Anda di halaman 1dari 10

Copywriting: Trik Merangkai Kata untuk

Tingkatkan Penjualan
Copywriting adalah kegiatan menulis teks pemasaran atau iklan. Tujuannya membujuk
target konsumen untuk melakukan tindakan sesuai dengan goals yang ingin dicapai dari iklan
atau campaign tersebut.

Copy terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

○ Headline → seperti judul, berfungsi sebagai penarik perhatian pertama dalam


copy.

○ Subheading → bersifat opsional sebagai jembatan antara headline dan body copy,
berfungsi untuk menerangkan headline.

○ Body Copy → berisi informasi lanjutan tentang value proposition produk.

○ Call to Action → kalimat ajakan agar target konsumen mau melakukan tindakan.

○ Tagline/slogan → kata-kata unik dan catchy yang diasosiasikan terhadap sebuah brand
atau produk. Tagline merepresentasikan brand, sedangkan slogan
untuk merepresentasikan produk atau campaign.

Mengapa copywriting begitu powerful dalam dunia pemasaran? Karena copywriting


melakukan 3 hal ke target konsumen.

1. Engage atau menarik perhatian.

2. Persuade atau meyakinkan.

3. Influence atau memengaruhi.


Jenis-jenis Media Copywriting
1. Media Tradisional

a. Media Cetak → majalah, koran, pamflet, brosur, booklet, dan katalog. Jenisnya:

1. Iklan Display

◦ Dikenal juga dengan istilah display ad atau banner.

◦ Iklan yang di dalamnya sudah mencakup copy dan desan visual atau
gambar.

◦ Panjang-pendeknya copy bergantung pada ukuran iklan display.

◦ Mengadopsi prinsip KISS atau Keep It Short and Simple atau tidak bertele-
tele.

2. Advertorial

◦ Teks promosi yang dikemas dalam bentuk artikel, layaknya produk


jurnalistik.

◦ Copy cenderung lebih panjang.

◦ Bersifat soft selling dibanding iklan display yang hard selling.

b. Media Penyiaran/broadcasting → radio dan televisi.

◦ Cenderung mengedepankan aspek storytelling yang kuat untuk menarik


perhatian target konsumen, khususnya lewat sisi emosional.

c. Media Luar Ruang/Out of Home → billboard, poster, banner transportasi.

◦ Bersifat selintas.

◦ Copy lebih ringkas (5-6 kata).

◦ Lebih meninjolkan headline atau visual yang catchy dan menraik perhatian
daripada detail atau value proposition produk.

2. Media Digital → website, media sosial, video digital, email marketing, mobile apps.

a. Website

1. Banner

◦ Karakteristik banner serupa dengan iklan display media cetak.


◦ Kadang copywriter juga bertugas menulis detail promosi yang muncul
ketika banner di-klik.

2. Advertorial/webtorial/web copy

◦ Jumlah kata pada web copy 50% lebih ringkas dibanding advertorial media
cetak.

◦ Mengaplikasikan SEO untuk meningkatkan traffic kujungan website.

b. Media Sosial

◦ Copy dan desain display ad harus eye-catchy.

◦ Jumlah kata ideal dalam display ad adalah 25 karakter untuk headline, dan
90 karakter untuk body copy.

c. Video Digital

◦ Karakteristiknya mirip dengan iklan di media penyiaran, hanya berbeda


pada media publikasi yang digunakan.

d. Email Marketing

◦ Harus ringkas dan tidak bertele-tele.

◦ Jumlah kata ideal untuk subject email sekitar 41 karakter atau 7 kata.

◦ Untuk body email idealnya maksimum 200 kata.

◦ Open rate: berapa banyak email dibuka.

◦ Click Through Rate (CTR): banyaknya pembaca yang meng-klik link yang
tercantum di body email.

e. Mobile Apps (Push Notification)

◦ Singkat, padat, dan jelas karena space yang tersedia terbatas.

◦ Panjang body copy sekitar 10-15 kata.

◦ Panjang headline sekitar 5-6 kata.

Setiap media memiliki karakteristik masing-masing yang juga akan menentukan tipe
copy yang digunakan: copy berbasis gambar (display ads), atau copy berbasis tulisan
(advertorial/web copy, email marketing, dan push notification).
Basic Knowledge for Copywriter
1. Copywriting Formula

■ AIDA

○ Attention → Menarik perhatian target konsumen lewat headline.

○ Interest → Bangkitkan minat target konsumen terhadap produk, caranya


dengan memaparkan value proposition dan manfaatnya.

○ Desire → Buat target konsumen benar-benar menginginkan produk


tersebut dengan menyelipkan psychological triggers.

○ Action → Buat target konsumen melakukan sebuah tindakan.

Formula AIDA mengalami transformasi dengan penambahan satu


aspek, yaitu Caution atau Conviction yang mewakili kekhawatiran target
konsumen pada produk yang mau mereka beli. Pada tahap ini, copywriter
bertugas untuk menjawab segala kekhawatiran tersebut.

Caution atau Conviction ditempatkan sebelum Action, sehingga


formulanya menjadi AIDCA. Meski begitu, baik AIDA maupun AIDCA masih bisa
digunakan sesuai kebutuhan copywriter.

■ PAS

○ Problem → Memasarkan produk dengan memanfaatkan permasalahan


(problem) yang dialami target konsumen.

○ Agitate → Coba mendramatisir masalah dan meyakinkan target konsumen


bahwa apa yang menimpa mereka adalah masalah serius.

○ Solution/ → Tawarkan solusi kepada target konsumen.


Solve
■ FAB

○ Feature → Ciri/fitur utama produk yang ditawarkan.

○ Advantage → Kelebihan atau keuntungan dari fitur tersebut.

○ Benefit → Manfaat yang ditawarkan kepada target konsumen.

2. Psychological Triggers for Copywriting

Psychological triggers adalah kemampuan sebuah copy memberikan dorongan


psikologis yang bisa membangkitkan emosi target konsumen untuk melakukan sebuah
tindakan atau membeli produk.

1. Curiosity → copy membangkitkan rasa penasaran target konsumen.

2. Promises → copy terdengar menjanjikan atau meyakinkan.

3. Social → copy menggunakan bukti sosial untuk meningkatkan rasa


Proof percaya target konsumen.

4. Halo Effect → pengalaman positif customer terhadap sebuah produk bisa


berpengaruh pada produk lain dalam brand tersebut. Bisa juga
dengan menggandeng public figure sebagai brand ambassador.

5. Mirror → menulis cerita berdasarkan pain points/keresahan, interest,


Neurons atau sesuatu yang bisa membangkitkan memori target
konsumen sehingga mereka terbawa emosinya saat melihat
iklan.

6. Reciprocity → menuliskan imbalan atau benefit lebih ke target konsumen.

7. Scarcity → copy menunjukkan kelangkaan, keterbatasan stok atau waktu


agar target konsumen segera melakukan tindakan.
8. Emoji → membuat copy lebih menarik, mudah diingat, dan lebih friendly.

Basic Skills for Copywriter


1. Basic Writing Skills

a. Kemampuan → Kosa kata, tanda baca, dan tata bahasa (grammar).


Berbahasa

b. Menulis Efektif → Menulis dengan konsep Keep It Short and Simple (KISS),
menggunakan kata-kata yang powerful, dan tepat sasaran.

c. Benefits More → Lebih menonjolkan manfaat produk dibanding fiturnya


Than Features untuk menarik perhatian target konsumen.

d. Storytelling → Menggunakan teknik bercerita sebagai bagian dari


pemasaran kreatif untuk meningkatkan engagement target
konsumen.

e. Menulis → Menempatkan diri di posisi target konsumen untuk


dengan Empati mengetahui apa yang mereka butuhkan.

f. Proofreading → Memastikan copy sudah tertulis dengan baik dan benar


sebelum dipublikasikan.

2. Creative Thinking

Creative thinking adalah kemampuan melihat suatu hal atau masalah dari
sudut pandang yang berbeda. Tujuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
original, khususnya dalam hal ide. Ada beberapa cara untuk mengasah creative
thinking:

○ Berpikir Lateral → Proses berpikir secara horizontal dengan menggunakan inspirasi


dan imajinasi untuk memecahkan masalah dari sudut
pandang baru dan tidak kaku.
○ Perbanyak → Perkaya diri dengan referensi dari berbagai bidang. Cari tahu
Referensi dengan menambah bahan bacaan buku atau blog, melihat
contoh iklan lain, dan mengobrol dengan orang lain.

○ Jangan Abaikan → Jangan abaikan ide apapun yang muncul di kepala. Catat
Ide Sederhana dan kembangkan ide yang kamu temukan.

○ Brainstorming → Teknik ampuh untuk menstimulasi otak agar berpikir kreatif


dan menghasilkan ide yang fresh dan original.

Mengatasi Writer’s Block

Writer’s block adalah kondisi seseorang merasa sulit atau buntu untuk menulis.
Kondisi ini bisa menyerang siapa saja termasuk copywriter apalagi jika sedang dikejar
deadline. Solusi menanggulangi writer’s block:

○ Jangan paksa otak untuk tetap bekerja, istirahatlah sejenak.

○ Cari inspirasi dengan jalan-jalan/

○ Baca ulang tulisanmu.

○ Coba metode free write alias menulis bebas dengan menuliskan apapun yang
muncul di kepala.

Step by Step Copywriting


1. Research

Hal-hal yang perlu diketahui sebelum menulis copy:

○ Know Your → Mengetahui dengan baik tentang fitur dan benefit produk.
Product

○ Know Your → Mengetahui target konsumen untuk menentukan style


Target Audience copy.

○ Know Your → Bandingkan produk yang akan dipromosikan dengan


Competitors produk kompetitor dan cara pemasarannya.
○ Know Your → Mengetahui karakteristik copy yang akan dibuat.
Media

2. Brainstorming

Tahapan brainstorming:

○ Riset konsep → Riset seputar konsep iklan seperti apa yang ingin dibuat.

○ Menulis → Tulis poin-poin penting yang akan ada dalam copy sebagai
acuan berpikir kreatif.

○ Mind mapping → Memetakan data dan informasi yang dimiliki dengan


bantuan visual.

○ Minta pendapat → Jangan ragu untuk meminta pertimbangan orang lain.


orang lain

3. Menulis Copy

■ Membuat Headline yang Atraktif

Headline bisa dibilang merupakan bagian penting dalam copy. Menurut


David Ogilvy, 90% budget iklan diinvestasikan pada headline. Jadi, jika headline-
nya tidak menarik atau tidak bisa menimbulkan rasa penasaran target konsumen,
bisa dibilang copywriter-nya gagal menyampaikan goals atau objective copy yang
dibuat.

Untuk membuat headline yang menarik, bisa menggunakan 4-U Formula.

○ Useful → Membantu menjawab masalah target konsumen.

○ Unique → Menggunakan kata-kata yang terdengar bombastis atau


berkesan kejutan untuk menarik perhatian konsumen.

○ Ultra- → Menulis headline dengan detail dan spesifik, contohnya


specific menggunakan angka.
○ Urgent → Headline harus bisa mendesak target konsumen untuk segera
baca keseluruhan copy atau bahkan langsung melakukan
suatu tindakan. Caranya dengan melibatkan emosi target
konsumen, atau menggunakan keterangan waktu atau frasa
mendesak.

■ Membuat Call to Action yang Powerful

Call to Action adalah kata-kata pamungkas atau punchline untuk


meyakunkan target konsumen. Untuk mempermudah pembuatan call to action,
bisa membuat checklist terlebih dulu yang berisi daftar pertanyaan atau key points
yang berfungsi sebagai guidance. Checklist-nya meliputi:

1. Ketahui goals → Pastikan untuk memahami goals iklan, karena tiap goals
iklan pasti memiliki pendekatan atau style call to action yang
berbeda.

2. Benefit untuk → Sisipkan nilai atau keuntungan yang akan target


Target konsumen dapat jika mereka melakukan sebuah
Konsumen
tindakan.

3. Style yang → Penggunaan style dan bahasa menyesuaikan dengan


Digunakan target konsumen.

4. Cara yang → Gunakan kalimat persuasif dan memaparkan unique


Digunakan untuk selling point atau benefit dari produk yang dipasarkan.
Mengurangi
Risiko Penolakan

5. Gunakan → Menyelipkan sisi urgensi agar target konsumen mau segera


Kata yang melakukan tindakan.
Bersifat
Mendesak
Materi Selanjutnya

Setelah Anda mempelajari cara penerapan copywriting, selanjutnya Anda akan


mempelajari mengenai penerapan SEO untuk meningkatkan kemungkinan tulisan
kamu berada di halaman depan pencarian Google. Materi akan dibawakan oleh
Ilman, salah satu praktisi SEO.

Anda mungkin juga menyukai