Anda di halaman 1dari 10

Apa Itu Copywriting?

Pengertian, Contoh,
Hingga Jenisnya
April 7, 2023 5 min read

Copywriting adalah cara meningkatkan penjualan dengan membuat tulisan yang persuasif.
Meskipun terdengar sederhana, copywriting punya peran besar bagi bisnis.

Ingin tahu lebih dalam tentang apa itu copywriting?

Tenang, artikel ini akan menjelaskannya dengan lengkap. Tak hanya tahu arti copywriting,
Anda juga akan melihat contoh copywriting yang membuat promosi produk kian menarik.

Daftar isi tutup


1 Apa Itu Copywriting?
2 Jenis-Jenis Copywriting
2.1 1. Direct Response Copywriting
2.2 2. Marketing Copywriting
2.3 3. Brand Copywriting
2.4 4. SEO Copywriting
2.5 5. Technical Copywriting
3 Tips Belajar Copywriting yang Menarik untuk Pemula
3.1 1. Pelajari Produk atau Layanan Anda
3.2 2. Pahami Kebutuhan Audiens
3.3 3. Tentukan Headline yang Memikat
3.4 4. Dukung Headline dengan Kalimat Pendukung yang Menarik
3.5 5. Tulis Copy yang Berkualitas
3.6 6. Akhiri dengan Persuasi atau Tombol Ajakan
4 Pertanyaan Lain Tentang Copywriting
4.1 1. Apa yang dimaksud dengan copywriting?
4.2 2. Apa perbedaan copywriting dengan copywriter?
4.3 3. Apa saja teknik copywriting yang perlu saya ketahui?
5 Ingin Belajar Lebih dalam Tentang Copywriting?

Apa Itu Copywriting?


Menurut American Writers and Artist Institute, copywriting adalah proses menulis teks
persuasif yang kerap disebut copy untuk mempromosikan dan menjual produk atau layanan.
Orang yang bertugas untuk menulis dan mengembangkan copy adalah copywriter.

Dulunya, copywriting hanya digunakan dalam pembuatan promosi offline seperti koran, iklan
televisi, baliho, hingga radio. Tapi kini, copywriting sudah menjadi salah satu strategis
promosi online yang cukup ampuh.

Beberapa contoh copywriting di channel pemasaran online adalah email promosi, headlline di
landing page, judul di Google ads, hingga caption di postingan media sosial.

Dengan kata lain, fungsi utama copywriting adalah memikat perhatian target audiens melalui
tulisan yang menarik, sehingga target audiens tergoda untuk melakukan pembelian atau
mencari tahu lebih jauh tentang produk yang dipromosikan.

Jenis-Jenis Copywriting
Ada berbagai macam copywriting sesuai fungsi dan kebutuhannya masing-masing. Jenis
copywriting adalah:

1. Direct Response Copywriting

Direct response copywriting adalah jenis copywriting yang berfungsi untuk mendapatkan
tanggapan langsung dari konsumen.

Contohnya seperti mengarahkan pembaca untuk mengeklik tombol CTA, berlangganan


ebook, membagikan konten, dan lain sebagainya. Biasanya copywriting jenis ini digunakan
pada landing page, homepage, hingga iklan berbayar di Google.

Salah satu contoh direct response copywriting adalah yang dilakukan The Hustle.
Dengan pesan itu, orang yang mengakses halaman tersebut akan langsung paham bahwa The
Hustle menawarkan berita bisnis dan teknologi yang dapat disimak dengan cepat.
Harapannya, orang akan mendaftarkan alamat emailnya untuk mendapat berita dari The
Hustle.

2. Marketing Copywriting

Marketing copywriting adalah copywriting yang berfokus untuk memberikan pengetahuan


yang mendalam terkait produk, hingga mengajak calon konsumen menggunakan produk.

Biasanya, marketing copywriting banyak diterapkan di homepage dan email promosi.

Contoh copywriting yang menarik ini datang dari UrbanDaddy. Mereka melakukan promosi
dengan email yang informatif dan tidak terlihat membosankan berkat desain yang menarik.
UrbanDaddy membuat pembaca merasa dekat dengan merek dengan memilih kata-kata yang
personal dan familiar, serta menggunakan gaya penceritaan yang memukau. Mereka juga
menyertakan call-to-action yang jelas dalam setiap email promosi agar pembaca dapat
langsung mengambil tindakan.

3. Brand Copywriting

Brand copywriting adalah jenis copywriting yang fokus dalam menyampaikan citra dan
identitas brand. Copywriting jenis ini dapat menjadi pembeda brand milik kompetitor.

Salah satu bentuk brand copywriting biasanya berupa slogan atau tagline brand. Misalnya,
“build success online” adalah tagline dari Niagahoster.

4. SEO Copywriting

SEO Copywriting adalah copywriting yang bertujuan untuk menarik perhatian konsumen dan
memposisikan konten di Google. Sehingga, copywriting yang ditulis pun harus memenuhi
kaidah SEO, di antaranya memiliki keyword tertentu dan menggunakan struktur heading
yang tepat.

Biasanya SEO copywriting adalah untuk deskripsi produk, landing page, dan kategori
produk. Contohnya seperti yang Anda lihat pada promosi Skill Academy berikut. Skill
Academy menggunakan keyword seperti “kelas prakerja”, serta menggunakan struktur
heading pada copywriting-nya.
5. Technical Copywriting

Technical copywriting adalah jenis copywriting yang berfungsi untuk memberikan


pemahaman mendalam terkait cara kerja produk atau layanan. Biasanya, copywriting jenis ini
sering digunakan pada produk kecantikan, kesehatan, dan teknologi.

Salah satu contohnya yaitu pada website Niagahoster, tepatnya di bagian Pertanyaan Seputar
Hosting Website Indonesia Niagahoster.

Di sini, Niagahoster salah satunya menjelaskan apa itu web hosting dan cara kerjanya kepada
pengunjung website, agar mereka semakin memahami bagaimana produk Niagahoster
mampu membantu mereka agar memiliki website berkualitas terbaik.
Tips Belajar Copywriting yang Menarik untuk Pemula
Copywriting adalah salah satu kunci agar strategi promosi sukses. Ikuti berbagai tips belajar
copywriting berikut agar pesan promosi Anda makin menarik:

1. Pelajari Produk atau Layanan Anda

Tanpa memahami produk dan layanan yang ditawarkan, Anda tidak akan dapat
memasarkannya dengan baik. Jadi, mempelajari produk menjadi bagian penting dari belajar
copywriting.

Ini tidak hanya berlaku untuk pekerjaan copywriting di sebuah perusahaan, tapi juga untuk
bisnis Anda.

Setelah itu, coba tulis deskripsi produk secara singkat. Untuk memudahkan, coba jawab
pertanyaan-pertanyaan ini terlebih dahulu:

 Apa keunikan produk tersebut?


 Apa saja fiturnya?
 Apa manfaat yang konsumen dapatkan?

2. Pahami Kebutuhan Audiens

Mengenali audiens dengan baik tak kalah penting. Sebab, copywriting adalah tentang
menjelaskan manfaat produk kepada pengguna dengan tepat.

Anda juga perlu memahami audiens agar dapat membuat teks pemasaran yang personal.
Dengan begitu, lebih banyak orang yang bisa tertarik untuk membeli produk Anda.

Caranya, lakukan survei kepada konsumen Anda saat ini. Tentunya, Anda harus memiliki
alamat email mereka dulu. Dalam survei tersebut, ada beberapa pertanyaan yang wajib
dicantumkan agar Anda dapat memahami konsumen semaksimal mungkin, termasuk:

 Apa yang membuat Anda tertarik dengan produk kami?


 Apakah Anda pernah menggunakan produk serupa?
 Bagaimana pengalaman Anda menggunakannya?

Dengan jawaban dari pertanyaan di atas, Anda dapat menciptakan gambaran tentang target
audiens atau buyer persona. Seperti deskripsi produk, gambaran ini juga digunakan sebagai
referensi.

3. Tentukan Headline yang Memikat


Delapan dari sepuluh audiens hanya akan membaca judul atau headline Anda. Artinya, Anda
harus bisa menciptakan judul yang betul-betul menarik perhatian.

Inilah beberapa trik menyulap judul yang biasa-biasa saja menjadi lebih menarik:

 Jelaskan manfaat yang anda tawarkan, seperti: “Kerja Selesai 2 Jam lebih Awal
dengan 7 Trik Ini”.
 Buat pembaca ingin segera melakukan tindakan. Misalnya, ciptakan urgensi
dengan memberikan batasan waktu diskon.
 Cantumkan persentase. Misalnya judul ini: “11 Kiat Meningkatkan Traffic Website
Sebesar 37,5%”.

4. Dukung Headline dengan Kalimat Pendukung yang Menarik

Headline hanyalah awalan agar calon konsumen mau membaca ataupun membuka pesan
promosi Anda. Baik itu email promosi, artikel blog, maupun copy pada landing page. Setelah
headline, Anda harus menyiapkan kalimat pendukung atau pembuka (lead) yang menarik.

Dengan kalimat pendukung yang menarik, keyakinan konsumen untuk membeli ataupun
melanjutkan membaca materi pemasaran pun akan meningkat.

Cara membuat kalimat pendukung yang menarik yaitu:

 Tunjukkan empati. Misalnya: “Pernahkah Anda mengalami ini? [lanjutkan dengan


cerita singkat tentang masalah audiens]”
 Mulailah dengan fakta. Contoh: “Riset [perusahaan X] tahun ini menunjukkan
bahwa….”
 Buat audiens penasaran, seperti “Tidak dapat dipungkiri bahwa [unsur X]
bermanfaat bagi tubuh. Namun, tahukah Anda bahwa [unsur X] memiliki dampak
negatif?”
5. Tulis Copy yang Berkualitas

Meskipun headline dan lead merupakan bagian penting dalam teknik copywriting, Anda tidak
boleh melupakan bagian utama tulisan. Dalam copywriting, bagian ini disebut copy.

Ada beberapa formula yang bisa Anda gunakan untuk menulis copy yang berkualitas, di
antaranya:

 Gunakan kata dan kalimat sederhana dan mudah dipahami. Misalnya,


kompleksitas -> kesulitan, aspek -> bagian, konvensional -> biasa.
 Tulis untuk satu orang saja. Buat tulisan yang terkesan personal dan isinya lebih
mengena. Contohnya, gunakan kata ganti orang kedua seperti “kamu” atau “Anda”.
 Jelaskan manfaat bagi audiens. Jangan hanya fokus menyebutkan fitur pada teks
Anda.
 Manfaatkan subheading. Ketika membaca artikel pemasaran atau konten newsletter,
orang mengharapkan teks yang mudah dibaca dengan cepat. Jadi, poin-poin penting di
tulisan Anda harus jelas.

6. Akhiri dengan Persuasi atau Tombol Ajakan


Apapun tujuan teks copywriting Anda, di bagian akhir harus ajak audiens untuk melakukan
aksi yang Anda inginkan. Contohnya, membeli produk, subscribe konten, daftar newsletter,
atau lainnya.

Untuk membuat ajakan tersebut, Anda perlu menggunakan call-to-action atau CTA. Ini
adalah tombol, banner, atau formulir yang berisi perintah bagi audiens Anda. Di website
layanan digital, misalnya, CTA yang digunakan biasanya seperti “Mulai Sekarang” atau
“Daftar Sekarang”.

Namun, sebaiknya CTA yang Anda buat tidak hanya sekedar mendorong audiens untuk
memberikan komitmen mereka. Di saat yang sama, berikan juga manfaat kepada audiens.
Contoh copywriting tersebut dapat Anda lihat di situs penyedia tool SEO Moz.

Dengan CTA tersebut, Moz mengajak audiensnya untuk mencoba tool SEO-nya secara gratis.
Akan tetapi, audiens juga dapat langsung memilih paket berbayar.

Pertanyaan Lain Tentang Copywriting


1. Apa yang dimaksud dengan copywriting?

Copywriting adalah cara penulisan pesan promosi yang bertujuan mendorong seseorang
melakukan suatu tindakan. Baik itu berlangganan, mendaftar event, meng-klik link, hingga
membeli produk.

2. Apa perbedaan copywriting dengan copywriter?


Orang yang melakukan copywriting disebut juga copywriter. Singkatnya, copywriter adalah
seseorang yang bertugas membuat media pemasaran seperti teks dan konten persuasif lewat
media sosial, website, maupun platform lainnya.

3. Apa saja teknik copywriting yang perlu saya ketahui?

Inilah teknik copywriting untuk meningkatkan kualitas copy Anda, baik untuk landing page,
sales letter, maupun media pemasaran lainnya:

 Formula AIDA (Attention Interest, Desire, dan Action). AIDA adalah teknik
copywriting untuk membuat jenis konten sesuai tahapan yang audiens lalui.
 Teknik Slippery Slide, yaitu teknik copywriting agar tulisan tidak terdengar
membosankan.
 Social Proof atau elemen copywriting yang digunakan untuk meyakinkan audiens
bahwa Anda dapat dipercaya. Misalnya, testimoni, logo klien, jumlah subscribe.
 Menyusun Frequently Asked Question. Segmen ini khusus menjawab pertanyaan
yang sering ditanyakan calon konsumen Anda dan mampu meyakinkan mereka bahwa
produk atau jasa Anda lebih unggul dari kompetitor.

Ingin Belajar Lebih dalam Tentang Copywriting?


Sampai sini, Anda telah mempelajari bahwa copywriting adalah teknik menulis materi
promosi yang persuasif. Ada berbagai jenis copywriting seperti marketing copywriting, SEO
copywriting, hingga technical copywriting. Yang mana, masing-masing punya fokus berbeda.

Belajar copywriting adalah proses yang selalu berkembang. Anda tak hanya harus bisa
menulis, tapi juga mampu memahami target audiens dan mempelajari produk atau layanan
yang perlu dipromosikan.

Nah jika Anda masih ingin belajar copywriting lebih jauh, kami sudah menyiapkan ebook
yang membahas tips dan contoh copywriting untuk meningkatkan penjualan Anda. Silakan
klik tombol download di bawah ini!

Anda mungkin juga menyukai