Anda di halaman 1dari 88

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

SMK Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2022/2023

Penanggung Jawab

Zulfikri (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)


Arif Prastowo (Kepala Dinas)
Dra. Lismaryani Bertin (Pengawas Pembina)

Penyusun

Anne Sukmawati Kurnia Dewi


Yadi Suryadi
Wahyuning Karyani
Sofia Masriani
Heni Dinartini
Rina Marliani
Yeni Aryani
Srie Wulandari
Yana Husnah Ruhyana
Arief Rahman Wangsaputra
Ummi Minarsari
Patricia Henderina Parera
Ninon Nur Ainun Nisa
Ridwan Suhernawan

Penelaah

Leli Alhapip (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)


Eskawati Musyarofah Bunyamin (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Dinn Wahyudin (Universitas Pendidikan Indonesia)
Windy Hastasasi (Sekolah Cikal, Jakarta)
Tracey Yani Harjatanaya (Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Medan)
Ari Dwi Kristiani (Sekolah Dian Harapan, Cikarang)
Indriyati Herutami (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan)
Ardanti Andiarti (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan)
Yusri M. Saad (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)

Penata Letak

Anne Nurul Aini

ii
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VII

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 9 BANDUNG

Jl. Soekarno-Hatta Km.10 Bandung 40286,Telp.(022) 7315810 (Hunting) Fax. Ext.113 Fax. Ext.

113, website:

http://www.smkn9-bdg.com, e-mail :smkn9bandung@yahoo.com Bandung 40286

Lembar Verifikasi

Dokumen Kurikulum Operasional SMK Negeri 9 Bandung Provinsi Jawa Barat untuk
Bidang Keahlian Pariwisata (Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata, Perhotelan,
Kuliner, Kecantikan dan Spa), Bidang Keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif (Program
Keahlian Desain Komunikasi Visual, Busana) telah diverifikasi oleh Pengawas Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah VII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagaimana lembar verifikasi
terlampir.

Bandung, Juli 2022


Pengawas Pembina

Dra. Lismaryani Bertin, M.Pd.I


NIP 196809031994032005
iii
Lembar Pengesahan
Dokumen Kurikulum Operasional SMK Negeri 9 Bandung Provinsi Jawa Barat untuk
Bidang Keahlian Pariwisata (Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata, Perhotelan,
Kuliner, Kecantikan dan Spa), Bidang Keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif (Program
Keahlian Desain Komunikasi Visual, Busana) telah mendapat pertimbangan dari
Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran
2022 / 2023

Ditetapkan di : Bandung
Pada Tanggal : Juli 2022

Mengetahui : Kepala SMKN 9 Bandung


Komite Sekolah

H. Sukisto S.H Dr. Hj. Anne Sukmawati KD, M.M.Pd.


NIP 196211051986032008

Disahkan di : Cimahi
Pada Tanggal : Juli 2022
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Dr. Firman Oktora, S.Si., M.Pd.


Penata III/c NIP
197710022009021003

Kurikulum Operasional
Daftar Isi
Kata Pengantar
iv
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan
Dokumen Kurikulum Operasional SMK Negeri 9 Bandung. Penyusunan Kurikulum ini dilakukan
atas kerja sama antara Komite sekolah SMK Negeri 9 Bandung, dengan tim pengembang
kurikulum SMK Negeri 9 Bandung di bawah bimbingan Pengawas Pembina SMK Kantor Cabang
Dinas Wilayah VII Provinsi Jawa Barat.

Penyusunan dokumen Kurikulum Operasional SMK Negeri 9 Bandung dilakukan dengan merujuk
pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 56/M/2022
tentang Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Penyusunan Dokumen
Kurikulum Operasional SMK Negeri 9 Bandung dilakukan sepenuhnya oleh pihak sekolah, orang
tua, dan industri. Namun kurikulum ini masih harus terus disempurnakan sesuai dengan
perkembangan dan dunia kerja, perkembangan fasilitas yang dimiliki sekolah, perkembangan
kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan serta perkembangan IPTEK, sebagai orientasi
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.

Besar harapan kami kurikulum ini dapat digunakan, khususnya oleh para guru di SMK Negeri 9
Bandung, dalam melaksanakan penyelenggaraan pembelajaran pada setiap mata pelajaran dan
umumnya stakeholder lainnya dalam rangka memaksimalkan penyelenggaraan pendidikan.

Bandung, Juli 2022


Kepala SMKN 9 Bandung

DR Hj. Anne Sukmawati KD, M.M. Pd


NIP 196211051986032008

Kata Pengantar

1
Lembar Pengesahan ................................................................................ iv
Kata Pengantar ........................................................................................ 1

1 4
Karakteristik ....................................................................................
4
A. Karakteristik SMK Negeri 9 Bandung ................................................................... B.
13
Karakteristik Program Keahlian ............................................................................

20
2 Visi, Misi, Dan Tujuan .......................................................................
20
A. Visi ...........................................................................................................................
20
B. Misi ......................................................................................................................... C. Tujuan
20
Satuan Pendidikan .................................................................................... D. Tujuan Program
21
Keahlian .......................................................................................

25
3 Pengorganisasian Pembelajaran .....................................................
25
A. Intrakurikuler........................................................................................................... B.
63
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ........................................................... C.
69
Ekstrakurikuler ........................................................................................................

74
4 Perencanaan Pembelajaran .............................................................
74
A. Perencanaan Lingkup Satuan Pendidikan ........................................................... B.
76
Perencanaan Lingkup Kelas .................................................................................. C.
79
Rencana Praktik Kerja Lapangan ..........................................................................

82
5 Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Professional ..........
82
A. Pendampingan ....................................................................................................... B.
Evaluasi ................................................................................................................... C. 86
Pengembangan Profesional .................................................................................. 88

D. Peraturan Akademik .............................................................................................. 90

E. Rencana Praktik Kerja Lapangan .......................................................................... 94

F. Kalender Pendidikan .............................................................................................. 100

2
Kurikulum Operasional
1

Karakteristik
Lembar Pengesahan

A. Karakteristik SMK Negeri 9 Bandung


1. Profil SMK Negeri 9 Kota Bandung
SMK Negeri 9 merupakan salah satu SMK negeri yang berada dibawah naungan kantor cabang
dinas wilayah VII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Profil lengkap dari SMKN 9 bandung sebagai
berikut:

NAMA SEKOLAH SMK Negeri 9 Bandung

NPSN 20219139

NSS 331026007001

JENJANG PENDIDIKAN SMK

STATUS SEKOLAH Negeri

ALAMAT Jl. Soekarno – Hatta Km. 10

RT/RW 009/006

KELURAHAN Jatisari

KECAMATAN Buahbatu

KODE POS 40286

KABUPATEN/KOTA Kota Bandung

PROVINSI Jawa Barat

NOMOR TELEPON (022) 7332063

EMAIL smkn9bandung@yahoo.com

WEBSITE www.smkn9bandung.sch.id

3
2. Kekuatan Internal
SMK Negeri 9 Bandung merupakan sekolah yang memiliki kekuatan berdasarkan faktor internal:

a. Memiliki pemimpin yang berkomitmen tinggi akan membawa perubahan baik untuk
SMK Negeri 9 Bandung baik perubahan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) ataupun
pelayanan.
b. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten sesuai bidangnya.
c. Memiliki peserta didik yang potensial sesuai dengan program keahlian.
d. Good Hospitality SDM sehingga dapat meningkatkan pelayanan.
e. Jumlah SDM sebanyak lebih dari 100 orang merupakan kekuatan yang baik untuk
memaksimalkan pelayanan.
f. Memiliki alumni yang kompeten di bidang keahliannya.
g. Mendapat sumber dana dari pemerintah berupa BOPD dan BOS.
h. Memiliki dana sharing dari Unit Produksi.
i. Mendapat sumber dana lain dari berbagai sumber yang diperbolehkan.
j. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
k. Memiliki ruang praktek sesuai kompetensi keahlian yang memadai.
l. Memiliki sarana dan prasarana layanan bisnis sesuai program keahlian.
m. Lokasi SMKN 9 Bandung berdekatan dengan perkantoran, sekolah dan pusat
perniagaan.
n. Memiliki Unit Produksi, Production House 9, dan program Sekolah Pencetak Wirausaha
(SPW).
o. SMKN 9 Bandung menjadi sekolah rujukan bagi sekolah sejenis di sekitar wilayah
Bandung.
p. Tingginya kepercayaan dari masyarakat yang ditunjukkan dengan peningkatan minat
siswa pendaftar di SMKN 9 Bandung.
q. Kemitraan dengan dunia kerja dan perguruan tinggi negeri dan swasta yang intensif
dalam kegiatan-kegiatan link and match.
r. Memiliki kerja sama dengan pihak ke tiga sebagai upaya peningkatan pelayanan, baik
kerja sama yang langsung berhubungan dengan pelayanan utama atau pun layanan
penunjang.
s. Mendapatkan bantuan dana atau pun sarana dan prasarana dari instansi pemerintah
dan swasta.

4
Kurikulum Operasional
3. Lingkungan Sosial Budaya
SMK Negeri 9 Bandung telah menjadi bagian masyarakat di Kelurahan Jatisari,
Kecamatan Buah Batu dan lebih luas lagi di lingkungan Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat.
Sekolah memiliki peran yang mendukung masayarakat sekitar melalui pelatihan sesuai dengan
program keahlian sehingga menambah keterampilan kepada masyarakat sekitar. Pelatihan yang
diberikan berupa pelatihan memasak, tata rias, menjahit, membuat kerajinan tangan, dan lain-lain.
Selain pelatihan, sekolah juga berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial membantu masyarakat
sekitar, misalnya masyarakat yang terdampak bencana.

SMK Negeri 9 Bandung memiliki potensi khas yang dapat dikembangkan. Berada di jalur utama
Kota Bandung sehingga berpotensi dalam memasarkan layanan bisnis yang dimiliki sekolah seperti
edotel, photo booth, venue, paket perjalanan wisata, dan wedding organizer. Sejalan dengan hal
tersebut, sekolah juga memiliki sarana pendukung pengembangan Metaverse yang dapat
dimanfaatkan dalam pembelajaran dan pemasaran layanan bisnis secara virtual.

4. Guru
Jumlah guru secara keseluruhan berdasarkan mata pelajaran, ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Jumlah Total
Jumlah Guru
No Mata Pelajaran
Asn
Guru Jumlah
Honorer Guru

1 PABP Islam 3 1 4

2 PABP Kristen 1 - 1

3 PABP Katolik 1 - 1

4 Pendidikan Pancasila 3 - 3

5 Bahasa Indonesia 3 1 4

6 Matematika 4 2 6

Jumlah Total
Jumlah Guru
No Mata Pelajaran
Asn
Guru Jumlah
Honorer Guru

5
Karakteristik
7 Bahasa Inggris 4 4

8 Sejarah 1 1 2

9 Bahasa Daerah - 3 3

10 Bahasa Asing - 1 1

11 Seni 1 1 2

Pendidikan Jasmani Olahraga dan


12
Kesehatan
1 1 2

13 Informatika 1 1

14 Projek IPAS 1 2 3

Program Keahlian Usaha Layanan


15
Wisata
1 3 4

16 Program Keahlian Perhotelan 7 - 7

17 Program Keahlian Kuliner 14 - 14

Program Keahlian Kecantikan dan


18
Spa
6 - 6

19 Program Keahlian Busana 6 - 7

Program Keahlian Desain


20
Komunikasi Visual
3 1 4

21 Bimbingan Konseling 6 1 7

Jumlah 68 18 86
Jumlah guru kejuruan serta pemetaan sertifikat kompetensinya, ditunjukkan pada tabel di bawah
ini.

Jumlah Guru Jumlah Guru Jumlah Guru Jumlah Guru


Jumlah Guru
No Program Keahlian Tersertifikasi Tersertifikasi Tersertifikasi Tersertifikasi
Kejuruan
Profesi Teknis Industri Asesor

6
Kurikulum Operasional
Usaha
1 Layanan 4 1 1 1 3
Pariwisata

2 Perhotelan 6 6 5 3 5

3 Kuliner 14 12 8 11 13

Kecantikan dan
4
Spa
6 6 - 4 4

Desain
5 Komunikasi 4 3 2 4 2
Visual

6 Busana 6 6 2 1 6
Kualifikasi dan kompetensi guru seperti pada tabel tersebut meliputi perolehan sertifikat profesi,
sertifikat kompetensi teknis, sertifikat magang di dunia kerja, dan sertifikat sebagai asesor.

a. Sertifikat profesi merupakan bukti formal yang diberikan kepada guru sebagai tenaga
profesional dalam hal profesional, sosial, kepribadian, dan pedagogik.
b. Sertifikat kompetensi teknis merupakan bukti formal yang diberikan kepada guru sebagai
pengakuan kemampuan dan pengetahuan untuk melakukan suatu pekerjaan spesifik.
Dalam hal ini pekerjaan spesifik yang dimaksud adalah pekerjaan yang sesuai dengan
konsentrasi keahlian yang diampu.
c. Sertifikat industri merupakan bukti formal yang diberikan kepada guru sebagai
pengakuan telah melaksanakan program pemagangan di industry.
d. Sertifikat asesor merupakan bukti formal yang diberikan kepada guru sebagai pengakuan
kemampuan untuk melakukan pengujian sesuai dengan standar lembaga sertifikasi
profesi.
5. Tenaga Kependidikan
Jumlah tenaga kependidikan secara keseluruhan berdasarkan spesifikasi pendidikan, ditunjukkan
pada tabel berikut ini.

Pendidikan
No Status Jumlah
SD SMP SMA D1 D3 S1 S2

1 PNS 3 2 1

7
Karakteristik
2 Honor 47 5 5 26 2 2 9 0

Jumlah 50 5 5 28 2 2 10 0
6. Peserta Didik
Peserta didik pada SMKN 9 Bandung merupakan peserta didik yang bervariasi berdasarkan input,
budaya, standar ekonomi orangtua, latar belakang pendidikan orang tua, kompetensi awal, gaya
belajar, dan minat.

a. Input: Peserta didik berasal dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur
afirmasi, terdiri dari Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) sebanyak 12%; Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK)/disabilitas/Cerdas Istimewa Bakat Istimewa (CIBI) sebanyak
3%; kondisi tertentu sebnayak 5%. Melalui jalur prioritas terdekat sebanyak 10%. Melalui
jalur perpindahan tugas orang tua/ anak guru sebanyak 5%. Melalui jalur prestasi rapor
terdiri dari persiapan kelas industry sebnayak 85%; dan rapor umum sebnayak 25%.
Melalui jalur kejuaraan sebanyak 5%.
b. Budaya: Peserta didik mayoritas berasal dari sekitar budaya daerah Sunda atau Jawa
Barat, namun ada pula peserta didik yang berasal dari daerah lainnya di luar Jawa Barat
atau Sunda, seperti yang berasal dari Jawa
Tengah, dan Sumatera
c. Standar ekonomi orang tua: Peserta didik pada SMKN 9 Bandung mayoritas dari kelompok
ekonomi menengah ke bawah. Sebagian kecil ada juga yang berasal dari kelompok
ekonomi menengah ke atas.
d. Latar belakang pendidikan orangtua. Latar belakang Pendidikan orang tua peserta didik
pada SMKN 9 Bandung kebanyakan lulusan SMA atau yang sederajat, namun ada juga
yang memiliki latar belakang pendidikan S1 atau atau di atasnya.
e. Kompetensi awal. Kompetensi awal yang dimiliki oleh peserta didik di SMKN 9 Bandung
berada pada rentang rata-rata. Peserta didik mayoritas merupakan peserta didik yang
termasuk ke dalam peserta didik yang normal, namun terdapat beberapa orang peserta
didik ada yang termasuk ke dalam siswa unik atau berkebutuhan khusus seperti yang tuna
rungu, epilepsy, dan autis.
f. Gaya belajar: Hasil penelusuran bimbingan dan konseling diperoleh data bahwa terdapat
45% siswa yang memiliki gaya belajar visual, 30% siswa yang memiliki gaya belajar
auditori, dan 25% siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik.
g. Minat: Peserta didik pada program keahlian yang sesuai dengan pilihannya pada
umumnya sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, sehingga mereka dapat lebih
berprestasi baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional. Peserta didik pada program

8
Kurikulum Operasional
keahlian yang tidak sesuai dengan minatnya, perlu mendapatkan pendampingan lanjutan.
Berdasarkan pendataan minat, sebanyak 75-80% peserta didik ingin bekerja. Sisanya
berminat untuk melanjutkan dan berwirausaha. Sedangkan berdasarkan penelurusan
lulusan oleh guru Bimbingan dan Konseling bekerja sama dengan Bursa Kerja Khusus (BKK)
diperoleh data sebanyak 80% bekerja. Sisanya, melanjutkan dan berwirausaha.

Berikut adalah data peserta didik SMKN 9 Bandung berdasarkan program keahlian, tingkat,
dan jenis kelamin.

Program Keahlian/ Kompetensi


Tingkat P L Jumlah Total
Keahlian

X 7 27 34

Usaha Layanan Wisata/ Usaha 36


Perjalanan Wisata
XI 5 31 102

XII 7 25 32

Program Keahlian/ Kompetensi


Tingkat P L Jumlah Total
Keahlian

X 23 45 68

Perhotelan XI 14 57 71 195

XII 20 36 56

X 32 143 177

Kuliner/Tata Boga XI 31 150 181 525

XII 45 124 169

X 0 73 73

Kecantikan Dan Spa/ 75


XI 0 75 212
Kecantikan Kulit Dan Rambut

XII 0 64 64

X 3 67 71
Busana / Tata Busana 202
XI 0 68 68

9
Karakteristik
XII 0 63 63

X 9 25 34

Desain Komunikasi Visual XI 9 27 36 105

XII 19 16 35
Berikut adalah data jumlah rombongan belajar (rombel) SMKN 9 Bandung berdasarkan
program keahlian, tingkat, dan jenis kelamin.

Program Keahlian/ Kompetensi Tingkat Tingkat Jumlah


No Tingkat XI
Keahlian X XII Rombel

1 Usaha Layanan Pariwisata 1 1 1 3

2 Perhotelan 2 2 2 6

3 Kuliner 5 5 5 15

Kecantikan Kulit dan


4 - - 2 2
Rambut

5 Kecantikan dan Spa 2 2 - 4

6 Tata Busana - 2 2

7 Busana 2 2 - 4

8 Desain Komunikasi Visual 1 1 1 3

Jumlah Total 13 13 13 39

7. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang dimiliki SMKN 9 Bandung meliputi ruang teori, ruang praktik siswa
(RPS), dan layanan bisnis.

No Ruang Jumlah

1 Teori 17

2 Lab.Komputer 5

3 RPS Usaha Perjalanan Wisata 2

10
Kurikulum Operasional
4 RPS Perhotelan 5

5 RPS Kuliner 10

6 RPS Kecantikan dan Spa 5

7 RPS Busana 4

8 RPS Desain Komunikasi Visual 3

1
9 Edotel
(17 kamar)

No Ruang Jumlah

10 Edu Travel 1

11 Teras 9 1

12 Dernier 1

13 Edu Salon 1

14 9in Design 1

15 Edu Creative 1

B. Karakteristik Program Keahlian


SMK Negeri 9 Bandung merupakan sekolah yang memiliki 2 Bidang Keahlian yaitu Bidang
Keahlian Pariwisata dan Bidang Keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif, yaitu:

1. Bidang Keahlian Pariwisata


a. Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata
b. Program Keahlian Perhotelan
c. Program Keahlian Kuliner
d. Program Keahlian Kecantikan dan Spa
2. Bidang Keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif
a. Program Keahlian Desain Komunikasi Visual
b. Program Keahlian Busana.
Pembelajaran di SMK Negeri 9 Bandung memiliki tujuan untuk membekali peserta didik yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global,

11
Karakteristik
mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, berbudaya kerja, cerdas, terampil, berkarakter
kuat serta berjiwa wirausaha, menguasai perkembangan teknologi dan informasi, menjadi tenaga
kerja yang handal serta mampu bersaing di tingkat regional maupun global, serta memiliki
kompetensi yang sesuai dengan program keahlian dan konsentrasi masing-masing.

Bidang Keahlian Pariwisata terdiri dari :


1. Usaha Layanan Pariwisata
Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata akan menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan
dibidangnya. Program Keahlian Usaha Layanan Wisata memiliki disiplin ilmu yang bergerak di bidang
industri layanan usaha wisata, seperti : Biro perjalanan Wisata, Event Organizer, Pengembangan
Destinasi Wisata, Layanan Transportasi, Layanan Cargo. E.commerce dan guide.

Program Usaha Layanan Pariwisata memiliki satu konsentrasi keahlian, yaitu konsentrasi keahlian
Usaha Layanan Wisata. Program keahlian ini sudah menerapkan Common Asean Tourism Curriculum
(CATC), yang merupakan kurikulum standar negara-negara ASEAN.

Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata memiliki tenaga Pengajar yang memadai baik dari segi
kuantitas maupun kualitas dengan latar pendidikan yang sesuai/linier, serta 75% tenaga pengajar
sudah memiliki sertifikat assessor. Selain itu, program keahlian ini juga memiliki tenaga pengajar
sebagai Narasumber Metaverse Nasional.

Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata memiliki laboratorium praktek yang telah sesuai
dengan standar Industri, laboratorium berbasis Studio Metaverse yang dilengkapi perangkat
penunjang Studio Metaverse.

Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata sudah memiliki Kerja sama dengan banyak pihak.
Diantaranya yaitu kerja sama dalam Kurikulum ASEAN dengan South Asean Minister Education
Organization (SEAMEO), kerja sama Kurikulum IndonesiaThailand, Association of Indonesian Travel
Agency (ASITA), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Travel (7 summits), dan dengan destinasi
wisata (Saung Angklung Udjo).

2. Perhotelan
Program Keahlian Perhotelan akan menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan di bidang
perhotelan. Program Keahlian Perhotelan memiliki disiplin ilmu yang bergerak di bidang
perhotelan, yaitu: reception, reservation, room, public area, laundry, F&B Service, E-commerce,
dan public relation. Program keahlian ini memiliki satu konsentrasi keahlian, yaitu konsentrasi
keahlian Perhotelan. Program keahlian ini sudah menerapkan Common Asean Tourism
Curriculum (CATC), yang merupakan kurikulum standar negara-negara ASEAN, serta sudah
menerapkan TEFA berbasis industri.

12
Kurikulum Operasional
Program Keahlian Perhotelan memiliki tenaga Pengajar yang memadai baik dari segi kuantitas
maupun kualitas dengan latar pendidikan yang sesuai/linier, serta 6 dari 7 pengajar atau 86%
tenaga pengajar sudah memiliki sertifikat assessor. Selain itu, di program keahlian ini, Kami juga
memiliki tenaga pengajar sebagai Assessor Nasional, serta tenaga pengajar sebagai National
Trainer.

Program Keahlian Perhotelan Memiliki laboratorium praktek yang telah sesuai dengan standar
Industri, dan telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Diantaranya yaitu kerja sama
dalam Kurikulum ASEAN dengan South Asean Minister Education Organization (SEAMEO), kerja
sama Kurikulum Indonesia-Thailand, serta kerja sama dengan d’ Best Hotel, Sheraton Hotel and
Tower, Hilton Hotel, Trans Hotel, Courtyard by Marriots, Holiday Inn, Hotel Syariah, Novotel, dan
hotel lainnya.

3. Kuliner
Program Keahlian Kuliner akan menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan di bidang kuliner.
Program Keahlian Kuliner memiliki disiplin ilmu yang bergerak di bidang produk dan jasa berupa
industri makanan dan minuman. Program keahlian kuliner, merupakan salah satu jurusan atau
kompetensi yang ada di SMKN 9 Bandung, yang memberikan pelajaran di bidang pengolahan dan
penyajian makanan, baik makanan Indonesia, oriental, maupun kontinental. Program Kuliner
memiliki satu konsentrasi keahlian, yaitu konsentrasi keahlian Kuliner.

Program Keahlian Kuliner memiliki tenaga Pengajar yang memadai baik dari segi kuantitas
maupun kualitas dengan latar pendidikan yang sesuai/linier, serta 13 dari 14 pengajar atau 93%
tenaga pengajar sudah memiliki sertifikat assessor.

Pembelajaran praktik dilaksanakan di laboratorium kuliner (dapur) dengan menggunakan


peralatan-peralatan yang memadai dan modern, sehingga dapat mengikuti perkembangan
industri pada saat ini maupun yang akan datang. Selain itu, program keahlian ini juga didukung
dengan adanya lab Tata Hidang, lab kitchen, lab mini factory, lab cafe yang bisa digunakan oleh
siswa untuk mengembangkan pembelajaran Tefa.

Program Keahlian Kuliner telah menjalin kerja sama dengan banyak pihak. Di
antaranya yaitu dengan ITB dalam pelatihan kewirausahaan, Indonesian Chef Association (ICA) dalam
uji kompetensi siswa, d’ Best Hotel, Sheraton Hotel and
Tower, Hilton Hotel, Trans Hotel, Courtyard by Marriots, Holiday Inn, Hotel Syariah, Novotel, dan
hotel lainnya dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan dan Job Training guru.

13
Karakteristik
4. Kecantikan dan Spa
Program Keahlian Kecantikan dan Spa akan menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan di bidang
kecantikan dan spa. Program Keahlian Kecantikan dan spa memiliki disiplin ilmu yang bergerak
dibidang jasa layanan berupa operator terapis, hairdressing, terapis spa dan perias/make up artist.
Program Kecantikan dan Spa di SMKN 9 Bandung memiliki satu konsentrasi keahlian, yaitu
konsentrasi keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut.

Program Keahlian Kecantikan dan Spa memiliki tenaga pengajar yang memadai baik dari segi
kualitas maupun kuantitas. Dengan jumlah 6 rombel , terdapat 6 orang tenaga pengajar, 4
diantaranya sudah memiliki sertifikat assesor nasional.

Pembelajaran praktik dilaksanakan di Ruang Praktek Kecantikan, terdiri dari 5 ruangan praktik, yaitu :

a. Ruang Praktek Rambut digunakan untuk praktek pemangkasan rambut, pewarnaan


rambut, Perawatan rambut (creambath) pengeritingan rambut dan smoothing/pelurusan
rambut.
b. Ruang Praktik Sanggul dan Make Up (Rias Wajah) digunakan untuk praktek sanggul
daerah, up style dan praktek rias wajah
c. Ruang Perawatan Kulit Wajah digunakan untuk praktek Facial (manual dan teknologi)
d. Ruang SPA digunakan untuk praktek perawatan badan (Tradisional dan modern)
e. Ruang Praktek Manicure Pedicure digunakan untuk praktek perawatan tangan, kaki dan
Nail Art
f. Ruang teori yang berkonsep Co Working Space sehingga para siswa merasa nyaman pada
saat menerima materi teori pendukung praktek
g. Semua ruang ruang praktek tersebut dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang
memadai dan modern, sehingga dapat mengikuti perkembangan industri pada saat ini
maupun yang akan datang. Selain itu, program keahlian Kecantikan dan Spa memiliki Edu
Salon dan Spa yang bisa digunakan oleh siswa dan alumni untuk berkarya.
Program Keahlian Kecantikan dan Spa telah menjalin kerja sama dengan banyak pihak. Di
antaranya yaitu dengan:

a. Hair Ducation bersama industri Loreal Profesional Indonesia, dengan materi


Pewarnaan Rambut
b. Inez Cosmetic sebagai perusahaan rekanan yang mensuplai bahan praktek, kegiatan
beauty class dan guru tamu
c. Asosiasi Profesi Tiara Kusuma, terlibat dalam uji kompetensi siswa

14
Kurikulum Operasional
d. Salon, Skincare dan Spa dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan di antaranya Double
eights skin care, Salon Lazetta, Salon Hettie, Eldito Make Up, Salon Ami, dan salon
lainnya.

Bidang Keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif, terdiri dari:

1. Desain Komunikasi Visual


Program Keahlian Desain Komunikasi Visual akan menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan
di bidang desain komunikasi visual. Program Keahlian Desain Komunikasi Visual memiliki disiplin
ilmu yang bergerak di bidang produk dan jasa industri kreatif, bidang desain grafis periklanan,
ilustrator (cetak non cetak), fotografer, videografer dan content creator. Program keahlian Desain
Komunikasi Visual memiliki satu konsentrasi keahlian, yaitu konsentrasi keahlian Desain
Komunikasi Visual.

Program Keahlian Desain Komunikasi Visual memiliki tenaga pengajar yang memadai baik dari
segi kuantitas maupun kualitas dengan latar pendidikan yang sesuai/linier. Para pengajar sudah
mengikuti program magang guru. Selain itu, tiga orang pengajar sudah memiliki sertifikat
assessor nasional, dan dua orang pengajar sudah memiliki sertifikasi fotografi.

Program keahlian Desain Komunikasi Visual telah menerapkan TEFA berbasis industri. Selain itu,
dalam pembelajaran senantiasa menerapkan pembiasaan kedisiplinan selama berada di sekolah,
pembiasaan public speaking, dan mata pelajaran kejuruan menggunakan metode project base
learning dan blended learning atau kolaborasi dengan program keahlian lain, dengan
menghasilkan karya yang aplikatif, diantaranya: video profil/iklan tiap program keahlian, foto
model dan produk tiap program keahlian, poster dan katalog produk tiap program keahlian.

Program Keahlian Desain Komunikasi Visual SMKN 9 Bandung bekerja sama dengan banyak
industri kreatif di kota Bandung dan sekitarnya. Diantaranya yaitu industri fotografi (Jonas,
Papyrus, Lightbox), industri video (7summits, Keponih.com), industri desain (Bismi, Kabamedia,
Mavens), industri ilustrasi/komik (Innerchild, Muffin Graphics, Mantox). Selain itu, program
keahlian ini juga bekerja sama dengan SEAMOLEC dalam project 3D modeling untuk metaverse
dan UI UX. Program keahlian ini juga didukung dengan adanya unit produksi dengan nama Edu
Creative, yang menyediakan layanan jasa desain, ilustrasi, foto, video serta merchandise.

15
Karakteristik
2. Busana
Program Keahlian Busana akan menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan di bidang
teknologi fashion. Program Keahlian Busana memiliki disiplin ilmu yang bergerak di bidang
produk dan jasa berupa pembuatan busana jadi dengan ukuran standar dan custom,
membuat lenan rumah tangga dan craft. Program Keahlian Busana memiliki satu konsentrasi
keahlian, yaitu konsentrasi keahlian Desain dan Produksi Busana.

Produk busana yang dihasilkan lebih mengarah pada busana casual dengan paduan kain shibori.
Model pembelajaran aktif dengan lebih mengutamakan pada kebutuhan kompetensi peserta didik.
Setiap peserta didik memiliki potensi kemampuan masingmasing, dengan potensi yang berbeda itu
para pendidik dapat mengakomodir kebutuhan yang berbeda tersebut untuk menuju kemandirian.
Lulusan Tata Busana diharapkan bisa menjadi seorang wirausaha yang dapat menyerap tenaga kerja.

Program Keahlian Busana memiliki tenaga pengajar yang memadai baik dari segi kuantitas maupun
kualitas dengan latar pendidikan yang sesuai/linier, serta 6 tenaga pengajar sudah memiliki sertifikat
assessor.

Pembelajaran praktik dilaksanakan di tiga ruangan praktik dengan menggunakan peralatan-peralatan


yang memadai, sehingga dapat mengikuti perkembangan industri pada saat ini. Selain itu, program
keahlian ini juga didukung dengan adanya ruang Teaching Factory yang digunakan oleh siswa dan
alumni untuk berkarya, membuat berbagai produk shibori yang dijadikan sebagai produk unggulan
Program Kehlian Busana.

Program Keahlian Busana telah menjalin kerja sama dengan banyak pihak, diantaranya yaitu
Ikatan Perancang Busana Indonesia, garmen PT. Dekatama Centra, Mandjha by Ivan Gunawan,
dan dunia kerja lainnya dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan serta uji kompetensi.

16
Kurikulum Operasional
2

Visi, Misi, Dan Tujuan


A. Visi
Terwujudnya sekolah SMK juara sebagai Centre of Excellent (pusat keunggulan) yang menghasilkan
lulusan yang kompetitif, kreatif, inovatif, berwawasan nasional, dan berbudaya lingkungan
berlandaskan iman dan taqwa pada tahun 2023.

B. Misi
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang adaptif terhadap perubahan zaman.
2. Mewujudkan pembelajaran berbasis kurikulum industri, mengacu pembelajaran abad 21.
3. Meningkatkan Sarana dan Prasarana (Sarpras) sekolah berbasis industri dan industri 4.0,
pengelolaan berbasis data IT.
4. Meningkatkan kompetensi kebekerjaan peserta didik melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL)
minimal selama 6 bulan.
5. Meningkatkan kompetensi dan karakter siswa dalam kewirausahaan, kedisiplinan dan
kemandirian.
6. Mengoptimalkan sertifikasi kompetensi melalui Uji kompetensi Keahlian berbasis produk
dan jasa dari Dunia Kerja dan LSP P1 bagi peserta didik.

C. Tujuan Satuan Pendidikan


1. Menghasilkan lulusan yang adaptif terhadap perubahan zaman.
2. Meningkatnya kompetensi profesional dan pedagogik pendidik melalui

17
Karakteristik
magang guru, In house training (IHT), Workshops di dalam dan luar negeri.
3. Terwujudnya pembelajaran berbasis kurikulum industri, mengacu pembelajaran abad
21.
4. Meningkatnya Sarana dan Prasarana sekolah berbasis industri dan industri 4.0.
5. Meningkatnya kompetensi kebekerjaan peserta didik melalui Praktik Kerja Lapangan
(PKL) minimal selama 6 bulan.
6. Meningkatnya kompetensi kewirausahaan peserta didik melalui kegiatan Production
House 9 (PH 9) dan Teaching Factory (TEFA).
7. Meningkatnya pengelolaan berbasis data IT.
8. Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan melalui kegiatan kerohanian bagi peserta
didik.
9. Meningkatnya kedisiplinan, kemandirian dan kepemimpinan melalui kegiatan OSIS dan
ekstrakurikuler bagi peserta didik.
10. Membudayakan literasi, 3S (Senyum, Sapa, Salam) dan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
kepada seluruh warga sekolah.
11. Tercapainya sertifikasi kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 yang
optimal dan mengupayakan sertifikasi melalui CATC bagi peserta didik.
12. Tercapainya sertifikasi kompetensi melalui Uji kompetensi berbasis produk dan jasa
dari dunia kerja yang optimal bagi peserta didik.

D. Tujuan Program Keahlian


1. Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata
Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata memiliki tujuan diantaranya :

a. Terwujudnya lulusan yang memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills) sesuai profil
pelajar Pancasila dengan tuntutan keterampilan abad 21
(kolaborasi, kreatif, berpikir kritis dan komunikasi) dan revolusi industri 4.0
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai standar industri bidang layanan pariwisata.

Visi, Misi, Dan Tujuan

18
Kurikulum Operasional
c. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di bidang layanan pariwisata
di tingkat lokal, regional maupun global, serta memiliki jiwa technopreuneurship.
d. Memiliki lulusan yang mampu menentukan karir dan mampu mengembangkan sikap
profesional dalam bidang layanan pariwisata melalui pendidikan lanjutan dan/atau
dunia kerja.
e. Terpenuhinya kebutuhan dunia kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam
Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata sebagai tenaga kerja tingkat menengah.

2. Program Keahlian Pehotelan


Program Keahlian Perhotelan memiliki tujuan diantaranya :

a. Terwujudnya lulusan yang memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills) sesuai profil
pelajar Pancasila dengan tuntutan keterampilan abad 21
(kolaborasi, kreatif, berpikir kritis dan komunikasi) dan revolusi industri 4.0
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai standar industri Perhotelan.
c. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di bidang Perhotelan di
tingkat lokal, regional maupun global, serta memiliki jiwa technopreuneurship.
d. Memiliki lulusan yang mampu menentukan karir dan mampu mengembangkan sikap
profesional dalam bidang perhotelan melalui pendidikan lanjutan dan/atau dunia kerja.
e. Terpenuhinya kebutuhan dunia kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam
Program Keahlian Perhotelan sebagai tenaga kerja tingkat menengah.

3. Program Keahlian Kuliner


Program Keahlian Kuliner memiliki tujuan diantaranya :

a. Terwujudnya lulusan yang memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills) sesuai profil
pelajar Pancasila dengan tuntutan keterampilan abad 21
(kolaborasi, kreatif, berpikir kritis dan komunikasi) dan revolusi industri 4.0
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai standar industri bidang kuliner.
c. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di bidang kuliner di tingkat
lokal, regional maupun global, serta memiliki jiwa technopreuneurship.
d. Memiliki lulusan yang mampu menentukan karir dan mampu mengembangkan sikap
profesional dalam bidang kuliner melalui pendidikan lanjutan dan/atau dunia kerja.
e. Terpenuhinya kebutuhan dunia kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam
Program Keahlian Kuliner sebagai tenaga kerja tingkat menengah.

4. Program Keahlian Kecantikan dan spa


Program Keahlian Kecantikan dan Spa memiliki tujuan diantaranya :

19
a. Terwujudnya lulusan yang memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills) sesuai profil
pelajar Pancasila dengan tuntutan keterampilan abad 21
(kolaborasi, kreatif, berpikir kritis dan komunikasi) dan revolusi industri 4.0
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai standar industri kecantikan dan spa.
c. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di bidang kecantikan dan
spa di tingkat lokal, regional maupun global, serta memiliki jiwa technopreuneurship.
d. Memiliki lulusan yang mampu menentukan karir dan mampu mengembangkan sikap
profesional dalam bidang kuliner melalui pendidikan lanjutan dan/atau dunia kerja.
e. Terpenuhinya kebutuhan dunia kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam
Program Keahlian Kecantikan dan Spa sebagai tenaga kerja tingkat menengah.

5. Program Keahlian Desain Komunikasi Visual


Program Keahlian Desain Komunikasi Visual memiliki tujuan diantaranya :

a. Terwujudnya lulusan yang memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills) sesuai profil
pelajar Pancasila dengan tuntutan keterampilan abad 21
(kolaborasi, kreatif, berpikir kritis dan komunikasi) dan revolusi industri 4.0
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai standar industri bidang layanan

Visi, Misi, Dan Tujuan

pariwisata.
c. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di bidang desain komunikasi
visual di tingkat lokal, regional maupun global, serta memiliki jiwa technopreuneurship.
d. Memiliki lulusan yang mampu menentukan karir dan mampu mengembangkan sikap
profesional dalam bidang desain komunikasi visual melalui pendidikan lanjutan
dan/atau dunia kerja.
e. Terpenuhinya kebutuhan dunia kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam
Program Keahlian Desain Komunikasi Visual sebagai tenaga kerja tingkat menengah.

6. Program Keahlian Busana


Program Keahlian Busana memiliki tujuan diantaranya :

a. Terwujudnya lulusan yang memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills) sesuai profil
pelajar Pancasila dengan tuntutan keterampilan abad 21
20
Kurikulum Operasional
3

Pengorganisasian
Pembelajaran
(kolaborasi, kreatif, berpikir kritis dan komunikasi) dan revolusi industri 4.0
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai standar industri bidang busana.
c. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di bidang busana di tingkat
lokal, regional maupun global, serta memiliki jiwa technopreuneurship.
d. Memiliki lulusan yang mampu menentukan karir dan mampu mengembangkan sikap
profesional dalam bidang busana melalui pendidikan lanjutan dan/atau dunia kerja.
e. Terpenuhinya kebutuhan dunia kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam
Program Keahlian Busana sebagai tenaga kerja tingkat menengah.

A. Intrakurikuler
Sistem pembelajaran dilakukan dengan sistem blok. Pengaturan jadwal melalui sistem blok
dengan berpusat pada blok mata pelajaran kejuruan. Kelas X menggunakan system blok harian
yaitu proses pembelajaran kejuruan dalam satu hari tidak bergabung dengan mata pelajaran
umum. Kelas XI dan XII menggunakan sistem blok tengah semester. Pengaturan jadwal melalui
sistem blok ini diatur setiap tiga bulan, dengan pembagian blok mata pelajaran umum dan blok
mata pelajaran kejuruan.

1. Struktur kurikulum Program Keahlian

Struktur Kurikulum SMKN 9 Bandung


Bidang Keahlian : 9. Pariwisata

Program Keahlian : 9.1 Usaha Layanan Pariwisata

21
Pengorganisasian Pembelajaran

Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK


(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Mata Pelajaran Alokasi
Projek
Alokasi
Penguatan
Intrakurikuler
Profil Pelajar Total
Per Tahun
Pancasila Per JP Per
Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

1. Pendidikan Agama Islam dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Kristen dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 108 36 144

4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


90 18 108
Kesehatan

5. Sejarah 54 18 72

6. Seni Rupa 54 18 72

22
Kurikulum Operasional
7. Bahasa Daerah (Bahasa
72 - 72
Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum


(A): 450 126 576

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 108 36 144

2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Informatika 108 36 144

4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan


162 54 216
Sosial**

5. Dasar-dasar Program
432 - 432
Usaha Layanan pariwisata

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B):


918 162 1080

Jumlah A+B 1368 288 1656


Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.

** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial
disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi
Projek
Alokasi
Penguatan
Intrakurikuler
Profil Pelajar Total
Per Tahun
Pancasila Per JP Per
Tahun
Mata Pelajaran Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

23
Pengorganisasian Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi
90 18 108
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 90 18 108

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


4. 54 18 72
Kesehatan

5. Sejarah 54 18 72

Bahasa Daerah (Bahasa


6. 72 - 72
Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum


(A): 414 90 504

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 90 18 108

2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Mata Pelajaran Usaha Layanan Wisata 648 - 648

4. Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180

24
Kurikulum Operasional
Mata Pelajaran Pilihan**
Usaha Layanan Wisata
5. 144 - 144
(Pendalaman)
Bahasa Jepang

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Kejuruan (B): 1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.

** Peserta didik dapat mengambil salah satu pilihan yang tersedia, capaian pembelajaran (CP)
menggunakan CP dari mata pelajaran yang dipilih.
Struktur Kurikulum Kelas XII SMKN 9 Bandung
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran lainnya = 18 minggudan 1 JP
= 45 menit)

Alokasi
Projek
Penguatan
Profil
Alokasi Pelajar Total
Intrakurikuler Pancasila Per JP Per
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

1. Pendidikan Agama Islam dan Budi 36 18 54


Pekerti*

Pendidikan Agama Kristen dan Budi 36 18 54


Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan Budi 36 18 54


Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha dan Budi 36 18 54


Pekerti*

25
Pengorganisasian Pembelajaran
Pendidikan Agama Hindu dan Budi 36 18 54
Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu dan 36 18 54


Budi Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 36 - 36

3. Bahasa Indonesia 36 18 54

4. Bahasa Daerah (Bahasa 36 - 36


Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A):


108 36 144

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 54 - 54

2. Bahasa Inggris 72 - 72

3. Mata Pelajaran Usaha Layanan Wisata 396 - 396

Projek Kreatif dan


4. 90 - 90
Kewirausahaan

5. Praktik Kerja Lapangan** 792 - 792

Mata Pelajaran Pilihan***


Usaha Layanan Wisata
(Pendalaman)
Perhotelan
Kuliner
6. 108 - 108
Tata Kecantikan Kulit dan
Rambut
Desain Komunikasi Visual
Desain dan Produksi Busana
Bahasa Jepang

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B):


1512 - 1512

Jumlah A+B 1620 36 1656

26
Kurikulum Operasional
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnyanya selama 6 (enam) bulan di kelas


XII.

*** Mata pelajaran pilihan dituntaskan di kelas XI, kelas XII mapel pilihan merupakan mata
pelajaran/ skill baru)

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan

Bidang Keahlian : 9. Pariwisata

Program Keahlian : 9.2. Perhotelan

Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK


(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi Projek Total


Penguatan JP Per
Profil Pelajar Tahun
Mata Pelajaran Pancasila Per
Alokasi
Tahun
Intrakurikuler
Per Tahun N
A. KELOMPOK MATA PELAJARAUMUM:

Pendidikan Agama Islam dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Kristen dan


90 18 108
Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan


1. 90 18 108
Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha dan


90 18 108
Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

27
Pengorganisasian Pembelajaran
Pendidikan Agama
90 18 108
Khonghucu dan Budi Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 108 36 144

Pendidikan Jasmani,
4. 90 18 108
Olahraga, dan Kesehatan

5. Sejarah 54 18 72

6. Seni Rupa 54 18 72

Bahasa Daerah (Bahasa


7. 72 - 72
Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A):


450 126 576

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 108 36 144

2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Informatika 108 36 144

Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan


4. 162 54 216
Sosial**

5. Dasar-dasar Program Perhotelan 432 - 432

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan


(B): 918 162 1080

Jumlah A+B 1368 288 1656

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.

28
Kurikulum Operasional
** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial
disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi
Projek
Penguatan
Alokasi Profil Pelajar Total
Intrakurikuler Pancasila Per JP Per
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

Pendidikan Agama Islam dan


90 18 108
Budi Pekerti*
1.
Pendidikan Agama Kristen dan
90
18 108
Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan


18 108
90
Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha


90 dan
18 108
Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan


18 108
90
Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu


90 dan 18 108
Budi Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 90 18 108

Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan 54 18 72
Kesehatan

29
Pengorganisasian Pembelajaran
5. Sejarah 54 18 72

Bahasa Daerah (Bahasa


6. 72 - 72
Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum


(A): 414 90 504

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 90 18 108

2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Mata Pelajaran Perhotelan 648 - 648

4. Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180

Mata Pelajaran Pilihan**


5. Perhotelan (Pendalaman) Bahasa 144 - 144
Jepang

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Kejuruan (B): 1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.

** Peserta didik dapat mengambil salah satu pilihan yang tersedia. Capaian Pembelajaran (CP)
menggunakan CP dari mata pelajaran yang dipilih.
Struktur Kurikulum Kelas XII SMKN 9 Bandung
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran lainnya = 18 minggudan 1 JP = 45
menit)

30
Kurikulum Operasional
Alokasi
Projek
Penguatan
Profil
Alokasi Pelajar Total
Intrakurikuler Pancasila Per JP Per
Tahun
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

Pendidikan Agama Islam dan Budi


36 18 54
Pekerti*

Pendidikan Agama Kristen dan Budi


36 18 54
Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan Budi


36 18 54
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
36 18 54
Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan Budi


36 18 54
Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu dan


36 18 54
Budi Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 36 - 36

3. Bahasa Indonesia 36 18 54

Bahasa Daerah (Bahasa


4. 36 - 36
Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A):


108 36 144

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 54 - 54

2. Bahasa Inggris 72 - 72

3. Mata Pelajaran Perhotelan 396 - 396

31
Pengorganisasian Pembelajaran
Projek Kreatif dan
4. 90 - 90
Kewirausahaan

5. Praktik Kerja Lapangan** 792 - 792

Mata Pelajaran Pilihan***


Perhotelan (Pendalaman)
Usaha Layanan Wisata
Kuliner
6. Tata Kecantikan Kulit dan 108 - 108
Rambut
Desain Komunikasi Visual
Desain dan Produksi Busana
Bahasa Jepang

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan


(B): 1512 - 1512

Jumlah A+B 1620 36 1656

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnyanya selama 6 (enam) bulan di kelas


XII.

*** Mata pelajaran pilihan dituntaskan di kelas XI, kelas XII mapel pilihan merupakan mata
pelajaran/ skills baru

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan

Bidang Keahlian : 9. Pariwisata

Program Keahlian : 9.3 Kuliner

Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK


(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)

32
Kurikulum Operasional
Alokasi
Projek
Penguatan
Profil
Alokasi Pelajar Total
Intrakurikuler Pancasila Per JP Per
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

Pendidikan Agama Islam dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Kristen dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan Budi


90 18 108
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu dan


90 18 108
Budi Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 108 36 144

Pendidikan Jasmani,
4. Olahraga, dan 90 18 108
Kesehatan

5. Sejarah 54 18 72

6. Seni Rupa 54 18 72

Bahasa Daerah (Bahasa


7.
Sunda)
72 - 72

33
Pengorganisasian Pembelajaran
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A):
450 126 576

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 108 36 144

2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Informatika 108 36 144

Projek Ilmu
4. Pengetahuan Alam dan 162 54 216
Sosial**

Dasar-dasar Program
5. 432 - 432
Kuliner

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan


(B): 918 162 1080

Jumlah A+B 1368 288 1656

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.

** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan
dengan kebutuhan Program Keahlian.
Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Penguatan
Profil
Alokasi Pelajar Total
Intrakurikuler Pancasila Per JP Per
Tahun
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

34
Kurikulum Operasional
Pendidikan Agama Islam dan Budi
90 18 108
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu dan


90 18 108
Budi Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 90 18 108

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


4. 54 18 72
Kesehatan

5. Sejarah 54 18 72

Bahasa Daerah (Bahasa


6. 72 - 72
Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum


(A): 414 90 504

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 90 18 108

2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Mata Pelajaran Kuliner 648 - 648

Projek Kreatif dan


4. 180 - 180
Kewirausahaan

5. 144 - 144
Mata Pelajaran Pilihan**
Kuliner (Pendalaman)

35
Pengorganisasian Pembelajaran
Bahasa Jepang

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Kejuruan (B): 1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.

** Peserta didik dapat mengambil salah satu pilihan yang tersedia, capaian pembelajaran (CP)
menggunakan CP dari mata pelajaran yang dipilih.
Struktur Kurikulum Kelas XII SMKN 9 Bandung
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP
= 45 menit)

Alokasi
Projek
Penguatan
Alokasi Profil Pelajar Total
Intrakurikuler Pancasila Per JP Per
Tahun
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

1. Pendidikan Agama Islam dan


36 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen
36 dan 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik
36 dan 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha
36 dan 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan
36 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama 18 54

36
Kurikulum Operasional
36
Khonghucu dan Budi Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 36 - 36

3. Bahasa Indonesia 36 18 54

Bahasa Daerah
4. 36 - 36
(Bahasa Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Umum (A): 108 36 144

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 54 - 54

2. Bahasa Inggris 72 - 72

3. Mata Pelajaran Kuliner 396 - 396

Projek Kreatif dan 4.


90 - 90
Kewirausahaan

5. Praktik Kerja Lapangan** 792 - 792

Mata Pelajaran Pilihan***


Kuliner (Pendalaman)
Usaha Layanan Wisata
Perhotelan
6. Tata Kecantikan Kulit dan 108 - 108
Rambut
Desain Komunikasi Visual
Desain dan Produksi Busana
Bahasa Jepang

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Kejuruan (B): 1512 - 1512

Jumlah A+B 1620 36 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

37
Pengorganisasian Pembelajaran
** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnyanya selama 6 (enam) bulan di kelas
XII.

*** Mata pelajaran pilihan dituntaskan di kelas XI, kelas XII mapel pilihan merupakan mata
pelajaran/ skill baru)

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan

Bidang Keahlian : 9. Pariwisata

Program Keahlian : 9.4. Kecantikan dan Spa

Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK


(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Penguatan
Profil
Alokasi Pelajar Total
Intrakurikuler Pancasila Per JP Per
Tahun
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

Pendidikan Agama Islam dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Kristen dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan Budi


1. 90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

38
Kurikulum Operasional
Pendidikan Agama Khonghucu dan
90 18 108
Budi Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 108 36 144

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


4. 90 18 108
Kesehatan

5. Sejarah 54 18 72

6. Seni Rupa 54 18 72

Bahasa Daerah (Bahasa


7. 72 - 72
Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A):


450 126 576

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 108 36 144

2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Informatika 108 36 144

Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan


4. 162 54 216
Sosial**

Dasar-dasar Program Kecantikan dan


5. 432 - 432
Spa

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan


(B): 918 162 1080

Jumlah A+B 1368 288 1656

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.

** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan
dengan kebutuhan Program Keahlian.

39
Pengorganisasian Pembelajaran
Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi
Projek
Penguatan
Profil
Alokasi Pelajar
Intrakurikuler Pancasila Per
Total JP Per
Tahun
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

Pendidikan Agama Islam dan


90 18 108
Budi Pekerti*
1.
Pendidikan Agama Kristen dan
90 18 108
Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan


90 18 108
Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha dan


90 18 108
Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan


90 18 108
Budi Pekerti*

Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 90 18 108
Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 90 18 108

Pendidikan Jasmani,
4. 54 18 72
Olahraga, dan Kesehatan

5. Sejarah 54 18 72

Bahasa Daerah (Bahasa


6. 72 - 72
Sunda)

40
Kurikulum Operasional
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 414 90 504

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 90 18 108

2. Bahasa Inggris 108 36 144

Mata Pelajaran Tata


648 - 648
3. Kecantikan Kulit dan Rambut

Projek Kreatif dan


4. 180 - 180
Kewirausahaan

Mata Pelajaran Pilihan**


Tata Kecantikan Kulit dan
5. 144 - 144
Rambut (Pendalaman)
Bahasa Jepang

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Kejuruan (B): 1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.

** Peserta didik dapat mengambil salah satu pilihan yang tersedia, capaian pembelajaran (CP)
menggunakan CP dari mata pelajaran yang dipilih.
Struktur Kurikulum Kelas XII SMKN 9 Bandung
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran lainnya = 18 minggudan 1 JP = 45
menit)

41
Pengorganisasian Pembelajaran
Alokasi
Projek
Penguatan
Profil
Alokasi Pelajar Total
Intrakurikuler Pancasila Per JP Per
Tahun
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

Pendidikan Agama Islam dan Budi


36 18 54
Pekerti*

Pendidikan Agama Kristen dan Budi


36 18 54
Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan Budi


36 18 54
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
36 18 54
Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan Budi


36 18 54
Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi


36 18 54
Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 36 - 36

3. Bahasa Indonesia 36 18 54

Bahasa Daerah (Bahasa


4. 36 - 36
Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum


(A): 108 36 144

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 54 - 54

2. Bahasa Inggris 72 - 72

42
Kurikulum Operasional
Mata Pelajaran Tata Kecantikan Kulit dan
3. 396 - 396
Rambut

4. Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90

5. Praktik Kerja Lapangan** 792 - 792

Mata Pelajaran Pilihan***


Tata Kecantikan Kulit dan Rambut
(Pendalaman)
Usaha Layanan Wisata
6. Perhotelan 108 - 108
Kuliner
Desain Komunikasi Visual
Desain dan Produksi Busana
Bahasa Jepang

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B):


1512 - 1512

Jumlah A+B 1620 36 1656

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnyanya selama 6 (enam) bulan di kelas


XII.

*** Mata pelajaran pilihan dituntaskan di kelas XI, kelas XII mapel pilihan merupakan mata
pelajaran/ skill baru)

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan

Bidang Keahlian : 10. Seni dan Industri Kreatif

Program Keahlian : 10.2. Desain Komunikasi Visual

Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK


(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)

43
Pengorganisasian Pembelajaran
Alokasi
Projek
Penguatan
Profil
Alokasi Pelajar Total
Intrakurikuler Pancasila Per JP Per
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

Pendidikan Agama Islam dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Kristen dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan Budi


90 18 108
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 108 36 144

Pendidikan Jasmani,
4. 90 18 108
Olahraga, dan Kesehatan

5. Sejarah 54 18 72

6. Seni Rupa 54 18 72

Bahasa Daerah (Bahasa


7.
Sunda)
72 - 72

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum


(A): 450 126 576

44
Kurikulum Operasional
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 108 36 144

2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Informatika 108 36 144

Projek Ilmu Pengetahuan Alam


4. 162 54 216
dan Sosial**

Dasar-dasar Program Desain


5. 432 - 432
Komunikasi Visual

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B):


918 162 1080

Jumlah A+B 1368 288 1656

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.

** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan
dengan kebutuhan Program Keahlian.
Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi
Projek
Penguatan
Profil
Alokasi Pelajar Total
Intrakurikuler Pancasila Per JP Per
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

Pendidikan Agama Islam dan Budi


90 18 108
Pekerti*
1.

45
Pengorganisasian Pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan


90 18 108
Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 90 18 108

Pendidikan Jasmani,
4. 54 18 72
Olahraga, dan Kesehatan

5. Sejarah 54 18 72

Bahasa Daerah (Bahasa


6. 72 - 72
Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum


(A): 414 90 504

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 90 18 108

2. Bahasa Inggris 108 36 144

Mata Pelajaran
3. 648 - 648
Desain Komunikasi Visual

4. Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180

46
Kurikulum Operasional
Mata Pelajaran Pilihan**
Desain Komunikasi Visual
5. 144 - 144
(Pendalaman)
Bahasa Jepang

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B):


1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.

** Peserta didik dapat mengambil salah satu pilihan yang tersedia, capaian pembelajaran (CP)
menggunakan CP dari mata pelajaran yang dipilih.

Struktur Kurikulum Kelas XII SMKN 9 Bandung


(Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran lainnya = 18 minggudan 1 JP = 45
menit)

Alokasi
Projek
Penguatan
Alokasi Profil Pelajar Total
Intrakurikuler Pancasila Per JP Per
Tahun
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

Pendidikan Agama Islam dan Budi


36 18 54
Pekerti*

Pendidikan Agama Kristen dan Budi


36 18 54
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi
36 18 54
Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha dan Budi


36 18 54
Pekerti*

47
Pengorganisasian Pembelajaran
Pendidikan Agama Hindu dan Budi
36 18 54
Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi


36 18 54
Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 36 - 36

3. Bahasa Indonesia 36 18 54

Bahasa Daerah (Bahasa


4. 36 - 36
Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum


(A): 108 36 144

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 54 - 54

2. Bahasa Inggris 72 - 72

Mata Pelajaran Desain Komunikasi


3.
Visual
396 - 396

4. Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90

5. Praktik Kerja Lapangan** 792 - 792

Mata Pelajaran Pilihan***


Desain Komunikasi Visual
(Pendalaman)
Usaha Layanan Wisata
6. Perhotelan 108 - 108
Kuliner
Tata Kecantikan Kulit dan Rambut
Desain dan Produksi Busana
Bahasa Jepang

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan


(B): 1512 - 1512

Jumlah A+B 1620 36 1656

Keterangan:

48
Kurikulum Operasional
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnyanya selama 6 (enam) bulan di kelas


XII.

*** Mata pelajaran pilihan dituntaskan di kelas XI, kelas XII mapel pilihan merupakan mata
pelajaran/ skill baru)

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan

Bidang Keahlian : 10. Seni dan Industri Kreatif

Program Keahlian : 10.7. Busana

Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK


(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi
Projek
Penguatan
Profil
Alokasi Pelajar Total
Intrakurikuler Pancasila Per JP Per
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

Pendidikan Agama Islam dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Kristen dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan Budi


1. 90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

49
Pengorganisasian Pembelajaran
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
90 18 108
Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 108 36 144

Pendidikan Jasmani,
4. 90 18 108
Olahraga, dan Kesehatan

5. Sejarah 54 18 72

6. Seni Rupa 54 18 72

Bahasa Daerah
7. 72 - 72
(Bahasa Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum


(A): 450 126 576

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 108 36 144

2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Informatika 108 36 144

Projek Ilmu Pengetahuan


4. 162 54 216
Alam dan Sosial**

Dasar-dasar Program
5. 432 - 432
Busana

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Kejuruan (B): 918 162 1080

Jumlah A+B 1368 288 1656

Keterangan:

50
Kurikulum Operasional
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.

** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan
dengan kebutuhan Program Keahlian.
Struktur Kurikulum kelas XI SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi
Projek
Penguatan
Profil Total
Alokasi Pelajar JP
Intrakurikuler Pancasila Per Per
Tahun
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun

A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

Pendidikan Agama Islam dan Budi


90 18 108
Pekerti*
1.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi


90 18 108
Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 90 18 108

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


4. 54 18 72
Kesehatan

5. Sejarah 54 18 72

51
Pengorganisasian Pembelajaran
Bahasa Daerah (Bahasa
6. 72 - 72
Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum


(A): 414 90 504

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 90 18 108

2. Bahasa Inggris 108 36 144

Mata Pelajaran
3. 648 - 648
Desain dan Produksi Busana

4. Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180

Mata Pelajaran Pilihan**


Desain dan Produksi Busana
5. 144 - 144
(Pendalaman)
Bahasa Jepang

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B):


1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.

** Peserta didik dapat mengambil salah satu pilihan yang tersedia, capaian pembelajaran (CP)
menggunakan CP dari mata pelajaran yang dipilih.
Struktur Kurikulum Kelas XII SMKN 9 Bandung
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata pelajaran lainnya = 18 minggudan 1 JP
= 45 menit)

Alokasi
Projek
Penguatan
Profil
Alokasi Pelajar Total
Intrakurikuler Pancasila Per JP Per
Tahun
Mata Pelajaran Per Tahun Tahun

52
Kurikulum Operasional
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:

Pendidikan Agama Islam dan


36 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan
36 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan
36 18 54
Budi Pekerti*
1.
Pendidikan Agama Buddha dan
36 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan
36 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu
36 dan 18 54
Budi Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 36 - 36

3. Bahasa Indonesia 36 18 54

Bahasa Daerah
4. 36 - 36
(Bahasa Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum


(A): 108 36 144

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:

1. Matematika 54 - 54

2. Bahasa Inggris 72 - 72

Mata Pelajaran Desain dan Produksi


3. 396 - 396
Busana

Projek Kreatif dan


4. 90 - 90
Kewirausahaan

5. Praktik Kerja Lapangan** 792 - 792

53
Pengorganisasian Pembelajaran
Mata Pelajaran Pilihan***
Desain dan Produksi Busana
(Pendalaman)
Usaha Layanan Wisata
Perhotelan
6. 108 - 108
Kuliner
Tata Kecantikan Kulit dan
Rambut
Desain Komunikasi Visual
Bahasa Jepang

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Kejuruan (B): 1512 - 1512

Jumlah A+B 1620 36 1656

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnyanya selama 6 (enam) bulan di kelas


XII.

*** Mata pelajaran pilihan dituntaskan di kelas XI, kelas XII mapel pilihan merupakan mata
pelajaran/ skill baru)
2. Mata Pelajaran Pilihan
Mata pelajaran pilihan akan disediakan untuk siswa kelas XI dan XII, dengan kategori sebagai berikut.

a. Pilihan penguatan konsentrasi


Mata pelajaran penguatan konsentrasi berisi materi pendalaman konsentrasi yang
dikembangkan dari skema KKNI atau perkembangan di dunia industri.

Mata pelajaran penguatan konsentrasi pada masing masing konsentrasi keahlian di SMKN
9 tercantum dalam tabel berikut:

Konsentrasi Mapel Penguatan Konsentrasi

Usaha Layanan Wisata Public Speaking

Perhotelan Food and Beverage

Kuliner Minuman

54
Kurikulum Operasional
Tata Kecantikan Kulit dan Rambut Junior MUA

Desain Komunikasi Visual Metaverse

Desain dan produksi Busana Kriya Busana

b. Pilihan penguatan Kebekerjaan


Mata pelajaran penguatan kebekerjaan berisi materi yang bisa memberikan nilai tambah
bagi peserta didik ketika mempelajari materi tersebut dan bisa mendukung kompetensi
saat memasuki dunia kerja. Mata pelajaran penguatan kebekerjaan yang diberikan
kepada siswa kelas XI di SMKN 9 berupa mata pelajaran bahasa asing, yaitu Bahasa
Jepang.

c. Pilihan lintas program


Mata pelajaran pilihan lintas program adalah mata pelajaran yang berisi materi dasar
pada setiap program untuk dipelajari oleh peserta didik dari program keahlian lain.
Dengan pertimbangan kondisi di sekolah dan persiapan yang lebih matang, mata
pelajaran pilihan lintas program akan dimulai pada tahun depan, dengan pilihan lintas
pada masing masing konsentrasi keahlian di SMKN 9, yaitu:
▶ Usaha Layanan Wisata
▶ Perhotelan
▶ Kuliner
▶ Tata Kecantikan Kulit dan Rambut
▶ Desain Komunikasi Visual
▶ Desain dan Produksi Busana

B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Kemendikbudristek meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan
Pancasila dan diberi nama Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah
perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai- nilai Pancasila, dengan enam ciri utama yaitu (1) beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) berkebinekaan global, (3) bergotong royong,
(4) mandiri, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif, yang dibangun melalui budaya sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, proyek penguatan, dan ekstrakurikuler.

Berikut ini adalah tema-tema yang akan digunakan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila di
SMK Negeri 9 Bandung.

55
Pengorganisasian Pembelajaran
Tingkat Tema
Dimensi Profil Pelajar
No
Pancasila
Kelas Semester 1 Semester 2

1 X Kearifan Lokal Gaya Hidup


Berkelanjutan

Kebekerjaan Kebekerjaan

2 XI Suara Demokrasi Bangunlah Jiwa dan


Raganya

Kebekerjaan Kebekerjaan

Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Kelas X
No Kegiatan Waktu

1 Tema
Kebekerjaan
Menyesuaikan dengan
pelaksanaan
1. Mencari solusi untuk menjawab isu terkini tentang pembelajaran dengan
etos kerja dan tata tertib dunia kerja guru tamu dari industri
(Sekitar minggu ke 1-2
2. Mengembangkan diri melalui kegiatan sikap kerja, November 2022 dan
fisik, mental dan kerja sama tim minggu ke 2 Februari
2023)
3. Membiasakan diri menjaga lingkungan kerja agar
selalu menerapkan 5 R

Mencari solusi masalah kesempatan pekerjaan di


masa pandemi

Meningkatkan kompetensi dengan mengikuti


kegiatan teaching fac

Membekali diri dengan kecakapan abad 21 untuk


memasuki dunia kerja

Fokus
6 Dimensi

56
Kurikulum Operasional
Memperoleh gambaran dunia kerja yang akan
ditekuni
Membangun Kesadaran dan sikap untuk
membentuk dan memahami budaya kerja industri

No Kegiatan Waktu

2 Tema Sekitar minggu ke 3-4


Kearifan Lokal
November 2022

Peserta didik mempelajari bagaimana dan


mengapa masyarakat lokal/ daerah berkembang
seperti yang ada, bagaimana perkembangan
tersebut dipengaruhi oelh situasi/konteks yang
lebih besar ( nasional dan internasional), serta
memahami apa yang berubah dari waktu ke
waktu dan apa yang tetap sama

Peserta didik mempelajari konsep dan nilainilai


dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
nilai-nilai apa yang dapat
diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka

Peserta didik belajar mempromosikan salah satu hal


yang menarik tentang budaya dan nilai-nilai luhur
yang dipelajarinya

Fokus
6 dimensi

Memperoleh gambaran mengenai seni dan budaya


jawa barat

3 Tema
Bangunlah Jiwa dan Raganya
Minggu ke 3-4 Maret
2023 (Bertepatan
1. Peserta didik mengidentifikasi kekurangan dan dengan kegiatan awal
kelebihan diri sendiri. ramadhan)

2. Berlatih mengembangkan potensi diri agar menjadi


lebih baik.

3. Membiasakan diri untuk menjaga dan


mengembangkan potensi diri.

57
Pengorganisasian Pembelajaran
Fokus 6 dimensi

Memperoleh gambaran mengenai potensi diri

Kelas XI
No Kegiatan Waktu

1 Tema Suara Demokrasi Minggu ke 3-4


September 2022

Peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan


memahami implementasi demokrasi serta
tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk
dalam organisasi satuan pendidikan dan/atau dalam
dunia kerja.

Menggunakan kemampuan berpikir sistem, peserta


didik menjelaskan keterkaitan antara peran individu
terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila.

Fokus 6 dimensi

Memperoleh gambaran mengenai Sistem demokrasi


dari berbagai tingkat

58
Kurikulum Operasional
No Kegiatan Waktu

2 Tema Kebekerjaan Menyesuaikan dengan


pelaksanaan
pembelajaran dengan
1. Mencari solusi untuk menjawab isu terkini tentang
guru tamu dari industri
etos kerja dan tata tertib dunia kerja
(Sekitar Minggu ke 1-
2 Desember 2022,
dan minggu ke 2 Mei
2. Mengembangkan diri melalui kegiatan sikap kerja, 2023)
fisik, mental dan kerja sama tim

3. Membiasakan diri menjaga lingkungan kerja agar


selalu menerapkan 5 R

4. Meningkatkan kompetensi dengan mengikuti


kegiatan teaching factory

5. Membekali diri dengan kecakapan abad 21 untuk


memasuki dunia kerja

Fokus
6 Dimensi

Memperoleh gambaran dunia kerja yang akan ditekuni


Membangun Kesadaran dan sikap untuk
membentuk dan memahami budaya kerja industri

3 Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya


Minggu ke 3-4 Maret
2023
1. Peserta didik mengidentifikasi kekurangan dan (Bertepatan dengan
kelebihan diri sendiri. kegiatan awal
ramadhan)
2. Berlatih mengembangkan potensi diri agar menjadi
lebih baik.

3. Membiasakan diri untuk menjaga dan


mengembangkan potensi diri.

Fokus 6 dimensi

Memperoleh gambaran mengenai potensi diri

59
Pengorganisasian Pembelajaran
Kelas XII
No Kegiatan Waktu

1 Tema Rekayasa dan teknologi Minggu ke 3-4


November 2022

Peserta didik berkolaborasi dalam melatih daya pikir


kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan
berempati untuk berekayasa membangun produk
berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan
juga sekitarnya.

Peserta didik mengasah berbagai keterampilan berpikir


dalam mewujudkan produk berteknologi.

Fokus 6 dimensi

Peserta didik mengasah berbagai keterampilan berpikir


dalam mewujudkan produk berteknologi.

60
Kurikulum Operasional
No Kegiatan Waktu

2 Tema Kebekerjaan Sekitar Minggu ke 3-4


Juli 2022

1. Mencari solusi untuk menjawab isu terkini tentang


etos kerja dan tata tertib dunia kerja

2. Mengembangkan diri melalui kegiatan sikap kerja,


fisik, mental dan kerja sama tim

3. Membiasakan diri menjaga lingkungan kerja agar


selalu menerapkan 5 R

4. Meningkatkan kompetensi dengan mengikuti


kegiatan teaching factory

5. Membekali diri dengan kecakapan abad 21 untuk


memasuki dunia kerja

Fokus 6 Dimensi

Memperoleh gambaran dunia kerja yang akan ditekuni

Membangun Kesadaran dan sikap untuk


membentuk dan memahami budaya kerja industri

C. Ekstrakurikuler
Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan diluar jam pelajaran biasa yang dilakukan di
sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, dan minat melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau
tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah secara berkala dan
terprogram.

Kurikulum Operasional SMK Negeri 9 Bandung tidak hanya merancang kegiatan intra kurikuler dan
kokurikuler saja, namun juga secara rinci memuat rancangan kegiatan ekstrakurikuler yang
diselenggarakan dan dibina sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ditambah untuk memperkuat
pendidikan karakter dan membentuk profil pelajar pancasila bagi peserta didik. Ekstrakurikuler
dilaksanakan diluar jam pelajaran dan setiap peserta didik hanya boleh mengikuti maksimal 2

61
Pengorganisasian Pembelajaran
kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan ekstrakurikuler tidak menggganggu kegiatan
intrakurikuler.

Tujuan kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Kegiatan ekstrakurikuler dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok terdiri atas :

1. Kegiatan ekstra kurikuler wajib 2. Kegiatan ekstrakurikuler


pilihan
Ekstra kurikuler wajib di SMK Negeri 9 Bandung adalah pramuka, sedangkan Ekstra Kurikuler pilihan
sebagai berikut :

Nama Pelatih/
No Seksi Bidang Waktu/ moda
Ekstrakurikuler pembina

1.PURPOSE
Sekbid 1 Keimanan dan Senin 14-16
(Pusat Bapak X Ibu
1 ketaqwaan terhadap
Kerohanian Y
Tuhan Yang Maha Esa Zoom
Pondok Sembilan)

Sekbid 2
2 Budi pekerti luhur atau 1. Keputrian
akhlak mulia

Sekbid 3
1. Pramuka
Kepribadian unggul,
3 2. Paskibra
wawasan kebangsaan dan
3. PMR
bela negara

Sekbid 4 1. Futsal
Prestasi Akademik, seni, 2. Basket Sementara tidak
4 3. Karate
dan olahraga sesuai bakat dilaksanakan
dan minat

Nama Pelatih/
No Seksi Bidang Waktu/ moda
Ekstrakurikuler pembina

62
Kurikulum Operasional
Sekbid 5
Demokrasi, hak asasi
manusia, Pendidikan poitik,
1. KIR (Karya
5 lingkungan hidup, kepekaan
Ilmiah Remaja)
dan toleransi sosial dalam
konteks masyarakat
plural

1. SPW (Sekolah
Sekbid 6 Pencetak
6 Kreativitas, keterampilan Wirausaha)
dan kewirausahaan 2. Seni Rupa
Salapan (SRS)

Sekbid 7
Kualitas jasmani, kesehatan 1. Palang Merah
7
dan gizi berbasis sumber gizi Remaja
yang terdiversifikasi

1. Paduan Suara
Sekbid 8
8 2. Angklung
Sastra dan Budaya
3.Karawitan

Sekbid 9 1. Master
9 Teknologi Informasi dan Ceremony/ Public
Komunikasi ( TIK ) speaking 2. Podcast

Sekbid 10 1. English Club


10 Komunikasi dalam bahasa 2. Nihongo Club
inggris 3. Prancis club

63
Pengorganisasian Pembelajaran
A. Jadwal Tatap Muka dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
a. Fase E (Kelas X)
72 Kurikulum Operasional

b. Fase F (Kelas XI, XII)


735861
WJ .lonosaY-roigyakartaK m0.5L ,ogandengP ,alyenG ,unungkdiuD ,laerahsI tmi ewaY ogyakarta5
ljran
4

Perencanaan Pembelajaran
A. Perencanaan Lingkup Satuan Pendidikan

1. Rencana Pembelajaran Tingkat Sekolah


Sekolah melalui mencermati struktur kurikulum, menghitung jumlah pekan untuk kegiatan belajar
mengajar dan projek penguatan pelajar profil Pancasila. Kemudian sekolah juga mencermati
kalender akademik yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk menghitung
dan menentukan jumlah pekan dalam satu tahun ajaran. Berdasarkan pengamatan tersebut,
sekolah kemudian menyusun jadwal kegiatan belajar mengajar dan projek penguatan profil
pelajar Pancasila.

2. Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran


Guru mengembangkan tujuan-tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi dan konten yang
tercantum dalam Capaian Pembelajaran yang sudah ditetapkan pemerintah. Tujuan-tujuan
pembelajaran tersebut kemudian disusun secara logis dan linear berdasarkan tingkat kompetensi
mulai dari kompetensi yang sederhana/ mudah menuju kompetensi yang lebih kompleks/ sukar
sesuai dengan akhir fase yang tercantum dalam Capaian Pembelajaran. Susunan atau urutan
tujuan-tujuan pembelajaran ini selanjutnya menjadi alur tujuan pembelajaran.

67
Perencanaan Pembelajaran
Tim Kejuruan menyusun alur tujuan pembelajaran untuk 3 semester. Pembagian tujuan
berdasarkan kompetensi guru pengamp

3. Perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila yang diberi nama projek penguatan
profil pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Berikut
adalah proses pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

68
Kurikulum Operasional
B. Perencanaan Lingkup Kelas
1. Mengidentifikasi sumber belajar

Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, maka guru perlu menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau modul ajar. Pada langkah awal, guru perlu mengidentifikasi

69
Perencanaan Pembelajaran
buku teks yang sesuai dengan tujuan-tujuan pembelajaran dan eviden yang diperlukan. Jika
tersedia buku yang tepat maka guru bisa menggunakan buku itu untuk kegiatan belajar para
peserta didik, dan guru dapat mencantumkan poin-poin yang akan digunakan dalam RPP.
Namun, bila tidak tersedia buku yang tepat, guru dipersilakan untuk mencari inspirasi dari
sumber-sumber yang lain, buku yang lain, internet, contoh modul ajar, untuk selanjutnya bisa
memodifikasi modul ajar yang ada, atau membuat modul ajar sendiri.

2. Program Tahunan/ Program Semester


Guru menyusun Program Tahunan dan Program semester berdasarkan alur tujuan pembelajaran
yang telah dibuat, sesuai dengan kalender pendidikan yang berlaku. Pada program tahunan dan
program semester ini dicantumkan tujuan-tujuan pembelajaran yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran selama satu tahun (program tahunan) dan pada setiap semester (program
semester) serta jumlah jam pelajaran yang akan digunakan.

3. Rencana Pembelajaran Klasikal


Sistem pembelajaran dilakukan dengan sistem blok. Pengaturan jadwal melalui sistem blok
dengan berpusat pada blok mata pelajaran kejuruan. Kelas X menggunakan system blok harian
yaitu proses pembelajaran kejuruan dalam satu hari tidak bergabung dengan mata pelajaran
umum.

Contoh Perencanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata pelajaran : Dasar-Dasar Keahlian Materi : Wawasan Spa dan


Kecantikan dan SPA Kecantikan
Sekolah : SMK Negeri 9 Bandung Alokasi Waktu : 2 pertemuan (4 x 45
menit) Kelas/Semester
: X/Ganjil

Tujuan Pembelajaran

1. PI.1. Menjelaskan pengertian industri Spa dan Kecantikan


2. PI.2. Mendeskripsikan fungsi dan manfaat dari pembelajaran Spa dan Kecantikan
3. PI.3. Mengidentifikasi industri spa dan kecantikan
4. PI.4. Menjelaskan pengertian Personal Branding
5. PI.5. Menjelaskan profesional /entrepreneur

70
Kurikulum Operasional
6. PI.6. Mengidentifikasi profil karakteristik seorang Beautician, Hairdresser, Makeup
Artis, dan Therapist
7. PI.7. Mendreskipsikan rancangan usaha dalam bentuk visi dan misi
8. PI.8. Membuat profil usaha spa dan kecantikan

Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Awal (45 Menit)

1. Memulai dengan berdoa bersama dan melakukan pemeriksaan kehadiran


2. Menyepakati materi yang akan dipelajari dalam 2x pertemuan
3. Berdiskusi melalui pertanyaan yang terkait dengan dunia kecantikan

Kegiatan Inti (225 Menit)

1. Memaparkan tentang :
▶ Pengertian industri Spa dan Kecantikan
▶ Fungsi dan manfaat dari pembelajaran Spa dan Kecantikan
▶ Mengidentifikasi industri spa dan kecantikan
▶ Menjelaskan pengertian Personal Branding
▶ Menjelaskan profesional /entrepreneur
▶ Mengidentifikasi profil karakteristik seorang Beautician, Hairdresser,
▶ Makeup Artis, dan Therapist
2. Mengonfirmasi pemahaman peserta didik melalui asesmen formatif
3. Peserta didik secara acak diminta untuk memaparkan pengetahuannya mengenai
usaha spa dan kecantikan
4. Memaparkan secara kelompok tentang industri spa dan kecantikan
5. Memaparkan secara kelompok tentang profil karakteristik seorang Beautician,
Hairdresser, Makeup Artis, dan Therapist dibidang industri spa dan kecantikan

Menyimpulkan materi yang dipelajari bersama-sama

Penilaian

71
Perencanaan Pembelajaran
Formatif:

• Menyebutkan pengertian industri spa dan kecantikan


• Bertanya secara acak pada peserta didik
• Diskusi antar kelompok untuk mengidentifikasi industri spa dan kecantikan
• Diskusi antar kelompok untuk mengidentifikasi profil jabatan di industri spa dan
kecantikan Sumatif:

• Latihan berupa tes tulis

C. Rencana Praktik Kerja Lapangan


Untuk meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, perlu
pembelajaran di luar satuan pendidikan formal dan nonformal melalui praktik kerja lapangan.
Penyelenggaraan praktik kerja lapangan (PKL) diatur dengan Permendikbud 50 tahun 2020
tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik.

PKL adalah singkatan dari Praktik Kerja Lapangan. PKL dalam Permendikbud 50 tahun 2020
tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik adalah pembelajaran bagi Peserta Didik pada
SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka
waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja. Peserta Didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
yang tersedia pada pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Tujuan PKL dalam Permendikbud 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta
Didik, adalah:

a. menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional pada


Peserta Didik;
b. meningkatkan kompetensi Peserta Didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja; dan
c. menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha.

72
Kurikulum Operasional
Alur proses pelaksanaan PKL

PKL di SMK 9 dilaksanakan pada semester 5 dan 6 selama masing masing enam bulan.
Sehubungan dengan meluasnya variasi dunia kerja saat ini, maka proses penempatan peserta
didik dalam kegiatan PKL juga perlu mempertimbangkan peminatan tempat PKL berdasarkan
minat peserta didik. Sekolah juga perlu menjalin kerja sama dengan dunia kerja lainnya lagi,
selain dari kerja sama yang sudah terjalin saat ini. Perluasan kerja sama tersebut bisa dipetakan
sebagai berikut.
1. Program Usaha Layanan Pariwisata :
• Industri Travel
• Tempat wisata
2. Program Keahlian Perhotelan :
• Hotel
• Resort
3. Program Keahlian Kuliner :
• Hotel
• Restoran
• Cafe • Kopi Barista
• Catering
• Home Industry

73
Perencanaan Pembelajaran
4. Program Keahlian Kecantikan Kulit dan
Rambut
• MuA
• Terapis Masage ( Spa )
• Salon Perawatan Rambut ( Hair Stylist )
• Skin Care
5. Program Keahlian Desain Komunikasi
• industri fotografi
• industri video
• industri desain
• industri ilustrasi/komik
• penerbit/ Percetakan
6. Program Keahlian Busana
• Garment
• Butik
• Home industry

Pendampingan, Evaluasi,
Dan Pengembangan
Professional

A. Pendampingan
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional di SMK NEGERI 9 Bandung dilakukan
secara internal untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh kepala sekolah dan/atau guru yang dianggap sudah
mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional

74
Kurikulum Operasional
dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di
satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.

Pendampingan dan pengembangan professional ditekankan pada prinsip reflektif dan


pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses
pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh kepala SMK Negeri 9 Bandung
berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi.

Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip reflektif dan


pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses
pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala SMKN 9 Bandung
berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi.

Pendampingan pengembangan diri bagi guru dilaksanakan melalui beberapa kegiatan,


diantaranya :

1. IHT ( In House Training )

75
Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan IHT dilakukan 1 kali dalam satu tahun di awal tahun pelajaran. IHT merupakan moment
untuk mengupgrade pengetahuan dan keilmuan guru-guru. Muatan IHT dapat berupa kemajuan
teknologi, kebutuhan dunia industri, maupun perubahan kurikulum.

2. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh seseorang (biasanya
kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Supervisi akademis diharapkan dapat berkontribusi untuk
meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik.

Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru melaksanakan
tugas mengajar mereka dengan baik dan siswa menerima layanan pembelajaran yang terbaik.
Melalui supervisi akademik, guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran,
dan kepala sekolah juga dapat membuat program pengembangan profesionalisme guru. Hal ini
dapat dicapai bila guru mendapatkan bantuan dari kepala sekolah dalam mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.

Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil terhadap semua guru tanpa
membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan yang
berkebutuhan khusus dalam mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran.

Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik tidak hanya fokus pada
peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, tetapi juga pada pembaharuan
komitmen (commitment), kemauan (willingness), dan motivasi (motivation) guru. Peningkatkan
pada kemampuan dan motivasi kerja guru tentu akan berdampak pada peningkatan kualitas
pembelajaran.

Minimal terdapat 3 (tiga) tujuan supervisi akademik dalam peningkatan kualitas pembelajaran,
yaitu sebagai berikut.

a. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru meningkatkan kemampuan


profesionalnya, yang mencakup pengetahuan akademik, pengelolaan kelas,
keterampilan proses pembelajaran, dan dapat menggunakan semua kemampuannya
ini untuk memberikan pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta didik.

b. Supervisi akademik dilakukan untuk memeriksa atau memastikan proses pembelajaran


di sekolah berjalan sesuai ketentuan dan tujuan yang ditetapkan. Kegiatan pengawasan

76
Kurikulum Operasional
ini dapat dilakukan melalui kunjungan ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar,
percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun dengan peserta didik.
c. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru meningkatkan kompetensinya,
melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik dengan menerapkan pengetahuan
dan keterampilannya, dan memiliki perhatian yang sungguh-sungguh (commitment)
terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.

Supervisi akademik berkaitan erat dengan pembelajaran berkualitas, karena proses pembelajaran
yang berkualitas memerlukan guru yang profesional, dan guru profesional dapat dibentuk melalui
supervisi akademik yang efektif. Guru sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran dapat
ditingkatkan profesionalitasnya melalui supervisi akademik sehingga tercapai tujuan
pembelajaran.

Melalui supervisi akademik, refleksi praktis untuk asesmen unjuk kerja guru dapat dilaksanakan,
kesulitan dan permasalahan dalam proses pembelajaran dapat diidentifikasi, informasi mengenai
kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dapat diketahui, dan program tindak
lanjut untuk pengembangan profesionalitas guru dapat disusun. Dengan demikian, supervisi
akademik adalah bagian dari proses pengembangan keberlanjutan profesionalitas guru agar
semakin mampu menyediakan layanan belajar yang berkualitas bagi peserta didik.

3. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model pendekatan berbasis
permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis berlangsung dalam bentuk hubungan tatap muka
antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru. Fokus
pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal yang menjadi permasalahan bagi guru yang
disupervisi, dan pengamatan dilakukan secara teliti dan mendetail. Hubungan antara kepala
sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor dan guru sebagai
hubungan kolegial, bukan atasan bawahan, karena supervisi klinis dilakukan secara bersama
antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru. kepala
sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas melakukan supervisi klinis atas dasar
permintaan guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran, karena
itu kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas dalam melaksanakan
supervisi didasarkan pada semangat tolong menolong. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
supervisi klinis meliputi langkah awal, observasi, dan umpan balik.

77
Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Professional
a. Tahap Pertemuan Awal
Pertemuan awal, bertujuan agar kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekola/pengawas dan guru bersama-sama mengembangkan kerangka kerja observasi
kelas yang akan dilaksanakan. Guru yang akan disupervisi menyiapkan Capaian
Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan kepala sekolah/guru
senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor mempelajari dan
memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Langkah selanjutnya menetapkan
waktu dan tempat pelaksanaan supervisi, proses pelaksanaan pembelajaran, dan
menentukan aspek-aspek yang akan diobservasi dan cara mengobservasinya. Hasil
akhir pertemuan awal ini berupa kesepakatan kerja antara supervisor dan guru.

b. Tahap Observasi Pembelajaran


Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah mengamati proses pembelajaran
secara sistematis dan objektif, dimana supervisor mengamati guru mengajar
sebagaimana digariskan dalam ATP. Aspek-aspek yang akan diobservasi harus sesuai
dengan hasil diskusi antara supervisor dan guru pada pertemuan awal.

c. Tahap Umpan Balik


Pertemuan pemberian umpan balik dilakukan segera setelah melaksanakan observasi
proses pembelajaran, dengan ketentuan bahwa hasil observasi sudah dianalisis
terlebih dahulu. Tujuan utama pertemuan balikan ini adalah bersama-sama membahas
hasil pengamatan proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh sekolah. Inti
pembicaraan dalam pertemuan balikan ini difokuskan pada identifikasi dan analisis
persamaan dan perbedaan antara perilaku guru dan peserta didik yang diharapkan
dengan perilaku aktual guru dan peserta didik, serta membuat keputusan tentang apa
dan bagaimana langkah yang seharusnya diambil untuk menindaklanjuti perbedaan
tersebut.

B. Evaluasi
SMK NEGERI 9 Bandung melaksanakan evaluasi pada 2 (dua), yaitu Evaluasi Pembelajaran dan
Evaluasi Kurikulum.

78
Kurikulum Operasional
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan
dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar dapat
membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil
pembelajaran peserta didik.

Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1) meningkatkan hasil belajar,
keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2) menunjukkan kekuatan dari program belajar
sebagai implementasi kurikulum operasional; (3) mengevaluasi perubahan terkini dari
implementasi yang dilakukan; (4) mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki; (5)
mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah; dan (6) sarana
pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang selaras dengan tujuan dan
kebutuhan belajar peserta didik.

Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) alur pembelajaran dan
tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan disasar; (3) sumber
materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian dengan tahapan perkembangan
anak; (4) persepsi peserta didik dalam proses belajar; (5) persepsi dunia kerja dalam melihat
perkembangan penguasaan kompetensi; dan (6) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat
perkembangan peserta didik.

Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain sebagai
berikut:

a. Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.


b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur, dan
berdasarkan bukti.
c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah secara
seksama.
d. Berpusat pada Anak: Mengedepankan kepentingan anak dalam mengambil kesimpulan
maupun keputusan.
e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta didik.

Kegiatan evaluasi pembelajaran di SMKN 9 melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya objektif dan
mendalam. Untuk memperoleh data SMK 9 melakukan survey kepada pihak-pihak peserta didik,

79
Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Professional
orang tua peserta didik, dan dunia industri. Angket bagi peserta didik dan orang tua peserta didik
disebarkan pada setiap akhir semester, sedangkan angket kepada dunia industri disebarkan pada
akhir periode PKL sisiwa.

Data yang diperoleh melalui angket digunakan untuk refleksi dan pemberian umpan balik. Selain
itu guru diwajibkan untuk melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah
ditetapkan (Realisasi Tujuan Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Profil Pelajar
Pancasila).

2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMKN 9 Bandung dievaluasi secara periodik, untuk mendapatkan
perbaikan sesegera mungkin. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun
tim, guru dan atau instruktur industri mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan
melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar untuk setiap unit
pembelajaran. Setiap akhir semester, guru dan atau instruktur industri dan tim melihat kontinum
pencapaian, serta setiap akhir tahun pembelajaran, guru dan atau instruktur industri dan tim
melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu tahun, dan bagaimana hal tersebut berkontribusi
dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah.

C. Pengembangan Profesional
SMK NEGERI 9 Bandung dalam meningkatkan profesional guru dengan berbagai program, antara
lain sebagai berikut.

1. Sertifikasi Profesi Guru


Sertifikasi peningkatan profesionalitas guru, sehingga diharapkan guru yang telah memiliki
sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi.

2. Magang Industri
Peningkatan profesionalitas penddik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan dengan magang
industri. Setiap tahun SMKN 9 Bandung merancang program magang bagi PTK. Selain itu setiap
PTK juga diberi kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang diutamakan
bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.

Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi guru,


selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan kemampuan pendanaan sekolah dan kemitraan
dengan dunia kerja.

80
Kurikulum Operasional
Beberapa dunia kerja mitra sekolah memiliki program magang secara periodik bagi guru
kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas dasar kemitraan dilakukan dalam dua strategi,
yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari dunia kerja; dan (2) magang dengan sharing
pendanaan antara sekolah dan dunia kerja.

3. Sertifikasi teknis
Guru-guru kejuruan di SMKN 9 mengikuti pelatihan dan sertifikasi teknis sesuai konsentrasi
keahlian. Sertifikat teknis diperbarui sesuai masa berlaku sertifikat.

4. Pelatihan Kompetensi Pedagogik dan Profesional


Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan ke lembaga-lembaga pelatihan.

5. Sertifikasi asesor kompetensi


Guru-guru kejuruan yang telah memiliki sertifikat teknis diprogramkan untuk mengikuti pelatihan
asesor dan memperoleh sertifikat asesor uji kpmpetensi.
Sertifikat asesor diperbarui sesuai masa berlaku sertifikat

6. Kunjungan Industri
SMKN 9 Bandung secara berkala memberi kesempatan kepada PTK untuk studi di industri dan
dunia usaha terkait sebagai penambahan wawasan, khususnya untuk melihat tren karya
kecantikan masa kini dan yang akan datang, profesi dan jabatan yang ada di industri, manajemen
bisnis, pemasaran produk, kemitraan/kolaborasi dalam berbisnis, kewirausahaan, penerapan
teknologi 4.0, serta isu-isu penting lainnya yang berkaitan dengan industri pariwisata serta seni
dan ekonomi kreatif.

7. Kewirausahaan
Untuk mendorong Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) 50.000 wirausahawan pelajar serta
difokuskan ke Visi Misi SMKN 9 Bandung dimana pelajar menjadi technopreuneurship maka
sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang
kewirausahaan, melalui peningkatan usaha mandiri yang telah dilakukan secara individu atau
mendorong guru untuk menjadi pengusaha pemula bekerja sama dengan dunia kerja.

81
Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Professional
Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan dan menjadi sosok
inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat membimbing peserta didik secara
optimaldalam berwirausaha. Jika guru telah memiliki kemampuan nyata dalam berwirausaha
niscaya tidak akan lagi dianggap hanya memiliki kemampuan teoritis semata.

8. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP


Dalam rangka memberikan kesempatan pada guru untuk meningkatkan kompetensinya, SMKN 9
Bandung juga memberi kesempatan kepada guru umum dan kejuruan mengikuti
seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji kompetensi, dan lain-lain secara periodik di
sekolah atau di luar sekolah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada
guru untuk meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus menerus
meningkatkan kemampuannya.
9. Studi lanjut
SMK Negeri 9 Bandung memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi ke jenjang
yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu, sekolah hanya
memberikan regulasi untuk memermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya untuk
mencarikan peluang-peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan dunia
kerja.

82
Kurikulum Operasional

Anda mungkin juga menyukai