SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
(Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jayapura Tahun 2019-2021)
DISUSUN OLEH:
MARINI FADILLAH JINTANG
20180411034184
UNIVERSITAS CENDRAWASIH
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL: PENGARUH KESADARAN PERPAJAKAN, SOSIALISASI
PERPAJAKAN, PELAYANAN FISKUS DAN SANKSI
PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI PADA MASA PANDEMI COVID-19
NAMA: MARINI FADILLAH JINTANG
NIM : 20180411034184
Menyetujui,
TIM PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Meinarni Asnawi, S.E., M.Si, CBV., Rudiawie Larasati, SE, M.Ak
CMA., CRP
NIP: 196403311989022001 NIP: 199306272019032028
II
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
JUDUL: PENGARUH KESADARAN PERPAJAKAN,
SOSIALISASI PERPAJAKAN, PELAYANAN
FISKUS DAN SANKSI PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI PADA MASA PANDEMI
COVID-19
NAMA : MARINI FADILLAH JINTANG
NIM : 20180411034064
(Penguji I) (.......................)
3. Theo Allolayuk, SE.,M.Si.,Ak.,CA
I
Cornelia Desiana Matani, SE.,M.Mgt (Acc)
NIP: 198612312018032001
LEMBAR PERYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nim : 20180411034184
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa proposal yang saya susun dengan judul:
adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan plagiat dari proposal orang
lain. Apabila kemudian hari pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan gelar
sarjananya). Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk
dapat dipergunakan bilamana diperlukan.
II
Jayapura, 1 Maret 2022
Pembuat Pernyatan
III
RIWAYAT HIDUP
Identitas Pribadi
Status : Mahasiswi
Nomor Telepon :-
E-mail : mariniifadillah@gmail.com
Riwayat Pendidikan
IV
MOTTO
- Unknow
- H. R. Turmudzin
V
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
Proposal ini disusun sebagai tujuan untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi. Dalam penulisan proposal ini penulis menyadari
menyelesaikan penyusunan proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide – ide pemikiran, doa –
doa, maupun semangat. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
1. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, M.T, selaku Rektor Universitas Cenderawasih.
2. Dr. Mesak Iek SE, M. Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Cenderawasih.
VI
3. Dr. Meylen K Petra Kambuaya M, Si., AK., CA, selaku Sekretaris Jurusan
4. Jhon Urasti Blesia, SE., M. Prof. ACC., PHD Ketua Jurusan Akuntansi
7. Dr. Meinarni Asnawi, S.E., M.Si, CBV., CMA, selaku Dosen Pembimbing
Satu (1),
8. Rudiawie Larasati, SE., M.Ak., CAP, selaku Dosen Pembimbing Dua (2).
9. Kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mendidik dan mengajar saya
10. Kepada Kedua Orang Tua (mama dan papa), adeku Melani dan Indi beserta
seluruh keluarga yang telah banyak memberikan dukungan dalam bentuk doa
12. Sahabat – Sahabat terkasih yang telah mendukung serta membantu dalam
13. Untuk Bestieeku Iin Irma yang sudah membantu dalam penyusuan proposal
VII
14. Rekan Rekan Angkatan 2018 yang selalu memberikan semangat agar dapat
15. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank mefor believing in me, I
wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for having no
Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat saya
sebutkan satu – persatu, penulis tidak memberikan apa – apa hanya seucap kata
terima kasih yang sedalam – dalamnya. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan
VIII
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................II
LEMBAR PERYATAAN.............................................................................................II
RIWAYAT HIDUP.....................................................................................................IV
MOTTO........................................................................................................................V
KATA PENGANTAR.................................................................................................VI
DAFTAR ISI...............................................................................................................IX
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................XII
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................XIII
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
IX
1.3 TUJUAN PENELITIAN..........................................................................................7
1.4 MANFAAT PENELITIAN.......................................................................................7
1.5 SISTEMATIK PENELITIAN....................................................................................8
BAB II.........................................................................................................................10
KAJIAN PUSAKA......................................................................................................10
BAB III........................................................................................................................30
METODOLOGI PENELITIAN..................................................................................30
BAB IV........................................................................................................................40
X
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................40
BAB V.........................................................................................................................61
PENUTUP...................................................................................................................61
5.1 KESIMPULAN....................................................................................................61
5.2 KETERBATASAN PENELITIAN...........................................................................62
5.3 SARAN..............................................................................................................62
LAMPIRAN KUESIONER.........................................................................................64
DAFTAR PUSAKA....................................................................................................74
XI
DAFTAR TABEL
XII
DAFTAR GAMBAR
XIII
DAFTAR LAMPIRAN
KUESIONER41
XIV
BAB I
PENDAHULUAN
pajak secara hukum dapat didefinisikan sebagai iuran wajib pajak kepada
masyarakat dalam bentuk kesadaran dan rasa peduli untuk membayar pajak.
tercatat Rp 1.136,37 triliun, jumlah tersebut masih jauh dari target yaitu Rp
1.577,56 triliun. Pada akhir tahun 2020, realisasi penerimaan pajak mencapai
Rp 1.108,83 triliun, terkontraksi 15,51% dari periode yang sama pada tahun
2019, jumlah tersebut meleset dari target yang ditetapkan Peraturan Presiden
triliun. Hal ini tidak lepas dari masih melambatnyat perekonomian Indonesia
1
dan transaksi Perdagangan internasional akibat pandemic COVID-19.
perlahan membaik dan mencapai Rp 1.314,81 triliun (91,02 persen dari target
APBN 2021) dan tumbuh 18,5 persen (yoy). Realisasi penerimaan pajak
hingga triwulan pertama tahun 2022 yang telah mencapai Rp 256, 18 triliun
(16,7 persen dari target APBN 2022) dan tumbuh 40,95 persen (yoy).
Pada tahun 2019-2021 merupakan tahun yang cukup sulit bagi bangsa
dan APBD masih kurang sepanjang tahun 2019 - 2022. Hal ini disebabkan
2
oleh dampak pandemi COVID-19. Realisasi penerimaan pajak pada tahun
2019 sebesar Rp 8,91 triliun , dan pada tahun 2020 realisasi penerimaan pajak
naik cukup signifikan sebesar Rp 10,12 triliun. Hal tersebut terjadi seiring
dengan upaya penangan COVID 19. Kemudian pada tahun 2021 mengalami
Namun pemulihan realisasi penerimaan pajak sampai dengan bulan Mei 2022
3
wajib pajak agar mengetahui tentang segala hal mengenai perpajakan dan
yang efektif maka dapat meningkatkan kesadaran perpajakan akan hak dan
dengan cara mulai memberikan pelayanan fiskus yang baik yang menjadi
self assessment system. self assessment system ialah sistem pemungutan pajak
harus dibayarkan.
4
Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan perundang-undangan
dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak
dan Kesadaran Perpajakan dan kondisi pada saat terjadi Pandemi COVID-19
5
terhadap pemasukan masyarakat khususnya wajib pajak dan persamaan
Pratama Kota Jayapura Papua. Alamat kantor berada di Jalan Raya Abepura
Kotaraja.
Berdasarkan urian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
orang pribadi?
orang pribadi?
berikut:
6
a. Menganalisis apakah sosialiasi perpajakan merupakan faktor yang
orang pribadi.
1.4.1. Teoritis
Pribadi, dan dapat membantu peneliti yang akan meneliti dengan judul
yang sama.
1.4.2. Praktis
7
Dengan adanya penelitian ini diharapkan instansi yang terkait dapat
dibahas dalam penelitian ini, maka penulis menguraikan secara ringkas isi
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi dasar untuk berpijak pada permasalahan yang ada. Pada bagian
terdahulu, model penelitian dan hipotesis yang disajikan dalam penelitian ini.
8
Bab ini akan menjelaskan metode penelitian yang meliputi lokasi penelitian,
populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, variabel penelitian dan
BAB II
KAJIAN PUSAKA
9
kencenderungan untuk menanggapi hal-hal yang disenangi ataupun
1. Behavioral Beliefs
hasil dari suatu perilaku dan evaluasi atas hasil tersebut. Sebelum
2. Normative Beliefs
orang lain dan motivasi untuk memenuhi harapan tersebut. Hal ini
10
membuat wajib pajak memiliki keyakinan atau memilih perilaku
taat pajak.
3. Control Beliefs
power). Sanksi pajak dan tarif pajak terkait dengan control beliefs.
melakukan suatu hal, wajib pajak akan memikirkan hasil yang dapat ia
11
penting dalam membantu pembangunan negara (behavioral belif).
sanksi pajak mampu mendukung perilaku wajib pajak untuk taat pajak.
12
peraturan perpajakan, sehingga dapat memaksimalkan kepatuhan
suatu perilaku dan mengevaluasi perilaku yang baik dan kurang baik.
kewajiban perpajakannya.
pada tahun 1958. Pada dasarnya teori atribusi menyatakan bahwa bila
luar, artinya individu akan berperilaku karena terpaksa dari situasi atau
13
Alasan pemilihan teori ini adalah kemauan wajib pajak untuk
tersebut.
pajak.
eksternal, dimana anggota atau wajib pajak dalam instansi militer akan
14
dengan harapan mendapatkan reward. Terkait dengan hal tersebut
Pajak adalah suatu pungutan yang wajib dibayar oleh rakyat untuk
kepentingan pribadi. Dalam hal ini pajak dipungut oleh negara digunakan
Pajak menurut pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan
tata cara perpajakan adalah: “Kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan
15
Pajak memiliki beberapa jenis yang dapat didasarkan oleh lembaga
a. Pajak Pusat
besar dari pajak pusat dikelola oleh Direktorat Jendral Pusat (DJP) dan
Mewah (PPnBM), Bea Meterai, dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
b. Pajak Daerah
2. Menurut golonganya
a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib
Pertambahan Nilai.
3. Menurut Sifatnya
16
a. Pajak subektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
perseorangan atau badan hukum yang bersifat memaksa yang telah ditetapkan
Tahun 2007 tetang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), pajak
negara terhadap orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa yang sesuai
a. Fungsi Anggaran
dana dari wajib pajak kepada kas negara yang bertujuan untuk membiayai
17
masyarakat dalam bentuk kesadaran dan rasa peduli untuk membayar
pajak.
b. Fungsi Mengatur
modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam
negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar
negeri.
c. Fungsi Stabilitas
terhindar.
18
ketentuan perpajakan dengan benar dan suka rela. Kesadaran membayar pajak
sebagai suatu bentuk sikap moral yang memberikan kontribusi kepada negara
untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat, dan salah satu upaya untuk
menaati semua peraturan yang telah ditetapkan negara yang bersifat memaksa.
keadaan mengetahui atau mengerti perihal pajak. Penilaian positif wajib pajak
pajak. Oleh sebab itu, kesadaran wajib pajak mengenai perpajakan sangatlah
proses belajar melalui interaksi dengan orang lain, tentang cara berfikir,
wajib pajak agar mengetahui tentang segala hal mengenai perpajakan dan
19
untuk meningkatkan kepatuhan dan kesadaran dalam menyampaikan Surat
dengan cara mulai memberikan pelayanan fiskus yang baik yang menjadi
self assessment syste. Menurut Fahira (2021) terdapat lima dimensi pelayanan
yaitu:
20
pelayanan dengan cepat dan tanggap, dan kesediaan untuk senantiasa
membantu pelanggan.
2. Reliability (Kehandalan)
tanpa kesalahan.
3. Assurance (Jaminan)
memberi pelayanan
4. Empathy (Empati)
komunikasi
dalam membayar pajaknya. Oleh karena itu, fiskus dituntut untuk memberikan
pelayanan yang ramah, adil, dan tegas setiap saat kepada wajib pajak serta
21
dapat memupuk kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab membayar
pajak. Sistem perpajakan dan kualitas sumber daya manusia yang handal akan
diberikan oleh fiskus selama proses perpajakan berkaitan dengan sikap wajib
pelayanan yang diberikan oleh fiskus turut menbentuk sikap (attitude) wajib
tax evasion merupakan tindakan melanggar aturan atau ilegal, tetapi sanksi
yang tegas juga tidak menjamin bahwa tindakan tax evasion akan berkurang.
22
perpajakan. Dalam undang – undang perpajakan dikenal 2 macam sanksi,
perpajakan masa dan tahunan dari wajib pajak yang bersangkutan baik untuk
kelompok orang atau modal sendiri sebagai modal usaha sesuai dengan
Namun, selain itu penghargaan tersebut juga akan diberikan atas dasar
23
seseorang dalam membayar pajak secara tepat waktu dan mampu melengkapi
PajakOrang Pribadi
perilaku yang baik dan kurang baik. Ketika Wajib Pajak memiliki
24
melakukan kewajibannya. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis
Orang Pribadi
(TPB) juga menjadi salah satu faktor penentu niat seseorang untuk
25
H₂: Sosialisasi Perpajakan Berpengaruh Positif Terhadap Kepatuhan
Orang Pribadi
kepada Wajib Pajak untuk berperilaku patuh atau taat pajak karena Wajib
kewajiban perpajakannya.
pajaknya.
fasilitas e- SPT dan e-filling. Masih banyak Wajib Pajak yang belum
mengisi formulir SPT manual saja masih banyak yang kesulitan. Selain
26
itu, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan fasilitas yang dimiliki
Orang Pribadi
berpengaruh.
sanksi yang diberikan juga akan semakin berat. Hasil penelitian (As’ari,
27
kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang
digunakan adalah:
Kesadaran Perpajakan
X1
Sosialisasi Perpajakan
Y
Pelayanan Fiskus
X3
Sanksi Perpajakan
X4
Gambar 2.1
28
Kerangka Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
(Depan Gedung Dinas Otonom Provinsi Papua). Karena jumlah Wajib Pajak
yang terdaftar pada kantor pelayanan pajak tersebut cukup banyak dan judul
penelitian ini merujuk pada wajib pajak orang prbadi, penelitian ini hanya
29
dilakukan pada wajib pajak yang terdaftar sebagai wajib pajak orang pribadi
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian
Orang Pribadi (WPOP) yang terdaftar di KPP Pratama Jayapura. Wajib pajak
pengambilan sampel rujukan berantai. yaitu wajib pajak orang pribadi yang
yang diperoleh nantinya berupa angka atau data kualitatif yang di angkakan.
Dari angka yang diperoleh akan dianalisa lebih lanjut dalam analisa data.
mengenai data berdasarkan sumbernya, maka dalam penelitian ini data yang
30
diperoleh menggunakan data primer dimana data primer merupakan data yang
berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan
diperoleh langsung oleh wajib pajak yang berada di kota Jayapura dan
merupakan kuisioner yang telah diisi oleh Wajib Pajak yang menjadi
yang ada pada Kota Jayapura. Hal tersebut dikarenakan untuk memperoleh
informasi dari sampel penelitian, dengan hal-hal yang mereka ketahui dan
Kuesioner yang dibuat terdiri dari dua bagian. Bagian pertama akan
31
kesalahan dalam pengisian kuesioner akan berkurang. Kuesioner yang sudah
diisi oleh responden kemudian akan diseleksi agar angket yang tidak lengkap
dan tidak sesuai dengan petunjuk pengisian tidak ikut dalam analisis
penelitian dan data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kemudian
COVID-19”
32
pembangunan negara dan berusaha untuk menaati semua peraturan
wajib pajak.
kewajibannya
33
3.5.2 Variabel Dependen (Y)
Equation Model (SEM) dengan metode Partial Least Square (PLS) dengan
menggunakan software Smart PLS 3.3. Metode ini dicetuskan pertama kali
oleh Wold sebagai metode umum untuk mengestimasi path model yang
dalam suatu penelitian. Pertama, PLS merupakan metode analisis data yang
didasarkan asumsi sampel tidak harus besar, yaitu jumlah sampel kurang dari
100 bisa dilakukan analisis dan residual distribution. Kedua, PLS dapat
34
digunakan untuk menganalisis teori yang masih dikatakan lemah, karena PLS
menjelaskan.
a. Convergent Validity
dianggap cukup.
35
b. Discriminant Validity
c. Composite Reliability
Alpha. Dimana nilai composite reliability yang baik apabila nilainya >
0,70.
antar variabel laten. Pengujian yang dilakukan dalam inner model adalah:
a. Model Fit
36
Satndardized Root Mean Square (SRMR) < 0,10 atau 0,08, maka
model dianggap cocok dan nilai Normal Fit Index (NIF) antara 0 dan
Asumsi atau syarat pada analisis inner model partial least square
multikolonearitas yaitu
R-square dengan nilai 0,67, 0,33, 0,19 dengan kriteria Kuat, moderate,
R-square dengan nilai 0,75, 0,50, 0,25 dengan kriteria Kuat, moderate,
37
3.7 Pengujian Hipotesis
yaitu :
1. Path Coefficient
variable arah positif atau negatif. Path Coefficient memiliki rentang nilai
2. T statistic
Atau,
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
39
Kuesioner yang tidak lengkap 15 11,11%
pajak orang pribadi yang pada hari tersebut melaporkan SPT dan melakukan
pada tanggal 22 Mei 2022 sampai dengan 09 Juni 2022. Jadi, kurang lebih
(88,88%).
berikut ini sejumlah data responden yang dapat dilihat berdasarkan jenis
kelamin (JK) terhadap usia (U), tingkat pendidikan (TP), dan jenis pekerjaan
40
Perempuan 24 16 30 6 76
Total 34 25 51 10 120
Sumber: Data diolah(2022)
sebanyak 120 responden terdiri atas 44 yang berjenis kelamin laki-laki dan 76
yang berjenis kelamin perempuan. Dari hasil tersebut dapat pula dilihat data
adalah untuk usia kategori 21-30 tahun terdiri atas 10 laki-laki dan 24
perempuan dengan total 34 orang, untuk usia 31-40 tahun terdiri atas 9 laki-
laki dan 16 perempuan dengan total 25 orang, untuk usia 41-50 tahun terdiri
atas 21 laki-laki dan 30 perempuan dengan total 51 orang, dan untuk usia 51-
sebanyak 120 responden terdiri atas 44 yang berjenis kelamin laki-laki dan 76
yang berjenis kelamin perempuan. Dari hasil tersebut dapat pula dilihat data
41
perempuan dengan total 28 orang, untuk tingkat diploma terdiri atas 8 laki-
laki dan 25 perempuan dengan total 33 orang, untuk tingkat S1 terdiri atas 24
laki-laki dan 32 perempuan dengan total 56 orang, dan untuk tingkat S2 terdiri
sebanyak 100 responden, terdiri atas 44 yang berjenis kelamin laki-laki dan
76 yang berjenis kelamin perempuan. Dari hasil tersebut dapat pula dilihat
perempuan dengan total 44 orang, untuk tingkat PNS terdiri atas 14 laki-laki
dan 23 perempuan dengan total 37 orang, untuk tingkat wiraswasta terdiri atas
42
8 laki-laki dan 19 perempuan dengan total 27 orang, dan untuk lainnya terdiri
merupakan hasil gambar full model untuk menilai outer model dengan
43
Gambar 4.1 Hasil Uji Outer Model
Keterangan :
PF : Pelayanan Fiskus
44
1. Uji Convergent Validity
loadings faktor berkisar diatas 0,50. Uji weight or loadings faktor masing-
KP SLP PF SP KWP
0.717 0.891
0.175 0.748
0.766 0.818
0.857 0.826
0.752 0.889
0.708 0.859
0.847 0.904
0.707 0.847
0.691 0.705
0.828 0.803
0.724 0.776
0.718 0.825
0.826 0.820
0.733 0.785
0.799 0.818
0.711 0.810
0.718
0.756
0.720
0.776
0.741
0.805
0.779
0.742
0.806
Sumber: Hasil Pengolahan Data Smart PLS 12 (2022)
45
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa data
dilampirkan telah valid dan memiliki nilai konvergen yang baik karena memiliki
setiap indikator dengan variabel laten yang ada. Indikator dinyatakan valid
apabila nilai cross loading seluruh indikator yang digunakan dalam membentuk
variabel laten lebih besar dibandingkan dengan korelasi terhadap variabel laten
yang lain. Nilai cross loading masing-masing variabel dijelaskan pada tabel 4.6.
46
PF5 0.425 0.468 0.741 0.421 0.455
PF6 0.409 0.452 0.805 0.380 0.470
PF7 0.491 0.566 0.779 0.385 0.598
PF8 0.410 0.520 0.742 0.419 0.503
PF9 0.445 0.575 0.806 0.497 0.594
SP1 0.405 0.425 0.404 0.891 0.444
SP2 0.433 0.483 0.380 0.748 0.541
SP3 0.413 0.402 0.428 0.818 0.491
SP4 0.377 0.416 0.445 0.826 0.459
SP5 0.400 0.462 0.500 0.889 0.535
SP6 0.396 0.398 0.396 0.859 0.495
SP7 0.403 0.427 0.406 0.904 0.439
SP8 0.398 0.445 0.414 0.847 0.482
KWP1 0.491 0.511 0.528 0.348 0.705
KWP2 0.573 0.575 0.527 0.441 0.803
KWP3 0.492 0.470 0.478 0.496 0.776
KWP4 0.542 0.446 0.529 0.449 0.825
KWP5 0.492 0.446 0.484 0.493 0.820
KWP6 0.574 0.526 0.433 0.477 0.785
KWP7 0.521 0.454 0.524 0.439 0.818
KWP8 0.564 0.523 0.527 0.514 0.810
Sumber: Hasil Pengolahan Data Smart PLS 12 (2022)
dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka hal
varian indikator yang dikandung. Nilai AVE seluruh variabel dinyatakan valid
apabila nilai AVE berkisar di atas 0,50 . Nilai AVE dapat dilihat di dalam tabel
4.7.
47
Tabel 4.7 Uji Average Variance Extracted
Average Variance Extracted (AVE)
KP 0.579
SLP 0.571
PF 0.579
SP 0.721
KWP 0.630
Sumber: Hasil Pengolahan Data Smart PLS 12 (2022)
untuk masing-masing variabel > 0,50. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya. Seluruh variabel
dinyatakan reliable apabila nilai loadingnya di atas 0,70. Nilai dari uji composite
Composite Reliability
KP 0.916
SLP 0.914
PF 0.925
SP 0.954
KWP 0.931
Sumber: Hasil Pengolahan Data Smart PLS 12 (2022)
masing variabel > 0,70. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh dalam penelitian
48
ini reliable karena telah memenuhi kriteria composite reliability. Sehingga dapat
dikatakan bahwa model penelitian ini telah memenuhi kriteria uji partial least
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya. Seluruh variabel
dinyatakan reliable apabila nilai loadingnya di atas 0,70. Nilai dari uji
masing variabel > 0,70. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh dalam penelitian
ini reliable karena telah memenuhi kriteria cronbach’s alpha. Sehingga dapat
dikatakan bahwa model penelitian ini telah memenuhi kriteria uji partial least
1. Model Fit
49
Tabel. 4.10 Model Fit
Saturated Model Estimated Model
SRMR 0.078 0.078
NFI 0.576 0.576
Sumber: Hasil Pengolahan Data Smart PLS 12 (2022)
Berdasarkan table 4.10 diatas, nilai SRMR sebesar 0.078 < 0.10. dan nilai
NIF berada diantai 0 dan 1 yaitu 0.576 yang berarti model cocok atau sesuai dan
Berdasarkan table 4.11 diatas, nilai VIF < 5, yang tidak terjadi
3. R Square
50
kesadaran perpajakan, sosialisasi perpajakan, pelayanan fiskus, sanksi perpajakan
sebesar 59,3%, (moderate) sisanya dijelaskan oleh faktor lain di luar model
sebesar 40,7%.
menggunakan bantuan software Smart PLS 3.3.9. Hasil pengujian disajikan pada
gambar 4.2
1. Path Coefficient
51
Tabel 4.13 Path Coefficient
Path
Variabel Coefficient
KP 0.358
SLP 0.084
PF 0.261
SP 0.233
Y
Sumber: Hasil Pengolahan Data Smart PLS 12 (2022)
pelayanan fiskus sebesar 0,261, dan sanksi perpajakan sebesar 0.233 terhadap
variable kepatuhan wajib pajak. Semua nilai variabel memiliki rentang nilai -1
2. T Statistic
statistik > t tabel 1,96 (Sig=5%). Hasil t statistik masing-masing variabel dapat
52
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, nilai t statistik kesadaran pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak adalah 2,881 > nilai t tabel 1,96 dan nilai signifikansi 0.002 <
0.05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima dan hasil
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak adalah 0,985 < t table 1,96 dengan
signifikansi 0.162 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2)
Nilai t statistik pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak adalah 2.429
> t tabel 1,96 dengan signifikansi 0.008 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis ketiga (H3) ditolak, maka hal ini menunjukkan pengaruh yang searah
signifikan dan berhubungan positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Nilai t statistik
sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak adalah 2,382 > t table 1,96 dengan
signifikansi 0,009 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat (H4)
53
4.2 Pembahasan
kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada masa pandemi Covid 19 di KPP
Pratama Jayapura. Hal ini menjelaskan bahwa jika kesadaran meningkat maka
kepatuhan wajib pajak pribadi akan meningkat. Sikap kesadaran yang tinggi
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setyowati
wajib pajak dalam membayar pajak. Penelitian yang dilakukan Siahaan dan
perpajakan dilakukan ketika Wajib Pajak itu sendiri paham akan pentingnya
54
melakukan kewajibannya. Hal ini membuktikan bahwa meskipun dalam masa
pandemi covid 19. Hal ini menjelaskan bahwa sosialisasi perpajakan di KPP
efektif. Apabila dikaitkan dalam bidang pajak maka sosialisasi berati upaya
Jayapura pada masa pandemi Covid 19. Hal ini terjadi karena kepatuhan wajib
pajak pribadi pada dasarnya tergantung dari kesadaran dan sifat dari masing –
masing individu wajib pajak. Sesuai dengan teori Control beliefs yang
merupakan salah satu faktor penentu niat seseorang untuk berperilaku, dimana
55
individu memiliki keyakinan tentang keberadaan hal-hal yang mendukung
atau menghambat suatu perilaku dan persepsinya tentang seberapa kuat hal-
hal tersebut berpengaruh. Jadi, berdasarkan teori dan hasil penelitian dapat
membayar pajak atau tidak, kerena kepatuhan wajib pajak orang pribadi
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada masa Pandemi Covid-
kepada Wajib Pajak untuk berperilaku patuh atau taat pajak karena Wajib
56
kewajiban perpajakannya. Pelayanan pajak dapat dimaksudkan sebagai
pelayanan yang diberikan oleh aparatur pajak dalam hal ini Ditjen Pajak
pelayanan yang baik dapat membantu wajib pajak saat kesulitan terkait
filling karena untuk mengisi formulir SPT manual saja masih banyak
dan fasilitas yang dimiliki oleh Wajib Pajak menjadi hambatan untuk
57
4.2.4 Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi Selama Pandemi Covid 19
Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat diketahui bahwa sanksi
kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Jayapura selama masa
pandemi Covid 19. Control beliefs dalam TPB juga merupakan salah satu
berpengaruh.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (As’ari, 2018) Sanksi pajak
dilakukan seorang wajib pajak, maka sanksi yang diberikan juga akan
semakin berat.
58
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian mengenai
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama
kepatuhan wajib pajak orang pribadi KPP Pratama Jayapura selama masa
59
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih jauh dari sempurna mengingat masih banyak
objek penelitian yaitu wajib pajak orang pribadi dan hasil pembagian
kuesioner masih banyak yang tidak kembali, hal ini dikarenakan aktivitas
beberapa responden yang cukup padat dan kondisi pandemi yang belum
5.3 Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian
besar dengan objek penelitian yang lebih luas misalnya wajib pajak badan,
60
dilakukan dalam sosialisasi dalam bentuk penyuluhan, dan penjelasan
lebih intensif.
61
LAMPIRAN KUESIONER
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
Di
Dengan Hormat,
Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Masa Pandemi COVID-
62
Peneliti menyadari sepenuhnya, kuisioner ini sedikit meminta waktu aktivitas
Bapak/Ibu yang sangat padat. Namun demikian dengan segala kerendahan hati
Kasih.
Hormat Saya,
I. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan dengan jawaban yang telah disediakan
2. Anda cukup memberi tanda cek (√) pada jawaban yang paling sesuai menurut
anda.
3. Apabila anda salah menjawab, cukup melingkari (O) tanda cek yang salah
63
4. Mohon periksa kembali semua jawaban anda dan yakinkan bahwa tidak ada
Diploma Lainnya
(Sebutkan).....
Swasta Lainnya ….
Keterangan:
TS (Tidak Setuju) :2
N (Netral) :3
S (Setuju) :4
64
SS (Sangat Setuju) :5
N Pernyataan STS TS N S SS
O
1. Wajib Pajak telah jujur dan dengan benar
melakukan perhitungan pajak yang
terutang
2. Wajib Pajak jujur dalam melaporkan hal-
hal terkait kewajiban perpajakan yang
telah ditentukan dalam surat
pemberitahuan (SPT)
3. Wajib Pajak selalu melakukan
pembayaran pajak karena saya tahu
pentinganya manfaat dari penerimaan
pajak bagi pembangunan dan pembiayaan
negara serta akibatnya jika penerimaan
pajak kurang dari sebagaimana mestinya
4. Wajib Pajak menyadari pentingnya
membayar pajak dan melaporkan SPT dari
kasus-kasus yang telah terjadi dan
konsekuensi yang dialami oleh sesame
Wajib Pajak ketika lalai dalam
kewajibannya
5. Wajib Pajak menyadari pentingnya
membayar pajak dari fasilitas-fasilitas
umum yang saya rasakan selama ini(jalan,
65
taman, sekolah, rumah sakit dan lainnya)
6. Wajib Pajak melaporkan SPT dan
membayar pajak tepat waktu dan tepat
jumlahnya
7. Wajib Pajak menyadari perlu adanya
pembetulan SPT saat saya tahu ada
kesalahan pengisian SPT atau perhitungan
pajak yang terutang
8. Wajib Pajak melaporkan SPT dan
membayar pajak karena sadar akan adanya
konsekuensi berupa denda, bunga, dan
pidana jika lalai atau terlambat
No Pernyataan STS TS N SS S
1. Wajib Pajak mendapatkan informasi
tentang kemudahan mendaftarkan diri
untuk memperoleh NPWP dengan
pengunaan e-NPWP dari penyuluhan
secara langsung dan berbagai media social
ataupun website pajak
2. Wajib Pajak mendapatkan informasi
prosedur pengunaan e-filing dan e-billing
dari petugas pajak (fiskus), media soasial,
ataupun dari adanya pemasangan billboard
atau spanduk di pinggir jalan
3. Wajib Pajak mengetahui adanya perubahan
66
perhitungan PTKP dan penggunaan
aplikasi Online Pajak dari penyuluhan
langsung, website pajak dan media social
yang ada
4. Wajib Pajak mengetahi diadakannya
program pengampunan pajak atau tax
amnesty dari pemasangan billboard, iklan
di televise, dan penyuluhan langsung
5. Wajib Pajak mengikuti kegiatan sosialisasi
atau penyuluhan yang diselenggarankan
oleh petugas pajak
6. Wajib Pajak mendapatkan informasi
mengenai kasus-kasus perpajakan dari
website pajak (www.pajak.go.id)
pemasangan billboard, dan media masa
(koran dan majalah)
7. Wajib Pajak memahami aturan atau sanksi
perpajakan dari adanya sosialisasi atau
penyuluhan yang diberikan
8. Wajib pajak mendapatkan informasi
prosedur pelaporan SPT ataupun
pembayaran pajak melalui sharing dengan
sesame Wajib Pajak
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Petugas yang ada di kantor pelayanan
67
pajak memahami dan menguasai peraturan
yang berhubungan dengan perpajakan
2. Dalam memberikan pelayanan, petugas
memperhatikan kecepatan proses
pelayanan dan kesesuaian prosedur
3. Petugas pajak melayani dengan sopan,
ramah, dan sabar
4. Petugas pajak senantiasa memperhatikan
keberatan Wajib Pajak atas pajak yang
dikenakan
5. Petugas pajak memberikan pelayanan
perpajakan sampai tuntas
6. Petugas pajak cepat tanggap terhadap
masalah atau keluhan dari Wajib Pajak
7. Petugas pajak memberikan sosialisasi
penggunaan e-filling dan e-billing
8. Petugas pajak memberikan pemahaman
kepada Wajib Pajak tentang pentingnya
penyampaikan SPT dan membayar pajak
melalui himbauan, konseling, dan
pemeriksaan sampai dengan penagihan
serta penyidikan
9. Petugas pajak memberikan sosialisasi
tentang perubahan PTKP, penggunaan e-
NPWP, dan diadakannya program
pengampunan pajak (tax amnesty)
68
Sanksi Perpajakan (X⁴)
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Wajib Pajak akan diberi sanksi tegas dan
tidak ada kata toleransi atas
ketidakpatuhan ketika proses dari
himbauan petugas pajak secara persuasif
diabaikan
2. Wajib Pajak akan dikenakan sanksi
administrasi berupa denda sebesar Rp
100.000,00 apabila SPT pajak penghasilan
terlambat disampaikan
3. Wajib Pajak akan dikenakan sanksi
administrasi berupa kenaikan sebesar 2%-
150% dari jumlah pajak yang kurang
dibayar ketika pertama kali alpa
menyampaikan SPT atau terjadi kesalahan
dan tidak lengkap dari laporan SPT yang
disampaikan
4. Wajib pajak akan diberi sanksi
administrasi berupa bunga 2% per bulan
atas jumlah pajak yang kurang bayar jika
saat melakukan pembetulan SPT
mengakibatkan terjadinya perubahan
perhitungan dan pembayaran jumlah pajak
yang terutang
5. Wajib Pajak akan diberi sanksi
69
administrasi berupa denda 150% dari
jumlah pajak kurang dibayar jika dengam
kemauan sendiri mengungkapkan
ketidakbenaran perbuatannya sebelum
dilakukan penyidikan
6. Wajib Pajak akan diberi sanksi pidana
paling singat 3 bulan dan paling lama 1
tahun jika alpa melaporkan SPT atau salah
mengisi SPT
7. Wajib Pajak akan diberi sanksi pidana
paling singkat 6 bulan dan paling lama 6
tahun dengan denda paling sedikit 2 kali
dan paling banyak 4 kali pajak terutang
jika sengaja tidak membayar pajak atau
kurang bayar.
8. Wajib Pajak akan diberi sanksi kenaikan
yakni menjadi 2 kali sanksi pidana jika
melakukan pelanggaran pajak dua kali
dalam kurung 1 tahun
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Wajib Pajak secara sukarela mendaftarkan
diri sebagai wajib pajak untuk mendapatkan
NPWP
2. Wajib pajak melaporkan hal-hal yang
berkaitkan dengan kewajiban perpajakan
70
dalam bentuk SPT
3. Wajib pajak mengisi SPT dengan benar,
lengkap, dan jelas sesuai dengan ketentuan
berlaku
4. Wajib pajak mempertanggungjawabkan
perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya
terutang
5. Wajib Pajak melaprkan SPT paling lambat
3 bulan setelah tahun pajak berakhir yaitu
akhir bulan Maret.
6. Wajib Pajak membayar pajak setiap tanggal
15 bulan berikutnya menurut PPh pasal 4
(2)
7. Wajib Pajak membayar pajak sesuai dengan
perhitungan pajak yang terutang
8. Wajib Pajak menyampaikan pernyataan
tertulis untuk melakukan pembetulan
tertulis untuk melakukan pembetulan SPT
yang telah disampaikan sebelum Dirjen
Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
(SKP)
71
DAFTAR PUSAKA
72
Profita, vol. 12, no. 1, p. 1, 2019, doi: 10.22441/profita.2019.v12.01.001.
[9] D. K. Wardani and E. Wati, “PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PENGETAHUAN
PERPAJAKAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Wajib
Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Kebumen),” Nominal, Barom. Ris. Akunt.
dan Manaj., vol. 7, no. 1, 2018, doi: 10.21831/nominal.v7i1.19358.
[10] FAHIRA, “Pengaruh sanksi pajak dan pelayanan fiskus terhadap penerimaan
pajak hiburan di kota tarakan,” UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR, 2021.
[11] G. A. A. I. Maharani, I. D. M. Endiana, and P. D. Kumalasari, “Pengaruh
Moral Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Sistem Pajak, Pemeriksaan Pajak Dan Tarif
Pajak Terhadap Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Atas Tax Evasion,” J.
Kharisma, vol. 3, no. 1, pp. 63–72, 2021.
[12] S. Supriatiningsih and F. S. Jamil, “Pengaruh Kebijakan E-Filing, Sanksi
Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi,” J. Ilm. Akunt. Kesatuan, vol. 9, no. 1, pp. 191–200, 2021, doi:
10.37641/jiakes.v9i1.560.
[13] N. Zikin, T. Abduh, and K. M. Yunus, “PENGARUH KEPATUHAN WAJIB
PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
PADA MASA COVID-19 DI SAMSAT KABUPATEN PINRANG,” Journal,
Econ. Bosowa, vol. 6, no. 004, pp. 1–12, 2021, [Online]. Available:
file:///C:/Users/Smile/Downloads/manajemen sumber daya manusia
( PDFDrive.com ).pdf
[14] I. Ghozali, Structural Equation Modeling. Dalam Metode Alternatif dengan
Partial Least Square (PLS, IV. SEMARANG: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2014.
[15] As'ari, Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kualitas Pelayanan,,
Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,"Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
Sarnawiyata Tamansiswa". 2018.
[16] Rezki. Rahmawati and Agung Yulianto, “Analysis Of The Factors Affecting
Individual Taxpayers Compliance,” Accounting Analysis Journal, vol. 7, no. 1,
p. 13, 2020, doi: 10.32502/jab.v5i1.2455.
[17] Kementrian Keuangan RI 2019 - 2022.
73