Anda di halaman 1dari 43

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN

PEGAWAI KONTRAK BARU PADA KOMISI PEMILIHAN


UMUM (KPU) KOTA DENPASAR BERBASIS WEB

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh:

NIM : 180030803

NAMA : I GUSTI NGURAH GEDE ERAWAN

JENJANG STUDI : STRATA SATU (S1)

PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS

(ITB) STIKOM BALI

2022
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

NIM : 180030803

Nama : I Gusti Ngurah Gede Erawan

Jenjang Studi : Strata Satu (S1)

Program Studi : Sistem Informasi

Judul Kerja Praktek : Perancangan Sistem Informasi Penerimaan


Pegawai Kontrak Baru Pada Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Kota Denpasar Berbasis Web

Disetujui Oleh:

Tanggal …………………….. Tanggal ……………………..

Pembina Pembimbing

(I Made Wirawan, S.E., M.AP) (I Gusti Ngurah Wikranta Arsa, S.Kom., M.Cs)

Tanggal ……………………..

Ketua Program

Studi Sistem Informasi

(Ricky Aurelius Nurtanto Diaz, S.Kom., M.T)

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya laporan kerja praktek dengan judul “Perancangan Sistem Informasi
Penerimaan Pegawai Kontrak Baru Pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota
Denpasar" dapat diselesaikan sesuai yang direncanakan.

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini tentunya banyak kesulitan yang harus
dihadapi karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun
laporan ini. Namun berkat adanya bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak,
akhirnya laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan. Untuk itu melalui
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya, sehingga kerja praktek
dan penyusunan laporan ini dapat diselesaikan.
2. Rektor Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM BALI Bapak Dr. Dadang
Hermawan
3. Bapak Ida Bagus Suradarma,,S.E., M.Si selaku Wakil Rektor Institut
Teknologi dan Bisnis STIKOM BALI.
4. Bapak Dian Pramana, S.Kom., MT selaku Dekan Falkutas Informatika
dan Komputer
5. Bapak Ricky Aurelius Nurtono Diaz, S.Kom., M.T selaku Ketua Program
Studi Sistem Informasi Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali.
6. Bapak I Wayan Arsa Jaya, S.E, selaku Ketua Komisi Pemilihan Umum
Kota Denpasar yang telah mengizinkan melaksanakan kegiatan Kerja
Praktek (KP) selama 3 (tiga) bulan pada Komisi Pemilihan Umum Kota
Denpasar.
7. Bapak I Made Wirawan, S.E., M.AP, selaku Sekretaris Komisi Pemilihan
Umum Kota Denpasar yang telah membina penulis selama
melaksanakan Kerja Praktek.
8. Bapak I Gusti Ngurah Wikranta Arsa, S.Kom., M.Cs selaku dosen
pembimbing dalam penyelesaian penulisan ini.
9. Kepada seluruh staf pada Komisi Pemilihan Umum Kota Denpasar.
10. Keluarga tercinta ibu dan bapak yang selalu memberikan motivasi dan
dukungan terhadap penulis tanpa henti.

ii
11. Kepada teman-teman dan sahabat atas dukungan, motivasi, dan
masukannya.

Dengan segala kerendahan hati, laporan kerja praktek ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu diharapkan adanya saran dan kritik dari pembaca
untuk menyempurnakan laporan kerja praktek ini. Akhir kata penulis berharap,
semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

(Penulis)

(I Gusti Ngurah Gede Erawan)

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK ................................ i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iiv

BAB I................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3. Tujuan Kerja Praktek ...................................................................... 2
1.4. Manfaat Kerja Praktek .................................................................... 2
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 3
1.6. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 3
1.7. Sistematika Penulisan ................................................................... 4

BAB II.................................................................................................................. 5
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ..................................................................... 5
2.1. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar............................. 5
2.2. Visi Dan Misi Instansi..................................................................... 8
2.2.1 Visi ................................................................................................ 8
2.2.2 Misi ................................................................................................ 8

2.3. Tugas Dan Wewenang .................................................................. 8


2.3.1 Tugas dan Wewenang KPU Kota Denpasar .................................. 9
2.3.2 Tugas Dan Kewenangan Sekretariat KPU Kota Denpasar .......... 15
2.3.2.1 Tugas .......................................................................................... 15

2.4 Struktur Organisasi Komisi Pemilihan Umum Kota Denpasar ...... 16

BAB III............................................................................................................... 18
LANDASAN TEORI ........................................................................................... 18
3.1. Pengertian Sistem ........................................................................ 18
3.2 Karakteristik Sistem ...................................................................... 18
3.3 Perancangan ................................................................................ 19

iv
3.4 Pendaftaran .................................................................................. 19
3.5 Pengertian Sistem Informasi ......................................................... 20
3.6 Sistem informasi Sumber Daya Manusia ...................................... 20
3.7 Analisis dan Perancangan Sistem ................................................ 20
3.8 Pengertian Flowchart .................................................................... 20

BAB IV .............................................................................................................. 26
PERANCANGAN DAN DESAIN SISTEM ......................................................... 26
4.1. Flowchart Sistem .......................................................................... 26
4.2 Data Flow Diagam (DFD) ........................................................... 267
4.3 Konteks Diagram ........................................................................ 278
4.4 DFD Level 0 ................................................................................. 28
4.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ............................................... 29
4.6 Basis Data Konseptual ................................................................. 30
4.7 Struktur Tabel ............................................................................... 31
4.8 Desain Antarmuka ........................................................................ 32

BAB V ............................................................................................................... 36
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 36

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 37

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sumber daya manusia dalam suatu instansi/ perusahaan merupakan hal
yang sangat penting untuk meningkatkan kemajuan perusahaan/ instansi
tersebut. Peningkatan Sumber daya manusia perlu dilakukan secara terencana,
terarah dan berkesinambungan dalam meningkatkan kemampuan dan
profesionalisme. Kualitas sumber daya pegawai/ karyawan pada sebuah instansi
yang memiliki hasil kerja yang tinggi dan berkualitas akan menciptakan komitmen
yang kuat dalam penyelesaian tugas- tugas yang diberikan dengan penuh
tanggung jawab serta meningkatkan fungsinya masing- masing secara lebih
efisien, efektif dan produktif. [1]
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar merupakan salah satu
instansi pemerintah penyelenggara pemilihan umum agar terciptanya pemilu
yang LUBER dan JURDIL, tentunya hal itu membutuhkan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas dan berkomitmen tinggi untuk menjalankan tanggung
jawab serta fungsinya masing- masing. Salah satu usaha yang dilakukan adalah
melakukan perekrutan. Pelaksanaan perekrutan tersendiri memiliki beberapa
tujuan menurut kasmir (2017: 8) yaitu memperoleh sumber tenaga kerja yang
potensial, memperoleh sejumlah pelamar yang memenuhi kualifikasi,
menentukan kriteria minimal untuk calon pelamar, untuk kebuhan seleksi.
Sistem perekrutan pegawai/ karyawan kontrak baru, selama ini masih
terbilang konvensional dan tidak effisien yang dimana calon pelamar harus
mendatangi langsung ke instansi/ perusahaan untuk menyerahkan berkas
tertulis, sehingga kendala yang dihadapi suatu instansi/ perusahaan yaitu
mengelola ruang simpan berkas, yang mengakibatkan hilangnya berkas/ lamaran
sering terjadi. Selain itu ada juga yang mengirimkan lamaran lewat email, proses
ini juga terbilang kurang efektif, karena ketika pesan masuk dengan jumlah yang
banyak akan menimbulkan spam dan membutuhkan waktu yang lama untuk
memilah- milah. [2]
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti bermaksud membuat
rancangan sistem penerimaan pegawai kontrak baru berbasis web pada instansi

1
2

terkait agar dalam proses perekrutan pegawai/ karyawan kontrak baru menjadi
lebih efektif dan efisien.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dibuat, maka dibuat rumusan masalah
yaitu “Bagaimana Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Pegawai Kontrak
Baru berbasis web?”

1.3. Tujuan Kerja Praktek


Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan kerja praktek adalah untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan di perguruan tinggi dan
untuk menambah wawasan serta memperkenalkan dunia kerja kepada
mahasiswa.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Merancang dan membangun sebuah sistem informasi berbasis
web terkait penerimaan pegawai kontrak baru.
2. Membantu dalam perekrutan pegawai/ karyawan baru kontrak
pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar.

1.4. Manfaat Kerja Praktek


Adapun manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan kerja praktek ini
adalah, sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa :
a. Dapat mengetahui gambaran umum sebuah instansi dan dunia kerja.
b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang didapat dalam
perkuliahan menjadi lebih baik.
2. Bagi Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali :
a. Memperkenalkan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali
kepada masyarakat sehingga dapat menjadi suatu kepercayaan bagi
perusahaan maupun instansi.
b. Mengetahui sejauh mana mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis
(ITB) STIKOM Bali memahami teori-teori yang didapatkan selama
perkuliahan.
3

3. Bagi Instansi (Komisi pemilihan Umum Kota Denpasar)


Dapat membantu mempermudah instansi dalam penerimaan pegawai/
karyawan kontrak baru nantinya jika diperlukan

1.5. Ruang Lingkup Penelitian


Kerja praktek dilakukan selama 3 bulan terhitung dari 18 November
2021 sampai 18 Januari 2022 di Komisi Pemilihan Umum Kota Denpasar.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan yang menjadi ruang lingkup
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Perancangan sistem informasi penerimaan pegawai kontrak baru
berbasis web/ secara online.
2. Pembuatan sistem informasi pendaftaran penerimaan pegawai kontrak
baru berbasis web/ online.

1.6. Metode Pengumpulan Data


1. Lokasi Kerja Praktek.
Kegiatan kerja praktek dilaksanakan di Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Denpasar yang beralamat di Jalan Raya Puputan, Panjer, Denpasar
Selatan, Kota Denpasar.
2. Teknik Pengumpulan Data.
Dalam melakukan kerja praktek penulis melakukan pengumpulan data,
pengamatan serta pemahaman tentang analisa desain sistemnya.
Dengan pelaksanaan tersebut dapat digunakan metode sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung kepada objek
penelitian.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pihak dan bagian terkait yang
dilakukan dengan tanya jawab langsung.
3. Jenis Data
Adapun jenis data yang terdapat dalam analisa dan desain sistem ini
dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
4

a. Data primer
Merupakan data-data yang diperoleh secara langsung dari instansi/
kantor.
b. Data sekunder
Merupakan data-data yang diperoleh dari buku-buku maupun jurnal
terkait yang mendukung analisa dan desain sistem informasi.

1.7. Sistematika Penulisan


Secara garis besar laporan kerja praktek ini terdiri dari 5 (lima) BAB dan
beberapa lempira. Adapun setiap BAB memiliki sub-sub BAB. Sistematika
penulisan laporan ini adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini terdapat latar belakang, rumusan masalah, tujuan kerja
praktek, manfaat kerja praktek, ruang lingkup penelitian, metode pengumpulan,
dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM

Dalam bab ini terdapat gambaran mengenai instansi/ kantor Komisi


Pemilihan Umum Kota Denpasar seperti sejarah, lokasi kantor, visi dan misi,
struktur organisasi, deskripsi tugas dan logo instansi.

BAB III LANDASAN TEORI

Dalam BAB ini terdapat teori- teori yang terkait dengan perancangan
sistem penerimaan pegawai/ karyawan kontrak baru pada Komisi Pemilihan
Umum Kota Denpasar.

BAB IV PERANCANGAN DAN DESAIN SISTEM

Dalam BAB ini terdapat perancangan dan proses pembuatan sistem


infrormasi penerimaan pegawai/ karyawan kontrak baru pada KPU KOTA
DENPASAR.

BAB V PENUTUP

Dalam BAB ini terdaapt kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang
diperoleh.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar


Secara institusional, KPU yang ada sekarang merupakan KPU ketiga
yang dibentuk setelah Pemilu demokratis sejak reformasi 1998. KPU pertama
(1999-2001) dibentuk dengan Keppres No 16 Tahun 1999 yang berisikan 53
orang anggota yang berasal dari unsur pemerintah dan Partai Politik dan dilantik
oleh Presiden BJ Habibie. KPU kedua (2001-2007) dibentuk dengan Keppres No
10 Tahun 2001 yang berisikan 11 orang anggota yang berasal dari unsur
akademis dan LSM dan dilantik oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
pada tanggal 11 April 2001. KPU ketiga (2007-2012) dibentuk berdasarkan
Keppres No 101/P/2007 yang berisikan 7 orang anggota yang berasal dari
anggota KPU Provinsi, akademisi, peneliti dan birokrat dilantik tanggal 23
Oktober 2007 minus Syamsulbahri yang urung dilantik Presiden karena masalah
hukum [3].

Gambar 2.0.1 Logo KPU Kota Denpasar

Untuk menghadapi pelaksanaan Pemilihan Umum 2009, image KPU


harus diubah sehingga KPU dapat berfungsi secara efektif dan mampu
memfasilitasi pelaksanaan Pemilu yang jujur dan adil. Terlaksananya Pemilu
yang jujur dan adil tersebut merupakan faktor penting bagi terpilihnya wakil

5
6

rakyat yang lebih berkualitas, dan mampu menyuarakan aspirasi rakyat. Sebagai
anggota KPU, integritas moral sebagai pelaksana pemilu sangat penting, selain
menjadi motor penggerak KPU juga membuat KPU lebih kredibel di mata
masyarakat karena didukung oleh personal yang jujur dan adil.

Tepat 3 (tiga) tahun setelah berakhirnya penyelenggaraan Pemilu 2004,


muncul pemikiran di kalangan pemerintah dan DPR untuk meningkatkan kualitas
pemilihan umum, salah satunya kualitas penyelenggara Pemilu. Sebagai
penyelenggara pemilu, KPU dituntut independen dan non-partisan. Untuk itu atas
usul insiatif DPR-RI menyusun dan bersama pemerintah mensyahkan Undang-
undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu. Sebelumnya
keberadaan penyelenggara Pemilu terdapat dalam Pasal 22-E Undang-undang
Dasar Tahun 1945 dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu
DPR, DPD dan DPRD, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden.

Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara


Pemilu diatur mengenai penyelenggara Pemilihan Umum yang dilaksanakan oleh
suatu Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri.
Sifat nasional mencerminkan bahwa wilayah kerja dan tanggung jawab KPU
sebagai penyelenggara Pemilihan Umum mencakup seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Sifat tetap menunjukkan KPU sebagai lembaga
yang menjalankan tugas secara berkesinambungan meskipun dibatasi oleh masa
jabatan tertentu. Sifat mandiri menegaskan KPU dalam menyelenggarakan
Pemilihan Umum bebas dari pengaruh pihak mana pun.

Perubahan penting dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 2007


Tentang Penyelenggara Pemilu, meliputi pengaturan mengenai lembaga
penyelenggara Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden; serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah yang sebelumnya diatur dalam beberapa peraturan perundang-
undangan kemudian disempurnakan dalam 1 (satu) undang-undang secara lebih
komprehensif.
7

Dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara


Pemilu diatur mengenai KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebagai
lembaga penyelenggara pemilihan umum yang permanen dan Bawaslu sebagai
lembaga pengawas Pemilu. KPU dalam menjalankan tugasnya bertanggung
jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta dalam hal
penyelenggaraan seluruh tahapan pemilihan umum dan tugas lainnya. KPU
memberikan laporan Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu


juga mengatur kedudukan panitia pemilihan yang meliputi PPK, PPS, KPPS dan
PPLN serta KPPSLN yang merupakan penyelenggara Pemilihan Umum yang
bersifat ad hoc. Panitia tersebut mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan
semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan Umum dalam rangka mengawal
terwujudnya Pemilihan Umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil.

Dalam rangka mewujudkan KPU dan Bawaslu yang memiliki integritas


dan kredibilitas sebagai Penyelenggara Pemilu, disusun dan ditetapkan Kode
Etik Penyelenggara Pemilu. Agar Kode Etik Penyelenggara Pemilu dapat
diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum, dibentuk Dewan
Kehormatan KPU, KPU Provinsi, dan Bawaslu.

Di dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu DPR,


DPD dan DPRD, jumlah anggota KPU adalah 11 orang. Dengan diundangkannya
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu, jumlah
anggota KPU berkurang menjadi 7 orang. Pengurangan jumlah anggota KPU
dari 11 orang menjadi 7 orang tidak mengubah secara mendasar pembagian
tugas, fungsi, wewenang dan kewajiban KPU dalam merencanakan dan
melaksanakan tahap-tahap, jadwal dan mekanisme Pemilu DPR, DPD, DPRD,
Pemilu Presiden/Wakil Presiden dan Pemilu Kepala Daerah Dan Wakil Kepala
Daerah.

Menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara


Pemilu, komposisi keanggotaan KPU harus memperhatikan keterwakilan
perempuan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen). Masa keanggotaan
8

KPU 5 (lima) tahun terhitung sejak pengucapan sumpah/janji. Penyelenggara


Pemilu berpedoman kepada asas : mandiri; jujur; adil; kepastian hukum; tertib
penyelenggara Pemilu; kepentingan umum; keterbukaan; proporsionalitas;
profesionalitas; akuntabilitas; efisiensi dan efektivitas.

Cara pemilihan calon anggota KPU-menurut Undang-Undang Nomor 22


Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu-adalah Presiden membentuk Panitia
Tim Seleksi calon anggota KPU tanggal 25 Mei 2007 yang terdiri dari lima orang
yang membantu Presiden menetapkan calon anggota KPU yang kemudian
diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengikuti fit and proper test.
Sesuai dengan bunyi Pasal 13 ayat (3) Undang-undang N0 22 Tahun 2007
Tentang Penyelenggara Pemilu, Tim Seleksi Calon Anggota KPU pada tanggal 9
Juli 2007 telah menerima 545 orang pendaftar yang berminat menjadi calon
anggota KPU. Dari 545 orang pendaftar, 270 orang lolos seleksi administratif
untuk mengikuti tes tertulis. Dari 270 orang calon yang lolos tes administratif, 45
orang bakal calon anggota KPU lolos tes tertulis dan rekam jejak yang
diumumkan tanggal 31 Juli 2007.

2.2. Visi Dan Misi Instansi


Visi dan Misi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar, yaitu
sebagai berikut.

2.2.1 Visi
Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang Mandiri, Professional, dan
Berintegritas untuk Terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL.

2.2.2 Misi

1. Meningkatkan kompetensi penyelenggara Pemilu Serentak dengan


berpedoman kepada perundang-undangan dan kode etik penyelenggara
Pemilu.
2. Menyusun peraturan di bidang Pemilu Serentak yang memberikan
kepastian hukum, progresif, dan partisipatif.
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu Serentak yang efektif
dan efisien, transparan, akuntabel, serta aksesibel.
9

4. Mengoptimalkan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dalam


menyelenggarakan Pemilu Serentak.
5. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dalam Pemilu Serentak.
6. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu Serentak untuk seluruh
pemangku kepentingan.

2.3. Tugas Dan Wewenang

2.3.1 Tugas dan Wewenang KPU Kota Denpasar

2.3.1.1 Tugas dan Wewenang KPU Kota Denpasar dalam


penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, meliputi :

1. Menyusun program dan melaksanakan anggaran serta


menetapkan jadwal di kabupaten/kota;
2. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di
kabupaten/kota berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;
4. Menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi;
5. Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan
oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;
6. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan
suara Pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
kabupaten/kota berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara
di PPK dengan membuat berita acara rekapitulasi suara dan
sertifikat rekapitulasi suara;
7. Melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan
suara Pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan
Perwakilan Daerah, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah provinsi di kabupaten/kota yang bersangkutan
berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara di
PPK;
10

8. Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat


sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada
saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU
Provinsi;
9. Mengesahkan hasil Pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah kabupaten/kota dengan menerbitkan keputusan KPU
Kabupaten/Kota dan mengumumkannya;
10. Mengumumkan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota terpilih sesuai dengan alokasi jumlah kursi tiap
daerah pemilihan di Kabupaten/Kota yang bersangkutan dan
membuat berita acaranya;
11. Memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanya pelanggaran
kode etik yang dilakukan oleh PPK, PPS, KPPS, Panwaslu
Kecamatan, dan Pengawas Pemilu Lapangan;
12. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang
disampaikan oleh Panwaslu Kabupaten/Kota;
13. Menonaktifkan sementara dan/atau mengenakan sanksi
administratif kepada anggota PPK, PPS, sekretaris KPU
Kabupaten/Kota, dan pegawai sekretariat KPU Kabupaten/Kota
yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan
terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang
berlangsung berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/kota
dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
14. Menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau
yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU
Kabupaten/Kota kepada masyarakat;
15. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan dan
menetapkan data pemilih sebagai daftar pemilih;
16. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan
penyelenggaraan Pemilu;
17. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang diberikan oleh
KPU, KPU Provinsi, dan/atau undang-undang.
11

2.3.1.2 Tugas dan Wewenang KPU Kota Denpasar dalam


penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
meliputi;

1. Menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta


menetapkan jadwal di Kabupaten/kota;
2. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di
kabupaten/kota berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;
4. Menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi;
5. Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan
oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;
6. Melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden di kabupaten/kota yang bersangkutan
berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan
membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil
penghitungan suara;
7. Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat
sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada
saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU
Provinsi;
8. Memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanya pelanggaran
kode etik yang dilakukan oleh PPK, PPS, KPPS, Panwaslu
Kecamatan, dan Pengawas Pemilu Lapangan;
9. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang
disampaikan oleh Panwaslu Kabupaten/Kota;
10. Menonaktifkan sementara dan/atau mengenakan sanksi
administratif kepada anggota PPK, PPS, sekretaris KPU
Kabupaten/Kota, dan pegawai sekretariat KPU Kabupaten/Kota
yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan
terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang
berlangsung berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/kota
dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
12

11. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang


berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota
kepada masyarakat;
12. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan dan
menetapkan data pemilih sebagai daftar pemilih;
13. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan
penyelenggaraan Pemilu; dan
14. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh
KPU, KPU Provinsi, dan/atau undang-undang.

2.3.1.3 Tugas Dan Wewenang KPU Kota dalam penyelenggaraan


Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah meliputi;

1. Merencanakan program, anggaran, dan jadwal Pemilu Kepala


Daerah dan Wakil Kepala Daerah kabupaten/kota;
2. Menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Kabupaten/Kota, PPK,
PPS, dan KPPS dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah kabupaten/kota dengan memperhatikan pedoman dari
KPU dan/atau KPU Provinsi;
3. Menyusun dan menetapkan pedoman yang bersifat teknis untuk
tiap-tiap tahapan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah kabupaten/kota berdasarkan peraturan
perundang-undangan;
4. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam Pemilu Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah provinsi serta Pemilu Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah kabupaten/kota dalam wilayah kerjanya;
5. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan Pemilu
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah kabupaten/kota;
6. Menerima dan menyampaikan daftar pemilih dari PPK dalam
penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah provinsi kepada KPU Provinsi;
7. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan
semua tahapan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah kabupaten/kota berdasarkan peraturan
13

perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU


dan/atau KPU Provinsi;
8. Menetapkan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala
daerah kabupaten/kota yang telah memenuhi persyaratan;
9. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan
suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
kabupaten/kota berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara
dari seluruh PPK di wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan
dengan membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat
hasil penghitungan suara;
10. Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat
sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada
saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU
Provinsi;
11. Mengesahkan hasil Pemilu kepala daerah dan wakil kepala
daerah kabupaten/kota dengan menerbitkan keputusan KPU
Kabupaten/Kota dan mengumumkannya;
12. Mengumumkan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala
daerah kabupaten/kota terpilih dan membuat berita acaranya;
13. Melaporkan hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
kabupaten/kota kepada KPU melalui KPU Provinsi;
14. Memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanya pelanggaran
kode etik yang dilakukan oleh PPK, PPS, KPPS, Panwaslu
Kecamatan, dan Pengawas Pemilu Lapangan;
15. 15. . menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang
disampaikan oleh Panwaslu Kabupaten/Kota;
16. 16. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakan sanksi
administratif kepada anggota PPK, PPS, , sekretaris KPU
Kabupaten/Kota, dan pegawai sekretariat KPU Kabupaten/Kota
yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan
terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang
berlangsung berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/kota
dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
14

17. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu Kepala


Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan/atau yang berkaitan dengan
tugas KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat;
18. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan dan
menetapkan data pemilih sebagai daftar pemilih;
19. Melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan
Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah provinsi
berdasarkan peraturan perundang-undangan dan pedoman KPU
dan/atau KPU Provinsi;
20. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah kabupaten/kota;
21. Menyampaikan hasil Pemilu kepala daerah dan wakil kepala
daerah kabupaten/kota kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi, Menteri Dalam Negeri, bupati/walikota, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota; dan
22. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang diberikan oleh
KPU, KPU Provinsi dan/atau undang-undang.

2.3.1.4 Kewajiban KPU Kota dalam Pemilu Anggota Dewan


Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, dan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah:

1. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu dengan


tepat waktu;
2. Memperlakukan peserta Pemilu dan pasangan calon secara adil
dan setara;
3. Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan Pemilu kepada
masyarakat;
4. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
5. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan
penyelenggaraan Pemilu kepada KPU melalui KPU Provinsi;
15

6. Memelihara arsip dan dokumen Pemilu serta mengelola barang


inventaris KPU Kabupaten/Kota berdasarkan peraturan
perundang- undangan;
7. Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan
penyelenggaraan Pemilu kepada KPU dan KPU Provinsi serta
tembusannya kepada Bawaslu; h. membuat berita acara pada
setiap rapat pleno KPU Kabupaten/Kota dan ditandatangani oleh
ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota;
8. Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU dan KPU
Provinsi; dan
9. Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan.

2.3.2 Tugas Dan Kewenangan Sekretariat KPU Kota Denpasar

2.3.2.1 Tugas
1. Membantu penyusunan program dan anggaran Pemilu;
2. Memberikan dukungan teknis administratif;
3. Membantu pelaksanaan tugas KPU Kabupaten/Kota dalam
menyelenggarakan Pemilu;
4. Membantu pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilu
anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden, serta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah provinsi;
5. Membantu perumusan dan penyusunan rancangan keputusan
KPU Kabupaten/Kota;
6. Memfasilitasi penyelesaian masalah dan sengketa Pemilu Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota;
7. Membantu penyusunan laporan penyelenggaraan kegiatan dan
pertanggungjawaban KPU Kabupaten/Kota; dan
8. Membantu pelaksanaan tugas-tugas lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
16

2.3.2.2 Wewenang
1. Mengadakan dan mendistribusikan perlengkapan penyelenggaraan
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota
berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kebutuhan yang
ditetapkan oleh KPU;
2. Mengadakan perlengkapan penyelenggaraan Pemilu sebagaimana
dimaksud pada huruf a sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
3. Memberikan layanan administrasi, ketatausahaan, dan kepegawaian
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2.3.2.3 Kewajiban
1. Menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan;
2. Memelihara arsip dan dokumen Pemilu; dan
3. Mengelola barang inventaris KPU Kabupaten/Kota.

2.3.2.4 Sekretariat KPU Kota bertanggung jawab dalam hal


administrasi keuangan serta pengadaan barang dan jasa
berdasarkan peraturan

2.4 Struktur Organisasi Komisi Pemilihan Umum Kota Denpasar

Berikut ini merupakan gambar struktur organisasi Komisi Pemilihan


Umum Kota Denpasar :

Gambar 2.0.2 Struktur Organisasi Komisi Pemilihan Umum Kota Denpasar


17

Gambar 2.0.3 Struktur Organisasi Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota


Denpasar
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1. Pengertian Sistem


Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Adapun elemennya yaitu tujuan
(goal), masukan (input), keluaran (output), proses (process), mekanisme
pengendalian (control mecanisme), dan umpan balik (feed back). Pengertian
sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terikat antar berbagai bagian
sampai kepada bagian yang paling kecil, bila suatu bagian atau sub bagian
terganggu maka bagian yang terikat juga ikut merasakan ketergangguan
tersebut.
Istilah sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal
atau elemen yang bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara
tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi
guna mencapai suatu tujuan. [4]

3.2 Karakteristik Sistem


Suatu sistem memiliki karakteristik dan memiliki sifat-sifat tertentu yaitu
[5] :
1. Memiliki Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi bekerja
sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa
suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

18
19

5. Masukan Sistem
Merupakan energi yang dimasukkanan kedalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang di masukan supaya sistem tersebut dapat
beroprasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk untuk mendapatkan
keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada subsistem. Misalnya untuk
komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan
merupakan sisa hasil pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang
dibutuhkan.

7. Sistem Sasaran
Sistem sasaran adalah suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran. Jika
suatu sistem tidak mempunyai batasan sasaran, maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya.

3.3 Perancangan
Perancangan suatu aplikasi termasuk dalam kegiatan rekayasa perangkat
lunak dimulai jauh sebelum coding dilakukan berlanjut sampai tercapainya
sebuah aplikasi yang diinginkan. Pada dasarnya rekayasa perangkat lunak
dilakukan untuk merancang suatu aplikasi atau software dengan menata setiap
informasi yang ditemui sesuai dengan masalah yang diteliti hingga menjadi suatu
kesatuan sistem yang dapat berjalan dengan baik. [5]

3.4 Pendaftaran
Pengertian pendaftaran disini, pada dasarnya untuk memperlancar dan
mempermudah dalam proses pendaftaran Pegawai Kontrak Baru Secara Online,
sehingga dapat terorganisir dengan baik . [5]
20

3.5 Pengertian Sistem Informasi


Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur- prosedur yang
digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya
(Herlambang dan Tanuwijaya, 2005).

3.6 Sistem informasi Sumber Daya Manusia


Tiap perusahaan memiliki sistem untuk mengumpulkan dan memelihara
data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi
informasi, dan melaporkan informasi tersebut kepada pemakai. Sistem ini
dinamakan sistem manajemen sumber daya manusia (human resource
information system) atau HRIS. (McLeod, 2008).
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan sebuah
bentuk interseksi/ pertemuan antara bidang ilmu managemen sumber daya
manusia (MSDM) dan teknologi informasi. Sistem ini menggabungkan MSDM
sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi
informasi ke dalam aktifitas- aktifitas MSDM seperti dalam perencanaan,
penyusunan sistem, pemrosesan data dalam serangkaian langkah- langkah yang
terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya
perusahaan. (McLeod, 2008).

3.7 Analisis dan Perancangan Sistem


Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,
sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan Sistem merupakan
penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi.
Analisis dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang,
dan mengimplementasikan peningkatan- peningkatan fungsi bisnis yang dapat
dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi. (Kendall dan
Kendall, 2003).

3.8 Pengertian Flowchart


Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan
urutan-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart merupakan bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem yang menjelaskan
urutan dari prosedur-prosedur yang ada didalam sistem. [6]
21

Berikut pedoman-pedoman untuk menggambarkan suatu bagan alir dan


analisis sistem :
1. Flowchart digambarkan dari halaman atas kebawah juga dari kiri
ke kanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara detail dan
definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai serta berakhir juga harus ditentukan
secara jelas.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan
menggunakan deskripsi kata kerja, seperti mencetak invoice.
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang
benar.
6. Lingkup dan range dari aktivitas yang sedang digambarkan harus
ditelusuri dengan detail. Percabangan yang memotong aktivitas
yang sedang digambarkan tidak perlu dibuat pada flowchart yang
sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya
diletakkan pada halaman yang terpisah atau dihilangkan
seluruhnya jika percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.

Flowchart dapat digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol dapat


dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Simbol-simbol Flowchart
Simbol Nama Simbol Keterangan
Terminator Menunjukkan awal dan akhir dari suatu
Symbol program.

Process Symbol Simbol yang menunjukkan pengolahan


yang dilakukan oleh komputer.

Input/Output Simbol yang menyatakan proses input


Symbol atau output tanpa tergantung jenis
peralatannya.
Manual Operation Simbol yang menunjukkan pengolahan
Symbol yang tidak dilakukan oleh komputer.
22

Document Simbol yang digunakan untuk mencetak


Symbol keluaran dalam bentuk dokumen (melalui
printer).
Decision Symbol Simbol untuk menyatakan suatu kondisi
tertentu yang akan menghasilkan
beberapa kemungkinan jawaban/aksi.
Preparation Simbol untuk mempersiapkan
Symbol penyimpanan yang akan digunakan
sebagai tempat pengolahan didalam
storage.
Offline Connector Simbol untuk keluar/masuk prosedur
Symbol atau proses dalam lembaran/halaman
yang berbeda.
Connector Simbol untuk keluar/masuk prosedur
Symbol atau proses dalam lembaran/halaman
yang sama.
Keying Symbol Simbol untuk menyatakan segala jenis
operasi yang diproses dengan
menggunakan suatu mesin yang
mempunyai keyboard.
Offline Storage Simbol untuk menunjukkan bahwa data
Symbol dalam simbol ini akan disimpan ke suatu
media tertentu.
Flow Symbol Simbol untuk menyatakan jalannya arus
suatu proses.

3.9 Pengertian Data Flow Diagram (DFD)


Penggunaan notasi- notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem
untuk mempermudah pengguna/ user membaca dan memahami sistem tersebut
secara logika disebut Data Flow Diagram (DFD). DFD berfungsi untuk
menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat
tinggi sampai terendah. DFD focus pada aliran data dari dan ke dalam data
sistem serta memproses data tersebut. (Kendall dan Kendall, 2003).
23

Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan DFD dapat dilihat pada
tabel 3.2

Tabel 3.2 Simbol-simbol DFD (Data Flow Diagram)


NO Gane/Sarson Yourdon/De Marco Keterangan

1 Entitas eksternal, dapat


berupa orang/unit terkait

Enternal Ekternal Enternal Ekternal yang berinteraksi dengan


system tetapi diluar sistem

2 Unit yang melakukan


transformasi data.

Proses Proses

3 Aliran data dan arah


khusus dari sumber ke
tujuan.
Aliran Data Aliran Data

4 Penyimpanan data atau


data yang dapat dilihat
oleh proses.
Data Store Data Store

Dalam pembuatan DFD harus memperhatikan tahapan-tahapan pembuatannya.


Adapun tahapan pembuatan DFD antara lain sebagai berikut :
1. Diagram Konteks (Level Top), merupakan diagram yang digunakan
untuk menggambarkan sistem global atau umum. Pada tahap ini
menggambarkan lingkungan tunggal mewakili keseluruhan sistem.
24

2. Diagram Nol (Level Nol), merupakan diagram yang digunakan untuk


menggambarkan tahapan-tahapan proses yang ada dalam diagram
konteks.
3. Diagram Detail (Level Satu), merupakan diagram yang digunakan
untuk menggambarkan arus data secara detail dari tahapan proses
pada diagram nol. Dalam menggambarkan diagram detail harus
diperhatikan konsistensi jumlah input dan output yang ada pada
diagram nol. Bila level ini sudah tidak ada lagi yang perlu diuraikan,
maka dalam proses dinamakan proses primitive, pada nomor
prosesnya cukup diberikan kode ‘P’

4.0 Entity Relationship Diagram (ERD)


Proses reverse engineering terhadap suatu basis data menjadi suatu
kebutuhan bagi perancang basis data untuk mengetahui struktur dari sebuah
basis data. Struktur tersebut biasanya dimodelkan dalam bentuk ERD. ERD
dibagi menjadi dua macam yaitu Conceptual Data Model (CDM) dan Physical
Data Model (PDM). (Marlinda, 2004).

Tabel 3.3 Simbol-simbol ERD (Entity Relationship Diagram)


No Simbol Keterangan

1 Elips, yaitu untuk menyatakan atribut dari


suatu entitas

Persegi panjang, yaitu untuk menyatakan


entitas yang ada
2
25

3 Belah ketupat, yaitu untuk menyatakan


relasi atau hubungan antara entitas

4 Garis, yaitu untuk menghubungkan entitas


dengan atributnya entitas dengan relasinya.
BAB IV
PERANCANGAN DAN DESAIN SISTEM

4.1 Flowchart Sistem


Flowchart sistem merupakan bagian yang menunjukkan alur kerja atau
apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan
menjelaskan urutan dari prosedur- prosedur yang ada didalam sistem.

4.1.1 Flowchart Admin


Flowchart Admin merupakan bagian alur admin dalam sistem informasi
pendaftaran Pegawai Kontrak Baru Berbasis Web dari membuka web sampai
proses login ke dalam sistem, pengaksesan menu, dan logout.
Adapun flowchart admin terdapat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Flowchart Admin

26
27

4.1.2 Flowchart User/ Pendaftar


Flowchart User/ Pendaftar merupakan bagan alur dalam sistem
pendaftaran dari membuka website, mengisi form pendaftaran, mendapatkan
kode pendaftaran dan cetak bukti daftar. Adapun flowchart user/ pendaftar
terdapat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Flowchart User/ Pendaftar

4.2 Data Flow Diagram


Data Flow Diagram atau yang sering disingkat DFD adalah perangkat-
perangkat analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan
analisis sistem memahami sitem dan subsistem secara visual sebagai suatu
rangkaian aliran data yang saling berkaitan. Aliran data merupakan perpindahan
data dari satu titik ke titik yang lain, pengambarannya dengan cara kepala tanda
panah mengarah ke tujuan datanya.
28

4.3 Konteks Diagram


Konteks Diagram menggambarkan secara umum proses yang terjadi
pada suatu sistem. Dibuatnya diagram konteks ini yaitu dasar dari pembuatan
DFD beserta level- levelnya. Berikut merupakan diagram konteks dari sistem
informasi penerimaan pegawai kontrak baru berbasis web pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Diagram Konteks

4.4 DFD Level 0


Data Flow Diagram level 0 dibuat untuk menggambarkan arus input dari
external entity ke proses dan arus output dari proses ke external entity. Pada
data flow diagram level 0 dijabarkan menjadi 4 proses yaitu :
1. P.1 Validasi Login
2. P.2 Proses Data Admin
3. P.3 Proses Data Pendaftar
4. P.4 Proses Cetak Data Pendaftar
29

Gambar 4.4 DFD Level 0

4.5 Entity Relationship Diagram (ERD)


Berikut adalah gambar dari Entity Relationship Diagram (ERD) :
30

Gambar 4.5 ERD (Entity Relationship Diagram)

Pada Gambar 4.5 Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan struktur


entitas beserta relasinya pada setiap objek. Pada gambar diatas tedapat dua
entitas yaitu entitas Admin dan Pendaftar/ User.

4.6 Basis Data Konseptual


Berikut ini merupakan gambar dari Basis Data Konseptual Sistem
Penerimaan Pegawai Kontrak Baru berbasis Web.

Gambar 4.6 Basis Data Konseptual

Pada Gambar 4.6 terdapat dua table yaitu tb_admin dan tb_pendaftaran
yang dimana masing- masing table memiliki PK (Primary Key).
31

4.7 Struktur Tabel


Dalam pembuatan basis data diperlukan struktur table yang saling
berhubungan satu sama lain. Struktur table terdiri dari field, tipe data, dan jenis
key. Berikut adalah rancangan struktur yang terdapat pada sistem ini.

1. Struktur tb_admin
Tabel ini digunakan oleh admin yang nantinya akan login kehalaman web
dan melihat daftar- daftar nama peserta yang sudah mendaftar.

Tabel 4.7 Struktur tb_admin

No Field Tipe Data Key Constraint


1 Id_admin INT(11) Primary Key
2 Nm_admin Varchar (30) Not Null
3 Username Varchar (30) Not Null
4 Password Varchar (30) Not Null

2. Struktur tb_pendaftaran
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data dari pendaftar yang nantinya
pendaftar menginputkan data diri/ identitas diri mereka pada form pendaftaran.

Tabel 4.8 Struktur tb_pendaftaran

No Field Tipe Data Key Constraint


1 Id_pendaftaran Char (20) Primary Key
2 Tgl_daftar Date Not Null
3 Nm_peserta Varchar (30) Not Null
4 Tmp_lahir Varchar (30) Not Null
5 Tgl_lahir Date Not Null
6 Pendidikan_trkhr Varchar(30) Not Null
7 Jenis_kelamin Varchar (30) Not Null
8 Alamat_peserta Text Not Null
32

4.8 Desain Antar Muka (Interface Design)


Desain Antarmuka atau Interface Design adalah design pada perangkat
lunak, situs web yang nantinya akan berinteraksi dengan pengguna/ user. Tujuan
dari desain antarmuka adalah membuat interaksi pengguna sesederhana
mungkin. Pada bagian user interface dijelaskan mengenai desain yang
digunakan pada Sistem Penerimaan Pegawai Kontrak Baru Berbasis Web.

4.8.1 Pada Bagian Pendaftar


Terdapat form pendaftaran, selanjutnya mendapatkan kode pendaftaran,
setelah itu cetak bukti pendaftaran.

4.8.1.2 Formulir Pendaftaran Calon Pegawai Kontrak Baru


Pada Halaman ini pendaftar diharuskan mengisi formulir dengan benar
sesuai dengan identitas yang diminta.

Gambar 4.8.1 Formulir Pada Pendaftar


33

4.8.1.3 Dapatkan kode pendaftaran


Pada halaman ini pendaftar yang sudah mengisi form akan mendapatkan
kode pendaftaran yang selanjutnya pendaftar

Gambar 4.8.2 Kode Pendaftaran

4.8.1.4 Cetak bukti daftar


Setelah mendapatkan kode pendaftaran, selanjutnya pendaftar dapat
mengeprint bukti daftar pada halaman ini.

Gambar 4.8.3 Cetak Bukti Daftar


34

4.8.2 Pada Bagian Admin


Terdapat halaman login, setelah login ada menu beranda, data pendaftar
dan logout.

4.8.2.1 Halaman Login


Pada halaman ini admin diminta memasukkan username dan password
yang sebelumnya sudah diinputkan secara manual kedalam database MySQL
pada tb_admin.

Gambar 4.8.4 Halaman login Admin

4.8.2.2 Beranda Admin


Pada halaman beranda nantinya akan terdapat beberapa pengumuman
mengenai penerimaan pegawai kontrak.
35

Gambar 4.8.5 Beranda Admin

4.8.2.3 Halaman Data Pendaftar


Pada halaman data pendaftar, admin dapat melihat pendaftar yang sudah
mengisi dan mencetak bukti pendaftaran.

Gambar 4.8.6 Halaman Data Pendaftar Admin

4.8.2.4 Menu Keluar


Jika admin melakukan fungsi keluar akan ditampilkan kembali halaman
login, yang diharuskan admin memasukkan username dan password kembali.

Gambar 4.8.7 Tampilan Menu Keluar


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pegawai Kontrak
Baru berbasis Web digambarkan dengan Flowchart, DFD, dan
ERD yang dibuat melalui broser dengan mengakses
app.diagrams.net (draw.io) serta untuk perancangan antarmuka
menggunakan applikasi Visual Studio Code dengan Bahasa
HTML dan CSS (HTML untuk tampilan dasar web, dan CSS untuk
style/ desain dari web itu sendiri) dan bahasa PHP untuk
menjalankan beberapa fungsi dalam sistemnya.
2. Perancangan Sistem Informasi ini juga berfungsi untuk setiap
orang yang ingin mendaftar sebagai calon pegawai jika nantinya
Komisi Pemilihan Umum Kota Denpasar membutuhkan pegawai
kontrak baru/ menggantikan pegawai kontrak yang lama.

5.2 Saran
Dengan Perancangan “Sistem Informasi Penerimaan Pegawai Kontrak
Baru berbasis Web” ini diharapkan untuk kedepannya sistem ini dapat
diimplementasikan dan dijalankan, jika benar adanya diharapkan sistem ini dapat
mempermudah proses penerimaan pegawai kontrak baru yang lebih efesien dan
efektif.

36
DAFTAR PUSTAKA

[1]. Hardiyanti, Putri Nonik. 2019. “Pelaksanaan Rekrutmen dan Seleksi


Karyawan pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang”.
Semarang: Universitas Semarang.
[2]. Maringan. Ronny. 2019. “Sistem Informasi Perekrutan Karyawan Berbasis
Web Pada PT. Siprama Cakrawala Menggunakan Metode Prototype”.
Palembang : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer Palcomtech.
[3]. G.N.A.K Udayana. 2021. “Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat
Masuk Dan Surat Keluar Pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota
Denpasar”. Denpasar: ITB STIKOM BALI RENON.
[4]. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
[5]. Iswanto. 2006. Pendaftaran Mahasiswa Baru. Yogyakarta: AMIKOM
[6]. Indra Yatini. 2010. “Flowchart, Algoritma dan Pemrogaman Menggunakan
Bahasa C++ Builder”. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.

37

Anda mungkin juga menyukai