Anda di halaman 1dari 70

i

ANALISIS PENGARUH USAHA MIKRO RUMAHAN AGLAONEMA TERHADAP


PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA SRISAWAHAN PADA MASA PANDEMI COVID 19
MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar
Sarjana S1 Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh :
Abimanyu Firmansyah
1751010001

Program Studi : Ekonomi Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
1443 H / 2022 M
ii

ANALISIS PENGARUH USAHA MIKRO RUMAHAN AGLAONEMA TERHADAP PENDAPATAN


RUMAH TANGGA DI DESA SRISAWAHAN PADA MASA PANDEMI COVID 19 MENURUT
PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar
Sarjana S1 Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh :
Abimanyu Firmansyah
1751010001

Program Studi : Ekonomi Syariah

Pembimbing 1 : Dr. Nasruddin, M.Ag.


Pembimbing 2 : Okta Supriyaningsih, S.E., M.E.Sy

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
1443 H / 2022 M

ii
ABSTRAK

Pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Usaha mikro kecil
merupakan salah satu kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi. tingkat pengangguran dan
penyerapan lapangan pekerjaan yang rendah menyebabkan tingkat pendapatan yang rendah. Di sinilah peran
UMKM dalam pengembangan masyarakat sangat bermanfaat tidak hanya untuk pekerjaan tetapi juga
peningkatan pendapatan. Adapun rumusan masalah yang ada pada penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh
usaha mikro rumahan aglaonema terhadap pendapatan rumah tangga di desa Srisawahan pada masa pandemi
Covid-19? dan Bagaimana pengaruh usaha mikro rumahan aglaonema terhadap pendapatan rumah tangga di
desa Srisawahan pada masa pandemi Covid-19 menurut perspektif ekonomi Islam ?
Metode penelitian yang digunakan penelitian lapangan (field research) dengan metode deskriptif
kualitatif, sumber data dari data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data menggunakan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usaha mikro
rumahan aglaonema terhadap pendapatan rumah tangga di desa Srisawahan pada masa pandemi Covid-19
dan untuk mengetahui pengaruh usaha mikro rumahan aglaonema terhadap pendapatan rumah tangga di desa
Srisawahan pada masa pandemi Covid-19 menurut perspektif ekonomi Islam
Berdasarkan hasil penelitian usaha mikro rumahan Aglaonema berpengaruh terhadap peningkatan
pendapatan rumah tangga masyarakat di desa Srisawahan pada masa pandemi Covid-19. Dibuktikan dengan
berkembangnya usaha Aglaonema di desa Srisawahan dan juga tingkat penjualan Aglaonema yang
mengalami kenaikan setiap bulannya. Menurut perspektif ekonomi Islam dengan adanya covid-19 para
pelaku UMKM tetaplah menjalankan usahanya atau keberlangsungan usahanya sesuai dengan syariat Islam.
Walaupun banyak tantangan di dalamnya seperti perubahan sistem jual beli transaksi tetaplah halal dan sesuai
prinsip ma’ad.

Kata kunci : pendapatan, UMKM, Aglaonema

iii
ABSTRACK

The Covid-19 pandemic has caused a decline in Indonesia's economic growth. Micro and small
businesses are one of the leading driving forces in economic development. unemployment rate and low job
absorption cause low income levels. This is where the role of MSMEs in community development is very
beneficial not only for work but also for increasing income. The formulation of the problem in this study is
how is the influence of Aglaonema's micro-home business on household income in Srisawahan village during
the Covid-19 pandemic? And how is the influence of Aglaonema's home-based micro-business on household
income in Srisawahan village during the Covid-19 pandemic according to the perspective of Islamic
economics?
The research method used is field research with qualitative descriptive methods, data sources from
primary and secondary data, data collection techniques using observation, interviews, and documentation
methods. This study aims to determine the effect of Aglaonema's home-based micro-business on household
income in Srisawahan village during the Covid-19 pandemic and to determine the effect of Aglaonema's
home-based micro-business on household income in Srisawahan village during the Covid-19 pandemic
according to an Islamic economic perspective.
Based on the results of research, Aglaonema's home-based micro-business has an effect on increasing
household incomes in Srisawahan village during the Covid-19 pandemic. It is proven by the development of
Aglaonema's business in Srisawahan village and also the level of Aglaonema's sales which is increasing
every month. According to the Islamic economic perspective, with the Covid-19, MSME actors continue to
run their business or continue their business in accordance with Islamic law. Although there are many
challenges in it, such as changes to the buying and selling system, transactions are still lawful and according
to ma'ad principles.

Keywords: income, SMEs, Aglaonema

iv
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Abimanyu Firmansyah

NPM : 1751010001

Prodi : Ekonomi Syari’ah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Usaha Mikro Rumahan Aglaonema
Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Srisawahan Pada Masa Pandemi Covid 19 Menurut
Perspektif Ekonomi Islam”adalah benar-benar merupakan hasil karya penyusun sendiri, bukan duplikasi
ataupun saduran dari karya orang lain kecuali pada bagian yang telah dirujukan dan di sebut footnote atau
daftar pustaka. Apabila dilain waktu terbukti adanya penyimpangan dalam karya ini, maka tanggung jawab
sepenuhnya ada pada penyusun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi.

Bandar Lampung, 3 Juli 2022


Penulis

Abi manyu Firmansyah


NPM.1751010001

v
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Alamat : JL. Letkol H. Endro Suratmin Sukarame 1 Bandar Lampung Telp. (0721) 703260

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Usaha Mikro Rumahan


Aglaonema Terhadap Pendapatan Rumah
Tangga Di Desa Srisawahan Pada Masa
Pandemi Covid 19 Menurut Perspektif Ekonomi
Islam
Nama : Abi Manyu Firmansyah
NPM : 1751010001
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

MENYETUJUI:

Untuk dimunaqosyah dan dipertahankan dalam sidang munaqosyah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Nasruddin, M.Ag. Okta Supriyaningsih, S.E., M.E.Sy


NIP. 195809241990031003 NIP. 20130110919841028163

Mengetahui,
Ketua Prodi Studi Eknomi Syariah

Erike Anggraeni, M.E.Sy., D.B.A


NIP. 19820808201101200

vi
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Alamat : JL. Letkol H. Endro Suratmin Sukarame 1 Bandar Lampung Telp. (0721) 703260

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul: “Analisis Pengaruh Usaha Mikro Rumahan Aglaonema Terhadap
Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Srisawahan Pada Masa Pandemi Covid 19 Menurut
Perspektif Ekonomi Islam”. Disusun oleh: Abi Manyu Firmansyah, NPM. 1751010001, Program
Studi Ekonomi Syariah, Telah diujikan dalam munaqosyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Pada Hari/Tanggal : Kamis, 30 Juni 2022

TIM PENGUJI

Ketua Sidang : Dr. Budimansyah, M.Kom. I (..................................)

Sekretaris : Desinurhabibah, M.E (..................................)

Penguji I : Citra Etika, S.E., M.S.I (..................................)

Penguji II : NasruddinM.Ag (..................................)

Penguji III :Okta Supriyaningsih, S.E., M.E.Sy (..................................)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Prof. Dr. Tulus Suryanto,S.E.,MM,,Akt.,CA


NIP. 197009262008011008
vii
MOTTO

Artinya : Dia (Ibrahim) berkata, “Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang
sesat.”

(Q.S Al-Hijr : 56)1

1
Departemen Agama RI, Al-Quran Perkata Transliterasi, (Bandung: Al-Hambra, 2014)
viii
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin. Dengan menyebut nama Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, penuh
cinta kasihnya yang telah memberikan saya kekuatan, dan telah menuntun dan menyemangatiku
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini kupersembahkan untuk :

1. Ayah dan ibunda tercinta yang telah menafkahi, membimbing dan berkorban jiwa dan raga, kasih
sayang do’a dan motivasi ibu yang selalu menguatkan langkahku. Kuucapkan terimakasih semoga
Allah SWT selalu memberikan nikmat-Nya kepada Ibu.
2. Saudara kandungku, kakak tersayang Anggun Prastyaningrum yang selalu memberikan do’a,
dukungan, dan materil dalam menjalankan perkuliahan.
3. Seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil sehingga saya
bisa menyelesaikan studi dengan baik.
4. Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

ix
RIWAYAT HIDUP

Penulis mempunyai nama lengkap Abimanyu Firmansyah, lahir di Metro pada tanggal 4 Mei
1999 merupakan putra ke 2 bapak Supriyono dari ibu Rumzanah
Adapun riwayat pendidikan penulis yaitu sebagai berikut :
1. TK ABA Srisawahan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah lulus pada tahun
2005
2. SDN 2 Sritejo Kencono Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah lulus pada tahun
2011
3. SMPN 1 Kotagajah Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah lulus pada tahun
2014
4. MAN 1 Metro Kota Metro lulus pada tahun 2017
5. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, yaitu
pada Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, mengambil program Strata Satu
(S1) Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

x
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmanirrohim..

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan pencipta alam semesta dan segala isinya
yang telah memberikan kenikmatan Iman, Islam dan kesehatan jasmani maupun rohani. Shalawat serta salam
disampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW, semogakita mendapat syafaatnya pada hari kiamat nanti.
Skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Usaha Mikro Rumahan Aglaonema Terhadap Pendapatan
Rumah Tangga Di Desa Srisawahan Pada Masa Pandemi Covid 19 Menurut Perspektif Ekonomi
Islam”. Skripsi ini disusun untuk salah satu syarat demi memperoleh gelar di UIN Raden Intan Lampung.
Jika di dalamnya dijumpai kebenarannya maka itulah yang dituju dan dikehendaki. Tetapi jika terdapat
kekeliruan dan kesalahan berfikir, sesungguhnya itu terjadi karena tidak sengajaan dan karena keterbatasan
ilmu pengetahuan. Karena saran, koreksi dan kritik yang proporsional dan konstruktif sangat diharapkan.

Dalam penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
untuk saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak. Prof. Dr. Tulus Suryanto,S.E.,MM,,Akt.,CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung.
2. Ibu Erike Anggraeni, M.E.Sy., D.B.A selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.
3. Bapak Dr. Nasaruddin, M.Ag. selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan memberikan
arahan dalam membimbing serta memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
4. Ibu Okta Supriyaningsih, S.E., M.E.Sy. selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
memberikan arahan dalam membimbing serta memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan motivasi, ilmu dan pelajaran
kepada penulis selama proses perkuliahan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.
6. Bapak, Ibu dan pemuda desa Srisawahan selaku petani dan pengusaha Aglaonema di desa Srisawahan
Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, yang telah memberikan dukungan penuh dan
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibuku tercinta Rumzanah, kakaku Anggun Prastya Ningrum dan pamanku Samsul Bahri. Terimakasih
atas do’a dan dukungannya. Semoga Allah senantiasa membalasnya dan memberikan keberkahan kepada
kita semua.
8. Teman-temanku Ekonomi Syariah kelas A yang telah berproses bersama-sama saat senang maupun
susah, suatu pengalaman berharga bisa bertemu dan bersahabat dengan kalian selama beberapa tahun ini
dan semoga bisa terus menjalin silaturahmi.
9. Sahabat-sahabtku Miranda Indra Pratama, Dwiki Sandi Saputra, Dwi Putra Sarino, Fedrian Saputra,
Fauzan Dwi Kusuma, Yordan Saputra, Fahimah As Syifa, Herlina Wahyu Ningsih, Farah Luthfiyah,
Ajeng Rahma Pratiwi, Miftahul Janah yang telah memberikan dukungan dan semangat selama
menempuh pendidikan.
10. Ropiana Purwaningsih, S.Farm. Terimakasih telah menemani, memberikan dukungan, motivasi dan
semangat dari awal perkuliahan hingga sekarang dan sampai seterusnya.
11. Almamaterku tercinta UIN Raden Intan Lampung.
12. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me, I wanna thank me for doing
all this hard work, I wanna thank me for having no days off, I wanna thank me for never quitting, I
xi
wanna thank me for always being a giverAnd tryna give more than I receive, I wanna thank me for tryna
do more right than wrong, I wanna thank me for just being me at all times.

Akhir kata apabila dalam penulisan terdapat kesalahan mohon maaf dan kepada Allah penulis mohon
ampun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berkah bagi penulis dan semua pihak. Aamiin.

Bandar Lampung,
Penyusun

Abi Manyu Firmansyah


NPM.1751010001

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................................................i

ABSTRAK....................................................................................................................................................iii

SURAT PERNYATAAN...............................................................................................................................v

HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................................................vi

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................................................vii

MOTTO......................................................................................................................................................viii

PERSEMBAHAN.........................................................................................................................................ix

RIWAYAT HIDUP.......................................................................................................................................x

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................xi

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................xiv

DAFTAR BAGAN.......................................................................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. Penegasan Judul.................................................................................................................................1
B. Alasan Memilih Judul........................................................................................................................2
C. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................................2
D. Identifikasi Dan Batasan Masalah......................................................................................................5
E. Rumusan Masalah..............................................................................................................................5
F. Tujuan Dan Manfaat Penelitian..........................................................................................................6
G. Penelitian Terdahulu...........................................................................................................................6
H. Metode Penelitian...............................................................................................................................7
I. Sistematika Pembahasan..................................................................................................................10

BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................................................12


A. Grand Theory...................................................................................................................................12
1. Teori Pendapatan.......................................................................................................................12
2. Macam-Macam Pendapatan.......................................................................................................12
3. Jenis-Jenis Pendapatan...............................................................................................................13
4. Sumber Pendapatan....................................................................................................................13
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan........................................................................14
6. Konsep Pendapatan Menurut Perspektif Ekonomi Islam..........................................................15

xiii
B. Usaha Mikro Kecil Menengah..........................................................................................................16
1. Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah..................................................................................16
2. Klasifikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah...........................................................................16
3. Peranan Usaha Mikro Kecil Menengah......................................................................................17
4. Karakteristik Usaha Mikro Kecil Menengah..............................................................................17
5. Kekuatan Dan Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM).............................................18
6. Karakteristik Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perspektif Ekonomi Islam.............................19
C. Aglaonema.......................................................................................................................................20
1. Sejarah Aglaonema....................................................................................................................20
2. Jenis Aglaonema........................................................................................................................21
D. COVID-19 (Coronavirus Disease-2019)..........................................................................................21
1. Jenis Virus Corona.....................................................................................................................22
2. Ciri-ciri Terpapar COVID-19.....................................................................................................22
3. Gejala COVID-19......................................................................................................................23
E. Pengaruh UMKM Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Pada Masa Pandemi Covid-19 Menurut
Perspektif Ekonomi Islam................................................................................................................24

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN...........................................................................................27


A. Gambaran Umum Objek Penelitian..................................................................................................27
B. Penyajian Data Dan Fakta Penelitan.................................................................................................31

BAB IV ANALISIS PENELITIAN............................................................................................................33


A. Analisis Data Penelitian...................................................................................................................33
B. Temuan Penelitian............................................................................................................................38

BAB V PENUTUP.......................................................................................................................................39
A. Kesimpulan......................................................................................................................................39
B. Rekomendasi....................................................................................................................................39

DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................................................40

LAMPIRAN.................................................................................................................................................43

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel
1. Jumlah UMKM Di Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2019-2020............................................................3
2. Daftar Nama Kepala Desa Srisawahan........................................................................................................27
3 Wilayah Administrasi Desa Srisawahan.......................................................................................................28
4. Struktur Mata Pencaharian Masyarakat Desa Srisawahan...........................................................................29
5. Keadaan Agama..........................................................................................................................................29

xv
DAFTAR BAGAN

1. Struktur Pemerintahan Desa Srisawahan.....................................................................................................30

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Dokumentasi
2. Pedoman Wawancara

xvii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1. Penegasan Judul
Sebagai langkah awal untuk mendapatkan kerangka yang jelas dan terhindar dari kekeliruan
dalam memahami skripsi ini, maka perlu terdapat ulasan terhadap arti dan maksud dari beberapa
istilah yang terdapat pada judul skripsi ini. Dengan penegasan judul ini diharapkan tidak terjadi
kasalahpahaman terhadap pemaknaan judul dan beberapa istilah yang digunakan didalamnya.
Judul proposal ini adalah “ANALISIS PENGARUH USAHA MIKRO RUMAHAN
AGLAONEMA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA SRISAWAHAN
PADA MASA PANDEMI COVID 19 MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM” Dari
judul proposal tersebutmaka perlu diuraikan pengertian dari istilah-istilah dalam judul tersebut
sebagai berikut :
1. Analisis
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Analisis diartikan sebagai penyelidikan terhadap suatu
peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya
(sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya)2
2. Pengaruh
Pengaruh adalah kekuatan yang ada pada sesuatu atau yang timbul dari sesuatu, seperti manusia,
benda yang turut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang 3
3. Usaha Mikro Rumahan
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria Usaha Mikro. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut: a) memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau b) memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).4
4. Aglaonema
Aglaonema atau dengan nama lain “sri rezeki” merupakan tanaman hias tanpa bunga namun
memiliki variasi daun yang meliputi motif, bentuk, warna dan ukuran hal inilah yang menjadikan
tanaman ini diperjual belikan dengan menghitung jumlah daun, warna daun dan motifnya 5.
5. Pendapatan Rumah Tangga
Pendapatan rumah tanggan adalah pendapatan yang diterima oleh rumah tangga bersangkutan baik
yang berasal dari pendapatan kepala rumah tangga maupun pendapatan anggota-anggota rumah
tangga.6
6. Pandemi
Pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang
luas.7

2
KBBI Online (https://kbbi.web.id/analisis, diakses tanggal 12-04-2021, 14:22)
3
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, h. 747
4
Maryam Mangantar, Adolfina dan Dedy N. Baramuli ”Usaha Mikro Makanan Tradisional Di Kelurahan Dendengan
Dalam Kota Manado Tentang Manajemen Modal Kerja” dalam Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum. ( Manado, 2016) hal 82
5
Mardia Apriansi & Rini Suryani “Karakterisasi Tanaman Aglaonema Di Dataran Tinggi Rejang Lebong”,(Bengkulu:jurnal
aqroa,2019) hal 141
6
Badan Pusat Statistik – BPS ( https://www.bps.go.id, diakses tanggal 12-04-2021, 15:15)
7
KBBI Online, (https://kbbi.web.id/pandemi , Diakses Pada tanggal 12-04-2021, 15:20)
1
2

7. Covid-19
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa
hingga penyakit yang serius seperti middle east respiratory syndrome (mers) dan sindrom
pernafasan akut berat/severe acute respiratory syndrome (sars). coronavirus jenis baru yang
ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di wuhan cina, pada desember 2019,
kemudian diberi nama severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (sars-cov2), dan
menyebabkan penyakit coronavirus disease-2019 (covid-19) 8
8. Perspektif
Perspektif adalah cara pandang yang muncul akibat kesadaran seseorang terhadap sesuatu, yang
akan menambah wawasan atau pengetahuan sesorang agar dapat melihat segala sesuatu yang
terjadi dengan pandangan yang luas9
9. Ekonomi Islam
Ekonomi Islam adalah kumpulan norma hukumyang bersumber dari Al qur’an dan hadist yang
mengatur urusan perekonomian umat manusia.8 Yang dimaksud dari definisi tersebut adalah
bahwa prespektif ekonomi islam merupakan sudut pandang dalam norma hukum yang menjadi
sumbernya ialah Al qu’ran dan hadist yang mengatur segala kegiatan perekonomian umat islam 10.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas yang sudah dijelaskan maka penulis menegaskan
akan meneliti pengaruh usaha mikro rumahan terhadap pendapatan dimasa pandemi covid-19.

2. Alasan Memilih Judul


Adapun yang menjadi alasan penulis dalam memilih dan menetapkan judul skripsi ini untuk
diteliti ialah sebagai berikut :
1. Alasan Objektif
UMKM diketahui memiliki peran penting dan kontribusinya terhadap perekonomian masyarakat,
disaat kondisi pandemi covid-19 seperti ini sektor UMKM sangat dapat diandalkan karena mampu
membantu ekonomi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor UMKM maupun
menjadikannya usaha sampingan.
2. Alasan Subjektif
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini telah sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari
khususnya pada Program Studi Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.Selain itu
ketersediaan data-data dan lokasi yang mudah di jangkau serta literatur yang dibutuhkan dalam
peneitian skrpsi ini cukup mendukung, sehinga skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Latar Belakang Masalah


Di Indonesia, pengertian UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20
Tahun 2008 tentang UMKM. Pasal 1 dari UU terebut, dipaparkan bahwa Usaha mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha
mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang buka merupakan anak

8
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia , (https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html ,
Diakses Pada tanggal 12-04-2021, 15:32)
9
Harnanto, Metode Penelitian Kualitatif.(Jakarta : Rajawali Pers, 2010), h. 9
10
Mustafa Edwin Nasution Dkk,Pengelolaan Eksklusif Ekonomi Islam. (Jakarta : Kencana, 2011), h. 15
3

perusahan atau bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung
maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
tersebut.

Usaha mikro kecil menengah (UMKM) adalah roda penggerak ekonomi di Indonesia ketika
menyangkut berbicara tentang bisnis, ekonomi maupun bidang usaha lain maka tidak asing dengan
istilah UMKM.Bahkan jika dilihat dari segi usaha pengelolaan, UMKM masih berkaitan erat dengan
perekonomian masyarakat di berbagai lapisan di Indonesia.Sedangkan menurut para ahli, UMKM
memiliki berbagai pengertian, yang pertama menurut Ina Primiana, UMKM merupakan
pengembangan kawasan andalan untuk mempercepat pemulihan perekonomian guna mewadahi
program prioritas serta pengembangan berbagai sektor dan potensi.Sedangkan menurut Rudjito
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah usaha yang membantu perekonomian Indonesia.
Sebab melalui UMKM akan membentuk lapangan kerja baru dan meningkatkan devisa negara
melalui pajak badan usaha.11

Tabel 1. 1
Jumlah UMKM Di Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2019-2020
TAHUN
KATAGORI USAHA
2018 2019 2020
MIKRO 1114 1326 26495
KECIL 1 1 0
MENENGAH 0 0 0
JUMLAH 1115 1327 26495
Sumber Data: Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021(Data Diolah)

Melihat tabel diatas dijelaskan pertumbuhan UMKM di wilayah Kabupaten Lampung


Tengah yang meliputi usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah yang tercatat pada tahun 2018,
2019 hingga tahun 2020 jumlah UMKM mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Usaha Mikro
pada tahun 2018 terdapat 1114 usaha, 2019 tercatat terdapat 1326 pada tahun 2019, kemudian naik
menjadi 26495 pada tahun 2020. Kemudian usaha kecil pada tahun 2018 terdapat 1 usaha dan 2019
sebanyak 1 usaha tidak bertambah, kemudian menjadi 0 pada tahun 2020. Sedangkan ada katagori
usaha menengah tidak mengalami perubahan pada tahun 2018, 2019 maupun 2020 yakni 0.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh stimulus pemerintah yang memberikan bantuan modal usaha bagi
UMKM di saat Pandemi, kemudian juga diiringi dengan banyaknya permintaan tanaman hias jenis
Aglaonema di Indonesia khususnya Lampung, dengan banyaknya permintaan maka diiringi dengan
banyaknya penawaran, maka dari itu muncul usaha-usaha baru khususnya di daerah Lampung
Tengah. Pertumbuhan sektor UMKM sering diartikan sebagai sebagai salah satu indikator
keberhasilan pembangunan, khususnya bagi Negara-negara berkembang yang memiliki income
perkapita yang rendah. Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah pilar penting
perekonomian nasional maka tidak heran karena sektor UMKM ini memberikan kontribusi besar bagi
perekonomian dan penyerapan tenaga kerja yang tinggi juga memiliki strategis dalam pemerataan
pendapatan bagi masyarakat sekaligus sebagai wadah sosial ekonomi masyarakat. Begitu penting nya
11
Amin Dwi Ananda dan Dwi Susilowati, “Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Berbasis Industri
Kreatif Di Kota Malang‟ Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol X Juli (2017)
4

peran UMKM terhadap perekonomian Indonesia dapat dikatakan sektor ini sebagai motor penggerak
aktivitas ekonomi nasional, dengan memperhatikan perkembangan sektor UMKM tentu hal ini
mampu menekan angka kemiskinan di suatu Negara. Meskipun sudah diakui memiliki peran strategis
sebagai penompang perekonomian rakyat dan pada saat pandemi ini berbagai kebijakan telah
dilakukan untuk membantu para pelaku UMKM untuk bangkit dari dampak pandemi ini yang telah
mengganggu kegiatan ekonomi UMKM, akan tetapi sektor ini belumlah berkembang sesuai dengan
keinginan.
Selama ini UMKM telah membuktikan kemampuannya bertahan dalam situasi ekonomi yang
sedang krisis, sebagian besar UMKM belum berhungan langsung dengan sektor keuangan domestik,
apalagi global. Setuasi tersebut yang menyebabkan UMKM selama ini mampu bertahan terhadap
krisis keuangan seperti pada tahun 1998. Meskipun telah diketahui ketahanannya, dalam menghadapi
perlambatan ekonomi saat ini, terkait dengan kondisi saat ini Ketua Umum Asosiasi UMKM
Indonesia (Akumindo) Ikhsan memperkirakan omset UMKM di sektor nonkuliner turun 30-35%
sejak kemunculan covid-19 penyebabnya adalah penjualan produk ini mengandalkan tatap muka atau
pertemuan antara penjual dan pembeli secara fisik.13
Ditengah situasi pandemi covid-19 sektor UMKM sebagai penggerak perekonomian Negara
sangat perlu perhatian khususnya dari pemerintah Indonesia karena dengan adanya keberadaan para
pelaku UMKM di Indonesia menjadi bagian terbesar dalam menjadi kaki tiang perekonomian,
kontriusi nya yang besar UMKM dalam perekonomian pada tahun lalu 61,7 persen dari total PDB
Indonesia disumbangkan oleh sektor UMKM dengan mayoritas 37,7 persen berada di usaha mikro.
Oleh sebab itu sektor UMKM sangat dapat diandalkan dapat membantu mempercepat proses
pemulihan perekonomian nasional yang saat ini terkena dampak covid-19 (Coronavirus disease-
2019). Salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang terdampak dengan adanya pandemi covid-
19 adalah Rumah Makan Pindang Meranjat Riu Resto (Cabang Palapa) yang berada jalan P. Emir
Moh. Noer, Pengajaran, Kecamatan Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung, yang dimana
UMKM rumah makan ini lingkungannya dikelilingi oleh lembaga sekolah, perkantoran dan rumah
sakit, tinggi nya penduduk yang terinfeksi covid-19 di wilayah Kota Bandar Lampung membuat
kepanikan dan ketakutan warga di Kota Bandar Lampung yang juga berpengaruh terhadap
perkembangan UMKM.
Dalam keadaan pandemi saat ini banyak sekali hikmah yang ada didalam hidup kita,
terutama bagi kita umat muslim saat adanya wabah virus ini. Hikmah yang nantinya perlu kita ambil
sebagai pembelajaran untuk memperbaiki hubungan kita kepada Allah SWT dan terlebih hikmah
untuk mempkerbaiki kehidupan kita sebagai umat muslim untuk melangkah kepada arah yang lebih
baik dan jalan yang diridhai oleh Allah SWT. Karena bagaimanapun Allah menciptakan segala
sesuatu di muka bumi ini atas kehendak dan takdirnya. Allah pun mempunyai maksud serta hikmah
didalam nya dan kita sebagai umatnya yang beriman dan mempercayai adanya Qhodo dana Qodar.
Pandemi ialah wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh dunia. Dengan kata lain,
penyakit ini sudah menjadi masalah bersama bagi seluruh dunia. Contoh penyakit yang tergolong
pandemi adalah HIV/AIDS dan COVID-19.Pada tanggal 9 Maret 2020 WHO (World Health
Organization atau Badan Kesehatan Dunia) resmi mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi.
COVID-19 sangat merugikan banyak Negara-negara di dunia khususnya Indonesia, pandemi ini
sangat merugikan di berbagai sektor seperti sektor ekonomi, banyaknya tenaga kerja yang di PHK
dan diiringi dengan minimnya penyerapan tenaga kerja, kebanyakan perusahaan hanya akan merekrut
tenaga kerja yang memiliki produktivitas tinggi dan dapat mengerjakaan berbagai tugas sekaligus.
5

Menurut skala usaha kelompok UMKM ini menjadi fokus pemerintah agar mampu bertahan bahkan
bisa bangkit ditengah badai pandemi.Pentingnya UMKM sejalan dengan banyaknya kontribusi
UMKM terhadap sektor perekonomian.Di masa pandemi ini banyak orang yang berlomba-lomba
menciptakan lapangan kerjanya sendiri, seperti UMKM dan sejenisnya. 12

Grafik 1.1
Grafik Penduduk Terkonfirmasi Positif Covid-19
Per 11 Oktober 2021

Sumber data: Dinas Kesehatan Provinsi Lampung

Dilihat dari data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk yang terpapar Covid-19
mengalami kenaikan dan penurunan. Adapun kasus yang paling tinggi angkanya terdapatat pada
tanggal 16 agustus 2021. Dan kasus terendah terdapat pada 30 juni 2020.
Sebelum adanya pandemi ini kebanyakan masyarakat di Desa Srisawahan menggantungkan
hidupnya di sektor pertanian adapula sebagian kecil Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pekerja harian
lepas (freelance). Sejalan dengan pandemi ini terdapat sekelompok masyarakat di Desa Srisawahan
yang memprakarsai usaha mikro rumahan yaitu Aglaonema, seiring banyaknya permintaan
Aglonema di Indonesia termasuk Provinsi Lampung. Sebenarnya usaha Aglonema ini sudah banyak
ditemukan di berbagai daerah di Provinsi Lampung akan tetapi baru saja muncul di Desa Srisawahan.
Kemudian setelah sebagian banyak masyarakat mengetahui tentang usaha mikro rumahan Aglonema
tersebut hampir seluruh lapisan masyarakat turut mencoba terjun kedalam usaha tersebut mulai dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS), Petani hingga kalangan Milenial.
Islam mendorong umatnya untuk bekerja bekerja keras dalam menghidupakan keluarga nya
dan bekerja demi menafkahi keluarga keluarga ialah bahkan menjadikannya sebagai sebuah
kewajiban terhadap orang- orang yang mampu. Sabda Rasullullah SAW : “Sesungguhnya Allah
menyukai hamba yang bekerja dan terampil. Siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk
keluarganya maka ia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah.” (HR Ahmad). Sesuai dengan
firman Allah SWT dalam Q.S. Az-Zummar (39):39

12
Wan laura Hardilawati, „Strategi Bertahan UMKM Di Tengah Pandemi Covid-19‟, Jurnal Akuntansi Dan Ekonomika,
Vol 10 No (2020), 89–98.
6

َ ‫قُ ْل يَا َق ْوِم ْاع َملُوا َعلَ ٰى َم َكانَتِ ُك ْم ِإيِّن َع ِام ٌل ۖ فَ َس ْو‬
‫ف َت ْعلَ ُمو َن‬
Artinya : “Katakanlah: “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan
bekerja(pula), maka kelak kamu akan mengetahui.” 13
Syaikh Wahbah Az-Zuhaili dalam menjelaskan ayat tersebut menyatakan bahwa manusia
diperintah untuk bekerja secara maksimal akan apa pekerjaan yang menjadi posisinya. Jika bisa
maksimal dan benar, maka Allah akan membalas dengan kebaikan kepadanya. Tafsiran ini
memberikan pengertian bahwa Allah meminta manusia untuk semangat bekerja, apapun pekerjaan
manusia.Tugas manusia adalah maksimal dalam beribadah agar Allah SWT memberikan nilai
kebaikan padanya. Jika Allah yang menilai, maka dapat berarti apa yang seseorang lakukan adalah
bernilai ibadah.
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, muncul rasa keingintahuan peniliti untuk
mendalami lebih lanjut terkait pengaruh usaha mikro rumahan Aglonema terhadap tingkat
pendapatan di desa Srisawahan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah dimasa pandemi
covid-19, Hal ini disebabkan UMKM mempunyai peran dalam pemulihan ekonomi masyarakat,
maka peneliti merasa penting untuk mendalami terkait hal tersebut, sehingga peneliti tertarik untuk
mengambil judul “ANALISIS PENGARUH USAHA MIKRO RUMAHAN TERHADAP
PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI MASA PANDEMI COVID 19 MENURUT
PERSPEKTIF ISLAM(Studi kasus usaha mikro rumahan aglonema di Desa Srisawahan Kecamatan
Punggur Kabupaten Lampung Tengah)”.

4. Identifikasi Dan Batasan Masalah


Berdasarkan identifikasi dan latar belakang diatas yaitu munculnya fenomena Pandemi
Covid-19 dan munculnya usaha mikro rumahan Aglonema ditengah pandemi.karena UMKM
memiliki peran penting terhadap peningkatan dan stabilitas perekonomian masyarakat.
Penelitian ini akan berfokus kepada pengaruh usaha mikro rumahan Aglonema terhadap
tingkat pendapatan rumah tangga didesa Srisawahan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung
Tengah.

5. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka yang menjadi permasalahannya
adalah :
1. Bagaimana pengaruh usaha mikro rumahan aglaonema terhadap pendapatan rumah tangga di
desa Srisawahan pada masa pandemi Covid-19 ?
2. Bagaimana pengaruh usaha mikro rumahan aglaonema terhadap pendapatan rumah tangga di
desa Srisawahan pada masa pandemi Covid-19 menurut perspektif ekonomi Islam ?

6. Tujuan Dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh usaha mikro rumahan aglaonema terhadap pendapatan rumah
tangga di desa Srisawahan pada masa pandemi Covid-19 !
b. Untuk mengetahui pengaruh usaha mikro rumahan aglaonema terhadap pendapatan rumah
tangga di desa Srisawahan pada masa pandemi Covid-19 menurut perspektif ekonomi Islam!

13
Al Quran Surat Az-Zummar (39): 39
7

2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Praktis
Secara praktis memberikan pengetahuan bagi pelaku usaha aglonema dan
masyarakat mengenai pengaruh usaha mikro rumahan terhadap tingkat pendapatan rumah
tangga khususnya di desa Srisawahan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah
dimasa Pandemi Covid-19.
b. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan bahan literatur, refrensi, informasi
dan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca mengenai kepentingan keilmuan yang
berkaitan dengan pengaruh Usaha mikro rumahan terhadap tingkat pendapatan rumah tangga
dimasa Pandemi Covid-19.

7. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Sedinadia Putri pada tahun 2020 dengan judul “Kontribusi
UMKM terhadap Pendapatan Masyarakat Ponorogo: Analisis Ekonomi Islam tentang Strategi
Bertahan di Masa Pandemi Covid-19” berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat
disimpilkan hasilnya bahwa terbukti UMKM mampu menyerap banyak tenaga kerja dimasa pandemi
covid-19. Banyaknya sektor UMKM juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi. Dengan menerapkan prinsip ketenagakerjaan dalam ekonomi islam UMKM mampu
diandalkan untuk menopang perekonomian dalam negeri. Strategi yang digunakan dengan mengikuti
perkembangan zaman, menggunakan media sosial dan teknologi lainnya.Dalam analisis ini juga
ditemukan masih kurangnya kemampuan untuk pengembangan UMKM.Sehingga menjadi tanggung
jawab tersendiri untuk pemerintah.Karena memang telah terbukti bahwa UMKM memiliki
kemampuan merekrut karyawan lokal sehingga dapat mengurangi pengangguran dan
kemiskinan.Kemudian terdapat saran berupa melihat potensi dari UMKM dalam menyerap tenaga
kerja dan kurangnya kemampuan dalam mengembangkan UMKM, maka pemerintah harus
memberikan kontribusi penuh terhadap UMKM lokal, melalui strategi-strategi dan juga bantuan
jangka pendek dan jangka panjang.14
Khofifah Nur Ihza, melakukan penelitian pada tahun 2020 akhir, penelitian tentang “Dampak
Covid-19 Terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Studi pada UMKM Ikhwa Comp
Desa Watesprojo, Kemlangi, Mojokerto”, dari penelitian yang telah dilakukan tersebut dapat
disimpulkan bahwa usaha Ikhwa Comp mengalami penurunan pendapatan secara drastis hingga 80%
dari hari hari normal dan ada beberapa sektor yang terdampak pandemi covid-19 yaitu sektor
parawisata, perdagangan, dan investor yang mengalami penurunan pendapatan serta penurunan
tingkat daya beli masyarakat15.
Nel Arianty pada tahun 2017 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Usaha Industri
Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga”penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Dari permasalah yang selalu dihadapi usaha kecil menengah ada beberapa hal yang seharusnya
dilakukan oleh pemerintahan masing- masing wilayah yang ada di Indonesia untuk mendorong
majunya usaha kecil menengah serta iklim usaha dan investasi yang baik, maka yang perlu dilakukan
adalah upaya strategi pemberdayaa usaha kecil menengah melalui siklus pemberdayaan usaha kecil

14
Sediana putri, “Kontribusi UMKM terhadap Pendapatan Masyarakat Ponorogo: Analisis Ekonomi Islam tentang Strategi
Bertahan di Masa Pandemi Covid-19” jurnal of economic studies (ponorogo 2020) hal 159
15
Khofifah Nur Ihza, “Dampak Pandemi Terhadap UMKM Indonesia”, Jurnal Inovasi Penelitian, Vol 1, No 7, (2020) h. 12
8

menengah untuk pemasaran dan bahan baku, pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan,
peningkatan akses usaha kecil menengah terhadap perluasan penyaluran kredit usaha rakyat serta
peningkatan produktivitas melalui kemitraan. Sedangkan untuk meningkatkan pendapatan usaha
kecil menengah masyarakat sekitar untuk terus meningkatkan kualitas produknya melalui pendidikan
formal, atau dari berbagai pengalaman kerja, serta pentingnya kerjasama anggota keluarga untuk
saling membantu dalam meningkatkan pendapatan keluarga, agar dapat mengurangi beban
pengeluaran dalam keluarga sehingga mendapatkan kehidupan yang sejahtera. 16
Siti Nuzul Laila Nalini, pada tahun ini melakukan penelitian yang berjudul “Dampak Covid-
19 terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah” berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya wabah covid-19 mempunyai dampak kepada perekonomian yang
cukup besar. UMKM dalam hal ini enjadi bagian yang terpukul dalam krisis ini, pada masa ini
strategi jangka panjang difokuskan pada pengenalan dan penggunaan teknologi digital bagi UMKM
sekaligus persiapan untuk memasuki era industri. UMKM selaku entitas bisnis harus dapat
mengelola manajemen bisnis cycle dengan memperhatikan katagori jenis bisnis pada 4 siklus bisnis,
pertama puncak siklus (kemakmurn), kedua resesi (kemerosotan), ketiga palung (depresi), keempat
pemulihan (ekspansi). Perubahan bisnis model dan transformasi digital yang terjadi akibat adanya
pandemi ini17
Gina Nurushohifa Khaeruddin, Kholil Nawawwi Dkk, 2020 melakukan penelitian yang
berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan UMKM di Masa Pandemi Covid-19 Studi
Kasus Pada Pedagang Kaki Lima di Desa Bantar Jaya Bogor”, menyatakan dari hasil penelitian
menemukan bahwa ada beberapa factor yang mempengaruhi pendapatan UMKM pada masa pandemi
(1) Faktor Produksi terdiri dari ketidaktersediaan bahan baku, proses produksi yang lama, kehilangan
konsumen dan pendapatan menurun. (2) Faktor Promosi, terdiri dari via online,bantuan pemasaran
dan endorsement. (3) Faktor kesulitan penjualan terdiri dari pembatasan kegiatan dan peningkatan
harga bahanbaku. (4) Faktor bantuan dana terdiri dari bantuan pemerintah dan biaya endorsement. (5)
Faktor Konsumsi terdiri dari tenaga kerja berkurang. (6) Faktor kebijakan struktural terdiri dari
kehilangan konsumen dan pelatihan bagi para pelaku dan pekerja UMKM. (7) Faktor Social
Distancing terdiri dari kedisiplinan. (8) Faktor Teknologi terdiri dari pengenalan teknologi digital.(9)
Faktor PPKM terdiri dari kesadaran masyarakat. (10) Faktor Influencer terdiri dari Endorsement dan
keringanan pembayaran hutang18

8. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research).Penelitian
lapangan (field research) yaitu jenis penelitian yang berusaha untuk mengumpulkan data dan
informasi mengenai permasalahan yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari
subjek yang diteliti serta interaksinya dengan lingkungan 19.Penelitian lapangan ini dikerjakan

16
Nel Arianty, “Analisis Usaha Industri Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga” jurnal of economic
studies ( Yogyakarta 2017) hal 87
17
Siti Nuzul Laila Nalini, “ Dampak Covid-19 terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah”,Jesya Jurna Ekonomi &
Ekonomi Syariah IAIN Ponorogo, Vol 4, No 1, (2021), h. 668, https://doi.org/10.36778/jesya.v4i1.278

18
Masa Pandemi et al., “faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan umkm di masa pandemi covid-19” 5, no.4 Vol 5
November (2020).
19
Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: UGM, 2002), h. 142
9

dengan mencari atau menggali data yang bersumber dari lokasi lapangan penelitian yaitu
berkenaan dengan pengaruh usaha mikro rumahan Aglonema terhadap tingkat pendapatan rumah
tangga didesa srisawahan.
2. Lokasi penelitian
Yang akan menjadi tempat penelitian dalam penelitian ini adalah desa Srisawahan
Kecamatan punggur Kabupaten Lampung Tengah provinsi Lampung.
3. Sumber Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini maka akan
menggunakan data sebagai berikut:
a. Data primer
Data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dengan cara survei lapangan
dengan menggunakan semua metode pengumpulan data yang orisinil berupa wawancara
peneliti dengan narasumber20. Data ini diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui
wawancara langsung antara peneliti dengan pemilik usaha rumahan Aglonema dengan cara
observasi, wawancara dan dokumentasi.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti dari
subjek penelitiannya dapat dibilang dari tangan kedua, seperti dari sumber bacaan yang ada
diperpustakan yang berkaitan dengan penelitian ini, pengumpulan data sekunder ini dpat juga
diperoleh dari dokumen-dokumen seperti literatur, buku-buku, jurnal penelitian, artikel-
artikel dan referensi lainnya yang dapat melengkapi dan memperkuat data primer.
4. Subyek Penelitian dan Objek Penelitian
a. Subyek
Subyek penelitian menurut Arikuto adalah “Informan yang memberikan data
penelitian dengan melakukan wawancara”, yang menjadi Informan penelitian ini adalah
pelaku-pelaku usaha Aglonema di desa Srisawahan.

b. Objek
Objek dalam penelitian adalah yang menjadi titik fokus dari penelitian. Objek
penelitian dalam penelitian ini usaha mikro rumahan Aglonema di desa Srisawahan
kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah
5. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah wilayahgeneralisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya. Populasi tidak hanya penduduk, populasi dapat berupa populasi
perusahaan, populasi kendaraan, populasi pasar, populasi perguruan tinggi dan populasi
koperasi. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku usaha aglaonema di
desa Srisawahan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah yang mana ada total 124
usaha aglaonema di kelurahan Srisawahan. 21
b. Sampel

20
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2016), h.73
21
Observasi di desa Srisawahan 03 oktober 2021.
10

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yag juga
memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi yang
diteliti. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi dikarenakan keterbatasan dana, waktu, dan tenaga kerja maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Teknik sampling yang akan digunakan oleh peneliti non probabilitas sampling
dengan teknik sampel yang dipakai Random Sampling. Random Sampling adalah teknik
pengambilan suatu sampel data secara bebas untuk mengetahui hasil penelitian yang
diinginkan.
Menurut Suharsimi Arikuto, sebagai perkiraan apabila penelitian berjumlah kurang
dari 100 maka sampel yang diambil adalah semua, namun apabila populasi penelitian
berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15% dari jumlah populasi 22.
Dari pernyataan di atas, dengan total populasi 124 maka di penulis mengambil 10% dari total
populasi yaitu 12 sampel.

6. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini maka
peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi adalah suatu proses yang kompleks dan tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai
ciri spesifik yaitu dengan wawancara dan menggunakan kuesioner. Dalam penggunaan
metode observasi, dilakukan dengan cara pengamatan langsung 23. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh usaha mikro rumahan Aglonema terhadap tingkat pendapatan rumah
tangga.

b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk melakukan permasalahan yang akan diteliti dan apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal penting dari responden yang lebih mendalam 24. Sedangkan
jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara (interview) bebas
dan terpimpin. Jadi pewawancara hanya membuat pokok-pokok masalah yang akan diteliti,
selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung mengikuti situasi pewawancara harus
pandai mengarahkan yang diwawancarai apabila ternyata ia menyimpang. 25Pedoman
wawancara (interview) berfungsi untuk pengendali agar jangan sampai proses pada saat
wawancara kehilangan arah. Wawancara ini ditunjukkan kepada pelaku-pelaku usaha mikro
rumahan Aglonema di desa Srisawahan.

c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan,
transkip dan buku-buku, surat kabar, majalah, prasanti, notulen, agenda dan lain-lain. Dalam
22
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h.83
23
Ibid, h. 84
24
Ibid, h. 137
25
Ibid, h. 81
11

hal ini peneliti mengumpulkan arsip-arsip, data-data berupa foto dan gambar sebagai
pendukung penelitian yang dilakukan.Foto-foto yang dikumpulkan dapat berupa foto
pelaksanaan penelitian keadaan lingkungan penelitian dan foto pendukung lainnya. 26

7. Teknik Pengolahan Data


Dalam memperoleh hasil penelitian yang lengkap. Tepat dan benar maka analisis
data yang peneliti gunakan adalah metode deskriptif-kualitatif dimana penelitian ini
bertujuan untuk melihat dan mengangkat fakta, keadaan, variable dan fenomenafenomena
yang terjadi ketika berlangsungnya penelitian ini dan menyajikan secara apa adanya,
menggunakan teknik ini untuk mendeskripsikan hasil data-data yang peneliti kumpulkan baik
data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi selama mengadakan penelitian
berlangsung.
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa
yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 27

8. Analisis Data
Selanjutnya setelah kegiatan pengumpulan data yang telah didapat oleh peniliti
tersebut kemudian akan di analisis dengan menggunakan metode kualitatif. Kualitatif yaitu
suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, lisan dari
orang-orang yang berprilaku yang dapat dimengerti. 28Setelah mendapatakan data maka
selanjutnya dengan cara memaparkan informasi-informasi faktual yang diperolehdari hasil
penelitian dilapangan yang berkaitan denganpengaruh usaha mikro rumahan Aglonema
terhadap tingkat pendapatan rumah tangga.

9. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan pada karya ilmiah yang berjudul“Analisis Pengaruh Usaha Mikro Rumahan
Aglonema Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Srisawahan Pada Masa Pandemi Covid 19
Menurut Perspektif Ekonomi Islam” ini berisi tentang keseluruhan penelitian yang terdiri dari bagian
awal, bagian isi, dan bagian akhir penelitian, untuk mempermudah pembahasan dan penulisan skripsi
ini terlebih dahulu penulis uraikan sistematika penelitian sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN
bab ini berisi tentang penegasan judul, alasan memilih judul, latar belakang masalah,
identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penelitian
terdahulu yang relevan dan metode penelitian serta sistematika pembahasan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang berhubungan dengan variabel penelitian dan diambil dari
beberapa kutipan (buku, jurnal, karya ilmiah, lainnya, beserta Al-Qur’an dan Hadist),.
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, R&D, 2016, h. 82
27
Made Wirarta, Metodelogi Penelitian Sosial Ekonomi (Denpasar: C.V ANDI OFFSET, 2016),h. 154
28
Lexy L Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitataif, (Bandung: Remaja Perda Karya, 2012), h.3
12

BAB III. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN


Bab ini berisikan deskripsi objek penelitian, diantaranya adalah gambaran umum objek
penelitian, penyajian fakta dan data penelitian.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan gambaran mengenai deskripsi data dan pembahasan analisis hasil
penelitian.

BAB V. PENUTUP
Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian
13

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Grand Theory

2. Teori Pendapatan
Pratama Raharja mengemukakan bahwa pendapatan merupakan total penerimaan berupa
uang maupun bukan uang oleh seseorang atau rumah tangga selama periode tertentu. Dalam
bentuk bukan uang yang diterima oleh seseorang misalnya berupa barang, tunjangan beras, dan
sebagainya. Penerimaan yang diterima tersebut berasal dari penjualan barang dan jasa yang
dihasilkan dalam kegiatan usaha.Menurut Raharja pendapatan dibagi dalam dua bentuk, yaitu
sebagai berikut:
a. Pendapatan ekonomi
Pendapatan ekonomi adalah sejumlah uang yang dapat digunakan oleh keluarga dalam suatu
periode tertentu termasuk dalam pendapatan ekonomi seperti upah gaji, pendapatan bunga
deposito, penghasilan transfer dari pemerintah, dan lain-lain.
b. Pendapatan uang
Pendapatan uang adalah sejumlah uang yang diterima keluarga pada periode tertentu sebagai
balas jasa atau faktor produksi yang diberikan karena tidak memperhitungkan pendapatan
bahkan kas (non kas), terutama penghasilan transfer cakupannya lebih sempit dari pendapaan
ekonomi29.
Rumah tangga yaitu salah satu pelaku ekonomi yang menggunakan, memakai atau
menghabiskan barang dan jasa yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap
rumah tangga memiliki kebiasaan dan tingkah laku yang berbeda-beda. Hal ini ditentukan oleh
jumlah pendapatan, yaitu apabila penghasilan yang didapat dari gaji suami mereka tinggi,
cenderung lebih tinggi juga pngeluarannya, dan apabila suatu rumah tangga terpenuhi kebutuhan
pokoknya, maka akan muncul pula kebutuhan lainnya. Faktor lainnya yang mempengaruhi
perilaku rumah tangga adalah jumlah anggota keluarga, kedudukan sosial, pengaruh lingkungan,
gaya hidup, serta kebiasaan atau selera. 30
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan rumah tangga yaitu
penghasilan yang didapat oleh seseorang atas prestasi kerjanya terhadap suatu perusahaan atau
lembaga lainnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya maupun keluarganya,
baik kebutuhan primer, sekunder, maupun kebutuhan lainnya. Atau dapat diartikan juga sebagai
penghasilan keluarga yang tersusun mulai dari rendah, sedang, hingga tinggi, dan tingkat
pendapatannya berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya yaitu jenis
pekerjaan.

3. Macam-Macam Pendapatan
Pendapatan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, adapun menurut Lipsey
pendapatan dibagi menjadi dua macam yaitu:

29
Pratama Raharja, teori ekonomi mikro , (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002), hal. 267.
30
Julian ibnu mubarok, kamus istilah ekonomi, (Bandung: Yrama Widya, 2012), 192
14

a. Pendapatan perorangan adalah pendapatan yang dihasilkan oleh atau dibayarkan kepada
perorangan sebelum dikurangi dengan pajak penghasilan perorangan. Sebagai
pendapatan perorangan dibayar untuk pajak, sebagian ditabung untuk rumah tangga yaitu
pendapatan perorangan dikurangi pajak penghasilan.
b. Pendapatan disposable merupakan jumlah pendapatan saat ini yang dapat dibelanjakan
atau ditabung oleh rumah tangga yaitu pendapatan perorangan dikurangi dengan pajak
penghasilan.31

4. Jenis-Jenis Pendapatan
Dalam Lumingkewas, pada dasarnya pendapatan itu timbul dari penualan barang atau
penyerahan jasa kepada pihak lain dalam periode akuntasi terstentu. Pendapatan dapat timbul
dari penjualan, proses produksi, pemberian jasa termasuk pengangkutan dan proses penyimpanan
.dalam perusahaan dagang, pendapatan timbul dari penjualan barang dagang. Dalam perusahaan
manufaktur, pendapatan diperoleh dari penyerahan jasa kepada pihak lain.
Adapun jenis-jenis pendapatan dari suatu kegiatan perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan Operasional
Pendapatan operasional pada dasarnya timbul dari berbagai cara, yaitu:
1) Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan saha yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan
tersebut tanpa penyerahan jasa yang telah selesai diproduksi.
2) Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha dengan adanya hubungan yang telah
disetujui, misalnya penjualan konsinyasi.
3) Pendapatan dari kegiatan usaha yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan para
investor.
b. Pendapatan Non Operasional
Pendapatan yang diperoleh dari sumber lain diluar kegiatan utama perusahaan
digolongkan sebagai pendapatan non operasional yang sering juga disebut sebagai
pendapatan lai-lain. Pendapatan ini diterima perusahaan tidak kontiniu namun menunjang
pendapatan operasional perusahaan. Dari timbulnya pendapatan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa sumber pendapatan itu meliputi semua hasil yang diperoleh dari bisnis dan investasi.
Kaitanya dengan operasi perusahaan, pada umunya sumber dan jenis pendapatan dapat
dikelompokan sebagai berikut:
1. Pendapatan dari operasi normal perusahaan
2. Pendapatan dari luar operasi perusahaan32.

5. Sumber Pendapatan
Menurut Suparmoko rumah tangga memperoleh pendapatan mereka dari tiga sumber
utama, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Upah Dan Gaji
Gaji dan upah. Imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan pekerjaan
untuk orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu minggu maupun satu bulan.
b. Pendapatan dari usaha sendiri.

31
R. Soediro Mangundjojo, Sosial Ekonomi Masyarakat (Jakarta: Direktorat Jendral, 2011),h. 5
32
Lumingkewas, Valen Abraham, “ Pengakuan Pendapatan Dan Beban Atas Laporan Keuangan Pada Pt. Bank Sulut”,
Jurnal Emba Vol. I No. 3, Juni 2013
15

Pendapatan dari usaha sendiri merupakan nilai total dari hasil produksi yang
dikurangi dengan biaya-biaya yang dibayar dan usaha ini merupakan usaha milik sendiri atau
keluarga dan tenaga kerja berasal dari anggota keluarga sendiri, nilai sewa capital milik
sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan.
c. Pendapatan yang diperoleh dari pembayaran tunjangan pemerintah Pembayaran tunjangan
adalah pembayaran yang diberikan oleh Pemerintah kepada orang-orang yang kurang mampu
seperti fakir miskin, kaum duafa, dst. Pembayaran seperti ini dapat berupa subsidi, BLT
(bantuan langsung tunai), BOS (bantuan operasional sekolah), dan lain-lain. Dengan
demikian pembayaran tunjangan dapat mengurangi jumlah ketidakmerataan dalam distribusi
pendapatan.
d. Pendapatan dari usaha lain. Pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenaga kerja dan
ini biasanya merupakan pendapatan sampingan seperti: pendapatan dari hasil menyewakan
asset, ternak, dan barang lain.33

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan


a. Modal
Modal Menurut Tambunan, modal adalah salah satu faktor paling penting bagi setiap
usaha, baik skala kecil, menengah, maupun besar. Maka dari itu modal merupakan salah satu
elemen penting yang harus mendapat perhatian oleh pelaku usaha dalam menjalankan
kegiatan usahanya karena perannya dalam menunjang kegiatan usaha.Untuk mendirikan atau
menjalankan suatu usaha diperlukan sejumlah modal (uang) dan tenaga (keahlian).Menurut
Sukirno, modal dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Modal tetap, merupakan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak
habis dalam satu proses produksi tersebut.
2. Modal tidak tetap, merupakan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan
habis dalam satu kali proses produksi tersebut 34.
b. Keberlangsungan Usaha
Pertumbuhan bisnis dan cara mengukurnya biasanya didefinisikan dan diukur dengan
menggunakan absolute atau relative, perubahan dalam penjualan, aset, kerja, produktifitas,
keuntungan. Tahap ini sangat penting untuk kelangsungan pertumbuhan perusahaan dan
kesuksesan UMKM. Perubahan tingkat bisnis dapat diukur dari tiga hal yakni dari segi
keuangan, pertumbuhan strategis, dan structural. Pemilik bisnis harus mempertimbangkan
semua dari ketiga strategi tersebut ketika akan merencanakan pertumbuhan dari bisnisnya 35.
c. Lokasi Usaha
Pemilihan letak lokasi perdagangan harus strategis agar mudah dijangkau dan
dikenali oleh konsumen. Jika lokasi bisnis berdekatan dengan para pesaing yang menjual
produk sejenis, maka pengusaha harus mempunyai strategi memenangkan kompetisi yaitu
memilih lokasi yang strategis sebab pedagang dengan lokasi strategis, pendapatan yang
diperoleh cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi yang tidak strategis. 36
d. Teknologi
33
Case dan Fair, Prinsi-prinsip Ekonomi Mikro edisi kelima, (Jakarta : Prenhallindo, 2002), 474.
34
Yuniarum Fatin Laili and Achma Hendra Setiawan, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan UMKM
Sntra Batik Di Kota Pekalongan,” Journal Of Economics 9, no. 4 (2020): 1–10
35
Bekti Kumalasari and Nadia Asandimitra, “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kinerja UMKM Di Kabupaten
Bojonegoro,” Jurnal Ilmu Manajemen (JIM) 7, no. 3 (2019): 784–95
16

Pemanfaatan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis atau sering dikenal


dengan istilah e-commerce bagi perusahaan kecil dapat memberikan fleksibilitas dalam
produksi. Hal ini memungkinkan pengiriman ke pelanggan secara lebih cepat untuk produk
perangkat lunak, mengirimkan dan menerima penawaran secara cepat dan hemat, serta
mendukung transaksi cepat tanpa kertas. Pemanfaatan internet memungkinkan UMKM
melakukan pemasaran dengan tujuan pasar global, sehingga peluang menembus ekspor
terbuka luas. Disamping itu biaya transaksi juga bisa diturunkan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pemanfaatan TIK bagi UMKM menjadi penting dalam rangka
peningkatan daya saing di pasar global.
e. Pemasaran
memilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin
dicapai oleh perusahaan atau usaha dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan
dapat memuaskan pasar sasaran tersebut. tujuan pemasarannya pada pasar yang menjadi
sasaran dengan beberapa strategi terhadap masing masing komponen dan dapat
mempengaruhi pembeli yang terdiri dari 4p yaitu: Produk (Produck), Harga (Price), Tempat
(Place), Promosi (Promotion).37

7. Konsep Pendapatan Menurut Perspektif Ekonomi Islam


Pendapatan dalam Islam adalah penghasilan yang diperoleh harus bersumber dari usaha
yang halal. Pendapatan yang halal akan membawa keberkahan yang diturunkan Allah. Harta
yang didapati dari kegiatan yang tidak halal, seperti mencuri, korupsi, dan perdagangan
barangharam bukan hanya mendatangkan bencana atas siksa di dunia namun juga siksa
diakhirat. Harta yang diperoleh secara halal akan membawa keberkahan di dunia akan
keselamatan diakhirat.38
Dalam Islam, pendapatan masyarakat adalah perolehan barang, uang yang diterima atau
dihasilkan oleh masyarakat berdasarkan aturan-aturan yang bersumberdari syariat islam.
Pendapatan masyarakat yang merata, sebagai suatu sasaran merupakan masalah yang sulit
dicapai, namun berkurangnya kesenjangan adalah salah satu tolak ukur berhasilnya
pembangunan. Bekerja dapat membuat seseorang memperoleh pendapatan atau upah atas
pekerjaan yang dilakukannya. Setiap kepala keluarga mempunyai ketergantungan hidup terhadap
pendapatan yang diterima untuk memenuhi kebutuhan hidup, mulai kebutuhan sandang pangan,
papan dan beragam kebutuhan lainnya. Dalam Islam, kebutuhan memang menjadi alasan untuk
mencapai pendapatan minimum, sedangkan kecukupan dalam standar hidup yang baik adalah
hal yang paling mendasar distribusi retribusi setelah itu baru dikaitkan dengan kerja dan
kepemilikan pribadi.39 Istilah pendapatan atau keuntungan adalah sinonim dengan istilah laba
dalam bahasa Indonesia, profit dalam bahasa inggris dan riba dalam bahasa arab.

36
Dewa Made Aris Artaman, Ni Nyoman Yuliarmi, and I Ketut Djayastra, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati Gianyar,” E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana 2 (2015): 87– 105
37
Mizan Asnawi and Anggraini Anggraini, “Faktor Pengaruhusaha Bidang Kuliner Terhadap Umkm Di Kota Pekanbaru,”
Jurnal Al-Amwal 8, no. 2 (2019): 111– 25
38
Almalia, Strategi Pendidikan dan Pendapatan dalam Strategi Manajemen Keuangan Keluarga yang ditinjau dari
Perspektif Islam, (Skripsi Program Ekonomi Islam IAIN Raden Intan Lampung, 2015), h. 32
39
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana Renada Media Group, 2013),
h. 132
17

Kebutuhan memang menjadi alasan untuk mencapai pendapatan minimum, sedangkan


kecukupan dalam standar hidup yang baik (nisab) adalah hal yang paling mendasari distribusi
retribusi kekayaan, setelah itu baru dikaitkan dengan kerja dan kepemilikan pribadi. 40
Dalam konsep ekonomi Islam terdapat norma dan etika dalam mengkonsumsi hasil
pendapatan tersebut antara lain seperti tertulis dalam Al-Qur`an surat Al-Isra` ayat 29:

٢٩ ‫ك َواَل َتْب ُسطْ َها ُك َّل الْبَ ْس ِط َفَت ْق ُع َد َملُ ْو ًما حَّمْ ُس ْو ًرا‬ ِ ِ
َ ‫َواَل جَتْ َع ْل يَ َد َك َم ْغلُ ْولَةً اىٰل ُعنُق‬
Artinya : “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (kikir) dan
janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.”

Dalam tafsir Ibnu Katsir dalam surat Al-Isra’ menjelaskan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala
memerintahkan (kepada hamba-hamba-Nya) agar bersikap ekonomis dalam kehidupan, dan
mencela sifat kikir, serta dalam waktu yang sama melarang sifat berlebihan.. 41
Islam sangat menganjurkan agar para pedagang tidak berlebihan dalam mengambil laba.
Kriteria-kriteria Islam secara umum yang dapat memberi pengaruh dalam penentuan
pengambilan keputusan keuntungan yaitu:
a. Kelayakan dalam penetapan laba
Islam menganjurkan agar para pedagang tidak berlebihan dalam mengambil
laba.Batasan laba ideal (yang pantas dan wajar) dapat dilakukan dengan merendahkan harga.
Keadaan ini sering menimbulkan bertambahnya jumlah barang dan meningkatnya peranan
uang dan pada gilirannya akan membawa pada pertambahan laba.
b. Keseimbangan antara tingkat kesulitan dan laba
Islam menghendaki adanya keseimbangan antara laba dengan tingkat kesulitan perputaran
serta perjalanan modal. Semakin tinggi resiko, maka semakin tinggi pula laba yang
diinginkan pedagang.
c. Masa perputaran modal
Peranan modal berpengaruh pada standarisasi laba yang diinginkan oleh pedagang
atau seorang pengusaha, yaitu semakin panjang perputaran dan bertambahnya tingkat resiko
maka semakin besar pula laba yang diinginkan. Begitu juga sebaliknya semakin
berkurangnya tingkat bahaya maka pedagang akan menurunkan standar labanya.
d. Cara menutupi harga penjualan jual beli dengan harga tunai ataupun kredit,dengan syarat
adanya keridhoan diantara keduanya.42

8. Usaha Mikro Kecil Menengah

1. Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah


Secara umum, UKM atau yang biasa dikenal dengan usaha kecil menengah merupakan
sebuah istilah yang mengacu pada suatu jenis usaha yang didirikan oleh pribadi dan memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,00 (belum termasuk tanah dan bangunan). 43

40
Ibid, h. 132
41
Abdurrahman Hakim, “Tafsir Al-quran Dengan Al-Quran Studi Analisis-Kritis Dalam Lintas Sejarah”, Waratsah
(Cirebon 2017), hal 66.
42
Ibid, h. 158
43
Akifa P. Nayla, ―Komplet Akuntansi untuk UKM dan Waralaba‖, Laksana, Jogjakarta, 2014, hlm. 12
18

Definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2008
tentang UMKM. Pasal 1 dari UU terebut, dinyatakan bahwa Usaha mikro adalah usaha produktif
milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahan atau bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung
maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha
kecil sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut. 44

2. Klasifikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah


Dalam perspektif perkembangannya, usaha mikro kecil dan menengah merupakan
kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan
terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi, maka sudah menjadi keharusan
pengetahuan kelompok usaha mikro kecil dan menengah yang melibatkan banyak kelompok.
Pada Bab IV Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang kriteria dari Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut :
a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah)
b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.0000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)
c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah) Yang dimaksud dengan kekayaan bersih adalah hasil pengurangan total nilai
kekayaan usaha (aset) dengan total nilai kewajiban, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha.45

3. Peranan Usaha Mikro Kecil Menengah

44
Tulus T.H. Tambunan, UMKM di Indonesia (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009), h.16
45
Ade Resalawati, “Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM
Indonesia”. ( skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011) ,h. 31
19

Peran UMKM dalam pembangunan dapat di lihat dari beberapa indikator sebagai
berikut:
a. keterlibatan UMKM terhadap pembentukan pendapatan per kapita.
b. keterlibatan UMKM dalam pembentukan PDRB
c. keterlibatan UMKM dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi daerah (growth). Dalam
kaitan ini dari sisi permintaan (demand-side effect) peningkatan pendapatan per kapita,
PDRB, dan pertumbuhan ekonomi dapat memunculkan dampak positif dan negatif
(positive-negative demand-side effect) terhadap perkem-bangan UMKM 46.

4. Karakteristik Usaha Mikro Kecil Menengah


Usaha kecil di Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan karena
pasar yang luas, bahan baku yang mudah didapat serta sumber daya manusia yang besar
merupakan variabel pendukung perkembangan dari usaha kecil tersebut akan tetapi perlu
dicermati beberapa hal seiring perkembangan usaha kecil rumahan seperti: perkembangan usaha
harus diikuti dengan pengelolaan manajemen yang baik, perencanaan yang baik akan
meminimalkan kegagalan, penguasaan ilmu pengetahuaan akan menunjang keberlanjutan usaha
tersebut, mengelola sistem produksi yang efisien dan efektif, serta melakukan terobosan dan
inovasi yang menjadikan pembeda dari pesaing merupakan langkah menuju keberhasilan dalam
mengelola usaha tersebut. Dalam buku Pandji Anoraga diterangkan bahwa secara umum, sektor
usaha memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Sistem pembukuan yang relatif administrasi pembukuan sederhana dan cenderung tidak
mengikuti kaidah admistrasi pembukuan standar. Kadang kala pembukuan tidak di up to date
sehingga sulit untuk menilai kerja usahanya.
b. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi.
c. Modal terbatas.
d. Pengalaman menejerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas.
e. Skala ekonomi yang terlalu kecil sehingga sulit mengharapkan untuk mampu menekan biaya
mencapai titik efisieni jangka panjang.
f. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat terbatas.
g. Kemampuan untuk sumber dana dari pasar modal terendah, mengingat keterbatasan salam
sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana dipasar modal, sebuah perusahaan harus
mengikuti sistem administrasi standar dan harus transparan. 47
Kelemahan-kelemahan yang sifatnya potensial terhadap timbulnya masalah. Hal ini
menyebabkan berbagai masalah internal terutama yang berkaitan dengan pendanaan yang
tampaknya sulit untuk mendapatkan solusi yang jelas.48

5. Kekuatan Dan Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM)


a) Kekuatan UMKM
UMKM memiliki kekuatan diantaranya :
46
Ahmad Rifa’i, “Peran Umkm Dalam Pembangunan Daerah: Fakta Di Provinsi Lampung,” Jurnal Ilmiah Administrasi
Publik Dan Pembangunan, 1, no. 2 (2010): 133–44.
47
Pandji Anoraga, Ekonomi Islam Kajian Makro dan Mikro, (Yogyakarta : PT. Dwi Chandra Wacana 2010) ,h. 32
48
Ibid, h.33
20

1) Penyediaan lapangan kerja peran industri kecil dalam penyerapan tenaga kerja patut
diperhitungkan, diperkirakan maupun menyerap sampai dengan 50% tenaga kerja yang
tersedia.
2) Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah selama ini terbukti dapat
mendukung tumbuh kembangnya wirausaha baru;
3) Memiliki segmen usaha pasar yang unik, melaksanakan manajemen sederhana dan
fleksibel terhadap perubahan pasar;
4) Memanfaatkan sumber daya alam sekitar, industri kecil sebagian besar memanfaatkan
limbah atau hasil sampai dari industri besar atau industri yang lainnya.
5) Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya pembinaan yang dilaksanakan
menunjukkan hasil yang menggambarkan bahwa industri kecil mampu untuk
dikembangkan lebih lanjut dan mampu untuk mengembangkan sektor lain yang terkait.
b) Kelemahan UMKM
Kelemahan UMKM sebagai berikut :
1) Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.
2) Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Industri Kecil lebih
memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran kurang
mampu dalam mengakseskannya, khususnya dalam informas pasar dan jaringan pasar,
sehingga sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja.
3) Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk Industri Kecil.
4) Kendala permodalan usaha sebagian besar Industri Kecil memanfaatkan modal sendiri
dalam jumlah yang relatif kecil. 49
Dari berbagai faktor terebut munculah kesenjangan diantara faktor internal dan eksternal,
yaitu disisi perbankan, BUMN dan lembaga pendamping lainnya sudah siap dengan pemberian
kredit, tapi UMKM mana yang diberi, karena berbagai ketentuan yang harus dipenuhi oleh
UMKM. Disisi lain UMKM juga mengalami kesulitan mencari dan menentukan lembaga mana
yang dapat membantu dengan keterbatasan yang mereka miliki dan kondisi ini ternyata masih
berlangsung meskipun berbagai usaha telah diupayakan untuk memudahkan bagi para pelaku
UMKM meperoleh kredit, dan ini telah berlangsung 20 tahun.
Pola yang ada sekarang adalah masing-masing lembaga/institusi yang memiliki fungsi yang
sama tidak berkoordinasi tapi berjalan sendiri-sendiri, apakah itu perbankan, BUMN,
departemen, LSM, perusahaan swasta. Disisi lain dengan keterbatasannya UMKM menjadi
penopang perekonomian dan juga sebagai roda perekonomian. 50

6. Karakteristik Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perspektif Ekonomi Islam


Dalam Islam, telah diatur tata cara bersosialisasi antar manusia, hubungannya dengan
Allah, aturan main yang berhubungan dengan hukum (halal-haram) dalam setiap aspek
kehidupan termasuk aktivitas bisnis, agar seorang muslim dapat selalu menjaga perilakunya dan
tidak terjerumus ke dalam kesesatan. Berikut adalah Karakteristik Usaha Mikro Menurut
Perspektif Ekonomi Islam :

49
Pandji Anoraga, Ekonomi Islam Kajian Makro dan Mikro, , (Yogyakarta : PT. Dwi Chandra Wacana 2010) ,h. 32
50
21

a. Usaha mikro pengeruhnya bersifat ketuhanan/ilahiah (nizhamun rabbaniyyun), mengingat


dasar-dasar pengaturannya yang tidak diletakkan oleh manusia, akan tetapi didasarkan pada
aturan-aturan yang ditetapkan Allah SWT sebagaimana terdapat dalam AlQur‟an dan As-
Sunnah.
b. Usaha mikro berdimensi akidah atau keakidahan (iqtishadun aqdiyyun), mengingat ekonomi
Islam itu pada dasarnya terbit atau lahir (sebagai ekspresi) dari akidah Islamiah (al-aqidah al-
Islamiyyah) yang di dalamnya akan dimiintakan pertanggung-jawaban terhadap akidah yang
diyakininya.
c. Berkarakter ta‟abbudi (thabi‟abbudiyun). Mengingat usaha mikro Islam itu merupakan tata
aturan yang berdimensikan ketuhanan (nizham rabbani).
d. Terkait erat dengan akhlak (murtabthun bil-akhlaq), Islam tidak pernah memprediksi
kemungkinan ada pemisahan antara akhlak dan ekonomi, juga tidak pernah memetakan
pembangunan ekonomi dalam lindungan Islam yang tanpa akhlak.
e. Elastic (al-murunah), al-murunah didasarkan pada pada kenyataan bahwa baik al-Qur‟an
maupun al-Hadits, yang keduanya dijadikan sebagai sumber asasi ekonomi.
f. Objektif (al-maudhu‟iyyah), Islam mengajarkan umatnya supaya berlaku dan bertindak
objektif dalam melakukan aktivitas ekonomi. Aktivitas ekonomi pada hakekatnya merupakan
pelaksanaan amanat yang harus dipenuhi oleh setiap pelaku ekonomi tanpa
membedabedakan jenis kelamin, warna kulit, etnik, agama/kepercayaan dan lain-lain.
g. Realistis (al-waqi‟iyyah). Prakiraan (forcasting) ekonomi khususnya prakiraan bisnis tidak
selamanya sesuai antara teori di satu sisi dengan praktek pada sisi yang lain.
h. Harta kekayaan itu pada hakekatnya adalah milik Allah s.w.t dalam prinsip ini terkandung
maksud bahwa kepemilikan seseorang terhadap harta kekayaan (alamwal) tidaklah bersifat
mutlak.
i. Memiliki kecakapan dalam mengelola harta kekayaan (tarsyid istikhdam al-mal). 51

7. Aglaonema

1. Sejarah Aglaonema
Tanaman Aglaonema merupakan salah satu jenis tanaman hias daun yang keindahannya
terletak pada bentuk, corak, dan warna daunnya. Tanaman ini berasal dari negara Asia, salah
satunya adalah Indonesia. Dihabitat aslinya, tanaman ini hidup di hutan dengan pencahayaan
yang terbatas. Pengembangan tanaman Aglaonema di Indonesia dimulai tahun 1980 yang
menghasilkan dua Aglaonema hibrida yakni Pride of Sumatera dan Donna Carmen. Aglaonema
lokal merupakan sebutan untuk Aglaonema spesies asli yang hanya tumbuh (endemik) di
Indonesia serta semua silangan yang dilakukan di Indonesia oleh para pemulianya. Aglaonema
lokal ini sering dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Mereka lebih membanggakan
Aglaonema yang diimpor dari negara tetangga, terutama dari Thailand. Padahal, seharusnya
Aglaonema lokal bisa lebih dibanggakan dari pada dengan Aglaonema dari negara lain, karena
keindahan coraknya tidak kalah menarik, bahkan sebagian Aglaonema lokal memiliki warna dan
pola corak yang sangat indah dan menawan 52.

51
Hi. Sastro wahdino, Ekonomi Makro dan Mikro Islam,(Jakarta : PT. Dwi Chandra Wacana, 2001), h .52
52
Arif Fidyanto, “Budidaya Aglaonema Di Dewi Sri Flora”, Universitas Sebelas Maret, 2006, Hal. 19.
22

Daun Aglaonema ini lonjong melebar dengan warna hijau kebiruan dan bercorak abu-abu
keperakan. Tangkai daunnya tegak, biasanya berbunga pada bulan April hingga Agustus.
Habitatnya menyebar di pulau Sumatera dan Nias. Aglaonema Pictum sering ditemukan tumbuh
di daerah yang dekat dengan gunung berapi dengan ketinggian tempat 100-200 meter dari
permukaan laut/dpl. Tanaman Aglaonema dapat tumbuh dengan baik pada suhu 27-30 C,
tanaman ini dapat tumbuh pada dataran rendah atau di bawah 300 meter dpl dengan suhu ideal
27-30 C dan pada malam harinya memiliki suhu 21-24 C. Sedangkan suhu siang hari di daerah
dataran sedang atau dataran tinggi dengan ketinggian 300-600 meter dpl harus mencapai 24-27 C
dan suhu pada malam harinya harus mencapai 18-21 C. Kelembaban udara ideal bagi Aglaonema
adalah 50-75%. Kisaran angka ini, kira-kira terjadi jika suhu suatu daerah pada siang hari
mencapai 25-29 C dan pada malam hari 18-21 C. Kombinasi suhu dan kelembaban yang sesuai
umumnya akan membuat Aglaonema tampil lebih segar dan menawan. Bagian-bagian penting
tanaman Aglaonema yaitu daun yang merupakan salah satu mahkota Aglaonema, jika diukur
panjangnya rata-rata mencapai 10-45 cm. Batang Aglaonema tertutup oleh pelepah daun dan
teksturnya agak lunak, Aglaonema dewasa mampu menghasilkan 6-8 bibit baru. Bonggol
Aglaonema terletak di sela-sela akar, panjangnya 1-5 cm. Akar Aglaonema biasanya berukuran
2-5 mm. Bunga Aglaonema biasanya bulat dengan ujung runcing, panjangnya 8-10 cm.
Aglaonema juga memiliki buah yang umumnya seperti biji kopi, ukurannya tidak lebih dari 2 cm.
Tingkat keberhasilan perbanyakan Aglaonema melalui biji hanya 50%.
Beberapa keunggulan Aglaonema lokal dibandingkan dengan Aglaonema non lokal
sebagai berikut:
a. Aglaonema lokal lebih mampu beradaptasi terhadap lingkungan lokal.
b. Daun, tangkai, hingga akarnya relatif lebih kuat dibandingkan dengan Aglaonema non lokal.
c. Dannuya lebih tebal dan biasanya lebih kaku/tidak lunglai.
d. Memiliki corak yang sangat beragam.
e. Umumnya memiliki sosok yang lebih kompak/rimbun dan kekar.
f. Relatif lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit 53.

2. Jenis Aglaonema
1) Aglaonema Spesies
Aglaonema spesies merupakan Aglaonema yang ditemukan atau terdapat di alam,
bukan hasil silangan manusia. Umumnya Aglaonema spesies berwarna hijau seperti pada
warna daun pada umumnya dan hanya beberapa yang mempunyai corak dan hanya satu-
satunya yang berwarna merah, yaitu Aglaonema rotundum.
Aglaonema spesies alam terdiri dari 25 jenis yang sebagian besar berwarna hijau dan hanya
sebagian yang bercorak, serta hanya satu jenis yang berwarna merah, yakni Agalonema
rotundum, sehingga sering dijuluki Red Agalonema. Aglaonema berwarna merah inilah yang
merupakan tetua yang melahirkan Aglaonema-aglaonema hibrida berwarna merah cerah yang
kini merajai pasar tanaman hias. Selain Agalonema rotundum, Aglaonema spesies alam yang
terkenal di antaranya Aglaonema commutatum, Aglaonema costatum, Aglonema crispum,
Agalonema pictum dan Agalonema siamense.

53
Ibid.
23

2) Aglaonema Hibrida
Aglaonema Hibrida dibagi Menjadi dua yaitu :
a. Agalonema Paten
Aglaonema paten merupakan Aglaonema silangan (hibrida) yang mempunyai hak
paten, seperti komoditas atau hak cipta lainnya. Pemegang hak paten adalah orang
pertama yang menghasilkan tanaman tersebut. Pengembangbiakan atau perbanyakan
tanaman dapat dilakukan orang tersebut atau orang lain dengan membayar sejumlah
royalti ke pemegang hak paten.
b. Agalonema Non-paten
Agalaonema non-paten (non-patened Aglaonema) merupakan Aglaonema silangan
yang tidak terdaftar atau tidak dipatenkan. Umumnya, Aglaonema ini tidak diberi nama.
Karena tidak dipatenkan maka siapa saja dapat mengembangbiakan dan menjual tanaman
tersebut tanpa harus membayar royalti ke pemiliknya atau orang yang menghasilkan
tanaman tersebut.

3) Agalaonema Mutasi
Tanaman dapat mengalami mutasi atau perubahan sehingga mempunyai penampilan
yang berbeda. Tanaman Aglaonema pun demikian. Mutasi yang terjadi umumnya berupa
perubahan warna dan atau coraknya menjadi varigata. Varigata merupakan corak warna yang
tidak merata. Umumnya, warna asli tanaman tersebut bercampur dengan warna kuning atau
putih. Mutasi tersebut dapat terjadi pada tanaman asli (spesies) maupun tanaman hibrida 54.

3. COVID-19 (Coronavirus Disease-2019)


Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa
hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome(MERS) dan Sindrom
Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome(SARS). Coronavirus jenis baru yang
ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019,
kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2(SARS-COV2), dan
menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
Menurut WHO, Coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebebkan virus
corona yang baru ditemukan. Kebanayakan orang yang terinfeksi virus Covid-19 akan mengalami
penyakit pernafasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa melakukan perawatan khusus. Orang
tua dan mereka yang memiliki masalah medis seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit
pernafasan kronis, dan kanker lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit penyakit serius. Virus
covid-19 menyebar terutama melalui tetesan air liur atau cairan yang keluar dari dalam hidung saat
orang terinfeksi batuk atau bersin, jadi anda harus juga memperhatikan etika pernapasan (misalnya
dengan menutup hidung atau mulut saat batuk atau bersin)55.

1. Jenis Virus Corona

54
Ibid.
55
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, https;//www.kemenkes.go.id,pengertian virus corona (diakses tanggal 23
Oktober 2021)
24

Virus Corona masuk dalam subfamili Coronavirinae dalam keluarga Coronaviridae.


Berbagai jenis virus corona pada manusia bervariasi dari tingkat keparahan gejala hingga
kecepatan menyebar. Dokter saat ini mengenali tujuh jenis virus corona yang dapat menginfeksi
manusia. Namun jenis yang paling umumyaitu 229E (alpha coronavirus), NL63 OC43 (beta
coronavirus), HKU1 (beta coronavirus).
Strain lain yang sebenarnya cukup jarang malah menyebabkan komplikasi yang lebih parah yaitu
MERS-CoV, yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome(MERS), dan SARS-CoV,
virus yang bertanggung jawab atas Severe Acute Respiratory Syndrome(SARS).
Pada akhir Desember 2019, jenis baru yang disebut SARS-CoV-2 mulai beredar, yang kemudian
menyebabkan penyakit dan dikenal sebagai COVID-19.(alpha coronavirus).

2. Ciri-ciri Terpapar COVID-19


a. Nafas pendek, Sesak napas biasanya bukan merupakan gejala awal COVID-19, tetapi itu
adalah yang paling serius. Itu bisa terjadi dengan sendirinya, tanpa batuk. Jika dada terasa ketat
atau Anda mulai merasa seolah-olah Anda tidak bisa bernapas cukup dalam untuk mengisi
paru-paru dengan udara, itupertanda untuk bertindak cepat. Tanda-tanda peringatan darurat lain
untuk COVID-19 adalah rasa sakit yang terus-menerus atau tekanan di dada serta bibir atau
wajah kebiruan,yang dapat mengindikasikan kekurangan oksigen.
b. Demam, Demam adalah tanda kunci COVID-19. Karena beberapa orang dapat memiliki suhu
tubuh inti lebih rendah atau lebih tinggi dari suhu normal 37,6 derajat Fahrenheit (37 derajat
Celcius).
c. Batuk kering, Batuk adalah gejala umum lainnya, tetapi batuk karena corona bukan batuk
biasa. Batuk corona bukan terasa geli di tenggorokan, karena tidak hanya batukuntuk
membersihkan tenggorokan, bukan pula hanya batuk karena iritasi.Batuk itu mengganggu dan
bisa dirasakan datang dari dalam dada.
d. Menggigil dan sakit di sekujur tubuh, Rasa menggigil dan sakit di sekujur tubuh biasanya
datang pada malam hari.Tidak semua orang akan memiliki reaksi yang parah. Beberapa orang
mungkin tidak menggigil atau sakit sama sekali. Orang lain mungkin mengalami kedinginan
seperti flu yang lebih ringan, kelelahan dan sakit pada sendi dan otot, yang dapat membuatnya
sulit untuk mengetahui apakah itu flu atau virus corona. Salah satu tanda Anda memiliki
COVID-19 adalah jika gejala Anda tidak membaik setelah seminggu atau lebih dan terus
memburuk.
e. Kebingungan yang tiba-tiba, Kebingungan yang tiba-tiba atau ketidakmampuan untuk bangun
dan waspada mungkin merupakan tanda serius bahwa perawatan darurat diperlukan. Jika
memiliki gejala-gejala tersebut, terutama dengan tanda-tanda kritis lainnya seperti bibir kebiru-
biruan, kesulitan bernapas atau nyeri dada, segera mencari bantuan.
f. Masalah Pencernaan, Kebingungan yang tiba-tiba atau ketidakmampuan untuk bangun dan
waspada mungkin merupakan tanda serius bahwa perawatan darurat diperlukan. Jika memiliki
gejala-gejala tersebut, terutama dengan tanda-tanda kritis lainnya seperti bibir kebiru-biruan,
kesulitan bernapas atau nyeri dada, segera mencari bantuan.
g. Mata Merah Muda, Penelitian dari Cina, Korea Selatan dan bagian lain dunia menunjukkan
bahwa sekitar 1% hingga 3% orang dengan COVID-19 juga menderita konjungtivitis,
umumnya dikenal sebagai mata merah muda. Konjungtivitis, suatu kondisi yang sangat
25

menular ketika disebabkan oleh virus, adalah peradangan pada lapisan jaringan yang tipis dan
transparan, yang disebut konjungtiva, yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam
kelopak mata. SARS-CoV-2 hanyalah salah satu dari banyak virus yang dapat menyebabkan
konjungtivitis, sehingga tidak mengejutkan bagi para ilmuwan bahwa virus yang baru
ditemukan ini akan melakukan hal yang sama. Namun, mata merah muda atau merah bisa
menjadi satu tanda lagi bahwa juga memiliki gejala lain COVID-19 lainnya, seperti demam,
batuk, atau sesak napas.
h. Kehilangan bau dan perasa, Pada kasus coronavirus yang ringan hingga sedang, hilangnya bau
dan rasa muncul sebagai salah satu tanda awal COVID-19 yang paling tidak biasa. "Anosmia,
khususnya, telah terlihat pada pasien yang akhirnya dites positif untuk virus korona tanpa
gejala lain," menurut American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery. Sebuah
analisis terbaru terhadap kasus-kasus ringan di Korea Selatan menemukan gejala utama pada
30% pasien adalah hilangnya penciuman. Di Jerman, lebih dari dua dari tiga kasus yang
dikonfirmasi menderita anosmia.
i. Kelelahan, Bagi sebagian orang, kelelahan ekstrem bisa menjadi tanda awal terinfeksi
coronavirus baru. Laporan WHO menemukan hampir 40% dari hampir 6.000 orang dengan
kasus yang dikonfirmasi laboratorium mengalami kelelahan. Kelelahan dapat berlanjut lama
setelah virus hilang. Laporan anekdotal dari orang-orang yang telah pulih dari COVID-19
mengatakan kelelahan dan kekurangan energi terus berlanjut melewati masa pemulihan standar
beberapa minggu.
j. Sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, Laporan WHO juga menemukan hampir
14% dari 6.000 kasus COVID-19 di Cina memiliki gejala sakit kepala dan sakit tenggorokan,
sementara hampir 5% memiliki hidung tersumbat.Tentu bukan tanda-tanda paling umum dari
penyakit ini, tetapi jelas mirip dengan pilek dan flu. Faktanya, banyak gejala COVID-19 dapat
menyerupai flu, termasuk sakit kepala dan masalah pencernaan yang disebutkan sebelumnya,
sakit tubuh dan kelelahan. Gejala lainnya yang menyerupai pilek atau alergi, yaitu sakit
tenggorokan dan hidung tersumbat.

3. Gejala COVID-19
a. Sakit kepala
b. Sakit tenggorokan
c. Demam
d. Batuk kering
e. Sesak nafas
f. Kehilangan indra penciuman
g. Kehilangan indra perasa
h. Kelelahan56

4. Pengaruh UMKM Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Pada Masa Pandemi Covid-19
Menurut Perspektif Ekonomi Islam

56
Ahmad Fathoni, Dampak Covid-19 dan Kebijakan PSBB Terhadap UMKM di Wiyung Surabaya, Dinar, Jurnal Prodi
Ekonomi Syari’ah, Vol.1 No.1, (2020) h. 1-8
26

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa
hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom
Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang
ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019,
kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan
menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19)57.
Menurut WHO, Coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebebkan virus
corona yang baru ditemukan. Kebanayakan orang yang terinfeksi virus Covid-19akan mengalami
penyakit pernafasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa melakukan perawatan khusus. Wabah
penyakit yang terjadi secara luas di seluruh dunia. Dengan kata lain, penyakit ini sudah menjadi
masalah bersama bagi seluruh warga dunia maka dapat dikatakan sebagai pandemi seperti saat ini
terjadi yaitu pandemi Covid-19. Karena penyebaran nya sangat luas dan memiliki dampak yang
tinggi diberbagai sektor maka dari itu perlunya pencegahan dalam memutuskan rantai penularan
wabah covid-19.
Di Indonesia, pengertian UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20
Tahun 2008 tentang UMKM. Pasal 1 dari UU terebut, dipaparkan bahwa Usaha mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha
mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang buka merupakan anak
perusahan atau bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung
maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.
Usaha mikro kecil menengah (UMKM) adalah roda penggerak ekonomi di Indonesia ketika
menyangkut berbicara tentang bisnis, ekonomi maupun bidang usaha lain maka tidak asing dengan
istilah UMKM.Bahkan jika dilihat dari segi usaha pengelolaan, UMKM masih berkaitan erat dengan
perekonomian masyarakat di berbagai lapisan di Indonesia.Sedangkan menurut para ahli, UMKM
memiliki berbagai pengertian, yang pertama menurut Ina Primiana, UMKM merupakan
pengembangan kawasan andalan untuk mempercepat pemulihan perekonomian guna mewadahi
program prioritas serta pengembangan berbagai sektor dan potensi.Sedangkan menurut Rudjito
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah usaha yang membantu perekonomian Indonesia.
Sebab melalui UMKM akan membentuk lapangan kerja baru dan meningkatkan devisa negara
melalui pajak badan usaha.58
UMKM berpotensi dalam menyangga perekonomian dimasa pandemic Covid-19. Potensi ini
terlihat pada peran UMKM sebagai sumber pendapatan masyarakat, mengatasi pengangguran,
berkontribusi pada PDB, Devisa Negara serta investasi. Potensi ini sesuai dengan amanah UU No. 20
Tahun 2008 tentang UMKM. UMKM dimasa pandemic bisa bertahan dan tumbuh ketika memiliki
sumber daya manusia yang baik. Menurut skala usaha kelompok UMKM ini menjadi fokus
pemerintah agar mampu bertahan bahkan bisa bangkit ditengah badai pandemi.Pentingnya UMKM
sejalan dengan banyaknya kontribusi UMKM terhadap sektor perekonomian.Di masa pandemi ini

57
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, https;//www.kemenkes.go.id, pengertian virus corona (diakses
tanggal 26 juni 2021)
58
Amin Dwi Ananda Dwi Susilowati, „Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Berbasis Industri
Kreatif Di Kota Malang‟, Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol X Juli (2017)
27

banyak orang yang berlomba-lomba menciptakan lapangan kerjanya sendiri, seperti UMKM dan
sejenisnya.59
Pratama Raharja mengemukakan bahwa pendapatan merupakan total penerimaan berupa
uang maupun bukan uang oleh seseorang atau rumah tangga selama periode tertentu. Dalam bentuk
bukan uang yang diterima oleh seseorang misalnya berupa barang, tunjangan beras, dan sebagainya.
Penerimaan yang diterima tersebut berasal dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan dalam
kegiatan usaha.
a. Pandemi Covid-19 Menurut Perspektif Islam
Coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebebkan virus corona yang baru
ditemukan. Kebanayakan orang yang terinfeksi virus Covid-19akan mengalami penyakit
pernafasan, sudah melebihi 1 tahun lamanya wabah ini masih terus berada di sekitar masyarakat
Indonesia. Pada masa Nabi SAW juga pernah terjadi wabah penyakit, yang salah satunya adalah
penyakitThaun(Penyakit Menular).Selain saat zaman Nabi, penyakit Thaun juga terjadi di zaman
Umar bin Khattab. Kala itu, Umar bin Kattab menahan diri memasuki negeri Syam, karena di
daerah tersebut tengah terjadi wabah penyakit thaun. Lalu bagaimana Islam memandang
musibah, baik musibah alam atau musibah non alam sebagaimana wabah penyakit atau pandemi
virus covid-19 yang saat ini sedang terjadi. Dalam Islam semua yang dialami manusia berupa
musibah adalah merupakan ketentuan Allah SWT untuk menguji kesabaran manusia. Dalam
Surat Al-Hadid (57) ayat 22 Allah SWT berfirman:
٢٢ ‫ك َعلَى ال ٰلّ ِه يَ ِسْي ۖ ٌر‬ ِ ِ ٍ ‫ض واَل يِف ْٓي اَْن ُف ِس ُكم اِاَّل يِف كِت‬ ‫ص َ ِ ِ ٍ ىِف‬
َ ‫ٰب ِّم ْن َقْب ِل اَ ْن نَّْبَراَ َها ۗا َّن ٰذل‬ ْ ْ َ ِ ‫اب م ْن ُّمصْيبَة ااْل َْر‬ َ َ‫َمٓا ا‬
Artinya : “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauhul Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah” (QS. Al-Hadid : 22). 60

b. Pendapatan Menurut Perpektif Islam


Pendapatan dalam Islam adalah penghasilan yang diperoleh harus bersumber dari usaha yang
halal. Pendapatan yang halal akan membawa keberkahan yang diturunkan Allah. Harta yang
didapati dari kegiatan yang tidak halal, seperti mencuri, korupsi, dan perdagangan barang haram
bukan hanya mendatangkan bencana atas siksa di dunia namun juga siksa diakhirat. Harta yang
diperoleh secara halal akanmembawa keberkahan di dunia akan keselamatan diakhirat. 61
Pendapatan usaha dalam islam tidak lah boleh dihasilkan dengan yang diharamkan oleh
Allah SWT seperti pendapatan dari hasil mengambil riba, Islam menawarkan suatu penyelesaian
yang sangat baik atas masalah riba dan menyelamatkan kepentingan kedua belah pihak (penjual
dana pembeli), tanpa melanggar hak-hak yang sah dari prinsip syari’at Islam.
c. UMKM Menurut Perspektif Islam
Dalam ekonomi Islam UMKM merupakan salah satu kegiatan dari usaha manusia untuk
mempertahankan hidupnya dan beribadah, menuju kesejahteraan sosial. Perintah ini berlaku
kepada semua orang tanpa membeda-bedakan pangkat, status dan jabatan seseorang, dalam Al-
Quran dijelaskan dalam Surah Al-Jumu’ah, ayat 10 :

59
Wan laura Hardilawati, „Strategi Bertahan UMKM Di Tengah Pandemi Covid-19‟, Jurnal Akuntansi Dan Ekonomika,
Vol 10 No (2020), 89–98.
60
QS. Al-Hadid Ayat: 22
61
Almalia, Strategi Pendidikan dan Pendapatan dalam Strategi Manajemen Keuangan Keluarga yang ditinjau dari Perspektif
Islam, (Skripsi Program Ekonomi Islam IAIN Raden Intan Lampung, 2015), h. 32
28

‫ض ِل ٱللَّ ِه َوٱذْ ُك ُرو ۟ا ٱللَّهَ َكثِ ًريا لَّ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُحو َن‬ ۟
ْ َ‫ض َو ْٱبَتغُوا ِمن ف‬
۟ ِ
ْ ‫ٱلصلَ ٰوةُ فَٱنتَش ُروا ىِف‬
ِ ‫ٱَأْلر‬ َّ ‫ت‬ِ ‫ضي‬
ِ
َ ُ‫فَِإ َذا ق‬
Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” 62.

Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi menafsirkan ayat diatas menjelaskan bahwa : Maka
jika selesai kalian dari mengerjakan shalat wahai orang-orang yang beriman; Bertebaranlah di
muka bumi untuk berikhtiar dan berdagang, dan carilah rezeki Allah dengan usaha dan amal, dan
ingatlah Allah dengan banyak berdzikir pada segala kondisi kalian dan janganlah
perdaganganmu melalikan dari dzikir kepada Allah, dan barangsiapa yang banyak mengingat
Allah maka dia adalah orang-orang yang beruntung, menang dengan kemenangan yang besar 63.

62
Al-Quran Surat Al-jumu’ah
63
Abdurrahman Hakim, “Tafsir Al-quran Dengan Al-Quran Studi Analisis-Kritis Dalam Lintas Sejarah”, Waratsah
(Cirebon 2017), hal 70
27

BAB III
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


1) Sejarah Singkat Kampung Srisawahan
Kampung Srisawahan dirintis pembukaanya tepatnya pada bulan Februari 1955,
Sebelum menjadi daerah pemukiman merupakan hutan Rimba dan hutan muda. Pertama sekali
dibuka oleh Penduduk yang berjumlah 57 Kepala Keluarga/ KK, kemudian ditambah dengan
pendatang baru sampai dengan tahun 1957 berkembang menjadi 197 Kepala Keluarga dan diakui
oleh Departemen Transmigrasi dan disyahkan oleh Pemerintah Tahun 1957 dan diberi nama
Kampung (Desa) Srisawahan yang oleh pelopor perintis diartikan Sri Sebagai Padi dan Sawahan
Berarti Daerah Sawah.
Jadi cita- cita Kampung Srisawahan adalah menjadi sumber penghasilan padi dari
sawah, dan ini sudah terbukti keadaan Kampung Srisawahan pada saat ini. Kata Srisawahan juga
diartikan Rezeki yang berasal dari sawah. Jadi harapan masyarakat Kampung Srisawahan pada
waktu memberi Nama Kampungnya betul-betul berkeinginan agar nantinya daerah yang ditempati
itu menjadi daerah persawahan ,yang akhirnya dapat memperbanyak hasil produksi pertanian yang
sasarannyadapat membawa peningkatan kesejahteraan dan pembanguan masyarakat demi
mencapai cita-cita masyarakat Kampung Srisawahan yaitu: Masyarakat yang adil makmur, gemah
ripah loh jinawi subur kang sarwo tinandur,murah kang sarwo tinuku. Oleh sebab itu masyarakat
Kampug Srisawahan selalu giat bekerja dan bergotong royong serta tidak meninggalkan
musyawarah untuk mencari mufakat dalam merencanakan dan laksanakan Pembangunan.
Sejak tahun 1959 sampai sekarang kampung Srisawahan telah dipimpin oleh beberapa
kepala kampung/desa yaitu terdapat 15 kepala desa/kampung yang telah memimpin diantaranya
adalah :

Tabel 3. 1
Daftar Nama Kepala Desa Srisawahan
No Nama Tahun
1 Suko Pawiro 1959 – 1965
2 Ngatemin 1965 – 1966
3 Komarinur 1965 – 1966
4 Suko Pawiro II 1966 – 1967
5 Sastro Winoto 1967 – 1972
6 Samsudi 1973 – 1979
7 Ngatijo 1979 – 1989
8 Tugiman 1990 – 1991
9 Wagimo 1991 – 1999
10 Suyanto 1999 – 2000
11 Bambang Kuntoyo 2000 – 2006
12 Drs. Junari K 2007 – 2013
13 Bambang Kuntoyo 2013 – 2014
28

14 Zulfikar Irwan S.Sos, MM 2014 – 2016


15 Mujiono 2016 –sekarang
Sumber Data : Sub Bagian Sekertaris Desa Srisawahan Tahun 2021
2) Wilayah Administrasi
Kampung Srisawahan adalah kampung yang terletak paling ujung timur dan berbatasan
Langsung dengan kabupaten Lampung Timur dan Kota Madya Metro. Kampung Srisawahan
terbagi menjadi 12 Rukun Tetangga, 5 Rukun Warga dalam Lingkup 3 Dusun. Adapun Kampung
Srisawahan memiliki kondisi umum sebagai berikut :
a) Batas Wilayah Kampung
Letak geografi Kampung Srisawahan, terletak diantara :
Sebelah Utara : Kampung Saptomulyo
Sebelah selatan : Lampung Timur/Kodya Metro
Sebelah Barat : Kampung Badransari
Sebelah Timur : Kampung Sritejo Kencono
b) Orbitasi
Jarak ke ibu kota kecamatan : 7 KM
Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan : 30 Menit
Jarak ke ibu kota kabupetan : 21 KM
Lama jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten : 60 Menit
Jarak Ke Ibukota Propinsi : 71 KM
c) Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
Kepala Keluarga : 717 KK
Laki-laki : 1223 Orang
Perempuan : 1213 Orang
Dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk di desa Srisawahan adalah 2436 yang terdiri
717 kepala keluarga64.

Tabel 3. 2
Wilayah Administrasi Desa Srisawahan

No Wilayah Luas (Ha)


1 Pemukiman 104,5
2 Pertanian Sawah 258
3 Ladang/Tegelan 98,5
4 Hutan Bambu 1,5
5 Kebun 4
6 Rawa-Rawa/Kolam 11
7 Perkantoran 0,5
8 Sekolah 1
9 Jalan 12,5
10 Lapangan Sepak Bola 2
11 Kuburan 1,75

64
Monografi desa Srisawahan tahun 2021
29

12 Irigasi 14
13 Lainnya 195
Sumber Data : Sub Bagian Sekertaris Desa Srisawahan Tahun 2021

Dari tabel diatas desa Srisawahan didominasi oleh pertanian sawah sebesar 258
ha sedangkangkan area pemukiman penduduk seluas 104,5 ha. Tidak aneh jika desa ini
dinamakan desa Srisawahan

d) Mata Pencaharian
Ada berbagai jenis profesi atau mata pencaharian di desa Srisawahan, petani
menjadi profesi paling banyak di desa srisawahan, namun ada juga masyarakat yang
menjadikan petrtanian sebaagai pekerjaan sampingan, ada pula berbagai profesi yang
lain yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. 3
Struktur Mata Pencaharian Masyarakat Desa Srisawahan
No Profesi Jumlah
1 Petani 492
2 Pedagang 27
3 PNS 93
4 Tukang 36
5 Bidan / Perawat 9
6 TNI/Polri 7
7 Pensiunan 19
8 Sopir 34
9 Buruh 153
10 Jasa 9
11 Swasta 214
Sumber Data : Sub Bagian Sekertaris Desa Srisawahan Tahun 2021

e) Keadaan Keagamaan
Mayoritas penduduk di desa Srisawahan adalah muslim hal ini dapat diliat pada
tabel berikut :

Tabel 3. 4
Keadaan Agama

No Agama Jumlah
1 Islam 2405
2 Khatolik 3
3 Kristen 20
4 Hindu -
5 Budha 8
Sumber Data : Sub Bagian Sekertaris Desa Srisawahan Tahun 2021
30

Agama yang dianut masyarakat Desa Panaragan mayoritas islam walaupun ada
agama lain seperti khatolik sebanyak 3 orang dan budha sebanyak 8 orang namun tetap
di dominasi dengan agama islam karena di Desa Panaragan 98% masyarakat menganut
agama islam. Dengan demikian hal ini berarti sesuai dengan penelitian yang dilakukan
penulis dimana penelitian dilakukan dengan sudut pandang ekonomi islam.

f) Aparatur Pemerintahan
Struktur aparatur desa Srisawahan pada saat ini adalah :

Bagan 3. 1
StrukturPemerintahan Desa Srisawahan

Kepala Desa
Mujiono

Sekertaris Desa
Kusmiyati

Seksi Seksi Seksi Urusan Umum Keuangan


Pemerintahan Pelayanan Kesejahteraan Tumiran Yudi Yantoro
Hariyanto Sugiyanto Anas Widianto

Kepala Dusun I Kepala Dusun II Kepala Dusun III


Edi Suswanto Gholib Santoso Sigit Kurniawan
31

3) Ekonomi Desa Srisawahan


Gambaran umum mengenai kondisi ekonomi masyarakat desa Srisawahan dapat dilihat dari
potensi sumber daya yang ada seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya
kelembagaan dan sumber daya prasarana dan sarana. Dengan ladang/tagelan seluas 98,5 ha dan
juga pertanian sawah seluas 258 ha, dengan pertanian berpupa padi, jagung, palawijaya,
kakao/coklat, sawit, karet, dan juga singkong menjadikan Srisawahan dengan sumber daya alam
yang berlimpah. Peningkatan perekonomian masyarakat dapat pula dilihat dari pola hidup dan
sarana penunjang kehidupan sehari-hari, dimana untuk menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari
di Desa Srisawahan yang cukup signifikan pada pemilik kendaraan, baik kendaraan roda dua
maupun kendaraan roda empat, kendaraan roda dua sampai saat ini tercacat 821 dan mobil 73.
Sebagai upaya untuk mengantisipasi masa kekeringan yang dikhawatirkan berdampak terhadap
ketersediaan pangan maka telah dikembangkan kelompok lumbung pangan masyarakat desa.
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat berbagai upaya telah dilakukan, baik melalui
pemenuhan sarana infrastruktur seperti irigasi maupun dalam pengembangan usaha lain seperti
perkebunan, persawahan dan ladang. Dalam bidang peternakan pada saat ini desa Srisawahan
terdapat 23 ekor sapi, 7 ekor kerbau, 300 ekor kambing dan 5.000 ekor ayam, 300 ekor bebek 65.
Seiring dengan nama Srisawahan, desa ini hampir semua penduduknya berprofesi sebagai
petani, dengan petani sebanyak 492 jiwa menjadikannya salah satu desa dengan penghasil padi
terbanyak di kabupaten Lampung Tengah.

4) Usaha Aglaonema Di Desa Srisawahan


Sebelum adanya pandemi ini kebanyakan masyarakat di Desa Srisawahan menggantungkan
hidupnya di sektor pertanian adapula sebagian kecil Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pekerja
harian lepas (freelance). Sejalan dengan pandemi ini terdapat sekelompok masyarakat di Desa
Srisawahan yang memprakarsai usaha mikro rumahan yaitu Aglaonema, seiring banyaknya
permintaan Aglonema di Indonesia termasuk Provinsi Lampung, seperti yang di katakan oleh
Rustam Efendi selaku pelaku usaha aglaonema di Desa Srisawawan “latar belakangnya itu yang
pertama karena banyaknya permintaan Aglo di kalangan masyarakat dan penggemar dan yang
keduanya apa ya.. saya sendiri juga senang untuk bertani 66”.
Sebenarnya usaha Aglonema ini sudah banyak ditemukan di berbagai daerah di Provinsi
Lampung akan tetapi baru 1,5 tahun ini masyarakat desa Srisawahan banyak yang ikut memulai
usaha Aglaonema ini. Kemudian setelah sebagian banyak masyarakat mengetahui tentang usaha
mikro rumahan Aglonema tersebut hampir seluruh lapisan masyarakat turut mencoba terjun
kedalam usaha tersebut mulai dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Petani hingga kalangan Milenial.

2. Penyajian Data Dan Fakta Penelitan


Pada bab ini penulis akan menyampaikan beberapa data dan fakta yang diperoleh penulis dari
penelitian yang dilakukan di desa Srisawahan kecamatan Punggur kabupaten Lampung Tengah
dimana data tersebut penulis dapatkan melalui wawancara sebagai metode pokok. Disamping itu pula
penulis juga menggunakan metode observasi dan dokumentasi sebagai metode penunjang guna
melengkapi data yang telah penulis dapatkan memalui metode dokumentasi.Maka analisis data dapat
dilakukan dengan memulai menelaah seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber, yaitu

65
Ibid
66
Rustam Efendi,”latar belakang”wawancara, November 11, 2021
32

interview (wawancara), dan dokumentasi yang telah ditulis pada catatan lapangan, dokumen pribadi
atau resmi, dan sebagainya.Berikut adalah hasil observasi yang dilakukan penulis di desa Srisawahan.
Terdapat 127 pengusaha Aglaonema di desa Srisawahan yang terbagi dalam 3 dusun yang
sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.5
Daftar pengusaha aglaonema

No Nama Dusun Jumlah

1 Dusun I 48

2 Dusun II 53

3 Dusun III 26

Total 127
Sumber data : observasi pada desa Srisawahan

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dusun dengan pengusaha aglaonema paling banyak
berada pada dusun II yaitu 53 rumah tangga, dan yang ke 2 yaitu dusun I dengan 48 rumah tangga,
dan yang terakhir yaitu dusun III dengan 26 rumah tangga.
Berikut adalah hasil dari wawancara dari beberapa sampel atau pelaku usaha Aglaonema di
desa Srisawahan :
Albi Al-ahyubi selaku pengusaha aglaonema mengatakan bahwa usaha aglaonema ini sudah
ia jalankan kurang lebih 2 tahun hal ini dilatar belakangi oleh hobinya dibidang tanaman hias salain
itu juga karena Aglaonema ini sedang viral atau dengan kata lain banyak permintaan dikalangan
pecinta Aglaonema itu sendiri dan juga masyarakat umum. Pemasaran Aglaonema sendiri ada 2 cara
yaitu yang pertama dengan cara offline atau diambil oleh pemborong atau lapak lapak yang yang
dijual di pinggir jalan. Kemudian yang kedua yaitu onlinedengan cara dipasarkan melalui media
sosial seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Facebook Dan Juga Instagram. Jenis aglaonema yang
di perjual belikan pun jenis yang banyak peminatnya contohnya Seperti Suksom, Sultan Brunei, Red
Anjamani, Kocin, dan masih banyak lagi. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp15.000 sampai
dengan Rp1.000.000.
Bapak Albi Al-ahyubi mendapatkan pasokan Aglaonema dari lapak-lapak yang lebih besar
yang mana tanamannya dikirim langsung dari Jawa, bahkan ada juga Tanaman yang di impor
langsung dari luar negeri seperti Thailand. Dengan banyaknya petani ataupun pengusaha Aglaonema
di desa Srisawahan membuat pengusaha Aglaonema saling bekerja sama membantu, contohnya
dengan adanya forum diskusi atau biasanya para pengusaha Aglaonema menyebutnya dengan ngopi
bareng, perkumpulan ini diadakan seminggu sekali, para pelaku usaha Aglaonema akan saling
bertukar pikiran mengenai usaha yang mereka jalankan. Bahkan ada juga kegiatan arisan Aglaonema.
Usaha Aglaonema ini di prediksi akan bertahan lebih lama dikarenakan tanaman Aglaonema yang
33

mempunyai banyak jenis, dan juga tanaman Aglaonema ini dapat bermutasi berupa warna yang
berubah67.
Ibu Sukatmi selaku pengusaha Aglaonema menuturkan bahwa banyak masyarakat desa
Srisawahan yang memilih usaha ini ditengah Pandemi Covid-19 dikarenakan usaha ini yang mudah
dan dapat dilakukan dari rumah. Ibu sukatmi sendiri ialah seorang ibu rumah tangga yang tidak
mempunyai pekerjaan lain dan hanya berfokus pada usaha rumahan Aglaonema ini. Modal awal
terbentuknya usaha ini ialah ia membeli beberapa tanaman dan menanamnya hingga dapat di belah,
kemudian dijual kembali, keuntungan yang didapat akan dibelikan tanaman kembali. Hingga saat ini
ibu Sukatmi sudah memiliki lebih dari 100 batang tanaman Aglaonema 68.
Dilihat dari hasil wawancara kepada para pelaku usaha, penulis mendapatkan beberapa
kesimpulan mengenai usaha Aglaonema ini yang muncul ditengah pandemi Covid-19 dan sangat
banyak yang melakukan usaha ini karena banyaknya permintaan akan Aglaonema itu sendiri
dikalangan masyarakat, dan juga pada saat pandemi Covid-19ini susah untuk mencari pekerjaan
sehingga masyarakat di desa Srisawahan yang ikut andil dalam usaha ini.

67
Albi Al-ahyubi, pengusaha Aglaonema desa Srisawahan, wawancara, November 11,2021
68
Ibu Sukatmi, pengusaha Aglaonema, wawancara, November 13, 2021
33

BAB IV
ANALISIS PENELITIAN

A. Analisis Data Penelitian


1. Analisis Pengaruh Usaha Mikro Rumahan Aglaonema Terhadap Pendapatan Rumah
Tangga Di Desa Srisawahan Pada Masa Pandemi Covid-19
Sejak munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia dan telah menyebar ke berbagai daerah di
Indonesia, membuat perekonomian di Indonesia terkena imbasnya. UMKM merupakan bisnis
yang menjadi fokus pemerintah, dapat dilihat pada tabel 1.1 pertumbuhan UMKM di Kabupaten
Lampung Tengah mengalami kenaikan drastis dikarenakan pemerintah memberikan bantuan dana
kepada UMKM. Pertumbuhan sektor UMKM dapat diartikan sebagai salah satu indikator
keberhasilan pembangunan, khususnya terdapat pada Negara-negara berkembang yang memiliki
income perkapita yang rendah.
Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini adalah pilar penting perekonomian
nasional maka tidak heran jika sektor UMKM ini memberikan kontribusi yang cukup besar untuk
perekonomian dan penyerapan tenaga kerja yang tinggi pula memiliki strategis dalam pemerataan
pendapatan bagi masyarakat sekaligus sebagai wadah sosial ekonomi masyarakat 69.Hal tersebut
membuat UMKM pada masa pandemi covid-19 memiliki peran yang sangat penting dikarenakan
dapat meningkatkan serta mempertahankan perekonomian yang pada masa ini cukup terganggu
dengan ada nya pandemi covid-19.
Berdasarkan Grand Theorypada bab II, Pratama Raharja mengemukakan bahwa pendapatan
merupakan total penerimaan berupa uang maupun bukan uang oleh seseorang atau rumah tangga
selama periode tertentu. Dalam bentuk bukan uang yang diterima oleh seseorang misalnya berupa
barang, tunjangan beras, dan sebagainya. Penerimaan yang diterima tersebut berasal dari
penjualan barang dan jasa yang dihasilkan dalam kegiatan usaha.Menurut Raharja pendapatan
dibagi dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut:
c. Pendapatan ekonomi
Pendapatan ekonomi adalah sejumlah uang yang dapat digunakan oleh keluarga dalam suatu
periode tertentu termasuk dalam pendapatan ekonomi seperti upah gaji, pendapatan bunga
deposito, penghasilan transfer dari pemerintah, dan lain-lain 70. Yang mana pada penelitian ini
pendapatan ekonomi yaitu pendapatan pokok dari masyarakat desa Srisawahan seperti
pendapatan dari bertani, pegawai negeri sipil (PNS), buruh pabrik, wiraswasta dan lain-lain
d. Pendapatan uang
Pendapatan uang adalah sejumlah uang yang diterima keluarga pada periode tertentu sebagai
balas jasa atau faktor produksi yang diberikan karena tidak memperhitungkan pendapatan
bahkan kas (non kas), terutama penghasilan transfer cakupannya lebih sempit dari pendapatan
ekonomi. Dan yang terdapat pada penelitian ini ialah pendapatan dari usaha Aglaonema.
Usaha rumahan Aglaonema yang terdapat pada desa Srisawahan ini rata-rata didirikan
kurang lebih 1,5 tahun, bertepatan dengan awal mula kasus pandemi yang ada di Indonesia. Latar
belakang maraknya usaha Aglaonema yang terdapat di desa Srisawahan ini dikarenakan tingginya

69
Wan laura Hardilawati, Strategi Bertahan UMKM Di Tengah Pandemi Covid-19‟, Jurnal Akuntansi Dan Ekonomika, Vol
10 No (2020), 89–98.
70
Pratama Raharja, teori ekonomi mikro , (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002), hal. 267.
34

permintaan Aglaonema khususnya di Provinsi Lampung. Mulai dari petani hingga pegawai negeri
sipil (PNS) ikut terjun kedalam usaha ini. Usaha rumahan Aglaonema ini menjual tanaman hias
berjenis Aglaonema, antara lain seperti Red anjamani, Suksom, Sultan Brunei, Red Sumatera,
Bidadari, Moonlight, Adelia, Legacy, Lipstik, Red Kochin, Khanza, Tiara, Red Ruby, dan masih
banyak lagi. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp.25.000 hingga Rp.1.000.000. Para pengusaha
Aglaonema mendapatkan pasokan tanaman Aglaonema tersebut dari beberapa petani yang ada
diluar desa maupun yang berada di desa Srisawahan. Adapula beberapa yang memesan dari luar
kota berbentuk bibit kemudian ditanam hingga siap dipasarkan. Dengan data yang diperoleh
penulis dandengan banyaknya pelaku-pelaku usaha di desa Srisawahan dapat membuktikan bahwa
usaha Aglaonema ini berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga masyarakat desa
Srisawahan.71
Berdasarkan hasil wawancara kepada ibu Tumini selaku petani sekaligus pengusaha
Aglaonema mengatakan bahwa terdapat beberapa kendala pada masa pandemi covid-19 ini dalam
keberlangsungan usaha rumahan aglaonema, yang pertama adalah banyaknya pesaing dalam
bidang Aglaonema, dikarenakan masa pandemi ini banyak masyarakat yang bekerja dari rumah.
Banyaknya permintaan Aglaonema juga diiringi dengan banyaknya penawaran hal ini
menyebabkan munculnya pengusaha-pengusaha Aglaonema baru dari beberapa daerah. Kemudian
kendala berikutnya yaitu tidak dapat mengekspor tanaman Aglaonema keluar negeri. Pengusaha
yang ada di desa Srisawahan tidak dapat mengekspor Aglaonema ke luar negeri dikarenakan
terkendala oleh bea cukai dan izin usaha, ibu Tumini mengatakan bahwa dirinya tidak
mempiunyai surat izin usaha, sangat disayangkan karena terdapat permintaan dari luar negeri
seperti Malaysia.72
Berdasarkan teori yang terdapat pada bab II, berikut adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan yaitu :
1. Modal
Pada wawancara yang dilakukan kepada ibu Sukatmi selaku petani dan juga pengusaha
Aglaonema mengatakan bahwa modal pertama usaha Aglaonema ini dari uang pribadi yang
dibelikan beberapa batang Aglaonema dan juga beberapa bibit tanaman, hingga saat ini ibu
Sukatmi telah mempunyai lebih dari 100 batang tanaman hias Aglaonema. Kemudian ibu
Sarjiem juga selaku pengusaha Aglaonema mengatakan bahwa modal awal yang ia keluarkan
adalah uang dari hasil pendapatan suami yang disisihkan untuk membeli bibit Aglaonema 73.
2. Keberlangsungan Usaha
Keberlangsungan usaha tidak lepas dari pertumbuhan bisnis, usaha yang telah dijalankan
selama kurang lebih 1,5 tahun tersebut mengalami perkembangan. Berdasarkan hasil
wawancara kepada bapak Albi al-ahyubi selaku salah satu pengusaha Aglaonema pertama di
desa Srisawahan mengatakan, usaha ini mengalami perkembangan, yang awalnya hanya
mampu menjual beberapa batang dalam 1 bulan kini ia mampu menjual minimal 5 batang
dalam 1 minggunya. Faktor yang mempengaruhi usaha ini dapat berkembang karena hobinya
dalam bidang tanaman hias, sebelumnya ia juga pernah menjalankan usaha tanaman lain
seperti bibit tanaman hias lain. Faktor lainnya adalah karena naiknya minat konsumen kepada

71
Bagus Prasetyo, pengusaha Aglaonema, wawancara, 14, November, 2021
72
Tumini, pengusaha Aglaonema, wawancara, 14 November 2021
73
Sukatmi, pengusaha Aglaonema, wawancara, 13 November 2021
35

Aglaonema, hal ini disebabkan karena tanaman Aglaonema yang banyak bermutasi, mutasi ini
terjadi di Negara Thailand kemudian banyak yang diimpor ke Indonesia 74.
3. Lokasi Usaha
Lokasi usaha cukup berpengaruh terhadap penjualan, dalam penelitian ini lokasi berada di desa
Srisawahan kecamatan Punggur kabupaten Lampung Tengah, lokasi ini cukup mudah di
jangkau oleh pemborong karena berbatasan langsung dengan kabupaten Lampung Timur dan
juga Kota Metro.
4. Teknologi
Pemanfaatan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis atau sering dikenal dengan istilah
e-commerce bagi perusahaan kecil dapat memberikan fleksibilitas dalam produksi. Hal ini
memungkinkan pengiriman ke pelanggan secara lebih cepat untuk produk perangkat lunak,
mengirimkan dan menerima penawaran secara cepat dan hemat, serta mendukung transaksi
cepat tanpa kertas. Pemanfaatan internet memungkinkan UMKM melakukan pemasaran
dengan tujuan pasar yang lebih luas.
Pada wawancara yang dilakukan kepada Muhammad Niko salah satu pengusaha Aglaonema
milenial di desa Srisawahan mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi sudah banyak
dilakukan oleh pengusaha Aglaonema, hampir seluruh pengusaha Aglaonema di Desa
Srisawahan telah menggunakan sosial media untuk mengalakukan promosi dan transaksi 75.
5. Pemasaran
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap pelaku usaha Aglaonema di
desa Srisawahan terdapat beberapa cara pemasaran Aglaonema yaitu :
1. Online
Cara pemasaran online yaitu menggunakan bantuan sosial media yang mana para
pengusaha Aglaonema memposting tanamananya pada aplikasi seperti Facebook, Shopee,
Status Whatsapp dan juga Instagram. Cara pemasaran menggunakan media sosial ini
dianggap sangat efektif melihat konsumen berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
2. Offline
Cara pemasaran offline yaitu Aglaonema tersebut di beli langsung oleh konsumen di tempat
usaha, salah satunya adalah pemborong, pemborong biasanya datang ke rumah pengusaha
dua minggu sekali atau tiga minggu sekali. Tidak jarang juga masyarakat desa Srisawahan
membeli tanaman Aglaonema untuk sekadar hiasan rumah. Selain itu konsumen juga dapat
memesan secara online kemudian melakukan transaksi dengan cara COD (cash on
delivery).
UMKM sangat penting dalam pengembangan ekonomi lokal dan pengembangan masyarakat,
ketahanan UMKM telah di uji pada krisis yang melanda Indonesia pada masa lampau, oleh sebab
itu pemerintah juga mengerti akan kekuatan UMKM dalam menjadi penggerak perekonomian
negara, maka dari itu pemerintah berupaya dalam mempertahan kan UMKM agar dapat bertahan
dimasa pandemi covid-19 dan UMKM dapat menjadikan terwujudkan program pemerintah yaitu
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Berikut adalah upaya-upaya pemerintah dalam membantu
keberlangsungan UMKM dimasa pandemi Covid-19 :

1. Bantuan Sosial (bansos)


74
Albi Al-ahyubi, pengusaha Aglaonema desa Srisawahan, wawancara, November 11,2021
75
M.Niko, pengusaha Aglaonema, wawancara, 15 November 2021
36

Pemberian bantuan sosial yang berisikan program keluarga harapan (PKH), paket sembako,
BLT desa, pembebasan dan pengurangan tarif listrik UMKM dan kartu pra kerja. Hal tersebut
dilakukan pemerintah bertujuan untuk mendorong kembali tingkat daya beli masyarakat yang
menurun saat pandemi.
2. Insentif Perpajakan
Pemberian insentif pajak bagi UMKM ini diberikan untuk UMKM dengan omset kurang dari
Rp.4,8 milliar pertahun, wujud stimulus untuk PPh adalah pengenaan tarif PPh sebesar nol
persen diberikan selama enam bulan yaitu priode bulan April sampai dengan september 2020.
Program ini menurunkan tarif PPh final untuk UMKM dari 0,5% menjadi 0% selama periode 6
bulan.
3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Bantuan ini adalah kredit atau pembiayaan modal kerja kepada debitur individu/perseorangan,
badan usaha dan atau kelompok usaha kredit sampai dengan Rp 25.000.000, dengan tingkat
biaya jasa (suku bunga) yang 80 disubsidi oleh pemerintah, sehingga lebih murah dari harga
yang berlaku di pasaran untuk produk pinjaman sejenis.
4. Bantuan Langsung Tunai UMKM
Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar 1,2 juta akan diberikan kepada para pelaku
usaha, ada 2 kriteria yang bisa mendapatkan bantuan tersebut antara lain :
a) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) atau memiliki Surat Keterangan Usaha Dari Kepala
Desa/Lurah
b) Tidak sedang menerima Kredit Usaha Rakyat
Kebijakan diatas merupakan bentuk upaya-upaya pemerintah dalam mendorong kembali
kekuatan UMKM, Upaya-upaya di atas adalah bersifat penyelamatan UMKM dari dampak
yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19 kebijakan tersebut juga merupakan bagian
program pemerintah Pemulihan Ekonom Nasional (PEN), sampai saat ini stimulus bantuan
UMKM akan terus berjalan guna membangkitkan kekuatan UMKM.
2. Analisis Pengaruh Usaha Mikro Rumahan Aglaonema Terhadap Pendapatan Rumah
Tangga Di Desa Srisawahan Pada Masa Pandemi Covid-19 Menurut Perspektif Ekonomi
Islam.
Pendemi Covid-19 memberikan dampak terhadap perekonomian, khususnya di Indonesia.
Wabah yang menimbulkan dampak serius bagi perekonomian Indonesia membuat para pelaku
UMKM begitu berjuang dalam mempertahankan keberlangsungan hidup usahanya, pendapatan
dapat dikatakan sebagai tameng bagi UMKM dimasa pandemi untuk tetap bertahan. Dalam Islam,
pendapatan masyarakat adalah perolehan barang atau uang yang diterima atau dihasilkan oleh
masyarakat berdasarkan aturan-aturan yang bersumber dari syariat Islam. Islam mengajarkan
semua proses yang dijalankan dalam mencapai pendapatan yang sesuai syariat islam. Dengan
menjujungnilai-nilai spiritual di dalam berbagai sisi sehingga pencapaian keberlangsungan usaha
dalam bisnis islam memegang satu dimensi yaitu rahmatan lil alamin (memberi rahmat bagi
seluruh alam), memberi sesuatuuntuk kemajuan peradaban dunia, serta bermuara mencari ridho
Allah SWT.. Pendapatan masyarakat yang merata, sebagai suatu sasaran merupakan masalah yang
sulit dicapai, namun berkurangnya kesenjangan adalah salah satu tolak ukur berhasilnya
pembangunan. Bekerja dapat membuat seseorang memperoleh pendapatan atau upah atas
pekerjaan yang dilakukannya. Setiap kepala keluarga mempunyai ketergantungan hidup terhadap
37

pendapatan yang diterima untuk memenuhi kebutuhan hidup, mulai kebutuhan sandang pangan,
papan dan beragam kebutuhan lainnya76.
Dalam Al-Quran surah Ar-Ra’ad ayat 11 Allah berfirman :

‫َه َ ۚو َمال َُه ْم ِّم ْن ُد ْونِهٖ ِم ْن َّو ٍال‬


ٗ ‫سْۤو ًءافَاَل َم َر َّدل‬ ٍ ِ ٰ ‫لَهٗمع ِّق ٰبتٌ ِّم ۢ ْبنينِي َدي ِهو ِمن َخل ِْفهٖيح َفظُونَهٗ ِم ْناَم ِرال ٰلّ ۗ ِهِانَّال ٰلّهاَل يغَِّيرمابَِقوٍمح ٰتىيغَِّيروامابِاَْن ُف ِس ِه ۗ ْمواِذَٓااَر‬
ُ ‫اداللّ ُهب َق ْوم‬
ََ َ َ ْ ُ ُ َّ ْ َ ُ ُ َ ْ ْ َْ ْ َ ْ َ َْ َ ُ
Artinya : Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari
depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia77.
Berdasarkan ayat diatas, Allah tidak akan mengubah nasib suatu bangsa dari susah menjadi
bahagia, atau dari kuat menjadi lemah, sebelum mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri
mereka sesuai dengan keadaan yang akan mereka jalani. Apabila Allah berkehendak memberikan
bencana kepada suatu bangsa, tidak akan ada seorang pun yang dapat melindungi mereka dari
bencana itu. Tidak ada seorang pun yang mengendalikan urusan kalian hingga dapat menolak
bencana itu. Berdagang atau berbisnis merupakan aktivitas yang dianjurkan dalam ajaran Islam,
bahkan Rasulullah SAW sendiri pun saat remaja sudah memulai untuk berdagang ke Negeri
Syam. Dahulunya sistem jual beli dikenal dengan istilah sistem barter dan transaksi perdagangan
dilakukan dengan cara langsung dan berhadap-hadapan, namun dalam perkembangan zaman
kontemporer ini dimana teknologi semakin canggih atau biasa disebut bisnis online. Jual beli
sudah dikenal sejak zaman kenabian, begitu juga kebanyakan para istri-istri nabi berprofesi
sebagai pedagang, contohnya Siti Khodijah istri Nabi Muhammad SAW juga seorang pedagang
yang sukses. Adapun jual beli muamalat dalam Islam ada syari‟at atau aturan-aturan yang harus
dipenuhi dan dinjalankan oleh pelaku dagang maupun pembeli.
Jual beli menurut Islam adalah menukar harta dengan harta menurut caracara tertentu. Nabi
Muhammad SAW bersabda yang artinya : dari Rif’ah r.a bahwasanya Nabi Muhammad SAW di
tanya : “Pencarian apakah yang paling baik?”. Beliau menjawab,”Ialah orang yang bekerja dengan
tangannya, dan tiap-tiap jual beli yang bersih”. (H. R Al-Bazar dan disahkan oleh Hakim).
Hadist di atas menjelaskan salah satu ajaran di dalam Islam yaitu motivasi dan anjuran untuk
berusaha, bekerja dan mencari rizki yang baik. Dan juga bahwasanya Islam itu adalah aturan
agama dan Negara, sebagaimana Islam memerintahkan umatnya untuk menunaikan hak Allah
SWT (ibadah), maka Islam juga memerintahkan untuk mencari rizki dan untuk berusaha
memakmurkan dan mengembangkan bumi.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada para responden bahwa Covid-19 sangat
berpengaruh terhadap perekonomin masyarakat di Desa Srisawahan, maka dari itu banyak
masyarakat yang ingin meningkatkan ekonomi dengan cara usaha rumahan Aglaonema, hanya
kerja keras lah yang dapat dilakukan oleh para pelaku UMKM tersebut. Dalam kondisi ekonomi
yang sedang menurun, Islam juga menganjurkan untuk selalu melakukan peningkatan ekonomi,
sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 29 :

‫س ُك ْم ۗ اِ َّن ال ٰلّهَ َكا َن بِ ُك ْم َر ِح ْي ًما‬ ٍ ‫اط ِل آِاَّل اَ ْن تَ ُك ْو َن تِ َج َار ًة َع ْن َت َر‬


َ ‫اض ِّم ْن ُك ْم ۗ َواَل َت ْقُتلُ ْٓوا اَْن ُف‬
ِ ‫ٰيٓاَُّيها الَّ ِذين ٰام ُنوا اَل تَْأ ُكلُ ْٓوا اَموالَ ُكم بينَ ُكم بِالْب‬
َ ْ َْ ْ َ ْ ْ َ َْ َ

76
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta:Kencana Renada Media Group,2012), h,58
77
QS. Ar-Ra'd Ayat :11
38

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas
dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah
Maha Penyayang kepadamu78.

Dalam pandangan Al-Qurthubi mengatakan perdagangan yang didalamnya dengan bentuk


jual beli yang dibolehkan dan memiliki tujuan dalam menungkatkan perekonomian, dari ayat
diatas dijelaskan bahwa perdagangan merupakan suatu usaha dalam meningkatkan perekonomian
dan salah satu profesi yang telah dihalalkan oleh Allah degan syarat semua aktifitas yang
dilakukan harus berlandaskan syariat Islam. Berdasarkan pandangan diatas bahwa kegiatan
perniagaan jual beli yang masih bertahan tetap berjuang dimasa pandemi yang dilakukan oleh
pengusaha Aglaonema di desa Srisawahan telah mengikuti anjuran ekonomi Islam yaitu dalam
meningkatkan perekonomian. Peningkatan pendapatan adalah tujuan ekonomi yang terpenting.
Peningkatan pendapatan ini mencakup kesejahteraan individu, masyarakat dan negara,
tercukupinya kebutuhan dasar manusia eliputi makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan,
pendidikan, keamanan serta system negara yang menjamin terlaksananya kecukupan kebutuhan
dasar secara adil dibidang ekonomi, penggunaan sumberdaya secara optimal, efisien, efektif,
hemat dan tidak mubazir, distribusi harta, kekayaan, pendapatan dan hasil pembangunan secara
adil dan merata, menjamin kebebasan individu, kesamaan hak dan peluang, kerjasama dan
keadilan. Dan juga harus dengan prinsip ma’ad. Ma’ad dalam perekonomian disebut dengan laba.
Laba yang diperoleh harus didapatkan dengan cara yang baik, tidak dengan cara curang. Dalam
menjalankan perekonomian, tidak dipungkiri jika banyak cara-cara curang demi mendapatkan
hasil yang banyak. Banyak pula yang mementingkan orang lain, demi kepentingan pribadi. Hal-
hal seperti inilah yang perlu dihindari karena hasil yang tidak baik akan mempengaruhi penilaian
tuhan kepada sikap dan secara akhlak pun tidaklah disarankan. Seperti dalam usaha mikro
rumahan Aglaonema di desa Srisawahan yang sudah senantiasa menghindari cara-cara curang
dalam hal transaksi, menghindari riba dan juga memberikan harga sesuai dengan kualitas produk.
Praktik curang dalam penjualan Aglaonema marak ditemui dipasaran, seperti barang tidak sesuai
pesanan, dan juga sekelompok petani atau penjual yang sengaja menimbun jenis aglaonema
tertentu agar langka dan harganya melambung. Namun praktik praktik curang ini tidak ditemukan
di desa Srisawahan.

2. Temuan Penelitian
Adapun beberapa temuan yang penulis temukan adalah :
1. Tidak adanya pembukuan laporan keungan.
Tidak adanya pembukuan keungan yang terstruktur dikarenakan menurut para narasumber
usaha Aglaonema ini adalah usaha sampingan atau dengan kata lain bukan sebagai penghasilan
utama yang diperoleh rumah tangga. Mayotitas masyarakat di desa Srisawahan berprofesi sebagai
petani jagung dan padi.
2. Tidak adanya izin usaha
Tidak dimilikinya izin usaha oleh pengusaha Aglaonema di desa Srisawahan mengakibatkan
tidak dapat mengirim Aglaonema keluar negeri (Ekspor). Surat izin usaha menjadi salah satu

78
QS. An-Nisa ayat : 29
39

syarat untuk mengekspor barang keluar negeri. Terdapat permintaan Aglaonema dari Negara
Malaysia, akan tetapi terkendala oleh izin tersebut.
39

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian tentang analisis pengaruh usaha mikro rumahan
Aglaonema terhadap pendapatan rumah tangga di desa Srisawahan pada masa pandemi Covid-19 menurut
perspektif ekonomi Islam adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian usaha mikro rumahan Aglaonema berpengaruh terhadap peningkatan
pendapatan rumah tangga masyarakat di desa Srisawahan pada masa pandemi Covid-19. Dibuktikan
dengan berkembangnya usaha Aglaonema di desa Srisawahan dan juga tingkat penjualan Aglaonema
yang mengalami kenaikan setiap bulannya. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan Aglaonema
di Indonesia. Terdapat 124 rumah tangga di desa Srisawahan yang menjalankan usaha Aglaonema
tersebut. Berkembangnya usaha Aglaonema di desa Srisawahan juga dikarenakan pengusaha
Aglaonema sudah memanfaatkan teknologi dengan cara melakukan promosi dan pemasaran melalui
media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok,dan juga Shopee.
2. Menurut perspektif ekonomi Islam dengan adanya covid-19 para pelaku UMKM tetaplah menjalankan
usahanya atau keberlangsungan usahanya sesuai dengan syariat Islam. Walaupun banyak tantangan di
dalamnya seperti perubahan sistem jual beli ataupun transaksi tetaplah harus halal dan tidak boleh
melanggar larangan Allah SWT. Syariat Islam penuh dengan ajaran yang menyuruh umatnya untuk
bekerja dan melarang mereka menganggur Ajaran tersebut tertuang dalam Al-Quran dan Hadist. Allah
SWT dan Rasulnya berulang kali memerintahkan supaya kita bekerja untuk kebajikan kita sendiri di
dunia maupun akhirat dalam waktu yang sama, Islam mengajarkan agar kita tidak berpaku tangan
tanpa ada suatu pekerjaan yang dilakukan.

2. Rekomendasi
1. Bagi pengusaha Aglaonema di desa Srisawahan sebaiknya menggunakan pembukuan keungan seperti
mencatat tanggal transaksi, mencatat pengeluaran, mencatat pemasukan, stok barang dan lain-lain.
Walaupun terbilang usaha mikro rumahan akan tetapi pembukuan keungan sangatlah penting untuk
menghitung laba rugi usaha dan memudahkan untuk mengelola usaha, ditambah saat ini sudah banyak
aplikasi online pembukuan keungan, dengan demikian hanya menggunakan telepon genggam
pengusaha dapat melakukan pembukuan keuangan. Selain itu sebaiknya pengusaha Aglaonema di desa
Srisawahan memiliki surat izin usaha agar memudahkan untuk mengirim barang keluar negeri,
mengingat banyaknya permintaan Aglaonema dari Malaysia
2. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti diharapkan dapat meneliti perkembangan usaha Aglaonema dalam
perspektif ekonomi Islam dengan sudut pandang yang berbeda, mengingat permintaan Aglaonema
yang terus meningkat. Dengan demikian diharapkan dapat menambah ilmu bagi mahasiswa dan
mahasiswi ekonomi dan bisnis Islam.
40

DAFTAR RUJUKAN

Agung Anak, Maheswara Ngurah Gede, Setiawina Nyoman Djinar, Saskara Ida Ayu Nyoman, “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Ukm Sektor Perdagangan Di Kota Denpasar,” E-
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana 5, no. 12 (2016)
Akifa Nayla, ―Komplet Akuntansi untuk UKM dan Waralaba‖, Laksana, Jogjakarta, 2014
Albi Al-ahyubi, pengusaha Aglaonema desa Srisawahan, wawancara, November 11,2021
Almalia, Strategi Pendidikan dan Pendapatan dalam Strategi Manajemen Keuangan Keluarga yang ditinjau
dari Perspektif Islam, (Skripsi Program Ekonomi Islam IAIN Raden Intan Lampung, 2015)
Ananda, Amin Dwi, Susilowati Dwi, Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Berbasis
Industri Kreatif Di Kota Malang‟, Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol X Juli (2017)
Anoraga Pandji, Ekonomi Islam Kajian Makro dan Mikro, (Yogyakarta : PT. Dwi Chandra Wacana 2010)
Arianty Nel, “Analisis Usaha Industri Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga” jurnal of
economic studies ( Yogyakarta 2017) hal 87
Artaman Dewa Made Aris, Yuliarmi Ni Nyoman, Djayastra I Ketut, “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati Gianyar,” E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Udayana 2 (2015)
Asnawi Mizan, Anggraini Anggraini, “Faktor Pengaruhusaha Bidang Kuliner Terhadap Umkm Di Kota
Pekanbaru,” Jurnal Al-Amwal 8, no. 2 (2019): 111– 25
Badan Pusat Statistik – BPS ( https://www.bps.go.id, diakses tanggal 12-04-2021, 15:15)
Bagus Prasetyo, pengusaha Aglaonema, wawancara, 14, November, 2021
Case dan Fair, Prinsi-prinsip Ekonomi Mikro edisi kelima, (Jakarta : Prenhallindo, 2002)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
1996
Fathoni Ahmad, Dampak Covid-19 dan Kebijakan PSBB Terhadap UMKM di Wiyung Surabaya, Dinar,
Jurnal Prodi Ekonomi Syari’ah, Vol.1 No.1, (2020)
Fidyanto Arif, “Budidaya Aglaonema Di Dewi Sri Flora”, Universitas Sebelas Maret, 2006
Hakim Abdurrahman, “Tafsir Al-quran Dengan Al-Quran Studi Analisis-Kritis Dalam Lintas Sejarah”,
Waratsah (Cirebon 2017)
Hardilawati,Wan laura, Strategi Bertahan UMKM Di Tengah Pandemi Covid-19‟, Jurnal Akuntansi Dan
Ekonomika, Vol 10 No (2020)
Harnanto, Metode Penelitian Kualitatif.(Jakarta : Rajawali Pers, 2010)
Ibu Sukatmi, pengusaha Aglaonema, wawancara, November 13, 2021
Karof Alfentino Lamia, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Nelayan Kecamatan
Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan,” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi
1, no. 4 (2013)
KBBI Online (https://kbbi.web.id/analisis, diakses tanggal 12-04-2021, 14:22)
KBBI Online, (https://kbbi.web.id/pandemi , Diakses Pada tanggal 12-04-2021, 15:20)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia , (https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-
faq.html , Diakses Pada tanggal 12-04-2021, 15:32)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, https;//www.kemenkes.go.id,pengertian virus corona (diakses
tanggal 23 Oktober 2021)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, https;//www.kemenkes.go.id, pengertian virus corona (diakses
tanggal 26 juni 2021)
Khofifah Nur Ihza, “Dampak Pandemi Terhadap UMKM Indonesia”, Jurnal Inovasi Penelitian, Vol 1, No 7,
(2020)
Kumalasari Bekti, Asandimitra Nadia, “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kinerja UMKM Di Kabupaten
Bojonegoro,” Jurnal Ilmu Manajemen (JIM) 7, no. 3 (2019)
41

Laili, Setiawan, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan UMKM Sntra Batik Di Kota
Pekalongan.”
Lumingkewas, Valen Abraham, “ Pengakuan Pendapatan Dan Beban Atas Laporan Keuangan Pada Pt. Bank
Sulut”, Jurnal Emba Vol. I No. 3, Juni 2013
M.Niko, pengusaha Aglaonema, wawancara, 15 November 2021
Mangantar Maryam, Adolfina, Baramuli Dedy ”Usaha Mikro Makanan Tradisional Di Kelurahan Dendengan
Dalam Kota Manado Tentang Manajemen Modal Kerja” dalam Jurnal LPPM Bidang
EkoSosBudKum. ( Manado, 2016)
Mangundjojo Soediro, Sosial Ekonomi Masyarakat (Jakarta: Direktorat Jendral, 2011)
Mardia Apriansi, Suryani Rini “Karakterisasi Tanaman Aglaonema Di Dataran Tinggi Rejang Lebong”,
(Bengkulu:jurnal aqroa,2019)
Moloeng Lexy, Metodologi Penelitian Kualitataif, (Bandung: Remaja Perda Karya, 2012)
Monografi desa Srisawahan tahun 2021
Mubarok Julian Ibnu, kamus istilah ekonomi, (Bandung: Yrama Widya, 2012)
Mustafa Edwin Nasution Dkk,Pengelolaan Eksklusif Ekonomi Islam. (Jakarta : Kencana, 2011)
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana Renada Media
Group,2013)
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta:Kencana Renada Media
Group,2012)
Nuzul Siti, Nalini Laila, “ Dampak Covid-19 terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah”,Jesya Jurna
Ekonomi & Ekonomi Syariah IAIN Ponorogo, Vol 4, No 1, (2021)
Observasi di desa Srisawahan 03 oktober 2021.
Raharja Pratama, teori ekonomi mikro , (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002)
Resalawati Ade , “Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap pertumbuhan ekonomi pada
sektor UKM Indonesia”. ( skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2011)
Rifa’i Ahmad, “Peran Umkm Dalam Pembangunan Daerah: Fakta Di Provinsi Lampung,” Jurnal Ilmiah
Administrasi Publik Dan Pembangunan, 1, no. 2 (2010)
Rustam Efendi,”latar belakang”wawancara, November 11, 2021
Sediana putri, “Kontribusi UMKM terhadap Pendapatan Masyarakat Ponorogo: Analisis Ekonomi Islam t
entang Strategi Bertahan di Masa Pandemi Covid-19” jurnal of economic studies (ponorogo 2020)
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (R&D, 2016)
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h.83
Sujarweni V. Wiratna, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2016)
Sukatmi, pengusaha Aglaonema, wawancara, 13 November 2021
Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: UGM, 2002)
Tambunan Tulus T.H, UMKM di Indonesia (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009)
Tumini, pengusaha Aglaonema, wawancara, 14 November 2021
Wahdino Sastro, Ekonomi Makro dan Mikro Islam,(Jakarta : PT. Dwi Chandra Wacana, 2001)
Wirarta Made, Metodelogi Penelitian Sosial Ekonomi (Denpasar: C.V ANDI OFFSET, 2016)
Yuniarum, Fatin Laili and Achma Hendra Setiawan, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pendapatan UMKM Sntra Batik Di Kota Pekalongan,” Journal Of Economics 9, no. 4 (2020)
42

LAMPIRAN
43

A. Dokumentasi Kegiatan

1. Dokumentasi bersama pengusaha Aglaonema di desa Srisawahan


44
45
46
47
48

PEDOMAN WAWANCARA

Nama :

Usia :

Pendidikan Terakhir :

Alamat :

Pedoman Wawancara X

1. Sudah berapa lama kah didirikannya usaha rumahan aglaonema ini?


2. Bagaimana latar belakang awal mula berdirinya usaha aglaonema ini?
3. Bagaimanakah cara pemasaran aglaonema ini?
4. Apa yang membuat anda tertarik untuk terjun kedalam usaha aglonema ini?
5. Apa tujuan dalam mendirikan usaha aglaonema ini ?
6. Jenis aglaonema apa sajakah yang ditawarkan pada usaha rumahan aglaonema ini?
7. Darimana Bapak/Ibu mendapatkan pasokan tanaman aglaonema?
8. Adakah kerjasama antar pengusaha/petani aglonema didesa Srisawahan?
9. Darimanakah modal Bapak/Ibu untuk mendirikan usaha aglonema ini.?
10. Mengingat banyaknya pengusaha aglonema didesa srisawahan, adakah kegiatan atau forum diskusi
antar pengusaha/petani aglaonema didesa srisawahan?

Pedoman Wawancara Y

1. Apakah dengan adanya pandemi covid-19 ini mempengaruhi pendapatan keluarga?


2. Apa saja kah kendala pada masa pandemi covid-19 ini dalam keberlangsungan usaha rumahan
aglaonema ini ?
3. Apakah dengan adanya usaha aglaonema ini membantu pendapatan rumah tangga dimasa pandemi ?
4. Apakah terdapat teknologi pendukung dalam usaha Aglaonema ini ?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi penjualan aglaonema Bapak/Ibu?
6. Berapa kisaran harga tanaman aglaonema yang Bapak/Ibu jual ?
7. Berapakah rata-rata Aglaonema yang dapat terjual setiap bulannya?
8. Apakah usaha rumah aglaonema ini dapat berkembang di masa pendemi covid-19 ini ?
9. Bagaimanakah pengaruh usaha aglaonema terhadap perekonomian keluarga ?
10. Bagaimana anda melakukan promosi untuk meningkatkan penjualan aglaonema ini ?
49

Anda mungkin juga menyukai