Anda di halaman 1dari 296

1

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK JARINGAN


KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI
1. RASIONAL

Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi adalah


mata pelajaran yang berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari
penguasaan keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Teknik
Telekomunikasi.

Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan


Telekomunikasi berfungsi untuk membekali peserta didik dengan
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar memiliki dasar
yang kuat dalam mempelajari mata pelajaran-mata pelajaran konsentrasi
keahlian di kelas XI dan XII. Lingkup materi mata pelajaran Dasar-dasar
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi meliputi wawasan di bidang
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi serta pengukuran pada
media dan jaringan telekomunikasi. Peserta didik dibekali kemampuan
untuk dapat melakukan proses pencarian pengetahuan secara mandiri
materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses saintifik dalam melakukan
eksperimen ilmiah. Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri
berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.

Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk peserta didik


memiliki keahlian pada bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi,
meningkatkan lebih lanjut kemampuan logika dan teknologi digital
(computational thinking), yaitu suatu cara berpikir yang memungkinkan
untuk menguraikan suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil
dan sederhana, menemukan pola masalah, serta menyusun langkah-langkah
solusi mengatasi masalah. Penguasaan kemampuan Dasar-dasar Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi akan membiasakan peserta didik
bernalar kritis dalam menghadapi permasalahan, bekerja mandiri, serta
kreatif dalam menemukan solusipermasalahan kehidupan.

1
Komunitas Praktisi Progli TJKT

2. TUJUAN

Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan


Telekomunikasi bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) yang
diarahkan untuk mengembangkan kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami proses bisnis di bidang Teknik Jaringan Komputer


dan Telekomunikasi;
2. Memahami wawasan perkembangan bidang Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi;
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan
technopreneurship), serta peluang usaha di bidang Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi;
4. Memahami lingkup kerja pada bidang Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi;
5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan
Hidup (K3LH) di lingkungan kerjanya;
6. Memahami penerapan media dan jaringan telekomunikasi.
7. Memahami penggunaan alat ukur dalam Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi.

3. KARAKTERISTIK

Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan


Telekomunikasi memiliki elemen materi sebagai berikut: Proses Bisnis di
Bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, Wawasan
Perkembangan Bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi,
Entrepreneurship dan Job-profile di Bidang Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi, Orientasi Dasar Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi, Media dan Jaringan Telekomunikasi, dan Alat Ukur.
Pengembangan soft skills pada mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi sangat penting sebagai pembekalan dasar di
dalam membangun etos kerja, meliputi: komunikasi, critical thinking,
kolaborasi, dan kreativitas. Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi merupakan fondasi dalam pemodelan,
implementasi, dokumentasi serta testing perangkat lunak.

2
Pada awal pembelajaran, peserta didik dikenalkan pada lapangan
kerja, jabatan kerja yang dapat dimasuki setelah lulus, dan konsentrasi-
konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII, untuk
menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas
melalui berbagai aktivitas antara lain sebagai berikut:

1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel;
3. Proyek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni yang sudah berkarir dan praktisi
industri;
5. Berkunjung ke industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.

Tahap internalisasi wawasan serta soft skills ini membutuhkan porsi


dominan (sekitar 75%) dari waktu yang tersedia pada kelas X, sebelum
mempelajari aspek hard skills yang lebih spesifik.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai


dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek (project-based learning), discovery learning,
pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry
learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi,
peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi.
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dannon-tes, sikap melalui
observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar-
teman, dan penilaian diri serta keterampilan melalui penilaian proses,
produk, portofolio, dan studi kasus. Pembelajaran Dasar-dasar Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi dapat dilakukan secara sistem blok
disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang dipelajari. Elemen dan
deskripsi mata pelajaran Dasar-dasar Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi adalah sebagai berikut:

Elemen Deskripsi

Proses bisnis di bidang Meliputi proses bisnis pada bidang teknik


teknik jaringan komputer jaringan komputer dan telekomunikasi, meliputi
dan telekomunikasi perencanaan, analisis kebutuhan pelanggan,
strategi implementasi (instalasi dan konfigurasi),

3
Komunitas Praktisi Progli TJKT

dan perancangan prosedur kepuasan pelanggan


termasuk di dalamnya penerapan budaya mutu.

Perkembangan teknologi Meliputi perkembangan teknologi pada


di bidang teknik jaringan perangkat teknik jaringan komputer dan
komputer dan teleko- telekomunikasi termasuk 5G, Microwave Link,
munikasi IPV6, teknologi serat optik terkini, sistem sensor,
IoT, Smart Device, Smart Home, Smart City,
Cloud Computing, Information Security,
Personal Branding.

Profesi dan Kewira- Meliputi jenis-jenis profesi dan kewirausahaan


usahaan (job profile dan (job-profile dan technopreneur) yang mampu
technopreneur) di bidang membaca peluang pasar dan usaha di bidang
teknik jaringan komputer teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.
dan telekomunikasi

Orientasi dasar teknik Meliputi kegiatan praktik singkat menggunakan


jaringan komputer dan dan mengonfigurasi peralatan atau teknologi di
telekomunikasi bidang jaringan komputer dan telekomunikasi
antara lain komputer, router, manageable
switch, OTDR, firewall, server, dan lain-lain.

Keselamatan dan Keseha- Meliputi penerapan K3LH dan budaya kerja


tan Kerja Lingkungan industri, antara lain: praktik-praktik kerja yang
Hidup (K3LH) dan budaya aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-
kerja industri prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan
budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin), termasuk pencegahan kecelakaan
kerja di tempat tinggi dan prosedur kerja di
tempat tinggi (pemanjatan).

Media dan Jaringan Tele- Meliputi prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP IP,
komunikasi Networking Service, sistem keamanan jaringan
telekomunikasi, sistem seluler, sistem
microwave, sistem VSAT IP, sistem Optik, dan
sistem WLAN.

Penggunaan Alat Ukur Meliputi penggunaan dan pemeliharaan alat ukur


untuk seluruh jaringan komputer dan sistem
telekomunikasi.

4
4. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan
gambaran yang tepat mengenai program keahlian yang dipilihnya melalui
penguatan wawasan dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan
elemen-elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat menumbuhkan
passion serta vision yang dapat memotivasi dalam merencanakan serta
melaksanakan aktivitas belajar pada fase ini maupun fase berikutnya.
Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi dapat diuraikan sebagai
berikut:
Elemen Capaian Pembelajaran

Proses bisnis di bidang Pada akhir fase E, peserta didik mampu


teknik jaringan komputer memahami proses bisnis pada bidang teknik
dan telekomunikasi komputer dan telekomunikasi, meliputi
perencanaan, analisis kebutuhan pelanggan,
strategi implementasi (instalasi dan konfigurasi),
dan perancangan prosedur kepuasan pelanggan
termasuk di dalamnya penerapan budaya mutu.

Perkembangan teknologi Pada akhir fase E, peserta didik mampu


di bidang teknik jaringan memahami perkembangan teknologi pada
komputer dan teleko- perangkat teknik jaringan komputer dan
munikasi telekomunikasi termasuk 5G, Microwave Link,
IPV6, teknologi serat optik terkini, sistem sensor,
IoT, Smart Device, Smart Home, Smart City,
Cloud Computing, serta menganalisis isu-isu
implementasi teknologi jaringan dan
telekomunikasi terkini antara lain keamanan
informasi dan penetrasi internet.

Profesi dan Kewira- Pada akhir fase E, peserta didik mampu


usahaan (job-profile dan memahami jenis-jenis profesi kewirausahaan
technopreneurship) di (job-profile dan technopreneurship) serta
bidang teknik jaringan peluang usaha di bidang Teknik Jaringan
komputer dan Komputer dan Telekomunikasi, untuk
Telekomunikasi membangun vision dan passion, dengan
melaksanakan pembelajaran berbasis proyek
nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan.

5
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Orientasi dasar teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu


jaringan komputer dan menggunakan peralatan atau teknologi di bidang
telekomunikasi jaringan komputer dan telekomunikasi antara lain
komputer, router, manageable switch, OTDR,
firewall, server, dan lain-lain.

Keselamatan dan Kesehatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu


Kerja Lingkungan Hidup menerapkan K3LH dan budaya kerja industri,
(K3LH) dan budaya kerja antara lain: praktik-praktik kerja yang aman,
industri bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-
prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan
budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin), termasuk pencegahan kecelakaan
kerja di tempat tinggi dan prosedur kerja di
tempat tinggi (pemanjatan).

Media dan Jaringan Tele- Pada akhir fase E, peserta didik mampu
komunikasi memahami prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP
IP, Networking Service, sistem keamanan
jaringan telekomunikasi, sistem seluler, sistem
microwave, sistem VSAT IP, sistem Optik, dan
sistem WLAN.

Penggunaan Alat Ukur Pada akhir fase E, peserta didik mampu


menggunakan alat ukur, termasuk pemeliharaan
alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan
sistem telekomunikasi.

5. REFERENSI

1) KEPMEN Nakertrans No. 114/MEN/VI/2008, SKKNI Sektor


Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Sub Sektor Pos dan
Telekomunikasi Bidang Jaringan Telekomunikasi Sub Bidang
Teknisi Telekomunikasi Satelit.
2) KEPMEN Nakertrans No. 165 Tahun 2014, SKKNI Kategori
Informasi dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang
Perekayasaan dan Perencanaan Jaringan Seluler.
3) KEPMEN Nakertrans Nomor 458 Tahun 2015, SKKNI Mobile
Computing.
4) KEPMEN Nakertrans Nomor 55 Tahun 2015, SKKNI Keamanan
Informasi.
5) KEPMEN Nakertrans Nomor 45 Tahun 2015, SKKNI Pengelolaan

6
Pusat Data.
6) KEPMEN Naker No. 321 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Jaringan
Komputer.
7) KEPMEN Naker No. 637 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Optimalisasi
Jaringan Seluler Subsistem Radio Akses.
8) KEPMEN Naker No. 633 Tahun 2016, SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang
Pengoperasian dan Pemeliharaan Jaringan Seluler.
9) KEPMEN Nakertrans Nomor 637 Tahun 2016, SKKNI Optimalisasi
Jaringan Seluler.
10) KEPMEN Nakertrans Nomor 321 Tahun 2016, SKKNI Jaringan
Komputer.
11) KEPMEN Nakertrans Nomor 285 Tahun 2016, SKKNI Komputer
Technical Support.
12) KEPMEN Naker No. 198 Tahun 2017, SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Penggelaran
Jaringan Seluler Sub Sistem Radio Akses.
13) KEPMEN Nakertrans Nomor 198 Tahun 2017, SKKNI Penggelaran
Jaringan Seluler Subsistem Radio Akses.
14) KEPMEN Nakertrans Nomor 82 Tahun 2017, SKKNI Administrasi
Sistem.
15) KEPMEN Naker No. 56 Tahun 2018, SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Aktivitas Jasa Informasi Bidang
Pengoperasian Komputer.
16) KEPMEN Naker No. 101 Tahun 2018, SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang InstalasiFiber
Optik.
17) Kemenaker 211/2019, SKKNI 2019-211 Industri Komputer,Barang
Elektronik dan Optik Bidang Elektronik.
18) KEPMEN Nakertrans Nomor 22 Tahun 2019, SKKNI Programming
and Software Development, Network and Infrastructure,
Operation and System Tools.
19) KEPMEN Nakertrans Nomor 140 Tahun 2019, SKKNI
Telekomunikasi Satelit.
20) KEPMEN Nakertrans Nomor 224 Tahun 2019, SKKNI
Telekomunikasi.

7
Komunitas Praktisi Progli TJKT

21) KEPMEN Nakertrans Nomor 300 Tahun 2020, SKKNI Internet of


Things.
22) KEPMEN Nakertrans Nomor 391 Tahun 2020, SKKNI Security
Operations Center.

B. ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK


JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI

1. RASIONAL DAN KONTEKS


ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) ini disusun dengan asumsi bahwa di
sekolah tersedia peralatan yang dapat dipergunakan oleh siswa baik secara
individu maupun berkelompok untuk mendukung pembelajaran Dasar- dasar
Kejuruan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi. Mengingat bahwa
mata pelajaran ini baru saja diimplementasikan di Sekolah Menengah
Kejuruan, maka materi yang disusun ini dirancang sedemikian rupa agar
siswa yang belum pernah mendapatkan mata pelajaran tersebut dapat
mempelajari dengan mudah dan tidak mengalami kesulitan.

Capaian
Elemen Deskripsi Alur Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
Proses bisnis Meliputi proses Pada akhir fase E, ● Perencanaan kebutuhan
di bidang bisnis pada bidang peserta didik mampu pelanggan
teknik jaringan teknik jaringan memahami proses ● Analisis kebutuhan pelanggan
komputer dan komputer dan bisnis pada bidang ● Strategi implementasi
telekomunikasi telekomunikasi, teknik komputer dan ● Perancangan prosedur
meliputi telekomunikasi, kepuasan pelanggan
perencanaan, meliputi perencanaan, ● Penerapan budaya mutu
analisis kebutuhan analisis kebutuhan
pelanggan, strategi pelanggan, strategi
implementasi implementasi (instalasi
(instalasi dan dan konfigurasi), dan
konfigurasi), dan perancangan prosedur
perancangan kepuasan pelanggan
prosedur kepuasan termasuk di dalamnya
pelanggan termasuk penerapan budaya
di dalamnya mutu.
penerapan budaya
mutu.

Perkembangan Meliputi Pada akhir fase E, ● Perkembangan teknologi pada


teknologi di perkembangan peserta didik mampu perangkat teknik jaringan
bidang teknik teknologi pada memahami komputer
jaringan perangkat teknik perkembangan ● 5G
komputer dan jaringan komputer teknologi pada ● Microwave Link
telekomunikasi dan telekomunikasi perangkat teknik ● IPV4 dan 6
termasuk 5G, jaringan komputer dan ● Teknologi serat optic
Microwave Link, telekomunikasi ● Sistem sensor

8
IPV6, teknologi serat termasuk 5G, ● IoT
optik terkini, sistem Microwave Link, IPV6, ● Smart Device
sensor, IoT, Smart teknologi serat optik ● Smart Home
Device, Smart terkini, sistem ● Smart City
Home, Smart City, ● Cloud Computing
sensor, IoT, Smart
Cloud Computing, ● Information Security
Device, Smart Home,
Information ● Personal Branding
Smart City, Cloud
Security, Personal
Computing, serta
Branding.
menganalisis isu- isu
implementasi teknologi
jaringan dan
telekomunikasi terkini
antara lain keamanan
informasi, penetrasi
internet.

Profesi dan Meliputi jenis-jenis Pada akhir fase E, ● Jenis-jenis profesi dan
Kewirausahaa profesi dan peserta didik mampu kewirausahaan
n (job-profile kewirausahaan (job- memahami jenis-jenis ● Job-profile
dan profile dan profesi kewirausahaan ● Technopreneur
technopreneur technopreneur yang (job-profile dan ● Simulasi proyek kewirausahaan
) di bidang mampu membaca technopreneurship)
teknik jaringan peluang pasar dan serta peluang usaha di
komputer dan usaha di bidang bidang Teknik
telekomunikasi teknik jaringan Jaringan Komputer
komputer dan dan Telekomunikasi,
telekomunikasi. untuk membangun
vision dan passion,
dengan melaksanakan
pembelajaran berbasis
proyek nyata sebagai
simulasi proyek
kewirausahaan.
Orientasi Meliputi kegiatan Pada akhir fase E, ● Praktik dan konfigurasi
dasar teknik praktik singkat peserta didik mampu komputer
jaringan menggunakan dan menggunakan ● Praktik dan konfigurasi
komputer dan mengonfigurasi peralatan/teknologi di penyambungan kabel
telekomunikasi peralatan/teknologi bidang jaringan ● Praktik dan konfigurasi router
di bidang jaringan komputer dan ● Praktik dan konfigurasi OTDR
komputer dan telekomunikasi antara ● Praktik dan konfigurasi firewall
telekomunikasi lain komputer, router,
antara lain manageable switch,
komputer, router, OTDR, firewall, server,
manageable switch, dan lain-lain.
OTDR, firewall,
server, dan lain-lain.

Keselamatan Meliputi penerapan Pada akhir fase E, ● Praktik-praktik kerja yang aman
dan Kesehatan K3LH dan budaya peserta didik mampu ● Bahaya-bahaya di tempat kerja
Kerja kerja industri, antara menerapkan K3LH dan ● Prosedur-prosedur dalam
Lingkungan lain: praktik-praktik budaya kerja industri, keadaan darurat
Hidup (K3LH) kerja yang aman, antara lain: praktik- ● Penerapan budaya kerja industri

9
Komunitas Praktisi Progli TJKT

dan budaya bahaya-bahaya di praktik kerja yang (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
kerja industri tempat kerja, aman, bahaya-bahaya Rajin)
prosedur-prosedur di tempat kerja, ● Pencegahan kecelakaan kerja di
dalam keadaan prosedur- prosedur tempat tinggi dan prosedur
darurat, dan dalam keadaan kerja di tempat tinggi
darurat, dan (pemanjatan).
penerapan budaya
penerapan budaya
kerja industri
kerja industri
(Ringkas, Rapi,
(Ringkas, Rapi, Resik,
Resik, Rawat, Rajin),
Rawat, Rajin),
termasuk
termasuk pencegahan
pencegahan
kecelakaan kerja di
kecelakaan kerja di
tempat tinggi dan
tempat tinggi dan
prosedur kerja di
prosedur kerja di
tempat tinggi
tempat tinggi
(pemanjatan).
(pemanjatan).

Media dan Meliputi prinsip Pada akhir fase E, ● Prinsip dasar sistem IPV4/IPV6
Jaringan dasar sistem peserta didik mampu ● Prinsip dasar sistem TCP IP
Telekomuni- IPV4/IPV6, TCP IP, memahami prinsip ● Prinsip dasar sistem Networking
kasi Networking Service, dasar sistem Service
sistem keamanan IPV4/IPV6, TCP IP, ● Prinsip dasar sistem keamanan
jaringan Networking Service, jaringan telekomunikasi
telekomunikasi, sistem keamanan ● Prinsip dasar sistem seluler
sistem seluler, jaringan ● Prinsip dasar sistem microwave
sistem microwave, telekomunikasi, sistem ● Prinsip dasar sistem VSAT IP
sistem VSAT IP, seluler, sistem ● Prinsip dasar sistem Optik
sistem Optik, dan microwave, sistem ● Prinsip dasar sistem WLAN
sistem WLAN. VSAT IP, sistem Optik,
dan sistem WLAN.

Penggunaan Meliputi penggunaan Pada akhir fase E, ● Penggunaan dan pemeliharaan


Alat Ukur dan pemeliharaan peserta didik mampu alat ukur untuk seluruh jaringan
alat ukur untuk menggunakan alat komputer dan sistem
seluruh jaringan ukur, termasuk telekomunikasi.
komputer dan pemeliharaan alat ukur
sistem untuk seluruh jaringan
telekomunikasi. komputer dan sistem
telekomunikasi.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek
kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh
peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara
kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang
menjadi prasyarat menuju CP. Mengingat jam pelajaran untuk mata
pelajaran Dasar-dasar Kejuruan Teknik Jaringan komputer dan
Telekomunikasi adalah 6 jam per minggu maka tujuan pembelajaran tiap
elemen mata pelajaran Dasar-dasar Kejuruan Teknik Jaringan Komputer

10
dan Telekomunikasi yang dipelajari pada kelas X dapat diuraikan sebagai
berikut.
B.1. Proses Bisnis di Bidang Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi (PBTJKT)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu memahami proses
bisnis pada bidang teknik komputer dan telekomunikasi, meliputi
perencanaan, analisis kebutuhan pelanggan, strategi implementasi (instalasi
dan konfigurasi), dan perancangan prosedur kepuasan pelanggantermasuk
di dalamnya penerapan budaya mutu.
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN RINCIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Memahami perencanaan ● Menjelaskan pengertian proses


kebutuhan pelanggan bisnis
X.PBTJKT.1
● Metode perencanaan kebutuhan
pelanggan
Memahami kebutuhan ● Menjelaskan alur bisnis
X.PBTJKT.2
Pelanggan ● Menganalisis kebutuhan pelanggan
Menjelaskan strategi ● Menjelaskan alur proses bisnis
X.PBTJKT.3
Implementasi ● Menjelaskan pengelolaan SDM
Melakukan perancangan ● Mengidentifikasi kebutuhan
prosedur kepuasan pelanggan pelanggan
X.PBTJKT.4
● Merancang prosedur kepuasan
pelanggan
Melakukan penerapan budaya • Menelusuri kearifan lokal yang
X.PBTJKT.5 mutu dapat menjadi pendukung dalam
penerapan budaya mutu

B.2. Perkembangan Teknologi di Bidang Teknik Jaringan Komputer


dan Telekomunikasi (PTT)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu memahami
perkembangan teknologi pada perangkat teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi termasuk 5G, Microwave Link, IPV6, teknologi serat optik
terkini, sistem sensor, IoT, Smart Device, Smart Home, Smart City, Cloud
Computing, serta menganalisis isu-isu implementasi teknologi jaringan dan
telekomunikasi terkini antara lain keamanan informasi dan penetrasi
internet.
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN RINCIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Memahami perkembangan Menjelaskan


teknologi pada perangkat ● 5G
teknik jaringan komputer ● Microwave Link
X.PTT.1
● IPV4 dan 6

11
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Memahami perkembangan Menjelaskan


teknologi pada perangkat ● teknologi serat optik
X. PTT.2
teknik jaringan komputer ● sistem sensor

Memahami perkembangan Menjelaskan


teknologi pada perangkat ● IoT
X. PTT.3
teknik jaringan komputer ● Smart Device
● Smart Home
Memahami perkembangan Menjelaskan
X. PTT.4 teknologi pada perangkat ● Smart City
teknik jaringan komputer ● Cloud Computing
Memahami perkembangan Menjelaskan
teknologi pada perangkat ● Information Security
X. PTT.5
teknik jaringan komputer ● Personal Branding

B.3. Profesi dan Kewirausahaan (job-profile dan technopreneur)


di Bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
(JBT)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu memahami jenis-
jenis profesi kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship) serta
peluang usaha di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi, untuk
membangun vision dan passion, dengan melaksanakan pembelajaran
berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan.
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN RINCIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Memahami jenis-jenis profesi Memahami jenis profesi di bidang teknik


X.JBT.1 dan kewirausahaan jaringan komputer dan telekomunikasi

Memahami job profile Memahami job profile di bidang teknik


X. JBT.2 jaringan komputer dan telekomunikasi

Memahami technopreneur Memahami technopreneur dan


X. JBT.3
perkembangannya

Simulasi proyek kewirausahaan Memahami peluang usaha industri di


X. JBT.4 bidang teknik jaringan komputer dan
telekomunikasi
Simulasi proyek kewirausahaan Membangun vision dan passion dan
X. JBT.5
praktik kewirausahaan

12
B.4. Orientasi Dasar Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi (ODT)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu menggunakan
peralatan atau teknologi di bidang jaringan komputer dan telekomunikasi
antara lain komputer, router, manageable switch, OTDR, firewall dan
krimping.
TUJUAN RINCIAN TUJUAN
KODE TP
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
Mempraktikkan perakitan dan Praktik dan konfigurasi komputer
X.ODT.1
instalasi
Mempraktikkan crimping Praktik dan konfigurasi penyambungan
X. ODT.2
kabel

Melakukan konfigurasi dasar Praktik dan konfigurasi router


X. ODT.3
router
Melakukan penyambungan Praktik dan konfigurasi OTDR
X. ODT.4
dan pengukuran FO

Melakukan setting firewall dan Praktik dan konfigurasi firewall


X. ODT.5
memahami firewall

B.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup


dan Budaya Kerja (K3LH-BI)
Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu menerapkan
K3LH dan budaya kerja industri, antara lain praktik-praktik kerja yang aman,
bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan darurat,
dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin),
termasuk pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi dan prosedur kerja
di tempat tinggi (pemanjatan).
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN RINCIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Menerapkan prosedur K3LH ● Menjelaskan pengertian


sesuai peraturan yang berlaku ● Menjelaskan tujuan K3LH
Melaksanakan penggunaan ● Menjelaskan Undang-undang K3LH
alat perlindungan diri di Indonesia
X.K3LH-BI.1 ● Melaksanakan K3LH
● Mengidentifikasi APD
● Melakukan prosedur penggunaan
APD

Mengidentifikasi bahaya di ● Menjelaskan jenis-jenis bahaya di


tempat kerja tempat kerja
X. K3LH-BI.2 Menerapkan prosedur- ● Menjelaskan potensi bahaya di
prosedur dalam keadaan lingkungan kerja
darurat ● Melakukan cara pencegahan bahaya

13
Komunitas Praktisi Progli TJKT

di lingkungan kerja

● Menjelaskan prosedur dalam


keadaan darurat
● Melakukan prosedur dalam keadaan
darurat
Menerapkan 5R (Ringkas, ● Pengertian 5R atau 5S
X. K3LH-BI.3
Rapi, Resik, Rawat, Rajin) ● Melaksanakan 5R atau 5S

Menerapkan prosedur kerja di ● Pencegahan kecelakaan kerja di


X. K3LH-BI.4 tempat tinggi tempat tinggi dan prosedur kerja di
tempat tinggi (pemanjatan).

B.6. Media dan Jaringan Telekomunikasi (MJT)


Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu memahami
prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP IP, Networking Service, sistem
keamanan jaringan telekomunikasi, sistem seluler, sistem microwave, sistem
VSAT IP, sistem Optik, dan sistem WLAN.
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN RINCIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi TCP/IP dan ● Prinsip dasar sistem IPV4/IPV6


dasar networking ● Prinsip dasar sistem TCP IP
X.MJT.1
● Prinsip dasar sistem Networking
Service
Mengidentifikasi prinsip dasar ● Prinsip dasar sistem keamanan
X.MJT.2 keamanan jaringan jaringan telekomunikasi
● Prinsip dasar sistem seluler
● Prinsip dasar sistem microwave
Memahami prinsip dasar ● Prinsip dasar sistem VSAT IP
X.MJT.3 WLAN ● Prinsip dasar sistem Optik
● Prinsip dasar sistem WLAN

B.7. Penggunaan Alat Ukur (PAU)


Capaian Pembelajaran Elemen: peserta didik mampu menggunakan
alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer
dan sistem telekomunikasi.
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN RINCIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi peralatan dan ● Identifikasi OTDR


X.PAU.1 perlengkapan di tempat kerja ● Identifikasi OPM
● Identifikasi Lan tester
Mempersiapkan peralatan dan Cara mempersiapkan peralatan dan
X.PAU.2
perlengkapan di tempat kerja perlengkapan di tempat kerja

Menggunakan peralatan dan Cara menggunakan peralatan dan


X.PAU.3
perlengkapan di tempat kerja perlengkapan di tempat kerja
Melakukan perawatan ● Bahan pembersih
X.PAU.4 peralatan ● Peralatan pembersih
● Standar kebersihan

14
3. DIAGRAM CAPAIAN PEMBELAJARAN

DASAR-DASAR KEJURUAN TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN


TELEKOMUNIKASI

SEMESTER I SEMESTER II

BAB IV
BAB I ORIENTASI DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER
PROSES BISNIS DI BIDANG TEKNIK JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI
KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI

BAB V
K3LH DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI
BAB II
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK
JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI

BAB VI
MEDIA DAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI
BAB III
PROFESI DAN KEWIRAUSAHAAN DI BIDANG
TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI

BAB VII
PENGGUNAAN ALAT UKUR

ANALISIS ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

SEMESTER I
KODE TP TUJUAN PEMBELAJARAN JUMLAH JAM
X.PBTJKT.1 Memahami perencanaan kebutuhan pelanggan 5 Pertemuan
X.PBTJKT.2 Memahami kebutuhan pelanggan X 6 JP (30JP)
X.PBTJKT.3 Menjelaskan strategi implementasi
Melakukan perancangan prosedur kepuasan
X.PBTJKT.4
pelanggan
X.PBTJKT.5 Melakukan penerapan budaya mutu

15
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Memahami perkembangan teknologi pada 5 Pertemuan


X.PTT.1 perangkat teknik jaringan komputer meliputi
X 6 JP (30JP)
5G, Microwave Link, IPV4 dan 6

Memahami perkembangan teknologi pada


X.PTT.2 perangkat teknik jaringan komputer teknologi
meliputi serat optik dan sistem sensor
Memahami perkembangan teknologi pada
X.PTT.3 perangkat teknik jaringan komputer meliputi
IoT, Smart Device, dan Smart Home
Memahami perkembangan teknologi pada
X.PTT.4 perangkat teknik jaringan komputer meliputi
Smart City dan Cloud Computing
Memahami perkembangan teknologi pada
X.PTT.5 perangkat teknik jaringan komputer meliputi
Information Security dan Personal Branding
Memahami jenis-jenis profesi dan 5 Pertemuan
X.JBT.1
kewirausahaan
X 6 JP (30JP)
X.JBT.2 Memahami job-profile
X.JBT.3 Memahami technopreneur
X.JBT.4 Simulasi proyek kewirausahaan
X.JBT.5 Simulasi proyek kewirausahaan
15
JUMLAH JAM Pertemuan

X 6 JP (90JP)

16
4. ORIENTASI DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
MODUL AJAR SMK KRISTEN 2 TOMOHON

DASAR DASAR KEJURUAN TEKNIK Kelas: X / Fase E


JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
Semester: 2 (Genap)

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Komunitas Praktisi Progli TJKT
Sekolah : SMKS KRISTEN 2 TOMOHON
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 36 jam pelajaran (6 Pertemuan X 6 JP)
Elemen : Orientasi dasar teknik jaringan
komputer dan telekomunikasi
Capaian Pembelajaran:
Pada akhir fase, peserta didik akan mendapatkan gambaran yang
tepat mengenai program keahlian yang dipilihnya meliputi
pemahaman tentang:
1. Praktik dan konfigurasi komputer
2. Praktik dan konfigurasi penyambungan kabel
(mengkrimping)
3. Praktik dan konfigurasi router
4. Praktik dan konfigurasi OTDR
5. Praktik dan konfigurasi firewall
Selain pemahaman yang dimiliki, peserta didik juga mampu
menerapkan:

1. Peralatan atau teknologi di bidang jaringan komputer dan


telekomunikasi.
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH)
dan budaya kerja industri.
3. Alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. Kemampuan
peserta didik tersebut didapat melalui penguatan wawasan
dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan elemen-
elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat
17
Komunitas Praktisi Progli TJKT

menumbuhkan passion serta vision yang dapat memotivasi


dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar
pada fase ini maupun fase berikutnya.

B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
1. Komponen komputer untuk perakitan dan instalasi sistem
operasi.
2. Peralatan penyambungan kabel jaringan (UTP dan FO).
3. Dasar-dasar IP address.
4. Penggunaan alat fiber optic.
5. Keamanan peralatan komputer.

C. Profil Pelajar Pancasila


Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain.
2. Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan.
3. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, merefleksi pemikirannya sendiri.

D. Sarana & Prasarana


Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
1. Laptop (Guru)
2. Android (Guru dan Siswa)
3. PC dalam LAB (siswa)
4. Perangkat Lunak Perencanaan (Microsoft Office)
5. Router (guru dan siswa)
6. Obeng set
7. Alat penyambung kabel jaringan baik kabel FO maupun UTP

E. Target Peserta Didik


a. Peserta didik reguler/tipikal: 75%
b. Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
c. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%

18
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
Pembelajaran Berbasis Proyek

II. KOMPONEN INTI


A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membuat perencanaan jaringan komputer
berdasarkan studi kasus dan dokumen perencanaan yang
diberikan.
2. Peserta didik dapat memahami lingkup kerja pada bidangteknik
jaringan komputer dan telekomunikasi.

Kata Kunci:

Perencanaan Jaringan komputer meliputi skema logic jaringan


komputer, analisis kebutuhan pelanggan meliputi dokumen
kebutuhan layanan dan dokumen perangkat keras jaringan,
membuat rencana implementasi meliputi skema fisik jaringan dan
landscape/blue print area

Deskripsi:

Peserta didik secara mandiri/perorangan diberikan contoh dokumen-


dokumen perencanaan jaringan meliputi:
1. Desain topologi logic jaringan, dokumen kebutuhan pelanggan
dan dokumen implementasi berupa desain jaringan fisik,
beserta penjelasan cara membuat dokumen desain jaringan.
2. Peserta secara mandiri diberikan sebuah kasus untuk
merencanakan sebuah dokumen perencanaan beserta
dokumen kosong yang harus didesain.

B. Pemahaman Bermakna
Sebuah jaringan komputer yang mendistribusikan data dari satu kode
ke kode lain membutuhkan sebuah rencana yang baik meliputi
rencana kebutuhan pelanggan, rencana desain topologi jaringan,
rencana desain pengkabelan, rencana desain penempatan perangkat
keras, serta menghitung dana yang dikeluarkan.

19
Komunitas Praktisi Progli TJKT

C. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik harus mengerti orientasi dasar teknik
jaringan komputer dan telekomunikasi?
2. Bagaimana cara merakit dan menginstal komputer yang baik?
3. Bagaimana cara melakukan crimping kabel UTP?
4. Bagaimana cara melakukan konfigurasi dasar router?
5. Bagaimana melakukan penyambungan FO dan pengukuran
dengan OTDR?
6. Bagaimana melakukan konfigurasi firewall?

D. Persiapan Pembelajaran
1. Buku modul teknik jaringan komputer dan telekomunikasi
2. Contoh Dokumen Perencanaan
3. Jobsheet: dokumen kosong perencanaan (soft copy)
4. Internet

E. Kegiatan Pembelajaran:
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.

20
Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar
dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
2. Peserta didik melihat dan mempelajari
video praktik di ,.

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru
jika mengalami kesulitan saatberdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada
di materi dan soal.

Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik.

21
Komunitas Praktisi Progli TJKT

2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal


tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari
referensi dari sumber lain) tentang alasan
mengapa kebutuhan pelanggan dijadikan
landasan perencanaan jaringan.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif.
6. Peserta didik dibagi menjadi kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang per
kelompok.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
● Komponen perakitan
● Langkah merakit
● Langkah menginstall komputer

Menjelaskan Pentingnya Perencanaan jaringan,


Menampilkan Contoh,

Mengidentifikasi Pengguna Menampilkan Contoh

Mendemonstrasikan Langkah Fisik Jaringan Komputer

22
Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skema
jaringan)
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu
mengkrimping secara mandiri.

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh lain
yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 2
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untukmenuliskan
jumlah salat yang dikerjakan di hari
sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.

23
Komunitas Praktisi Progli TJKT

6. Memberikan gambaran tentang manfaat


mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajardari
aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
2. Peserta didik melihat dan mempelajari
video praktik di ,.

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru
jika mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang adadi
Materi dan Soal

Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan

24
Uraian Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran pembelajaran
sebelumnya tentang perakitan dan instalasi
sistem operasi.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Office) perencanaan jaringan meliputi:
● Peralatan untuk mengkrimping kabel
UTP
● Cara melakukan crimping kabel UTP
● Mengecek hasil crimping
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
● Menentukan kebutuhan alat dan
bahan
● Langkah mengkrimping kabel UTP
● Mengecek hasil krimping kabel UTP

Persiapan praktik

Menentukan tipe kabel yang dibuat

Melakukan crimping kabel UTP

25
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Menguji hasil krimping

Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contohlain
yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 3
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untukmenuliskan
jumlah salat yang dikerjakan di hari
sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.

26
Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajardari
aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
2. Peserta didik melihat dan mempelajari
video praktik di ,.

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepadapeserta
didik lain untuk menjawabpertanyaan.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang adadi
materi dan soal.

Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan

27
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran pembelajaran
sebelumnya tentang mempraktikkansetting
router.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Word) perencanaan jaringan meliputi:
● Peralatan yang disiapkan
● Menyetting router
● Trouble shooting routing
5. Peserta didik mempresentasikan
/menyajikan hasil desain /perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
● Peralatan yang disiapkan
● Menyetting router
● Trouble shooting routing
Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikansalam.

28
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 4
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untukmenuliskan
jumlah salat yang dikerjakan di hari
sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.

Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit


1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajardari
aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
2. Peserta didik melihat dan mempelajari
video praktik di ,.

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
29
Komunitas Praktisi Progli TJKT

jawaban dari peserta lainnya.


3. Guru memberikan semangat kepada peserta
didik lain untuk menjawab pertanyaan.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang adadi
materi dan soal.

Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang konfigurasi dasar router.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan perencanaan jaringan
meliputi:
● Alat bahan yang digunakan untuk
splicing
● Cara splicing
● K3 dalam splicing
● Hasil dari splicing yang baik

30
5. Peserta didik mempresentasikan
/menyajikan hasil desain /perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
● Alat bahan yang digunakan untuk
splicing
● Cara splicing
● K3 dalam splicing
● Hasil dari splicing yang baik
● Biaya untuk melakukan splicing kabel
FO
Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan
salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 5
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untukmenuliskan
jumlah salat yang dikerjakan di hari
sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.

31
Komunitas Praktisi Progli TJKT

4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.


5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajardari
aneka sumber
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.
2. Peserta didik melihat dan mempelajari
video praktik di ,.

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepadapeserta
didik lain untuk menjawabpertanyaan.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang adadi
materi dan soal.

32
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang splicing kabel FO.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan perencanaan jaringan
meliputi:
• Hasil dari splicing
• Persiapkan alat OTDR
• Pengukuran dengan OTDR
• Kesimpulan hasil pengukuran
5. Peserta didik mempresentasikan
/menyajikan hasil desain /perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
• Hasil dari splicing
• Persiapkan alat OTDR
• Pengukuran dengan OTDR
• Kesimpulan hasil pengukuran

Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.

33
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contohlain
yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 6
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
hari sebelumnya (Profil beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajardari
aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.

34
2. Peserta didik melihat dan mempelajari video
praktik di ,.

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepadapeserta
didik lain untuk menjawabpertanyaan.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang adadi
materi dan soal.

Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang pengukuran dengan OTDR.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan perencanaan jaringan
meliputi:

35
Komunitas Praktisi Progli TJKT

• Komputer yang terhubung internet


• Setting security dan firewall windows
5. Peserta didik mempresentasikan
/menyajikan hasil desain/perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
• Komputer yang terhubung internet
• Setting security dan firewall windows

Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikansalam.

F. Asesmen
1. Diagnostik Kognitif
2. Hasil Perencanaan/Desain Jaringan
3. Pilihan Ganda

G. Pengayaan & Remedial


Untuk lebih menambah luas wawasanmu mengenai teknik jaringan
komunikasi dan supaya kamu lebih termotivasi kamu bisa kunjungi
link berikut: https://s.id/FX2pb

H. Refleksi Peserta Didik dan Guru


1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti
kegiatan pembelajaran?

36
4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?

37
Komunitas Praktisi Progli TJKT

I. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

MATERI

A. Praktik dan konfigurasi komputer

1. Pengertian Perakitan

Perakitan komputer adalah salah satu kegiatan yangdilakukan


oleh seorang teknisi komputer. Meski begitu kini, semua orang juga
sudah bisa belajar untuk merakit komputer. Apalagi karena kini
teknologi semakin mudah untuk dijangkau oleh banyak orang
sehingga siapa saja dapat mempelajari hal ini. Anda pun bisa
mempelajarinya melalui pembahasan artikel di bawah ini.

Perakitan komputer yaitu merakit semua komponen


komputer ke PC yang siap pakai. Salah satu perangkat komputer
yang perlu dirakit adalah komponen pada motherboard.

Motherboard adalah pusat kendali yang mengontrol pekerjaan


semua komponen yang terhubung. Bagian ini juga mengontrol catu
daya atau daya listrik pada tiap-tiap komponen komputer.

Semua lalu lintas yang ada di perangkat penyimpanan (hard


disk, CD-ROM) melalui perangkat input data (keyboard, mouse)
sampai ke printer, dikendalikan oleh motherboard

2. Macam-Macam Komponen Komputer


a. Casing Komputer
● Pengertian Casing

38
Casing merupakan rumah berbentuk kotak yang dibutuhkan
oleh perangkat–perangkat komputer seperti Processor, Mainboard,
Harddisk, dan piranti lain. Selain itu casing komputer juga digunakan
untuk melindungi perangkat–perangkat yang sangat sensitif seperti
Mainboard, Floppy Drive, Power Supply, Harddisk Drive, dan
komponen–komponen lainnya.

● Fungsi Casing
Fungsi casing yaitu untuk melindungi komponen komputer dari
debu, panas, air, atau kotoran lainnya pada saat bekerja dan
melindungi dari benturan–benturan fisik. Casing juga berfungsi
sebagai pelindung Processor, Mainboard, DVD-RW Drive, DVD-ROM,
dan Harddisk. Casing juga digunakan untuk tempat Exhaust Fan yang
berfungsi sebagai pendingin saat komputer beroperasi.

b. Mainboard/Motherboard
● Pengertian Mainboard/Motherboard

Motherboard adalah papan sirkuit berupa pcb yang memiliki


berbagai komponen elektronik yang saling terhubung dimana cara
kerjanya mengatur hal teknis seputar BIOS (Basic Input Output
System), Chipset (Pengatur Koneksi Input–Output), RAM (Memori
Penyimpanan Data Sementara), VGA card (Memori Penyimpan Data
Grafis), processor & Additional card (PCI, ISA).

39
Komunitas Praktisi Progli TJKT

● Fungsi Mainboard/Motherboard
Fungsi motherboard adalah menghubungkan seluruh
komponen penyusun sebuah komputer, artinya mobo di sini
mengemban tugas untuk menghubungkan bahasa kode antar
perangkat keras agar dapat disinergikan menjadi sebuah aktivitas
kerja perangkat komputer. Dilihat dari pengertian motherboard dan
fungsinya maka tak salah bila mobo ini disebut sebagai perangkat
keras yang paling utama dalam sebuah komputer.

c. Processor
● Pengertian Processor

Processor adalah salah satu komponen yang paling utama dari


rangkaian komputer, tanpa alat satu ini kompi tidak akan jalan alias
tidak akan berguna karena prosesor adalah otak komputer. Secara
jelasnya prosesor adalah sebuah IC yang mengontrol keseluruhan
jalannya sebuah sistem komputer dan digunakan sebagai pusat atau
otak dengan fungsi melakukan perhitungan dan menjalankan tugas.

● Fungsi Processor
Fungsi Processor hanya untuk memproses data yang diterima
dari masukan atau diinput, kemudian akan menghasilkan
pengeluaran berupa output. Prosesor tidak dapat bekerja sendiri
namun membutuhkkan dukungan maupun terus berhubungan
dengan komponen lain terutama hardisk dan RAM. Dalam memproses
sebuah data dapat dilakukan dengan waktu prosescepat atau lambat
tergantung kecepatan prosesor tersebut.

40
d. Heatsink fan
● Pengertian Heatsink Fan

Heatsink adalah logam dengan desain yang khusus terbuat dari


alumunium dan juga tembaga yang berfungsi untuk memperluas
proses transfer panas dari sebuah prosesor. Komponen–komponen
CPU yang biasanya dipakai untuk menyerap panas ini biasanya
terbuat dari bahan aluminium yang biasanya banyak dipadukan
dengan pemakaian fan pada Heatsink untuk lebih mengoptimalkan
penyerapan panas yaitu dengan mengalirkan panas dari Heatsink ke
luar CPU, proses ini akan menyebabkan meningkatnya performa kerja
komputer.

● Fungsi Heatsink Fan


Heatsink ini berfungsi untuk membantu proses pendinginan
sebuah prosesor. Semakin luas permukaan perpindahan panas
sebuah benda maka akan semakin cepat proses pendinginan benda
tersebut. Oleh karena itu heatsink ini sangatlah berguna untukkinerja
sebuah komputer.

e. Ram
● Pengertain RAM (Random Acces Memory)

41
Komunitas Praktisi Progli TJKT

RAM (Random Acces Memory) adalah memori tempat


penyimpanan sementara pada saat komputer dijalankan dan dapat
diakses secara acak atau random. RAM sangat berguna dan penting
untuk kecepatan proses komputer.

● Fungsi RAM (Randim Acces Memory)


Fungsi RAM (Random Acces Memory) adalah untuk
mempercepat pemrosesan data pada komputer. Semakin besar
RAM (Random Acces Memory) yang dimiliki, maka komputer akan
semakin cepat dalam prosesnya. Kerja RAM (Random Acces Memory)
dapat dilihat di task manager di dalam sistem komputer.

f. Hard Disk
● Pengertian Hard Disk

Hard Disk adalah perangkat keras komputer/laptop yang


bekerja secara sistematis dimana menjadi media penyimpanan data.
Data–data yang telah disimpan di perangkat Hard Disk tidak akan
hilang, bahkan apabila pengguna mematikan perangkat
komputer/laptop. Dengan kata lain, Hard Disk memiliki peran sebagai
media penyimpanan yang bersifat permanen (data–data tidak akan
hilang atau terhapus). Kapasitas daya tampung daripada Hard Disk
itu sendiri juga terbilang cukup besar, di mana kalkulasi yang dipakai
adalah ukuran Byte (B).

● Fungsi Hard Disk


Fungsi Hard Disk adalah untuk menyimpan data yang dihasilkan
oleh pemrosesan perangkat komputer/laptop. Di dalamnya, terdapat
sebuah ruang sistem utama dalam sebuah komputer. Di situlah setiap
data atau informasi disimpan olehnya. Selain memiliki ruang utama,
Hard Disk juga mempunyai

42
komponen–komponen bagian. Adalah semacam ruang kecil yang
terdiri atas direktori, folder, subdirektori, dan subfolder yang
digunakan untuk peletakan data dan informasi dari ruang utama Hard
Disk.

g. CD ROM/optical disk
● Pengertian CD ROM (Compact Disk Read-Only Memory)

CD-ROM (Compact Disk Read-Only Memory) adalah sebuah


piringan kompak dari jenis piringan optik (Optical Disk) yang dapat
menyimpan data. CD-ROM juga berarti CD-ROM Drive hanya bisa
digunakan membaca sebuah CD saja. Secara garis besar CD-ROM
dibedakan menjadi 2 menurut tipenya yaitu: ATA/IDE dan SCSI. Yang
paling mendasari dari perbedaan tersebut adalah kecepatannya. ATA
memiliki kecepatan 100–133 Mbps, dan SCSI memiliki kecepatan
kira–kira 150 Mbps. Untuk tipe SCSI biasanya ditemukan pada CR RW
Drive. Pada CD-ROM terdapat tulisan 56X artinya kemampuan
memberikan kecepatan transfer data sebesar56 X 150 Kbps. Tipe
CD RW juga biasanya dibedakan berdasarkan kemampuan membakar
atau membaca. CD RW tipe 12x8x32 artinya memiliki kemampuan
membakar pada CD R secepat 12x, membakar pada CD RW secepat
8x, dan membaca CD R/CD RW/dengan kecepatan maksimal 32x.

43
Komunitas Praktisi Progli TJKT

● Fungsi CD-ROM (Compact Disk Read-Only Memory)


Fungsi Hard Disk adalah sebuah Hardware yang hanya bisa
membaca CD saja. Selain kegunaan dasar tersebuat CD-ROM
(Compact Disk Read-Only Memory) juga digunakan untuk melakukan
penginstalan sebuah OS (Operating System), Game, atau software–
software lainnya atau melakukan booting pada saat masuk ke OS
(Operating System) bisa sebuah sistem tidak mau berjalan.

h. Power Supply
• Pengertian Power Supply

Power Supply adalah perangkat keras (hardware) berupa kotak


yang isinya merupakan kabel–kabel untuk menyalurkan tegangan ke
dalam perangkat keras (hardware) lainnya. Perangkat keras ini
biasanya terpasang di belakang (di dalam) casing komputer. Input
Power Supply berupa arus bolak–balik (AC) sehingga Power Supply
harus mengubah tegangan AC menjadi DC (arus searah). Besarnya
listrik yang mampu ditangani Power Supply ditentukan oleh dayanya
dan dihitung dengan satuan watt.

● Fungsi Power Supply


Fungsi Power Supply adalah sebagai penyuplai tegangan listrik
langsung kepada komponen–komponen yang berada di dalam casing
komputer. Power Supply juga berfungsi untuk mengubah tegangan
AC menjadi DC, karena perangkat keras komputer hanya dapat
beroperasi dengan arus DC.

44
3. Persiapan Perakitan Komputer

Merakit komputer bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan


ketelitian tingkat tinggi agar hasilnya maksimal. Oleh sebab itu
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mulai
merakit komputer. Seperti menyediakan tempat yang jauh dari
jangkauan orang agar tidak terganggu dan mempersiapkan beberapa
hal di bawah ini:

1.) Siapkan komponen perangkat keras dengan meletakkannya di


tempat yang mudah dijangkau. Jangan lupa untuk memeriksa
semua komponen perangkat keras dan sesuaikan dengan
tipenya agar sesuai dengan spesifikasi. Contohnya seperti
mainboard yang mendukung slot DDR2 yang hanya dapat
ditempatkan oleh memori bertipe DDR3 juga.

2.) Siapkan buku manual yang biasanya ada pada setiap komponen,
karena buku manual sangat penting jadi jangan sampai hilang.
Sebab bisa dijadikan sebagai referensi dan petunjuk untuk
melakukan pemasangan atau instalasi semua komponen ketika
melakukan perakitan komputer.

3.) Siapkan semua peralatan yang digunakan untuk merakit


komputer, seperti obeng plus dan minus, tang hingga yang
paling penting adalah gelang anti statis. Karena dapat
mencegah terjadinya korslet atau short circuit.

4.) Terakhir, siapkan juga driver CD yang merupakan salah satu


hal yang tidak boleh dilupakan karena perangkat keras tidak bisa
berfungsi tanpa adanya benda ini. Maka dari itu persiapkan
driver dari masing-masing komponen untuk memastikan proses
perakitan berjalan mulus tanpa hambatan.

45
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Langkah-Langkah Merakit Komputer

Setelah semua persiapan dilakukan maka langkah berikutnya


adalah merakit komputer dengan cara di bawah ini:

1.) Pasang Prosesor pada Motherboard

Sebelum memasang motherboard ada baiknya jika kita


memasang prosesornya terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah pemasangan motherboardnya nanti. Cara
memasang prosesor pada motherboard sendiri bisa dilakukan
seperti ini:

processor

• Pertama, kami menentukan posisi pin 1 pada prosesor dan


soket prosesor pada motherboard, yang biasanya di area
terpojok.
• Angkat tuas pengunci soket sehingga terbuka.
• Sesuaikan posisi kaki prosesor dengan lubang soket. Jika ya,
dorong prosesor ke dalam soket hingga terpasang dengan
benar.
• Kunci lagi dengan tuas pengunci.

46
2.) Pasang Motherboard

Pasang motherboard pada casing dengan cara


menempatkannya sesuai dengan yang ada pada lubang di antara
casing serta lubang motherboard. Lalu kunci dengan menggunakan
sekrup.

3.) Pasang Pendingin atau Heatsink

Jika prosesor juga sudah dipasang, maka saatnya untuk


memasang heatsink agar mencegah prosesor menjadi panas. Unit
pendingin ini ditempatkan pada prosesor dan dilengkapi dengan
perangkat penahan agar tidak lepas.

Pertama lapisi pendingin dengan gel konduktif (penghantar)


panas. Jika heatsink Anda memiliki kipas, konektor daya kipas /
kipas tersambung ke motherboard.

47
Komunitas Praktisi Progli TJKT

4.) Memasang Memori RAM

Cara memasang RAM sebenarnya mudah saja dan tidak sesulit


ketika memasang modul yang lain. Karena untuk memasangnya
cukup buka tuas tempat RAM diletakkan atau ditempelkan.

Perhatikan gambar di bawah ini :

48
Jika RAM sudah dimasukkan dalam posisi yang benar dan rata,
maka selanjutnya adalah tutup atau kunci kembali tuas yang ada
di mainboard tempat kita tadi memasang RAM.

5.) Pasang Catu Daya atau Power Supply

Pada saat membeli casing, power supply sudah terpasang


secara otomatis namun jika ternyata power supply belum
terpasang, maka lakukan cara di bawah ini untuk memasangnya:

• Tempatkan power supply di belakang casing dan kencangkan


dengan sekrup.
• Pasang konektor daya dari power supply ke motherboard
bersama dengan kabel-kabelnya.

6.) Pasang Kabel Motherboard dan Casing

49
Komunitas Praktisi Progli TJKT

• Pasang kabel koneksi IDE primer dan sekunder pada


motherboard.
• Sambungkan kabel koneksi serial beserta dengan paralel pada
konektor di motherboard (khusus motherboard non-ATX).
• Terdapat lubang pada bagian belakang casing yang ada di
tempat konektor tambahan yang berupa slot dan dapat
dimasukkan. Lalu buka terminal lubang tertutup yang terbuat
dari pelat pengunci sekrup. Kemudian masukkan saja terminal
yang hendak dipasangkan. Lalu pasang lagi sekrupnya.
• Sambungkan kabel koneksi mouse dan keyboard ke
motherboard.
• Koneksi kabel lainnya seperti LED, speaker internal, dan port
pada casing komputer.

7.) Pasang Drive

Tahap berikutnya adalah dengan memasang drive, misalnya


seperti hard disk, CD-ROM atau DVD-ROM, dengan cara di bawah
ini:

50
• Masukkan drive ke casing dari depan, dengan cara
menyesuaikan pengaturan jumper (seperti Master atau Slave)
pada drive. Lalu pasanglah sekrup agar drive tidak kendur.
• Lanjutkan dengan menyambungkan kabel IDE pada driverserta
konektor yang ada di motherboard, karena konektor utama
yang akan digunakan terlebih dahulu.
• Ketika kabel IDE terhubung ke 2 (dua) drive, drive pertama
ditetapkan sebagai master dan yang lainnya sebagai slave
sebagai pengaturan jumper.
• Dua drive tambahan dapat dihubungkan melalui konektor IDE
sekunder pada motherboard.
• Sambungkan kabel daya dari catu daya setiap drive.

8.) Pasang Card Adapter

Biasanya card adapter yang dipasangkan merupakan adaptor


SCSI, kartu video, kartu suara hingga modem. Cara memasangnya
sendiri adalah dengan:

51
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Memasukkan adaptor kartu pada slot yang ada di motherboard


lalu tekan saja hingga konektornya dapat masuksepenuhnya. Lalu
masukkan sekrup sebagai kartu cadangannya.

9.) Fase Terakhir dari Rakitan Komputer

Untuk langkah terakhir dari proses ini ketika unit komputer


sudah tertutup selubung dan sekrupnya. Lalu sambungkan kabel
yang ada di adaptor AC pada outlet dinding. Kemudian
sambungkanlah konektor monitornya pada konektor kartu grafis,
konektor kabel keyboard, serta konektor mouse ke konektor mouse.

Tinjau Hasil Unit Komputer

Setelah komputer terpasang, kita meninjau dan menguji


hasilnya dengan program BIOS. Periksa apakah semua program
yang ada di komputer sudah bisa dijalankan atau tidak, dengan cara
seperti di bawah ini:

• Nyalakan komputer dan monitor, lihat layar monitor, dan


perhatikan suara melalui speaker.
• Sekarang program Bios Fost secara otomatis mendeteksi
perangkat keras yang diinstal pada komputer.
• Buat pengaturan untuk kapasitas hard disk dan urutan boot.
• Setelah Anda menyimpan pengaturan dan menyelesaikan
pengaturan BIOS, komputer memuat sistem operasi dengan
urutan pencarian yang cocok dengan pengaturan urutan boot
di Bios.

52
• Masukkan CD yang dapat di-boot berisi sistem operasi ke
dalam drive pencarian.

Jika semuanya berjalan normal, maka artinya proses perakitan


sudah berhasil dilakukan dan proses perakitan komputer bisa
diselesaikan. Namun jika terdapat beberapa kendala maka harus
dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengatasi kendala yang terjadi
pada komputer ketika dirakit.

4. Pengertian dan fungsi Sistem Operasi

Penggunaan media elektronik khususnya perangkat komputer


atau smartphone mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Dimana faktor yang paling besar memengaruhi pengguna untuk
memakai perangkat tersebut adalah dari sisi informasi dankomunikasi
yang menjadi efektif. Untuk dapat mengelola keduafaktor tersebut,
tentu sebuah device membutuhkan yang namanya sistem operasi.

Sistem operasi atau Operating System (OS) menjadi satu


kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena memiliki peran krusial
dalam memanajemen setiap aktivitas pada perangkat komputer.
Yang mana, hal tersebut akan sangat berhubungan dengan
pemakaian perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware),
dan fitur yang lainnya.

Oleh karena itu, pada artikel kali ini kami akan membahas
seputar pemanfaatan sistem operasi dalam kehidupan sehari–hari
beserta komponen dan cara kerjanya. Sehingga informasi yang
didapatkan mampu memberikan gambaran secara lebih jelas terkait
hubungan antara OS dengan aktivitas manusia itu sendiri.

53
Komunitas Praktisi Progli TJKT

1.) Pengertian Sistem Operasi

Definisi umum dari sistem operasi adalah sebuah perangkat


lunak sistem yang mampu mengelola sumber daya (resources) dari
software dan hardware agar dapat berjalan dengan baik serta
memudahkan proses interaksi dengan pengguna atau user
(brainware).

Jika kita analogikan sederhana, hubungan antara operating


system dengan komputer adalah seperti kendaraan bermotor dan
bahan bakar. Dimana tanpa adanya bahan bakar, tentu saja
kendaraan bermotor tidak akan bisa berjalan dengan semestinya.

Sama halnya dengan sistem operasi, dimana anda tidak akan


bisa menggunakan perangkat komputer apabila tidak adanya OS.
Begitu juga sebaliknya, apabila anda mempunyai perangkat sistem
dan tidak mempunyai komputer maka menjadi tidak berguna.

2.) Sejarah dari Sistem Operasi

Selanjutnya, masuk pada pembahasan mengenai sejarah awal


terciptanya sebuah sistem operasi yang dapat mendukungjalannya
proses perangkat komputer secara sistematis dan terstruktur.

A. Generasi Pertama (1945–1955)


Pada generasi pertama ini, merupakan awal terciptanya
sebuah perangkat komputasi elektronik yang mampu
menggantikan peran sistem komputasi mekanik. Hal tersebut
disebabkan kecepatan manusia dalam menghitung danmengingat
informasi sangat terbatas sehingga sering melakukan kesalahan.
Oleh karena itu, di dalam generasi ini terbentuklah sebuah
sistem komputer yang diberikan perintah atau instruksi untuk
dapat mengerjakan secara langsung setiap tugas yang diberikan
secara cepat dan tepat.

54
B. Generasi Kedua (1955–1965)

Pada generasi kedua ini, memperkenalkan sebuah gagasan


baru yang diberi nama Batch Processing System, yaitu pekerjaan
yang dilaksanakan secara real–time dalam satu rangkaian yang
saling berurutan. Pada generasi ini belum menggunakan sistem
operasi khusus, namun masih menggunakan fungsi dari operating
system yang dinamakan IBSYS dan FMS.

C. Generasi Ketiga (1965–1980)

Generasi yang selanjutnya, masuk pada perkembangan yang


sudah cukup advanced, di mana sistem operasi digunakan untuk
kebutuhan banyak pengguna sekaligus dengan melakukan
komunikasi secara online. Sehingga sangat mendukung proses
multi-user dan multi-programming (banyak program sekaligus).

D. Generasi Keempat (1980–Sekarang)

Pada generasi yang keempat, fitur dan fungsionalitas yang


disuguhkan oleh sistem operasi jauh lebih kompleks dari era yang
sebelumnya. Yang mana, GUI (Graphical User Interface) menjadi
keunggulan utama untuk memberikan pengalaman yang lebih baik
dengan proses interaksi yang berjalan lebih mudah.

3.) Fungsi Adanya Sistem Operasi

Setidaknya, terdapat empat fungsi pokok dari OS dalam


menjalankan kebutuhan setiap proses sumber daya yang ada.

A. Memory Management

Manajemen memori terbagi menjadi dua fokus utama, yaitu


primary memory dan main memory. Dimana primary memory
merupakan kebutuhan penyimpanan yang diutamakan seperti
RAM. Main memory merupakan penyimpanan yang dapat diakses
langsung melalui CPU.

55
Komunitas Praktisi Progli TJKT

B. Device Management

Sistem operasi juga mempunyai fungsi untuk mengatur


komunikasi antar perangkat melalui setiap driver. Untuk program
yang berperan untuk menangani hal tersebut adalah I/O Controller.

C. File Management

Fungsi yang ketiga, OS juga dapat digunakan untuk melakukan


konfigurasi pada dokumen, mulai dari tahap awal hingga akhir yang
mengatur kebutuhan detail setiap informasi. Kemudian, mengelola
lokasi, fungsionalitas sistem, dan fitur yang lainnya.

Fase pengaturan tersebut disebut dengan file sistem yang


biasanya dimasukkan ke dalam direktori pencarian untuk
memudahkan penggunaannya.

D. Processor Management

Fungsi dari sistem operasi yang terakhir adalah mendukung


proses multiprogramming untuk menentukan fase mana yang
menggunakan prosesor dalam jangka waktu tertentu.

4.) Komponen dalam OS

Berikut ini merupakan beberapa komponen utama dalam


sebuah operating system, diantaranya adalah sebagai berikut:

• File: Merupakan file yang terbentuk atau dijalankan melalui


sebuah sistem operasi.
• Kernel: Kernel adalah perangkat lunak (software) yang
membentuk sistem dan memiliki tugas untuk melayani
berbagai macam program aplikasi secara aman dan mudah.
• User Interface:Sistem operasi mempunyai karakteristik
antarmuka yang menjadikan interaksi antara pengguna
dengan komputer.

56
5.) Jenis–Jenis Sistem Operasi

Selanjutnya, masuk pada pembahasan mengenai jenis dari


sistem operasi berdasarkan cara kerjanya.

A. Batch OS

Yang pertama ada Batch OS, merupakan jenis sistem operasi


yang dapat menyatukan beberapa pekerjaan, sehingga menjadi
lebih cepat terselesaikan dan tidak terlalu berat untuk
implementasinya.

B. Distributed OS

Jenis yang kedua, menggunakan beberapa processor di


berbagai mesin untuk memudahkan komputasi yang nantinya
diberikan kepada user secara cepat dengan akurasi yang tepat.

C. Mobile OS

Yang ketiga, merupakan operating system yang didesain


khusus untuk kebutuhan perangkat mobile. Apakah anda tahu
Android dan iOS? Tentu saja kedua platform tersebut merupakan
OS yang dibuat khusus untuk kebutuhan aplikasi dalam perangkat
mobile.

D. Multitasking/Time – Sharing OS

Dengan menggunakan sistem multitasking, setiap pengguna


dapat mengerjakan beberapa tugas secara bersamaan dalam
perangkat CPU yang sama.

E. Network OS

Dalam menggunakan jaringan (network), OS juga berperan


sebagai pengatur data, keamanan, user, dan fungsi dari networking
itu sendiri.

57
Komunitas Praktisi Progli TJKT

F. Real–Time OS

Fungsi yang terakhir adalah real time OS, dimana interval atau
jarak waktu pemrosesan dan respon input yang kecil.

6.) Cara kerja OS

Setelah mengetahui beberapa hal mengenai sistem operasi,


berikutnya kita akan membahas secara singkat mengenai cara kerja
dari OS. Baik Windows, Linux, atau Mac OS tentunya memiliki
paradigma yang mungkin berbeda, namun kita akan membahasnya
beberapa hal untuk memberikan pengetahuan dasar terkait
fungsionalitas sebuah sistem operasi.

Tahap yang pertama, sistem operasi akan dimuat dalam


perangkat komputer menggunakan boot program, dimana proses
booting dilakukan saat menyalakan PC atau device lain. Setelah itu,
OS bertugas untuk mengatur dan mengelola setiap program
aplikasi pada perangkat yang anda gunakan.

Aplikasi tersebut akan membuat permintaan kepada API


(Application Programming Interface) agar user tidak perlu
mengetahui bagian dapur dalam software yang sedang digunakan.
Tugas dari sebuah OS akan mengeksekusi berbagai instruksi yang
dilakukan melalui user. Sehingga, tujuan utama dari sebuah
operating system tentu saja untuk mempermudah proses user
dalam menggunakan aplikasi dengan efektif dan efisien.

5. Persiapan instalasi Sistem Operasi

a. Windows 10

Windows 10 adalah versi OS Windows terbaru yang diluncurkan


sejak tahun 2015 oleh Microsoft dan saat ini menjadi sistem operasi
yang paling banyak digunakan di dunia. Sebagian besar laptop
keluaran terbaru sudah memiliki OS ini di dalamnya. Tidak sedikit
juga yang belum memiliki OS dan hanya menggunakan sistem DOS
dengan tampilan teks hitam putih. Namun, tentu kita bisa instal
Windows 10 di laptop DOS tersebut.

58
Untuk itu di sini kita akan membahas cara instal Windows 10
dengan langkah yang mudah beserta gambarnya. Kita juga bisa
menginstal ulang Windows 10 pada laptop atau PC lama kitaasalkan
spesifikasi PC atau laptop lama kita tersebut sesuai dengan
spesifikasi minimum yang dibutuhkan. Inilah syarat minimal yang
dibutuhkan:

● Processor: 1 gigahertz (GHz) atau lebih.


● RAM: 1 GB atau lebih untuk versi 32-bit dan 2 GB atau
lebih untuk versi 64-bit.
● Hardisk: 20 GB atau lebih.

Pada tutorial ini kita akan menginstall Windows 10 dengan


flashdisk dan DVD. Jadi silakan pilih salah satu, jika anda memiliki
media instalasi berupa DVD Windows maka bisa menggunakan
DVD. Tapi jika tidak memilikinya, Anda bisa menggunakan flashdisk.

Berikut adalah cara install Windows 10 dengan flashdisk atau


DVD di laptop, PC dan komputer:

1.) Buat Media Instal Windows 10 dengan USB Flashdisk


atau DVD

Cara instal Windows 10 ada 2 yaitu yang pertama adalah


menggunakan USB flashdisk dan yang kedua adalah menggunakan
DVD. Siapkan DVD Windows 10 jika Anda memiliki DVD installer Win
10. Tapi jika tidak punya, lebih baik pakai flashdisk untuk menginstal
windows.

Jika Anda belum memiliki media instalasi pada flashdisk, berikut


ini terdapat 2 cara untuk membuat media instalasi pada flashdisk.
Pertama, menggunakan Media Creation Tool resmi dari Microsoft.
Kedua, menggunakan aplikasi Rufus.

Cara membuat media instalasi Windows 10 dengan


menggunakan Rufus. Cara ini cocok untuk Anda yang sudah
memiliki file ISO Windows 10. Flashdisk Anda akan diformat, jadi
silakan pindahkan file Anda terlebih dahulu.

59
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Unduh aplikasi rufus dari situs resminya di sini. Kemudian,


tancapkan flashdisk pada laptop atau komputer Anda.

Buka aplikasi rufus. Pada Boot selection pilih Disk or ISO image.
Lalu, klik Select. Kemudian cari di mana file ISO Anda berada. Pada
Image Option pilih Standard Windows installation. Pada Partition
scheme pilih GPT. Pada Target system pilih UEFI (non CSM). Pada
Volume label isikan nama sesuai keinginan Anda.Pada File system
pilih FAT32. Lalu klik Start.

2.) Ubah Pengaturan Boot Priority pada BIOS

Tancapkan flashdisk Windows 10 jika ingin menggunakan


flashdisk atau masukkan DVD win 10 jika ingin menggunakan DVD.
Kemudian, nyalakan laptop atau PC Anda.

60
Setelah layar menyala, segera tekan tombol ESC, DEL, F1 atau
F2 pada keyboard untuk masuk ke BIOS. Tombol yang harusditekan
tersebut berbeda-beda pada tiap merek BIOS, namun sebagian
besar merek BIOS menggunakan tombol ESC. Untuk
mengetahuinya, silakan Anda baca saat laptop baru saja menyala
(setelah menekan tombol power). Biasanya ada keterangan Press
ESC to setup atau keterangan tombol lainnya sebelum masuk OS.

Setelah berhasil masuk BIOS, arahkan ke Menu pengaturan


Boot. Setiap merek BIOS memiliki menu yang berbeda. Biasanya
pengaturan Boot priority berada di menu Boot. Untuk
mengarahkannya kita bisa membaca keterangan yang ada pada
sisi atau di bawah BIOS. Seperti pada contoh di bawah ini laptop
saya menggunakan PhoinexBIOS dan cara mengarahkannya
menggunakan arah kanan atau kiri.

Ubah boot pertama menjadi USB atau Removable Devices jika


anda menggunakan flashdisk, atau jika anda menggunakan DVD
ubah boot pertama menjadi CD-ROM Drive. Ini juga berbeda di
setiap BIOS. Pada contoh kali ini caranya adalah pilih Removable
Device jika menggunakan flashdisk. Lalu, sesuai keterangan di

61
Komunitas Praktisi Progli TJKT

kanan layar, kita harus menggunakan tombol + untuk menaikkan


ke posisi pertama.

Kemudian, simpan dan tutup BIOS dengan menekan F10 sesuai


keterangan di bawah layar BIOS tersebut. Laptop atau komputer
akan restart secara otomatis.

Tips: Jika Anda menggunakan laptop, pastikan baterai laptop


Anda penuh agar tidak mati saat proses instalasi. Disarankan lebih
baik Anda men-charge laptop saat instalasi.

3.) Mulai Proses Menginstal Windows 10

Tekan enter atau sembarang tombol pada keyboard untuk


memulai instal Windows 10 saat mendapatkan tampilan: Press any
key to boot from CD or DVD.

62
Tekan untuk boot dari DVD

Ubah Time and currency format dengan memilih Indonesian


(Indonesia). Kemudian klik Next.

Pemilihan bahasa saat instal Windows 10

Klik Install Now untuk melanjutkan proses instalasi. Kemudian


tampil jendela Activate Windows. Klik I don‘t have a product key jika
anda tidak memiliki serial number atau product key. Jika Anda
memiliki product key atau serial number yang sudah Anda beli
secara resmi dari Microsoft, Anda dapat mengisikannya pada kolom
tersebut.

63
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Opsi tanpa product key

Lalu muncul jendela Select the operating system you want to


instal. Silakan pilih sesuai keinginan Anda. Rekomendasi saya
adalah pilih Windows 10 Pro lalu klik Next.

Kemudian akan tampil jendela Applicable notices and license


terms. Klik I accept the license terms untuk menyetujuinya
kemudian klik Next. Lalu pilih Custom: Install Windows only
(advanced) untuk menginstal Windows 10 secara clean install.

4.) Buat Partisi Pada Hardisk

Ini adalah proses yang paling penting. Pada contoh kali ini kita
instal Windows 10 di SSD atau hardisk yang baru, jadi tidak ada
file dan partisi di dalamnya. Dengan hardisk berkapasitas 256 GB.
Saya ingin membagi hardisk menjadi 2 partisi.

• Partisi C berkapasitas 128 GB untuk OS


• Partisi D untuk data berkapasitas sisanya.

Klik New untuk membuat partisi lalu isikan berapa GB partisi


yang ingin dibuat. Contohnya 128 GB maka dalam MB adalah
128000. Lalu klik Apply. Lalu klik OK untuk konfirmasi.

64
Membuat partisi hardisk saat install Windows 10

Secara otomatis Windows akan membuat 2 partisi. Pertama


untuk System Reserverd sekitar 500 MB. Kedua, partisi yang kita
buat yaitu 128 GB. Jadi jangan heran jika tiba-tiba ada 2 partisi
padahal kita baru membuat 1 partisi dan jangan hapus partisi
pertama tersebut.

Catatan: Terkadang pada proses ini saya gagal membuat partisi


saat menginstal pada laptop yang agak tua, jika Andamengalaminya
juga solusinya adalah gunakan flashdisk jenis lama,jangan gunakan
USB flashdisk 2.0, 3.0 atau terbaru lainnya. Namun untuk laptop
baru, flashdisk apapun bisa digunakan.

Selanjutnya kita buat lagi 1 partisi. Klik pada drive yang paling
bawah Unallocated Space yaitu space yang belum dialokasikan (bisa
kita sebut sisa dari partisi sebelumnya). Lalu pada Size jangan
diubah karena itu adalah kapasitas sisa yang tersedia. Kemudian
klik Apply.

65
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Membuat beberapa partisi Windows 10

Kemudian klik pada partisi yang ingin kita instal. Pada contoh
ini kita ingin menginstal di Partition 2 sesuai rencana kita di atas.
Jadi, klik pada Partition 2. Lalu, klik Next.

Memilih partisi untuk menginstal Windows 10

5.) Tunggu Hingga Proses Penyalinan File Selesai

Proses instalasi windows ke partisi hardisk dimulai. Proses ini


memakan waktu sekitar 15 menit sesuai kecepatan CPU, kapasitas
RAM dan kecepatan read-write hardisk kita. Proses yang memakan
waktu paling lama adalah nomor 2 yaitu Getting files ready for
installation. Tunggu hingga selesai.

66
Proses menyalin data Windows 10

Setelah proses Installing updates selesai maka laptop atau PC


akan restart secara otomatis.

Setelah restart secara otomatis, jangan tekan apapun pada


keyboard saat ada tampilan ―Press any key to boot from CD or
DVD…―. Biarkan proses selanjutnya berjalan secara otomatis.

Lalu akan tampil loading Windows 10 dengan teks Getting


ready kurang lebih 5 menit, namun tentu ini sesuai kecepatan
komputer atau laptop kita. Tunggu proses berjalan hingga
komputer atau laptop restart lagi secara otomatis.

Terkadang proses getting ready windows 10 lama saat instal


ulang. Hal ini adalah hal yang normal khususnya jika menggunakan
laptop atau komputer jadul. Namun jika prosestersebut lebih dari
30 menit maka kemungkinan hardisk atau komponen lain
bermasalah.

Sekali lagi jangan tekan tombol apapun pada keyboard saat ada
tampilan ―Press any key…‖. Maka proses akan berlanjut ke
pengaturan Windows.

67
Komunitas Praktisi Progli TJKT

6.) Ubah Wilayah Pengguna

Pada tampilan ―Let‘s start with region‖, pilih Indonesia untuk


menentukan wilayah kita berada di negara Indonesia. Lalu klik Yes.

7.) Pengaturan Keyboard Layout Pengguna

Pada tampilan Keyboard layout, biarkan tetap US karena


keyboard layout standar di Indonesia adalah US lalu klik Yes.
Kemudian pada ―Want to add a second keyboard layout?‖ pilih
Skip.

8.) Pengaturan Fitur Windows 10

Pada ―Let‘s connect you to a network‖ pilih ―I don‘t have


internet‖ jika kita tidak ingin menggunakan internet saat ini.
Kemudian muncul ―There‘s more discover when you connect to the
internet‖. Pilih ―Continue with limited setup‖ jika kita tidak ingin
menyambungkan dengan internet saat ini.

Lalu komputer akan restart secara otomatis lagi. Setelah


restart, saat ―Press any key to boot from CD or DVD…‖. Jangan
tekan tombol apapun di keyboard. Maka proses akan lanjut kembali.

Kemudian akan tampil ―Let‘s connect you to a network‖ lagi,


dan sekali lagi pilih ―I don‘t have internet‖ jika kita tidak ingin
menggunakan internet saat ini. Lalu pilih ―Continue with limited
setup‖.

9.) Buat Nama Pengguna dan Password

Isi nama pengguna untuk Windows 10 yang baru diinstal.


Isikan nama sesuai keinginan kita. Lalu klik Next.

68
Pembuatan user di Windows 10

Lalu isikan password jika ingin menggunakan password saat


login, jika tidak silakan dikosongi. Kemudian klik Next.

Lalu pada tampilan ―Do more across devices with activity


history‖ klik Yes. Pada ―Choose privacy settings‖ biarkan default
lalu klik Accept. Lalu proses akan berlanjut secara otomatis jadi
silakan tunggu dan jangan dimatikan komputernya. Kemudian kita
akan dibawa ke desktop Windows 10 yang baru saja kita instal.
Proses instalasi selesai dan Win 10 siap digunakan.

Tampilan desktop awal Win 10

69
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Setelah menginstal Windows 10 selanjutnya kita harus


menginstal driver laptop atau komputer kita agar semua perangkat
seperti webcam, audio, VGA dan lainnya berjalan dengan baik.
Jika ada pertanyaan tentang cara instal Windows 10 silakan kirim
melalui kolom komentar.

b. Linux debian

Saya akan memberikan tutorial mengenai Cara Instalasi Debian


10 (Buster) Minimal Mode. Apa itu Minimal Mode? Minimal Mode
adalah mode yang dipakai untuk keperluan server. Jadi padamode
ini tidak ada Desktop Environtment (DE) maka nantinya hasil
instalasinya akan berupa Comand Text atau sering disebut dengan
CLI (Comand Line Interface).

Debian 10 (Buster) merupakan versi terbaru dari keluarga Linux


Debian yang baru saja dirilis tahun kemarin dan sudahdilengkapi
dengan pembaruan aplikasi-aplikasi terbaru serta patch security
yang terbaru juga. Untuk Lebih lengkapnya Anda dapat membaca
Release Note.

1.) Menyiapkan File Installer

Sebelum melakukan instalasi maka terlebih dahulu Anda harus


memiliki File Installernya terlebih dahulu (ISO File). Anda dapat
melakukan download file tersebut melalui web resmi debian atau
juga bisa melalui repo-repo lokal yang ada.

70
Pilih versi

Karena kita ingin menginstal dengan mode minimal makacukup


dengan memakai versi CD

• amd64 (untuk versi PC 64 Bit)


• i386 (untuk versi PC 32 Bit)

Berikut merupakan System Requirement Debian 10 (Buster)

2.) Burning File ISO

Setelah memiliki file installer (ISO File), sekarang saatnyauntuk


burn file tersebut ke dalam media installer seperti flasdisk, CD, atau
DVD. Kamu dapat burn file ISO tersebut menggunakan software
seperti WoeUSB, Balena Etcher jika kamu sedang menggunakan
sistem operasi Linux atau Rufus jika kalian sedang menggunakan
sistem operasi Windows.

71
Komunitas Praktisi Progli TJKT

3.) Memulai Instalasi

Setelah media instalasi berhasil dibuat saatnya melakukan


instalasi dengan cara memasukkan media tersebut ke dalam
perangkat kemudian reboot dan jangan lupa untuk masuk ke BIOS
untuk setting Boot Priority agar Boot Pertama mengarah ke media
installer kita. Saya sarankan agar untuk tidak connect internet
terlebih dahulu.

Jika Anda sudah berhasil mengubah Boot Priority maka secara


otomatis jika komputer reboot maka akan masuk ke tampilan
berikut. Ini adalah halaman awal instalasi Debian 10 (Buster). Dalam
melakukan instalasi ini ada 2 Pilihan yaitu Grapichal Install dan
Install. Perbedaannya adalah jika kita melakukan instalasi dengan
Graphical Install maka User Interface pada saat instalasi akan lebih
bagus serta ada dukungan untuk menggunakan pointer. Jika anda
memilih Install maka User Interface pada saat instalasi akan terlihat
minimalis dan tidak ada dukungan keyboard dan saya suka untuk
menggunakan mode ini.

Pilih Menu Instalasi

72
4.) Memilih Bahasa

Pilih bahasa instalasi. Di sini saya memilih ―English‖. ―Bahasa


yang kamu pilih akan menjadi bahasa sistem juga nantinya.‖

Pilih Bahasa

5.) Memilih Lokasi/Daerah

Pemilihan Lokasi/Daerah ini nantinya akan dijadikan acuan


untuk mengatur zona waktu. Untuk ini saya memilih other dengan
maksud untuk mencari negara ―Indonesia‖. Caranya adalah
dengan cara pilih ―Other > Asia > Indonesia‖.

73
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Pilih Lokasi/Daerah

Pilih Asia

Pilih Indonesia

74
6.) Memilih Konfigurasi Lokal Default

Pilih ―United States‖

Pilih United States

7.) Memilih Keyboard

Untuk Keyboard saya memilih ―American English‖.

Pilih Keyboard
75
Komunitas Praktisi Progli TJKT

8.) Konfigurasi Network

Karena kita tidak menggunakan internet maka akan


ditemukan erorr seperti berikut, namun tidak usah khawatir, pilih
―Continue‖ saja dan pilih ―Do not configure the network at this
time‖.

Config network

Setting network later

76
9.) Konfigurasi Nama Hostname

Masukkan nama hostname (Nama Komputer) kamu.

Nama Hostname

10.) Membuar ROOT Password

Membuat password untuk user Root.

Membuat Root Password

77
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Konfirmasi Root Password

11.) Membuat User Baru

Masukkan nama user baru yang ingin kamu buat, kemudian


buat username dan passwordnya juga.

Buat Nama User

78
Buat Username

Membuat User Password

79
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Konfirmasi User Password

12.) Memilih Zona Waktu

Karena saya tinggal di Jawa yang zona waktunya adalah WIB.


Saya memilih ―Western‖

Memilih Zona Waktu

80
13.) Membuat Partisi Disk

Jika kamu menggunakan hardisk baru pada komputer yang


akan diinstal, pilih ―Guided‖ saja tidak apa-apa atau juga bisa
memilih ―Manual‖. Kalau saya cenderung senang untuk memilih
Manual. Tetapi jika kamu memilih manual kamu harus membuat
partisi-partisi sistem secara sendiri-sendiri. Namun untuk
menginstal Linux itu dibutuhkan 2 partisi minimal yaitu swap dan
root. Hati-hati jika melakukan partisi. Jika Anda memiliki partisi yang
memuat data-data Anda karena bisa menyebabkan kehilangan data.

Membuat Partisi Disk

Jika memilih ―Manual‖ maka akan muncul jumlah total hardisk


kita yang siap untuk dipartisi.

81
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Jumlah total hardisk

Pilih ―Yes‖ untuk konfirmasi membuat baru partisi tabel.

Konfirmasi membuat baru

82
Pilih partisi kosong tersebut.

Pilih partisi kosong

Pilih ―Create a new partition‖.

83
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Create a new partition

Masukkan ukuran partisi.

84
Masukkan ukuran partisi

Mount Partisi menjadi / (untuk partisi root).

Untuk partisi root

Dengan demikian kita berhasil membuat partisi root tersebut


selanjutnya membuat partisi swap.

85
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Berhasil membuat partisi root

Masukkan Ukuran Partisi Swap.

Masukkan Ukuran Partisi Swap

Pilih Logical.

86
Pilih logical

Mount Partisi menjadi Swap area (untuk partisi swap).

Untuk partisi swap

Kita selesai melakukan partisi lanjut ke langkah selanjutnya.

Selesai melakukan partisi, pilih ―Yes‖ untuk konfirmasi.

87
Komunitas Praktisi Progli TJKT

14.) Proses Instalasi Sistem

Instalasi dalam proses sekarang kita tinggal menunggu hingga


proses selesai.

Proses Instalasi Sistem

Pilih No.

88
Pilih No lagi.

15.) Pilihan Instalasi

Karena kita akan install minimal/tidak menggunakan DE maka


kita unchek saja dengan menggunakan tombol SPACE lalu jika
sudah klik tombol TAB lalu ENTER .

89
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Pilihan Instalasi

16.) Instalasi Bootloader

Untuk instalasi Boot Loader ini silakan untuk dipilih ―Yes‖


karena jika pilih ―No‖ maka sistem operasi tidak akan bisa booting,
Arahkan instalasinya ke hardisk kita.

Instalasi Bootloader

90
17.) Instalasi Selesai

Proses instalasi selesai. Kita diminta untuk mencopot instalasi


media kita sebelum reboot agar nantinya komputer akan langsung
booting ke hardisk.

Instalasi selesai

91
Komunitas Praktisi Progli TJKT

18.) Login ke Sistem Operasi

Sekarang kita coba login menggunakan user root/user yang


sudah kita buat tadi.

Login ke Sistem Operasi

Sekian Tutorial Instalasi Sistem Operasi Debian 10

B. Praktik dan konfigurasi penyambungan kabel

92
1) Pengertian kabel UTP dan fungsinya

Kabel UTP adalah UTP singkatan dari ―Unshielded Twisted Pair‖


yaitu jenis kabel ini terbuat dari bahan penghantar tembaga,
mempunyai isolasi dari plastik & terbungkus oleh bahan isolasi
yang dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik, kabel
UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti kabel yang saling berbelit
dimana masing-masing pasang mempunyai kode warna berbeda.

2) Penjelasan tentang kabel UTP

Definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai
untuk membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian
dalamnya berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini
terbagi ke dalam 2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded.
Shielded adalah jenis dari kabel UTP yang memiliki selubung
pembungkus, sedangkan unshielded adalah jenis yang tidak
mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini
memakai konektor RJ-45 atau RJ-11.

3) Berikut ini fungsi dari kabel UTP

Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk


jaringan Local Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan
komputer, dan umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang
lebih 100 ohm, dan juga dibagi menjadi dalam beberapa kategori
berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data.

4) Inilah jenis-jenis dari kabel UTP

Kategori atau jenis kabel UTP:

Bentuk kabel UTP

93
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Macam kabel UTP

● CAT 1 – Kabel UTP Category 1 [Cat1] adalah jenis kabel


UTP dengan kualitas transmisi yang terendah, didesain
untuk mendukung komunikasi suara analog saja.

● CAT 2 – Kabel UTP Category 2 [Cat2] adalah jenis kabel


UTP memiliki kualitas transmisi yang lebih baik
dibandingkan dengan kabel UTP Cat1, jenis atau kategori
ini didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga
suara digital. Kabel ini bisa mentransmisikan data sampai
4 megabit/detik.

● CAT 3 – Kabel UTP Category 3 [Cat3] adalah kabel UTP


dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan
dengan kabel UTP Category 2, jenis atau kategori ini
didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara
pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.

● CAT 4 – Kabel UTP Category 4 [Cat4] adalah suatu jenis


kabel UTP dengan kualitas transmisi yang jauh lebih lebih
baik jika dibandingkan dengan kabel UTP Category 3
(Cat3) atau sebelumnya, didesain untuk mendukung
komunikasi data dan juga suara sampai kecepatan 16
megabit/detik.

● CAT 5 – Kabel UTP Category 5 [Cat5] adalah suatu jenis


kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik jika
dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4) atau
yang sebelumnya, didesain untuk mendukung komunikasi
data dan komunikasi suara pada kecepatan sampai 100
megabit/detik.

● CAT 6 – Kabel UTP Category 6 [Cat6] adalah jenisstandar


kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi.

● CAT 7 – Kabel UTP Category 7 [Cat7] adalah jenis kabel


premium yang sangat cocok sebagai media yang high
traffic berbagai macam aplikasi dalam 1 kabel (single
cable). Maksimum data yang terkirim sampai 10
Gbit/detik, dengan frekuensi 1000 Mhz.

94
5) Cara Crimping Kabel UTP ke RJ-45 (Straight dan Cross)

Sebelum kita mulai, bahan-bahan yang harus dipersiapkan


adalah kabel utp, konektor RJ-45, dan Tang Crimping dan kalo lebih
bagus kalo kamu ada Lan Tester untuk menguji kabel, alat bahan
yang harus disiapkan antara lain:

Tang Crimping

Kabel UTP

95
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Lan Tester

RJ-45

Kabel UTP terdiri dari 2 jenis, yaitu Straight dan Cross. Kabel
straight digunakan untuk menghubungkan dua buah hardware
yang berbeda seperti menghubungkan PC ke Switch/Hub, dan kabel
cross digunakan untuk menghubungkan dua buah hardware yang
sama seperti dari PC ke PC, Laptop ke Laptop.

6) Urutan Kabel

URUTAN-URUTAN KABEL UTP (Straight dan Cross):


Berikut ini adalah urutan pengabelan straight:

Jadi kedua ujung harus sama urutannya.

Ujung A/T-568 A Ujung B/ T-568 B


1. Putih Orange 1. Putih Orange
2. Orange 2. Orange
3. Putih Hijau 3. Putih Hijau
4. Biru 4. Biru
5. Putih Biru 5. Putih Biru
6. Hijau 6. Hijau
7. Putih Coklat 7. Putih Coklat
8. Coklat 8. Coklat

96
Fungsi kabel straight:
● Agar bisa menghubungkan antara dua Hub atau Switch
ke salah satu Hub atau Switch. Agar port dari UpLinkdan
yang lainnya bisa menggunakan port yang biasa.
● Menghubungkan antar komputer ke port biasa pada
Switch.
● Agar dapat menyambungkan port dari WAN Router ke
Port dari LAN modem cable ataupun DSL.
● Menyambungkan port kabel LAN router ke port kabel
UpLink di Switch.
● Menghubungkan antara Komputer ke Port LAN modem
cable atau DSL.

Berikut ini adalah urutan pengabelan cross:

Jadi salah satu ujung kabel dibuat straight dan satunya cross.
Inilah kabel cross over dan hanya 4 warna kabel yang berbeda
urutan saat membuat kabel crossover.

Ujung A/T-568 A Ujung B/ T-568 B


1. Putih Orange 1. Putih Hijau
2. Orange 2. Hijau
3. Putih Hijau 3. Putih Orange
4. Biru 4. Biru
5. Putih Biru 5. Putih Biru
6. Hijau 6. Orange
7. Putih Coklat 7. Putih Coklat
8. Coklat 8. Coklat

Jadi urutan kabel cross itu adalah 3 6 1 4 5 2 7 8 untuk ujung B.

97
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Fungsi kabel cross:


● Menghubungkan dari komputer ke port UpLink Switch.
● Menghubungkan dari port LAN router ke port yang ada
di Hub atau Switch.
● Menghubungkan antara dua komputer secara langsung.

7) Proses mengkrimping

Langkah-langkahnya antara lain:

• Potong kabel LAN dan kupas kulit luarnya, menggunakan


Tang Krimping.
• Pastikan kabel dalam keadaan baik saja.
• Sisihkan kabel berwarna putih-coklat dan coklat ke kanan,
dan sisihkan kabel putih oranye dan oranye ke sisi kiri.
• Lepaskan kumparan kabel berwarna putih-hijau dan
hijau, letakkan kabel berwarna putih hijau di sebelah kiri
kumparan kabel putih-biru dan biru, sedangkan kabel
berwarna hijau di sebelah kanan kabel kumparan putih-
biru dan biru.
• Lepaskan kabel berwarna putih-biru dan biru. Posisikan
kabel berwarna biru di sisi kiri dan kabel biru putih di sisi
kanan.
• Sebelum memasukkan kabel utp ke dalam konektor RJ-
45, dengan urutan warna kabel (dari sisi kiri): putih-
oranye, oranye, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-
coklat, coklat. Jika sudah sesuai dan sudah rapi masukkan
kabel ke dalam konektor RJ-45.
• Pastikan kulit kabel yang di posisi luar tidak terlalu ke
dalam dan keluar. Jika sudah, masukkan ke dalam port
atau lubang di tang krimping, tekan hingga ada suara
terjepit.

Pengukuran jika sudah selesai:

98
LAN tester adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
pengecekan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) atau kabel LAN.
Sebelum pengecekan kabel UTP harus sudah terpasang RJ-45 atau
RJ-11. LAN tester ini dinilai penting sebelum kabel LAN dilakukan
instalasi atau pemasangan ke setiap komputer atau perangkat
lainnya pada suatu jaringan atau LAN, apalagi instalasinya dengan
skala besar misalnya perkantoran, apartemen, pusat perdagangan
(mall), dan lainnya. Karena dengan LAN tester akan memberikan
keyakinan bahwa kabel UTP tidak bermasalah dan siap untuk
dilakukan pemasangan.

Pada LAN tester dibagi menjadi 2 kotak bagian yaitu induk


tester (besar) dan anak tester (kecil). Tester induk dan tester anak
terdapat led indikator yang berfungsi mengecek kebenaran pada
kabel yang sedang kita cek.

99
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Cara menggunakan LAN tester

1. Masukkan/colokkan konektor salah satu ujung kabel UTP


pada Port Tx induk tester (yg besar).
2. Masukkan/colokkan konektor ujung kabel UTP lain pada
port Rx anak tester (yg kecil).
3. LAN tester dengan menggeser saklar ke posisi auto.
4. Setelah kedua ujung kabel UTP dihubungkan pada LAN
Tester, jika diperoleh data sebagai berikut:
● Led 1: menyala
● Led 2: menyala
● Led 3: menyala
● Led 4: menyala
● Led 5: menyala
● Led 6: menyala
● Led 7: menyala
● Led 8: menyala , artinya lampu Led (nomor 1 sampai 8)
yang ada pada LAN tester (induk tester dan anak tester)
menyala semua maka bisa dikatakan kabel UTP tersebut
tidak bermasalah dan siap dipasang. Kalau ada salah satu
yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor
tersebut ada masalah, maka harus dilakukan pengecekan
fisik kabel UTP dan konektor, apakah pemasangannya
benar atau tidak.

8) Membuat jaringan peer to peer

Jaringan peer to peer (P2P) adalah suatu model komunikasi dua


arah antar pengguna PC melalui jaringan komputer atau internet
tanpa melalui sebuah server. Dalam model ini, tiap pesertanya
memiliki kapabilitas yang sama dan tidak seorang pun dari peserta
dapat memulai suatu sesi komunikasi tersendiri.

Jaringan peer to peer (P2P) merupakan salah satu model


jaringan komputer yang terdiri dari dua atau beberapa komputer,
dimana setiap station atau komputer yang terdapat di dalam
lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi. Bahkan untuk
membuat jaringan peer to peer dengan dua komputer, kita tidak
perlu menggunakan hub atau switch, namun cukup menggunakan

100
1 kabel UTP yang dipasangkan pada kartu jaringan masing-masing
komputer.

Jenis jaringan peer to peer sebenarnya sudah mulai


dikembangkan sejak tahun 1980 dan banyak digunakan pada
jaringan yang skalanya terlalu kecil untuk memiliki sebuah server
yang terdedikasi. Namun jaringan ini baru mulai banyak digunakan
ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows For Workgroups.

Karakterisrik dari jaringan peer to peer antara lain:

● Tidak memiliki sebuah komputer yang berfungsi sebagai


server terdedikasi.
● Setiap komputer dalam jaringan merupakan server dan
sekaligus juga klien.
● Tidak adanya kontrol pada pengaturan keamanan
jaringan.
● Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang setara
untuk dapat terhubung dalam satu jaringan.

Kelebihan jaringan peer to peer

• Biaya yang dibutuhkan untuk menerapkannya jauh lebih


murah, sebab tidak memerlukan server dengan
spesifikasi yang sangat tinggi untuk dapat melayani
semua klien.
• Setiap komputer dalam jaringan akan bertindak sebagai
server sekaligus klien, sehingga setiap komputer memiliki
hak yang sama.
• Kinerja jaringan tidak tergantung kepada server.
• Khusus untuk server tidak membutuhkan sistem operasi
maupun aplikasi.
• Tidak membutuhkan administrator khusus untuk
merawat jaringan.
• Instalasi jaringan mudah.
• Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi
memakai hardware seperti: harddisk, drive, modem,

101
Komunitas Praktisi Progli TJKT

printer, atau fasilitas lain yang terhubung dalam satu


jaringan.
• Tidak akan memengaruhi komputer lain, jika ada salah
satu komputer yang bermasalah.

Kekurangan topologi peer to peer

• Jika tingkat keamanan jaringan lemah atau rendah,


rentan terhadap serangan pihak luar. Sebab tanpa
adanya server, keamanan dalam jaringan ditentukan
oleh setiap user masing-masing komputer.
• Backup juga dilakukan pada masing-masing komputer.
• Untuk Troubleshooting jaringan ini lebih sulit, karena
semua komputer terlibat dalam sistem komunikasi
jaringan.
• Sulit juga untuk dikembangkan, karena jaringan ini
kurang cocok digunakan dalam skala besar.
• Administrasi tidak terkontrol.
• Kinerja jaringan menjadi lebih rendah sebab selain harus
mengelola fasilitas jaringan, semua komputer juga harus
mengelola aplikasinya sendiri.
• Banyak file sharing akan memengaruhi kinerja komputer.

Membuat jaringan peer to peer

1. Sambungkan kabel cross over ke komputer 1 dan


komputer 2.

2. Atur IP address komputer tersebut

Keterangan Komputer 1 Komputer 2


IP address 192.168.0.1 192.168.0.2
Subnet mask 255.255.255.0 255.255.255.0

3. Jika sudah buka command prompt lalu ketik PING disertai


IP address PC yang mau dicek

102
4. Jika hasilnya reply maka terkoneksi

C. Praktik dan konfigurasi router

1. Pengertian Router

Apa yang dimaksud dengan router? Router adalah suatu


perangkat keras pada jaringan komputer yang berfungsi untuk
menghubungkan beberapa jaringan, baik itu jaringan yang sama
maupun jaringan yang berbeda dari sisi teknologinya.

Ada juga yang menjelaskan bahwa pengertian router adalah


suatu hardware jaringan komputer yang berfungsi untuk
mengirimkan paket data melalui jaringan atau internet dari satu
perangkat komputer ke perangkat lainnya, di mana proses tersebut
disebut dengan routing.

Setiap router mempunyai fasilitas DHCP (Dynamic Host


Configuration Protocol) yang dapat disetting sedemikian rupa
sehinga dapat membagi IP address. Selain itu, pada router juga
terdapat NAT (Network Address Translator) yaitu fasilitas yang
memungkinkan suatu alamat IP atau koneksi internet dapat di-
sharing ke alamat IP lain.

2. Fungsi Router

Mengacu pada penjelasan pengertian router di atas, fungsi


utama dari setiap router adalah untuk menghubungkan 2 jaringan
atau lebih agar dapat mendistribusikan paket data dari satu jaringan
ke jaringan lainnya.

103
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Secara lengkap, adapun beberapa fungsi router adalah sebagai


berikut:

1) Router berfungsi untuk menghubungkan beberapa


jaringan sehingga user dapat mengirimkan paket datadari
suatu jaringan ke jaringan lainnya. Proses koneksi tersebut
yaitu dengan mendistribusikan IP addresskepada setiap
komputer dalam jaringan, baik secara statis ataupun
dengan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol).
2) Fungsi router berikutnya adalah untuk mentransmisikan
informasi atau data dari suatu jaringan menuju jaringan
yang lain di mana sistem kerjanya mirip seperti bridge
(jembatan jaringan).
3) Fungsi router yang lainnya adalah untuk menghubungkan
suatu jaringan lokal dengan koneksi DSL (Digital Subscriber
Line) atau yang lebih dikenal dengan DSL router.

Teknologi router saat ini sudah lebih canggih, di mana


penggunaannya tidak hanya dengan menggunakan sambungan
kabel LAN, tapi juga dengan teknologi wireless. Dengan begitu,
maka sebuah router dapat terhubung pada semua perangkat
komputer, laptop, dan gadget lainnya yang masih berada dalam
jangkauan router tersebut.

3. Cara Kerja Router

Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian router di atas,


fungsi router adalah untuk menghubungkan beberapa jaringandan
memfasilitasi transmisi antar jaringan tersebut. Dalam hal ini, router
membutuhkan setidaknya dua kartu jaringan atau NIC (Network
Interface Car) yang dipasang pada setiap jaringan.

104
Berikut ini adalah contoh gambar dimana ada dua jaringan
yang dihubungkan oleh router.

Routing Dasar – Menghubungkan dua jaringan dengan router

Pada gambar di atas terdapat dua jaringan dengan satu router


yang sangat sederhana dan mudah untuk dikonfigurasi. Untuk
jaringan yang besar dan kompleks tentunya pengaturan akan
berbeda dan lebih rumit.

Sebagai contoh, misalnya kita ingin menghubungkan 3 jaringan


maka kita dapat menghubungkannya dengan dua cara yang
berbeda, yaitu:

a. Menghubungkannya secara berantai dengan memakai 2


router.
b. Menghubungkannya secara langsung satu sama lain
dengan memakai 3 router.

Perhatikan gambar berikut ini;

105
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Pada konfigurasi 1, jika salah satu router (router A atau router


B) bermasalah maka data jaringan dari subnet A tidak akan dapat
dikirimkan ke subnet C karena hanya terdapat satu jalur.

Pada konfigurasi 2, jika diberikan router tambahan di antara


subnet A dan subnet C maka akan terdapat dua rute ke subnet C
sehingga jaringan akan menjadi lebih efisien.

Setiap router akan memilih jalur tercepat dalam mengirimkan


data dari satu subnet ke subnet yang lainnya. Perhatikan konfigurasi
2 pada gambar di atas, jika kita ingin mengirimkan data dari subnet
A ke subnet C, maka jalur tercepat adalah melalui router C
ketimbang melalui router A dan B.

4. Jenis-Jenis Router

Secara umum, router dapat dikelompokkan menjadi beberapa


jenis. Sesuai dengan pengertian router, adapun jenis-jenis router
adalah sebagai berikut:

I. Berdasarkan Pengaplikasiannya

1) Router Aplikasi, yaitu suatu aplikasi yang dapat diinstal oleh user
pada sistem operasi komputer sehingga sistem operasi
komputer tersebut dapat bekerja layaknya router. Beberapa
aplikasinya diantaranya;

● Wingate
● WinProxy
● Winroute
● Spygate

106
2) Router Hardware, yaitu hardware yang mempunyai kemampuan
seperti router. Dengan kemampuan tersebut, hardware ini
dapat digunakan untuk;

● Membagi alamat IP (IP address)


● Membagi jaringan internet di suatu wilayah, misalnya
router sebagai acces point dan wilayah yang mendapat IP
address dan koneksi internet disebut Hot Spot Area.

3) Router PC, yaitu suatu komputer dengan spesifikasi tinggi yang


dimodifikasi sehingga dapat berfungsi sebagai router. Beberapa
spesifikasi minimum yang harus ada pada komputer tersebut
yaitu;

● Prosessor Pentium II dengan hard drive 10 GB dan RAM


64.
● Terdapat LAN Card.
● Sistem operasi khusus router PC, Mikrotik.

II. Berdasarkan Mekanismenya

1) Router Statis, yaitu router yang mampu untuk melakukan


proses routing (penghalaan) dari suatu jaringan dimana
prosesnya dilakukan secara manual oleh seorang administrator.
2) Router Dinamis, yaitu router yang dapat melakukan proses
routing (penghalaan) dapat berjalan secara otomatis dan
dinamis setelah melalui pengaturan oleh seorang administrator
jaringan.
3) Router Wireless, yaitu router yang dapat bekerja tanpa
menggunakan kabel karena hanya mengandalkan media udara
untuk mengirimkan paket data.

107
Komunitas Praktisi Progli TJKT

5. Konfigurasi router memakai packet tracer

Router on Stick adalah salah satu metode menghubungkan PC


dengan cara meroutingkan traffic antara beberapa VLAN pada
network. Bekerja dengan cara melewatkan data dari interfaceyang
telah diubah menjadi mode trunk. Salah satu interface yang ada di
switch akan digunakan untuk trunk begitu juga dengan router untuk
menghubungkan beberapa vlan dan merouting VLAN melewati sub-
interface.

Langkah-Langkah

1. Pertama buka aplikasi cisco packet tracer.

2. Lalu buatlah topologi seperti gambar topologi di atas.

3. Setelah selesai, masuk ke dalam CLI dari switch dengan


cara double click switch0 lalu masuk ke menu CLI.

108
Penjelasan :
Konfigurasi CLI switch0 :

Switch>en (masuk ke switch0)

Switch#conf t (masuk ke konfigurasi switch)

Switch(config)#int ra fa0/2-3 (masuk ke konfigurasi


interface fast ethernet 0/2 sampai 0/3)

Switch(config-if-range)#switchport access vlan 10


(membuat port menjadi anggota vlan 10)

Switch(config-if-range)#ex (keluar dari interface fast


ethernet 0/2 sampai 0/3)

Switch(config)#int ra fa0/4-5 (masuk ke konfigurasi


interface fast ethernet 0/4 sampai 0/5)

Switch(config-if-range)#switchport access vlan 20


(membuat port menjadi anggota vlan 20)

Switch(config-if-range)#ex (keluar dari interface fast


ethernet 0/4 sampai 0/5)

Switch(config)#int fa0/1 (masuk ke konfigurasi dari


interface fast ethernet 0/1)

109
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Switch(config-if)#switchport mode trunk (membuat port


menjadi mode trunk)

Switch(config-if)#ex (keluar dari interface fast ethernet


0/1)

4. Kemudian masuk ke dalam CLI dari Router0.

Konfigurasi CLI router0 :

Router>en (masuk router0)

Router#conf t (masuk ke konfigurasi dari router)

Router(config)#int fa0/0 (masuk ke konfigurasi interface


fast ethernet 0/0)

Router(config-if)#no sh (mengaktifkan interface fast


ethernet 0/0)

Router(config-if)#int fa0/0.10 (masuk ke interface fast


ethernet 0/0 vlan 10)

Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
(mengaktifkan trunking vlan 10)

Router(config-subif)#ip add 192.168.10.254


255.255.255.0 (menambahkan IP Address dan Netmask)

Router(config-subif)#int fa0/0.20 (masuk ke interface


fast ethernet 0/0 vlan 20)

Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
(mengaktifkan trunking vlan 20)

Router(config-subif)#ip add 192.168.20.254


255.255.255.0 (menambahkan IP Address dan Netmask)

Router(config-subif)#ex (keluar dari interface fast


ethernet 0/0)

110
5. Tambahkan konfigurasi IP Address, Netmask, dan
Gateway pada setiap PC sesuai dengan topologi dengan
netmask /24. Buka PC masuk ke Desktop > IP
Configuration.

>>PC0

Konfigurasi IP dari PC0:

IP Address : 192.168.10.1

Subnnet Mask : 255.255.255.0

Default Gateway : 192.168.10.254 (IP Address dari


Router0 interface fa0/0 vlan 10)

>>PC1

Konfigurasi IP dari PC1:

IP Address : 192.168.10.2

Subnnet Mask : 255.255.255.0

Default Gateway : 192.168.10.254 (IP Address dari


Router0 interface fa0/0 vlan 10)

111
Komunitas Praktisi Progli TJKT

>>PC2

Konfigurasi IP dari PC2 :

IP Address : 192.168.20.1

Subnnet Mask : 255.255.255.0

Default Gateway : 192.168.20.254 (IP Address dari


Router0 interface fa0/0 vlan 20)

>>PC3

Konfigurasi IP dari PC0 :

IP Address : 192.168.20.2

Subnnet Mask : 255.255.255.0

Default Gateway : 192.168.20.254 (IP Address dari


Router0 interface fa0/0 vlan 20)

112
6. Lalu langkah terkahir adalah mengecek konfigurasi
dengan cara ping dari PC0 ke semua PC, maka akan
menghasilkan output berupa successful.

D. Praktik dan konfigurasi OTDR

1. Fiber optic

Berbeda dari kabel lain yang membawa listrik, kabel Fiber Optik
adalah jenis kabel yang berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi
cahaya dan mengalirkannya dari satu ke titik yang lain. Bahan
utama dari kabel jenis Fiber Optik ini adalah dari serat kaca dan
plastik yang sangat halus, bahkan lebih halus dari sehelai rambut
manusia. Beda halnya dari kabel lain yang memakai bahan dari
tembaga.

Terdapat 2 jenis mode transmisi yakni Single Mode yang


memanfaatkan sinar laser sebagai media transmisinya dan Multi
Mode yang menggunakan media LED. Biasanya jenis kabel Fiber
Optik ini lebih sering dipakai pada suatu instalasi jaringan dengan
kelas menengah hingga atas.

Pada dasarnya fungsi dari kabel Fiber Optik sama seperti jenis
kabel yang lain yakni menghubungkan antar komputer atau
pengguna satu sama lain dan dalam lingkup jaringan tertentu.

Yang menjadi pembeda adalah kecepatan akses yang tinggi


serta kemampuan transfer data lebih cepat. Untuk kecepatan
pengiriman data bisa sampai kisaran Gigabyte per detiknya. Selain
itu karena tidak membawa listrik kabel jenis ini juga tidak
terpengaruhi gangguan elektromagnetik sehingga stabil dalam
penggunaannya.

113
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Namun tentunya dengan banyaknya kelebihan yang diperoleh


tentunya harus dibayar lebih mahal, itulah sebabnya kabel jenis ini
tidak dipakai oleh sembarangan orang. Biasanya perusahaan skala
besar serta operator telekomunikasi yang lebih sering memilih
menggunakan kabel Fiber Optik ini. Bahkan saat ini pun perusahaan
pengembang Wi-Fi sudah mulai memakai Fiber Optik karena lebih
cepat dan stabil.

Meskipun hadir dengan kemampuan lebih tinggi daripada jenis


kabel yang terdahulu bukan berarti kabel Fiber Optik ini tidak
memiliki kekurangan sama sekali. Di bawah ini kami jelaskan
berbagai macam kelebihan serta kekurangan yang dapat Anda
peroleh jika menggunakan Fiber Optik:

Kelebihan Fiber Optik

1. Jenis kabel Fiber Optik ini memiliki kemampuan mengantarkan


data dengan kapasitas besar serta jarak transmisi yang sangat
jauh. Dengan kapasitas Gigabyte per detik maka memberikan
kebebasan bagi perusahaan–perusahaan internet dan telepon
memilih bandwith tinggi.
2. Meskipun memiliki kemampuan yang besar bentuk fisik dari
kabel ini lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis lain karena
bahannya dari serat kaca dan plastik. Hal ini memungkinkan
tersedianya ruang yang cukup besar.
3. Karena tidak menggunakan arus listrik, kabel Fiber Optik ini
bebas dari gangguan sinyal elektromagnetik, sinyal radio, serta
mempunyai ketahanan yang cukup kuat juga sehingga banyak
digunakan perusahaan–perusahaan besar.
4. Meskipun memiliki kecepatan akses yang tinggi namun tetap
kemungkinan hilangnya data sangatlah rendah, jadi Anda tidak
perlu mengkhawatirkan validitas data.
5. Karena tidak menggunakan listrik maka kemungkinan adanya
konsleting juga tidak akan terjadi, jadi dalam hal keamanan
juga sangat terjamin.

114
Kekurangan Fiber Optik

1. Kekurangan terbesar dari kabel Fiber Optik adalah harganya


yang cukup tinggi. Hal ini sangatlah wajar mengingat bahan–
bahan yang digunakan serta pemasangannya. Oleh sebab itu
pengguna kabel jenis bukanlah sembarangan melainkan
perusahaan atau penyedia jasa komunikasi yang memang
menginginkan akses lebih cepat.
2. Selain memakan biaya besar pada saat pemasangan, untuk
perawatan Fiber Optik pun juga memerlukan biaya yang tidak
sedikit melihat alat– lat yang digunakan juga tidaklah murah.
3. Perhatikan juga penempatan kabel Fiber Optik, biasanya
dipasang pada jalur yang berbelok atau yang memiliki sudut
melengkung agar proses berjalannya gelombang bisa lebih
lancar atau tidak terhambat.

Bagian-bagiannya:

1) Bagian Inti (Core)


• Bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan diameter
yang sangat kecil.
• Diameter serat optik yang lebih besar akan membuat performa
yang lebih baik dan stabil.
• Tepat di tengah-tengah kabel fiber optik terdapat bagian utama
dalam struktur kabel fiber
• Optik yakni ‗core‘ alias inti yang terbuat dari serat kaca. Pada
umumnya core memiliki diameter sekitar 2 µm-50 µm
(tergantung dari jenis serat optiknya).
• Ukuran core berpengaruh besar terhadap kualitas dan
kemampuan dari sebuah kabel fiber optik.
115
Komunitas Praktisi Progli TJKT

• Fungsi core pada kabel fiber optik ini adalah sebagai tempat
berlangsungnya perambatan cahaya dari satu ujung ke ujung
kabel lainnya, sehingga proses pengiriman cahaya dapat
dilakukan.

2) Bagian Cladding

• Bagian cladding adalah bagian pelindung yang langsung


menyelimuti serat optik.
• Biasanya ukuran cladding ini berdiameter 5 µm sampai 250 µm.
Indeks bias yang dihasilkan cladding ini lebih kecil dari core, di
mana hubungan indeks bias antara core dan cladding akan
memengaruhi perambatan cahaya pada core (memengaruhi
besarnya sudut kritis).
• Cladding terbuat dari bahan silikon dan komposisi bahannya
berbeda dengan bagian core.
• Selain melindungi core, cladding juga berfungsi sebagai
pemandu gelombang cahaya 73 yang merefleksikan semua
cahaya tembus kembali kepada core.
• Cladding merupakan bagian yang mempunyai peran penting.
Berkat cladding inilah cahaya dapat merambat dalam core serat
optik.

3) Bagian Coating/Buffer

• Coating adalah mantel dari serat optik yang berbeda dari


cladding dan core.
• Lapisan coating ini terbuat dari bahan plastik yang elastis.
Coating berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua
gangguan fisik yang mungkin terjadi, misalnya lengkungan
pada kabel dan kelembapan udara dalam kabel. Coating
memiliki warna yang beragam untuk mempermudah dalam
penyusunan urutan core.

116
4) Bagian Strength Member dan Outer Jacket

• Lapisan ini merupakan bagian yang sangat penting, karena


menjadi pelindung utama dari sebuah kabel fiber optic.
• Lapisan strength member dan outer jacket adalah bagianterluar
dari fiber optik yang melindungi inti kabel dari berbagai
gangguan fisik secara langsung.

Kabel dan fungsi elemen

Fungsi Elemen:

1. Fiber Core adalah inti fiber, berfungsi sebagai media pembawa


cahaya dari sisi pengirim ke sisi penerima.
2. Thixotropic Filling Gel adalah jelly compound yang mempunyai
psikositas tertentu, tidak menghalangi sambungan fiber, tidak
merusak warna fiber dan mempunyai sifat anti korosif,
berfungsi sebagai pengaman inti fiber dan mencegah
kelembapan serta penetrasi air yang dapat memengaruhi
karakteristik fiber baik selama proses produksi maupun di
lapangan.
3. Polybutyleneterephthalate (PBTP) Tubes, adalah material yang
berfungsi untuk membungkus/menempatkan inti fiber melalui
proses extrusi dengan diameter tertentu serta sebagai
pelindung serat optik dari akibat tekanan ataupun tekukan
(bending).

117
Komunitas Praktisi Progli TJKT

4. FRP Central Strength Member, adalah fiber reinforced plastik


yang dipasang pada tengah-tangah diameter kabel yang
berfungsi sebagai penahan akibat beban tarik pada saat
pelaksanaan instalasi.
5. Water Blocking Yarm berfungsi sebagai konduktivitas elektris
dan melindungi kabel dari pengaruh mekanis.
6. Polyaramid Yarm, adalah material yang mempunyai tensile
strength tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan kuat tarik
akibat dari beban tarik kabel.
7. Helically Water Blocking Tape, adalah material non konduktif
dan kedap air, yang berfungsi sebagai penguat dan pelindung
deformasi atau lengket akibat perubahan panas selama proses
jacketing.
8. Rip Cord, adalah material yang terbuat dari bahan nylon
ataupun yang sejenisnya, dipasang masing-masing pada posisi
berseberangan 180 derajat terhadap penampang kabel,
berfungsi sebagai pengupas kabel selama proses instalasi.
9. Longitudinal Aluminium Tape, adalah pita aluminium yang
mengelilingi elemen sepanjang kabel berfungsi untuk
mencegah terjadinya kelembapan dan juga deformasi akibat
perubahan panas selama proses produksi.
10. Polyethylene (PE) Sheath, adalah selubung/jacket berwarna
hitam yang mempunyai ketahanan terhadap sinar Ultra Violet
(UV) berfungsi sebagai pembungkus dan sekaligus pelindung
kabel yang dibuat melalui proses extrusi.
11. Notch adalah celah atau lekukan pada selubung/jaket kabel
12. Galvanised Steel Wire Messenger, adalah kawat baja yang
digalvanisasi, dipilin dan mempunyai kuat tarik yang tinggi,
yang berfungsi sebagai penggantung.

Kode Warna

Kode warna pada kabel fiber optik, baik kabel tanah atau
kabel udara ataupun jenis konvensional maupun FTTX hampir
mirip dengan kode warna kabel tembaga STEL-K. Kalau kode
warna pada kabel tembaga menganut sistim BOHCA (Biru, Orange,
Hijau, Coklat, Abu), begitu pula dengan kabel fiber optik yang juga
menganut sistem BOHCA, cuma ada sedikit tambahan pada
warnanya. masing masing warna antara lain : Putih, Merah, Hitam,

118
Kuning, Ungu, Pink dan Tosca serta Golden dan Silver (khusus 24
core).

Jenis-jenis Kabel Fiber Optik

Dalam pemasangannya, ada dua jenis kabel fiber optik yang


digunakan berdasarkan mode transmisinya. Kedua jenis kabel fiber
tersebut adalah:

1. Fiber Optik Mode Tunggal

Kabel fiber optik mode Tunggal (single) persis sesuai


penamaannya. Jenis serat optik ini hanya memancarkan satu mode
cahaya. Dengan kata lain, ia hanya dapat membawa satu panjang
gelombang cahaya dalam suatu waktu. Panjang gelombang
tersebut sekitar 1310 nm atau 1550 nm.

Apakah karena memancarkan 1 mode cahaya akan membuat


Fiber Optik Mode Single kemampuannya dalam mentransfer data
jadi lebih sedikit? Nyatanya tidak demikian, pada fiber optik tipe
tunggal kemampuannya jauh lebih baik daripada serat optik
multimode karena memiliki bandwidth lebih banyak dan
kekurangannya lebih sedikit dibanding multimode. Dari segi
kecepatannya, tak tertandingi.

119
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Ada juga hal yang menarik, keberadaan fiber mode tunggal


muncul sesudah fiber optik jenis multimode. Selain itu, karena
cahaya dalam mode tunggal bergerak dalam arah lurus, berakibat
ada lebih sedikit minusnya dibanding multimode, dan itu dapat
digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan koneksi jarak jauh.

Kekurangan dari mode tunggal ini diantaranya lebih sulit pada


saat proses instalasi pemasangan.

2. Fiber Optik Multimode

Sesuai dengan namanya, jenis fiber optik yang satu ini


memungkinkan terjadinya beberapa mode cahaya untukmelakukan
perjalanan di sepanjang porosnya.

Secara fisik dibandingkan mode single, multimode fiber optik


memiliki diameter inti yang lebih tebal. Panjang gelombang cahaya
dalam serat multimode berada dalam spektrum yang terlihat mulai
850 hingga 1300 nm.

Refleksi gelombang di dalam fiber multimode terjadi pada sudut


yang berbeda untuk setiap mode. Akibatnya, berdasarkan sudut-
sudut ini, jumlah refleksi dapat bervariasi.

120
Fiber optik multi mode ini terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu:

● Fiber optik multimode stepped index


● Fiber optik multimode graded index.

Penggunaan Kabel Serat Optik Pada Dunia Industri

Dunia komunikasi jaringan telah sepenuhnya direvolusi oleh


kabel fiber optik, sejak dibuat hampir 40 tahun yang lalu. Beberapa
penggunaan yang biasa dijumpai untuk kabel fiber optik tercantum
di bawah ini:
1) Internet
Disebabkan kemampuannya mentransmisikan data dalam
jumlah besar dengan kecepatan tinggi, kabel fiber optik menjadi
tumpuan utama dan meninggalkan kawat tembaga tradisional.Kabel
serat optik lebih fleksibel, lebih ringan, lebih tebal, dan dapat
membawa lebih banyak data.

2) Telepon

Dalam dunia telekomunikasi fiber optik mampu memberikan


koneksi lebih cepat dan percakapan lebih jelas tanpa menimbulkan
delay yang menjenuhkan.

121
Komunitas Praktisi Progli TJKT

3) Televisi Kabel

Kemampuannya mentransmisi bandwidth berukuran besar


dalam waktu yang cepat membuatnya sempurna untuk
mentransmisikan sinyal untuk TV HD.

4) Dunia Kedokteran (Gigi dan Bedah)

Termasuk penelitian mikroskopis dan biomedis. Kabel serat


optik banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan penelitian
ilmiah lainnya.

5) Jaringan komputer

Pada suatu sistem jaringan komputer diperlukan kecepatan,


kabel serat optik mampu mengakomodir kebutuhan tersebut.

6) Industri Otomotif

Kabel serat optik memainkan peran keamanan yang sangat


penting dalam kendaraan modern saat ini. Kabel ini banyak
digunakan untuk penerangan eksterior dan interior kendaraan.Dan
kabel serat optik menjadi sangat berharga dalam penggunaan
aplikasi keamanan seperti airbag dan kontrol traksi. Alasan untuk ini
adalah kenyataan bahwa sinyal dapat ditransmisikan antara
berbagai bagian kendaraan dengan kecepatan kilat.

7) Sistem Pencahayaan dan Dekorasi

Karena kabel serat optik memberikan solusi yang ekonomis,


sederhana, dan menarik untuk sebuah sistem pencahayaan.

8) Aplikasi Antariksa dan Militer

Tingkat keamanan data yang sangat tinggi diperlukan dalam


aplikasi luar angkasa dan militer, dan kabel serat optik memberikan
solusi ideal atasi masalah itu.

122
9) Inspeksi Mekanis

Dimana kabel serat optik digunakan untuk memeriksa tempat-


tempat yang sulit dijangkau, misalnya tukang pipa yang memeriksa
pipa, dan inspeksi lokasi oleh para insinyur.

Prinsip Kerja Fiber Optik

Prinsip kerja serat optik adalah transmisi informasi dalam


bentuk partikel cahaya atau foton. Inti dari fiberglass & cladding
memiliki indeks bias khusus untuk memuntir cahaya ke dalam sudut
tertentu. Kemudian data ditransmisikan dengan kecepatan yang
sangat tinggi.

Faktor lainnya yang memengaruhi efisiensi dari pantulan


cahaya itu lebih kepada bahan apa yang dipakai pada serat optik
tersebut. Semakin murni bahan penyusun serat optik, cahaya yang
diserap makin minim. Dengan minimnya suatu fiber optikmenyerap
cahaya, cahaya yang dapat dipantulkan akan semakin kuat. Hal ini
akan membuat kinerjanya makin maksimal.

Splicing

Splicing fiber optic atau menghubungkan secara langsung antar


kabel fiber optik ini dilakukan dengan menggunakan panas atau
yang disebut dengan fusion splicing. Hal ini berupaya untuk
menyatukan dua serat secara bersama sehingga sinar yang melalui
serat tidak akan dipantulkan kembali. Panas yang digunakan adalah
panas lokal yang nantinya akan mencairkan.

Melakukan splicing pada fiber optic tentunya disebabkan


beberapa faktor yang berasal dari luar. Misalnya saja tidak sengaja
terkena jangkar, cangkul, atau terkena senar layangan, atau bisa
juga saat akan menyambungkan serat optik ketika instalasi tersebut
dalam jarak yang cukup jauh.

123
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Jika sudah dilakukan splicing, maka usaha tersebut bisa


meminimalisir adanya redaman. Karena jika Anda melakukan
splicing dengan menggunakan konektor, maka Anda akan
mendapatkan adanya redaman yang lebih besar jika dibandingkan
saat Anda menggunakan teknik splicing.

Cara Mendapatkan Kualitas Splicing Fiber Optic yang Baik

Agar Anda bisa mendapatkan kualitas splicing atau


penyambungan yang baik, maka ada beberapa hal yang perlu untuk
Anda perhatikan. Di antaranya adalah sebagai berikut.

1) Kualitas Kabel Sesuai dengan Spesifikasi

Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang terbaik,


maka pastikan bahwa kualitas dari kabel sudah sesuai dengan
spesifikasinya. Hal ini akan sangat mendukung dalam proses
splicing yang Anda lakukan.

2) Alat Sambung (Fusion Splicer) yang Baik

Selain memastikan bahwa kabel yang Anda gunakan sudah


sesuai dengan spesifikasi, maka hal yang perlu Anda perhatikan
selanjutnya adalah penggunaan alat sambung (fusion splicer) yang
baik. Dengan begitu, hasilnya pun akan lebih rapi.

3) Lingkungan Haruslah Bersih

Pastikan juga saat Anda melakukan splicing atau


penyambungan dengan berada di tempat yang bersih.

4) Jointer Haruslah Berpengalaman

Gunakanlah jointer yang sudah benar-benar berpengalaman.


Hal ini sangatlah penting, di mana jika dilakukan oleh jointer yang
berpengalaman maka akan memberikan hasil yang terbaik dan
memuaskan.

124
Perhatikan Hal Ini Saat Splicing Fiber Optic

Ketika Anda melakukan splicing fiber optic, maka ada beberapa


hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Sebelum Anda melakukan splicing, pastikan jika semua


peralatan serta bahan yang akan digunakan sudah siap
tersedia. Dan jangan lupa untuk memastikan bahwa tangan
Anda sudah benar-benar bersih. Karena jika ada kotoran yang
berada di serat optik, maka hal tersebut akan menciptakan
adanya redaman.
2. Anda juga perlu untuk meletakkan tangan Anda di bagian
belakang cutter saat sedang mengupas pelindung serat.
3. Jangan sampai Anda menginjak tube yang nantinya akan bisa
merusak core yang terletak di dalam. Hal ini bisa membuat
core menjadi retak bahkan pecah.
4. Pastikan tidak ada cairan berupa alkohol yang dekat dengan
mata Anda. Di mana alkohol ini bisa menguap di dalam
udara.
5. Jangan sampai menggulung core yang diameternya sangat
kecil. Hal ini akan menyebabkan core menjadi putus.
6. Core yang tersisa, maka harus dibuang secara benar. Jika
dibuang sembarangan, maka ketika tidak sengaja terkena dan
menembus kulit, kemungkinan bisa masuk ke alirandarah dan
berpotensi mengganggu kesehatan.
7. Serat jangan sampai terkena air yang nantinya akan
merusaknya.

Persiapan splicing
Alat alat fiber optik dan fungsinya adalah seperangkat alat
instalasi yang di pakai untuk memasang kabel fiber optik. ada
beberapa macam jenis perangkat fiber optik yang di pakai, seperti
alat untuk pemeriksaan inti core dan pembersih core fiber optik.

125
Komunitas Praktisi Progli TJKT

1) Fusion Splicer

Fusion splicer atau penyambungan fiber optik adalah proses


penyambungan fiber optik, misal konduktor kabel optik, melalui
perlakuan panas suhu tinggi. Dengan bantuan mesin las khusus,
pengelasan fiber optik dilakukan secara otomatis. Dengan bantuan
mesin las, seluruh rangkaian pekerjaan pengelasan dilakukan dari
penyelarasan ujung yang akan dilas hingga perlindungan
sambungan.
Penyambung fiber optik modern adalah robot industri yang
dilengkapi dengan sistem kontrol otomatis. Menghapus pernis
berwarna dan lapisan pelindung dari ujung fiber (2-3 cm).
Pembelahan fiber yang dilindungi dengan presisi khusus. Penjajaran
(alignment) fiber optik di bawah mikroskop menggunakan
manipulator. Pada mesin las modern, penyelarasan dilakukan
secara otomatis. Selanjutnya, bagian ini ditempatkan di ruang
termal (oven), di mana selongsongnya menyusut panas.
2. Cleaver

Cleaver adalah sebuah alat atau perlengkapan untuk membuat


potongan muka ujung fiber yang hampir sempurna.Sama seperti
menggunakan alat pencungkil ketupat saat memotong kaca, roda
(bilah) pisau pemotong fiber membuat potongan yang sangat kecil
pada fiber terlebih dahulu, kemudian fiber ditekan pada potongan
kecil untuk memaksanya putus pada

126
sudut 90° dan memperlihatkan cermin seperti permukaan ujung
fiber.
3. Stripper

Miller Stripper adalah alat luar biasa yang direkomendasikan


untuk mengupas serat berlapis 250µm. Miller Stripper memiliki
lubang bor laser 0,0055" (0,14 mm), pegangan berbantalan plastik
yang lembut, dan rahang pengupasan yang sangat akurat,
memastikan tindakan pengupasan yang bersih dan mulus.
4. Optical Power meter (OPM)

Optical Power meter (OPM) adalah instrumen pengujian yang


digunakan untuk mengukur secara akurat kekuatan peralatan fiber
optik atau kekuatan sinyal optik yang melewati kabel fiber. Inijuga
membantu dalam menentukan kehilangan daya yang terjadi pada
sinyal optik saat melewati media optik. Pengukur daya optik terdiri
dari sensor terkalibrasi yang mengukur rangkaian amplifier dan
tampilan. Sensor biasanya terdiri dari semikonduktor berbasis
silikon (Si), germanium (Ge) atau indium gallium arsenide (InGaAs).
Unit tampilan menunjukkan daya optik terukur dan panjang
gelombang yang sesuai dari sinyal optik.

127
Komunitas Praktisi Progli TJKT

5. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR)

Prinsip operasi OTDR mirip dengan radar. OTDR melakukan


pengukuran waktu pantulan cahaya. OTDR pada dasarnya
menentukan karakteristik kabel fiber optik yang digunakan untuk
merambat sinyal optik.
Ini juga digunakan untuk mengevaluasi parameter seperti
kehilangan sambungan, sudut pantulan sinyal cahaya, atenuasi
fiber, dan lain-lain. Ketika sinyal ditransmisikan melalui kabel fiber
optik maka selama transmisi beberapa bagian dari sinyal
dipantulkan. Refleksi ini menghasilkan redaman sinyal yang
terutama terjadi karena cacat pada kabel fiber. Dengan demikian,
OTDR digunakan sebagai peralatan pengujian dalam sistem
komunikasi fiber optik untuk menentukan tingkat kehilangan sinyal
di dalam kabel fiber.
6. Light Source

Light source fiber optik menggunakan serat optik sebagai"pipa


cahaya", yang mentransmisikan cahaya dari sumber melalui fiber ke
lokasi yang jauh. Sumber cahaya biasanya disebut "iluminator fiber
optik" dan terdiri dari sumber cahaya terang dan sering kali
beberapa optik memfokuskan cahaya secara efisien ke dalam fiber.

128
7. Optical Fiber Identifier (OFI)

OFI memungkinkan untuk melihat apakah serat aktif, tanpa


harus memutuskannya dari jaringan. Mereka mencapai ini dengan
menjepit rentang tengah serat dan mendorong tikungan makro
kecil. OFI mendeteksi sejumlah kecil cahaya yang bocor melalui
tikungan makro untuk menentukan aktivitas.
Sebagian besar unit juga dapat menentukan arah lalu lintas
melalui tautan serat. OFI juga dapat mendeteksi dan
mengidentifikasi frekuensi termodulasi tertentu. OFI biasanya
dirancang untuk bekerja dengan dilapisi 250 um, penyangga 900
um, serat jaket 2mm dan 3mm.
8. Visual Fault Locator (VFL)

Visual Fault Locator (VFL) adalah alat penting untuk setiap Kit
Alat Fiber Optik, seperti penguji kontinuitas. VFL bukanlah salah
satu alat yang paling murah dalam kit alat Anda. Ini akan
memungkinkan Anda untuk dengan cepat mengidentifikasi jeda
atau tikungan makro dalam fiber optik dan mengidentifikasi
sambungan fusi yang buruk dalam serat optik mode multimode atau
tunggal.

129
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Perbedaan besar antara VFL dan penguji kontinuitas adalah


sumber cahaya dan daya keluaran optik dari sumber cahaya. VFL
biasanya menggunakan sumber cahaya laser merah (635-650nm).
Daya keluaran optik laser biasanya 1mW atau kurang. Karena
daya keluaran optiknya yang tinggi, Anda tidak boleh melihat
keluaran VFL secara langsung.

Cara Melakukan Splicing Fiber Optic

1. Sebagai langkah pertama, Anda perlu untuk mengupas


kabel fiber optic.
2. Selanjutnya adalah melakukan penataan pada kabel fiber
optic sekaligus dengan patchcord yang akan Anda
sambungkan di dalam OTB. Di mana dari masing-masing
patchcord akan dimasukkan ke fusion sleeve yang
fungsinya untuk melindungi sambungan antara kabel fiber
optic dan juga patchcord.
3. Sebelum Anda melakukan penyambungan, pastikan jika
Anda sudah merencanakan mengenai penyusunan kabel
di tray OTB.
4. Lalu, Anda juga harus memastikan bahwa setiap kabel fiber
optic benar-benar dalam kondisi yang bersih. Atau Anda
bisa membersihkannya lagi dengan menggunakan alkohol.
5. Untuk menyambungkannya, Anda perlu terlebih dahulu
untuk memotong bagian ujung fiber optic dan juga
patchcord. Anda bisa menggunakan alat pemotongkhusus
yang biasanya sudah disediakan di dalam set fusion splicer.
6. Masukkan bagian ujung fiber optic di bagian kiri fusion
splicer dan patchcord di ujung kanan. Lalu tutuplah fusion
splicer dan tekanlah tombol pada fusion splicer untuk
memulai penyambungan.
7. Jika penyambungan tidak berhasil, maka fusion splicer
akan memberikan notifikasi. Anda bisa membersihkan lagi
dan mengulanginya kembali.
8. Jika sudah berhasil, maka tutup sambunganmenggunakan
fusion sleeve dan panaskan dengan fusion splicer.

130
9. Saat proses pemanasan selesai yang dibuktikan dengan
adanya bunyi, maka splicing pun selesai.
10. Anda bisa melakukannya sesuai jumlah kabel yang akan
disambung.
11. Jika sudah tersambung, Anda bisa menyusun kabel fiber
optik tersebut dengan memutarnya di tray serapi mungkin
dan ditutup.
12. Mengecek hasil sambungan

Pengukuran

OTDR adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi serat


optik dalam domain waktu. Bagian yang dianalisis oleh OTDR
merupakan jarak akan insertion loss, reflection yang ada, dan loss
yang muncul di setiap titik, selanjutnya OTDR akan menampilkan
informasi-informasi tersebut di bagian layar tampilan. OTDR ini
menjadi salah satu alat ukur yang penting pada sistem komunikasi
yang memanfaatkan fiber optik.

OTDR secara umum memang digunakan untuk mengevaluasi


atau melacak gangguan pada suatu jaringan fiber optik. Sehingga
kompetensi atau kemampuan dalam mengoperasikan dan
menganalisis OTDR ini sangat penting bagi teknisi jaringan.
Peningkatan kompetensi dalam penguasaan OTDR dapat dilakukan,
namun kendalanya adalah harganya yang cukup mahal. Oleh sebab
itu, untuk meningkatkan kompetensi dapat menggunakan perangkat
lunak untuk mempelajari OTDR.

131
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Perangkat lunak tersebut akan membantu teknisi dalam


memahami prinsip saat melakukan pengukuran OTDR, fitur yang
ada dalam OTDR, dan belajar menganalisis hasil pengukuran.Dalam
menganalisis hasil ukuran harus memperhitungkan tentang panjang
fiber, reflection loss, insertion loss, dan lainnya.

Prinsip pengukuran OTDR

Prinsip pengukuran OTDR (Optical Time Domain


Reflectometer) berdasarkan radar optik yang menghantarkan
denyut sumber optik yang biasanya berupa laser ke dalam masukan
serat optik yang diuji. Selanjutnya, mengukur waktuyang harus
diperlukan untuk dipantulkan kembali kepada penerima. Hal penting
berikutnya adalah harus mengetahui indeks bias atau Index of
Refraction (IoR) dari serat optik dan juga waktupantulan balik yang
dibutuhkan.

OTDR menghitung jarak dari pantulan denyutan cahaya


tersebut sehingga dapat menentukan kuat pantulan dalam
denyutan cahaya dan memberikan paparan hasil dari pelemahan
dalam melawan jarak fiber optik yang dilakukan pengujian.
Peralatan optoelektronik yang berupa OTDR ini digunakan untuk
mengukur parameter pelemahan atau attenuation, panjang,
penyambung dan kehilangan pencerai yang ada dalam sistem
telekomunikasi fiber optik. OTDR terdiri dari satu sumber optik dan
satu receiver dengan modul akuisisi data, media penyimpanan, CPU,
dan juga layar monitor. OTDR ini berbasis optical elektronik yang
dapat mengukur karakteristik kabel fiber optik.

Karakteristik OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) mempunyai


karakteristik yang dapat diukur atau dibaca. Berikut ini beberapa
karakteristik tersebut:

1. Mengukur ORL atau Optical Return Loss yang timbul


akibat refleksi cahaya dikarenakan adanya sambungan
kabel atau connector;

132
2. Mengukur end to end loss di dalam satu span kabel serat
optik;
3. Mengukur splice loss, yaitu sebuah loss yang ditimbulkan
karena sambungan kabel serat optik sebelumnya putus
atau dikenal juga dengan istilah fiber cut;
4. Mendeteksi sebuah degradasi power output dari sumber
cahaya optik atau laser source yang berupa perangkat
transmitter optic; OSN, Metro, DWDM, dan lainnya;
5. Mengukur panjang dari kabel serat optik;
6. Mengukur jarak, yaitu titik lokasi di dalam suatu link,berupa
ujung link atau disebut juga dengan patahan.

Prosedur penggunaan untuk menginstal atau


memecahkan masalah OTDR

Mendapatkannya dengan benar pertama kalinya saat


menginstal atau memecahkan masalah kabel optik berarti peralatan
dan prosedur pengujian yang andal.

Untuk karakterisasi serat, peralatan pengujian perlumengukur/


menemukan parameter utama berikut:

1. Kerugian penyisipan (IL): Hilangnya daya sinyal yang


dinyatakan dalam desibel (dB) yang didebat dari adanya
peristiwa pada tautan serat, seperti splice atau konektor.
Ini mewakili rasio kekuatan yang keluar dari tautan atas
daya yang masuk.
2. Kerugian pengembalian optik (ORL): Hilangnya daya sinyal
yang dihasilkan dari refleksi yang disebabkan pada
penghentian serat optik. Ini mewakili rasio kekuatan yang
tercermin atas kekuatan yang masuk.
3. Panjang tautan optik: Jarak antara konektor jaringan
pertama dan akhir tautan serat, termasuk berbagai
peristiwa (konektor, splice fusi, makrobend, dan lain-lain).
Panjang serat bisa dari point-to-point atau dapat mengukur
melalui splitter sampai ke ONT, tergantungpada alat ukur
yang digunakan.

133
Komunitas Praktisi Progli TJKT

4. Kesalahan berbasis serat: Setiap peristiwa pada tautan


optik yang tidak memenuhi ambang batas yang diperlukan
untuk mencapai diagnostik lulus untuk pengukuran
tertentu.

Pengukuran ini dan deteksi kesalahan dilakukan dengan


menggunakan reflektrometer domain waktu optik, yang biasa
disebut OTDR oleh industri.

E. Praktik dan konfigurasi firewall

Dunia teknologi mengalami banyak sekali perkembangan yang


pesat, namun di sisi lain juga timbul beberapa masalah berkaitan
dengan keamanan perangkat komputer. Sehingga, muncullah salah
satu solusi efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu
penggunaan firewall.

Mungkin, bagi sebagian orang tentu sudah mendengar kata


tersebut, khususnya bagi pengguna sistem operasi Windows. Nah,
yang menarik dari sistem tersebut, bukan hanya karena iconnya
yang berupa tembok bata berwarna merah saja, namun fungsi
atau kelebihan dari sistem tersebut yang cukup kompleks.

Apa itu Firewall

Menurut definisinya, firewall adalah sistem keamanan jaringan


komputer yang mampu melindungi dari serangan virus, malware,
spam, dan serangan jenis yang lainnya. Dapat dikatakan juga
bahwa firewall merupakan perangkat lunak untuk mencegah akses
yang dianggap ilegal atau tidak sah dari jaringan pribadi (private
network).

Sehingga, tugas utama dari adanya firewall sendiri adalah


untuk melakukan monitoring dan mengontrol semua akses masuk
atau keluar koneksi jaringan berdasarkan aturan keamanan yang
telah ditetapkan.

134
Namun, masih terdapat beberapa orang atau user yang belum
aware dengan adanya sistem ini dan cenderung mengabaikan dari
sistem keamanan pada jaringan komputer. Selain itu, firewall juga
mempunyai peranan penting dalam menjaga keamanan lalu lintas
pada jaringan internet yang terhubung dengan perangkat komputer
Anda.

Pentingkah Firewall?

Pentingkah penggunaan firewall? Pertanyaan tersebut akan


muncul ketika perangkat Anda belum pernah terdampak cukup
signifikan dari adanya sebuah virus atau malware. Ketika adasebuah
koneksi ilegal atau lalu lintas yang mencurigakan masuk ke dalam
perangkat jaringan komputer Anda, maka masalah tersebut akan
semakin menjadi rumit dan pelik.

Oleh karena itu, penting sekali bagi Anda untuk terus


mengaktifkan perlindungan awal dengan menggunakan firewall
sistem untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Alasan
berikutnya, dengan adanya firewall juga sangat membantu untuk
terhindar dari praktik pencurian data, penyalahgunaan informasi,
ataupun kebocoran rahasia perusahaan.

Nah, semua hal tersebut dapat diselesaikan dengan


menerapkan sistem keamanan komputer atau lebih dikenal dengan
istilah cyber security. Salah satu komponen dalam keamanan
komputer sendiri adalah dengan mengaktifkan layanan dari firewall
untuk tetap terhubung setiap waktu.

Fungsi Adanya Firewall

Terdapat banyak sekali keunggulan dan fitur yang dapat


dimanfaatkan oleh pengguna agar tetap aman dalam mengakses
halaman situs. Berikut ini merupakan beberapa fungsi utama dari
penerapan firewall pada perangkat Anda.

135
Komunitas Praktisi Progli TJKT

1. Melindungi Data dari Serangan Hacker

Pertama, jika Anda sering mengakses internet dan tidak


mengontrol aktivitas lalu lintas Anda. Maka, semakin besar peluang
untuk terkena peretasan data yang dilakukan oleh hacker untuk
mendapatkan informasi penting yang Anda miliki. Untuk dapat
mencegah terjadinya hal tersebut, maka Anda perlu untuk selalu
mengaktifkan sistem.

2. Mampu Memblok Konten yang Tidak Diinginkan

Kedua, fitur dari firewall juga dapat digunakan untuk


memblokir atau melarang sebuah konten website dari alamat yang
spesifik pada perangkat komputer Anda. Selain itu, Anda juga dapat
mengatur alamat URL apa saja yang tidak boleh untukdiakses pada
device Anda.

3. Untuk Monitoring Bandwidth

Ketiga, firewall juga berfungsi untuk membatasi dan


memonitor layanan bandwidth yang bisa digunakan. Selanjutnya,
Anda juga dapat menetapkan batasan untuk setiap konten berupa
gambar, video, musik, atau hiburan lain. Anda juga dapat
menentukan sendiri konten yang cocok dengan minat dan
keinginan, misalnya konten di bidang bisnis dan IT.

4. Dapat Mengakses Layanan VPN

Di dalam firewall juga memfasilitasi dengan adanya fitur VPN


(Virtual Private Network) yang berfungsi untuk dapat mengakses
berbagai akses konten atau website yang diblokir oleh pihak
provider. Hal tersebut tentunya dapat meningkatkan produktivitas
dan sistem data sharing yang akan diimplementasikan.

136
Jenis–Jenis dari Firewall

Terdapat setidaknya empat jenis dari firewall, diantaranya


adalah sebagai berikut.

1. Next Generation Firewall

Jenis yang pertama sering diklaim sebagai bentuk dari firewall


masa kini. Dimana untuk next generation firewall terbagi menjadi
tiga fitur utama, yaitu pengecekan detail paket, evaluasi sumber
paket, serta penentuan penilaian identitas paket. Jika dilihat dari
perspektif bentuk, maka firewall jenis ini terbagi menjadi, yaitu
hardware, software, dan cloud.

2. Packet Filtering Firewall

Jenis yang kedua adalah packet filtering firewall, merupakan


tipe yang paling senior daripada jenis yang lainnya. Proses kerja dari
jenis ini adalah dengan cara mengecek paket sistem tersebut.
Proses pengecekan yang dilakukan meliputi validasi alamat IP,
nomor port, tipe, dan kebutuhan yang lainnya. Kelebihan dari jenis
ini adalah ringan dan tidak banyak berpengaruh pada performa dari
sistem tersebut.

3. Proxy Firewall

Proxy firewall sering juga disebut dengan application–level


gateway yang bekerja dengan memproses nilai sumber paket
beserta isinya. Hal tersebut nantinya akan muncul perbedaan ketika
anda memakai proxy firewall.

4. Stateful Inspection Firewall

Jenis yang terakhir adalah stateful inspection firewall, di mana


fungsi utamanya adalah untuk mengecek packet source dan
membuka isi dari paket tersebut. Jika Anda menggunakan sistem
ini, maka otomatis dapat meningkatkan tingkat keamanan, namun
dapat mengurangi performa komputer Anda. Perlindungan dari

137
Komunitas Praktisi Progli TJKT

firewall agar Anda tetap dapat berselancar di internet dengan


nyaman dan aman.

Manfaat yang Dimiliki

Selanjutnya, masuk pada pembahasan mengenai manfaat dari


penerapan firewall bagi keamanan jaringan sistem komputer.

1. Melindungi Komputer dari Akses Ilegal Jarak Jauh

Manfaat yang pertama, dapat melindungi dan mencegah dari


praktik akses ilegal jarak jauh yang dapat dilakukan oleh seorang
hacker. Misalnya saja, kursor dari mouse anda yang tiba–tibadapat
bergerak secara sendirinya. Tentu saja hal tersebut dapat terjadi
dengan tujuan untuk praktik peretasan informasi atau data pribadi
Anda.

Dengan adanya perlindungan dari firewall, maka hal tersebut


dapat diantisipasi dengan menerapkan konfigurasi OS yang benar.
Serta dapat menonaktifkan akses kontrol desktop jarak jauh yang
dilakukan oleh peretas perangkat komputer Anda.

2. Mampu Menjadi Aplikasi Game Online Lebih Aman

Berikutnya, bagi Anda yang suka bermain dengan online


gaming, tentunya akan sangat mengkhawatirkan jika saat bermain
muncul sebuah malware atau pesan adanya virus dalam komputer
tersebut.

Oleh karena itu, dengan adanya firewall maka dapatmencegah


hal tersebut terjadi semakin besar dan mampu diblokir secara cepat
dan akurat.

3. Dapat Memblokir Pesan yang Tertaut

Di dalam internet pun juga dapat terjadi berbagai kemungkinan


yang tidak diinginkan oleh user. Tentunya, dalam internet juga
berpeluang muncul malware yang melintas pada dunia maya.
Dengan firewall, maka dapat mencegah terjadinya hal

138
tersebut semakin melebar dan berdampak buruk bagi kesehatan
perangkat anda.

Cara Kerja untuk Melindungi Perangkat Komputer

Di dalam firewall sendiri dibagi lagi menjadi tiga metode untuk


dapat mengontrol lalu lintas data yang masuk dan keluar dari
jaringan, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Lakukan Penyaringan (Filtering) Paket
Pada metode menggunakan paket potongan kecil data yang
nantinya dianalisis terhadap sebuah satu set filter. Selanjutnya,
paket yang telah melalui tahap filter masuk akan dikirim ke sistem
yang diminta. Dan untuk paket yang lain akan dibuang.

2. Proxy Service

Pendekatan metode yang selanjutnya melalui proxy, dimana


informasi di internet akan diambil oleh firewall yang kemudian
akan dikirim menuju sistem yang diminta. Begitu juga sebaliknya,
sehingga akan terjadi proses yang terus berkelanjutan sesuai
dengan layanan proxy yang diterapkan.

3. Melaksanakan Inspeksi Stateful

Metode yang terakhir terbilang cukup baru, di mana sistem


tersebut akan membandingkan bagian kunci tertentu dari paket
dengan basis data informasi yang terpercaya. Dimana informasi dari
firewall tersebut akan menentukan secara spesifik terkait
karakteristik yang nantinya menghasilkan kecocokan yang masuk
akal.

139
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Langkah-langkah mengaktifkan firewall Windows 10

1. Pilih tombol mulai/lambang windows di keyboard >


pengaturan > Perbarui & keamanan > Keamanan Windows,
lalu Firewall dan Proteksi Jaringan. Membuka pengaturan
keamanan Windows.
2. Pilih profil jaringan.
3. Di bawah pertahanan Microsoft Firewall, alihkan pengaturan
ke aktif. Jika perangkat Anda tersambung ke jaringan,
pengaturan kebijakan jaringan mungkin akan menghalangi
Anda untuk menyelesaikan langkah-langkah berikut. Untuk
informasi selengkapnya, hubungi administrator Anda.
4. Untuk menonaktifkannya, nonaktifkan pengaturan.
Menonaktifkan firewall pertahanan microsoft dapat membuat
perangkat Anda (dan jaringan, jika Anda memilikinya) lebih
rentan terhadap akses tidak sah. Jika ada aplikasi yang perlu
Anda gunakan terblokir, Anda dapat mengizinkannya melalui
firewall, bukan menonaktifkan firewall.

140
C. Glosarium
Hardware : merupakan komponen komputer yang secara
fisik dapat dilihat dan diraba dan merupkan satu
kesatuan sehingga membentuk sebuah
komputer yang siap dioperasikan.
LCD : Liquid Cryistal Display merupakan salah satu jenis
teknologi yang digunakan pada monitor
komputer.
Keyboard : adalah papan ketik yang biasa kita gunakan
untuk memasukkan karakter, angka, dan simbol
ke komputer untuk diolah menjadi informasi.
Access Point : adalah peralatan yang digunakan sebagai titik
tengah atau penghubung antara komputer-
komputer dengan menggunakan koneksi
nirkabel.
Brainware : termasuk dalam bagian komponen pembangun
sistem komputer. Brainware merupakan sebutan
atau istilah bagi seseorang yangmengoperasikan
komputer.
Cold Booting : merupakan proses menghidupkan komputer
pada saat perangkat komputer itu dalamkeadaan
mati atau belum menyala.
CPU (Central Pro- : merupakan pemroses data dalam sebuah
cessing Unit) atau perangkat komputer.
Prosesor
DHCP (Dynamic : Merupakan metode yang dilakukan dalam
Host Configurati- pemberian nomor IP address pada suatu host
on Protocol) secara otomatis.

Download : merupakan suatu kegiatan mengambil data dari


internet.
Flashdisk : merupakan salah satu media penyimpanan
dalam dunia komputerisasi.
Input devices : merupakan perangkat yang digunakan untuk
memasukkan data–data dan memberikan
perintah pada komputer.
Jumper : merupakan connector (penghubung) sirkuit
elektrik yang digunakan untuk menghubungkan
atau memutus hubungan pada suatu sirkuit.
Justify : perataan kanan dan kiri suatu paragraf dalam
aplikasi pengolah kata.
Maintenance : merupakan suatu kegiatan merawat komputer
141
Komunitas Praktisi Progli TJKT

baik dari segi hardware maupun software, agar

142
komputer tersebut selalu dalam keadaan baik.
Motherboard : merupakan pengendali atau pengontrol semua
hal yang terhubung untuk berkomunikasi
dengan peranti yang lainnya dalam sistem.
Output device : merupakan perangkat keras komputer yang
digunakan untuk mengomunikasikan hasil
pengolahan data yang dilakukan oleh komputer
untuk pengguna.
PING : adalah suatu utilitas yang biasa digunakan untuk
mengecek koneksi antara dua perangkat atau
komputer dalam jaringan komputer. Ping
biasanya dijalankan melalui terminal Linux
ataupun command prompt Windows.
Power supply : merupakan alat yang menyediakan tenaga
listrik bagi semua komponen di dalam unit
sistem.
Software : merupakan suatu program yang digunakan
dalam komputer berupa instruksi-instruksi
(perintah) yang dapat dimengerti oleh
komputer.

143
Komunitas Praktisi Progli TJKT

5. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN HIDUP


(K3LH) DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI
MODUL AJAR SMK KRISTEN 2 TOMOHON

DASAR DASAR KEJURUAN TEKNIK Kelas: X / Fase E


JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
Semester: 2 (Genap)

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Komunitas Praktisi Progli TJKT
Nama Sekolah : SMKS KRISTEN 2 TOMOHON
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 36 jam pelajaran (6 Pertemuan X 6 JP)
Elemen : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya
kerja industri
Capaian Pembelajaran:
Pada akhir fase, peserta didik akan mendapatkan gambaran yang
tepat mengenai program keahlian yang dipilihnya meliputi
pemahaman tentang :
1. Praktik dan konfigurasi komputer
2. Praktik kerja yang aman
3. Bahaya di tempat kerja
4. Prosedur dalam keadaan darurat
5. Penerapan budaya kerja (5R)
6. Pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi dan prosedur
di tempat tinggi
Selain pemahaman yang dimiliki, peserta didik juga mampu
menerapkan:
1. Peralatan/teknologi di bidang jaringan komputer dan
telekomunikasi.
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH)
dan budaya kerja industri.
3. Alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. Kemampuan
peserta didik tersebut didapat melalui penguatan wawasan
dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan elemen-

144
elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat menumbuhkan
passion serta vision yang dapat memotivasi dalam
merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar pada fase
ini maupun fase berikutnya.

B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
1. Pemahaman tentang K3LH
2. Pemahaman tentang budaya kerja
3. Pemahaman tentang budaya 5R

C. Profil Pelajar Pancasila


Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain.
2. Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan.
3. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, merefleksi pemikirannya sendiri.

D. Sarana & Prasarana


Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
1. Laptop (Guru)
2. Android (Guru Dan Siswa)
3. PC dalam LAB (siswa)
4. Perangkat Lunak perencanaan (Microsoft Office)

E. Target Peserta Didik


1. Peserta didik reguler/tipikal: 75%
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%

F. Model Pembelajaran yang Digunakan


Pembelajaran secara daring melalui ,

145
Komunitas Praktisi Progli TJKT

II. KOMPONEN INTI


A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat budaya kerja industri berdasarkan studi
kasus dan dokumen perencanaan yang diberikan.
2. Peserta didik dapat memahami lingkup kerja pada bidang
teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.
Kata Kunci:

Perencanaan jaringan komputer meliputi skema logic jaringan


komputer, analisis kebutuhan pelanggan meliputi dokumen
kebutuhan layanan dan dokumen perangkat keras jaringan,
membuat rencana implementasi meliputi skema fisik jaringan dan
landscape/blue print area.

Deskripsi:

Peserta didik secara mandiri perorangan diberikan contoh dokumen-


dokumen perencanaan jaringan meliputi:
1. Desain topologi logic jaringan, dokumen kebutuhan
pelanggan dan dokumen implementasi berupa desain
jaringan fisik. Beserta penjelasan cara membuat dokumen
desain jaringan.
2. Peserta secara mandiri diberikan sebuah kasus untuk
merencanakan sebuah dokumen perencanaan beserta
dokumen kosong yang harus didesain.

B. Pemahanan Bermakna

Sebuah jaringan komputer yang mendistribusikan data dari satu kode


ke kode lain membutuhkan sebuah rencana yang baik meliputi
rencana kebutuhan pelanggan, rencana desain topologi jaringan,
rencana desain pengkabelan, rencana desain penempatan
perangkat keras. Serta menghitung dana yang dikeluarkan.

C. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik harus mengerti orientasi dasar teknik
jaringan komputer dan telekomunikasi ?
2. Bagaimana bekerja yang baik?
3. Bagaimana memahami K3LH?

146
4. Pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi

D. Persiapan Pembelajaran
1. Buku modul teknik jaringan komputer dan telekomunikasi
2. Contoh Dokumen Perencanaan
3. Jobsheet: dokumen kosong perencanaan (soft copy)
4. Internet

E. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 7
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untukmenuliskan
jumlah salat yang dikerjakan di hari
sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.

Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit


1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.

147
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi tentang
jaringan dan telekomunikasi.

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.

Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui ,
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat ,

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan pertanyaan
pemantik.
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari
referensi dari sumber lain) tentang praktik
kerja yang aman dan bahaya di tempatkerja
dan prosedur dalam keadaan darurat.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif.

148
6. Peserta didik dibagi menjadi kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang per
kelompok.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
● K3LH
● Resiko dan bahaya kerja
● Penggunaan alat keamanan diri
Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk
menyampaikan persepsinya tentang
pembelajaran hari ini (misalnya tentang
dokumen kebutuhan pengguna, skema
logic dan skema jaringan)
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu 5R
secara mandiri.

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikansalam.

149
Komunitas Praktisi Progli TJKT

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 8
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untukmenuliskan
jumlah salat yang dikerjakan di hari
sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.

Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit


1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.

150
Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.

Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui ,
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat ,

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri
berdasarkan kegiatan pembelajaran
pembelajaran sebelumnya tentang K3LH.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain
(microsoft office) meliputi:
● Budaya kerja 5R
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
• Budaya kerja 5R

Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.

151
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikansalam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 9
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untukmenuliskan
jumlah salat yang dikerjakan di hari
sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.

Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit


1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.

152
Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.

Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui ,
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat ,

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran pembelajaran
sebelumnya tentang prosedur kerja di
tempat tinggi.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Word) meliputi:

153
Komunitas Praktisi Progli TJKT

• Prosedur kerja di tempat tinggi


• Resiko kerja di tempat tinggi
• Alat pelindung diri di tempat tinggi
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
• Prosedur kerja di tempat tinggi
• Resiko kerja di tempat tinggi
• Alat pelindung diri di tempat tinggi

Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikansalam.

F. Asesmen
1. Diagnostik Kognitif
2. Hasil Perencanaan/Desain Jaringan
3. Pilihan Ganda

G. Pengayaan & Remedial


Untuk lebih menambah luas wawasanmu mengenai teknik jaringan
komunikasi dan supaya kamu lebih termotivasi kamu bisa kunjungi
link berikut: https://s.id/FX2pb

154
H. Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama
mengikuti kegiatan pembelajaran?
4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?

155
Komunitas Praktisi Progli TJKT

I. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

MATERI K3LH

1. Konsep K3
Menurut konsep K3 ada aspek K3 diperuntukkan diantaranya:

• Pelaku/tenaga kerja (pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut


berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas nasional),
• Lingkungan sekitar (baik orang, tanaman, binatang yang secara
tidak langsung dapat terkena dampak dari resiko kecelakaan kerja
dan jaminan keselamatan diatur di lingkungan tempat kerja)
• Alat kerja/managemen kerja (peralatan yang digunakan
mengalami kerusakan/hilang saat digunakan dan terjamin aman
dan effisien)
Semua aspek tersebut perlu diadakan pembinaan noma-norma
untuk mewujudkan dalam undang–undang yang memuat ketentuan
umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan
masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi dan pemerintah sebagai
monitor agar undang–undang tersebut berjalan dan tidak ada pihak
yang dirugikan.

2. Pengertian K3
A. Pengertian K3
Ada 3 pengertian K3:

1) Secara Etimologi:
K3 adalah memberikan upaya perlindungan yang ditujukan
agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja dan agar setiap
sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan
efisien.

2) Secara Filosofi:
K3 adalah uatu konsep berpikir dan upaya nyata untuk
menjamin kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada
umumnya beserta hasil karya dan budaya dalam mencapai adil,
makmur, dan sejahtera.

156
3) Secara Keilmuan:
K3 adalah suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan
yang mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di
tempat kerja.

4) Secara institusi:
a. Menurut Occupational Safety Health Administrasi
(OSHA)

K3 adalah kesehatan dan keselamatan kerja adalah


aplikasi ilmu dalam mempelajari risiko keselamatan manusia
dan properti baik dalam industri maupun bukan. Kesehatan
keselamatan kerja merupakan mulitidispilin ilmu yang terdiri
atas fisika, kimia, biologi dan ilmu perilaku dengan aplikasi pada
manufaktur, transportasi, penanganan material bahaya.

b. Menurut International Labour Organization (ILO)

K3 adalah meningkatan dan memelihara derajat tertinggi


semua pekerja baik secara fisik, mental, dan kesejahteraan
sosial di semua jenis pekerjaan, mencegah terjadinya
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pekerjaan,
melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang
timbul dari faktor-faktor yang dapat mengganggu kesehatan,
menempatkan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja
yang sesuai dengan kondisi fisologis dan psikologis pekerja dan
untuk menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan
pekerja dan setiap orang dengan tugasnya.

c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970

Tentang Keselamatan Kerja mengatur dengan jelas


pelaksanaan K3 di semua tempat kerja di mana terdapattenaga
kerja, hubungan kerja atau kegiatan usaha dan sumber bahaya
baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air
maupun di udara yang berada di dalamwilayah Indonesia.

157
Komunitas Praktisi Progli TJKT

d. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP.


463/MEN/1993

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya


perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang
lainnya di tempat kerja atau perusahaan selalu dalam keadaan
selamat dan sehat serta agar setiap produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.

5) Menurut para ahli


a. Mathis dan Jackson

Menurut Mathis dan Jackson, gagasan K3 adalah sebuah


kegiatan yang akan menjamin terciptanya kondisi kerja yang
aman bagi karyawan, menghindari gangguan fisik dan mental
melalui pelatihan K3, mengarahkan dan mengendalikan
pelaksanaan tugas dari karyawan, serta memberikan bantuan
sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik dari lembaga
pemerintah dan perusahaan tempat mereka bekerja.

b. Flippo

Menurut Flippo, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


merupakan sebuah pendekatan menentukan standar yang
sangat komprehensif dan spesifik bagi karyawan dengan
menentukan kebijakan pemerintah tentang praktik perusahaan
di tempat kerja dan menerapkannya melalui surat panggilan,
denda, dan sanksi lainnya.

c. Hadiningrum

Menurut Hadiningrum, definisi Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) adalah pengawasan terhadap sumber
daya manusia (SDM), permesinan, material, dan metode yang
mencakup lingkungan kerja sehingga pekerja tidak mengalami
kecelakaan.

158
d. Widodo

Menurut Widodo, pengertian dari Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) adalah sebuah bidang yang berkaitan
dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia
yang bekerja di suatu lembaga atau lokasi proyek.

e. Organisasi Kesehatan Dunia/World Health


Organization (WHO)

Menurut WHO (World Health Organization), definisi


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya yang
bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan tingkat
tertinggi kesehatan fisik, mental dan sosial bagi pekerja di
semua jenis pekerjaan; pencegahan masalah kesehatan yang
disebabkan oleh kondisi kerja; serta perlindungan pekerja dari
risiko pekerjaannya karena faktor-faktor yang merugikan
kesehatan.

B. Fungsi dan Tujuan K3


1) Fungsi K3
Dalam implementasinya, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) memiliki cukup banyak fungsi dan manfaat, baik untuk
perusahaan maupun bagi pekerja. Berikut ini adalah beberapa
fungsi K3 secara umum:

● Sebagai pedoman untuk mengidentifikasi, menilai risiko dan


bahaya untuk keselamatan dan kesehatan di lingkungan
kerja.
● Membantu memberikan saran tentang perencanaan, proses
pengorganisasian, desain tempat kerja, dan implementasi
pekerjaan.
● Sebagai pedoman dalam memantau kesehatan dan
keselamatan pekerja di lingkungan kerja.
● Memberikan saran tentang informasi, pendidikan, serta
pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
● Sebagai pedoman dalam menciptakan desain, metode,
prosedur, dan program pengendalian bahaya.
● Sebagai referensi dalam mengukur efektivitas langkah-
langkah pengendalian bahaya dan program pengendalian
bahaya.
159
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Dari penjelasan dan definisi para ahli yang telah disebutkan


di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu hal penting yang harus
diterapkan oleh semua perusahaan. Hal ini juga sejalan dengan
amanat Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003
Pasal 87.

Implementasi K3 di area kerja ditujukan untuk melindungi


rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga
mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Fungsi K3 cukup
penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua perusahaan
yang menjadi area kerja untuk sekelompok orang memiliki
kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang
terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.

2) Fungsi K3 secara khusus adalah sebagai berikut:

● Sebagai alat untuk mengidentifikasi dan melakukan


penilaian terhadap resiko dari bahaya keselamatan di tempat
kerja.
● Sebagai alat untuk memberikan saran terhadap
perencanaan dan pengorganisasian dalam praktik kerja,
termasuk juga desain area kerja.
● Sebagai alat dalam memberikan informasi, pelatihan, dan
edukasi terkait kesehatan kerja dan Alat Pelindung Kerja
(APD).
● Dan sebagai alat dalam mengelola pertolongan pertama
pada kecelakaaan serta tindakan darurat lainnya.
Selain itu, K3 juga berfungsi untuk melindungi semua
sumber produksi sehingga dapat digunakan secara efektif.

3) Tujuan K3
Menurut Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja, tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) adalah untuk mencegah kecelakaan dan penyakitakibat kerja.

160
Adapun tujuan dari K3 secara khusus adalah sebagai berikut:

● Mencegah terjadinya penyakit akibat kerja.


● Meningkatkan derajat kesehatan pekerja melalui promosi
K3.
● Menjaga status kesehatan para pekerja pada kondisi yang
optimal.
● Menciptakan sistem kerja yang aman.
● Mencegah terjadinya kerugian (loss) baik moril maupul
materil akibat terjadinya kecelakaan kerja, dan
● Melakukan pengendalian terhadap resiko yang ada di
tempat kerja.

Tujuan menerapkan K3 adalah

• melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja,


• menjamin sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien, dan
• menjamin proses produksi berjalan lancar.

C. Faktor ancaman risiko kecelakaan kerja

Bahaya potensial di lingkungan kerja meliputi:

• Faktor Fisik
• Faktor Kimia (uap, gas, debu, asap)
• Faktor Biologi
• Faktor Fisiologis/Ergonomi
• Faktor Psikososial
161
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Penjelasannya:

1) Faktor Fisik

a. Suhu

Suhu terlalu tinggi menyebabkan:


• Heat Stroke
• Heat Cramp
• Heat Exhaustion

Suhu terlalu rendah menyebabkan:

• Frostbite
• Chilblain
• Trenchfoot

b. Tekanan
Tekanan udara tinggi
• Pada pekerja penyelam dan pekerja tambang

Tekanan udara rendah


• Pada pekerja penerbang dan astronot

c. Kebisingan
• Kerusakan indra pendengaran, kejiwaan, berdebar

d. Pencahayaan
• Menyebabkan kelainan indra penglihatan

e. Radiasi
• Radiasi sinar infra merah
• Radiasi sinar ultra violet
• Radiasi sinar rontgen

f. Konstruksi bangunan dan lingkungan kerja


• Kecelakaan, terjatuh, tertimpa
• Penyakit Infeksi (ISPA)

162
• Emosional/Psikis

2) Faktor Kimia

a. Debu, dapat menimbulkan Pneumoconosis antara lain:


• Silicosis
• Stanosis
• Asbestosis
• Berryliosis

b. Uap
• Uap logam, menimbulkan demam uap logam, dermatitis,
keracunan.
• Gas, menyebabkan keracunan (gas Sianida, Asam sulfida,
CO, dan lain-lain).
• Larutan, menyebabkan kerusakan pada kulit (Benzen,
etanol, dan lain-lain).

3) Faktor Biologi:
• Bakteri, Jamur, Parasit, Virus

4) Faktor Fisiologis:
• Kelelahan karena tidak serasi alat kerja, frekuensi, beban, dan
lain-lain).

5) Faktor Psikososial
• Hubungan sesama pekerja, stress kerja, shift, pasca kerja,
dan lain-lain.

KESULITAN DALAM PERHITUNGAN PAK (Penyakit Akibat


Kerja)

a. Banyak masalah yang kurang mendapat perhatian dari para ahli


kesehatan dan institusi pendidikan serta perusahaan.
b. Seorang pekerja biasanya tidak menyadari bahwa masalah
yang mereka alami berhubungan dengan pekerjaan mereka.
Bahkan meskipun hubungannya sudah jelas, mereka tetap akan
mengabaikannya karena takut kehilangan pekerjaan.

163
Komunitas Praktisi Progli TJKT

c. Kesadaran akan PAK sulit dicapai karena lamanya antara


pajanan awal dengan gejala yang muncul pada saat
pemeriksaan.
d. Membuat hubungan sebab akibat sulit untuk diakses karena
banyaknya jenis bahaya kerja yang dapat mengenai pekerja.
e. Sejumlah masalah kesehatan yang dicurigai oleh ahli kesehatan
sebagai PAK tidak dilaporkan lebih lanjut karena asosiasinya
dengan pekerjaan masih samar dan karena syarat pelaporan
tidak kuat.
f. Bertolak belakang dengan penyakit yang bukan akibat kerja.
Penyakit akibat kerja hampir selalu rentan terhadap
pencegahan.

UPAYA PENCEGAHAN
• Legislatif Control
• Administratif Control
• Engineering Control
• Medical Control dengan Pelayanan Kesehatan

PENYAKIT & KECELAKAAN AKIBAT KERJA

Disebabkan oleh pemajanan zat-zat berbahaya di lingkungan


kerja, ada beberapa pendekatan perlindungan di antaranya:
• NAB
• Konsentrasi maksimum

PENEGAKAN DIAGNOSA
• Annamnesa penyakit (keluhan, riwayat pekerjaan, dan
penyakit)
• Hazard/faktor resiko pekerjaan
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan tempat kerja
• Hubungan antara bekerja dan tidak bekerja dengan timbulnya
gejala dan penyakit

164
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Pelayanan Paripurna:
• Pelayanan Promotif
• Pelayanan Preventif
• Pelayanan Kuratif
• Pelayanan Rehabilitatif
Penjelasan:

a. Pelayanan Promotif
• Pendidikan dan penyuluhan kesehatan kerja
• Pemeliharaan berat badan ideal
• Perbaikan gizi menu seimbang dan makanan sehat
• Pemeliharaan tempat, cara, dan lingkungan kerja yang sehat
• Konsultasi untuk perkembangan kejiwaan yang sehat
• Olah raga fisik dan rekreasi

c. Pelayanan Preventif
Pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan khusus:
• Imunisasi
• Kesehatan lingkungan kerja
• Perlindungan diri terhadap bahaya pekerjaan
• Penyerasian pekerja dengan mesin, alat kerja
• Pengendalian bahaya lingkungan kerja (fisik, kimia, biologi,
ergonomi)
• Suplemen gizi
• Survailance kesehatan kerja

d. Pelayanan Kuratif

Pelayanan diberikan pada pekerja yang sudah mengalami


gangguan pelayanan diberikan meliputi pengobatan terhadap
penyakit umum maupun penyakit akibat kerja.

e. Pelayanan Rehabilitatif

Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan


kemampuannya yang masih ada secara maksimal. Penempatan
kembali pekerja yang cacat secara selektif sesuai kemampuannya.

165
Komunitas Praktisi Progli TJKT

MENURUT ILO (International Labour Organization)

ASURANSI

• Insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan


dengan pembayaran premi yang lebih rendah terhadap
perusahaan yang memenuhi syarat K3.

PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA

• Langkah-langkah pengaplikasian di tempat kerja dalam upaya


memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja.

3. Praktik kerja yang aman


A. Faktor yang menimbulkan potensi cedera atau penyakit
akibat kerja
Tidak ada orang yang ingin mengalami kecelakaan kerja, tapi
kadang kala hal tersebut tidak terhindarkan. Selain perusahaanwajib
menyediakan sarana keselamatan kerja, Anda juga sebaiknya
mengetahui penyebab kecelakaan kerja yang umum terjadi agar
dapat menghindarinya.

Kecelakaan kerja adalah insiden atau kejadian yang


mengakibatkan seseorang menderita cedera fisik maupun mental.
Kecelakaan ini terjadi karena hal-hal yang berhubungan dengan
pekerjaan, misalnya kecelakaan di tempat kerja atau di perjalanan
saat Anda melakukan pekerjaan.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan pada 2019,total


kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 77.295 kasus. Meski jumlah
ini turun 33 persen dibanding 2018, angka tersebut masih cukup
tinggi sehingga Anda patut waspada selama menjalankan tugas.

Kecelakaan kerja biasanya terjadi karena kombinasi beberapa


faktor penyebab terjadinya insiden. Faktor-faktor penyebab
kecelakaan kerja itu sendiri dikelompokkan menjadi lima kategori,
yaitu:

166
1) Faktor manusia
Faktor ini merupakan tindakan yang diambil atau tidak
diambil untuk mengontrol cara kerja di perusahaan.

2) Faktor material
Penyebab kecelakaan kerja ini berupa ledakan, kebakaran,
dan paparan tidak terduga dari zat beracun yang digunakan
dalam industri yang bersangkutan, misalnya zat asam atau zat
kimia berbahaya.

3) Faktor peralatan
Faktor ini termasuk peralatan yang tidak terjaga dengan baik
sehingga rentan mengalami kegagalan fungsi dan
mengakibatkan kecelakaan kerja.

4) Faktor lingkungan
Penyebab kecelakaan kerja ini mengacu pada keadaan
tempat kerja, misalnya suhu, kebisingan, kualitas udara, maupun
kualitas pencahayaan.

5) Faktor proses
Ini termasuk ancaman yang muncul dari proses produksi,
seperti debu yang beterbangan, uap, asap, hingga suara bising
yang berhubungan dengan faktor produksi.

Jenis cedera akibat kecelakaan kerja

Tidak semua kecelakaan kerja menimbulkan korban


cedera, meski tidak jarang juga hal ini justru mengakibatkan
jatuhnya korban jiwa. Cedera akibat kecelakaan kerja sendiri
dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat
keparahannya, yaitu:

● Cedera fatal (fatality): kecelakaan kerja yang sampai


mengakibatkan seseorang meninggal dunia.
● Cedera yang menyebabkan hilangnya waktu kerja (losstime
injury): kecelakaan kerja yang mengakibatkan seseorang
menderita cacat permanen atau kehilangan waktu
produktifnya selama satu hari kerja atau lebih.
● Cedera yang menyebabkan kehilangan hari kerja (loss time
day): kecelakaan kerja yang mengakibatkan karyawan tidak
bisa masuk kerja.
167
Komunitas Praktisi Progli TJKT

● Tidak mampu kerja atau kerja terbatas (restricted duty):


kecelakaan yang mengakibatkan karyawan mengalami
perubahan bagian atau jadwal/pola kerja.
● Dirawat di rumah sakit (medical treatment injury):
kecelakaan kerja yang mengakibatkan seseorang harus
dirawat inap di rumah sakit atau rawat jalan dengan
pengawasan dokter.
● Cedera ringan (first aid injury): misalnya luka lecet, mata
kemasukan debu hingga iritasi, dan lain-lain.
● Tidak menimbulkan cedera (non-injury accident): kejadian
potensial yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
Namun, kebakaran, peledakan, dan pembuangan limbah
tidak termasuk dalam cedera kategori ini.

B. Undang–undang Keselamatan Kerja


Sesuai dengan UU Ketenagakerjaan Tahun 2003, setiap pekerja
berhak mendapatkan perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang KeselamatanKerja


(UU Keselamatan Kerja) mengatur tentang prinsip-prinsip dasar yang
berkaitan dengan pelaksanaan keselamatan kerja. Tindakan harus
diambil untuk mencegah kecelakaan dan ledakan; untuk mengurangi
kemungkinan kebakaran dan untuk memadamkan api; dan setiap
tindakan lain yang disebutkan sehubungan dengan tempat kerja.
Undang-undang tersebut juga memiliki ketentuan terkait pintu keluar
kebakaran; pertolongan pertama jika terjadi cedera, perlindungan
dari polutan seperti gas, kebisingan, dan lain-lain; perlindungan dari
penyakit akibat kerja; dan penyediaan alat pelindung diri bagi
pekerja.

Semua kecelakaan harus dilaporkan kepada pejabat yang


ditunjuk oleh Menteri Ketenagakerjaan. UU Keselamatan Kerja
mencantumkan daftar industri yang memerlukan pemeriksaan
kesehatan pekerja sebelum bekerja. Pemeriksaan kesehatan
tahunan juga harus dilakukan.

168
Pihak pengusaha yang mempekerjakan 100 (seratus) atau lebih
pekerja yang terlibat dalam pekerjaan/kegiatan berisiko tinggi, maka
harus menetapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja yang sesuai dengan persyaratan hukum. Perwakilan pekerja
harus menyetujui sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja di tempat kerja; yang juga harus dijelaskan kepada semua
pekerja, pemasok, dan pelanggan. Kementerian Ketenagakerjaan
harus mengawasi penerapan sistem tersebut sertamengevaluasi dan
menilai sistem tersebut secara berkala.

C. Undang–undang Kesehatan Kerja


Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 7 Tahun 1964 tentang
Persyaratan Kesehatan dan Kebersihan, serta Penerangan di Tempat
Kerja, menetapkan persyaratan tertentu di tempat kerja yang sesuai.
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah kebakaran,
kecelakaan, keracunan, infeksi penyakit akibat kerja, penyebaran
debu, gas, uap, dan bau yang tidak sedap. Kementerian
Ketenagakerjaan telah mengeluarkan peraturan baru melalui
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja yang
mencabut peraturan tahun 1964 di atas. Peraturan baru memberikan
pedoman baru untuk nilai ambang batas kimia dan fisik, dan juga
memberikan pedoman kualitas udara dalam ruangan untuk
menciptakan tempat kerja yang layak.

Bangunan harus menyediakan penerangan yang cukup,


pengatur suhu, dan ventilasi; kebersihan, penyimpanan, dan
pembuangan limbah secara berkala; bangunan harus dibangun
dengan baik dan terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar;
pengecatan dinding dan langit-langit secara berkala setidaknya setiap
5 (lima) tahun sekali; WC terpisah untuk pria dan wanita(satu
WC untuk setiap 15 karyawan); pengaturan higienis untuk kebutuhan
personel; minuman dan makanan; penginapan personel (jika ada);
stasiun kerja dan pengaturan tempat duduk; dan penerangan darurat
pada malam hari di tempat kerja.

Hubungan kerja antara pekerja dengan pengusaha dapat


berakhir apabila pengusaha memerintahkan pekerja untuk
melakukan pekerjaan yang membahayakan nyawa, keselamatan,

169
Komunitas Praktisi Progli TJKT

kesehatan dan atau moral pekerja, yang tidak diberitahukan atau


diberitahukan kepada pekerja pada saat perjanjian kerja dibuat.

D. Undang–undang Ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan di Indonesia diatur di dalam UU No. 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hukum ketenagakerjaan
mengatur tentang segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama, dan sesudah kerja. Tujuan dari
dibentuknya hukum ketenagakerjaan adalah untuk:

● memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara


optimal dan manusiawi;
● mewujudkan pemerataan kesempatan kerja danpenyediaan
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
nasional dan daerah;
● memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan; dan
● meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

Selain itu, hukum ketenagakerjaan juga mengatur hubungan


antara tenaga kerja dengan pengusaha. Hubungan kerja terjadi
karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja/buruh.
Hubungan kerja terdiri dari dua macam yaitu hubungan kerja
berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan hubungan
kerja berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).
Perjanjian kerja yang dibuat tersebut dapat dilakukan secara tertulis
atau lisan. Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis harus
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Mengenai hubungan kerja tersebut diatur di Bab IX Pasal 50-
66 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Perjanjian kerja
yang dibentuk antara pengusaha dan pekerja/buruh haruslah
berlandaskan dan sesuai dengan substansi dari UU No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan dan peraturan hukum lainnya yang
terkait.

Di dalam menjalankan aktivitas perusahaan, pengusaha


mempunyai kewajiban untuk memenuhi hak dari setiap pekerja. Hak
pekerja tersebut diantaranya yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan
yang sama tanpa diskriminasi atas dasar apapun, hak untuk
mengembangkan kompetensi kerja, hak untuk beribadah

170
menurut agama dan kepercayaannya, hak untuk mendapatkan upah
atau penghasilan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia,
hak untuk mendapatkan perlindungan, kesejahteraan, kesehatan,
dan keselamatan kerja.

Apabila pekerja merasa bahwa hak-haknya yang dilindungi dan


diatur di dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
tersebut merasa tidak terpenuhi dan diabaikan oleh pengusahamaka
hal tersebut akan dapat menyebabkan perselisihan- perselisihan
tertentu antara pengusaha dan pekerja. Jika perselisihan itu terjadi,
maka peraturan hukum di Indonesia telah mengaturnya di dalam UU
No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial. Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan
pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau
gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat
pekerja/serikat buruh karena adanya perselisihan mengenai hak,
perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja
dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu
perusahaan. Setiap bentuk perselisihan tersebutmemiliki cara atau
prosedur tersendiri untuk menyelesaikannya baik itu melalui
perundingan bipartit, mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau diselesaikan
di Pengadilan Hubungan Industrial.

Peraturan-peraturan terkait Ketenagakerjaan:

● Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


● Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial
● Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat
Pekerja/Serikat Buruh
● Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial
● Undang-Undang No. 39 Tahun 200 tentang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri
● Undang-Undang No. 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO
Convention No. 81 Concerning Labour Inspection in Industry
and Commerce (Konvensi ILO No. 81 Mengenai Pengawasan
Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan)
● Undang-Undang No. 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan ILO
Convention No. 182 Concerning the Prohibition and
171
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Immediate Action for Elimination of the Worst Forms of Child


Labour (Konvensi ILO No. 182 Mengenai Pelarangan dan
Tindakan Segera Penghapusan Bentuk Bentuk Pekerjaan
Terburuk untuk Anak)
● Undang-Undang No. 21 Tahun 1999 tentang Pengesahan ILO
Convention No. 111 Concerning Discrimination in Respect of
Employment and Occupation (Konvensi ILO mengenai
Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Jabatan)
● Undang-Undang No. 20 Tahun 1999 Pengesahan tentang ILO
Convention No. 138 Concerning Minimum Age for Admission
to Employment (Konvensi ILO mengenai Usia Minimum untuk
Diperbolehkan Bekerja)
● Undang-Undang No. 19 Tahun 1999 tentang Pengesahan ILO
Convention No. 105 concerning the Abolition of Forced Labour
(Konvensi ILO mengenai Penghapusan Kerja Paksa)
● Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua
● Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun
● Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Kerja dan Jaminan
Kematian
● Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan
Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di LuarNegeri
● Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2014 tentang Penggunaan
Tenaga Kerja Asing Serta Pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kerja Pendamping
● Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan
● Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2010 tentang Pengawasan
Ketenagakerjaan
● Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
● Peraturan Presiden No. 64 Tahun 2011 tentang Pemeriksaan
Kesehatan dan Psikologi Calon Tenaga Kerja Indonesia

172
● Peraturan Presiden No. 45 Tahun 2013 tentang Koordinasi
Pemulangan Tenaga Kerja Indonesia
● Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan

E. Simbol–simbol Keselamatan Kerja


1. Landasan Hukum
a. Undang-undang No 1 Tahun 1970 Pasal 14b.
―Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua
gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan
pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan
terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan
kerja‖

b. Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kriteria audit 6. 4. 4.
• Manfaat Pemasangan Rambu
• Menyediakan kejelasan informasi dan memberikan
pengarahan umum
• Memberikan penjelasan tentang kesehatan dan
keselamatan kerja
• Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak
terlihat
• Mengingatkan para pelaksana di mana harus menggunakan
peralatan perlindungan diri sebelum memulai aktivitas di
tempat kerja.
- Menunjukkan di mana peralatan darurat keselamatan
berada.
- Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa
tindakan yang atau perilaku yang tidak diperbolehkan.

Tanda digunakan untuk memperingatkan karyawan dan


anggota masyarakat tentang zat-zat berbahaya seperti asam atau
untuk menunjukkan fitur-fitur keselamatan seperti keluar api. Mereka
juga dapat memberikan informasi umum atau instruksi spesifik
tentang peralatan yang harus dipakai di daerah yang ditunjuk. Yang
dimaksudkan dengan rambu-rambu dalam

173
Komunitas Praktisi Progli TJKT

laboratorium adalah semua bentuk peraturan yang dituangkan


dalam bentuk:

● Gambar-gambar/poster
● Tulisan/logo/semboyan/motto
● Simbol-simbol
Beberapa tanda harus dipasang sebagai bagian yang
dipersyaratkan dari aturan kesehatan dan keselamatan kerja untuk
membantu mengurangi risiko berbahaya. Adapun poster merupakan
penjelasan yang menjelaskan suatu aktivitas dalam bentuk sebab dan
akibat. Kesemua hal tersebut di atas teraplikasikan dalam rangka
untuk mengingatkan kembali pentingnya prosedur, proses pekerjaan
dan hasil pekerjaan yang aman dan memenuhi standar kualifikasi
yang telah ditentukan berdasarkan undang–undang keselamatan
kerja yang berlaku.

Adapun rambu dalam workshop yang sering dipasang adalah:

● Rambu Larangan
● Rambu Peringatan
● Rambu Pertolongan
● Rambu Prasyarat
Keempat rambu tersebut di atas sangatlah penting untuk
dipahami dan disosialisasikan. Di samping itu dalam kesehariannya
perlu adanya contoh sebelum peserta memasuki areal tempat kerja.
Pemasangan tanda isyarat yang dikenal dengan rambu–rambu di
tempat kerja sangatlah penting karena sebagai fungsi kontrol guna
memberikan informasi, tentang kondisi seperti larangan, peringatan,
persyaratan bahkan suatu pertolongan. Oleh karena itu sangatlah
perlu adanya penjelasan pengetahuan tentang simbol, kode tentang
tanda yang akan dipasang sebagai rambu-rambu dengan standar
internasional.

Pemasangan rambu harus mengikuti etika standar rambu–


rambu keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku dan dapat
dipahami secara internasional, tidaklah asal pasang kerena jika kita
salah pasang, bisa saja yang tadinya kita ingin pekerja selamat malah
membuat mereka berada dalam suatu resiko atau bahaya. Untuk
memilih rambu yang tepat, kita perlu melihat kegiatan yang sedang
dilakukan dengan memperhitungkan:

174
● Mengidentifikasi bahaya;
● Menentukan kontrol apa yang dibutuhkan; dan
● Menentukan jenis rambu dan indikator apa yang perlu
digunakan.
Rambu–rambu K3 pada umumnya terdiri dari beberapa simbol
atau kode yang menyatakan kondisi yang perlu mendapat atensi bagi
siapa saja yang ada di lokasi tersebut. Guna mempertegas suatu
tanda atau rambu, dalam pelaksanaannya dibedakan dalam bentuk
warna–warna dasar yang sangat mencolok dan mudah dikenali.
Warna yang dipasang pada setiap rambu berupa warna:

● Warna Merah–tanda Larangan (Pemadam Api)


● Warna kuning–tanda Peringatan atau Waspada atau
berisiko bahaya
● Warna Hijau–tanda zona aman atau pertolongan
● Warna Biru–tanda wajib ditaati atau prasyarat
● Warna Putih–tanda informasi umum
● Warna oranye–tanda beracun
Warna–warna tersebut di atas merupakan warna dasar sebagai
latar belakang (background), sedangkan gambar atau logo/simbol di
atas warna dasar tersebut merupakan warna kontras. Menurut
standar yang berlaku secara internasional berupa warna putih atau
hitam.

Adapun bentuk–bentuk kombinasi warna dasar dan tulisan


dasar rambu K3 yang perlu dipahami adalah seperti dalam tabel
sebagai berikut:

175
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Penggunaan bentuk rambu yang memuat tanda–tanda atau


simbol ada 3 (tiga) bentuk dasar yaitu:

● Bentuk Bulat–Wajib atau bentuk larangan


● Segitiga–tanda peringatan
● Segi Empat-darurat, informasi dan tanda tambahan

Bentuk dasar rambu–rambu standar yang perlu dipahami

c. Simbol keselamatan di tempat kerja


Rambu K3 Peringatan biasanya memiliki latar belakang warna
kuning sebagaimana yang telah menjadi panduan dalam standar
internasional rambu keselamatan dan kesehatan kerja. Pyrani dan
Reynolds dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa pemberian
rambu termasuk poster K3 memiliki efektivitas 51% setelah 2 minggu
dan turun menjadi 11% setelah 4 bulan.

176
Berikut ini rambu peringatan K3 di tempat kerja:

No Keterangan Simbol

1 Rambu K3 Perlintasan Pejalan


Kaki

2 Rambu Bahaya Overhead


Crane

3 Rambu Peringatan Orang di


Balik Pintu

4 Rambu Peringatan Mudah


Terbakar

5 Rambu Peringatan Jalan


Menurun

6 Rambu Jalan Menaik

177
Komunitas Praktisi Progli TJKT

7 Jaga Pintu tertutup

8 Rambu Awas Ada Anjing

9 Rambu Peringatan Zat Korosif

10 Rambu Bahaya Tegangan


Tinggi

11 Rambu Bahaya Tabung Gas

12 Rambu Bahaya Suhu Rendah

178
13 Rambu Bahaya Radioaktif

14 Rambu Bahaya Radiasi Non-


Pengion

15 Rambu Bahaya Permukaan


Panas

16 Rambu Bahaya Pengisian


Baterai

17 Rambu Bahaya Pekerjaan di


Jalan

18 Rambu Bahaya Ledakan

19 Rambu Bahaya Kebisingan

20 Rambu Bahaya Biologis

179
Komunitas Praktisi Progli TJKT

21 Rambu Awas Lantai Licin

22 Rambu Area Jalur Kabel

23 Rambu Diawasi CCTV

24 Rambu Tegangan Listrik Tinggi

25 Rambu K3 Dilarang Membuat


Api Terbuka

26 Rambu K3 Dilarang Makan dan


Minum

27 Rambu K3 Bukan Air Minum

28 Rambu Dilarang Merokok

29 Rambu Dilarang Menggunakan


Handphone

180
30 Rambu Dilarang Memotret

Dan masih banyak lagi di atas hanya sebagian kecil rambu-


rambu yang ada.

d. Simbol Keselamatan Kerja di Laboratorium TKJ


Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja adalah
merupakan tanda–tanda yang dipasang di tempat kerja atau
laboratorium guna mengingatkan atau mengidentifikasi pada semua
pelaksana kegiatan di sekeliling tempat tersebut terhadap kondisi,
resiko, yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Sesuai
dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 14b bahwa
―Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar
keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan
lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.‖

Yang dimaksudkan dengan rambu-rambu dalam laboratorium


adalah semua bentuk peraturan yang dituangkan dalam bentuk:
Gambar-gambar/poster, tulisan/logo/semboyan/motto, simbol-
simbol. Rambu dalam workshop yang sering dipasang adalah: Rambu
Larangan, Rambu Peringatan, Rambu Pertolongan, Rambu Prasyarat.
Keempat rambu tersebut di atas sangatlah penting untuk dipahami
dan disosialisasikan. Di samping itu dalam kesehariannya perlu
adanya contoh sebelum peserta memasuki areal tempat kerja.
Pemasangan tanda isyarat yang dikenal dengan rambu–rambu di
tempat kerja sangatlah penting karena sebagai fungsi kontrol guna
memberikan informasi yang jelas apa yang harus diketahui dan
dipersiapkan pada daerah tersebut.

Kita ketahui bahwa rambu-rambu keselamatan penting untuk


ditaati dan dipatuhi agar kita semua terhindar dari kecelakaan.Berikut
ini beberapa gambar dan penjelasan rambu-rambu.

181
Komunitas Praktisi Progli TJKT

1) Rambu Larangan

Rambu ini adalah rambu yang memberikan larangan yang


wajib ditaati. Siapa saja yang ada di lingkungan itu harus
mematuhinya, tanpa ada pengecualian. Adapun larangan yang
harus ditaati adalah sesuai dengan rambu gambar atau informasi
yang terpasang (Unfallverhutung–sicherheitzeichen). Ciri-ciri
rambu larangan yang sering ditemui yaitu bentuk bulat, latar
belakang berwarna putih, dan logo berwarna hitam, dengan
lingkaran terpotong berwarna merah sebagai berikut:

2) Rambu Peringatan

Rambu ini adalah rambu yang memberikan peringatan


yang perlu diperhatikan kepada siapa saja yang ada di
lingkungan itu karena dapat mengakibatkan kejadian yang tidak
diinginkan. Adapun peringatan yang perlu diikuti adalah sesuai
dengan rambu gambar atau informasi yang terpasang. Ciri-ciri
rambu peringatan yang sering ditemui yaitu bentuk segitiga, latar
belakang berwarna kuning, dan logo/gambar berwarna hitam,
dengan bingkai berwarna hitam.

182
3) Rambu Prasyarat/Wajib Dilaksanakan

Rambu ini adalah rambu yang memberikan persyaratan


dilaksanakan kepada siapa saja yang ada di lingkungan itu
karena prasyarat tersebut merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan. Adapun prasyarat yang perlu dilaksanakan adalah
sesuai dengan rambu tergambar atau informasi yang terpasang.
Ciri-ciri rambu prasyarat/kewajiban yang sering ditemui yaitu
bentuk bulat, latar belakang berwarna biru, dan logo/gambar
berwarna putih.

183
Komunitas Praktisi Progli TJKT

4) Rambu Pertolongan

Rambu ini adalah rambu yang memberikan


bantuan/pertolongan serta arah yang ada di lingkungan itu
karena arah/pertolongan tersebut merupakan petunjuk arahyang
harus diikuti siapa saja terutama bila terjadi kondisi darurat.

184
Adapun rambu pertolongan atau petunjuk arah tersebut
dipasang pada tempat yang strategis dan mudah terlihat. dengan
jelas. Ciri-ciri rambu pertolongan atau petunjuk arah tersebut
berbentuk segi empat dengan warna dasar hijau dan
logo/gambar warna putih.

185
Komunitas Praktisi Progli TJKT

5) Strategi Penerapan

Setiap dunia usaha sewajarnya memiliki strategi yangdapat


memperkecil bahkan menghilangkan kejadian kecelakaan dan
penyakit akibat kerja sesuai kondisi tempat kerjanya. Strategi
yang perlu diterapkan meliputi:

• Manajemen perlu menetapkan bentuk perlindungan bagi


karyawan dalam menghadapi kejadian kecelakaan kerja.
• Manajemen dapat menentukan apakah peraturan tentang
K3 bersifat formal ataukah informal.
• Pihak manajemen dapat menggunakan tingkat penerapan
K3 yang optimal sebagai faktor promosi perusahaan ke
khalayak luas.

F. Proses kerja yang aman


Setiap bidang pekerjaan haruslah memprioritaskan keselamatan
kerja. Selain untuk menjamin keberlanjutan perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya, penerapan prosedur keselamatan kerja di
tempat kerja ditujukan untuk menanggulangi kecelakaan maupun
penyakit akibat kerja.

Seperti yang kita ketahui bersama, tidak semua tempat kerja


dapat memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan. Bahkan,
cukup banyak bangunan tempat bekerja yang tidak laik untuk
difungsikan. Misalnya saja keberadaan ventilasi dan pintu masuk atau
keluar yang terbatas, struktur bangunan yang membahayakan,
temperatur udara yang terlalu ekstrem, maupun tingkat kebisingan
yang dapat berisiko terhadap rusaknya indra pendengaran.

Perusahaan yang tidak dapat menjamin keselamatan dan


kesehatan pekerjanya bukan hanya dapat mengakibatkankecelakaan
yang menyebabkan sakit atau cacat fisik saja, melainkan juga dapat
menyebabkan masalah psikologis dan sosial seperti stresakibat jam
kerja terlalu tinggi, kekerasan di dalam organisasi, atau masalah
lainnya.

186
5 Tips Keselamatan Kerja di Tempat Kerja

Agar keselamatan pekerja terjamin, maka terdapat beberapa tips


yang dapat Anda terapkan di tempat kerja. Adapun 5 (lima) tipsuntuk
menjamin keselamatan kerja di tempat kerja adalah sebagai berikut:

1. Patuhi prosedur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Prosedur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) bukan


hanya diaplikasikan pada perusahaan yang memiliki risiko
kecelakaan tinggi saja. Perusahaan dengan risiko kecelakaan
rendah pun harus memperhatikan dan menerapkan standar
keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja. Bahkan
perusahaan dengan sektor jasa diwajibkan untuk melindungi
pekerja, keluarga pekerja, dan orang lain yang juga terpengaruh
kondisi lingkungan kerja. Melakukan pengendalian terhadap
risiko yang ada di tempat kerja.

2. Lakukan perawatan dan pemeliharaan alat kerja secara rutin

Perawatan dan pemeliharaan peralatan kerja sangatlah


penting untuk dijadwalkan secara rutin. Selain bertujuan untuk
efisiensi usia mesin, peralatan kerja yang terawat dengan baik
akan menjamin keselamatan dan keamanan bagi para pekerja
yang akan menggunakannya.

Kerusakan peralatan kerja seperti mesin-mesin produksi


kerap terjadi karena buruknya perawatan. Dengan membuat
catatan penggunaan mesin dan memantau aktivitas
operasionalnya secara rutin, maka setiap kegiatan yang
berhubungan dengan produksi tidak akan terganggu
produktivitasnya.

3. Gunakan APD (Alat Pelindung Diri)

Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi RI Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat
Pelindung Diri. Adapun lokasi-lokasi pekerjaan yang wajib
mengenakan APD di antaranya adalah sebagai berikut:

187
Komunitas Praktisi Progli TJKT

● Tempat kerja dengan peralatan atau instalasi yang


berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran
maupun ledakan.
● Pekerjaan yang berhubungan dengan bahan atau barang
yang dapat meledak, mudah terbakar, korosif, beracun,
menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi atau bersuhu rendah.
● Pekerjaan pembangunan, perbaikan, perawatan,
pembersihan atau pembongkaran gedung atau bangunan
lainnya termasuk juga bangunan perairan, saluran atau
terowongan di bawah tanah.
● Pekerjaan pertanian, perkebunan, pembukaan hutan,
pengerjaan hutan, pengelolaan kayu atau hasil hutan
lainnya, peternakan, perikanan, dan lapangan kesehatan.
● Pekerjaan pertambangan dan pengolahan batu-batuan, gas,
minyak, panas bumi atau mineral baik yang dilakukan di
permukaan, di dalam, maupun di dasar perairan.
● Pekerjaan pengangkutan barang, binatang dan manusia
yang dilakukan di daratan, melalui terowongan, permukaan
air, di dalam air, maupun di udara.
● Pekerjaan bongkar muat barang di kapal, perahu, dermaga,
dok, stasiun, bandar udara, dan gudang.
● Pekerjaan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan
lain di dalam air.
● Pekerjaan pada ketinggian layaknya di bidang konstruksi
bangunan gedung bertingkat.
● Pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi
atau rendah.
● Pekerjaan yang memiliki risiko tertimbun tanah, kejatuhan,
terjatuh, hanyut atau terpelanting.
● Pekerjaan dalam ruang terbatas seperti tangki, sumur, atau
lubang.
● Pekerjaan yang memiliki risiko terkena kotoran, api, asap,
gas, sinar atau radiasi, suara atau getaran.
● Pekerjaan pembuangan atau pemusnahan limbah dan
sampah.
● Pekerjaan di bidang pemancaran dan penyiaran televisi,
radio, atau telepon.

188
● Pekerjaan di bidang pendidikan, pembinaan, percobaan,
penyelidikan atau riset yang menggunakan alat berat, dan
● Pekerjaan yang menggunakan peralatan atau instalasi listrik
dan mekanik.
Adapun Alat Pelindung Diri yang wajib dikenakan saat
memasuki area kerja seperti yang telah disebutkan di atas
antara lain adalah sebagai berikut:
- Alat pelindung kepala, yang berfungsi untuk melindungi
kepala dari benturan atau kejatuhan benda tajam dan
keras.
- Alat pelindung wajah, yang berfungsi untuk melindungi
mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya
maupun paparan partikel-partikel yang melayang di udara.
- Alat pelindung telinga, yang berfungsi untuk melindungi
telinga terhadap kebisingan atau tekanan suara yang
berisiko merusak pendengaran.
- Alat pelindung pernapasan, yang berfungsi untuk
melindungi organ pernapasan dari bahan kimia, mikro-
organisme, maupun partikel kecil lainnya seperti debu,
asap, dan gas beracun.
- Alat pelindung tangan, yang berfungsi untuk melindungi
tangan maupun jari-jari dari panas api, radiasi, bahan
kimia, dan lainnya, dan
- Alat pelindung kaki, yang berfungsi untuk melindungi kaki
dari tertimpa atau benturan benda-benda berat, tertusuk
benda tajam, terkena cairan berbahaya, dan lainnya.

4. Ikuti pelatihan dan sertifikasi kompetensi profesional Kompetensi

merupakan suatu hal yang dikaitkan dengan


kemampuan, pengetahuan/wawasan, dan sikap yang dijadikan
suatu pedoman dalam melakukan tanggung jawab pekerjaan
yang dikerjakan oleh seorang pekerja.

Dalam hal ini, mengikuti pelatihan dan sertifikasi kompetensi


juga harus relevan terhadap pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Mengikuti pelatihan dan
sertifikasi kompetensi juga dapat menyiapkan pekerja yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang profesional
189
Komunitas Praktisi Progli TJKT

sehingga mereka siap untuk memberikan kontribusinya sesuai


dengan kebutuhan perusahaan.

5. Penuhi persyaratan keandalan bangunan gedung

Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas


keselamatannya dalam melakukan setiap pekerjaannya. Salah
satu cara untuk menjamin keselamatan seseorang saat ia sedang
bekerja di dalam bangunan gedung adalah dengandilakukannya
penilaian keandalan bangunan gedung.

―Sebagaimana yang disebutkan di dalam Pasal 16 Undang-


Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, bahwa
keandalan bangunan gedung adalah keadaan bangunan yang
telah memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, dan kemudahan bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.‖

Bukti bahwa bangunan gedung telah andal dan laik secara


fungsi dapat ditunjukkan dengan terbitnya Sertifikat Laik Fungsi
(SLF). Sertifikat ini diterbitkan oleh pemerintah daerah atas
bangunan gedung yang telah selesai dibangun dan telah
memenuhi persyaratan kelaikan teknis sesuai fungsi bangunan
berdasar hasil pemeriksaan dari instansi maupun penyedia jasa
SLF. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa dengan
dimilikinya SLF, maka bangunan gedung yang digunakan sebagai
tempat beraktivitasnya manusia telah terjamin keamanannya.

Berikut adalah cara-cara bekerja dengan aman yang bisa


menjadi acuan setiap pekerja dan juga perusahaan.

1) Staff Training

Satu-satunya cara untuk dapat mengurangi kecelakaan


kerja adalah dengan terus menerus memberikan penyuluhan
atau program training tehadap semua pekerja. Tidak peduli
sudah sejauh mana keahlian pekerja dalam mengoperasikan
bidang tertentu. Yang jelas tetap harus terus diingatkan
mengenai keselamatan kerja. cara mengatasi lingkungan
kerja yang tidak aman adalah selalu

190
melakukan penyuluhan agar karyawan semakin aware atau
peduli terhadap keselamatan kerja.

2) Pekerja yang kompeten

Karyawan yang diterima bekerja harus karyawan yang


kompeten. Maksudnya adalah karyawan yang mempunyai
kepedulian terhadap keselamatan kerja. Karyawan yang
memiliki keahlian khusus dan tambah kompeten adalah
karyawan yang bisa dikatakan dapat menunjang kemajuan
perusahaan juga.

3) Selalu menggunakan alat keselamtan kerja sesuai standar

Peraturan penggunaan alat keselamatan kerja harus


wajib dipatuhi. Bahkan kalau bisa jika ada karyawan yang
tidak menggunakan alat keselamtan kerja atau tidak
mematuhi standar kerja dapat langsung diberikan surat
peringatan. Jika masih membandel dapat juga langsung
diberhentikan. Karyawan tipe seperti ini malah justru akan
memicu karyawan-karyawan yang lain untuk tidak mematuhi
aturan perusahaan.

4) Memberikan rambu-rambu

Karyawan yang paling safety pun harus terus


memperhatikan rambu-rambu dalam bekerja. Bukan
sekadar mengingatkan, tapi retraining hal-hal yang
berkaitan dengan kecelakaan kerja.

5) Perlengkapan kerja harus full service

Jika perusahaan ingin mengurangi tingkat kecelakaan


di perusahaannya, perusahaan harus memberikan fasilitas
secara penuh. Contoh, memberikan sepatu safety yang
berkualitas, memberikan jaket safety yang berkualitas,
memberikan helmet yang berkualitas dan lain-lain.

191
Komunitas Praktisi Progli TJKT

6) Tempat atau area kerja selau dalam keadaan bersih

Faktor lain yang menyebabkan kecelakaan kerja adalah


fakor kebersihan. Jika lingkungan kerja bersih maka secara
otomatis pikiran para pekerja akan bersih juga. Hal inisangat
berkaitan jika kita kaitkan ke faktor psikologis.

7) Berikan reward kepada karyawan

Perusahaan sebaiknya selalu memberikan peng-


hargaan kepada karyawan-karyawan yang rajin dan selalu
mematuhi aturan keselamatan kerja agar dapat memicu
semangat dalam menjaga dan peduli terhadap keselamatan
kerja bagi karyawan yang lainnya.

G. Bahaya di tempat kerja


a. Bahaya-bahaya di tempat kerja
1. Bahaya Kerja Ergonomi

Bagi Anda yang berkecimpung di dunia kerja berkaitan


dengan gadget, maka ada bahaya yang perlu diwaspadai. Risiko
kerja ergonomi ini akan dialami bagi Anda yang banyak
menghabiskan waktu di depan layar komputer.

Istilah bahaya ini disebut dengan repetative stain injuries


atau cedera akibat adanya gerakkan repetitif dalam waktu yang
lama. Risiko kerja ergonomi merupakan cedera persendian karena
kesalahan gerak atau ketegangan otot yang terjadi secara terus
menerus.

Untuk menghindari hal ini terjadi, maka Anda harus


mengetahui posisi duduk yang benar saat seharian berada di
depan komputer atau laptop. Pastikan menggunakan meja serta
kursi pendukung dan meregangkan otot agar tidak terjadi bahaya
tersebut.

192
2. Bahaya Bekerja Pada Sektor Kimia

Bagi Anda yang berkecimpung di lingkungan dengan zat kimia


berbahaya dan beracun, maka tidak luput dari risiko kecelakaan
kerja. Contoh bahaya di tempat kerja yang bisa Andaalami meliputi
reaksi alergi di kulit, mata, hingga keluhan medis pada bagian
pernapasan.

Biasanya zat kimia yang beracun dapat menyebabkan


seseorang mengalami fibrosis paru-paru. Untuk meminimalisir
bahaya tersebut, maka pastikan Anda menggunakan semua
perlengkapan keamanan yang diwajibkan.

Apalagi jika Anda berkecimpung di area berbahaya tersebut


dalam kurun waktu yang lama. Maka, sangat perlu tindakan
pencegahan agar tidak mengalami risiko kecelakaan kerja yang
berpengaruh buruk pada kesehatan Anda.

3. Bahaya Kerja Biologi

Bahaya kerja biologis paling mengancam pada tenaga


kesehatan. Bahaya ini berasal dari berbagai mikroorganisme,
seperti tumbuhan maupun hewan yang mengancam kesehatan
manusia.

Terdapat berbagai macam penyakit akibat bakteri dan virus,


seperti hepatitis B dan C, HIV atau AIDS, hingga tuberkulosis yang
rentan menular ke tenaga kesehatan.

Contoh bahaya di tempat kerja ini juga dapat mengancam


kesehatan orang-orang yang bekerja dengan hewan. Para pekerja
ini rentan terkena penyakit seperti antraks dan rabies.

Untuk mencegah dan menurunkan resiko bahaya akibat


mikroorganisme yaitu dengan cara vaksinasi. Meskipun tubuh
terkena bahaya tersebut, namun tubuh memiliki imunitas yang
mengurangi gejala penyakit yang timbul.

193
Komunitas Praktisi Progli TJKT

4. Bahaya Kerja Fisik Pada Pekerja

Jenis bahaya fisik yang bisa terjadi pada Anda dapat berupa
suhu lingkungan bahkan vibrasi. Bising secara konstan dapat
dirasakan oleh pekerja konstruksi bangunan dan menimbulkan
efek yang buruk bagi telinga seperti ketulian.

Sedangkan vibrasi akibat penggunaan mesin dalam waktu


lama akan menyebabkan mual, nyeri otot, bahkan gangguan
pembuluh darah.

5. Bahaya Kerja Psikologis

Selain dapat memengaruhi fisik, lingkungan kerja juga dapat


menyebabkan gangguan psikologis. Hal yang paling sering
menyebabkan adalah stres akibat perubahan jenis pekerjaan,
tanggung jawab, hingga lingkungan kerja.

Gangguan psikologis yang termasuk ke dalam contoh


bahaya di tempat kerja ini bisa diatasi dengan mengatur waktu
dengan baik, dan beristirahat.

Setiap pekerjaan memiliki risiko kesehatan masing-masing


yang patut Anda waspadai. Untuk itu, Anda perlu mengaturwaktu
sebaik mungkin agar tempat kerja yang digunakan mencari
nafkah tidak malah menjadi sumber penyakit. Selain itu, cobalah
beristirahat dan refreshing agar terhindar dari bahaya kerja
psikologis, fisik, biologi, kimia, dan ergonomi.

b. Prosedur–prosedur dalam keadaan darurat


Prosedur Peringatan Dini dan Keadaan Darurat adalah tata
cara dalam mengantisipasi keadaan darurat. Adapun prosedur
darurat yang ada di Mahkamah Syar‘iyah Sigli adalah sebagai
berikut:

1. Apabila anda melihat keadaan tanda bahaya


• Tetap tenang;
• Bunyikan alat tanda bahaya/bel/alarm;
• Hubungi nomor telepon keadaan darurat.

194
PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI DARURAT TERHADAP
KEBAKARAN

● Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada Petugas


Tanggap Darurat Gedung dan Petugas Tanggap Darurat Listrik.
● Petugas Tanggap Darurat Lantai memadamkan sumber api
dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
● Petugas Tanggap Darurat Gedung melaporkan adanya
kebakaran kepada:
● Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Alam
Kabupaten Pidie
● Petugas Pelayanan Kesehatan
● Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada
seluruh penghuni ruangan untuk evakuasi melalui tangga darurat
lantai.
● Petugas Tanggap Darurat Lantai melaksanakan absensi untuk
mengetahui orang-orang yang turun bersamanya.
● Koordinator Tanggap Darurat memberitahukan kepada seluruh
penghuni gedung tentang situasi keamanan gedung.

PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI DARURAT TERHADAP


GEMPA BUMI

● Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada Petugas


Tanggap Darurat Gedung dan Petugas Tanggap Darurat Listrik.
● Petugas Tanggap Darurat Lantai mengumpulkan massa
(penghuni gedung).
● Petugas Tanggap Darurat Gedung melaporkan adanya gempa
bumi kepada:
- Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana
Kabupaten Pidie
- Petugas Pelayanan Kesehatan.
● Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada seluruh
penghuni ruangan untuk evakuasi melalui tangga darurat lantai
atau tempat yang aman dari gempa.
● Petugas Tanggap Darurat Lantai melaksanakan absensi untuk
mengetahui orang-orang yang turun bersamanya.

195
Komunitas Praktisi Progli TJKT

● Koordinator Tanggap Darurat memberitahukan kepada seluruh


penghuni gedung tentang situasi keamanan gedung.
● Jangan berlindung di bawah tangga dan jauhi area tangga!

2. Apabila Anda mengalami keadaan darurat, maka:

● SEGERA: Hentikan pekerjaan dan tinggalkan gedung ketika


diketahui/didengar terdapat tanda bahaya atau ketika Anda
diminta untuk melakukannya;
● HINDARI: Kepanikan;
● IKUTI: Instruksi dan bekerja sama dengan mereka yang
bertanggung jawab atas keadaan darurat;
● MATIKAN: Semua peralatan kerja terutama listrik dan tutup laci
meja;
● JANGAN: Menunda untuk segera meninggalkan gedung dengan
mencari barang-barang pribadi dan/atau orang lain;
● PERGI: Ke daerah terbuka yang cukup jauh dari gedung dan
jangan menghalangi petugas dan peralatan mereka;
● JANGAN: Masuk kembali ke dalam gedung sampai ada instruksi
dari atasan, petugas atau pihak yang berwenang akan hal
tersebut.
● Kita tidak pernah menginginkan musibah terjadi, namun paling
tidak jika kita memahami prosedur peringatan dini dan keadaan
darurat maka kita bisa mengambil langkah-langkah dan keputusan
yang tepat sesuai prosedur jika suatu saat terjadi keadaan darurat
seperti kebakaran dan gempa bumi.

H. Penerapan budaya kerja industri (ringkas, rapi, resik, rawat,


rajin)
a. Pengertian Budaya Kerja Industri

Budaya Kerja adalah falsafah yang didasari pada pandangan


hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga
pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok yang
tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat,
pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja (Gering
Supriyadi dan Tri Guno). Budaya kerja memiliki tujuan untuk
mengubah sikap dan juga perilaku sumber daya manusia agar
dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi

196
berbagai tantangan di masa yang akan datang. Pembentukan
budaya kerja memerlukan proses yang panjang, dimulai dari
karakter kerja individu yang baik yang menjadi kebiasaan dan
akhirnya membentuk karakter kerja secara kolektif yang disebut
budaya kerja.

Budaya kerja di dunia terdapat faktor–faktor yang dapat


memengaruhi manajemen SDM Global, yakni politik, ekonomi,
budaya, dan hukum. Di dalam faktor–faktor yang memengaruhi
manajemen SDM Global salah satunya adalah budaya. Budaya
suatu organisasi yang menyosialisasikan orang Robbins (2003:
312 dalam Septiadi dan Zunaidah, 2014: 76). Jadi budaya adalah
suatu faktor yang dapat memengaruhi manajemen SDM yang
dapat menjadi masalah apabila keadaannya terhalang pada suatu
hal tertentu. Untuk itu manajemen SDM harus memperhatikan
faktor terkait khususnya budaya, karena apabila kebiasaan terus
dibiarkan akan merusak budaya yang ada pada suatu perusahaan
khususnya pada manajemen perusahaan atau organisasi (Septiadi
dan Zunaidah, 2014: 76).

Suatu budaya yang kuat akan mendesak lebih banyak


pengaruh serta mendukung atau memengaruhi kinerja dan
kepuasan karyawan dengan dampak yang lebih besar pada
budaya yang lebih kuat Robbins (2003: 308 dalam Septiadi dan
Zunaidah, 2014: 76). Banyak karyawan yang kurang
memperhatikan standar operasional kerja, sehingga tercipta
sebuah budaya kerja yang menurunkan produktivitas kerja.
Budaya kerja yang diterapkan oleh karyawan dapat menjadikan
suatu kebiasaan yang sulit diubah, sehingga memerlukan waktu
untuk mengubahnya kembali.

b. Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja adalah perbandingan kegiatan antara


efektivitas keluaran dengan efektivitas masukan, artinya sebagai
sikap mental yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dan
peningkatan dalam setiap pekerjaannya (Muchdarsyah, 2010:102
dalam Septiadi dan Zunaidah, 2014: 79). Produktivitas kerja
mencakup sikap mental patriotik yang memandang hari depan
secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa

197
Komunitas Praktisi Progli TJKT

kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan hari
esok adalah lebih baik dari hari ini (Sinungan, 2008: 2).

c. Nilai–nilai dan Budaya Kerja

Nilai dan budaya kerja merupakan bagian dari revolusi mental


untuk mewujudkan manusia yang berintregitas. Mau bekerja keras
dan semangat bergotong–royong. Terdapat lima nilai–nilai dan
budaya kerja yang ditetapkan sebagai acuan para karyawan untuk
dipahami dan diamalkan dalam bekerja, bersikapdan berkontribusi
dalam pengembangan industri.

1. Intregitas

Jack Weich, dalam bukunya yang berjudul ―Winning‖


mengatakan, ―intregitas adalah sepatah kata yang kabur
(tidak jelas). Orang–orang yang memiliki intregitas mengatakan
kebenaran dan orang–orang itu memegang kata–kata mereka.
Mereka bertanggung jawab atas tindakan- tindakan mereka di
masa lalu, mengakui kesalahan mereka dan mengoreksinya.
Mereka mengetahui hukum yang berlaku dalam negara
mereka, industri mereka dan perusahaan mereka, baik yang
tersurat maupun yang tersirat dan menaatinya. Mereka
bermain untuk menang secara bersih(benar), seturut peraturan
yang berlaku. Berbagai survei dan studi kasus telah
mengidentifikasi intregitas atau kejujuran sebagai suatu
karakteristik pribadi yang paling dihasrati dalam diri seorang
pemimpin (Jack Weich dan Winning, 2005).

2. Profesional

David H. Maister (1998 : 56) mengatakan bahwa orang–


orang profesional adalah orang–orang yang diandalkan dan
dipercaya karena mereka ahli, terampil, punya ilmu
pengetahuan, bertnggung jawab, tekun, penuh disiplin, dan
serius dalam menjalankan tugas pekerjaannya. Semua itu
membuat istilah profesionalisme identik dengan kemampuan,
ilmu atau pendidikan dan kemandirian.

198
3. Produktif

Produktif adalah sikap yang berkonsep pada hari ini harus


lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik
daripada hari ini (Bambang Tri Cahyono, 1996: 283).

4. Kompetitif

Kompetitif adalah sebuah kata yang menggambarkan


situasi kerja saat ini. Jika dibandingkan dengan era yang
terdahulu, lingkungan kerja saat ini jauh lebih kompetitif.
Persaingan yang semakin ketat menuntut kita untuk terus
memiliki sikap kompetitif.

5. Inovatif

Inovatif adalah mencurahkan segala pikiran atau


kemampuan diri dalam berpikir untuk menghasilkan sesuatu
yang baru bagi diri kita, masyarakat, dan lingkungan kerja.

D. Budaya Kerja 5R

Sering kita melihat, mendengar, bahkan mengalami kejadian


yang mengakibatkan celaka di sekitar kehidupan kita. Misalnya
kejadian di kantor, ada yang terpeleset, tersandung, tersengat
listrik atau kejadian yang lebih serius lagi. Mengapa hal ini bisa
terjadi? Kelihatannya hanya sepele, akan tetapi akan menjadi
serius apabila menjadi perhatian bagi semua.

Mengapa kejadian tersebut sepele? Karena kita semua tidak


peduli, tidak menganggap penting atau tidak mencatat kejadian
tersebut, apalagi menganalisisnya. Wooow. Seharusnya semua
kejadian itu dapat dicegah dengan 5R atau 5 S.
199
Komunitas Praktisi Progli TJKT

5R sering kali kita lihat di berbagai tempat pelayanan maupun


di perkantoran. Baik berupa banner, logo ataupun poster. Lalu,
bagaimana implementasinya?

5R merupakan kegiatan yang sangat sederhana dapat


dilakukan oleh semua orang dan aplikatif, akan tetapi luar biasa
hasilnya apabila dilaksanakan dengan baik. Sehingga 5R tidak
hanya sebagai slogan saja akan tetapi dapat diimplementasikan.
Mari kita bahas lebih lanjut secara singkat.

Apakah itu 5S/5R?

5R atau 5 S adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan


wilayah kerja secara intensif yang bersal dari Jepang yang
digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara ketertiban,
efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatkan kinerja
perusahaan/tempat kerja secara menyeluruh.

5 S atau di Indonesia dikenal dengan 5R merupakan


singkatan yang isinya adalah:

● SEIRI/Ringkas, merupakan kegiatan menyingkirkan barang-


barang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang
ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar
dibutuhkan dalam aktivitas kerja.
● SEITON/Rapi, segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi
yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat
diperlukan.
● SEISO/Resik, merupakan kegiatan membersihkan peralatan
dan daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap
terjaga dalam kondisi yang baik.
● SEIKETSU/Rawat, merupakan kegiatan menjaga kebersihan
pribadi sekaligus mematuhi tahap sebelumnya (3 S/3 R).
● SHITSUKE/Rajin, pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-
masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahapan 5S/5R

Penerapan 5S/5R harus dilaksanakan secara bertahap sesuai


urutannya. Jika tahap pertama/Seiri/Ringkas tidak dilakukan
dengan baik, maka tahap berikutnya tidak dapat dijalankan secara
maksimal dan seterusnya.

200
Dimana 5R dapat diterapkan??

5R dapat diterapkan di seluruh tempat kerja, bahkan dirumah


kita sendiri karena pada hakikatnya semua orang senang dan
nyaman bekerja di tempat yang bersih, rapi, aman dan nyaman.
5R merupakan teori yang sangat sederhana, mudah dimengerti
oleh semua orang dan sangat mudah diterapkan. Lalubagaimana
cara menerapkan dengan baik?

Mengapa 5R penting ?

Sebenarnya filosofi melaksanakan 5R adalah untuk mencapai


tingkat efisiensi dan efektivitas yang sangat tinggi. Efisiensi sangat
berhubungan dengan biaya (cost) sedangkan efektif sangat
berhubungan dengan waktu. Apakah itu sulit? Sebenarnya tidak,
karena tidak membutuhkan biaya yang besar atau murah. Selain
itu kalau diterapkan dengan baik akan memberikan citra yang
positif. Selain itu 5R dilaksanakan bertujuan untuk menciptakan
lingkungan kerja yang bersih, sehat, rapi, aman, nyaman dan
menyenangkan yang akan membentuk personal yang disiplin,
sikap kerja yang positif, budaya positif, peka, dan kreatif yang
selanjutnya akanmembentuk budaya disiplin.

Bagaimana cara menerapkannya?

Meskipun mudah dan murah, akan tetapi kunci dari


pelaksanaannya adalah komitmen dan kepedulian terhadap
lingkungan kita. Komitmen tentu saja yang berhubungan dengan
pimpinan, sedangkan kepedulian sangat berhubungan erat
dengan seluruh karyawan yang ada di lingkungan pekerjaan dan
terlibat aktif seluruhnya sehingga butuh kebersamaan dari seluruh
karyawan.

Implementasi 5R dibutuhkan struktur, sistem, dan sumber


daya yang tersedia. Adapun tahapan-tahapan untuk
melaksanakan 5R, sebagai berikut:

201
Komunitas Praktisi Progli TJKT

1. Persiapan

● Komitmen tertulis dari pimpinan; Sebelum 5R diterapkan


di lingkungan kerja, yang terpenting pada awal adalah
adanya komitmen yang kuat dari pimpinan tinggi. Karena
tanpa komitmen tertulis akan sulit diterapkan.
● Pembentukan struktur organisasi pelaksanaan 5R yang
melibatkan dari pejabat struktural dan karyawan. Struktur
organisasi harus disusun lengkap dengan pembagian tugas
dalam tim.
● Sosialisasi 5R kepada seluruh karyawan. Agar seluruh
karyawan mendukung kegiatan 5R, dibutuhkan sosialisasi
sebagai sarana pemberian informasi tentang 5R, misalnya
tentang tujuan, struktur, dan kegiatan-kegiatan 5R.

2. Penerapan

● Pelatihan bagi tim 5R. Pelatihan singkat diperlukan bagi tim


5R agar memahami tugas, tujuan, dan kegiatan-
kegiatannya.
● Promosi. Promosi perlu dilakukan agar 5R dapat diterima
oleh seluruh karyawan bahkan sebagai media informasibagi
semua orang yang berkunjung ke tempat kerja, sehingga
tempat kerja mendapatkan citra yang positif dari
pengunjung. Promosi dibuat dengan berbagai media
misalnya pembuatan leaflet, poster, banner, logo, slogan-
slogan, dan lain-lain. Selain itu juga dibuat lomba-lomba
antar bagian/unit.
● Operasional awal, dengan membandingkan sebelum dan
sesudah kegiatan. Misalnya:

202
Pada saat penerapan, dibutuhkan pembinaan langsung
dari anggota tim agar hasilnya maksimal. Pelaksanaan 5R dari
masing-masing bagian juga diperlukan kreativitas dan seni agar
hasilnya baik dan lebih menarik.

3. Evaluasi

Setelah R-1-2-3 (Ringkas, Rapi, Resik) diimplementasikan,


maka dilaksanakan R-4 (Rawat) dengan menyusun standar
perawatan. Sebelum dilakukan evaluasi, perlu dilaksanakan
dahulu pembinaan secara berkala, misalnya setiap bulan
sekali atau tiga bulan sekali. Pada saat awal pelaksanaan
diperlukan pembinaan yang lebih sering agar seluruh
karyawan memahami setiap tahapan dalam 5R. Untuk
pelaksanaan pembinaan diperlukan instrumen pembinaan
demikian pula untuk evaluasi dibutuhkan pula instrumen
evaluasi, sehingga diperlukan penetapan indikator
keberhasilan. Indikator keberhasilan 5R pada suatu bagian
harus diintegrasikan dengan indikator kegiatan yang lain.

4. Pembudayaan

Rajin/Shitsuke (R ke 5) akan terwujud apabila 5R sudah


menjadi budaya. Untuk mewujudkan 5R menjadi budaya
dibutuhkan tahapan-tahapan antara lain, setelah 5R
dilaksanakan secara bertahap, akan menjadi kebiasaan
melaksanakan 5R, selanjutnya dilakukan evaluasi berkelanjutan
sehingga menunjukkan bahwa 5R sudah menjadi budaya kerja
di tempat kerja.

203
Komunitas Praktisi Progli TJKT

I. Pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi dan prosedur


kerja di tempat tinggi (pemanjatan)
A. Menurut Kemnaker (2015), jumlah kecelakaan yang dialami
pekerja konstruksi relatif tinggi, yaitu 31,9% dan 26% dari total
kecelakaan akibat jatuh dari ketinggian.

Pekerjaan konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang


memiliki risiko tinggi dan menyumbang kecelakaan kerja yang cukup
tinggi. Kompleksitas pelaksanaan proyek konstruksi yang melibatkan
pekerja, peralatan kerja, dan material dalam jumlah besar dapat
menjadi sumber terjadinya kecelakaan kerja. Salah satunya adalah
kecelakaan kerja di ketinggian.

Kecelakaan kerja di ketinggian yang dialami para pekerja baik


di sektor konstruksi atau operasional struktur masih memprihatinkan
karena jumlah kasusnya besar. Menurut Asosiasi Rope Access
Indonesia (ARAI), kecelakaan kerja di ketinggian menempati urutan
nomor dua paling besar setelah kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan
kerja pada ketinggian di sektor konstruksi ini banyak terjadi pada saat
pembangunan gedung atau pekerjaankonstruksi layang.

Sebetulnya ada beberapa bahaya bekerja di ketinggian, yakni


terjatuh, terpeleset, tersandung, dan kejatuhan material dari atas.
Dari bahaya-bahaya tersebut, faktor terbesar penyebab cedera serius
dan kematian di sektor konstruksi adalah terjatuh dari ketinggian.

204
Dilansir republika.co.id, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat
jumlah kecelakaan kerja yang dialami pekerja konstruksi relatif tinggi,
yaitu 31,9% dari total kecelakaan. Jatuh dari ketinggian (26%),
terbentur (12%), dan tertimpa (9%). Sementara secara global, data
International Labour Organization (ILO) tahun 2015 menyebutkan,
dari 142 kematian akibat kecelakaan kerja, penyebab utamanya
adalah jatuh dari ketinggian sebesar 45%.

Kasus umum yang banyak terjadi di antaranya jatuh dari tangga,


jatuh akibat tidak menggunakan alat pelindung jatuh/tidak
menggunakannya dengan benar, ataupun jatuh akibat melakukan
pekerjaan di atas perancah.

Kecelakaan ini biasanya didominasi pekerja sementara yangsama


sekali tanpa pengalaman, mengabaikan pentingnya penggunaan alat
pelindung diri (APD), tidak mematuhi prosedur keselamatan, dan
kurang peduli pada keamanan.

1. Peralatan Penting Bekerja di Ketinggian, Bagaimana Cara


Menggunakannya dengan Benar?

Pekerjaan konstruksi membutuhkan serangkaian


peralatan khusus untuk bekerja di ketinggian dan itu
membutuhkan pemeriksaan serta pemeliharaan agar
fungsinya tetap optimal. Baik tangga, perancah, dan alat
perlindungan jatuh perseorangan merupakan jantung dari
program keselamatan sektor konstruksi yang baik.

205
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Supervisor atau pengawas lapangan perlu


mempertimbangkan untuk meningkatkan praktik
keselamatan saat menggunakan peralatan-peralatan ini.

1) Tangga

Jatuh dari ketinggian merupakan penyebab utama


kematian para pekerja konstruksi dan kontraktor dan
penggunaan tangga yang tidak tepat merupakan
penyebab utama jatuh dari ketinggian.

Potensi cedera akibat penggunaan tanggamemang


terbilang tinggi terutama di sektor konstruksi, baik karena
terjatuh dari tangga, tangga ambruk ataupun terpeleset
saat menaiki anak tangga.

Penyebab utama kecelakaan saat penggunaan tangga,


di antaranya:

● Kondisi tangga sudah rusak atau cacat.


● Posisi penempatan tangga kurang tepat.
● Tangga ditempatkan pada permukaan yang kotor,licin,
atau tidak rata.
● Pekerja tidak mematuhi prosedur keselamatan
menggunakan tangga.
Penggunaan tangga yang tidak tepat menjadi
penyebab utama jatuh dari ketinggian pada pekerjaan
konstruksi. Maka, setiap pekerja harus memahami
prosedur keselamatan menggunakan tangga dengan
benar.

206
Keselamatan tangga melibatkan pemeriksaan,
persiapan, cara menaiki/menuruni tangga dengan benar,
dan pertimbangan yang hati-hati tentang konsekuensi
penyalahgunaan tangga. Ingatlah tips keselamatan
penggunaan tangga pada pekerjaan konstruksi berikut
ini:

● Pilih tangga yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang


dilakukan.
● Periksa komponen yang kendur atau rusak pada anak
tangga, injakannya, pegangan, penguat sekrup yang
hilang, engsel, baut, mur, dan perangkat keras
lainnya. Jika Anda menemukan kerusakan pada
tangga, laporkan kepada atasan dan pasang rambu
bahwa tangga tidak dapat digunakan atau sedang
diperbaiki.
● Baca dan ikuti label atau tanda peringatan sebelum
Anda naik dan melakukan aktivitas.
● Tempatkan tangga pada permukaan yang stabil, rata,
bersih, tidak licin, dan di area bebas dari gangguan lalu
lintas kendaraan.
● Gunakan barikade pelindung/guard untuk mencegah
kemungkinan tertabrak. Kunci atau beri palang setiap
pintu dekat tangga yang bila terbuka mengarah
kepada Anda.
● Berdirikan tangga dengan perbandingan sudut 4:1,
artinya jika tangga disandarkan pada dinding dengan
tinggi 4 meter, maka jarak kaki tangga dengan dinding
adalah 1 meter. Bisa juga berdirikan tangga dengan
sudut 75° atau boleh kurang, asalkan terdapat
penopang pada bagian bawah tangga.

207
Komunitas Praktisi Progli TJKT

● Menghadaplah ke tangga saat naik atau turun.


● Gunakan metode 3 titik tumpu (3-points contact) saat
naik ataupun turun tangga. 3 titik tumpu artinya 2 kaki
berpijak dengan satu tangan berpegang pada anak
tangga dan satu tangan bergerak menanggapi tangga
atau 2 tangan berpegang pada anak tangga dengan
satu kaki berpijak dan kaki lain bergerak menggapai
tangga.
● Ujung tangga harus lebih tinggi sekitar 1 meter di
atas lantai kerja.
● Selalu berdiri menghadap tangga dengan tangan
memegang anak tangga. Jangan bekerja di samping
kiri atau kanan.
● Jangan menggunakan tangga sebagai jembatan.
● Jangan meletakkan tangga pada kotak, tong, atau
benda lain yang tidak stabil untuk mendapatkan tinggi
tambahan.
● Jangan memaksakan melakukan pekerjaan dengan
posisi tangga yang jauh dari objek yang Anda

208
kerjakan. Atur kembali posisi tangga lebih dekat
dengan pekerjaan.
● Jangan memindahkan atau menggeser tangga
sementara pekerja atau peralatan masih berada di
tangga.
● Hindari kemungkinan tergelincir karena licin, periksa
anak tangga dan sol sepatu Anda terhadap adanya
bahan-bahan yang licin.
● Gunakan alat pelindung jatuh saat memanjat apabila
diperlukan.
● Hindari membawa barang dengan beban berlebih saat
menaiki/menuruni tangga. Periksa informasi kapasitas
beban maksimum tangga dan jika membawa
peralatan, gunakan tas atau tools belt yang
memudahkan saat naik/turun tangga.
● Hindari menggunakan tangga atau step ladders untuk
tugas-tugas berat atau dalam durasi panjang, karena
seharusnya peralatan tersebut hanya digunakanuntuk
pekerjaan ringan dan durasi pendek (maksimum 30
menit pada satu waktu).

2) Full Body Harness

Bagi Anda yang bekerja di sektor konstruksi tentu


sudah familiar dengan penggunaan full body harness. Full
body harness berfungsi sebagai alat pelindung jatuh
perseorangan saat bekerja di ketinggian dan
penggunaannya lebih dianjurkan dibanding safety belt
terutama jika Anda bekerja di ketinggian lebih dari 1,8
meter.

Rambu K3 APD Full Body Harness


209
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Hal ini dikarenakan full body harness memiliki


kelebihan dengan tali pengaman yang bisa melindungi
seluruh tubuh pekerja sehingga kemungkinan cedera
akibat hentakan saat jatuh sangat kecil. Sayangnya meski
manfaatnya sangat besar sebagai alat pelindung jatuh,
masih banyak pekerja yang mengabaikan
penggunaannya, mulai dari cara penggunaan,
pemeriksaan, hingga perawatannya. Penyebabnya bisa
karena kurangnya pengetahuan, pelatihan, atau
pengalaman pekerja.

Saat Anda bekerja di ketinggian, ada beberapa


langkah penting yang harus Anda perhatikan saat
menggunakan full body harness:

● Pegang bagian D-Ring pada full body harness dan


goyangkan secara perlahan, pastikan tidak ada
webbing/tali yang terpelintir dan pengencangnya
(chest strap) terbuka.
● Pegang tali bahu (shoulder strap) dan masukkan
tangan satu persatu ke dalam tali. Pastikan D-Ring
berada di bagian belakang badan Anda, tepatnya di
bagian punggung (antara tulang belikat).
● Tarik dan kencangkan tali kaki (leg strap), lalu
pasangkan/hubungkan pada buckle. Untuk jenis quick
connect buckle, Anda akan mendengar bunyi ―klik‖,
jika buckle sudah terpasang dengan benar. Atur

210
lingkar tali pada kaki sesuai kenyamanan Anda.
Pastikan tali kaki tidak tertukar.
● Pasangkan tali dada (chest strap) dan hubungkan tab
buckle pada receptor sampai terdengar bunyi ―klik‖.
● Pastikan dengan tangan bahwa full body harness
sudah terpasang benar dan tidak ada tali yang
terpelintir.
● Biarkan orang yang kompeten memeriksa full body
harness dan memasang lanyard pada D-Ring (bila
diperlukan).

Full body harness harus diperiksa secara visual


sebelum digunakan, termasuk juga alat pelindung jatuh
lainnya seperti lanyard dan lifeline. Pemeriksaan
peralatan secara berkala oleh orang yang kompetenuntuk
mengecek kerusakan harus dilakukan setidaknya setiap 6
bulan dan sebelum memulai pekerjaan di ketinggian.
Pastikan juga full body harness yang Anda gunakan
sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku, seperti
Permenaker No.9 Tahun 2016, OSHA 1926.502, ANSI
Z359, CSA Z259, dll.

3) Perancah

Menurut Occupational Safety and Health


Administration (OSHA), diperkirakan sekitar 2,3 juta
pekerja konstruksi melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan perancah. Dengan begitu, banyak
juga pekerja yang berpotensi mengalami sejumlah
bahaya terkait perancah seperti terjatuh, tertimpa
jatuhan benda, dan tersengat aliran listrik.

211
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Poster K3 Tips Aman Bekerja dengan Perancah

Berikut beberapa potensi bahaya dalam


penggunaan perancah:

● Runtuhnya seluruh atau sebagian unit perancah akibat


kegagalan komponen atau beban berlebih yang
mengakibatkan pekerja terjatuh atau terperosok.
● Jatuh dari ketinggian akibat lemahnya papan lantai
kerja.
● Tertimpa benda-benda jatuh dari perancah dan
melukai pekerja yang berada di bawah.
● Terpeleset dan terjatuh akibat lantai kerja yang kotor
dan licin.
● Tersengat aliran listrik (electrocution).
● Dengan banyaknya pekerja yang berpotensi terkena
bahaya saat menggunakan perancah, maka

212
penerapan keselamatan penggunaan perancah perlu
menjadi prioritas.

Perancah harus dipasang oleh pekerja yang ahli di


bawah pengawasan orang yang kompeten dan perancah
telah diperiksa dengan benar sebelum digunakan.
Perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk
semua pekerjaan berisiko tinggi saat bekerja di
ketinggian.

Berikut tips saat menggunakan perancah:

● Pastikan pekerja sudah mendapatkan pelatihan


mengenai penggunaan perancah yang tepat dan
pengendalian bahaya saat bekerja di atas perancah,
penggunaan alat pelindung jatuh, dan apa yang harus
dilakukan apabila ada perubahan pada tempat kerja
atau jenis perancah.
● Scaffolder atau pengawas memeriksa dan
memastikan perancah dalam kondisi aman sebelum
digunakan.
● Lantai kerja, bagian deck, dan pagar pengaman sudah
terpasang dan dalam kondisi aman.
● Gunakan alat bantu untuk memindahkan material dari
bawah ke atas.
● Gunakan tangga yang sudah terpasang kuat dan
kokoh untuk naik dan turun dari perancah.
● Gunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm, sepatu
keselamatan dan full body harness.
● Perhatikan rekan kerja yang bekerja di atas atau di
bawah Anda setiap saat. Jika Anda melihat ada hal
yang tidak sesuai prosedur atau ketidaknormalan pada
perancah, hentikan pekerjaan Anda dan laporkan pada
atasan.
● Periksa seluruh komponen alat pelindung jatuh yang
digunakan, mencakup harness (webbing, D-ring,
buckle), lanyard, dan lifeline.
● Jangan membawa barang berlebih saat menaiki
perancah.

213
Komunitas Praktisi Progli TJKT

● Jangan menggunakan pengait silang (cross bracing)


saat naik/turun dari perancah.
● Jangan bekerja di atas perancah saat cuaca buruk.
● Jangan menyimpan bahan atau peralatan pada pagar
pengaman.
● Jangan bekerja dekat jalur aliran listrik kecuali Anda
terlatih dan berwenang melakukannya.
● Penting!
o Amankan semua bahan atau peralatan dari lantai
kerja sebelum memindahkan perancah.
o Gunakan pengunci roda setiap saat bila perancah
tidak sedang bergerak berpindah.
o Tidak ada seorang pun yang menaiki perancahsaat
sedang bergerak dipindahkan.
o Dilarang memasang, membongkar, atau
meninggikan perancah kecuali mendapatkan izin
dan diawasi oleh pengawas yang berwenang.
o Dilarang menggunakan perancah yang belum
diberi scafftag
● Jenis-jenis scafftag untuk perancah:
o Tanda hijau : aman
o Tanda kuning: aman dengan syarat (perlu
tambahan alat pengaman lainnya)
o Tanda merah: tidak aman (perancah tidak boleh
digunakan)

214
Tips Singkat Bekerja di Ketinggian:

● Bila memungkinkan, minimalkan melakukan


pekerjaan di ketinggian dan lakukan pekerjaan
sebanyak mungkin di ground level (permukaan tanah).
Namun, jika sudah tidak ada pilihan lain dan terpaksa
harus bekerja di ketinggian, maka prioritas selanjutnya
adalah bagaimana melindungi pekerja agar tidak
terjatuh dari ketinggian.
● Pastikan pekerjaan direncanakan dengan benar,
diawasi, dan dilakukan oleh orang-orang yang
kompeten dan bersertifikat dengan keterampilan,
pengetahuan, dan pengalaman untuk melakukan
pekerjaan itu.
● Pahami fall protection plan yang dirancang
perusahaan.
● Pastikan pekerja sudah memiliki Surat Izin Kerja untuk
bekerja di ketinggian.
● Pastikan peralatan kerja yang digunakan sesuai
dengan jenis pekerjaan di ketinggian yang akan
dilakukan, stabil, dan cukup kuat untuk pekerjaan,
dipelihara serta diperiksa secara rutin.
● Gunakan alat pelindung jatuh saat bekerja di
ketinggian. Pastikan Anda menggunakan alat
pelindung jatuh dengan benar dan peralatan dalam
kondisi baik.
● Buat perencanaan tanggap darurat dan prosedur
penyelamatan sebagai tindakan pencegahan bila
terjadi kondisi darurat saat bekerja di ketinggian.
● Patuhi prosedur aman bekerja di ketinggian.

215
Komunitas Praktisi Progli TJKT

B. Instalasi Kabel Udara atau aerial cables

Kabel udara adalah kabel yang ditambatkan pada tiang


telepon, di mana penambatan pada bearer kabel yang terbuat dari
lilitan kawat baja atau juga disebut dengan messenger wire. Jika
tidak tersedia berarer, maka kabel dijepit dengan clip yang
ditautkan pada tiang. Kabel udara ditempatkan pada tiang telepon
dengan ketentuan sebagai berikut;

a. Terbuat dari tiang besi dengan panjang 7 meter, 9 meter


dan 12 meter dipasang untuk di dalam kota.
b. Terbuat dari tiang beton dengan panjang 12 meter
dipasang untuk luar kota.

Pemasangan tiang;

a. Ditanam 1/5 bagian yang masuk ke dalam tanah.


b. Untuk tiang besi dipasang pondasi penguat tiang dari
adukan semen setinggi 30 cm.
c. Jarak antar tiang antara 40-50 meter.
d. Penempatan tiang jangan menutup akses jalan atau di
depan pintu gerbang rumah.

216
Sambungan kabel udara ditempatkan di dekat tiang telepon,
karena:

a. Memudahkan pemasangan.
b. Memudahkan pemeliharaan.

217
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Didekat sambungan biasanya diberi spare kabel (kabel


cadangan) yang diloop agar tidak terjadi gangguan bending. Hal
ini jika terjadi gangguan masih terdapat sisa kabel yang dapat
disambung.

Loop kabel ini panjangnya antara 4-6 meter.

Cara pemasangan kabel udara pada tiang ada dua metode yaitu ';

1. Cara Gantung.

Yaitu kabel digantung pada tiang, dengan tidak memotong


bearer, digunakan untuk;

a. Rute lurus dengan jarak kurang dari 50 meter.

b. Peralatan yang dipasang pada tiang adalah


1. Stainless steel band
2. Suspension clamps
3. Stainless steel band

218
2. Cara Tambat

Cara tambat digunakan untuk;


a. Rute belok atau melengkung dan ujung akhir kabel.
b. Jarak antar tiang lebih dari 50 meter.
c. Memotong bearer untuk ditambatkan pada tiang dengan
menggnakan span wartel.

ditambat karena rute belok atau melengkung

ditambat karena anar tiang lebih dari 50 meter

219
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Penggunaan Tiang 7 meter atau T-7 adalah untuk;

● tiang yang digunakan untuk kabel distribution ataukabel


yang menuju ke pelanggan atau sekitar perumahan.
Penggunaan Tiang 9 meter atau T-9 adalah untuk;

● tiang yang digunakan untuk jarak 60 meter yang


ditempatkan di luar kota atau penyeberangan jalanraya.
Penggunaan Tiang 12 meter atau T-12 untuk;
● penyeberangan rel kereta api atau penyeberangan
sungai yang lebarnya > 50 meter.

C. Bekerja pada menara telekomunikasi

Bila Anda akan menyusun prosedur maka hal berikut


mungkin bisa menginspirasi Anda:

1. Persiapan APD (Alat Pelindung Diri) dan peralatan:

● Sama atau sesuai dengan jenis pekerjaan, tetapi secara


umum sama dengan bekerja pada ketinggian pada siang hari
seperti: fullbody harness, double hook lanyard dengan
absorber, climbing helmet, safety shoes, dan seterusnya.
● Lampu penerangan kepala, disarankan 3 (tiga) buah, lampu
utama, cadangan dan indikator.

220
● Penerangan untuk tim di bawah: sejenis senter berkekuatan
besar (torch with narrow angle).
● Lampu indikator untuk menunjukan posisi bawah/darat,
karena dalam kegelapan yang absolut akan sulit bagi
pemanjat untuk membedakan mana bagian atas dan bawah
dari menara.
● Peralatan lain yg disarankan sesuai standar perusahaan
masing-masing tetapi paling tidak disediakan: P3K, nomor
telepon darurat, pita pembatas area kerja, dan lain-lain.

2. Persiapan memanjat:

● Sudah pernah memanjat/survei menara yang akan dipanjat


pada siang hari atau sebelum gelap.
● Pastikan pemanjat telah mendapat pelatihan: Teknisi Akses
Tali tingkat 1 dan membawa lisensi yang diterbitkan sesuai
dengan jenis pelatihannya.
● Siapkan APD & peralatan sesuai dengan yang disarankan di
atas.
● Periksa kelayakan APD & peralatan tersebut untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya, dari pengalaman lampu
kepala yang menggunakan baterai dapat bertahan 8 jam
kerja, tetapi belum pernah dibuktikan untuk kelanjutannya
dalam percobaan kami.

3. Mulai memanjat:

● Bagi pemanjat, sama dengan bekerja pada malam hari,


pastikan titik tambat berada di atas kepala atau minimum
sebatas dada. Ini untuk memperkecil jarak jatuh.
● Titik tambat hanya diletakkan di area yang berbeda, untuk
memastikan bila titik tambat gagal di satu tempat tidak
berpengaruh terhadap titik tambat lainnya.
● Gunakan pemeriksaan tambatan: lihat, dengar, dan uji.Lihat
di mana Anda lakukan penambatan atau meletakkan hook,
dengar apakah bunyi 'klik' untuk memastikan penguncian,
dan uji dengan sedikit memberikan tarikan untuk
memastikan titik tambatan.
● Kalau bekerja gunakan work positioning lanyard yang
biasanya berbentuk single lanyard.
221
Komunitas Praktisi Progli TJKT

● Bagi yang di bawah/darat, tetap berada di lokasi untuk


mengawasi pergerakan pemanjat serta memberikan
pertolongan bila diperlukan.

Sangat disarankan pekerjaan di menara telekomunikasi,


utamanya yang diperlukan pemanjatan hanya dibatasi pada
lingkup, penyesuaian arah antena (pointing), pelepasan atau
pemasangan kabel sederhana, pemeriksaan atau pekerjaan
perbaikan ringan saja. Untuk pengangkatan (rigging & lifting)
sebaiknya dilakukan siang hari sebelum pekerjaan lain yang hanya
bisa/disarankan dikerjakan pada malam hari.

C. Glosarium
Hardware : merupakan komponen komputer yang secara
fisik dapat dilihat dan diraba, dan merupakan
satu kesatuan sehingga membentuk sebuah
komputer yang siap dioperasikan.
LCD : Liquid Cryistal Display merupakan salah satu jenis
teknologi yang digunakan pada monitor
komputer.
Keyboard : adalah papan ketik yang biasa kita gunakan
untuk memasukkan karakter, angka, dan simbol
ke komputer untuk diolah menjadi informasi.
Access Point : adalah peralatan yang digunakan sebagai titik
tengah atau penghubung antara komputer-
komputer dengan menggunakan koneksi
nirkabel.
Brainware : termasuk dalam bagian komponen pembangun
sistem komputer. Brainware merupakan sebutan
atau istilah bagi seseorang yangmengoperasikan
komputer.
Cold Booting : merupakan proses menghidupkan komputer
pada saat perangkat komputer itu dalamkeadaan
mati atau belum menyala.
CPU (Central Pro- : merupakan pemroses data dalam sebuah
cessing Unit) atau perangkat komputer.
Prosesor
DHCP (Dynamic : merupakan metode yang dilakukan dalam
Host Configurati- pemberiam nomor IP address pada suatu host
on Protocol) secara otomatis.

222
Download : merupakan suatu kegiatan mengambil data dari
internet.
Flashdisk : merupakan salah satu media penyimpanan
dalam dunia komputerisasi.
Input devices : merupakan perangkat yang digunakan untuk
memasukkan data–data dan memberikan
perintah pada komputer.
Jumper : merupakan connector (penghubung) sirkuit
elektrik yang digunakan untuk menghubungkan
atau memutus hubungan pada suatu sirkuit.
Justify : perataan kanan dan kiri suatu paragraf dalam
aplikasi pengolah kata.
Maintenance : merupakan suatu kegiatan merawat komputer
baik dari segi hardware maupun software, agar
komputer tersebut selalu dalam keadaan baik.
Motherboard : merupakan pengendali atau pengontrol semua
hal yang terhubung untuk berkomunikasi
dengan peranti yang lainnya dalam sistem.
Output device : merupakan perangkat keras komputer yang
digunakan untuk mengomunikasikan hasil
pengolahan data yang dilakukan oleh komputer
untuk pengguna.
PING : adalah suatu utilitas yang biasa digunakan untuk
mengecek koneksi antara dua perangkat atau
komputer dalam jaringan komputer. Ping
biasanya dijalankan melalui terminal Linux
ataupun command prompt Windows.
Power supply : merupakan alat yang menyediakan tenaga
listrik bagi semua komponen di dalam unit
sistem.
Software : merupakan suatu program yang digunakan
dalam komputer berupa instruksi-instruksi
(perintah) yang dapat dimengerti oleh
komputer.

223
Komunitas Praktisi Progli TJKT

6. MEDIA DAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI


MODUL AJAR SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG

DASAR DASAR KEJURUAN TEKNIK Kelas: X / Fase E


JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
Semester: 2 (Genap)

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Komunitas Praktisi Progli TJKT
Nama Sekolah : SMKS KRISTEN 2 TOMOHON
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (3 Pertemuan X 6 JP)
Elemen : Media dan jaringan telekomunikasi
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu menggunakan alat ukur, termasuk
pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem
telekomunikasi yang dipilihnya meliputi pemahaman tentang praktik
kerja yang aman:
1. prinsip dasar sistem IPV4/IPV6
2. prinsip dasar sistem TCP IP
3. prinsip dasar sistem Networking Service
4. prinsip dasar sistem keamanan jaringan telekomunikasi
5. prinsip dasar sistem seluler
6. prinsip dasar sistem microwave
7. prinsip dasar sistem VSAT IP
8. prinsip dasar sistem Optik
9. prinsip dasar sistem WLAN
Selain pemahaman yang dimiliki, peserta didik juga mampu
menerapkan:
1. Peralatan atau teknologi di bidang jaringan komputer dan
telekomunikasi.
2. Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
3. Alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi. Kemampuan

224
Peserta didik tersebut didapat melalui penguatan wawasan
dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan elemen-
elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat menumbuhkan
passion serta vision yang dapat memotivasi dalam
merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar pada fase
ini maupun fase berikutnya.

B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
1. Peserta didik memahami IP address
2. Peserta didik memahami jaringan dasar
3. Peserta didik memahami pengkabelan

C. Profil Pelajar Pancasila


Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain.
2. Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan.
3. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, merefleksi pemikirannya sendiri.

D. Sarana & Prasarana


Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
1. Laptop (Guru)
2. Android (Guru dan Siswa)
3. PC dalam LAB (Siswa)
4. Perangkat Lunak perencanaan (Microsoft Office)

E. Target Peserta Didik


1. Peserta didik reguler/tipikal: 75%
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%

F. Model Pembelajaran yang Digunakan


Pembelajaran secara daring melalui ,

225
Komunitas Praktisi Progli TJKT

II. KOMPONEN INTI


A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat budaya kerja industri berdasarkan studi
kasus dan dokumen perencanaan yang diberikan.
2. Peserta didik dapat memahami lingkup kerja pada bidang
teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.
3. Peserta didik dapat memahami teori media dan jaringan
telekomunikasi.
Kata Kunci:

Perencanaan jaringan komputer meliputi skema logic jaringan


komputer. Analisis kebutuhan pelanggan meliputi dokumen
kebutuhan layanan dan dokumen perangkat keras jaringan.
Membuat rencana implementasi meliputi skema fisik jaringan dan
landscape/blue print area.

Deskripsi:

Peserta didik secara mandiri perorangan diberikan contoh dokumen-


dokumen perencanaan jaringan meliputi:
1. Prinsip dasar IP address, TCP/IP, networking service,
keamanan jaringan telekomunikasi,seluler, microwave, vsat
ip, optik, dan WLAN.
2. Peserta secara mandiri diberikan sebuah kasus untuk
menjelaskan teori prinsip dasar komputer dan sistem
telekomunikasi.

B. Pemahanan Bermakna

Peserta didik memahami teori media dan jaringan telekomunikasi


agar peserta didik tidak hanya bisa mempraktikkan tapi juga paham
apa yang dipraktikkan.

C. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik harus mengerti prinsip dasar pada
media dan jaringan telekomunikasi?
2. Apa perbedaan IP v4 dan IP v6?
3. Bagaimana memahami media dan jaringan telekomunikasi?

226
D. Persiapan Pembelajaran
1. Buku modul teknik jaringan komputer dan telekomunikasi
2. Contoh Dokumen Perencanaan
3. Jobsheet: dokumen kosong perencanaan (soft copy)
4. Internet

E. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 10
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untukmenuliskan
jumlah salat yang dikerjakan di hari
sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.

Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit


1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.

227
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.

Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui ,
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat ,

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari
referensi dari sumber lain) tentang praktik
kerja yang aman dan bahaya di tempatkerja
dan prosedur dalam keadaan darurat.
3. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
4. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif.
5. Peserta didik dibagi menjadi kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang
perkelompok.
6. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan

228
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
● Perbedaan IP v4 dan IP v6
● Kegunaan TCP/IP, networking service
● Pentingnya keamanan jaringan
telekomunikasi
Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit
1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skemajaringan)
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu 5R
secara mandiri.

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikansalam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 11
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untuk
menuliskan jumlah salat yang dikerjakan di
229
Komunitas Praktisi Progli TJKT

hari sebelumnya (Profil beriman dan


bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar dari
aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.

230
Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui ,
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat ,

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang penggunaan dan pemeliharaan alat
ukur.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Office) meliputi:
• Perbedaan IP v4 dan IP v6
• Kegunaan TCP/IP,networking service
• Pentingnya keamanan jaringan
telekomunikasi
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
• Kegunaan TCP/IP, networking service

Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.

231
Komunitas Praktisi Progli TJKT

2. Guru memberikan motivasi.


3. Guru menutup dengan memberikan
salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 12
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untukmenuliskan
jumlah salat yang dikerjakan di hari
sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.

Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit


1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.

232
Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
Materi

Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui ,
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat ,

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang prosedur kerja di tempat tinggi.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Word) meliputi:
• Perbedaan IP v4 dan IP v6
• Kegunaan TCP/IP, networking service
• Pentingnya keamanan jaringan
telekomunikasi.
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:

233
Komunitas Praktisi Progli TJKT

• Pentingnya keamanan jaringan


telekomunikasi.

Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikansalam.

F. Asesmen
1. Diagnostik Kognitif
2. Hasil Perencanaan/Desain Jaringan
3. Pilihan Ganda

G. Pengayaan & Remedial


Untuk lebih menambah luas wawasanmu mengenai media dan
jaringan telekomunikasi, dan supaya kamu lebih termotivasi kamu
bisa kunjungi link berikut: https://maliki.id/ media dan jaringan
telekomunikasi.

H. Refleksi Peserta Didik dan Guru


1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama
mengikuti kegiatan pembelajaran?
4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan

234
pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?

235
Komunitas Praktisi Progli TJKT

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

MATERI

1. Prinsip dasar sistem IPV4/IPV6

IPV4 atau singkatan dari Internet Protocol Version 4


merupakan sebuah protokol untuk penggunaan paket
penggantian Link Layer Networks seperti ethernet. IPv4
menawarkan alamat yang banyaknya diperkirakan hingga 4,3
milyar karena IPv4 hanya memiliki 32 bit.

IPV 6 atau singkatan dari Internet Protocol Version 6


merupakan sebuah protokol yang lebih mutakhir dan fitur yang
lebih bagus dibanding IPv4. Ia memiliki kemampuan untuk
memberikan angka alamat yang jumlahnya tidak terbatas karena
IPv6 memiliki 128 bit. IPv6 menggantikan IPv4 dalam rangka
untuk mengakomodir pertumbuhan angka dari jaringan di seluruh
dunia dan membantu menyelesaikan masalah alamat IP yang
kelelahan.

Salah satu perbedaan antara IPV4 dan IPV 6 adalah


penampilan dari alamat IP. IPv4 menggunakan empat 1 byte
angka desimal, yang dipisahkan dengan titik (contohnya
192.168.1.1), sedangkan IPv6 menggunakan angka hexadesimal
yang dipisahkan dengan titik dua (contoh:
fe80::d4a8:6435:d2d8:d9f3b11).

236
a. Fitur Perbedaan

IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah


alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4
miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat
habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya
menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju
pertumbuhan internet dunia.

IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38


alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup
untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada
IPv4 secara permanen.

b. Routing

IPv4: Performa routing menurun seiring dengan


membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan
header MTU di setiap router dan hop switch.

IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari


pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel
routing yang besar.

c. Mobilitas

IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh


kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan
lain.

IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming


dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya
kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan
aplikasi-aplikasi.

d. Keamanan

IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan


IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada
standar IPv4.

IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header


IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.

237
Komunitas Praktisi Progli TJKT

e. Ukuran header

IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header


options yang dapat bervariasi.

IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada


IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header
Checksum, dan Padding telah dimodifikasi.

f. Header checksum

IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap


switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.

IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header,


melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin
keamanan yang memadai.

g. Fragmentasi

IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa


router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data
melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-
pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket


data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang
menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan
nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dariujung
ke ujung.

h. Configuration

IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan,


konfigurasi dilakukan secara manual.

IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration di mana


ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi
dilakukan secara otomatis.

238
i. Kualitas Layanan

IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa


membedakan kebutuhan.

IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang


memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan
prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan
kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.

2. Prinsip Dasar Sistem TCP IP

Komunikasi data merupakan proses pengiriman data dari


satu komputer ke komputer lain. Untuk dapat mengirimkan data
diperlukan alat khusus yang disebut network interface (interface
jaringan). Jenis network interface ini bermacam-macam
tergantung pada media fisik yang digunakan. Dalam proses
pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus
dipecahkan. Pertama, data harus dapat dikirimkan ke komputer
yang tepat sesuai tujuannya. Hal ini akan menjadi rumit jika
komputer tujuan transfer data ini tidak berada pada jaringan lokal.
Melainkan di tempat yang jauh. Jika lokasi komputer yang saling
berkomunikasi jauh (secara jaringan) maka terdapat kemungkinan
data rusak atau hilang.

Dalam memecahkan masalah transfer data di atas para ahli


jaringan komputer pun melakukan hal yang sama untuk setiap
problem komunikasi data, diciptakan solusi khusus berupa aturan-
aturan untuk menangani problem tersebut. Untuk menangani
semua masalah komunikasi data, keseluruhan aturan ini harus
bekerja sama satu dengan yang lainnya. Sekumpulan aturan untuk
mengatur proses pengiriman data ini disebut sebagai protokol
komunikasi data. Protokol ini diterapkan dalam bentuk program
komputer (software) yang terdapat pada komputer dan perlalatan
komunikasi lainnya.

TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk


melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area Network
(WAN). TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-
masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari
komunikasi data. Berkat prinsip ini, tugas masing-masing

239
Komunitas Praktisi Progli TJKT

protokol menjadi sederhana. Protokol yang lain tidak perlu


mengetahui cara kerja protokol yang lain, sepanjang ia masih
saling mengirim dan menerima data.

TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol, yaitu:


1. Network Interface Layer
2. Internet Layer
3. Transport Layer
4. Application Layer

Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer


atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke
data tersebut. Informasi ini disebut header yang berfungsi sesuai
dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu data diteruskan ke
protokol pada layer di bawahnya.

Lapisan terbawah yaitu network interface layer.


bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari
media fisik (kabel, serat optik, dan gelombang radio).

Lapisan berikutnya adalah internet layer yang bertanggung


jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada
layer ini terdapat tiga macam protokol yaitu, IP, ARP, dan ICMP.
IP (internet Protokol) berfungsi untuk menyampaikan paket data
ke alamat yang tepat. ARP (Address Resolution Protokol) ialah
protokol yang digunakan untuk menentukan alamat hardware dari
host yang terletak pada jaringan yangsama.

Transport layer, berisi protokol yang bertanggung jawab


untuk mengadakan komunikasi antara dua host. Kedua protokol
tersebut ialah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User
Datagram Protocol).

Layer Teratas ialah Application Layer. Pada layer inilah


terletak semua aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP
seperti email, FTP, HTTP, dan sebagainya.

240
3. Prinsip Dasar Sistem Networking Service/Layanan
Jaringan

Dalam jaringan komputer, layanan jaringan adalah aplikasi


yang berjalan pada lapisan aplikasi jaringan ke atas, yang
menyediakan penyimpanan data, manipulasi, presentasi,
komunikasi, atau kemampuan lain yang sering
diimplementasikan menggunakan arsitektur client-server atau
peer-to-peer berdasarkan protokol jaringan lapisan aplikasi.

Setiap layanan biasanya disediakan oleh komponen server


yang berjalan di satu atau lebih komputer (sering kali komputer
server khusus yang menawarkan banyak layanan) dan diakses
melalui jaringan oleh komponen klien yang berjalan di perangkat
lain. Namun, komponen klien dan server dapat dijalankan pada
mesin yang sama.

Klien dan server akan sering memiliki antarmuka pengguna,


dan terkadang perangkat keras lain yang terkait dengannya.

4. Prinsip Dasar Sistem Keamanan Jaringan Telekomunikasi

Keamanan jaringan merupakan bagian yang sangat penting


pada saat ini, di saat perkembangan teknologi yang sangat maju
dan hampir semua data yang ada di dunia ini terintegrasi dengan
jaringan komputer maka keamanan jaringan adalah hal utama
yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah jaringan
komputer.

Keamanan jaringan merupakan suatu cara dan upaya yang


digunakan untuk memberikan perlindungan atau proteksi
terhadap sistem agar terhindar dari serangan pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab yang ingin melakukan pencurian data.

241
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Prinsip Dasar Keamanan Jaringan

Prinsip keamanan jaringan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu:

a. Kerahasiaan (secrecy)

Secrecy berhubungan dengan hak akses untuk membaca


data, informasi, dan suatu sistem komputer. Dalam hal ini suatu
sistem komputer dapat dikatakan aman jika suatu data atau
informasi hanya dapat dibaca oleh pihak yang telah diberi
wewenang secara legal.

b. Integritas (integrity)

Integrity berhubungan dengan hak akses untuk mengubah


data atau informasi dari suatu sistem komputer. Dalam hal ini
suatu sistem komputer dapat dikatakan aman jika suatu data
atau informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang telah diberi
hak.

Contoh: e-mail di intercept di tengah jalan, diubah isinya,


kemudian diteruskan ke alamat yang dituju dengan cara virus,
trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa
ijin, ―man in the middle attack‖ di mana seseorang menempatkan
diri di tengah pembicaraan dan menyamar sebagai orang lain.

c. Ketersediaan (availability)

Availability berhubungan dengan ketersediaan data atau


informasi pada saat yang dibutuhkan. Dalam hal ini suatu sistem
komputer dapat dikatakan aman jika suatu data atau informasi
yang terdapat pada sistem komputer dapat diakses dan
dimanfaatkan oleh pihak yang berhak.

242
d. Authentication

Aspek ini berhubungan dengan metode untuk menyatakan


bahwa informasi betul-betul asli, orang yang mengakses dan
memberikan informasi adalah benar orang yang dimaksud, atau
server yang kita hubungi adalah server yang asli.

e. Akses Kontrol

Akses kontrol merupakan fitur-fitur keamanan yang


mengontrol bagaimana user berkomunikasi dengan sistem. Akses
kontrol melindungi sistem dari akses yang tidak berhak dan
umumnya menentukan tingkat otorisasi setelah prosedur
otentikasi berhasil dilengkapi.

5. Prinsip Dasar Sistem Seluler

Sistem komunikasi seluler merupakan salah satu jenis


komunikasi bergerak, yaitu suatu komunikasi antara dua buah
terminal dengan salah satu atau kedua terminal berpindah tempat.
Dengan adanya perpindahan tempat ini, sistem komunikasi
bergerak tidak menggunakan kabel sebagai medium transmisi.

Sistem komunikasi seluler dapat melayani banyak pengguna


pada cakupan area geografis yang cukup luas dalam frekuensi
yang terbatas. Sistem ini juga menawarkan kualitas yang cukup
tinggi dan tidak kalah jika dibandingkan dengan telepon tetap
(Public Switched Telephone Network atau PSTN) -- barangkali
lebih dikenal dengan istilah telepon rumah--. Untuk menambah
kapasitas, daerah jangkauannya dibatasi dengan adanya
pembagian area menjadi sel-sel. Dengan adanya sel-sel ini, kanal
radio dapat dipergunakan kembali --istilahnya re-use-- oleh base
station pada jarak yang berjauhan. Ketika pengguna jasa seluer
berpindah dari satu sel ke sel lain, panggilan dijaga agar tidak
terinterupsi dengan menggunakan salah satu teknik switching,
yaitu handoff. Berikut ini adalah gambaran umum sistem
komunikasi seluler.

243
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Dari gambar, dapat dilihat bahwa sistem komunikasi seluler


terdiri dari komponen berikut.

1) PSTN, tersusun atas local networks, exchange area


networks, dan long-haul network. PSTN
menginterkoneksikan antara telepon dengan peralatan
komunikasi lain.
2) Mobile Switching Center (MSC) atau Mobile Telephone
Switching Office (MTSO). Dalam sistem komunikasi seluler,
MSC berfungsi untuk menghubungkan antara telepon seluler
dengan PSTN. Dalam sistem seluler analog, MSC berfungsi
untuk mengatur agar sistem tetap beroperasi. Suatu MSC
dapat menangani 100.000 pelanggan seluler dan 5.000
panggilan dalam waktu yang bersamaan.
3) Base Station, sering disebut juga sebagai Base Transceiver
Station (BTS) pada sistem GSM, cell site (site). Pada base
station, terdapat beberapa pemancar (sering kali disebut
sebagai transmitter atau TX) dan penerima (receiver atau
RX). TX dan RX akan menangani komunikasi full duplex
secara serempak. Biasanya, TX dan RX dikombinasikan
menjadi transceiver (TRX) yang diletakkan di dalam suatu
Radio Base Station (RBS). Base station biasanya juga
mempunyai menara untuk membantu proses pemancaran
atau penerimaan sinyal pada antena.

244
4) Mobile Station (MS). MS merupakan suatu perangkat yang
digunakan oleh pelanggan jasa komunikasi seluler untuk
memperoleh layanan. Beberapa komponen yang ada pada
MS adalah transceiver, antena, rangkaian pengontrol, dan
sebagainya. Selain itu, MS juga dilengkapi dengan kartu
Subscriber Identity Module (SIM) yang berisi nomor identitas
pelanggan.

6. Prinsip Dasar Sistem Microwave

Microwave atau gelombang mikro ialah salah satu jenis


gelombang yang memiliki frekuensi dan daerah panjang
gelombang tertentu. Terlihat pada gambar di bawah.

Sangat banyak gelombang elektromagnetik yang memiliki


sifat berbeda karena memiliki panjang gelombang yang
berbeda dan frekuensi yang juga berbeda. Yang perlu diketahui
secara umum ialah bagaimana peningkatan energi dari
gelombang sesuai dengan panjang gelombangnya. Semakin
kecil panjang gelombang maka energinya makin besar, begitu
pula sebaliknya, sesuai dengan rumus E=hc/λ . Energi
berbanding terbalik dengan λ (panjang gelombang). Maka sinar
gamma-lah yang memiliki energi terbesar sedangkan
gelombang radio yang memiliki energi terendah. Untung saja
gelombang radio yang dipakai dalam komunikasi manusia di
bumi, untuk HP menggunakan gelombang mikro.

7. Prinsip Dasar Sistem VSAT IP

VSAT adalah singkatan dari Very Small ApertureTerminal.


VSAT adalah antena parabola kecil yang menggunakan satelit
untuk jalur komunikasi. Ekstensi VSAT sendiri mengacu pada
ukuran antena, yang biasanya kecil tetapi masih kuat untuk
digunakan sebagai terminal telekomunikasi satelit. Antena
VSAT dengan diameter besar umumnya antara 0,6 dan 2,4
meter. Namun ada juga antena VSAT besar dengan panjang 3-
6 meter. Dengan menggunakan satelit di luar angkasa, sistem
telekomunikasi VSAT dapat menempuh jarak jauh. VSAT
digunakan untuk

245
Komunitas Praktisi Progli TJKT

berlangganan internet satelit, data, TV, LAN, suara, faks, dan


VoIP.

VSAT adalah sistem komunikasi Wide Area Network atau


WAN. Singkatnya, WAN adalah jaringan yang memiliki
jangkauan yang sangat luas dan dapat mencakup negara atau
benua. Apa fungsi VSAT? VSAT adalah alat yang berguna untuk
menerima dan mengirimkan sinyal ke dan dari satelit.
Sementara satelit bertindak sebagai pengikut sinyal ketika
menerima sinyal dari VSAT. Kemudian sinyal yang
ditransmisikan oleh satelit mencapai hub atau kantor pusat.

Jaringan berbasis VSAT memberikan solusi efisien,


metode cost effective dan reliable untuk distribusi data ke
sejumlah lokasi berbeda tanpa terkait jarak. Berbeda dengan
jaringan terestrial yang selalu mempertimbangkan jarak, biaya
investasi lebih tinggi, semakin jauh lokasi dihilangkan. Secara
umum, sistem VSAT beroperasi pada frekuensi Ku-band dan C-
band. Ku-band digunakan di Eropa dan Amerika Utara dengan
antena VSAT kecil. C-band banyak digunakan di Asia. Afrika dan
Amerika Latin dan membutuhkan antena yang lebihbesar.

246
a. Cara Kerja Very Small Aperture Terminal (VSAT)
Secara umum, VSAT bekerja dengan cara sebagai
berikut, informasi yang ditransmisikan akan diteruskan ke hub
dan kemudian ditransmisikan melalui VSAT di Bumi ke satelit.
Bagian satelit berfungsi sebagai penguat frekuensi. Informasi
yang diterima dikonfirmasi dan dikirim kembali pada frekuensi
yang lebih tinggi (pengiriman ulang). Setelah informasi
dikirimkan, hub di bumi mengontrol semua operasi jaringan
komunikasi.

b. Manfaat Very Small Aperture Terminal (VSAT)


Bagi perusahaan yang bergerak di bidang keuangan,
perbankan, energi, hingga institusi pemerintahan yang
membutuhkan koneksi yang stabil dan berkomunikasi dengan
kantor cabang di berbagai daerah terpencil. Bahkan untuk
perusahaan dengan layanan seluler, solusi VSAT Nomadik
memastikan bahwa komunikasi data tidak terganggu bahkan
di lokasi terpencil.
Pengalaman kami lebih dari tiga dekade menyediakan
berbagai solusi TI dan Komunikasi Data serta jaringan
infrastruktur yang kami miliki menjadikan Lintasarta unggul
dalam penyediaan layanan IP VSAT. Didukung oleh para ahli
VSAT lokal, Lintasarta mengoperasikan lebih dari 14.000
layanan VSAT di Indonesia. Ini menjadikan Lintasarta
perusahaan dengan titik layanan VSAT terbanyak di Indonesia.
Menggunakan media akses satelit serta teknologi Time
Division Multiplex (TDM)/Time Division Multiple Access
berbasis standar Internet Protocol (IP), Spektrum berkisar dari
lalu lintas rendah melalui broadband hilir dan broadband hulu.
Lintasarta IP VSAT juga dapat menjawab kebutuhan
komunikasi yang mudah dipindahkan melalui IP VSAT
Nomadic, karena dapat dipasang pada kendaraan dan antena
dapat secara otomatis disejajarkan dengan satelit. Layanan
IP-VSAT Lintasarta adalah solusi untuk pertumbuhan bisnis
yang efisien.

247
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Jenis VSAT Berdasarkan Band Spektrum

a. VSAT C-Band

Layanan VSAT PSN dengan spektrum C-band dikenal


dengan kehandalannya terhadap perubahan cuaca dan Service
Level Agreement (SLA) yang tinggi. VSAT C-band umumnya
digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan tingkat keandalan
dan keamanan yang tinggi, seperti aplikasi perbankan, layanan
darurat, dan implementasi ERP.

Dalam hal alokasi bandwidth untuk VSAT C-band, PSN


menyediakan layanan VSAT Internet Protocol (VSAT-IP)
dengan rasio bandwidth multi-klien dan layanan single carrier
per channel (SCP) yang membatasi ketersediaan bandwidth
tertentu (Khusus) untuk memastikan setiap terminal VSAT.

b. VSAT Ku-Band

Ubiqu adalah layanan VSAT Ku-Band terbaru dari PSN


yang menawarkan koneksi broadband dengan perangkat
antena yang lebih kecil dan harga yang lebih rendah.

Layanan Ubiqu dapat digunakan siapa saja yang


membutuhkan koneksi internet, baik itu di rumah, di sekolah,
di pedesaan (kantor desa), di perusahaan kecil dan menengah
(UKM), di klinik, di rumah sakit, dan berbagai jenis perusahaan
lintas industri.

Ubiqu menjadi solusi layanan internet broadband di mana


saja di seluruh Indonesia karena dapat melayani area tanpa
jaringan komunikasi terestrial seperti radio, GSM, kabel dan
serat.

Aplikasi Apa Saja yang Dapat Menggunakan VSAT?

Jaringan VSAT dapat digunakan untuk transmisi data,


suara, dan video berdasarkan protokol Internet Protocol (IP).
Karena VSAT adalah teknologi berbasis satelit di mana
penundaan propagasi terjadi karena penghapusan satelit dari
permukaan bumi, aplikasi yang menggunakan teknologi ini
harus dilakukan sehingga jumlah transfer klien-server yang
berselang dipertahankan seminimal mungkin berkurang.

248
8. Prinsip Dasar Sistem Optik

Serat optik, fiber optik atau kabel optik adalah saluran


transmisi terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk
mentransmisikan data melalui media berupa cahaya dari suatu
tempat ke tempat lain dengan waktu yang sangat cepat dan
data yang sangat besar (Saydam, 1997).

Fiber optik dikembangkan pada akhir tahun 1960 yang


terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca. Di dalam
fiber inilah energi cahaya yang dibangkitkan oleh sumber
cahaya disalurkan sehingga dapat diterima di ujung unit
penerima (receiver).

Perbedaan sistem komunikasi optik dengan sistem


komunikasi biasa terletak pada proses pengiriman sinyalnya.
Pada sistem komunikasi biasa sinyal informasi diubah menjadi
sinyal listrik/elektrik, lalu dilewatkan melalui kabel tembaga.
Setelah sampai di tujuan sinyal tersebut lalu diubah kembali
menjadi informasi yang sama seperti yang dikirimkan.
Sedangkan pada sistem komunikasi optik, informasi diubah
menjadi sinyal listrik kemudian diubah lagi menjadi
optik/cahaya. Sinyal tersebut kemudian dilewatkan melaluiserat
optik, setelah sampai di penerima, cahaya tadi diubah kembali
menjadi sinyal listrik dan akhirnya diterjemahkan menjadi
informasi.

249
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Kelebihan Serat Optik

Kelebihan serat optik dibandingkan dengan media


transmisi yang lain adalah sebagai berikut (Widodo, 1995):
• Memiliki bandwidth yang sangat lebar. Dalam sistem
digital dapat mencapai orde gigahertz, sehingga mampu
membawa informasi yang sangat besar.
• Ukuran sangat kecil dan murah, sehingga mudah dalam
penanganan dan instalasi.
• Isyarat cahaya tidak terpengaruh oleh derau elektris
maupun medan magnetis.
• Isyarat dalam kabel serat terjamin keamanannya.
• Karena dalam serat tidak terdapat tenaga listrik, maka
tidak akan terjadi ledakan maupun percikan api. Di
samping itu serat tersebut tahan terhadap gas beracun,
bahan-bahan kimia, dan air, sehingga cocok biladitanam
di bawah tanah.
• Susutan sangat rendah, sehingga memperkecil jumlah
sambungan dan jumlah pengulang (repeater). Yang pada
gilirannya akan menurunkan biaya.

Struktur Serat Optik


Secara umum struktur serat optik dapat dilihat pada
gambar di bawah ini, dengan penjelasan sebagai berikut (Putu,
2009):

250
a. Core (Inti Kabel)
Core berfungsi untuk menyalurkan cahaya dari satu ujung
ke ujung lainnya. Core yaitu elemen pertama dari fiber optik
yang merupakan konduktor sebenarnya yaitu sebuah batang
silinder terbuat dari bahan dielektrik (bahan silika (SiO2),
biasanya diberi dopping dengan germanium oksida(GeO2)
atau fosfor penta oksida (P2O5) untuk menaikan indeks
biasanya) yang tidak menghantarkan listrik. Inti memiliki
diameter antara 3–200 µm. Ketebalan dari core merupakan hal
yang penting, karena menentukan karakteristik dari kabel.
Core (inti) dari serat optik terbuat darimaterial kristal kaca kelas
tinggi dan indeks bias core besarnya sekitar 1,5.

b. Cladding (Selubung)
Cladding berfungsi sebagai cermin yaitu memantulkan
cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya. Cladding yaitu
lapisan selimut/selubung yang dilapiskan pada core yang
memiliki diameter antara 125–250 µm. Cladding juga terbuat
dari gelas tetapi indeks biasnya lebih kecil dari indeks bias core.
Hubungan antara kedua indeks dibuat kritis karena untuk
memungkinkan terjadinya pemantulan total dari berkas cahaya
yang merambat berada di bawah sudut kritis sewaktu
dilewatkan sepanjang serat optik.

c. Coating (Pelindung)
Coating berfungsi sebagai pelindung mekanis yang
melindungi serat optik dari kerusakan dan sebagai pengkodean
warna pada serat optik. Coating yaitu bagian pelindung lapisan
inti dan selimut yang terbuat dari bahan plastik elastis (PVC)
yang berfungsi untuk melindungi serat optik dari tekanan luar.

d. Streng thening (Serat Penguat)


Streng thening serat berfungsi sebagai serat yang
menguatkan bagian dalam kabel sehingga tidak mudah putus
dan terbuat dari bahan serat kain sejenis benang yang sangat
banyak dan memiliki ketahanan yang sangat baik.

251
Komunitas Praktisi Progli TJKT

e. Jacket Cable (Selongsong Kabel)


Jacket kabel berfungsi sebagai pelindung keseluruhan
bagian dalam kabel serat optik serta di dalamnya terdapat
tanda pengenal dan terbuat dari bahan PVC.

Jenis-jenis Serat Optik


Terdapat dua jenis serat optik, yaitu sebagai berikut (Sharma
dkk, 2013):

a. Singlemode Fiber (SMF)


Serat optik singlemode memiliki core yang kecil dan
memiliki hanya satu jalur cahaya. Perbedaan antara indeks bias
core dan cladding sangat kecil. SMF memiliki kapasitas yang
lebih besar untuk mentransmisikan informasi karena dapat
mempertahankan akurasi jumlah cahaya untuk jarak tempuh
yang lebih besar dan tidak menunjukkan penyebaran cahaya
yang disebabkan oleh beberapa mode. Atenuasi serat SMF juga
lebih rendah bila dibandingkan dengan MMF. Kekurangan dari
serat jenis ini adalah diameter core yang kecil yang membuat
menyambungan cahaya ke dalam core lebih sulit,
pembangunan yang sulit dan biaya yang relatif mahal.

252
b. Multimode Fiber (MMF)
Multimode fiber memiliki diameter core dan indeks bias
relatif lebih besar daripada singlemode fiber dan
memungkinkan sejumlah besar cahaya melewatinya. Ukuran
core kabel multimode secara umum adalah berkisar antara 50
sampai dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang
terdapat di dalam kabel multimode pada umumnya adalah
berkisar antara 0,20 hingga 0,29. NA atau numerical aperture
adalah ukuran kemampuan sebuah serat untuk menangkap
cahaya, juga dipakai untuk mendefinisikan acceptance cone
dari sebuah serat optik. Jenis serat optik Multimode dapat
dikategorikan menjadi dua macam yaitu serat optik multimode
step index dan serat optik multimode gradded index.

Prinsip Kerja Serat Optik


Prinsip kerja serat optik digambarkan dengan penjelasan
sebagai berikut (Praja dkk, 2013):

• Sinyal awal/source yang berbentuk sinyal listrik ini pada


transmitter diubah oleh tranducer electrooptic
(Dioda/Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya.
• Gelombang cahaya selanjutnya ditransmisikan melalui
kabel serat optik menuju penerima/receiver yang terletak
pada ujung lainnya dari serat optik.
• Pada penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh
tranducer Optoelektronik (Photo Dioda) menjadi sinyal
elektris kembali.

253
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju


receiver biasanya akan terjadi redaman cahaya di sepanjang
kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-
konektor di perangkatnya. Oleh karena itu jika jarak
transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau beberapa
repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombangcahaya
yang telah mengalami redaman sepanjang perjalanannya.

9. Prinsip Dasar Sistem WLAN.

A. Konsep Dasar WLAN

WLAN adalah singkatan dari Wireless Local Area Network


yaitu suatu jenis jaringan komputer yang menggunakan
gelombang radio sebagai alat atau media transmisi data.
Informasi atau data ditransfer dari satu komputer kekomputer
yang lainnya menggunakan gelombang radio. Frekuensi radio
yang digunakan jaringan WLAN ini untuk koneksi, transmisi
data, atau point access (titik akses) adalah transciver dua arah
yang bekerja di 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) hingga 5 GHz
(802.11a).

Fungsi utama Wireless LAN adalah untuk mengakses


jangkauan wilayah LAN atau area lokal menggunakan jaringan
nirkabel (tanpa kabel) dengan frekuensi radio. Jaringan
tersebut dibangun dari empat komponen utama yaitu: Access
point, mobile atau desktop PC, wireless LAN interface, dan
atnena.

Access Point–Perangkat yang menjadi sentral koneksidari


user ke ISP, Access-Point memiliki fungsi untuk
mengonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal
digital yang akan disalurkan melalui media kabel, ataupun
disalurkan ke perangkat WLAN yang lainnya dengan
dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

Mobile atau Desktop PC–Perangkat akses untuk user,


mobile PC biasanya sudah terpasang pada port PCMCIA. Tetapi
untuk Desktop PC umumnya harus ditambahkan wireless
adapter melalui PCI card ataupun USB.

254
WLAN Interface–Peralatan yang dipasangkan di Mobile
atau desktop PC (Personal Computer), dalam bentuk PCMCIA
(Personal Computer Memory Card International Association)
card, PCI card maupun melalui port USB.

Antena–Antena external (optional) yang dipakai untuk


memperkuat daya pancar. Antena tersebut dapat dirakit sendiri
oleh pengguna/user.

Cara kerja yang digunakan pada WLAN yaitu melalui


jaringan tanpa kabel atau melalui udara yaitu menggunakan
glombang elektromagnetik dengan teknologi spread spectrum
technology (SST). Teknologi ini mampu membuat penggunanya
bisa menggunakan satu pita frekuensi secara bersamaan.
Teknologi ini (STT) merupakan salah satupengembangan dari
teknologi sebelumnya yaitu Code Division Multiple Access
(CDMA).

Teknologi SST menggunakan dua pendekatan metode, yaitu:

a) Direct Sequence Spead Spectrum (DSSS)

Merupakan metode yang bisa mentransfer sinyal ke


pita frekuensi tetap sebesar 17MHz. Metode ini
menggunakan direct sequence yaitu memancarkan sinyal
dengan lapisan (multipex) dengan signature yang
mengurangi noise dan interferensi. Kode yang sudah sesuai
dengan frekuensi maka akan diproses sedangkan kode yang
tidak sesuai akan diabaikan.

b) Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)

Yaitu metode transmisi sinyal radio ke pita frekuensi


tetap dengan 1MHz. Selain itu FHSS mengubah frekuensi
pembawa di antara frekuensi lain yang menggunakan pita
spektrum besar. Prinsip metode ini menggunakan pita yang
sempit bergantian dalam pemancaran sinyal secara priodik
yang berpindah dari satu kanal frekuensi ke kanal lainnya
antara 20 hingga 400 milidetik.

255
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Kelebihan Dan Kelemahan WLAN

Kelebihan WLAN, seperti di bawah ini:

a) Mobilitas tinggi

Memungkinkan pemakainya untuk mengakses


informasi di mana pun dia berada tentunya dalam
jangkauan WLAN, tak terpaku pada satu tempat saja.
Mobilitas yang tinggi tentunya bisa meningkatkan kualitas
layanan dan kualitas produktivitas.

b) Mudah dan kecepatan instalasi

Instalasi WLAN tergolong mudah dan juga cepat,


sebab dapat dilakukan tanpa harus memasangkan kabel di
atap/dinding.

c) Fleksibilitas Tinggi

Memungkinkan untuk membuat jaringan komputer


di mana kabel tidak memungkinkan untuk digunakan.

d) Biaya Operasional Murah

Meskipun biaya investasi awal untuk perangkat


keras WLAN lebih mahal daripada LAN, tapi biaya instalasi
dan perawatan jaringan WLAN lebih murah, sehingga
secara total dapat menurunkan besar biaya kepemilikan.

e) Scalable

Dapat menggunakan berbagai macam topologi


jaringan komputer sesuai dengan kebutuhan.

Kekurangan WLAN, seperti di bawah ini:


a) Kerahasiaan dan keamanan data kurang terjamin.
b) Biaya peralatannya rata-rata mahal.
c) Delay (penundaan) yang besar.
d) Adanya masalah propagasi radio misalnya seperti:
terhalang, terpantul, dan banyak sumber interferensi.
e) Kapasitas dari jaringan menghadapi keterbatasan
spektrum (pita frekuensi tak dapat diperlebar akan
tetapi dapat dimanfaatkan secara efisien).

256
B. WIFI (Wireless Fidelity)

WIFI (Wireless Fidelity) yaitu suatu teknologi komunikasi


nirkabel yang memanfaatkan gelombang radio untuk
menghubungkan dua perangkat atau lebih untuk dapat saling
bertukar informasi. Teknologi WIFI saat ini banyak digunakan
pada perangkat mobile seperti smartphone dan laptop hingga
ke perangkat elektronik lainnya seperti televisi, DVD Player,
digital kamera, printer, konsol game dan bahkan lebih luas
lagi hingga ke perangkat rumah tangga lainnya seperti lampu,
kulkas, dan pengatur suhu (AC).

Teknologi WIFI ini merupakan teknologi yang berbasis


pada standar IEEE 802.11. memiliki kemampuannya yang
memperbolehkan Jaringan Area Lokal (Local Area Networkatau
LAN) untuk beroperasi tanpa memerlukan kabel (nirkabel),
Teknologi WIFI ini menjadi semakin populer dan menjadi
pilihan praktis bagi sebagian besar jaringan bisnis ataupun
rumah tangga.

1) Cara Kerja WiFi

WiFi sering disebut juga dengan WLAN atau Wireless


Local Area Network. Sinyal radio adalah kunci yang
memungkinan komunikasi dalam jaringan WiFi. Teknologi
WiFi ini menggunakan dua frekuensi gelombang radio
dalam mengirimkan dan menerima sinyal radio. Kedua
frekuensi gelombang radio tersebut adalah frekuensi
2,4GHz dan 5GHz.

Router menerima data dari internet akan


menerjemahkannya menjadi sinyal radio yang kemudian
ditransmisikan dari antena WiFi ke perangkat penerima
WIFI seperti ponsel pintar dan laptop yang dilengkapi
dengan rangkaian WiFi. Komputer atau ponsel pintar
menerima sinyal WiFi ini akan segera membacanya dan
menerjemahkannya menjadi data yang dapat dimengerti
oleh perangkat-perangkat tersebut. Dengan demikian
terjadilah koneksi diantara pengguna dan jaringan.
Demikian pula dengan pengiriman informasi dari komputer
atau ponsel, perangkat tersebut akan menerjemahkan data
menjadi sinyal radio dan mentransmisikannya
menggunakan antena. Router nirkabel menerima sinyal
257
Komunitas Praktisi Progli TJKT

tersebut dan menerjemahkannya. Router kemudian


mengirimkan informasi ke internet menggunakan koneksi
ethernet kabel fisik.

Jarak jangkauan sebuah router WiFi atau hotspot WiFi


dalam ruangan adalah sekitar 30 meter namun dapat lebih
luas lagi apabila di luar ruangan. Pada umumnya, kecepatan
koneksi juga sangat tergantung pada kedekatan perangkat
penerima dengan sumber sinyal radionya. Koneksi WiFi akan
meningkat apabila perangkat pengguna berada di dekat
router atau titik hotspotnya. Sebaliknya, koneksi sinyal WiFi
akan semakin lambat apabila berada di wilayah yang jauh
dari sumber sinyalnya.

Ada dua jenis jaringan WLAN yang dapat dibentuk


dengan menggunakan sistem WiFi. Kedua jaringan tersebut
adalah jaringan infrastruktur dan jaringan ad-hoc.

a. Jaringan Infrastruktur (Infrastructure Network)

Aplikasi jaringan infrastruktur ini ditujukan untuk


perkantoran atau untuk menyediakan ―hotspot‖. Peralatan
WLAN diinstalasi sebagai pengganti sistem kabel sehingga
dapat memberikan penghematan biaya yang cukup besar.
Jaringan kabel backbone masih tetap diperlukan dan
terhubung ke server. Jaringan nirkabel kemudian dipecah
menjadi beberapa bagian yang disebut dengan sel, masing-
masing dilayani oleh Stasiun Pangkalan (Base Station) atau
Access Point (AP) yang bertindak sebagai pengendali untuk
sel yang bersangkutan. Setiap Access Point dapat memiliki
jangkauan antara 30 dan 300 meter tergantung pada
lingkungan dan lokasi Access Point.

b. Jaringan Ad-Hoc

Jenis jaringan lain yang dapat digunakan disebut


jaringan Ad-Hoc. Jaringan ini terbentuk ketika sejumlah
komputer dan periferal (contohnya printer dan scanner)
pada suatu lokasi ingin dihubungkan bersama antara satu
dengan yang lainnya. Hubungan sejumlah komputer atau
perangkat periferal ini mungkin diperlukan ketika beberapa
orang sedang berkumpul dan memerlukan aktivitas berbagi
data atau juga perlu mengakses printer tanpa harus
menggunakan koneksi kabel. Dalam situasi ini

258
para pengguna hanya berkomunikasi antara satu sama
lainnya dan tidak dengan jaringan kabel yang lebih luas.
Jaringan Ad-Hoc ini tidak perlu menggunakan Titik Akses
(Access Point) dan algoritma khusus dalam protokol.

C. Glosarium
IP address : sebaris angka yang dimiliki setiap
komputer, ponsel, atau gawai ―pintar‖
lainnya yang terhubung melalui internet.
TCP/IP : standar komunikasi data yang digunakan
oleh komunitas internet dalam proses tukar-
menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan internet.
Network Service : service yang mencakup perusahaan
telekomunikasi, data carriers, ISP, Wireless-
communication service provider dan
operator cable yang menawarkan
sambungan berkecepatan tinggi.

259
Komunitas Praktisi Progli TJKT

7. PENGGUNAAN ALAT UKUR


MODUL AJAR SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG

DASAR DASAR KEJURUAN TEKNIK Kelas: X / Fase E


JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
Semester: 2 (Genap)

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Komunitas Praktisi Progli TJKT
Nama Sekolah : SMKS KRISTEN 2 TOMOHON
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (3 Pertemuan X 6 JP)
Elemen : Penggunaan Alat Ukur
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu menggunakan alat ukur, termasuk
pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem
telekomunikasi yang dipilihnya meliputi pemahaman tentang praktik
kerja yang aman.
1. Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
2. Peralatan/teknologi di bidang jaringan komputer dan
telekomunikasi.
3. Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
4. Alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikas. Kemampuan
peserta didik tersebut didapat melalui penguatan wawasan
dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan elemen-
elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat menumbuhkan
passion serta vision yang dapat memotivasi dalam
merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar pada fase
ini maupun fase berikutnya.

260
B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
1. Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur untuk seluruh
jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.

C. Profil Pelajar Pancasila


Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain.
2. Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan.
3. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, dan merefleksi pemikirannya sendiri.

D. Sarana & Prasarana


Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
1. Laptop (Guru)
2. Android (Guru dan Siswa)
3. PC dalam LAB (Siswa)
4. Perangkat Lunak perencanaan (Microsoft Office)

E. Target Peserta Didik


a. Peserta didik reguler/tipikal: 75%
b. Peserta didik dengan kesulitan belajar: 15%
c. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: 10%

F. Model Pembelajaran yang Digunakan


Pembelajaran secara daring melalui ,

261
Komunitas Praktisi Progli TJKT

II. KOMPONEN INTI


A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menggunakan dan memelihara alat ukur
untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
Kata Kunci:

Perencanaan jaringan komputer meliputi skema logic jaringan


komputer. Analisis kebutuhan pelanggan meliputi dokumen
kebutuhan layanan dan dokumen perangkat keras jaringan,
membuat rencana implementasi meliputi skema fisik jaringan, dan
landscape/blue print area.

Deskripsi:

Peserta didik secara mandiri perorangan diberikan contoh dokumen-


dokumen perencanaan jaringan meliputi:
1. Pemeliharaan alat ukur seperti LAN TESTER, OTDR, OPM dan
Splicing Fiber Optik beserta penjelasan caramenggunakan alat
ukur tersebut.
2. Peserta secara mandiri diberikan sebuah kasus untuk
menjelaskan alat ukur seperti penggunaan dan pemeliharaan
alat ukur LAN TESTER, OTDR, OPM, dan Splicing Fiber Optik
untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.

B. Pemahanan Bermakna

Sebuah alat ukur yang mendistribusikan data dari satu kodeke


kode lain membutuhkan sebuah rencana yang baik meliputirencana
kebutuhan pelanggan, rencana desain topologi jaringan, rencana
desain pengkabelan, rencana desain penempatan perangkat keras,
serta menghitung dana yang dikeluarkan.

Splicing Fiber Optik atau penyambung fusi digunakan untuk


menyambung dua serat optik ujung ke ujung dengan fusi. Ini adalah
alat yang sangat diperlukan untuk OSP serat dan instalasi jaringan
kabel dalam ruangan.

262
C. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik harus mengerti pengunaan dan
pemeliharaan alat ukur Splicing Fiber Optik ?
2. Bagaimana cara menggunakan Splicing Fiber Optik?
3. Bagaimana cara memelihara Splicing Fiber Optik?
4. Pencegahan terhadap Alat Splicing Fiber Optik?
5. Mengapa peserta didik harus mengerti penggunaan dan
pemeliharaan alat ukur OPM?
6. Bagaimana cara menggunakan OTDR?
7. Bagaimana cara memelihara OTDR dan OPM?
8. Pencegahan terhadap alat ukur yang eror

D. Persiapan Pembelajaran
1. Buku modul teknik jaringan komputer dan telekomunikasi
2. Contoh Dokumen Perencanaan
3. Jobsheet: dokumen kosong perencanaan (soft copy)
4. Internet

E. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 13
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untukmenuliskan
jumlah salat yang dikerjakan di hari
sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.

263
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit


1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang
disampaikan dari guru.

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.

Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui ,
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat ,

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan pertanyaan
pemantik.
2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
tersebut.
3. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri (mencari

264
referensi dari sumber lain) tentang praktik
kerja yang aman dan bahaya ditempat
kerja dan prosedur dalam keadaan darurat.
4. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum.
5. Peserta didik diberikan asesmen diagnostik
kognitif.
6. Peserta didik dibagi menjadi kelompok
berdasarkan asesmen diagnostik kognitif,
masing-masing beranggotakan 5 orang per
kelompok.
7. Peserta didik kemudian diminta untuk
mencermati contoh dokumen perencanaan
serta contoh kebutuhan pengguna dan
diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang hal-hal yang perlu dikonfirmasi,
seperti:
● Pemeliharaan LAN TESTER
● Pemeliharaan OTDR

Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit


1. Peserta didik dengan dipandu guru,
membuat simpulan berdasarkan hasil
penelaahan dokumen yang diberikan.
2. Peserta didik melakukan refleksi mengenai
pembelajaran hari ini. Refleksi: Hal penting
apa yang telah dipelajari hari ini?
3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
persepsinya tentang pembelajaran hari ini
(misalnya tentang dokumen kebutuhan
pengguna, skema logic, dan skemajaringan)
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu 5R secara
mandiri.

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh lain
yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.

265
Komunitas Praktisi Progli TJKT

2. Guru memberikan motivasi.


3. Guru menutup dengan memberikan salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 14
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untukmenuliskan
jumlah salat yang dikerjakan di hari
sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupan
sehari-hari.

Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit


1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip jaringan dan telekomunikasi dan
belajar dari aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi
tentang jaringan dan telekomunikasi.

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di kolom
komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)

266
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dar peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.

Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui ,
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat ,

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang penggunaan dan pemeliharaan alat
ukur.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Office) meliputi:
• Penggunaan Alat ukur Splicing Fiber
Optik
• Resiko kerusakan pada Alat ukur
Splicing Fiber Optik
• Alat pelindung dari alat ukur Splicing
Fiber Optik

267
Komunitas Praktisi Progli TJKT

• Prosedur alat ukur


• Resiko kerusakan pada alat ukur
• Alat pelindung dari alat ukur
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:
• Pemeliharaan Splicing Fiber Optik
• Pemeliharaan alat ukur seperti OPM

Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contohlain
yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 15
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa 15 Menit
2. Peserta didik disuruh berdoa terlebih
dahulu sebelum melaksanakan
pembelajaran dan disuruh untukmenuliskan
jumlah salat yang dikerjakan di hari
sebelumnya (Profil beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik.
5. Mengaitkan kejadian sehari-hari dengan

268
materi.
6. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi dalam kehidupansehari-
hari.
Kegiatan Inti Mulai dari diri 225 menit
1. Peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
jaringan dan telekomunikasi dan belajar dari
aneka sumber.
2. Peserta didik menjawab pemantik yang di
sampaikan dari guru.

Eksplorasi Konsep
1. Peserta didik membaca uraian materi tentang
jaringan dan telekomunikasi.

Ruang Kolaborasi
1. Peserta didik menjawab pertanyaan di
kolom komentar di classroom dengan
kalimatnya sendiri (Profil Mandiri)
2. Peserta didik lain atau guru menanggapi
jawaban dari peserta lainnya.
3. Guru memberikan semangat kepada
peserta didik lain untuk menjawab
pertanyaan.

Refleksi Terbimbing
1. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Demonstrasi Kontekstual
1. Peserta didik mengerjakan soal yang ada di
materi dan soal.

Elaborasi Pemahaman
1. Guru membimbing siswa melalui ,
2. Siswa bisa bertanya jika ada kesulitan,
boleh lewat Classroom atau Grup
WhatsApp.

269
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Uraian Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta didik diberikan permasalahan
berupa studi kasus yang harus dikerjakan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik diberikan waktu untuk
melakukan eksplorasi mandiri berdasarkan
kegiatan pembelajaran sebelumnya
tentang prosedur kerja di tempat tinggi.
3. Guru menjelaskan langkah pengerjaan
jobsheet.
4. Peserta didik mengerjakan jobsheet
perencanaan lembar kerja menggunakan
komputer dengan aplikasi desain (Microsoft
Word) meliputi:
● Prosedur alat ukur Splicing Fiber
Optik
● Resiko kerusakan pada Alat ukur
Splicing Fiber Optik
● Alat pelindung dari alat ukur
● Prosedur alat ukur
● Resiko kerusakan pada alat ukur
● Alat pelindung dari alat ukur
5. Peserta didik mempresentasikan atau
menyajikan hasil desain atau perencanaan
jaringan secara utuh meliputi:

● Pemeliharaan Splicing Fiber Optik


● Pemeliharaan alat ukur seperti
Splicing Fiber Optik
Penutup Koneksi Antar Materi 30 Menit
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil diskusi untuk pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan penjelasan jawaban atas
pertanyaan yang ada.
3. Peserta didik menulis rangkuman
berdasarkan arahan dari guru.

Aksi Nyata
1. Guru memberikan tugas mencari contoh
lain yang ada di sekitar yang berkaitan
dengan materi.

270
2. Guru memberikan motivasi.
3. Guru menutup dengan memberikan salam.

F. Asesmen
1. Diagnostik Kognitif
2. Hasil Perencanaan/Desain Jaringan
3. Pilihan Ganda

G. Pengayaan & Remedial


Untuk lebih menambah luas wawasanmu mengenai pemeliharaan
alat ukur jaringan, dan supaya kamu lebih termotivasi kamu bisa
kunjungi link berikut: https://belajarfiberoptik.com/splicing-fiber-
optik/

H. Refleksi Peserta Didik dan Guru


1. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif selama mengikuti kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan yang dihadapi peserta didik selama
mengikuti kegiatan pembelajaran?
4. Apakah kesulitan yang dialami peserta didik dapat teratasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?

271
Komunitas Praktisi Progli TJKT

I. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


MATERI
LAN TESTER

LAN tester adalah alat untuk mengecek koneksi sambungan


kabel LAN RJ 45 dan RJ 11. Dilengkapi dengan lampu indikator,
tombol pengatur kecepatan pengecekan, serta baterai dan kantong
kecil. Dari namanya saja sudah jelas bahwa LAN tester adalah alat
untuk mengecek sambungan rangkaian kabel LAN RJ 45 dan RJ 11.
Alat cek kabel LAN ini sudah komplit dengan penerangan indikator
pencahayaan, knop pengatur laju pengecekan, dan baterai juga
saku mungil. Apa saja fungsi dari LAN tester atau alat cek kabel LAN?
Melakukan pengecekan kerusakan pada kabel jaringan apakah kabel
yang digunakan bisa berjalan baik atau tidak. Melakukan testing
pada konektivitas LAN di jaringan. Bagaimana cara penggunaan alat
cek kabel LAN? Pertama, sambungkan kabel LAN yang akan kamu
uji coba ke bagian dalam LAN tester. Bila kabel network itu bisa
beroperasi dengan baik, maka LAN tester akan menghasilkan
penanda-penanda khusus. Penanda di LAN tester bisa beda-beda,
dan untuk petunjuk lebih lengkapnya pun dapat membaca petunjuk
penggunaan dari LAN tester yang dipakai. Dengan menggunakan
LAN tester/alat cek kabel LAN, kamu bisa mendeteksi kesalahan
pada jaringan kamu. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah
melakukan pengecekan jaringan yang nantinya dapat meningkatkan
tingkat efisiensi kamu dalam melakukan pengecekan jaringan.

272
5 Fungsi LAN Tester pada Jaringan Komputer

LAN teseter, dari namanya saja sudah jelas bahwa alat ini
berfungsi untuk melakukan pengetesan dan juga pengecekan pada
sebuah jaringan LAN. Sebenarnya tidak hanya jaringan LAN saja,
namun LAN tester bisa mendeteksi kerusakan dan malfungsi pada
semua jaringan, yang menggunakan kabel jaringan LAN dimana
menggunakan socket RJ 45.

LAN tester berbentuk kotak dengan beberapa socket untuk


melakukan pengetesan pada kabel jaringan dan juga kabel telepon
(yang menggunakan socket RJ 11). Cara penggunaan LAN tester pun
sangatlah mudah. Yang harus Anda lakukan hanyalah
menghubungkan kebel LAN yang akan Anda tes ke dalam LAN tester.
Apabila kabel jaringan tersebut bsa bekerja dengan baik, maka LAN
tester akan memberikan indikator-indikator tertentu. Indikator pada
LAN tester dapat berbeda-beda, dan untuk petunjuk lebih lengkapnya
juga bisa mempelajari manual dari LAN testeryang digunakan.

Mengapa LAN Tester sangat penting?

Mungkin banyak teknisi yang tidak terlalu mementingkan


penggunaan dari LAN tester, karena pada dasarnya sebuah jaringan
bisa langsung ditest dengan cara langsng menyambungkan LAN car,
kabel dan juga perangkat keras jaringan lainnya.

Namun demikian, terkadang, cara tersebut memiliki resikoyang


tidak diketahui. Maka dari itu, sebelum langsung menghubungkan
sebuah jaringan komputer dengan segala macam perangkatnya. Kita
pertama-tama wajib untuk melakukanpengetesan menggunakan LAN
tester.

Fungsi dari LAN tester

Pada dasarnya LAN tester berfungsi untuk menguji kabel


jaringan, apakah bisa bekerja dengan baik atau tidak. Sebuah
jaringan nantinya tidak akan bekerja dengan baik dan juga optimal
apabila memiliki kabel jaringan yang ternyata berkualitas buruk dan
juga tidak berfungsi dengan baik.

273
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Tidak memungkiri kerusakan pada hardware lain seperti LAN


Card, jika hal ini juga terjadi kerusakan maka bukan tidak mungkin
fungsi LAN Card juga akan terganggu. Dan perhatikan juga
perangkat keras jaringan komputer lainnya untuk mendukung sinyal
pada jaringan menjadi lebih baik. Dan karena itu dibutuhkanlah
sebuah LAN tester utnuk mengetahui tingkatan jaringan yang
berfungsi untuk:

1. Melakukan pengecekan kerusakan pada kabel jaringan

Fungsi pertama dari sebuah LAN tester adalah untuk


melakukan pengecekan kerusakan yang terjadi pada sebuah
kabel. Biasanya beberapa jaringan, terutama jaringan LAN yang
mengalami kerusakan disebabkan oleh adanya kerusakan pada
kabel LAN. (baca juga: masalah yang sering terjadi pada
jaringan LAN).

Kerusakan pada kabel LAN tersebut bisa berupa kabel


yang sudah berkarat, ataupun kualitas kabel yang buruk. Nah,
untuk memastikan kerusakan kabel tersebut, Anda bisa
menggunakan LAN tester untuk mengetesnya. Cara
menggunakannya sama seperti cara yang sudah disebutkan di
atas. Anda hanya tinggal menghubungkan kabel tersebut
dengan LAN tester.

Apabila LAN tester ini menunjukkan indikasi kerusakan


pada kabel, maka Anda bisa mengganti kabel dengan kabel
yang baru. Untuk itu agar lebih mengoptimalkan kualitas dari
suatu jaringan, alangkah baiknya mengetahui jenis kabel
jaringan komputer dan pemakaiannya sesuai dengan
kebutuhan.

2. Mengecek apakah kabel yang digunakan bisa berjalan dengan


baik atau tidak

Anda yang baru saja membeli sebuah kabel jaringan,


maka sudah pasti harus melakukan proses testing terlebih
dahulu, untuk memastikan bahwa kabel yang Anda miliki
adalah kabel LAN yang berkualitas baik dan juga dapat bekerja
dengan optimal. Tentu saja dengan menggunakan

274
LAN tester ini, Anda akan menjadi lebih mudah dalam
melakukan pemeriksaan kabel yang Anda beli. Dengan begitu,
Anda tidak perlu khawatir mengenai kualitas kabelnya. Jika
semua dalam keadaan yang bagus, user pun tidak akan perlu
khawatir nantinya akan merusak prinsip kerja local area
network ini dalam waktu dekat maupun jauh selama di
maintenance secara benar.

3. Melakukan pengecekan tepat atau tidaknya penyusunan kabel


straight ataupun cross line

Kabel straight dan juga cross line merupakan teknik


penyusunan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang disusun
untuk menjadi sebuah kabel jarignan yang utuh. Ketika kita
merakit sendiri kabel jaringan kita, maka mungkin saja terjadi
kesalahan ataupun kegagalan dalam menyusun kabel-kabel
tersebut. Nah, untuk dapat mendeteksi apakah kabel jaringan
yang kita buat dengan menggunakan metode straight
ataupun cross line, maka kita bisa menggunakan LAN tester
untuk melakukan pengecekan.

LAN tester akan menunjukkan indikasi-indikasi abnormal


ketika kabel jaringan yang kita susun ternyata tidak benar
dalam pembuatannya dan akan menyala apabila kabel jaringan
yang kita susun memang dapat berfungsi dengan benar dan
sempurna.

4. Melakukan testing pada sebuah konektivitas LAN pada


jaringan

Untuk dapat memastikan apakah suatu jaringan LANbisa


kita bangun dengan baik dan juga benar, maka kita juga bisa
mengandalkan LAN tester untuk melakukan pengecekan.

275
Komunitas Praktisi Progli TJKT

5. Sebagai panduan untuk melakukan pengecekan dan diagnosis


pada jaringan

Sebagai seorang teknisi dan juga maintenance jaringan,


kita harus peka terhadap segala bentuk kerusakan dan juga
gangguan yang terjadi pada jaringan yang kita bangun. Selain
dituntut untuk peka, kita pun juga harus mampu untuk
melakukan diagnosis mengenai masalah yang terjadi pada
jaringan tersebut.

Di sinialh LAN tester memegang peran pentingnya. LAN


tester dapat menjadi panduan para maintenance jaringan untuk
melakukan diagnosa dan juga analisa gangguan dan juga
masalah apa saja yang muncul pada jaringan yang sudahselesai
dibuat atau akan diperbaiki.

Implementasi LAN Tester pada Jaringan

Pada dasarnya, sebuah LAN tester adalah alat yang sangat


penting untuk digunakan ktika kita akan membangun sebuah jaringan
LAN yang baru. Dengan menggunakan LAN tester, paling tidak kita
bisa mengeatahui apakah kabel jaringan yang nantinya akan kita
gunakan bisa mentransmisikan data dan juga informasi dengan baik
atau tidak.

Selain itu, dengan menggunakan LAN tester, kita juga akan


mengetahui apakah jaringan LAN yang kita buat sudah benar atau
belum. Begitu pula dengan hardware jaringan LAN yang kita
gunakan. Apabila ternyata dalam implementasinya jaringan kita tidak
dapat berjalan dengan baik, maka kita bisa mengetesnyadengan LAN
tester. Berikut ini caranya:

• Cabut kabel jaringan dari jaringan LAN yang mengalami


permasalahan.
• Test performa dan juga kemampuan dari kabel jaringan
menggunakan LAN tester.
• Apabila LAN tester bekerja dengan normal dan menunjukkan
bahwa kabel jaringan bisa bekerja dengan baik, maka ada
kemungkinan perangkat keras jaringan Anda yang mengalami
gangguan.

276
• Pasang kembali kabel jaringan Anda, lalu cobalah untuk
kembali melakukan koneksi.
• Apabila masih sama gejalanya, maka bisa dipastikan bahwa
perangkat keras jaringan Anda yang mengalami gangguandan
kerusakan pada jaringan LAN Anda bukan berasal dari kabel
jaringan Anda.

Dengan menggunakan alat yang simpel seperti LAN tester saja,


kita pun bisa mendiagnosa apakah jaringan yang kita bangun
memiliki kesalahan pada kabelnya, atau kesalahan pada jarignan
terletak pada perangkat keras yang kita gunakan. Dengan begitu,
menggunakan LAN tester akan lebih mempermudah maintenance
jaringan untuk melakukan perawatan dan juga perbaikan jaringan,
yang nantinya akan meningkatkan efisiensi dalam melakukan proses
pengecekan jaringan.

PENGENALAN OTDR DAN KEGUNAANNYA DALAM JARINGAN


FIBER OPTIK

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) adalah sebuah


alat yang yang berbasis optical-elektronik yang mampu
membaca/mengukur karakteristik kabel optik. Karakteristik yang
dibaca oleh OTDR antara lain:

• Mengukur end to end loss dalam satu span kabel optic


• Mengukur splice loss, yakni loss yang diakibatkan karena
sambungan kabel optic yang sebelumnya putus (fiber cut)
[AdSense-A]
• Mengukur Optical Return Loss (ORL) yang diakibatkan refleksi
cahaya karena adanya konektor atau sambungan kabel
• Mengukur panjang kabel optik.
• Mendeteksi degradasi power output dari sebuah sumber cahaya
optik (laser source) dalam hal ini adalah perangkat transmitter
optik (OSN, DWDM, Metro, dll)

277
Komunitas Praktisi Progli TJKT

OTDR

Di lapangan, fungsi OTDR yang sangat vital adalah untuk


mengukur panjang kabel optik sehingga diketahui jarak dari
lokasi/titik kabel optik yang putus relatif terhadap perangkat optik
yang terinstal. Contohnya begini: misalkan sebelum putus suatu span
kabel optik adalah 30 km. Setelah dilakukan pengukuran kembali
didapat pembacaan OTDR yang menghasilkan nilai 17 km. Maka
dapat disimpulkan bahwa telah terjadi event putus kabel(fiber cut)
pada jarak 17 km, relatif terhadap posisi pengukuran sekarang.
Mengenai arah mata angin titik putus kabel, engineer masih harus
mengkomparasinya dengan peta jaringan optik(network map). Kalau
tidak punya peta jaringan maka kita tidak akan tahu 17 km itu arah
mana dari titik pengukuran, apakah ke arah utara, barat, timur,
selatan? Berikut ini adalah contoh grafik yang dihasilkan dari
pembacaan OTDR.

Grafik pengukuran OTDR

278
Prosedur Penggunaan Opm

Pengukur daya optik (OPM) juga disebut pengukur pengukur


daya optik atau penguji OPM adalah instrumen pengujian yang
berfungsi untuk mengukur secara akurat kekuatan peralatan serat
optik, atau kekuatan sinyal optik yang melewati kabel serat. Terdiri
dari sensor terkalibrasi yang mengukur rangkaian amplifier dan
tampilan, penguji OPM dapat digunakan untuk pemasangan,
debugging, dan pemeliharaan jaringan serat apa pun. Dan dapat
beradaptasi dengan berbagai gaya konektor seperti SC, ST, FC, dll.
Secara umum, ada lima tombol pada pengukur daya optik: tombol
POWER, tombol LIGHT, tombol dB, tombol ZERO dan tombol λ.

Pembacaan pengukur daya optik yang dinyatakan dalam satuan


dBm di layar OPM adalah cara intuitif untuk mengukur daya optik.
The "m" dalam dBm mengacu pada daya referensi yang 1 miliwatt.
Jadi, sumber dengan tingkat daya 0 dBm memiliki daya 1 miliwatt.
Demikian juga, -10 dBm sama dengan 0,1 miliwatt dan
+10 dBm sama dengan 10 miliwatt. Semakin negatif suatu angka,
semakin tinggi kerugiannya. Meskipun penguji OPM mengukur angka
kerugian negatif, secara konvensional dikatakan sebagai angka
positif. Misalnya, jika pembacaan meteran daya optik adalah "-3.0
dB", kerugiannya adalah 3.0 dB. Selain itu, rentang daya optik
berbeda satu sama lain karena jenis jaringan.

279
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Jenis Pengukur Daya Optik

Ada berbagai penguji OPM karena resolusi berbeda yang


bervariasi dari 0,001dB hingga 0,1dB. Seseorang harus memilih
resolusi yang sesuai untuk pengukuran sesuai dengan kebutuhan
pengujian. Misalnya, jaringan laboratorium biasanya membutuhkan
penguji OPM dengan resolusi 0,01dB, dan resolusi 0,001dB tersedia
pada beberapa pengukur daya serat optik khusus. Selain itu,
ketidakpastian pengukuran dari hampir semua pengukur daya serat
optik adalah sama, dibatasi oleh batasan fisik standar transfer dengan
konektor optik. Kebanyakan meter memiliki ketidakpastian
+/- 5% atau sekitar 0,2dB, tidak peduli apa resolusi layarnya.

Prosedur Uji Pengukur Daya Serat Optik

Untuk menguji kinerja ujung-ke-ujung dari sistem serat optik,


dibutuhkan dua buah peralatan genggam-penguji OPM dan sumber
cahaya. Sumber cahaya mengirimkan panjang gelombang cahaya ke
serat. Di ujung lain kabel, meteran daya membaca cahaya itu, atau
tingkat daya optik, dan menentukan jumlah sinyal yang hilang.Karena
kehilangan serat optik bervariasi dengan panjang gelombang,
pengukur daya optik harus menggunakan panjang gelombang yang
sama seperti yang digunakan oleh sumber cahaya. Misalnya, jika
sumber cahaya beroperasi pada panjang gelombang 1310nm,
pengukur daya optik juga harus disetel ke pengujian 1310nm.

280
Pengukur daya dan pengujian sumber cahaya, juga dikenal
sebagai metode satu jumper, adalah cara paling akurat untuk
mengukur hilangnya sinyal ujung ke ujung dari serat, yang disebut
sebagai atenuasi. Di bawah ini adalah batas kerugian penyisipan
TIA / EIA-568 untuk berbagai komponen. Instalasi atau protokol
khusus mungkin memberlakukan batasan yang lebih ketat.

Hasil tes harus dibandingkan dengan tunjangan atenuasi link


yang dihitung sebagai berikut:

Link Attenuation Allowance (dB)= Cable Attenuation Allowance


(dB) + Connector Insertion Loss Allowance (dB) + Splice Insertion
Loss Allowance (dB)a penguji serat optik.

281
Komunitas Praktisi Progli TJKT

FUSION SPLICER (FIBER OPTIK) DALAM PENYAMBUNGAN


SERAT OPTIK

Kenali Apa Itu Fusion Splicer

Fusion Splicer (Fiber Optik) merupakan perangkat dalam sistem


komunikasi yang digunakan untuk menyambungkan ujung fiber optik.
Keberadaan alat ini sangat penting untuk membuatinfrastruktur kabel
optik menjadi optimal. Dalam membangun jaringan komunikasi pasti
dibutuhkan kabel optik dengan ukuran yang panjang dari awal hingga
tujuan akhir, sehingga dibutuhkan proses penyambungan.

Fusion Splicer bukan hanya digunakan untuk penyambungan


saat tahap pembangunan jaringan komunikasi saja, namun juga
berperan saat melakukan perbaikan kabel optik yang terputus. Kabel
optik mempunyai susunan yang berbeda dengan kabel tembaga. Saat
kabel tembaga putus, maka tinggal disambung dengan cara
melilitkan kedua ujung kabel. Berbeda dengan kabel optik yang
membutuhkan alat khusus untuk dapat menyambungkan kedua
ujung.

282
Fusion Splicer memanfaatkan energi panas untuk dapat
meleburkan kedua ujung kabel optik yang akan disambung. Proses
penyambungan ini akan berlangsung dengan sangat singkat. Fusion
Splicer bekerja menggunakan sistem komputer yang berfungsi untuk
mengatur angel kedua ujung serat kabel secara otomatis. Serat-serat
dalam kabel optik tersebut akan disusun secara sejajar, lalu batang
elektroda akan meleburkan serat untuk proses penyambungan kedua
ujung fiber optik. Redaman yang dihasilkan oleh Fusion Splicer
berkisar 0.03 db, hal ini tergantung dari kualitas pengupasan maupun
pemotongan kabel optik yang akan disambung.

Fungsi Fusion Splicer

Fusion Splicer (Fiber Optik) menyambungkan sebuah core dari


serat optik yang berbasis kaca dengan mengimplementasikan daya
listrik yang diubah menjadi sinar laser. Keberadaan sinar laser
berfungsi untuk memanasi kaca di dalam core sehingga dapat
tersambung kembali. Fusion splicer memiliki tingkat keakuratan
cukup tinggi untuk menghasilkan sambungan serat optik terbaik. Saat
proses penyambungan terjadi berlangsung proses pengelasan dan
peleburan media kaca dalam serat optik untuk menghasilkan suatu
media. Selanjutnya, media akan tersambung dengan utuh tanpa
celah-celah karena memiliki senyawa yang sama. Fiber optik
merupakan kabel jaringan yang terbuat dari serat kaca untuk
mentransmisikan arus data secara terarah atau wireline.

Alat Pendukung Penyambungan Kabel Optik Menggunakan


Fusion Splicer

Penyambungan fiber optik menggunakan Fusion Splicer (Fiber


Optik) juga membutuhkan peralatan pendukung. Berikut ini daftar
dari peralatan pendukung yang harus dipersiapakan:

1. Fiber Stripper/Miller
Stripper/Miller merupakan peralatan yang berfungsi
untuk mengupas kulit dari fiber optik supaya hanya tersisa Core
dari kabel fiber optik yang akan disambung. Kabel fiber optik
sangat kecil dan tipis, maka fiber stripper memiliki presisi yang
akurat untuk memastikan hanya bagian pelindungnya saja
yang terkupas tanpa merusak bagian core

283
Komunitas Praktisi Progli TJKT

kabel fiber optik. Oleh sebab itu, jangan gunakan sembarang


alat untuk mengupas bagian kulit dari fiber optik.

2. Fiber Cleaver
Clever merupakan alat pemotong core fiber optik saat
kulitnya sudah dikelupas. Proses pemotongan core kabel fiber
optik harus menggunakan alat ini supaya serat kaca terpotong
dengan rapi. Peralatan fiber cleaver juga memiliki presisi
pemotongan yang sangat akurat.

3. Optikal Power Meter (OPM)


OPM merupakan alat yang dirancang untuk melakukan
testing terhadap serat optik. Tujuan penggunaan alat ini adalah
untuk instalasi, menerima gambaran dan juga pemeliharaan
jaringan fiber optik.

4. Optikal Time Domain Reflectometer (OTDR)


OTDR merupakan alat yang digunakan untuk
mengevaluasi serat optik pada domain waktu untuk mengukur
jarak pada titik dalam serat optik. Alat ini juga digunakan untuk
mengukur besar loss rata-rata yang terhitung dalam satuan
dB/km antara dua titik yang dipilih.

Peralatan pendukung lain yang harus dipersiapkan


adalah, Optikal Light Source (OLS), Optikal Fiber identifier,
Visual Fault Locator (Senter Optik), Bit Error Rate Test, dan
berbagai bahan-bahan lain untuk membuat penyambungan
fiber optik yang berkualitas.

Prosedur Penyambungan Fiber Optik Menggunakan Fusion


Splicer

Penggunaan Fusion Splicer (Fiber Optik) mempunyai beberapa


prosedur yang harus dilaksanakan. Berikut adalah langkah-langkah
untuk melakukan penyambungan serat optik:

Menyiapkan bahan dan peralatan untuk penyambungan,


antara lain; serat optik (fiber optik), Sleeve Protection, Fiber Striper,
Sarung Tangan Karet, Fiber Cleaver, Tissue, dan Alkohol dengan
kadar 90%, serta bahan maupun peralatan pendukung lain yang
diperlukan. Mempersiapkan alat pendukung dan beberapa bahan

284
yang dibutuhkan menjadi bagian penting yang harus diperhitungkan
sebelum melakukan penyambungan;

Memasukkan Sleeve Protection ke bagian dari salah satu ujung


serat yang akan dilakukan penyambungan. Sleeve Protection ini
berfungsi sebagai lapisan penguat di fokus titik penyambungan dan
berperan sebagai lapisan untuk coating pengganti;

Mengupas bagian coating dari kedua ujung serat atau fiber


dalam kabel optik menggunakan Fiber Striper. Kondisi Fiber Striper
ini memiliki tiga lubang pengupasan, hal ini dikarenakan coating serat
optik mempunyai banyak lapisan;

Membersihkan bagian ujung serat yang telah dikupas dibagian


coating menggunakan tissue dan juga alkohol dengan kadar 90%.
Lakukan langkah ini untuk kedua ujung serat optik;

Memotong kedua ujung serat optik menggunakan Fiber Cleaver


yang berfungsi untuk meratakan bagian ujung fiber, sehingga
redaman yang dihasilkan cukup kecil. Gunakan mata pisau khusus
yang berbentuk bulat dengan mata pisau yang tajam supayaujung
fiber terpotong dengan rata;

Memulai proses penyambungan fiber optik menggunakan


Fusion Splicer. Cara yang harus dilakukan adalah meletakan kedua
ujung fiber yang akan disambungkan mendekati ujung batang diode,
selian itu juga tidak boleh melebihi dari ujung batang diode;

Melakukan pengecekan terhadap posisi dari kedua ujung kabel


pada layar LCD yang ada di perangkat Fusion Splicer. Apabila posisi
kedua ujung fiber telah sesuai, maka dapat dilakukan proses
penyambungan;

Perangkat Fusion Splicer (Fiber Optik) telah menyediakan slot


untuk peleburan sleeve Protector. Saat penyambungan fiber telah
selesai, maka leburkan Sleeve Protector dibagian titik penyambungan
supaya terlindung kotoran maupun kondisi yang dapat menjadikan
serat putus secara tiba-tiba.

285
Komunitas Praktisi Progli TJKT

Fusion Splicer memang perangkat yang digunakan untuk


menyambung ujung kabel optik dengan Pig tail dan juga
penyambungan dua kabel dalam Joint Closure. Kualitas Fusion Splicer
akan mulai menurun ketika telah digunakan untuk melakukan
penyambungan sebanyak 1.500 kali. Kualitas yang mulai menurun
terdapat penghitungan loss db yang mulai tidak akurat. Oleh karena
itu, perlu melakukan perawatan terbaik terhadap Fusion Splicer
supaya kualitas pemakaian dapat terjaga, walaupun memang sudah
dapat diperkirakan penurunan kualitas dengan banyaknya
pemakaian.

Dalam Fusion Splicer (Fiber Optik) terdapat komponen yang


berfungsi untuk menghubungkan kedua ujung kabel yang akan
dilakukan penyambungan. Dalam perangkat tersebut juga dilengkapi
dengan pengukur, kamera mini, dan lampu sorot mini. Komponen lain
yang juga terdapat dalam perangkat tersebut adalah heater atau
pemanas. Dalam melakukan penyambungan juga dibutuhkan teknik
yang tepat.

Teknik Splicing Fiber Optik


Pentingnya memahami teknik dalam melakukan
penyambungan adalah untuk menghasilkan kualitas sambungan
serat yang terbaik dan tahan lama. Teknik yang dapat diterapkan
adalah sebagai berikut.

1. Splice Mekanik
Splice Mekanik merupakan metode untuk
mengkoneksikan atau menghubungkan masing-masing ujung
fiber optik secara mekanik. Penyambungan mekanik ini juga
menggunakan alat penyambung mekanik yang berbedadengan
Fusion Splicer.

2. Splice Fusion
Metode penyambungan serat optik yang dapat
memberikan hasil paling awet dan menimbulkan kemungkinan
daya rugi yang paling rendah. Prinsip dalam penyambungan
teknik ini dilakukan dengan menyolder ujung-ujung serat optik
yang telah disesuaikan posisinya secara presisi. Penyambungan
yang dihasilkan menggunakan teknik ini hanya menghasilkan
attenuation atau redaman sebesar 0,05 db saja.

286
Fusion Splicer (Fiber Optik) menjadi perangkat yang
sangat wajib dimiliki untuk memperbaiki maupun membangun
infrastruktur komunikasi yang menggunakan fiber optik. Apa
saja komponen dalam Fusion Splicer? Bagaimana melakukan
penyambungan dengan teknik splice fusion dengan
menggunakan Fusion Splicer? Apa saja manfaat yang diperoleh
dengan menggunakan peralatan tersebut? Bagaimana prosedur
yang baik dalam melakukan penyambungan fiber optik?
Peralatan pendukung apa sajayang harus dipersiapkan dalam
penyambungan kabel? Semua pertanyaan tersebut sudah
dijelaskan secara singkat, namun mudah dipahami di bagian
sebelumnya.

J. Glosarium
Absorpsi : Sifat alami dari gelas. pada daerah tertentu
gelas dapat mengabsorpsi sebagian besar
cahaya seperti pada daerah UV pula untuk
daerah infra merah, terjadi absorpsi yang besar
oleh adanya getaran ikatan kimia.
Amplifier : Rangkaian komponen elektronika yang dipakai
untuk menguatkan daya (atau tenaga secara
umum).
Attenuation : Suatu besaran yang dihasilkan oleh
perbandingan antara besar sinyal keluaran dan
sinyal masukan dalam bilangan logaritmis 10
dengan satuan dB, dimana sinyal keluar lebih
kecil dari sinyal masuk.
Band width : Lebar pita dalam teknologi komunikasi adalah
perbedaan antara frekuensi terendah dan
frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu.
Biconic : Jenis konetor yang pertama kali muncul untuk
konektor fiber optic, dan untuk penggunaannya
jarang sekali sekarang.
Clading : Bagian pelindung yang langsung menyelimutiserat
optik.
Coating : Mantel dari serat optik yang berbeda dari cladding
dan core.
Core : Bagian yang mentransmisikan cahaya yang
287
Komunitas Praktisi Progli TJKT

terbuat dari kaca ataupun plastik.


Fiber optik : Saluran transmisi atau sejenis kabel yang
terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus
dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya
dari suatu tempat ke tempat lain.
Flashdisk : Merupakan salah satu media penyimpanan
dalam dunia komputerisasi.
Fusion splicer : Tindakan menggabungkan dua serat optik
ujung ke ujung. Tujuannya adalah untuk
menyatukan dua serat bersama-samasedemikian
rupa sehingga cahaya yang melewati serat tidak
tersebar atau dipantulkan kembali oleh
sambatan.
Graded-index : Fiber optik dengan diameter core yang besar
multimode dan mempunyai cladding.

Justify : Perataan kanan dan kiri suatu paragraf dalam


aplikasi pengolah kata.
Loose tube cable : Kabel jenis ini umumnya dirancang dalam
bentuk modular.
Mikro-bending : Atenuasi yang disebabkan oleh mikro-bending,
yaitu pembongkaran fiber optik untuk
memenuhi persyaratan ruangan, namun
pembongkaran dapat pula terjadi secara tidak
sengaja, misalnya fiber optik yangmendapatakan
tekanan cukup keras sehingga cahaya yang
merambat di dalamnya akan berkelok dari arah
transmisi dan hilang.
Modem : Alat komunikasi dua arah.
Multimode Fiber : Kabel fiber optik multimode memungkinkan
Optik beberapa mode cahaya untuk melewati inti
besar.
Optical : Merupakan sebuah komponen yang bertugas
Transmitter untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke
dalam media pembawanya.
Transmitter : Suatu alat kelanjutan dari sensor, di mana
merupakan salah satu elemen dari sistem
pengendalian proses.

288
DAFTAR PUSTAKA

http://blog.unnes.ac.id/setyani/2016/03/24/glosarium-istilah-kata-dalam-
jaringan/ Diakses Senin, 23 Agustus 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.

https://www.pintarkomputer.com/glosarium-istilah-penting-serta-
definisinya-seputar-dunia-komputer-dan-teknologi/ Diakses Senin, 23
Agustus 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://4winmobile.com/perakitan-komputer/ Diakses Rabu, 20 Oktober


2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

http://abdalkomponenperakitan.blogspot.com/2016/05/blog-post.html
Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.

https://itkoding.com/cara-install-windows-10/ Diakses Rabu, 20 Oktober


2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://zonabiner.com/tutorial/debian/cara-install-debian-10-(buster)-
minimal-mode Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

https://www.sekawanmedia.co.id/sistem-operasi/ Diakses Rabu, 20


Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas

http://rincebologaddres.blogspot.com/ Diakses Rabu, 20 Oktober 2021


pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://mahattaonkpli.wordpress.com/2017/06/07/penjelasan-dan-cara-
mudah-mengrimping-kabel-lan-untuk-sharing-data/ Diakses Rabu, 20
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

http://www.centraldata.co.id/wp/howtolantester/ Diakses Rabu, 20


Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://www.rockypratama.com/2019/04/fungsi-dari-urutan-kabel-
straight.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

https://kamu-klik.blogspot.com/2012/02/mengkrimping-kabel-rj45-straight-
cross.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.
289
Komunitas Praktisi Progli TJKT

https://rafyakbaar.wordpress.com/cara-mengkrimping-kabel/ Diakses Rabu,


20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-
router.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

http://nguprek.com/konfigurasi-router-on-stick-di-cisco-packet-tracer/
Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.

https://idcloudhost.com/kamus-hosting/peer-to-peer/ Diakses Rabu, 20


Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://www.kiosbarcode.com/blog/penjelasan-lengkap-mengenai-jaringan/
Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://7infomedia.blogspot.com/2013/05/membuat-jaringan-peer-to-
peer.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

https://www.deminasi.com/2020/01/jenis-kabel-fiber-optik.html Diakses
Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://gig.id/stories/tech/jenis-jenis-kabel-fiber-optik Diakses Rabu, 20


Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://duniafiberoptik.blogspot.com/2018/01/kode-warna-para-jointer-
wajib-hafal-di.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

http://nguprek.com/bagian-bagian-dari-fiber-optic/ Diakses Rabu, 20


Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://sinarmonas.co.id/blog/detail/kabel-fiber-optik-keunggulan-
karakteristik-dan-aplikasinya Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul
10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

http://www.dataglobal.co.id/pengertian-fiber-optic/ Diakses Rabu, 20


Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

290
http://putripatriciaw.blogspot.com/2019/09/penyambungan-kabel-fiber-
optik.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

https://www.tutorfiber.com/2021/04/alat-alat-fiber-optik-dan-
fungsinya.html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

https://induktechnology.com/id/splicing-fiber-optic-aman-dan-hasil-terbaik/
Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://www.kucari.com/otdr-optical-time-domain-reflectometer. Diakses
Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://www.tutorfiber.com/2021/05/Prosedur%20penggunaan%20OTDR.
html Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.

https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-firewall/ Diakses Rabu, 20


Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://support.microsoft.com/id-id/windows/mengaktifkan-atau-
menonaktifkan-firewall-pertahanan-microsoft-ec0844f7-aebd-0583-
67fe-601ecf5d774f Diakses Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

https://www.mutiaramutusertifikasi.com/artikel/memahami-konsep-
keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3 Diakses kamis, 21 Oktober 2021
pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://belajark3.com/ruang-baca/Pengertian-K3.html Diakses kamis, 21


Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://disnakertrans.bantenprov.go.id/Berita/topic/288 Diakses kamis, 21


Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://mawisaranasamawi.com/fungsi-dan-definisi-
k3/#:~:text=Tujuan%20K3,sehingga%20dapat%20digunakan%20se
cara%20efektif. Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

291
Komunitas Praktisi Progli TJKT

https://www.halohse.com/2019/01/faktor-faktor-ancaman-resiko-
kecelakaan.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

https://www.sehatq.com/artikel/penyebab-kecelakaan-kerja-yang-patut-
anda-waspadai Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.

https://elvira.rahayupartners.id/id/know-the-rules/manpower-law Diakses
kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://katigaku.top/2020/05/25/contoh-rambu-k3/ Diakses kamis, 21


Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://mysmart1.wordpress.com/rambu-rambu-k3-in-lab-komputer/
Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.

https://eticon.co.id/panduan-keselamatan-kerja/ Diakses kamis, 21 Oktober


2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

http://safetynet.asia/cara-cara-bekerja-dengan-aman/ Diakses kamis, 21


Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://www.gardaoto.com/blog/5-contoh-bahaya-di-tempat-kerja-yang-
sering-terjadi Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

https://ms-sigli.go.id/prosedur-keadaan-darurat/ Diakses kamis, 21 Oktober


2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/2019/05/06/5-r-ringkas-rapi-resik-
rawat-rajin-antara-slogan-dan-pelaksanaan/ Diakses kamis, 21
Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://www.smkfarmasinasional.sch.id/post-penerapan-5r-ringkas-rapi-
resik-rawat-rajin.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00
WIB, Ajibarang Banyumas.

292
https://kabardariguru.wordpress.com/2021/03/23/budaya-kerja-industri/
Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.

https://safetysignindonesia.id/k3-konstruksi-3-peralatan-penting-bekerja-
di-ketinggian-dan-panduan-aman-menggunakannya/ Diakses kamis,
21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

http://sukkhendro54.blogspot.com/2016/01/instalasi-kabel-fiber-optik.html
Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.

https://www.jaringk3-telko.org/artikel-bulan-ini/inspirasi-bekerja-pada-
ketinggian-di-menara-telekomunikasi-pada-malam-hari Diakses kamis,
21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://pandi.id/mengenal-ipv4-dan-ipv6/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021


pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://www.transiskom.com/2011/02/konsep-dasar-tcpip.html Diakses
kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://en.wikipedia.org/wiki/Network_service Diakses kamis, 21 Oktober


2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://www.teorikomputer.com/2018/10/prinsip-dasar-keamanan-
jaringan.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

https://anantoep.wordpress.com/2009/12/16/sekilas-tentang-sistem-
komunikasi-seluler/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,
Ajibarang Banyumas.

https://bisakimia.com/2013/03/23/prinsip-kerja-microwave/ Diakses kamis,


21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://adalah.co.id/vsat/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB,


Ajibarang Banyumas.

https://www.kajianpustaka.com/2018/07/pengertian-jenis-dan-prinsip-
kerja-serat-optik.html Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00
WIB, Ajibarang Banyumas.

293
Komunitas Praktisi Progli TJKT

https://dosen.yai.ac.id/v5/dokumen/materi/970253/IF4226_02_061523.doc
x Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.

https://belajarfiberoptik.com/splicing-fiber-optik/ Diakses kamis, 21 Oktober


2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

http://bahasasastra.kemdikbud.go.id/glosarium/?row=4763 Diakses kamis,


21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang Banyumas.

https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/fungsi-lan-tester
Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.

https://www.tutorfiber.com/2021/09/fungsi-optical-power-meter.html
Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, Ajibarang
Banyumas.

http://saptaji.com/2013/09/22/pengenalan-otdr-dan-kegunaannya-dalam-
jaringan-fiber-optik/ Diakses kamis, 21 Oktober 2021 pukul 10.00
WIB, Ajibarang Banyumas.

294

Anda mungkin juga menyukai