TENTANG
UJI COBA PEMASANGAN MARKA ZONA BERBAHAYA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
TENTANG UJI COBA PEMASANGAN MARKA ZONA BERBAHAYA.
PERTAMA : Menetapkan uji coba pemasangan Marka Zona Berbahaya yang
dilaksanakan oleh PT. Jasa Raharja (Persero), pada lokasi sebagai
berikut:
a. Jembatan Layang Kretek, Bumiayu Kabupaten Banyumas;
dan/atau
b. Jalan Raya Kabupaten Temanggung – Kabupaten Wonosobo
tepatnya di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.
KEDUA : Marka Zona Berbahaya sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM
PERTAMA berupa Marka Red Zone dan/atau Yellow Zone, dengan
ukuran dan bentuk sebagai berikut:
a. ketebalan minimal 3 (tiga) milimeter dari permukaan
perkerasan jalan;
b. lebar marka sebesar lebar lajur jalan;
c. panjang marka sebesar 4.000 (empat ribu) milimeter;
d. jarak pengulangan pemasangan marka sebesar 50 (lima puluh)
meter;
e. marka Lambang berupa tulisan dan segitiga berwarna putih;
f. di dalam marka lambang berupa segitiga terdapat marka
lambang berupa tanda seru; dan
g. dipasang melintang tegak lurus terhadap sumbu jalan.
KETIGA : Marka Zona Berbahaya sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM
PERTAMA berupa Marka Blok Karpet yang dibuat dari bahan
coldplastic, dengan ketentuan:
a. methyl Methacrylate (MMA) resin atau Poly Methyl Methacrylate
(MMA) resin yang dikombinasikan dengan aggregates serta
fillers sesuai ketentuan BS EN 1871:2000;
b. benzoyl Peroxide (BPO) dengan jumlah maksimal 150 (seratus
lima puluh) gram per liter dengan metode uji ASTM D3690);
c. warna aggregates yang digunakan sama dengan warna marka
yang akan dipasang dengan bahan menggunakan Calcined
Bauxide; dan
d. memiliki nilai kekesatan (skid resistence) paling sedikit sebesar
65 (enam puluh lima) SRT pada kondisi basah berdasarkan
ASTM 303-93:2013.
KEEMPAT : PT. Jasa Raharja (Persero) dalam uji coba pemasangan Marka
Zona Berbahaya sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM
PERTAMA harus melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan
Transportasi, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,
Direktorat Jenderal Bina Marga, dan Korps Lalu Lintas
Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. melakukan evaluasi terhadap efektifitas pemasangan Marka
Zona Berbahaya di Jembatan Layang Kretek, Bumiayu
Kabupaten Banyumas dan/atau di Jalan Raya Kertek,
Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo; dan
c. melaporkan pelaksanaan uji coba pemasangan marka zona
kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
KELIMA : Direktur yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas jalan
melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
Keputusan Direktur Jenderal ini.
KEENAM : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan sampai dengan tanggal 30 Juni 2022.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Desember 2021
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,
ttd..