Anda di halaman 1dari 7

Fabrikasi Elektroda Karbon Dengan Prinsip Kapasitif Untuk Menurunkan

Kadar Garam Dalam Air Yang Ditandai Dengan Penurunan Nilai TDS (Total
Dissolved Solid)

(Fabrication of a Carbon Electrode Using Capacitive Deionization Principle to Salt


Removal Which is Characterized by The Reduction of TDS Value)

Triswantoro Putro
Jurusan Teknika, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah

Abstrak: Desalinasi merupakan metode untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Salah satu metode
yang yang ramah lingkungan dan hemat energi adalah menggunakan elektroda karbon dengan prinsip
kapasitif. elektroda karbon yang telah difabrikasi menggunakan bahan campuran antara karbon aktif
dan PVA dengan komposisi perbandingan 20:1. Hasil campuran bahan – bahan dicetak diatas graphite
sheet dengan ukuran 80 x 60 x 0,5 mm3. Proses desalinasi berlangsung sebanyak 2 siklus adsorbs dan
desorbsi. Siklus adsorbsi adalah siklus saat elektroda dialiri tegangan listrik sehingga ion – ion akan
tertarik ke elektroda dan air menjadi berkurang kadar garamnya. Sedangkan siklus desorbsi adalah
siklus ketika tegangan elektroda dilepas dan ion – ion yang menempel saat siklus adsorbsi akan lepas
kembali. Hasil pengukuran TDS yang digunakan untuk mewakili pengukuran kadar garam air sampel
menunjukkan penurunan nilai TDS sebesar 32,5% dari kondisi awal. Pengukuran temperatur air sampel
selama proses desalinasi menunjukkan tidak terjadi perubahan.
Kata kunci: Desalinasi, Elektroda karbon, TDS, Adsorbs, Desorbsi

Abstract: Desalination is a method for converting sea air into fresh air. One of the eco-friendly and
energy saving method is to use carbon electrodes with capacitive principles. A fabricated carbon
electrode using a mixture of activated carbon and PVA uses ratio composition 20:1. The mixture of the
material is printed on a graphite sheet 80 x 60 x 0.5 mm3. The desalination process takes 2 cycles of
adsorption and desorption. The adsorption cycle is a cycle when electrode is fed. The ions will be
attracted to the electrode and the salt in the air will be reduced. While desorption cycle is the cycle
when the electrode voltage is detached and the ions adhered on adsorption cycle will be detached. The
result of TDS which is used as the sample water salt measurement shows that the reduction of TDS
value is 32,5% from the formerly condition. The temperature measurement of water sample during
desalination process shows that the temperature does not have any changing.
Keyword: Desalination, Carbon electrode, TDS, Adsorb, Desorb

Alamat korespondensi:
Triswantoro Putro, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah, Jalan A. R. Hakim 150,
Surabaya. e-mail: triswantoro.putro@hangtuah.ac.id

PENDAHULUAN Pemanfaatan air laut sebagai air


Salah satu kebutuhan utama minum sangat minim. Teknologi yang
hidup manusia adalah air bersih. Fresh biasa dilakukan untuk mengubah air
water atau air tawar semakin lama laut menjadi air tawar adalah dengan
semakin berkurang karena desalinasi, reverse osmosis (RO),
berkurangnya penyerapan air hujan. electrodialysis (ED) dan Capasitive
Sehingga air hujan langsung menuju ke deinozation (CDI) (R. Broseus, dkk.,
laut yang berakibat cadangan air tawar 2009). Pemanfaatan teknologi ramah
berkurang. Jumlah air tawar di bumi lingkungan dan hemat energilah yang
hanya sekitar 3% dari total air sisanya menjadi fokus utama dari penelitian
97% berupa air bergaram di laut. yang dilakukan.

1
2 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 8, Nomer 1, September 2017

Teknologi elektroda karbon Cl- akan ditarik menuju elektroda


yang dimanfaatkan sebagai pengolah positif. Karena ion pembentuk garam
air garam menjadi air tawar memiliki sudah diikat di permukaan elektroda,
beberapa kelebihan, diantaranya, air maka air yang keluar dari sistem akan
hasil pengolahan tidak terkontaminasi berkurang kadar garamnya (Dietz,
dengan material pembentuknya. Selain 2004).
itu, kelebihan yang lain adalah hemat
energi karena menggunakan daya
listrik masukan yang kecil. Tegangan
yang digunakan antara 1 volt sampai 2
volt.
Penelitian sebelumnya yang Gambar 1. Sistem kerja CDI
dilakukan oleh Newman dan Johnson (ENPAR tecnology)
mengenai daya serap ion sebuah Kadar garam dalam suatu
elektroda berpori menyatakan bahwa larutan (air) biasa dideteksi dengan
semaki besar luar permukaan elektroda mengukur konduktivitas sebuah
maka daya serap (absorpsi) elektroda larutan. Konduktivitas atau daya hantar
tersebut semakin besar. Artinya luas listrik (DHL) merupakan ukuran dari
pori – pori elektroda harus semakin kemampuan larutan untuk
besar (Johnson, A.M. dan J. Newman, menghantarkan listrik. Semakin besar
1971). Material yang memiliki konduktivitas larutan, maka larutan
porositas besar salah satunya adalah tersebut akan semakin mudah
karbon aktif. Selain berporositas besar, menghantarkan arus listrik. Besarnya
karbon aktif juga bersifat konduktif, konduktivitas larutan diakibatkan oleh
sifat penyerapan yang baik dan harga banyaknya ion terlarut. Selain
terjangkau. Sifat – sifat tersebut yang konduktivitas larutan, kadar garam
membuat karbon aktif dapat digunakan juga bisa dideteksi dengan
menjadi elektroda. menggunakan besaran berupa TDS
Metode pengolahan air dengan (Total Dissolved Solid). TDS adalah
teknologi elektroda karbon dilakukan terlarutnya zat padat baik berupa ion,
dengan melewatkan air garam diantara senyawa atau koloid dalam cairan.
elektroda positif dan negatif. Elektroda Konduktivitas dan TDS memiliki
Karbon yang dialiri listrik akan hubungan seperti persamaan 1
berfungsi sama dengan kapasitor. sehingga pengukuran kadar garam
Permukaan elektroda yang bermuatan dapat dilakukan dengan mengukur
akibat dialiri arus listrik menyerap ion konduktivitas larutan atau TDS larutan.
akibat gaya elektrostatis seperti prinsip
kerja kapasitor di rangkaian arus = … … .1
searah. Ion – ion yang terkandung
dalam air akan terserap menuju Dengan K adalah konstanta
elektroda dengan muatan yang larutan.
berlawanan. Ion positif seperti Na+, K+, Peneltian yang telah dilakukan
Mg+ akan tertarik ke elektroda negatif adalah membuat sebuah sistem
begitu sebaliknya ion negatif seperti desalinasi berbasis elektroda karbon
Triswantoro Putro: Fabrikasi Elektroda Karbon dengan Prinsip Kapasitif … 3

dengan bahan dasar karbon aktif yang maksimal 100 ̊C, kemudian dicampur
dicampur dengan perekat dari bahan dengan PVA dan diaduk selama 1 jam
PVA yang diujikan untuk menyaring dengan kecepatan konstan. Komposisi
air garam. Besarnya kadar garam campuran antara karbon aktif dan PVA
dideteksi dengan mengukur besarnya adalah 20 : 1.
TDS larutan (Nicola, 2015). Setelah tercampur rata, bahan
utama yang berupa karbon aktif
METODOLOGI PENELITIAN dicampurkan dalam larutan hingga
Metodologi penelitian tercampur rata menjadi bahan
ditunjukkan dalam diagram blok elektroda homogen selama 20 menit.
berikut ini. Bahan – bahan hasil pencampuran
diratakan dalam lembaran yang
Preparasi bahan
berbahan grafit (graphite sheet)
dengan ukuran 80 x 60 x 0,5mm3.
Karbon aktif Graphite sheet dan bahan yang ada
PVA aquades
diatasnya dibiarkan hingga suhu kamar
dan merekat sempurna.
Proses selanjutnya adalah
Dipanaskan 100° + proses pengeringan elektroda hingga
dicampur selama 1 elektroda kering sempurna dan tetap
jam
memiliki porositas besar yaitu dengan
Dicampur Selama
20 menit cara mendinginkan dalam suhu -14 °C
selama 12 jam dan proses pencairan
pada suhu 30 °C selama 12 jam juga.
Cetak diatas 10 lbr
Graphite Sheet Proses tersebut disebut juga dengan
freezing thawing.
Elektroda yang sudah jadi
Didiamkan hingga
dibentuk menjadi sebuah cell elektroda
suhu ruang
karbon. 1 buah cell elektroda karbon
terdiri dari 2 elektroda (positif dan
Freezing Thawing negatif), 2 acrilik sebagai pembatas
antara cell 1 dengan cell yang lain dan
Gambar 2. Blog Diagram 1 spacer yang berfungsi sebagai
Membuat elektroda merupakan penyekat elektroda positif dan
Tahap awal dalam membuat sistem elektroda negatif. Proses desalinasi
desalinasi dengan elektroda karbon. menggunakan 5 cell elektroda karbon.
Tahapan – tahapan pembuatannya Bentuk cell elektroda karbon bisa
seperti yang tersaji pada Gambar 2. dilihat pada Gambar 3.
Aquades dipanaskan hingga suhu
4 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 8, Nomer 1, September 2017

Acrilic
Elektroda

Outle

Inlet

Graphit Sheet Spacer

Gambar 3. Susunan Setiap Pasang Cell CDI

Desalinasi berlangsung dengan (proses adsorbsi). Air hasil pengolahan


2 proses, yaitu adsorbsi selama 60 kemudian ditampung dalam bejana
menit dan desorbsi selama 60 menit. untuk diukur kembali niai TDS-nya
Prosed adsorbs adalah proses secara realtime dengan TDS meter
penyerapan ion oleh elektroda dengan yang telah di-interface-kan dengan
cara elektroda karbon diberi teganan komputer. Komputer berfungsi untuk
listrik sebesar 2 volt. Sedangkan proses merekam hasil pengukuran TDS air
desorbsi adalah proses pelepasan ion sampel. Setelah 1 jam berlangsung
yang telah menempel selama proses (proses adsorbsi) tegangan listrik
adsorbsi. Hal ini dilakukan ketika ion dimatikan, maka berlangsung proses
yang menempel di elektroda sudah desorbsi dengan aliran air tetap. Begitu
mencapai titik jenuh atau ion – ion berulang seterusnya. Hasil pengukuran
sudah tidak bisa menempel lagi lebih TDS digunakan sebagai acuan
banyak sehingga harus dilepaskan dari pengukuran nilai kadar garam dalam
elektroda. sistem desalinasi menggunakan
Larutan garam ditampung pada persamaan sebagai berikut :
sebuah bejana dan diukur nilai TDS-
nya dengan alat TDS meter sebagai %∆ = 100% ….. 2
nilai awal. Air bergaram dialirkan
dengan kecepatan 5 ml/menit Sistem desalinasi menggunakan
menggunakan pompa air mini menuju elektroda karbon keseluruhan
cell elektroda karbon yang telah diberi ditunjukkan pada Gambar 4.
tegangan listrik 2 volt selama 1 jam

TDSmeter

Larutan sampel

Gambar 4. Sistem CDI


Triswantoro Putro: Fabrikasi Elektroda Karbon dengan Prinsip Kapasitif … 5

HASIL DAN PEMBAHASAN pada tahun 2013 yang dilakukan oleh


Komposisi perbandingan antara Wei Huang. Proses desalinasi pada
karbon aktif dan PVA pada pembuatan penelitian yang dilakukan adalah
elektroda karbon dengan metode menggunakan 2 siklus desalinasi. Satu
freezing thawing adalah 20 : 1. Ukuran siklus desalinasi terdiri atas 60 menit
dimensi elektroda yang telah dibuat adsorbs dan 60 menit desorbsi.
adalah 60 x 80 x 0.5 mm3. Elektroda Semakin tinggi tegangan yang
karbon yang telah dibuat ditunjukkan diberikan maka efisiensi sistem
pada Gambar 5. desalinasi semakin baik. Tetapi Wei
Huang memberi batasan tegangan
yaitu 0,5 – 2 volt. Jika tegangan yang
diberikan melebihi 2 volt, maka sistem
desalinasi secara kapasitif tidak
berlangsung karena akan berubah
menjadi sistem elektrolisis (W. Huang,
dkk., 2014). Hasil desalinasi yang
dilakukan ditunjukkan pada Gambar 6.
Pengurangan kadar garam air sampel
dapat dihitung dengan persamaan 1.
Gambar 5. Elektroda Karbon Hasil desalinasi air garam
menunjukkan pengurangan kadar
Pengujian desalinasi hasil garam maksimum sebesar 32,5%.
penelitian dilakukan sesuai dengan Gambar 6 menunjukkan hasil
skema Gambar 4. Air sampel yang pengukuran yang berbeda pada siklus
berada pada bejana memiliki TDS awal pertama dan kedua. Pada siklus
57,6 ppm dialirkan dengan kecepatan pertama dihasilkan pengurangan kadar
aliran 5 ml/menit melalui cell elektroda garam sebesar 25,5% dan pada siklus
karbon yang diberi tegangan 2 volt. kedua didapatkan hasil pengurangan
Pemilihan tegangan sebesar 2 volt sebesar 32,5%.
mengacu pada penelitian sebelumnya

80 adsorbsi desorbsi

70
TDS (ppm)

60

50

40

30
0 60 120 180 240
waktu (menit)

Gambar 6. Hasil pengukuran TDS air garam 2 siklus desalinasi


6 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 8, Nomer 1, September 2017

40
adsorbsi desorbsi
`
35

Temperatur (°C)
30

25

20
0 60 120 180 240
waktu (menit)

Gambar 7. Hasil pengukuran temperatur pada proses desalinasi

KESIMPULAN
Hal ini dikarenakan pada awal Penelitian ini dapat
proses desalinasi masih terdapat disimpulkan bahwa elektroda karbon
pengotor yang menempel pada yang berbahan dasar karbon aktif dan
elektroda, sehingga pengukuran TDS PVA dengan komposisi 20 : 1 telah
belum presisi seperti yang diharapkan. mampu mengurangi kadar garam
Banyaknya pengotor menambah nilai dalam air. Proses desalinasi dilakukan
TDS larutan. Pada siklus kedua, sistem dengan 2 siklus adsorbsi dan desorbsi.
sudah stabil dan pengotor sudah Hasil pengukuran TDS yang mewakili
terlarut dalam siklus yang pertama, nilai kadar garam menunjukkan
sehingga menghasilkan pengurangan penurunan maksimal sebesar 32,5%.
kadar garam yang lebih tinggi. Temperatur air sampel juga diukur
Proses desalinasi menggunakan selama proses desalinasi. Hasil
metode elektroda karbon diharuskan pengukuran menunjukkan bahwa tidak
tidak mempengaruhi temperatur air terjadi perubahan signifikan pada
sampel. Hal ini dikarenakan metode ini kenaikan temperatur yaitu dari 29,70
hanya mengandalkan gaya elektrostatis menjadi 30,2° C.
dari 2 elektroda yang dialiri arus DAFTAR PUSTAKA
berlawanan. Hasil pengukuran R. Broséus, J. Cigana, B. Barbeau, C.
temperatur selama proses desalinasi 2 Daines-Martinez, and H. Suty,
siklus terlihat seperti Gambar 7. “Removal of total dissolved
Gambar 7 menunjukkan tidak terjadi solids, nitrates and ammonium
perubahan suhu yang signifikan dari ions from drinking water using
air sampel hasil pengolahan yaitu dari charge-barrier capacitive
29,70 menjadi 30,20 C. Kenaikan deionisation,” Desalination, vol.
temperatur ini kemungkinan 249, no. 1, pp. 217–223, Nov.
diakibatkan oleh sirkulasi air yang 2009.
menggunakan pompa bukan berasal Johnson, A.M. dan J. Newman, (1971),
dari sistem desalinasi menggunakan “Desalting by Means of Porous
elektroda karbon. Carbon Electrodes”, J.
Triswantoro Putro: Fabrikasi Elektroda Karbon dengan Prinsip Kapasitif … 7

Electrochem. Soc.,118(3) 510–


517.
Dietz, Steven, (2004), “Improved
Electrodes for Capacitive
Deionization”, Proceedings of
the 2004 NSF Design, Service
and Manufacturing Grantees and
Research Conference,
Birmingham, AL, January.
Nicola, F., (2015). “ Hubungan antara
Konduktivitas, TDS (Total
Dissolved Solid) dan TSS (Total
Suspended Solid dengan kadar
Fe2+ dan Fe total pada air sumur
gali)” Universitas Jember
W. Huang, Y. Zhang, S. Bao, R. Cruz,
and S. Song, “Desalination by
capacitive deionization process
using nitric acid-modified
activated carbon as the
electrodes,” Desalination, vol.
340, pp. 67–72, May 2014

Anda mungkin juga menyukai