Anda di halaman 1dari 26

Overview

Content writer adalah profesional yang bertanggung jawab untuk menulis konten dalam
berbagai format, seperti artikel blog, deskripsi produk, e-mail newsletter, hingga press
release. Inilah definisi, jenis, skill, dan contoh content writer.
Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Hubspot tentang “The State of Content Marketing in
2022”, sebesar 90% marketer menggunakan content marketing untuk terus berinvestasi
dalam jumlah yang sama di tahun 2022.

Dengan strategi content marketing ini, perusahaan akan membutuhkan content writer guna
menghasilkan konten berkualitas tinggi.

Mereka tentu ingin membuat konten terbaik yang mudah dipahami pembaca, menarik
perhatian, menaikkan traffic, hingga mendatangkan leads lebih banyak.

Terlebih dengan berkembangnya dunia digital marketing, kebutuhan content writer juga
tentu semakin meningkat.

Lalu apa sebenarnya content writer? Bagaimana mereka bekerja? Apa saja skill yang
diperlukan untuk menjadi content writer? Mari kita kupas role content writer lebih lengkap di
artikel ini.

Apa itu Content Writer?


Resources for Employers mendefinisikan content writer adalah role profesional yang
bertugas menulis konten berupa artikel menarik dan informatif.

Content writer bertanggung jawab memproduksi konten tertulis sebaik mungkin yang akan
di-posting ke blog, website, dan lainnya. Artikel ini nantinya bertujuan membantu
perusahaan/bisnis untuk membangun brand awareness dan menunjukkan produk mereka
ke publik.

Di Indonesia, job title content writer biasanya merujuk ke orang yang menulis untuk
artikel blog. Perannya tentu penting sebagai penggerak content marketing.

Demandjump melakukan pengumpulan data tentang Content Marketing and Digital


Marketing Statistics 2022 dan menemukan fakta bahwa perusahaan yang
memiliki blog bisa menghasilkan 67% leads lebih banyak dibandingkan perusahaan
tanpa blog.

Statistik ini menunjukkan bahwa kebutuhan perusahaan untuk role content writer juga
semakin tinggi, mengingat perannya yang penting dalam blog atau website perusahaan.

Apa yang Dimaksud Content Writing?


Semrush menyebut content writing adalah penulisan/pembuatan konten yang bertujuan
untuk online marketing.

Adanya konten dapat meningkatkan leads dan menjalin hubungan lebih dekat dengan
audiens. Apabila audiens sudah merasa dekat dengan brand, potensi membeli produk/jasa
menjadi semakin tinggi.

Semrush juga mengungkapkan bahwa 87% marketer mengandalkan konten untuk


mengarahkan setiap langkah audiens hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk
melakukan pembelian.

Marketer biasanya memiliki format konten yang berbeda untuk setiap tahap. Misalnya,
untuk membangun brand awareness mereka menggunakan konten yang ada di media
sosial, termasuk feed Instagram, Instagram story, dan lain-lain.

Konten media sosial itu mengarahkan mereka ke website penjualan online.


Di website, marketer menggunakan deskripsi produk untuk menarik minat pelanggan
hingga akhirnya membeli produk.

Jenis-jenis Content Writing

Jenis-jenis content writing


Content writing memiliki beberapa jenis berbeda. Semrush menyatakan beberapa format
paling umum yang sering digunakan content writing, antara lain:

#1 Artikel
Dalam hasil laporan State of Content Marketing tahun 2020 yang dilakukan oleh
Semrush, lebih dari 92 marketer menyatakan bahwa jenis utama konten yang mereka
produksi adalah blog post.

Mengapa demikian?

Jika kamu secara konsisten dan teratur menulis artikel di blog, kamu akan mendapatkan
lebih banyak traffic ke website dan meningkatkan brand awareness. Maka dari itu, kamu
perlu membuat konten blog yang mencerminkan identitas brand/organisasi, mulai dari
pemilihan color palette, gaya bahasa, dan lainnya.

#2 Deskripsi produk

Content writing - contoh deskripsi produk


Content writer juga bekerja untuk mendeskripsikan konten produk. Ini terutama berlaku
untuk bisnis yang menjalankan e-commerce.

Sebagai contoh adalah deskripsi produk yang ditulis oleh Adidas di online store milik
mereka. Dengan adanya deskripsi produk yang ditulis secara menarik dan
memberikan penjelasan keunggulan produk, pembaca atau calon pembeli dapat
melihat keunggulan hingga tertarik membeli produk itu.

#3 Konten website
Website adalah “rumah utama” untuk bisnis kamu.

Dalam sebuah website biasanya dicantumkan informasi lengkap tentang bisnis atau
perusahaan, mencakup:

 Home page
 FAQ (Frequently Ask Questions)
 Narahubung
 Jenis layanan dan produk
 Tentang kami
Poin-poin di atas perlu ditulis sebaik mungkin agar bisa mempromosikan produk dan
menunjukkan bahwa bisnis kamu hadir secara online.

#4 E-mail newsletter
Content writing - contoh e-mail newletter
Kamu tentu pernah menerima e-mail newsletter dari beberapa website yang pernah kamu
kunjungi, bukan?

Biasanya e-mail tersebut berisi informasi produk, penawaran diskon, dan lain-lain.

Agar e-mail newsletter bisa menarik, mudah dibaca, hingga menghasilkan conversion,
diperlukan seseorang yang memiliki skill content writing.

#5 Press release
Press release bertujuan untuk menarik perhatian media. Saat suatu bisnis berhasil
mengadakan press release yang menarik, maka media akan menulis tentang
produk, event, atau layanan yang kamu tawarkan.
#6 E-book
Semrush menyatakan bahwa setidaknya ada 37% bisnis yang melakukan ekspansi produk
dengan membuat e-book. Tujuan ditulisnya e-book ini biasanya agar produk itu dianggap
kredibel dan terpercaya untuk menjadi ahli bidang tertentu.

Tak hanya itu, mereka juga ingin menghadirkan kebiasaan membaca kepada calon pembeli
atau pembaca.

Skill Content Writer


Indeed mengungkapkan beberapa skill content writer penting yang harus kamu kuasai
sebelum terjun menjadi profesional, antara lain:

 Memahami cara menyusun kalimat dan tata bahasa yang jelas sekaligus mudah
dipahami pembaca.
 Memahami flow penulisan, mulai dari research keyword, membuat
kerangka, drafting, editing, hingga publishing.
 Mahir dalam variasi kata/kalimat.
 Skill untuk bekerja sama dengan content writer lain dan editor.
 Memahami best-practices optimasi search engine (SEO).
 Mahir dalam computer literacy, terutama Microsoft Word, Google Document, dan
sejenisnya.
 Skill untuk memberikan feedback terkait penulisan.
Skill content writer yang menjadi kualifikasi antara satu perusahaan dengan perusahaan
lain bisa saja berbeda. Meski demikian, di atas adalah skill paling umum yang dibutuhkan
dan dijadikan kualifikasi perusahaan.

Contoh Content Writer Alumni RevoU


Berikut adalah beberapa contoh alumni RevoU Full-Stack Digital Marketing yang kini
sukses menggeluti bidang penulisan dan menjadi content writer profesional.

Ervina Desiviola Tommy - Content Writer Executive di


RevoU

Contoh content writer alumni RevoU - Ervina


Ervina adalah content writer executive di RevoU. Sebagai content writer, ia meng-
handle end-to-end content marketing di Journal RevoU. Di sana, ia banyak menulis cerita
alumni RevoU terutama pengalaman belajar dan karir mereka.

Ervina percaya bahwa pembuatan konten dengan sentuhan kreativitas yang dituangkan ke
dalam desain dapat memberikan dampak nyata bagi ribuan orang di dunia.

Ditha Adinda - Senior Content Writer di Socialights

Contoh content writer alumni RevoU - Ditha


Menjadi salah satu alumni RevoU Full-Stack Digital Marketing, Ditha saat ini fokus berkarier
sebagai senior content writer di Socialights.

Ia telah menggeluti dunia penulisan sejak tahun 2017 dan memiliki banyak pengalaman
sebagai content writer.

Ditha pernah dipercaya untuk menangani top-performing klien dari berbagai brand besar,
seperti Prodia Lab dan berhasil meningkatkan 5.118 followers pada Februari 2021 dengan
strategi konten yang diterapkan.

Penutup
Content writer adalah profesional yang bertanggung jawab untuk menulis konten dalam
berbagai format, seperti artikel blog, deskripsi produk, e-mail newsletter, hingga press
release.

Terlepas dari apa pun struktur dan format kontennya, pekerjaan content writer selalu
berkaitan dengan teknik pemilihan kata-kata agar mampu menarik dan
mendatangkan leads bisnis.
Overview
Job desk content writer sering kali berbeda antara satu perusahaan dengan lainnya,
menyesuaikan kebutuhan dan strategi marketing. Meski demikian, ada beberapa tugas
yang umum dilakukan. Apa saja?
Ada berbagai jenis content writer menyesuaikan kebutuhan perusahaan.

Mulai dari menulis konten untuk blog, e-mail newsletter, deskripsi produk, hingga e-
book perusahaan.

Di Indonesia, content writer umumnya dipakai untuk menyebut seorang profesional yang
menulis konten di platform blog atau website.

Penasaran bagaimana keseharian content writer, tugas, dan contoh jobdesk content
writer di beberapa perusahaan ternama? Simak artikel di bawah ini!

Mengapa Content Writer Penting bagi Perusahaan?


Pernahkah kamu mendengar istilah soft selling?

Dilansir dari Investopedia, soft selling adalah istilah dalam penjualan yang menjual produk
dengan bahasa halus tanpa memaksa pelanggan terburu-buru membelinya.

Teknik ini dilakukan dengan persuasi sehalus mungkin menggunakan ide, pesan, dan
komunikas tertentu. Artinya, soft selling memperkenalkan/menyinggung informasi suatu
produk secara tidak langsung atau menggunakan beberapa media.

Dengan soft selling inilah content writer melakukan perannya. Kamu tidak hanya
menjual dan menawarkan produk, melainkan juga memberikan informasi/nilai
berharga kepada pembaca.

Menurut Crowd Content, perusahaan harus membangun hubungan baik dan mendapatkan
kepercayaan pelanggan jika ingin produknya benar-benar terlihat menarik dan dibutuhkan.

Salah satu cara untuk membangun kepercayaan itu adalah dengan


membuat website atau blog yang berisi informasi-informasi valid yang relevan dengan
bisnis perusahaan.

Misalnya, jika perusahaan bergerak di bidang jual beli gadget, mereka bisa menyajikan
informasi penting terkait cara merawat laptop, cara mengatasi laptop yang lemot, dan
sebagainya.

Saat website dan blog kamu dianggap sudah kredibel, pelanggan juga mulai
membangun kepercayaan untuk membeli produk-produk yang kamu jual.

Bagaimana Keseharian Seorang Content Writer?


Berikut adalah keseharian Ervina Desiviola Tommy yang saat ini bekerja sebagai content
writer executive di RevoU. Yuk, simak!

Keseharian content writer - Ervina


Sebelum mulai menulis artikel/konten, biasanya terlebih dahulu Ervina
melakukan interview dengan narasumber yang ceritanya akan dijadikan artikel Journal
RevoU. Ia juga rutin melakukan meeting bersama tim content marketing untuk mengetahui
konten apa saja yang kira-kira dibutuhkan.

Agar mengetahui lebih lanjut bagaimana Ervina menyajikan kontennya, kamu bisa
mengunjungi Journal RevoU.

Tugas Content Writer


Umumnya, content writer bertugas melakukan research keywords guna menentukan apa
saja topik yang sekiranya bisa menaikkan conversion rate dan banyak dicari orang.

Lebih lanjut, berikut adalah tugas content writer dirangkum dari Indeed:

 Menulis konten atau artikel yang bertujuan mengedukasi dan memberi informasi
kepada pembaca.
 Melakukan research keywords yang relevan dengan industri bisnis/perusahaan.
 Mengoptimasi konten menggunakan teknik SEO guna meningkatkan web
traffic yang mengarah ke web perusahaan.
 Menulis judul dan meta description yang menarik untuk diklik dan dibaca.
 Menyelesaikan konten berdasarkan timeline yang sudah ditentukan.

Contoh Job Description atau Tugas Content Writer


Berikut adalah contoh job desk content writer di beberapa perusahaan yang sedang
membuka posisi content writer.

Tugas Content Writer di Grab

Tugas content writer Grab


Salah satu perusahaan decacorn, yaitu Grab, mengharuskan content writer melakukan
tanggung jawab berikut:

 Berkontribusi dalam pembuatan konten, sejalan dengan storytelling Grab.


 Mengembangkan kumpulan aset konten Grab.
 Menyusun strategi dan menyatukan banyak aspek bisnis Grab menjadi suatu narasi.
 Membuat keputusan berdasarkan data terkait strategi dan distribusi konten.
 Menemukan suatu ‘cerita’ tentang orang-orang dan operasional Grab lalu
menyampaikannya kepada audiens.
 Melakukan pitch konsep cerita dan story campaign tentang tren industri.
 Memantau tren berita dan menjadikannya sebagai ide konten.

Tugas Content Writer di Mekari

Tugas content writer Mekari


Mekari adalah salah satu perusahaan Software-as-a-Service (SaaS) yang menyediakan
solusi otomatisasi bisnis berbasis cloud guna mendukung berbagai perkembangan bisnis.

Adapun beberapa tugas content writer di Mekari adalah sebagai berikut:

 Membuat konten yang relevan dan menarik di bidang akuntansi, bisnis, dan
keuangan.
 Melakukan extensive research untuk menemukan topik faktual menggunakan
sumber daya sebanyak mungkin.
 Bekerja sama dengan tim SEO untuk memastikan standar penulisan konten yang
tinggi di blog dan media sosial.
 Mengelola dan merencanakan konten editorial bulanan untuk blog dan media sosial.

Penutup
Job desk content writer sering kali berbeda antara satu perusahaan dengan lainnya. Hal ini
menyesuaikan kebutuhan masing-masing perusahaan dan strategi marketing yang
dijalankan.

Meski demikian, content writer di Indonesia umumnya bertugas untuk membuat content
di blog atau website perusahaan.

Content writer yang menulis artikel informatif bisa dikatakan sedang melakukan teknik soft
selling. Tak hanya itu, role ini juga perlu melakukan research keywords agar topik yang
ditulis bisa berguna dalam meningkatkan conversion rate.
Overview
SEO content writer adalah seorang profesional yang bekerja membuat konten sesuai
dengan teknik SEO. Mereka berusaha agar konten yang dibuat bisa berada di halaman
pertama mesin pencari (SERP).
Sudahkah kamu membaca artikel apa itu content writer?

Jika sudah, mungkin akan muncul pertanyaan, “Apakah SEO content writer sama dengan
itu?”

Apa yang membedakan SEO content writer dengan jenis content writer lainnya?

Meski terkesan sama, SEO content writer memiliki tugas yang lebih spesifik berkaitan
dengan optimasi di mesin pencari.

Yuk, cari tahu lebih dalam tentang pengertian, fungsi, skill, dan job description SEO content
writer di artikel ini!

Apa itu SEO Content Writer?


Dikutip dari Search Engine Journal, SEO content writer adalah role yang bertugas menulis
konten berkualitas berdasarkan kaidah/panduan search engine optimization (SEO).

Tujuan utama penulisan konten ini adalah untuk mendapatkan ranking di search
engine (Google, Yahoo, Amazon, dan lainnya). SEO content writer diharuskan
memahami teknik SEO dan tahu bagaimana cara menulis konten yang menarik,
relevan, dan tentunya informatif.

Saat ini, banyak perusahaan mulai beralih ke platform digital. Tak heran jika pekerjaan ini
makin banyak dicari, sebab mereka berusaha memaksimalkan online marketing, termasuk
SEO.

Apa Fungsi SEO dalam Content Writing?


Ketika memiliki website yang berisi konten-konten berkualitas, kamu tentu ingin artikel itu
ada di halaman pertama Google dan dibaca banyak orang, bukan?

Agar bisa mencapai tujuan itu, hadirlah teknik search engine optimization (SEO).

Konten berkualitas saja tidaklah cukup untuk menjadikan artikelmu berada di


halaman pertama Google atau mendapatkan ranking. Kamu memerlukan upaya-
upaya optimasi search engine yang tepat.

Singkatnya, SEO content writing adalah perpaduan antara konten berkualitas dengan
optimasi on-page SEO yang solid.
Dengan SEO, content writing dapat menghasilkan beberapa hal berikut:

 Meningkatkan ranking keywords.


 Menaikkan jumlah backlink otoritas tinggi.
 Mengkonversi audiens website menjadi customers dan/atau leads.
 Meningkatkan klik dari SERP (Search Engine Results Page).
Selain itu, SEO juga merupakan strategi marketing gratis. Dengan sistem kerjanya
yang mengandalkan organic traffic, SEO bisa digunakan untuk strategi
marketing jangka panjang.

Skill yang Harus Dimiliki SEO Content Writer

Skill SEO content writer


Untuk bisa berkarier di industri profesional, berikut skill utama yang harus dimiliki
SEO content writer:

Menulis Berdasarkan Keywords


SEO content writer tidak bisa menulis konten tanpa adanya keywords. Ini dikarenakan
untuk meraih ranking di search engine Google, kamu harus menyesuaikan
dengan keywords yang paling sering dicari audiens.

Misalnya, kamu ingin menulis topik tentang digital marketing. Tim SEO terlebih dahulu
harus melakukan research keyword dan menentukan kata kunci apa yang paling sering
dicari sekaligus relevan dengan topikmu, seperti “digital marketing adalah”, “apa itu
digital marketing”, “skill digital marketing”, dan banyak lainnya.

Memahami Search Intent


Tidak hanya menulis berdasarkan keywords, kamu juga harus memiliki pengetahuan
tentang search intent.

Yoast mendefinisikan search intent adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tujuan
dilakukannya pencarian. Sederhananya, search intent adalah alasan mengapa orang
melakukan pencarian di Google (untuk mendapatkan informasi, membeli sesuatu, atau
lainnya).
Kamu harus tahu apakah keywords yang kamu tulis sudah sesuai dengan search
intent Google.

Sebagai contoh, kamu menggunakan keywords “beli rumah murah” untuk dijadikan konten
informatif tentang cara membeli rumah dengan harga murah.

Ternyata search intent Google yang muncul justru website jual-beli rumah online. Artinya,
kebanyakan audiens menggunakan keyword itu untuk membeli rumah, bukan mencari cara
membeli rumah.

Dengan begitu, artikelmu akan sulit mendapatkan ranking Google karena tidak sesuai
dengan search intent. Solusinya tentu saja kamu harus menyesuaikan kontenmu
dengan search intent yang ada.

Menguasai Gaya Penulisan yang Berbeda


Skill satu ini sebenarnya menyesuaikan perusahaan tempatmu bekerja. Apabila kamu
bekerja sebagai SEO content writer di agensi yang harus menangani berbagai klien, kamu
diharuskan menguasai berbagai gaya penulisan/tata bahasa agar dapat menyesuaikan
jenis klien tertentu.

Contohnya, saat mendapatkan klien yang target audiensnya adalah remaja, kamu harus
bisa menjadikan artikel itu lebih sederhana, menyenangkan, mudah dibaca dan dipahami.

Lain halnya jika klienmu berasal dari korporasi atau pemerintahan, bisa saja kamu
diharuskan menulis konten yang lebih formal dengan bahasa lugas.

Job Description SEO Content Writer


Berikut adalah job description SEO content writer secara umum:

 Memproduksi konten/artikel untuk di-publish ke website atau blog.


 Menggunakan strategi search engine optimization (SEO) untuk memastikan bahwa
konten memiliki visibilitas online di search engine.
 Mengatur jadwal penulisan konten sesuai timeline yang sudah ditentukan.
 Bekerja sama dengan tim penulis lain, seperti editor, content manager, hingga web
publisher.
 Mengembangkan konten untuk berbagai platform, misalnya website, e-mail
marketing, dan blog.
 Bekerja sama dengan content editor untuk memastikan konten selesai tepat waktu.
 Menyelaraskan konten dengan tujuan organisasi/perusahaan.
 Mengevaluasi Key Performance Indicators (KPI) untuk menyarankan perbaikan di
masa mendatang.
Penutup
SEO content writer adalah seorang profesional yang bekerja membuat konten sesuai
dengan teknik SEO. Artinya, mereka berusaha menunjukkan kepada search engine bahwa
konten yang mereka buat layak berapa di halaman pertama pencarian (SERP).

Untuk menjadi SEO content writer, utamanya kamu membutuhkan skill menulis yang kuat.
Tak hanya itu, kamu harus memahami search intent, bisa menulis sesuai keywords, dan
adaptif dengan berbagai macam gaya penulisan.

Overview
Portofolio content writer digunakan untuk mennjukkan skill dan keterampilanmu di bidang
penulisan. Bagaimana cara membuat portofolio yang baik? Berikut penjelasannya.
Era digital menjadi keuntungan tersendiri bagi content writer.

Pasalnya, kamu bisa dengan mudah memamerkan hasil karya/tulisanmu ke


berbagai platform online.

Namun, bagaimana merangkum hasil karya itu menjadi suatu dokumen menarik untuk
melamar pekerjaan?

Kamu butuh membuat portofolio.

Di artikel ini akan dibahas contoh portofolio content writer dari alumni RevoU Full-Stack
Digital Marketing yang saat ini sudah menjadi content writer profesional. Yuk, simak!

Apa Fungsi Penting Portofolio Content Writer?


Dirangkum dari berbagai sumber, portofolio content writer berfungsi penting untuk:

Membuktikan Skill dan Keterampilan yang Kamu Miliki


Tujuan dari portofolio adalah untuk membuktikan kepada recruiter bahwa kamu benar-
benar memiliki skill content writing dan keterampilan yang sebelumnya sudah kamu
cantumkan di CV.

Dengan ini, mereka bisa melihat seberapa baik hasil kerja dan keterampilan kamu di bidang
penulisan.
Meng-highlight Skill yang Relevan dengan Kebutuhan
Perusahaan
Meski sama-sama menggunakan title yang sama, setiap perusahaan biasanya memiliki
kualifikasi berbeda dalam merekrut content writer. Mereka akan menyesuaikan kualifikasi
dengan kebutuhan konten yang diinginkan perusahaan.

Sesuaikan portofolio dengan skill yang dicari perusahaan, fokuskan kemampuanmu di


sana, dan abaikan skill yang tidak relevan.

Terlihat Menonjol Dibanding Kandidat Lain


Portofolio merupakan kesempatan untuk terlihat menonjol dibanding kandidat lain. Meski di
beberapa perusahaan portofolio bersifat opsional, namun menunjukkan portofolio pribadi
dapat menarik perhatian recruiter dengan cara profesional.

Mereka akan memahami dengan jelas riwayat pekerjaanmu dan bagaimana kamu bekerja
sebagai content writer di pengalaman-pengalaman sebelumnya.

Hal yang Perlu Dicantumkan dalam Portofolio Content


Writer
Peran portofolio yang krusial dalam melamar pekerjaan menjadikan dokumen ini harus
dibuat dan dipersiapkan sebaik mungkin. Inilah hal yang perlu dicantumkan dalam
portofolio content writer.

#1 Informasi Personal

Contoh informasi personal portofolio content write


Hal penting yang pertama harus ada dalam portofolio content writer adalah informasi
personal. Ini adalah sebuah biografi singkat tentang siapa kamu dan bagaimana kehidupan
profesionalmu.

Dalam biografi, setidaknya cantumkan beberapa hal berikut:

 Latar belakang pendidikan dan pengalaman profesional.


 Tujuan profesional, termasuk seberapa jauh keahlianmu dalam menulis.
 Prestasi yang relevan dengan content writing.
Di atas adalah contoh portofolio content writer milik Ervina Desiviola Tommy, salah satu
alumni RevoU Full-Stack Digital Marketing yang saat ini bekerja sebagai content writer
executive di RevoU.

Dalam informasi personal, Ervina menulis apa saja skill yang menjadi kekuatannya,
pekerjaan apa saja yang pernah dikerjakan, hingga pencapaian yang telah diraih
berhubungan dengan content writing.

#2 Skill dan Keterampilan

Contoh skill portofolio content writer


Setelah memperkenalkan diri dengan biografi singkat, lengkapi portofoliomu dengan
menyebutkan skill dan keterampilan di bidang teknis. Hard skill memberikan gambaran
kepada recruiter apakah kamu memenuhi beberapa kualifikasi yang dicari perusahaan.

Dalam portofolionya, Ervina menulis beberapa skill di bidang media sosial ads, content
marketing, SEO, CRM, hingga desain grafis.

Di bagian ini, sesuaikan skill yang kamu miliki dengan kebutuhan perusahaan.

#3 Karya Terbaik yang Relevan

Contoh hasil kerja portofolio content writer


Perlu diingat bahwa tidak semua hasil karya/pekerjaan sebelumnya harus
dicantumkan dalam portofolio.

Meski fungsi portofolio adalah untuk menunjukkan hasil kerja, kamu hanya perlu
menampilkan pekerjaan yang relevan dengan content writing saja.

Hindari menyajikan karya yang sama sekali tidak berhubungan dengan pekerjaan yang
kamu lamar. Ingatlah bahwa kualitas jauh lebih baik dibandingkan kuantitas.

#4 Informasi Kontak

Contoh informasi kontak portofolio content writer


Hal penting lain yang harus dicantumkan dalam portofolio content writer adalah
mengakhirinya dengan informasi kontak atau call-to-action. Beri tahu orang lain bagaimana
mereka bisa menghubungimu melalui e-mail, nomor telepon, LinkedIn, dan semacamnya.

Bagaimana Cara Membuat Portofolio Tulisan?

Cara membuat portofolio tulisan


Berikut adalah tips/cara membuat portofolio tulisan.

Pilih Platform untuk Menampilkan Portofolio


Saat ini sudah banyak platform yang bisa digunakan untuk membuat portofolio online. Mulai
dari WordPress, Medium, Clippings.me, JournoPortfolio, dan banyak lainnya.

Tentukan platform yang menurutmu paling menarik dan cocok untuk mem-publish portofolio
tulisan kamu.

Buat Bio Profesional


Bio bertujuan untuk memperkenalkan diri kepada recruiter atau klien. Dalam bio, tulislah
informasi secara profesional, termasuk:

 Kota domisili.
 Publikasi penting.
 Penghargaan yang pernah diraih.
 Bidang/spesifikasi yang kamu tulis.
Selain itu, kamu juga bisa menautkan link media sosial seperti LinkedIn atau Instagram.

Pilih Karya Terbaik Kamu


Meskipun kamu sudah menulis berbagai jenis artikel, kamu tidak perlu mencantumkan
semua hasil pekerjaan itu di portofolio tulisan. Masukkan karya-karya terbaik yang berhasil
menaikkan traffic atau mendapatkan feedback baik dari klien sebelumnya.

Tentukan di Mana Fokus Kamu


Menentukan fokus berhubungan dengan jenis tulisan apa yang ingin kamu tonjolkan.
Apakah kamu lebih tertarik ke SEO writing, copywriting, dan semacamnya.
Jika kamu masih bingung menentukan dan/atau memilih bekerja secara general, kamu
dapat membaginya berdasarkan jenis konten yang ditulis.

Contoh pembagian jenis karya portofolio


Di portofolionya, Ervina juga membagi beberapa jenis konten yang sudah ia hasilkan. Di
atas adalah salah satu jenis konten Ervina yang diberi judul “SEO content writing”.
Artinya, beberapa artikel yang dicantumkan di portofolio bagian itu berhubungan dengan
SEO.

Pastikan Kontak Mudah Dihubungi


Terakhir, pastikan informasi kontak yang kamu sertakan di portofolio valid dan bisa
dihubungi. Informasi kontak memudahkan orang lain untuk menghubungimu, entah untuk
merekrut atau sekadar memberi penghargaan atas karya yang sudah kamu tulis.

Contoh Portofolio Content Writer Alumni RevoU


Di bawah ini adalah contoh portofolio content writer profesional alumni RevoU Full-Stack
Digital Marketing yang bisa kamu jadikan referensi.

Portofolio Content Writer - Ditha Adinda

Contoh portofolio content writer - Ditha Adinda


Ditha Adinda (Dinda) adalah salah satu alumni FSDM RevoU yang saat ini tengah
mengembangkan karir sebagai senior content writer di Socialights Agency.

Ia memutuskan menjadi content writer di digital agency karena menyadari bahwa di era
digital ini, konten dapat menjangkau target audiens, meningkatkan traffic dan brand
awareness.

Dinda pernah dipercaya untuk menangani top-performances klien dari


berbagai brand nasional besar, seperti Prodia Lab. Tak hanya itu, ia berhasil meningkatkan
5.118 followers pada Februari 2021 dengan strategi konten yang diterapkan.
Overview
Untuk menjadi content writer kamu tidak hanya bisa menulis saja. Perlu berbagai skill dan
cara lain agar bisa menjadi content writer profesional. Apa saja?
Punya bakat menulis tapi tidak tahu bagaimana cara menjadi content writer profesional?

Untuk terjun ke dunia kerja profesional, skill menulis saja ternyata tidak cukup.

Content writer yang baik perlu memiliki beberapa keterampilan lain, termasuk mencari tahu
topik apa yang paling banyak dicari audiens dengan riset keyword.

Kamu juga harus menguasai beberapa gaya penulisan agar bisa menyesuaikan dengan
perusahaan yang akan dilamar.

Berikut langkah-langkah cara menjadi content writer yang bisa kamu lakukan!

Cara Menjadi Content Writer

Cara menjadi content writer


Dirangkum dari berbagai sumber, inilah cara menjadi content writer:

#1 Kuasai Skill yang Wajib Dimiliki Content Writer

Skill yang wajib dimiliki content writer


Dirangkum dari Content Grip, skill yang wajib dimiliki content writer yaitu sebagai berikut:

Mampu Menarik Perhatian Pembaca sejak Kalimat Pertama

Tahukah kamu bahwa rata-rata perhatian audiens terhadap sesuatu ada di 8 detik
pertama? 8 detik itu akan menentukan apakah mereka terus membaca kontenmu atau
justru beralih mencari konten lain yang lebih menarik.

Sebagus apapun isinya, jika kamu tidak bisa membuka konten dengan menarik, pembaca
cenderung tidak akan membacanya hingga selesai.

Untuk itu, latihlah skill penulisan yang bisa memikat pembaca sejak awal paragraf
pembuka.

Memahami SEO

Sebagai content writer, kamu harus paham bagaimana memaksimalkan teknik SEO agar
kontenmu berada di halaman pertama search engine. Pemahaman dasar tentang SEO,
mencakup keywords, meta data, dan hyperlink merupakan salah satu skill penting yang
harus dimiliki content writer.

Kreatif

Seorang content writer membutuhkan kreativitas dalam mencari topik dan menulis konten.

Kamu akan bersaing dengan banyak kompetitor yang menulis topik konten serupa
denganmu. Maka dari itu, kamu harus mengasah kreativitas agar konten yang kamu sajikan
berbeda dengan yang lain dan menarik perhatian audiens untuk membacanya.

Menyesuaikan dengan Style Brand

Setiap brand memiliki keunikan dan cara masing-masing dalam menyampaikan pesan
kepada audiens. Biasanya, ini menyesuaikan jenis bisnis itu. Ada perusahaan yang
membawakan gaya pesan secara non-formal, ada juga bisnis yang condong ke arah
formal.

Sebagai content writer, kamu diharuskan mampu menyesuaikan style penulisan


dengan brand/perusahaan yang kontennya sedang kamu kerjakan. Artinya, kamu harus
bisa fleksibel dan adaptif dengan berbagai jenis gaya penulisan.

Detail

Dalam menulis konten, tak jarang content writer tak sengaja melakukan kesalahan
penulisan (typo). Meski terkesan kesalahan sederhana, namun hal ini dapat menurunkan
kredibilitas di mata audiens.

Dengan demikian, content writer harus memiliki detail yang baik agar dapat mengoreksi
kesalahan sekecil apapun. Mereka juga perlu mengoreksi kata atau kalimat berbelit yang
sulit dipahami.


Mau belajar

Digital Marketing

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di
bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub
dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

FULL PROGRAM

#2 Tentukan Ingin Jadi Generalist atau Specialist?


Sama halnya dengan role profesional lain, menjadi content writer juga memungkinkan kamu
untuk memilih fokus berkarier sebagai generalist atau specialist.

Generalist membuat kamu bisa menulis dan menjelajahi berbagai bidang.


Sementara specialist hanya berfokus di satu hingga dua bidang tertentu saja.
Lebih lanjut, inilah perbedaan keduanya berdasarkan Writer Access.

Generalist vs specialist content writer

#3 Pelajari Basic Content Writing


Jika kamu masih bingung untuk mengembangkan ilmu content writing secara otodidak,
kamu bisa mengikuti beberapa kursus penulisan. Kursus akan membuat belajarmu lebih
terarah karena adanya kurikulum atau topik belajar yang terstruktur..

Beberapa kursus online gratis yang bisa kamu ikuti antara lain:

 The Content Writing Course oleh Udemy.


 Content Writing Classes Online oleh Skillshare.
 How To Become a Content Writer oleh Alison.
 Web Content Writing oleh LinkedIn Learning.

#4 Mulai Menulis di Blog ataupun Jurnal


Jika kamu sudah memiliki skill content writer dan memahami basic content writing,
beranilah untuk mulai menulis di blog ataupun jurnal. Kamu bisa menulis topik apa pun
yang kamu sukai, misalnya musik, film, fashion, dan lainnya.

Menulis secara teratur membuat kamu dapat mempraktikkan skill dan pengetahuan secara
langsung. Dengan ini, kamu juga bisa menambah kecepatan menulis. Usahakan untuk
membuat artikel yang unik, informatif, dan original. Hindari plagiasi untuk mengasah
kreativitas dan keterampilanmu.

Apabila kamu belum memahami topik yang akan ditulis, luangkan waktu untuk belajar dan
membaca terlebih dahulu. Ini dapat membantumu mendapatkan pandangan/wawasan
tentang topik yang nantinya akan ditulis.

#5 Buat Portfolio Online


Portfolio menjadi dokumen penting yang digunakan untuk menampilkan skill dan
keterampilan. Dengan beberapa hasil karya terbaik yang ditampilkan di portfolio, kamu
dapat menunjukkan kredibilitas sebagai content writer.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa pilihan portfolio online yang sering
dimanfaatkan oleh content writer:
JournoPortfolio

JournoPortfolio adalah platform yang bisa digunakan untuk membuat portofolio content
writer. Penggunaan platform ini juga sederhana, sehingga kamu bisa memakainya dengan
mudah.

Kamu hanya perlu meng-upload foto pribadi, menambahkan beberapa deskripsi


profesional, dan memilih layout. Setelahnya, JournoPortfolio akan mengarahkan dan
memandu kamu secara step-by-step untuk melengkapi isi portofolio.

WordPress

WordPress merupakan salah satu website gratis yang dapat digunakan untuk mem-publish
portfolio tulisan kamu. Web ini memiliki fitur yang memungkinkan kamu bisa memilih tema
dan font sesuka hati sekaligus membuat beberapa kategori sesuai topik artikel yang ditulis.

Dengan memiliki laman WordPress sendiri, kamu akan mengetahui bagaimana web
traffic dan apakah kontenmu banyak disukai audiens.

Medium

Hampir sama dengan WordPress, Medium adalah platform online publishing di mana kamu
bisa menulis topik apa pun. Dengan Medium, kamu dapat menulis dan menautkan internal
linking untuk mengarahkan pembaca ke artikel lain yang kamu tulis.

Ini bisa menjadi halaman portfolio yang bagus jika kamu berhasil menarik minat
pembaca dan mendapatkan banyak claps hingga followers.

Clippings.me

Clippings.me juga menjadi salah satu portfolio online yang dapat secara otomatis membuat
halaman portfolio pribadi. Kamu hanya perlu memasukkan beberapa informasi
dan platform ini akan langsung menampilkannya.

Uniknya, Clippings.me terhubung ke akun Twitter, sehingga kamu bisa lebih mudah ketika
melakukan import foto profil, foto sampul, dan bio dari Twitter ke Clippings.me.

Meski tidak bisa mengatur layout halaman, namun platform ini bisa sekaligus menampilkan
berbagai media dari YouTube, Vimeo, atau SoundCloud.

Contently

Contently adalah salah satu platform portfolio yang cocok digunakan untuk content
writer. Platform ini memungkinkan kamu menambahkan artikel sebanyak apa pun ke
portfolio lalu memasukkannya melalui URL atau PDF.
Tak hanya itu, Contently juga sangat cocok digunakan untuk freelance content
writer karena menyediakan fitur “available for work”. Artinya, recruiter atau perusahaan
yang melihat profil kamu dapat tahu bahwa kamu sedang mencari pekerjaan

Penutup
Cara menjadi content writer harus dimulai dengan menguasai skill penting terlebih dahulu.
Mengingat luasnya jenis perusahaan/bisnis, kamu perlu menentukan apakah ingin menulis
dengan menguasai salah satu bidang saja atau justru mengambil peran yang
lebih generalist.

Saat sudah memiliki skill dan pemahaman yang kuat tentang content writing, beranikanlah
diri untuk mulai membuat portfolio online di beberapa platform, seperti WordPress, Medium,
JournoPortfolio, dan banyak lainnya.

Apa Perbedaan Content Writer dan Copywriter?


Sebelum membahas lebih dalam perbedaan content writer dan copywriter, mari kita mulai
dengan penjelasan dasar antara content dan copy dilansir dari Market Smiths:

Apa itu Content?


Content adalah suatu hal yang bertujuan untuk memberikan informasi melalui anekdot,
data, hingga analisis. Selain informasi, konten juga ditujukan untuk membangun
kepercayaan dan kredibilitas website.

Konten berkualitas membuat pembaca mendapatkan informasi-informasi baru yang mereka


cari dan meyakininya sebagai informasi valid.

Apa itu Copy?


Jika content berisi informasi, copy adalah suatu tulisan yang bertujuan
mempersuasi/mengajak/membujuk pembaca. Dengan copy diharapkan audiens tertarik
mengeklik, mencari tahu lebih lanjut tentang produk itu, hingga melakukan pembelian.

Copy juga berguna dalam meningkatkan brand awareness.

Untuk mengilustrasikan perbedaan content dan copy, perhatikan contoh berikut.

Contoh copy
Kamu ingin membuat halaman website yang dapat mengarahkan audiens untuk
mengunjungi e-commerce bisnismu. Tak harus kata-kata panjang, kamu memerlukan kata-
kata yang sekiranya bisa menarik minat audiens. Itulah copy.

Contoh content
Namun, tidak hanya mengandalkan copy untuk mempersuasi audiens, kamu juga perlu
memberi mereka informasi-informasi penting yang mereka butuhkan. Kamu menulisnya
dalam artikel panjang. Itulah content.

Beda Content Writer vs Copywriter - Definisi


Dirangkum dari CopyPress, content writer merupakan seorang profesional yang
bertugas untuk memberikan informasi kepada audiens melalui konten yang mereka
tulis. Konten ini umumnya berupa artikel yang di-posting di website, blog, e-mail newsletter,
dan lainnya.

Konten yang dibuat oleh content writer kebanyakan memberikan informasi yang
relevan dengan bisnis/perusahaan mereka. Misalnya, perusahaan itu bergerak di bidang
teknologi informasi. Maka content writer juga akan menulis berbagai informasi tentang
teknologi informasi yang banyak dicari audiens.

Bagaimana cara mengetahui topik apa saja yang dibutuhkan audiens?

Ini dilakukan dengan research keywords berdasarkan teknik SEO. Tak heran
kualifikasi content writer yang sering dicari perusahaan adalah harus memahami search
engine optimization (SEO).

Sementara itu, copywriter adalah role yang bertanggung jawab untuk membuat kata-
kata tertulis dengan tujuan mempersuasi/meyakinkan pembaca. Persuasi bisa
mencakup banyak hal, mencakup arahan ke halaman website, melakukan pendaftaran,
hingga ajakan melakukan pembelian produk.

Copywriter diharuskan membuat copy dengan bahasa yang lebih interaktif agar menarik
perhatian pembaca.


Mau belajar

Digital Marketing

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di
bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub
dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

FULL PROGRAM

Beda Content Writer vs Copywriter - Tugas


Indeed merangkum perbedaan tugas antara content writer dan copywriter. Simak tabel
perbedaannya.
Perbedaan content writer vs copywriter - tugas
Content writer dan copywriter menulis konten yang berbeda. Tugas keseharian keduanya
pun juga tidak sama.

Content writer berfokus memberikan informasi, sementara copywriter berusaha menarik


perhatian pembaca dan meningkatkan brand awareness.

Beda Content Writer vs Copywriter - Tujuan


Konten yang dihasilkan content writer bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan
informasi kepada pembaca.

Copywriter membuat konten untuk membujuk pembaca dan menjual produk/layanan


mereka. Konten ini sering diakhiri dengan call-to-action.

Dengan tujuan yang berbeda antara keduanya, Key Performance Indicators (KPI) yang
berusaha diraih tentu juga berbeda.

KPI content writer biasanya berhubungan dengan web traffic, CTR (click-through rate),
jumlah pengunjung website, waktu yang dihabiskan pengunjung di website, dan sejenisnya.

KPI copywriter mengarah ke penjualan, leads, conversion rate, open rate, dan lainnya.

Beda Content Writer vs Copywriter - Panjang Konten


Salah satu perbedaan lain yang paling mencolok antara content writer vs copywriter adalah
panjang konten yang dihasilkan.

Content writer umumnya menulis konten berupa artikel panjang (biasanya 500-1.500 kata)
per artikel yang menjelaskan topik tertentu.

Sementara copywriter membuat teks singkat yang ditujukan untuk menarik (engage)
pembaca.

Kapan Perusahaan Memerlukan Content Writer dan


Copywriter?
Kebutuhan role content writer dan copywriter di tiap perusahaan berbeda. Ada perusahaan
yang hanya membutuhkan salah satu, ada juga yang membutuhkan keduanya.

Lalu, kapan perusahaan memerlukan content writer dan copywriter?

Suatu perusahaan membutuhkan content writer jika mereka ingin mencapai tujuan berikut:

 Mengedukasi dan memberikan informasi bermanfaat untuk pembaca.


 Menggunakan SEO sebagai salah satu strategi marketing guna menaikkan web
traffic.
 Membangun loyalitas dan kepercayaan jangka panjang di masa depan.
Untuk copywriter, perusahaan membutuhkannya ketika:

 Berusaha membangun brand awareness tentang produk perusahaan.


 Menarik audiens untuk membeli produk/jasa perusahaan.
 Mengubah traffic menjadi penjualan atau leads.

Penutup
Content writer merupakan salah satu role bagian dari marketing yang membantu
bisnis/perusahaan dalam menarik pengunjung melalui informasi-informasi relevan, menarik,
dan berharga.

Copywriter adalah profesional yang bertugas mencari cara bagaimana kata-kata mampu
membujuk seseorang untuk mengambil tindakan dan memutuskan melakukan pembelian.

Meski berbeda, kedua role ini saling bekerja sama guna membantu bisnis
meningkatkan conversion rate dan menghasilkan lebih banyak leads.

Anda mungkin juga menyukai