PEMBAHASAN
Energi listrik ini akan dinaikan tegangannya oleh transformator penaik tegangan
(step-up) ke level tegangan tinggi (antara 70 kV sampai 150 kV) atau tegangan ekstra
tinggi (500 kV) untuk disalurkan melalui jaringan transmisi (Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi / Saluran Udara Tegangan Tinggi) langsung ke gardu induk. Saluran
transmisi yang digunakan bisa berupa saluran udara maupun kabel tanah. Ilustrasi
proses pembangkitan, transmisi dan distribusi dari pusat listrik sampai ke konsumen
dapat dilihat di gambar 3.1.
3.1
16
17
Dari gardu induk (GI), tegangan tenaga listrik perlu diturunkan kembali
menggunakan transformator penurun tegangan (step-down)menjadi tegangan
menengah sebelum disalurkan melalui jaringan distribusi primer (Saluran Udara
Tegangan Menengah).Tegangan menengah yang digunakan oleh PLN sebesar 20 kV.
Pada level tegangan menengah ini, tenaga listrik dapat langsung digunakan oleh
konsumen yang mempunyai daya tersambung besar seperti industri besar.
Dengan demikian sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik
yang berada paling dekat dengan sisi beban/konsumen. Dimana sistem distribusi
menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat suplai yang dalam hal ini
dapat berupa gardu induk atau pusat pembangkit ke pusat-pusat/kelompok beban
(gardu distribusi) dan pelanggan melalui jaringan primer dan jaringan sekunder.
(BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi
pembakaran dan prosesnya.
Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara
sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:
a. Air Intake Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya terdapat
peralatan pembersih udara.
c. Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
d. Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet
house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
e. Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat memasuki
ruang kompresor.
f. Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara
yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.
2. Compressor Section.
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk
mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi
sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan
tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow
compressor terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Compressor Rotor Assembly. Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar
pada porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara
secara aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan
tinggi. Bagian ini tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun
kosentris di sekeliling sumbu rotor.
20
2. Compressor Stator. Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
1) Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk
ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
3. Combustion Section.
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida
kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini
berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara
panas tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari
keseluruhan adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin.
c. Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam combustion
liner.
21
d. Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam combustion
chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
e. Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas
agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
f. Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion
chamber.
g. Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses pembakaran
terjadi.
4. Turbin Section.
b. First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first
stage turbine wheel.
d. Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas
panas ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk
memisahkan kedua turbin wheel.
5. Exhaust Section.
22
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran
pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari
beberapa bagian yaitu : Exhaust frame assembly, dan exhaust gas keluar dari turbin
gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust
plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfir melalui exhaust stack,
sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut diukur dengan exhaust
thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk data pengontrolan
temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah
termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.
3.7 Generator
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi
mekanis dari prime mover atau penggerak mula. Prinsip kerja dari generator sesuai
dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan
momen elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor sehingga menimbulkan
EMF pada kumparan rotor.
3.8 Power Tranformator (Trafo Daya)
Transformator Daya adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya.
Dalam operasi penyaluran tenaga listrik transformator dapat dikatakan jantung
dari transmisi dan distribusi.Dalam kondisi ini suatu transformator diharapkan dapat
beroperasi secara maksimal (kalau bias secara terus menerus tanpa
berhenri).Mengingat kerja keras dari suatu transformator seperti itu, maka cara
pemeliharaan juga dituntut sebaik munkin.
24
Oleh karena itu tranformator harus dipelihara dengan menggunakan system dan
peralatan yang benar,baik dan tepat.Untuk itu regu pemeliharaan harus mengetahui
bagian-bagian tranformator dan bagian-bagian mana yang perlu diawasi melebihi
bagian lainnya.
Berdasarkan tegangan operasinya dapat dibedakan menjadi tranformator
500/150 kV dan 150/70 kV biasa disebut Interbus Transformator (IBT).
Transformator 150/20 kV dan 70/20 kV disebut juga trafo distribusi.Titik netral
transformator ditanahkan sesuai dengan kebutuhan unutk system pengamanan /
proteksi,sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi
netral 150 kV dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan thanan rendah atau
tahanan tinggi atau langsung disisi netral 20 kV nya.
Transformator dapat dibagi menurut fungsi / pemakaian seperti :
Transformator Mesin (Pembangkit)
Transformator Gardu Induk
Transformator Distribus
Transformator dpat juga dibagi menurut Kapasitas dan Tegangan seperti :
Transforamator besar
Transforamtor sedang
Transforamtor kecil
Konstruksi Bagian-Bagian Transformator
Transformator terdiri dari :
A. Bagian Utama
1. Inti besi
2. Kumparan Transformator
3. Miyak Tasnformator
4. Bushing
5. Tagki Konservator
B. Perlatan Bantu
1. Pendingin
2. TapChanger
3. Alat Pernapasan (Dehydration Breather)
4. Indikator-indikator : Thermometer , permukaan minyak
C. Peralatan Proteksi
1. Rele Bucholz
25
3. ALAT BANTU:
a. Tambang plastik untuk pengikat tangga 3 meter
b. Tambang manila 25 meter ( 2 buah )
c. Tangga panjat
d. Roll gantung lengkap rantai gantungan seling
e. Besi Kanal UNP 14 “ 2 buah
f. Pipa besi pengungkit 2 buah
g. Kawat Baja seling 95/150 sqmm 2 buah
h. Lap kain/majun
i. Tang Kombinasi
4. PERLENGKAPAN K3:
a. Helm kerja
b. Sepatu alas karet tahan tegangan 20 kV
c. Sarung tangan 20 kV
d. Sabuk pengaman
5. MATERIAL :
a. Thermocouple
b. Kabel terminal trafo
6. ALAT UKUR :
a. Tahanan Isolasi 5000 Volt ( Megger Isolasi )
b. Tang Ampere
c. Multimeter
Fuel nozzle tersumbat disebabkan oleh adanya pengerakan atau korosi pada
line bahan bakar yang menuju nozzle dan menyebab kan nozzle tersebut tersubat
akibat terjadinya masalah ini efek yang timbul ialah bahan bakar yang akan
masuk keruang bakar berkurang sehingga menghambat laju putaran turbin sampai
full speed.
Kabel trafo cacat disebabkan sudah lama nya kabel tersebut diggunkan
sehingga tahanan isolasi nya sudah berkurang dan terjadinya pengelupasan dan
bisa menyebab kan trafo tersebut shoot
2. Penanganan
Gambar 1. Termocouple
29