Anda di halaman 1dari 14

Presentasi

Kelompok 12
Teknik Informasi
Tugas Dr.Ir.KRT. Nur Suhascaryo, MT.
Anggota
Fatihana Nur Salsabillah
Kelompok
(22450420027)
Rizka Nadialif
(21450420074)
Wahyu Ari
(22450420026)
Gross
Split
Pengertian
Skema Gross Split adalah skema dimana perhitungan bagi hasil pengelolaan
wilayah kerja migas antara Pemerintah dan Kontraktor Migas di perhitungkan
dimuka.
Skema Gross Split diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2017
tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 08 Tahun 2017 tentang
Kontrak Bagi Hasil Gross Split.
Skema
Perhitungan gross split akan berbeda-beda setiap wilayah kerja. Perhitungan yang

Perhitungan
pasti, terdapat pada presentase Base Split.
Base split minyak = 57% untuk Negara dan 43% untuk Kontraktor
Base split gas bumi = 52% untuk Negara dan 48% untuk Kontraktor
Disamping presentase base split, baik Negara dan Kontraktor dimungkinkan
mendapatkan bagian lebih besar dengan penambahan perhitungan dari 10
Komponen Variabel dan 2 Komponen Progresif lainnya.
Kelebihan
• Membuat proses procurement yang dilakukan oleh kontraktor kontrak kerja sama
(KKKS) migas menjadi lebih sederhana. Tidak perlu proses persetujuan yang
panjang oleh SKK Migas, karena biaya operasi migas sepenuhnya menjadi
tanggung jawab kontraktor.
• Apabila harga minyak kurang menarik, maka KKKS bisa mendapatkan tambahan
split hingga 7,5%
• dalam hal komersialisasi lapangan tidak mencapai keekonomian tertentu, Menteri
ESDM dapat memberikan tambahan persentase paling banyak 5% kepada KKKS.
Ini adalah wujud konkrit Pemerintah melindungi investasi agar fairness tetap
terjaga. Diskresi tambahan split maksimal 5% ini diharapkan dapat mendukung
kegiatan operasi migas termasuk eksplorasi lebih bergairah.
Kelebihan
4. Praktis dan mempercepat proses pengambilan keputusan bisnis dari sisi K3S -
karena keterlibatan pemerintah jauh berkurang atau bahkan tidak ada.
5. Efisien dan hemat uang Negara dari sisi pemerintah - dengan berkurangnya
keterlibatan lembaga pemerintah sebagai pelaksana dalam kegiatan hulu migas.
6. Tidak ada lagi proses politik persetujuan parlemen terkait dengan penerimaan
Negara dari Cost Recovery - karena tidak ada lagi cost yang perlu di-recovery dalam
sistem gross split.
7. Mengurangi kerumitan audit (hanya audit pajak saja) sementara audit kontraktual
hanya sebatas pemeriksaan volume produksi dan/atau revenue.
Kekurangan
• Kontrol Negara atas produksi migas nasional jadi berkurang atau bisa hilang
sama sekali - yang pada gilirannya akan menurunkan Ketahanan Energi Nasionl
terutama pada aspek ketersediaan energy (availability).
• Kontrol Negara atas pengolahan reservoir jadi berkurang atau bisa hilang sama
sekali - yang akan berujung pada melesetnya rencana produksi migas nasional
akibat dan kerusakan reservoir yang juga akan menurunkan Ketahanan Energi
Nasional.
• Rencana pemerintah untuk meningkatkan kegiatan ekoplorasi migas 3 kali lipat
dari sebelumnya dalam 5 tahun ke depan akan sulit terlaksana karena kontraktor-
kontraktor gross split PSC akan lebih mengutamakan efisiensi biaya dan
penggejotan produksi untuk revenue daripada beresiko mengeluarkan biaya untuk
eksplorasi
Kekurangan
• EOR (Enhanced Oil Recovery) dan lapangan maginal akan sulit dikembangkan
karena biayanya yang besar dan IRR-nya yang kecil. Padahal dalam RUEN sudah
direncanakan dalam 5 tahun ke depan kita akan mulai meningkatkan produksi
dari potensi EOR sejumlah 2,5 Milyar Barrel minyak bumi yang masih tersimpan
di reservoir
• Pengembangan SDM (sumber daya manusia), transfer teknologi, TKDN (tingkat
komponen dalam negeri) dan juga standarisasi akan sulit diimplementasikan
karena kurang atau tidak adanya kontrol langsung pemerintah pada proses E&P
dalam sistem gross split PSC.
Tantangan Eksplorasi
Dinamika perkembangan di industri minyak dan gas bumi sangat tinggi. Berbagai inovasi diperkenalkan dengan tujuan
mendapatkan penemuan sumber daya baru untuk meningkatkan produksi migas. LEMIGAS Direktorat Jenderal Minyak

Migas
dan Gas Bumi merupakan solusi bagi tantangan di industri migas dengan memberikan pelayanan pengujian dan analisa
yang akurat dan terpercaya di sektor hulu dan hilir migas.
“Sejak didirikan tahun 1965 hingga sekarang, LEMIGAS selalu mengedepankan kualitas pelayanan dan hasil analisa
yang akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku. Hal itulah yang membuat LEMIGAS tetap menjadi solusi tepat bagi
tantangan di industri migas” tutur Kepala LEMIGAS Ariana Soemanto di perkantoran LEMIGAS, Kamis (5/1/2023).
Koordinator Pengujian Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi, Junita Trivianty menambahkan, “Di sektor hulu migas,
pelayanan pengujian LEMIGAS diperkuat dengan Laboratorium Sedimentologi yang memberikan pelayanan analisis
petrologi dan sedimentologi yang memanfaatkan data hasil pemboran dan data singkapan batuan. Integrasi hasil analisis
laboratorium menghasilkan keluaran analisa karakteristik litologi, fasies sedimen, interpretasi lingkungan pengendapan,
proses diagenetik, kualitas dan sensitivitas reservoar, dan lain-lain."
Konsekuensi
Dengan diberlakukannya kontrak bagi hasil Gross Split, akan terdapat beberapa
perubahan kebijakan pemerintah dari skema Sistem Cost Recovery menjadi Sistem
Gross Split yang akan mempengaruhi terhadap unsur pelaksanaan kegiatan hulu migas.
Beberapa hal yang membedakan antara kontrak bagi hasil skema Cost Recovery dan
Gross Split dapat diketahui dari beberapa beberapa kategori sesuai dengan isi kontrak
pada PSC antara lain definisi, ruang lingkup, hak dan kewajiban para pihak, biaya
operasi, bonus, dan bantuan.
Saat ini, kontrak wilayah kerja yang menerapkan skema Gross Split adalah Kontrak
Wilayah Kerja (WK) Offhore North West Java (ONWJ) yang dikelola oleh
Pertamina Hulu Energi (PHE). Penerapan Skema Gross Split akan difokuskan
kepada Kontrak WK perpanjangan dan Kontrak WK baru, sehingga kontrak WK
yang masih berjalan tetap dihormati hingga waktu kontrak berakhir.

Semoga perbaikan-perbaikan terus selalu diupayakan dan pengelolaan MIGAS


Indonesia dapat membantu perekonomian negara dan membawa Indonesia menjadi
negara maju.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai