Anda di halaman 1dari 6

STRATEGIC MANAGEMENT

Disusun Oleh:

Nama : Ahmad Luthfil Hakim


NIM : 22010093
Program Studi : Manajemen
Kelas : SDM Sore

UNIVERSITAS YPPI REMBANG

TAHUN 2023
1. Rumuskan business plan yang prospek untuk Anda kerjakan sesuai dengan kompetensi dan
potensi di lingkungan Anda masing-masing!
a. Rumuskan business plan dengan pilihan strategi bersaing generik yang relevan!
Business plan Bengkel Las Pagar Minimalis
Business plan adalah pembelajaran secara detail tentang aktivitas organisasi atau
perusahaan dan taret pada masa depan yang menggabungkan berbagai aktivitas dalam
perusahaan untuk mecapai tujuan yang diinginkan (Coulhard dan Clarke dalam Melati,
2017). Perencanaan bisnis (business plan) berisi hal-hal yang membuat berfikir tentang
target-target, membuat aktivitas kreatif berjalan sesuai rencana, dan
mengkonsentrasikan kekuatan untuk mencapai tujuan (Megginson dalam Melati, 2017)
Bisnis yang akan dijalankan adalah bengkel las. Pasar las merupakan segmen yang
terus berkembang dengan permintaan yang tinggi dari sektor industri dan konstruksi.
Permintaan ini didorong oleh pertumbuhan proyek pembangunan infrastruktur,
perluasan industri manufaktur, serta kebutuhan perbaikan dan pemeliharaan.
Usaha ini adalah usaha yang tak kenal musim, dikarenakan jika ada alat, pagar,
pintu, kanopi, tralis, dll. Maka mau tidak mau konsumen akan memperbaikinya. Target
konsumennya pun sangat beragam dari kalangan bawah, menengah sampai kalangan
atas. Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah penggunaan pagar besi yang sudah
menjadi tren. Dahulu hanya sebagai pagar pengaman, kini menjadi salah satu pemanis
sebuah bangunan.
Di dalam business plan ini, saya akan memaparkan rencana untuk membuka sebuah
bengkel las yang unggul dengan fokus strategi bersaing keunggulan biaya. Strategi ini
berfokus pada upaya untuk menjadi produsen atau penyedia layanan dengan biaya
produksi dan operasional yang lebih rendah dibandingkan pesaing. Dengan
mengoptimalkan efisiensi operasional, usaha ini dapat menawarkan harga yang lebih
murah kepada pelanggan. Keunggulan biaya ini dapat diperoleh melalui pengendalian
biaya produksi, akses ke sumber daya yang murah, dan efisiensi distribusi.
b. Jelaskan rantai nilai dan keunggulan bersaing dari jawaban poin 1.a tersebut!
Menurut Porter (1985) rantai nilai yang efektif merupakan kunci keunggulan
kompetitif (competitive advantage) yang dapat menghasilkan nilai tambah (value
added) bagi suatu industri. Rantai nilai bisa digambarkan sebagai keseluruhan aktivitas

1
yang disyaratkan untuk membawa barang atau jasa dari tempat perancangan, melalui
fase produksi yang beragam (melibatkan transformasi fisik dan input dari beragam
penyedia jasa), mengirimkan kepada konsumen akhir, dan daur ulang setalah
penggunaan. Selanjutnya analisis rantai nilai juga berfungsi untuk mengidentifikasi
tahap-tahap rantai nilai di mana industri dapat meningkatkan nilai tambah (value
added) bagi pelanggan dan mengefisiensikan biaya yang dikeluarkan.
Rantai nilai yang dapat dioptimalkan untuk mencapai keunggulan biaya pada usaha
bengkel las, antara lain:
1) Pengadaan bahan baku. Salah satu hal penting dalam rantai nilai adalah pengadaan
bahan baku, seperti besi hollow galvanis, plat besi, dan bahan pengelasan lainnya.
Strategi keunggulan biaya dapat dicapai dengan menjalin hubungan erat dengan
pemasok bahan baku yang dapat memberikan harga yang kompetitif.
2) Pengolahan dan produksi. Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
dan mengurangi biaya operasional seperti, penggunaan peralatan yang efisien dan
modern, mengoptimalkan kualitas SDM, dan mengurangi limbah produksi.
3) Proses las dan kualitas kerja. Dengan memastikan bahwa pekerjaan las dilakukan
dengan benar dan berkualitas, dapat mengurangi resiko cacar, perbaikan ulan dan
keluhan pelanggan yang dapat meningkatkan biaya.
4) Logistik dan distribusi. Dalam hal ini keunggulan biaya dapat dicapai dengan cara
memastikan pengemasan yang efektif dan pemilihan jasa distribusi dengan harga
yang kompetitif. Syukur-syukur memiliki angkutan tersendiri.
c. Jelaskan keterpentingan strategi horizontal dalam revolusi industri digital/virtual pada
peluang bisnis tersebut!
Strategi horizontal adalah pendekatan bisnis di mana perusahaan memperluas
operasinya ke dalam sektor industri yang terkait atau sejajar dengan bisnis inti yang
sudah ada. Dalam strategi ini, perusahaan berusaha untuk mengusai atau memiliki
kontrol yang lebih besar atas seluruh rantai nilai atau sebagian rantai nilai yang terkait
dengan bisnis inti.
Strategi horizontal dalam revolusi industri digital sangat penting bagi usaha
bengkel las karena memungkinkan integrasi yang lebih baik dengan pemangku
kepentingan dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan

2
daya saing bisnis. Beberapa keterpentingan strategi horizontal dalam revolusi industri
digital pada usaha bengkel las:
1) Kolaborasi dengan pemasok dan pelanggan. Kolaborasi dengan pemasok dan
pelanggan menjadi lebih mudah melalui platform digital. Platform digital dapat
digunakan untuk berkomunikasi dengan pemasok dan meningkatkan interaksi
dengan pelanggan.
2) Integrasi sistem dan automasi. pemanfaatan teknologi digital memungkinkan
sistem manajemen rantai pasokan, produksi, dan administrasi dapat diotomatisasi
untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi.
3) Digital marketing dan penjualan. Memungkinkan bengkel las untuk memperluas
jangkauan pasar melalui pemasaran dan penjualan digital dengan memanfaatkan
media sosial, situs web, dan e-commerce. Selain itu, digital marketing juga
memungkinkan bengkel las untuk melakukan promosi yang terukur dan
mengoptimalkan iklan.
2.
a. Deskripsikan yang paling relevan mengadopsi Blue Ocean Strategy atau Inovasi Titik
Temu (The Medici Effect) terhadap peluang bisnis pada poin 1.a tersebut!
Dalam peluang bisnis bengkel las menurut saya paling relevan mengadopsi Inovasi
Titik Temu (The Medici Effect). Michael E. Porter telah mengidentifikasi potensi
Inovasi Titik Temu sebagai salah satu elemen penting dalam meningkatkan daya saing
dan kesuksesan bisnis di era digital. Adopsi Inovasi Titik Temu dapat memberikan
banyak peluang bagi bisnis bengkel las.
Inovasi titik temu mengacu pada penggunaan teknologi digital dan integrasi sistem
yang bertujuan meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan kualitas dalam suatu proses
produksi atau operasional. Dalam konteks ini, Inovasi Titik Temu mengacu pada titik
di mana teknologi, data, dan manusia saling berinteraksi dan saling mendukung untuk
mencapai hasil yang maksimal. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, mengurangi
biaya, meningkatkan kualitas produk dan layanan, dan memberikan pengalaman yang
lebih baik kepada pelanggan.
b. Deskripsikan kerangka kerja langkah Blue Ocean Strategy atau Inovasi Titik Temu
(The Medici Effect) dari poin 2.a tersebut!

3
Kerangka kerja Inovasi Titik Temu pada bengkel las meibatkan integrasi teknologi
digital dalam proses produksi dan operasional untuk mencapai hasil yang lebih efisien
dan berkualitas tinggi. Beberapa langka dalam kerangka kerja Inovasi Titik Temu pada
bengkel las:
1) Analisis dan identifikasi kebutuhan. Langka pertama adalah menganalisis dan
mengidentifikasi kebutuhan yang ada dalam usaha bengkel las meliputi memahami
tantangan dan peluang yang dihadapi dalam proses pengelasan, termasuk efisiensi,
kualitas, boaya, dan kecepatan produksi. Semua itu harus melibatkan karyawan,
pelanggan dan pemasok bahan baku untuk memperoleh pemahaman tentang area
yang ditingkatkan.
2) Pemilihan teknologi digital. Setelah mengidentifikasi kebutuhan, selanjutnya
adalah memilih teknologi digital yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
seperti: teknologi desain 3D yang memungkinkan bengkel las untuk membuat
produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, pemantauan real-time, dan
perangkat lunak manajemen produksi.
3) Implementasi teknologi digital. Setelah pemilihan teknologi, selanjutnya adalah
mengimplementasikan teknologi dalam operasional bengkel las.
4) Pengukuran dan evaluasi. Setelah implementasi, langkah penting berikutnya adalah
mealukan pengukuran dan evaluasi terhadap kinerja bengkel las yang telah
mengadopsi Inovasi Titik Temu.
c. Bagaimana mengintegrasikan eksekusi Blue Ocean Strategy Atau Inovasi titik Temu
(The Medici Effect) ke dalam strategi peluang bisnis poin 1 tersebut?
Mengintegrasikan Inovasi Titik Temu ke dalam strategi keunggulan biaya pada
bengkel las melibatkan pendekatan yang melibatkan seluruh bagian perusahaan dan
perencanaan yang matang. Langkah yang dapat diambil seperti:
1) Identifikasi peluang inovasi. Mengidentifikasi area-area di mana Inovasi Titik
Temu dapat membantu mencapai keunggulan biaya dalam bengkel las seperti:
penggunaan bahan baku yang lebih efisien, pengurangan limbah dan kehilangan
bahan, atau penggunaan teknologi digital untuk memperbaiki efisiensi produksi.
2) Penentuan prioritas. Menentukan prioritas Inovasi Titik Temu yang akan
diintegrasikan ke dalam strategi keunggulan biaya. Fokus pada area yang memiliki

4
potensi penghematan biata yang signifikan atau berdampak positif tehadap
operasional.

Dengan mengintegrasikan eksekusi Inovasi Titik Temu ke dalam strategi


keunggulan biaya, bengkel las dapat mencapai efisiensi operasional yang lebih tinggi,
mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan daya saing di pasar.

Anda mungkin juga menyukai