Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

NOMOR: KP – DRJD 4082 Tahun 2021

TENTANG
UJI COBA PEMASANGAN MARKA ZONA BERBAHAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan keselamatan pengguna


jalan dalam berkendara khususnya di Jembatan Layang
Kretek, Bumiayu Kabupaten Banyumas dan Jalan Raya
Kabupaten Temanggung – Kabupaten Wonosobo tepatnya di
Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, perlu dilakukan
pemasangan Marka Zona Berbahaya;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Darat tentang Uji Coba Pemasangan Marka Zona
Berbahaya;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5025);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, serta Manajemen
Kebutuhan Lalu Lintas (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5221);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5468);
6. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2014
tentang Marka Jalan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 908) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 67 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 34
Tahun 2014 tentang Marka Jalan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 908);
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 96 Tahun 2015
tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 834);
9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 67 Tahun 2021
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 873);
10. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor KP.106/AJ.501/DRJD/2019 tentang Petunjuk Teknis
Marka Jalan;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
TENTANG UJI COBA PEMASANGAN MARKA ZONA BERBAHAYA.
PERTAMA : Menetapkan uji coba pemasangan Marka Zona Berbahaya yang
dilaksanakan oleh PT. Jasa Raharja (Persero), pada lokasi sebagai
berikut:
a. Jembatan Layang Kretek, Bumiayu Kabupaten Banyumas;
dan/atau
b. Jalan Raya Kabupaten Temanggung – Kabupaten Wonosobo
tepatnya di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.
KEDUA : Marka Zona Berbahaya sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM
PERTAMA berupa Marka Red Zone dan/atau Yellow Zone, dengan
ukuran dan bentuk sebagai berikut:
a. ketebalan minimal 3 (tiga) milimeter dari permukaan
perkerasan jalan;
b. lebar marka sebesar lebar lajur jalan;
c. panjang marka sebesar 4.000 (empat ribu) milimeter;
d. jarak pengulangan pemasangan marka sebesar 50 (lima puluh)
meter;
e. marka Lambang berupa tulisan dan segitiga berwarna putih;
f. di dalam marka lambang berupa segitiga terdapat marka
lambang berupa tanda seru; dan
g. dipasang melintang tegak lurus terhadap sumbu jalan.
KETIGA : Marka Zona Berbahaya sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM
PERTAMA berupa Marka Blok Karpet yang dibuat dari bahan
coldplastic, dengan ketentuan:
a. methyl Methacrylate (MMA) resin atau Poly Methyl Methacrylate
(MMA) resin yang dikombinasikan dengan aggregates serta
fillers sesuai ketentuan BS EN 1871:2000;
b. benzoyl Peroxide (BPO) dengan jumlah maksimal 150 (seratus
lima puluh) gram per liter dengan metode uji ASTM D3690);
c. warna aggregates yang digunakan sama dengan warna marka
yang akan dipasang dengan bahan menggunakan Calcined
Bauxide; dan
d. memiliki nilai kekesatan (skid resistence) paling sedikit sebesar
65 (enam puluh lima) SRT pada kondisi basah berdasarkan
ASTM 303-93:2013.
KEEMPAT : PT. Jasa Raharja (Persero) dalam uji coba pemasangan Marka
Zona Berbahaya sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM
PERTAMA harus melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan
Transportasi, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,
Direktorat Jenderal Bina Marga, dan Korps Lalu Lintas
Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. melakukan evaluasi terhadap efektifitas pemasangan Marka
Zona Berbahaya di Jembatan Layang Kretek, Bumiayu
Kabupaten Banyumas dan/atau di Jalan Raya Kertek,
Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo; dan
c. melaporkan pelaksanaan uji coba pemasangan marka zona
kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
KELIMA : Direktur yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas jalan
melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
Keputusan Direktur Jenderal ini.
KEENAM : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan sampai dengan tanggal 30 Juni 2022.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Desember 2021
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,

ttd..

Drs. BUDI SETIYADI, S.H., M.Si.

SALINAN Keputusan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada:


1. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
2. Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi;
3. Direktur Utama PT Jasa Raharja;
4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
5. Direktur Lalu Lintas Jalan;
6. Yang bersangkutan.

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM DAN
HUBUNGAN MASYARAKAT

ENDY IRAWAN, S.H., M.H.


Pembina (IV/a)
NIP. 19820414 200502 1 001

Anda mungkin juga menyukai