Anda di halaman 1dari 18

Benda Dan Hukum Benda B.

Jenis-Jenis Hukum Benda


Benda dapat di klasifikasikan menjadi beberapa jenis menurut
A. Pengertian Dan Dasar Benda/Hukum Benda arti penting nya dalam hubungan dengan perbuatan hukum
➢ Pembentuk undang- undang merumuskan benda (zaak) terhadap benda.
pada Pasal 499 KUH Perdata yaitu semua benda dan
hak.Benda sifat nya berwujud sedangkan hak sifat nya a) Benda Berwujud Dan Tidak Berwujud.
tidak berwujud.Hukum benda di atur dalam buku ke dua Arti penting klasifikasi ini terletak pada cara penyerahanya
KUH Pedata. jika benda itu di pindah tangankan kepada pihak lain melalui
perbuatan hukum tertentu misalnya jual beli,pewarisan,dan
➢ Hukum benda adalah keseluruhan aturan hukum yang hibah.Penyerahan berwujud bergerak di lakukan secara
mengatur tentang benda. Pengaturan tersebut pada nyata dari tangan ke tangan.Penyerahan benda berwujud
umumnya meliputi konsep benda,pembedaan macam tidak bergerak di lakukan dengan balik nama.Sedangkan
macam benda dan hak kebendaan.Pengaturan hukum penyerahan benda tidak berwujud berupa piutang
benda menggunakan sistem tertutup artinya orang tidak dilakukan menurut ketentuan Pasal 613 KUH Perdata.
boleh mengadakan hak hak kebendaan baru selain dari
yang sudah di atur oleh Undang Undang. b) Benda Bergerak Dan Tidak Bergerak
Arti penting klasifikasi ini terletak pada penguasaan
➢ Hukum benda bersifat memaksa artinya harus di patuhi di (Bezit),penyerahan(Levering),dan
turuti dan tidak boleh di simpangi dengan mengadakan pembebanan(Bezwaring).Pada benda bergerak berlaku
ketentuan baru mengenai hak hak kebendaan. asas orang yang menguasai benda bergerak di anggap
sebagai pemiliknya,sedangkan pada benda tidak bergerak
➢ Selain dari buku ke II KUH Perdata hukum benda juga di asas ini tidak berlaku.
atur dalam Undang Undang yang lain yaitu:
1) Undang Undang no 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan ❖ Pada benda bergerak dilakukan penyerahan nyata
Pokok Agraria sedangkan pada benda tidak bergerak di lakukan
2) Undang Undang no 4 Tahun 1996 tentang Hak dengan balik nama.
Tanggungan
3) Undang Undang no 42 Tahum 1999 tentang Hak ❖ Pada benda bergerak tidak di kenal daluarsa sebab
Jaminan Fidusia yang menguasai benda bergerak di anggap sebagai
4) Undang Undang Hak Kekaayaan Intelektual (HKI) pemiliknya. sedangkan pada benda tidak bergerak
dikenal daluarsa yang di atur dalam Pasal 1963 KUH e) Benda Dalam Perdangangan Dan Luar Perdagangan
Perdata.Dalam hal ada alas hak daluarsanya 20 Tahun Arti pentingnya terletak pada penyerahan atau pemindah
sedangkan dalam hal tidak ada alas hak daluaarsanya tangannan karena jual beli atau karena pewarisan yaitu :
30 tahun. • Benda dalam perdagangan dapat di perjualbelikan
dengan bebas dan dapat di wariskan kepada ahli waris.
❖ Pada benda bergerak pembebanan di lakukan dengan • Benda luar perdagangan tidak dapat di jual belikan dan
gadai atau fidusia pada benda tidak bergerak yang tidak dapat di wariskan kepada ahli waris seperti rumah
berkaitan dengan tanah pembebanan di lakukan ibadah jalan raya dan lainnya.
dengan hak tanggungan. Sedangkan pada benda tidak
bergerak berkaitan dengan yang bukan tanah seperti f) Benda Terdaftar Dan Tidak Terdaftar
kapal laut dan pesawat udara di lakukan dengan Arti petingnya terletak pada pembuktian pemilikannya,
hipotik. untuk kepentingan umum dan kewajiban membayar paja.
• Benda terdaftar di buktikan dengan tanda pendaftaran
c) Benda Dipakai Habis Dan Tidak Di Pakai Habis atau sertifikat atas nama pemiliknya seperti misalnya
Arti penting klasifikasi ini terletak pada pembatalan kendaraan bermotor, tanah, bangunan, kapal,dan lain
perjanjian benda di pakai habis apabila di batalkan akan lain.
mengalami kesulitan pada pemulihan kepada keadaan • Benda tidak terdaftar di sebut juga benda tidak atas
semula sedangkan benda tidak di pakai habis jika ingin di nama umumnya benda begerak yang tidak sulit
batalkan tidak mengalami kesulitan pada pemulihan dalam pembuktian pemilikannya karena berlaku asas yang
keadaan semula karena bendanya masih ada. menguasai di anggap sebagai pemiliknya.

d) Benda Sudah Ada Dan Benda Akan Ada


Arti pentingnya teletak pada pembebanan sebagai jaminan
utang atau pada pelaksanaan perjanjian.Benda sudah ada
dapat di jadikan utang dan perjanjian yang objeknya benda
akan ada dapat menjadi batal apabila pemenuhannya itu
tidak mungkin dilaksanakan sama sekali.
ASAS-ASAS HAK KEBENDAAN 5. Asas Tidak Dapat Di Bagi
Asas ini mendasari ketentuan mengenai hak kebendaan
Hukum Benda dalam Buku II KUHPdt mengatur ketentuan bahwa orang yang berhak tidak boleh memindah
mengenai asas-asas yang mendasari hak-hak kebendaan. tangankan sebagian dari penguasaan atas hak kebendaan
yang ada padanya.
A. Asas-Asas Tersebut Adalah Seperti Berikut Ini :
6. Asas Prioritas
1. Asas Hukum Pemaksa Asas ini mendasari ketentuan mengenai hak kebendaan
Asas ini mendasari ketentuan mengenai hak kebendaan bahwa semua hak kebendaan memberi penguasaan yang
bahwa orang tidak boleh mengadakan hak kebendaan baru sejenis daengan menguasaan hak milik walaupun luasnya
selain dari yang sudah diatur dalam UU,apa yang sudah berbeda-beda. Karena itu perlu diatur urutannya menurut
ditentukan UU harus dipatuhi secara sadar tidak boleh kejadiannya.
disimpangi.
7. Asas Publisitas
2. Asas-Asas Dapat Dipindah Tangankan Asas ini mendasari ketentuan bahwa hak atas benda tidak
Asas ini mendasari ketentuan mengenai hak kebendaan bergerak diumumkan dan didaftarkan dalam register umum
bahwa semua hak kebendaan dapat dipindah tangankan kantor pertanahan nasional setempat, misalnya Hak Milik
kecuali hak pakai dan mendiami. ,HGU, dan HGB , sedangkan hak kebendaan atas benda
bergerak tidak perlu diumumkan dan tidak perlu didaftarkan
3. Asas Individualitas kecuali ditentukan UU lain.
Asas ini mendasari ketentuan mengenai hak kebendaan
bahwa objek hak kebendaan selalu benda tertentu atau B. Cara Memperoleh Hak kebendan
dapat ditentukan secara individual yang merupakan
kesatuan. 1. Pengakuan
Benda yang tidak ada pemiliknya kemudian ditemukan dan
4. Asas Totalitas diakui oleh orang yang menemukannya sebagai miliknya .
Asas ini mendasari ketentuan mengenai hak kebendaan Orang yang mengakui tersebut memperoleh hak milik atas
bahwa objek hak kebendaan selalu terletak diatas seluruh benda itu,contohnya menangkap ikan disungai atau dilaut .
objeknya sebagai suatu satu kesatuan.
2. Penemuan 5. Penciptaan
Benda milik orang lain yang lepas dari penguasannya , Orang yang menciptakan benda baru memperoleh hak milik
misalnya karena jatuh dijalan atau hilang akibat banjir atas benda ciptaannya itu. Pengertian menciptakan disini
kemudian ditemukan oleh seseorang sedangkan dia tidak meliputi menciptakan benda baru dari benda-benda yang
mengetahui siapa pemiliknya. Penemu benda tersebut sudah ada atau menciptakan benda baru sama sekali yang
dianggap sebagai pemilik karena dia menguasai benda itu tadinya belum ada , misalnya menciptakan rumah, rumah
(Pasal 1977 ayat (1) KUHPdt ) dia mempunyai hak itu adalah benda baru tetapi tercipta dari benda yang sudah
menguasai ( Bezit ) atas benda itu dan bezit itu dianggap ada seperti, pasir, batu, semen dll.
sebagai Eigheindom.
6. Ikutan Atau Turunan
3. Penyerahan Orang yang membeli seekor sapi yang sedang hamil
Hak kebendaan diperoleh karena penyerahan berdasar kemudian sapi itu melahirkan anak . Pemilik sapi tersebut
pada alas hak tertentu misalnya jual beli , hibah, dan memperoleh hak milik atas anak sapi yang baru lahir
pewarisan ,karena ada penyerahan itu hak kebendaan atas tersebut.
benda berpindah kepada pihak penerima hak.
C. Hak Kebendaan Hapus
4. Daluarsa
Hak Kebendaan diperoleh karena daluarsa. Daluarsa 1. Benda Lenyap Atau Musnah
benda bergerak dan tidak bergerak tidak sama. Setiap Dalam hal bendanya lenyap atau musnah hak kebendaan
orang yang mengusai benda bergerak, misalnya karena atas benda itu ikut lenyap atau musnah misalnya hak pakai
penemuan dijalan hak milik diperoleh setelah lampau waktu atas sebuah rumah lenyap karena rumah itu terbakar habis.
3 tahun sejak dia mengusai benda bergerak itu (Pasal 1977
KUHPdt). Untuk benda tidak bergerak daluarsa adalah 20 2. Benda Dipindah Tangankan
tahun dalam hal ada alas hak, dan 30 tahun dalam hal tidak Hak kebendaan hapus apabila bendanya dipindah
ada alas hak. Setelah lamapau waktu 20 tahun atau 30 tangankan misalnya hak milik , hak penguasaan atau hak
tahun itu orang byang mengusai benda tidak bergerak mendiami atas sebuah rumah menjadi hapus apabila
tersebut memperoleh hak milik (Pasal 1996 KUHPdt). rumahnya dijual kepada orang lain.
3. Pelepasan Hak Atas Benda HAK MILIK
Dalam pelepasan hak biasanya orang yang berhak sengaja
melepaskan haknya atas benda itu misalnya televisi yang A. Hak Milik
telah rusak dibuang ketempat sampah. ➢ Dalam KUH Perdata hak milik di atur dalam Pasal 570 KUH
Perdata yaitu:
4. Pencabutan Hak
Penguasa negara dapat memperoleh hak kebendaan ( Hak ➢ Hak milik adalah hak untuk menikmati suatu benda dengan
Milik ) karena pencabutan hak . Akibatnya Pemilik hak sepenuhnya dan menguasai benda itu dengan sebebas -
kebendaan itu hilang hak atas bendanya yang dicabut itu . bebasnya,asal tidak di gunakan bertentangan dengan
Undang Undang atau peraturan umum yang di adakan oleh
❖ Pencabutan hak harus memenuhi syarat-syarat : penguasa yang berwenang untuk itu,semua nya itu tidak
• pada Undang-Undang mengurangi kemungkinan adanya pencabutan hak untuk
• Dilakukan untuk kepentingan umum kepentingan umum dengan pembayaran ganti kerugian
• Dengan ganti kerugian yang layak yang layak dan menurut ketentuan Undang Undang.

➢ Berdasarkan pada ketentuan pasal tersebut dapat di


uraikan unsur unsur konsep hak milik penuh sebagai
berikut:
1) Hak milik adalah hak yang paling utama artinya menjadi
dasar bagi segala hak kebendaan lainnya yang mungkin
terjadi berikutnya,tanpa hak milik tidak mungkin ada hak
hak lainnya.
2) Pemilik dapat menikmati sepenuhnya artinya dapat
memakai sepuas puasnya.
3) Pemilik dapat manguasai sebabas bebasnya artinya
dapat melakukan perbuatan apa saja tanpa batas
terhadap benda miliknya itu.
4) Hak milik tidak dapat di ganggu gugat baik oleh orang
lain maupun penguasa kecuali dengan alasan syarat
syarat dan menurut ketentuan undang-undang.
➢ Pembatasan Pengunaan Hak Milik jika dibandingkan dengan manfaat yang di peroleh akibat
Tidak bertentangan dengan Undang Undang, Pengunaan penggunaan hak tersebut.
hak milik dibatasi oleh Undang-Undang artinya harus tidak
berketentangan Undang-Undang. ➔ Yurisprudensi menetapkan pengunaan hak sebagai
perbuatan melawan hukum untuk menentukan ada
Dalam prakteknya pengertian bertentangan dengan tidaknya penyalah gunaan hak Yurisprudensi,
undang undang telah di perluas menjadi bertentangan menetapkan kriteria sebagai berikut:
dengan hukum sehingga segala perbuatan hak milik itu
termasuk juga kepada yang bertentangan dengan 1) Perbuatan pengunaan hak milik itu harus tidak
kesusilaan dan ketertiban umum misalnya: Penggunaan masuk akal artinya tidak ada kepentingan yang
rumah senbagai tempat meminum minuman keras dan berharga.
sebagai tempat pelacuran.
2) Perbuatan hak milik itu dilakukan dengan maksud
Tidak menibulkan gangguan bagi orang lain atau hak hak untuk merugikan yang lain.
orang lain misalnya: pemilik pabrik yang membuang limbah Pihak yang di rugikan karena perbuatan pernyalah
pabriknya sehinggan menggangu kesehatan dan gunaan hak dapat menggugat melalui pasal 1365
kebersihan masyarakat lingkungannya. KUH Perdata tentang perbuatan melawan hukum.

Supaya dapat dikatakan dapat ganguan terhadap hak hak 3) Pembatasan oleh hukum tetangga
oranng lain perlu di penuhi unsur unsur perbuatan melawan Hukum tetangga (burenrecht) adalah hukum yang
hukum(onrechtmatige daad) sebagai mana di atur dalam mengatur hak dan kewajiban orang yang hidup
pasal 1365 KUH Perdata. bertetangga.Hak dan kewajiban tersebut berkenaan
dengan penggunaan dan penguasaan hak milik
Penyalah gunaan hak (misbruik van recht) penggunaan hak yang letak nya berdekatan atau berdampingan atau
milik harus tidak boleh di salah gunakan, penggunaan hak hak milik bersama.
milik dibatasi oleh kepentingan orang lain,penggunaan hak
milik harus secara wajar. 4) Pencabutan hak untuk kepentinggan umum
Apabila kepentingan umum menghendaki,hak milik
Penyalah gunaan hak adalah menggunakan hak dapat di cabut dari pemiliknya, misalnya:Untuk
sedemikian rupa sehingga kerugian orang lain lebih besar
kepentingan membangun rumah sakit jalan raya C. Penyerahan benda (Levering)
gedung sekolah.
Penyerahan adalah pengalihan suatu benda oleh pemiliknya
Pencabutan hak itu harus dengan atas namanya kepada orang lain sehingga orang lain itu
alasan,prosedur,dan ganti kerugiaan yang layak meperoleh hak kebendaan atas benda itu, misalnya dalam jual
menurut ketentuan Undang Undang. beli.
Pemerintah tidak noleh berbuat semaunya
mencabut hak orang walaupun dengan alasan hak ❖ Jenis jenis penyerahan
milik mempunyai fungsi sosial. Jenis penyerahan bergantung pada benda yang akan di
serahkan, yaitu benda bergerak berwujud, benda bergerak
B. Ciri Ciri Hak Milik tidak berwujud, dan benda tidak bergerak.

1. Hak utama ➔ Penyeraahan benda bergerak berwujud di atur dalam


Hak milik adalah utama induk dari semua kebendaan.Hak pasal 612 KUH Perdata yaitu dilakukan dengan nyata
milik lebih dulu terjadi. dari tangan ketangan.

2. Utuh dan lengkap ➔ Penyeraha benda bergerak tidak berwujud di atur dalam
Hak milik secara utuh dan lengkap melekat di atas benda pasal 613 KUH Perdata yaitu di lakukan sebagai berikut:
milik sebagai satu kesatuan bulat tidak terpecah a) Piutang atas tunjuk (Aan toonder) di lakukan dengan
pecah.Misalnya : atas sebuah rumah hak milik melekat nyata dari tangan ke tangan, misalnya surat cek.
sebagai keseluruhannya,tidak ada hak milik atas sebuah b) Piutang atas nama (Op naam) dilakukan dengan
kamar saja di dalam rumah. cessie,yaitu surat pernyataan memindahkan piutang
di susul dengan penyerahan surat piutang nya,
3. Tetap dan tidak lenyap misalnya saham atas nama.
Hak milik sifatnya tetap tidak lenyap oleh hak kebendaan c) Piutang atas pengganti (Aan order) di lakukan
lain.Hak milik hanya akan lenyap jika berpindah tangan dengan endossemen dan penyerahan surat
kepada orang yang berhak menguasai setelah lampau piutangnya, misalnya wesel dan aksep.
tenggang waktu tertentu (daluarsa).
➔ Penyerahan benda tidak bergerak diatur dalam undang-
undang no 5 tahun 1960 tentang pokok agraria dan
peraturan pelaksanaanya. Penyerahan benda tidak HUKUM PERIKATAN
bergerak berupa tanah dan yang melekat di atas tanah
di lakukan dengan akta autentik di hadapan pejabat A. Pengertian Perikatan
pembuat akta tanah (PPAT).Akta ppat tersebut di
daftarkan kekantor pertanahan setempat.Atas dasar ➢ Perikatan adalah terjemahan dari Istilah aslinya dalam
Akta PPAT tersebut pejabat pendaftaran tanah di kantor Bahasa Belanda Verbintennis yang artinya hal yang
setempat menerbitkan sertifikat hak milik sebagai tanda mengikat antara orang yang satu dan orang yang lain,hal
bukti hak yang terkuat. yang mengikat itu adalah peristiwa hukum yang dapat
berupa perbuatan misalnya jual beli, utang piutang.

➢ Selanjutnya dapat berupa kejadian misalnya kelahiran,


kematian.

➢ Dapat berupa keadaan misalnya perkarangan


berdampingan, rumah susun

➢ Peristiwa hukum tersebut menciptakan hubungan hukum.

➢ Dalam hubungan hukum itu tiap pihak mempunyai hak dan


kewajiban secara timbal balik

➢ Pihak yang satu mempunyai hak untuk menuntut sesuatu


dari pihak lain , dan pihak yang lain itu wajib memenuhi
tuntutan itu.

➢ Pihak yang berhak menuntut sesuatu disebut Kreditur,


sedangkan pihak yang wajib memenuhi tuntutan disebut
Debitur, Sesuatu yang dituntut disebut Prestasi.
Perikatan adalah hubungan hukum yang timbul karena adanya ➢ Tetapi keterbukaan itu dibatasi oleh 3 hal yaitu :
peristiwa hukum yang dapat berupa perbuatan , kejadian, • tidak dilarang oleh Undang-Undang,
keadaan. • tidak bertentangan dengan kesusilaan
• tidak bertentangan dengan ketertiban umum
➢ Objek hubungan hukum itu adalah harta kekayaan yang
dapat dinilai dengan uang, jadi dapat dirumuskan bahwa Sesuai dengan ketentuan Pasal 1233 KUHPdt bahwa perikatan
perikatan adalah hubungan hukum mengenai harta dapat timbul karena perjanjian maupun karena Undang-Undang.
kekayaan yang terjadi antara debitur dengan kreditur.
Pada Perikatan yang timbul karena perjanjian kedua belah pihak (
B. Pengaturan Hukum Perikatan Debitur dan Kreditur ) dengan sengaja bersepakat saling
mengikatkan diri dimana kedua belah pihak mempunyai hak dan
➢ Hukum perikatan diatur dalam Buku III KUHPdt kewajiban yang harus dipenuhi.
Pihak debitur wajib memenuhi prestasai dan pihak kreditur berhak
➢ Hukum Perikatan adalah keseluruhaan peraturan hukum atas prestasi.
yang mengatur tentang perikatan yang meliputi baghian
umum dan bagian khusus. Pada perikatan yang timbul karena UU hak dan kewajiban Debitur
dan Kreditur ditetapkan oleh UU .
➢ Bagian umum memuat peraturan-peraturan yang berlaku
bagi perikatan pada umumnya sedangkan bagian khusus Pihak Debitur dan Kreditur wajib memenuhi ketentuan UU yaitu
memuat peraturan-peraturan mengenai perjanjian – kewajiban Debitur berpestasi, Kredditur berhak atas prestasi.
perjanjian bernama yang banyak dipakai dalam
masyarakat. Jika kewajiban tidak dipenuhi berarti pelanggaran UU.

➢ Pengaturan Hukum Perikatan dilaakukan dengan sistem ➔ Pada Pasal 1352 KUHPdt perikatan yang timbul karena UU
terbuka artinya setiap orang boleh mengadakan pereikatan dibagi menjadi 2 yaitu :
apa saja baik yang sudah ditentukan namanya maupun 1) Perikatan yang timbul semata-mata karena ditentukan
yang belum didtentukan namanya dalam Undang-Undang. oleh UU
2) Perikatan yang timbul karena perbuatan orang
➔ Perikatan yang timbul karena perbuatan orang pada Pasal 3) Tidak berbuat sesuatu,dalam perikatan ini debitur tidak
1353 KUHPdt di bagi lagi menjadi : melakukan perbuatan yang telah di tetapkan dalam
1) Perikatan yang timbul dari perbuatan menurut hukum perikatan,misalnya tidak melakukan persaingan yang
(rechtmatig) telah di perjanjikan,tidak membuat tembok ( pagar )
2) Perikatan yang timbul dari perbuatan melawan hukum yang tinggi yang menghalangi pemandangan
(onrechtmatig daad). tetangganya. Jika debitur berbuat berlawanan dengan
perikatan ini ia bertanggunng jawab karena melanggar
C. Prestasi perjanjian.
Prestasi adalah sesuatu yang wajib di penuhi oleh debitur
dalam setiap perikatan dan merupakan objek perikatan.Dalam ❖ Sifat Prestasi:
hukum perdata kewajiban memenuhi prestasi selalu di sertai Supaya objek perikatan ( prestasi ) dapat di penuhi maka
jaminan harta kekayaan debitur. perlu di ketahui sifat – sifatnya yaitu:

Pada pasal 1131 dan 1132 KUHPdt dinyatakan bahwa semua a) Harus sudah tertentu atau dapat di tentukan agar
harat kekayaan debitur baik bergerak maupun tidak bergerak memungkinkan debitur dapat memenuhi perikatan.
baik yang sudah ada maupun yang akan ada menjadi jaminan b) Harus mungkin yaitu prestasi dapat di penuhi debitur
pemenuhan hutangnya terhadap kreditur.Tetapi jaminan secara wajar.
umum ini dapat di batasi dengan jaminan khusus berupa benda c) Harus diperbolehkan ( halal ) artinya tidak di larang undang
tertentu yang di tetapkan dalam perjanjian antara pihak-pihak. undang,tidak bertentaangan dengan kesusilaaan,dan tidak
bertentagan dengan ketertiban umum.
➢ Menurut pasal 1234 KUHPdt ada tiga kemungkinan wujud d) Harus ada manfaat bagi kreditur artinya kreditur dapat
prestasi mengggunakan,menikmati,dan menganmbil hasilnya
1) Memberikan sesuatu yaitu menyerahkan e) Terdiri dari satu perbuatan atau serentetan perbuatan.
kekuasaannyata atas suatu benda dari debitur kepada jika prestasi itu berupa satu kali perbuatan di
kreditur misalnya dalam jual beli, sewa menyewa, lakukan lebih dari satu kali dapat mengakibatkan
hibah, gadai, hutang piutang. pembatalan perikatan (vernietigbaar).
2) Berbuat sesuatu, debitur wajib melakukan perbuatan
tertentu yang telah di tetapkan dalam periktan,misalnya
melakukan perbuatan mengosongkan
rumah,membangun gedung.
D. Wanprestasi 4. Debitur di wajibkan memenuhi perikatan jika masih
Wanprestasi adalah tidak memenuhi sesuatu yang di wajibkan dapat di lakukan atau pembtalan di sertai pembayaran
seperti yang telah di tetapkan dalam perikatan oleh debitur ganti kerugian (paasal 1267 KUHPdt)
yang di sebabkan oleh dua kemungkinan alasan yaitu: 5. Debitur wajib membayar biaya perkara jika di
1. Karena kesalahan debitur baik di sengaja maupun karena perkarakan di pengadila negeri dan debitur di nyatakan
kelalaian tidak di penuhi kewajiban. bersalah.
2. Karena keadaan memaksa ( overmacht,force
majeure),artinya di luar kemampuan debitur sehingga E. Keadaan Memaksa (Overmacht)
debitur tidak dapat di persalhkan tidak melakukan prestasi. Keadaan memaksa ialah keadaa tidak di penuhinya prestasi
oleh debitur karena terjadi peristiwa yang tidak dapat di ketahui
➢ Ada tiga keadaan debitur di katakan sengaja atau lalai tidak atau ti dak dapat di duga akan terjadi ketika membuat perikta
memenuhi prestasi yaitu : dalam hal ini debitur tidak dapat di persalahkan karena timbul
• Debitur tidak memenuhi prestasi sama sekali. di luar kemauan dan kemampuan debitur.
• Debitur memenuhi prestasi tetapi tidak baik atau keliru.
• Debitur memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya ➢ Unsur unsur keadaan memaksa adalah sebagai berikut:
atau terlambat. 1. Tidak dipenuhi prestasi karena terjadi peristiwa yang
membinasakan / memusnakan benda objek perikatan.
➢ Akibat hukum bagi debitur yang telah melakukan 2. Tidak di penuhi prestasi karena terjadi peristiwa yang
wanprestasi adalah hukuman atau sanksi hukum sebagai menghalangi perbuatan debitur untuk berprestasi.
berikut : 3. Peristiwa itu tidak dapat di ketahui atau di duga akan
1. Debitur di wajibkan membayar ganti kerugian yang telah terjadi pada waktu membuat perikatan.
diderita oleh kreditur (Psal 1243 KHPdt).
2. Jika perikatan itu timbal balik kreditur dapat menuntut Tidak di penuhi unsur satu dan tiga di sebut dengan keadan
pemutusan / pembatalan perikatan melalui hakim (Pasal memaksa yang objektif. (absolute overmacht).
1266 KUHPdt)
3. Dalam perikatan untuk memberikan sesuatu resiko Tidak di penuhi unsur dua di sebut keadaan memaksa yang
beralih kepada debitur sejak terjadi wanprestasi (Pasal subjektif ( relatieve overmacht).
1237 ayat 2).
F. Ganti kerugian JENIS-JENIS PERIKATAN
Menurut ketentuan Pasal 1243 KUHPdt ganti kerugian karena
tidak di penuhinya suatu perikatan,barulah mulai di wajibkan 1. Perikatan Bersyarat
apabila debitur setelah di nyatakan lalai memenuhi Adalah perikatan yang digantungkan pada syarat. Syarat itu
perikatannya,tetap melalaikannya,atau sesuatu yang harus adalah suatu peristiwa yang masih akan terjadi dan belum pasti
diberikan atau di buatnya hanya dapat di berikan atau di buat terjadi, baik dengan menangguhkan pelaksanaan perikatan
dalam tenggang waktu yang telah di lampaukannya. hingga terjadi peristiwa maupun dengan membatalkan
perikatan karena terjadi atau tidak terjadi peristiwa ( Pasal 1253
➢ Yang di maksud dengan kerugian dalam pasal ini ialah KUHPdt ).
kerugian yang timbul karena debitur melakukan
wanprestasi.Kerugian tersebut wajib di ganti oleh debitur Berdasarkan pada ketentuan pasal ini dapat dibedakan 2
terhitung sejak Ia dinyatakan lalai.Ganti kerugian itu terdiri perikatan bersyarat yaitu:
dari tiga unsur yaitu :
1. Ongkos atau biaya yang telah di kelurkan,misalnya a) Perikatan dengan Syarat tangguh
ongkos cetak , biaya materai,biaya iklan. yaitu jika syarat peristiwa yang dimaksud itu terjadi maka
2. Kerugian sesungguhnya karena kerusakan, kehilangan perikatan dilaksanakan ( Pasal 1263 KUHPdt ) jadi sejak
benda milik kreditur akibat kelalainya debitur,misalnya peristiwa itu terjadi kewajiban debitur untuk berprestasi
busuk nya buah – buahan karena keterlambatan segera dilaksanakan.
penyerahan ,ambruknya / runtuhnya rumah
(bangunan) karena ke salahan konstrtuksi. b) Perikatan dengan syarat batal
3. Bunga atau keuntungan yang di harapkan Yaitu perikatan yang sudah ada akan berakhir apabila
misalnya,bunga yang berjalan selama piutang terlmbat peristiwa yang dimaksudkan itu terjadi ( Pasal 1265
di serahkan (di lunasi) keuntungan yang tidak di peroleh KUHpdt).
karena keterlambatannya.
 Batalnya perikatan bukanlah batal demi hukum melainkan
Ganti kerugian harus berupa uang bukan barang, kecuali jika di dinyatakan batal oleh pengadilan , jadi jika syarat batal itu
perjanjikan lain. dipenuhi pernyataan batal harus dimintakan kepada
pengadilan , tidak cukup dengan penyataan salah satu
pihak saja atau pernyataan kedua belah pihak meskipun
syarat batal itu dicantumkan dalam perikatan ( Pasal 1266 prestasi seluruh utang. Jika prestasi sudah dipenuhi debitur
KUHPdt ). dibebaskan dari utangnya dan perikatan hapus ( Pasal 1278
KUHPdt).
2. Perikatan Mana Suka (Boleh Pilih)
Pada perikatan ini objek prestasi ada dua macam benda. ➔ Jika pihak debitur terdiri atas beberapa orang ini disebut
Debitur boleh memenuhi prestasi dengan memilih salah satu tanggung menanggung pasif. Setiap debitur wajib
dari dua benda yang dijadikan objek perikatan. Tetapi debitur memenuhi prestasi seluruh utang dan jika sudah dipenuhi
tidak dapat memaksa kreditur untuk menerima sebagian oleh seorang debitur saja membebaskan debitur-debitur
benda yang satu dan sebagian lagi benda yang lainnya. lain dari tuntutan debitur dan perikatannya hapus ( Pasal
1280 KUHPdt )
➔ Jika debitur telah memenuhi salah satu dari dua benda
yang ditentukan dalam perikatan dia dibebaskan dan 5. Perikatan Dapat dibagi dan Tidak Dapat dibagi
perikatan berakhir. Yaitu suatu perikatan dapat dibagi atau tidak dapaat dibagi jika
benda yang menjadi objek perikatan dapat atau tidak dapat
➔ Hak memilih prestasi itu ada pada debitur jika hak itu tidak dibagi menurut perimbangannya , pembagian itu tidak boleh
secara tegas diberikan kepada kreditur ( Pasasl 1272 ,1273 mengurangi hakikat dari prestasi tersebut.
KUHPdt )
➔ Jadi sifat dapat atau tidak dapat dibagi berdasar pada:
3. Perikatan Fakultatif a) Sifat benda yang menjadi objek perikatan
Yaitu perikatan dimana debitur wajib memenuhi suatu prestasi b) Maksud perikatannya apakah itu dapat atau tidak dapat
tertentu atau prestasi lain yang tertentu pula. Dalam perikatan dibagi
ini hanya ada satu objek , jika debitur tidak memenuhi prestasi
itu dia dapat mengganti dengan prestasi lain. Perikatan dapat dan tidak dapat dibagi bisa terjadi jika salah
satu pihak meninggal dunia sehingga timbul masalah apakah
4. Perikatan Tanggung Menanggung pemenuhan prestasi dapat dibagi atau tidak dapat dibagi
Pada perikatan ini dapat terjadi seorang debitur berhadapan antara para ahli waris dari pewaris itu.
dengan beberapa orang kreditur atau seorang kreditur
berhadapan dengan beberapa 0rang debitur. Jika kreditur Hal tersebut bergantung pada benda yang menjadi objek
terdiri atas beberapa orang ini disebut tanggung menanggung perikatan yang penyerahan atau pelaksanaannya dapat dibagi
aktif dalam hal ini setiap kreditur berhak atas pemenuhan atau tidak baik secara nyata maupun secara pehitungan.
6. Perikatan Dengan Ancaman Hukuman Bersumber dari UU artinya keberadaan perikatan wajar karena
Perikatan ini memuat suatu ancaman hukuman terhadap ditentukan oleh UU. Bersumber dari kesusilaan dan kepatutan
debitur jika ia lalai memenuhi prestasinya. Ancaman hukuman artinya keberadaan perikatan wajar karena adanya belas
ini bermaksud untuk memberikan suatu kepastian atas kasihan ,rasa kemanusiaan, dan kerelaan hati yang ikhlas dari
pelaksanaan isi perikatan seperti yang telah ditetapkan dalam pihak debitur .
perjanjian yang dibuat oleh pihak-pihak. Juga sebagai upaya
untuk menetapkan jumlah ganti kerugian jika benar-benar PERBUATAN MELAWAN HUKUM/
terjadi wanprestasi. Menurut ketentuan Pasal 1304 KUHPdt ONRECHTMATIGEDAAD ( 1365 KUHpdt )
ancaman hukuman itu adalah untuk melakukan sesuatu jika
perikatan tidak dipenuhi sedangkan penetapan hukuman ➢ Setiap perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan
adalah sebagai ganti kerugian karena tidak dipenuhinya prestsi kerugian pada orang lain , mewajibkan orang yang karena
Pasal 1307 KUHPdt. kesalahannya menimbulkan kerugian itu , mengganti
kerugian tersebut.
➔ Ganti kerugian selalu berupa sejumlah uang. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ancaman hukuman itu berupa ancaman ➢ Berdasarkan pada rumusan Pasal 1365 KUHPdt ini dapat
pembayaran denda. dipahami bahwa suatu perbuatan dinyatakan melawan
➔ Pembayaran denda sebagai ganti kerugian tidak dapat hukum jika memenuhi 4 unsur :
dituntut oleh kreditur apabila tidak berprestasinya debitur itu • Perbuatan itu harus melawan hukum
karena keadaan memaksa ( Force Majeure ). • Perbuatan itu harus menimbulkan kerugian
• Perbuatan itu harus dilakukan dengan kesalahan
7. Perikatan Wajar • Antara perbuatan dan kerugian yang timbul harus
Undang-Undang tidak menentukan apa yang dimaksud ada hubungan causal.
dengan perikatan wajar . Dalam Undang-Undang hanya
dijumpai Pasal 1359 ayat (2 ) KUHPdt. Yang menyatakan Salah satu saja dari unsur-unsur tidak dipenuhi
bahwa terhadap perikatan bebas yang secara suka rela telah perbuatan itu tidak dapat digolongkan kepda perbuatan
dipenuhi tidak dapat dituntut kembali, perikatan wajar dapat melawan hukum.
bersumber dari UU dan Kesusilaan serta Kepatutan (Moral and
Equity).
PERWAKILAN SUKARELA HAPUSNYA PERIKATAN

 Menurut ketentuan Pasal 1354 KUHPdt jika seorang ➢ Menurut ketentuan pasal 1381 KUHPdt ada sepuluh cara
dengan suka rela tanpa mendapat perintah untuk itu, hapus nya perikatan yaitu :
mewakili urusan orang lain dengan atau tanpa
pengetahuan orang laian itu, secara diam-diam dia 1. Pembayaran
mengikatkan dirinya untuk meneruskan dan menyelesaikan Yang di maksud dengan pembayaran dalam hal ini tidak
urusan tersebut sampai orang yang diwakili hanya meliputi penyerahan sejumlah uang,tetapi juga
kepentingannya itu dapat mengerjakan sendiri urusan itu. penyerahan suatu benda.Dengan kata lain perikatan
berakhir karena pembayaran dan penyerahan benda.
 Dia wajib memenuhi segala kewajiban yang menjadi Dalam hal objek perikatan adalah sejumlah uang,maka
bebannya seandainya dia dikuasakan dengan pemberian perikatan berakhir dengan pembayaran uang.Dalam hal
kuasa yang dinyatakan dengan tegas objek perikatan adalah suatu benda,maka perikatan
beerakhir setelah penyerahan benda.dalam hal objek
 Ketentuan hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1354 perikatan adalah pembayaran uang dan penyerahan benda
KUHPdt ini disebut dengan Perwakilan sukarela ( secara timbal balik ,perikatan baru berakhir setelah
Zaakwaarneming ). pembayaran uang dan penyerahan benda.

 Penyelenggaraan urusan itu bersifat sukarela tanpa kuasa 2. Penawaran Pembayaran Tunai Di Ikuti Penitipan
dari pihak berkepentingan. Tujuannya untuk memperoleh Jika debitur telaha melakukan penawaran dengan
kemamfaatan bagi pihak yang berkepentingan dan perantaraan notaris atau juru sita,kemudian kreditur
perbuatan tersebut diakui dan dibenarkan oleh UU oleh menolak penawaran tersebut,atas penolakan kreditur itu
karena itu ketentuan UU tersebut menciptakan perikatan. kemudian debitur menitipkan pembayaran itu kepada
panitera pengadilan negeri untuk di simpan.Dengan
 Jadi yang menciptakan perikatan itu bukanlah perbuatan demikian perikatan menjadi hapus (Pasal1404 KUHpdt).
orang melainkan ketentuan UU itu sendiri.
Supaya penawaran pembayaran itu sah perlu di penuhi
syarat syarat sebagai berikut :
a) Di lakukan kepada kreditur atau kuasanya.
b) Di lakukan oleh debitur yang wenang membayar
c) Mengenai semua uang pokok bunga dan biaya yang Supaya utang itu dapat di perjumpakan perlu di penuhi
telah di tetapkan syarat syarat :
d) Waktu yang di tetapkan telah tiba • Berupa sejumlah uang atau benda yang dapat di
e) Syarat di mana utang di buat telah terpenuhi. habiskan dari jenis dan kualitas yang sama
f) Penawaran pembayaran di lakukan di tempat yang telah • Utang itu harus sudah dapat di tagih
di tetapkan atau di tempat yang telah di setujui. • Utang itu seketika dapat di tetukan atau di tetapkan
g) Penawaran pembayaran di lakukan oleh notaris atau jumlahnya pasal 1427 KUHPdt.
juru sita di sertai oleh dua orang saksi.
5. Percampuran Utang
3. Pembaruan Utang ( Novasi ) Menurut ketentuan pasal 1436 kUHPdt percampuran utang
Pembaruan utang terjadi degan cara mengganti utang lama itu terjadi apabila kedudukan kreditur dan debitur itu
dengan utang baru,debitur lama dengan debitur baru dan menjadi satu.Artinya berada dalam satu
kreditur lama dengan kreditur baru.Dalam hal utang lama di tangan.Percampuran utang tersebut tejadi demi
ganti dengan utang baru terjadi lah penggantian objek hukum.Pada percampuran utang ini utang piutang menjadi
perikatan yang di sebut novasi objektif.Di sini tang lama lenyap.
lenyap.Dalam hal tejadi penggantian orangnya,maka jika
debitur yang di ganti pembaruan ini di sebut novasi subjektif Percampuran utang terjadi misalnya si A sebagai ahli waris
pasif.Jika kreditur nya yang di ganti pembaruan ini di sebut mempunyai utang pada si B sebagai pewaris.Kemudian si
novasi subjektif aktif.Dalam hal ini utang lama lenyap. B meninggal dunia dan si A adalah ahli waris menerima
warisan termasuk juga utang atas dirinya sediri. Dalam hal
4. Perjumpaan Utang ( kompensasi ) ini utang lenyap demi hukum.
Di katakan ada perjumpaan utang apabila utang piutang
debitur dan kreditur secara timbal balik di lakukan 6. Pembebasan Utang
perhitungan.Dengan perhitungan itu utang piutang lama Pembebasan utang dapat terjadi apabila kreditur dengan
lenyap.Misalnya si A mempunyai utang lima juta tegas menyatakan tidak menghendaki lagi prestasi dari
rupiahkepada si B.,sebaliknya si B juga mempunyai utang debitur dan melepaskan hak nya atas pembayaran atau
kepada si A empat juta rupiah.Setelah di perhitungkan pemenuhan perikatan.Dengan pembebasan ini perikatan
ternyata si A masih berhutang pada si B satu juta rupiah . menjadi lenyap atau hapus.
Menurut Pasal 1438 KUHPdt pembebasan suatu utang perikatan dan baru di ajukann alasan tentang
tidak boleh di dasarkan pada persangkaan,tetapi harus di kekurangan perikatan
buktikan.Pengembalian surat piutang asli secara suka rela
oleh kreditur kepada debitur merupakan bukti tentang Untuk pembatalan secara aktif undang memberikann pembatasan
pembebasan utangnya. waktu yaitu lima tahun,sedangkan untuk pembatalan sebagai
pembelaan tidak di adakan pembatasan waktu.
7. Musnahnya Benda Yang Terutang
Menurut ketentuan Pasal 1444 KUHPdt,apabila benda 9. Berlakunya Syarat Batal
tertentu yang menjadi objek perikatan itu musnah ,tidak Syarat batal yang di maksud di sini adalah ketentuan isi
dapat lagi di perdagangkan,atau hilang bukan karena perikatan yang di setujui oleh kedua belah pihak,syarat
kesalahan debitur dan sebelum dia lalai menyerahkannya tersebut jika di penuhi mengakibatkan perikatan itu batal
pada wakatu yang telah di tentukan,perikatannya menjadi sehingga perikatan menjadi hapus syarat ini di sebut syarat
hapus.Akan tetapi bagi mereka yang memperoleh benda itu batal.Syarat batal pada atasnya selalu berlaku surut yaitu
secara tidak sah misalnya karena pencurian maka musnah sejak perikatan itu di buat.Perikatan yang batal di pulihkan
atau hilangnya benda itu tidak membebaskan debitur ( dalam keadaan semula seolah olah tidak pernah terjadi
orang mencuri itu ) untuk mengganti harganya. perikatan.

8. Pembatalan 10. Lampau Waktu ( daluwarsa )


Menurut ketentuan Pasal 1320 KUHPdt,jika suatu perikatan Menurut ketentuan Pasal 1946 KUHPdt lampau waktu
tidak memenuhi syarat syarat subjektif,artinya salah satu adalah alat untuk memperoleh sesuatu atau untuk di
pihak belum dewasa atau tidak wenang melakukan bebaskan dari suatu perikatan dengan lewatnya suatu
perbuatan hukum,maka perikaatan itu tidak batal tetapi waktu tertentu dan atas syarat syarat yang di tentuka oleh
dapat di batalkan .Perikatan yang tidak memenuhi syarat undang undang.Atas dasar ketentuan pasal di atas dapat di
subjektif dapat di mintakan pembatalannya kepada ketahui ada dua macam lampau waktu yaitu :
pengadilan negeri melalui dua cara : a) Lampau waktu untuk memperoleh hak milik atas suatu
a) Dengan cara aktif,yaitu menuntut pembatalan mealalui benda di sebut acquisitieve verjaring.
pengadilan negeri dengan cara melakukan gugatan b) Lampau waktu untuk di bebaskan dari suatu perikatan
b) Dengan cara pembelaan,yaitu menunggu sampai di atau di bebaska dari tuntutan di sebut extinctieve
gugat di muka pengadilan negeri untuk memenuhi verjaring.
Menurut ketentuan Pasal 1963 KUHPdt untuk memperoleh
hak milik atas suatu benda berdasar pada daluwarsa harus
di penuhi unsur unsur adanya iktikat baik,ada alaas hak
yang sah menguasai benda itu secara terus menerus
selama dua puluh tahun tanpa ada yang menggugat.Jika
tanpa alas hak,menguasai benda itu terus menerus selama
tiga puluh tahun tanpa ada yang menggugat.

Pasal 1967 kUHPdt menentukan bahwa segala tuntutan


baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat
perorangan hapus karena daluwarsa karena lewat waktu
tiga puluh tahun.Sedangkan orang yang menunjukan
adanya daluwarsa itu tidak usah menunjukan alas hak dan
tidak dapat di ajukan terhadapnya tangkisan yang berdasar
pada iktikad buruk.

Anda mungkin juga menyukai