Anda di halaman 1dari 2

Berikut adalah contoh proses manajemen aset tetap yang dapat diadopsi dalam departemen keuangan

dan akuntansi:

1. Pendaftaran Aset Tetap:

 Setiap aset tetap yang dibeli atau diperoleh harus didaftarkan dalam sistem pencatatan
aset tetap perusahaan.

 Informasi yang tercatat mencakup deskripsi aset, tanggal pembelian, harga perolehan,
dan informasi lain yang relevan.

2. Penyusutan Aset Tetap:

 Menghitung penyusutan aset tetap berdasarkan metode dan kebijakan akuntansi yang
telah ditetapkan.

 Metode penyusutan yang umum digunakan antara lain metode garis lurus, metode
saldo menurun, atau metode unit produksi, tergantung pada jenis aset dan kebijakan
perusahaan.

3. Perawatan dan Pemeliharaan Aset:

 Memastikan bahwa aset tetap dirawat dan dipelihara dengan baik agar tetap dalam
kondisi yang optimal.

 Melakukan perawatan rutin dan pemeriksaan berkala untuk memastikan keandalan dan
keefektifan aset tetap.

 Mencatat biaya perawatan dan pemeliharaan yang terkait dengan setiap aset tetap.

4. Pemindahtanganan Aset Tetap:

 Mencatat perpindahan aset tetap antar departemen atau lokasi perusahaan.

 Memastikan bahwa perpindahan aset tetap didokumentasikan dengan benar dan


mendapatkan persetujuan yang diperlukan.

 Melakukan penyesuaian catatan aset tetap untuk mencerminkan perubahan lokasi atau
kepemilikan.

5. Depresiasi dan Penyusutan Nilai Aset Tetap:

 Melakukan peninjauan teratur terhadap nilai aset tetap untuk menentukan apakah ada
kebutuhan untuk mengurangi nilai aset karena penyusutan nilai atau perubahan dalam
kondisi pasar.

 Jika ada penurunan nilai yang signifikan, menyesuaikan nilai aset tetap sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku.
6. Pemindahan atau Penghapusan Aset Tetap:

 Mencatat pemindahan atau penghapusan aset tetap yang tidak lagi digunakan atau
telah mencapai akhir umur manfaat.

 Menentukan nilai buku bersih aset yang dipindahkan atau dihapus.

 Mengikuti prosedur yang ditetapkan untuk mendapatkan persetujuan dan melakukan


penghapusan atau pelepasan aset.

7. Audit dan Rekonsiliasi Aset Tetap:

 Melakukan audit berkala terhadap catatan aset tetap untuk memverifikasi keberadaan,
keadaan, dan keabsahan kepemilikan aset tetap.

 Melakukan rekonsiliasi antara catatan aset tetap dengan laporan keuangan perusahaan
untuk memastikan kecocokan dan keakuratan data.

8. Pelaporan Aset Tetap:

 Menyusun laporan aset tetap yang mencakup informasi tentang aset tetap perusahaan,
nilai buku, penyusutan, perubahan status, dan informasi lain yang relevan.

Anda mungkin juga menyukai