Anda di halaman 1dari 130

EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT,

INFAK, SEDEKAH (ZIS) PADA PROGRAM KESEHATAN


DAN SOSIAL EKONOMI DI MASA PANDEMI COVID-19
(Studi Kasus Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim
Mandiri Kabupaten Jombang)

SKRIPSI

Oleh:

RINI WULADARI

NIM 170721100088

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


JURUSAN ILMU KEISLAMAN
FAKULTAS KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
HALAMAN JUDUL

EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAK,

SEDEKAH (ZIS) PADA PROGRAM KESEHATAN DAN SOSIAL

EKONOMI DI MASA PANDEMI COVID-19

(Studi Kasus Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten

Jombang)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura


untuk memenuhi salah satu syarabt guna memperoleh gelar sarjana
strata satu dalam ilmu ekonomi syariah program ekonomi syariah

Oleh:

Rini Wulandari

NIM: 170721100088

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


JURUSAN ILMU KEISLAMAN
FAKULTAS KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022

i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAK,

SEDEKAH (ZIS) PADA PROGRAM KESEHATAN DAN SOSIAL

EKONOMI DI MASA PANDEMI COVID-19

(Studi Kasus Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten

Jombang)

Oleh

RINI WULADARI

NIM : 170721100088

Skripsi ini telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas

Keislaman Un6iversitas Trunojoyo Madura, dan Diterima Sebagai Salah Satu

Syarabt Guna Memeroleh Gelar Sarjana

Pada Tanggal, 05 Januari 2022

DEWAN PENGUJI

Ketua Penguji : Dahruji, S.E., M.E.I. ...... ......


NIP. 198109132015041001

Anggota Penguji I : Firman Setiawan, S.H.I.,S.E.I. ............


NIP. 198604272014041001

Anggota Penguji II : Dzikrullah, S.E.I.,M.SEI. ............


NIP. 198703082015041002

ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

NAMA : RINI WULADARI

NIM : 170721100088

PRODI : S-1 (STRATA SATU) EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS : KEISLAMAN

JUDUL SKRIPSI :EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT,


INFAK, SEDEKAH (ZIS) PADA PROGRAM
KESEHATAN DAN SOSIAL EKONOMI DI MASA
PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Lembaga Amil Zakat
Nasional Yatim Mandiri Kabupaten Jombang)

Skripsi ini telah disetujii untuk diujikan


Pada tanggal, 05 Januari 2022

Dosen Pembimbing

Dzikrulloh, S.E.I., M.SEI.

NIP. 198703082015041002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Keislama Wakil Dekan I Fakultas Keislaman

Shofiyun Nahidlhoh, S.Ag., M.H.i Khoirun Nasik, S.H.I., M.H.I


NIP. 197605162000032003 NIP. 197912292015041002

iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rini Wuladari

NIM : 170721100088

Jenjang : Sarjana (S1)

Program Studi : Ekonomi Syariah

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Skripsi yang berjudul “Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat,


Infak, Sedekah (ZIS) Pada Program Kesehatan Dan Sosial
Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus LAZ Nasional
Yatim Mandiri Kabupaten Jombang)”
2. Sebagian atau seluruh bagian dalam skripsi ini tidak menjiplak atau plagiat
hasil karya ilmiah ( laporan penelitian, skripsi, tesis, artikel, disertasi dan
sejenisnya) milik pihak lain
3. Cuplikan sebagian dari karya ilmiah atau pendapat pihak lain dalam
skripsi ini ditulis sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang
berlaku.
4. Apabila pada suatu saat ada pihak lain yang melakukan klaim bahwa karya
ilmiah ini merupakan plagiat karya ilmiah pihak lain, dan memang
terbukti,
maka saya bersedia menerima sanksi yang akan diberikan oleh Fakultas
Keislaman Universitas Trunojoyo Madura.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan kesadarabn sendiri dan tidak atas
tekanan ataupun paksaan dari pihak manapun demi menegakkan integritas
akademik di institusi ini.
Dibuat di : Bangkalan
Pada Tanggal : 05 Januari
2022
Yang Membuat Pernyataan

Rini Wulandari
NIM. 170721100088

iv
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
FAKULTAS KEISLAMAN
Jl. Raya Telang, PO.Box. 2 Kamal, Bangkalan – Madura
Telp : (031) 3011146, Fax. (031) 3011506
Laman : www.trunojoyo.ac.id

SURAT KETERANGAN PLAGIASI


Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa :
Nama : Rini Wulandari
NIM : 170721100088
Prodi/Jurusan : Ekonomi Syariah/Ilmu Keislaman
Fakultas : Keislaman
Judul Skripsi : Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat, Infak dan Sedekah
Pada Program Kesehatan dan sosial ekonomi di masa Pandemi
Covid-19
Telah dilakukan Uji Plagiasi dengan hasil persentase plagiasi:
BAB I : 17 persen
BAB II : 29 persen
BAB III : 26 persen
BAB IV : 5 persen
(ketentuan batas plagiasi maksimal: BAB 1, BAB II, BAB III sebesar 30 persen
dan BAB IV sebesar 10 persen).
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Bangkalan, 27 Januari 2022
Yang Menyatakan, Petugas Uji Plagiasi,

Rini Wulandari
NIM. 170721100088
Mengetahui
Wakil Dekan I Bidang Fakultas Keislaman,

Khoirun Nasik,S.HI.,M.HI.
NIP. 197912292015041002

v
NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth,
Dekan Fakultas Keislaman
Universitas Trunojoyo Madura

Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah melakukan bimbingan, arabhan, dan koreksi terhadap penelitian skripsi yang berjudul:

EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT, INFAK, SEDEKAH


(ZIS) PADA PROGRAM KESEHATAN DAN SOSIAL EKONOMI DI
MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Lembaga Amil Zakat Nasional
Yatim Mandiri Kabupaten Jombang)

Yang ditulis oleh:

Nama : Rini Wuladari

NIM : 170721100088

Jenjang : Sarjana

Program Studi : Ekonomi Syariah

Saya berendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Keislaman Universitas
Trunojoyo Madura untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah.

Wassalaamu’alaikum wr.wb

Bangkalan, 05 Januari 2022

Pembimbing

Dzikrulloh, S.E.I., M.SEI.


NIP. 19870308201504100

vi
ABSTRAK

Wabah Covid-19 yang terjadi saat ini menimbulkan dampak pada


lembaga-lembaga amil zakat. Lembaga-lembaga amil zakat perlu manajemen
yang tepat dengan menyesuaikan kondisi yang terjadi. Pendayangunaan dana
ZIS yang diterapkan akan berbeda dengan pra dan paska adanya pandemi
covid 19. Dan lambaga amil zakat memfokuskan pendayagunaan terhadap
program kesehatan dan sosial. Skripsi yang berjudul Efektivitas
Pendayagunaan Dana Zakat, Infak, Shadaqah (ZIS) Pada Program Kesehatan
Dan Sosial Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Lembaga
Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten Jombang) ini merupakan
skripsi yang menjawab pertanyaan bagaimana Efektivitas Pendayagunaan
Dana Zakat, Infak, Shadaqah (ZIS) Pada Program Kesehatan Dan Sosial
Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19 di Lembaga Amil Zakat Nasional
Yatim Mandiri Kabupaten Jombang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan
pendekatan studi kasus. Penelitian ini memfokuskan pada program tertentuu
dari berbagai situasi dan fenomena. Teknis analisis data peneliti
menggunakan metode deskripsi kualitatif. Peneliti mendeskripsikan hasil
observasi, wawancarab, dan catatan yang telah dilakukan.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen pengelolaan yang
dilakukan oleh Lembaga Amil zakat, infak dan sedekah Yatim Mandiri
Kabupaten Jombang menggunakan 4 manajemen diantarabnya perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan (Controlling). Lembaga
Yatim Mandiri Kabupaten Jombang pada program kesehatan dan sosial
ekonomi menjalankan dengan manajemen mutu yang baik sesuai dengan
perencanaan, pengornisasian, pelaksanaan serta pengawasan yang dilihat dari
beberapa jalannya aspek dan fungsi yang dilaksanakan oleh Lembaga Yatim
Mandiri Kabupaten Jombang dan dalam pendayagunaan dana ZIS pada
program kesehatan dan sosial ekonomi di masa pandemi Covid-19 di
Lembaga Yatim Mandiri berjalan efektif sesuai dengan teori darini Wayan
Budi.

Kata kunci: Covid19, ZIS, Efektivitas

vii
ABSTRAC

The current Covid-19 outbreak has an impact on amil zakat institutions.


Amil zakat institutions need proper management by adjusting the conditions
that occur. The utilization of the applied ZIS funds will be different from the
pre and post-covid-19 pandemic. And the amil zakat institution focuses on
the utilization of health and social programs . The thesis entitled Effectiveness
of Utilization of Zakat, Infak, Shadaqah (ZIS) Funds in Health and Socio-
Economic Programs During the Covid-19 Pandemic (Case Study of the
Yatim Mandiri National Amil Zakat Institution, Jombang Regency) is a thesis
that answers the question of how the Effectiveness of the Utilization of Zakat
Funds, Infak, Shadaqah (ZIS) in the Health and Socio-Economic Program
during the Covid-19 Pandemic at the Yatim Mandiri National Amil Zakat
Institution, Jombang Regency.
This research is a qualitative research that uses a case study approach.
This research focuses on a specific program of various situations and
phenomena. Technical analysis of the data researchers used a qualitative
description method. Researchers describe the results of observations,
interviews, and notes that have been carried out.
The results of this study conclude that the management carried out by
the Amil zakat, infaq and alms Yatim Mandiri Institute in Jombang Regency
uses 4 managements including planning, organizing, implementing and
controlling. The Jombang Regency Yatim Mandiri in the health and socio-
economic program run with good quality management in accordance with the
planning, organization, implementation and supervision seen from several
aspects and functions carried out by the Jombang Regency Yatim Mandiri
and in the utilization of ZIS funds in the health program and socio-economic
conditions during the Covid-19 pandemic at the Yatim Mandiri Institution
were running effectively according to the theory of Ni Wayan Budi

Keywords: Covid 19, ZIS, Effectiveness

viii
PEDOMAN TRANSLITERASI LATIN

DAFTAR TRANSLITERASI

Penulis skripsi ini mengunakan transliterasi arabb – Indoesia yang

ditetapkan dalam pedoman teknik penulisan skripsi Fakultas Keislamna

Universitas Trunojoyo Madura sebagai berikut:

NO ARABB INDONESIA ARABB INDONESIA

1 ‫ا‬ ’ ‫ط‬ t{

2 ‫ب‬ B ‫ظ‬ z{

3 ‫ت‬ T ‫ع‬ ‘

4 ‫ث‬ Th ‫غ‬ Gh

ix
5 ‫ج‬ J ‫ف‬ F

6 ‫ح‬ h{ ‫ق‬ Q

7 ‫خ‬ Kh ‫ك‬ K

8 ‫د‬ D ‫ل‬ L

9 ‫ذ‬ Dh ‫م‬ M

10 ‫ر‬ R ‫ن‬ N

11 ‫ز‬ Z ‫و‬ W

12 ‫س‬ S ‫ه‬ H

x
13 ‫ش‬ Sh ‫ء‬ ,

14 ‫ص‬ s{ ‫ي‬ Y

15 ‫ض‬ d{

Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang madd ditulis dengan coretan

horizontal (macron) diatas huruf a<, i< dan u<.

Bunyi hidup dobel (diftong) Arabb ditranslitrasikan dengan

menggabungkan dua huruf ay dan aw. Bunyi hidup (vocalization dan harabkah)

huruf konsonan akhir sebuah kata tidak dinyatakan dalam translitrasi. Translitrasi

hanya berlaku pada huruf konsonan akhir tersebut.

A. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

‫متعدة‬ Ditulis Muta’addah

‫عدة‬ Ditulis ‘iddah

B. Ta’ Marbutah di akhir kata

1. Bila dimatikan tulis

‫حكمة‬ Ditulis Hikmah

‫جزية‬ Ditulis Jizyah

xi
(ketentuan ini tidak diperlukan pada kata-kata arabb yang sudah

terserap kedalam bahasa Indonesia, sseperti zakat, salat, dan sebagainya,

kecuali biladikehendaki lafal aslinya) bila diikuti kata sandang “al” serta

bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis h.

‫ك ار مة األولياء‬ Ditulis Karāmah Al-Auliyā’

2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah, dan dhammah

ditulis t

‫زكاةالفطر‬ Ditulis Zakāh Al-Fitri

C. Vokal Pendek

ِ Kasrah Ditulis I

َ Fathah Ditulis A

ُ Dammah Ditulis U

D. Vokal Panjang

1 Fathah+alif Ditulis a

‫جاهلية‬ Ditulis jāhiliyyah

2 Fathah+ya’ mati Ditulis a

‫تنسى‬ Ditulis tansā

xii
3 Kasrah+ya’ mati Ditulis i

‫كرمي‬ Ditulis karīm

4 Dammah+wawumati Ditulis u

‫فروض‬ Ditulis furūd{

E. Vokal Rangkap

1 Fathah+ya’ mati Ditulis Ai

‫بينكم‬ Ditulis Bainakum

2 Fathah+wawumati Ditulis Au

‫قول‬ Ditulis Qaul

F. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

‫أأنتم‬ Ditulis a’antum

‫أعدت‬ Ditulis u’iddat

‫لئنشكرت‬ Ditulis la’in syakartum

G. Kata sandang alif+lam

a. Bila diikuti huruf Al-Qamariyah

‫القرأن‬ Ditulis al-Qur’ân

xiii
‫القياس‬ Ditulis al-Qiyâs

b. Bila diikuti huruf Al Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)nya

‫السماء‬ Ditulis as-Sama<<>’

‫الشمس‬ Ditulis asy-Syams

H. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

‫ذوى الفروض‬ Ditulis Zawi al-furūd{

‫اهل السنة‬ Ditulis ahl as-Sunnah

xiv
MOTTO

“The Only Person Who Is Educated Is The One Who Has Learned How To

Learn And Change”

xv
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Segala Puji Bagi Allah SWT Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang
senantiasa Menganugrahkan Karunia-Nya Yang Tidak Terhingga Kepada Penulis,
Sehingga Skripsi Yang Berjudul “Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat,
Infak, Sedekah (ZIS) Pada Program Kesehatan Dan Sosial Ekonomi Di
Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim
Mandiri Kabupaten Jombang)” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi yang
Agung, Nabi Muhammad saw, keluarganya, sahabat-sahabatnya, serta parab
pengikutnya sampai akhir zaman.
Tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak maka
tidaklah mungkin skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membimbing dan memotivasi serta memberikan semangat kepada penulis,
terutama kepada:
1. Shofiyun Nahidloh, S.Ag., M.HI, selaku Dekan Fakultas Keislaman dan
yang telah banyak membantu dalam perkuliahan sampai tugas akhir ini.
2. Dzikrulloh, S.E.I., M.SEI. selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan dosen
wali yang telah banyak membantu meluangkan waktunya, tenaganya, dan
pikirannya disela kesibukan, serta banyak memberikan bimbingan,
dorongan, pengarabhan dan juga semangat kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Seluruh Dosen Fakultas Keislaman program studi Ekonomi Syariah yang
telah memberikan ilmu bermanfaat bagi penulis, dan seluruh bagian
Administrasi dan tata usaha Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo
Madura yang turut membantu dalam kelancarabn kepada penulis untuk
melakukan proses penyelesaian prosedur kemahasiswaan, serta
pemimpian dan segenap karyawan perpustakaan Universitas Trunojoyo
Madura, dan khususnya Perpustakaan Fakultas Keislaman (Islamic
Corner) yang berkenan untuk meminjamkan buku- buku penunjang
hingga proses penulisan skripsi ini bisa terselesaikan.
4. Orang tua tercinta, Bapak Sholikin (Alm), Ibu Nanik yang sangat
berperan dalam mengasuh, mendidik dan membimbing penulis dengan
penuh kesabarabn dan senantiasa memberikan doa yang terbaik bagi
penulis.
5. Guru-Guruku tercinta Guru RA Al-Falah, MI Al-Falah, Mts Al-Falah dan

xvi
MA Mambaul Ulum Corogo yang telah membimbing penulis dalam
belajar hingga bisa menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Teman seperjuangan yang tercinta Dila, Ririn, dan Zana yang telah
melewati hari bersama-sama ditanah perantauan yang ada ketika sedih
maupun bahagia dan selalu menjadi penyemangat ketika disana dan
teman kkn seperjuangan Ja’far dan Raffi terimakasih untuk waktu jalan-
jalannya disela mengerjakan tugas akhir ini.
7. Saudarab saya dan orang yang terdekat yang telah mendukung dan
menemani perjalanan penulis dari awal hingga bisa mengerjakan tugas
akhir ini.
8. Teman-teman Ekonomi Syariah kelas B angkatan 2017 yang baik- baik,
yang telah mendukung dan memberikan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi. Dan semoga teman-teman diberikan kemudahan
segala urusannya oleh Allah SWT.
9. Rekan-rekan UKM-F PORFIK, yang telah mendukung dan memberikan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
10. BELMAWA RISTEKDIKTI ( Bidik Misi 0 salah satu faktor yang
membuat saya bisa melanjutkan perkuliahan, saya ucapkan terima kasih.
Penyusun tidak dapat membalas kebaikan serta budi baik mereka
namun teriring do’a semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat
ganda Aamiin. Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kritik dan
sarabn yang membangun sangat diharabpkan dari semua pihak demi
perbaikan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi parab pemah baca pada umumnya.

Bangkalan, 05 Januari 2022


Penulis

Rini Wuladari
NIM. 170721100088

xvii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI..................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.....................................................................................ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...................................................................iv

SURAT PLAGIASI..................................................................................................................v

NOTA DINAS PEMBIMBING..............................................................................................vi

ABSTRAK.............................................................................................................................vii

ABSTRAC............................................................................................................................viii

PEDOMAN TRANSLITERASI LATIN................................................................................ix

MOTTO..................................................................................................................................xv

KATA PENGANTAR...........................................................................................................xvi

DAFTAR ISI.......................................................................................................................xviii

DAFTAR TABEL.................................................................................................................xxi

BAB I........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN....................................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................................................8

D. Tinjauan Pustaka............................................................................................................9

E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN..............................................................................12

BAB II....................................................................................................................................13

LANDASAN TEORI.............................................................................................................13

xviii
1. Efektivitas....................................................................................................................13

2. Pendayagunaan............................................................................................................18

3. Zakat............................................................................................................................21

4. Infak.............................................................................................................................27

5. Sedekah........................................................................................................................30

BAB III...................................................................................................................................35

METODELOGI PENELITIAN..............................................................................................35

A. Lokasi Penelitian.........................................................................................................35

B. Jenis Penelitian............................................................................................................35

C. Sumber Data................................................................................................................35

D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................................36

E. Analisis Data................................................................................................................37

BAB IV...................................................................................................................................40

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................................................40

A. Gambarabn Umum Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri


Kabupaten Jombang............................................................................................................40

B. Praktik Pendayagunaaan Dana Zakat, Infak dan Sedekah Pada Program


Kesehatan dan Sosial Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19.............................................51

C. Praktik Pendayagunaan Dana Zakat, Infak dan Sedekah Pada Program


Kesehatan dan Sosial Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19.............................................60

D. Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat, Infak dan Sedekah Pada Program


Keesehatan dan Sosial Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19...........................................68

BAB V....................................................................................................................................80

PENUTUP..............................................................................................................................80

A. Kesimpulan..................................................................................................................80

B. SARAN........................................................................................................................81

xix
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................82

LAMPIRAN...........................................................................................................................86

xx
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data sekunder jumlah dana dan penerima kesehatan tahyn 2020

Tabel 4.2 Data sekuder jumlah dana dan penerima program sosial ekonomi 2020

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Skema pengelolaan dana ZIS

Gambar 4.2 Skema alur pengawasan program

xxi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Coronavirus merupakan penyakit yang menular dan berbahaya yang

saat ini telah menyerang seluruh negarab di dunia termasuk Indonesia. Pada

saat per 16 Februari 2021 kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai

angka kumulatif sebesar 1.233.959 juta kasus, 1.039.674 juta dinyatakan

sembuh dan 33.596 ribu dinyatakan meninggal1. Wabah Covid-19 ini

menimbulkan banyak dampak buruk yang diakibatkan dari wabah ini dalam

segala sektor terutama pada sektor ekonomi dan kesehatan.

Dalam sektor kesehatan Indonesia masih mengalami peningkatan kasus

positif Covid-19. Sehingga, Indonesia masih menjadi negarab yang ke-29 di

dunia yang memiliki jumlah kasus terbanyak dan di Asia Indonesia

menempati urutan yang 9 dengan jumlah kasus terbanyak 2. Dalam kasus ini

pemerintah memberikan perlindungan kepada masyarabkatnya dengan

memberikan jaminan sosial3, sebesar 87,55 Triliun Rupiah yang dialokasikan

untuk perlindungan bagi tenaga kesehatan, perbaikan fasilitas kesehatan,

pembelian alat kesehatan dan insentif dokter4.

Wabah Covid-19 tentu menimbulkan dampak yang siginfikan terhadap


1
https://www.kemkes.go.id/ Diakes pada tanggal 16 Februari 2021 pukul 22.55.
2
Lora Ekana Nainggolan, Belajar dari Covid-19 Perspektif Ekonomi dan Kesehatan,
(Medan: Yayasan Kita Menuslis, 2020),2.
3
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/tarakan/id/data-publikasi/berita-terbaru/2829-apa-saja-
kebijakan-pemerintah-indonesia-di-bidang-kesehatan-untukk-penanganan-covid-19.html Diakses
Pada tanggal 23 April 2021 Pukul 20.06.
4
https://amp.kontan.co.id/news/pemerintah-menambah-dana-penanganan-covid-19-di-bidang-
kesehatan-menjadi-rp-8755-t Diakses pada tanggal 23 April Pukul 20.08.
sektor ekonomi di Indonesia yang mengakibatkan ketidakpastian dan

mengarabh pada resesi ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari pertumbumbuhan

ekonomi yang negatif pada triwulan I dan II pada Tahun 2020 5. Sehingga

berakibat pada menurunnya ekonomi masyarabkat hal ini dapat dilihat dari

banyaknya karyawan terkena PHK, parab pelaku UMKM maupun

perusahaan-perusahaan besar yang terancam bangkrut6. Perekonomian di

masa pandemi Covid-19 ini mengalami ketidakpastian menyebabkan

peningkatan kemiskinan yang signifikan. Dampak pada sektor kesehatan dan

ekonomi pada masa pandemi saat ini menjadi bagian terpenting. Karena

sektor kesehatan dan sosial ekonomi memiliki keterkaitan satu sama lain dan

memiliki pengaruh yang signifikan untuk kehidupan masyarabkat.

Indonesia merupakan negarab mayoritas beragama Islam mencapai

87,13%7. Sehingga penduduk muslim tidak bisa dikecualikan dari permasalah

tersebut. Dan tentunya ajarabn Islam harus memberikan jalan keluar atas

permasalahan yang sedang dirasakan oleh masyarabkat. Salah satu bentuk

kontribusi yang dapat dilakukan oleh penduduk muslim dalam membantu

mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengoptimalkan dana zakat,

infak dan sedekah. Dana zakat, infak dan sedekah merupakan salah satu

instrumen yang dapat memberdayakan umat dan tentu saja mengandung asas

keadilan didalamnya.
5
Dewi Wuryandani, Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
2020 dan Solusinya, Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan Strategis Vol. XII,
No.15/Puslit/Agustus/2020.
6
Fakhrul Rozi Yamali dkk, Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia, Ekonomis: Journal
Of Economics and Bussines, 4(2), September 2020, 386.
7
Nazlah Khairina, Analisis Pengelolaan Zakat, Infak, Dan Sedekah (ZIS) Untukk
Meningkatkan Ekonomi Dhuafa, AT-TASAWUTH, Volume IV No.1 januari-Juni
2019:160-184.

2
Zakat, infak dan sedekah juga memiliki tiga fungsi yaitu yang pertama

sebagai bentuk tanggung jawab sosial salah satunya menanggulangi

kemiskinan, Kedua, fungsi dalam perekonomian yaitu dengan mengalihkan

harta pribadi yang tidak produktif di kalangan masyarabkat. Ketiga, sebagai

bentuk tegaknya jiwa umat8. Dari penjelasan diatas maka zakat, infak dan

sedekah dapat membantu dalam setiap permasalahan yang terjadi di kalangan

masyarabkat termasuk pada permasalahan yang terjadi pada saat adanya

wabah covid-19.

Dana zakat, infak dan sedekah dapat menjadi solusi untuk membantu

penanganan wabah Covid-19 apabila dimanfaatkan dengan maksimal. Dana

zakat, infak dan sedekah merupakan dana keagamaan yang memiliki potensi

sangat besar untuk tumbuh dan berkembang secarab baik apabila dikelola

secarab optimal agar sesuai sasarabn yang tepat saat melakukan

pendayagunaan. Pendayagunaan merupakan pemanfaatan dana zakat yang

sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi sosial sekaligus fungsi ekonomi

baik yang bersifat konsumtif maupun produktif yang akan dikelola sesuai

dengan sebagaimana mestinya dana tersebut digunakan9. Oleh karena itu,

pendayagunaan yang optimal dalam pengelolaan dana zakat, infak dan

sedekah diperlukan pada saat wabah covid-19 melanda Indonesia.

Lembaga yang bergerak pada bidang pengelolaan dana zakat, infak dan

8
Salim Waton, Efektivitas Pendayagunaan Dana (ZIS) Zakat, Infak dan Sedekah Dalam
Peningkatan Kesejahteraan Nustahik Di Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur (studi
Pada Program Mandiri Terdepan LAZ Baitul Maal Hidayatullah), (Jakarta: Universitas
Islam Negeri Hidayatullah Jakarta, 2017),1.
9
Devy Riskyana, Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat Infak Sedekah dan Wakaf (ZSIWAF)
Melalui Program Mandiri Entrepreneur Center (MEC) yatim Mandiri (Surabaya: Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya , 2019),1.

3
sedekah memiliki peran penting dalam mengoptimalkan dana tersebut untuk

menanggulangi covid-19. Adanya Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

Menteri Agama surat edarabn Nomor 8 Tahun 2020 tertanggal 9 April 2020

mengenai Percepatan Pembayarabn dan pendistribusian zakat serta

optimalisasi wakaf sebagai jaring penanganan sosial dalam kondisi darurat

kesehatan Covid-1910. Dalam hal ini lembaga amil zakat juga dapat

membantu mustahik yang terpapar Covid-19 yang berhak menerima bantuan

baik dalam bidang kesehatan maupun ekonomi.

Wabah Covid-19 ini juga tentunya menimbulkan dampak pada

lembaga-lembaga amil zakat. Sehingga sebuah lembaga perlu adanya

perencanaan manajemen yang baik dengan menyesuaikan kondisi yang

terjadi saat ini yaitu pada masa pandemi Covid-19. Dampak yang ditimbulkan

adalah pada perencanaan anggarabn lembaga. Selain itu dampak lain yang

timbul pada lembaga amil zakat terletak pada aspek manajemen. Oleh karena

itu, manajemen lembaga amil zakat harus mengukur kemampuan lembaga

sseperti membatasi pengembangan aktivitas dan mengontrol pengelolaan11.

Lembaga amil zakat dalam mengatasi permasalahan tersebut dapat

melakukan pengoptimalan manajemen pendayagunaan dana zakat, infak dan

sedekah. Sehingga dana yang sudah terhimpun dari masyarabkat dapat

didayagunakan dan diserahkan kepada mustahik dengan tepat. Hal ini

diperkuat dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang

10
Bidah Sariyati, Analisis Distribusi Zakat, Infak dan Sedekah Dalam Penanggulangan Pandemi
Covid-19 Prespektif Maqashid Syariah (Studi Kasus Baznas Republik Indonesia), (Salatiga:
IAIN Salatiga, 2020).
11
https://knks.go.id/berita/245/dampak-positif-dan-negatif-dirasakan-opz-saat-corona?category=1
Diakses Pada Tanggal 26 April 2021 Pukul 12:39.

4
pengelolaan zakat12. Maka dengan hal tersebut semakin mengukuhkan peran

Badan Amil Zakat Nasional yang berwenang dalam melakukan pengelolaan

zakat secarab nasional. Dan pada UU tersebut Badan Amil Zakat sebagai

lembaga yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada presiden

melalui Menteri Agama13. Dan salah satu lembaga yang mengambil perannya

dalam menangani permasalahan tersebut adalah Lembaga Amil Zakat

Nasional Yatim Mandiri. Lembaga tersebut memiliki program kesehatan dan

sosial ekonomi di masa pandemi Covid-19 yang diharabpkan mampu untuk

membantu penanganan permasalahan tersebut.

Lembaga Amil Zakat Nasional Yatimmandiri merupakan lembaga

nirlaba yang mendirikan anak yatim melalui pengelolaan zakat, infak dan

sedekah dan waqaf14. Lembaga Nasional Yatimmandiri kebanyakan program

yang dimiliki berfokus untuk membantu anak yatim dan dhuafa namun di

masa pandemi Covid-19 lembaga ini menyesuaikan dengan keadaan yang

sedang terjadi saat ini dan mengambil perannya sebagai lembaga sosial yang

dapat membantu masyarabkat saat mengalami kesusahan terutama pada saat

pandemi Covid-19.

Bentuk kontribusi yang dilakukan Lembaga Amil Zakat Nasional

Yatim Mandiri adalah memaksimalkan program kesehatan dan sosial

ekonomi yang dimiliki. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini tentu bentuk

pendayagunaan yang diterapkan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim

12
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.
13
https://baznas.go.id/profil, Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2021 Pukul 21.30.
14
https://yatimmandirijombang.wordpress.com/profil/, Diakses Pada Tanggal 24 Agustus 2021
Pukul 15:25.

5
Mandiri berbeda dengan sebelum adanya pandemi dan saat ada pandemi

Covid-19. Pada program kesehatan di Lembaga Yatim Mandiri sebelum

adanya pandemi Covid-19 bersifat pelayanan kesehatan bagi anak yatim.

Sedangkan pada saat pandemi Lembaga Yatim Mandiri lebih fokus untuk

membantu dalam penanganan pandemi Covid untuk kaum dhuafa.

Pada program ekonomi juga berbeda dengan sebelum adanya pandemi

dan saat pandemi. Program yang dijalankan sebelum adanya pandemi hanya

berbentuk bantuan konsumtif yang diberikan kepada mustahik dan bantuan

tentatif berupa bantuan tunai yang diberikan secarab langsung kepada

mustahik. Sedangkan pada saat pandemi bentuk bantuan yang diberikan

adalah pemberian bantuan modal usaha serta pelatihan kewirausahaan bagi

pelaku usaha. Hal ini dirasa penting agar pelaku UMKM mampu bertahan

usahanya di masa pandemi Covid-19. Selain itu ada juga bantuan modal yang

diberikan untuk difabel yang bergerak pada bidang konveksi yang disebut

dengan rumah pemberdayaan difabel. Perhimpunan dana zakat, infak dan

sedekah juga tidak sedikit yaitu berjumlah 2. 347.135.085. Dengan jumlah

dana ZIS yang sudah terhimpun tersebut pada saat pandemi maka dana

tersebut harus dimanfaatkan atau didayagunakan sebaik mungkin dengan

sasarabn yang tepat.

Penelitian tentang efektifitas pendayagunaan dana ZIS juga telah

dilakukan oleh Achmad Fathullah15 dan Devy riskyana16. Perbedaan


15
Achmad Fathullah, Efektivitas Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Bantuan Pembuatan
SIM(Studi Kasus Tukang Ojek Dan Supir Angkutan Kota) Bazis Kota Administrasi Jakarta Barat
(Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2015).
16
Devy Riskyana, Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat Infak Sedekah dan Wakaf (ZSIWAF)
Melalui Program Mandiri Entrepreneur Center (MEC) yatim Mandiri (Surabaya: Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya , 2019).

6
penelitian ini dengan penelitian tersebut terletak pada carab pendayagunaan

dana ZIS pada program Kesehatan dan Sosial Ekonomi di Lembaga Amil

Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten Jombang. Perbedaan lain juga

terletak pada objek penelitian yang akan dilakukan dan situasi maupun

kondisi saat ini di masa pandemi Covid-19.

Dengan adanya inovasi program kesehatan dan sosial ekonomi di masa

pandemi Covid-19 penulis timbul pertanyaan bagaimana efektifitas

pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah dari program kesehatan dan

sosial ekonomi yang sedang dijalankan oleh lembaga Amil Zakat Nasional

Yatim Mandiri pada saat pandemi Covid-19. Karena tentunya dalam program

tersebut akan berbeda dengan masa pra pandemi. Lembaga Amil Zakat

Nasional Yatim Mandiri ini memiliki peranan penting dalam mengelola dana

umat sehingga dapat membantu penangangan baik dari segi kesehatan

maupun dari segi sosial ekonomi khusunya di wilayah Kabupaten Jombang.

Sehingga berdasarkan deskripsi latar belakang diatas penulis tertarik untuk

melakukan suatu penelitian dengan mengambil judul “Efektivitas

Pendayagunaan Dana Zakat, Infak, Shadaqah (ZIS) Pada Program

Kesehatan Dan Sosial Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus

Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten Jombang)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana Pendayagunaan Dana Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) Pada

7
Program Kesehatan, Sosial Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19

Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten Jombang?

2. Bagaimana Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat, Infak, Sedekah (ZIS)

Pada Program Kesehatan, Sosial Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19

Di Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten Jombang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana praktek pendayagunaan dana ZIS pada

program kesehatan, sosial ekonomi di masa pandemi Covid-19

Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten Jombang

b. Untuk Mengetahui Bagaimana Efefkitivitas Pendayagunaan Dana

ZIS Pada Program Kesehatan, Sosial Ekonomi Di Masa Pandemi

Covid-19 Di Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri

Kabupaten Jombang.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharabpakn berguna bag berbagai pihak, yaitu:

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharabpkan bisa menambah tingkat pengetahuan

dan pemahaman tentang bagaimana efektifitas pendayangunaan dana

ZIS pada program kesehatan, sosial ekonomi di masa pandemi Covid-

19.

b. Bagi akademisi Universitas

Penelitian ini diharabpkan bisa membantu akademisi sebagai literasi

8
kampus yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya khususnya bagi

mahasiwa Ekonomi syariah Fakultas KeIslaman UTM.

c. Bagi lembaga

Penelitian ini diharabpkan bisa menjadi tolak ukur efektif atau

tidaknya program tersebut di masa Pandemi Covid-19 di Lembaga

Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten Jombang.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk mempermudah pnenulis dalam melakukan penelitian sangat

dibutuhkan untuk penulis melakukan telaah-telaah terhadap penelitian

terdahulu, sehingga akan menjadikan acuan dan pedoman dalam melakukan

penelitian yaitu dalam bentuk skripsi, antarab lain:

1. Skripsi oleh Ita Maulidar yang berjudul “ Efektivitas Pendayagunaan Dana

Zakat, Infaq, Dan Shadaqah (ZIS) Dalam Upaya Meningkatkan

Kesejahteraan Masyarabkat (Studi Kasus: Baitul Mal Aceh Untuk

Program Pemberdayaan Ekonomi) tahun 2019. Skripsi ini membahas

tentang efektivitas pendayagunaan dari dana zakat, infaq, dan shadaqah

dalam program pemberdayaan ekonomi masyarabkat dalam meningkatkan

kesejahteraan mustahik. Model yang dilakukan pada program

pemberdayaan ekonomi dengan memberikan dana bantuan modal usaha

yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan sisi

agama parab mustahik17.

2. Skripsi oleh Achmad Fathullah yang berjudul “Efektifitas Pendayagunaan


17
Ita Maulidar, Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat, Infaq Dan Shadaqah (ZIS) Dalam Upaya
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus: Baitul Mal Aceh Untukk Program
Pemberdayaan Ekonomi) (Banda Aceh:Universitas Islam Negeri AR-Rainiry, 2019)

9
Dana ZIS Pada Program Bantuan Pembuatan SIM (Studi Kasus Tukang

Ojek Dan Supir Angkutan Kota) BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barabt

tahun 2015. Skripsi ini membahas tentang Efektifitas Pendayagunaan Dana

ZIS Pada Program Bantuan Pembuatan SIM. Pola pendayagunaan yang

digunakan pada BAZIS Kota administrasi Jakarta Barabt ada dua. Dan

hasil dari penelitian tersebut dalam mendayagunakan dana ZIS khususnya

pada program pembuatan SIM telah efektif karena penerima bantuan SIM

sebesar 99,5% merasakan manfaat dari program tersebut18.

3. Skripsi oleh Devy Riskyana yang berjudul “ Efektivitas Pendayagunaan

Dana Zakat Infak Sedekah Dan Wakaf (ZISWAF) Melalui Program

Mandiri Entrepreneur Center (MEC) yatim Mandiri Surabaya tahun 2019.

Skripsi ini membahas tentang Sedekah Dan Wakaf (ZISWAF) Melalui

Program Mandiri Entrepreneur Center (MEC). Dalam penelitian ini

dinyatakan efektif dari adanya program MEC di Yatim Mandiri Surabaya.

Dalam penelitian ini untuk mengukukr tingkat keefetivitasannya

menggunakan teori Richard M. Steers yang memiliki beberapa tolak ukur

agar dikatan efektif19.

4. Skripsi oleh Salim Waton yang berjudul “Efektivitas Pendayagunaan Dana

Zakat, Infak dan Sedekah Dalam Peningkatan Kesejahtraan Mustahuk Di

Kecamatan Pulogadung Jakarta Tinur Tahun 2017. Dalam penelitian ini

dinyatakan efektif karena tekag berhasil meningkatkan kesejahteraan


18
Achmad Fathullah, Efektivitas Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program Bantuan Pembuatan
SIM(Studi Kasus Tukang Ojek Dan Supir Angkutan Kota) Bazis Kota Administrasi Jakarta Barat
(Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2015)
19
Devy Riskyana, Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat Infak Sedekah dan Wakaf (ZSIWAF)
Melalui Program Mandiri Entrepreneur Center (MEC) yatim Mandiri (Surabaya: Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya , 2019)

10
mustahik. Dengan dibuktikannya pendapatan mustahik meningkat dan

usaha dari parab mustahik mampu berkembang. Bentuk bantuan yang

diberikan pada yakni dalam bentuk bantuan konsumtif dan bantuan modal

dengan skema qardhul hasan.

5. Skripsi oleh Riza Rizky Pratama yang berjudul “Efektivitas

Pendayagunaan Dana Zakat, Infak da Sedekah (ZIS) Berbasis Sentra

Ternak Domba Tahun 2015” dalam penelitian ini meodel pendayagunaan

yang digunakan dalam bentuk pemberian bantuan ternak berwujud hewan

domba, dengan pendekatan pemanfaatan potensi lokal berbasis

pengembangan peternakan modern. Daam pendayagunaan yang dilakukan

masih belum dikatakan efektif yang dibuktikan dengan hasil analisis

kinerja keuangan program sentra ternak dengan menggunakan analisis

Profability Index atau Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio)

Perbedaan dari penelitian ini dari penelitian diatas ialah kondisi dan

situasi yang dihadapi saat ini berbeda yaitu pada masa Covid-19. Selain itu

perbedaan penelitian ini terfokus pada program kesehatan dan sosial ekonomi

yang dijalankan pada Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri

Kabupaten Jombang.

E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

BAB I : Pendahuluan

Bab pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika

pembahasan.

11
BAB II : Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka menjabarkan tentang teori-teori yang dapat

digunakan dalam penelitian, dimana tujuannya yaitu sebagai dasar

dari rujukan refrensi terhadap pemecahan masalah dalam penelitian.

Pembahasan dalam bab ini meliputi Teori Efektivitas, Tolak Ukur

Efektifitas, Teori Pendayagunaa, Teori Zakat, Infak, Sedekah dan

Program Kesehatan, Sosial Ekonomi.

BAB III : Metode Penelitian

Metode penelitian berisi tentang metode yang digunakan penulis

dalam penelitian, meliputi : lokasi penelitian, jenis penelitian,

sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis penelitian,

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang penyajian data secarab deskriptif

dimana menjelaskan secarab umum tentang objek penelitian.

Sehingga di dapatkan hasil jawaban dari rumusan masalah yang

ada pada penelitian.

BAB V : Penutup

Bab ini merupakan suatu ringkasan yang berisi tentang sarabn

dan kesimpulan.

12
13
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Efektivitas

Efektivitas bisa diartikan dengan sebuah keberhasilan suatu

kegiatan atau aktivitas untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan

dan sesuai dengan sasarabn yang telah ditentukan sebelumnya 20.

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) efektifitas memiliki arti

membuahkan hasil, keberpengaruhan atau suatu keberhasilan setelah

melakukan suatu kegiatan. Sedangkan menurut etimologi kata

efektivitas yaitu kata serapan yang berasal dari bahasa inggris

effectiv. Setelah itu dikembangkan menjadi efektivitas yang

mempunyai makna memiliki pengaruhnya dan akibatnya. Sedangkan

kata efisiensi merupakan lebih melihat proses seseorang untuk

mencapai sebuah tujuan yang diinginkan untuk mencapai hasil yang

ingin dicapai dengan carab membandingkan input dan output.

Efektivitas juga dapat dimaknai sebagai tingkat keberhasilan yang

dapat dicapai dari suatu usaha tertentuu sesuai dengan tujuan yang

diinginkan. Sedangkan menurut terminologi efektivitas dengan hasil

guna. Efektivitas dapat menunjukkan tingkat tercapainya suatu

tujuan. Usaha seseorang dapat dikatakan efektif apabila telah

20
Efri Syamsul Bahri dkk, Analisis Efektivitas Penyaluran Zakat pada Badan Amil Zakat
Nasional, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI , Depok, Indonesia,No. 1 Vol 2 Bulan Januari
Tahun 2020, E- ISSN 2580 – 3816, 169
mencapai tujuan yang diinginkan21.

Menurut Kurniawan, efektif merupakan suatu ukuran yang

dapat menyatakan seberapa tujuan baik dari segi kuantitas, kualitas

dan waktu yang sudah tercapai oleh sebuah manajemen yang mana

tujuan tersebut sudah ditentukan sebelumnya. Efektivitas adalah

sebuah kemampuan untuk memilih mendapat tujuan yang tepat untuk

mencapai terget yang sudah ditentukan22. Efektivitas juga juga dapat

dilihat dari segi keberhasilan yang tercapai atau tidaknya sasarabn

yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dan apabila sebuah kegiatan

yang dilaksanakan telah mendekati sasarabn yang sudah

direncanakan semakin tinggi maka sebuah kegiatan tersebut sudah

dapat dikatakan efektif23.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa efektifitas merupakan

tingkat keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuan atau sasarabn

yang tepat yang sesuai dengan rencana yang telah ditentukan

sebelumnya. Efektivitas juga dapat dilihat dari seberapa besar

pencapaian atau target yang telah direncanakan sebelumnya dan

apabila semakin besar pencapaian yang didapatkan oleh sebuah

organisasi sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut maka

semakin tinggi pula tingkat efektivitasnya. Dalam mencapai sebuah


21
Ita Maulidar, Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat, Infaq Dan Shadaqah (Zis) Dalam Upaya
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus: Baitul Mal Aceh Untukk Program
Pemberdayaan Ekonomi) (Banda Aceh:Universitas Islam Negeri AR-Rainiry, 2019), 9.
22
Devy Riskyana, Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat Infak Sedekah dan Wakaf (ZSIWAF)
Melalui Program Mandiri Entrepreneur Center (MEC) yatim Mandiri (Surabaya: Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya , 2019), 26.
23
Nur Ismi, Efektivitas Balai Latihan Kerja Dalam Mengurangi Pengangguran Di
Kabupaten bone, (Makassar: universitas Muhammadiyah Makassar, 2020), 10.

14
efektivitas terdapat aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk

mencapai tingkat efektivitas sebuah program yang telah ditentukan,

aspek-aspek tersebut antarab lain24:

a. Aspek tugas atau fungsi

Suatu organisasi atau lembaga telah mencapai efektivitas

apabila telah melaksanakan tugas serta fungsinya dengan

sebagaimana mestinya.

b. Aspek rencana atau program

Suatu lembaga atau organisasi memiliki sebuah misi yang

harus dilaksanakan dan dijalankan dengan baik sesuai dengan

rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila rencana-

rencana tersebut dapat berjalan dengan baik dan terlaksana sesuai

dengan tujuan lembaga maka dikatakan efektif.

c. Aspek ketentuan atau peraturan

Setiap program yang ada pada sebuah lembaga pasti memiliki

ketentuan atau aturan-aturan yang harus dijalankan. Suatu program

dapat dikatakan efektivitas dapat dilihat dari berfungsi atau

tidaknya aturan yang telah ditentukan dengan tujuan untuk menjaga

berlangsungnya proses kegiatan yang dilaksanakan.

d. Aspek tujuan atau kondisi sosial

Suatu program akan dikatakan efektif apabila dapat dilihat

dari sudut hasil jika tujuan atau kondisi ideal program dapat

tercapai.
24
Ibid, 10-11.

15
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa indikator

efektivitas ialah tercapainya suatu tujuan program yang telah disusun

atau misi dari sebuah lembaga atau organisasi. Tingkat efektivitas

juga dapat diukur dengan membandingkan rencana yang telah

ditentukan dengan hasil yang telah diwujudkan. Jika usaha atau hasil

dari sebuah pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai atau tujuan dari

seseorang tersebut tidak terselesaikan atau tujuan dan sasarabnnya

tidak tercapai maka hal itu dikatakan tidak efektif. Dalam hal ini

penulis mengacu pada pendapat darini wayan Budian pada karya

ilmiah beliau mengenai tolak ukur efektivitasnya, yakni25:

e. Ketepatan sasaran

Tingkat ketepatan sasarabh yang dilakukan oleh Lembaga

Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri harus sesuai dengan delapan

asnaf yang telah ditetapkan. Selain itu ketepatan pendayagunaan

zakat,infak dan sedekah khususnya dalam program kesehatan dan

sosial ekonomi yang harus diperhatikan sesuai dengan kondisi dan

latar belakang mustahik yang berhak menerima dana zakat, infak

dan sedekah.

f. Sosialisasi program

Penyampaian program kesehatan dan sosial ekonomi saat

melakukan sosialisasi harus diperhatikan agar dalam penyampaian

25
Ita Maulidar, Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat, Infaq Dan Shadaqah (Zis) Dalam Upaya
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus: Baitul Mal Aceh Untukk Program
Pemberdayaan Ekonomi) (Banda Aceh:Universitas Islam Negeri AR-Rainiry, 2019), 13.

16
terkait program tersebut dapat dipahami oleh mustahik . selain

sosialisasi perlu juga adanya pendekatan khusus kepada mustahik

saat melaksanakan sosialisasi program karena tidak dapat

dipungkiri bahwa carab pemahaman setiap orang berbeda dan

banyak juga mustahik bukan dari kalangan yang memiliki

pendidikan tinggi yang bisa secarab langsung memahami apa

yang disosialisasikan.

g. Tujuan program

Tujuan dari sebuah program harus sesuai dengan yang

perencanaan di awal dan tujuan dari sebuah program harus sesuai

dengan misi yang telah ditetapkan agar program-program yang

akan dilaksanakan dapat mencapai sebuah visi.

h. Pemantauan monitoring

Suatu program yang telah dilaksanakan perlu adanya

pemantauan yang dilakukan untuk mengawasi serta mengetahui

progress atau peningkatan kualitas dari parab mustahik yang

sudah mendapatkan manfaat dana ZIS. Pemantauan ini juga dapat

menjadi bahan evaluasi bagi lembaga mengenai program yang

sudah terlaksana.

Kesumua tolak ukur ini antarab satu sama lainnya memiliki

kesinambungan untuk melihat seberapa efektif pendayagunaan dana

ZIS pada program kesehatan dan sosial ekonomi pada masa pandemi

covid-19 yang ada di Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang.

17
2. Pendayagunaan

a. Pengertian Pendayagunaan

Pendayagunaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat, atau suatu

pekerjaan yang memberi pengaruh serta dapat mendatangkan

perubahan yang berarti. Sedangkan pendayagunaan dalam zakat

adalah bentuk pemanfaatan dana zakat secarab maksimum tanpa

menguranginilai dan kegunaannya, sehingga berdaya guna untuk

mencapai kemaslahatan umat26.

Pendayagunaan zakat, infak dan sedekah adalah pengupayaan

agar harta zakat, infak dan sedekah mampu mendatangkan hasil bagi

penerimanya. Zakat, infak dan sedekah merupakan salah satu dari

sumber dana yang potensial yang bisa dimanfaatkan untuk

meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia, terutama

golongan orang fakir miskin, sehingga mereka bisa hidup layak

secara mandiri, dan tidak menggantungkan nasib kehidupannya

kepada orang lain atau tidak menggantungkan nasibnya dari belas

kasihan dari orang lain. Untuk menghilangkan rasa ketergantungan

harta orang lain diharabpkan parab mustahiq tidak hanya diberikan

zakat yang bersifat konsumtif saja akan tetapi dapat juga diberikan

zakat yang bersifat produktif. Hal itu diharabpkan untuk

26
Salim Waton, Efektivitas Pendayagunaan Dana (ZIS) Zakat, Infak dan Sedekah Dalam
Peningkatan Kesejahteraan Nustahik Di Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur (studi Pada
Program Mandiri Terdepan LAZ Baitul Maal Hidayatullah), (Jakarta: Universitas Islam Negeri
Hidayatullah Jakarta, 2017), 17-18.

18
menumbuhkan sikap kemandirian yang ada pada diri parab mustahik

agar tidak memiliki sikap ketergantungan terhadap harta orang lain.

Keberhasilan zakat tergantung pada pendayagunaan dan

pemanfaatannya.

Pendayagunaan yang efektif adalah efektif dalam

pemanfaatannya (seseuai dengan tujuan), jatuh atau diberikan

kepada orang yang memang benar-benar berhak menerimanya

(sesuai dengan nas) dan digunakan secarab tepat guna27. Dalam

pendayagunaan zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif

dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas

umat selain itu pendayagunaan zakat dapat digunakan untuk usaha

produktif namun hal itu bisa dilakukan apabila kebutuhan dasar

mustahik telah terpenuhi28.

b. Jenis-jenis (pola) pendayagunaan

Terdapat 4 carab dalam pendayagunaan zakat, yakni

sebagai berikut:29

1) Konsumtif Tradisional

Zakat akan dibagikan kepada mustahik untuk

dimanfaatkan secarab langsung untuk kebutuhan konsumsi

27
Nita Sari, Pendayagunaan Dana Zis Untukk Operasional Ambulance Gratus Di Baznas
Rembang,
ZISWAF, Vol. 5, No.1, Juni 2018, 69
28
Oni Sahroni, dkk, Fikih Zakat Kontemporer (Depok: Rajawali Pers, 2018), 283.
29
Salim Waton, Efektivitas Pendayagunaan Dana (ZIS) Zakat, Infak dan Sedekah Dalam
Peningkatan Kesejahteraan Nustahik Di Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur (studi Pada
Program Mandiri Terdepan LAZ Baitul Maal Hidayatullah), (Jakarta: Universitas Islam Negeri
Hidayatullah Jakarta, 2017),18.

19
sehari-hari, sseperti pembagian zakat fitrah berupa beras dan

uang kepada fakir miskin saat hari raya idul fitri dam

pembagian zakat mal diberikan langsung oleh muzakki kepada

mustahik yang sangat membutuhkan sseperti saat mengalami

bencana alam atau musibah yang lainnya.

2) Konsumtif Kreatif

Dalam zakat konsumtif kreatif ini diwujudkan dalam

bentuk barabng yang bersifat konsumtif dan digunakan untuk

membantu orang miskin dalam menghadapi permasalahan

sosial dan ekonomi. Sseperti pemberian alat-alat sekolah dan

beasiswa untuk parab pelajar.

3) Produktif Tradisional

Zakat pada kategori ini diberikan dalam bentuk barabng-

barabng produktif, seperti pemberian bantuan ternak kambing

dan sapi, alat-alat pertanian dan mesin jahit.

4) Produktif Kreatif

Pendayagunaan zakat pada tahap ini adalah zakat

diwujudkan dalam bentuk pemberian modal, baik untuk

membangun proyek sosial atau bahkan untuk menambah modal

usaha kecil.

c. Prinsip pendayagunaan

Terdapat tiga prinsip dalam pendayagunaan zakat yang

perlu diperhatikan, yakni sebagai berikut30:


30
Nita Sari, Pendayagunaan Dana ZIS Untukk Operasional Ambulance Gratus Di Baznas

20
1) Diberikan kepada delapan asnaf, yaitu fakir, miskin, amil,

muallaf, rriqab, gharim, sabilillah, dan ibnu sabil.

2) Manfaat zakat itu dapat diterima dan dirasakan

manfaatnya. Agar dana zakat yang disalurkan dapat berdaya

guna dan berhasil guna, maka pemanfaatanya harus selektif.

3)Sesuai dengan keperluan mustahik (Konsumtif dan Produktif).

3. Zakat

a. Pengertian Zakat

Secara bahasa zakat berarti an-numu wa az-ziyadah (tumbuh

dan bertambah atau bisa juga bermakna ath-thaharabh (suci).

Zakat dalam pengertian suci, adalah membersihkan diri , jiwa, dan

harta31. Dalam hal I ni, berarti orang yang telah mengeluarkan

zakat berarti dia telah membersihkan diri dan jiwanya.

Sebagaimana dalam firman Allah Swt surat at-taubah:103

‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ِهِل‬ ‫ِم‬


‫ُخ ْد ْن َأْم َو ا ْم َص َدَقًة ُتَطِّه ْر ُه ْم َؤ ُتَز ِّك ي ْم َهِبا َو َص ِّل َعَلْي ْم‬

‫ِمَس ِل‬ ‫ِإ‬


‫َّن َص َلوَتَك َس َك ٌن ُهَّلْم َو آلَّلُه يٌع َع ْيٌم‬

Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,

dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka”.

(QS. At-Taubah (9): 103)

Sedangkan menurut istilah syarab’, zakat bermakna


Rembang,
ZISWAF, Vol. 5, No.1, Juni 2018, 70.
31
Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi ( Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2015), 247.

21
mengeluarkan sejumlah harta tertentuu untuk diberikan kepada

orang-orang yang berhak menerimanya (mustahik) sesuai dengan

syarabt-syarabt yang telah ditentukan oleh syariat Islam32. Atau

pemgertian operasionalnya adalah mengeluarkan sebagian harta

dalam waktu tertentuu (haul atau ketika panen) dengan nilai

tertentuu (2,5%, 5%, 10% atau 20%) dan sasarabn tertentu (fakir,

miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, fisabilillah dan ibnu

sabil)33.

Menurut Ibn Faris dalam Mu;jam al-Muqayis fi al-Lughah ,

zakat memiliki akar kata yang mengacu pada makna al-nama (‫النما‬

‫ ) ء‬dan al-ziyadah )‫ادة‬šššš‫ ) لزي‬yang berarti pertumbuhan dan

pertambahan. Menurutnya, hal ini bukannya tidak beralasan,

karena dengan zakat diharabpkan harta seseorang terus tumbuh

dan bertambah, baik dalam bentuk nyata di dunia maupun di

akhirat. Sedangkan menurut Ibn Manzhur mengutip perkataan al-

Farra’ yang menyatakan bahwa kata-kata zakatan bermakna

“kebaikan” dalam segala hal34.

Dengan demikian zakat sebagai perwujudan solidaritas

sosial, sebagai bentuk rasa kasih sayang antar sesama umat

muslim, sebagai pengikat batin antarab golongan orang kaya dan


32
Yusuf Wibisono, Mengelola Zakat Indonesia Diskurus Pengelolaan Zakat Nasional Rezim
Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 ke Rezim Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 (Jakarta:
Kencana, 2015), 1.
33
Oni Sahroni, dkk, Fikih Zakat Kontemporer (Depok: Rajawali Pers, 2018), 2.
34
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam Sejarah, Komsep, Instrumen, Negara, dan Pasar Edisi
Revisi
(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 67.

22
miskin. Karena pada dasarnya dalam harta orang kaya terdapat

hak-hak orang miskin hingga kebutuhan makanan, tempat tinggal

dapat terpenuhi. Dan ketika seorang (Muzakki) telah

mengeluarkan sebagian hartanya untuk berzakat maka harta yang

telah dikeluarkan tersebut akan menjadi berkah, tumbuh,

berkembang, bertambah, dan suci.

Dalam agama Islam zakat merupakan salah satu rukun dan

fardhu yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang hartanya

sudah mencapai kriteria dan syarabt untuk wajib zakat. Jumhur

ulama’ pun sepakat, bahwa zakat merupakan suatu kewajiban

dalam agama yang tak boleh diingkari (Ma’lum min al-Din bi al-

Dharurah). Artinya, siapa yang mengingkari kewajiban berzakat,

maka dihukum telah kufur terhadap ajarabn Islam35. Dengan

demikian zakat merupakan bentuk suatu kewajiban setiap umat

muslim untuk mengeluarkan hartanya dan diberikan kepada orang

yang berhak menerima zakat sesuai dengan syarabt dan kriteria

yang sudah ditentukan oleh syariat Islam.

Terdapat dua jenis zakat, yaitu zakat mal dan zakat fitrah.

Zakat mal adalah zakat yang dikenalkan atas harta (maal) yang

dimiliki oleh seseorang lembaga dengan syarabt-syarabt dan

ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan36. Dalam zakat mal

35
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam Sejarah, Komsep, Instrumen, Negara, dan Pasar Edisi
Revisi
(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 68.
36
Oni Sahroni, dkk, Fikih Zakat Kontemporer (Depok: Rajawali Pers, 2018), 46.

23
atau zakat yang dikenakan atas harta adalah zakat yang wajib

dikeluarkan oleh seorang umat muslim ketika hartanya sudah

memenuhi syarabt dan ketentuan yang disyariatkan oleh Islam

sseperti milik sempurna, sudah mencapai satu nisab, berlalu

satu tahun atau haul dan merupakan harta yag halal. Zakat

mal bisa berupa uang, barabng, dan jasa atau semua yang

termasuk harta.

Sedangkan zakat fitrah adalah zakat yang wajib ditunaikan

oleh seorang Muslim, baik anak-anak maupun dewasa baik orang

merdeka maupun hamba sahaya, serta baik laki-laki maupun

perempuan sebesar 1 sha atau 2,176 kg beras (atau dibulatkan

menjadi 2,5 kg) atau 3,5 liter beras sebelum hari raya ‘Idul Fitri 37.

Waktu pembayarabn zakat fitrah dimulai pada bulan ramadhan

dan berakhir pada hari raya ‘Id dengan tenggelamnya matahari

pada akhir bulan Ramadhan sampai sebelum melaksanakan shalat

‘Id. Dan pendistribusian zakat fitrah biasanya dilakukan sebelum

shalat ‘Id dilaksanakan. Dalam zakat fitrah pada umumnya berupa

makanan pokok agarab parab mustahik tidak kelaparabn pada saat

hari raya Idul Fitri.

b. Kriteria Penerima Zakat (Mustahik Zakat)

Penerima zakat (mustahiq) adalah mereka yang berhak

menerima zakat sedangkan Muzakki adalah orang yang

37
Ibid, Hlm 48.

24
mempunyai kewajiban untuk mengeluarkan zakat38. Orang yang

berhak menerima zakat juga disebutkan dalam Qs. At-Taubah (9):

60.

‫ِاَمَّنا الَّص َدَقُة ِلْلُفَق آِء َو اْل ِكِنْي واْلَعِم ِلَنْي َعَلْيَه ا واْلُم َؤ َّلَف ِة ُقُلْو ُبُه ْم َو يِف‬
‫َمَس‬ ‫َر‬

‫ِل ِك‬ ‫ِب‬ ‫ِب اِل ِه‬ ‫ِم‬ ‫ِب‬


‫الِّرَقا واْلَغِر َنْي َو ْيِف َس ْي لَّل َو اْبِن الَّس ْيِل َفرْيَض ًة ِّم َن الَّله والَّلُه َع ْيٌم َح ْيٌم‬

Artinya:“ Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang


fakir, miskin, pengurus-pengurus zakat, orang-orang yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berutang, untuk jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (QS. At-
Taubah:60)
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa yang menjadi Mustahiq

zakat adalah fakir, miskin, amil, parab muallaf, rriqab (hamba

sahaya), gharimin (orang-orang yang berutang), fi sabilillah, ibn-

sabil (parab musafir). Berikut ini adalah penjelasan secarab rinci

mengenai orang yang berhak menerima zakat39:

1) Fakir

Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan tidak

memiliki pekerjaan dan penghasilan yang dapat memenuhi

kebutuhan pokok diri dan keluarga berupa pangan ,pakaian,

dan perumahan.

2) Miskin
38
Umrotul Khasanah, Manajemen Zakat Modern Instrumen Pemberdayaan Ekonomi Umat (
Malang: UIN-Maliki Press, 2010), 39.
39
Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi ( Jakarta: Rajawali
Pers, 2015), 262-265.

25
Miskin adalah orang yang memiliki pekerjaan atau usaha

tapi penghasilannya hanya mampu menutupi sebagian

kebutuhan hidup diri maupun keluarganya.

3) Amil

Amil adalah orang-orang lembaga yang melaksanakan

segala kegiatan yang urusan zakat, mulai dari mengumpulkan,

mencatat, dan mendistribusikannya.

4) Golongan Muallaf

Muallaf adalah mereka yang diharabpkan kecenderungan

hatinya atau keyakinanya dapat bertambah terhadap Islam,

terhalangnya niat jahat mereka atau kaum muslimin, atau

harabpan akan adanya manfaat mereka dalam membela dan

menolong kaum muslimin dari musuh.

5) Riqab

Rriqab adalah hamba mukatab (hamba yang dijanjikan akan

kemerdekaan tuanya dengan membayar sejumlah uang) yang

muslim tidak mempunyai uang untuk menebus

kemerdekaanya.

6) Gharimin

Gharimin adalah orang yang berutang dan tidak mampu

untuk melunasinnya.

7) Fi sabilillah

Fi sabilillah menurut bahasa berarti dijalan Allah. Atau

26
dalam makna kontemporernya adalah setiap aktivitas yang

ditujukan untuk perjuangan di jalan Allah Swt.

8) Ibn Sabil

Ibn Sabil adalah orang-orang yang menempuh perjalanan

jauh yang sudah tidak punya harta lagi. Perjalanan yang

dimaksudkan disini adalah perjalanan dalam rangka menuju

ketaatan kepada Allah bukan untuk maksiat.

4. Infak

a. Pengertian Infak

Menurut bahasa, infak adalah memberikan harta ‫َبْذ ُل اْلَم اِل‬.

Sedangkan menurut istilah adalah memberikan hartanya untuk

memenuhi hajat-hajat si penerima hata40. Kata infak terambil

dari ata bahasa arabb, yang menurut penggunaan bahasa berarti

“berlalu, hilang, tidak ada lagi” dengan berbagai sebab:

kematian, kepunahan, penjualan, dan sebagainya. Atas dasar ini

Al-Qur’an menggunakan kata infak dalam berbagai bentuknya

dan bukan hanya dalam harta benda, tetapi juga selainnya.

Namun, infak juga mencakup segala macam rezeki Allah yang

diperoleh manusia. Misalnya terdapat dalam Q.S Al-Ra’d ayat

22 dan Al-Furqan ayat 6741.

Dengan demikian, infak merupakan pemberian harta benda

40
Oni Sahroni, Mohammad Suharsono dkk, Fikih Zakat Kontemporer (Depok: Rajawali Pers,
2018), 3.
41
Amir Sa’id Zaibari, Kiat Menjadi Pakar Fiqih (Bandung: GEMA Risalah Pers, 2016), 37.

27
kepada orang lain yang akan hilang, terputus, dari kepemilikan

orang yang memberi dan untuk kepentingan yang diperintahkan

oleh Allah Swt. Dengan kata lain infak ialah pemberian suatu

(harta benda) yang beralih kepada tangan orang lain atau akan

menjadi milik orang lain untuk kepentingan sesuai ajarabn

Islam.Infak adalah pemberian atau sumbangan harta selain zakat

untuk hal kebaikan. Bentuk ketaqwaan manusia kepada Allah

Swt salah satunya dengan carab menginfakkan harta benda yang

dimilikinya secarab baik dan benar. Infak yang diberikan akan

menjadi salah satu pemasuka n dana sosial, yang tidak terikat

jumlah dan waktunya42.

Oleh karena itu infaq berbeda dengan zakat, zakat

memilikinisab sedangkan infak tidak ada nisabnya43. Dan infak

juga tidak diberikan kepada mustahik sseperti pada zakat yang

memiliki ketentuan tersendiri mengenai seseorang yang berhak

menerima dana zakat, melainkan infak dapat diberikan kepada

siapapun misalnya orang tua, kerabat atau orang miskin, maupun

anak yatim.

b. Dasar Hukum Infak

Dalam Islam tidak hanya zakat yang dianjurkan oleh Allah

kepada umatnya dalam hal mengeluarkan hartanya. Dalam Al-

42
Nurul Jihadah Ashar, dkk, Optimalisasi Dana Infak Masjid dalam Mengatasi Permasalahan
Iuran BPJS Kesehatan Masyarakat di Lingkungan Masjid Yogyakarta, Dinar: Jurnal Ekonomi
dan Keuangan Islam, Universitas Trunojoyo Madura, Vol.6 No.1 Januari 2019,29
43
Hafidz Fuad Halimi, Bersyukur dengan Zakat (Jakarta Timur: PT. Adafale Prima cipta, 2013),
6- 7.

28
quran memuat pesan infal dengan menyebut sekitar 53 kali yang

mengindikasikan bahwa perintah untuk melakukan infak

merupakan hal yang penting bagi seseorang yang memiliki harta

benda. Salah satu perintah melakukan infak didasarkan dalam

firman Allah SWT. Dalam Surah Al-Isra’ ayat 100 yang

berbunyi:

‫ُقْل َلْو َأْنُتْم ْمَتِلُك وَن َخَز آِئُن َر َمْحِة َر ىِّب ِإَذااَّل ْم َس ْك ُتْم َخ ْش َيَة اِاْل ْنَف اِق َو َك اَن اِاْل ْنَس اُن‬
‫َقُتوًر ا‬
Artinya: Katakanlah kalau seandainya kamu menguasai
perbendaharaban-perbendaharaban rahmat Tuhanku, niscaya
perbendaharaban itu kamu tahan, karena takut
membelanjakannya. Dan adalah manusia itu sangat kikir (QS.
Al-Isra’:100)44.
Kemudian dalam ayat lain juga disebutkan sebagai berikut:

‫اَّلِذ ْيَن ُيْنِف ُقْو َن ْيِف الَّسًّر آِء والَّض َّر آِء َو اْلَك ِظِم َنْي اْلَعْيَظ واْلَعاِفَنْي َعِن الَّناِس‬

‫ِس ِن‬ ‫ِحُي‬


‫َو اَّللُه ُّب اْلُم ْح َنْي‬

Artinya: Yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik


diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarabhnya dan menafkahkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan . (Q.S. Ali
Imran:134)45.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa infak dikeluarkan oleh

orang Islam yang beriman baik yang memiliki penghasilan yang

banyak maupun yang memiliki penghasilan yang sedikit. Infak

dikeluarkan baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan

susah. Dan infak juga diberikan tanpa ada batasan waktu,

44
QS. Al-Isra’:100
45
Q.S Ali Imran (3):134

29
jumlah, dan kepada siapa diberikan.

5. Sedekah

a. Pengertian Sedekah

Sedekah adalah suatu akad pemberian suatu benda oleh

seseorang kepada seseorang kepada orang lain karena

mengharabpkan keridhaan dan pahala dari Allah Swt dan tidak

mengharabpkan sesuatu imbalan jasa atau penggantian 46. Secarab

bahasa kata sedekah berasal dari bahasa arab ‫ صدقة‬yang berarti

tindakan yang benar. Sedangkan secarab syarab’ (terminologi),

sedekah diartikan sebagai sebuah pemberian seseorang secarab

ikhlas kepada orang yang berhak menerima yang diiringi juga

oleh pahala dari Allah47.

Sedangkan sedekah menurut istilah adalah, pemberian

harta secarab sunnah kepada orang yang membutuhkan dengan

tujuan taqarrub kepada Allah Swt. UU zakat memberikan

pengertian sedekah yang lebih operasional yaitu harta atau non

harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar

zakat untuk kemaslahatan umum48.

b. Dasar Hukum Sedekah

Secarab Ijma’ ulama’ menetapkan bahwa hukum sedekah

adalah sunnah. Islam mensyariatkan sedekah karena di dalamnya


46
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah ( Jakarta: Kencana, 2012), 344.
47
Abdul Rahman Ghazaly dkk, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana, 2010), 149.
48
Oni Sahroni, Mohammad Suharsono dkk, Fikih Zakat Kontemporer (Depok: Rajawali Pers,
2018), 5.

30
terdapat unsur memberikan pertolongan kepada pihak yang

membutuhkan. Di dalam al-Qur’an banyak ayat yang

menganjurkan agar kita bersedekah terdapat dalam Surat al-

Baqarabh ayat 280.

‫َو ِإْن َك اَن ُذو ُعْسَر ٍة َفنِظ َر ٌة ِإَىَل َم ْيَسَر ٍة َو َأْن َتَص َّد ُقْو ا َخرْي ٌر َّلُك ْم ِإْن ُك ْنُتْم َتْع َلُمْو َن‬

Artinya: Dan Jika (orang yang berutang itu) dalam kesukarabn,


maka berilah tangguh sampai ia berkelapangan. Dan
menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik
bagimu, jika kamu mengetahui. (QS: Al-Baqarabh:280)
Pada dasarnya, sedekah dapat diberikan apan dan dimana

saja tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Namun, terdapat waktu

dan tempat yang lebih diutamakan yaitu dianjurkan pada saat

bulan Ramadhan. Sedekah juga dapat diberikan kepada siapa saja

yang membutuhkan, namun ada beberapa kelompok orang yang

lebih utamakan yaitu kepada famili, famili yang jauh lebih baik

didahulukan daripada tetangga yang bukan termasuk famili.

Karena sedekah, pemberian itu dapat mempererat hubungan

silaturahmi.

Perbedaan dari zakat, infak dan sedekah sendiri adalah

yang pertama yakni waktu pembayarabnnya. Waktu pembayarabn

zakat hanya boleh dilaksanakan pada waktu-waktu tertentuu saja.

Untuk zakat fitrah wajib dibayarkan selama bulan Ramadhan,

sedangkan zakat mal dibayarkan ketika telah mencapainisab dan

dimiliki penuh selama setahun. Untuk infak dan sedekah dapat

dilakukan kapan saja ketika seseorang sudah memiliki

31
kemampuan untuk membayarnya dan infak juga tidak

memilikinisab sseperti zakat. Dan sedekah sendiri yang

dikeluarkan tidak harus berupa uang bisa dengan carab tersenyum,

mengajak kebaikan dan berkata-kata yang baik kepada semua

orang. Kemudian yang kedua yakni orang yang berhak menerima

dana zakat, infak dan sedekah. Zakat harus diberikan kepada 8

asnaf yang sudah ditentukan dalam Al-Quran Surat At-Taubah

Ayat 60 sedangkan untuk infak dan sedekah dapat diberikan

kepada siapapun meskipun tidak termasuk dalam 8 asnaf 49.

49
Dewi Purwanti “Pengaruh Zakat, Infak dan Sedekah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesiia” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(01). 2020,101-107, 105.

32
1) Program kesehatan dan sosial ekonomi

Menghadapi Pandemi covid-19 BAZNAS dan LAZ se-

Indonesia bersinergi untuk membantu mencegah penyebarabn virus

Covid-19 kepada mustahik terutama kelompok-kelompok yang

rentan terpapar oleh virus Covid-19. Selain kesehatan sektor

ekonomi juga terdampak dengan adanya virus ini. Bentuk sinergi

yang dilakukan oleh BAZNAS dan LAZ yakni dalam bentuk

program sseperti program kesehatan dan sosial ekonomi.

Program darurat kesehatan yang disalurkan oleh BAZNAS dan

LAZ berupa program kesehatan dan program kuratif. Pada program

kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini berbeda dari sebelum

adanya pandemi Covid-19. Sebelum adanya pandemi Covid-19

program kesehatan yang dijalankan berupa kegiatan membantu fakir

miskin yang keluarganya menderita sakit dan tidak mampu untuk

menanggung biaya perawatan atau pengobatannya 50. Pada masa

pandemi Covid-19 program ini lebih terfokus pada upaya untuk

menekan penyebarabn Covid-19 sseperti penyediaan APD maupun

penyediaan ruang isolasi.

Sedangkan pada program sosial ekonomi sseperti penguatan

ketahanan pangan dan daya beli masyarabkat juga dilakukan oleh

BAZNAS dan LAZ. Penguatan bahan pangan yang dilakukan

sseperti peket logistik yang diperuntukan kepada keluarga yang

50
Eko Suprayatno, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan Konvensional
(Ypgyakarta: Graha Ilmu, 2005), 46.
terdampak dan penyaluran zakat fitrah kepada delapan asnaf.

Sedangkan penguatan daya beli yang dilakukan ialah program cash

for work dan program bantuan tunai yang diberikan kepada

mustahik51.

51
https://puskasbaznas.com/publications/books/1418-outlook-zakat-indonesia-2021 Diakses Pada
Tanggal 04 April 2021 Pukul 20.34

34
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim

Mandiri Kabupaten Jombang yang ada di Jl. IR. H. Juanda No.80, Kepanjen,

Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61419.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

menggunakan pendekatan studi kasus karena pada penelitian ini penulis akan

memfokuskan pada program tertentuu dari berbagai situasi dan fenomena

untuk menggambarkan, meringkas dalam suatu kondisi dan situasi di

masyarabkat. Dari objek penelitian yang akan dilakukan penulis akan

menarik kesimpulan dari suatu gambarabn tentang kondisi, situasi dan

fenomena tertentuu52.

C. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang memberikan data kepada pengumpul

data. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

lapangan yang diambil langsung dari penyampaian informasi berupa

penjelasan yang diperoleh dari tempat pelaksanaan penelitian yaitu di

52
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Public dan Ilmu Sosial
Lainnya (Jakarta: Kencana Media Group, 2007), 68.

35
Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten Jombang. Data

primer yang dilakukan dengan wawancarab terhadap objek penelitian, akan

dijadikan sebagai data utama dalam penelitian ini 53. Wawancarab dilakukan

langsung oleh peneliti dengan narabsumber yang bersangkutan dari pihak

Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten Jombang sesuai

dengan data yang dibutuhkan oleh peneliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalkan lewat orang lain,

dokumen, buku, jurnal, skripsi, web dan majalah yang digunakan untuk

mendukung penelitian54.

D. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Menurut Kartono wawancara adalah suatu percakapan yang

diarabhkan pada suatu masalah tertentuu. Ini merupakan proses tanya jawab

lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secarab fisik. Terdapat

dua pihak dengan kedudukan yang berbeda dalam proses wawancarab.

Pihak pertama berfungsi sebagai penanya, disebut pula sebagai interviewer,

sedang pihak kedua berfungsi sebagai pemberi informasi (information

supplyer) , interviewer atau informan55.

b. Dokumentasi
53
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D) (Bandung:
Alfabeta, 2012), 308.
54
Ibid, hlm 309.
55
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi Akasara, 2016),
160-161.

36
Menurut Bungin teknik dokumentasi adalah salah satu metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri

data historis. Jadi dapat disimpulkan bahwa dokumen merupakan data yang

digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film,

gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang semuanya itu

memberikan informasi bagi proses penelitian56

E. Analisis Data

Analisis data merupakan tahap pertengahan dari serangkaian tahap

dalam sebuah penelitian yang mempunyai fungsi yang sangat penting. Hasil

penelitian yang harus dihasilkan harus melalui proses analisis data terlebih

dahulu agar dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya 57. Proses analisis

data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai

sumber, yaitu wawancarab, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan

lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya58.

Dalam teknis analisis data peneliti menggunakan metode deskripsi

kualitatif maka teknik untuk menganalisa data dilakukan dengan beberapa

tahapan, yaitu59:

1. Reduksi Data

Reduksi data ialah proses pemilihan, pemfokusan, memperhatikan

penyederhanaan, mengabstraksi, dan mentransformasikan data asli atau


56
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi Akasara, 2016),
177-18.
57
Ibid, 158.
58
Lexy J. Moeleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), 247.
59
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d), (Bandung:
Alfabeta, 2012), 246.

37
data yang muncul di tempat kejadian. Proses reduksi data dilakukan

secarab terus menerus oleh peneliti serta melakukan penelitian untuk

menghasilkan data sebanyak-banyaknya. Data yang sudah diperoleh

dilapangan jumlahnya cukup banyak, kompleks, dan rumit yang akan

ditemukan saat melakukan wawancarab, arsip-arsip Lembaga Amil Zakat

Nasional Yatim Mandiri Kabupaten Jombang dan literatur lainnya. Maka

untuk menentukan data yang diperlukan harus menggunakan reduksi data

dengan memfokuskan pada hal-hal yang penting.

2. Penyajian Data

Penyajian data ialah penyusunan suatu informasi yang sederhana

dan kompleks berdasarkan penelitian sistematis di bidang ini dan

kemungkinan akan menarik kesimpulan data dan mengambil tindakan.

Proses penyajian data peneliti siap untuk menyederhanakan data dan

menghasilkan data sistematis. Penyajian data yang pada penelitian ini

yaitu dengan mengurangi segala sesuatu mengenai pendayagunaan dana

zakat, infak dan sedekah pada program kesehatan dan sosial ekonomi di

masa pandemi Covid-19, sehingga peneliti dapat menyajikan data dengan

sistematis.

3. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan tahap terakhir dari proses analisis data

yang dilakukan. Pada bagian ini peneliti mendeskripsikan hasil observasi,

wawancarab, dan catatan yang telah dilakukan. Dengan kesimpulan

tersebut peneliti akan merasa sempurna karena data yang diperoleh dan

38
dihasilkan sudah valid dan maksimal. Penelitian ini akan menjelaskan

tentang efektifitas pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah pada

program kesehatan dan sosial ekonomi di masa pandemi Covid-19. Maka

seluruh temuan yang dihasilkan dan didapat akan dijadikan sebagai

referensi dalam pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah pada

program kesehatan dan sosial ekonomi di masa pandemi Covid-19

dimanapun khususnya di Kabupaten Jombang.

39
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambarabn Umum Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri

Kabupaten Jombang

1. Profil Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten Jombang

Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri merupakan lembaga

nirlaba yang memiliki fokus pada upaya untuk memandirikan anak yatim

mengelalui pengelolaan zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF).

Lembaga amil zakat nasional Yatim Mandiri didirikan pada tanggal 31

Maret 1994. Lembaga amil zakat nasional Yatim Mandiri pada awalnya

menggunakan nama Yayasan Pembinaan dan Pengembangan Panti Asuhan

Islam dan Anak Purna Asuh (YP3IS). Nama ini lahir karena munculnya

sebuah ide dari beberapa aktivis yang memiliki sikap peduli terhadap

kondisi sebuah panti asuhan yang terletak di Surabaya. Mereka adalah Drs

Hasan Sadzili, Syahid Haz, Bimo Wahyu Wardoyo, dan Nur Hidayat.

Parab aktivis-aktivis ini memiliki keinginan untuk menyatukan semua

panti asuhan yang terdapat di Surabaya. Karena mereka berpikir tidak

semua panti asuhan dapat memberikan jaminan pendidikan sampai ke

perguruan tinggi dan tidak semua panti asuhan juga mampu mencarikan

parab anak binaannya untuk mencarikan lapangan pekerjaaan. Jadi

sebagian besar anak-anak yatim ini dipulangkan kepada orang tuanya atau

keluarganya yang masih ada. Dan tentunya setelah mereka dipulangkan

kembali kepada orang tuanya mereka akan kembali sseperti semula.


Dengan melihat kondisi yang sseperti itu, maka parab aktivis ini berharabp

dengan adanya lembaga YP3IS mampu memandirikan anak-anak yatim

agar tidak memiliki rasa ketergantungan kepada orang lain.

Seiring dengan berjalannya waktu, Lembaga YP3IS semakin

berkembang dan semakin profesional untuk memandirikan anak-anak

yatim yang berada di panti asuhan hal itu dibuktikan dengan banyaknya

dukungan dana yang diperoleh dari masyarabkat. Kemudian nama YP3IS

mengalami perubahan yang baik dan signifikan dari segi manajemen dan

dari segi kepengurusan yang memperluas manfaat dalam memandirikan

anak-anak yatim. Maka melalui rapat dengan semua pengurus YP3IS

memutuskan untuk mengubah nama lembaga menjadi Yatim Mandiri.

Tepatnya pada tanggal 22 Juli 2008 YP3IS resmi mengganti namanya

menjadi Yatim Mandiri yang terdaftar di Depkumham dengan nomor

AHU-2413.AH.01.02.2008. Yatim Mandiri juga telah resmi sebagai

Lembaga Amil Zakat Nasional dengan berdasarkan SK Kemenag RI

No.185 pada tahun 2016. Hingga saat ini Yatim Mandiri sudah memiliki

42 kantor canag di 12 provinsi salah satunya yang terdapat di Kabupaten

Jombang. Lembaga Yatim Mandiri yang terdapat di Kabupaten Jombang

diresmikan pada tanggal 13 Februari 2003. Lembaga Yatim Mandiri ini

diharabpkan mampu untuk menjadi lembaga yang mampu memandirikan

dan memberdayakan anak yatim dan dhuafa di sekitarnya. Dan dengan

adanya program-program kemandirian yang sudah ada Yatim Mandiri

diharabpkan mampu untuk berkembang lebih pesat lagi yang mampu

41
untuk menebar manfaat lebih luas lagi.

Upaya Lembaga Yatim Mandiri untuk memperkuat brand positioning

sebagai lembaga yang konsen pada upaya untuk memandirikan anak yatim

dan dhuafa melalui dana zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF).

Upaya yang dilakukakan oleh Lembaga Yatim Mandiri adalah dengan

mengubah logo yang dimiliki. Hal itu terinspirasi dari pesawat yang sudah

mengarabh ke kanan atas, dengan harabpan mereka memiliki cita-cita yang

tinggi sseperti pesawat yang terbang tinggi ke atas langit. Dan terdapat

juga logo anak berwarna jingga yang memiliki arti bergerak untuk meraih

mimpi dan terdapat tulisan yatim yang berwarna orange dan tulisan

mandiri yang berwarna biru hal ini jika disatukan memiliki makna yaitu

yatim mandiri harus dimandirikan bersama-sama tidak hanya dari yatim

mandiri saja akan tetapi semua orang harus terlibat baik masyarabkat,

muzakky dan pemerintah.

2. Visi-Misi

a. Visi

Menjadi lembaga terpercaya dalam membangun kemandirian yatim.

b. Misi

a) Membangun nilai-nilai kemandirian yatim.

b) Meningkatkan partisipasi masyarabkat dan dukungan sumber daya

untuk kemandirian yatim.

c) Meningkatkan capacity building organisasi.

42
3. Struktur Organisasi Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri

Kabupaten Jombang

Kepala Cabang
(Muslichudin, S.Ag.)

Staff Program Keuangan StaffAdmin Staff Consultan


Ali Imron Slamet Haryanto Data ZISWAF
S.Ag. Muachiriyah 1. Syafii Manan
2. Baihaqi Azhar
3. M. Ifan Fahmi
4. Nur Kholifah
5. Anna Andrianti
6. Fitri Wahyuni
Setyaningsih
7. M. Nouval Hilmi
8. M. Attahiyah
Alhamami
4. Job Deskripsi Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang

a. Kepala Cabang

1) Kepala lembaga bertanggung jawab terkait administrasi kegiatan

kepengurusan pada lembaga.

2) Mengkaji program-program dari parab anggota.

3) Membantu dan memberikan solusi jika ada permasalahan pada

pprogram kerja yang dihadapi oleh anggota.

4) Memberikan bantuan baik secarab material atau secarab finansial

kepada anggota.

43
a. Staff Program

5) Membantu kepala lembaga/ketua organisasi dalam mengelola

program yang dilaksanakan, termasuk dalam pelaporan program

kerja secarab reguler.

6) Membantu dalam menyusun rencana-rencana lembaga, menyusun

program-program yang akan dilaksanakan, kegiatan-kegiatan yang

lembaga sseperti pengumpulan maupun dalam pengelolaan dana

dan memberikan layanan data dengan berdasarkan masukan dari

kepala lembaga.

7) Membantu saat melakukan persiapan dan penyelenggaraban

berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga sseperti

pelatihan, workshop, maupun kegiatan kerjasama dengan instansi

lain.

8) Membuat laporan terkait teknis dalam melaksanakan pekerjaan

lapangan serta dapat menjadi notulen saat rapat.

9) Memonitoring serta memberi pengarabhan kepada staff

administrasi, program dan informasi.

10) Ikut andil dalam merancang dan mengelola kegiatan.

b. Keuangan

1) Membantu dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh

koordinator keuangan.

2) Melakukan pecatatan dan mengumpulkan data-ata atau bukti

transaksi yang dilakukan oleh lembaga.

44
3) Menyusun laporan keuangan lembaga dengan baik dan benar.

4) Menyusun dokumen kegiatan lembaga yang terkait dengan

akuntansi dan keuangan lembaga.

5) Mengatur pemasukan dan pengeluarabn kas kecil yang dimiliki

oleh lembaga.

6) Melakukan pembukuan dan mencatat semua transaksi penerimaan

dan pengeluarabn kas lembaga.

c. Admin

1) Bertanggung jawab dalam melakukan pengarsipan data yang

terkait pengelolaan maupun dokumen-dokumen lembaga.

2) Melakukan perekapan data yang berasal dari klien maupun dari

donatur yang sudah melakukan kerjasama dengan lembaga.

3) Membuat agenda kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga.

4) Melakukan komunikasi dengan klien maupun donatur baik

secarab langsung atau online.

5) Mengontrol dan memastikan persediaan alat penunjang lembaga

agar terpenuhi dengan baik.

d. Marketing

1) Bertanggung jawab untuk menyiapkan dan membuat proposal dan

profil lembaga untuk mendukung kegiatan pemasarabn.

2) Mencari parab donatur yang minat untuk melakukan kerjasama

dengan lembaga.

45
3) Menjaga nama baik dan menjalin hubungan baik antarab lembaga

dengan parab donatur.

4) Melayani dan memberikan fasilitas terkait permintaan klien

terhadap suatu informasi yang mengenai lembaga.

5) Melakukan koordinasi dengan bagian-bagian lain di lembaga dalam

hal melakukan pelayanan.

6) Bertanggung jawab dalam menyusun dan memberikan laporan

kegiatan kepada kepala lembaga.

5. Program Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten

Jombang, antarab lain:

a. Program pendidikan

Pada program pendidikan yang dijalankan oleh Yatim Mandiri

merupakan pemberian bantuan pendidikan yang difokuskan kepada

anak-anak yatim khususnya yatim dhuafa. Yatim mandiri

menghadirkan program-program pendidikan yang bersifat amal

(charity) sampai dalam bentuk program berupa pemberdayaan.k Hal itu

sebagai bentuk wujud kepedulian Lembaga Yatim Mandiri dalam

membantu memandirikan anak-anak yatim khususnya untuk yatim

dhuafa dalam bidang pendidikan. Kegiatan-kegiatan yang masuk dalam

program pendidikan ini meliputi:

1) BESTARI (Beasiswa Yatim Prestasi)

Pada program Beasiswa Yatim Prestasi ini bentuk bantuan

yang diberikan berupa bantuan pendidikan yang ditujukan untuk

46
anak-anak yatim dhuafa dari jenjang SD-SMA. Selain bantuan

dalam bentuk biaya pendidikan bagi anak yatim yang memiliki

prestasi baik akademik maupun non akademik juga akan

mendapatkan beasiswa pendidikan. Dan dengan adanya program

ini anak-anak yatim ini akan mendapatkan materi sebuah

pembinaan dan pemberian motivasi melalui kegiatan-kegiatan

yang positif, kreatif dan edukatif hal ini untuk mengembangkan life

skill yang dimiliki dan mendorong anak untuk menjadi pribadi

yang mandiri. Bantuan ini biasanya diberikan setiap semester.

2) GENIUS (Guru Excellent Yatim Sukses)

Program ini memberikan bantuan berupa pendampingan

pembelajarabn melalui kelompok sanggar belajar yang

diperuntukkan bagi anak-anak yatim dhuafa pada jenjang SD dan

pendampingan ini fokus pada pembelajarabn terkait nalar dan

logika. Materi yang diberikan oleh pembina ini adalah fun

matematika. Dengan adanya program ini, diharabpkan anak-anak

yatim tidak hanya belajar matematika sseperti di sekolah namun

anak-anak yatim ini bisa belajar mengenai nalar dan logika. Selain

itu, diharabpkan dapat meningkatkan hasil belajar anak di sekolah

sehingga dapat menjadi pengantar untuk menuju kesuksesan ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

3) Duta Guru

Pada program ini Lembaga Yatim Mandiri memberikan

47
bantuan berupa pengiriman guru Al-Qur’an kepada panti asuhan

mitra. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengajarabn Al-Qur’an

yang ditujukan untuk anak-anak yatim asrama agar parab anak-

anak yatim ini dapat membaca Al-Qur’an dengan baik, benar dan

lancar. Selain itu, anak-anak yatim juga mendapat materi

pembinaan keislaman sehingga anak-anak yatim ini tidak harta

menjadi mandiri tetapi juga menjadi anak-anak yang shaleh dan

sholiha.

4) Asa Yatim (Alat Sekolah Anak Yatim)

Dalam pprogram ini Lembaga Yatim Mandiri membantu

dalam bentuk penyediaan alat-alat sekolah yang menunjang

kebutuhan sekolah anak-anak yatim sseperti, tas, sepatu, dan alat-

alat sekolah lainnya.

b. Program Ramadhan

Pada program ramadhan ini Lembaga Yatim Mandiri yang

dilaksanakan pada satu tahun sekali yang ditujukan untuk anak-anak

yatim dan dhu’afa. Dalam program ini banyak kegiatan yang dilakukan

mulai dari awal ramadhan sampai menjelang hari Raya Idul Fitri.

Program ini memiliki tujuan untuk ikut menyemarabkkan bulan suci

ramadhan bersama anak-anak. Kegiatan yang dilakukan pada program

ramadhan ini antarab lain:

1) Buka puasa dengan anak yatim

Pada kegiatan ini Lembaga Yatim Mandiri memiliki tujuan untuk

48
berbagai keceriaan dengan anak-anak yatim.

2) Paket lebaran yatim

Kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Yatim Mandiri adalah

memberikan paket lebarabn yang berisi keperluan untuk hari raya

Idul Fitri yang ditujukan kepada keluarga yatim dhuafa dan yang

bertempat tinggal di daerah terpencil dan membutuhkan.

3) Shopping bareng yatim

Dalam kegiatan ini Lembaga Yatim Mandiri mengajak anak-anak

yatim untuk berbelanja secarab langsung untuk kebutuhan yang

mereka butuhkan pada saat hari raya Idul Fitri.

c. Wakaf Tunai ICMBS (Insan Cendekia Mandiri Boarding School)

Pada program ini Lembaga Yatim Mandiri memiliki tujuan

untuk mewujudkan impian dari anak-anak yatim untuk memiliki

sekolah unggulan. Program ini hadir dengan konsep boarding school

yang bertujuan untuk mengembangkan akhlak secarab islami dan

diharabpkan dengan sekolah ini akan mencetak anak-anak yatim yang

pintar yang nantinya akan menjadi seorang pemimpian dunia yang

shalih.

d. Program Kesehatan

Pada program kesehatan ini Lembaga Yatim Mandiri memiliki

bebeberapa kegiatan yang dapat membantu dalam segi kesehatan.

Karena Yatim Mandiri memiliki keinginan untuk anak-anak yatim dan

dhuafa dapat menjalankan aktivitas sehari-harinya tanpa memiliki

49
gangguan kesehatan agarab apa yang diinginkan oleh anak-anak yatim

ini mampu meraih cita-cita dan keinginannya. Bentuk kegiatan yang

dilakukan oleh Yatim Mandiri antarab lain:

1) Layanan Kesehatan Keliling atau Yatim Energik Sehat

Pada kegiatan ini Lembaga Yatim Mandiri membantu dalam

pelayanan kesehatan bagi anak-anak yatim dan dhuafa. Kegiatan ini

berupa pemberian layanan kesehatan yang dilaksanakan setiap satu

bulan sekali, penyuluhan kesehatan, pengobatan gratis dan

memberikan perbaikan gizi. Selain itu Lembaga Yatim Mandiri juga

menyediakan klinik keliling yang dapat menjangkau ke daerah-

daerah yang terpencil.

2) Super Gizi Qurban

Dalam kegiatan ini Lembaga Yatim Mandiri berupaya untuk

mengoptimalkan penyaluran daging qurban di kalangan

masyarabkat. Dalam kegiatan ini Lembaga Yatim Mandiri

melakukan inovasi program optimalisasi daging qurban yang dapat

menjadi solusi untuk permasalahan pangan, melalui Super Gizi

Qurban. Super Gizi Qurban ini mengelola daging qurban yang

mentah menjadi sosis dan kornet. Program ini diharabpkan dapat

bermanfaat untuk lebih banyak orang dan dengan inovasi

menjadikan sosis dan kornet lebih bertahan lama dan disukai oleh

semua kalangan.

e. Program Ekonomi dan pemberdayaan

50
pada program ini Lembaga Yatim Mandiri memiliki tujuan untuk

mermberdayakan dan memperkuat ekonomi bterkhususnya untuk

bunda-bunda yatim dengan membentuk beberapa kelompok usaha

dan pada usaha mandiri. Berikut ini adalah beberapa kegiataan

dalam segi ekonomi:

1) Kelompok Usaha Mandiri

Pada program ini Lembaga Yatim Mandiri berupa program

pemberdayaan ekonomi untuk bunda yatim dengan membentuk

kelompok usaha bersama yang terdiri dari kelompok kecil sampai

kelompok besar. Pada program ini Lembaga Yatim Mandiri

memberikan pendampingan yang profesional di bidangnya.

Bantuan yang diberikan berupa pengadaan insfrastruktur usaha,

modal usaha dan operasional usaha.

2) Usaha Mandiri

Pada program ini Lembaga Yatim Mandiri memberikan

pendampingan pada sektor usaha mikro. Dalam program ini yang

akan diberikan berupa pengadaan modal dan insfrastruktur

penunjang aktivitas usaha yang telah dimilikinyaa.

B. Implementasi Pendayagunaaan Dana Zakat, Infak dan Sedekah Pada

Program Kesehatan dan Sosial Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19

1. Praktik manajemen pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah di Lembaga

Yatim Mandiri Kabupaten Jombang.

Pendayagunaan zakat, infak dan sedekah diperlukan adanya

51
manajemen pengelolaan yang baik agar dana yang akan dikelola dapat

digunakan secarab efektif sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau

sesuai dengan sasarabn yang diinginkan oleh lembaga atau organisasi.

Manajemen pengelolaan yang harus diperhatikan dalam pendayagunaan

zakat, infak dan sedekah sseperti dalam hal pengumpulan, pengelolaan dan

pendistribusian.

Pada manajemen pengelolaan yang dilakukan oleh Lembaga Amil

zakat, infak dan sedekah Yatim Mandiri Kabupaten Jombang

menggunakan empat manajemen pengelolaan zakat, infak dan sedekah

diantarabnya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan

(Controlling).

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan bagian awal yang penting dalam

melaksanakan operasional dan suatu program yang akan dijalankan

oleh suatu lembaga atau organisasi. Pada perencanaan lembaga atau

organisasi harus melakukan bagian dari manajemen ini. Karena

perencanaan merupakan hal yang sangat penting dilakukaan di awal

sebelum menjalankan operasional dan suatu program dari lembaga

atau organisasi agar dapat meminimalisir terjadinya kesalahan atau

risiko yang dapat terjadi kedepannya. Perencanaan ini dilakukan untuk

memulai strategi yang akan dijalankan oleh suatu lembaga atau

organisasi. Oleh karena itu, perencanaan bagian penting pada

manajenem yang akan berpengaruh dalam pelaksanaan operasional

52
dan suatu program sehingga menjadi sebuah alternatif untuk

terciptanya operasional dan program yang efektif dan efisien dalam

mencapai tujuan sesuai visi dan misi dengan maksimal.

Perencanaan pada lembaga amil zakat, infak dan sedekah

Yatim Mandiri Kabupaten Jombang memiliki beberapa perencanaan

antarab lain60:

1) Perencanaan operasional lembaga

Lembaga Yatim Mandiri memiliki perencanaan dalam

operasionalnya yang harus dijalankan oleh seluruh SDM yang

terlibat di Lembaga Yatim Mandiri. Perencanaan operasional ini

memiliki tujuan untuk meminimalisir adanya kesalahan yang

akan dilakukan baik dari internal maupun eksternal lembaga.

Bentuk perencanaan operasional yang dilakukan oleh Lembaga

Yatim Mandiri yaitu, membuat SOP sesuai dengan kegiatan yang

akan dilaksanakan dan wajib dilaksanakan oleh seluruh staff

Yatim Mandiri, perencanaan pergantian pengurus yang

dilaksanakan setiap periode, perencanaan program kerja yang

akan dilaksanakan setiap periode, perencanaan evaluasi seluruh

kegiatan yang telah dilaksanakan. Bentuk perencanaan program

kerja yang dilakukan oleh Lembaga Yatim Mandiri untuk satu

tahun kedepan pada program kesehatan dan sosial ekonomi

sebagai berikut61:
60
Hasil Wawancara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 3 September 2021 pukul 13.28.
61
Hasil wawancarara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten

53
a) Program kesehatan

(1) Mobil sehat

(2) Pemberian paket gizi kepada yatim dan dhuafa

(3) Pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis

(4) Pemeriksaan kesehatan gigi

(5) Khitan massal

(6) Pemberian layanan psikologis untuk anak-anak yatim yang

ditinggal orang tuanya saat pandemi Covid-19

b) Program ekonomi

(1) Umkm bangkit dari masa pandemi

(2) Z-two Corner

(3) Program stimulus wirausaha

(4) Pelatihan Gen-Mandiri

(5) Pemberdayaan difabel

(6) ICMBS

2) Perencanaan pengumpulan dana zakat, infak dan sedekah

Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang dalam

mengumpulkan dana zakat,infak dan sedekah dengan

menggunakan metode offline dan online. Pada metode offline

Lembaga Yatim Mandiri mendatangi langsung muzakki serta

mengenalkan program-program yang dimiliki, mengajak muzakki

untuk menjadi donatur rutin tiap bulannya, membayar langsung

ke kantor Lembaga Yatim Mandiri di Jln. Ir. Juanda No.80, Ds.


Jombang pada tanggal 03 November 2021 pukul 10.30.

54
Kepanjen Kab.Jombang yang beroperasi pada Hari Senin-Jumat

pukul 08.00-16.00 WIB dengan mematuhi protokol kesehatan

ketat. Melihat kondisi pandemi yang masih terjadi Lembaga

Yatim Mandiri memberikan solusi untuk muzakki yang

membayar zakat, infak maupun sedekah dengan menggunakan

metode online. Hal itu bertujuan untuk menghidari kontak

langsung dengan parab muzakki. Lembaga Yatim Mandiri

bekerjasama dengan Bank Mandiri Syari’ah, Mandiri, BCA, BRI,

BNI, ecommerce dan aplikasi pembayarabn online.

3) Perencanaan pendistribusian dana Zakat, Infak dan Sedekah

Lembaga Yatim Mandiri dalam melakukan pendistribusian

dana zakat, infak dan sedekah disalurkan secarab langsung kepada

8 asnaf sesuai dengan Surat At-Taubah:60. Pada pendistribusian

zakat, infak dan sedekah Lembaga Yatim Mandiri melakukan

kerjasama dengan komunitas difabel, komunitas umkm,

komunitas bunda-bunda, Lembaga panti asuhan dan Pondok

pesantren. Selain itu perencanaan pendistribusian dilakukan oleh

Lembaga Yatim Mandiri dengan menerima sarabn dari muzakki

atau masyarabkat umum yang merekomendasikan mustahik untuk

mendapat bantuan. Mustahik juga dapat mengajukan sendiri

bantuan ke kantor Lembaga Yatim Mandiri sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Sehingga Lembaga Yatim Mandiri dapat

menyalurkan dana tepat sasarabn dan bisa bermanfaat bagi

55
penerima.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian atau pengelompokan merupakan kegiatan

mengatur pembagian job disk untuk seluruh sumber daya manusia

yang terlibat pada Lembaga Yatim Mandiri yang telah direncanakan

sebelumnya. Sehingga, memudahkan pada pelaksanaan program kerja

atau operasional untuk tujuan yang maksimal. Lembaga Yatim

Mandiri melakukan pengorganisasian dalam beberapa kegiatan

antarab lain62:

1) Pengorganisasian pada operasional

Pada Lembaga Yatim Mandiri pengorganisasian pada

operasional SDM Internal yang terlibat pada lembaga

dikelompokkan berdasarkan keahlian yang dimiliki oleh setiap

perorangan. Setiap divisi mengadakan rapat evaluasi dengan

anggotanya agar dalam menjalankan program kerja tidak keluar

dari peraturan yang berlaku.

2) Pengorganisasian pada penghimpunan dana

Lembaga Yatim Mandiri penghimpunan dana zakat, infak

dan sedekah dibedakan dalam penghimpunan dan pendistribusian.

Karena dana zakat, infak dan sedekah dalam perhitungan, waktu

pengumpulan dan penyaluran, sasarabn berbeda. Sehingga,

pengorganisasian dalam penghimpunan ini sangat penting


62
Hasil Wawancara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 3 September 2021 pukul 13.28.

56
dilakukan karena penyaluran dan penghimpunan sesuai dengan

ketentuan syariat Islam.

3) Pengorganisasian pada pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah

Lembaga Yatim Mandiri

Pada pengorganisasian dalam pengelolaan dan zakat, infak

dan sedekah dana yang dikumpulkan oleh Lembaga Yatim Mandiri

dibedakan dalam penyalurannya. Untuk dana zakat Lembaga

Yatim Mandiri diberikan kepada 8 asnaf dalam program

pemberdayaan, UMKM, BLM dan Bestari. Kemudian untuk dana

infak dan sedekah disalurkan pada program kesehatan dan gizi,

pendidikan dan dakwah.

c. Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk

menjalankan semua rencana yang telah dibuat serta semua

pengorganisasian untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Pelaksanaan yaitu tindakan langsung yang dilakukan oleh lembaga

atau organisasi, selain itu pelaksanaan dalam memberikan motivasi

kerja anggota. Dalam pelaksanaan di Lembaga Yatim Mandiri

Kabupaten Jombang pada kegiatan pendistribusian dana zakat, infak

dan sedekah disalurkan secarab langsung kepada mustahik yang

dilakukan oleh amil.

Kegiatan pelaksanaan pendistribusian yang dilakukan oleh

Yatim Mandiri didistribusikan secarab konsumtif dan produktif.

57
Pendistribusian dana zakat, infak dan sedekah dalam bentuk

konsumtif ialah dalam bentuk pemberian paket sembako bagi

mustahik yang terdampak Covid-19, pemberian makanan bagi

mustahik yang terkena Covid-19, dan pemberian paket vitamin kepada

mustahik yang terkena Covid-19. Sedangkan pada pendistribusian

yang bersifat produktif Lembaga Yatim Mandiri memberikan bantuan

dana yang dapat dikelola dan dikembangkan oleh calon mustahik dan

tentunya calon mustahik yag mendapat bantuan dana telah memenuhi

kriteria yang sudah ditentukan63. Untuk menentukan calon mustahik

tersebut layak atau tidak mendapat bantuan dana Lembaga Yatim

Mandiri melakukan survey terlebih dahulu terhadap calon-calon

mustahik. Berikut ini skema penerimaan dan juga pemberian bantuan

dana zakat, infak dan sedekah

Mustahik
menerima
bantuan dana
Kepala Lembaga yang sudah di
atau komunitas Acc oleh
Lembaga
Lembaga Yatim Yatim Mandiri
Rekomendasi Mandiri Kabupaten Mustahik
Jombang
Informasi dari Mengajukan
masyarakat atau Permohonan
Mustahik
muzakki memperoleh dana
baik yang yang
bersifat produtif
Gambar 4.1 Skema Pengalokasiam Dana Zakat, Infak dan Sedekah
maupun konsumtif
sesuai dengan
d. Pengawasan (Controlling) pertimbangan
lembaga Yatim
63
Mandiri
Hasil Wawancara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 3 September 2021 pukul 13.28.

58
Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

menilai kemampuan seseorang atau menilai jalannya suatu kegiatan

atau program yang telah dibuat oleh suatu lembaga atau organisasi.

Pengawasan biasanya dilakukan oleh seorang pimpianan suatu

lembaga atau organisasi hal itu bertujuan untuk melakukan

pengendalian parab anggotanya agar semua kegiatan yang telah

dilaksanakan berjalan sesuai dengan tujuan. Dengan adanya

pengawasan ini juga dapat digunakan sebagai evaluasi baik program

maupun dari manajemen operasional yang dilakukan lembaga atau

organisasi.

Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang terdapat

pengawasan baik dari segi internal dan eksternal. Sedangkan dalam

pengawasan internal Lembaga Yatim Mandiri diawasi secarab

langsung oleh kantor pusat yang diawasi Dewan Pengawas Syariah.

Sedangkan pada pengawasan eksternal dilakukan setiap sebulan sekali

oleh amil kepada mustahik yang mendapatkan bantuan dana yang

bersifat produktif. Namun, untuk mustahik yang mendapatkan bantuan

dana yang bersifat konsumtif tetap mendapatkan pemantauan dari amil

tetapi tidak seintens yang mendapatkan bantuan dana produktif64.

Berikut ini adalah alur pemantauan yang dilakukan oleh Lembaga

Yatim Mandiri:

64
Hasil Wawancara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 3 September 2021 pukul 13.28.

59
Mustahik
Supervisor/ penerima
Staff Program
Fasilitator manfaat

Gambar 4.2 Skema alur pengawasan program di Lembaga Yatim Mandiri

Pengawasan yang dilakukan oleh Lembaga Yatim Mandiri

dilaksanakan secarab langsung oleh staff program. Staff program ini

yang akan menyidak supervisor atau fasilitator yang sudah ditentukan

oleh Lembaga Yatim Mandiri sebelumnya. Supervisor ini nantinya

akan menyampaikan kepada staff program mengenai program yang

dilaksanakan mulai dari perkembangan, kendala, dan kekurangan dari

program yang telah dilaksanakan. Karena supervisor ini bertanggung

jawab penuh untuk mengawasi dan memberikan pendampingan

kepada mustahik yang telah menerima manfaat dari program yang ada

di Lembaga Yatim Mandiri. Lembaga Yatim Mandiri tidak semua

mustahiknya memiliki supervisor/fasilitator, ada beberapa mustahik

yang menerima manfaat bersifat individual jadi untuk pengawasan

dilakukan langsung oleh staff program65.

C. Pelaksanaan Pendayagunaan Dana Zakat, Infak dan Sedekah Pada

Program Kesehatan dan Sosial Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19.

Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang dalam melakukan

pendayagunaaan dana zakat, infak dan sedekah di masa pandemi Covid-19

melakukan inovasi dalam beberapa program salah satunya pada program

65
Hasil wawancarara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 03 November 2021 pukul 10.40

60
kesehatan dan sosial ekonomi. Hal ini dikarenakan program tersebut

terkena dampak yang cukup besar di masa pandemi Covid-19. Dengan

adanya inovasi dari program tersebut dapat memulihkan kondisi mustahik

baik dari segi kesehatan maupun sosial ekonomi di masa pandemi Covid-

19.

Bentuk inovasi program kesehatan di masa pandemi Covid-19

diharabpkan apabila kondisi kesehatan mustahik yang mendapatkan

bantuan membaik maka secarab tidak langsung akan mempengaruhi

kondisi ekonomi mustahik membaik. Sedangkan pada program sosial

ekonomi di masa pandemi Covid-19 merupakan bentuk inisiatif lembaga

untuk meningkatkan kembali perekonomian mustahik yang menurun di

masa pandemi Covid-19. program kesehatan dan sosial ekonomi pada

parktiknya memiliki beberapa sub program yang dijalankan Lembaga

Yatim Mandiri Kabupaten Jombang, antarab lain:

1. Program kesehatan

Program kesehatan yang diadakan oleh Lembaga Yatim Mandiri

selama pandemi Covid-19 tentunya berbeda dengan masa pra pandemi.

Kegiatan yang masuk pada program kesehatan pra pandemi lebih

bersifat pada pelayanan berupa kegiatan pemeriksaan kesehatan yang

biasanya disebut casseling atau kesehatan keliling yang ditujukan

kepada anak-anak yatim dhuafa di suatu lembaga sseperti SD, MI

ataupun TPQ yang dilaksanakan pada setiap tiga bulan sekali. Kegiatan

yang dilaksanakan pelayanan tersebut terdapat dua pelayananan

61
pemeriksaan kesehatan secarab umum dan pemeriksaan gigi. Namun

setelah adanya pandemi Lembaga Yatim Mandiri melakukan perubahan

metode dan membuat inovasi dengan membuat program-program yang

belum pada masa pandemi, hal ini dikarenakan Lembaga Yatim

Mandiri menyesuaikan dengan keadaan dan situasi yang terjadi. Sesuai

dengan pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Ali selaku Staff

Program Lembaga Yatim Mandiri.

“Sebelum adanya pandemi kita di program kesehatan kita lebih bersifat


pelayanan dengan memberikan pelayanan kepada anak yatim dhuafa di
lembaga SD, MI dan TPQ diberikan pelayanan pemeriksaan secarab
umum dan gigi dengan adanya pandemi kita mengubah metode dan
lebih berinovasi dengan menyesuaikan keadaan66”
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga Yatim Mandiri pada

masa pandemi Covid-19 antarab lain:

a. Penyemprotan cairan desinfektan di fasilitas umum di 519 lokasi

sekitar daerah Jombang.

b. Pemberian APD kepada tenaga kesehatan dengan jumlah 791.

c. Pemberian bantuan bagi masyarabkat kabupaten yang melakukan

isolasi mandiri berupa pemberian paket gizi kepada masyarabkat

yang terdampak Covid-19.

d. Suplemen tenaga medis

e. Pemberian masker medis maupun non medis

f. Pemberian paket sembako kepada mustahik yang terdampak

Covid-19 di 7.9549 lokasi Jombang dan sekitarnya.

Berikut ini adalah jumlah dana dan penerima manfaat pada


66
Hasil Wawancara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 3 September 2021 pukul 13.28.

62
program kesehatan pada tahun 2020 Lembaga Yatim Mandiri

Kabupaten Jombang

Tabel 4.1

Data jumlah dana dan penerima manfaat program kesehatan pada

Tahun 2020 Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang

No Program Jumlah Penerima Manfaat

1. Kesehatan 225.902.532 1048

Sumber:Data Sekunder diperoleh dari Lembaga Yatim Mandiri


Kabupaten Jombang

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa Lembaga Yatim Mandiri

Kabupaten Jombang pada tahun 2020 mampu mengumpulkan dana

mencapai 225.902.532 dengan penerima manfaat mencapai 1048 orang

yang dialokasikan pada program kesehatan. Lembaga Yatim Mandiri

dalam mengoptimalkan dana yang sudah terkumpul melakukan

berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarabkat

khususnya di Kabupaten Jombang yang terdampak pandemi Covid-19

terutama bagi masyarabkat yang terdampak pada bidang kesehatan. Hal

itu merupakan bentuk kontribusi yang diberikan Lembaga Yatim

Mandiri kepada masyarabkat yang terdampak pandemi dengan

mengoptimalkan dana zakat, infak maupun sedekah.

Bantuan dana yang diberikan kepada mustahik yang mendapat

bantuan program kesehatan berupa bantuan yang bersifat konsumtif

berupa bantuan langsung, paket sembako dan lain sebagainya. Lembaga

63
Yatim Mandiri dalam menyalurkan bantuan tersebut dengan turun

langsung ke lapangan dan sebelum menyalurkan bantuan tersebut

Lembaga Yatim Mandiri sebelumnya melakukan survey terdahulu ke

lapangan untuk melihat apa saja yang dibutuhkan oleh masyarabkat.

2. Program Sosial Ekonomi

Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang dalam

mendayagunakan dana zakat, infak dan sedekah pada program sosial

ekonomi memiliki beberapa kegiatan yang dilaksanakan di masa

pandemi Covid-19 antarab lain:

a. Pemberdayaan UMKM

Pada kegiatan pemberdayaan UMKM yang dijalankan oleh

Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang terdapat komunitas

yang telah bekerjasama dengan lembaga yang biasanya disebut

dengan sanggar binaan. Dalam pemberdayaan UMKM ini terdapat

pembinaan dan pendampingan kepada bunda-bunda yatim dan warga

dhuafa yang memiliki usaha berskala mikro. Pada pemberdayaan

UMKM ini pembinaan yang diberikan dilaksanakan setiap satu

bulan sekali. Terdapat dua pembinaan yang diberikan lembaga yaitu

pembinaan pada pengelolaan maupun manajemennya dan pembinaan

pada spiritual. Sseperti hasil wawancarab yang dilakukan oleh Bapak

Ali selaku Staff Program.

“Pada pemberdayaan UMKM ini sebelumnya terdapat pembinaan


dan pendampingan, untuk pembinaan terdapat dua jenis pembinaan
yang pertama pembinaan untuk memanejemn pengelolaannya dan
pada sipritualnya diawl kita tuangkan di spritualnya ketika

64
spritualnya sudah berjalan baru pendampingan untuk memberikan
yang dibutuhkan67”
b. Pemberian Modal Usaha

Pada program pemberian modal usaha yang dilakukan oleh

Lembaga Yatim Mandiri yaitu dengan memberikan bantuan dana

berupa modal usaha yang diberikan kepada mustahik yang

membutuhkan baik yang telah memiliki usaha atau sebelumnya

tidak memiliki usaha. Pada pemberian modal ini terdapat dua bentuk

bantuan yang bersifat pendampingan berkelanjutan dan yang bersifat

bantuan biasa. Bantuan yang bersifat bantuan biasa hanya dalam

melakukan evaluasi tidak sampai selesai berbeda dengan bantuan

yang bersifat pendampingan berkelanjutan dalam melakukan

pengawasan dilakukan secarab rutin setiap bulan sekali. Sseperti

hasil wawancarab yang dilakukan dengan Bapak Ali selaku Staff

Program.

“Bantuan modal yang diberikan terdapat dua jenis yang pertama


yang bantuan modal yang bersifat pendampingan berkelanjutan dan
bantuan modal yang hanya sebatas bantuan biasa, yang
membedakan pada dua jenis bantuan modal yaitu pada
pengawasannya68”
c. Pemberdayaan Difabel

Pada pemberdayaan difabel merupakan kegiatan yang berupa

pemberian bantuan biaya yang berupa perlengkapan untuk

pengembangan suatu usaha. Lembaga Yatim Mandiri memfasilitasi

parab difabel yang sudah memiliki usaha dan ingin mengembangkan

67
Hasil Wawancara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 3 September 2021 pukul 13.28.
68
Hasil Wawancara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 3 September 2021 pukul 13.28.

65
usahanya. Fasilitas yang diberikan berupa bantuan alat- alat

penunjang yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha yang

dimiliki oleh difabel. Pada pemberdayaan difabel ini Lembaga

melakukan monitoring secarab intens dan Lembaga Yatim Mandiri

memberikan pendampingan apabila diperlukan. Sseperti hasil

wawancarab yang dilakukan oleh Bapak Ali selaku Staff program.

“pemberdayaan difabel ini kita bantuan untuk bantuan biaya


perlengkapan atau pengembangan usaha yang dimiliki oleh
penerima bantuan ini biasanya kita bantu untuk peralatan yang
menunjang usaha mereka dan kita juga melakukan monitoring setiap
bulan sekali agar kita tahu apa saja yang masih mereka butuhkan
untuk usaha nya dan ada pendampingan jika mereka perlu69”

Berikut ini adalah jumlah dana dan penerima manfaat program

sosial ekonomi pada tahun 2020 Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten

Jombang

Tabel 4.2

Data jumlah dana dan penerima manfaat program sosial ekonomi

pada Tahun 2020 Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang

No Program Jumlah Penerima manfaat

1 Sosial Ekonomi 120.983.450 1.048

Sumber:Data Sekunder diperoleh dari Lembaga Yatim Mandiri


Kabupaten Jombang

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Lembaga Yatim Mandiri

pada tahun 2020 mampu mendapatkan dana mencapai 120.983.450

dengan 1.048 penerima manfaat yang dialokasikan untuk program


69
Hasil Wawancara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 3 September 2021 pukul 13.28

66
sosial ekonomi. Dengan dana tersebut Lembaga Yatim Mandiri

mengoptimalkan dananya dalam bentuk kegiatan yang produktif.

Karena Lembaga Yatim Mandiri melihat kondisi pada saat pandemi

banyak masyarabkat yang terdampak mulai dari menurunnya

pendapatan sampai kehilangan pekerjaan. Dengan kegiatan yang

diadakan oleh Lembaga Yatim Mandiri diharabpkan mampu membantu

masyarabkat yang terdampak pandemi agar tetap bisa mencukupi

kebutuhannya dengan bantuan yang diberikan yang bersifat produktif.

Selama pandemi jumlah penerima bantuan pada program ekonomi ini

bertambah dibandingkan dengan sebelum adanya pandemi. Sseperti

hasil wawancarab dengan Bapak Ali selaku Staff Program Lembaga

Yatim Mandiri.

“Saat ada pandemi ada penambahan penerima bantuan pada bidang


ekonomi karena kan yang terdampak juga banyak dan paling banyak
yang terdampak memang pada perekonomian mereka, dengan bantuan
produktif ini diharabpkan dapat membantu mereka untuk tetap bisa
menjalankan aktivitas perekonomian mereka tanpa kekurangan saat
pandemi berlangsung70”

Dari kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga Yatim Mandiri

Kabupaten Jombang baik dari program kesehatan dan sosial ekonomi di

masa pandemi Covid-19 diharabpkan dapat membantu mustahik yang

terdampak oleh pandemi Covid-19 baik dari segi kesehatan maupun

ekonomi karena dua sektor ini memiliki pengaruh satu sama lain untuk

kelangsungan hidup masyarabkat. Dengan adanya pendayagunaan dana

zakat, infak dan sedekah pada program kesehatan dan sosial ekonomi yang
70
Hasil Wawancarara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 3 September 2021 pukul 13.28

67
dijalankan oleh Lembaga Yatim Mandiri mampu untuk membantu untuk

meringankan beban mustahik pada saat pandemi.

D. Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat, Infak dan Sedekah Pada

Program Keesehatan dan Sosial Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19

Efektivitas pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah di masa

pandemi Covid-19 pada Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang dalam

mencapai suatu produk atau program yang telah di inovasi selama adanya

pandemi. Bentuk optimalisasi yang dilakukan Lembaga Yatim Mandiri

Kabupaten Jombang pada program kesehatan dan sosial ekonomi sebaiknya

menjalankan manajemen mutu yang baik sesuai dengan perencanaan,

pengornisasian, pelaksanaan serta pengawasan. Hal ini dapat dilihat dari

beberapa jalannya aspek dan fungsi yang dilaksanakan oleh Lembaga Yatim

Mandiri Kabupaten Jombang untuk mengukur tingkat efeketivitas dari suatu

program yang terlaksana, sebagai berikut:

1. Aspek tugas atau fungsi

Pada aspek tugas atau fungsi pada Lembaga Yatim Mandiri

Kabupaten Jombang telah melaksanakan tugas serta fungsi sesuai dengan

yang sudah direncanakan di awal. Tugas atau fungsi yang dilaksanakan

telah ditetapkan oleh MOU dari kantor pusat 71. Lembaga mencapai tingkat

efektif.

Sesuai dengan wawancarab yang dilakukan oleh Bapak Muslichudin

selaku Kepala Cabang Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombnag.

71
Adapun tugas dan fungsi di Lembaga Yatim Mandiri sesuai dengan deskripsi pada halaman 39-
42.

68
“Dalam melaksanakan tugasnya seluruh karyawan itu harus mentaati
peraturan yang sudah ditetapkan dan peraturan itu sudah ditetapkan oleh
kantor pusat Surabaya tapi mbak di setiap cabang memiliki peraturan
tersendiri sesuai dengan kondisi kantor cabang masing-masing.peraturan
ini juga mendapatkan persetujuan dari kantor pusat72”

2. Aspek rencana atau program

Lembaga Yatim Mandiri pada aspek rencana atau program memiliki

visi dan misi yang ditetapkan oleh kantor pusat dan harus dijalankan.

Kondisi yang berbeda di setiap kabupaten menciptakan tagline yang

berbeda di setiap kantor cabang dalam mencapai tujuan yang diharabpkan.

Pada program kesehatan dan sosial ekonomi dijalankan sesuai dengan

tujuan yang telah direncanakan oleh Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten

Jombang. Lembaga Yatim Mandiri dalam menjalankan aspek ini sudah

efektif karena program kesehatan dan sosial ekonomi di masa pandemi

Covid-19 berjalan sesuai dengan rencana atau tujuan program. Sesuai

dengan hasil wawancarab yang dilakukan oleh Bapak Ali selaku Staf

program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang.

“Program di lembaga kami memiliki perencanaan terlebih dahulu agar


yang dijalankan sesuai dengan tujuan yang kita inginkan mbak apalagi
saat pandemi kita dituntukt untuk lebih kreatif dan inovatif. Dalam
merealisasikan program kami memaksimalkan sekitar 90% penyerapan
penerima manfaat73”.

3. Aspek ketentuan atau peraturan

Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang memiliki ketentuan

dan peraturan yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Peraturan dan

72
Hasil Wawancara oleh Bapak Muslichudin selaku Kepala Cabang Lembaga Yatim Mandiri
Kabupaten Jombang pada tanggal 9 Agustus 2021 pukul 11.56
73
Hasil Wawancara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 3 September 2021 pukul 13.28

69
ketentuan wajib diterapkan disetiap kantor cang mulai dari manajemen

mutu, pengumpulan, pengelolaan dan penyaluran dana zakat, infak dan

sedekah. Pada aspek ini Lembaga Yatim Mandiri telah melaksanakan

dengan efektif karena semua kegiatan dijalankan sesuai dengan peraturan

yang berlaku. Sesuai dengan pernyataan Bapak Muslichudin selaku Kepala

cabang Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang.

“Untuk peraturan sudah ada arabhan dari pusat yang harus dijalankan
oleh karyawan baik dari aktivitas maupun pengumpulan dana dan lainnya
tapi untuk aktivitas setiap pagi yang wajib diikuti oleh karyawan sseperti
baca doa, baca visi misi setiap pagi baru setelah itu kembali ke tugas
masing-masing74”
4. Aspek Tujuan dan Kondisi Sosial

Pada program kesehatan dan sosial ekonomi dalam kegiatan yang

dilakukan oleh Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang dari

pengumpulan, pengelolaan serta pendistribusian dana zakat, infak dan

sedekah telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan

untuk mencapai tujuan lembaga. Kegiatan yang dilakukan dalam

pentasyarufan dana zakat, infak dan sedekah berpengaruh cukup besar

terhadap mustahik yang terdampak covid-19. Dilihat dari aspek tujuan dan

kondisi ideal Lembaga Yatim Mandiri pada program kesehatan dan sosial

ekonomi telah mencapai tingkat efektif. Sesuai dengan pernyataan Bapak

Ali selaku Staf Program Lembaga Yatim Mandiri.

“setelah kami kelolah kemudian kami salurkan dana yang telah terkumpul
kepada mustahik dan kami melakukan pengawasan banyak perubahan
yang ditunjukan oleh mustahik terutama di penyaluran yang bersifat
produktif di masa pandemi covid-19 dapat meningkatkan perekonomian

74
Hasil Wawancara oleh Bapak Muslichudin selaku Kepala Cabang Lembaga Yatim Mandiri
Kabupaten Jombang pada tanggal 9 Agustus 2021 pukul 11.56

70
mereka juga mbak75”
Dapat disimpulkan penulis dilihat dari manajemen operasional yang

dilakukan ditinjau dari aspek tugas atau fungsi, aspek rencana atau

program, aspek ketentuan atau peraturan dan aspek tujuan atau kondisi

ideal yang dilaksanakan oleh Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten

Jombang dikatakan efektif, karena dengan teori-teori yang digunakan

untuk mengukur tingkat efektifitas telah dijalankan dengan baik oleh

Lembaga Yatim Mandiri sesuai dengan aspek-aspek yang dijelaskan pada

teori tersebut.

Untuk mengukur tingkat evektiftas dari suatu program penulis juga

menggunakan teori dari Ni Wayan Budiani. Menurut Ni Wayan Budiani

terdapat 4 tolak ukur untuk mengukur tingkat efektivitas dari suatu

program antarab lain:

a. Tingkat Ketepatan sasaran

Kemampuan untuk mengukur tingkat ketepatan sasarabn dalam

melakukan pendayagunaan dana Zakat, infak dan sedekah ZIS pada

program kesehatan dan sosial ekonomi yang dilaksanakan di Lembaga

Yatim Mandiri dengan sasarabn yang disalurkan di beberapa

Kecamatan Kabupaten Jombang yang paling terkena dampak Covid-19.

Misalnya pada Kecamatan Jombang pada program kesehatan Lembaga

Yatim Mandiri menyalurkan bantuan yang bertujuan untuk penanganan

pandemi Covid-19 dalam bentuk pemberian APD Tenaga Medis

75
Hasil Wawancara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 3 September 2021 pukul 13.28

71
dengan jumlah 791 dan penerima 791, suplemen tenaga medis dengan

jumlah 1.564 dengan jumlah penerima 1.564 dan desinfektan yang

diberikan ke 519 lokasi dengan penerima sejumlah 17.852. Pada

program kesehatan tersebut bantuan yang diberikan diambil dari dana

infak dan sedekah. Sedangkan pada program sosial ekonomi

memberikan bantuan berupa pemberdayaan difabel, pemberian modal

usaha maupun pemberdayaan UMKM.

Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang pada

penyalurannya sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh

pusat dan sesuai dengan ketentuan syariat yang sudah tertulis dalam

surat At-Taubah ayat:60 yaitu zakat disalurkan kepada 8 asnaf dan

untuk yang infak sedekah diberikan kepada anak yatim dhuafa dan

masyarabkat yang berhak untuk mendapat bantuan. Penyaluran yang

dilakukan juga dilihat dari background setiap calon penerima bantuan

dengan melakukan survei dan data administrasi yang sudah menjadi

ketentuan Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang. Sesuai dengan

pernyataan Bapak Ali selaku Staff Program Lembaga Yatim Mandiri.

“penyaluran dana ini untuk yang zakat diberikan kepada 8 asnaf dan
infak sedekah kami berikan kepada adik-adik yatim yang
membutuhkan biasanya kami kemas dalam bentuk bantuan beasiswa
dan masyarabkat yang memang sangat membutuhkan bantuan
tersebut ini sudah ditetapkan oleh peraturan pusat76”

Hal ini menjadikan aspek ketepatan sasarabn efektif karena pada

masa pandemi pada program kesehatan dan sosial ekonomi Lembaga

76
Hasil Wawancara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 3 September 2021 pukul 13.28

72
Yatim Mandiri dalam menyalurkan atau memberikan bantuan kepada

mustahik telah sesuai dengan kriteria dan sesuai dengan kategori

kebutuhan yang dibutuhkan oleh mustahik.

b. Sosialisasi yang dilakukan mengenai program

Pada sosialisasi program Lembaga Yatim Mandiri dalam

melakukan sosialisasi program kepada masyarabkat dilakukan kepada

masyarabkat umum, intansi-instansi pemerintah yang dilakukan dengan

memanfaatkan median online sseperti instagram, facebook maupun

media online lainnya. Lembaga Yatim Mandiri juga melakukan

promosi dengan metode offline dimana staff yang bertugas mendatangi

langsung masyarabkat dengan metode dor to dor hal tersebut tentunya

dapat mendukung keberlangsungan program-program yang dimiliki

oleh Lembaga Yatim Mandiri. Sesuai dengan pernyataan dari salah satu

mustahik Bapak Effendi yang mendapat bantuan dari Lembaga Yatim

Mandiri Kabupaten Jombang.

“iya mbak saat mereka menjelaskan mengenai program yang sedang


dijalankan mudah untuk saya pahami77.”

Selain itu juga sesuai dengan pernyataan ibu Aprilia selaku

muzakki

“saya awalnya tahu adanya lembaga ini karena mereka melakukan


promosi program dengan mengetuk pintu per pintu warga
penjelasannya gampang untuk saya pahami dan mereka juga
memperlihatkan dananya itu disalurkan dimana saja jadi saya tertarik
untuk bersedekah disana78”

77
Hasil Wawancara oleh Bapak Effendi selaku mustahik program pemberdayaan difabel Lembaga
Yatim Mandiri Kabupaten Jombang pada tanggal 18 September 2021 pukul 10.28
78
Hasil Wawancara oleh Ibu Aprilia selaku Muzakki Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 20 September 2021 pukul 15.30

73
Dalam aspek sosialisasi program yang dilakukan oleh Lembaga

Yatim Mandiri sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang

dilakukan oleh lembaga, maka hal tersebut dapat dikatakan efektif.

Dibuktikan juga dengan dari hasil wawancarab dimana setelah

melakukan sosialisasi masyarabkat dapat mempercayakan kepada

Lembaga Yatim Mandiri untuk mengelola sabagian hartanya untuk

diberikan kepada orang yang berhak mendapatkan bantuan.

c. Tujuan program

Bentuk dari tujuan program yang disesuaikan antarab hasil

pelaksanaan program dengan tujuan program yang telah dimiliki

sebelumnya dan yang telah ditetapkan. Tujuan program kesehatan

sendiri yang dimiliki Lembaga Yatim Mandiri khususnya di masa

pandemi Covid-19 yakni mengambil perannya sebagai lembaga sosial

yang ikut dalam penanganan pandemi Covid-19 yang ada di Kabupaten

Jombang dengan melalui beberapa kegiatan yang telah direncanakan.

Dalam bantuan kesehatan ini meskipun hanya bantuan yang bersifat

konsumtif dan besifat sementarab dan tidak dapat mensejahterakan

masyarabkat. Setidaknya Lembaga Yatim Mandiri mampu

melaksanakan programnya dan dapat membantu dan meringankan

sedikit beban mustahik yang dirasakan pada saat pandemi Covid-19.

Namun untuk program ekonomi Lembaga Yatim Mandiri sudah mampu

memberdayakan mustahiknya melalui bantuan yang bersifat produktif.

74
Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang dalam mencapai

visi menjalankan program sesuai dengan perencanaan. Pada

perencanaannya Lembaga Yatim Mandiri telah menjalankan misi pada

setiap program yang sudah ditetapkan. Sesuai dengan hasil wawancara

yang dilakukan oleh Bapak Ali selaku staff program Lembaga Yatim

Mandiri.

“kita dalam menjalankan suatu program harus ada perencanaan agar


apa yang menjadi tujuan dari lembaga bisa tercapai79”
Selain itu terdapat juga pernyataan dari Bapak efendi yang

mendapatkan bantuan dari Lembaga Yatim Mandiri.

“Saya senang mbak ada program kayak gini apalagi saat pandemi
kemarin dengan kondisi saya tidak bisa keliling untuk mencari orang
menjahit kemudian alhamdulillah saya mendapat bantuan ini jadi
saya bisa bekerja di rumah saya juga bisa mengajak tetangga saya
untuk membantu saya80”

Berdasarkan penjelasan diatas, tujuan program yang dijalankan

oleh Lembaga Yatim Mandiri sudah dikatakan efektif, hal tersebut

dibuktikan dengan Lembaga Yatim Mandiri bantuan yang diberikan

baik yang bersifat konsumtif dan produktif mampu membantu mustahik

dan juga mampu memberdayakan mustahik yang nantinya akan

memiliki potensi yang besar untuk menjadikan mustahik dapat menjadi

muzakki.

d. Pemantauan program

79
Hasil Wawancara oleh Bapak Ali selaku satf program Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten
Jombang pada tanggal 3 September 2021 pukul 13.28
80
Hasil Wawancara oleh Bapak Effendi selaku mustahik program pemberdayaan difabel Lembaga
Yatim Mandiri Kabupaten Jombang pada tanggal 18 September 2021 pukul 10.28

75
Pemantauan terhadap program yang akan dilaksanakan oleh

organisasi atau lembaga memiliki tujuan untuk mengetahui adanya

peningkatan atau tidaknya kualitas dari mustahik yang telah

mendapatkan bantuan.

Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang memberikan

pengawasan pada penyaluran yang bersifat produktif secarab intens,

namun penyaluran yang bersifat konsumtif dalam pengawasannya tidak

seintens yang bersifat produktif. Untuk yang bantuan yang bersifat

produktif pemantauan atau monitoring dilakukan dalam satu bulan

sekali. Sesuai dengan pernyataan dari Bapak Ali selaku Staff program

Lembaga Yatim Mandiri.

“untuk yang bantuan bersifat konsumtif kita mantaunya tidak seintens


yang produktif kalau sedangkan untuk bantuan yang bersifat produktif
kita rutin melakukan pemantauan sebulan sekali81”

Sesuai dengan pernyataan dari Bapak Effendi selaku mustahik

Lembaga Yatim Mandiri.

“oh iya mbak kita setiap bulannya di pantau ditanyakan apa saja yang
kurang dan bagaimana perkembangannya kadang mereka juga
datang seminggu sekali82”

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dilihat untuk pemantauan

program yang dilaksanakan oleh Lembaga Yatim Mandiri sudah dapat

dikatakan efektif. Karena pada pendayagunaan dana zakat infak dan

sedekah pada program kesehatan dan sosial ekonomi yang dilaksanakan


81
Hasil Wawancara oleh Bapak Effendi selaku mustahik program pemberdayaan difabel Lembaga
Yatim Mandiri Kabupaten Jombang pada tanggal 18 September 2021 pukul 10.28
82
Hasil Wawancara oleh Bapak Effendi selaku mustahik program pemberdayaan difabel Lembaga
Yatim Mandiri Kabupaten Jombang pada tanggal 18 September 2021 pukul 10.28

76
oleh Lembaga Yatim Mandiri telah memberikan pengawasan secarab

intens tidak hanya itu dalam pengawasan itu memberikan pengarabhan

kepada mustahik yang mendapatkan dana agar bantuan yang didapatkan

oleh mustahik dapat digunakan secarab maksimal.

Dari keempat tolak ukur diatas penulis menganalisis efektivitas dari

pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah di masa pandemi Covid-19

dilihat dari tolak ukur yang pertama mengenai tingkat ketepatan sasarabn.

Lembaga Yatim Mandiri sudah sesuai dengan kriteria yang ditentukan

terutama pada dalam menyalurkan dana zakat hanya diberikan kepada 8 asnaf

sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Jadi untuk tolak ukur pada tingkat

ketepatan sasarabn sudah dikatakan efektif. Yang kedua yakni pada tolak

ukur pada sosialisasi yang dilakukan mengenai program yang dijalankan

sudah dikatakan efektif karena penyampaian program kepada muzakki

maupun mustahik dapat diterima mereka dengan jelas dan mudah dipahami.

Sosialisasi yang digunakan pun dengan dua carab yaitu dengan metode online

dan offline karena di masa pandemi ini keadaan yang tidak memperbolehkan

untuk berkerumun untuk itu lembaga juga menggunakan metode offline agar

program bisa dapat berjalan. Yang ketiga tujuan program yang dilakukan

oleh Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombnag dalam pendayagunaan

dana zakat, infak dan sedekah di masa pandemi Covid-19 sudah efektif

karena program yang dijalankan sudah sesuai dengan visi-misi yang telah

ditetapkan oleh Lembaga Yatim Mandiri. Yang keempat yakni pemantauan

Lembaga Yatim Mandiri pada pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah

77
sudah efekfitif. Karena pemantauan yang dilakukan oleh Lembaga Yatim

Mandir dilakukan secarab rutin.

Dari aspek-aspek efektifitas dan teori darini Wayan Budi mengenai

tolak ukur efektifitas dapat disimpulkan oleh penulis bahwa pendayagunaan

dana zakat, infak dan sedekah pada program kesehatan dan sosial ekonomi di

masa pandemi Covid-19 yang dijalankan oleh Lembaga Yatim Mandiri dapat

dikatakan efektif. Karena semua aspek dan tolak ukur yang terdapat di teori

yang menjadi acuan penulis sudah dijalankan dengan baik oleh Lembaga

Yatim Mandiri Kabupaten Jombang.

Tingkat keefektivan dari dana zakat, infak dan sedekah yang

dilaksanakan oleh Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang dapat dilihat

dari pendayagunaan dan tujuan program yang berjalan sudah sesuai dengan

rencana yang dimiliki oleh Lembaga Yatim Mandiri. Dimana pada

pemanfaatan dana infak dan sedekah yang dialokasikan untuk program

kesehatan mampu memberikan manfaat kepada mustahik yang mengalami

kesusahan pada saat pandemi Covid-19 berupa bantuan konsumtif yang

bertujuan untuk membantu penanganan wabah Covid-19 yang berada di

Kabupaten Jombang.

Sedangkan untuk tingkat kefektivan dana zakat yang dikelola oleh

Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang dana zakat tersebut

dialokasikan untuk program sosial ekonomi yang memiliki tujuan untuk

membantu meningkatkan perekonomian mustahik yang diberikan dalam

bentuk bantuan yang bersifat produktif. Terdapat tiga bantuan yang diberikan

78
Lembaga Yatim Mandiri kepada mustahik pada program sosial ekonomi di

masa pandemi Covid-19 yaitu pemberian modal usaha, pemberdayaan

UMKM dan pemberdayaan difabel. Dari kegiatan-kegiatan tersebut Lembaga

Yatim Mandiri telah mampu memberikan perubahan bagi mustahik terbukti

dengan adanya mustahik yang sudah mampu mengembangkan bantuan yang

diberikan oleh Lembaga Yatim Mandiri. Bentuk keberhasilan dari bantuan

yang diberikan yaitu adanya mustahik yang telah mampu merekrut karyawan

dan memiliki produk yang dapat dikenal oleh masyarabkat luas. Dan dilihat

dari segala aspek dan tolak ukur Ni Wayan Budiani yang digunakan penulis

untuk mengukur tingkat efektivitas.

79
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan penulis,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah di Lembaga Yatim Mandiri

menggunakan empat manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan. Lembaga Yatim Mandiri memiliki beberapa

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan diantarabnya operasional,

pengumpulan dana ZIS dan pendistribusian dana ZIS. Dalam

pengawasannya Lembaga Yatim Mandiri memiliki pengawasan internal

dan eksternal. Praktik pendayagunaan zakat, infak dan sesdekah program

kesehatan dan sosia ekonomi pada masa pandemi Covid-19 di Lembaga

Yatim Mandiri Kabupaten Jombang melakukan invovasi pada program

kesehatan dan sosial ekonomi. Bentuk inovasi pada pendayaguanaan dana

zakat, infak dan seekah di masa pandemi Covid-19 pada program

kesehatan berupa pembagian apd, pemberian paket gizi dan lain-lain.

Sedangkan pada program ekonomi Lembaga Yatim Mandiri lebih banyak

memberikan bantuan yang bersifat produktif dengan bentuk bantuan dana

yang diberikan berupa bantuan pembedayaanUMKM, pemberian modal

usaha dan pemeberdayaan difabel dan tidak menutup kemungkinan

Lembaga Yatim Mandiri memberikan bantuan secarab konsumtif.

2. Dilihat dari pendayagunaan yang dilakukan oleh Lembaga Yatim Mandiri


dan aspek-aspek yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dari

sebuah program dan teori tolak ukur yang digunakan oleh penulis pada

pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah progrm kesehatan dan sosial

ekonomi di masa pandemi Covid-19 dapat dikatakan efektif. Karena

semuanya telah berjalan sesuai dengan tujuan dari lembaga serta sesuai

dengan teori yang diambil oleh penulis

B. SARAN

Berdasarkan dari penelitian ini, penulis memberikan sarabn agar Lembaga

Yatim Mnadiri selain memberikan bantuan kepada mustahik pada bantuan

yang bersifat produktif Lembaga Yatim Mandiri seharusnya bisa

menjembatani mustahik untuk memperomosikan produk yang dihasilkan oleh

mustahik kepada muzakki maupun kepada masyarabkata umum.

81
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an

Departemen Agama RI. “Al-Qur’an dan Terjemah”. Surabaya: Mahkota


Surabaya. 1990.

BUKU

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan


Public dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Media Group.

Ghazaly, Abdul Rahman. 2010. Fiqh Muamalat. Jakarta: Kencana.

Gunawan, Imam. 2016. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta:
Bumi Akasarab.

Halimi, Hafidz Fuad. 2013. Bersyukur dengan Zakat. Jakarta Timur: PT. Adafale
Prima cipta.

Khasanah, Umrotul. 2010. Manajemen Zakat Modern Instrumen Pemberdayaan


Ekonomi Umat. Malang: UIN-Maliki Press.

Mardani. 2012. Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah. Jakarta: Kencana.

Moeleong, Lexy J. 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mujahidin, Akhmad. 2014. Ekonomi Islam Sejarabh, Komsep, Instrumen,


Negarab, dan Pasar Edisi Revisi. Jakarta: Rajawabli Pers.

Nainggolan, Lora Ekana. 2020. Belajar dari Covid-19 Perspektif Ekonomi dan
Kesehatan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Rozalinda. 2015. Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi.
Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sahroni, Oni. 2018. Fikih Zakat Kontemporer. Depok: Rajawabli Pers.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D). Bandung: Alfabeta.

Suprayatno, Eko. 2005. Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan

82
Konvensional . Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wibisono, Yusuf. 2015. Mengelola Zakat Indonesia Diskurus Pengelolaan Zakat


Nasional Rezim Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 ke Rezim Undang-
Undang No. 23 Tahun 2011. Jakarta: Kencana.

Zaibari, Amir Sa’id. 2016. Kiat Menjadi Pakar Fiqih. Bandung: GEMA Risalah
Pers.

JURNAL

Ashar, Nurul Jihadah. “Optimalisasi Dana Infak Masjid dalam Mengatasi


Permasalahan Iuran BPJS Kesehatan Masyarabkat di Lingkungan
Masjid” Yogyakarta, Dinar: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam,
Universitas Trunojoyo Madura, Vol.6 No.1 Januari 2019,29.

Bahri, Efri Syamsul. “Analisis Efektivitas Penyaluran Zakat pada Badan Amil
Zakat Nasional, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI”. Depok,
Indonesia,No. 1 Vol 2 Bulan Januari Tahun 2020, E- ISSN 2580 – 3816,
169.

Nazlah Khairina, Analisis Pengelolaan Zakat, Infak, Dan Sedekah (ZIS)


Untuk Meningkatkan Ekonomi Dhuafa, AT-TASAWUTH, Volume IV
No.1 januari-Juni 2019:160-184.

Purwanti, Dewi. “Pengaruh Zakat, Infak dan Sedekah Terhadap Pertumbuhan


Ekonomi Indonesiia”. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(01). 2020,101-107,
105.

Sari, Nita. “Pendayagunaan Dana ZIS Untuk Operasional Ambulance Gratus Di


Baznas Rembang, ZISWAF”. Vol. 5, No.1, Juni 2018, 69

Wuryandani, Dewi. “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pertumbuhan


Ekonomi Indonesia 2020 dan Solusinya, Kajian Singkat Terhadap Isu
Aktual Dan Strategis” Vol. XII, No.15/Puslit/Agustus/2020.

Wuryandani, Dewi. “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pertumbuhan


Ekonomi Indonesia 2020 dan Solusiny”. Kajian Singkat Terhadap Isu
Aktual Dan Strategis Vol. XII, No.15/Puslit/Agustus/2020.

Yamali, Fakhrul Rozi. “Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia”.


Ekonomis: Journal Of Economics and Bussines, 4(2), September 2020,
386.

Yamali, Fakhrul Rozi.”Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia,


Ekonomis: Journal Of Economics and Bussines, 4(2), September 2020,
386.
Perundang-Undangan

83
Undang-Undang 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

SKRIPSI

Bidah Sariyati, Analisis Distribusi Zakat, Infak dan Sedekah Dalam


Penanggulangan Pandemi Covid-19 Prespektif Maqashid Syariah (Studi
Kasus Baznas Republik Indonesia), (Salatiga: IAIN Salatiga, 2020).

Fathullah, Achmad. “Efektifitas Pendayagunaan Dana ZIS Pada Program


Bantuan Pembuatan SIM(Studi Kasus Tukang Ojek Dan Supir Angkutan
Kota) BaZIS Kota Administrasi Jakarta Barabt”. (Jakarta: Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2015).

Ismi, Nur. “Efektivitas Balai Latihan Kerja Dalam Mengurangi Pengangguran Di


Kabupaten bone”. (Makassar: universitas Muhammadiyah Makassar,
2020), 10.

Maulidar, Ita. “Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat, Infaq Dan Shadaqah


(ZIS) Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarabkat (Studi
Kasus: Baitul Mal Aceh Untuk Program Pemberdayaan Ekonomi)”.
(Banda Aceh:Universitas Islam Negeri AR-Rainiry, 2019), 9.

Riskyana, Devy. “Efektifitas Pendayagunaan Dana Zakat Infak Sedekah dan


Wakaf (ZSIWAF) Melalui Program Mandiri Entrepreneur Center (MEC)
yatim Mandiri”. (Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya , 2019),1.

Waton, Salim. “Efektivitas Pendayagunaan Dana (ZIS) Zakat, Infak dan


Sedekah Dalam Peningkatan Kesejahteraan Nustahik Di Kecamatan
Pulogadung Jakarta Timur” (studi Pada Program Mandiri Terdepan
LAZ Baitul Maal Hidayatullah), (Jakarta: Universitas Islam Negeri
Hidayatullah Jakarta, 2017),1.

WAWANCARAB

Muslichudin, 09 Agustus 2021 di Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten


Jombang.

Ali Imron, 03 September 2021 di Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten


Jombang.

Effendi, 18 September 2021 mustahik kelompok difabel di Lembaga Yatim


Mandiri Kabupaten Jombang.

Aprilia, 25 September 2021 muzakki di Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten


Jombang

WEB

84
https://www.kemkes.go.id/ Diakes pada tanggal 16 Februari 2021 pukul 22.55..

https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/tarabkan/id/data-publikasi/berita-terbaru/2829-
apa-saja-

kebijakan-pemerintah-indonesia-di-bidang-kesehatan-untuk-penanganan-covid-
19.html Diakses Pada tanggal 23 April 2021 Pukul 20.06.

https://amp.kontan.co.id/news/pemerintah-menambah-dana-penanganan-covid-
19-di-bidang-

kesehatan-menjadi-rp-8755-t Diakses pada tanggal 23 April Pukul 20.08.

https://knks.go.id/berita/245/dampak-positif-dan-negatif-dirasakan-opz-saat-
corona?category=1 Diakses Pada Tanggal 26 April 2021 Pukul 12:39.

https://baznas.go.id/profil, Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2021 Pukul 21.30.

https://yatimmandirijombang.wordpress.com/profil/, Diakses Pada Tanggal 24


Agustus 2021 Pukul 15:25.

https://puskasbaznas.com/publications/books/1418-outlook-zakat-indonesia-2021
Diakses Pada Tanggal 04 April 2021 Pukul 20.34.

85
LAMPIRAN

1. Dokumentasi program bantuan kesehatan di Lembaga Yatim Mandiri

Kabupaten Jombang.

86
87
2. Dokumentasi program sosial ekonomi

88
89
3. Dokumentasi sosialisasi program

4. Dokumentasi penghimpunan dana offline dan online

90
91
5. Dokumentasi laporan cabang jombang tahun 2020

92
6. Dokumentasi hasil wawancara

93
Lampiran 1

Transkip Wawancara dengan Muslichudin

Kepala Cabang Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten

Jombang

Tempat: Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang yang ada di Jl. IR.

H. Juanda No.80, Kepanjen, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, Jawab

Timur 61419.

Waktu: 09 Agustus 2021 pukul 11:40-12:30

P: Bagaimana latar belakang berdirinya Lembaga Yatim Mandiri Jombang?

N: Nama Lembaga Yatim Mandiri itu awalnya dari YP3IS Yayasan Pembinaan
dan Pengembangan Panti Asuhan Islam dan Anak Purna Asuh. Tanggal 31
Maret 1994 itu berdiri secarab global bukan yang ada di Jombang.
Sedangkkan Yatim Mandiri yang ada di Jombang itu berdiri pada tanggal 13
Februari 2013. Tujuan mendirikan Yatim Mandiri awalnya ingin membantu
anak-anak yatim baik yang di panti maupun luar panti biar mendapatkan
pendidikan yang layak. Kemdudian dari nama YP3IS diganti menjadi Yatim
Mandiri karena sudah ada nama kesamaan naman yang berada di Jawab
Tengah. Karena namanya sudah berbeda maka filosofinyappun berbeda.
Filosofi dari keseluruhan logo Yatim Mandiri adalah Yatim Mandiri harus
dimandirikan bersama-sama.
P: Bagaimana Lembaga Yatim Mandiri dalam menetapkan dan menjalan tugas

dan fungsi?

N: Dalam melaksanakan tugasnya seluruh karyawan itu harus mentaati

peraturan yang sudah ditetapkan dan peraturan itu sudah ditetapkan oleh

kantor pusat Surabaya tapi mbak disetiap cabang memiliki peraturan

tersendiri sesuai dengan kondisi kantor cabang masing-masing.peraturan ini

juga mendapatkan persetujuan dari kantor pusat

94
P: Bagaimana ketentuan dan peraturan yang dijalankan oleh Lembaga Yatim

Mandiri Kabupaten Jombang?

N: Untuk peraturan dan ktentuan mengnai pengumpulan dana maupun

pentasyarufan dana Lembaga Yatim Mandiri mendapatkan arabhan dari

pusat begitu juga untuk peraturan jam operasional sudah ditetapkan dari

pusat yang harus dipatuhi oleh selurih staaff.

P: Apa saja program kesehatan dan sosial ekonomi di masa pandemi Covid-19?

N: Di masa pandemi ini yang awalnya program Casling anggarabn dananya

dialihkan untuk program bantuan Covid-19 sseperti program beras, bantuan

isoman yang terdampak Covid-19, bantuan kepada anak yatim yang orang

tuanya terkena Covid-19, penyemprotan desinfektan, pemberian APD

kepada tenaga medis dan pemberian masker. Kalau ekonomi itu mbak kita

memberikan bantuan tunai,pelatihan umkm, difabel, bantuan bunda-bunda.

P: Menurut bapak apakah program kesehatan dan sosial ekonomi yang

dijalankan selama pandemi Covid-19 ini sudah berjalan dengan efeketif?

N: Menurut saya ya program kesehatan dan sosial ekonomi di masa pandemi

Covid-19 ini sudah berjalan dengan maksimal hal itu dapat dilihat dari

jumlah penyerapan program bisa mencaopai diatas 80% dan feedback yang

dirasakan oleh mustahik juga baik jadi saya rasa atas dasar itu program

tersebut sudah berjalan baik dan maksimal.

95
Lampiran 2

Transkip Wawancara dengan Ali Imron

Staff Program Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten

Jombang

Tempat: Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang yang ada di Jl. IR.

H. Juanda No.80, Kepanjen, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, Jawab

Timur 61419.

Waktu: 03 September 2021 Pukul 13:28-14:25

P: Bagaimana perencanaan program satu tahun yang akan datang di Lembaga

Yatim Mandiri Kabupaten Jombang?

N: Perencanaan program satu tahun yang akan datang tidak jauh beda dengan

tahun sebelumnya, soalnya kondisi pandemi masih berlangsung jadi ya gitu

mbak kegiatan juga masih sama kayak kemaren cuma emang ada beberapa

program yang udah jalan lagi yang tahun kemaren itu gak bisa dijalanin

soalnyakan pandemi

P: Bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh Lembaga Yatim Mandiri

Kabupaten Jombang?

N: Untuk yang bantuan bersifat konsumtif kita mantaunya tidak seintens yang

produktif kalau yang konsumtif kita hanya memastikan bahwa bantuan yang

kita berikan sesuai dengan mereka butuhkan, sedangkan untuk bantuan yang

bersifat produktif kita rutin melakukan pemantauan sebulan sekali karena

dengan pemantauan kita tahu apa kendala dari mereka jadi kita juga bisa

96
mengevaluasi apa saja yang masih kurang.

P: Bagaimana program kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Lembaga

Yatim Mandiri Kabupaten Jombang?

N: Sebelum adanya pandemi kita di program kesehatan kita lebih bersifat


pelayanan dengan memberikan kepada anak yatim dhuafa di lembaga SD,
MI dan TPQ pelayanan pemeriksaan secarab umum dan gigi. Pada saat
pandemi kita mengubah metode dan lebih berinovasi dengan menyesuaikan
keadaan, bantuanya berupa penyemprotan cair disinfektatan, pemberian
APD, pemberian bantuan sembako bagi isoman serta kepada mustahik yang
terdampak Covid-19, pememberian paket gizi.
P: Bagaimana program sosial ekonomi pada masa pandemi Covid-19 di
Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten Jombang?
N: Pada pemberdayaan UMKM ini sebelumnya terdapat pembinaan dan

pendampingan, untuk pembinaan terdapat dua jenis pembinaan yang

pertama pembinaan untuk memanejemn pengelolaannya dan pada

sipritualnya diawl kita tuangkan di spritualnya ketika spritualnya sudah

berjalan baru pendampingan untuk memberikan yang dibutuhkan. Bantuan

modal yang diberikan terdapat dua jenis yang pertama yang bantuan modal

yang bersifat pendampingan berkelanjutan dan bantuan modal yang hanya

sebatas bantuan biasa, yang membedakan pada dua jenis bantuan modal

yaitu pada pengawasannya.pemberdayaan difabel ini kita bantuan untuk

bantuan biaya perlengkapan atau pengembangan usaha yang dimiliki oleh

penerima bantuan ini biasanya kita bantu untuk peralatan yang menunjang

usaha mereka dan kita juga melakukan monitoring setiap bulan sekali agar

kita tahu apa saja yang masih mereka butuhkan untuk usaha nya dan ada

pendampingan jika mereka perlu.

P: Apakah mustahik di masa pandemi Covid-19 mengalami peningkatan?

N: Saat ada pandemi ada penambahan penerima bantuan pada bidang ekonomi

97
karena kan yang terdampak juga banyak dan paling banyak yang terdampak

memang pada perekonomian mereka, dengan bantuan produktif ini

diharabpkan dapat membantu mereka untuk tetap bisa menjalankan aktivitas

perekonomian mereka tanpa kekurangan saat pandemi berlangsung.

P: Bagaimana rencana atau program pada masa pandemi di Lembaga Yatim

Mandiri Kabupaten Jombang?

N: Program di lembaga kami memiliki perencanaan terlebih dahulu agar yang

dijalankan sesuai dengan tujuan yang kita inginkan mbak apalagi saat

pandemi kita di tuntukt untuk lebih kreatif dan inovatif. Dalam

merealisasikan program kami memaksimalkan sekitar 90% penyerapan

penerima manfaat.

P: Bagaimana aspek dan tujuan dan kondisi sosial pada masa pandemi Covid-

19 di Lembaga Yatim Mandiri?

N: Setelah kami kelolah kemudian kami salurkan dana yang telah terkumpul

kepada musthik dan kami melakukan pengawasan banyak perubahan yang

ditunjukan oleh mustahik terutama di penyaluran yang bersifat produktif di

masa pandemi covid-19 dapat meningkatkan perekonomian mereka juga

mbak.

P: Bagaimana tingkat ketepatan sasarabn program di Lembaga Yatim Mandiri?

N: Penyaluran dana ini untuk yang zakat diberikan kepada 8 asnaf dan infak

sedekah kami berikan kepada adik-adik yatim yang membutuhkan biasanya

kami kemas dalam bentuk bantuan beasiswa dan masyarabkat yang memang

sangat membutuhkan bantuan tersebut ini sudah ditetapkan oleh peraturan

98
pusat dengan berpedoman pada al-quran serta hadist dan undang-undang

dasar yang berlaku di Indonesia menjadi patokan dalam penyaluran

dananya.

P: Bagaimana tujuan dan program di Lembaga Yatim Mandiri Kabupaten

Jombang?

N: Kita dalam menjalankan suatu program harus ada perencanaan agar apa

yang menjadi tujuan dari lembaga bisa tercapai dan bisa sesuai sasarabn

tentunya yang nantinya akan mendapat manfaat dari program tersebut dapat

bermanfaat.

P: Bagaimana pemantauan program yang dijalankan oleh Lembaga Yatim

Mandiri?

N: Untuk yang bantuan bersifat konsumtif kita mantaunya tidak seintens yang

produktif kalau yang konsumtif kita hanya memastikan bahwa bantuan yang

kita berikan sesuai dengan mereka butuhkan, sedangkan untuk bantuan yang

bersifat produktif kita rutin melakukan pemantauan sebulan sekali karena

dengan pemantauan kita tahu apa kendala dari mereka jadi kita juga bisa

mengevaluasi apa saja yang masih kurang.

99
Lampiran 3

Transkip Wawancara dengan Effendi

Mustahik

Tempat: Gudo Jombang Jawab Timur

Waktu: 18 September 2021 Pukul 10:28-11:15

P: Sudah bebeberapa lama bapak menerima bantuan ini?


N: Saya mendapat bantuan ini kurang lebih 2 tahun pas adanya pandemi

kemarin.

P: Bagaima awalnya sampai bapak bisa mendapatkan bantuan ini?


N: Dari pengajuan teman-teman karena di lembaga itu kan progprogram

pemberdayaan difabel lah kebetulan saya didaftarkan dan alhamdulillahnya

pengajuan tersebut di ACC oleh Lembaga Yatim Mandiri. Soalnya saya

awalnya sudah memiliki usaha di bidang konveksi ini.

P: Sebelum mendapatkan bantuan ini apakah dari Lembaga Yatim Mandiri

ada survey terlebih dahulu?

N: ada mbak ada surveynya lembaganya kesini mengkrosce setiap bulan

sampai 6 bulan kalau nggak salah. Karena kan kalau untuk program kayak

gini harus benar-menar memiliki usaha yang dapat berkembang

kedepannya.

P: Bantuan yang diberikan kepada Lembaga Yatim Mandiri ke bapak berupa


apa?berupa bantuan modal atau barabng atau uang?
N: Awalnya saya mendapat bantuan mesin jahit sebanyak 4 mesin kemudian
saya laporan kepada pihak lembaga kekurangan dan perkembangan saya

100
diberikan bantuan gedung. Karena punya gedung itu memang cita-cita saya
supaya bisa banyak membantu orang lain dengan skill yang saya miliki.
P: Setelah mendapatkan bantuan apakah ada bimbingan atau pelatihan terkait

bantuan yang akan dimanfaatkan oleh Bapak?

N: Awalnya memang pendampingan skill untuk perkembangan mengenai

manajemen oprasionalnya. Namun untuk pelatihan skill mejahit kebetulan

saya sendiri yang mengajarkan kepada teman-teman yang mau untuk

belajar di bidang konveksi ada yang mulai dari 0 sampai bisa tanpa saya

pungut biaya. Kemudian nggak lama saya mendapat bantuan gedung itu

dan tambahan mesin jahit.

P: Bagaimana dampak yaang dirasakan oleh bapak setelah menerima bantuan

dari Lembaga Yatim Mandiri?

N: Karena mesinnya banyak jadi saya bisa mengambil pesananan lebih

banyak saya juga bisa mengamalkan ilmu yang saya punya karena kalau

ada tetangga atau teman-teman yang mau belajar jahit saya akan mengajari

sampek orangnya bisa saya tidak memungut biaya untuk itu yang saya mau

Cuma niat mereka untuk belajar.

P: Bagaimana cara bapak untuk mengembangkan bantuan dana yang sudah

didapat?

N: Saya manfaatkan semaksimal mungkin untuk membantu teman-teman

difabel atau janda-janda yang membutuhkan pekerjaan.

P: Adakah pengawasan yang dilakukan oleh lembaga terkait dana yang

diberikan?

N: oh iya mbak kita setiap bulannya di pantau ditanyakan apa saja yang

101
kurang dan bagaimana perkembangannya kadang mereka juga datang

seminggu sekali.

P: Apa harabpan dan keinginan bapak kedepannya untuk program yang

diadakan oleh Lembaga Yatim Mandiri?

N: Semoga saja berkah dan bisa mengadakan program-program kayak gini

karena daerah jombang sendiri banyak yang kurang tersentuh untuk teman-

teman difabel seperti kita.

102
Lampiran 4

Transkip Wawancara Ibu Aprilia

Muzakki

Tempat: Ds. Tembelang, Jombang

Waktu: 25 September 2021 Pukul 15:00-15:40

P: sudah bebeberapa lama ibuk mempercayakan Lembaga Yatim Mandiri

untuk tempat berzakat?

N: saya mulai berzakat kira-kira di pertengahan 2020

P: ibu membayarnya dengan datang langsung atau media pembayarabn

online?

N: oh kalau sedekahnya saya pakek aplikasi dana mbak kebetulan saya tau

kalau di Lemabaga Yatim Mandiri itu bisa bayar pakek aplikasi dana

soalnya kan pas kemarin di daerah sini gak bisa kemana-mana.

P: Bagaimana dengan penyampaian program yang dilakukan oleh lembaga?

N: saya awalnya tahu adanya lembaga ini karena mereka melakukan promosi

program dengan mengetuk pintu per pintu warga kemudian mereka

memberikan penjelasan mengenai program yang mereka jalankan saya

mendengarkan dan saya tertarik karena penjelasannya gampang untuk saya

pahami dan mereka juga memperlihatkan dananya itu disalurkan dimana

saja jadi saya tertarik untuk bersedekah disana.

103
P: menurut ibu bagaimana pelayanan yang diberikan Lembaga?
N: ya itu tadi mbak saat kondisinya sulit untuk keluar rumah lembaga

memberikan solusi untuk yang ingin bersedekah bisa pakek aplikasi nggak

perlu kesana saat saya konfirmasi saya mau bersedekah bayarnya pakek

dana mereka menjelaskan proses-prosesnya dituntukn carabnya bayar dan

menurut saya pelayananya sangat ramah orang-orangnya terus ya cepet

jawabnya kalau saya tanya-tanya.

P: Apa harapan dari ibu sendiiri untuk Lembaga sebagai orang yang

bersedekah disana?

N: Harapan saya ya mbak semoga hasil sedekahnya masyarkat ini benar-

benar disalurkan kepada saudarab-saudarab kita yang kurang mampu.

Semoga amanah itu saja sih mbak soalnya kan mereka yang mengelola

dana itu.

104
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
Nama : Rini Wuladari
Tempat/ Tgl. Lahir : Tiga Jaya, 12 Januari 2000
NIM :170721100088
Alamat Rumah : Desa Trawasan Kec. Sumobito Kab. Jombang
Nama Ayah : Sholikin
Nama Ibu : Nanik
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. RA Al-Falah 2005
b. MI Al-Falah 2011
c. MTs Al-Falah 2014
d. MA Mambaul Ulum Corogo 2017
2. Pengalaman Organisasi
a. Anggota UKM-F PORFIK 2017
b. Pengurus UKM-F PORFIK 2019
3. Penelitian
“Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat, Infak, Shadaqah (ZIS) Pada
Program Kesehatan Dan Sosial Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi
Kasus Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Kabupaten Jombang)”

105
106
107

Anda mungkin juga menyukai