Anda di halaman 1dari 14

Nama Kelompok 3 : 1.

Krisdayanti Lubis

2. Monika Sindi Simanjuntak

3. Nindi Hanna Rismaya Rajagukguk

4. Swanso Simanjuntak

Semester : II

Mata Kuliah : Alkitab dan Anak

Dosen pengampu : Pdt. Juniar Siregar, M.Th

KITAB SATRA DARI KACAMATA ANAK

I. Pendahuluan

Alkitab adalah sebuah antologi karya sastra. Di dalamnya terdapat banyak syair,
perumpamaan, cerita pendek dan kumpulan surat. Masing-masing dikanonisasikan dalam
bacaan-bacaan tertentu. Misalnya syair banyak digunakan di dalam Mazmur, Ayub dan
Kidung Agung. Bagian sastra di dalam kitab Perjanjian Lama berisi lima kitab yaitu Ayub,
Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Agung. Kitab-kitab tersebut dibagi lagi atas dua
jenis sastra utama, yaitu Nyanyian (Mazmur, Kidung Agung) dan Hikmat (Ayub, Amsal,
Pengkhotbah), namun dalam keadaannya kitab Mazmur ada juga yang berisikan hikmat yang
pada dasarnya mengandung nasihat dan juga pengajaran. Kitab sastra Alkitab memiliki
banyak bentuk-bentuk sastra. Dalam Alkitab terdapat hukum dan peraturan-peraturan sejarah,
puisi dan syair, kata-kata bijak dan peribahasa, ajaran, surat, dan tulisan-tulisan yang
berisikan Wahyu.

Kitab-kitab hikmat merupakan suatu ungkapan yang di dalamnya tertuang akan


pengajaran-pengajaran, mengandung nasihat, dan lain sebagainya. Terkait dengan hal itu,
kitab Amsal merupakan kumpulan sastra yang mewakili hikmat (kebijaksanaan) itu. Di dunia
Timur Tengah, kebijaksanaan (hikmat) merupakan bagian dari kehidupan rohani dan
kebudayaan yang sangat dihargai. Hikmat (kebijaksanaan) merupakan suatu tuntunan yang
akan dilakukan dalam bertindak, dalam berperilaku, dimana orang dapat hidup yang baik
menurut kehendak Allah. Dalam hal ini hikmat menjadi pedoman hidup. Ungkapan dalam
kitab hikmat dapat mengembangkan anak-anak mengembangkan sikap mental, moral, dan
bertatakrama. Setiap mereka yang beroleh hikmat akan mendapat keberhasilan serta ketaatan.
Mereka yang taat adalah mereka yang takut akan Tuhan, orang bodoh dan orang fasik tidak
akan mendapatkan hikmat (Ams 1:7). Didikan dan pengajaran yang ditujukan kepada anak-
anak generasi muda juga merupakan pokok-pokok pengajaran tentang hikmat.

Anak-anak sangatlah membutuhkan Pengetahuan tentang Alkitab, yang dimana Alkitab


dapat membawa mereka ke dalam Perilaku yang baik atau pun yang lebih dewasa sesuai
dengan jalan yang dikehendaki Allah. Oleh karena itu Pembahasan materi kali ini dimana
kami membahas mengenai kitab-kitab Sastra dari kacamata Anak, yaitu mengajarkan kepada
Anak untuk memahami Kitab Sastra dalam kacamata Anak yang berarti dengan
menggunakan kata yang mudah dimengerti oleh anak-anak. Sehingga mempermudah anak
mengenal isi pengajaran atau firman Tuhan dalam Kitab Sastra.1

II. Pembahasan
2.1. Pengertian Kitab Sastra

Kitab Sastra adalah Alkitab yang memiliki banyak bentuk-bentuk seni bahasa (sastra)
dimana terdapat hukum, peraturan-peraturan, kata-kata bijak dan peribahasa, pengajaran,
surat, dan tulisan-tulisan yang berisikan wahyu. Di dalam kitab sastra terdapat juga banyak
syair, perumpamaan, cerita pendek dan kumpulan surat. Bagian sastra di dalam kitab
Perjanjian Lama berisi lima kitab yaitu Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung
Agung. Kitab-kitab tersebut dibagi lagi atas dua jenis sastra utama, yaitu Nyanyian (Mazmur,
Kidung Agung) dan Hikmat (Amsal, Ayub, Pengkhotbah). Buku-buku hikmat memuat cerita
tentang orang-orang yang sungguh-sungguh mencari kebenaran, yang bergumul dengan
masalah-masalah lama dan baru.

Ciri-ciri Kitab Sastra (Nyanyian) yaitu :

 Berisikan hikmat yang pada dasarnya mengandung nasihat dan juga pengajaran.
 Kitab Sastra banyakmenggunakan bahasa kiasan yang hidup, perbandingan,
perbedaan,dan ajaran singkat.
 Kitab ini merupakan karya sastra yang penuh dengan kiasan yang diambil dari
alam yang melukiskan perasaan, kuasa, dan keindahan dari kasih pernikahan yang
romantis, yang dipandang murni dan suci pada zaman Alkitab.

1
Fokkelman, Mnenemukan Makna Puisi, Penerbit: BPK Gunung Mulia,2009,hlm.218-238
Ciri-ciri Kitab Hikmat yaitu :

 nasihat-nasihat dalam bentuk amsal yang di dalamnya terdapat sindiran, teka teki,
ajakan
 untuk melakukan serta mendapatkan pengajaran (perumpamaan), dan juga peribahasa
atau pepatah.
 Hikmat bersifat praktis, berhubungan dengan segala hal yang perlu untuk diketahui
dalam kehidupan sehari-hari.
 Kitab hikmat ditulis dalam bentuk puisi oleh orang-orang yang berhikmat dan
bijaksana
 Terdapat ajaran moral yang di dalam penulisannya terdapat ungkapan yang bersifat
antithesis (perlawanan kata)
 Hikmat dapat digambarkan dengan seorang guru atau nabi

2.2. Mazmur

Di dalam bagian dari perjanjian lama (Ibrani) terdapat beberapa kitap yang puitis dan
historis, yang pada umumnya berasal dari zaman sesudah masa pembuangan di Babylon,
hanya di kitab Mazmur dan Amsal salomo saja bisa kita temukan beberapa bagian yang
kuno, di mana bagian terakhir dari perjanjian lama ibrani ini di sebut “Ketubim”

Kitab mazmur adalah termasuk bagian yang paling terkenal dari perjanjian lama.
Kitab ini mempunyai arti yang besar untuk gereja Kristen, baik di bidang liturginya maupun
di bidang pembangunan rohani dan kehidupan pribadi orang Kristen. Di dalam kitab mazmur
ini kita dapati kesaksian mengenai penderitaan mengenai yahwe dan kerajaanya di dalam
kehidupan kepercayaan. Ada dua unsur yang paling penting di dalam kitap mazmur
ialah : “Pujian kepada dan kemuliaan Yahwe” dan “Persekutuan dengan dia”. Orang
Israel memakai mazmur ini sebagai nyanyian-nyanyian kultis di bait Allah. Sesudah masa
pembuangan di Babylon bebrapa paduan suara muncul dalam kultus, dan biasanya mereka
menyayikan Mazmur-Mazmur.

Didalam kitab Mazmur terdapat 150 buah Mazmur. Demikian juga dalam
septuaginta terdapat jumlah yang sama, tetapi dengan susunan yang berbeda :Misalnya
Mazmur 9,10 di gabungnkan menjadi satu mazmur saja, yaitu mazmur 9. Hal yang sama pula
terjadi dengan mazmur 114 dan 115, akan tetapi di pihak lain, mazmur 116 dan 147 masing-
masing di bagi mnejadi dua bagian, sehingga akhirnya kembali terdapat jumlah 150 buah.
Mazmur ini di karang dalam waktu yang berbeda-beda. Menurut Wellhausen, sastra
mazmur ini merupakan sastra-sastra yang muda. Tetapi sejak orang mengetahui bahwa ada
sastra mazmur-mazmur Babylon yang berasal dari kira-kira tahun 3000 maka ada ahli-ahli
yang sekarang berpendapat bahwa juga di dalam sastra mazmur Israel dan mazmur-mazmur
yang kuno sekali.

Menurut waktunya, mazmur-mazmur yang terhimpun dalam kitap mazmur dapat di


bagi menjadi 3 masa yaitu:

1. Mazmur-mazmur praexilis, misalnya di mamzur 29


2. Mazmur-mazmur exilis, misalnya di mamzur 137
3. Mazmur-mazmur postexilis, misalnya mazmur 150

Tetapi rupa-rupanya kebanyakan dari Mazmur-Mazmur ini berasal dari masa postexilis.

Di dalam kitap mazmur ada lima kumpulan mazmur-mazmur yang pada mulanya
sebenarnya masing-masing berdiri sendiri. Kelima kumpulan itu adalah sebagai berikut:

1. Mazmur 1-41
2. Mazmur 42-72
3. Mazmur 73-89
4. Mazmur 90-206
5. Mazmur 107-150

Di setiap bagian terakhir dari kumpulan-kumpulan ini terdapat kata-kata penutup,


Misalnya :Amin ya amin´ atau kata puji-pujian.

Menurut penelitian bahwa rupa-rupanya di Israel sudah terdapat beberapa kitab kumpulan
mazmur-mazmur yaitu :

a. Kitap yang pertama yang berisikan mazmur 3-41 kecuali mazmur 9 dan 10. Menurut
alamatnya mazmur ini ini adalah mazmur daud
b. Kitap kedua yang berisikan mazmur 42-83. Mazmur-mazmur ini sering sekali disebut
Mazmur Elohistis,sebab pada umunya di pergunakan nama Elohim.
c. Kitap ketiga yang berisi mazmur 90-104. Di mana di dalam mazmur ini yahwe di puji
sebagai raja
d. Kitap ke empat yang berisi mazmur 120-134. Mazmur-mazmur ini adalah mazmur
hama a lot atau mazmur ziarah
e. Kitap yang kelima yang berisikan mazmur 138-145, yaitu mazmur-mazmur daud.
 Penulis/pengarang

Sering sekali daud disebut sebagai penulis kitap mazmur. Dalam tradisi, daud di
kenal sebagai seorang penyair. Dalam mazmur-mazmur ini nama daud disebut sebanyak
73 kali,sedangkan salomo dua kali dan musa hanya satu kali.

 Musik

Kadang-kdang pada alamat sesuatu mazmur telah di katakan musik yang di pakai
menurut lagu biasanya musik yang di maksudkan itu adalah salah satu lagu yang popular,
mislanya mazmur 9. Kadang-kadang juga disebut alat musik yang dipakai untuk
mengiringi lagu tersebut misalnya: Negimot, nehilot, gittif namun tidak di ketahui
dengan jelas alat music yang bagaimana yang dimaksudkan di sini. Nehilot adalah alat
music yang tak berdawai barang kali seruling.

 Waktu penulisan

Kitab Yesus Sirakh dan kitab I Makkabe (kedua kitab ini di talis kira-kira tahun 100
seb.Kr.) telah mengenal kumpulan kitab Marmur yang ada. Kesimpulan yang dapat kita tarik
dari sini alah bahwa rupa-rupanya kitab Mazmur dalam bentuk yang ada sekarang ini sudah
selesai ditulis sebelum tahun 100.

 Jenis-jenis Mazmur
1. Mazmur Pujian , Contohnya: Mazmur 33, 65, 67, 68, 96, 98, 100, 103, 104, 105, 117
dan 145-150
2. Mazmur Ucapan Syukur, Mazmur ini dibagi dalam dua sifat:
 Yang bersifat umum, maksudnya dinyanyikan oleh jemaat Contohnya: Mazmur 67,
124 dan 135.
 Yang bersifat pribadi, jadi dipakai oleh seorang saja. Contohnya: Mazmur 9, 18, 32,
107, 116.
3. Mazmur yang memuji Yahwe sebagai Raja: Contohnya: Mazmur 47, 93, 95-99.
4. Mazmur Raja Israel; Contohnya: Mazmur 2, 18, 20, 21, 45, 72, 110, 132. 4.
5. Mazmur Ratapan
 Yang bersifat pribadi, contohnya: Mazmur 3, 6, 13, 22, 25, 38, 39, 42, 43, 51, 61,
63, 86. 10. 130, 140-143
 Yang bersifat umum, contohnya: Mazmur 44, 74, 79, 80, 83
6. Mazmur ziarah; Contohnya: Mazmur 6.
7. Mazmur mengenai Sejarah Israel, di sini dinyanyikan peristiwa peristiwa penting
dalam Sejarah Israel, contohnya: Mazmur 78, 95,105, 106, 114.
8. Mazmur Taurat, Mazmur memuji Taurat contohnya: Mazmur 19:8 dan 119.
9. Mazmur Kemenangan, Contohnya: Mazmur 18, 46, 66, 76. 10.
10. Mazmur Berkat dan Kutuk; Contohnya: Mazmur 1. 28,134

2.3. Kidung Agung

Nama kitab ini diambil dari ayat pertama, "Kidung agung dari Salomo" Kitab ini adalah
yang pertama dari lima gulungan (megillor) dalam kanon Ibrani yang digunakan dalam
perayaan perayaan; biasanya ditentukan untuk dibaca pada perayaan Paskah

2.3.1. Kanonisitas

Kidung Agung tidak segera diterima ke dalam kanon Yahudi, seperti nampak secara tidak
langsung dalam Misyna. Penegasan Rabi Akiba (kira-kira 100 sM) jelas dimaksudkan untuk
mengatasi pihak yang menentang penerimaan kitab itu dan menetapkan kedudukannya dalam
kanon untuk selamanya: "Seluruh dunia tidak ada nilainya bila dibandingkan dengan hari
pada waktu Kidung Agung diberikan kepada Israel, semua Kitab-kitab adalah kudus, dan
Kidung Agung adalah yang mahakudus" (Misyna Yadaim 3:5). Jelaslah sifat erotis Kidung
Agung menimbulkan keberatan. Tetapi akhirnya keberatan itu dianggap kurang penting
dibandingkan dengan hubungan Kidung Agung dengan Salomo, dan penafsiran-penafsiran
alegoris oleh para rabi dan orang Kristen mengurangi nada sensual kitab ini. Orang Yahudi
mulai menemukan di dalamnya suatu gambaran mengenai kasih Allah yang tiada taranya
bagi Israel, sehingga akhirnya mereka tidak ragu-ragu menerimanya sebagai kitab suci.

2.3.2. Penulisan

Menurut tradisi, Kidung Agung ditulis oleh Salomo, Pandangan ini didasarkan pada
acuan yang menunjuk padanya sepanjang kitab ini (Kid 1:5; 3:7,9,11), terutama dalam bagian
judul (Kid 1:1). Kata lisylomo (Kid 1:1), yang secara harfiah berarti 'pada Salomo', dapat
menunjukkan pengarangnya, tetapi mungkin juga berarti 'untuk Salomo' atau 'dengan gaya
Salomo' Keahlian Salomo sebagai penulis kidung sudah dikenal dari 1 Raja-raja 4:32 (bnd.
Mzm 72; 127), namun hubungannya dengan kidung cinta ini tidaklah jelas. Usaha untuk
menyesuaikan cinta dan kesetiaan yang diungkapkan di sini dengan kelakuan Salomo yang
mengadakan perkawinan politis dan mendapat selir-selir yang berlebihan (lihat 1 Raj 2), tidak
berhasil. Ada beberapa alasan yang menunjukkan bahwa penyuntingan terakhir dilakukan
pada waktu yang lebih kemudian daripada masa Salomo, antara lain kata-kata pinjaman dari
bahasa Persia dan Yunani," penggunaan bentuk kata ganti penghubung yang merupakan ciri
bahasa Ibrani kemudian, dan ungkapan yang mencerminkan pengaruh bahasa Aram. Namun,
tidak perlu menganggap penulisan kitab ini dilakukan pada masa Helenistik (setelah tahun
330 SM). Kurangnya keterangan sejarah dalam Kidung Agung menyulitkan penentuan waktu
penulisannya.

Menurut pendapat Schonfield (1959 hlm. 75-83) kitab ini ditulis pada masa Persia,
atau lebih tepat antara masa Nehemia dan tahun 350 SM. Berdasarkan alasan linguistik dan
data geografis (misalnya, tidak ada bukti tentang kerajaan yang pecah), ia menemukan dalam
gambaran tentang keagungan Salomo yang megah itu "cerminan dari kebesaran kekaisaran
Persia dan istana istana mewah dari Raja Agung di Susan dan Persepolis". Tetapi, ada bukti
arkeologi mengenai kerajaan Salomo yang indah sehingga tampaknya tidak di perlukan suatu
tesis tentang adanya pengaruh Persia, para penulis Ibrani yang terbiasa dengan tradisi tradisi
mengenai zaman keemasan Israel, tidak memerlukan contoh-contoh dari Persia. Kidung
Agung persis mencerminkan kejayaan Salomo, sama seperti kemewahan, kekayaan, dan
hikmat yang disebut-sebut dalam Kitab Pengkhotbah secara cermat mencatat keadaan pada
masa pemerintahannya. Ringkasnya, walaupun Salomo sendiri mungkin bukan
pengarangnya, namun nada dan keadaan Kidung Agung mencerminkan zamannya Sama
seperti Kitab Amsal, dasar atau inti Kidung Agung mungkin disebarkan (barangkali secara
lisan), ditambah dan kemudian diberi bentuknya yang sekarang oleh seorang penyair yang
tidak disebut namanya dan hidup sekitar masa pembuangan.

2.3.3. Sifat-sifat sastra

Sebenarnya Kidung Agung bukanlah tulisan hikmat, karena bentuknya yang menonjol
adalah puisi cinta, bukan pengajaran atau perdebatan. Tetapi, karena hubungannya dengan
Salomo dan mungkin karena disalin, dipelihara dan disebarkan oleh kelompok-kelompok
berhikmat, maka kitab itu dapat dipelajari bersama-sama dengan sastra hikmat (Murphy
1976). Lagi pula, para penyairnya hampir sama dengan orang-orang bijak. karena mereka
merayakan keagungan perkawinan sebagai karunia dari Pencipta dan sebagai kaidah bagi
kehidupan manusia (Childs 1979: hlm. 574-578). Kebanyakan Kidung Agung merupakan
percakapan antara kedua kekasih (misalnya Kid 19 dst.; 4.1 dst.; 6:2 dst.),
2.3.4. Kidung penggambaran

Dalam bentuk kuno ini sebagaimana terbukti dalam tulisan Babel, Mesir, dan juga Arab
modern (di mana bentuk itu disebut wats), masing-masing kekasih menggambarkan
keindahan pasangannya dalam bahasa yang sangat bersifat kiasan (laki-laki menggambarkan
tentang gadis, Kid 4:1-7, 6:4-7; 7:1-9; gadis menggambarkan tentang laki-laki, 5:10-16).
Gambaran gambaran ini menyapa pasangan masing-masing, sambil mendorong keduanya
untuk mempersiapkan diri berkasih-kasihan (lihat Kid 1:15,16, pada waktu masing-masing
secara bergiliran mengagumi keindahan pasangannya).

a. Penggambaran diri
Hanya gadis yang menggunakan bentuk ini, biasanya untuk menyangkal secara
sopan kecantikan yang dinyatakan kepadanya (Kid 1:5-6, 2:1). Gambaran
dirinya dalam Kidung Agung 8:10 tampaknya membanggakan keperawanan
dan kedewasaannya.
b. Kidung kekaguman
Bentuk ini berbeda dengan kidung penggambaran karena yang menjadi
perhatian ialah pakaian atau barang hiasan yang dipakai oleh sang kekasih
(misalnya, perhiasan dalam Kid 19-11, 49 11). Kidung Agung 7.7-9
memperlihatkan nafsu yang ditimbulkan oleh kekaguman seperti itu, sang
kekasih rindu untuk memiliki orang yang begitu ia kagumi.
c. Kidung kerinduan
Keinginan yang kuat dari kedua kekasih terutama pada waktu berpisah,
dikumandangkan dalam kidung-kidung ini (contoh Kid 1:2-4, 2.5,6; 8:1 4,6,7).
Bentuk khasnya berupa keinginan untuk bercinta atau ajakan untuk tuk
bercinta. Bentuk kidung ini mengingatkan kita bahwa ketidakhadiran dapat
membuat kasih menjadi lebih hangat. Dua kali sang gadis menceritakan
bagaimana ia mencari kekasihnya
2.3.5. Tujuan

Kidung Agung merupakan suatu pelajaran, suatu perumpamaan (masyal) luas yang
menggambarkan keajaiban dan kekayaan cinta manusia yang merupakan pemberian kasih
Allah. Walaupun bahasanya terang-terang, Kidung Agung memberi keseimbangan antara dua
ekstrem, yakni perbuatan sek sual yang berkelebihan dan asketisme yang menyangkal
kebaikan dan kebenaran cinta jasmani dalam rangka pernikahan yang ditetapkan Allah.
Terlalu sering asketisme itu dianggap sebagai pandangan Kristen yang semestinya. Namun
makna Kidung Agung tidak terbatas pada hal cinta kasih insani. Young (1958: hlm. 534)
mengusulkan: "Kitab itu tidak hanya berbicara mengenai kemurnian cinta manusia, tetapi,
dengan masuknya kitab ini dalam kanon Alkitab, kitab ini mengingatkan kita akan cinta yang
lebih murni daripada cinta manusia."2

2.4. Amsal

Kitab Amsal merupakan kitab hikmat yang utama dalam perjanjian lama, yang
terbentuk dari berbagai tulisan, terutama tulisan-tulisan Kitab Amsal ditulis oleh beberapa
orang, tetapi pengarang utama nya adalah raja Salomo. Kitab amsal tidak mempunyai
hubungan dengan sejarah. Disini orang lain tidak berbicara tentang perbuatan-perbuatan
besar Allah dalam sejarah Israel. Yang terpenting dalam kitab ini adalah bagaimana orang
bisa hidup sebagai orang yang baik dan saleh menurut kehendak Allah.

Dalam kitab Amsal sering kita temukan kata-kata sapaan “Hai anakku”. Kata-kata ini
menunjukkan adanya tempat yang dasariah dari hikmat orangtua. Dan juga menunjukkan
adanya hubungannyang khusus antara guru dan murid, dimana guru sebagai pengganti orang
tua kandung.

Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Amsal yaitu :

 Pasal 1 (Ams 1:1-7).


Amsal memberi pengetahuan akan hikmat, amsal memberikan kepandaian,
amsal memberikan kejujuran, amsal memberikan pengetahuan tentang takut
akan Tuhan.
 Pasal 1-9 (Ams 1:8-9:18).
Amsal tentang hikmat. Bagian ini berisikan ajaran tentang pentingnya seorang
muda mencari hikmat ( pasal Ams 2:1-22), (pasal 3; Ams 3:1-35).
 Pasal 10-24 (Ams 10:1-24:34).
Amsal-Amsal Salomo sebagai anjuran supaya berakal budi. Bagian ini
menjelaskan tentang tindakan orang yang berakal budi dan yang tidak berakal
budi, serta segala suatu akibat dari tindakan tersebut. Bacalah pasal Ams
15:21-24. Apakah yang dikatakan tentang kesukaan orang yang tidak berakal

2
Dr. David A.Baker,Mengenal Perjanjian Lama, Penerbit: BPK Gnunung Mulia
budi?, Dan ke manakah jalan orang yang berakal budi? dan pasal Ams 23:17-
18. Apakah akibatnya jika kalau seseorang takut akan Tuhan?
 Pasal 25-29 (Ams 25:1-29:27).
Amsal-Amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai raja Hizkia. Bagian ini
menjelaskan tentang cara mengatasi kesombongan.
 Pasal 30: Perkataan-perkataan Agur bin Yake, seorang yang bijaksana
 Pasal 31:1-9
Amsal-amsal untuk Lemuel (suatu suku Arab). Amsal-amsal ini diajarkan
oleh ibunya kepadanya.

Pengajaran dari Kitab Amsal yaitu:

1. Kitab Amsal mengajarkan anak-anak tentang kehidupan di dalam kebenaran, keadilan


dan kejujuran.
2. Kitab Amsal mengajarkan anak arti dan tujuan dari kehidupan manusia.
3. Kitab Amsal mengajarkan anak-anak akibat-akibat dari kemalasan.
4. Kitab Amsal mengajarkan bahwa pengetahuan yang tidak disertai dengan takut akan
Allah merupakan suatu hal yang tidak berguna.
5. Kitab Amsal membuat seorang yang tidak berpengalaman di dalam kehidupan dapat
mempunyai pengetahuan akan arti dan tujuan kehidupan.

2.5. Ayub

Kitab Ayub (bahasaIbrani: ‫ איוב‬,Modern Iyyov bahasaInggris: Book of Job) adalah


salah satu kitab dalam Tanakh) yang juga merupakan bagian dari Perjanjian Lama. Kitab ini
merupakan yang pertama dalam kumpulan kitab-kitab syair (= nyanyian atau puisi). Nama
Ayub atau Yob ("Yobe") berarti Permusuhan dalam bahasa Ibrani. Kitab ini adalah salah satu
kitab yang paling rumit ditelaah di dalam Alkitab. Berbagai eksegesis atas Kitab Ayub
menggambarkan upaya-upaya untuk menerangkan kehadiran kuasa jahat sementara Allah
yang baik juga ada. Dalam bahasa Yunani, penjelasan ini dikenal dengan istilah teodisi. Ayub
menggambarkan upaya untuk mengajarkan agar orang hidup dengan benar, tetapi pada saat
yang sama juga melukiskan dengan sinis gambaran tentang hidup yang benar itu. Di tengah-
tengah keadaan itu, kitab ini memberikan tanggapan terhadap upaya untuk menjelaskan
kehadiran kuasa jahat.
Kitab Ayub salah satu kitab yang terdapat dalam perjanjian lama yang terdiri dari 42
pasal dimana kitab ayub termasuk sastera Hokmah (Hikmat) dan thema yang terkandung
pada kitab Ayub “Persoalan Penderitaan Manusia Yang Saleh”dan thema ini diangkat
berdasarkan keadaan orang Yehuda dan didalam sastera hokmah (hikmat) Yehuda dalam
kontersepsi dasar bahwa Allah menghukum orang bersalah dan fasik sehingga mereka
menderita sedangkan Allah menyayangi orang yang benar dan saleh dan atas dasar yang
dipakai dalam kitab Ayub para ahli kemudian mengambil kesimpulan bahwa kitab ini berasal
dari zaman yang muda meskipun dengan adanya pelukisan masyarakat ,dimana Ayub hidup
menunjukan tatacara hidup yang kuno dan para ahli berpendapat bahwa kitab Ayub ditulis
pada tahun 400-300 seb.Kr.3

Isi dari kitab Ayub, yaitu:

 Fasal 1-2 : Sidang Ilahi (setan yang mencoba Ayub tetap setia Kepada Allah)
 Fasal 3-27: Perdebatan Ayub dengan kawan-kawanya ( yaitu Elifas, Zofar,Bildad)
 Fasal 28-31 : Hikmah (Ayub membela diri bahwa ia tidak bersalah)
 Fasal 32-37 : Elihu dan kawanya ke empat muncul
 Fasal 38-42 : 6 : Allah sendiri datng dan menjawab
 Fasal 42: 7-14 :Allah datang dan mengatakan bahwa kawan nya itu tidak benar

2.6. Pengkhotbah

Nama "Pengkhotbah" merupakan terjemahan dari kata Ibrani qohélet, yaitu orang yang
memanggil suatu sidang, mungkin untuk mengajarnya.' Karena itu terjemahan "Pengkhotbah"
tidak salah walaupun Qohelet (kadang-kadang dieja Kohelet) memang tidak sama dengan
pengkhotbah Kristen yang memberitakan firman Allah berdasarkan nats dari Alkitab. Qohelet
mengambil bahannya dari pengamatannya sendiri mengenai hidup bukan dari kitab Taurat
atau Nabi-nabi.Ada tradisi Ibrani yang menempatkan Qohelet di antara lima gulungan
(Megillot) yang digunakan dalam perayaan resmi: Qohelet dipakai pada hari raya Pondok
Daun. Tradisi ini dibuktikan dalam dokumen-dokumen dari abad ke-11 sM. Ahli-ahli
Protestan sejak masa Luther (abad ke-16 M) cenderung berpen dapat bahwa Kitab Qohelet
ditulis setelah masa Salomo, meskipun bertentangan dengan tradisi para rabi yang hampir
suara bulat. Pandangan para rabi itu berdasarkan penafsiran harfiah Pengkhotbah 1:1 dan

3
Dr.J.Blommendal, Pengantar kepada Perjanjian Lama ,PT.BPK Gunung Mulia,hal 150.
kecenderungan untuk menghubungkan nama Salomo dengan semua tulisan hik mat, karena
Salomo dipandang sebagai bapa orang bijak, sama seperti ayahnya Daud dihubungkan
dengan Kitab Mazmur sebagai bapa pemazmur.4

Kitab Pengkhotbah berbeda dari kitab Ayub. Di dalamnya tidak ada orang yang
menderita, putus asa dan meminta penjelasan mengenai nasib malangnya itu. Di dalam kitab
Pengkhotbah tidak ada seorangpun yang di rugikan. Sebaliknya kitab Pengkhotbah lebih
bersifat lunak dan berpenalaran, dan merupakan suatu uraian tentang skeptisisme (sikap
curiga) dari seseorang yang berperan sebagai guru kepada orang lain. Si guru memberikan
nasehat kepada orang-orang lain tentang hal-hal yang boleh diharapkan dari hidup ini.

Menurut Pengkhotbah segala sesuatu adalah sia-sia atau kekosongan. Usaha terus-
menerus yang dilakukan oleh manusia pun tidak memberikan hasil yang lestari. Kehidupan
manusia yang rawan dan lemah ditertawakan oleh alam yang berputar dan yang secara terus-
menerus berulang kembali. Proses perputaran alamiah yang terus-menerus berulang kembali
itu meng paris-bawahi kesia-siaan keberadaan manusia, sehingga manusia tidak dapat berbuat
apa-apa untuk mengubah atau merobah kedudukannya di dalam alam. Irama perputaran itu
tidak dapat dikuasai atau diganggu; proses itu dak berjalan mundur dan tidak pernah dapat
diganggu gugat oleh pemikiran atau aspirasi manusia. Proses putaran alam itu telah
berlangsung lama dan sedang berlangsung dan sama sekali tak terpengaruh oleh manusia
yang pendek umurnya.5
6

III. KESIMPULAN

Alkitab adalah sebuah antologi karya sastra. Di dalamnya terdapat banyak syair,
perumpamaan, cerita pendek dan kumpulan surat. Masing-masing dikanonisasikan dalam
bacaan-bacaan tertentu. Misalnya syair banyak digunakan di dalam Mazmur, Ayub dan
Kidung Agung. Bagian sastra di dalam kitab Perjanjian Lama berisi lima kitab yaitu Ayub,
Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Agung. Kitab-kitab tersebut dibagi lagi atas dua
jenis sastra utama, yaitu Nyanyian (Mazmur, Kidung Agung) dan Hikmat (Ayub, Amsal,
Pengkhotbah), namun dalam keadaannya kitab Mazmur ada juga yang berisikan hikmat yang

4
W.S Lasor ,D.A Hubberd & F.W.Bush ,Pengantar Perjanjian Lama 2 Sastra dan Nubuat ,BPK Gunung Mulia.
5
Wismoady wahono ,Disini Kutemukan Petunjuk Mempelajari & mengajari Alkitab,BPK Gunung Mulia.
6
S Lasor ,D.A Hubberd & F.W.Bush,Pengantar Perjanjian Lama 2 Sastra dan Nubuat ,BPK Gunung Mulia.
Wismoady wahono ,Disini Kutemukan Petunjuk Mempelajari & mengajari Alkitab,BPK Gunung Mulia.
pada dasarnya mengandung nasihat dan juga pengajaran. Kitab sastra Alkitab memiliki
banyak bentuk-bentuk sastra. Dalam Alkitab terdapat hukum dan peraturan-peraturan sejarah,
puisi dan syair, kata-kata bijak dan peribahasa, ajaran, surat, dan tulisan-tulisan yang
berisikan Wahyu.

Kitab-kitab hikmat merupakan suatu ungkapan yang di dalamnya tertuang akan


pengajaran-pengajaran, mengandung nasihat, dan lain sebagainya. Terkait dengan hal itu,
kitab Amsal merupakan kumpulan sastra yang mewakili hikmat (kebijaksanaan) itu. Di dunia
Timur Tengah, kebijaksanaan (hikmat) merupakan bagian dari kehidupan rohani dan
kebudayaan yang sangat dihargai. Hikmat (kebijaksanaan) merupakan suatu tuntunan yang
akan dilakukan dalam bertindak, dalam berperilaku, dimana orang dapat hidup yang baik
menurut kehendak Allah. Dalam hal ini hikmat menjadi pedoman hidup. Ungkapan dalam
kitab hikmat dapat mengembangkan anak-anak mengembangkan sikap mental, moral, dan
bertatakrama. Setiap mereka yang beroleh hikmat akan mendapat keberhasilan serta ketaatan.
Mereka yang taat adalah mereka yang takut akan Tuhan, orang bodoh dan orang fasik tidak
akan mendapatkan hikmat (Ams 1:7). Didikan dan pengajaran yang ditujukan kepada anak-
anak generasi muda juga merupakan pokok-pokok pengajaran tentang hikmat

DAFTAR PUSTAKA
Fokkelman,2009.Menemukan makna Puisi Jakarta: BPK Gunung Mulia
Dr. David L.Baker,1988. Mari mengenal Perjanjian Lama Jakarta:BPK Gunung Mulia
J. Blommendal, ,2019 Pengantar Kepada Perajanjian Lama Jakarta:BPK Gunung Mulia
W.S.Lasor, 2008. Pengantar Perjanjian Lama Jakarta:BPK Gunung Mulia
Wismoady Wahono, 2018. Disini Kutemukan Jakarta: BPK Gunung Mulia

Anda mungkin juga menyukai