1.1. Formation Completion
Metode formation (down hole) completion dapat dibagi
menjadi tiga bagian yaitu open hole
completion, perfarated casing completion dan sand
exclusion types.
1.2. Tubing Completion
Penentuan jenis tubing completion terutama didasarkan
atas jumlah tubing yang akan digunakan dimana hal ini
erat hubungannya dengan jumlah atau zone produktif
yang dimiliki serta produktivitas formasinya. Tubing
completion dapat dibedakan menjadi tiga jenis yang
didasarkan jumlah production string (pipa produksi)
yang digunakan dalam satu sumur. Jenis-jenis tersebut
adalah : single completion, comingle completion,
multiple completion.
1.2.1. Single Completion
Merupakan metode produksi yang hanya menggunakan
satu pipa produksi dimana sumurnya hanya memiliki
satu zone produktif. Berdasarkan kondisi reservoir dan
lapisan batuan produktifnya, single
completion dibedakan menjadi dua jenis, yaitu open
hole dan perforated completion. Open Hole
Completion merupakan cara komplesi yang dilakukan
bila formasinya cukup kompak. Sedangkan Perforated
Completion, yaitu cara komplesi yang dilakukan bila
formasinya kurang kompak dan bila diselingi lapisan-
palisan tipis dari air atau gas.
1.2.2. Commingle Completion
Metode jenis ini dilakukan pada sumur yang mempunyai
reservoir berlapis atau memilki lebih dari satu zone
lapisan produktif. Metode ini dapat diterapkan dengan
syarat tidak menimbulkan interflow antara lapisan
produktif. Macam-macam commingle completion dapat
digolongkan pada beberapa jenis sebagai berikut :
Single tubing dengan single packer, merupakan cara
produksi yang dipakai untuk sumur yang mempunyai
dua lapisan produktif, dimana dua lapisan produktif
tersebut dibatasi oleh packer. Fluida produksi dari
lapisan bawah diproduksikan melalui tubing, sedangkan
untuk lapisan di atasnya diproduksikan melalui annulus
antara tubing dan casing. Jenis komplesi ini diterapkan
untuk sumur yang produktivitasnya rendah. Keuntungan
metode ini terutama adalah biaya ringan karena hanya
menggunakan satu tubing. Sedangkan kerugiannya
hanya lapisan bawah yang dapat dilakukan
pengangkatan buatan bila nanti diperlukan, production
casing tidak terlindungi dari tekanan sumur dan fluida
korosif, endapan-endapan solid dari lapisan di atasnya
dapat merusak tubing string, dan diperlukan untuk
mematikan lapisan bawah bila akan dilakukan work
over (kerja ulang) pada lapisan tersebut.
Single Tubing dengan Dual Packer dan Tubing. Pada
komplesi ini diinginkan untuk memproduksikan fluida
formasi bagian atas melalui dalam tubing dengan
bantuan croos over atau dengan regulator flow choke.
Sedangkan untuk fluida formasi dari bawah
diproduksikan malalui tubing itu juga, dan kemudian
melalui annulus tubing dan casing. Komplesi jenis ini
akan lebih murah jika dibandingkan dengan multiple
completion tapi cukup menimbulkan kesulitan bila terjadi
gangguan pada salah satu lapisan produktifnya harus
mematikan lapisan yang lain untuk melakukan kerja
ulang. Dalam hal perencanaan pamakaian tubing juga
mendasarkan pada cara single completion, hanya perlu
dipertimbangkan produktivitas lapisan secara
keseluruhan untuk mendapatkan kapasitas tubing yang
sesuai. Komplesi ini dapat dipasang
pada packer dibagian bawah untuk memisahkan aliaran
fluida masing-masing lapisan.
1.2.3. Multiple Completion
Multiple completion merupakan metode komplesi yang
digunakan untuk sumur yang mempunyai lapisan lebih
dari satu zone produktif. Dimana setiap lapisan produktif
tersebut diproduksikan sendiri-sendiri secara terpisah
sesuai dengan produktivitas masing-masing. Metode
komplesi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara
sebagai berikut :
Two Packer-two Tubing Strings “paralel” Dual
Completion, Metode komplesi jenis ini, fluida dialirkan
melalui dua tubing yang terpisahkan oleh dua packer.
Dengan demikian masalah kepasiran dan artificial lift
dapat diselesaikan dengan baik, akan tetapi biaya
komplesinya menjadi mahal, dikarenakan setiap lapisan
mempunyai komplesi sendiri-sendiri.
Dual Well with Two Alternated Completion, Metode ini
didasarkan letak kedua lapisan produktif yang akan
diplilh untuk diselesaikan, maka dapat diproduksikan
melalui rangkaian tubing yang panjang atau yang
pendek.
Triple Completion-Three Zones, Two Paker or Three
Packer and Twoor Three Tubing Strings, Komplesi jenis
ini diselesaikan dengan dua atau tiga tubing dan dua
atau tiga packer. Dengan cara ini dapat menghasilkan
total produksi harian yang tinggi tiap lubang sumur dan
pada umumnya dapat memperbaiki ongkos yang telah
dikeluarkan. Tetapi komplesi ini sulit untuk dipasang dan
mudah dikenai problem komunikasi antar lapisan.
Multiple Packer Completion, Jenis komplesi ini
memisahkan aliran fluida dari masing-masing zona yang
dilakukan dengan memakai packer. Kelemahan metode
ini adalah artificial lift sulit diterapkan dan workover tidak
mudah dilakukan.
Multiple Tubingless Completion, Sistem komplesi ini
tidak memakai production tubing, tetapi menggunakan
casing berukuran kecil, biasanya berukuran 27/8”.
Metode ini sesuai untuk sumur-sumur yang mempunyai
masa produksi relatif panjang, adanya
masalah fracturing, acidizing, sand control dan masalah
lain yang memerlukan stimulasi atau treatment. Untuk
sumur yang menghasilkan fluida bersifat korosif, cara ini
tidak cocok karena casing produksi disemen secara
permanen.
Multiple Zone Completion, via DrillingFormulas.com
1.3. Wellhead Completion
Wellhead atau kepala sumur adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menguraikan peralatan yang terpaut
pada bagian atas dari rangkaian pipa didalam suatu
sumur untuk menahan dan menopang rangkaian pipa,
menyekat daripada masing-masing casing dan tubing
serta untuk mengontrol produksi sumur. Komponen-
komponen utama dari wellhead terdiri dari casing head,
tubing head dan christmas tree.
1.3.1. Casing Head
Casing head disebut juga sebagai landing base,
digunakan untuk menahan casing berikutnya yang lebih
kecil, memberikan suatu hubungan dengan annulus dan
sebagai landasan dari BOP. Casing head dapat dibagi
menjadi dua, yaitu lower casing head dan intermediate
casing head.
Casing Head, via FMCTechnologies.com
Lower casing head, merupakan casing head paling
bawah yang berpaut dengan bagian atas surface casing
serta menyekat annulus antara rangkaian casing.
Intermediate Casing Head, disebut juga sebagai casing
head spool, yang berfungsi untuk menahan casing
berikutnya yang lebih kecil dan memberikan suatu
hubungan dengan annulus antara kedua casing.
1.3.2. Tubing Head
Tubing head ditempatkan diatas casing head dan
berfungsi untuk menggantungkan tubing string dan
memberikan suatu pack off antara tubing
string dan production string. Disamping itu juga
memberikan hubungan annulus
casing dan tubing melalui outlet samping.
Pemilihan tubing head untuk single completion maupun
untuk multiple completion didasarkan pada perencanaan
mangkuk tubingnya (tempat menggantungnya tubing
hanger). Fungsi utama dari tubing head adalah :
Sebagai penyokong (support) rangkaian tubing.
Menutup ruang antara casing dan tubing.
Cairan dan gas dapat dikontrol dengan adanya
connection diatas permukaan
Tubinh Head, via www.diytrade.com
Adapun bagian-bagian dari peralatan tubing head
adalah sebagai berikut :
Top flange, disini dilengkapi dengan locksrew yang
berfungsi untuk menahan tubing hanger pada
tempatnya dan memberikan tekanan pada tubing
hanger seal dan seal annulus.
Tubing hanger, fungsinya untuk
menggantung tubing dan memberikan penyekat
antara tubing dengan tubing head.
Outlet, merupakan saluran keluar yang jumlahnya bisa
satu atau dua buah.
Lower flange, merupakan tempat untuk memasang bit
guide dan secondary seal.
1.3.3. Christmas-tree
Christmas-tree atau X-mas tree merupakan suatu
susunan dari katup-katup (valve) dan fitting yang
ditempatkan di atas tubing head untuk mengatur sarta
mengalirkan fluida dari sumur. Chistmas-tree dibuat dari
baja berkualitas tinggi, sehingga di samping mampu
menahan tekanan tinggi, juga mampu menahan aliran
air formasi yang bersifat korosif yang mengalir bersama-
sama minyak atau dapat menahan pengikisan yang
disebabkan oleh pasir yang terbawa oleh aliran fluida
formasi. Komponen-komponen yang terdapat di
christmas-tree adalah :
Mastre gate, berfungsi untuk menutup sumur bila
diperlukan dan untuk sumur tekanan tinggi, biasanya
dipasang dua buah.
Wing valve, digunakan untuk membuka dan menutup
dari aliran bercabang.
Manometer, berfungsi untuk mengukur
tekanan casing (Pc) dan tekanan tubing (Pt)
Choke, berfungsi untuk menahan sebagian aliran fluida
sehingga produksi fluida formasi diatur menurut
kebutuhan
Choke
Choke atau beam (jepitan) digunakan pada sumur-
sumur sembur alam (natural flow atau flowing well) dan
pada sumur gas lift, yaitu pada inlet gas injeksinya.
Fungsinya untuk mengontrol atau mengatur produksi
minyak dan gas dari sumur tersebut. Choke ini terbuat
dari besi baja berkualitas tinggi supaya dapat menahan
kikisan pasir serta fluida yang korosif. Ada dua macam
choke yang terkenal dalam industri minyak dan
gasbumi, yaitu positive choke dan adjustable choke.
Positive choke terbuat dari besi baja pejal, dimana pada
bagian dalamnya terdapat lubang dengan ukuran
tertentu (orifice), dimana minyak atau gas dapat
mengalir didalamnya. Karena aliran fluida
melalui choke ini, maka akan terjadi penurunan tekanan
yang besarnya tergantung pada besarnya
diameter orifice dari choke tersebut. Positive choke ini
hanya mempunyai satu ukuran orifice untuk
setiap choke (fixed orifice).
Adjustable Choke, untuk mencegah penutupan sumur
sewaktu mengganti ukuran choke atau perubahan laju
produksi, maka lebih praktis memakai adjustable choke,
yaitu dengan memutar handweel yang akan menaik-
turunkan stem tip menjauhi/medekati removable seat,
dimana ini berarti memperbesar/memperkecil
ukuran orifice. Di sini fluida harus mengalir mengelilingi
stem tip terlebih dahulu, sehingga aliran akan lebih
bersifat turbulen, sehingga ini akan memperbesar
kemungkinan terjadinya sumbatan (plug)
pada orifice oleh pasir atau padatan-padatan lainnya.
Karena sifat dan konstruksinya ini, maka jenis choke ini
sangat sesuai pemakaiannya bila kita harus sering
mengubah-ubah laju produksi.
Seringkali, positive dan adjustable
choke mempunyai choke body yang sama,
sehingga choke dapat diganti
dari adjustable ke positive atau sebaliknya, tanpa
melepas choke body dari X-mas tree.
2. Tahap Perforasi
Pembuatan lubang menembus casing dan semen
sehingga terjadi komunikasi antara formasi dengan
sumur yang mengakibatkan fluida formasi dapat
mengalir ke dalam sumur disebut dengan perforasi. Alat
untuk melakukan perforasi disebut dengan perforator.
Perforator dibedakan atas dua tipe yakni Bullet/Gun
perforator dan Shape charge/Jet perforator.
b. Jet Perforator
Prinsip kerja jet perforator berbeda dengan gun
perforator, bukannya gaya powder yang
melepas bullet tetapi powder yang eksplosif diarahkan
oleh bentuk powder chargenya menjadi suatu arus yang
berkekuatan tinggi yang dapat menembus casing,
semen, dan formasi.
2.2.Teknik/Cara Perforasi
Berdasarkan cara menurunkan gun ke dalam sumur,
ada dua teknik perforasi, yaitu dengan wireline (wireline
conveyed perforation) dan dengan tubing (tubing
conveyed perforation).