Anda di halaman 1dari 3

Nama : Msy.

Aulia Ramadhani
NIM : 10021282126049
Dasar Epidemiologi

SURVEILANS

 Definisi Surveilans

Surveilans merupakan suatu proses yang sistematik meliputi pengumpulan,


pemeriksaan, analisis data serta diseminasi informasi pada waktu dan orang yang
tepat sehingga dapat dilakukan tindakan lanjutan. Surveilan sendiri dibagi ke dalam 3
jenis yaitu surveilans aktif, surveilans pasif dan surveilans sentinel.

 Jenis Suerveilans

Surveilans aktif :
 Kunjungan berkala kelapangan
 Mengindentifikasi kasus dan kematian disebut penemuan kasus
( Casefinding ) dan konfirmasi laporan kasus yang terindeks.
 Kelebihan surveilans aktif yakni tingkat keakuratannya lebih baik
dibandingkan surveilans pasif.

Surveilans pasif :
 Memantau penyakit secara pasif, dengan menggunakan data penyakit yang
harus dilaporkan (repotablediseases) yang tersedia difasilitas pelayanan
kesehatan meliputi puskesmas,klinik dan rumah sakit.
 Relatif murah dan dapat dilakukan perbandingan dengan data yang diperoleh
 Kekurangannya, kurang sensitif mendeteksi trend penyakit.

Surveilans sentinel :
 Sistem survei sentinel diaplikasikan ketika daya dengan kualitas tinggi
dibutuhkan mengenai penyakit tertentu yang tidak bsia diperoleh dari sistem
surveilans pasif
 Sistem sentinel membutuhkan jaringan atau pusat titik pelaporan kasus yang
terpilih. Misalnya, pelapor kasus meningococous atau pneumococous pada
jaringan rumah sakit besar yang memiliki kualitas data yang baik.

 Contoh Surveilans

Sistem Survei Gizi Buruk Kabupaten Temanggung


Pada tahun 2014 dan sebelumnya kasus gizi buruk di Kabupaten
Temanggung masih tinggi, tetapi mulai tahun 2015 kasus gizi buruk di Kabupaten
Temanggung menunjukan menurunan yang signifikan. Pada tahun 2014 jumlah
kasus gizi buruk mencapai 220 kasus, turun menjadi 25 kasus pada tahun 2015
dan 17 kasus pada tahun 2016. Untuk mengetahui bagaiaman pelaksanaan
sistem surveilans gizi buruk yang ada di Kabupaten Temanggung, perlu diadakan
evaluasi sistem surveilans gizi buruk.
Dan Poin utama yang menjadi penilaian adalah Timeliness (tepat waktu),
dan Completeness (kelengkapan). Sistem ini tersebut tersebut mempermudah
dinas kesehatan untuk mengingatkan saat mendekati deadline pengumpulan
laporan, sehingga mayoritas (88%) laporan dapat dikumpulkan tepat waktu
(timeliness). Setiap pelaporan mendapat feedback berupa kroscek ulang terkait
data dari dinas kesehatan, sehingga seluruh (100%) laporan lengkapan.

Dan simpulannya : Sistem surveilans gizi buruk yang ada di Kabupaten


Temanggung sudah tepat waktu dan lengkap dalam menemukan kasus gizi
buruk. Beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran bagi kabupaten lain dalam
pengelolaan sistem surveilans gizi buruk diantaranya adalah adanya motivasi
petugas dan upaya mempermudah pelaporan medukung dalam meningkatkan
suatu sistem surveilans. ( Surveilans Pasif )

Anda mungkin juga menyukai