FISIKA KOMPUTASI
PRAKTIKUM I – PENGENALAN MATLAB
KELAS D
Disusun Oleh:
Nama : Moh. Arro Audino
NIM : 195090807111026
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/30 Oktober 2021
LABORATORIUM KOMPUTASI
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
A. Soal 1
Penjelasan beberapa fungsi atau perintah yang terdapat dalam Matlab
Jawaban:
a. If
Fungsi if pada Matlab merupakan fungsi pernyataan bersyarat.
Pernyataan bersyarat atau Conditional Statements sendiri memiliki
arti sebuah perintah yang digunakan untuk melakukan eksekusi
beberapa perintah dengan menyesuaikan variabel dengan syarat
terhadap masing-masing perintah sehingga perintah-perintah tersebut
dapat dilewati atau dapat dieksekusi. Berikut merupakan Flowchart
dari fungsi if.
disp(nama_variabel)
atau
disp(‘string yang akan ditampilkan’)
1| >> x = 7;
2| >> disp(‘nilai variabel x = ‘),disp(x)
3|
4| nilai variabel x =
5| 7
membuka_file =
fopen(‘nama_file’,’permission’)
load nama_variabel
atau
load(‘nama_variabel’)
Jawaban:
Flowchart Hukum Ohm (mencari besarnya arus yang mengalir jika diketahui
hambatan (10 Ohm) dan tegangan (20 Volt))
Mulai
1.Tegangan (Volt)
2.Kuat arus (Ampere)
3.Hambatan (Ohm)
Selesai
Identifikasi :
1.Tegangan (Volt)
2.Hambatan (Ohm) Jadi Hasil
𝐼 = 2 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
Rumus :
𝑉
𝐼=
𝑅 Dicari : 𝐼 = ⋯ ?
Jawab :
𝑉
𝐼=
20 𝑉𝑜𝑙𝑡 𝑅
𝐼= 20 𝑉𝑜𝑙𝑡
10 𝑂ℎ𝑚 𝐼=
10 𝑂ℎ𝑚
𝐼 = 2 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
C. Soal 3
Berdasarkan Flowchart yang telah anda buat pada pertanyaan nomor 2,
buatlah sebuah program menggunakan Matlab! (Program harus memuat
perintah : meminta input, perulangan (for atau while), percabangan (if, else
if, else), dan menampilkan output berupa grafik.)
Jawaban:
Permasalahan Fisika:
Mencari besarnya arus yang mengalir pada rangkaian listrik jika besarnya
nilai tegangan di buat tetap (20 volt) dan nilai hambatan diubah-ubah dari 0
ohm sampai 100 Ohm dengan kelipatan 5 saat pengambilan data
Governing Equation:
(*Persamaan yang mengatur permasalahan tersebut)
Berikut merupakan persamaan yang mengatur Hukum Ohm:
𝐼 = 𝐽𝐴
𝐼 = 𝜎𝐸𝐴
𝑉
𝐼 = 𝜎𝐴
𝐿
1𝐿
𝐼 =𝑉
𝜎𝐴
𝐿
𝐼𝜌 = 𝑉
𝐴
𝐼𝑅 = 𝑉
Working Equation:
(*Hasil penyederhanaan atau simplifikasi dari governing equation dengan
menggunakan intuisi fisis dan/atau matematis)
Penyederhanaan persamaan
𝐼𝑅 = 𝑉
𝑉
𝐼=
𝑅
Kode Program:
Gambar 3.1 Program Hukum Ohm (mencari kuat arus jika nilai tegangan
konstan dan nilai hambatan diubah-ubah)
Penjelasan:
Pada Program diatas terdapat syntax clear yang digunakan untuk
membersihkan atau menghaupus variabel di jendela workspace, kemudian
juga terdappat syntax clc yang digunakan untuk menghapus jendela
command window sehingga nanti saat program dirun berulang kali tidak akan
memenuhi isi dari jendela workspace maupun command window. Kemudian
pada program diatas juga terdapat variabel V yang digunakan untuk mewakili
nilai tegangan, kemudian juga terdapat variabel R yang digunakan untuk
mewakili nilai hambatan dengan keterangan 0:5:100. Dimana memiliki arti
nilai R akan dimulai dari 0 sampai dengan 100 dengan selisih atau kelipatan
nilai yang dihitung sebesar 5. Kemudian terdapat variabel I yang digunkan
untuk mewakili nilai kuat arus yang akan dihitung dengan menggunakan
persamaan tegangan dibagi dengan hambatan, hal ini sesuai dengan Hukum
Ohm yang berlaku. Pada saat program dijalankan, pertama-tama user akan
diminta untuk memasukkan nilai tegangan yang diinginkan, dimana nilai
tegangan di sini akan dibuat konstan sedangkan nilai hambatan akan diubah-
ubah sesuai dengan keteranngan yaitu berubah setiap kelipatan 5 sampai nilai
maksimalnya adalah 100. Sehingga nantinya nilai arus yang dihasilkan akan
bergantung dengan perubahan hambatan. Sehingga tabel yang ditampilkan
akan menunjukkan hubungan antara nilai hambatan dengan tegangan. Untuk
menampilkan tabel hubungan ini, diperlukan syntax pada baris ke 9 dan 10,
dimana pada baris ke 9 akan menampilkan nilai hambatan dan pada baris ke
10 akan menampilkan nilai arus yang dihasilkan. Pada syntax tersebut
terdapat keterangan “:,1” dan “:,2” yang menandakan nilai hambatan ataupun
arus yang dihasilkan akan diletakkan pada kolom ke berapa. Kemudian pada
baris ke 11 sampai 15 terdapat syntax disp, dimana syntax ini menampilkan
instruksi yang diberikan, dimana instruksi tersebut dituliskan di dalam tanda
petik yang terletak didalam kurung tersebut.
Setelah itu terdapat syntax plot(), dimana syntax ini akan
menampilkan grafik hubungan antara R dengan I, didalam syntax tersebut
terdapat keterangan ‘.-’ dimana keterangan ini akan menampilkan jenis garis
seperti apa yang ingin ditampilkan, tanda ‘.’ untuk menampilkan titik
koordinat yang berwarna merah yang mana warna merah ini diperoleh dari
keterangan ‘r’ yang berarti red. Kemudian tanda ‘-’ untuk menampilkan garis
lurus. Untuk memberikan judul dan label sumbu pada grafik maka dituliskan
syntax seperti pada baris 17 sampai 19, baris 17 untuk memberikan label pada
sumbu x, kemudian baris 18 untuk memberikan label pada sumbu y, dan baris
19 untuk memberikan judul pada grafik tersebut.
Hasil:
Penjelasan:
Output yang dihasilkan baik pada command window maupun figure 1
semua menghasilkan output yang sesuai dengan teori. Output yang
ditampilkan pada command window merupakan tabel hubungan antara
hambatan dan kuat arus, dimana jika dilihat nilai yang dihasilkan sesuai
dengan Hukum Ohm yang menyatakan bahwa hubungan antara hambatan
dan kuat arus adalah berbanding terbalik, jika nilai suatu hambatan besar
maka nilai arus yang dihasilkan akan kecil, begitu juga jika nilai suatu
hambatan kecil maka nilai arus yang dihasilkan akan besar.
Kemudian output yang ditampilkan pada figur 1 adalah grafik
hubungan antara hambatan dengan kuat arus, dimana pada grafik tersebut
diperoleh penggambaran grafik fungsi kuadrat yang cenderung linier, pada
titik awal yaitu titik 0 sampai 40 menunjukkan grafik kuadrat, sedangkan
pada titik 40 sampai 100 diperoleh grafik yang linier, hal ini menunjukkan
bahwa hubungan antara hambatan dan kuat arus adalah berbanding terbalik
ditandai dengan grafik yang mengarah ke kanan bawah.
Workspace/Current Folder: