Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA KOMPUTASI
PRAKTIKUM I – PENGENALAN MATLAB
KELAS D

Disusun Oleh:
Nama : Moh. Arro Audino
NIM : 195090807111026
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/30 Oktober 2021

LABORATORIUM KOMPUTASI
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
A. Soal 1
Penjelasan beberapa fungsi atau perintah yang terdapat dalam Matlab

Jawaban:
a. If
Fungsi if pada Matlab merupakan fungsi pernyataan bersyarat.
Pernyataan bersyarat atau Conditional Statements sendiri memiliki
arti sebuah perintah yang digunakan untuk melakukan eksekusi
beberapa perintah dengan menyesuaikan variabel dengan syarat
terhadap masing-masing perintah sehingga perintah-perintah tersebut
dapat dilewati atau dapat dieksekusi. Berikut merupakan Flowchart
dari fungsi if.

Gambar 1.1 Flowchart Fungsi if


Jika if statement bernilai benar (1) maka command akan
dieksekusi. Jika if statement bernilai salah maka command akan
dilewati. Kemudian akan dilanjutkan ke perintah end yang berarti
conditional statement sudah berakhir. Sehingga bisa dilanjutkan ke
perintah program setelahnya.
b. Else
Fungsi else ini juga memiliki pengertian hampir sama dengan fungsi
if, dimana fungsi else ini juga merupakan fungsi pernyataan bersyarat.
Namun yang sedikit membedakan dengan funsi if, fungsi else ini
dapat memungkinkan untuk membuat 2 grup perintah dalam satu
fungsi if-else-end. Berikut adalah Flowchart dari fungsi else.

Gambar 1.2 Flowchart Fungsi else


Jika if statement bernilai benar maka commands group 1 akan
dieksekusi. Jika if statement bernilai salah maka commands group 2
akan dieksekusi. Setelah itu if-else-end sudah berakhir dan dapat
dilanjutkan ke syntax berikutnya pada program bersangkutan.
c. For
Fungsi for pada Matlab merupakan fungsi perulangan atau
Loop. Dimana fungsi for sendiri memiliki arti sebuah pemrograman
dasar yang berfungsi untuk mengulang suatu perintah dalam jumlah
yang ditentukan pengguna berdasarkan pemenuhan fungsi ekspresi.
Berikut adalah sistematika dari formulasi fungsi for pada Matlab
secara umum.

Gambar 1.3 Sistematika Formulasi Fungsi for


Fungsi for diawali dengan syntax for kemudian dilanjutkan
dengan variabel berjalan yang didefinisikan sebagai vektor. Pada
gambar di bawah vektor k didefinisikan sebagai vektor dengan
nilai f sampai t dengan beda s. Beda dapat berupa beda naik
(increment) atau pun beda turun (decrement).

Gambar 1.4 Contoh Fungsi for


Setelah itu dilanjutkan dengan command group yang
dieksekusi sebanyak jumlah entri vektor k. Fungsi diakhiri dengan
syntax end yang mengindikasi bahwa command group berakhir.
Nilai k dieksekusi sebagai nilai skalar, dimana setelah perulangan
berakhir nilai k adalah nilai k pada saat iterasi terakhir.
d. While
Fungsi while pada Matlab juga termasuk jenis fungsi yang
sama seperti Fungsi for yaitu merupakan fungsi perulangan atau Loop.
Fungsi while memiliki arti sebuah pemrograman dasar yang
digunakan untuk terus melakukan perulangan saat statement bernilai
benar sampai statement bernilai salah. Syntax while dirumuskan
sebagai while-end pada Matlab. Berikut merupakan sistematika dari
formulasi fungsi while pada Matlab.

Gambar 1.5 Sistmatika Formulasi Fungsi while


Baris pertama fungsi perulangan adalah
syntax while dilanjutkan dengan conditional expressions berupa
variabel dengan operasi relasional dan juga dapat berisi operasi logika
pada MATLAB. Kemudian dilanjutkan dengan perintah program
yang mengalami perulangan while. Baris terakhir menggunakan
syntax end yang menunjukkan akhir dari fungi perulangan while.
e. Disp
Disp merupakan statement output pada Matlab yang digunakan
untuk memberikan informasi tambahan pada output yang dihasilkan
suatu eksekusi program atau syntax. Syntax Disp sendiri memiliki arti
sebuah syntax sederhana yang digunakan untuk menampilkan string
dan output tanpa nama variabel yang mewakili output yang
ditampilkan. Berikut adalah format penulisan dari syntax Disp.

disp(nama_variabel)
atau
disp(‘string yang akan ditampilkan’)

Gambar 1.6 Format Penulisan Syntax Disp


Misalkan akan menampilkan variabel x dengan syntax disp
dengan tambahan kalimat penjelasan, maka dapat menggunakan
separator koma (,). Berikut adalah contoh penulisannya.

1| >> x = 7;
2| >> disp(‘nilai variabel x = ‘),disp(x)
3|
4| nilai variabel x =
5| 7

Gambar 1.7 Contoh Penggunaan Program Syntax Disp


f. Fprintf
Sama seperti Disp, Fprintf juga merupakan statement output
pada Matlab yang digunakan untuk memberikan informasi tambahan
pada output yang dihasilkan suatu eksekusi program atau syntax.
Fprintf sendiri memiliki arti suatu perintah output yang dapat
digunakan untuk menampilkan output pada command window
ataupun menyimpan output dalam bentuk file. Selain itu format output
yang ditampilkan dengan syntax ini dapat disesuaikan. Berbeda
dengan syntax disp yang tidak dapat melakukan formatting output
yang akan ditampilkan. Dengan beragam opsi formatting yang
disediakan fprintf, syntax ini menjadi sangat kompleks. Berikut
merupakan contoh penulisan programnya.

1| >> fprintf(‘Moh. Arro Audino’)


2|
3| Moh. Arro Audino

Gambar 1.8 Contoh Penulisan Syntax Fprintf


g. Fopen
Fopen merupakan suatu fungsi yang digunakan untuk membuka file
yang telah dibuat dan disimpan sebelumnya. Fungsi fopen dapat
dijalankan dengan menggunakan syntax sebagai berikut.

membuka_file =
fopen(‘nama_file’,’permission’)

Gambar 1.9 Penulisan Syntax Fopen


Adapun beberapa permission code yang dapat digunakan pada
variabel, berikut adalah beberapa permission code pada syntax fopen
yang terdappat pada Matlab.
Permission
Fungsi Permission Code
Code
r Membaca file
Menulis ulang file, jika file tidak ada maka akan
w
dibuat
Sama dengan code 'w' namun dengan prioritas
a system, jika file sudah ada maka output ditulis di
akhir teks yang sudah ada
r+ Untuk membaca dan menulis ulang file
Untuk menulis secara paksa. Jika file digunakan
w+ aplikasi lain maka dihapus dan jika tidak digunakan
maka file dibuat ulang
Sama dengan 'w+' namun dengan prioritas system
a+ yang lebih tinggi dan output ditulis di akhir teks yang
sudah ada.
Tabel 1.1 Beberapa Permission Code pada Matlab
h. Plot
Plot atau Formatting plot merupakan suatu cara untuk
memberikan informasi terkait membuat judul, label, range, grid,
legenda, dan teks tambahan grafik pada MATLAB. Ketika plot dibuat
menggunakan plot maupun fplot command, figure akan menampilkan
plot sederhana tanpa informasi khusus terkait plot yang dibentuk.
Untuk melakukan formatting plot dapat dilakukan
menggunakan "formatting command" atau menggunakan "plot
Editor" secara langsung. Berikut adalah formulasi penulisan syntax
formatting command pada suatu grafik persamaan kuadrat. Untuk
menambah label pada garis sumbu pada grafik dapat menggunakan
syntax fungsi xlabel dan fungsi ylabel pada MATLAB. Kedua label
ditulis setelah syntax deklarasi plot.
xlabel(‘teks horizontal’)
ylabel(‘teks vertikal axis’)
Gambar 1.10 Formulasi Syntax Pemberian Label
Berikut ini adalah contoh penulisan programnya dan hasil
runing dari program tersebut dalam matlab.

1| >> fplot(‘x.^2+x+1’,[-2,1], ‘:r’)


2| >> xlabel(‘sumbu x’), ylabel(‘sumbu y’)

Gambar 1.11 Contoh Penulisan Program Pemberian Label pada


Matlab
Gambar 1.12 Hasil Runing Contoh Program Pembrian Label pada
Matlab
i. Input
Input adalah suatu perintah pada Matlab yang digunakan untuk
memberikan nilai suatu variabel secara dinamis. Input ini adalah suatu
perintah yang berfungsi untuk menghasilkan program yang efisien.
Program yang dibuat dalam bentuk script file dengan perintah input
atau fungsi masukan memungkinkan untuk melakukan perhitungan
matematika yang sama untuk nilai variabel yang berbeda.
Fungsi input pada Matlab perlu didefinisikan terlebih dahulu
variabel dengan nilai sebagai fungsi input. Sehingga nilai variabel
tersebut akan didefinisikan melalui command windows setelah
program script file anda dijalankan. Berikut adalah syntax fungsi input
nama_variabel = input(‘komentar yang
ditampilkan perintah input’)
Gambar 1.13 Syntax Fungsi Input
j. Load
Load atau yang biasa Load Command merupakan suatu syntax yang
berfungsi untuk mempermudah dalam memangement data atau
variabel-variabel suatu operasi matematis pada worlspace untuk
menyimpannya dan menggunakan kembali vareabel tersebut beserta
nilainya. Untuk lebih singkatnya Syntax Load sendiri memiliki arti
suatu syntax yang digunakan untuk memasukkan atau import suatu
vareabel yang tersimpan. Ketika syntax load dieksekusi, semua
variabel dalam file akan di-import ke Workspace MATLAB. Nama
variabel yang sudah ada, nilai entri-entri nya akan diganti.
Berikut adalah syntax load yang digunakan untuk meng-import
variabel dalam Mat-File atau file dengan format .mat

load nama_variabel
atau
load(‘nama_variabel’)

Gambar 1.14 Formulasi Syntax Load untuk Meng-import variabel


dalam File dengan Format .mat
B. Soal 2
Buatlah sebuah flowchart untuk menyelesaikan suatu permasalahan fisika
sederhana!

Jawaban:
Flowchart Hukum Ohm (mencari besarnya arus yang mengalir jika diketahui
hambatan (10 Ohm) dan tegangan (20 Volt))

Mulai

1.Tegangan (Volt)
2.Kuat arus (Ampere)
3.Hambatan (Ohm)

Selesai

Identifikasi :
1.Tegangan (Volt)
2.Hambatan (Ohm) Jadi Hasil
𝐼 = 2 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒

Rumus :
𝑉
𝐼=
𝑅 Dicari : 𝐼 = ⋯ ?
Jawab :
𝑉
𝐼=
20 𝑉𝑜𝑙𝑡 𝑅
𝐼= 20 𝑉𝑜𝑙𝑡
10 𝑂ℎ𝑚 𝐼=
10 𝑂ℎ𝑚
𝐼 = 2 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
C. Soal 3
Berdasarkan Flowchart yang telah anda buat pada pertanyaan nomor 2,
buatlah sebuah program menggunakan Matlab! (Program harus memuat
perintah : meminta input, perulangan (for atau while), percabangan (if, else
if, else), dan menampilkan output berupa grafik.)

Jawaban:

Permasalahan Fisika:
Mencari besarnya arus yang mengalir pada rangkaian listrik jika besarnya
nilai tegangan di buat tetap (20 volt) dan nilai hambatan diubah-ubah dari 0
ohm sampai 100 Ohm dengan kelipatan 5 saat pengambilan data

Governing Equation:
(*Persamaan yang mengatur permasalahan tersebut)
Berikut merupakan persamaan yang mengatur Hukum Ohm:
𝐼 = 𝐽𝐴
𝐼 = 𝜎𝐸𝐴
𝑉
𝐼 = 𝜎𝐴
𝐿
1𝐿
𝐼 =𝑉
𝜎𝐴
𝐿
𝐼𝜌 = 𝑉
𝐴
𝐼𝑅 = 𝑉

Working Equation:
(*Hasil penyederhanaan atau simplifikasi dari governing equation dengan
menggunakan intuisi fisis dan/atau matematis)
Penyederhanaan persamaan
𝐼𝑅 = 𝑉
𝑉
𝐼=
𝑅
Kode Program:

Gambar 3.1 Program Hukum Ohm (mencari kuat arus jika nilai tegangan
konstan dan nilai hambatan diubah-ubah)

Penjelasan:
Pada Program diatas terdapat syntax clear yang digunakan untuk
membersihkan atau menghaupus variabel di jendela workspace, kemudian
juga terdappat syntax clc yang digunakan untuk menghapus jendela
command window sehingga nanti saat program dirun berulang kali tidak akan
memenuhi isi dari jendela workspace maupun command window. Kemudian
pada program diatas juga terdapat variabel V yang digunakan untuk mewakili
nilai tegangan, kemudian juga terdapat variabel R yang digunakan untuk
mewakili nilai hambatan dengan keterangan 0:5:100. Dimana memiliki arti
nilai R akan dimulai dari 0 sampai dengan 100 dengan selisih atau kelipatan
nilai yang dihitung sebesar 5. Kemudian terdapat variabel I yang digunkan
untuk mewakili nilai kuat arus yang akan dihitung dengan menggunakan
persamaan tegangan dibagi dengan hambatan, hal ini sesuai dengan Hukum
Ohm yang berlaku. Pada saat program dijalankan, pertama-tama user akan
diminta untuk memasukkan nilai tegangan yang diinginkan, dimana nilai
tegangan di sini akan dibuat konstan sedangkan nilai hambatan akan diubah-
ubah sesuai dengan keteranngan yaitu berubah setiap kelipatan 5 sampai nilai
maksimalnya adalah 100. Sehingga nantinya nilai arus yang dihasilkan akan
bergantung dengan perubahan hambatan. Sehingga tabel yang ditampilkan
akan menunjukkan hubungan antara nilai hambatan dengan tegangan. Untuk
menampilkan tabel hubungan ini, diperlukan syntax pada baris ke 9 dan 10,
dimana pada baris ke 9 akan menampilkan nilai hambatan dan pada baris ke
10 akan menampilkan nilai arus yang dihasilkan. Pada syntax tersebut
terdapat keterangan “:,1” dan “:,2” yang menandakan nilai hambatan ataupun
arus yang dihasilkan akan diletakkan pada kolom ke berapa. Kemudian pada
baris ke 11 sampai 15 terdapat syntax disp, dimana syntax ini menampilkan
instruksi yang diberikan, dimana instruksi tersebut dituliskan di dalam tanda
petik yang terletak didalam kurung tersebut.
Setelah itu terdapat syntax plot(), dimana syntax ini akan
menampilkan grafik hubungan antara R dengan I, didalam syntax tersebut
terdapat keterangan ‘.-’ dimana keterangan ini akan menampilkan jenis garis
seperti apa yang ingin ditampilkan, tanda ‘.’ untuk menampilkan titik
koordinat yang berwarna merah yang mana warna merah ini diperoleh dari
keterangan ‘r’ yang berarti red. Kemudian tanda ‘-’ untuk menampilkan garis
lurus. Untuk memberikan judul dan label sumbu pada grafik maka dituliskan
syntax seperti pada baris 17 sampai 19, baris 17 untuk memberikan label pada
sumbu x, kemudian baris 18 untuk memberikan label pada sumbu y, dan baris
19 untuk memberikan judul pada grafik tersebut.
Hasil:

Gambar 3.2 Grafik Hubungan R dengan I

Gambar 3.3 Output Program Hukum Ohm

Penjelasan:
Output yang dihasilkan baik pada command window maupun figure 1
semua menghasilkan output yang sesuai dengan teori. Output yang
ditampilkan pada command window merupakan tabel hubungan antara
hambatan dan kuat arus, dimana jika dilihat nilai yang dihasilkan sesuai
dengan Hukum Ohm yang menyatakan bahwa hubungan antara hambatan
dan kuat arus adalah berbanding terbalik, jika nilai suatu hambatan besar
maka nilai arus yang dihasilkan akan kecil, begitu juga jika nilai suatu
hambatan kecil maka nilai arus yang dihasilkan akan besar.
Kemudian output yang ditampilkan pada figur 1 adalah grafik
hubungan antara hambatan dengan kuat arus, dimana pada grafik tersebut
diperoleh penggambaran grafik fungsi kuadrat yang cenderung linier, pada
titik awal yaitu titik 0 sampai 40 menunjukkan grafik kuadrat, sedangkan
pada titik 40 sampai 100 diperoleh grafik yang linier, hal ini menunjukkan
bahwa hubungan antara hambatan dan kuat arus adalah berbanding terbalik
ditandai dengan grafik yang mengarah ke kanan bawah.

Workspace/Current Folder:

Gambar 3.4 Workspace


Gambar 3.5 Current Folder

Anda mungkin juga menyukai