SKRIPSI
Oleh:
SOLIHIN
NIM. 150721100111
FAKULTAS KEISLAMAN
2020
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Oleh:
NAMA : SOLIHIN
NIM. 150721100111
FAKULTAS KEISLAMAN
2020
i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
NAMA : SOLIHIN
NIM : 150721100111
FAKULTAS : KEISLAMAN
BANGKALAN)
Pada tanggal,……………………………
Dosen Pembimbing
Dzikrullah, S.E.,M.E.I
NIP. 198703082015041005
Mengetahui
Dekan Fakultas Keislaman Ketua Jurusan Fakultas Ilmu Keislaman
ii
HALAMAN PENGESAHAN
MANAJEMEN BISNIS BERBASI ELEKTRONIFIKSI
(STUDY KASUS DI PONDOK PESANTREN NURUL AMANAH BANGKALAN)
Oleh :
NAMA: SOLIHIN
NIM : 150721100111
Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura, dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada tanggal, 22 - Juli - 2020
DEWAN PENGUJI
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Solihin
NIM : 150721100111
Jenjang : Sarjana
Program Studi : Ekonomi Syariah
3. Cuplikan sebagai dari karya ilmiah atau pendapat pihak lain dalam skripsi ini ditulis
sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku.
4. Apabila pada suatu saat ada pihak lain yang melakukan klaim bahwa karya ilmiah ini
merupakan plagiat karya ilmiah pihak lain, dan memang terbukti, maka saya bersedia
menerima sanksi yang akan diberikan oleh Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo
Madura.
Demikian Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran sendiri dan tidak atas tekanan ataupun
paksaan dari pihak maupun demi menegakan integritas akademik di institusi ini
Dibuat di : Bangkalan
Meterai 6000
Solihin
NIM.150721100111
iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Nama : Solihin
Nim : 150721100111
Jentang : Serjana
Menyatakan bahwa naskah ini secara keseluruhan benar-benar bebas dari plagiasi, jika kemudian hari
terbukti melakukan plagiasi, maka saya siap di tintak sesui hukum yang berlaku.
Solihin
Nim. 150721100111
v
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth.,
Dekan Fakultas Keislaman
Universitas Trunojoyo
Saya berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Keislaman
Universitas Trunojoyo untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Syariah.
Wassalamu'alaikumwr. wb.
Dzikrullah, S.E.,M.E.I
NIP.198703082015041005
vi
ABSTRAK
belum banyak diterapkan. Padahal salah satu strategi Bank Indonesia dalam
keagamaan, salah satunya adalah Pondok Pesantren. Pondok pesantren Nurul Amanah adalah
salah satu pondok pesantren yang sudah menerapkan sistem pembayaran elektronifikasi dan
menjadi salah satu pilot projek penerapan elektronifikasi Pondok Pesantren di Jawa Timur.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana praktik sistem pembayaran
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan metode
menjalankan sistem pembayaran elektronik dalam bisnisnya pada bidang toko, kantin dan
laundry. Pondok Pesantren Nurul Amanah juga telah menerapka manajemen sistem
vii
ABSTRACT
Pesantren have not been widely implemented. In fact, one of Bank Indonesia's strategies in
of which is the Islamic Boarding School. Nurul Amanah Islamic Boarding School is one of
the Islamic boarding schools that has implemented an electronification payment system and
has become one of the pilot projects for the application of Islamic boarding schools in East
Java. The purpose of this study is to reveal how the practice of electronification payment
The method used in this research is a qualitative method with a case study
approach. Data collected in this study used interview, observation and documentation
methods.
The results revealed that Nurul Amanah Islamic Boarding School had run an
electronic payment system in its business in the fields of shop, canteen and laundry. Nurul
Amanah Islamic Boarding School has also applied the payment electronification
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
DAFTAR TRANSLITERASI
dalam pedoman teknik penulisan skripsi Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura
sebagai berikut:
1 ا ‘ ط t{
2 ب B ظ z{
3 ت T ع ’
4 ث Th غ gh
5 ج J ف f
6 ح h{ ق q
7 خ kh ك k
8 د D ل l
9 ذ dh م m
10 ر R ن n
11 ز Z و w
12 س S ه h
13 ش Sh ء ,
14 ص s{ ي y
15 ض d{
ix
Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang madd ditulis dengan coretan horizontal
Bunyi hidup dobel (diftong) Arab ditransliterasikan dengan menggabung dua huruf ay
dan aw. Bunyi hidup (vocalization atau harakah) huruf konsonan akhir sebuah kata tidak
dinyatakan dalam transliterasi. Transliterasi hanya berlaku pada huruf konsonan akhir
tersebut.
x
KATA PENGATAR
Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT, yang terlah melimpahkan kasih
sayang serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta
salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi agung, Nabi Muhammad SAW yang
telah mengangkat Manusia dari jurang kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti
saat ini.
Penulis merasa bahagia karena telah menyusun skripsi ini dan dapat diselesaikan dengan
judul “MANAJEMEN BISNIS BERBASI ELEKTRONIFIKSI
(Study Kasus Di Pondok Pesantren Nurul Amanah Bangkalan) Skripsi ini disusun untuk
tujuan memberikan pengetahuan baru bagi penulis. Selain itu dengan adanya skripsi ini
diharapkan mampu menambah wawasan kepada semua masyarakat dan pembaca khususnya.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya penulis mendapatkan banyak bimbingan, arahan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan penuh rasa hormat penulis
1. Ibu Shofiyun Nahidloh, S.Ag., M.H.I selaku Dekan Fakultas Keislaman Universitas
Trunojoyo Madura.
4. Bapak Dr. Abdur Rohman, S. Ag., M. EI, selaku dosen wali yang telah membimbing
xi
6. Semua dan staff TU Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura yang telah
sabar dan tidak bosan memberikan pelayanan kepada kami demi kelancaran skripsi ini.
7. Kedua orang tua saya dan keluarga saya, sahabat-sahabat saya yang telah memberikan
motivasi serta dorongan dalam penyusunan skripsi dan yang selalu memberikan doa dan
bantuannya dalam hal apapun dari awal hingga akhir demi kelancaran selama skripsi ini.
pengetahuan dalam penyusunan laporan ini, oleh karena itu berbagai kritikan dan saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi peningkatan kualitas dan
kesempurnaan penyusun.
Bangkalan, 22-Juli-Bangkalan
Solihin
NIM.150721100111
xii
MOTTO
yang sabar”
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii
BEBAS PLAGIASI.............................................................................................v
ABSTRAK..........................................................................................................vii
ABSTRAK............................................................................................................viii
PEDOMAN TRANSLITERASI.........................................................................ix
KATAPENGANTAR.........................................................................................xi
MOTO.................................................................................................................xiii
DAFTAR ISI.......................................................................................................vix
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................6
D. Kajian Pustaka.........................................................................................7
E. Kerangka Teoritik...................................................................................7
F. Sistematika Pembahasan.........................................................................8
B. Manajemen..............................................................................................14
xiv
2. Pengertian Manajemen......................................................................14
3. Prinsip-Prinsip Manajemen...............................................................16
4. Fungsi Manajemen............................................................................16
6. Eletronifikasi.....................................................................................21
A. Jenis Penelitian........................................................................................26
BAB V : PENUTUP..........................................................................................51
A. Kesimpulan................................................................................................51
B. Saran..........................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................53
Lampiran- lampiran.........................................................................................54
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pondok pesantren yang telah hadir jauh sebelum berdirinya sekolah-sekolah umum,
lembaga ini telah banyak memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan
terutama pendidikan agama Islam dan pembentukan sumber daya manusia yang
hanya sebagai lembaga pendidikan saja, namun pondok pesantren juga sebagai
Sebagai lembaga sosial pondok pesantren juga ikut serta dalam menangani
berbagai harapan dan predikat yang dilekatkan padanya, sesungguhnya berujung pada
tiga fungsi utama yang senantiasa diemban, yaitu: pertama, sebagai pusat
1
Iwan Kuswandi & Ihwan Amali “Sang Konseptor Pesantren”( yogyakara: lembaga ladang kata, 2015), hlm.99
2
Muhammad Nadzir, “Membangun pemberdayaan ekonomi pesantren” volume 6, edisi 1, 2015.hlm.37
1
Pondok pesantren merupakan komonitas tersendiri, dimana ada kiyai, ustadz,
dan santri dan pegurus pesantren yang hidup bersama dalam lingkungan yang
sebanyak 3.642.738 0rang santri, terdiri dari 1.880.748 orang santri laki-laki (50,19%)
dan 1.872.450 orang santri perempuan (49,81%). Ada populasi pondok pesantren
terbesar berada di provinsi jawa barat sebanyak 7.624 pondok (28%) jawa timur
sebanyak 6.003 pondok pesantren (22,05%) jawa tengah sebanyak 4.276 (15,70%)
banten sebanyak 3.500 pondok (12,85%) dan sisanya sebesar 21,4% atau setara
dalam bidang ekonomi. Peran ini memang tidak mudah bagi pondok pesantren yang
selama ini lebih berkonsentrasi pada bidang keagamaan dari pada bidang sosial
sangat besar yang harus dilakukan oleh pondok pesantren untuk mengubah pola pikir
barang tersebut kemungkinan bisa jadi diakibatkan karena keteledoran dari para santri
itu sendiri.
3
Riana, “sistem pendidikan pondok pesantren dalam membetuk kepribadian santri di pondok tarbiatul islamal
falah salatiga. Salatiga. 2015
4
Departemen Kementrian Agama. 2019
5
Nadzir, Membangun pemberdayaan ekonomi di pesantren…, 38
2
Sistem Bisnis Elektronifikasi adalah Sistem yang lebih dikenal dengan nama E-
bersangkutan tidak hanya berupa kegiatan pembelian, penjualan dan jasa saja, tapi
juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis.6 Dalam
diterapkan pada tiga bisnis usaha yaitu: satu pada unit usaha bisnis Nura mart, kantin
dan laundry.
adalah suatu ilmu atau seni yang dimiliki oleh seorang pemimpin (Leader) dalam
rangka untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Disebuah lembaga
mengembangkan dan memimpin suatu tim kerja sama dalam suatu kelompok untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.7
6
Purwaningtyas, Sistem Bisnis Elektronofikasi, Yogyakarta: Jurnal, 2007.
7
A, Halim dkk, Manajemen pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005.hlm.67
3
Untuk menjalankan manajemen dalam pondok pesantren dibutuhkan sebuah
sistem yang bisa memaksimalkan kinerja dan pelayanan pondok pesantren atau
organisasi. Sistem ini bisa berjalan dengan adanya orang yang menjalankan, salah
satunya adanya karyawan yang profesional yang bekerja sama dengan civitas
Bank Indonesia hadir untuk pondok pesantren hususnya yang ada di Jawa
memaksimalkan sistem kinerja yang ada di pondok pesantren, dengan tujuan agar
pesantren. Bank Indonesai sangat percaya bahwa setiap pesantren mempunyai nilai
modal bisnis yang sesuai dengan kebutuhan pondok pesantren. Hadirnya sistem
mercusuar yang memberikan tuntunan bagi masyarakat sekitarnya. Kerja sama yang
pesantren memiliki jaringan yang kuat dan juga memiliki pengaruh besar hingga
kalangan alumni-alumni santrinya dan masyarakat sekitar. Selain itu, pesantren juga
memiliki unit usaha yang memiliki legalitas, yang telah berpengalaman melayani
transaksi keuangan bagi masyarakat luar. Dukungan semua pihak juga diperlukan
8
Depertemen Komunikasi BI: 2015
4
Pondok pesantren Nurul Amanah salah satu pondok pesantren di Desa Basah
Nurul Amanah KH Jazuli Nur, Lc. Menyambut baik dengan adanya sistem
sistem kelembagaan menjadi maksimal. “sistem ini baik ya, terutama bagi para
santri. Bisa mencegah peredaran uang palsu, pencurian uang, pemborosan bagi
santri. Kami optimis sistem elektronifikasi ini akan memberikan kemudahan bagi
para santri”
harapkan mampu mendorong aktifitas ekonomi yang lebih baik dari sebelum-
tidak bisa terpisahkan dalam kegiatan sehari-hari santri di pondok pesantren Nurul
Amanah. Interaksi yang terjadi di pondok pesantren Nurul Amanah dengan berbagai
elemen masyarakat yang merupakan peluang pembukaan akses bagi masyarakat luar
pembayaran. Kiriman uang sekolah untuk santri dapat diterima lebih cepat melalui
5
sistem tersebut. Sistem ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi di pesantren karena
pesantren sebagai instansi yang memiliki jaringan yang kuat dan di percaya oleh
B. Rumusan Masalah
Amanah.?
1. Tujuan Penelitian
Nurul Amanah
2. Manfaat Penelitian
6
ekonomi (mu’amalah) yaitu Ekonomi pondok pesantren dan industri
usaha pesantren.
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka pada penelitian ini pada dasarnya mendapatkan gambaran topik
permasalahan yang akan diteliti dengan penelitian sejenis yang mungkin dilakukan
oleh penelitian yang lain sebelumnya, kajian mengenai manajemen bisnis berbasis
akan tetapi sudah ada peneliti yang sebelumnya menulis skripsi mengenai praktek jual
beli anataranya:
7
1. Widyastuti, K., Handayani, P. W., & Wilarso, I. (2017) dalam jurnal “Tantangan
dari tahun 2012 hingga tahun 2014. Pengukuran dari hasil wawancara survei,
kepuasan dan penerimaan terhadap uang elektronik sudah berjalan dengan baik.
dibandingkan produk uang elektronik lainnya masih cukup baik. Dalam jurnal ini,
penelitian ini mencoba memberi masukan dan pertimbangan teknis pada anggota
E. Sistematika Pembahassan
Urutan serta sistematika pembahasan yang telah ditentukan oleh peneliti dalam
BAB I Pendahuluan
8
Berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan
investasi.
BAB V Penutup
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pondok Pesantren
pondok pesantren9.
Pondok Pesantren di angkat dari kata santri yang berarti murid. Sedangkan
Pondok Pesantren berasal dari kata fanduk (dalam mbahasa arab) yang berarti rumah
penginapan atau hotel. Akan tetapi pondok di indonesia ialah perumahan sederhana
yang di petak-petak dalam bentuk kamar yang merupakan asrama bagi santri. 10
Pesantren dan juga dapat di pahami sebagai lebaga pendidikan dan pengajaran agama,
10
agama islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang di tulis dalam bahasa
arab yang di tulis dalam abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal dalam
Terdapat lima elemen dasar yang menjadi unsur pesantren, yaitu : pondok,
masjid, santri, pengajaran kitab–kitab klasik, dan kiyai.12 Adapun fungsi dari
sembagai lembaga yang mencetak sumber daya manusia (human resaoce), tetapi juga
di harapkan juga menjadi lembaga yang dapat pemberdayaan pada masyarakat (agen
Pondok Pesantren merupakan salah satu lembaga yang masih lemah dalam
bidang ekonominya. Oleh karena itu Pesantren memerlukan konsep menejemen yang
umat. Sebagai dampak dari implentasi menejemen unit Pondok Pesantren yang
berhasil, maka akan terbentuk karakteristik secara umum, seperti pelaksaan kegiatan
Pondok modern di era yang modern ini harus memusatkan pada tiga variabel
11
tantangan yang berat akibat dari perubahan global tersebut pondok modern dituntut memiliki
perubahan dan persaingan yang terus bergulir; (2) kemampuan untuk meningkatkan kualitas
kehidupannya (rohaniah dan jasmaniyah); dan (3) kemampuan untuk berkembang dan
beradaptasi dengan tuntutan zaman yang terus berubah. Sementara itu, pondok modern
cenderung dapat mengembangkan diri, dan bahkan kembali menempatkan diri pada posisi
yang penting dalam sistem pendidikan nasional Indonesia secara keseluruhan. Lebih dari itu,
a. Pesantren
pendidikan nasional yang memiliki tanggung jawab sama dengan lembaga pendidikan lain
(formal) dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu, semua unsur
mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai
secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanannya, manajemen di setiap pesantren tidak
menurut Hasan Basri sekurang-kurangnya pesantren dibedakan menjadi tiga corak yaitu:
nilai tradisionalnya dalam arti tidak mengalami transformasi yang berarti dalam sistem
seorang kyai, dan kyai sebagai satu-satunya sumber belajar dan pemimpin tunggal serta
15
Abdul Munir Mulkan, Pesantren Perlu Berbenah, Santri, No. 01, Jakarta, 1997, hlm. 83
16
Hasan Basri, “Pesantren: Karakteristik Dan Unsure-Unsur Kelembagaan”, dalam Abuddin Nata (eds),
Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta:
Grasindo, 2001), hlm. 124
12
menjadi otoritas tertinggi di lingkungan pesantrennya
Kedua, pesantren transisional, pesantren ini ditandai dengan adanya porsi ada ptasi
pada nilai-nilai baru (sistem pendidikan modern). Dalam manajemen dan administrasi
sudah mulai ditata secara modern meskipun sistem tradisionalnya masih dipertahankan
seperti pimpinan masih berporos pada keturunan, wewenang dan kebijakan dipegang oleh
kyai karismatik dan lain sebagainya. Dari segi kelembagaan sudah mulai ada yang
mengelola atau mengurus melalui kesepakatan bersama dan kyai sudah membebaskan
santri untuk memberikan pendapat. Pada umumnya pesantren ini tidak terdapat
yang sangat rapi dan sistem pengajarannya dilaksanakan dengan porsi yang sama
antara pendidikan agama dan pendidikan umum, dan penguasaan bahasa Inggris dan
bahasa Arab. Sejak pertengahan tahun 1970-an pesantren telah berkembang dan
memiliki pendidikan formal yang merupakan bagian dari pesantren tersebut mulai
B. Menejemen
1. Pengertian
dapat juga berarti bahwa manajemen sebagai ilmu kiat dan profesi. Sedangkan
17
Imam Barnawi, Tradisionalisme Dalam Pendidikan Islam, (Surabaya: Al Ikhlas,1993), hlm. 108
18
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian Tentang Unsur dan Nilai Sisten Pendidikan
Pesantren, ( Jakarta: INIS, 1994) hlm. 146
13
Pengertian “ manajemen” secara terminologi memiliki banyak makna. Beberapa
pengertian manajemen dalam perspektif para pakar, antara lain sebagai berikut:
proses penggunaan sumber daya secara efektif dan efesien untuk mencapai
suatu ilmu atau seni yamg dimiliki oleh seorang pemimpin (Leader) dalam upaya
masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
tujuan atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan menggunakan
orang-orang lain (getting things done thrugh the effert of other people). Dari
19
Yahya. F.A,” Problem Manajemen Pesantren, Sekolah, Madrasah: Problem Moto Dan Kualitas Input-
Proses-Output”, (Ponorogo, 2015)
14
pergantian ini tersirat empat unsur menejemen, yaitu: Pemimpin, pelaksana,
tujuan yang dicapai dan kerja sama dalam mencapai tujuan tersebut.
(controlling).
daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi yang telah di tentukan.
Dalam kegiatan mengatur ini kemudian timbul beberapa masalah. Siapa yang
mengatur, mengapa harus di atur, dan apa tujuan dari pengaturan tersebut. Dari
menejemen secara baik sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik.
Karena sifat pengaturan melekat pada manajemen, maka banyak orang yang
mengartikan manajemen sebagai tata cara atau tata laksana yaitu, mengatur suatu
2. Prinsip-prinsip Manajemen
Prinsip manajemen adalah dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok
yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer atau pemimpin. Dalam prakter
baku, melainkan harus luwes, yaitu bisa diubah sesuai dengan kebutuhan. Prinsip-
15
a. Pembagian kerja yang berimbang; dalam membagi tugas dan jenisnya kepada
semua kerabat kerja seorang manajer hendak bersifat adil (bersifat sama baik
b. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas setiap
atasan.
sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya)
ditetapkan.
satu jenis perintah dari seorang atasan langsung, bukan dari beberapa orang
dipimpim oleh seorang atasan langsung serta didasrkan pada rencana kerja
3. Fungsi Manajemen
dikalangan para ahli relatif bervariasi. Namun demikian, fungsi manajemen dapat
dipandang dalamk dua klasifikasi utama, yaitu fungsi organik dan fungsi
pelengkap. Fungsi organik adalah semua fungsi yang mutlak yang dijalankan oleh
20
Septiana, “Pengantar Bisnis Dan Manajemen”, (Pemekasan Duta media publishing, 2016) hlm, 93-94
16
manajemen, sedangkan fungsi pelengkap terkait dengan semua fungsi yang
sebagai berikut:
a. Perencanaan
dengan beberapa pekerjaan yang dilakukan, tugas, pokok, atau jasa yang
b. Pengorganisasian
daya (resources) meliputi manusia, perlatan, bahan, uang, dan waktu. Proses
hubungan, dan struktur. Fungsi berupa tugas-tugas yang dibagi dalam bentuk
21
Alma & Priansa, “Manajemen Bisnis Syariah menanamkan nilai dan praktek syariah dalam bisnis
kontemporer”, (Bandung, Alfabeta, 2014), hlm.116
22
Bateman & Snell, “Manajemen kepemimpinan dan kerja sama dalam dunia yang kopetitif”, (Jakarta,
Salembang 4, 2014), hlm, 15.
17
wewenang. Sedangkan struktur terbagi menjadi bentuk vertikal atau
horizontal.23
c. Menggerakkan
tertentu.
d. Pengendalian
digunakan sedapat mungkin dengan cara yang paling efektif dan efisien guna
23
Wijaksono, “Manajemen keuangan syariah Depot ayam bakar pak “D” surabaya, (study kasus pada depot
ayam bakar pak “D” surabaya)”, (Universitas trunojo madura, 2017), hlm.47
24
Alma & Priansa. Manajemen Bisnis Syariah menanamkan nilai dan praktek syariah dalam bisnis
kontemporer.., hlm.123
18
memastikan hasil kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
pelaksanaan perencanaan.
menghadapi permasalahan-permasalahan.
mungkin.25
namu lebih jauh dari itu, kebutuhan terhadap manajemen ialah kebutuhan untuk
25
Ibid, 121-122.
19
2. Manajemen merupakan sistem kerja yang rasional dalam rangka pencapayan
organisasi.
C. Elektronifikasi
26
Ibid, 113-114.
20
Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, pola dan instrument
sebagai alat pembayaran ke dalam bentuk pembayaran non tunai yang lebih efisien
Non Tunai (GNNT) yaitu pembayaran menggunakan kartu (based-card) berupa kartu
ATM, debit, kredit dan e-money yang bertujuan mengajak masyarakat untuk terbiasa
menggunakan alat pembayaran non tunai. Pembayaran non tunai umumnya dilakukan
dengan cara mentransfer antar bank maupun transfer intra bank melalui jaringan
lingkungan pesantren yang semula dilakukan secara manual menjadi elektronik, dari
metode pembayaran tunai menjadi pembayaran non tunai, serta pelaku transaksi
transaksi non tunai di masyarakat khususnya di pesantren yang saat ini masih
inklusif karena dapat membuka akses pondok pesantren untuk terhubung dengan
layanan keuangan serta mendekatkan lembaga keuangan kepada santri. Agar para
e-money yang dapat digunakan untuk transaksi seperti belanja di kanti, laudry maupun
27
Kusumastuti, “Penerapan Sistem GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) Dalam
Menunjang Transaksi Daring”, Jurnal, Universitas Merdeka Malang, 2019.
21
Elektronifikasi memberikan manfaat secara luas baik bagi masyarakat
pesantren sebagai lembaga yang ortodok, kuno dan jauh dari kata moderen. Mengikuti
perkembangan zaman yang memasuki era serba digital, enam pondokpesantren telah
Tuntutan transaksi yang semakin efesien, aman dan lancar menjadi latar
merasa admistrasi keungan berlangsung menjadi semakin tertib dan lebih efisien
abdurrohman yang merupakan cicit dari sunan gunung jati cirebon, ini yang
sidogiri adalah salah satu lembaga komersial yang dimiliki dan merupakan badan
usaha yang bergerak di bidang usaha ritel dan sualayan dengan nama toko
22
basmalah. Selain itu, kapotren sidogiri juga sukses memproduksi air minum
dalam kemasan dengan merek dagang “santri” yang sudah terdistribusi keseluruh
Berbasis close loop dengan nama “E-Maal” dengan teglen one step be better yang
2. Pesantre Tebuireng
Pesantren tebuireng yang didirikan leh KH. Hasyim Asy’ari pondok ini
Brizzi dari BRI untuk kemudahan untuk bertrans saksi. Dengan pembayaran
untuk apa, dan dimana saja santri melakukan transaksi. Terutama orang tua para
santri yang juga bisa mengontrol ke uangan putra putrinya yang menempuh
Pondok Pesantren Al-Amin yang di dirikan oleh kiyai khotib (kekek para
pengasuh pondok pesantren yang sekarang ini ) Pondok Pesantren Al-Amin yang
lakukan seiring bertambahnya jumlah santri agar proses transaksi ke uangan agar
23
bisa di lakukan efektif dan efesien. Elektronifikasi di pesantren dilakukan dengan
dua cara pertama, bekerja sama dengan lembaga ke uangan yaitu dengan BNI
yaitu dengan membuat sistem pembayaran melalui sidik jari (fingert print) adalah
program yang megharuskan santri menggunakan sidik jarinya seabagai midia alat
KH. Zaini mun’in (1950-1976) yang juga memimpin dan mengasuh langsung
pesantren ini. Pondok Pesantren Nurul Jadid juga menerapkan sistem pembayaran
bekerja sama dengan perbankan. Untuk pebelanjaan dengan pihak ketiga, pondok
didirikan pada tanggal 19 juli 1994, oleh Drs. KH. Jazuli nur, Lc dan nyai Hj. Siti
Makriah makki. Pondok pesantren nurul amanah skrng ini juga menerapkan
terapkan di unit pendidikan, toko dan kantin. Uang elektronik (UE) berbasis cloes
24
loop yang di kelola secara mandiri serta hanya dapat di gunakan di lingkungan
berdiri pada tahun 1670. Di pondok ini juga menerapkan sistem pembayaran
elektronifikasi yang bekerja sama dengan BRI sejak tahun ajaran 2018/2019.
Kerja sama tersebut akhirnya mewajibkan santri untuk memiliki rekening dan
ATM, serta melakukan sistem pembayaran non tunai atau less cash dalam setiap
transaksi jual koperasi maupun kantin. Progra ini sangat membantu orang
tua/wali santri dalam mengontrol pengeluaran dan ke uangan anak. Selain itu,
progra ini dapat menimalisir adanya kehilangan uang, karena siap santri tidak bisa
28
Bank Indonesia, Sukses Implementasi Elektronifikasi Pembayaran Pondok Pesantren lingkungan pond
ok pesantren provinsi jawa timur, Nulisbuku.com: Jawa Timur,2019. Hlm 7-9.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif atau sebagai metode
untuk mengumpulkan data kualitatif. Ide pentingnya adalah bahwa peneliti berangkat
keadaan alamiah. Dalam hal demikian maka pendekatan ini terkait erat dengan
secara ekstensif yang kemudian dibuat kodenya dan dianalisis dalam berbagai cara.29
1. Sumber Data
a. Data Primer
yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui
wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.30 Di mana data primer ini di
29
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2013), 26.
30
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakti, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), 172.
26
pengengola Bank Mini Pondok Pesantren Nurul Amanah, Asatid, Pengurus,
b. Data Sekunder
data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumentasi.31 Di mana data ini
judul.
1. Pengumpulan Data
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau tehnik)
menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi
dokumentasi dan lainnya.32 Akan tetapi peneliti disini menggunakan dua metode
a) Metode Wawancara
31
Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), 137.
32
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Semula, (Bandung: Alfabeta, 2011),
69.
27
berguna untuk melengkapi data yang telah diperoleh dari hasil observasi agar
lebeih maksimal.33
b) Metode Observasi
Blauran surabaya penelitian untuk melihat dari dekat fenomene atau kegiatan
dapat disebut obeservasi jika tidak memiliki tujuan. Dalam hal ini peneliti
c) Dokumentasi
28
1. Editing, yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh terutama dari
segi kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan antara data yang ada dan
2. Organizing, yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam penelitian
3. Penemuan Hasil, yaitu dengan menganalisis data yang telah diperoleh dari
deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dengan metode
ini yaitu bersifat kualitatif. Dimana yang di maksud dengan kualitatif ini adalah
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
29
Peneliti menggunakan motode ini karena yang digunakan adalah metode
fenomena yang apa adanya (alamiah). Kemudian hasil yang sudah sesuai dengan
peristiwa yang sebenarnya akan diolah dan dianalisis dengan pola pikir induktif yang
berarti pola pikir yang berpedoman pada fakta bersifat khusus kemudian diteliti,
dianalisa dan disimpulkan sehingga pemecahan persoalan atau solusi tersebut dapat
BAB IV
diprakarsi oleh KH. Jazuli, yang dari awal memang berkeinginan untuk
mendirikan pondok pesantren dan turut serta didukung oleh sang ayah yakni H.
mendapat restu dari kedua orang tua serta pengasuh PP. Asshomadiyah, KH.
Syarbini Makky.
41
Lexy J. Moleong Metodelogi Penelitian Kualitatif ...., 320-321.
30
Tujuan awal KH. Jazuli mendirikan pondok pesantren adalah untuk
pondok impiannya, hingga KH. Jazuli menemukan sebuah lokasi yang dianggap
cocok, yakni di Desa Basanah Tanah Merah Bangkalan. Pondok Pesantren Nurul
Amanah Al Makky adalah yayasan yang bergerak dibidang pendidikan dan sosial
yayasan ini bertujuan ingin mencetak kader bangsa yang berakhlakul karimah dan
berwawasan global.
Nurul Amanah dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Amanah. Selain
Non Formal, yaitu Madrasah Dinia, Taman Pendidikan Al Qur’an, kajian kitab
31
Bank Indonesia pada tahun 2014. Dengan meluncurkan e-nura (Elektronifikasi
Amanah pada 12 November 2018. Merutut Gus Didik sebagai kopseptor e-nura.
Merah, Desa Pamorah, dan Desa Basanah serta hanya berjarak 300 M dari jalan
Jembatan Suramadu arah ke Kota Sampang dan 500 M dari kantor kelurahan
sangatlah mudah Desa Basanah adalah sebuah desa di Kecamatan Tanah Merah,
Kota Bangkalan, yang masih berada di wilayah Provinsi Jawa Timur meskipun
berada di Pulau Madura. Luas Desa Basanah 0.7 Km, jarak dari pusat
Bangkalan adalah 9 Km. Berikut dena lokasi Yayasan Nurul Amanah Al Makky :
Jembatan Suramadu
JL Tragah
JL Bangakalan Sampang
Desa Poter
Desa Basanah
Desa pamora
h
Yayasan Nurul Amanah Al Makky
Adapun w ilayah -wilayah yang membatasi Desa Basanah antara lain
seba
gai
32
1. Sebelah Utara : Desa Poter
PENASEHAT
SEKERTARIS 2 BENDAHARA 2
Ny. HJ. Hannah, S.I.Kom Ny. HJ. hasanah
4. Praktek Bisnis Elektronifikasi di Pondok Pesantren Nurul amanah
unit pendidikan dan bisnis dengan pembayaran digital yang berupa kartu pada
semua traksasaksi pembayaran baik pada sistem kasir toko/ kantin atau
Pondok Pesantren Nurul Amanah seperti halnya: kasus kehilangan uang, kasus
kantin/toko itu sendiri, kasus anak santri belanja di luar pondok, kasus sakitnya
Kartu e-Nura di rancang dengan sebuah sistem yang mana katu itu juga
sebagai identitas santri, kertu e-Nura di proteksi dengan PIN, sehingga setiap
44
Data Dari Bank Mini Pondok Pesantren
34
transaksi pembelian di unit bisnis pondok pesantren, di butuhkan PIN. PIN ini
berfungsi sebagai proteksi kartu e-nura tidak bisa digunakan oleh orang lain
ketika kartunya hilang, dan sisitem ini juga dapat di mengatur limit belanja setiap
a. Fungsi efesiensinya bisa mengatur belanja santri setiap hari agar tidak boros,
b. Fungsi menimalisir untuk kehilangan uang santri dalam jumlah besar karena
kartu ini di gumakan oleh santri lain yang bukan pemiliknya, maka iya hanya
jumlah banyak.
Sjumlah Nominal
Santri Menabung ke
Tabungan Santri Bank
Bank Mini
1. BANK MINI NURA 2. Mini
4, 5.
Setiap Transaksi Santri
Secara Otomatis E-Nura Transaksi Di
Mengurangi Saldo Santri Bisnis
Sesuai Nominal
35
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa proses pertama yang dilakukan
dalam penerapan sistem pembayaran berbasis elektronik adalah para santri, guru dan
pengasuh harus terlebih dahulu menabung di bank mini. Uang tabungan tersebut
tersimpan pada database yang dapat diakses oleh sistem pembaca yang melekat pada
kartu. Dengan demikian uang santri terkumpul di Bank Mini yang disediakan oleh
Pondok Pesantren.45
Bagi pihak koperasi pondok pesantren, dana yang terkumpul adalah dana yang
dapat dimanfaatkan untuk tambahan permodalan koperasi. Pihak koperasi tidak perlu
khawatir dalam pendistribusian dana tersebut, karena santri tidak dapat menggunakan
kartu untuk belanja di tempat lain selain usaha bisnis pondok pesantren. Dengan
demikian dana tersebut dapat dijadikan modal pembelian stock barang. Kelengkapan
stock barang di koperasi akan menarik minat santri untuk belanja di koperasi,
Distribusi belanja santri secara otomatis mengurangi dana tabungan santri, setiap
pengurangan belanja santri dari tabungan secara otomatis mentransfer dana belanja dari
tabungannya ke akun tabungan koperasi pondok pesantren. Uang hasil dari belanja
tersebut, uang pokok dikembalikan kepada dana tabungan, keuntungan menjadi milik
45
Data Dari Bank Mini Pondok Pesantren Nurul Amanah
36
diuntungkan dengan sistem pembayaran elektronisasi ini, yaitu penggunaan modal dari
BANK MINI
SANTRI
KOPERASI PONDOK
PESANTREN
pesantren untuk memfasilitasi segala kebutuhan santri agar mereka tidak berbelanja ke
luar pondok pesantren. Fasilitas tersebut termasuk bagaimana mengelola stock barang,
sistem toko dan tabungan. Dengan demikian, pada penerapan elektronisasi ini
46
Hasil Wawancara Dengan Penjaga Bank Mini Pondok Pesantren Nurl Amanah
37
d. Tata cara menambah dan mengurangi stock barang.
f. Tata cara karyawan toko dan bank mini dalam mengoperasionalkan bisnis berbasis
kartu elektronik.
diwajibkan untuk mengikuti aturan yang berlaku. Penerapan SOP ini mendorong
Jika dilihat dari cara pengelolaan bisinis berbasis elektronik, corak bisnis ini
mengarah pada tata cara bisnis monopoli, dimana santri tidak boleh berbelanja kecuali
keuntungan bukan hanya pada santri, orang tua dan pondok pesantren. Lebih dari itu,
38
90:10, 90% untuk pedagang, 10% untuk koperasi pondok pesantren. Dengan
berjalan optimal.
pada dua hal, yaitu konsumen yang pasti (santri, para guru dan pengasuh) dan
b. Bergantung Listrik.
kerusakan.
Saat melakukan tutup buku, akan dapat memprediksi barang hilang atau
39
e. Stock barang habis.
f. Laporan setiap transasksi, dapat dicetak setiap hari, minggu dan atau bulan.
b) Terdapat laporan yang santri/ siswa yang sudah membayar, yang belum
dll.
b. Orang tua dapat memberi batasan limit belanja, contoh: setiap hari dibatasi
10.000 rupiah, maka santri tidak dapat belanja diatas 10.000 rupiah.
c. Kartu diproteksi dengan PIN, sehingga orang lain tidak dapat mempergunakan
Orang tua dapat melihat data belanja dan pembayaran santri jika diinginkan
untuk mengontrol pengeluaran santri atau untuk kebutuhan laporan, karena semua
Nurul Amanah
Nurul Amanah adalah untuk menciptakan ekosistem sistem pembayaran yang saling
40
mencakup otorisasi, dan meningkatkan perlindungan terhadap santri antara lain
Pondok Pesantren Nurul Amanah, untuk menjadi lebih efektif dan efisien dalam
sistem keuangan. Selain itu, Elektronifikasi di Pondok Pesantren Nurul Amanah juga
1. Perencanaan
Perencanaan (planning) adalah proses penetapan tujuan yang akan dicapai dan
depan, menentukan sasaran, memutuskan dalam aktifitas apa perusahan akan terlibat,
memilih strategi korporat, dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk
a. Pengadaan sarana pra sarana perangkat elektronifikasi sistem keuangan yang terdiri dari:
2) Ruang server.
3) Perangkat komputer pada masing-masing unit usaha yang terkoneksi dengan server
Bank Mini Nurul Amanah (Koperasi Pondok Pesantren, kantin dan laundry).
49
Faridah, “Penerapan Manajemen Pada Koperasi Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Qontory Perigi Baru
Pondok Area Kota Tenggerang Selatan”, sikripsi: tanggerang, Fakultas Dakwah Dan Komonikasi, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
41
4) Perangkat komputer pada masing-masing unit pendidikan di bawah naungan
Yayasan Nurul Amanah yang terkoneksi dengan server Bank Mini Nurul Amanah.
Amanah terkait Grand Design usaha bisnis di atas dan perencanaan tersebut sudah
proses, pabrik air tinggal produksi, masih menunggu perijianan selesai, Usaha Las,
Bordir, Jamur dan bengkel sudah berjalan, bahkan sistem elektrofikasi juga sudah
pondok pesantren di tingkat jawa timur, buktinya Bank Indonesia melakukan studi
banding dengan mengajak 20 Pondok Pesantren besar se Jawa Timur, ada sidogiri,
50
Hasil wawan cara dengan pengasuh pondok pesantren nurul amanah.
42
Penanggung jawab bagian elektronifikasi, Gus Didik menyampaikan bahwa
pengembangan inovasi teknologi dan kebutuhan pondok, santri dan orang tua santri:
dengan baik, sistem elektofikasi ini sudah terintegrasi dengan unit usaha pondok dan
unit pendidikan. Bank indonesia sangat mensupport sistem ini karena memiliki
manfaat yang sangat besar. Semua perangkat sistem pembayaran sudah terpasang,
kantor Bank Mini sudah berjalan, dan kini sedang mengembangkan sitem yang
2. Pengorganisasian
(resources) meliputi manusia, perlatan, bahan, uang, dan waktu. Proses ini merupakan
organisasi. Pada tahapan ini dilakukan menentuan fungsi, hubungan, dan struktur.
Fungsi berupa tugas-tugas yang dibagi dalam bentuk garis, staf, dan fungsional.
Langkah pertama yang sangat penting dalam pengorganisasian pada umumnya harus
struktur organisasi yang paling memadai untuk strategi, orang, teknologi dan tugas
organisasi.53
51
Hasil wawan dengan penanggung jawab perekonomian pesantren.
52
Wijaksono, “Manajemen keuangan syariah Depot ayam bakar pak “D” surabaya, (study kasus pada depot
ayam bakar pak “D” surabaya)”, (Universitas trunojo madura, 2017), hlm.47
53
Alma & Priansa. Manajemen Bisnis Syariah menanamkan nilai dan praktek syariah dalam bisnis
kontemporer.., hlm.123
43
Pengorganisasisan pada sistem pembayaran elektronifikasi pada usaha bisnis
Bidang Kantin
SMK
Abdus Salam
Ibu Rosida
Nur Aziz
SMP
Syamsiyah
1. Ketua Yayasan.
ketiga.
44
b. Mengatur dan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan unit usaha di Pondok
d. Mengadakan evaluasi pada setiap unit usaha minimal satu bulan sekali.54
hasil kinerja pegawai unit usaha Pondok Pesantren setelah menerima laporan dari
Penanggung Jawab.
f. Menerima laporan bulanan dari penanggung jawab Unit Usaha Pondok Pesantren.
2. Penaggung Jawab.
a. Mengadakan rapat bulanan dengan seluruh pengurus unit usaha Pondok Pesantren
Nurul Amanah.
b. Melaporkan hasil kinerja kepada Ketua Yayasan sebagai bahan evaluasi kinerja dari
d. Melaporkan keuangan seluruh unit keuangan baik bisnis maupun pembayaran unit
pendidikan kepada Ketua Yayasan setelah menerima laporan dari Bidang Keuangan.
a. Tugas dari pengawas itu sendiri adalah mengawasi semua kegiatan usaha yang
b. Pengawas berhak memberi teguran secara tertulis kepada Penanggung Jawab untuk
54
Hasil Wawanvara Dengan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Amanah
45
c. Pengawas berhak untuk memberi rekomendasi pemberhentian secar tidak terhormat
pegawai di Unit Usaha Pondok Pesantren dengan alasan yang dapat dipertanggung
c. Memberi teguran apabila terjadi kerugian yang disebabkan oleh sistem pembayaran
5. Bidang Keuangan.
d. Melaporkan keuangan seluruh unit keuangan baik bisnis maupun pembayaran unit
e. Melakukan pelayanan penarikan uang bagi Pihak Ketiga dalam kerjasama bisnis.
6. Bidang Usaha.
b. Berkewajiban melakukan evaluasi dan mebuat laporan kinerja Pegawai di Unit Usaha
Pondok Pesantren.
unit usaha.
7. Bidang Pembayaran.
46
a. Berkewajiban mencatat semua transaksi secara secara elektronik pada pembayaran
8. Bidang Teknologi.
c. Mengatasi permasalahan pada bidang elektronik jika terjadi error sistem atau
3. Pelaksanaan (actuating)
Nurul Amanah. Adapun pelaksanaan bisnis yang sudah dijalankan dengan menggunakan
a) Nura Mart.
Nura Mart adalah toko yang menyediakan seluruh kebutuhan santri di bidang
sandang dan pangan seperti sabun mandi, sabun cuci, jajan dan lain-lain. Penerapan
55
Hasil wawancara dengan pengwas elektronifikasi pondok pesantren.
47
Setelah barang di ipnut, santri menempelkan kartu pada reader card dan
memasukkan password.
Jika transaksi sukses, maka saldo otomatis berkurang dan telaj terjadi
transaksi.56
b) Kantin.
Kantin adalah toko yang menyediakan kebutuhan santri di bidang makanan seperti
Santri lalu memilih menu terlebih dahulu di komputer yang telah di sediakan
Jika santri kalau sudah sukses melakukan pembayaran maka secara otomatis
akan keluar setruc yang berisi menu yang dipilih oleh santri tadi.
Santri menyerahkan setruc tadi ke bagian kasir lalu penjaga kantin akan
c) Laundry.
laundry adalah tempat menerima jasa cuci baju basah maupun kering seperti
londry pada umumnya di laundry ini juga sudah menggunakan sistem ektronifikasi
pembayaran.57
sudah di timbang.
56
Hasil wawancara dengan penjaga nura mart.
57
Hasil Wawan Cara Dengan Penjaga Laundry
48
Jika santri kalau sudah sukses melakukan pembayaran maka secara
melakukan pembayaran.
Santri menyerahkan setruc tadi ke bagian kasir laundry jika santri ingin
4. Pengendalian
daya organisasi yang digunakan sedapat mungkin dengan cara yang paling efektif dan
efisien guna tercapainya sasaran organisasi. Jadi tujuan utama dari pengendalian
adalah memastikan hasil kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
menghadapi permasalahan-permasalahan.
58
Ibid, 121-122.
49
Penanggung jawab bagian elektronifikasi, Gus Didik menyampaikan saat di
wawancara bahwa:
lakasakan atau tidak, jadi saya hampir setiap hari datang ke bisnis-
bisnis dan keruang bisnis seperti halnya, toko, kantin untuk melihat
hanya memberikan ke untungan ke pada santri saja tapi juga memberikan ke untungan
ke pada orang tua dan pondok pesantren, lebih dari itu terdapat pemberdayaan
Pesantren Nurul Amanah, koperasi pondok pesantren untuk menyedikan fasilitas yang
di butuhkan oleh santri, dan koperasi pondok pesantren juga bekerja sama dengan
59
Hasil Wawancara Dengan Gus Didik Selaku Penanggung Jawab Sistem Elektronifikasi.
50
BAB V
A. Kesimpulan
pesantren nurul amanah yang telah di paparkan secara keseluruhan, maka dapat di
pesantren,
Nurul Amanah itu diterapkan pada tiga bisnis usaha yaitu: satu pada unit usaha
51
(Controling) pengendalian berfungsi untuk melakukan pengawasan. Pengendalian
B. Saran
penelitian pada faktor faktor lain yang dapat mendukung hasil penelitian penulis,
bisnis mengingat uang tabungan yang terkumpul di Bank Mini Nurul Amanah
52
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abdullah & Saebani. Metode penelitian ekonomi islam. Jawa barat. Cv. Pustaka setia
2014.
Alma & Priansa. Manajemen Bisnis Syariah menanamkan nilai dan praktek syariah
Bateman & Snell. Manajemen kepemimpinan dan kerja sama dalam dunia yang kopetitif.
Kuswandi & Amalih. Sang konsektor pesantren. Yokyakarta. Lembaga ladang kata 2015.
53
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakti, ( Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2013),
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,
2013).
Pustaka, 2002).
Abdul Munir Mulkan, Pesantren Perlu Berbenah, Santri, No. 01, Jakarta, 1997.
JURNAL
Azizah. S.N. Manajemen Unit Usaha Berbasis Ekotroteksi (Stady Kasusn Di Pondok
54
Yahya. F.A. Problem Manajemen Pesantren,Sekolah, Madrasah: Problem Moto Dan
SKRIPSI
Rasyid. Manajemen Bisnis Makanan Bakso Kolbu Berbasis Syariah Islam Dalam
Wijaksono. Manajemen keuangan syariah Depot ayam bakar pak “D” surabaya. (study
kasus pada depot ayam bakar pak “D” surabaya). Universitas trunojo madura. 2017
Cipta, 2013).
Qontory Perigi Baru Pondok Area Kota Tenggerang Selatan”, sikripsi: tanggerang,
Jakarta.
55
DAFTAR LAMPIRAN
56
Lampiran 2 –Hlm- 34
Kantor Yayasan Sekaligus Kantor Bank Mini Pondok Pesantren Nurul Amanah
57
Lampiran 3 –Hlm 35
Foto Saat Santri Putri Bertransaksi Koprasi putri Pondok Pesantren Nurul Amanah
58
Lampiran 4 –Hlm - 40
59
Lampiran 5 Hlm- 41
Foto Saat Santri Nabung Ke Bank Mini Pondok Pesantren Nurul Amanah
60
Lampiran 6
61
Pedoman Wawancara Bank Mini Pondok Pesantren Nurul Amanah
Lampiran 7
62
Bukti Wawancara
khususnya yang berada pada the bottom of pyramid untuk memanfaatkan jasa
dan asuransi. Keuangan inklusif tidak hanya dilakukan dengan cara menyediakan
produk dengan cara yang sesuai, tapi dikombinasikan dengan berbagai aspek,
termasuk elektronifikasi.
yang dicanangkan oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo pada 14
Agustus 2014.
Pondok Pesantren Nurul Amnah, untuk menjadi lebih efisiens dan resiliensi sistem
63
keuangan. Selain itu, Elektronifikasi di Pondok Pesantren Nurul Amanah juga
Setiap transaksi keuangan tercatat dalam sistem. Harga, biaya dan keuntungan
dapat dilaporkan dengan tepat, Saat melakukan tutup buku, akan dapat
barang dapat diminimalisir, Software kasir memudahkan bisnis toko dan kantin
melihat Keuntungan setiap hari Stock barang habis. Laporan setiap transasksi,
dapat dicetak setiap hari, minggu dan atau bulan. Kartu tidak dapat dipergunakan
laporan yang santri/ siswa yang sudah membayar, yang belum membayar dan
dll, Orang tua dapat memberi batasan limit belanja, contoh: setiap hari dibatasi
10.000 rupiah, maka santri tidak dapat belanja diatas 10.000 rupiah, Kartu
diproteksi dengan PIN, sehingga orang lain tidak dapat mempergunakan kartu
e Nura selama PIN tidak diketahui oleh orang lain, Orang tua dapat melihat
64
pengeluaran santri atau untuk kebutuhan laporan, karena semua transasksi
dalam bentuk peralihan sistem pembayaran di seluruh unit usaha Pesantren dari bentuk
tunai menggunakan uang kartal kepada pembayaran menggunakan kartu uang elektronik
Secara bertahap, kartu e-money digunakan sebagai alat pembayaran wajib oleh 500 santri,
guru, dan staf di pondok pesantren nurul amanah dalam melakukan transaksi di
santrimart, toko pelajar, kantin, warung telekomunikasi, dan unit usaha Pesantren lainnya.
Kartu ini juga dipersiapkan sebagai kartu identitas, akses, dan absensi di lingkungan
Pesantren karena di dalamnya memuat nama dan foto pemilik kartu, nomor stambuk
(E-Nura)
65
Lampiran 8
SOP ( STANDARD OPRASIONAL PROSEDUR )
Bank Mini Ponspk Pesantren Nurul Amanah.
66
Lampiram 9
Aturan Bertransaksi Elektronifikasi Pondok Pesantren Nurul Amanah
67
Lampiran 10
68
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Solihin
NIM : 150721100111
Alamat Rumah : Jl. Geger Dsn. Birajeh Desa, Geger Kc. Geger, Kabupaten
Bangkalan
No Hp : 085230503485
Email : solihin.saputra95@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
(......................................)
Solihin
69