Anda di halaman 1dari 13

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Sarirejo

1. Kondisi Desa

Desa Sarirejo merupakan desa agraris, dimana masyarakatnya sebagian

besar hidup sebagai petani. Sarirejo adalah sebuah desa di kecamatan

Bogorejo yang berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Jepon,

Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berada di sebelah

utara Kabupaten Blora dan jarak dari pusat kota Blora sekitar 14 km.

Adapun batas-batas administrasi Desa Sarirejo sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Bacem Kecamatan Jepon.

b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Gombang dan Desa

Karanganyar Kecamatan Bogorejo.

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kawengan Kecamatan Jepon

yang juga di batasi oleh sebuah sungai.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bacem Kecamatan Jepon.

2. Sejarah Desa

Asal-usul Desa Sarirejo sampai saat ini belum ditemukan sejarah desa

secara jelas, oleh karena itu peneliti belum bisa menulisnya.


Adapun urutan Kepala Desa Sarirejo adalah sebagai berikut :

a. Kodo.

b. Sargono.

c. Tahun 1982 s/d 1998 adalah Suwignyo.

d. Tahun 1990 s/d 1998 adalah Tomo.

e. Tahun 1998 s/d 2013 adalah Seno, SE.

f. Tahun 2013 s/d 2019 adalah Sartono

g. Tahun 2019 s/d 2025 adalah Sartono

3. Demografi Desa Sarirejo

Desa Sarirejo terdiri dari 2 dukuh dengan 2 RW (Rukun Warga) dan 10

RT (Rukun Tetangga) sebagian besar terdiri dari kawasan tegalan.

Keadaan topografis Desa Sarirejo adalah dataran tinggi dengan ketinggian

200 m di atas permukaan laut.

a. Batas administrasi Desa Sarirejo adalah sebagai berikut :

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bacem Kec. Jepon.

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gombang dan Karanganyar

Kec. Bogorejo

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kawengan Kec. Jepon.

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bacem Kec. Jepon.


b. Luas Desa Sarirejo:

Luas Tegalan = 57,020 Ha

Luas Sawah = 97,035 Ha

Pekarangan = 25,350 Ha

Lain-lain = 6,335 Ha

Jumlah = 185, 740 Ha

c. Jumlah Penduduk Desa Sarirejo

1) Jumlah penduduk : ±1.127.

2) Jumlah KK : 403, Jumlah Rumah : 332.

3) Jumlah Dusun : Sarirejo, Sumber Rejo.

4) Tingkat pendidikan : SMP SD, SMA 40%.

5) Mata pencaharian 90% Petani, 10% Swasta.

6) Jenis kelamin : 573 L = 554.

7) Nikah/belum menikah : Menikah 70%, belum menikah 30%.

8) Jumlah RT/RW= 10/3.


Tabel II.1
Data Penduduk Ds. Sari Rejo
Jumlah Jenis Kelamin
RW RT
Penduduk Laki-laki Perempuan
RW 1 RT 01 177 penduduk 92 85
RT 02 115 penduduk 57 58
RT 03 125 penduduk 56 69
RT 04 147 penduduk 73 74
RT 05 103 Penduduk 48 55
RT 06 99 penduduk 52 47
RT 07 120 penduduk 62 58
RW 2 RT 01 88 Penduduk 46 42
RT 02 113 penduduk 56 57
RT 03 139 penduduk 70 69
Sumber : Data Primer, diolah 2023

4. Keadaan Sosial Desa Sarirejo

Desa Sarirejo merupakan Desa agraris yang penduduknya sebagian besar

hidup sebagai petani karena itulah masyarakatnya sebagian besar adalah

kelas menengah ke bawah.

5. Keadaan Ekonomi

Ekonomi di Desa Sarirejo masih kurang baik, karena belum adanya

sarana-prasarana yang menunjang dan tercukupi dengan baik dan ditambah

lagi dengan kurangnya sumberdaya manusia yang bagus. Itu semua

dibuktikan dengan kurangnya masyarakat yang berpendidikan tinggi.

Kondisi Pemerintahan Desa Kondisi Pemerintahan Desa Sarirejo sudah

tertata dan berfungsi dengan baik, disitu dibuktikan dengan sudah jalannya
pemerintahan desa dengan baik dan sesuai dengan tugas masing-masing

perangkat.

6. Pembagian Wilayah Desa

Desa Sarirejo terdiri dari 2 dusun, 2 RW (Rukun Warga), dan 10 RT

(Rukun Tetangga). Sebagian besar adalah tegalan, Desa Sarirejo sendiri

merupakan dataran tinggi dengan ketinggian 200 m di atas permukaan

laut.

7. Struktur organisasi Desa

Gambar II.1
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

LKMD KEPALA DESA BPD


Yatno SARTONO Sujianto

SEKRETARIS. DESA
Setyo Mugine Guntur

Kaur Pemerintahan Kaur Keuangan Kaur Kesejahteraan Kaur Perencanaan


Kartono Sugiarto Dwi Tarmuji Resa Candra
Sucipto

Kamituwo Sarirejo Kamituwo


Unantik Sarirejo
Lasiban

Modin
Suhud

Rukun
Warga
RW + RT

MASYARAKAT
B. Gambaran Umum kader dan pengawasan stunting

1. Kader

Kader merupakan seseorang yang diberi kepercayaan yang dipercaya

memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian yang dapat menjalankan

amanat, yang berfungsi sebagai pemihak dengan mendengarkan secara

langsung segala bentuk aspirasi dari suatu anggota organisasi, membantu

dalam proses perencanaan, dalam suatu kegiatan. Kegiatan utama di

Posyandu meliputi kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita,

pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi untukpencegahan

penyakit, penanggulangan diare, konsultasi/pelayanan keluarga berencana

(KB), penyuluhan dan konseling/rujukan bila diperlukan.

Rangkaiankegiatan Posyandu diawali dengan persiapan pelaksanaan

Posyandu (H-1), pelaksanaan Posyandu, dan kegiatan di luar hari buka

Posyandu (H+1).

a. Persiapan Pelaksanaan Posyandu (H-1)

1) Menyebarluaskan hari buka Posyandu melalui pertemuan warga

setempat
2) Mempersiapkan tempat pelaksanaan Posyandu

3) Mempersiapkan sarana Posyandu

4) Melakukan pembagian tugas antar kader

5) Kader berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya

6) Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan

b. Pelaksanaan Posyandu

1) Pendaftaran (balita, ibu hamil, PUS).

2) Penimbangan (mempersiapkan dacin, menimbang balita,

pengukuranlingkar lengan atas/LILA pada ibu hamil dan WUS) dan

operasi timbang(optim) yaitu pengukuran tinggi badan bayi/balita

yang dilakukan setiap3bulan sekali.

3) Pencatatan (balita, ibu hamil, PUS/WUS).

4) Penyuluhan (penyuluhan untuk ibu balita/ibu hamil/ibu

nifas/ibumenyusui/PUS).

5) Pelayanan Kesehatan dan KB (pemberian vitamin Apada

ibunifas/bayi/balita, pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil,

pemberianpenyuluhan PMT, pelayanan KB, imunisasi, dan

pemberian oralit dan zink).

c. Kegiatan di Luar Hari Buka Posyandu (H+1)


1) Kunjungan rumah pada balita yang : tidak hadir pada hari H, gizi

kurang, gizi buruk rawat jalan, stunting

2) Menggerakan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan

posyandutermasuk penggalangan dana

3) Memfasilitasi masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk

meningkatkangizi keluarga

4) Membantu petugas dalam pendataan, penyuluhan dan

peragaanketerampilan dalam upaya peningkatan peran serta

masyarakat (KemenkesRI, 2013).

Tabel II.2
Kader yang mengurus Posyandu :
Tempat Posyandu & Lansia Nama Petugas Jabatan
1. Jami (Pamong)
2. Puji
Pos 1
3. Sulastri
4. Ratmini
1. Sulasch
2. Karti
Pos 2
3. Unantik (Pamong)
4. Siti Nur Utaminingsih
5. Kartinah
6. Rumi
Pos 3
7. Sunarti
8. Tarni

Pengurus PPKB :

1) Kartinah

2) Wahyu Srinarti
3) Unantik

2. Stunting

Stunting merupakan kondisi gagalnya tumbuh pada anak yang disebabkan

karena gizi yang kurang selama lebih dari 6 bulan atau kronis dan

mengakibatkan anak menjadi lebih pendek dari usia yang semestinya.

Tanda- tanda ibu hamil terkena Stunting:

a. Lingkar lengan atas kurang dari 23,5

b. Anak / bayi lahir ph dibawah 40 cm

c. BB dibawah 215 kg

d. Pengaruh pendidikan ibunya.

e. Catin kurang umurjumlah ibu hamil : 10 penduduk (orang)

Terdiri dari : RW I / RT I : 2 orang


RW 2 / RT 3 : 2 orang
RW I / RT 4 : 2 orang
RW2 / RT 5 : 2 orang
RW I / RT 7 : 2 orang
Tabel II.3
Data Pencatatan (balita, ibu hamil, PUS/WUS)
RW RT PUS WUS LANSIA
RW 1 RT 1 36 46 13
RT 2 20 27 10
RT 3 24 26 13
RT 4 30 42 16
RT 5 19 30 9
RT 6 18 21 12
RT 7 19 25 18
RT 1 17 17 14
RW 2 RT 2 22 32 16
RT 3 23 29 18
Jumlah 228 305 139
Jumlah bayi dua tahun di Desa Sarirejo Setiap posyandu:

a. Pos 1 – 25 8 baduta.

b. Pos 2 – 25 8 baduta.

c. Pos 3 – 20 6 baduta.

Penanganan per persenan pada bayi:

a. 0 - 2 tahun penanganan 80%.

b. 2-5 tahun penanganan 20 %.

Tempat posyandu setiap bulan ada 3:

a. Balaidesa

b. Rumah warga

c. Dukuh Sumberejo (Gedung Posyandu)

C. Gambaran Umum Responden

1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia

Tabel II.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi Persentase


1. 21 – 30 tahun 12 40%
2. 31 – 40 tahun 15 50%
3. 41 – 50 tahun 3 10%
4. > 50 tahun 0 0%
5. Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2023

Berdasarkan tabel IV.1 diketahui bahwa responden berusia antara 21-30

tahun sebesar 40% atau 12 responden, responden berusia antara - 40 tahun

sebesar 50% atau 15 responden,responden berusia antara 41-50 tahun

sebesar 10% atau 3 responden, responden berusia lebih dari 50 tahun

sebesar 0% atau 0 responden. Berdasarkan data tersebut mayoritas

responden berusia antara 21 sampai 30 tahun.

2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel II.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


1. Pria 17 56,67%
2. Wanita 13 43,33%
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2023

Berdasarkan tabel II.5 diketahui bahwa responden pria sebesar 56,674%

atau 17 responden, sedangkan responden wanita sebesar 43,33% atau 13

responden. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa mayoritas

responden dalam penelitian ini adalah pria.


3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengalaman bekerja

Tabel II.6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman Bekerja

No. Pengalam bekerja Frekuensi Persentase


1. 1 –7 tahun 16 53,33%
2. 8 – 14 tahun 6 20%
3. 15 – 21 tahun 4 13,33%
4. 22 – 28 tahun 2 6,67%
5. > 28 tahun 2 6,67%
Jumlah 30 100.0%
Sumber: Data Primer, diolah 2023

Berdasarkan tabel IV.3 diketahui bahwa responden yang pengalaman

bekerja dari 1 - 7 tahun sebesar 53,33% atau 16 responden, responden

yang pengalaman bekerja dari 8 - 14 tahun sebesar 20% atau 6 responden,

responden yang pengalaman bekerja dari 15 - 21 tahun sebesar 13,33%

atau 4 responden, responden yang pengalaman bekerja dari 22 - 28 tahun

sebesar 6,67% atau 2 responden, sedangkan responden yang pengalaman

bekerjanya lebih dari 28 tahun sebesar 6,67% atau 2 responden.

Berdasarkan data tersebut, mayoritas responden pengalaman bekerjanya 1-

7 tahun.
4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan

Tabel II.7
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Frekuensi Persentase


1. SMA / SMK 27 90%
2. DIPLOMA 2 6,67%
3. S1 1 3,33%
4. S2 0 0,0%
Jumlah 30 100.0%
Sumber: Data Primer, diolah 2023.

Berdasarkan tabel II.7 diketahui bahwa dari responden berpendidikan

SMA/SMK sebesar 90% atau 27 responden, responden berpendidikan

Diploma sebesar 6,67% atau 2 responden, responden berpendidikan S1

sebesar 3,33% atau 1 responden, responden berpendidikan S2 sebesar 0%

atau 0 responden. Berdasarkan data tersebut mayoritas responden

berpendidikan SMA/SMK.

Anda mungkin juga menyukai