Pondasi adalah struktur bagian paling bawah dari suatu konstruksi (gedung, jembatan, jalan
raya, tanggul, menara, terowongan, dinding penahan tanah, dan lain-lain) yang berfungsi
menyalurkan beban vertical diatasnya (kolom) maupun beban horizontal ke tanah
(Pamungkas dan Harianti, 2013:1).
Dapat mengambil keputusan pondasi apa yang tepat, praktis, dan ekonomis yang akan
digunakan pada pembangunan Jalan Layang.
Diuraikan perhitungan pondasi tiang bor (boredpile) pada pembangunan Gedung Sebagai
berikut :
Pada perhitungan pondasi tiang bor (boredpile), menggunakan data yang sama seperti pada
perhitungan pondasi tiang pancang. Baik itu profil dan karakteristik teknis tanahnya, maupun
beban axial dan beban lateral maksimum.
Untuk mengetahui profil dan karakteristik teknis tanah pada proyek jalan layang ini,
dilakukan penyelidikan tanah dengan cara Pemboran Teknik. Adapun hasil yang diperoleh
dari pemboran teknik yang telah dilakukan, didapat data sebagai berikut :
DATA BORING LOG
Dari data pemboran teknik di atas diketahui lapisan tanah yang ada di lokasi proyek adalah
lempung dan pasir.
Sama seperti pada penentuan kedalaman pondasi tiang pancang, kedalaman pondasi tiang bor
(bored pile) juga diambil pada kedalaman 12 meter dimana nilai N = 9-49.
Untuk nilai N = 40 merupakan nilai yang menunjukkan bahwa lapisan dengan nilai tersebut,
cukup kuat sebagai dasar kedalaman pondasi. Untuk lebih jelasnya, hasil data N SPT tanah
dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel Stratifikasi Tanah dan Kedalaman Pondasi Tiang
DATA BEBAN
Pada perhitungan pondasi tiang bor (bored pile) pada proyek ini, direncanakan menggunakan
boredpile dengan data seperti di bawah ini.
Untuk mendapatkan daya dukung tiang dengan metode Mayerhoff, digunakan rumus berikut :
Qu = Qp + Qs
Dimana :
Qu = daya dukung tiang
Qp = daya dukung ujung tiang = 40 x N-SPT x (Lb/d) x Ap ≤ 400 . Nb . (Ap)
Qs = daya dukung selimut tiang = 2 x N-SPT x p x Li
Ap = ¼ π D2
= ¼ . π . 0,42
= 0,1257
m2
= 1256,637 cm2
8D =8
. 0,4
= 3,2 m
4D =4
. 0,4
= 1,6
Berdasarkan data stratifikasi dan parameter tanah pada Tabel, tanah pada pembangunan
jalan layang, maka untuk menentukan daya dukung selimut tiang pada tiang bor,
digunakan rumus perhitungan sebagai berikut :
Qs = 2 x N-SPT x p x Li
= 2 x 6 x 1,257 x 12
= 125.034 kN
= 181.008 ton
Qu = Qp + Qs
= 76.1162 +125.034
= 201.15 ton
Untuk menghitung kapasitas dukung ultimit tiang dapat dihitung menggunakan rumus :
Qu = Qp + Qs. Atau dalam bahasa yang sering digunakan di Indonesia:
DDsatu tiang = DD ujung tiang + DDujung
= 213.65 ton
= 80.46 ton
JUMLAH 109
Dari hasil perhitungan secara tabelaris di atas, maka didapat jumlah tiang akibat beban
axial yaitu 109 tiang.