No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian Suatu proses awal yang dilakukan untuk membuat peralatan, perlengkapan, dan
benda – benda lain yang terkontaminasi menjadi aman untuk ditangani sebelum
dibersihkan.
2. Tujuan Sebagai acuan yang digunakan untuk menyiapkan alat – alat aman disentuh oleh
petugas sebelum proses pencucian, pembilasan DTT maupun sterilisasi.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Danau Sembuluh Nomor : /SK/PKM-DS/ /2018 tentang
4. Referensi 1. Kemenkes RI, 2011, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya: Kesiapan
menghadapi Emerging Infectious Disease, edisi 3, Kemenkes RI, Jakarta.
2. JNPK-KR, 2012, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini,
JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-US, Modul. Jakarta
3. Kemenkes RI, 2017, Permenkes No 27 tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Jakarta.
5. Prosedur / A. Persiapan Alat
Langkah-langkah 1. Sepasang sarung tangan rumah tangga (pastikan tidak bocor).
2. Celemek
3. Larutan chlorin 0,5 %
4. Air Biasa / mentah
5. Wadah plastik untuk larutan chlorin 0,5 %
B. Pelaksanaan
1. Memakai peralatan pelindung terutama celemek dan sarung tangan
berbahan karet (sarung tangan rumah tangga) serta APD yang sesuai
2. Menyiapkan larutan chlorin 0,5 % dengan menggunakan air biasa / air
mentah dengan perbandingan 1:9
3. Menuangkan larutan chlorin tersebut ke dalam wadah plastik
4. Mengumpulkan peralatan yang akan dilakukan dekontaminasi
5. Meletakkan alat – alat dalam wadah plastik berisi larutan chlorin 0,5 %
6. Memastikan larutan chlorin melebihi permukaan alat yang direndam
kurang lebih 2 cm
7. Merendam alat selama 10 menit
8. Mengangkat peralatan yang direndam dengan menggunakan sarung tangan
rumah tangga
9. Melanjutkan ke SOP berikutnya untuk pemrosesan pencucian dan
pembilasan alat
Hal – hal yang harus diperhatikan :
1. Lakukan proses dekontaminasi kimia sesuai dengan prosedur,
2. Perhatikan kehati – hatian selama melakukan prosedur,
3. Pastikan dalam menggunakan larutan clorin dengan takaranya tepat dan waktu
yang digunakan tepat,
4. Pastikan peralatan yang terkontaminasi terendam seluruhnya oleh larutan
chlorin 0,5 %,
5. Ganti larutan clorin paling sedikit 24 jam atau jika terlihat kotor / keruh,
6. Unit terkait 1. IRD,
2. Ruang Tindakan,
3. KIA/KB,
4. Rawat Inap,
5. Ruang Persalinan.
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk membersihkan alat – alat menggunakan
sabun dan air mengalir sesudah dilakukan proses dekontaminasi.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam membersihkan alat melalui pencucian dan pembilasan.
1. Pengertian Suatu tindakan pemrosesan alat dengan menggunakan metode alternatif yang aman
dan efektif dengan cara merebus setelah cuci bilas
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan disinfeksi tingkat tinggi dengan cara merebus
1. Pengertian Suatu tindakan pemrosesan alat dengan menggunakan metode alternatif yang aman
dan efektif dengan cara mengukus setelah cuci bilas
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan disinfeksi tingkat tinggi dengan cara mengukus
1. Pengertian Suatu tindakan pemrosesan alat dengan menggunakan metode alternatif yang aman
dan efektif dengan cara kimiawi setelah cuci bilas
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan disinfeksi tingkat tinggi dengan cara kimiawi
C. Pelaksanaan
1. Melakukan cuci tangan
2. Menggunakan sarung tangan rumah tangga
3. Memasukan peralatan yang akan di DTT kimia ke dalam wadah plastik
yang berisi larutan chlorin 0,5 % atau 0,1 %
4. Memastikan larutan chlorin melebihi permukaan alat yang direndam
kurang lebih 2 cm
5. Merendam alat selama 20 menit
6. Mengangkat peralatan yang direndam dengan menggunakan sarung tangan
DTT atau korentang DTT
7. Memasukkan ke dalam wadah berisi air DTT
8. Membilas peralatan dengan air DTT supaya hilang larutan chlorin. Masih
menggunakan sarung tangan DTT, keringkan peralatan yang sudah dibilas
9. Memasukan peralatan yang sudah dikeringkan ke dalam wadah yang sudah
di lakukan DTT kimiawi sebagai tempat penyimpanan
10. Menutup rapat wadah penyimpanan alat yang sudah melalui proses DTT
kimia
11. Memberi label tanggal pemrosesan alat dan tanggal kadaluarsa pemrosesan
alat selama 1 minggu
12. Merapikan alat – alat yang sudah digunakan
13. Melakukan cuci tangan
Hal – hal yang harus diperhatikan :
1. Gunakan alat pelindung diri selama melakukan tindakan
2. Perhatikan aseptik selama melakukan prosedur
3. Pastikan dalam membuat larutan chlorin takarannya tepat
6. Unit terkait 1. IRD,
2. Ruang Tindakan,
3. KIA/KB,
4. Rawat Inap,
5. Ruang Persalinan.
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan dalam menyediakan persediaan larutan chlorin 0,5
% sebagai bahan pemrosesan alat bekas pakai dekontaminasi dan disinfeksi tingkat
tinggi secara kimia
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menyediakan larutan chlorin 0,5 % yang efektif membunuh
microorganisme terutama virus HIV dan HBV
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Danau Sembuluh Nomor : /SK/PKM-DS/ /2018 tentang
4. Referensi 1. Kemenkes RI, 2011, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya: Kesiapan
menghadapi Emerging Infectious Disease, edisi 3, Kemenkes RI, Jakarta.
2. JNPK-KR, 2012, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini,
JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-US, Modul. Jakarta
3. Kemenkes RI, 2017, Permenkes No 27 tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Jakarta.
5. Prosedur / A. Persiapan Alat
Langkah-langkah 1. Sepasang sarung tangan rumah tangga
2. Cairan chlorin 5,25 %
3. Air bersih
4. Wadah plastik
5. Gelas ukur
6. Alat pelindung diri : celemek, kaca mata, masker
B. Persiapan
1. Siapkan peralatan untuk membuat larutan chlorin
C. Pelaksanaan
1. Melakukan cuci tangan
2. Menggunakan sarung tangan rumah tangga
3. Menyediakan wadah untuk larutan chlorin yang terbuat dari plastik
4. Menuangkan cairan chlorin sesuai dengan yang dibutuhkan
5. Menuangkan air bersih sesuai dengan perbandingan yang dibutuhkan
6. Larutan yang sudah dibuat bisa langsung digunakan atau disimpan dalam
wadah tertutup.
Jika dalam wadah tertutup masa berlaku sampai 1 minggu
Jika dalam wadah terbuka masa berlaku sampai 12 jam
7. Merapikan alat – alat yang sudah digunakan
8. Melakukan cuci tangan
Hal – hal yang harus diperhatikan :
1. Alat pengukur harus tersedia
2. Perhatikan batas pengukuran ketika menakar cairan chlorin maupun air
bersih
3. Pastikan dalam membuat larutan chlorin takarannya tepat
6. Unit terkait 1. IRD,
2. Ruang Tindakan,
3. KIA/KB,
4. Rawat Inap,
5. Ruang Persalinan.
PENGELOLAAN SAMPAH LIMBAH MEDIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian Suatu tindakan dalam mengelola sampah medis dengan memproses sampah bekas
yang sudah digunakan sehingga tidak terjadi penyebaran penyakit ke lingkungan
sekitarnya
2. Tujuan Sebagai acuan yang digunakan untuk mengelola sampah dan limbah medis
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan dalam mengelola sampah benda tajam di daerah
tindakan sehingga tidak terjadi penyebaran penyakit ke lingkungan sekitarnya
2. Tujuan Sebagai acuan yang digunakan untuk mengelola pembuang sampah benda tajam
KONSELING
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian Proses mengkaji berat badan pasien menggunakan alat timbangan badan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pengukuran berat badan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian - Kateter adalah selang yang digunakan untuk memasukan atau mengeluarkan
cairan
- Kateterisasi urinarius adalah memasukan kateter melalui uretra ke dalam
kandung kemih dengan tujuan mengeluarkan urin
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemasangan kateter
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS SUPRIADI, SKM
DANAU SEMBULUH NIP.197404051993031004
B. Pelaksanaan
1. Tutup tirai di sekelililng tempat tidur klien dan atau tutup pintu kamar
2. Posisikan ibu hamil dalam keadaan duduk
3. Sisikan pakaian ibu yang menutupi lengan
4. Memasang manset tensimeter pada lengan atas, kira – kira 3 cm di atas
fossa cubiti dengan pipa karet diletakkan di atas tempat tidur
5. Memakai stetoskop untuk mendengarkan denyut nadi arteri brakhialis
6. Meraba denyut arteri brakhialis dengan ujung jari tengah dan jari telunjuk,
ibu tidak diperkenankan menggenggam atau mengepalkan tangan
7. Meletakkan piring stetoskop pada arteri brakhialis
8. Mengunci skrup balon udara
9. Memompa manset melalui balon udara sampai denyut arteri brakhialis
tidak terdengar lagi
10. Mendengarkan bunyi denyutan arteri sambil membuka skrup