Anda di halaman 1dari 42

STOP STUNTING

SEBUAH WEB SERIES DENGAN 5 EPISODE

DINAS KESEHATAN KAB. NGAWI


Bekerjasama dengan
CV MEGA BRILLIANT
NASKAH FILM

EPISODE 1. (ORANGTUA ASUH BALITA STUNTING)

FADE IN

PROLOG 1

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam Sehat, Salam Sejahtera!

Halo, apa kabar anda hari ini? Saya Putri Aliya Rahmawati di
kesempatan kali ini saya akan menyampaikan informasi yang sehat,
cerdas, dan berkualitas.

Masyarakat Ngawi yang baik hati, mari kita ingat kembali


keputusan Bupati Ngawi NO.188 tahun 2019 tentang program
unggulan, yaitu Pendampingan Orangtua Asuh Balita Stunting.
Masyarakat Ngawi yang peduli generasi anak negeri, mengapa bapak
Bupati sangat peduli dengan balita stunting? Karena di balik
keindahan, kesuburan, dan kemakmuran Kabupaten Ngawi, bapak
Bupati Ngawi telah menemukan asset termahal yang butuh perhatian
khusus, yaitu balita stunting

Mendasar hal itu, patut kita acungi jempol, ternyata seluruh


jajaran pejabat pemerintah bersama Dinas Kesehatan kabupaten
Ngawi bersatu padu, saling bahu membahu, mendukung program orang
nomor 1 di wilayah kabupaten Ngawi.

Masyarakat Ngawi yang cinta anak-anak negeri, apakah penanganan


dan pendampingan balita stunting hanya tanggungjawab pejabat
pemerintahan saja? Tidak. Anak-anak adalah asset berharga bangsa
ini yang harus kita jaga. Oleh karena itu, mari bersama tokoh
masyarakat, tokoh agama, wirausahawan, petani, dan seluruh
lapisan masyarakat yang mampu dan mau mendukung program
Pendampingan Balita Stunting

Bersama kita, Ngawi bisa!

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

PROLOG 2

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kami sebagai tenaga kesehatan di Kabupaten Ngawi, sangat


mendukung program bapak bupati untuk mengentas anak-anak balita
stunting. Disini kami mewakili dari teman-teman tenaga kesehatan
di Kabupaten Ngawi, salah satunya sangat bertanggungjawab untuk
mengentas anak-anak balita kami di wilayah kami masing-masing.
Kami sebagai tenaga kesehatan, dan kami semuanya, semua lintas
sektor OPD di Kabupaten Ngawi mempunyai tanggungjawab penuh untuk
anak-anak balita stunting di wilayah kami. Dimana kita melakukan
mulai dari pemeriksaan dan pemeriksaan fisik untuk anak-anak
kita, juga pemberian gizi dari puskesmas. Jadi kami berinteraksi
dengan antar desa, kecamatan, maupun di lintas sektor semuanya.
Bapak ibu semuanya kita mempunyai tanggungjawab penuh untuk anak-
anak kita dimana kita semua diberi tanggungjawab dari bapak
bupati untuk mengentas agar nanti ke depannya stunting yang di
kabupaten Ngawi bisa teratasi. Untuk menjadi anak-anak yang
berguna bagi nusa, bangsa, keluarga, masyarakat, dan agama kelak.
Saya berharap program ini bisa sukses untuk kabupaten Ngawi dan
kita tetap mendukung untuk program bapak bupati sebelumnya

Terimakasih

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


PROLOG 3

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya kepala desa sangat mendukung program bapak bupati Ngawi


dalam rangka menangani balita stunting. Mengapa demikian? Karena
balita itu merupakan calon generasi penerus masa depan bangsa.
Oleh karena itu, agar anak-anak bisa tumbuh dengan sehat, cerdas,
dan berkualitas, mari kita dukung program Penanganan Balita
Stunting. Berhasil/tidaknya Negara ini tergantung dari anak-anak
kita. Masa depan bangsa terletak di pundak generasi muda kita.

Anak-anak sehat, Negara kuat!

PROLOG 4

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kulo warga masyarakat kabupaten Ngawi, remen sanget kalihan


programipun bapak bupati ingkang sampun dipuncanangaken inggih
meniko program Pendampingan Orangtua Asuh kagem balita ingkang
stunting. Amargi menopo? anak anak kito meniko ingkang kito
gadang-gadang dados anak ingkang soleh, solehah, pinter, cerdas,
nembenipun mbenjing dadosaken migunani tumrapipun nusa, bangsa,
agami. Nganten meniko atur kawula, mekaten meniko kanthi
semboyan, Program Tuntas, Stunting Amblas!

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

PROLOG 5

Sugeng enjang dulur-dulur! Sanajan aku iki petani, aku yo pengen


menyukseskan program e bapak bupati tentang stunting
(hahahahaha). Biarpun aku orang desa, tapi aku gak rela nonton
anak-anak kurang gizi. Berkat pari iki, sopo ngerti aku iso ikut
mencerdaskan generasi anak-anak bangsa. Ayo disengkuyung bareng-
bareng program bapak bupati biar sukses.

Cukup semene ya dulur-dulur. Matursuwun

Tani hebat, Stunting minggat!

FADE OUT
EPISODE 2. (CALON PENGANTIN SEHAT)

FADE IN

1. EXT. KAFE - MALAM

CATIN PRIA
Yang ... (sambil memegang tangan catin wanita)

CATIN WANITA
Hmm?

CATIN PRIA
Kita nikah yuk!

CATIN WANITA
Nikah, yang?
(Terkejut dan menatap catin pria)

CATIN PRIA
Iya, nikah

CATIN WANITA
Kita kan baru lulus SMA, yang

CATIN PRIA
Ya terus kenapa kalau baru lulus SMA? Dengan nikah kita bisa
bulan madu

CATIN WANITA
Enggak, yang
CATIN PRIA
Kita bisa punya anak

CATIN WANITA
Enggak, yang

CATIN PRIA
Kamu bisa lihat aku tiap hari

CATIN WANITA
Enggak, yang

CATIN PRIA
Kita bisa menua bersama

CATIN WANITA
Enggak!

CATIN PRIA
Sebenarnya kamu sayang nggak sih sama aku?

CATIN WANITA
Engg .. Sayang lah

CATIN PRIA
Kalau sayang, kita harus nikah
CATIN WANITA
Tapi, yang ..

CATIN PRIA
Sstttt .. besok aku datang ke rumah kamu jam 8. Inget, jam 8.
Besok ya

CATIN WANITA
(tertunduk dan menganggukkan kepala)

CUT TO
2. INT. RUMAH CATIN WANITA - PAGI

Keesokan harinya ..

Catin pria datang sendirian ke rumah catin wanita dengan


mengendarai motor. Sesampainya di rumah catin wanita ..

CATIN PRIA
Yes!
Assalamu’alaikum (mengetuk pintu rumah)

CATIN WANITA
(membukakan pintu)
Kamu ngapain kesini, yang?

CATIN PRIA
Ngelamar kamu, lah (nyelonong masuk rumah)

CATIN WANITA
Ehh tunggu dulu, sebentar sebentar, sini duduk dulu (menarik
catin pria ke serambi depan kemudian duduk bersama di depan
rumah)

CATIN PRIA
Apaan, sih?

CATIN WANITA
Kamu serius mau ngelamar aku?

CATIN PRIA
Serius, lah. Ngapain nggak serius?

CATIN WANITA
Eh eh yaudah aku panggil ibuk dulu yah (masuk ke rumah)

CATIN PRIA
Iya. Ehh! deg degkan yang (menarik tangan catin wanita)
(Ragu-ragu dan berdiri) yang yang! Tapi aku takut

CATIN WANITA
Katanya mau ngelamar? Kok takut? (masuk rumah)

CATIN PRIA
Tapi, yang ..

CATIN WANITA
(kaget) loh ibuk hehe
IBU
Sudah, sudah, jangan bertengkar. Ayo masuk
(mempersilakan catin pria dan wanita masuk ke ruang tamu)

Duduk di ruang tamu

IBU
Nak, sebenarnya ibu sudah tahu. Kalian sudah berpacaran lama dan
ibu tadi sudah mendengarkan pembicaraan kalian di luar tadi.
Sebenarnya ibu setuju, nak .. nak siapa?

CATIN PRIA
Iya buk, Gunawan

IBU
Oo nak Gunawan. Sebenarnya ibu setuju tentang hubungan kalian.
Perlu diketahui nak, untuk menikah itu harus ada beberapa syarat
yang harus kamu perhatikan dan perlu kamu ketahui ya nak Gunawan,
ya

CATIN PRIA
Nggih

IBU
Besok kalian jam 8 kita sama-sama pergi ke KUA dan puskesmas.
Saya tunggu lo nak, ya. Nak Gunawan jangan sampai terlambat

CATIN PRIA
Nggih

CUT TO

3. INT. KANTOR PPAI Kecamatan Geneng - PAGI

Keesokan harinya di Kantor PPAI Kec. Geneng

IBU
Pak, maksud saya datang kesini bersama anak-anak saya ini. Anak
saya ini mau menikah, maka dari itu saya mohon bimbingan dari
bapak supaya pernikahan anak-anak saya ini bahagia dunia dan
akhirat

PETUGAS KUA
Terimakasih ibu, adik-adik yang mau nikah. Disini saya sebagai
petugas akan menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan kesiapan
adik-adik untuk melaksanakan pernikahan. Perlu diperhatikan, di
antaranya yang Pertama: nikah itu harus didasarkan karena Allah,
yang Kedua: antara laki-laki dan perempuan harus saling ridho,
rela, yang Ketiga: memberikan sesuatu yang ma’ruf, yang baik,
yang layak. Ibu, adik-adik calon pengantin tadi sudah kami
sampaikan 3 hal akan tetapi tidak ada kalah pentingnya yang
berkaitan kesiapan calon pengantin, adik adik ini. Apa itu? yaitu
mengenai kesehatan. Karena kesehatan itu luar biasa yang harus
kita jaga, harus kita berikan. Ini ada panduan atau form nanti
mohon dipelajari, disampaikan kepada Dinas Kesehatan untuk
ditindaklanjuti, semoga bermanfaat. Ini saya berikan kepada ibu

IBU
Terimakasih pak

PETUGAS KUA
Semoga semuanya diberkahi oleh Allah swt.

IBU, CATIN PRIA, CATIN WANITA


Aamiin

PETUGAS KUA
Wassalamu’alakum wr.wb

IBU, CATIN PRIA, CATIN WANITA


Wa’alaikumussalam wr.wb.

CUT TO

4. INT. PUSKESMAS NGAWI - PAGI

Keesokan harinya di Puskesmas Ngawi

PETUGAS PUSKESMAS 1
Mbak, mbak Melda, kok akhir-akhir ini jarang ya yang konsul calon
pengantin padahal bulan-bulan lalu banyak

PETUGAS PUSKESMAS 2
Lha wong semua informasi itu bisa dicari di internet loh mas.
Paling semua orang itu udah pada cari di internet sendiri-sendiri

IBU
Assalamu’alaikum
PETUGAS PUSKESMAS
Wa’alaikumussalam

Ibu, Canti Pria, dan Canti Wanita masuk ke ruangan

IBU
Maksud kedatangan saya disini bersama anak-anak saya. Anak saya
kan ini mau menikah, lha saya tadi sudah konsultasi di KUA, tapi
saya mendapatkan ini saya ndak tahu apa maksudnya ini. Mohon
nanti dijelaskan ya pak

PETUGAS PUSKESMAS 1
Boleh saya pinjam dulu, ya, buk?

IBU
Iya

PETUGAS PUSKESMAS
Oh, jadi gini buk. Di surat keterangan ini ada beberapa poin yang
harus dilaksanakan calon pengantin. Yang Pertama: calon pengantin
atau catin harus diwajibkan menyuntik vaksin TT sebelum menikah.
Hal ini digunakan untuk membangun antibody/ kekebalan tubuh yang
lebih baik untuk mengatasi infeksi tetanus sehingga pemerintah
dapat mengatasi menanggulangi, dan mengurangi AKI, dan AKB.

IBU
Maaf pak, AKI dan AKB itu apa nggih?

PETUGAS PUSKESMAS 1
AKI dan AKB itu kepanjangan dari A itu untuk Angka, K untuk
Kematian, I untuk ibu, B itu untuk bayi. Nah, suntik ini satu
bulan sebelum menikah, dan diulang lagi satu bulan setelah
menikah. Paham, ibuk?

IBU
Paham

PETUGAS PUSKESMAS 2
Sebelumnya ini saya mau tanya, adik-adik ini umurnya berapa?

IBU
17 buk

PETUGAS PUSKESMAS 2
Baru 17? Ini di Undang-Undang nggih, buk No. XVI tahun 2019
tentang pernikahan atau perkawinan itu diatur. Usia minimal
pernikahan laki-laki dan perempuan itu 19 tahun. Jadi, adik-adik
ini belum boleh menikah ya. Undang-Undang itu mengatur minimal
usia pernikahan itu ada alasannya adik-adik. Jika kalian menikah
di usia di bawah umur, maka system reproduksi kalian masih belum
matang. Jika nanti pengantin perempuan itu hamil, maka akan
meningkatkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Terlebih
lagi untuk adik yang perempuan ini, nanti bisa meningkatkan
risiko kanker serviks, kanker rahim, dan myoma. Jadi seperti itu
adik-adik. Yang harus diperhatikan lainnya adalah kecukupan gizi,
terutama bagi adik yang perempuan ini ya. Perempuan tidak boleh
kekurangan asam folat dan zat besi. Jika kekurangan asam folat
dan zat besi, ketika pengantin wanita itu hamil, maka akan
menyebabkan stunting. Mengerti ya, adik-adik?

PETUGAS PUSKESMAS 1
Selanjutnya ibuk, calon pengantin itu harus tahu bahwa ada tes
narkoba. Hal ini bertujuan untuk mengecek apakah calon pengantin
ini bebas narkoba. Sehingga dalam mengarungi bahtera rumah
tangga, dijauhkan dari permasalahan terutama permasalahan hukum.
Andaikan tetap dilakukan pernikahan, ini ditakutkan akan
menimbulkan permasalahan-permasalahan baru terutama permasalahan
ekonomi, keharmonisan rumah tangga, bahkan mengakibatkan
perceraian. 3 hal tersebut secara tidak langsung juga dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak, sehingga
dapat mengakibatkan anak menjadi kekurangan gizi, sehingga
menyebabkan stunting. Boso jowo ne niku unting atau cebol. Paham,
ibuk?

IBU
Paham, mas

PETUGAS PUSKESMAS 1
Nggih

EPILOG

Catin Sehat, Vaksin TT, Oke!


Narkoba No, Gizi Yes!
Catin Sehat, Keluarga Bahagia dan Sejahtera!
FADE OUT
EPISODE 3. (NGINCENG PAWON)

PROLOG

Pada 2012 diperkirakan 162 juta anak di bawah usia 5 tahun, atau
25%, mengalami stunting. Lebih dari 90% anak-anak stunting dunia
tinggal di Afrika dan Asia, dimana masing-masing 36% dan 56%
anak-anak terpengaruh. Setelah terbentuk, stunting dan efeknya
biasanya menjadi permanen. Anak yang mengalami stunting mungkin
tidak akan pernah bisa mendapatkan kembali tinggi badan yang
hilang akibat stunting, dan sebagian besar anak-anak tidak akan
pernah mendapatkan berat badan yang sesuai.

FADE IN

1. INT. PUSKESMAS NGAWI – PAGI

Suara detik jam berdenting. Terlihat Bidan 1 sedang mengamati


layar komputer untuk melihat data anak balita yang stunting

BIDAN 1
Ya Allah! Bulan ini angka balita stunting naik lagi. Padahal kita
sudah melaksanakan semua program dengan maksimal, mulai dari
edukasi, penyuluhan, pembagian leaflet, siaran radio, semuanya
sudah kita lakukan, tapi angka balita stunting setiap bulan
semakin meningkat tidak ada progress penurunan sama sekali. Jane
iki yang salah petugas opo masyarakat sing tidak peduli, ya?
(membanting buku laporan)
Pusing aku! (memegang kepala)
Dek! Dek Ika!

BIDAN 2
Ada apa lho, mbak?

BIDAN 1
Ini lo dek, data stunting kita bulan ini naik lagi. Padahal semua
program sudah kita laksanakan dengan maksimal. Terus ini enaknya
kita harus bagaimana, dek?

BIDAN 2
Sebentar mbak. Itu data yang paling banyak wilayah mana?

BIDAN 1
Kalau dari tabel laporan ini, data balita stunting yang paling
tinggi itu dari desa Beran

BIDAN 2
Oh, gitu. Menurut saya, kalua kita bekerja sama dengan Bu Kader,
gimana mbak?
BIDAN 1
Setuju! Karena Bu Kader yang paling tahu kondisi masyarakat
sesungguhnya

BIDAN 2
Betul, mbak

BIDAN 1
Oke, terus enaknya gimana dek?

BIDAN 2
Berarti saya tak langsung menghubungi ketua kadernya saja

BIDAN 1
Jenengan kenal to sama ketua kadernya Beran?

BIDAN 2
Iya, kenal. Mbak Lastri namanya. Pripun?

BIDAN 1
Oke, sip! (mengacungkan jempol)

CUT TO

2. INT. KANTOR BU KADER – SIANG

BIDAN 1 & 2
(Membuka pintu) Assalamu’alaikum

KADER 1
Wa’alaikumussalam, monggo bu pinarak

BIDAN 2
Begini lo mbak, ternyata data stunting paling banyak itu desa
Beran

KADER 1
Desa Beran? Kok bisa mbak?

BIDAN 2
Kalau tidak percaya ini lo datanya (memperlihatkan data stunting)

KADER 1
Oiya, desa Beran paling banyak angka stuntingnya

BIDAN 2
Apa jumlah ibu hamil KEK Beran banyak ya mbak?

KADER 1
(Berdiri) maaf nggih bu, memang benar itu wilayah saya, tapi kok
ya bisa ya padahal saya itu sudah melakukan penyuluhan,
sosialisasi, kunjungan rumah, pendampingan bumil KEK, kok ya bisa
masih tinggi angka stuntingnya
BIDAN 1
Begini ya, dek. Semua program sudah kita laksanakan dengan
maksimal tetapi ternyata angka balita stunting masih cukup
tinggi. Bagaimana kalua kita lakukan terobosan baru agar angka
stunting bisa turun? Yaitu dengan mengunjungi ke rumah ibu hamil
KEK, kita lihat makanan apa yang dikonsumsi ibu hamil KEK setiap
hari. Saya punya ide! Bagaimana kalau kegiatan yang kita lakukan
ini kita beri judul “Nginceng Pawon”?

BIDAN 2 & KADER


Setuju!

BIDAN 1
Apa tadi?

BIDAN 2 & KADER


Nginceng Pawon (menjawab serentak)
CUT TO

3. INT. RUMAH IBU HAMIL KEK – SIANG

Tampak Pak Arief sedang membuat mie instan dan menyajikannya


kepada istrinya yang sedang hamil

PAK ARIEF
Sayang …

BU ARIEF
Iya sayang

PAK ARIEF
Waktunya makan siang. Papi bikinin mie kesukaan mami
BU ARIEF
Wah, kayaknya enak nih, pi

PAK ARIEF
Pasti dong. Papi suapin ya, mi, ya

BU ARIEF
Iya

PAK ARIEF
Nih, untuk istri tercinta. Satu dua tiga eits, papi dulu dong
(menyantap sesuap mie)

BU ARIEF
Iiih kamu kok nakal banget sih (mencubit lengan suami)

PAK ARIEF
Aduh (mengerang kesakitan)

BIDAN 1
Assalamu’alaikum

PAK ARIEF
Wa’alaikumussalam, iya bu?

BIDAN 1
Eh, maaf bapak kami berdua petugas kesehatan dari puskesmas
datang kesini untuk melakukan kunjungan ibu hamil

PAK ARIEF
Oh, ya, mari silakan duduk
Bu Bidan duduk di ruang tamu

BU ARIEF
(berbisik) Pi, ambilin masker

PAK ARIEF
Oh. Eh, kami ambil masker dulu (pak Arief dan bu Arief memakai
masker)

BIDAN 1
Jadi maksud kedatangan kami kesini adalah, kami mendapat
informasi dari kader Kesehatan di wilayah ini bahwa di rumah ini
ada ibu hamil, benar bapak, ibu?

PAK ARIEF
Oh benar ibu, itu istri saya tercinta

BIDAN 1
Oh Iya, eh dan menurut informasi ibu hamil yang ada di rumah ini
itu adalah ibu hamil dengan KEK atau ibu hamil KEK. Ibu hamil KEK
itu adalah jika lingkar lengan kiri atas ibu itu kurang dari 23,5
cm. Bapak dan ibu selama ini periksa hamilnya dimana?

PAK ARIEF
Oh, kalua kita selalu ke dokter, bu
BIDAN 1
Oh dokter, sudah punya buku ini belum?

PAK ARIEF
Belum ya, mi, ya? Belum, buk
BIDAN 1
Oke ini nanti akan kita tinggal untuk bapak dan ibu, untuk
memastikan bahwa ibu mengalami KEK akan kita periksa ulang
lingkar lengan kiri atasnya nggih, buk?

BU ARIEF
Nggih

BIDAN 1
Mohon maaf (Bidan 1 mengukur lengkan kiri atas bu Arief)
tangannya ditekuk. Oke, ternyata hasil pemeriksaan lingkar lengan
kiri atasnya ibu 23 cm kurang dari 23,5 cm

PAK ARIEF
Terus akibatnya apa, bu?

BIDAN 2
Jadi begini bapak dan ibu, kalau ibu hamil mengalami KEK, itu
nanti akan berpengaruh kepada bayinya menjadi stunting

PAK ARIEF & BU ARIEF


(kaget dan saling menatap) stunting?

PAK ARIEF
Stunting itu apa ya, buk?

BIDAN 2
Ya, betul, stunting itu keadaan dimana nanti bayinya atau
balitanya jenengan nanti pada waktu pertumbuhannya bisa mengalami
pendek. Jadi tidak bisa optimal pak untuk mencapai tinggi
badannya.
BIDAN 1
Dan itu nanti juga akan berpengaruh terhadap perkembangan putra
dan putri ibu jika saat hamil ibu mengalami KEK atau Kekurangan
Energi Kronis. Eh, ini sedang makan siang, ya?

PAK ARIEF
Oh, iya buk. Memang kami selalu menyempatkan makan siang Bersama
dan ini adalah makanan favoritnya istri saya

BIDAN 1
Eh, mohon maaf, bapak dan ibu tahu nggak kandungan mi instan dan
pengaruhnya bagi kehamilan ibu?

BU ARIEF
Enggak, tapi itu memang favorit saya sih bu

BIDAN 2
Oh ngoten, setiap hari selalu makan mi?

PAK ARIEF
Iya

BU ARIEF
Iya, makan siang aja

BIDAN 2
Oh gitu ya, eh begini bapak ibu, Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi
juga mempunyai program dimana ada pendampingan kepada ibu hamil
KEK agar putra-putrinya nanti tidak menjadi stunting. Nah, itu
kita namai dengan inovasi Nginceng Pawon. Jadi nanti kita akan
melakukan pendampingan panjenengan melihat apa yang dikonsumsi
jenengan di dapur, boleh?
PAK ARIEF & BU ARIEF
Boleh, bu, mari

Menuju ke dapur dan memperlihatkan makanan apa yang dikonsumsi bu


Arief. Kemudian kembali ke ruang tamu

BIDAN 1
Jadi begini bapak dan ibu Arief, setelah tadi kami melakukan
Nginceng Pawon, ternyata di ruang makan kita temui kandungan
makanan yang panjenengan konsumsi dengan yang dimakan siang ini
hanya mengandung karbohidrat. Padahal sesuai dengan kondisi ibu
Arief yang ibu hamil KEK harusnya kebutuhan ibu hamil terpenuhi
dengan gizi seimbang.

BIDAN 2
Nah selain itu untuk mencegah ibu hamil KEK, biar bayinya tidak
stunting, harus dipenuhi dengan zat besi dan protein. Nah tadi
kalau proteinnya dapet, untuk zat besinya bisa mengkonsumsi
tablet tambah darah ibu. Selama ini sudah mengkonsumsi? Seperti
ini (mengeluarkan tablet tambah darah)

Bu Arief
Belum

BIDAN 1
Kalau dari dokter dapatnya apa ya, buk?

Bu Arief
Cuma dapat vitamin

BIDAN 2
Oke. Ya ibuk ini nanti akan kami berikan, nanti diminum sehari
sekali, pada malam hari, diminum dengan air putih, atau boleh
dengan jus jeruk, diminumnya untuk ibu hamil minimal 90 tablet ya
bu, ya?

BU ARIEF
Iya

Bidan 2 memberikan tablet tambah darah ke bu Arief

BIDAN 1
Ini sekalian bukunya untuk bu Arief. Banyak sekali ilmu yang bisa
dipekajari dari buku kesehatan ibu dan anak. Ini buku bukti
pendampingan ibu hamil untuk mencegah stunting

PAK ARIEF
Terimakasih bu.

BIDAN
Iya, sama-sama

EPILOG
Bidan melepas faceshield dan menghadap kamera

BIDAN 1
Untuk mencegah ibu hamil KEK, penuhi nutrisi dengan gizi
seimbang!

BIDAN 1&2
Stunting? No!

FADE OUT
EPISODE 4. (NIKAH DINI RISIKO STUNTING)

PROLOG

Pada 2012 diperkirakan 162 juta anak di bawah usia 5 tahun, atau
25%, mengalami stunting. Lebih dari 90% anak-anak stunting dunia
tinggal di Afrika dan Asia, dimana masing-masing 36% dan 56%
anak-anak terpengaruh. Setelah terbentuk, stunting dan efeknya
biasanya menjadi permanen. Anak yang mengalami stunting mungkin
tidak akan pernah bisa mendapatkan kembali tinggi badan yang
hilang akibat stunting, dan sebagian besar anak-anak tidak akan
pernah mendapatkan berat badan yang sesuai.

FADE IN

1. EXT. TERAS RUMAH – PAGI

KANG TARMO
(Menyanyi)
“Cintaku sekonyong-konyong koder
Karo kowe cah ayu sing bakul lemper
Lempermu pancen super resik tur anti laler
Yen ra pethuk sedino neng sirah gliyer
Cintaku sekonyong-konyong koder”
Dadah sayang.
Aku mau istirahat dulu (rebahan)
YU SRINTIL
(Mengupas ketela menggunakan pisau dengan kesal. Kemudian
berjalan ke suami yang sedang rebahan)
Dadah dadah, dadaku iki lo kang tarmo sing ampek, dodoku sesek,
wong kok gayane tura turu mancing, tura turu mancing, elingo yo
kang! (nada tinggi dan kesal)
(Kembali mengupas ketela)
Anakmu iki yo butuh gizi ora mok pakani uwi karo mbili. Anakmu
iki yo butuh vitamin, ora kok malah mok pakani iwak asin. Anakmu
iki yo butuh protein, ora kok mbok ombeni banyu tajin
Oalah kang, kang! Nelongso men uripku!
Anakmu sing neng jero weteng iki lo kang, ora tau mbok gatekne,
ora tau mbok ajak neng posyandu, perkembangan jabang bayimu sehat
ora wae kowe ora nggagas, karepmu piye to kang, kang!

Tiba-tiba datang 3 pria tidak sengaja menguping pembicaraan


pasutri tersebut

KANG TARMO
Uwis? Uwis nak mu ngoceh uwis? Isuk-isuk wis ngoceh ae koyok
manuk menco. Jane aku ki kurang opo to, til?

YU SRINTIL
Lho kok, “til”?

KANG TARMO
Srintil maksudku. Ngono ae lo wis erosi

YU SRINTIL
Emosi, mas

KANG TARMO
(Berdiri) mboh kuwi erosi, mboh kuwi emosi, aku ra peduli! Sing
penting aku dadi wong lanang iki yo wis tanggungjawab. Pengen
turu, wes tak gaeke omah, raketan iki ngontrak. Kowe luwe, wes
tak tandurne telo. Kowe pengen lawuh, yo tak pancingne. Kowe
adus, yo aduso dewe mosok yo tak adusi!

YU SRINTIL
Maksudku kebutuhan anakmu sing nang jero weteng iki lo, kang,
kang.
Berdiri)
Aku ki yo pengen koyok mbak Ita kae, diajak nang posyandu. Jeng
Vera, diajak neng polindes. Tante Wulan diajak neng poskesdes.
Aku ki yo pengen yo, kang, kang!

Tiba-tiba 3 pria yang menguping tadi tertawa terbahak-bahak

KUKUH
Jeng Vera? Hahahaha

Vogal
Om Dimas? Oalah dimas, dimas

Ali
Tante Wulan? Yahuud

KUKUH, VOGAL, ALI


Yu Srintil, Yu Srintil, jelas kita beda dengan mereka!

ALI
Lha wong panggilannya mereka aja “Jeng”, “Om”, “Tante” yo jelas
beda karo celukane awak dewe. Lha wong celukane awak dewe mung
“Yu”, “Kang, yo jelas bedo!
KUKUH, VOGAL, ALI
Betuul!
Yowes Kang Tarmo, ayo budal mancing! Sopo ngerti oleh iwak hiu,
iso kanggo tuku susu hahahaha.
Dadah Yu Srintil cantik! (pergi memancing)

KANG TARMO
“Dadah Yu Srintil cantik!”

CUT TO
2. EXT. KOLAM PANCING - PAGI

KANG TARMO
Semelah, mancing disik. Iwake gede-gede ayo nyantol pancingku
siji-siji. Mengko lak wes oleh ben dimasak karo Yusri hahaha.
(bersiul)

CUT TO
3. EXT. TERAS RUMAH – PAGI
Yu Srintil yang sendirian di rumah merasa kesakitan sambil
memegangi perutnya.

YU SRINTIL
Kang Tarmo nang ngendi?
(mengambil HP dan menelepon Kang Tarmo)

Di kolam pancing
HP Kang Tarmo berdering
KANG TARMO
(Mengambil HP di saku celana)
Sopo iki
(mengangkat telepon)
Halo, assalamu’alaikum

YU SRINTIL
Halo, kang, kowe neng ngendi?

KANG TARMO
Nyapo, Sri?

YU SRINTIL
Wetengku loro, kang, ndang muliho!

KANG TARMO
Hah? Wetengmu loro?
Iyo, tak rono saiki!
(Berlari menuju rumah)

WARGA 1&2
(datang menemui Yu Srintil)
Astaghfirullahaladzim, Yu Srintil, enek opo ,yu?

YU SRINTIL
Wetengku loro

WARGA 1
Wes telpon Kang Tarmo during?

YU SRINTIL
Uwis

WARGA 2
Sabar, yu, dilut ngkas teko

Kang Tarmo datang dengan tergopoh-gopoh

KANG TARMO
YaAllah Sri, iki nyapo? Wis arep babaran yo? Ayo tak terne nang
Puskesmas, ya
Eh alon-alon, mbak tulung ya, jogoke sik aku meh jupuk sepeda

Kang Tarmo dengan panik langsung mengambil sepeda

KANG TARMO
Sabar, Sri.
(mereka bertiga menuntun Sri naik sepeda) Ati-ati, Sri
Oke, sabar Sri, sabar
Eh sek sek, MasyaAllah! Ban e gembos Sri!
Dipompa sek, ya, sek mudun meneh (menuntun Sri turun)
Tulung, mbak, tak jupuk pompa sek mbak
(Mengambil pompa dan memompa ban sepeda, sementara Yu Srintil
masih kesakitan)

Setelah Kang Tarmo memompa ban sepeda, Yu Srintil dibonceng


menggunakan sepeda oleh Kang Tarmo menuju ke Puskesmas yang
jaraknya agak jauh dari rumah. Yu Srintil terus mengerang
kesakitan dan menyuruh Kang Tarmo untuk cepat melajukan sepedanya

4. EXT. TERAS PUSKESMAS - PAGI


Sesampainya di Puskesmas, Kang Tarmo menuntun Yu Srintil jalan
menuju ke dalam Puskesmas
KANG TARMO
Tahan, ya, Sri, tahan sebentar lagi. Pokoknya kamu sama anaknya
kudu harus kuat.

Tiba-tiba Kang Tarmo jatuh di teras Puskesmas, dan Yu Srintil


masih merasa kesakitan. Kang Tarmo bangkit kembali

KANG TARMO
Sabar, ya, Sri! Kamu nggakpapa to? Aku juga nggakpapa kok, Sri.
Sabar, yo, Sri!pelan-pelan, Tarik nafas , duduk dulu
(mereka pun duduk di teras Puskesmas)
Tak panggil dokter ya, tunggu, ya

Kang Tarmo lari ke dalam puskesmas untuk memanggil petugas


Kesehatan
KANG TARMO
Dok, istri saya mau melahirkan

Perawat dan Kang Tarmo langsung membawakan ranjang ke Yu Srintil


Kang Tarmo menuntun Yu Srintil untuk berbaring di ranjang

KANG TARMO
Pelan-pelan, sri, awas. Kakinya diluruskan
Ayo, dok! tahan ya, Sri
Aduh! (jari Kang Tarmo terjepit besi ranjangnya)
Gapapa, Sri, sabar ya!

Yu Srintil pun dibawa masuk ke ruang KIA/KB puskesmas untuk


segera ditangani
Kang Tarmo menunggu di luar ruangan dengan panik dan bingung
sambal sesekali mengintip ke ruangan KIA/KB
Tiba-tiba datang 3 warga menghampiri Kang Tarmo yang sedang
kebingungan
WARGA 1
Lek! Piye lek kabare Yusri piye? (panik)

KANG TARMO
Iki sek ditangani karo dokter e. Dungakno ae yo

WARGA 1
Iyo, sing sabar ya, lek

KANG TARMO
Lungguh sek lungguh sek!

Trrdengar suara tangisan bayi dari ruangan KIA/KB. Kang Tarmo pun
mengintip dari balik pintu
Tiba-tiba pintunya dibuka oleh bidan

BIDAN 1
Eh, ya Allah, mas (kaget). mas, maskernya dipake dulu, mas

Kang Tarno dan 3 warga itu langsung memakai masker

BIDAN 1
Tenang, mas, nggak usah gupuh

KANG TARMO
Gimana kondisi istri saya?

BIDAN 1
Eh iya bayinya jenengan sudah lahir, lengkap, organ tubuhnya
lengkap
KANG TARMO
Alhamdulillah

BIDAN 1
Tapi ada sesuatu yang perlu kita sampaikan ke jenengan. Ayo
jenengan masuk dulu. (mempersilakan masuk ke ruangan KIA/KB)

BIDAN 2
Mbak, mbak ayo ikut masuk (mempersilakan 3 warga tadi untuk masuk
juga ke ruangan)
CUT TO

5. INT. RUANGAN KIA/KB PUSKESMAS – SIANG

BIDAN 1
Mas Tarmo, putrane jenengan wis lahir, nggih, lahir lengkap
alhamdulillah jadi organ tubuhnya lengkap, cuman berat
badannya kurang, mas. Yang seharusnya berat badan bayi normal
itu 2,5 kg, putrane jenengan cuma 2 kg 3 ons. Nah, panjangnya
normalnya harusnya lebih dari 48 cm, putrane panjenenge
panjangnya Cuma 47 cm. Lha itu nanti kalua dibiarkan akan
tumbuh menjadi bayi stunting, nggih, mas nggih?

EPILOG
Bidan 1 menghadap ke kamera
BIDAN 1
Jadi, yang dimaksud dengan stunting adalah gangguan pertumbuhan
tinggi badan yang disertai dengan gangguan perkembangan
(Berdiri)
Ingat! Agar bayi anda tidak stunting, maka lakukan pemeriksaan
rutin saat kehamilan minimal 4 kali dalam masa kehamilan.
Minum tablet tambah darah secara rutin minimal 90 tablet dalam
masa kehamilan.
Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Jangan lupa makan makanan
yang mengandung zat besi

BIDAN 1&2
Cegah Anemia dengan tablet tambah darah!
Stunting? No!
FADE OUT
EPISODE 5. (REMAJA DAN ANEMIA)

PROLOG

Pada 2012 diperkirakan 162 juta anak di bawah usia 5 tahun, atau
25%, mengalami stunting. Lebih dari 90% anak-anak stunting dunia
tinggal di Afrika dan Asia, dimana masing-masing 36% dan 56%
anak-anak terpengaruh. Setelah terbentuk, stunting dan efeknya
biasanya menjadi permanen. Anak yang mengalami stunting mungkin
tidak akan pernah bisa mendapatkan kembali tinggi badan yang
hilang akibat stunting, dan sebagian besar anak-anak tidak akan
pernah mendapatkan berat badan yang sesuai.

UCIK
Ndra, sakjane aku ki mbok anggep opo to? Konco opo pacar? Wis
suwe lo awak dewe berhubungan. Mosok ngene-ngene wae?

HENDRA
Ucik, awakmu …
FADE IN
TEMAN HENDRA 1&2
Ngoco dikik!

TEMAN HENDRA 1
Ngoco to cik, cik, ngoco! Ahahahah

HENDRA
Eruh dewe, kan? Sorry

UCIK
Tak kiro we apik nang aku mergo seneng. Tibakno koyok ngeneki.
Aku kudu berubah
Interlude ..
Ucik pun memutuskan untuk diet demi memperbaiki penampilannya
dengan banyak olahraga dan tidak makan

1. INT. RUANG KELAS – PAGI


Ucik masuk kelas dengan sambil memegang perutnya yang sakit. Ucik
pun duduk di sebelah Wul

WUL
We ngapo lo, cik? Kok lemes men? Awakmu wes nggarap PR ta durung?

UCIK
Ra sarapan aku, wul

WUL
Ora sarapan meneh? Edan po awakmu?

UCIK
Iyo, wul, demi Hendra

WUL
Oalah ci, ucik, sampek kapan awakmu ngeneki?

UCIK
Yo sampek awakku cilik

WUL
Edan, cik, ucik. Yen bener Hendra kuwi cowok hebat, kudune ora
mandang muka lan body, nanging mandang ati

UCIK
Opo enek to, wul, cah lanang saiki sing delok ati? Atine apik e
koyok opo lak awak e ra seksi, ra bakal dilirik cah lanang

WUL
Yo ngono kui berarti sing ra bener sing cowok. Golek cowok liyane
lak sek akeh to, cik. Sing gelem nompo kowe opo anane

UCIK
Moh apa anane, aku pengen Hendra ning andingku

BU BIDAN 1 & 2 masuk ke kelas Ucik dan Wul

BIDAN 1&2
Assalamu’alaikum

Para siswa langsung kembali ke tempat duduknya masing-masing

BIDAN 1
Oke teman-teman, hari ini kami berdua dari tim puskesmas Ngawi
kota, akan sharing dengan teman-teman berkaitan dengan anemia.
Sudah paham dengan anemia?

PARA SISWA
Belum

BIDAN 1
Oke, jadi anemia … (Bidan 1&2 menjelaskan tentang anemia dan para
siswa tampak memperhatikan)

BIDAN 1
Jadi teman-teman, hari ini akan kita bagikan tablet tambah darah
kepada remaja putri. Khusus remaja putri, ya, yang cowok-cowok
tidak kita berikan TTD, oke?
(Bidan 2 sambil membagikan tablet tambah darah ke siswa putri)
Teman-teman nanti akan mendapatkan 1 strip TTD yang berisi 10
tablet tambah darah. Minumnya tetep, seminggu sekali. Ingat, ya!
Jadi yang dibagikan itu untuk kebutuhan teman-teman remaja putri
2,5 bulan
(Ucik tampak lemas dan lesu sambal memegangi perut)
Paham?

PARA SISWA
Paham
CUT TO

2. EXT. DEPAN RUANG KELAS - PAGI


Ucik membuang TTD yang diberikan bidan ke tempat sampah. Wul
melihatnya

WUL
Loh, diguwak obate
Cik, lapo mbok guwak obate?

UCIK
Alah ben lah, obate ora penting. Meh nang UKS aku, meriang tenan
awakku

WUL
Mulakno to mangan, mangan

UCIK
(langsung pergi ke UKS) Gah, ogah!
Ucik tiba tiba pingsan di tengah jalan. Wul langsung menghampiri
Ucik yang tergeletak
CUT TO

3. UKS – PAGI
Ucik bangun dari pingsannya dan melihat ada 2 bidan dan Wul di
sampingnya
BIDAN 1
Mbak, sudah ndak makan berapa hari kamu?

UCIK
3 hari

BIDAN 1
3 hari? Lha kok ndak maem kenapa?

UCIK
Diet

BIDAN 1
Diet? Hei, dengerin, ya mbak, ya, diet itu boleh tapi bukan tidak
makan. Diet itu mengatur pola makan. Karbohidratnya dikurangi,
olahraganya ditambah ya, bukan nggak makan kayak gitu. Nanti
kalau kamu nggak makan, kamu sakit.
(Ucik mengangguk)

BIDAN 2
Mbak, terus obat tablet tambah darahnya diminum nggak, ya?

UCIK
Endak

BIDAN 2
Nggak sama sekali? Ndak suka obat?

UCIK
Suka

BIDAN 2
Kenapa ndak diminum?

UCIK
Nggak mau

BIDAN 1
Nggak mau minum obat? Habis ini makan, tablet tambah darahnya
langsung diminum, ya!

UCIK
Iya
EPILOG
Para Bidan berbalik menghadap kamera

BIDAN 2
Mencegah lebih baik daripada mengobati
Ayo selamatkan remaja putri kita dari anemia!

BIDAN 1 & 2
Anemia? Lewat!

FADE OUT

Anda mungkin juga menyukai