Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

PADA NY. D UMUR 25 TAHUN G1P0A0 HAMIL 12 MINGGU DENGAN


KELUHAN MUAL DAN MUNTAH

A. PENGKAJIAN
Dilaksanakan pada :
Hari / tanggal : Selasa / 5 Juli 2022
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Puskesmas Tahunan Jepara
Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 25 th
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
No. RM :-
Alamat : Tahunan RT 1/4 Tahunan Jepara
b. Biodata Penanggung jawab
Nama : Tn. A
Umur : 27 th
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan pasien : Suami
Alamat : Tahunan RT 1/4 Tahunan Jepara
2. Keluhan utama dan alasan datang
a. Keluhan utama : ibu mengatakan merasakan mual dan muntah.
b. Alasan datang : ibu ingin memeriksakan kehamilannya.

3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan dahulu
Ibu belum / tidak pernah menderita
- Penyakit menular seperti : Hepatitis, AIDS, TBC, dll
- Penyakit keturunan seperti : DM, Tekanan darah tinggi,
jantung, dll
b. Riwayat kesehatan sekarang
Saat ini ibu tidak sedang / sedang menderita :
- Penyakit menular seperti : Hepatitis, AIDS, TBC, dll
- Penyakit keturunan seperti : DM, Tekanan darah tinggi,
jantung, dll
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Di keluarga ibu tidak ada / ada yang menderita :
- Penyakit menular seperti : Hepatitis, AIDS, TBC, dll
- Penyakit keturunan seperti : DM, Tekanan darah tinggi,
jantung, dll
- Tidak ada riwayat kembar
- Tidak ada kecacatan
4. Riwayat Perkawinan
a. Menikah pada usia 24 tahun
b. Menikah 1 kali
c. Lama menikah 1 tahun
5. Riwayat obstetri
a. Riwayat Menstruasi
● Menarche : 12 tahun
● Siklus / lama : 28 hari / 7 hari
● Perdarahan : sedang
● Dysmenorrhea : tidak
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan : hamil ini
Persalinan : -
Nifas :-
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
● Umur kehamilan menurut pasien 3 bulan
● HPHT : 12-04-2022 HPL : 19-01-2023
● Periksa hamil 2 kali, mendapat terapi tablet Asam folat, vit B6,
mendapat penyuluhan tentang emesis gravidarum
● Imunisasi TT :
TT capeng pada : 20 Agustus 2021
TT I kehamilan : -
● Kebiasaan :
Minum jamu : tidak
Merokok : tidak
Obat-obatan tertentu : tidak
● Berat Badan sebelum hamil 48 Kg
● Gerakan Janin : -
● Rencana persalinan di PMB HANDAYANI
6. Riwayat Keluarga Berencana
a. Pernah KB / tidak : tidak
b. KB yang digunakan : -
c. Berapa lama menggunakan KB : -
d. Jika sudah tidak KB apa alasannya : -
e. Rencana yang akan datang ingin kontrasepsi apa : KB suntik 3 bulan
f. Alasannya apa : ingin KB suntik 3 bulan karena menyusui dan seperti
saudaranya
7. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari
SEBELUM HAMIL SELAMA HAMIL
a. Pola Nutrisi Makan 3 kali/hari makan 3 kali/hari
nasi, sayur, telur nasi, sayur, tempe, telur
b. Pola Eliminasi BAB 1 kali/hari BAB 1 kali/hari
BAK 4-5 kali/hari BAK 7-8 kali/hari
c. Pola aktivitas Mengerjakan pekerjaan Mengerjakan pekerjaan
rumah rumah
d. Pola istirahat tidur siang 1 jam tidur siang 1 jam
tidur malam 7-8 jam tidur malam 6-7 jam
e. Personal hygiene Mandi 2 kali/hari Mandi 2 kali/hari
gosok gigi 2 kali/hari gosok gigi 2 kali/hari
ganti baju 2 kali/hari ganti baju 2 kali/hari
f. Pola seksual 3 kali/minggu 1 kali/minggu
8. Psikososiospiritual
a. Tanggapan ibu terhadap dirinya sendiri
Ibu merasa senang akan menjadi seorang ibu.
b. Tanggapan ibu terhadap kehamilannya
Ibu mengatakan sangat senang dan bahagia dengan kehamilan
sekarang ini.
c. Respon keluarga terhadap keadaan ibu
Ibu mengatakan keluarga bahagia dengan kehamilan ibu.
d. Ketaatan beribadah
Ibu taat menjalankan ibadahnya sesuai agama islam
e. Pengambilan keputusan didalam keluarga
Ibu mengatakan ikut serta dalam pengambilan keputusan oleh keluarga
f. Pemecahan masalah
Ibu mengatakan ikut serta dalam pemecahan masalah
g. Keadaan Lingkungan
Ibu mengatakan Hubungan ibu dengan tetangga dan masyarakat sekitar
lingkungannya baik.
Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan Umum : baik
b. Tingkat kesadaran : Composmetis
c. Antropometri :
Berat badan hamil : 49 kg
Tinggi Badan : 151 cm
LILA : 25 cm
d. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 365 ℃
Nadi : 88 kali/ menit
RR : 20 kali/ menit
2. Status Present
a. Kepala : mesochepal
b. Rambut : warna hitam, jenis ikal, bersih tidak ada
ketombe, tidak rontok
c. Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik,
simetris, reflex pupil ada, secret tidak ada
d. Hidung : bersih, polip tidak ada
e. Mulut : bibir tidak kering, gigi tidak ada caries,
rongga mulut bersih
f. Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
g. Muka : tidak oedema, tidak pucat, tidak ada jerawat
h. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
i. Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
j. Mamae : tidak ada benjolan yang bersifat pathologis,
tidak ada reaksi / dimpling
k. Perut : tidak ada bekas operasi ( Laparotomi); tidak
ada nyeri tekan pada gaster & hepar
l. Genetalia : bersih, tidak ada tanda-tanda PMS misal
benjolan seperti bunga kol, seperti jengger
ayam, keluar nanah
m. Ekstremitas atas & bawah : simetris, tidak oedema, kuku bersih, tidak
ada varises
n. Kulit : warna kulit langsat, turgor kemerahan
o. Tulang belakang : tidak ada scoliosis, kiposis, lordosis
p. Anus : hemoroid tidak ada
3. Status Obstetri
a. Inspeksi
 Muka : tidak ada cloasma gravidarum
 Mammae : areola mammae menghitam, kelenjar
Montgomery tidak terlihat, papilla
mammae menonjol, tidak ada cairan lain
yang keluar
 Perut : ballottement (+)
 Genetalia : tidak ada fluor albus/lendir/ cairan lain,
tidak ada luka bekas episiotomy
b. Palpasi
 Leopold I : Tidak dilakukan
● Leopold II : Tidak dilakukan
● Leopold III : Tidak dilakukan
 Leopold IV : Tidak dilakukan
c. Auskultasi
Tidak dilakukan
d. Perkusi
Refleks patella kanan dan kiri : +/+
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Ukuran panggul luar
Distansia spinarum : Tidak dilakukan
Distansia cristarum : Tidak dilakukan
Boudeloque : Tidak dilakukan
Lingkar panggul : Tidak dilakukan
b. Hasil pemeriksaan Laboratorium
Darah : - HB = 11,1 gr%
- Golda = O
- GDS = 109
- HBSAG = negative
- PU = negatif
- Sypilis = negative
- VCT = non reaktif
c. Hasil USG : -

B. INTERPRETASI DATA
Diagnosa :
Ny. D G1 P0 A0 usia 25 tahun hamil 12 minggu dengan keluhan mual muntah
di pagi hari sebanyak 1-3x/hari
Dasar :
Data subyektif (Anamnesa)
1. Ibu menyatakan hamil ke 1, belum pernah melahirkan, belum pernah
keguguran.
2. Ibu menyatakan usianya 25 Tahun
3. HPHT : 12-04-2022 HPL : 19-01-2023
4. Keluhan ibu mual dan muntah setiap pagi sebanyak 1-3x/hari
Data Obyektif
1. Periksaan umum
- Keadaan Umum : baik
- Tingkat kesadaran : Composmetis
- Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 365 ℃
Nadi : 88 kali/ menit
RR : 20 kali/ menit
2. Status Present : DBN
3. Palpasi :
Leopold I : Tidak dilakukan
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold VI : Tidak dilakukan
4. Auskultasi : Tidak dilakukan
5. Pemeriksaan penunjang
● Ukuran panggul luar :
Distansia spinarum : Tidak dilakukan
Distansia cristarum : Tidak dilakukan
Boudeloque : Tidak dilakukan
Lingkar panggul : Tidak dilakukan
● Hasil pemeriksaan Laboratorium
Darah : - HB = 11,1 gr%
- GOLDA = O
- GDS = 109
- HBSAG = negative
- PU = negatif
- Sypilis = negative
- VCT = non reaktif
● Hasil USG : -
Masalah : mengeluh mual dan mutah dipagi hari.

C. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


Hiperemesis Gravidarum

D. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


1. Anjurkan ibu untuk makan sering dengan porsi sedikit
2. Anjurkan ibu untuk istirahat
E. RENCANA INTERVENSI
1. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Beritahu ibu pengertian emesis gravidarum
3. Beritahu ibu cara mengatasi emesis gravidarum
4. Beritahu ibu untuk istirahat cukup
5. Beritahu ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
6. Beritahu ibu tanda dari emesis gravidarum
7. Anjurkan ibu untuk datang 1 bulan lagi / sewaktu-waktu jika ada keluhan.

F. IMPLEMENTASI
Hari / tanggal : Selasa / 5 Juli 2022
Jam : 09.30 WIB
1. Memberikan keterangan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu
dan bayinya dalam keadaan baik dan sehat.
2. Memberitahu ibu pengertian Emesis gravidarum Emesis Gravidarum
merupakan reaksi tubuh ibu terhadap perubahan yanng terjadi akibat
kehamilan.Emesis Gravidarum merupakan salah satu tanda penting awal
kehamilan.Mual dan muntah pada kehamilan sering juga disebut
‘’morning sickness’’.
3. Memberitahu ibu penanganan Emesis gravidarum
1) Memberikan keyakinan bahwa mual muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan
berumur 4 bulan.
2) Mengubah pola makan sering tetapi dalam porsi yang sedikit
3) Istirahat yang cukup, akan membantu mengurangi keletihan yang
dapat menimbulkan rasa mual.
4) Bangun secara perlahan sambil duduk terlebih dahulu di kasur sebelum
berdiri.
5) Hindari makanan yang berminyak atau berlemak.
6) Hindari bau-bau atau aroma yang tidak enak atau sangat menyengat
yang dapat menimbulkan rasa mual.
7) Mengenakan pakaian longgar untuk menghindari mual dan muntah 8)
Minum banyak air untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat
muntah
4. Memberitahu ibu untuk memenuhi kebutuan nutrisi Mengkonsumsi
makanan yang bergizi seperti protein,lemak,susu,buah - buahan.
5. Memberitahu ibu tanda dari emesis gravidarum Mual dan muntah di pagi
hari,kepala pusing,nafsu makan berkurang,mudah lelah,emosi tidak stabil.
6. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan sekali/jika
ada keluhan.

G. EVALUASI
Hari/ tanggal : Selasa, 5 Juli 2022
Jam : 09.50 WIB
1. Ibu telah mengerti dengan keadaanya dan keadaan janinnya setelah diberi
informasi oleh bidan.
2. Ibu sudah mengetahui tentang emesis gravidarum
3. Ibu sudah mengetahui cara mengatasi emesis gravidarum.
4. Ibu sudah mengetahui tanda emesis gravidarum
5. Terapi sudah diberikan dan ibu bersedia minum obat/ vitamin.
6. Ibu bersedia datang 1 bulan lagi / jika ada keluhan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Emesis Gravidarum
Sasaran : Ibu Hamil (Ny.D)
Tempat : Puskesmas Tahunan
Hari/tanggal : Selasa, 5 Juli 2022
Alokasi waktu : 15 menit
Metode : Diskusi dan Tanya Jawab

A. Tujuan lnstruksional
1. Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu-ibu
dapat mengetahui secara spesifik mengenai emesis serta tatalaksana yang
harus dilakukan.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu menjelaskan pengertian emesis gravidarum dan
hiperemesis gravidarum
b. Klien mampu menjelaskan penyebab emesis gravidarum
c. Klien mampu menyebutkan dan menjelaskan tanda gejala emesis
gravidarum
d. Klien mampu menjelaskan komplikasi lanjutan emesis gravidarum
yaitu hyperemesis gravidarum (perbedaannya)
e. Klien mampu menjelaskan cara mengurangi rasa mual dari emesis
gravidarum
B. Materi
1. Pengertian emesis gravidarum
2. Penyebebab emesis gravidarum
3. Tanda gejala emesis gravidarum
4. Perbedaan emesis gravidarum dan hyperemesis gravidarum
5. Cara mengurangi rasa mual dari emesis gravidarum
C. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
2. Materi SAP
E. Settiing
Metode/
No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
media
1 Pendahuluan a. Salam pembukaan a. Menjawab salam Metode: 3 menit
b. Menyampaikan b. Menyimak Ceramah
tujuan penyuluhan c. Mendengarkan,
Media : Lisan
c. Apersepsi menjawab
pertanyaan

2 Isi a. Menyampaikan a. Mendengarkan - Ceramah 10


garis besar materi dengan penuh - Leafleat menit
perhatian - Lisan
b. Memberi b. Menanyakan hal-hal
kesempatan yang belum jelas
peserta untuk c. Memperhatikan
bertanya jawaban dari
c. Menjawab pemateri
pertanyaan d. Menjawab
d. Evaluasi pertanyaan

3 Penutup a. Menyimpulkan a. Mendengarkan - Ceramah 2 menit


b. Salam penutup b. Menjawab salam - Lisan

F. Evaluasi
1. Apakah tujuan mengetahui perbedaan emesis gravidarum dan hyperemesis
gravidarum ?
2. Apa saja tanda bahaya jika mual emesis ini menetap ?
MATERI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

A. Pengertian Emesis Gravidarum


Mual dan muntah atau dalam bahasa medis disebut emesis gravidarum
atau morning sickness merupakan suatu keadaan mual yang terkadang
disertai muntah (frekuensi kurang dari 5 kali). Selama kehamilan sebanyak
70-85% wanita mengalami mual muntah.
Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada
kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada
yang timbul setiap saat ataupun di malam hari. Gejala-gejala ini biasanya
terjadi 6 minggu setelah hari haid pertama terakhir dan berlangsung kurang
lebih 10 minggu. (Wiknjosastro, 2010).
Emesis gravidarum adalah keluhan umum yang disampaikan pada
kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal
pada wanita karena terdapat peningkatan hormone esterogen, progesterone,
dan dikeluarkannya hormone chorinic gonadhotropin plasenta. Hormon inilah
yang diduga menyebabkan emesis gravidarum. (Manuaba, 2010).
B. Penyebab Emesis Gravidarum
Penyebab emesis gravidarum adalah:
a. Hormon estrogen dan progesteron Hormon progesteron dibentuk oleh
corpus luteum. Peningkatan hormon estrogen dan progesteron dapat
mengganggu sistem pencernaan ibu hamil dan membuat kadar asam
lambung meningkat hingga muncul keluhan mual dan muntah. Hormon
ini dapat memperlambat fungsi metabolisme termasuk sistem pencernaan.
b. Human chorionic gonadotrophin (hCG) Hormon hCG dalam aliran darah
sangat membantu untuk menjaga persediaan estrogen dan progesteron
serta untuk mencegah masa menstruasi. Meningkatnya hormon hCG
secara tiba-tiba dapat mengakibatkan efek pedih pada lapisan perut, dan
efek ini berupa rasa mual. Hormon ini juga menyebabkan hilangnya gula
dari darah, yang dapat menimbulkan perasaan sangat lapar dan sakit. Jadi
hormon hCG ini sangat berpengaruh terhadap timbulnya rasa mual dan
muntah pada ibu hamil.
c. Makanan
Makanan-makanan berminyak dapat menyebabkan mual dan muntah
pada ibu hamil. Makanan berlemak biasanya diperoleh dari makanan
yang digoreng atau makanan yang bersantan. Asupan lemak yang
berlebihan akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada pencernaan ibu
sehingga dapat menimbulkan rasa mual dan muntah. Fungsi sistem
pencernaan yang telah menurun akibat hormon akan semakin memburuk
saat mendapat asupan makanan yang pedas dan berminyak.
C. Tanda Gejala Emesis Gravidarum
1. Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah Mual dan muntah ini terjadi 1-2
kali sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap
saat.
2. Nafsu makan berkurang
3. Mudah lelah
4. Emosi yang cenderung tidak stabil
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Emesis Gravidarum
1. Faktor hormonal
2. Faktor paritas
3. Faktor usia
4. Faktor pekerjaan
5. Faktor gizi
6. Faktor psikologis
E. Diagnosa Emesis Gravidarum
1. Mual muntah dengan frekuensi 1-2x/hari Mual muntah dengan frekuensi
1-2/hari, biasanya terjadi pada pagi hari yang biasa disebut morning
sickness dan biasanya tidak terjadi sepanjang hari. Keluhan tersebut tidak
mengganggu aktivitas.
2. Nafsu makan berkurang Menurunnya nafsu makan saat hamil muda
seringkali disebabkan oleh perubahan hormonal. Jumlah hormon hCG
yang meningkat di trimester pertama, bisa menimbulkan rasa mual, nafsu
makan yang meningkat, maupun menurun drastis. Hormon inilah yang
berperan dalam memengaruhi nafsu makan selama hamil.
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal Biasanya tidak ditemukan atau
jarang ditemukan penurunan/kenaikan ttv dalam batas normal dan
keadaan ibu baik serta kesadaran ibu composmentis karena emesis
gravidarum tidak mempengaruhi hal tersebut.
4. Berat badan ibu tetap dan tidak mengalami penurunan Saat trimester
pertama, ibu hamil dapat mengalami morning sickness yang sebabkan
mual dan muntah hingga mengurangi nafsu makan. Hal ini membuat
penyerapan kalori dan nutrisi ke dalam tubuh menjadi berkurang
sehingga tidak menglami kenaikan namun biasa berat badan ibu akan
tetap. Jika mengalami penurunan berat badan akibat mual muntah
biasanya akan mengarah ke hiperemesis gravidarum.
5. Tidak ditemukan tanda-tanda dehidrasi Pada emesis gravidarum tidak
ditemukan tanda-tanda dehidrasi seperi wajah tidak pucat, mata tidak
cekung, bibir dan lidah tidak kering karena prinsipnya hal tersebut tidak
mempengaruhinya. Jika terdapat tanda-tanda dehidrasi biasanya akan
mengarah ke hiperemesis gravidarum.
F. Komplikasi Emesis Gravidarum
Mual dan muntah jika tidak ditangani dengan baik akan berlanjut menjadi
hiperemesis gravidarum atau mual dan muntah yang berlebihan sehingga
dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan keadaan ibu hamil menjadi buruk
G. Cara Mengurangi Mual Muntah
Cara mengatasi mual muntah pada kehamilan antara lain yaitu:
1. Menghindari makan atau hal-hal memicu mual yang berbau khas.
Makanan dengan aroma yang menusuk dapat menjadi penyebab mual dan
muntah semakin parah seperti buah durian, terasi, jengkol, petai dan
lainnya. Kondisi tersebut terjadi karena adanya peningkatan kadar
hormon progesteron di dalam tubuh setelah proses pembuahan berhasil.
Sensitivitas indera penciuman ini akan meningkat saat ibu mencium bau
yang tidak sedap atau bau yang menyengat. Akibatnya, ibu hamil akan
mengalami mual dan hasrat ingin muntah.
2. Makan makanan yang kaya akan protein Makanan yang kaya akan
protein membantu menormalkan gerakan lambung yang berlebih
sehingga tidak dimuntahkan seperti tahu, tempe, aneka daging, ikan dan
lainnya.
3. Makan kue kering Beberapa jenis makanan kering dan tawar, seperti
biskuit kering, kue kering rendah gula, dan roti kering, dapat menjadi
pilihan makanan untuk mengatasi morning sickness. Jenis camilan sehat
ini bisa langsung dimakan dan kebanyakan tidak beraroma kuat. Makanan
atau minuman yang beraroma kuat justru dapat memperparah mual dan
muntah. Selain itu, kandungan karbohidrat pada kue kering juga dapat
mengisi energi dan mengenyangkan perut kosong Ibu hamil saat
mengalami morning sickness.
4. Hindari makanan yang berlemak, berminyak, dan pedas Makanan-
makanan berminyak dapat menyebabkan mual dan muntah pada ibu
hamil. Makanan berlemak biasanya diperoleh dari makanan yang
digoreng atau makanan yang bersantan. Asupan lemak yang berlebihan
akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada pencernaan atau terdapat
kenaikan asam lambung ibu sehingga dapat menimbulkan rasa mual dan
muntah. Fungsi sistem pencernaan yang telah menurun akibat hormon
akan semakin memburuk saat mendapat asupan makanan yang pedas dan
berminyak.
5. Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah
Minumlah air putih atau jus yang cukup untuk menghindari dehidrasi
akibat muntah. Hindari minuman yang mengandung kafein. Kebutuhan
minum air putih ibu hamil meningkat sebanyak 2-3liter/hari atau sekitar
8- 12 gelas/hari dalam 1 gelas sekitar 300ml dengan minum sedikit-
sedikit tapi sering untuk menghindari rasa mual.
6. Anjuran meminum teh manis hangat atau jahe hangat saat baru bangun
tidur. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa baik secara klinis maupun
statistik, minuman jahe hangat memberikan pengaruh terhadap penurunan
frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester pertama. Jahe dapat
mencegah mual dan muntah karena jahe mampu menjadi penghalang
serotinin, sebuah senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut
berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Penelitian lain menunjukkan
hasil bahwa jahe efektif dalam mengurangi mual dan muntah selama
kehamilan trimester I.
7. Makan dalam jumlah sedikit tapi sering Kebiasaan tersebut akan
mengurangi rasa mual muntah, jika makan langsung dalam porsi yang
besar hanya akan membuat bertambah mual dan kebutuhan nutrisi ibu
tetap terpenuhi.
8. Penggunaan aromateri untuk mengurangi rasa mual seperti aromaterapi
minyak esensial lemon Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kondisi
penggunaan aromaterapi minyak esensial lemon dapat berpengaruh untuk
mengurangi rasa mual muntah. Hal ini terjadi dijelaskan bahwa ketika
menghirup zat aromaterapi atau minyak essensial lemon akan
memancarkan biomolekul pada sel-sel reseptor di hidung untuk mengirim
impuls langsung ke penciuman di otak atau sistem limbik di otak. Sistem
limbik terkait erat dengan sistem lain yang memberikan rangsangan untuk
melepaskan hormon endorphin yang mampu menentramkan dan
menimbulkan perasaan tenang serta mengontrol memori, emosi, hormon,
seks, dan detak jantung. Segera mempengaruhi perubahan fisik dan
mental seseorang sehingga bisa mengurangi mual muntah yang dialami
oleh ibu hamil trimester I.
DAFTAR PUSTAKA

1. Wiknjosastro H. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.


2. Tiran D. 2008. Mual Muntah Kehamilan. Jakarta: EGC.
3. Pratami E. 2016. Evidence Based Dalam Kebidanan. Jakarta: EGC.
4. Yuni Retnowati. 2019. Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Terjadinya
Emesis Gravidarum Pada Kehamilan Trimester I Di Puskesmas Pantai
Amal. J Borneo Holist Heal.
5. Wiknjosastro H. 2015. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
6. Harti, L. B., Kurniasari, F. N., Dasilva, K., Cempaka, A. R., & Waziiroh
E. 2018. Aktivitas Antioksidan pada Minuman Fungsional Berbasis Jahe
dan Kacang-Kacangan sebagai Antiemetik.
7. Niebyl JR. 2010.Nausea and Vomiting in Pregnancy. N Engl J Med
8. Widayana A, I Wayan Megadhana, Kemara KP. 2014. Diagnosis Dan
Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum. E-Jurnal Med Udayana.
9. Widiasari NPA, Trapika IGMSC. 2017. Pola Pemberian Terapi Mual dan
Muntah pada Ibu Hamil oleh Doktter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
serta Bidan di Kota Denpasar. E-Jurnal Med
10. Umamah F. Konsumsi Makanan Kecil Di Pagi Hari Mempengaruhi
Morning Sickness Pada Ibu Hamil Trimester Pertama Di Wilayah Kerja
Bps Ida Ayu Desa Becirongengor Sidoarjo. J Heal Sci. 2018
11. Prastika CE, Pitriani R, Kebidanan D, Tinggi S, Kesehatan I, Pekanbaru
H. Pemberian Rebusan Jahe Untuk Mengatasi Mual Muntah Pada
Kehamilan Trimester I. J Kebidanan Terkini ( Curr Midwifery J ).
2021;1:62–9.
12. Kia PY, Safajou F, Shahnazi M, Nazemiyeh H. The effect of lemon
inhalation aromatherapy on nausea and vomiting of pregnancy: A
doubleblinded, randomized, controlled clinical trial. Iran Red Crescent
Med J. 2014;16(3).
LEAFLET

Anda mungkin juga menyukai