Anda di halaman 1dari 7

1

Project Manager Letter 2019


PAMA KPCS

“Doing Different Extraordinary with Safety, Productivity and Cost Minded”

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia yang diberikan,
sehingga kita semua dapat mengarungi tahun 2018 yang penuh tantangan dan perjuangan.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga saya sampaikan kepada seluruh karyawan
PAMA dan mitra kerja atas segala kontribusi dan kerja keras yang diberikan untuk distrik
yang kita cintai dan banggakan bersama ini.

Pada tahun 2018, produksi waste kita mencapai 144.819.289 bcm (ach. 98,33%), artinya
selama dua tahun berturut-turut secara produksi waste tidak tercapai, salah satunya
kurang adaptif nya menghadapi perubahan perilaku customer yang dinamis, sehingga Pit
Pedayak mengalami keterlambatan operasioanl. Sedangkan produksi coal kita mencapai
20.974.747 ton (ach. 99,10%), di mana dominasi problem terdapat pada coal market issue.

Kondisi perekonomian dunia yang masih belum stabil akan tetap mempengaruhi harga
batubara di pasar, terutama batubara dengan kualitas rendah (4.200 kcal GAR). Ancaman
disparsitas harga akan berdampak pula kepada customer kita, sehingga sesuai dengan
President Letter 2018 bisnis PAMA harus dalam kondisi Siaga 1, yang juga berkaitan dengan
Synergy-Innovation-Adaptive-Growth-Acceleration. Berbagai kondisi eksternal perlu kita
perhatikan, namun yang lebih penting adalah bagaimana internal organisasi kita siap
menghadapi tantangan tersebut dengan antisipative plan yang baik dan solid.

Pada tahun 2019, produksi waste kita menurun ke angka 136.200.880 bcm dan coal pada
angka 20.710.672 ton. Walaupun begitu, jarak front ke disposal menjadi semakin jauh
(4,5 km). secara PAMA produksi OB dan coal KPCS masih menjadi yang terbesar, dengan
proporsi OB 14,74% dan coal 18,31%, artinya KPCS masih menjadi backbone utama
PAMA.

A. Safety, Health and Environment


Safety performance mengalami penurunan signifikan, dengan terjadi 50 insiden dari
ambang batas 24. Dari 50 insiden tersebut, didominasi oleh Property Damage dan terjadi
2

satu kali Loss Time Injury. Kita harus mengembalikan semangat Best Safety Performance
yang pernah kita peroleh di tahun 2017 dengan program dan massive involvement baik
secara people, process dan control di area at home, pre work dan at work. Selain itu,
penambahan jumlah Operator dan Mekanik harus terantisipasi dengan baik melalui
program yang detail dan controlling yang kuat. Program-program awareness kesehatan
perlu digairahkan kembali serta program untuk melakukan penghematan energi
khususnya di area kerja kita.

B. Engineering
Engineering adalah designer utama dan harus menjadi dirigen yang handal bagi
operasional pertambangan dengan antisipative plan yang detail terutama berkaitan dengan
anomali musim, sehingga weather resistance berkurang dan tambang kita waterproof.
ArtScience Mining harus menjadi mindset, tambang harus sesuai kaidah Good Mining
Practices (GMP) dan memiliki keindahan world class mining.
Engineering adalah conductor Mine Design Accuracy (MDA) dengan kemampuan
penyediaan lokasi yang ideal, infrastructure planning, lowest point dan geotech analysis yang
komprehensif. Selain itu engineering diplomacy dengan pihak customer harus diperkuat,
sehingga lead time delay perijinan customer dapat dipersingkat. Selain itu, maintan
distance masih akan menjadi kunci dan implementasi Only 3 Fleets on One Road (O3FOR)
harus dipertahankan sebagai competitive advantages kita.

C. OB Production
Dalam permainan sepak bola, OB Production adalah ujung tombak utama atau stricker
yang bertugas mencetak banyak gol. OB Production harus kembali menjadi stricker haus
gol yang produksi hariannya bisa mencapai 450.000 bcm, di mana semakin terbiasa maka
akan menjadi target psikologis bersama.

Improvement yang serius harus dilakukan untuk meningkatkan productivity big digger dan
PC1250, dan juga productivity hauler. Delay harus sudah mengarah ke Semangat 212
dengan operasional yang efisien dan mengurangi waste activity yang membuat deviasi
HM/WH tinggi. Kordinasi antar level, baik itu top up dan botton up harus tetap dijaga dan
ditingkatkan. Ketiga hal ini adalah kunci untuk kita mencapai Cost of Material OB $1,33
bcm/km dimana Loading dan Hauling Cost adalah kontributor terbesar di dalamnya. Aspek
3

muatan dan deviasi timesheet vs voice juga harus diperbaiki apabila ingin memperbaiki Joint
Survey.
POCSYS-FECO harus dapat terutilisasi dengan baik, sebagai bridging implementasi Auto
Dispatch System (ADS) di tahun 2020. Selain itu penguatan OCR perlu untuk dilakukan
sekaligus pemanfaatan data untuk follow up perbaikan dan sensitifitas low performance.

D. Coal Production
Implementasi Senopati harus mampu termanfaatkan dengan baik, sehingga memberikan
benefit bagi project. Selain itu, secara operasional harus mengarah ke zero coal losses dan
zero contamination untuk memberikan reliable customer satisfaction kepada owner.
Upaya dalam reduce Cost Material Coal $0,34/ton.km adalah dengan controlling general
activity dan reclaim.

E. Pit Service
Realiable dewatering plan adalah salah satu hal penting untuk mewujudkan tambang yang
waterproof, terutama pada outer drainage, controlling sump capacity dan pump management.
Performance rehab tetap dipertahankan karena menjadi concern customer terhadap kita,
salah satu yang perlu di-improve adalah redo proses CSA. Selain itu, diperlukan
kemandirian terhadap pekerjaan yang selama ini bergantung subcont owner. Selain itu,
pemenuhan infrastruktur (pitstop, change shift area dsb) yang modern sudah
seharusnya mulai di kembangkan di dalam area pertambangan. Monitoring cost
operasional yang effisien (pit maintenance & sump maintenance) juga perlu menjadi
concern utama.

F. Mine Hauling Road


Salah satu concern utama tahun ini adalah decrease loss cause weather, dengan aktivitas
kunci pada slippery management, inner drainage condition dan increase construction
quality and quantity khususnya pada All Weather Road (AWR). Selain konstruksi,
maintenance exiting perlu dilakukan secara kontinyu & periodik. Cita-cita kita bersama
adalah all road seperti Jalan Gathotkaca di Pit PSE/Pelangi, sehingga speed bisa mencapai
25 km/jam.
4

G. Drilling and Blasting


Kualitas material blasting harus terus dijaga bersamaan dengan improvement untuk
meniadakan material keras blast, terobosan perlu dilakukan pada metode peledakan pada
area floor, interburden tipis dan seam yang sempit. Secara cost, Drilling dan Blasting
Cost tetap menjadi perhatian melalui upaya reduce Powder Factor (PF) dsb.

H. People Development: Operational Training, Plant People Development


Perbaikan ATR dan JKP=0 sehingga bisa effisien khususnya di Operation harus menjadi
perhatian. Untuk OTD dan PPD fokus utama adalah reliable supply untuk operator dan
mekanik yang mumpuni dan berkarakter militan, serta menghidupkan program-program
competence development dan juga safety leadership, sehingga kualitas pengawas kita bisa
mencapai Level 3 dan status IS. Program-program touch people yang meningkatkan
kolaborasi juga perlu ditingkatkan (kepersonaliaan dsb). Misoperation juga perlu untuk
diperhatikan sebagai salah satu bagian dari Total Productive Maintenance (TPM).

I. Plant
Physical Availability (PA) all unit diharapkan mampu mencapai angka 93% dan balanced
secara konsisten dalam berbagai kondisi. dan salah satunya caranya dengan improvement
untuk decrease Breakdown Unschedule (BUS) dan Redo PS, yang diharapkan juga mampu
menurunkan Repair and Maintenance Cost dan mencapai Zero to Reman (ZTR), di mana hal
tersebut merupakan bagian penyusun Project 40K. Secara Reman, reliability produk harus
mampu terjaga selama masa guarantee. Produk digitalisasi Do Check harus terus
dikembangkan dan diadopsi untuk dapat diimplementasi ke area Plant 1 dan Plant 3. Secara
cost, Cost maintenance per jam yang semakin kompetitif tetap menjadi perhatian.

J. Supply Management
Penambahan area yang semakian luas harus mampu diantisipasi sehingga penyediaan part
dan penyediaan fuel tetap reliable. Development Subcont internal business process juga
harus dilakukan untuk mendorong kemandirian manajemen Subcont (pemenuhan operator,
response time mekanik dsb), selain itu secara safety Operator NPE tetap menjadi perhatian.
5

K. Tyre
Performance secara kualitas dan cost harus tetap dipertahankan, sambil terus ber-
improvement pada Project 20K. Touch dan campaign ke operational perlu digalakkan untuk
reduce tyre premature.

L. Human Capital
Kaderisasi harus dilakukan dengan baik di semua lini organisasi, dimana konsep leader
create leaders harus berjalan untuk memastikan keberlanjutan organisasi dengan baik.
Selain itu, program-program kolaborasi, salah satunya dengan Serikat Pekerja (SP) harus
ditingkatkan.
Program-program tersebut dalam diintegrasikan dengan implementasi Nilai Inti, di mana hal
ini dapat mewujudkan shifting paradigm. Kesemua upaya tersebut bermuara pada
peningkatan Manpower Productivity.

M. Social Responsibility and General Services


Keterlibatan semua karyawan dalam social responsibility perlu ditingkatkan, sebagai salah
satu peran kita sebagi Insan Astra, sehingga semakin banyak diversifikasi program CSR
dan LPB kita semakian baik. Selain itu, perbaikan transportation management perlu
dilakukan dan mess management khususnya terhadap penambahan karyawan baru.

N. Finance and Accounting


Pemahaman dan kesadaran terhadap cost harus muncul di semua lini organisasi, sehingga
perlu review yang terperinci dan mendetail, termasuk pendampingan apabila diperlukan. FA
adalah motor penggerak dalam terlaksananya program cost down di semua department
disesuaikan dengan perubahan kondisi yang dinamis (internal cost consultant).

O. Information Technology
Implementasi Big Data adalah concern kita bersama, selain itu IT harus lebih produktif
untuk menawarkan produk yang mampu menjawab problem project berbasis digitalisasi
dan Internet of Things (IoT) terutama di bagian operation. Selain itu, program-program
yang sudah ada perlu di-blow up dan campaign lebih massive supaya terdengar gaungnya.
Produk 1PAMA harus terus di-campaign dan seluruh karyawan teredukasi sehingga
memudahkan pekerjaan kita.
6

P. Management Development
Effective review adalah kunci bagaimana tidak terjadi problem yang berulang terus
menerus, salah satunya dengan deliver strategic action sampai dengan level operasional.
Antusiasme dalam berimprovement harus digalakkan kembali, selain itu pelaksanaan audit
eksternal ISO 9001:2015 harus dipersiapkan dengan baik dan juga Audit IPMS harus
mencapai 95%.

Q. PAMA Internova
Improvement yang bersifat beyond dan perubahan perilaku yang massive perlu kita
tingkatkan, selain itu ajang Operator Teladan, Best Commander, Best Mechanic
Competition, SHE Warrior dan SHE Challenge harus dipersiapkan sedini mungkin
apabila kita ingin menjadi Juara Umum Internova 2019.

Kunci dari keberhasilan kita semua adalah Work with Heart, di mana setiap pekerjaan harus
dilakukan sesuai dengan prosedur dan meniadakan kesalahan karena ketidaktahuan dan
ketidakpedulian. Hal tersebut yang akan mendorong pada outstanding performance secara
safety, productivity dan cost sehingga kita layak menjadi Best District. Bonding team di
setiap bagian departemen harus diperkuat dan dipersolid serta masing-masing pimpinan dapat
menjadi role model yang baik.

Kebiasan terlambat panas di awal tahun harus kita tinggalkan, kita semua harus
meningkatkan kecepatan perbaikan dan tidak ada lagi redundancy problem. Semua upaya
terbaik tetap kita lakukan guna menghadapi era D-VUCA-D (Disruption-Volatility,
Uncertatainty, Complexity, Ambiguity-Diversity) dan Revolusi Industri 4.0, hanya dengan
niat yang tulus dan konsistensi untuk mewujudkan operational excellence, kita dapat
memberikan kinerja terbaik untuk customer, PAMA, karyawan dan stakeholder.

Semoga curahan pemikiran dan upaya kita semua mendapatkan ridho dari Tuhan Yang Maha
Esa.
7

“We shall have no better condition in the future if we are satisfied with all those which we
have at present” (Thomas Alfa Edison).

Sangatta, Januari 2019


Salam,

Aris Tandiarrang
Project Manager PAMA KPCS

Anda mungkin juga menyukai