap sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan covid-
19.
c. Petugas sanitasi kelilin8 mengumpulkan limbah medis padat pasien covid-1gdari sumber
atau tempat yang telah ditentukan.
d. Petugas sanitasi menggunakan troly khusus limbah medis covid-19 dalam proses
pengumpulan limbah.
e. Petugas sanitasi melakukan pengumpulan limbah covid-l9 dilakukan pada pagi hari jam :
05.0Gselesai.
f. PetuSas sanitasi memberi tanda label covid-1g yang kemudian dibawa ke penampungan
limbah 83 untuk ditempatkan sesuai ienis limbahnya, antara limbah sisa medikasi, benda
tajam dan limbah covid-19.
g. Petu8as sanitasi melepas APD dan dimasukkan kekantong plastik kuning sekalian untuk
dimusnahkan setelah kegiatan selesai.
h. Petugas sanitasi melakukan sterilisasi diri sesuai protokol kesehatan untuk pencegahan
penularan covid-19.
i. Pengelolaan limbah medis selanjutnya diserahkan pada pihak ke-3 dengan .iadwal
pengambilan yanS telah ditentukan dengaan bukti serah terima.
i. Petugas sanitasi mengucagkan "AlhomdullilohirobilfAlomiin" setelah melaksanakan
kegiatan.
f. Hasil pemeriksaan air bersih tersebut, yang kurang baik segera diperbaiki/ditindak
lanjuti, sedangkan hasil yang sudah baik, agar dipertahankan.
g. Petugas sanitasi mengucapkan "Alhomdullilahirobill'Alamiin" setelah melaksanakan
kegiatan.
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan "Bismilloohinohmoonirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas Sanitasi melakukan monitoring kualitas air bersih yang ada di reservoir.
c. Petugas Sanitasi melakukan pemantauan kualitas air bersih, khususnYa parameter alr Yang
berasal dari sumur 8OR.
Prosedur
a. Petugas mengucapkan bacaan "Bismilloohirrohmoanirrohim- sebelum melakukan kegiatan.
b. Petugas sanitasi melakukan ceking alat pengunci.
c. Petugas sanitasi melakukan uji coba membuka dari alat pengunci.
d. Petugas sanitasi melakukan pemerikaan untuk memastikan pengunci tersebut masih
berfungsi baik atau tidak.
e. Petugas sanitasi melakukan pemantauan aliran air sampai ke tower yang dituju mengalir
atau tidak.
f. Petugas sanitasi melakukan perbaikan segera jika pengunci tidak berfungsi dengan baik.
g. Petugas sanatasi melakukan monitorin8 pengunci air sesuai jadwal yang ditetapkan yaitu
1 minggu 2 kali.
h. Petugas sanitasi mengucapkan"Alhomdulillahi Robilolamiin" selelah keSiatan selesai.
Prosedur
a. Petugas mengucapkan bacaan "Bismillaohirrohmoonirrohim" sebelum melakukan kegiatan.
b. Pengurasan bak reservoir dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali.
c. Petugas sanitasi dan petugas cleaning service mempersiapkan peralatan yang diperlukan ;
sikat, sapu lidi, ember dan deterjen.
d. Sebelum melaksanakan pekerjaan petugas sanitasi menginformasikan ke operator telp
akan adanya pekerjaan pembersihan reservoir yang berakibat ada beberapa bangsal yang
aliran airnya tidak mengalir.
e. Petugas Sanitasi dan cleaning service memakai alat pelindung diri.
f. Lakukan penutupan stop kran air yang aliran airnya masuk ke bak ditutup.
g. Lakukan pembukaan stop kran pengurasan.
h. Bersihkan lumut yang menempel di dinding dan dasar reservoir /bak disapu dengan sapu
lidi/ijuk kemudian disikat.
i. Setelah bersih bak di cuci dengan deterjen dan dibilas dengan air sampai bersih, pekerjaan
pengurasan dilakukan +/- 2 jam.
j. Setelah reservoir/ bak bersih, stop kran pengurasan ditutup kembali.
k. Stop kran air masuk dibuka kembali.
l. Bak Reservoir siap digunakan kembali.
QM/ PD/ P5RS/IPAV l)ltxl2}zl Revisi :l TSl.Terbrt : l september 2O2l 50
m. Petugas sanitasi mengucapkan "Alhomdulillohirobbil'aalomiin" setelah kegiatan selesai.
Prosedur
a. Petugas mengucapkan bacaan "Bismilloohirrohmoonirrohim' sebelum melakukan kegiatan.
b. Petugas unit keria melaporkan adanya kemacetan/kurang lancarnya aliran air ke unit /
bagiannya, kepada Petugas PSRS dengan mengisi blanko kerusakan, atau via telp.
c. Pelaksana petugas sanitasi melakukan pengecekan ke lokasi unit/bangsal dan instalasi air
bersih yang menuiu ke unit tsb.
d. Apabila ada kebocoran atau sumbatan pada instalasi air bersih, maka petugas PSRS
memberitahukan ke unit/Bagian akan adanya perbaikan instalasi air, dan akan ada
penghentian sementara aliran air bersih.
e. Apabila pelaksana sanitasi mengalami kesulitan/tidak dapat dikejakan sendiri, maka
pelaksana sanitasl melapor ke Kabag. sanitasi.
f. Kabag. sanitasl akan mencari rekanan untuk membantu pengeriaan
perbaikan/penggantian material instalasi yang rusak, dan petugas sanitasi mengawasi
pekerjaan yang dikerjakan oleh rekanan.
g. Setelah pekerjaan selesai pelaksana sanitasi melapor ke:
o Unit/Bagian bahwa pekerjaan selesai dan menghidupkan kembali aliran air bersih.
. Serah terima pekerjaan dengan buku ekspedisi.
h. Petugas sanitasi mengucapkan " Alhomdulillohirobbit'olomin" setelah kegiatan selesai.
Pros€dur
a. Petugas mengucapkan bacaan 'Bismilloohirrohmoonirrahim. sebelum melakukan kegiatan.
b. Petugas sanitasi memonitoring, Apabila ada ganguan penyedian air,petugas sanitasi segera
memperbaiki atau membuka system interkoneksi instalasi air bersih.
c. Penyediaan air bersih untuk kebutuhan konsumsi pasien, (Air minum, masak
- memasak),
memakai sumber air dari pDAM.
d. Kapasitas Reservoir air dari pDAM : 2 m3
e. Dalam kondisi darurat apabila aliran air dari PDAM mengalami ganguan, maka :
. Alternatif 1 Kebutuhan diambilkan dari reservoir air bersih sumur BOR yang
tersedia.
QM/ PDl PsRS/tPAVtO fi\l 2027 Revisi :1 T8l.Terbit : 1 September 2O2l 51
. Alternatif 2 : Kebutuhan air khusus untuk konsumsi pasien dicukupi dari persediaan
air mineral +/- 80 galon yang tersedia di gudanS.
f. Kapasitas Reservoir di RSU lslam Klaten
r Reservoir: l inap
untuk rawat :30 m3
. Reservoir 2 untuk rawat inap :25 ml
o Reservoir khusus HD/ Fisioterapi :8 m3
o Reservoir laundry :3 m3
. Ground tank kapasitas :300 m3
g. lnstalasi air bersih PDAM di interkoneksi dengan instalasi air bersih Reservoir, dengan
system memakai stop kran.
h. Petugas sanitasi menyediakan air bersih untuk kebutuhan pasien: Sabun, mandi, cuci dll
diambilkan dari reservoir sumur bor.
i. Petugas sanitasi menyediakan air bersih untuk wudhu dengan baku mutu tidak berbau,
tidak berasa, dan tidak berwarna diambilkan dari sumur bor.
j. Petugas sanitasi dalam kondisi darurat, apabila mesin pompa mengalami gangguan maka
suplai air bersih untuk sementara ke Reservoir diambil dari PDAM.
k. Petugas sanitasi menyediakan mesin pompa cadangan submersible untuk pengganti
apabila mesin utama pada sumur menggalami gangguan. Penggantian mesin pompa air
utama yang menggalami gangguan, dengan mesin pompa cadangan Max 4 jam.
l. Petugas saniitasi mengucapkan" Alhamdulillohi Robilolomiin' setelah ke8iatan selesai.
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan "Eismillaohirrohmooninohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas unit tertentu yang menghasilkan limbah benda talam megumpulkan benda tajam
ke dalam safety box berwarna kuning.
c. Pelaksana sanitasi tiap pagi ,am 05.00 akan mengambil limbah benda tajam yang berada di
safety box tersebut, dimasukkan kedalam whellbin berwarna kuning. Kemudian akan
dibawa menuju TPS 83 sebelum diserahkan kepada pihak ke-3.
d. Petugas sanitasi mengucapkan" Alhomdulillohi Robilolamin" setelah kegiatan selesai.
lslam Klaten.
d. Petugas cleaning service setiap hari mulai jam : 07.00-10.00 mengambil sampah di
ruangan-ruangan didalam lingkungan RS.
Prosedur
a. Petugas sanitasi dan cleaning service mengucapkan bacaan " Bismilloohirrohmoonirrohim"
sebelum melakukan kegiatan.
b. Petugas sanitasi dan cleaning service memakai Alat Pelindung Diri (APD) terlebih dahulu.
c. flabote infus dan jerigen bekas 83 yang telah dipilah
Petugas unit/bangsal meletakkan limbah
dari sumber penghasil ditempatkan pada wadah tersendiri.
d. Petugas cleaning sewice membawa ke TPS 83, diserahkan kepada petugas sanitasi.
e. PetuSas sanitasi mencatat penerimaan limbah yang di ambil dari setiap unit/bangsal.
f. Petugas sanitasi menempatkan limbah ke dalam kelompoknya masing-masing sebelum di
serahkan kepada pihak ke-3.
g. Petugas sanitasi menyerahkan limbah kepada pihak ke-3 setiap hari kecuali hari minggu.
h. Petugas sanitasi menerima bukti serah terima dari pihak ke-3.
i. Petugas sanitasi dan cleaning service mengucapkan"Alh amdulillohi Robilolomiin" setelah
kegiatan selesai.
Prosedur
a. Petugas ruangan meminta untuk dilakukan HepaFilter, mengisi blanko permintaan
HepaFilter atau menghubungi petugas via aiphone/telp ke Bag. PSRS.
b. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan 'Bismilloohiffohmoonirrohim' sebelum melakukan
kegiatan.
c. Petugas Sanitasi menyiapkan HepaFilter, dan alat pelindune diri (APD).
d. Petugas yanB akan melaksanakan HepaFilter wajib menggunakan APD sesuai standard.
e. Selama proses HepaFilter seluruh ruangan harus tertutup rapat.
f. Setelah proses HepaFilter selesai, peralatan HepaFilter dikeluarkan dan tutup pintu rapat-
rapat selama t 3-5.iam, ruangan baru dapat digunakan kembali.
g. Cek keseluruhan HepaFilter apakah ada yang perlu di setting ulang atau tidak.
h. Sebelum dipergunakan, bersihkan ruangan secara keseluruhan (bongkar ruangan).
i. Petugas HepaFilter memberitahu petugas ruangan, bahwa HepaFilter telah selesai
dilaksanakan.
j. Petugas sanitasi mengucapkan" Alhamdulillohi Robilolomiin" setelah kegiatan selesai.
Pr6edur
a. Petu8as sanitasa menSucapkan bacaan " Eismilloohirrohmoanirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas unit melapor pada bagian sanitasi untuk membersihkan HepaFilter.
c. Petugas cleaning service mengambil HepaFilter dari unit tertentu kemudian membawa ke
bagian sanitasi untuk dibersihkan di maintenance.
d. Petugas sanitasi memakai Alat Pelindung Diri (APD) sebelum melaksanakan kegiatan.
e. Petugas sanitasi bertuSas untuk membersihkan HepaFilter agar dapat berfungsi dengan
optimal.
f. Petugas sanitasi melepas bagian penutup HepaFilter dan bagian karbon filter,
8. Petugas sanitasi membersihkan dengan menggunakan vacuum cleaner secara perlahan
hingga bersih.
h. Petugas sanitasi membilas bagian penutup HepaFilter dengan air bersih.
i. Petugas sanitasi memasang kembali filter karbon dan penutup HepaFalter.
QM/ PDl PSRS/|PAV t}lxl2)2r Revisi :1- Tgt.Terbit : 1 September 2021 54
.i. Petugas sanitasi mengecek apakah ada bagian yang error atau tidak.
k. Petugas sanitasi berkoordinasi dengan petugas elektromedis apabila ada kerusakan pada
alat. Maintenance HepaFilter telah diatur pada jadwal maintenance.
l. Petugas sanitasi melepas Alat Pelindung Diri (APD) dan membersihkan diri minimal
mencuci tangan dengan sabun.
m. Petugas sanitasi mencatat HepaFilter mana yang telah dibersihkan atau di perbaiki.
n. Petugas cleaning service mengembalikan HepaFilter ke unit awal.
o. Petugas sanitasi dan cleaning service men8ucapkan"Arhomdulillahi Robilolomiin" setelah
kegiatan selesai.
Prosedur
a. Petugas sanitasi menSucapkan bacaan "Bismilloohirrohmoonirrahim" sebelum melakukan
kegiatan-
b. Petugas sanitasi berkoordinasi dengan bangsal yang akan dilakukan pengukuran.
c. titik pengukuran suhu kelembaban.
Petugas sanitasi menentukan
d. Petugas sanitasi menentukan titik pengukuran pencahayaan, Jarak dinding pemantul
minimal 1 meter. Memasang baterai pada tempatnya.
e. Petugas sanitasi meletakkan/pegang alat dengan ketinggian 1-1,2 meter.
f. Petugas sanitasi mengarahkan receptor pada sumber cahaya. Kemudian menekan tombol
power.
g. Petugas sanitasi mengatur range sesuai dengan kuat cahaya. Catat angka yg muncul pada
display. Ulangi 3 kali pada setiap titik.
h. Hitung hasil pengukuran.
Xrata-rat = {Xa+Xb+Xc+......+Xnl/N
Keterangan :
rata
Xrata- :Tingkat Pencahayaan rata- rata
A,b,c,n : titik - pengukuran
N : Jumlah titik
i. Petugas sanitasi mengucapkan"A lhomdulillahi Robilalomiin' setelah kegiatan selesai.
L1+(P1)
c= L
P1+Pz
Keterangan:
X = Tingkat kebisingan
L1 = Batas bawah kelas yang mengandung modus
P1 = Beda frekuensi kelas modus dengan dibawahnya
P1= Beda ferkuensi kelas modus di atasnya
C = Lebar kelas.
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan " Eismilloohirrohmoonirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas sanitasi berkoordinasi dengan bangsal yangakan diambil sampel.
c. Petugas sanitasi mentukan titik pengukuran suhu kelembaban
d. Petugas sanitasi menyalakan alat dengan menekan tombol on. Gantungkan alat ditengah
ruang. Biarkan sekitar 10-15 menit.
e. Petugas sanitasi mencatat suhu dan kelembaban yang tertera pada thermohigro meter.
Ulan8i kegiataan tersebut 2-3 kali.
Prosedur
a. Bagian terkait mengajukan permohonan Pest Control kepada Direktur melalui bagian
Sekretariat.
b. Bagian sekretariat mencatat surat masuk dan memberi lembar disposisi.
c. Direktur memberi disposisi surat dari unit.
d. Bagian Sekretariat mendistribusikan surat yang telah direkomendasikan oleh direktur.
e. Bagian pengadaan menghubungi rekanan untuk kerjasama Pest Control.
f. Rekanan Pest Control melakukan kegiatan Pest Control sesuai.jadwal.
g. Rekanan membuat Berita Acara Pest Control dilampiri bukti kunjungan (Work Order)
pelaksanaan Pest Control.
h. Rekanan melaksanakan Pest Control, diruang penyimpanan dan gudang rekam medis
dengan masing - masing dua kali di instalasi Gi2i setiap seminggu sekali.
i. Rekanan menyerahkan bukti pelaksanaan Pest Control (Work Order) kepada ba8ian unit
terkait setiap selesai melakukan Pest Control.
j. Petugas unit terkait mencantumkan tanda tangan ke formulir pelaksanaan (Work Order)
Pest Control dari rekanan sebagai bukti Pest Control telah selesai dilakukan dan sesuai
,adwal yang telah disepakati.
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan "Bismilloohirrohmoonirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas sanitasi menggunakan APD sesuai dengan ketentuan yg berlaku.
c. Petugas sanitasi menyemprotkan campuran bahan aktif blatenaxx atau cypimetrin dengan
air dengan komposisi yang telah dihitung ke perindukan.
d. Petugas sanitasi mengucapkan" Alhamdutillohi Robitolomiin. setdah kegiatan selesai.
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan "Eismilloahinahmaonirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas sanitasi sebelum melaksanakan pekerjaannya, wajib memakai alat pelindung diri
(APD) sesuai standard.
c. Pelaksanaan pekeriaan diusahakan sesuaijadwal yang telah ditetapkan.
d. Petugas melaksanakan pengendalian serangga, dilaksanakan dengan melakukan
e. Pengendalian tikus dilaksanakan dengan cara memberi umpan racun tikus denga
brodavicum secara berkala, ditempat tempat yang ada tikusnya, serta pemasangan
peniebak tikus.
f. Pengendalian tikus untuk diluar ruanagan dengan metode lifetrap.
g. Petugas sanitasi mengucapkan" Alhomdulillohi Robilolomiin" setelah kegiatan selesai.
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan "Bismilloohifiohmooniffahim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas sanitasi secara berkala sesuai jadwal, melaksanakan penyemprotan pada
tempat-tempat yang diperkirakan menajdi sarang nyamuk/perindukan nyamuk
c. Setiap hari petugas kebun membersihkan dan menata taman(tidak diperbolehkan kotoran
menumpuk) yang dapat meniadi sarang nyamuk.
d. Didalam rumah sakit tidak boleh ada genangan air yang dapat menimbulkan perindukan
nyamuk.
e. Penyemprotan dengan fumakila untuk wilayah dalam rumah.
f. Apabila diperlukan area luar rumah sakit diilakukan fogging sesuailadwal.
g. Petugas sanitasi mengucapkan" Alhomdulillohi Robilolomiin" setelah kegiatan selesai.
Prosedu;
a. petugas sanitasi mengucapkan bacaan "Eismilloohirrohmoonirrohim- sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas sanitasi secara berkala sesuai iadwal, melaksanakan penyemprotan pada
tempat-tempat yanBdiperkirakan meniadi perindukan lalat.
c. PetuSas menSSunakan APD sesuai dengan ketentuan yg berlaku.
d. Menyemprotkan campuran bahan aktif cypimetrin dengan metode sprying dengan
komposisi yang telah dihitung ke perindukan atau tempat lalat hin88ap.
e. PetuBas sanitasi mengucapkan " Alhomdulillohi Robilolomiin" selelah kegiatan selesai.
Progedur
a. petugas sanitasi mengucapkan bacaan "Bismilloohirrohmoonirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Letakan flygril secara datar pada tempat dan iarak yang telah ditentukan
c. Biarkan beberapa saat (untuk penyesuaian bagi lalat)
d. Letakkan juga hygrothermometer berdekatan dengan flygrill
e. Hitung iumlah lalat yang hinggap pada flygrill selama 30 detik' sebanyak 10 kali
pengukuran, kemudian hitung,umlah lalat dengan menggunakan counter'
pada kertas
f. setelah 30 detik pertama, catat hasil dan jumlah lalat yanS berhasil dihitung
perhitunSan (10 kali
blanko yang telah disediakan. Lakukan hal tersebut sebanyak 10 kali
pengukuran) untuk satu orang pengukur.
g.Amb-ilsebanyak5hasilperhitungankepadatanlalatyangtertinSgi,kemudiandirata-
ratakan.
grill'
h. Hasil rata-rata adalah angka kepadatan lalat dengan satuan ekor Per block
i. Petugas sanitasi mengucapkan " Alhomduliltohi Robilolomiin" selelah kegiatan selesai.
House lndex lHll adalah jumlah rumah positifjentik nyamuk dari seluruh bangsal.
Contoiner tndex lcl) adalah iumlah kontainer positif jentik nyamuk dari seluruhcontainer yang
diperiksa.
Brcteu tndex lgll adalah jumlah kontainer positif ientik nyamuk dalam bangsal'
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan "Bismittoohinohmoonirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Lakukan pengambilan sampah dengan menggunakan auger/bor tangan dengan kedalaman
15-25 cm.
c. Lakukan pengambilan tanah yang ada pada auger/bor tanEan dengan menggunakan sekop
kecil.
d. Masukkan sampel tanah kedalam plastic fliptop volume 2 kg.
e. Lakukan penSukuran suhu sampel tanah dengan menggunakan thermometer
f. Lakukan pencacatan hasil pengukurang suhu.
Prosedur
a. Petugas sanatasi mengucapkan bacaan "Bismilloohirrohmoanirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas sanitasi berkoordinasi dengan bangsal yang akan diambil sampel.
c. Tangan di usap alkohol 70%.
d. Air pump dihubungkan dengan midged impinger steril yang telah diisi NACL 0,85 sebanyak
15 ml.
e. Atur kecepatan aliran dengan menekan tombol on dan putar pada kecepatan aliran dengan
memutar tombol sampai bola menunjuk angka 1 lpm.
f. Selanjunya inlet pada midge impinger diletakan setin8gi 1 meter dari lanatai, kemuadian
paparkan selam 15 menit.
g. Setelah selesai air pump dimatikan dan memberi label pada sampel: Jenis pemeriksaan,
tempat, tangSal, pengambil sampel.
h. Petugas sanitasi mengucapkan"Alhomdulillohi Robilolomiin' selelah keglatan selesai.
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan "Eismilloahirrohmoonirrohirn" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas sanitasi berkoordinasi dengan instalasi instalasi gizi.
c. Sterilkan semua alat untuk pengambilan sampel dengan alkohol 7O%, atau formalin
0,1%.Kenakan sarunS tanSan steril dan usapkan telapak tangan dengan alkohol 70% Buka
tutup botol cairan 8uffer, kemudian masukkan lidi kapas steril, dan tekan ke dinding botol
untuk membuang airnya.
Prosedur
a. PetuSas sanitasi menSucapkan bacaan " Bismilloohirrohmoonirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas sanitasi berkoordinasi dengan instalasi loundry.
c. Sterilkan semua alat untuk pengambilan sampel dengan alkohol 70%, atau formalin
0,1%.Kenakan sarung tangan steril dan usapkan telapak tangan den8an alkohol 70% Buka
tutup botol cairan Buffer, kemudian masukkan lidi kapas steril, dan tekan ke dinding botol
untuk membuang airnya.
d. Usapkan pada lidi kapas pada linen infeksius yang akan diperiksa (bagian yang bersentuhan
dengan makanan), atau yang akan kontak denSan bibirusapan 3 kali berturut-turut seluas
8" atau 50 cm2.Masukkan lidi ke dalam botol sampel atau plastik steril.
e. Botol ditutup (tutup botoljuga disterilkan), atau dengan plstik steril yang ditutup rapat dan
ditempel stiker.
f. Sampel diberi label: nomer kode, tangSal dan iam pengambilan sampel.
g. Masukkan ke dalam tas atau kotak pembawa atau termos es.
h. Petugas sanitasi mengucapkan" Alhomdulillohi Robilolomiin" selelah kegiatan selesai.
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan bacaan "Bismilloohinohmoonirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Petugas sanitasi mengecek ground tonk saat terjadi kerusakan yang mengakibatkan
kelangkaan air.
Prosedur
a. Petu8as sanitasi mengucapkan bacaan "Bismilloohirrohmoonirrohim" sebelum melakukan
kegiatan.
b. Karyawan Unit kerja (Radiologi, Laboratorium dan Farmasi, Cathlab, dll) penghasil limbah
cair kimia, menampung pada tempat yang telah disediakan (,ieri8en dari plastic atau kaca).
c. Karyawan Unit Keria penghasil limbah, tidak boleh membuang limbah cair kimia
dialirkan/dibuang ke saluran IPLC.
d. Limbah cair kimia di TPS 83 diserahkan ke pihak ke 3, untukdiolah lebih laniut.
e. Bukti serah terima limbah cair kimia antara petugas sanitasi denganpihakke3 disertai
dengan lembar Manifest.
f. Penyimpanan limbah cair kimia di TPS 83 tidak boleh lebih dari 90 (Sembilan puluh) hari
dari serah terima antara petu8as sanitasi dengan unit penShasil limbah kimia.
g. Petugas sanitasi mengucapkan"Alhamdulillohi Robilolomiin" setelah ke8iatan selesai.
Prosedur
a. Petugas sanitasi mengucapkan "Bismillaahirrahmanirrahiim" sebelum melakukan
tindakan.
b. Petugas sanitasi menyediakan peralatan pendeteksi, pencegahan, dan penanggulangan
keadaan darurat TPS limbah 83, seperti APAR dan spillkit.
c. Petugas sanitasi menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang memadai.
d. Petugas sanitasi melakukan tindakan seseSera munSkin bila terjadi keadaan darurat,
seperti : menggunakan alat pemadam kebakaran dan melakukan evakuasi darurat.
QM/ PD/ PSRS/|PAV 1OlXl2O27 Revisi :1- TSl.Terbit:1september2o21 63
e. Petugas sanitasi melakukan koordinasi kerja dalam menaggulangi setiak keadaan darurat.
f. Petugas sanitasi melakukan evakuasi bilamana diperlukan.
g. Petugas sanitasi melakukan pelaporan, evaluasi, tindakan perbaikan yang dilaksanakan dan
tindakan pencegahan untuk mencegah terulangnya kembali keadaan darurat.
h. Petugas sanitasi melaksanakan pemeriksaan secara periodik dan inspeksi rutin terhadap
fasilitas dan peralatan yang berkaitan dengan pencegahan dan persiapan, pengendalian
dan penanggulangan keadaan darurat.
i. Petugas sanitasi mengucapkan" Alhomdulillahi Robilolomiin" setelah kegiatan selesai.
QM/ PDl PSR S/rPAV t0lty.l2O2r Revisi :U T8l.Terbit | 1 September 2021 &
BAB V
LOGIST!K
Bahan dan prasaranan yang dibutuhkan untuk operasional dan penunjang pelayanan Unit Sanitasi
adalah sebagaa berikut :
Proses pengadaan bahan dan prasaranan untuk kebutuhan dan penuniang pelayanan di Unit
Sanitasi dilakukan melalui sistem pengadaan terpusat lewat pengadaan umum. Dengan cara
melakukan input permintaan bahan, alat atau prasarana lewat sistem komputerisasi kepada
Gudang umum sesuai kriteria dan jumlah pemesanan.
Pengadaan dan realisasi penyerahan dari permintaan bahan, alat atau prasarana lewat sistem
komputerisasi dari gudang penggadaan umum kepada Unit Sanitasi sesuai kriteria dan .iumlah
pemesanan.
Pada akhir bulan akan dibuat rekap pemakaian bahan dan prasarana, kemudian dibuat laporan
pemakaian bulanan untuk evaluasi pemakaian budget / anggaran bahan.
Adapun kegiatan dan tindakan untuk mencapai tujuan tersebuat adalah sebagai berikut :
1. Kualitas Air Minum :
Kegiatan pengolahan / pengelolaan, pengawasan/ monitoring kualitas air minum aSar air minum
yang tersedia dan dikonsumsi oleh pasien, keluarga pasien, pengunjung dan karyawan aman, sehat
dan kualitas sesuai persyaratan (standar) air minum.
Kegiatan penyedian, pengawasan/ monitoring kualitas air bersih agar air bersih yang tersedia dan
dikonsumsi oleh pasien, keluarSa pasien, pengunjung dan karyawan aman, sehat dan kualitas sesuai
persyaratan (standar) air bersih.
4. Limbah Cair :
Kegiatan pengolahan / pengelolaan, pengawasan/ monitoring kualitas air limbah agar air limbah
yang ada dilingkunSan rumah sakit dikelola dengan baik, tidak berdampak negatif bagi pasien,
keluarga pasien, pengunjung dan karyawan.iuga aman, ramah lingkungan dan kualitas limbah cair
out let IPAL sesuai persyaratan (standarl.
QM/ PDl PSR S/rPAU lOlX/ 2021 Revisi : L TSl.Terbit : 1 September 2021 65
7. SeranSga, Tikus dan Binatang Pen8gansgu :
Pengendalian serang8a,tikus dan binatang penSgangSu lainnya bertujuan untuk mengurangi
populasi serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya di lingkungan rumah sakit sehingga
keberadaannya tidak menjadi vektor penularan penyakit sehingga lingkungan rumah sakat menjadi
aman, nyaman dan sesuai persyaratan bagi pasien, keluarga pasien, penguniung dan karyawan juga
aman dan sesuai persyaratan (standar).
Pada prinsipnya pelayanan keselamatan keria berkaitan erat dengan sarana, prasarana dan peralatan
kerja. Maka diperlukan pelayanan keselamatan kerja yang perlu dilakukan dalam pelayanan sanitasi
dan operasional ke8iatan rutin :
Kegiatan keselamatan kerja yang dilakukan dengan bekoordinasi dengan Unit K3 Rumah Sakit adalah
sebagai berikut :
1. Pengawasan kesehatan dan keselamatan sarana, prasarana dan peralatan di Unit Sanitasi
2. Pengawasan atau penyesuaian peralatan keria terhadap SDM di Unit Sanitasi
3. Pengawasan terhadap lingkungan kerja di Unit Sanitasi.
4. Penyediaan, pemakaian dan pengawasan pemakaian perlengkapan / sarana keselamatan keria
di Unit Sanitasi : APD, rambu, tanda, SOP, APAR, MSDS
5. Pelatihan / penyuluhan tentanS keselamatan ker.ia bagi SoM Unit Sanitasi.
6. Membuat pencatatan, laporan kejadian dan penanganan kecelakaan kerla di Unit Sanitasi.
Pengendalian mutu pelayanan Unit Sanitasi dilakukan secara rutin dan berkesinambungan pada
masing-masing kegaatan dalam bidang pelayanan sebagai berikut :
Pengendalian mutu dilakukan dengan: inspeksi dan pengawasan kinerja rekanan pest control
secara rutin, evaluasi dan laporan kinerja dan pencapaian target kondisi / populasi serangga, tikus,
hamam, kucing dan binatang penSSanSBu di rumah sakit.
Sebagai penutup kiranya dapat diingatkan kembali bahwa pelayanan sanitasi RSU lslam Klaten
bukanlah urusan mereka yang bertugas di unit sanitasi saja. Namun juga perlu melakukan koordinasi
Yang paling penting dilaksanakan dalam pelayanan sanitasi adalah upaya preventif dan
edukasi,karyawan, pasien dan pengunjung Rumah sakit. Sehingga mutu lingkungan rumah sakit
yanglebih baik berpengaruh terhadap mutu pelayanan kesehatan di RSU lslam Klaten akan
menjadi baik.