Anda di halaman 1dari 105

METODE COMPOSITE PERFORMANCE INDEX (CPI) UNTUK

PENENTUAN PEMBERIAN REWARD TAHUNAN PEGAWAI


PADA KANTOR KECAMATAN LIGUNG

SKRIPSI

Program Sarjana (S1)


Program Studi Sistem Informasi

Disusun Oleh :

REFI AFIFAH
NRP : 14618986

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER


(STIKOM) POLTEK CIREBON
2022
LEMBAR PENGESAHAN

METODE COMPOSITE PERFORMANCE INDEX (CPI) UNTUK


PENENTUAN PEMBERIAN REWARD TAHUNAN PEGAWAI
PADA KANTOR KECAMATAN LIGUNG

Disusun Oleh :

REFI AFIFAH
NRP : 14618986

DIKETAHUI DAN DISETUJUI OLEH :

Pembimbing I Pembimbing II

Nama Dosen, Gelar Nama Dosen, Gelar

Pembantu Ketua I Ketua Program Studi

Nama Dosen, Gelar Nama Dosen, Gelar

Mengetahui,
KETUA STIKOM POLTEK CIREBON

YUHANO, M.Kom

i
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG

METODE COMPOSITE PERFORMANCE INDEX (CPI) UNTUK


PENENTUAN PEMBERIAN REWARD TAHUNAN PEGAWAI
PADA KANTOR KECAMATAN LIGUNG

Di Susun Guna memenuhi Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)
Program Studi Sistem Informasi di STIKOM Poltek Cirebon

Oleh :

REFI AFIFAH
NRP : 14618986

Tanggal Sidang : -- ------- ----


Disahkan Oleh :

Penguji I Penguji II Penguji III

Nama Dosen, Gelar Nama Dosen, Gelar Nama Dosen, Gelar

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Sebagai Mahasiswa/i STIKOM Poltek Cirebon, yang bertanggung jawab

dibawah ini saya :

Nama : .............................

NRP : ...................................

Menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul :

“..................................................................................................................................

...........................................................................”. Merupakan tugas akhir saya

(Kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan

sumbernya dan perangkat pendukung).

Apabila dikemudian hari, tugas akhir saya disinyalir bukan merupakan

karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia

untuk membatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar

tersebut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Cirebon
Pada Tanggal : ............................

Yang menyatakan,

Materai+ttd

..........................................
NRP ..........................

iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai Mahasiswa STIKOM Poltek Cirebon, yang bertanda tangan dibawah ini

saya :

Nama : ...............................

NRP : .........................

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

STIKOM Poltek Cirebon Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif (Non-Exlusive

Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

“..................................................................................................................................
.............................................................................”. Dengan Hak Bebas Royalti
Non-Ekslusif ini STIKOM Poltek Cirebon berhak untuk menyimpan, mengcopy
ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data (database), mendistribusikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya aelama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Cirebon
Pada Tanggal : .................................
Yang menyatakan,

Materai+ttd

........................................
NRP .......................

iv
MOTTO

------------------------

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

vi
ABSTRAK

Salah satu faktor terpenting dalam meningkatkan kualitas pelayanan Kantor


Kecamatan Ligung yaitu pegawai. Pegawai yang berkualitas akan menghasilkan
kinerja dan prestasi yang baik untuk Kantor Kecamatan Ligung. Kantor
Kecamatan Ligung harus berhati-hati dalam pengambilan keputusan saat
melakukan seleksi untuk menilai kemampuan pegawai. Dalam proses seleksi,
sering kali keputusan yang diambil tidak akurat. Hal ini terjadi karena tidak ada
metode standar yang sistematis untuk menilai pegawai. Setelah melakukan seleksi
pegawai, Kantor Kecamatan Ligung perlu melakukan penilaian kinerja terhadap
pegawai. Proses ini dilakukan untuk melihat seberapa layak kualitas pegawai yang
ada didalam perusahan tersebut. Untuk memecahkan permasalahan tersebut perlu
dibuat suatu sistem pendukung keputusan yang dapat membantu Kantor
Kecamatan Ligung. Melihat permasalahan tersebut maka untuk meningkatkan
kelancaran proses penilaian tersebut, dibutuhkan sistem komputerisasi salah
satunya dengan menggunakan Metode Composite Performance Index (CPI).
Dengan menggunakan metode tersebut diharapkan dapat mengurangi kelemahan
yang ada dalam penyelesaian permasalahan, sehingga pada bagian yang terkait
dengan pengambilan keputusan reward pegawai dapat dilakukan dengan mudah
dan tersaji laporan yang diinginkan secara cepat dan akurat, tidak ada data
yang kembar /redudansi dan apabila instansi menghendaki laporan sewaktu
waktu langsung dapat dicetak.

Kata Kunci : Pegawai, CPI, Reward.

vii
ABSTRACT

One of the most important factors in improving the service quality of the Ligung
District Office is the employee. Qualified employees will produce good
performance and achievements for the Ligung District Office. The Ligung District
Office must be careful in making decisions when making selections to assess the
ability of employees. In the selection process, the decisions taken are often
inaccurate. This is because there is no standard, systematic method for assessing
employees. After conducting employee selection, the Ligung District Office needs
to conduct a performance assessment of employees. This process is carried out to
see how appropriate the quality of the employees in the company is. To solve
these problems, it is necessary to make a decision support system that can help
the Ligung District Office. Seeing these problems, to improve the smoothness of
the assessment process, a computerized system is needed, one of which is the
Composite Performance Index (CPI) method. By using this method, it is expected
to reduce the weaknesses that exist in solving problems, so that in the section
related to employee reward decision making it can be done easily and the desired
report is presented quickly and accurately, there are no duplicate data /
redundancies and if the agency wants a report can be printed at any time.
Keywords: Employee, CPI, Reward.

viii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbil’alamin Puji syukur saya panjatkan kepada Allah


SWT, karena dengan pertolonganNya penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “METODE COMPOSITE PERFORMANCE INDEX (CPI) UNTUK
PENENTUAN PEMBERIAN REWARD TAHUNAN PEGAWAI PADA
KANTOR KECAMATAN LIGUNG” dan diajukan sebagai syarat khusus Strata
Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi STIKOM Poltek Cirebon.
Penulisan ini dapat terlaksana berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak, baik berupa nasehat maupun motifasi. Maka pada kesempatan ini penyusun
menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Bpk. Yuhano, M.Kom. selaku ketua STIKOM Poltek Cirebon.
2. Bpk. Faisal Akbar, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STIKOM Poltek
Cirebon.
3. Ibu Susi Widyastuti, S.Kom., M.M. selaku Kepala Jurusan Program
studi Sistem Informasi STIKOM PolTek Cirebon dan selaku
pembimbing I yang telah berkenan menyediakan waktu untuk
memberikan bimbingan serta arahan dalam penulisan skripsi.
4. Bapak Andika Saputra, S.Kom., MM selaku pembimbing II yang telah
berkenan menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan serta
arahan dalam penulisan skripsi.
5. Seluruh Dosen serta staff STIKOM Poltek Cirebon
6. Kedua orang tua tercinta yang senantiasa melimpahkan kasih sayang
serta memberikan dukungan baik moril maupun material dan do’a.
7. Para sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan,
saran dan semangatnya.
8. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam mengerjakan skripsi
ini.

Akhirnya semua penyusun kembalikan kepada Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas rahmatNya penyusun dapat membuat skripsi ini. Semoga

ix
skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sesuatu karya yang memberi
dampak positif.

Cirebon, Oktober 2020

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer

(STIKOM) Poltek Cirebon

REFI AFIFAH

Penulis

x
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG .................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR .................................................... iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. iv

MOTTO .................................................................................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 2

1.3 Batasan Masalah .............................................................................. 3

1.4 Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 3

1.4.1 Tujuan .................................................................................. 3

1.4.2 Manfaat ................................................................................ 4

1.5 Metode dan Teknik Penelitian ......................................................... 4

1.5.1 Metode Penelitian ................................................................ 4

1.5.2 Teknik Penelitian ................................................................. 5

1.6 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 6

1.7 Anggapan Dasar .............................................................................. 7

xi
1.8 Sistematika Penulisan ...................................................................... 8

1.9 Lokasi Penelitian ............................................................................. 9

1.10 Waktu Penelitian ............................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 10

2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................... 10

2.2 Teori Utama Penelitian .................................................................. 14

2.2.1 Definisi Sistem................................................................... 14

2.2.2 Definisi Sistem Pendukung Keputusan ............................. 14

2.2.3 Definisi Reward ................................................................. 14

2.2.4 Definisi Composite Performance Index (CPI) .................. 14

2.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak ..................................... 16

2.3.1 Pengertian RUP ................................................................. 16

2.3.2 Kelebihan RUP .................................................................. 17

2.3.3 Fase RUP ........................................................................... 20

2.4 Tools Perancangan......................................................................... 21

2.4.1 UML (Unified Modeling Language) .................................. 21

2.4.2 Flowmap ............................................................................ 25

2.4.3 Flowchart........................................................................... 27

2.4.4 Entity Relationship Diagram (ERD) .................................. 33

2.4.5 Normalisasi ........................................................................ 37

2.4.6 Kamus Data (Data Dictionary) .......................................... 39

2.5 Tools Perangkat Lunak .................................................................. 41

2.5.1 Bahasa Pemrograman (PHP) ............................................. 41

2.5.2 Database Mysql ................................................................. 42

BAB III ANALISIS SISTEM ............................................................................... 46

3.1 Gambaran Organisasi .................................................................... 46

xii
3.1.1 Profil Singkat ..................................................................... 46

3.1.2 Struktur Organisasi ............................................................ 47

3.1.3 Uraian Tugas ...................................................................... 48

3.2 Analisa Sistem Berjalan ................................................................ 53

3.2.1 Uraian Prosedur Penentuan Reward Tahuanan Pegawai ... 53

3.2.2 Flowmap Penentuan Reward Tahunan Pegawai ............... 54

3.2.3 Analisa Dokumen .............................................................. 54

3.2.4 Analisa Informasi............................................................... 55

BAB IV PERANCANGAN SISTEM ................................................................... 56

4.1 Desain Prosedur ............................................................................. 56

4.1.1 Prosedur Login Pengguna .................................................. 56

4.1.2 Prosedur Kelola Akun Pengguna ....................................... 56

4.1.3 Prosedur Kelola Pegawai ................................................... 57

4.1.4 Prosedur Kelola Nilai Kriteria ........................................... 57

4.1.5 Prosedur Cetak Laporan .................................................... 57

4.2 Desain Dokumen dan Informasi .................................................... 58

4.2.1 Desain Dokumen ............................................................... 58

4.2.2 Desain Informasi ................................................................ 58

4.3 Perancangan Sistem ....................................................................... 59

4.3.1 Usecase Diagram............................................................... 59

4.3.2 Activity Diagram ................................................................ 59

4.3.3 Class Diagram ................................................................... 67

4.3.4 Entity Relationship Diagram ............................................. 68

4.3.5 Database ............................................................................ 68

4.3.6 Normalisasi ........................................................................ 69

4.3.7 Kamus Data ....................................................................... 71

xiii
4.4 Desain Interface dan Struktur Menu ............................................. 73

4.4.1 Desain Interface ................................................................. 73

4.4.2 Struktur Menu .................................................................... 75

4.5 Implementasi ................................................................................. 76

4.5.1 Konfigurasi Perangkat Keras ............................................. 76

4.5.2 Konfigurasi Perangkat Lunak ............................................ 76

4.5.3 Pedoman Pengoperasian Perangkat Lunak ........................ 76

4.6 Simulasi Metode dan Pengujian Sistem ........................................ 79

4.6.1 Simulasi Metode ................................................................ 79

4.6.2 Pengujian Sistem ............................................................... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 86

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 86

5.2 Saran .............................................................................................. 86

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 88

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol Flow Map [10] .......................................................................... 26


Tabel 2.2 Simbol Bagan Alir Sistem [10] ............................................................. 28
Tabel 2.3 Simbol bagan alir program [10] ............................................................ 31
Tabel 2.4 Simbol Bagan Alir Proses [10] ............................................................. 33
Tabel 4.1 Struktur Tabel Kriteria .......................................................................... 68
Tabel 4.2 Struktur Tabel Nilai .............................................................................. 69
Tabel 4.3 Struktur Tabel Pegawai ......................................................................... 69
Tabel 4.4 Normal Bentuk Pertama (1NF) ............................................................. 70
Tabel 4.5 Normal Bentuk Kedua (2NF) ................................................................ 70
Tabel 4.6 Bentuk Normal Ketiga (3NF) ............................................................... 71
Tabel 4.7 Kamus Data, Olah Data Pegawai .......................................................... 71
Tabel 4.8 Kamus Data, Olah Data Kriteria ........................................................... 72
Tabel 4.9 Kamus Data, Nilai ................................................................................. 72
Tabel 4.10 Matrik Awal Penilaian Alternatif ........................................................ 79
Tabel 4.11 Matrik Transformasi CPI .................................................................... 80
Tabel 4.12 Matrik Pembobotan ............................................................................. 81
Tabel 4.13 Pengujian Form Login ........................................................................ 83
Tabel 4.14 Pengujian Form Pengaturan Pengguna ............................................... 83
Tabel 4.15 Pengujian Form Data Pegawai ............................................................ 84
Tabel 4.16 Pengujian Form Data Nilai Kriteria .................................................... 84
Tabel 4.17 Pengujian Form Perhitungan CPI ....................................................... 85
Tabel 4.18 Pengujian Laporan .............................................................................. 85

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 6


Gambar 2.1 Proses Iterasi RUP [14] ..................................................................... 17
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ............................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.1 Flowmap Penentuan Reward Tahunan PegawaiError! Bookmark
not defined.4
Gambar 4.1 Usecase Diagram .............................................................................. 59
Gambar 4.2 Activity Diagram Login Pengguna .................................................... 60
Gambar 4.3 Activity Diagram Kelola Akun Pengguna ......................................... 61
Gambar 4.4 Activity Diagram Kelola Data Pegawai ............................................ 63
Gambar 4.5 Activity Diagram Kelola Nilai Kriteria Pegawai............................... 64
Gambar 4.6 Activity Diagram Cetak Laporan ...................................................... 66
Gambar 4.7 Class Diagram................................................................................... 67
Gambar 4.8 Desain Halaman Login Pengguna ..................................................... 73
Gambar 4.9 Desain Halaman Menu Utama .......................................................... 73
Gambar 4.10 Desain Halaman Akun Pengguna .................................................... 74
Gambar 4.11 Desain Halaman Data Pegawai ....................................................... 74
Gambar 4.12 Desain Halaman Cetak Laporan ...................................................... 75
Gambar 4.13 Struktur Menu ................................................................................. 75
Gambar 4.14 Login Pengguna ............................................................................... 76
Gambar 4.15 Halaman Menu Utama .................................................................... 77
Gambar 4.16 Halaman Akun Pengguna ................................................................ 77
Gambar 4.17 Halaman Data Pegawai ................................................................... 77
Gambar 4.18 Halaman Nilai Kriteria .................................................................... 78
Gambar 4.19 Halaman Perhitungan CPI............................................................... 78
Gambar 4.20 Halaman Cetak Laporan .................................................................. 78

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat

saat ini, membuat banyak instansi yang menggunakan sistem informasi

dalam peningkatan usahanya. Dengan adanya sistem komputerisasi, maka

dapat mendukung keberhasilan suatu Kantor Kecamatan Ligung atau

instansi dalam mendapatkan informasi yang tepat dan akurat demi kemajuan

Kantor Kecamatan Ligung. Khususnya dalam proses input perhitungan

perolehan reward tahunan yang diterima oleh para pegawai. Tujuan

dilakukan proses pemberian reward tahunan yang terhadap para pegawai

yang berkualitas adalah sebagai tanda ucapan terima kasih Kantor

Kecamatan Ligung atas dedikasi dan kinerja pegawai tersebut.

Salah satu faktor terpenting dalam meningkatkan kualitas pelayanan

Kantor Kecamatan Ligung yaitu pegawai. Pegawai yang berkualitas akan

menghasilkan kinerja dan prestasi yang baik untuk Kantor Kecamatan

Ligung. Kantor Kecamatan Ligung harus berhati-hati dalam pengambilan

keputusan saat melakukan seleksi untuk menilai kemampuan pegawai.

Dalam proses seleksi, sering kali keputusan yang diambil tidak akurat. Hal

ini terjadi karena tidak ada metode standar yang sistematis untuk menilai

pegawai. Setelah melakukan seleksi pegawai, Kantor Kecamatan Ligung

perlu melakukan penilaian kinerja terhadap pegawai. Proses ini dilakukan

untuk melihat seberapa layak kualitas pegawai yang ada didalam perusahan

1
2

tersebut. Untuk memecahkan permasalahan tersebut perlu dibuat suatu

sistem pendukung keputusan yang dapat membantu Kantor Kecamatan

Ligung.

Sistem Pendukung Keputusan merupakan program komputer

dipergunakan oleh para pengambil keputusan dalam hal menentukan

penerima reward tahunan pegawai berdasarkan kriteria penilaian yang telah

ditentukan. Dalam penyelesaian masalah ini menggunakan metode

Composite Performance Index (CPI) untuk menjabarkan bobot-bobot yang

sesuai dengan kriteria yang pantas di rekomondasikan. Oleh sebab itu

pemberian reward tahunan kepada para pegawai akan berdampak terhadap

semangat dalam mencapai prestasi yang baik dan memberikan kinerja yang

besar bagi Kantor Kecamatan Ligung.

Dari uraian di atas tersebut, dalam penelitian ilmiah ini penulis akan

mengangkat judul “METODE COMPOSITE PERFORMANCE INDEX

(CPI) UNTUK PENENTUAN PEMBERIAN REWARD TAHUNAN

PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN LIGUNG “.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ditemukan masalah-

masalah yang ada pada objek penelitian maka indentifikasi masalahan yang

di peroleh adalah:

1. Penentuan reward tahunan pegawai belum menggunakan metode

pedukung keputusan sehingga hasilnya kurang akurat.

2. Proses penentuan reward tahunan pegawai membutuhkan waktu lama

karena belum terkomputerisasi.


3

3. Prosentase penilaian prestasi kerja pegawai sudah dibuat tetapi hanya

sebatas aturan saja.

1.3 Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu dan untuk mengoptimalkan

kegiatan penelitian, maka penulis akan akan melakukan pembatasan

masalah yang berfokus pada:

1. Sistem pendukung keputusan pemberian kasasi menggunakan Metode

Composite Performance Index (CPI).

2. Kriteria yang digunakan dalam penentuan reward tahunan pegawai

disesuaikan dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Kantor

Kecamatan Ligung yaitu kinerja, organisasi, etika dan disiplin.

3. Sistem pendukung keputusan penentuan reward tahunan pegawai dibuat

hanya untuk Kantor Kecamatan Ligung.

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kemudahan / kepastian data dan informasi yang

diperlukan tentang penentuan reward tahunan pegawai di Kantor

Kecamatan Ligung.

2. Menerapkan metode Metode Composite Performance Index

(CPI) dalam penentuan reward tahunan pegawai untuk efektifitas

waktu.

3. Membuat sistem pendukung keputusan dalam penentuan reward

tahunan pegawai di Kantor Kecamatan Ligung.


4

1.4.2 Manfaat

1. Bagi Penulis

a. Penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat

selama perkuliahan ke dunia nyata dengan merancang sistem

pendukung keputusan ini.

b. Sebagai syarat untuk meraih gelar sarjana komputer.

2. Bagi Kantor Kecamatan Ligung

a. Meningkatkan kualitas data dan informasi yang diperlukan

Kantor Kecamatan Ligung lebih pasti dan efesien.

b. Memudahkan Kantor Kecamatan Ligung dalam penentuan

reward tahunan pegawai lebih tepat dengan waktu yang

efektif.

c. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang

berimplikasi pada peningkatan pelayanan dengan adanya

sistem penentuan reward tahunan pegawai yang

terkomputerisasi dan data yang tepat.

1.5 Metode dan Teknik Penelitian

1.5.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan

pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and

Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

tersebut [1].
5

1.5.2 Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang digunakan untuk mendukung

penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi (observation) merupakan teknik atau

pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara

mengamati langsung obyek datanya, pendekatan observasi dapat

diklarifikasikan ke dalam observasi perilaku (behavioral

observation) dan observasi non-perilaku (nonobservation) [2].

2. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk

mendapatkan data dari responden [2].

Wawancara merupakan teknik selanjutnya yang dilakukan

oleh penulis untuk mendapatkan data dan informasi dari tempat

penelitian yang dilakukan, dalam hal ini penulis terjun langsung

ke tempat penelitian.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan

data, membaca dan mempelajari data-data yang ada dari berbagai

media seperti buku-buku, hasil karya tulis, jurnal-jurnal

penelitian atau artikel-artikel dari internet yang berhubungan

dengan masalah yang dibahas [3].


6

1.6 Kerangka Pemikiran

Problem (Masalah) Oportunity (Kesempatan)


Penentuan reward Proses penentuan Hasil perhitungan Pada saat ini Kantor Kecamatan
tahunan pegawai reward tahunan penentuan reward Ligung sangat membutuhkan
masih dilakukan pegawai membutuhkan tahunan pegawai
sistem pendukung keputusan
secara subjectif waktu lama karena tidak akurat karena
berdasarkan belum belum untuk menentukan reward
pandangan atau terkomputerisasi. menggunakan tahunan pegawai dalam upaya
perasaan pribadi metode pendukung meningkatkan kualitas SDM.
panitia. keputusan.

Approach (Solusi dan Teori)


Pembuatan sistem pendukung Composite Performance Index (CPI)
keputusan terkomputerisasi

Software Development
Interface Sistem : Pengolahan Database :
PHP MySql

Software Implementation

Penerapan sistem pendukung keputusan penentuan


reward tahunan pegawai

Result
Aplikasi pendukung keputusan penentuan reward tahunan
pegawai di Kantor Kecamatan Ligung

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran


7

1.7 Anggapan Dasar

Untuk mendukung penelitian ilmiah ini, penulis menggunakan

beberapa teori dari para ahli sebagai anggapan dasar penelitian, dimana

anggapan dasarnya sebagai berikut:

1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System

(DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan

pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk

masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem

pendukung keputusan digunakan pengambilan keputusan dalam situasi

semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak

seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat

[4].

2. Metode Composite Performance Index (CPI) adalah metode yang

menggunakan pemecahan masalah dengan sistem Multiple Criteria

Decision Making (MCDM) yang menentukan urutan atau prioritas dalam

analisis multikriteria [4].


8

1.8 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, sistematika penulisan terdiri dari beberapa bab

sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Menjelaskan berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang akan

dibahas dalam penulisan diantaranya latar belakang penelitian, indentifikasi

masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, metode dan

teknik penelitian, anggapan dasar, sistematika penulisan, lokasi penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi uraian teori-teori mengenai hal-hal yang perlu diketahui berkitan

dengan pelaksanaan penelitian.

BAB III ANALISIS SISTEM

Membahas tentang analisis organisasi, analisis prosedur, analisis dokume

dan analisis informasi.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Menjelaskan mengenai perangangan umum, uraian perancangan sistem

edoman pengoprasian program dan implemantasi sistem.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran-saran dari penulisan tentang

penulisan ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
9

1.9 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Ligung yang beralamat

di Jl. Raya No.13, Ligung, Kec. Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat

45456.

1.10 Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini kurang lebih 6 bulan dari

Maret – Agustus 2022.

Tabel 1.2 Jawal Penelitian


2022

No Prosedur Penelitian Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 12 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

Menganalisis masalah
2 yang ada dan
pengumpulan data
3 Perancangan
kebutuhan sistem

4 Perancangan desain
perangkat lunak

5 Penyelesaian
Developing Sistem
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan tahap atau langkah penting dalam

penelitian. Langkah ini meliputi identifikasi, analisis dari dokumen yang

berisi data informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian

secara sistematis. Teori-teori akan memberikan landasan dan pengarahan

terhadap penelaahan permasalahan penelitian. Tinjauan utama dari tinjauan

pustaka ini adalah melihat apa saja yang pernah dilakukan sehubungan

dengan masalah yang diteliti. Selain menghindari diri dari duplikasi

penelitian, tinjauan pustaka juga dapat menghasilkan pengertian yang lebih

jauh tentang permasalahan yang diteliti. Setelah dilakukan tinjauan pustaka

dari beberapa jurnal, terhadap beberapa kutipan dengan tema penulisan

diantaranya:

1. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU


TELADAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COMPOSITE
PERFOMANCE INDEX (CPI) Oleh Nur S Tanjung, Putri Dani
Adelina, Dkk.
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 5 No. 1, Februari 2018.
ISSN 2407-389X.

Dalam jurnal ini ditulis bahwa dalam pemilihan guru teladan

diharapkan yang terjadi biasanya hanya dengan menggunakan penilaian

yang di dasarkan pada analisa pribadi Pihak sekolah SDN 003 Pagaran

Tapah, Sehingga di mungkinkan terjadi kesalahan atau kekeliruan.

Berdasarkan hal itu maka di buatlah suatu sistem pendukung keputusan

10
11

pemlihan guru teladan yang dapat membantu Pihak sekolah dalam

menentukan siapa saja guru yang berhak menjadi guru teladan. Sistem

ini dibangun dengan menggunakan Metode CPI (Composite Performace

Index). Hasil dari penelitian ini berupa sistem pendukung keputusan

untuk pemilihan guru teladan dengan di dasarkan pada beberapa aspek

yaitu kemampuan bidang studi, tanggung jawab, kreatifitas,

komunikasi [5].

2. PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SISWA INTRA


SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE COMPOSITE
PERFORMA INDEX oleh Budi Sudrajat.
Jurnal Inovasi Informatika, Vol. IV, No. 1, 2019. ISSN : 2527-4007

Dalam jurnal ini ditulis bahwa permasalahan yang sering terjadi

dalam pemilihan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

yaitu sering kali para pemilih hanya akan memilih seseorang yang

mereka kenal, tidak memilih berdasarkan kriteria yang cocok untuk

menjadi pengurus OSIS dan mereka tidak akan memilih orang yang

mereka tidak kenal karena mereka tidak mempercayainya. Salah

satu upaya untuk membantu pemilhan seleksi OSIS yaitu dengan

menggunakan metode CPI (Composite Performance Index) yang

merupakan indeks gabungan yang dapat digunakan untuk

menentukan penilaian atau peringkat dari beberapa alternatif

berdasarkan beberapa kriteria untuk memutuskan pemilihan seleksi

OSIS. Hasil dari penelitian berupa sistem pendukung keputusan

dapat dimanfaatkan oleh pembina osis untuk menentukan dengan

tepat siapa saja yang berhak menjadi pengurus osis dengan

didasarkan pada beberapa aspek, yaitu kemampuan bidang studi


12

(kemampuan dalam pelajaran), prilaku (kedisiplinan), dan

komunikasi (kemampuan bicara) [6].

3. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN


KOKI MENERAPKAN METODE COMPOSITE PERFORMANCE
INDEX oleh Putri Dani Adelina , Fince Tinus Waruwu, dkk.
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer),
Vol. 2, No. 1, 2018. ISSN : 2597-4645

Dalam jurnal ini ditulis bahwa masalah yang terjadi di dalam

seleksi koki selama ini dilakukan oleh kepala koki dan

kemungkinan besar tidak semua kriteria seleksi dijadikan penilaian

terkadang hanya beberapa kriteria saja yang dinilai. Restoran yang

baik tentunya perlu mempertimbangkan kembali koki yang akan

diterima sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.

Keberhasilan usaha restoran dilatar belakangi oleh pengelolahan

didalamnya termasuk seleksi penerimaan koki yang baik akan

mendorong keberhasilan terhadap restoran. Untuk menghadapi

masalah seleksi koki yang dilakukan oleh kepala koki maka

dibangun sistem pendukung keputusan dalam menghadapi masalah

seleksi penerimaan koki yaitu dengan menggunakan metode

Composite Performance Index. Kriteria yang akan dijadikan sebagai

penilaian yaitu rasa masakan, pengalaman, kecepatan, kreatifitas,

pendidikan, dan kebersihan [7].

4. COMPOSITE PERFORMANCE INDEX FOR STUDENT


ADMISSION oleh Robbi Rahim, Mesran, dkk.
International Journal of Research In Science & Engineering, Vol. 3,
No. 2, 2017. ISSN: 2394-8299.

Dalam jurnal ini ditulis bahwa dalam proses seleksi penerimaan

siswa masih rawan terjadi kesalahan dan subyektif. Tujuan


13

penelitian tersebut yaitu menggunakan Composite Performance

Index (CPI) dalam proses penerimaan siswa baru agar lebih efektif

sehingga siswa dengan cepat mendapatkan informasi tentang

penerimaan calon siswa. Hasil yang diperoleh yakni metode

Composite Performance Index (CPI) dapat digunakan sebagai alat

bantu proses pengambilan keputusan untuk meminimalkan kesalahan

dan penerimaan secara subyektif, metode perhitungan CPI juga

dapat diterapkan dalam bentuk aplikasi yang memungkinkan semua

pihak untuk mendapatkan hasil yang akurat [8].

5. APPLICATION OF DECISION SUPPORT SYSTEM USING


COMPOSITE PERFORMANCE INDEX ALGORITHM oleh Ari
Agung Prastowo, dkk.
Journal of Physics: Conference Series. Vol. 1933. No. 1, 2021. ISSN:
2394-8299.

Dalam jurnal ini ditulis bahwa kepala desa adalah orang yang

berhak mengurus desa. Orang itulah yang dipilih untuk membangun

dan mengembangkan desa. Kepala desa akan berusaha memperbaiki

keadaan desa dan juga warganya. Orang yang memiliki pangkat ini

memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk melaksanakan

kegiatan desa. Namun, demokrasi adalah cara untuk mencapai hasil

terbaik dalam hal perdamaian, keadilan, dan keamanan. Sistem

pendukung keputusan dengan menggunakan metode Composite

Performance Index (CPI) berfungsi untuk menilai calon kepala desa

dan mengolahnya agar mendapatkan hasil rangking yang baik. Hasil

terpenting dari pemilu adalah apa yang diputuskan oleh kepala desa.

Penerapan metode Composite Performance Index (CPI) sangat baik


14

dalam menentukan orang yang tepat yang akan menduduki jabatan

kepala desa. [9].

2.2 Teori Utama Penelitian

2.2.1 Definisi Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau tujuan tertentu [10].

2.2.2 Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem

informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mendukung

pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan [11].

2.2.3 Definisi Reward

Reward merupakan suatu bentuk penghargaan atau imbalan

balas jasa yang diberikan kepada seseorang atau kelompok karena

telah berperilaku baik, melakukan suatu keunggulan atau prestasi,

memberikan suatu sumbangsih, atau berhasil melaksanakan tugas

yang diberikan sesuai target yang ditetapkan [12].

2.2.4 Definisi Composite Performance Index (CPI)

Composite performance Indek (CPI) dapat digunakan untuk

menentukan penentuan atau peringkat berbagai alternatif berdasarkan

beberapa kriteria [13].

Penyelesaian CPI, dalam mencari alternatif terbaik, yaitu:


15

1. Identifikasi kriteria tren positif (semakin tinggi nilainya semakin

baik) dan tren negatif (semakin rendah nilainya semakin buruk).

2. Untuk kriteria tren positif, nilai minimum pada setiap kriteria

ditransformasi ke seretus, sedangkan nilai lainnya ditrasformasi

secara proforsional lebih tinggi.

3. Untuk kriteria tren negatif, nilai minimum pada setiap kriteria

ditransformasi ke seratus, sedangkan nilai lainnya ditransformasi

secara proforsional lebih rendah.

Index yang digunakan untuk menetukan penilaian atau

peringkat dari berbagai alternatif keputusan berdasarkan beberapa

kriteria dari setiap alternatif, dirumuskan sebagai berikut:

1. Normalisasi Matrix

Normalisasi matrix dilakukan dengan menyesuaikan Nilai

Kriteria dengan nilai Bobot yang sudah ditentukan.

2. Menentukan Nilai kriteria:

𝑿𝒊𝒋
𝐀 𝐢𝐣 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎 ; i = 1,2,..,n dan j = 1,2,..,m ………..… (1)
𝑿𝒊𝒋 (𝒎𝒊𝒏)

3. Menentukan Nilai CPI:

𝐈𝐢 = ∑𝑚
𝑗=𝑖 𝐀 𝐢𝐣 𝐁𝐣 ) ; i = 1,2,..,n dan j = 1,2,..,m …………… (2)

Dimana :

Aij = Nilai alternatif ke i pada kriteria ke j

Xij = Nilai awal alterbatif ke i pada kriteria ke j

Xij (min) = Nilai alternatif ke i pada kriteria minimum ke j

Bj = Bobot kepentingan kriteria ke j

Ii = Index gabungan kriteria pada alternatif ke i


16

2.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

2.3.1 Pengertian RUP

Unified Process merupakan sebuah proses pengembangan

perangkat lunak yang dilakukan secara iteratif (berulang) dan

inkremental (bertahap dengan progres menaik). Iteratif bisa

dilakukan di dalam setiap tahap, atau iteratif tahap pada proses

pengembangan perangkat lunak untuk menghasilkan perbaikan

fungsi inkremental (bertambah manaik) di mana setiap iterasi akan

memperbaiki iterasi berikutnya. Salah satu Unified Process yang

terkenal adalah RUP (Rational Unified Process). RUP adalah

tahapan pengembangan sistem secara iteratif khusus untuk

pemrograman berorientasi objek.

RUP (Rational Unified Process) adalah pendekatan

pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang

(iterative), fokus pada arsitektur (architecture-centric), lebih

diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (use case diagram). RUP

merupakan proses rekayasa perangkat lunak dengan pendefinisian

yang baik (well structured). RUP menyediakan pendefinisian

struktur yang baik untuk alur hidup proyek perangkat lunak.

Proses pengulangan / iteratif pada RUP dapat dilihat pada gambar

berikut:
17

Gambar 2II.1 Proses Iterasi RUP [14]

2.3.2 Kelebihan RUP

Pendekatan iteratif/pengulangan dari RUP dapat

mengkomodasi beberapa kelemahan pengembangan perangkat lunak

tanpa menggunakan konsep pengulangan, misalnya pada

pengembangan perangkat lunak waterfall, berikut adalah hal-hal

yang dapat diatasi oleh RUP dibandig waterfall:

1. RUP mengakomodasi perubahan kebutuhan perangkat lunak

Kebutuhan untuk mengubah dan menambah fitur karena

perubahan teknologi atau keinginan pelanggan (customer)

merupakan salah satu kendala yang sering dialami

pengembangan perangkat lunak yang berimbas pada

terlambatnya waktu penyelesaian perangkat lunak.

Keterlambatan ini dapat menyebabkan ketidakpuasan di sisi

pelanggan (customer) dan pengembang menjadi frustrasi.

Pengembangan secara iteratif fokus tim dalam membangun dan

mendemonstrasikan perangkat lunak untuk beberapa minggu

berikutnya shingga memaksa untuk fokus pada kebutuhan yang

lebih penting.
18

2. Integrasi bukanlah sebuah proses besar dan cepat diakhir proyek

Menempatkan integrasi di bagian akhir proyek biasanya

memakan waktu proyek yang cukup banyak, bisa mencapai 40%

dari waktu proyek. Untuk mencegah hal ini maka pendekatan

secara iteratif (pengulangan) dapat memecah proyek menjadi

bagian iterasi kecil yang diakhiri dengan integrasi kecil yang

nantinya digabungkan menjadi integrasi besar.


19

3. Risiko biasanya ditemukan atau dialamatkan selama pada proses

integrasi awal

Pendekatan integrasi pada RUP mengurangi risiko pada

iterasi awal dimana saat semua komponen diuji.

4. Manajemen berarti membuat perubahan taktik pada produk

Taktik produk misalnya pengembangan dengan waktu

singkat akan menghasilkan produk dengan fungsi yang terbatas

akan dapat cepat digunakan oleh user sehingga memperkenalkan

produk lebih cepat ke masyarakat dibandingkan produk

kompetitor lain yang masih sedang dikembangkan.

5. Mendukung fasilitas penggunaan kembali

Lebih mudah untuk mengidentifikasi bagian umum yang

sering digunakan dalam aplikasi jika diimplementasi kan secara

iterasi dari pada mengidentifikasi pada saat perencanaan saja.

Peninjauan kembali pada iterasi awal dapat membuat arsitek

perangkat lunak untuk menandai peluang penggunaan kembali

(reuse) dan kemudian mengembangkan kode umum yang lebih

baik atau mapan pada iterasi berikutnya.


20

2.3.3 Fase RUP

RUP memiliki empat buah tahap atau fase yang dapat

dilakukan pula secara iteratif. Berikut ini penjelasan untuk setiap

fase pada RUP:

1. Inception (permulaan)

Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang

dibutuhkan (business modeling) dan mendefinisikan kebutuhan

akan sistemyang akan dibuat (requirements).

2. Elaboration (perluasan/perencanaan)

Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur

sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur

sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Mendeteksi

resiko yang mungkin terjadi dari arsitektur yang dibuat. Tahap

ini lebih pada analisis dan desain sistem yang fokus pada

purwarupa sistem (prototype).

3. Contruction (kontruksi)

Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur-

fitur sistem. Tahap ini lebih pada implementasi dan pengujian

sistem yang fokus pada implementasi perangkat unak pada kode

program. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak

dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability

Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal.


21

4. Transition (transisi)

Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem

agar dapat dimengerti oleh user. Tahap ini menghasilkan

prooduk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Initial

Operational Capability Milestone atau batas/tonggak

kemampuan operasional awal. Aktifitas pada tahap ini termasuk

pada pelatihan user, pemeliharaan dan pengujian sistem apakah

sudah memenuhi harapan pengguna [14].

2.4 Tools Perancangan

2.4.1 UML (Unified Modeling Language)

UML telah menjadi sebuah standar bahasa dalam pembuatan

software blueprints. Pemodelan dengan UML mampu memberikan

visualisasi, spesifikasi, konstruksi dan dokumentasi dari sebuah

sistem perangkat lunak. Penggunaan UML tepat untuk pemodelan

sistem perusahaan sampai web-based application dan bahkan untuk

real time embedded system [14].

Model UML terdiri atas banyak elemen-elemen grafis yang

digabungkan membentuk diagram. Tujuan representasi elemen-

elemen grafis ke dalam diagram adalah untuk menyajikan beragam

sudut pandang dari sebuah sistem berdasarkan fungsi masing-

masing diagram tersebut. Kumpulan dari beragam sudut pandang

inilah yang disebut sebuah model. UML mendefinisikan diagram-

diagram sebagai berikut:


22

a. Dlass Diagram

Class Diagram disebut jenis diagram struktur karena

menggambarkan apa yang harus ada dalam sistem yang

dimodelkan dengan berbagai komponen. Berbagai komponen

tersebut dapat mewakili class yang akan diprogram, objek

utama, atau interaksi antara class dan objek. Class sendiri

merupakan istilah yang mendeskripsikan sekelompok objek

yang semuanya memiliki peran serupa dalam sistem.

Sekelompok objek ini terdiri atas fitur struktural yang

mendefinisikan apa yang diketahui class dan fitur

operasional yang mendefinisikan apa yang bisa dilakukan

oleh class.

b. Object Diagram

Object Diagram adalah sebuah rancangan sistem yang

digunakan untuk menggambarkan nama objek, atribut,

maupun metode yang digunakan. Object Diagram

merupakan gambaran dari berbagai objek yang ada di dalam

sistem dalam satu waktu. Diagram tersebut juga dinamakan

sebagai Diagram Perintah. Hal ini karena diagram tersebut

memiliki perintah-perintah yang lebih ditonjolkan

dibandingkan dengan kelasnya. Salah satu perbedaan utama

antara Object Diagram dengan Class Diagram adalah

Diagram Objek lebih spesifik. Diagram Objek juga lebih

banyak digunakan ketika mengarahkan berbagai contoh


23

maupun digunakan untuk menguji kasus yang ada di dalam

Class Diagram.

c. Component Diagram

Component Diagram adalah sesuatu yang digunakan

untuk memperlihatkan sebuah organisasi serta keterkaitan

dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam

sebuah sistem.

d. Deployment Diagram

Deployment Diagram adalah salah satu model

diagram yang digunakan untuk memvisualisasikan hubungan

antara software dan hardware. Secara spesifik deployment

diagram dapat membuat physical model tentang bagaimana

komponen perangkat lunak (artefak) digunakan pada

komponen perangkat keras, yang dikenal sebagai node. Ini

adalah salah satu diagram paling penting dalam tingkat

implementasi perangkat lunak dan ditulis sebelum

melakukan koding.

e. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah teknik yang biasa

digunakan dalam mengembangkan perangkat lunak atau

software dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan

fungsional dari suatu sistem. Definisi dari use case diagram

sendiri adalah proses penggambaran untuk menunjukkan


24

hubungan antara pengguna dengan sistem yang telah

dirancang.

f. Sequence Diagram

Sequence Diagram atau diagram urutan adalah sebuah

diagram yang digunakan untuk menjelaskan dan

menampilkan interaksi antar objek-objek dalam sebuah

sistem secara terperinci. Selain itu sequence diagaram juga

akan menampilkan pesan atau perintah yang dikirim, beserta

waktu pelaksanaannya. Objek-objek yang berhubungan

dengan berjalannya proses operasi biasanya diurutkan dari

kiri ke kanan.

g. Collaboration Diagram

Collaboration Diagram adalah suatu diagram yang

memperlihatkan/menampilkan pengorganisasian interaksi

yang terdapat disekitar objek (seperti halnya sequence

diagram) dan hubungannya terhadap yang lainnya.

Collaboration Diagram lebih menekankan kepada peran

setiap objek dan bukan pada waktu penyampaian

pesan/message.

h. Statechart Diagram

Statechart Diagram merupakan sebuah diagram yang

menggambarkan state machine. Statatechart Diagram adalah

sebuah diagram yang menggambarkan, memperlihatkan serta

mendeskripsikan tentang perilaku sistem.


25

i. Activity Diagram

Activity diagram atau diagram aktivitas merupakan

diagram pemodelan suatu proses yang berjalan dalam suatu

sistem. Dalam diagram ini, urutan proses yang ada pada

sistem digambar secara vertikal. Diagram aktivitas itu sendiri

merupakan versi baru yang sudah mengalami pengembangan

dari Use Case dengan alur aktiivitas. Alur maupun aktivitas

yang digambarkan berkaitan dengan menu – menu sehingga

proses bisnis dalam sebuah sistem itu sendiri. Pada intinya,

diagram aktivitas digunakan dalam menggambarkan alur

kerja hingga aktivitas pada sistem saja.

2.4.2 Flowmap

Flowmap atau bagan alir adalah bagan yang menunjukan

aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika.

Flowmap ini berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran,

proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol

tertentu. Pembuatan flowmap ini harus dapat memudahkan bagi

pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi. Adapun

pedoman-pedoman dalam pembuatan flowmap adalah sebagai

berikut:

1. Flowmap sebaiknya digambarkan dari atas ke bawah dan mulai

dari bagian kiri dari suatu halaman.

2. Kegiatan di dalam flowmap harus ditunjukan dengan jelas.


26

3. Harus ditunjukan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana

akan berakhir.

4. Masing-masing kegiatan didalam flowmap sebaiknya

digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.

5. Masing-masing kegiatan didalam flow map harus didalam

urutan yang semestinya.

6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditempat lain

harus ditunjukan dengan jelas menggunakan simbol

penghubung.

7. Gunakan simbol simbol flowmap yang standar.

Simbol flow map digambarkan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Simbol Flow Map [10]

Simbol data ini yang menunjukan


dokumen input dan output

Simbol proses pada saat data di rubah


menjadi informasi

Simbol inputan data manual khususnya


dalam hal proses tanpa menggunakan
sistem komputerisasi
Arsip yang dijadikan copy data sebagai
data laporan

Simbol multi dokumen sebagai syarat


rangkap

Simbol dalam kondisi penyeleksian


27

Simbol konektor penghubung antar


halaman

Simbol konektor penghubung dalam satu


halaman

Simbol input data yang menggunakan


online keyboard

Simbol file database

Simbol untuk menunjukan arah proses


yang berjalan

2.4.3 Flowchart

Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menggambarkan

urutan instruksi proses dan hubungan suatu proses dengan proses

lainnya menggunakan simbol-simbol tertentu. bagan alir digunakan

sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Pada saat akan

menggambarkan suatu bagan alir analis sistem atau programmer

dapat mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut :

1. Bagan alir sebaiknya digambarkan dari atas ke bawah dan mulai

dari bagian kiri suatu halaman.

2. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.

3. Harus ditunjukkan darimana kegiatan akan dimulai dan di mana

akan berakhirnya.

4. Masing-masing kegiatan di dalam alir sebaiknya digunakan suatu

kata yang mewakili suatu pekerjaan.


28

5. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus dalam urutan

yang semestinya.

6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambug di tempat lain harus

ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.

7. Gunakan bagan alir yang standar [10].

Ada lima macam bagan alir :

1. Bagan alir sistem

Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan bagan

yang menunjukan arus pekerjaan dari sistem secara keseluruhan,

menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada didalam

sistem serta menunjukan apa yang dikerjakan di dalam sistem.

Simbol-simbolnya :

Tabel 2.2 Simbol Bagan Alir Sistem [10]

Dokumen, manunjukan Manual,

input dan output baik menunjukkan

untuk proses manual, pekerjaan

mekanik dan komputer. manual.

Simpanan offline, file Simpanan

nonkomputer yang A offline; file


N
diarsip urut angka. nonkomputer

yang diarsip

urut huruf

(alphabetical).
29

Simpanan offline, file Kartu punc,

C nonkomputer yang manunjukan i/o

diarsip urut tanggal yang

(chronological). menggunakan

kartu punc.

Proses, menunjukan Operasi luar,

kegiatan proses dari menunjukan

operasi program operasi yang

komputer. dilakukan

diluar operasi

komputer.

Sort offline, menunjukan Pita magnetik,

proses pengurutan data di menunjukan i/o

luar proses komputer. menggunakan

pita magnetik.

Disk, manunjukan i/o Disket,

menggunakan harddisk menunjukan i/o

menggunakan

disket.

Drum magnetik, Pita kertas

menunjukan i/o berlubang,

menggunakan drum menunjukan i/o

magnetik. menggunakan

pita kertas

berlubang.
30

Keyboard, menunjukan Displai,

input yang online menunjukan

keyboard. output yang

ditampilkan di

monitor.

Hubungan Garis alir,

komunikasi,menunjukan menunjukan

proses transmisi data aliran proses.

mell, saluran komunikasi.

Penjelasan, menunjukan Penghubung,

penjelasan dari suatu menunjukan

proses. penghubung ke

halaman yang

sama atau

halaman yang

lain.

Pita kontrol, menunjukan penggunaan pita konrol (control

tape) dalam bace control untuk pencocokan di proses bach

processing.

2. Bagan alir dokumen

Bagan alir dokumen (documen flowchart), disebut juga

bagan alir formulir form (flow chart) atau paperwork, adalah

bagan alir yang menunjukan arus laporan dan formulir,

termasuk tembusan-tembusannya, menggunakan simbol-simbol

yang sama dengan bagan alir sistem.


31

3. Bagan alir skematik

Bagan alir skematik (skematic flowchart)

menggambarkan prosedur didalam sistem, merupakan bagan alir

yang mirip dengan bagan alir sistem. Perbedaannya, selain

menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, bagan alir

skematik juga menggunakan gambar komputer dan peralatan

lain yang digunakan. Fungsi gambar tersebut adalah untuk

memudahkan pemahaman atas simbol-simbol bagan alir itu.

4. Bagan Alir Program

Bagan alir program (program flowchart) merupakan

bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah proses

program, dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir

program terdiri dari 2 bentuk, yaitu:

a. Bagan alir logika, digunakan untuk menggambarkan logika

setiap langkah program, disiapkan oleh analis sistem.

b. Bagan alir komputer terinci, yang menggunakan simbol-

simbol berikut:

Tabel 2.3 Simbol bagan alir program [10]

Input/output, Proses,

digunakan untuk digunakan untuk

mewakili data mewakili suatu

i/o. proses.

Garis air, Keputusan,

menunjukan arus digunakan untuk

dari proses. suatu seleksi


32

kondisi di dalam

program.

Penghubung, Proses

menunjukkan terdefinisi,

penghubung menunjukkan

kehalaman yang suatu operasi

samaatau yang rinciannya

halaman lain. ditunjukkan di

tempat lain.

Persiapan, Terminal,

digunakan untuk menunjukkan

member nilai awal dan akhir

awal suatu dari suatu proses.

besaran.

5. Bagan Alir proses

Bagan alir proses merupakan bagan alir yang banyak

digunakan di teknik industri, berguna bagi analis sistem untuk

menggambarkan proses yang ada di dalam suatu prosedur.

Bagan ini juga dapat menunjukkan jarak kegiatan yang satu

dengan yang lain serta waktu yang diperlukan oleh suatu

kegiatan.
33

Tabel 2II.4 Simbol Bagan Alir Proses [10]

Menunjukkan suatu operasi

Menunjukkan suatu pemindahan

Menunjukkan suatu simpanan

Menunjukkan suatu inspeksi

Menunjukkan suatu penundaan/delay

2.4.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan cara untuk

mempersatukan pandangan basis data jaringan dan relasional,

langkah sederhana dari ERD adalah model data konseptual yang

memandang dunia nyata sebagai kesatuan (entities) dan hubungan

(relationship) [15].

Notasi yang digunakan untuk menggambarkan ERD adalah:

a. Entitas

Entitas adalah objek data prinsip tentang informasi yang

dikumpulkan. Entitas pada umumnya berupa konsep yang biasa

dikenal, baik kongkret maupun abstrak, seperti orang, benda,

peristiwa yang memiliki berkaitan terhadap basis data.


34

Simbol:

Gambar 2.1 Entitas [15]

b. Relationship

Suatu relasi/hubungan menyajikan asosiasi antara dua

entitas atau lebih.

Simbol:

Gambar 2.2 Relationship [15]

Jenis-jenis derajat hubungan:

1) One to One

Jenis hubungan 1:1 (one to one) ini terjadi bila tiap

anggota entity A hanya boleh berpasangan dengan satu anggota

dari entity B. Sebaliknya tiap anggota dari entity B hanya boleh

berpasangan dengan satu anggota dari entity A.

1 1
A B

Gambar 2.3 One to One [16]

Contoh kasus:

Misalkan dalam suatu perusahaan tersedia fasilitas

rumah dinas bagi karyawannya. Dalam hubungan ini

diberlakukan ketentuan bahwa tidak ada karyawan yang

menempati lebih dari satu rumah dinas, dan tidak ada rumah
35

dinas yang dihuni oleh lebih dari satu orang karyawan. Situasi

ini dibuat oleh model hubungan antara entity karyawan (karyw)

dan rumah dinas (rdin) dengan derajat 1:1. maka ERDnya

adalah sebagai berikut:

1 1
kryw menghuni rdin

Gambar 2.4 ERD entity kary sebagai penyajian derajat

hubungan 1:1

2) One to Many

Jenis hubungan ini terjadi apabila tiap anggota entity

A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entity

B. Sebaliknya tiap anggota entity B hanya boleh

berpasangan dengan satu anggota entity A.

1 M
A B

Gambar 2.5 One to Many [16]

Contoh kasus:

Dalam kasus ini diambil contoh hubungan antara

karyawan dan ruang kerja pada suatu kantor. Supplier

diidentifikasikan dengan entity kary, sedangkan ruang kerja

dengan entity ruang. Dalam aturan data ditentukan bahwa

setiap ruang kerja ditempati oleh lebih dari satu karyawan,

dan setiap karyawan tidak mungkin menempati lebih dari

satu ruang kerja. Dengan demikian derajat hubungan antara


36

entity ruang dan kary adalah “1” pada sisi ruang dan “m”

pada sisi kary maka ERDnya adalah sebagai berikut:

1 m
ruang isi kary

Gambar 2.6 ERD entity ruang dan kary sebagai penyajian

derajat hubungan 1:m

3) Many to Many

Jenis hubungan ini terjadi apabila tiap anggota entity

A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entity

B. Sebaliknya tiap anggota entity B juga boleh berpasangan

dengan lebih dari satu anggota entity A.

M M
A B

Gambar 2.7 Many to Many [16]

Dalam kasus ini diambil contoh hubungan antara

dosen (dos) dan mahasiswa (mhs). Kedua entity tersebut

dijalin hubungan dengan perkuliahan (kuliah). Pada

hubungan ini ditentukan bahwa seorang dosen memberi

kuliah pada banyak mahasiswa, dan sebaliknya setiap

mahasiswa mengikuti perkuliahan boleh lebih dari satu

dosen, maka ERDnya adalah sebagai berikut:


37

m m
dos kuliah mhs

Gambar 2.8 ERD entity dos, mhs dan kuliah sebagai

penyajian derajat hubungan m:m

c. Atribut

Atribut menguraikan entitas di mana mereka

dihubungkan. Kejadian dari suatu atribut tertentu adalah suatu

nilai (value).

Atribut bisa digolongkan sebagai identifiers atau

descriptor. Identifiers lebih umum disebut kunci (key), yang

secara unik mengidentifikasikan suatu kejadian dari suatu

entitas. Descriptor menguraikan suatu karakteristik yang tidak

unik dari suatu kejadian entitas”.

Simbol:

Gambar 2.9 Atribut [17]

2.4.5 Normalisasi

Normalisasi diartikan sebagai suatu teknik yang

menstrukturkan/memecah/mendekomposisi data dalam cara-cara

tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data

dalam basis data [18].

Permasalahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan

penyimpangan-penyimpangan (anomalies) yang terjadi akibat

adanya kerangkapan data dalam relasi dan inefisiensi pengolahan.


38

Proses normalisasi ini bertujuan untuk membuat sekecil mungkin

terjadinya data rangkap, menghindari adanya data yang tidak

konsisten terutama bila dilakukan penghapusan atau penambahan

data sebagai akibat adanya data rangkap dan menjamin bahwa

identitas tabel secara tunggal sebagai determinan semua atribut.

Pada proses normalisasi ini terdapat beberapa tahap yaitu:

a. Bentuk Tidak Normal (Unnormal)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada

keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data

tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya

sesuai dengan kedatangannya [19].

b. Bentuk Normal Kesatu (1 NF/First Normal Form)

Bentuk normal ke satu mempunyai ciri:

(1) Setiap data dibentuk dalam flat file (file datar atau rata).

(2) Data dibentuk dalam satu record demi satu record dan

nilai dari field- field berupa “atomic value”.

(3) Tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut

bernilai ganda (multi value).

(4) Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan

kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, satu arti

saja bukanlah pecahan kata- kata sehingga artinya lain

[19].
39

c. Bentuk Normal Kedua (2 NF/Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat:

(1) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal

kesatu.

(2) Atribut bukan kunci, haruslah bergantung secara fungsi

pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk

membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan

kunci field.

(3) Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain

yang menjadi anggotanya [19].

d. Bentuk Normal Ketiga (3 NF/Third Normal Form)

Bentuk normal ketiga mempunyai kriteria sebagai berikut:

(1) Relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua

atribut bukan primer, tidak mempunyai hubungan yang

transitif.

(2) Setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya

pada primary key secara menyeluruh.

(3) Seluruh atribut yang ada bergantung penuh pada kunci

primernya [19].

2.4.6 Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-

kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi [20].

Isi dari kamus data ialah sebagai berikut:


40

a. Nama arus data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang

mengalir di DAD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di

kamus data, sehingga mereka yang membaca DAD dan

memerlukan penjelasan tentang suatu arus data tertentu dalam

DAD dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.

b. Alias

Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama

lain ini ada. Alias perlu dituliskan karena data yang sama

mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen

satu dengan yang lainnya.

c. Bentuk data

Bentuk data ini perlu dicatat di kamus data karena dapat

digunakan untuk mengelompokan kamus data ke dalam

kegunaannya sewaktu perancangan sistem.

d. Arus data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke

mana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di

kamus data supaya memudahkan mencari arus data ini di DAD.

e. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data

yang dicatat di kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi

dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.


41

f. Periode

Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini.

Periode ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kapan input

data harus dimasukan ke sistem, kapan proses dari program harus

dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.

g. Volume

Volume yang perlu dicatat dikamus data adalah tentang

volume rata-rata dan volume puncak dari arus data. Volume ini

digunakan untuk mengidentifikasi besarnya simpanan luar yang

akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat

pemroses dan alat output.

h. Stuktur data

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat dikamus

data terdiri dari item-item data apa saja.

2.5 Tools Perangkat Lunak

2.5.1 Bahasa Pemrograman (PHP)

PHP singkatan dari Personal Home Page Tools, adalah sebuah

bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan

disisi server. Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java dan

Pearl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini

memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan halaman

HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang


42

dihasilkan server . PHP juga dimaksudkan untuk mengganti

teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface) [21].

PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web

yang sudah ada. Developer bisa menulis sebuah program PHP yang

mengeksekusi suatu program CGI di server web lain. Fleksibilitas

ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs web yang besar dan

sibuk, karena pemilik bisa masih menggunakan aplikasi-aplikasi

yang sudah terlanjur dibuat dimasa lalu dengan CGI, ISAP, atau

dengan script Pearl, Awk atau Phyton selama proses aplikasi baru

yang dibuat dengan PHP. Ini mempermudah dan memperhalus

peralihan antar teknologi lama dan teknologi baru.

2.5.2 Database Mysql

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen

basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis

dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna

dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan

perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang

bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu

konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep

pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan

pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan

dengan mudah secara otomatis.


43

Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui

dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-

perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program

aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data,

MySQL mendukung operasi basis data transaksional maupun operasi

basisdata non-transaksional. Pada modus operasi non-transaksional,

MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan

perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun

demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas

reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-

transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak

membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web

(wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang

ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus

basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk

kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja

pada modus non-transaksional [21].

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem

operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server,

Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai

perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga

dapat digunakan secara gratis.


44

3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna

dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau

konflik

4. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat

kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text,

date, timestamp, dan lain-lain.

5. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi

secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam

perintah (query).

6. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti

level subnetmask, nama host, dan izin akses userdengan sistem

perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

7. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis

data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih

dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu

batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada

tiap tabelnya.

8. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien

dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun

demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

9. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap

berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan

menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).


45

10. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai

peralatan yang dapat digunakan untuk administrasi basis data,

dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

11. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih

fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis

data lainnya semacam Postgre SQL ataupun Oracle.


BAB III

ANALISIS SISTEM

3.1 Gambaran Organisasi

3.1.1 Profil Singkat

Melalui Kantor Kecamatan Ligung warga dapat mengurus

berbagai bentuk perijinan dan perijinan yang sering di buat dengan

penerbitan terkait dengan terkait dengan penerbitan ijin usaha mikro

kecill (iumk) rekomendasi surat pengantar SKCK, surar keterangan

domisili, surat izin menutup jalan untuk pembangunan atau acara,

pengesahaan surat keterangan miskin, dispensasi nikah, rekomendasi

dan pengesahaan permohonan cerai, belum nikah, dan nikah. Surat-

surat lainnya yang dapat diurus terkait perizinan tertentu seperti surat

eksplorasi air tanah, penggalian mata air, surat perubahan

penggunaan tanah, waris, hingga wakaf. Adapun visi dan misi

Kantor Kecamatan Ligung adalah sebagai berikut:

1. Visi

Terwujudnya kecamatan ligung yang maju dan sejahtera melalui

tatmam kelola pemerintahan yang melayani dan meberdayakan.

2. Misi

a. Meningkatkan profesionalismme Aparatur melalui

peningkatan kerja dalam rangka memberikan pelayanan

prima yang berotasi pada kepuasan publik

46
47

b. Meningkatkan Sarana dan Prasarana kerja berbasis teknologi

informasi

c. Meningkatkan kualitas sistem pelayanan masyarakat yang

berorientasi kecepatan efesien keramahan kemudahan dan

transfarasi

d. Membanggun sistem kordinasi dan kerjasama yang baik

dengan instansi terkait dan pemangku kepentinan lainnya

dalam rangka optimalisasi penyelanggaran pemerintahan

pelaksanaan pembanggunan dan kehidupan masyarakat dan

e. Mendorong partisipasi masyarakat agar lebih proaktif dan

produktif dalam rangka percepatan pemberdayan masyarakat.

3.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam suatu institusi merupakan hal yang

sangat penting, dengan adanya struktur organisasi ini memberikan

pembagian tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing. Adapun

susunan organisasi yang ada pada Kantor Kecamatan Ligung adalah

sebagai berikut:
48

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.1.3 Uraian Tugas

1. Camat

Camat mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam

melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

Daerah dan Tugas Pembantuan dalam urusan pemerintahan,

pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat desa atau

sebutan lain dan Kelurahan. Adapun fungsi dari Camat adalah

sebagai berikut:

1) Merumuskan program kerja pada Kecamatan berdasarkan

rencana strategis daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;


49

2) Mengoordinasikan pelaksanaan tugas sesuai dengan program

yang telah ditetapkan dan kebijakan pimpinan agar target

kerja tercapai sesuai rencana;

3) Membina bawahan dalam penyelenggaraan kegiatan

desa/kelurahan agar diperoleh kinerja yang diharapkan;

4) Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan

tugas, tanggung jawab, permasalahan dan hambatan serta

ketentuan yang berlaku untuk ketepatan dan kelancaran

pelaksanaan tugas;

5) Melaksanakan tugas Urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan Kabupaten yang tidak dilaksanakan oleh unit

kerja Pemerintah Daerah Kabupaten yang ada di Kecamatan;

6) Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Umum;

7) Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa,

upaya penyelenggaraan ketertiban umum, pemeliharaan

sarana prasarana Pelayanan Umum;

8) Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan

Peraturan Bupati;

9) Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di tingkat Kecamatan;

10) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan pada Kecamatan;

11) Menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Kecamatan sesuai

dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai

akuntabilitas kinerja; dan


50

12) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh

peraturan perundang-undangan.

2. Sekretariat Kecamatan

Sekretariat Kecamatan mempunyai tugas pokok membantu

Camat dalam penyusunan program, pengelolaan keuangan serta

urusan umum dan kepegawaian pada Kecamatan. Adapun fungsi

Sekretariat Camat adalah sebagai berikut:

1) Menyusun rencana operasional berdasarkan program kerja

Kecamatan serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

2) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas

pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang

diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

3) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan pada

Kecamatan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang

berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

4) Mengawasi pelaksanaan tugas bawahan secara berkala sesuai

dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai

target kinerja yang diharapkan;

5) Melaksanakan pengelolaan urusan keuangan pada

Kecamatan;

6) Melaksanakan urusan umum, kerumahtanggaan,

perlengkapan dan tertib administrasi barang-barang inventaris

Kecamatan;
51

7) Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian pada

Kecamatan;

8) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara

membandingkan antara rencana operasional dengan tugas-

tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan

dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang;

9) Menyusun laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas

yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk

akuntabilitas kinerja; dan

10) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian memiliki tugas

pokok membantu Sekretaris dalam melaksanakan kegiatan surat

menyurat, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan serta

administrasi kepegawaian pada Kecamatan. Adapun fungsi dari

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut:

1) Merencanakan kegiatan berdasarkan rencana operasional

Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

2) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran

pelaksanaan tugas;
52

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan

tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan

berjalan tertib dan lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan sesuai dengan prosedur dan

peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;

5) Melaksanakan urusan kearsipan dan pengagendaan surat

menyurat, urusan perlengkapan dan urusan rumah tangga

Kecamatan, termasuk perjalanan dinas;

6) Melaksanakan administrasi dan pengelolaan

inventaris/barang Kecamatan;

7) Melaksanakan urusan pengelolaan administrasi kepegawaian

pada Kecamatan, mempersiapkan rencana kebutuhan

pegawai dan usulan mutasi pegawai, pemberhentian serta

pensiun pegawai pada Kecamatan;

8) Menyiapkan usulan kenaikan gaji berkala dan kenaikan

pangkat pegawai pada Kecamatan dan pengurusan kartu

kepegawaian antara lain KARPEG, KARIS, KARSU dan

TASPEN;

9) Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan protokoler; dan

10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.


53

3.2 Analisa Sistem Berjalan

3.2.1 Uraian Prosedur Penentuan Reward Tahuanan Pegawai

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian membuat laporan reward

tahunan pegawai berdasarkan form kinerja tahunan pegawai

sebanyak dua rangkap.

2. Selanjutnya laporan reward tahunan pegawai diserahkan kepada

Sekretariat Kecamatan untuk diperiksa.

3. Jika terdapat kesalahan maka laporan reward tahunan pegawai

akan dikembalikan kepada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

untuk diperbaiki.

4. Jika laporan reward tahunan pegawai sudah benar maka akan

diteruskan kepada Camat untuk ditandatangani.

5. Camat menandatangani laporan reward tahunan pegawai

kemudian satu rangkap lainnya dikembalikan kepada Sekretariat

Kecamatan untuk diarsipkan.


54

3.2.2 Flowmap Penentuan Reward Tahunan Pegawai

Gambar 3.2 Flowmap Penentuan Reward Tahunan Pegawai

3.2.3 Analisa Dokumen

1. Form Kinerja Tahunan Pegawai

Form kinerja tahunan pegawai merupakan sebuah

dokumen tertulis yang mana digunakan untuk mengisi data-data

kinerja pegawai selama satu periode penilaian.

Field yang dimiliki: NIP, Nama Lengkap, Unit Kerja,

Kinerja Pegawai, Organisasi Kerja, Etika Kerja, Kedisiplinan

Kerja, Sub Nilai, Nilai Total.


55

3.2.4 Analisa Informasi

Dari dokumen-dokumen yang digunakan akan menghasilkan

informasi-informasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Laporan Reward Tahunan Pegawai

Laporan Reward Tahunan Pegawai adalah kumpulan

informasi yang disusun dan diinformasikan sebagai hasil

keluaran data penilaian kerja pegawai.

Field yang dimiliki: Tanggal, Nomor, NIP, Nama

Lengkap, Unit Kerja, Nilai Total, Tanda Tangan Sekretariat,

Tanda Tangan Camat.


BAB IV

PERANCANGAN SISTEM

4.1 Desain Prosedur

4.1.1 Prosedur Login Pengguna

1. Pengguna melakukan login dengan memasukkan username dan

password.

2. Jika salah akan keluar peringatan bahwa usename dan password

salah, dan pengguna harus mengulang memasukkan username

dan password.

3. Jika sudah benar maka akan ada pemberitahuan benar dan akan

muncul form menu utama.

4.1.2 Prosedur Kelola Akun Pengguna

1. Pengguna memilih menu pengguna untuk menginputkan data

pengguna.

2. Kemudian form data pengguna akan muncul.

3. Pengguna langsung menginputkan data id pengguna, username

dan password.

4. Kemudian klik tombol simpan untuk menyimpan data, dan

otomatis data akan tersimpan ke dalam database dan tampil

dalam listview yang ada dalam form data pengguna.

56
57

4.1.3 Prosedur Kelola Pegawai

1. Pengguna memilih menu Data Pegawai untuk menginputkan data

Pegawai.

2. Kemudian Form Data Pegawai akan muncul.

3. Pengguna langsung menginputkan Data Pegawai mulai dari NIP,

Nama Lengkap, Tanggal Lahir dan lainnya.

4. Kemudian klik tombol simpan untuk menyimpan data, dan

otomatis data akan tersimpan ke dalam database dan tampil

dalam listview yang ada dalam Form Data Pegawai.

4.1.4 Prosedur Kelola Nilai Kriteria

1. Pengguna memilih menu Nilai Kriteria untuk menginputkan

kriteria pegawai.

2. Kemudian Form Nilai Kriteria akan muncul.

3. Pengguna langsung menginputkan data kriteria mulai dari

kinerja, etika, organisasi dan disiplin.

4. Kemudian klik tombol simpan untuk menyimpan data, dan

otomatis data akan tersimpan ke dalam database dan tampil

dalam listview yang ada dalam Form Nilai Kriteria.

4.1.5 Prosedur Cetak Laporan

1. Pengguna memilih menu Laporan.

2. Tampil Form Laporan.

3. Pengguna memilih jumlah pegawai yang akan ditampilkan.


58

4. Setelah mengklik tombol proses, laporan akan menampilkan data

pegawai reward tahunan pegawai sesuai dengan jumlah yang

ditentukan sebelumnya.

4.2 Desain Dokumen dan Informasi

4.2.1 Desain Dokumen

1. Form Kinerja Tahunan Pegawai

Form kinerja tahunan pegawai merupakan sebuah

dokumen tertulis yang mana digunakan untuk mengisi data-data

kinerja pegawai selama satu periode penilaian.

Field yang dimiliki: NIP, Nama Lengkap, Unit Kerja,

Kinerja Pegawai, Organisasi Kerja, Etika Kerja, Kedisiplinan

Kerja, Sub Nilai, Nilai Total.

4.2.2 Desain Informasi

1. Laporan Reward Tahunan Pegawai

Laporan Reward Tahunan Pegawai adalah kumpulan

informasi yang disusun dan diinformasikan sebagai hasil

keluaran data penilaian kerja pegawai.

Field yang dimiliki: Tanggal, Nomor, NIP, Nama

Lengkap, Unit Kerja, Nilai Total, Tanda Tangan Sekretariat,

Tanda Tangan Camat.


59

4.3 Perancangan Sistem

4.3.1 Usecase Diagram

Usecase Diagram merepresentasikan sebuah interaksi antara

aktor dengan sistem itu sendiri dan juga untuk mengetahui fungsi apa

saja yang ada didalam sebuah sistem dan siapa yang berhak

menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Berikut adalah desain Usecase

Diagram yang digunakan untuk membangun sistem pendukung

keputusan reward tahunan pegawai, sebagai berikut:

Gambar 4.1 Usecase Diagram

4.3.2 Activity Diagram

Berikut ini adalah beberapa Activity Diagram yang digunakan

dalam mendesain sistem pendukung keputusan reward tahunan

pegawai menggunakan metode CPI, sebagai berikut:

1. Activity Diagram Login Pengguna


60

Gambar 4.2 Activity Diagram Login Pengguna


61

Penjelasan Activity Diagram Login diatas:

1) Pengguna menjalankan aplikasi.

2) Sistem akan menampilkan halaman login untuk memasukan

username dan password.

3) pengguna memasukan username dan password yang telah

dibuat di sebelumnya, lalu tekan tombol login.

4) Sistem akan melakukan validasi login username dan

password user, jika input username dan password benar,

maka sistem akan menampilkan halaman utama menu utama.

Jika salah, sistem secara otomatis akan menampilkan form

untuk mengisi username dan password kembali.

2. Activity Diagram Kelola Akun Pengguna

Gambar 4.3 Activity Diagram Kelola Akun Pengguna


62

Penjelasan Activity Diagram Akun Pengguna diatas:

1) Pengguna memilih menu Akun Pengguna, kemudian

masukan username lalu tekan tombol enter.

2) Sistem akan melakukan pencarian data user pada database.

3) Jika username tidak ditemukan maka textbox dan tombol

simpan pada form user akan aktif,

4) Untuk menambah data baru maka user mengisikan data user

pada textbox kemudian tekan tombol simpan.

5) Sistem akan melakukan penyimpanan data pada database

kemudian menampilkannya pada listview.

6) Jika username sudah terdaftar maka data user akan

ditampilkan pada textbox, user bisa melakukan edit data dan

hapus data user tersebut.

7) Untuk mengedit data user lakukan perubahan data kemudian

tekan tombol edit.

8) Sistem akan melakukan penyimpanan data pada database dan

menampilkannya pada listview.

9) Untuk menghapus data pengguna maka tekan tombol hapus

maka sistem akan menghapus data user terssebut dari

database.
63

3. Activity Diagram Kelola Data Pegawai

Gambar 4.4 Activity Diagram Kelola Data Pegawai

Penjelasan Activity Diagram Kelola Data Pegawai:

1) Pengguna memilih Menu Data Pegawai pada Halaman Menu

Utama, kemudian sistem akan menampilkan halaman Data

Pegawai.

2) Untuk menambah data baru maka pengguna mengisikan Data

Pegawai mulai dari kode, nama lengkap, tanggal lahir dan

seterusnya.
64

3) Sistem akan melakukan penyimpanan data pada database

kemudian menampilkannya pada listview.

4) Untuk mengedit Data Pegawai lakukan perubahan data

kemudian tekan tombol edit.

5) Sistem akan melakukan penyimpanan data pada database dan

menampilkannya pada listview.

6) Untuk menghapus data posisi maka tekan tombol hapus maka

sistem akan menghapus data posisi tersebut dari database.

4. Activity Diagram Kelola Nilai Kriteria

Gambar 4.5 Activity Diagram Kelola Nilai Kriteria Pegawai


65

Penjelasan Activity Diagram Kelola Data Nilai Kriteria diatas:

1) Pengguna memilih Menu Nilai Kriteria pada halaman Menu

Utama, kemudian masukan pilih Data Pegawai yang ingin

diberikan nilai kriteria.

2) Sistem akan melakukan pencarian Data Pegawai pada

database.

3) Untuk menambah data baru maka pengguna mengisikan data

nilai kriteria pada textbox kemudian tekan tombol simpan.

4) Sistem akan melakukan penyimpanan data pada database

kemudian menampilkannya pada listview.

5) Untuk mengedit data kriteria lakukan perubahan data

kemudian tekan tombol edit.

6) Sistem akan melakukan penyimpanan data pada database dan

menampilkannya pada listview.

7) Untuk menghapus data kriteria maka tekan tombol hapus

maka sistem akan menghapus data kriteria tersebut dari

database.
66

5. Activity Diagram Cetak Laporan

Gambar 4.6 Activity Diagram Cetak Laporan

Penjelasan Activity Diagram cetak laporan diatas:

1) Pengguna memilih Menu Laporan pada halaman Menu

Utama.

2) Pengguna memilih jumlah Pegawai yang akan ditampilkan

3) Pengguna mengklik tombol Cetak

4) Sistem melakukan cetak laporan reward tahunan pegawai.


67

4.3.3 Class Diagram

Class Diagram dibawah ini bertujuan untuk

memvisualisasikan struktur kelas yang terdapat pada sistem

pendukung keputusan reward tahunan pegawai yang akan dibangun.

Gambar 4.7 Class Diagram


68

4.3.4 Entity Relationship Diagram

JK Nama_Lengkap NIP ID_kriteria NIP Kinerja

Tempat Organisasi

Tgl Etika
Pegawai Punya Kriteria
Alamat Disiplin

KTP Email Tlp Hitung


ID

Hasil Normalisasi NIP

K5 K1

Nilai K4 K3 K2

ID_Nilai NIP Jumlah

Gambar 4.1 Entity Relationship Diagram

4.3.5 Database

Tabel-tabel yang terdapat dalam basis data yang digunakan

dalam pembangunan sistem pendukung keputusan reward tahunan

pegawai perdata sebagai berikut:

Nama Tabel : Kriteria

Media Penyimpanan : Harddisk

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan data kriteria

Tabel 4.1 Struktur Tabel Kriteria

Nama Field Type Size Keterangan


id_kriteria int 9 Primary Key
Nip int 9 Foreign Key
kinerja int 3 -
organisasi int 3 -
etika int 3 -
disiplin int 3 -

Nama Tabel : Nilai

Media Penyimpanan : Harddisk


69

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan data nilai

Tabel 4.2 Struktur Tabel Nilai


Nama Field Type Size Keterangan
id_nilai int 3 Primary Key
Nip int 9 Foreign Key
jumlah decimal 11,9 -

Nama Tabel : Pegawai

Media Penyimpanan : Harddisk

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan data pegawai

Tabel 4.3 Struktur Tabel Pegawai


Nama Field Type Size Keterangan
Nip int 9 Primary Key
Nama_lengkap Varchar 30 -
Jk int 1
Tempat Varchar 20
Tgl date
Alamat Varchar 100
Ktp Varchar 40
Email Varchar 30
tlp Varchar 15

4.3.6 Normalisasi

A. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Bentuk normal pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak

memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute) atau

lebih dari satu atribut dengan nilai domain yang sama.


70

Tabel 4.4 Normal Bentuk Pertama (1NF)

Nip
Nama_lengkap
kinerja
organisasi
etika
Id_nilai
Id_kriteria
disiplin

B. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Normalisasi bentuk kedua (2NF) dapat terpenuhi jika

sudah tidak ada lagi redundancy dari tabel bentuk normal

pertama (1NF). Maka dapat dipisahkan kedalam beberapa bentuk

tabel.

Tabel 4.5 Normal Bentuk Kedua (2NF)

Tabel Kriteria Tabel pegawai Tabel Nilai


Id_kriteria* Nip * Id_nilai*
Nip nama_lengkap Nip
kinerja Jk jumlah
organisasi Tempat
etika Tgl
disiplin Alamat
Ktp
Email
tlp

B. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Bentuk normal ketiga (3NF) didapatkan jika normal

bentuk kedua (2NF) terpenuhi lalu hilangkan fungsi-fungsi

dependency baik fungsional maupun transitif. Pada normal

bentuk ketiga (3NF) rancangan tabel yang kita buat sudah bias

dianggap Normal.
71

Tabel 4.6 Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Tabel Kriteria
id_kriteria* Tabel Pegawai
nip ** nip *
kinerja nama_lengkap
organisasi Jk
etika Tempat
disiplin Tgl
Alamat
Ktp
Tabel Nilai Email
id_nilai* tlp
nip**
jumlah

4.3.7 Kamus Data

Berikut ini merupakan beberapa penjelasan tentang kamus

data yang terdapat dalam aplikasi ini :

Tabel 4.7 Kamus Data, Olah Data Pegawai


Kamus Data

Nama Arus Data : Olah Data Pegawai

Bentuk Data : data inputan pegawai

Penjelasan : untuk pengolahan dan aktifitas penginputan

No. Nama Field Type Width Keterangan


1 nip * varchar 45 Primary Key
2 nama_lengkap varchar 30
3 Jk int 1
4 Tempat varchar 20
5 Tgl date
6 Alamat varchar 100
7 Ktp varchar 40
8 Email varchar 30
72

9 tlp varchar 15
Sumber : Hasil Penelitian 2022

Data jalan diatas merupakan tabel yang akan menampung

data keseluruhan data pegawai.

Tabel 4.8 Kamus Data, Olah Data Kriteria

Kamus Data

Nama Arus Data : Olah Data Kriteria

Bentuk Data : Data inputan Kriteria

Penjelasan : Untuk kelola dan aktifitas input data kriteria

No. Nama Field Type Width Keterangan


1 id_kriteria* int 9 Primary Key
2 Nip varchar 45
3 kinerja int 3
4 organisasi int 3
5 etika int 3
6 disiplin int 3
Sumber : Hasil Penelitian 2022

Data kriteria diatas merupakan tabel yang akan

menampung data kriteria dari masing masing data pegawai.

Tabel 4.9 Kamus Data, Nilai

Kamus Data

Nama Arus Data : Nilai

Bentuk Data : Data hasil proses perhitungan metode

Penjelasan : Perhitungan nilai metode

No. Nama Field Type Width Keterangan


1 id_nilai* int 3 Primary Key
73

2 Nip varchar 45 Kode Nilai


3 jumlah decimal 7,3 Jumlah Nilai
Sumber : Hasil Penelitian 2022

Data nilai diatas merupakan tabel yang akan menampung

data proses perhitungan metode untuk penentuan alternatif.

4.4 Desain Interface dan Struktur Menu

4.4.1 Desain Interface

1. Desain Halaman Login Pengguna

Gambar 4.8 Desain Halaman Login Pengguna

2. Desain Halaman Menu Utama

Gambar 4.9 Desain Halaman Menu Utama


74

3. Desain Halaman Akun Pengguna

Gambar 4.10 Desain Halaman Akun Pengguna

4. Desain Halaman Data Pegawai

Data Pegawai

+ Add Data Pegawai

Gambar 4.11 Desain Halaman Data Pegawai


75

5. Desain Halaman Cetak Laporan

Gambar 4.12 Desain Halaman Cetak Laporan

4.4.2 Struktur Menu

Akun Pengguna

Data Pegawai

Login Menu Utama

Nilai Kriteria

Cetak Laporan

Gambar 4.13 Struktur Menu


76

4.5 Implementasi

4.5.1 Konfigurasi Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk

menjalankan sistem baru dengan menggunakan aplikasi Sistem

Pendukung Keputusan Pegawai Terbaik antara lain :

1. Processor : Intel Core i3

2. Memory : 500 GB

3. Hardisk Space : 2 GB

4.5.2 Konfigurasi Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat lunak/software yang dibutuhkan untuk

aplikasi ini yaitu sebagai berikut :

1. Sistem Operasi : Windows 7 atau lebih tinggi

2. Database : Mysql

3. .Net Framework : 3.5

4.5.3 Pedoman Pengoperasian Perangkat Lunak

Berikut adalah langkah-langkah pengoperasian program pada

sistem pendukung reward tahunan pegawai:

1. Untuk menjalankan program terlebih dahulu login.

Gambar 4.14 Login Pengguna


77

2. Setelah berhasil maka muncul tampilan menu utama, dimenu

utama ada beberapa menu, yaitu : Akun pengguna, Data

Pegawai, Nilai Kriteria dan Laporan.

Gambar 4.15 Halaman Menu Utama

3. Masuk ke menu Pengaturan-Pengguna, yang berfungsi untuk

mengelola data akun pengguna.

Gambar 4.16 Halaman Akun Pengguna

4. Masuk ke menu Data Pegawai, yang berfungsi untuk inut data

Pegawai.

Gambar 4.17 Halaman Data Pegawai


78

5. Masuk ke menu Nilai Kriteria untuk menginputkan nilai kriteria

masing-masing pegawai.

Gambar 4.18 Halaman Nilai Kriteria

6. Masuk ke menu Perhitungan CPI untuk melihat detail hasil

perhitungan metode CPI untuk masing-masing Pegawai.

Gambar 4.19 Halaman Perhitungan CPI

7. Masuk ke menu Cetak Laporan untuk melihat reward tahunan

pegawai.

Gambar 4.20 Halaman Cetak Laporan


79

4.6 Simulasi Metode dan Pengujian Sistem

4.6.1 Simulasi Metode

Metode Composite Performance Index merupakan salah satu

metode perhitungan dari pengambilan keputusan berbasis indeks

Luas Jalan, metode Composite Performance Index digunakan untuk

penilaian dengan kriteria yang tidak seragam. Berikut ini merupakan

simulasi tahapan penerapan metode CPI:

1. Menentukan Matrik Awal Penilaian Alternatif

Pada langkah pertama kita melakukan penentuan nilai

untuk masing-masing alternatif yang ada seperti yang terlihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.10 Matrik Awal Penilaian Alternatif

No Nama Pegawai Kinerja Organisasi Etika Disiplin


1 Budi 3 3 1 1
2 Merlin 1 2 4 3
3 Joni 2 3 3 2
4 Tarjo 4 1 5 4
5 Vanya 5 2 2 3
Bobot Kriteria 0,4 (+) 0,1 (+) 0,2 (+) 0,3 (+)

2. Mencari Matrik Transformasi CPI

Pada langkah keduai ini dilakukan pencarian nilai matrik

perhitungan CPI dengan tahapan penyelesaian sebagai berikut:

1) Identifikasi kriteria tren positif (semakin tinggi nilainya

semakin baik) dan tren negatif (semakin rendah nilainya

semakin buruk).
80

2) Untuk kriteria tren positif, nilai minimum pada setiap kriteria

ditransformasi ke seratus, sedangkan nilai lainnya

ditrasformasi secara proforsional lebih tinggi.

3) Untuk kriteria tren negatif, nilai minimum pada setiap kriteria

ditransformasi ke seratus, sedangkan nilai lainnya

ditransformasi secara proforsional lebih rendah.

Maka didapati hasil perhitungan lahkah diatas sebagai berikut:

Alternatif ke-1

Kinerja

(3 / 1) x 100 = 300

Organisasi

(3 / 1 ) x 100 = 300

Etika

(1 / 1) x 100 = 100

Disiplin

(1 / 1) x 100 = 100

Untuk keseluruhan Matrik Hasil Perhitungan CPI dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.11 Matrik Transformasi CPI

Nama Kelenkapan Keputusan


No Alat Bukti Kasus
Pegawai Berkas Hakim
1 Budi 300 300 100 100
2 Merlin 100 200 400 300
3 Joni 200 300 300 200
4 Tarjo 400 100 500 400
5 Vanya 500 200 200 300
Bobot Kriteria 0,4 (+) 0,1 (+) 0,2 (+) 0,3 (+)
81

3. Menghitung Matrik Pembobotan

Pada langkah ketiga kita mencari matrik pembobotan yang

didapat dari hasil matrik transformasi sebelumnya kemudian

dikali dengan masing-masing bobot kriteria sebagai berikut:

Alternatif ke-1

Kelengkapan Berkas

300 x 0.4 = 120

Alat Bukti

300 x 0.1 = 30

Kasus

100 x 0.2 = 20

Keputusan

100 x 0.3 = 30

Untuk keseluruhan Matrik Pembobotan dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4.12 Matrik Pembobotan

Kelenkapan Keputusan
No Nama Pegawai Alat Bukti Kasus
Berkas Hakim
1 Budi 120 30 20 30
2 Merlin 40 20 80 90
3 Joni 80 30 60 60
4 Tarjo 160 10 100 120
5 Vanya 200 20 40 90
Bobot Kriteria 0,4 (+) 0,1 (+) 0,2 (+) 0,3 (+)
82

4. Mencari Nilai CPI

Langkah terakhir yaitu mencari nilai CPI yang didapat dari

menjumlahkan seluruh nilai kriteria hasil pembobotan

sebelumnya untuk setiap masing-masing alternatif seperti

dibawah ini.

Alternatif ke-1

120 + 30 + 20 + 30 = 200

Alternatif ke-2

40 + 20 + 80 + 90 = 230

Alternatif ke-3

80 + 30 + 60 + 60 = 230

Alternatif ke-4

160 + 10 + 100 + 120 = 390

Alternatif ke-5

200 + 20 + 40 + 90 = 350

Kesimpulan dari hasil perhitungan diatas yaitu dapat

diketahui bahwa alternatif ke-4 memiliki nilai tertinggi yang

berarti pegawai tersebut paling utama dijadikan prioritas untuk

diberikan reward tahunan.

4.6.2 Pengujian Sistem

Pengujian aplikasi dilakukan dengan teknik pengujian black

box. Pengujian aplikasi bertujuan untuk mendapatkan hasil uji dari

komponen dan fungsi yang telah diuji.


83

1. Form Login

Tabel 4.13 Pengujian Form Login

Hasil yang Hasil Hasil


No Jenis Uji Data Uji
Diharapkan Keluaran Uji
1 Tombol Klik tombol Tampilan Kembali Tampilan Valid
Batal Batal Ke Awal Kembali Ke
Awal
2 Tombol Klik tombol Menampilkan Menampilkan Valid
Masuk Masuk Menu Utama Menu Utama

2. Form Pengaturan Pengguna

Tabel 4.14 Pengujian Form Pengaturan Pengguna

Hasil yang Hasil Hasil


No Jenis Uji Data Uji
Diharapkan Keluaran Uji
1 Tombol Klik tombol Tampilan Kembali Tampilan Valid
Batal Batal Ke Awal Kembali Ke
Awal
2 Tombol Klik tombol Menyimpan Data Menyimpan Valid
Simpan Masuk Pengguna Data
Pengguna
3 Tombol Klik tombol Menghapus Data Menghapus Valid
Hapus Hapus Pengguna Data
Pengguna
4 Tombol Cari Klik tombol Menampilkan Menampilkan Valid
Cari hasil Pencarian hasil
Data Pencarian
Data
84

3. Form Data Pegawai

Tabel 4.15 Pengujian Form Data Pegawai

Hasil yang Hasil Hasil


No Jenis Uji Data Uji
Diharapkan Keluaran Uji
1 Tombol Klik tombol Tampilan Kembali Tampilan Valid
Batal Batal Ke Awal Kembali Ke
Awal
2 Tombol Klik tombol Menyimpan Data Menyimpan Valid
Simpan Masuk Pegawai Data Pegawai
3 Tombol Klik tombol Menghapus Data Menghapus Valid
Hapus Hapus Pegawai Data Pegawai
4 Tombol Cari Klik tombol Menampilkan Menampilkan Valid
Cari hasil Pencarian hasil
Data Pencarian
Data

4. Form Data Nilai Kriteria

Tabel 4.16 Pengujian Form Data Nilai Kriteria

Hasil yang Hasil Hasil


No Jenis Uji Data Uji
Diharapkan Keluaran Uji
1 Tombol Klik tombol Tampilan Kembali Tampilan Valid
Batal Batal Ke Awal Kembali Ke
Awal
2 Tombol Klik tombol Menyimpan Data Menyimpan Valid
Simpan Masuk Nilai Kriteria Data Nilai
Kriteria
3 Tombol Klik tombol Menghapus Data Menghapus Valid
Hapus Hapus Nilai Kriteria Data Nilai
Kriteria
4 Tombol Cari Klik tombol Menampilkan Menampilkan Valid
Cari hasil Pencarian hasil
Data Pencarian
Data
85

5. Form Perhitungan CPI

Tabel 4.17 Pengujian Form Perhitungan CPI

Hasil yang Hasil Hasil


No Jenis Uji Data Uji
Diharapkan Keluaran Uji
1 Tab Matrik Klik Tab Menampilkan Menampilkan Valid
Awal Matrik Awal Matrik Awal Matrik Awal
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif
2 Tab Matrik Klik Tab Menampilkan Menampilkan Valid
Transformasi
Matrik Matrik Matrik
CPI Transformasi Transformasi CPI Transformasi
CPI CPI
3 Tab Matrik Klik Tab Menampilkan Menampilkan Valid
Pembobotan Matrik Hasil Perhitungan Hasil
Pembobotan Matrik Perhitungan
Pembobotan Matrik
Pembobotan

6. Cetak Laporan

Tabel 4.18 Pengujian Laporan

Hasil yang Hasil Hasil


No Jenis Uji Data Uji
Diharapkan Keluaran Uji
1 Tombol Klik tombol Mencetak Laporan Mencetak Valid
Cetak Cetak Laporan
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui tahap analisa dan pengujian, maka diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode CPI dalam proses penentuan pemberian reward tahunan

pegawai menggunakan beberapa kriteria untuk perhitungannya yakni

kinerja, organisasi, etika dan disiplin. Setiap data kriteria dari masing-

masing alternatif dilakukan pembobotan dan dijumlahkan untuk

mendapatkan nilai CPI yang nantinya akan digunakan sebagai nilai akhir

perangkingan.

2. Sistem yang dibangun dapat menyajikan hasil laporan berupa

perangkingan alternatif berdasarkan nilai CPI tertinggi hingga yang

paling rendah dan jumlah alternatif dapat disesuaikan dengan kebutuhan

di Kantor Kecamatan Ligung.

5.2 Saran

Agar sistem dapat menjadi lebih baik, penulis ingin memberikan saran

agar sistem yang berjalan dapat dikembangkan dalam beberapa aspek,

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Perlunya penambahan metode pendukung keputusan lainnya agar hasil

yang diperoleh lebih akurat.

86
87

2. Sistem yang dibangun masih menggunakan web based oleh karena itu

perlu pengembangan ke perangkat mobile agar pengguna dapat

mengakses melalui gawai mereka dengan lebih mudah.


DAFTAR PUSTAKA

[1] Dr, P. Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D." CV.
Alfabeta, Bandung (2018).
[2] Jogiyanto Hartono, M., ed. “Metoda Pengumpulan dan Teknik Analisis
Data”. Penerbit Andi, 2018.
[3] Indrajani, S. “Database Systems All in One Theory, Practice, and Case
Study”. Elex Media Komputindo, 2018.
[4] Susilo, Tri, and Andri Anto. "Penerapan Metode Composite Performance
Index (CPI) pada Pemilihan Hotel di Kota Lubuklinggau." Jurnal
Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi 1.3 (2017): 240134.
[5] Tanjung, Nur Sakinah, et al. "Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Guru Teladan Dengan Menggunakan Metode Composite Perfomance
Index (CPI)." JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) 5.1 (2018): 13-18.
[6] Sudrajat, Budi. "Pemilihan Pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah
Dengan Menggunakan Metode CPI." Informatika 3 (2019): 1-6.
[7] Adelina, Putri Dani, et al. "Sistem Pendukung Keputusan Seleksi
Penerimaan Koki Menerapkan Metode Composite Performance Index."
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) 2.1
(2018).
[8] Rahim, Robbi, et al. "Composite performance index for student
admission." (2017).
[9] Prastowo, Ari Agung, et al. "Application of Decision Support System
using Composite Performance Index Algorithm." Journal of Physics:
Conference Series. Vol. 1933. No. 1. IOP Publishing, 2021.
[10] Yakub, Jogiyanto Bukunya. "Pengantar Sistem Informasi." Graha Ilmu
(2012).
[11] Sauter, Vicki L. Decision support systems for business intelligence. John
Wiley & Sons, 2014.
[12] Dawis, Aisyah Mutia. "Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Reward
Pegawai Menggunakan Metode TOPSIS." Jurnal Ilmiah SINUS 18.1
(2020).
[13] Rahim, Robbi, et al. "Composite performance index for student
admission." (2017).
[14] Rosa, A. S., and M. Shalahuddin. "Rekayasa Perangkat Lunak, Bandung."
Impormatika Permodelan, DFD, dan ERD8 (2014).
[15] Simarmata, Janner. "Perancangan Basis Data." Yogyakarta: Andi (2007).
[16] Waljiyanto. "Analisi dan Pemodelan Data." Graha Ilmu (2007).
[17] Janner, Simarmata. "Perancangan Basis Data." Penerbit Andi, Yogyakarta
(2007).
[18] Sutanta, Edhy. "Sistem Basis Data, Graha Ilmu." (2004).
[19] Sutabri, Tata. "Sistem informasi manajemen." (2016).
[20] Jogiyanto, HM, MBA, Akt. “Analisis dan Desain Sistem Informasi
Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktik aplikasi Bisnis”, Yogyakarta : ANDI, 2005.
[21] Styawantoro, Indra, and Agus Komarudin. Pemrograman Berbasis WEB
HTML, PHP 7, MySQLi, Dan Bootstrap 4. Penerbit Lakeisha, 2021.

Anda mungkin juga menyukai