Anda di halaman 1dari 34

PENGADAAN TANAH UNTUK

PEMBANGUNAN KEPENTINGAN UMUM


1. Pasal 18 UUPA
2. UU No. 20 Th. 1961 ttg pencabutan HAT dan benda-benda yang ada
diatasnya.
3. Peraturan Presiden No. 36 th. 2005 ttg Pengadaan Tanah bagi Pelaksnaan
Pembangunan utk Kepentingan Umum, sebagaimana telah diubah dengan
Perpres No 65 Th 2006
4. Peraturan Kepala BPN No 3 Th 2007
Pasal 18 UUPA:
utk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan negara serta
kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut, dengan
memberi ganti rugi yang layak dan menurut cara yang diatur dgn undang-
undang.

Merupakan jaminan bagi pemegang HAT.


Pencabutan HAT hanya dapat dilakukan dng
syarat:
a. utk kepentingan umum
b. dgn ganti rugi yang layak
c. caranya diatur dgn undang-undang
5. UU Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum
Perpres Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional

6.Perpres Nomor 71 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah


Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

7.Perpres Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pembangunan


Infrastruktur Ketenagalistrikan

8.Perpres Nomor 102 Tahun 2016 Tentang Pendanaan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Dalam Rangka Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional.

9.Perpres Nomor 56 Tahun 2017 Tentang Penanganan Dampak Sosial


Kemasyarakatan Dalam Rangka Penyediaan Tanah Untuk Proyek Strategis
Nasional
10-Inpres Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional

11-Pmk Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Biaya Operasional Dan Pendukung


Pengadaan Tanah Melalui Anggaran Apbn

12-Per MA Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pedoman Beracara Dalam


Sengketa Penetapan Lokasi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Pada
Peradilan Tata Usaha Negara

13-PerMA Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan


dan Penitipan Ganti Kerugian Ke Pengadilan Negeri Dalam Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

14-Perka Bpn Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan


Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

15-Surat Menteri Atr/Ka Bpn Nomor 3061/2.1/Vii/2016 Tanggal 1 Juli


2016 Perihal Ketentuan Pengelolaan Biaya Satgas A Dan B Dalam Rangka
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
16-Permendagri Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Biaya Operasional Dan
Pendukung Anggaran Pengadaan Tanah Apbd Prov/Kab/Kota
16-Permen Esdm Nomor 33 Tahun 2016 Tentang
Penyelesaian Teknis Terhadap Tanah, Bangunan, Dan/Atau
Tanaman Yang Dikuasai Masyarakat Pada Kawasan Hutan
Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Ketenagalistrikan
PENGERTIAN PENGADAAN TANAH
• Pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk
mendapatkan tanah dengan cara memberikan
ganti rugi kepada yang melepaskan atau
menyerahkan tanah, bangunan, tanaman, dan
benda-benda yang berkaitan dengan tanah.
• Pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan
untuk kepentingan umum oleh Pemerintah atau
Pemerintah Daerah dilaksanakan dengan cara
pelepasan atau penyerahan hak atas tanah.
• Pengadaan tanah selain bagi pelaksanaan
pembangunan untuk kepentingan umum oleh
Pemerintah atau Pemerintah Daerah dilakukan
dengan cara jual beli, tukar menukar, atau cara
lain yang disepakati secara sukarela oleh pihak-
pihak yang bersangkutan
PENGERTIAN KEPENTINGAN UMUM
• Keppres No 55 Th 1993 :
Kepentingan umum adalah kepentingan
seluruh lapisan masyarakat

• Perpres No 36 Th 2005 jo Perpres No 65 Th


2006 :
Kepentingan umum adalah kepentingan
sebagian besar lapisan masyarakat
KRITERIA KEPENTINGAN UMUM
Pembangunan untuk kepentingan umum yang dilaksanakan
Pemerintah atau Pemerintah Daerah, yang selanjutnya dimiliki atau
akan dimiliki oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah, meliputi :

a. Jalan umum dan jalan tol, rel kereta api (di atas tanah, di ruang atas
tanah, ataupun di ruang bawah tanah), saluran air minum/air
bersih, saluran pembuangan air dan sanitasi;
b. Waduk, bendungan, bendungan irigasi dan bangunan pengairan
lainnya;
c. Pelabuhan, bandar udara, stasiun kereta api, dan terminal;
d. Fasilitas keselamatan umum, seperti tanggul penanggulangan
bahaya banjir, lahar, dan lain-lain bencana;
e. Tempat pembuangan sampah;
f. Cagar alam dan cagar budaya;
g. embangkit, transmisi, distribusi tenaga listrik
PANITIA PENGADAAN TANAH (P2T)
• Adalah panitia yg dibentuk utk membantu pengadaan
tanah bagi pelaks pembangunan utk kepentingan
umum
• Yang Membentuk :
1.Bupati/Walikota utk PPT kab/kota
2.Gubenur utk PPT Propinsi dan DKI
3.Mendagri utk pengadaan tanah yang wilayahnya
mencakup beberapa propinsi
PERENCANAAN
• Instansi pem yg memerlukan tanah menyusun
proposal rencana pembangunan, yg menguraikan :
1. maksud dan tujuan pembangunan
2. letak dan lokasi pembangunan
3. luasan tanah yg diperlukan
4. sumber pendanaan
5. analisis kelayakan lingkungan perencanaan
pembangunan, termasuk dampak
pembangunan, berikut upaya pencegahan dan
pengendaliaanya
• Proposal tdk diperlukan utk pembangunan fasilitas
keselamatan umum dan penanganan bencana
PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG LUASNYA
TIDAK LEBIH DARI 5 (LIMA) HEKTAR

RKA-K/L (Rencana Kerja dan


PENGANGGARAN DIPA
Anggaran Kementerian/Lembaga)

• Tanpa Penetapan Lokasi


PERENCANAAN Proposal/ Site Plan
• Penyusunan Proposal

- Kesesuaian RTRW - Rekomendasi RTRW


- Penentuan/Survey lokasi - Lokasi yg sesuai
PERSIAPAN - Persetujuan pemilik
- Pertemuan pemilik tanah tanah
Jual beli/ Tukar Menukar/
PELAKSANAAN Peralihan Hak
Hibah

Nilai Objek
PENILAIAN Penilaian oleh Appraisal
Pengadaan Tanah
Pelepasan hak harus
PELEPASAN HAK Pembayaran Ganti Rugi dilakukan di depan
kepala kantor
• Pengukuran
PENSERTIPIKATAN • Tim Peneliti Sertipikat
• Proses pensertipikatan
PASAL 54 A PERMEN ATR/ KABPN NOMOR 6 TAHUN 2015
OBYEK SELAIN KEPENTINGAN UMUM (Pasal 10 UU 2/2012 )

DILAKSANAKAN OLEH /
DIMILIKI OLEH PEMERINTAH Dilaksanakan secara
1. INSTANSI PEMERINTAH (APBN) langsung (jual beli,
2. PEMERINTAH DAERAH (APBD) hibah, tukar menukar

PROYEK STRATEGIS NASIONAL Uu No. 2 Tahun 2012


01 TAHAPAN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH
UNTUK KEPENTINGAN UMUM 02 TAHAPAN PERSIAPAN
DOKUMEN
PERENCANAAN 3hr+20 hr +
10 hr
TIDAK LENGKAP 2 hr 30 hr

SOSIALISASI
INSTANSI YANG DOKU LENGKAP TIM KEPADA PIHAK YG
GUBERNUR BERHAK DAN
MEMERLUKAN TANAH MEN PERSIAPAN
PENDATAAN AWAL
30 hr
DITOLAK 14 hr
3 hr
14 hr SETUJU TIM KAJIAN 30 hr 60 hr
DIBATALKAN
KEBERATAN KEBERATAN
30 hr 30 hr
Putusan MA MENOLAK KONSULTASI KONSULTASI
lanjut/tidak Gugatan ke MA Gugatan PTUN 14 hr PUBLIK ULANG PUBLIK
7 hr
SK PENETAPAN
PENGUMUMAN
LOKASI SETUJU
14 hr DIUMUMKAN 14 HARI
7 hr
2 hr 30 hr

3 hr DAFTAR
PERMOHONAN PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN INVENTARISASI
PELAKSANA PT
NOMINATIF &
KE KANWIL BPN SATGAS A & B & IDENTIFIKASI
PETA BIDANG
PENYERAHAN
HASIL 2 hr 2 hr 14 hr
KEBERATAN PENGADAAN
14 hr
PENILAI OLEH
7 hr VERIFIKASI 14 hr INSTANSI
KANTAH
PELEPASAN HAK MUSYAWARAH PENAKSIRAN PENETAPAN
PEMBERIAN SETUJU
DIHADAPAN GANTI RUGI PENILAI OLEH
KAKANTAH
GANTI RUGI SETUJU GANTI
BENTUK
min 2 OLEH PENILAI KETUA PPT
RUGI hr
04 SETUJU
SETUJU
30 hr 30 hr 30 hr
TAHAPAN TIDAK SETUJU
TIDAK SETUJU
PENYERAHAN
HASIL
MA PN
03 TAHAPAN PELAKSANAAN
TIDAK SETUJU, TITIP JW putusan 30 hr
JW putusan 30 hr
PERSIAPAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM (1)

Pembentukan TIM Tugas Tim Persiapan


1.TIM Persiapan 1. Pemberitahuan Rencana Pembangunan
a) Instansi terkait 2. Pendataan Awal Lokasi
b) Bupati/ walikota 3. Konsultasi Publik/ Konsultasi Publik Ulang
c) Instansi yang memerlukan tanah 4. SK Penetapan Lokasi
d) Saturan Kerja Perangkat Daerah Provinsi 5. Pengumuman penetapan Lokasi
Terkait 6. Keberatan Pihak Yang Berhak
2.TIM Kajian Keberatan 7. Kajian TIM
a) Sekretaris Daerah Provinsi 8. Diterima/ Ditolak Gubernur
b) Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi 9. Keberatan Melalui PTUN
c) Instansi di Bidang Perencanaan 10. Kasasi melalui MA
Pembangunan Daerah 11. Penetapan Lokasi
d) Kakanwil KUMHAM 12. Pemindahan Lokasi
e) Bupati/ Walikota/ yang ditunjuk 13. Penetapan Lokasi Berlaku 2 Tahun Dapat
f) Akademisi Diperpanjang 2 Tahun
3. Sekretariat Provinsi 14. Durasi Maksimal 207 Hari
4. Pendelegasian Persiapan Pengadaan
Tanah kepada Bupati/ Walikota
PERSIAPAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

INPRES NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN


PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL

Diktum Kesembilan: Gubernur dan Bupati/Walikota


1. Wajib mendukung percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional di
wilayahnya masing-masing.
2. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mendukung pengadaan tanah
dan percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional.
3. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengendalikan kenaikan
harga terkait pengadaan tanah untuk percepatan pelaksanaan proyek strategis
nasional.
4. Melakukan evaluasi dan revisi atas peraturan daerah yang menghambat
dan/atau menimbulkan biaya tinggi pelaksanaan proyek strategis nasional.
PERSIAPAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PEMBERITAHUAN RENCANA PEMBANGUNAN


1. Maksud dan tujuan rencana pembangunan;
2. Letak tanah dan luas tanah yang dibutuhkan;
3. Tahapan rencana pengadaan tanah;
4. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah;
5. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan;
6. Informasi lainnya yang dianggap perlu;
7. Pemberitahuan disampaikan secara langsung, kepada
masyarakat melalui sosialisasi, tatap muka, dan surat
pemberitahuan
PERSIAPAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM (4)

1. Dilaksanakan di kantor kelurahan atau desa


2. Undangan diberikan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
konsultasi publik dilaksanakan
KONSULTASI PUBLIK
3. Tim persiapan menjelaskan maksud dan tujuan rencana
pembangunan, tahapan pengadaan tanah, peran penilai dalam
menentukan nilai ganti rugi, dsb
4. Konsultasi publik dilakukan secara dialogis

1. Penetapan lokasi dilakukan oleh gubernur berdasarkan hasil


PENETAPAN LOKASI kesepakatan
2. Gubernur menetapkan perpanjangan 1 tahun (Non PSN) dan 2
PEMBANGUNAN
tahun (PSN), apabila tidak diperpanjang maka terhadap sisa
tanah diproses ulang dari tahap perencanaan

1. Gubernur bersama Instansi yang memerlukan tanah


mengumumkan Penetapan Lokasi Pembangunan memuat
nomor dan tanggal keputusan Penetapan Lokasi, peta lokasi,
PENGUMUMAN maksud dan tujuan pembangunan, letak dan luas tanah yang
PENETAPAN LOKASI dibutuhkan, perkiraan jangka waktu Pengadaan Tanah termasuk
PEMBANGUNAN waktu pembangunannya
2. Tata cara dan pelaksanaan pengumuman, tempat, media
massa, pengumuman selama 7 (tujuh) hari kerja (diatur secara
rinci)
PERSIAPAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PENDATAAN AWAL LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN


Kegiatan:
1. Pengumpulan data awal pihak yang berhak dan obyek
pengadaan tanah.
2. Pasal 17 Perpres 71/2012, Pihak yang berhak terdiri dari:
a. Perseorangan
b. Badan hukum
c. Badan sosial
d. Badan keagamaan
e. Instansi pemerintah
3. Pihak yang berhak meliputi:
a. Pemegang atas tanah  Perseorangan atau badan hukum
b. Pemegang HPL  Instansi Pemerintah dan Badan Hukum
c. Nadzir untuk tanah wakaf  dilakukan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di bidang wakaf
PERSIAPAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM (6)

d. Pemilik tanah bekas milik adat, dibuktikan dengan:


1) Petuk pajak Bumi/Landrente, girik, pipil, ketitir, Verponding Indonesia
atau alat pembuktian tertulis dengan nama apapun juga;
2) Akta pemindahan hak yang dibuat di bawah tangan dengan tanda
tangan oleh kepala adat, lurah, kepala desa atau nama lain sebelum
berlakunya PP No. 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah dengan
disertai alas hak yang dialihkan;
3) Surat tanda bukti hak milik yang diterbitkan berdasarkan peraturan
Swapraja bersangkutan;
4) Surat keputusan hak milik dari pejabat yang berwenang, baik sebelum
ataupun sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, yang tidak disertai
kewajiban untuk mendaftarkan hak yang diberikan, tetapi telah
dipenuhi semua kewajiban yang disebut di dalamnya;
5) Surat keterangan riwayat tanah yang pernah dibuat oleh Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan disertai dengan alas hak yang
dialihkan.
PERSIAPAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM (7)

e. Masyarakat hukum adat, yang diakui keberadaannya setelah


dilaksanakan penelitian dan ditetapkan dengan Perda setempat:
1) terdapat sekelompok orang yang masih terikat oleh tatanan
hukum adatnya sebagai warga bersama suatu persekutuan
hukum adat tertentu, yang mengakui dan menerapkan
ketentuan persekutuan tersebut dalam kehidupannya sehari-
hari;
2) terdapat tanah ulayat tertentu yang menjadi lingkungan
hidup para warga persekutuan hukum adat tersebut dan
tempatnya mengambil keperluan hidupnya sehari-hari;
3) terdapat tatanan hukum adat mengenai pengurusan,
penguasaan dan penggunaan tanah ulayat yang berlaku dan
ditaati oleh para warga persekutuan hukum adat tersebut.
PERSIAPAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM (8)

f. Pihak yang menguasai tanah negara dengan itikad baik, yang dibuktikan
dengan:
1) Sertipikat hak atas tanah yang telah berakhir jangka waktu haknya;
2) Surat sewa menyewa tanah;
3) Surat keputusan penerima obyek tanah landreform;
4) Surat ijin garapan/ membuka tanah; atau
5) Surat penunjukan/ pembelian kavling tanah pengganti.
g. Pemegang dasar penguasaan hak atas tanah, dengan alat bukti
penguasaan, berupa:
1) Akta jual beli hak atas tanah yang sudah bersertipikat yang belum
dibalik nama;
2) Akta jual beli atas hak milik adat yang belum diterbitkan sertipikatnya;
3) Surat ijin menghuni;
4) Risalah lelang; atau
5) Akta ikrar wakaf, akta pengganti ikrar wakaf, atau surat ikrar wakaf.
PERSIAPAN PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

h. Pemilik bangunan, tanaman, atau benda lain yang berkaitan dengan


tanah, yang dibuktikan dengan: :
1) Ijin Mendirikan Bangunan dan bukti fisik bangunan;
2) Surat Pernyataan Penguasaan Fisik;
3) Bukti tagihan atau pembayaran listrik, telepon, atau perusahaan
air minum, dalam 1 (satu) bulan terakhir.

Dalam hal bukti kepemilikan atau penguasaan sebidang tanah tidak ada,
pembuktian pemilikan atau penguasaan dapat dilakukan dengan bukti lain berupa:
1. Pernyataan tertulis dari yang bersangkutan; dan
2. Keterangan yang dapat dipercaya dari paling sedikit 2 (dua) orang saksi dari
lingkungan masyarakat setempat yang tidak mempunyai hubungan keluarga
dengan yang bersangkutan sampai derajat kedua, baik dalam kekerabatan
vertikal maupun horizontal, yang menyatakan bahwa yang bersangkutan
adalah benar sebagai pemilik atau menguasai sebidang tanah tersebut.
(Pasal 26 Perpres 71/2012)
TAHAPAN PELAKSANAAN
PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH
1. Penyiapan pelaksanaan
2. Inventarisiasi dan Identifikasi
3. Pengumuman
4. Verifikasi Peta Bidang dan Daftar Nominatif
5. Pengadaan Peniliai Pertanahan
6. Penaksiran Ganti Kerugian
7. Pemberitahuan Besarnya Ganti Kerugian dan Musyawarah
Bentuk Ganti Kerugian
8. Validasi
9. Pembayaran Ganti Kerugian dan Pelepasan Hak
10. Penitipan Uang ganti kerugian ke Pengadilan
11. Penyerahan Hasil
PENYIAPAN PELAKSANAAN
a. Membuat Rencana Kerja,

b. Membuat Jadwal Kegiatan

c. Menghitung BOBP dan membuat RAB

d. Membuat surat permintaan personil ke Pemerintah Provinsi dan


Pemerintah Kabupaten

e. Membentuk Pelaksana Pengadaan Tanah

f. Membentuk Satgas A dan Satgas B

g. Permohonan Pencairan kebutuhan Anggaran


PENGUMUMAN PETA BIDANG DAN
DAFTAR NOMINATIF
• DILAKUKAN DI 3 LOKASI :
a) KECAMATAN
b) KELURAHAN
c) LOKASI PENGADAAN TANAH

• DILAKUKAN SELAMA 14 HARI KERJA


MEMBERI KESEMPATAN KEPADA PIHAK YANG BERHAK UNTUK MENCERMATI DATA YANG
DIUMUMKAN DAN MENGAJUKAN KEBERATAN BILA DIRASA KURANG TEPAT

• VERIFIKASI
a) APABILA ADA PIHAK YANG BERHAK YANG KEBERATAN, MAKA SATGAS A DAN SATGAS B
AKAN MELAKUKAN VERIFIKASI
b) BILA KEBERATAN DITERIMA MAKA, DAFTAR NOMINATIF ATAU PETA BIDANG AKAN
DIBETULKAN.
c) BILA KEBERATAN DITOLAK, MAKA DIBUATKAN BERITA ACARA PENOLAKAN KEBERATAN
YANG DITANDATANGANI KETUA PELAKSANA
PENETAPAN PENILAI
Dasar: Daftar Nominatif dan Peta Bidang
Surat untuk mengadakan pengadaan penilai
INSTANSI YANG
KETUA PELAKSANA MEMERLUKAN TANAH
Melaporkan hasil pemenang penilai

SK PENETAPAN PENILAI
PERTANAHAN

1. Penilai Pertanahan melaksanakan penilaian dalam jangka waktu 30


hari kerja.
2. Melaksanakan koordinasi dengan Tim Pelaksana Pengadaan Tanah
apabila terdapat perbedaan daftar nominatif dan peta bidang
dilapangan.
3. Mendampingi Tim Pelaksana pada saat musyawarah.
PEMBERITAHUAN DAN MUSYAWARAH
BESAR DAN BENTUK GANTI KERUGIAN
KETUA PIHAK YANG
PENILAI BERHAK
BERITA ACARA PELAKSANA MUSYAWARAH

1. MUSYAWARAH  sepakat atau tidak sepakat akan dituangkan dalam Berita Acara
Kesepakatan
2. Pihak yang berhak yang belum sepakat dalam waktu 14 (empat belas) hari dapat
mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri.
3. Untuk keberatan ke Pengadilan Negeri pihak yang berhak dapat mengajukan permohonan
kepada Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah untuk menerbitkan salinan/kutipan BA
Musyawarah Ganti Rugi
4. Ketua Pelaksana dapat membentuk Tim Musyawarah Ganti Rugi yang terdiri dari unsur:
1) BPN
2) Appraisal
3) Satgas A dan B,
4) Pemerintah Daerah setempat
5. VALIDASI:
• Hasil musyawarah bentuk dan besarnya ganti rugi akan diolah, sehingga akan diketahui
berapa yang minta ganti kerugian berbentuk uang, tanah pengganti atau permukiman
kembali serta besaran nilai ganti kerugian dan validasi untuk konsinyasi bidang tanah
yang bersengketa/belum memberikan persetujuan.
• Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak surat Validasi, Instansi yang memerlukan tanah
diharapkan sudah dapat menyiapkan dana untuk pembayaran ganti kerugian
PEMBAYARAN GANTI RUGI DAN
PELEPASAN HAK ATAS TANAH
a. Naskah Berita Acara Pelepasan Hak dan kuitansi disiapkan oleh Sekretariat
Pelaksana Pengadaan Tanah
b. Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah dapat membentuk Tim Pembayaran
Ganti Rugi yang terdiri dari unsur:
1. BPN 4. PEMERINTAH DAERAH
2. INSTANSI YG MEMERLUKAN TANAH 5. PIHAK PERBANKAN
3. KEPALA DESA 6. PIHAK KEAMANAN

c. TEKNIS PEMBAYARAN GANTI RUGI:


Meja 1 : Daftar Hadir Meja 4 : Penyerahan Asli Dokumen
Meja 2 : Pemeriksaan kelengkapan Meja 5 : Penandatanganan Kuitansi
dokumen
Meja 3 : Penandatangan Pelepasan Meja 6 : Administrasi
Hak keuangan/Perbankan
PELEPASAN ASET – SUBYEK HAK(1)

NO SUBYEK DASAR HUKUM PENYELESAIAN PELAKSANAAN

1 Tanah Instansi Pemerintah/TNI/Polri - Pasal 45 UU 2/2012 Tidak diberikan ganti rugi - Dilakukan oleh Pejabat yang berwenang
- Pasal 46 UU 2/2012 kecuali: atau yang diberi pelimpahan kewenangan
- Pasal 47 UU 2/2012 Obyek Pengadaan Tanah - Bentuk ganti rugi Tanah/Bangunan atau
telah berdiri bangunan Relokasi
yang digunakan secara - Pelepasan dilaksanakan 60 hari kerja sejak
aktif untuk Penlok
penyelenggaraan tugas - Apabila pelepasan belum selesai dalam
pemerintah waktu 60 hari, tanahnya dinyatakan telah
dilepaskan dan menjadi tanah negara dan
langsung digunakan untuk pembangunan

2 Tanah BUMN/BUMD - UU 2/2012 Obyek Pengadaan Tanah - Pemberitahuan kepada Direksi


- Pasal 45, Pasal 46, dan yang dimiliki/dikuasai BUMN/BUMD
Pasal 47 UU 2/2012 BUMN/BUMD - Tanpa RUPS/Ijin DPRD
- Bentuk Ganti Rugi
a. Uang
b. Tanah pengganti
c. Pemukiman Kembali
d. Kepemilikan saham
e. Bentuk lain yang disepakati

3 Tanah Kas Desa - UU 2/2012 Obyek Pengadaan Tanah - Ijin dari Bupati/Walikota persetujuan
- Pasal 45, Pasal 46, dan Kas Desa Gubernur
Pasal 47 UU 2/2012 - Bentuk ganti rugi
- PMDN 1/2016 a. Tanah/bangunan
b. Relokasi
- Uang (harus mendapat ijin dan persetujuan
Gubernur)
PELEPASAN ASET – SUBYEK HAK(2)

NO SUBYEK DASAR HUKUM PENYELESAIAN PELAKSANAAN

4 Tanah Wakaf - Pasal 17 Perpres 71/2012 Pelepasan/ganti rugi - Koordinasi dengan Badan Wakaf Indonesia
- Perpres 42/2006 tanah wakaf sesuai setempat
ketentuan perundang- - Bentuk ganti rugi
undangan tentang wakaf a. Tanah
b. Bangunan
c. Relokasi
d. Uang (setelah mendapat persetujuan
Badan Wakaf Indonesia)

5 Tanah Kehutanan - Perpres 4/2016 - Sesuai RTRW (diluar - Pelepasan Kawasan Hutan/APL
- Permen ESDM 33/2016 kawasan hutan) - Pinjam-pakai Kawasan
- Dalam Kawasan - Tanam/Tumbuh Bangunan
Hutan - Penyelesaian teknis tanah, bangunan
dan/atau tanaman yang dikuasai
masyarakat dalam kawasan hutan

6 Tanah Ulayat UU 2/2012 - Masyarakat Hukum - Perda tanah ulayat


Pasal 22 Adat harus memenuhi - Bentuk ganti rugi
Pasal 17 persyaratan (Pasal a. Tanah/bangunan
22) b. Relokasi
- Masyarakat Hukum
Adat keberadaannya
setelah dilaksanakan
penelitian dan
ditetapkan dengan
perda setempat

7 Tanah Makam - Tanah Kas Desa Sesuai PMDN 1/2016


- Tanah Wakaf -Bentuk penyelesaian relokasi
- Tanah Instansi (pembangunan pemakaman kembali)
-Koordinasi dengan Dinas
Pemakaman/Kepala Desa/Ahli Waris
PENYERAHAN HASIL PENGADAAN TANAH
1. Penyerahan hasil Pengadaan Tanah (paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak pelepasan hak
Objek Pengadaan Tanah);
2. Berita Acara Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah;
3. Pendaftaran/ pensertifikatan (paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak penyerahan hasil);
4. Pelaksanaan Pembangunan;
5. Dokumen yang diserahkan:
• Dokumen 1 : Dokumen perencanaan
• Dokumen 2 : Dokumen tahapan persiapan
• Dokumen 3 : Dokumen Penyiapan pelaksanaan
• Dokumen 4 : Dokumen hasil inventarisasi dan identifikasi, pengumuman dan hasil
verifikasi
• Dokumen 5 : Penilai Pertanahan, Hasil Taksiran ganti kerugian
• Dokumen 6 : Dokumen Musyawarah ganti kerugian, Berita Acara Kesepakatan dan
Validasi
• Dokumen 7 : Dokumen pembayaran ganti kerugian, Berita Acara Pelepasan Hak
dan Kuitansi
• Dokumen 8 : Foto, Video
FAKTOR KUNCI KESUKSESAN PENGADAAN TANAH
1. Perencanaan yang baik dan akurat
2. Kepastian ketersediaan Uang Ganti Rugi ataupun Biaya
Operasional Pelaksanaan Pengadaan Tanah
3. Tidak adanya penundaan waktu pelaksanaan
4. Tata kelola yang baik dalam pelaksanaan pengadaan tanah:
a) Rincian Anggaran Biaya Operasional
b) Rencana Jadwal Kegiatan
c) Kualitas Daftar Nominatif dan Peta Bidang
d) Kepatuhan terhadap jangka waktu pelaksanaan pengadaan
tanah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
5. Dokumen yang berkualitas terdiri dari
a) Peta Bidang dan Daftar Nominatif yang berkualitas
b) Pelepasan Hak dan Pembayaran Ganti Rugi
c) Dokumen Penyerahan Hasil
6. Sinergi dan koordinasi antar K/L dan pihak terkait lainnya
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai