Anda di halaman 1dari 1

Khoirun Ari illah_03_MKN 9-01

Analisis Performa Hulu Migas 2022

Jika membandingkan realisasi li ing minyak dan migas secara yoy, kegiatan hulu mengalami penurunan di
bulan Oktober 2022. Ar nya performa hulu migas secara umum mengalami penurunan, tetapi di sisi lain
harganya mengalami lonjakan yang signifikan.

Dampak dari kenaikan tersebut berbuah pada kenaikan realisasi penerimaan PNBP SDA migas yang
tumbuh hingga 65,7% hingga bulan Oktober 2022.

Jika melihat disisi investasi, pada triwulan III 2022, terdapat kegiatan pengeboran yang jumlahnya
meningkat dibandikan triwulan III 2021 (71% lebih nggi). Disini menandakan bahwa terdapat respon yang
ak f dari industri hulu migas terhadap kenaikan harga komoditas ini.

Kendala yang dialami pada industri migas ini adalah kurang menariknya dimata investor pada era transisi
energi kini. Salah satu yang menjadi penyebab kurang menariknya berinvestasi pada industri hulu migas
adalah kurangnya kepas an hukum UU Migas yang mengalami revisi, aspek perizinan yang panjang,
adanya sistem bagi hasil yang baru (gross split) yang kurang menarik, dan adanya sistem DMO yang
memaksa investor menjual rugi atau lebih rendah dari harga dunia.

Kendala tersebut dapat diatasi dengan cara menetapkan revisi UU Migas lebih cepat, sehingga dapat
menentukan keputusan investor untuk investasi atau dak. Kemudian juga dapat dilakukan negosiasi
dalam penggunaan sistem kerja sama dengan metode gross split agar dapat terlaksana (win-win), karena
sistem ini bagus untuk negara dalam sisi penerimaan.

Dengan adanya perkiraan harga minyak tahun 2023 di atas US$80 per barel, menunjukkan bahwa industri
ini masih dibutuhkan dalam pasokan energi dunia meskipun saat ini dunia sedang dalam mencari energi
terbarukan untuk menggan kan energi fossil. Ar nya, pernyataan bahwa industri migas akan mengalami
sunset akan terbantahkan dan bahkan akan mengalami sunrise karena lonjakan harga dan kebutuhan
dunia yang nggi dan energi terbarukan saat ini masih belum bisa menggan kan energi fossil ini.

Berkaitan dengan penurunan li ing, dengan adanya kenaikan pengeboran sumur baru dan pengoperasian
sumur lama yang memiliki cadangan migas di tahun 2022, maka akan berdampak pada produksi migas di
tahun 2023. Jadi, kemungkinan pada tahun 2023, jumlah li ing migas akan mengalami peningkatan. Dan
peningkatan tersebut akan berbanding lurus dengan meningkatnya penerimaan negara di sisi PNBP SDA
migas dan PPh untuk hasil penjualannya.

Anda mungkin juga menyukai