OLEH :
NIM: 811212019
2022
SOAL UJIAN PERENCANAAN SDM
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
SEMESTER II
Pikirkan sebuah perusahaan produksi yang menghasilkan produk jadi guna melayani
kebutuhan konsumen baik lokal maupun regional. Supaya perusahaan yang direncanakan
dapat beroperasi dengan baik dibutuhkan Sumberdaya manusia dengan berbagai
latarbelakang keahlian yang dilihat dari aspek pendidikan, ketrampilam dan berwawasan
luas serta mampu memanfaatkan teknologi terbarukan sehingga mampu bersaing dengan
perusahan lain yang sejenis.
Untuk mewujudkan impian ini, dibutuhkan perencanaan SDM yang prima dan mampu
mengoperasionalkan rencana strategis, dan program kerja actual sehingga rencana pendirian
perusahaan bisa terrealisasi dan bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan
dimasa depan. Adapun langkah- langkah yang harus dikerjakan adalah:
a. Penyusunan rencana strategis (Visi dan Misi).
b. Penyusunan tujuan yang mau dicapai oleh perusahaan.
c. Penyusunan struktur organisasi (lini and Staff) yang terlihat dari Bagan
organisasinya.
d. Penyusunan program kerja sebagai perwudan Rencana strategis.
e. Penyusunan Analisis Jabatan sebagai pegerak aktivitas usaha agar semua karyawan
dapat berkerja sesuai bidang keahlian yang dimiliki.
f. Penyusunan perkiraan kebutuhan SDM sesuai analisis jabatan dan sekaligus
sebagai informasi dalam Penyusunan Perencanaan Sumberdaya Manusia untuk jangka
pendek dan menengah.
g. Kerjakan masing-masing dan di kumpulkan pada tanggal 2 Desember 2022 di TU
ekonomi Jam 15.00 bila terlambat dianggap tidak mengikuti ujian. ( total hasil pekerjaan
sekitar 21 halaman diketik rapi satu spasi dan kurang dari itu kita bertemu lagi semester
berikutnya.
Jawaban:
c. Penyusunan struktur organisasi (lini and Staff) yang terlihat dari Bagan
organisasinya.
Struktur Organisasi Manajemen Konstruksi
Struktur Organisasi Manajemen Konstruksi ini dibuat dengan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Kebutuhan personal yang sesuai dengan bidang masing-
2) Koordinasi Pelaksanaan
Untuk menghindari pekerjaan bongkar /pasang dan
membentuk suatu pola kerja yang terpadu, maka diperlukan
suatu koordinasi pelaksanaan. Adapun faktor-faktor yang
perlu perlu diperhatiakan dalam Koordinasi Pelaksanaan
adalah :
• Urutan kerja dari tiap-tiap jenis pekerjaan.
• Jadwal dan lamanya waktu kerja.
• Waktu pengadaan peralatan/bahan.
• Jumlah kontraktor yang terlibat.
• Skala prioritas.
• Faktor-faktor lain yang tidak terduga misalnya adanya
perubahan perencanaan yang mendasar, pengurusan izin-
izin dan lain-lain.
Langkah yang perlu dilakukan dalam rangka Koordinasi Pelaksanaan ini
adalah :
• Mengadakan rapat Koordinasi Pelaksanaan secara periodik
(seminggu sekali) dan insidentil (tergantung kebutuhan)
• Membuat jadwal induk secara keseluruhan.
• Mengkoordinasikan jadwal kerja dari tiap kontraktor,
mengevaluasi dan kemudian mem fian kan jadwal kerja
tersebut.
3) Koordinasi Administrasi
Terjadinya kesimpang siuran dalam pekerjaan administrasi
disebabkan karena tidak adanya koordinasi administrasi.
Kegiatan administrasi yang perlu dikoordinasikan antara lain
adalah :
• Laporan Prestasi Fisik Mingguan.
• Berita Acara Pembayaran Angsuran.
• Berita Acara Kerja Tambah/Kurang.
• Berita Acara Serah Terima I dan II.
• Gambar Kerja.
• Gambar Sebagaimana dilaksanakan.
• Pembuatan Buku Pendoman Operasi dan Pemeliharaan Sistem
Elektrikal/Mekanikal
Untuk memperoleh hasil kerja yang baik dan terpadu
dalam kegiatan administrasi ini, maka dilakukan langka-
langkah sebagai berikut :
• Membuat form-form standard untuk setiap laporan atau Berita Acara.
• Menentukan suatu tata laksana kerja dalam bentuk FlowChart
c) Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas dimulai sejak pemilihan peralatan/bahan yang akan
dipakai sampai pada waktu dikerjakan dan penyelesaiannya. Kriteria
penentuan peraqlatan/bahan sangat tergantung pada jenis pekerjaannya dan
spesifikasi yang dilaksanakan.
1.) Pekerjaan Struktur
Untuk pekerjaan struktur, faktor-faktor penentu yang perlu
diperhatikan untuk mendapatkan hasil akhir yang baik adalah
:
• Pemilihan jenis material.
• Metode pelaksanakan.
• Pengujian: slump tst, load test dan pengujian lain yang diperlukan
seperti test kbus beton, setelah beton berumur 7 hari, 14 hari dan 28
hari.
• Pengawsan harian yang mencatat semua kegiatan dan kejadian dari
setiap bagian pekerjaan struktur. Referensi utama dalam pengendalian
Kualitas Pekerjaan Struktur adalah Pedoman Beton Indonesia (PBI)
1971.
2.) Pekerjaan Arsitekur
Faktor-faktor yang menentukan hasil ahkir pekerjaan arsitektur,
Finishing adalah:
• Pemilihan bahan yang akan dipakai baik bahan dasar
maupun bahan utama, disesuaikan dengan standar yang
berlaku (SII, JIS, dsb) atau Spesifikasi Perencana.
• Metoda pelaksanaan setiap pekerjaan misalnya : metoda
pemasangan lantai/dinding keramik, langit- langit dan
sebagainya. Metoda pelaksanaan diperlukan dari mulai
pengukuran sampai penyelesaian pekerjaan.
Adapun langkah-langkah yang perlu diambil untuk mendapatkan
kualitas hasil ahkir yang baik adalah :
• Pengujian bahan/peralatan yang diusulkan oleh Kontraktor.
• Penelitian dan pemeriksaan gambar kerja (Shop Drawing),
khgususnya menyangkut koordinasi antar disiplin.
• Pengawasan harian yang memonitor semua kegiatan dari setiap
pekerjaan, kemudian mengevaluasinya.
• Membuat contoh terpasang (Mock Up) dari bagian pekerjaan yang
dianggap perlu, kemudian mengujinya sesuai dengan fungsi dari bagian
pekerjaan itu.
tekanan air.
• Pengujian instalasi kabel (Megger Test)
• Pengujian keseimbangan aliran udara (Balancing).
POSITIO JUMLAH TUGAS & FUNGSI BEBAN KERJA (Waktu Kerja) dalam Hari, minggu, Bulan, dan
NO N PERSONIL Tahun Beban Kerja
Hari (jam) Minggu (Jam) Bulan (Jam) Tahun (jam)
1 Direktur 1 orang Memimpin Perusahan 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 35%
2 General 1 Orang Membantu Pimpinan Perusahan 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 40%
3 Manager IT 1 orang Memimpin Keseluruhan aktivitas IT pada Perusahan 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 40%
4 Manager Personalia 1 orang Memimpin Keseluruhan aktivitas Perencanaan SDM pada Perusahan 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 40%
5 Manager Pemasaran 1 orang Memimpin Keseluruhan aktivitas Pemasaran pada Perusahan 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 40%
6 Manager Konstruksi 1 orang Memimpin Keseluruhan aktivitas Konstruksi pada Perusahan 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 40%
7 Manager Produksi 1 orang Memimpin Keseluruhan aktivitas Produksi pada Perusahan 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 40%
8 Manager Keuangan 1 orang Memimpin Keseluruhan aktivitas Keuangan pada Perusahan 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 40%
9 Staf IT 3 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian IT 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 65%
10 Koordinator kepegawaian 1 orang Mengkordinir staf Bagian kepegawaian 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 45%
11 Staf Training 4 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Kepegawaian 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 70%
12 Staf Gaji 3 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Kepegawaian 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 70%
13 Staf Interview Pegawai baru 4 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Kepegawaian 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 70%
14 Staf Penjualan 3 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Pemasaran 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 65%
15 Staf Promosi 3 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Pemasaran 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 65%
16 Project Manager 1 Orang Mengkordinir Pelaksana, administrasi dan sipil pada kegiatan Konstruksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 45%
17 Staf Pelaksana 3 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Proyek Konstruksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 75%
18 Staf Surveyor 4 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Proyek Konstruksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 75%
19 Staf Gudang 5 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Proyek Konstruksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 75%
20 Staf Perlengkapan 5 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Proyek Konstruksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 75%
21 Staf Administrasi 6 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Proyek Konstruksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 75%
22 Staf Sipil 4 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Proyek Konstruksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 75%
23 Staf Drafter 4 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Proyek Konstruksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 75%
24 Staf Logistik 4 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Proyek Konstruksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 77%
25 Staf Utilitas 5 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Produksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 77%
26 Staf Pengendalian Biaya 3 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Produksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 77%
27 Staf Desain 5 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Produksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 75%
28 Staf Arsitek 4 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Produksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 75%
29 Staf Perencanaan 4 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Produksi 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 75%
30 Staf Keuangan 6 Orang Menjalankan Tugas dan peranan pada bagian Keuangan 8 jam 40 Jam 160 Jam 1920 jam 80%
Total 92 Orang
Sementara itu, terdapat 4 waktu kerja yang dianggap efektif, yaitu per hari,
per minggu, per bulan dan juga per tahun. Rumus yang akan diterapkan
adalah:
◦ Per hari = 1 hari x 8 jam = 480 menit
◦ Per per minggu = 5 hari x 8 jam = 40 jam = 2400menit
◦ Per bulan = 20 hari x 8 jam =160 jam = 9600 menit
◦ Per tahun = 240 hari x 8 jam =1.920 jam = 115.200 menit
Rumus yang akan digunakan untuk isi kerja jabatan dan hasil hitungnya dari jumlah
kebutuhan para pegawai atau karyawan perusahaan per jabatannya, adalah waktu
penyelesaian kerja dikali beban kerja dan dibagi dengan waktu kerja efektif. Bila
perusahaan bisa melakukan analisa dan perhitungan dengan tepat maka hasilnya pun
akan akurat. Jangan terlalu terburu-buru dalam melakukan perhitungan, pastikan lebih
dulu bahwa data sudah diperoleh.
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebuah sistem yang dibuat dan disusun untuk
memudahkan, menyederhanakan, merapikan serta menertibkan pekerjaan yang akan dilakukan oleh
karyawan. SOP hadir dalam bentuk aturan tertulis (dokumen) yang berkaitan dengan prosedur atau
cara kerja yang dilakukan secara runtut dan jelas yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan
berbagai pekerjaan untuk memperoleh hasil kerja yang efektif dari karyawan dengan mengeluarkan
biaya serendah-rendahnya (efisien). Adapun Kualitas Kerja yang dibutuhkan ialah dengan mengacu
pada tabel standar Kinerja sesuai Peraturan yang berlaku Pada Perusahan masing-masing
Berdasarkan Tabel Standar capaian diatas dapat dilihat Bahwa harapan Standar Kualitas kerja dar
masing masing perusahan yang dibutuhkan PT Makmur Abadi Konstruksi dengan probabilitas 80% -
100%
Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan proses
manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi
yang diinginkan di masa depan, sedangkan sumber daya manusia adalah seperangkat
proses-proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia
dan manajer lini untuk menyelesaikan masalah organisasi yang terkait dengan manusia.
Pentingnya peran seorang human resource department menjadi salah satu kunci
keberhasilan terhadap perlakuan kepada karyawan dengan latar belakang yang berbeda-
beda.
Seringkali terdapat waktu senjang (time lag) antara kesadaran akan peristiwa
atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang
(lead time) ini merupakan alasan yang utama bagi perencanaan (planning) dan
peramalan (forecasting). Jika waktu tenggang nol atau sangat kecil maka perencanaan
(planning) tidak diperlukan, tetapi sebaliknya jika waktu tenggang itu panjang dan
hasil akhir dari suatu peristiwa tergantung pada faktor – faktor yang dapat diketahui
maka perencanaan (planning) dapat memegang peranan yang sangat penting. Dalam
situasi seperti ini maka peramalan (forecasting) diperlukan untuk menetapkan kapan
suatu kondisi atau kejadian yang akan terjadi sehingga tindakan yang tepat harus
dilakukan.
Isu mengenai SDM adalah hal yang penting dan mendasar dalam perusahaan
secara luas. Perencanaan SDM sebagai proses mengenai pembuatan kebijakan baru,
system, dan program yang menjamin pengolahan SDM dibawah kondisi yang tidak
pasti (cepat berubah).
Forecasting atau peramalan kebutuhan SDM merupakan factor yang sangat
penting dalam rangka mengantisipasi perubahan staf dan keperluan perusahaan. Ada
tiga faktor yang mempengaruhi untuk dilakukannya forecasting SDM bagi
perusahaan, yaitu factor internal, eksternal, dan ketenagakerjaan. Selain itu, terdapat
beberapa teknik-teknik forecasting dalam perencanaan SDM, antara lain Teknik
Delphi, Analisis trend, Inkrementalisme (atau dekrementalisme), Collective opinion,
Categorical and Cluster forecasting, Modeling, dan Pendapat lain. Adapun
komponen analisis perencanaan dan peramalan (forecasting), antara lain rumusan
filsafat perusahaan, rumusan tentang indentitas, tujuan dan sarana perusahaan,
evaluasi kekuatan dan kelemahan, merumuskan desain pembidangan dan pembagian
kerja, pengembangan strategi, penjabaran program.
Sistem perencanaan SDM pada dasarnya meliputi prakiraan (estimasi)
permintaan/kebutuhan dan penawaran/ penyediaan SDM. Estimasi permintaan SDM
dapat dibagi dengan dua cara, yakni Estimasi suplai internal dan Estimasi suplai
eksternal. Selain itu terdapat dua kegiatan dalam system perencanaan sumber daya
manusia, yaitu : penyusunan sumber anggaran tenaga kerja (manpower budgeting),
dan penyusunan program tenaga kerja (man power programming).
Untuk merancang dan mengembangkan suksesi perencanaan sumber daya
manusia yang efektif, terdapat tiga tipe perencanaan yang saling terkait yaitu strategic
planning, operational planning, human resources
planning. Pimpinan yang secara teratur melakukan proses pengembangan strategi
sumber daya manusia pada organisasinya akan memperoleh manfaat berupa
distinctive capability yang bersifat strategis dan opersional. Adapun tahapan suksesi
perencanaan SDM menurut Jackson dan Schuler (1990) antara lain, pengumpulan dan
analisis data, mengembangkan tujuan, merancang dan mengimplementasikan,
mengawasi dan mengevaluasi.
Perencanaan SDM berkaitan langsung dengan tujuan yang hendak dicapai
perusahaan, karena pada dasarnya sasaran perusahaan adalah mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Perusahaan yang tidak membuat perencanaan SDM sering
ditemukan bahwa mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan SDM sesuai dengan
tujuan dari perusahaan yang efisien dan efektif. Produktivitas dari suatu perusahaan
akan meningkat apabila SDM yang ada pada perusahaan tersebut merupakan orang-
orang yang sudah direncanakan dan disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan
tersebut.
Sebagai contoh orang-orang tersebut dapat bekerja sesuai dengan keinginan
atau kebutuhan perusahaan, tidak lagi dengan cara try and try, sehingga akan
merugikan perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan harus segera menerapkan
perencanaan terhadap SDM. Melalui perencanaan dapat mempermudah setiap upaya
untuk mencapai tujuan perusahaan. Karena sejak penyusunan hingga pelaksanaannya
perlu melibatkan semua pihak, karena rencana hanyalah sebagai alat bukan tujuan.
Sebab itu, melalui rencana yang dibuat dengan baik maka tujuan perusahaan akan
tercapai.
Langkah perencanaan SDM perusahaan:
1. Menetapkan SDM yang dimiliki
Pemetaan ini bisa memberikan banyak informasi mengenai kemampuan yang dimiliki
karyawan, jumlah karyawan yang aktif, jumlah karyawan yang akan pensiun, jumlah
karyawan yang harus menjalani pelatihan, jumlah karyawan yang telah memiliki
pencapaian, jumlah karyawan yang perlu melakukan peningkatan kinerja, dan
informasi kepegawaian lain.
Perusahaan bisa melakukan pemetaan ini dengan beberapa cara, misalnya saja dengan
penyebaran kuesioner, yang tentu harus disusun dengan baik pula, bisa juga dengan
menggunakan peninjauan performa atau kinerja karyawan, jika perusahaan Anda
memiliki laporan detil mengenai ini.
Tahap ini adalah tahap di mana dilakukannya pencarian pada tenaga kerja atau SDM
potensial yang bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan.
Pencarian ini bisa melibatkan berbagai platform seperti situs pencarian kerja, aplikasi
seperti LinkedIn atau bahkan dengan membuka walk in interview untuk langsung
turun ke lapangan guna menemukan tenaga kerja yang sesuai dan potensial.
2. Seleksi
Setelah mendapatkan dan melakukan kontak dengan para calon pekerja yang
memenuhi kualifikasi dasar, saatnya untuk melakukan seleksi.
Tahap ini termasuk proses wawancara dan evaluasi terhadap kemampuan yang
dimiliki calon tenaga kerja dan apakah kapasitas calon tersebut sesuai dengan apa
yang tengah dibutuhkan.
Jika telah diperkirakan dan dipetakan dengan baik, proses seleksi ini akan memiliki
standar yang jelas antara mana yang sesuai dan tidak.
Mulai dari rencana jangka pendek yang artinya adalah rencana untuk jangka waktu
terdekat. Ini bisa berupa langkah-langkah kecil yang bisa dilakukan oleh restoran ayam
geprek secepatnya untuk mengembangkan bisnis.
Rencana jangka pendek yang akan dicapai oleh perusahaan PT Makmur Abadi
Konstruksi adalah mempunyai cabang-cabang atau kantor-kantor perwakilan di tempat-
tempat lain.
Tujuan jangka pendek yang akan dilakukan oleh PT Makmur Abadi konstruksi adalah:
1. Mengadakan ekspansi atau perluasan
Dengan semakin meningkatnya persaingan pasar pada akhir-akhir ini banyak
bermunculan perusahaan konstruksi, serta perkembangan kemajuan teknologi
konstruksi menambah maraknya perusahaan konstruksi yang ingin mengadakan suatu
ekspansi. Ekspansi yang kemungkinan akan dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan
melakukan pengembangan perusahaan dengan menambah aktiva tetap yang
merupakan aset vital perusahaan konstruksi. Begitu pula dengan yang dilakukan oleh
PT Makmur Abadi konstruksi, selain itu hubungan dengan perluasan daerah usaha PT
Makmur Abadi konstruksi juga menjadi anggota GAPENSI ( Gabungan Pelaksana
Konstruksi Nasional Indonesia ) setempat.
2. Menjaga kontinuitas perusahaan
Tujuan lain yang akan dicapai yaitu mengadakan pembenahan organisasi serta
manajemen, yang dapat dilakukan untuk aplikasi manajemen pengendalian harus
ditingkatkan karena hal ini merupakan tindakan yang preventif untuk menjaga serta
meningkatkan efektivitas dan dalam aktivitasnya.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan ole PT Makmur Abadi konstruksi yaitu:
e) Menjaga likuiditas.
f) Meningkatkan volume pekerjaan dan menjaga mutu hasil pekerjaan
g) Mengefektifkan dan mengefisiensikan pengeluaran biaya
h) Menyempurnakan sistem akuntansi, terutama dalam rangka pengendalian biaya
Jika Perusahaan sudah merasa mantap dengan pencapaian rencana jangka pendek, maka
segera fokus pada rencana jangka panjang, keduanya harus berjalan beriringan.
Perusahaan harus berusaha yang terbaik agar bisnis bisa mencapai rencana jangka pendek
maupun panjang.
Merupakan tujuan perusahaan yang akan dicapai dalam jangka waktu yang relatif lama.
Tujuan jangka panjang yang direncanakan oleh PT Makmur Abadi Konstruksi yaitu:
1. Meningkatkan reputasi
Dalam jangka panjang PT Makmur Abadi Konstruksi berusaha mempertahankan
posisinya yaitu dalam hal kemampuan untuk bersaing dengan perusahaan
konstruksi yang lain dan dalam hal memperoleh modal untuk mengerjakan
proyek-proyek dengan pengalamannya yang cukup lama, keadaan keuangan
yang selama ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat akan
keberadaan PT Makmur Abadi Konstruksi
2. Mencapai optimum profit atau laba optimal.
Yaitu tujuan yang akan dicapai PT Makmur Abadi Konstruksi untuk mencapai
laba seoptimal mungkin dari pengorbanan biaya yang telah dikeluarkan tetapi
tidak mengesampingkan keadaan mutu proyek yang dikerjakan. Tentunya untuk
tujuan yang kedua ini tidak mudah untuk segera merealisasikannya, akan tetapi
harus melalui berbagai tahapan operasi yang dilakukan secara efektif dan efisien.
Setiap pemilik bisnis sebenarnya bisa membuat susunan rencana jangka pendek maupun
panjang yang berbeda-beda. Untuk jenis rencana jangka panjang, perusahaan bisa lebih
fokus pada hal-hal yang besa. Jadi perusahaan punya waktu lebih longgar untuk
mencapai tujuan tersebut. Tentunya perusahaan memerlukan strategi yang matang,
sehingga rencana-rencana besar jangka panjang ini bisa tercapai dengan baik.