Anda di halaman 1dari 11

BAB III PEMBAHASAN

3.1 PERHITUNGAN PONDASI TIANG BOR

Pondasi adalah struktur bagian paling bawah dari suatu konstruksi (gedung, jembatan, jalan
raya, tanggul, menara, terowongan, dinding penahan tanah, dan lain-lain) yang berfungsi
menyalurkan beban vertical diatasnya (kolom) maupun beban horizontal ke tanah
(Pamungkas dan Harianti, 2013:1).

Dapat mengambil keputusan pondasi apa yang tepat, praktis, dan ekonomis yang akan
digunakan pada pembangunan Jalan Layang.

Diuraikan perhitungan pondasi tiang bor (boredpile) pada pembangunan Gedung Sebagai
berikut :

1.1 Data Perhitungan

Pada perhitungan pondasi tiang bor (boredpile), menggunakan data yang sama seperti pada
perhitungan pondasi tiang pancang. Baik itu profil dan karakteristik teknis tanahnya, maupun
beban axial dan beban lateral maksimum.

1.2 Profil dan Karakteristik Teknis Tanah

Untuk mengetahui profil dan karakteristik teknis tanah pada proyek jalan layang ini,
dilakukan penyelidikan tanah dengan cara Pemboran Teknik. Adapun hasil yang diperoleh
dari pemboran teknik yang telah dilakukan, didapat data sebagai berikut :
DATA BORING LOG
Dari data pemboran teknik di atas diketahui lapisan tanah yang ada di lokasi proyek adalah
lempung dan pasir.

Sama seperti pada penentuan kedalaman pondasi tiang pancang, kedalaman pondasi tiang bor
(bored pile) juga diambil pada kedalaman 12 meter dimana nilai N = 9-49.

Untuk nilai N = 40 merupakan nilai yang menunjukkan bahwa lapisan dengan nilai tersebut,
cukup kuat sebagai dasar kedalaman pondasi. Untuk lebih jelasnya, hasil data N SPT tanah
dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel Stratifikasi Tanah dan Kedalaman Pondasi Tiang

Kedalaman Nilai SPT L1 L1 * N


No Soil Type
z1 (m) z2 (m) N (m)
Aspal
1 0.00 1.00 0 1.0 0.0
Lempung
2 1.00 5.00 4 4.0 16.0
Lempung
3 5.00 7.50 6 2.5 15.0
4 Lempung 7.50 12.00 9 4.5 40.5
12.0 71.5

3.2 BEBAN AXIAL MAKSIMUM

DATA BEBAN

Mengenai pembebanan akibat beban struktur dihitung menggunakan bantuan Program


SAP.2000. Berdasarkan data beban yang ada, didapat hasil output dari Program SAP tersebut
yaitu beban axial dan beban Lateral maksimum yang bekerja pada masing-masing kolom
adalah sebagai berikut :

Tabel Beban Lateral & Beban Axial Maksimum

BEBAN LATERAL BEBAN AXIAL


Joint StepType Fx Fy Beban Fz Beban
Text Text Tonf Tonf Tonf Tonf Tonf
1 Max 0.827 0.606 0.8270 94.18 94.18

2 Max 0.028 1.1323 0.0275 156.63 156.63

3 Max 0.044 1.1317 0.0437 157.36 157.36

4 Max 0.033 1.1338 0.0334 157.36 157.36

5 Max 0.026 1.1355 0.0255 157.43 157.43

6 Max 0.827 0.6057 0.0174 94.18 94.18

7 Max 0.028 1.1323 0.0095 156.63 156.63

8 Max 0.044 1.1317 -0.0009 157.36 157.36


9 Max 0.017 1.1368 0.017 157.51 157.51

10 Max 0.010 1.1379 0.010 157.60 157.60

11 Max -0.001 1.1383 -0.001 157.77 157.77

12 Max 0.015 1.1415 0.015 157.20 157.20

13 Max -0.794 0.616 -0.794 94.21 94.21

14 Max 1.490 0.003 1.490 152.51 152.51

15 Max 0.010 0.0028 0.010 264.51 264.51

16 Max 0.045 0.0045 0.045 265.89 265.89

17 Max 0.032 0.0072 0.032 265.75 265.75

18 Max 0.025 0.0097 0.025 265.75 265.75

19 Max 0.017 0.0119 0.017 265.75 265.75

20 Max 0.009 0.0138 0.009 265.82 265.82

21 Max -0.003 0.0143 -0.003 266.00 266.00

22 Max 0.032 0.017 0.032 264.67 264.67

23 Max -1.458 0.0206 -1.458 152.04 152.04

24 Max 1.489 0.0069 1.489 154.13 154.13

25 Max 0.006 0.0119 0.006 268.10 268.10

26 Max 0.043 0.0149 0.043 269.56 269.56

27 Max 0.031 0.0175 0.031 269.41 269.41

28 Max 0.023 0.02 0.023 269.41 269.41

29 Max 0.015 0.0223 0.015 269.46 269.46

30 Max 0.000 0.0177 0.000 268.70 268.70

31 Max -0.011 -0.055 -0.011 261.30 261.30

32 Max 0.031 -0.0569 0.031 259.60 259.60

33 Max -1.436 -0.0181 -1.436 149.48 149.48

34 Max 1.487 -0.0021 1.487 154.08 154.08


35 Max 0.004 -0.0016 0.004 268.10 268.10

36 Max 0.041 0.0007 0.041 269.56 269.56

37 Max 0.029 0.0033 0.029 269.41 269.41

38 Max 0.021 0.0058 0.021 269.41 269.41

39 Max 0.014 0.0081 0.014 269.55 269.55

40 Max -0.051 0.0046 -0.051 264.45 264.45

41 Max -0.089 -0.0633 -0.089 312.00 312.00

42 Max -0.026 -0.0626 -0.026 311.56 311.56

43 Max -1.672 -0.0179 -1.672 186.51 186.51

44 Max 1.486 0.0018 1.486 152.37 152.37

45 Max 0.004 0.0075 0.004 264.52 264.52

46 Max 0.039 0.0111 0.039 265.89 265.89

47 Max 0.027 0.0136 0.027 265.76 265.76

48 Max 0.020 0.016 0.020 265.76 265.76

49 Max 0.013 0.0182 0.013 265.92 265.92

50 Max -0.057 0.0207 -0.057 260.50 260.50

51 Max -0.091 0.02 -0.091 306.22 306.22

52 Max -0.028 0.0222 -0.028 310.78 310.78

53 Max -1.656 0.0185 -1.656 186.75 186.75

54 Max 0.820 -0.601 0.820 93.99 93.99

55 Max 0.018 -1.124 0.018 156.51 156.51

56 Max 0.034 -1.1197 0.034 157.09 157.09

57 Max 0.024 -1.1183 0.024 156.94 156.94

58 Max 0.017 -1.1167 0.017 156.86 156.86

59 Max 0.010 -1.1155 0.010 156.88 156.88

60 Max -0.029 -1.1024 -0.029 154.02 154.02


Perhitungan Jumlah Pondasi Akibat Beban Axial

Pada perhitungan pondasi tiang bor (bored pile) pada proyek ini, direncanakan menggunakan
boredpile dengan data seperti di bawah ini.

- Pondasi yang akan digunakan: Pondasi Tiang Bor (boredpile)


- Dimensi Pondasi : Diameter 40 cm = 0,4 m
- Panjang Pondasi : 12 m

Daya Dukung Tiang

Untuk mendapatkan daya dukung tiang dengan metode Mayerhoff, digunakan rumus berikut :

Qu = Qp + Qs

Dimana :
Qu = daya dukung tiang
Qp = daya dukung ujung tiang = 40 x N-SPT x (Lb/d) x Ap ≤ 400 . Nb . (Ap)
Qs = daya dukung selimut tiang = 2 x N-SPT x p x Li

a. Kapasitas Dukung Ujung Tiang

Ap = ¼ π D2

= ¼ . π . 0,42

= 0,1257
m2

= 1256,637 cm2

8D =8
. 0,4

= 3,2 m

4D =4
. 0,4

= 1,6

(3,2 .9)+(1,6 .9)


Nb =
4,8
=9

Qp = 40 x N-SPT x (Lb/d) x Ap ≤ 400 . Nb . (Ap)

= 40 x 6 x 120,4 x 0,1257 ≤ 400 . 9 . 0,1257


= 905,04 ≤ 452,52
= 45,4154 ton

b. Daya Dukung Selimut Tiang

Berdasarkan data stratifikasi dan parameter tanah pada Tabel, tanah pada pembangunan
jalan layang, maka untuk menentukan daya dukung selimut tiang pada tiang bor,
digunakan rumus perhitungan sebagai berikut :

Qs = 2 x N-SPT x p x Li

= 2 x 6 x 1,257 x 12

= 125.034 kN

= 181.008 ton

Qu = Qp + Qs

= 76.1162 +125.034

= 201.15 ton

c. Kapasitas Dukung Ultimit Tiang

Untuk menghitung kapasitas dukung ultimit tiang dapat dihitung menggunakan rumus :
Qu = Qp + Qs. Atau dalam bahasa yang sering digunakan di Indonesia:
DDsatu tiang = DD ujung tiang + DDujung

selimut DDsatu tiang = 12.5034 ton + 201.15 ton

= 213.65 ton

DD ijin = DD satu tiang / SF

= 201.15 ton / 2,5

= 80.46 ton

3.2 Perhitungan Jumlah pondasi akibat beban axial

Penentuan jumlah pondasi didapat dari perhitungan sebagai berikut :

Jumlah pondasi = Beban Axial / DDijin


Didapatkan hasil sebagai berikut :
Perhitungan Jumlah Pondasi Akibat Beban Axial

Joint F3 Jumlah Pondasi yang digunakan


Beban Axial Max
Text Tonf Tonf Unit
1 94.18 94.18 0.94775 1

2 156.63 156.63 1.393392 1

3 157.36 157.36 1.407703 1

4 157.36 157.36 1.408067 1

5 157.43 157.43 1.408429 1

6 94.18 94.18 1.408802 1

7 156.63 156.63 1.409185 1

8 157.36 157.36 1.409567 1

9 157.51 157.51 1.395976 1

10 157.60 157.60 0.948257 1

11 157.77 157.77 1.353093 1

12 157.20 157.20 2.088506 2

13 94.21 94.21 2.112456 2

14 152.51 152.51 2.112419 2

15 264.51 264.51 2.112417 2

16 265.89 265.89 2.112427 2

17 265.75 265.75 2.112326 2

18 265.75 265.75 2.111781 2

19 265.75 265.75 2.087834 2

20 265.82 265.82 1.350581 1

21 266.00 266.00 1.374226 1

22 264.67 264.67 2.128764 2

23 152.04 152.04 2.154643 2


24 154.13 154.13 2.154623 2

25 268.10 268.10 2.154614 2

26 269.56 269.56 2.15457 2

27 269.41 269.41 2.150493 2

28 269.41 269.41 2.115293 2

29 269.46 269.46 2.089746 2

30 268.70 268.70 1.351635 1

31 261.30 261.30 1.374019 1

32 259.60 259.60 2.128764 2

33 149.48 149.48 2.154643 2

34 154.08 154.08 2.154624 2

35 268.10 268.10 2.154621 2

36 269.56 269.56 2.154676 2

37 269.41 269.41 2.132748 2

38 269.41 269.41 2.579928 3

39 269.55 269.55 2.581939 3

40 264.45 264.45 1.74515 2

41 312.00 312.00 1.352481 1

42 311.56 311.56 2.088498 2

43 186.51 186.51 2.112434 2

44 152.37 152.37 2.112383 2

45 264.52 264.52 2.112376 2

46 265.89 265.89 2.11239 2

47 265.76 265.76 2.089764 2

48 265.76 265.76 2.548124 3

49 265.92 265.92 2.586373 3


50 260.50 260.50 1.750969 2

51 306.22 306.22 0.94716 1

52 310.78 310.78 1.393058 1

53 186.75 186.75 1.406649 1

54 93.99 93.99 1.406288 1

55 156.51 156.51 1.405922 1

56 157.09 157.09 1.405545 1

57 156.94 156.94 1.39179 1

58 156.86 156.86 1.764071 2

59 156.88 156.88 1.787364 2

60 154.02 154.02 1.292127 1

JUMLAH 109

Dari hasil perhitungan secara tabelaris di atas, maka didapat jumlah tiang akibat beban
axial yaitu 109 tiang.

Anda mungkin juga menyukai