Anda di halaman 1dari 7

Khutbah Jumat: Nabi

Berpakaian Saat Lebaran dan


Adab Berpakaian
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc 
Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Reddit VKontakte Odnoklassniki Pocket
Bagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpakaian saat hari raya Idulfitri atau
lebaran. Bagaimanakah yang beliau contohkan saat berpakaian?

Khutbah Pertama
‫س ُل رَ بِّنَا‬ ُ ‫َت ُر‬ ْ ‫ي َلوْ اَل َأنْ َهدَانَا اللَّ ُه لَ َق ْد َجاء‬ َ ‫ا ْل َحمْ ُد ِللَّ ِه الَّ ِذي َهدَانَا ِل َه َذا وَ مَا ُكنَّا ِلنَ ْهتَ ِد‬
‫ُأ‬ ‫َأ‬
َ‫ور ْثتُمُو َها ِبمَا ُك ْنتُ ْم تَعْ َملُون‬ ِ ‫ِبا ْل َح ِّق وَ نُودُوا نْ ِت ْل ُك ُم ا ْل َجنَّ ُة‬
‫ُحمَّد ًا عَ ْب ُد ُه وَ رَ سُوْ لُ ُه‬ َ ‫ش َه ُد َأنَّ م‬ْ ‫ش ِريْكَ لَ ُه وَ َأ‬ َ َ‫هللا وَ ْح َد ُه ال‬ُ َّ‫ش َه ُد َأنْ الَ ِإلَ َه ِإال‬ ْ ‫َأ‬.
‫َان ِإلَى يَوْ ِم‬ ‫َأ‬ َ ‫سلِّ ْم عَ لى م‬ َ َ‫َاللَّ ُه ّم صَ ِّل و‬
ٍ ‫ُح ّم ٍد وَ عَ لى آ ِل ِه ِو صْ َح ِاب ِه وَ مَنْ تَ ِب َع ُه ْم بِِإ ْحس‬
‫ال ّديْن‬
‫ ا ْل َقاِئ ِل ِفي ِكتَ ِاب ِه ا ْل َك ِري ِْم‬،‫َظي ِْم‬ ِ ‫هللا ا ْلع‬ِ ‫صيْ نَ ْف ِسيْ وَ ِإيَّا ُك ْم ِبتَ ْقوَ ى‬ ِ ْ‫ُأو‬
َّ ‫س وَ ا ِح َد ٍة وَ خَ لَ َق ِم ْن َها زَ وْ َج َها وَ ب‬ ‫َأ‬
‫َث‬ ٍ ‫يَا يُّ َها النَّاسُ اتَّقُوا رَ بَّ ُك ُم الَّ ِذي خَ لَ َق ُك ْم ِمنْ نَ ْف‬
َ‫ِم ْن ُهمَا ِر َجااًل َك ِثيرً ا وَ ِنسَا ًء وَ اتَّقُوا اللَّ َه الَّ ِذي تَسَا َءلُونَ ِب ِه وَ اَأْلرْ َحا َم ِإنَّ اللَّ َه َكان‬
‫عَ لَ ْي ُك ْم رَ ِقيبًا‬
‫الح َّق َح ّق ًا وَ ارْ زُ ْقنَا‬ َ ‫ وَ َأرَ نَا‬،‫ وَ ِز ْدنَا ِع ْلم ًا‬،‫ وَ ا ْن َف َعنَا ِبمَا عَ لَّمْ تَنَا‬،‫اللّ ُه َّم عَ لِّمْ نَا مَا يَ ْن َف ُعنَا‬
ْ ‫َاطالً وَ ارْ زُ ْقنَا‬
‫اج ِتنَابَ ُه‬ ِ ‫َاط َل ب‬ ِ ‫ وَ َأرَ نَا الب‬،ُ‫اتِّبَاعَ ه‬
Amma ba’du …
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …
Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, kami meminta tolong kepada-Nya, kami
memohon ampun kepada-Nya, dan kami meminta perlindungan kepada Allah dari
kejelekan diri kami dan kejelekan amal kami. Siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak
ada yang dapat menyesatkannya. Dan siapa yang sesat, maka tidak ada yang dapat
memberi petunjuk kepadanya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya.
Semoga shalawat Allah tercurah pada beliau, pada keluarganya, pada sahabatnya, dan
pada setiap orang yang mengikuti jalan beliau yang lurus dan yang mengajak pada
shirathal mustaqim hingga hari kiamat, semoga keselamatan yang banyak.
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …
Allah Ta’ala memerintahkan berpakaian dengan menutup aurat, tetapi jangan lupakan
pakaian takwa yang menutup aurat batin, sehingga hati dan ruh terhiasi.
Allah Ta’ala berfirman,
ً ‫اري سَوْ َآ ِت ُك ْم وَ ِري‬ ‫َأ‬
‫شا وَ ِلبَاسُ التَّ ْقوَ ى َذ ِلكَ خَ ْي ٌر‬ ِ َ‫يَا بَ ِني َآ َد َم َق ْد ْنزَ ْلنَا عَ لَ ْي ُك ْم ِلبَاسًا يُو‬
ِ ‫ َذ ِلكَ ِمنْ َآي‬ 
َ‫َات اللَّ ِه لَ َعلَّ ُه ْم يَ َّذ َّكرُون‬
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang
paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf: 26)
Baca juga: Pakaian Takwa dan Pakaian Menutup Aurat
Kita pun berpakaian sebagai wujud menunjukkan nikmat Allah pada diri kita.
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ِإنَّ اللَّ َه يُ ِحبَّ َأنْ يُرَ ى َأثَرُ ِنعْ َم ِت ِه عَ لَى عَ ْب ِد ِه‬
“Sesungguhnya Allah suka melihat tampaknya bekas nikmat Allah kepada hamba-Nya.”
(HR. Tirmidzi no. 2819 dan An Nasai no. 3605. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
Baca juga: Berpakaian yang Bagus dan Sederhana
Kaitannya dengan hari raya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki pakaian
khusus. 
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

ِ ‫س َها ِل ْل ِع ْي َدي‬
‫ْن وَ يَوْ ِم ال ُج ُم َع ِة‬ ُ َ‫سلَّ َم ُجبَّ ٌة يَ ْلب‬
َ َ‫هللا عَ لَ ْي ِه و‬
ُ ‫ي صَ لَّى‬
ِ ّ ‫َكانَ ِللنَّ ِب‬
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk
Idulfitri dan Iduladha, juga untuk digunakan pada hari Jumat.” (HR. Ibnu Khuzaimah
dalam kitab shahih-nya, 1765)
Diriwayatkan pula dari Al-Baihaqi dengan sanad yang sahih bahwa Ibnu
‘Umar radhiyallahu ‘anhuma biasa memakai pakaian terbaik di hari Id.
Catatan: Aturan berpenampilan menawan di hari Id berlaku bagi pria.
Sedangkan wanita lebih aman baginya untuk tidak menampakkan
kecantikannya di hadapan laki-laki lain ketika di luar rumah.

Ada saudara kita yang mungkin kesulitan dalam berpakaian, termasuk saat Hari
Raya Lebaran tiba. Yuk, mari kita bantu mereka dengan memberikan pakaian yang
layak.
Dari Ummu ‘Athiyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata tentang keluarnya wanita saat shalat
Id,
‫» ُق ْلتُ يَا رَ سُو َل اللَّ ِه ِإ ْحدَانَا الَ يَ ُكونُ لَ َها ِج ْلبَابٌ َقا َل « ِلتُ ْل ِبسْ َها ُأخْ تُ َها ِمنْ ِج ْلب َِاب َها‬.
“Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, di
antara kami ada yang tidak memiliki jilbab.” Beliau menjawab, “Hendaklah saudaranya
yang memiliki jilbab memberikan pakaian untuknya.” (HR. Bukhari, no. 324 dan Muslim,
no. 890)
Ini menjadi dalil kalau sahabat wanita dahulu sampai tidak memiliki jilbab baru untuk
berhari raya.

Jadi, berhari raya itu tidak mesti dengan pakaian dan gamis baru. Yang
penting adalah kita jadi lebih baik dan bertakwa bakda Ramadhan.

Setelah mengetahui tentang perihal bagaimana berpakaian saat hari raya/lebaran,


baiknya kita mengetahui pula adab-adab dalam berpakaian.
1. Kaum lelaki tidak dibolehkan memakai sutera dan emas berdasarkan hadits
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di mana beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengambil kain sutera dan memegangnya dengan tangan kanannya sedangkan
emas dipegang dengan tangan kirinya kemudian bersabda,
ْ‫ْن َحرَ ا ٌم عَ لَى ُذ ُكوْ ِر َأ َّم ِتي‬
ِ ‫ِإنَّ ه َذي‬.
“Sesungguhnya keduanya haram atas kaum lelaki dari ummatku.” (HR. Abu Daud, no.
4057 diriwayatkan pula dengan sanad hasan oleh An-Nasai 7:160 dan Ibnu Hibban, no.
1465)
2. Baiknya kaum pria tidak memakai celana, sarung, gamis, atau jubah melebih mata kaki.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
‫َأ‬
ِ َّ‫ار َف ِفي الن‬
‫ار‬ ِ َ‫ْن ِمنَ ْاِإلز‬
ِ ‫مَا سْ َف َل ِمنَ ا ْل َكعْ بَي‬.
“Kain yang dibawah mata kaki maka tempatnya di neraka.” (HR. Bukhari, no. 5787 dan
An-Nasai, 7:207, no. 5331). Terutama larangan ini mendapatkan ancaman keras jika
memakai pakaiannya dalam keadaan sombong.
Syaikh Al-Munawi, salah seorang ulama mazhab Syafi’i mengatakan,

ْ ‫س ِبّ ُل ِإزَ ارَ ُه) الَّ ِذي يُط َ ِوّ ُل ثَوْ بَ ُه وَ يُرْ ِسلَ ُه (خُ يَاَل ءَ) َأ‬
‫ي ِب َقصْ ِد ا ْل ُخيَاَل ِء ِب ِخاَل ِف ِه اَل‬ َ ‫وَ ا ْل ُم‬
‫ِب َقصْ ِد َها‬
“Dan orang yang memanjangkan sarungnya, yaitu orang yang memanjangkan
pakaiannya dan melepaskannya karena tujuan kesombongan. Berbeda (hukumnya) bagi
orang yang memanjangkannya bukan karena tujuan sombong” (Lihat: Muhammad
Abdurrauf Al-Munawi, Faidhul Qadir, 3:436).
3. Wanita muslimah hendaklah memanjangkan pakaiannya hingga dapat menutupi
kedua mata kakinya dan hendaknya menjulurkan kain kerudung jilbab pada kepalanya
hingga menutupi leher dan dadanya, sebagaimana diperintahkan dalam ayat,

ۚ َّ‫ي ُقلْ َأِلزْ وَ ا ِجكَ وَ بَنَا ِتكَ وَ ِنسَا ِء ا ْل ُمْؤ ِم ِنينَ يُ ْد ِنينَ عَ لَي ِْهنَّ ِمنْ َجاَل ِب ِيب ِهن‬
ُّ ‫يَا َأيُّ َها النَّ ِب‬
‫ٰ َذ ِلكَ َأ ْدنَىٰ َأنْ يُعْرَ ْفنَ َفاَل يُْؤ َذيْنَ ۗ وَ َكانَ اللَّ ُه َغ ُفورً ا رَ ِحيمًا‬
“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzaab: 59)
Juga dalam ayat lain disebutkan,

‫وج ُهنَّ وَ اَل يُ ْب ِدينَ ِزينَتَ ُهنَّ ِإاَّل‬


َ ُ‫ار ِهنَّ وَ ي َْح َفظْنَ ُفر‬ ‫َأ‬ ِ َ‫وَ ُق ْل ِل ْل ُمْؤ ِمن‬
ِ َ‫ات ي َْغضُضْ نَ ِمنْ بْص‬
‫مَا ظ َ َهرَ ِم ْن َها‬
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) tampak dari padanya.” (QS. An-Nuur: 31)
Disebutkan dalam Hasyiyah Al-Baajuuri (3:333), “Yang dimaksudkan yang boleh
ditampakkan adalah wajah dan telapak tangan, menurut ulama yang lain. Adapun yang
menjadi pendapat resmi madzhab (pendapat mu’tamad) adalah pendapat yang
mengatakan bahwa wajah itu ditutup, terkhusus lagi zaman ini dengan banyakan
wanita yang keluar di berbagai jalan dan pasar. Namun, taklid pada pendapat kedua
yang membolehkan membuka wajah tak masalah.”
Baca juga: Aurat Wanita di Luar Shalat Menurut Pandangan Ulama
Syafiiyah
4. Laki-laki muslim tidak boleh menggunakan busana muslimah dan wanita muslimah
tidak boleh menggunakan busana laki-laki. Hal ini berdasarkan sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
‫س َة ا ْلمَرْ َأ ِة وَ ا ْلمَرْ َأ َة‬
َ ‫ لَعَنَ ال َّر ُج َل يَ ْلبَسُ لُ ْب‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َأنَّ رَ سُو َل اللَّ ِه‬
َ ‫تَ ْلبَسُ لُ ْب‬
‫س َة الرَّ ُج ِل‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian
wanita, begitu pula wanita yang memakai pakaian laki-laki” (HR. Ahmad no. 8309, 14: 61.
Sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim, perawinya tsiqqah, termasuk perawi Bukhari
Muslim selain Suhail bin Abi Shalih yang termasuk perawi Muslim saja).
Baca juga: Pria yang Bergaya Seperti Wanita
5. Hendaknya memulai memakai baju dari bagian kanan sebagaimana hadits
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
‫ور ِه‬ َ َ‫هللا عَ لَ ْي ِه و‬
ِ ‫سلَّ َم يُ ِحبُّ التَّيَمُّنَ ِفي تَنَ ُّع ِل ِه وَ تَرَ ُّج ِل ِه وَ ط ُ ُه‬ ُ ‫هللا صَ لَّى‬
ِ ‫َكانَ رَ سُو ُل‬
‫شْأ ِن ِه ُكلِّ ِه‬
َ ‫وَ ِفي‬.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai mendahulukan yang kanan ketika
memakai sandal, menyisir, bersuci, dan dalam segala perkara yang baik.” (HR. Bukhari,
no. 168 dan Muslim, no. 268 (67))
6. Hendaknya ketika memakai baju baru, sorban (kopiah atau peci) baru, dan jenis
pakaian lainnya yang baru untuk mengucapkan doa,

ْ‫ص ِنعَ َل ُه وَ َأعُوْ ُذ ِبكَ ِمن‬


ُ ‫ت َكسَوْ تَ ِن ْي ِه َأسْ َألُكَ ِمنْ خَ ي ِْر ِه وَ خَ ي ِْر مَا‬
َ ‫َاللَّ ُه َّم َلكَ ا ْل َحمْ ُد َأ ْن‬
‫شرِّ م َا صُ ِنعَ لَ ُه‬ َ َ‫شرِّ ِه و‬
َ .
“ALLAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA KASAWTANIIHI. AS-ALUKA MIN KHOIRIHI WA
KHOIRI MAA SHUNI’A LAH, WA A’UDZU BIKA MIN SYARRIHI WA SYARRI MAA SHUNI’A
LAH (artinya: Ya Allah, hanya bagimu segala pujian, Engkaulah yang telah memberikanku
pakaian, aku memohon kepada-Mu untuk memperoleh kebaikannya dan kebaikan dari
tujuan dibuatnya pakaian ini. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan
keburukan dari tujuan dibuatnya pakaian ini).” (HR. Abu Daud, no. 4020 dan Tirmidzi no.
1767. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Baca juga: Doa Ketika Mengenakan Pakaian Baru
Adapun doa ketika mengenakan pakaian dalam keseharian adalah,

‫ا ْل َحمْ ُد ِللَّ ِه الَّ ِذى َكسَا ِنى َه َذا الثَّوْ بَ وَ رَ زَ َق ِني ِه ِمنْ َغي ِْر َحوْ ٍل ِمنِّى وَ الَ ُق َّو ٍة‬
“ALHAMDULILLAHILLADZI KASAANIY HADZATS TSAUBA WA ROZAQONIHI MIN GHOIRI
HAWLIN MINNIY WA LAA QUWWATIN (artinya: Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan pakaian ini kepadaku sebagai rezeki dari-Nya tanpa daya dan kekuatan
dariku).” (HR. Abu Daud, no. 4023, hasan)
Baca juga: Doa Ketika Mengenakan Pakaian
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …
Ingat, hari raya itu bukan sibuk mengurus pakaian baru saja.
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata,
‫ ِإنَّم َا ْال ِع ْي ُد ِلمَنْ طَاعَ اتُ ُه َت ِزيْد‬, ‫لَيْسَ ا ْل ِع ْي ُد ِلمَنْ لَ ِبسَ ا ْلج ِديْد‬
‫ت َل ُه ال ُّذنُوْ ب‬ ْ َ‫ ِإنَّمَا ال ِع ْي ُد ِلمَنْ ُغ ِفر‬, ‫ب‬ ِ ‫لَيْسَ ا ْل ِعيْد ِلمَنْ تَ َج َّم َل ِباللِّب‬
ِ ْ‫َاس وَ الرُّ ُكو‬
“Hari raya Id tidak diperuntukkan bagi orang yang memakai pakaian baru. Hari raya Id
diperuntukkan bagi orang yang semakin bertambah taat.  Hari raya Id tidak
diperuntukkan bagi orang yang bagus pakaian dan kendaraannya. Hari raya Id
diperuntukkan bagi orang yang diampuni dosa-dosanya.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 484)
Semoga Allah memberkahi Ramadhan hingga lebaran kita dengan menghiasi diri
dengan pakaian takwa. Karena pakaian takwa itulah pakaian terbaik.
‫ ِإنَّ ُه ُهوَ ا ْل َغ ُفوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم‬،‫ستَ ْغ ِفرُوْ ُه‬ َ ‫َأ ُقوْ ُل َقوْ ِليْ ٰه َذا وَ َأسْ تَ ْغ ِف ُر‬
ْ ‫ َفا‬،‫هللا ِليْ وَ لَ ُك ْم‬
 

Khutbah Kedua
‫ وَ عَ َلى آ ِل ِه وَ َأصْ َح ِاب ِه َأ ْه ِل‬،‫ُح َّم ٍد ا ْلمُصْ ط َ َفى‬ َ ‫سلِّ ُم عَ لَى م‬ َ ‫ وَ ُأصَ لِّيْ وَ ُأ‬،‫َا ْل َحمْ ُد ِل ٰلّ ِه وَ َك َفى‬
َ ‫ش َه ُد َأنَّ م‬
‫ُح َّمدًا عَ ْب ُد ُه وَ رَ سُوْ لُ ُه‬ ْ ‫ وَ َأ‬،ُ‫ش ِريْكَ لَه‬ َ ‫هللا وَ ْح َد ُه اَل‬ُ ‫ش َه ُد َأنْ اَّل إل َه ِإاَّل‬ْ ‫ َأ‬.‫ا ْلوَ َفا‬
‫َأمَّا بَعْ ُد‬،
َ َّ‫َظي ِْم وَ اعْ لَمُوْ ا َأن‬
‫هللا‬ ِ ‫ي ا ْلع‬
ِّ ‫هللا ا ْل َع ِل‬
ِ ‫ص ْي ُك ْم وَ نَ ْف ِسيْ ِبتَ ْقوَ ى‬ ِ ْ‫ ُأو‬، َ‫س ِلمُوْ ن‬ ْ ‫َفيَا َأيُّ َها ا ْل ُم‬
َ َّ‫ ِإن‬:َ‫ساَل ِم عَ لَى نَ ِبيِّ ِه ا ْل َك ِري ِْم َف َقال‬
‫هللا‬ َّ ‫ َأمَرَ ُك ْم ِبالصَّ اَل ِة وَ ال‬،‫َأمَرَ ُك ْم ِبَأمْ ٍر عَ ِظي ٍْم‬
‫سلِّمُوا تَسْ ِليمًا‬َ َ‫ يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ آ َمنُوا صَ لُّوا عَ لَ ْي ِه و‬،‫ي‬ ِّ ‫وَ َماَل ِئ َكتَ ُه يُصَ لُّونَ عَ لَى النَّ ِب‬،
‫ْت عَ َلى ِإبْرَ ا ِه ْي َم وَ عَ لَى آ ِل‬ ‫ُح َّم ٍد َكمَا صَ لَّي َ‬ ‫ُح َّم ٍد وَ عَ لَى آ ِل م َ‬ ‫َاللَّ ُه َّم صَ ِّل عَ لَى م َ‬
‫ت عَ لَى‬ ‫ُح َّم ٍد َكمَا بَارَ ْك َ‬ ‫ُح َّم ٍد وَ عَ لَى آ ِل م َ‬ ‫َاركْ عَ لَى م َ‬ ‫ِإبْرَ ا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْيدٌ‪ .‬وَ ب ِ‬
‫ِإبْرَ ا ِه ْي َم وَ عَ لَى آ ِل ِإبْرَ ا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
‫ات‬‫ات اَأْل ْحيَا ِء ِم ْن ُه ْم وَ اَأْلمْ وَ ِ‬ ‫َات وا ْل ُمْؤ ِم ِنيْنَ وَ ا ْل ُمْؤ ِمنَ ِ‬
‫س ِلم ِ‬ ‫س ِل ِميْنَ وَ ا ْل ُم ْ‬ ‫‪َ ،‬ال ٰلّ ُه َّم ْ‬
‫اغ ِفرْ ِل ْل ُم ْ‬
‫س ِميْعٌ َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ الدَّعْ وَ ِة‬ ‫ِإنَّكَ َ‬
‫اللَّ ُه َّم إنَّا نَسْ َألُكَ ال ُهدَى ‪ ،‬والتُّ َقى ‪ ،‬وال َع َفافَ ‪ ،‬وال ِغنَى‬
‫اللَّ ُه َّم ا ْك ِفنَا ِب َحالَ ِلكَ عَ نْ َحرَ ا ِمكَ وَ َأ ْغ ِننَا ِب َفضْ ِلكَ عَ مَّنْ ِسوَ اكَ‬
‫يع سَخَ ِطكَ‬ ‫اللَّ ُه َّم إنَّا َنعُوْ ُذ ِبكَ ِمنْ زَ وَ ا ِل ِنعْ َم ِتكَ وَ تَ َحوُّ ِل عَ ا ِفيَ ِتكَ وَ ُف َجا َء ِة ِن ْق َم ِتكَ وَ َج ِم ِ‬
‫آت‬‫ب ال َقب ِْر ‪ ،‬اللَّ ُه َّم ِ‬ ‫س ِل ‪ ،‬والبُخْ ِل وال َهرَ ِم ‪ ،‬وَ عَ َذا ِ‬ ‫اللَّ ُه َّم ِإنَّا َنعُوْ ُذ ِبكَ ِمنَ الع َْج ِز وَ ال َك َ‬
‫ت وَ ِليُّ َها وَ مَوْ الَ َها ‪ ،‬اللَّ ُه َّم ِإنَّا نَعُوْ ُذ‬ ‫ت خَ ْي ُر مَنْ زَ َّكا َها ‪َ ،‬أ ْن َ‬ ‫سنَا تَ ْقوَ ا َها ‪ ،‬وَ زَ ِّكها َأ ْن َ‬ ‫نُ ُفوْ َ‬
‫شبَ ُع ؛ وَ ِمنْ دَعْ وَ ٍة الَ‬ ‫س الَ تَ ْ‬ ‫شعُ ‪ ،‬وَ ِمنْ َن ْف ٍ‬ ‫ب الَ يَخْ َ‬ ‫ِبكَ ِمنْ ِع ْل ٍم ال يَ ْن َفعُ ؛ وَ ِمنْ َق ْل ٍ‬
‫يُسْ تَ َجابُ لَ َها‬
‫ي ال ُّد ْنيَا وَ عَ َذا ِ‬ ‫ُور ُكلِّ َها‪ ،‬وَ أ ِجرْ نَا ِمنْ ِخزْ ِ‬ ‫ُأل‬
‫ب اآل ِخرَ ِة‬ ‫أح ِسنْ عَ ا ِقبَتَنَا ِفي ا م ِ‬ ‫الله ّم ْ‬
‫سنَ ًة وَ ِقنَا عَ َذابَ النّ ِ‬
‫ار‬ ‫سنَ ًة وَ ِفي ْاَأل ِخرَ ِة َح َ‬ ‫‪.‬رَ بَنَا ءَا ِتنَا ِفي ال ّد ْنيَا َح َ‬
‫ب العَالَ ِميْنَ‬ ‫وَ ا ْل َحمْ ُد ِ‬
‫هلل رَ ِّ‬
‫‪ ‬‬

‫—‬

‫‪Jumat siang, 23 Ramadhan 1444 H, 14 April 2023‬‬

‫‪@ Darush Sholihin Panggang Gunungkidul‬‬


‫‪Muhammad Abduh Tuasikal‬‬
‫‪Artikel Rumaysho.Com‬‬

‫‪Sumber https://rumaysho.com/36553-khutbah-jumat-nabi-berpakaian-saat-lebaran-dan-adab-‬‬
‫‪berpakaian.html‬‬

Anda mungkin juga menyukai